Oleh
Respati Anton Sasongko 2025011010
Heri Jaya 2025011011
Suryo Bahwono Isyworo 2025011012
Puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan tugas “Makalah Teknik Penulisan Ilmiah”.
Makalah ini berisikan tentang Teknik Penulisan Artikel Ilmiah.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan serta informasi sehingga
dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu keritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun selalu kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
2.1 Teknik Penulisan Artikel Ilmiah..............................................................2
2.2 Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah.......................................................3
2.2.1 Judul Artikel Ilmiah..........................................................................3
2.2.1.1 Baris Kepemilikan.......................................................................3
2.2.1.2 Judul Pelari..................................................................................4
2.2.1.3 Sinopsis........................................................................................4
2.2.2 Abstrak dan Ringkasan......................................................................4
2.2.2.1 Abstrak.........................................................................................4
2.2.2.2 Ringkasan....................................................................................5
2.2.2.3 Kata Kunci...................................................................................5
2.2.3 Pendahuluan......................................................................................5
2.2.4 Metode...............................................................................................5
2.2.5 Hasil Penelitian.................................................................................6
2.2.5.1 Hasil Analisis Sampel..................................................................6
2.2.5.2 Hasil Analisis Data......................................................................7
2.2.6 Pembahasan.......................................................................................7
2.2.7 Kesimpulan dan Saran.......................................................................7
2.2.8 Ucapan Terimakasih..........................................................................7
2.2.9 Acuan................................................................................................8
2.2.9.1 Petuntuk Pengacuan Pada Teks...................................................8
2.2.9.2 Penyusunan Daftar Acuan...........................................................8
2.3 Tata Bahasa Artikel Ilmiah......................................................................9
2.3.1 Pilihan Kata (Diksi).........................................................................10
2.3.2 Kalimat Efektif................................................................................12
2.3.3 Paragraf...........................................................................................15
2.3.4 Pedoman Penulisan.........................................................................16
2.3.5 Penggunaan Istilah Asing................................................................16
2.3.6 Lambang..........................................................................................16
2.3.7 Penulisan Nama Latin.....................................................................17
2.3.8 Antara Bahsa Indonesia dan Bahasa Inggris...................................19
2.4 Pagiarisme..............................................................................................19
2.4.1 Ruang Lingkup Plagiarisme............................................................19
2.4.2 Tipe Plagiarisme..............................................................................20
2.4.3 Menghindari Plagiarisme................................................................20
BAB III KESIMPULAN............................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam menulis artikel ilmiah.
2. Untuk mengetahui tata bahasa yang akan digunakan dalam artikel ilmiah.
3. Untuk mengetahui teknik menghindari plagiarisme.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Artikel ilmiah menurut Suyitno (2011), ialah karya tulis yang didesain
untuk dimuat dibuku kumpulan artikel atau Jurnal, ditulis dengan tata cara
penulisan ilmiah yang disesuaikan dengan konvensi ilmiah yang berlaku.
Sedangkan menurut Brotowidjoyo (2002), Pengertian Artikel ilmiah sebagai
bagian dari karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Adapun ciri-ciri Artikel Ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Objektif, artinya isi artikel ilmiah hanya dapat dikembangkan dari keadaan
yang secara aktual.
2. Rasional.
3. Kritis karena berfunsi sebagai wahana menyampaikan kritik timbal balik
terhadap sesuatu yang dipersoalkan.
4. Reserved (menahan diri, hati-hati), jujur, lugas dan tidak menyertakan
motif-motif pribadi dan kepentingan tertentu.
5. Artikel ilmiah memiliki gaya bahasa yang formal sehingga hanya fokus ke
dalam ilmu saja dan tidak ada gaya bahasa yang santai.
6. Pengutipan sumber disertai dengan identits sumber yang jelas.
2.2.1.3 Sinopsis
Beberapa jurnal tertentu menuliskan hasil penelitian atau
kesimpulan terpenting di bawah ini judul artikel pada daftar isi jurnal
dalam satu dua kalimat. Hal ini disebut sinopsis. Dengan membaca
sinopsis seseorang bisa menentukan perlu atau tidaknya membaca artikel
tersebut, apabila jurnal mensyaratkan. Penulis harus pandai menulis
sinopsis agar menarik minat baca.
2.2.2.1 Abstrak
Abstarak merupakan kependekan secara lengkap, komperhensif
dan jelas menerangkan keseluruhan isi tulisan, artinya dengan membaca
abstrak tersebut pembaca sudah bisa mempunyai cukup pemahaman tentang
keseluruhan artikel. Biasanya disajikan dalam satu paragraf dengan
menggunakan tidak lebih 200 kata. Meskipun dalam satu paragraf harus
lengkap berisi unsur-unsur latar belakang, tujuan, metode yang dipakai, dan
hasil secara singkat. Tidak dibenarkan adanya tabel, gambar dan pengacuan
pustaka dalam abstrak.
2.2.2.2 Ringkasan
Ringkasan merupakan abstrak yang lebih panjang yang disusun
dalam beberapa paragraf dan tidak lebih dari 500 kata. Jadi ada paragraf
yang berisi ringkasan tentang latar belakang dan tujuan penelitian. Paragraf
selanjutnya berisi metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan dan saran.
2.2.3 Pendahuluan
Dalam pendahuluan dikemukakan suatu permasalahan, konsep,
hasil penelitian sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar
dilakukannya penelitian yang akan ditulis sebagai artikel ilmiah. Pustaka
yang dirujuk hanya yang benar-benar penting dan relevan dengan
permasalahan untuk men”justifikasi” dilakukannya penelitian, atau untuk
mendasari hipotesis. Pendahuluan juga harus menjelaskan mengapa topik
penelitian dipilih dan dianggap penting, dan diakhiri dengan menyatakan
tujuan penelitian tersebut.
2.2.4 Metode
Alur pelaksanaan penelitian harus ditulis dengan rinci dan jelas
sehingga peneliti lain dapat melakukan penelitian yang sama. Spesifikasi
bahan-bahan harus rinci agar orang lain mendapat informasi tentang cara
memperoleh bahan tersebut. Jika metode yang digunakan telah diketahui
sebelumnya, maka acuan pustakanya harus dicantumkan. Jika penelitian
terdiri dari beberapa eksperimen, maka metode untuk masing-masing
eksperimen harus dijelaskan.
1. Sampel, maksudnya jumlah subjek, material dll. Yang telah diteliti.
2. Waktu/ priode penelitian, maksudnya awal dan akhir penelitian atau
periode penelitian perlu dijelaskan.
3. Lokasi penelitian
4. Prosedur penelitian, maksudnya bagimana data dikumpulkan dan
teknik atau metode yang dilakukan.
5. Analisis data secara singkat tetapi lengkap tanpa harus menunjukan
hasil analisis.
2.2.6 Pembahasan
Dalam pembahasan penulis hendaknya berargumen secara logis
dan tidak melakukan pembahasan yang panjang lebar. Didalam pembahasan
perlu didiskusikan hal-hal terkait validasi penelitian. Secara jujur apabila
ada kelemahan, kekuruangan atau keterbatasan penelitian harus dibahas.
Didalam pembahasan juga dibahas seberapa jauh hasil penelitian bisa
menjawab permasalahan atau mecapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
b. Mengemukakan/mengatakan/menyuarakan.
Ia mengemukakan pendapatnya.
Ia mengatakan pendapatnya.
Ia menyuarakan pendapatnya.
3. Kata Indria
Kata indria merupakan kata yang menunjukkan perasaan/
pengalaman dengan pancaindra, seperti panas, manis, keras, apak,
desing, dan mengilat. Penggunaan kata-kata indria ini dapat saling
tumpang tindih. Gejala seperti ini disebut dengan sinestesia.
Perhatikan contoh berikut.
a. Ibu membuat teh manis.
b. Gadis itu manis sekali.
4. Kelangsungan pilihan kata
Kelangsungan pilihan kata berkaitan kata demi kata yang dipilih
sehingga dapat menyampaikan gagasan secara tepat, efektif, dan
efisien. Hal ini menyangkut penghamburan kata, ambiguitas makna,
kesalahan ejaan, dsb.
5. Istilah dan jargon
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang secara cermat
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang
khas dalam bidang ilmu tertentu. Sementara itu, jargon adalah kata-
kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam
bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-
kelompok khusus lainnya (Keraf, 2005: 107). Antara istilah dan
jargon, terdapat ketumpangtindihan makna. Pada dasarnya, jargon
merupakan bahasa atau kata yang khusus sekali.
6. Kata populer dan ilmiah
Kata populer adalah kata yang lazim digunakan oleh masyarakat luas
dalam kegiatan sehari-hari. Kata ini tentu berbeda dengan kata
ilmiah yang merujuk pada bahasa ilmiah. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan Contoh berikut:.
a. orang sakit/pasien (kata populer/kata ilmiah)
b. pecahan/fraksi (kata populer/kata ilmiah)
c. kolot/konservatif (kata populer/kata ilmiah)
7. Kata slang
Kata slang adalah kata yang digunakan pada ragam percakapan yang
khas. Misalnya, bahasa gaul. Bahasa seperti ini tidak bisa digunakan
dalam karya tulis ilmiah karena merupakan bahasa nonstandar.
8. Idiom
Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-
kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan
artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau gramatikal dengan
bertumpu pada makna-makna yang membentuknya (Keraf, 2005:
109) Contohnya, makan garam, banting tulang. Selain itu, dalam
menulis karya tulis ilmiah perhatikan pula penggunaan kata depan
yang dilekatkan secara idiomatis pada kata kerja tertentu,
seperti berbahaya bagi, selaras dengan, terdiri atas.
1. Kesatuan Gagasan
Kesatuan gagasan mengacu pada bagaimana perilaku fungsi-fungsi
kalimat dalam satu kalimat. Syarat utama untuk membentuk sebuah
kalimat lengkap adalah adanya fungsi subjek dan predikat. Jika
dirasa perlu, fungsi-fungsi ini dapat ditambahkan dan diperluas
dengan fungsi lainnya.
Contoh:
a. Pada pembiayaan mudhabarah tidak berpartisipasi dalam
manajemen bisnis Yang dibiayainya.
Kalimat di atas tidak menunjukkan kesatuan gagasan karena subjek
dalam kalimat di atas tidak ada. Siapakah yang tidak berpartisipasi
dalam manejemen bisnis yang dibiayainya? Mengacu kepada
siapakah partikel nya pada kata dibiayainya? Bandingkan dengan
kalimat berikut. Pada pembiayaan mudhabarah, konsumen tidak
berpartisipasi dalam manajemen bisnis yang dibiayainya.
b. Karena asam amino ini merupakan faktor pembatas pada pakan
nabati.
Kata karena merupakan konjungsi yang menunjukkan hubungan
alasan/sebab. Konjungsi ini berfungsi menghubungkan anak kalimat
(alasan/sebab) dengan induk kalimat dalam kalimat majemuk
bertingkat. Pada kalimat di atas, penyebab (induk kalimat) tidak
nampak
2. Koherensi yang baik dan kompak.
Koherensi yang baik dan kompak mengacu pada hubungan
antarunsur pembentuk kalimat. Dalam hal ini, urutan kata menjadi
hal yang perlu diperhatikan. Perhatikan contoh berikut:
a. Tes tersebut dibuat oleh guru bidang studi yang berjumlah 25
item.
b. Tes yang berjumlah 25 item tersebut dibuat oleh guru bidang
studi.
3. Penekanan
Dalam sebuah kalimat, umumnya terdapat satu hal/topik yang ingin
ditekankan. Melalui beberapa cara, penekanan tersebut akan terasa
nyata. Coba perhatikan contoh berikut ini.
a. Beberapa daerah sudah mencapai TFR kurang dari dua dan
angka prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi.
b. TFR kurang dari dua dan angka prevelensi kontrsepsi yang
cukup tinggi sudah dicapai beberapa daerah.
c. Beberapa daerah pun sudah mencapai kurang dari dua angka
prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi.
Dari contoh di atas, terlihat cara untuk memberi penekanan adalah
meletakkan topik di awal kalimat atau menggunakan partikel
penekan (pun). Selain cara di atas, dapat pula digunakan
pertentangan atau repetisi (pengulangan).
4. Variasi
Untuk menghindari kebosanan karena menggunakan kata atau pola
kalimat yang itu-itu saja, digunakan variasi. Dalam kosakata, variasi
berkaitan erat dengan sinonim. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
kembali pembahasan mengenai pilihan kata (sinonim).
5. Paralelisme
Paralelisme menekankan pada penggunakan jenis dan pola yang
sama dalam kalimat. Fungsi-fungsi dalam satu kalimat terbentuk dari
pola yang sama. Misalnya, jika dalam sebuah kalimat terdapat
predikat lebih dari satu, imbuhan dalam predikat-predikat tersebut
sama. Perhatikan kalimat-kalimat berikut.
a. Fungsi enzim di antaranya adalah membantu proses
metabolisme dan dapat digunakan mencegah infeksi.
b. Fungsi enzim di antaranya adalah membantu proses
metabolisme dan mencegah infeksi.
6. Penalaran atau Logika
Salah satu ciri bahasa ilmiah adalah logis. Hal ini berarti pernyataan
dalam kalimat yang digunakan dalam karya tulis ilmiah sesuai
dengan logika. Perhatikan contoh berikut.
a. Secara umum, pendekatan kultural lebih optimis daripada
kedua pendekatan sebelumnya...
Pertanyaan yang muncul dari kalimat di atas adalah, siapa yang
merasa lebih optimis? Apakah mungkin, sebuah pendekatan (dalam
hal ini pendekatan kultural) dapat merasakan optimisme? Perasaan
(optimis) tentunya dapat dirasakan oleh manusia, bukan pendekatan.
Selain syarat di atas, ada pula satu hal lagi yang perlu diperhatikan,
yaitu panjang kalimat. Logikanya, semakin kompleks dan panjang
kalimat, maka semakin sulit pula kalimat tersebut dipahami.
2.3.3 Paragraf
Dalam buku Komposisi (Keraf, 1997: 62/66) dikatakan bahwa
paragraf merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam
suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf merupakan
perluasan pikiran dari kalimat. Pembagian paragraf berdasarkan fungsinya
dalam satu karangan akan mempermudah pembaca memahami struktur
karangan.
Sebuah karangan yang dalam studi kasus berupa artikel ilmiah
minimal terdiri atas tiga pembagian, yaitu pendahuluan, isi, penutup. Hal ini
berlaku pula dalam penulisan paragraf. Dalam sebuah paragraf, terdapat
kalimat pembuka, isi, dan penutup. Oleh karena itu, sebuah paragraf yang
standar minimal terdiri atas tiga kalimat.
Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat yang menunjukkan
gagasan utamanya. Kalimat tersebut disebut kalimat topik. Dari kalimat
topik inilah sebuah paragraf kemudian dikembangkan. Dalam
mengembangkan satu kalimat topik menjadi paragraf, perlu pula
diperhatikan masalah urutan yang logis dan kepaduan bahasa. Kepaduan
bahasa ini akan terlihat dari penggunaan kata-kata yang merujuk pada
bagian sebelumnya sehingga topik yang dibahas dalam sebuah paragraf
tidak meluas tak terarah.
2.3.6 Lambang
Ada banyak karya tulis yang menggunakan satuan. Mien E. Rifai
(1995) menyatakan, Satuan dasar yang dianut secara universal memakai
Satuan Sistem Internasional (biasa disingkat SI dari Systeme international).
Contoh SI adalah:
Kilogram/kg = 5 kg
Meter/m = 10 m
Ampere/A =2 A
Penulisan satuan tidak diawali dengan huruf kapital. Namun, jika
satuan tersebut diambil dari nama orang, penulisan dalam bentuk singkatnya
menggunakan huruf kapital. Penulisan satuan dalam bentuk singkat tidak
menggunakan titik.
Sama seperti satuan dasar, penulisan satuan mata uang tidak
diawali dengan huruf kapital. Namun, penulisan satuan mata uang dalam
bentuk singkat, menggunakan lambang dan huruf kapital. Perhatikan contoh
berikut.
10.000 rupiah = Rp10.000,00
80.5 dolar Amerika = US$80.5
25 yen = Y25
catatan: dalam bahasa Indonesia, desimal ditunjukkan dengan penggunaan
koma. Sebaliknya dalam bahasa Inggris, desimal ditunjukkan dengan
penggunaan titik.
Lambang usur zat (kimia) dituliskan berdasarkan aturan yang
sudah berlaku internasional. Penulisan unsur zat dalam bahasa Indonesia
tidak ditulis dalam cetak miring kecuali jika tidak menggunakan ejaan
Indonesia. Contoh:
karbon/carbon --> C
kuprum --> Cu
Selain satuan dan lambang kimia, dalam bidang-bidang ilmu tertentu,
terdapat pula rumus.
2.4 Pagiarisme
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010,
Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan
mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), Plagiat adalah
pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan
menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri.
KESIMPULAN
Alwi, Hasan, dkk. 2003: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta, PT Balai
Pustaka.
Keraf, Gorys 2005: Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Diknas RI. 1989: Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. Jakarta, Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Diknas RI. 2001: Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Diknas RI. (2003): Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta, Balai Pustaka.
Claubaugh, G.K. & Rozycki, E.G. (2001). The Plagiarism Book: A Student’s
Manual.