Anda di halaman 1dari 1

Contoh kasus Perhitungan upah lembur

Contoh Kasus I

Seorang Operator dengan gaji bulanan Rp. 1.500.000,00 diminta oleh perusahaan
melakukan Lembur (overtime) pada hari kerja biasa (contohnya Hari Senin) selama 4 Jam.
Berapakah upah lembur yang harus dibayar oleh perusahaan ?

Upah Tarif lembur (UTL) per jam = 1/173 x Rp. 1.500.000,00

= Rp 8.670

Jam Pertama : 1,5 x UTL = 1,5 x Rp 8.670 = Rp. 13.006


Jam Kedua : 2 x UTL = 2 x Rp 8.670 = Rp. 17.341
Jam Ketiga : 2 x UTL = 2 x Rp 8.670 = Rp. 17.341
Jam Keempat : 2 x UTL = 2 x Rp 8.670 = Rp. 17.341
Total              = Rp. 65.029,-

Jadi Perusahaan yang bersangkutan harus membayar upah lembur sebanyak Rp. 65.029


kepada operator tersebut.

Contoh Kasus II

Seorang Operator produksi dengan gaji bulanan Rp. 1.500.000,00 diminta oleh perusahaan
melakukan Lembur (overtime) pada hari minggu selama 8 Jam. Berapakah upah lembur
yang harus dibayar oleh perusahaan ?

Upah Tarif lembur (UTL) per jam = 1/173 x Rp. 1.500.000,00

= Rp 8.670

Jam Pertama sampai Jam ketujuh  : 2 x 7 jam x UTL = 2 x 7 x Rp 8.670 = Rp 121.387


Jam kedelapan                                   : 3 x UTL = 3 x Rp. 8.670 = Rp 26.012
Total                                       = Rp. 147.399,-

Jadi Perusahaan yang bersangkutan harus membayar upah lembur sebanyak Rp. 147.399,-


kepada operator tersebut.

Anda mungkin juga menyukai