2018
Pembahasan Manajemen Sosial Perusahaan
Leading
Transformational
Change
Leading
Transformational
Change
2018
BNI Syariah secara konsisten terus memperkuat sinergi dengan BNI Induk. Sejalan
membukukan kinerja terbaik di industri dengan program transformasi tersebut, BNI
perbankan syariah nasional. pencapaian Syariah juga melakukan transformasi digital
tersebut membuat BNI Syariah bertekad untuk dengan memperkuat layanan digital banking.
tumbuh lebih baik lagi dan mewujudkan cita -
cita menjadi “Modern and Global Transactional Hingga akhir tahun 2018, program transformasi
Islamic Banking” yang dijalankan BNI Syariah berjalan dengan
baik. Ini dapat dilihat dari pencapaian kinerja
Tahun 2018, dalam rangka memperkuat Bank yang meningkat dibandingkan tahun
kepemimpinannya dan untuk mengantisipasi sebelumnya. BNI Syariah kembali menjadi
era perubahan yang semakin cepat, BNI bank syariah dengan pertumbuhan yang baik
Syariah mengambil inisiatif untuk melakukan di industri perbankan syariah nasional.
transformasi. BNI Syariah melakukan
pembenahan organisasi, peningkatan kualitas
SDM, penyempurnaan produk & layanan dan
ii
ii Leading Transformational
Leading Transformational Change
Change www.bnisyariah.co.id
www.bnisyariah.co.id
Analisis dan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Laporan Keuangan
Pembahasan Manajemen Sosial Perusahaan
Kesinambungan Tema
2017
HASANAH BANKING
2016
KOMITMEN MEWUJUDKAN
2015
FOSTERING HASANAH
PARTNER PRINSIP HIDUP EMPOWERING TRUST
BERHASANAH
Kinerja positif yang terus dibukukan Bank BNI Syariah ingin memperkuat Tema ini mengangkat latar belakang
BNI Syariah dalam beberapa tahun positioning-nya sebagai perbankan bahwa tahun 2015 merupakan tahun
terakhir menunjukkan bahwa BNI yang benar-benar menerapkan yang sulit. Sulit bagi perekonomian
Syariah telah mendapat tempat di Hasanah Lifestyle Banking di tahun Indonesia pada umumnya dan juga
hati masyarakat dan dunia usaha 2017 mendatang. Karena itu, selama berimbas pada industri perbankan
Indonesia. Kinerja yang baik tersebut tahun 2016, Bank BNI Syariah terus syariah pada khususnya. Namun
juga menjadi pondasi yang kuat bagi berkomitmen untuk melakukan demikian, usaha mikro tetap
BNI Syariah sebagai Hasanah Banking langkah-langkah sosialisasi dan menjadi salah satu tulang punggung
Partner untuk masyarakat Indonesia. prakondisi yang menunjukkan perekonomian Indonesia. Oleh karena
Tahun 2017, BNI Syariah semakin positioning BNI Syariah sebagai itu, tema Laporan Tahunan 2015 ini
memantapkan positioning tersebut perbankan yang mengusung dan berusaha mengangkat kekuatan dan
dengan mengedepankan nilai-nilai menerapkan hasanah sebagai lifestyle, perjuangan usaha mikro yang kemudian
maqoshid syariah, yaitu menjaga baik secara internal maupun eksternal. diadopsi oleh BNI Syariah sebagai
agama, menjaga jiwa, menjaga akal, Dengan penuh komitmen, prinsip tema untuk tetap berjuang menjadi
menjaga keturunan, dan menjaga harta. hidup berhasanah (hasanah lifestyle) bank syariah pilihan masyarakat yang
Nilai-nilai tersebut mewarnai seluruh diterapkan sebagai keunggulan membawa esensi kebaikan (hasanah).
produk dan layanan yang diberikan ut ama BNI Syariah yang tidak
BNI Syariah yang juga tercermin dalam dimiliki oleh bank lainnya sehingga
kegiatan operasional Bank. menjadi bank pilihan konsumen yang
mengedepankan nilai-nilai hasanah
dalam kehidupannya. Kehidupan
yang tidak hanya mengutamakan
kehidupan duniawi semata tetapi juga
memikirkan bekal bagi masa depan
kehidupan setelah mati nanti dengan
berbuat kebaikan (hasanah).
KineRJa 2018
%
17,9
Aset
Total Aset BNI Syariah
mencapai Rp41.049
miliar, meningkat
17,9% dibandingkan
%
35,7
tahun sebelumnya.
Laba Bersih
Laba Bersih BNI Syariah
tahun 2018 meningkat 35,7%
menjadi Rp416 miliar.
%
19,9
Pembiayaan
Total Pembiayaan tahun 2018
mencapai Rp28.299 miliar,
meningkat 19,9% dibandingkan
tahun sebelumnya.
%
20,8
DPK
Dana Pihak Ketiga
tumbuh 20,8% menjadi
Rp35.497 miliar.
PeRisTiWa PenTing
bni sYaRiaH
26 kepada masyarakat.
JULI
AGUSTUS
AGUSTUS
22-24 menyalurkan 229 ekor sapi untuk daerah dan 483 ekor sapi
di seluruh Indonesia.
AGUSTUS
OKTOBER
15
NOVEMBER
13
DESEMBER
DafTaR isi 80
81
Struktur dan Komposisi Pemegang Saham
82 Entitas Anak
01 Kilas Kinerja
14 Ikhtisar Keuangan
04 fungsi Penunjang bisnis
94 Sumber Daya Insani
16 Penghargaan BNI Syariah Periode 2018
105 Teknologi Informasi
112 Operasional
analisis dan
05
03 Profil Perusahaan Pembahasan manajemen
Tinjauan Umum: Perekonomian dan Industri
136 Perbankan
44 Data Perusahaan
191 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 291 Komite Dibawah Dewan Komisaris
Informasi Transaksi Material yang Mengandung
191 292 Komite Audit
Benturan Kepentingan
192 Transaksi dengan Pihak Afiliasi/Pihak Berelasi 297 Komite Pemantau Risiko
199 Properti Investasi 317 Komite Modal, Investasi Dan Teknologi (KMIT)
200 Informasi Kelangsungan Usaha 321 Komite Asset, Liabilities, Management (KALMA)
221 Manfaat Penerapan GCG Bagi BNI Syariah 385 Buy Back Shares dan Buy Back Obligation
230 Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) 07 Tanggung Jawab sosial Perusahaan
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
Pemegang Saham Pengendali dan 388 Pendahuluan
240
Pemegang Saham Utama
389 Landasan Pelaksanaan Program CSR
241 Rapat Umum Pemegang Saham
390 Pengelola Program CSR
249 Dewan Pengawas Syariah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang
397
Pelestarian Lingkungan Hidup
259 Dewan Komisaris
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang
400
266 Komisaris Independen Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselatan Kerja
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Sosial
268 Direksi 405
Dan Kemasyarakatan
279 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi 410 Tanggung Jawab Terhadap Nasabah
iKHTisaR
Keuangan
BNI Syariah saat ini bukanlah perusahaan terbuka yang BNI Syariah telah melakukan pelunasan terhadap Sukuk
sahamnya dimiliki oleh publik dan tidak terdaftar di Bursa Mudharabah BNI Syariah I Tahun 2015 senilai Rp500,00
Efek Indonesia sebagai sebuah perusahaan terbuka. Dengan miliar pada tanggal 26 Mei 2018 dan tidak memiliki obligasi
demikian, Bank tidak menyajikan informasi terkait: syariah atau Sukuk lainnya yang belum jatuh tempo. Oleh
1. Jumlah saham yang beredar; karena itu, dalam laporan ini BNI Syariah tidak menyajikan
2. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: informasi tentang:
a. Kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar
Efek tempat saham dicatatkan; (outstanding);
b. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan 2. Tingkat bunga/imbalan;
berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham 3. Tanggal jatuh tempo; dan
dicatatkan; dan 4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2015 dan 2016.
c. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek
tempat saham dicatatkan.
3. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat
paling kurang:
a. Harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa
Efek tempat saham dicatatkan;
b. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek
tempat saham dicatatkan.
PengHaRgaan
bni sYaRiaH PeRiODe 2018
PENGHARGAAN INTERNASIONAL
The Best Sharia - The Best Global Leaders 2018 - Islamic Business & Finance Alphasoutheast Asia Award 2018
Economic Review - Turki Turki Award 2018 The Best Commercial Bank in
Best Bank Syariah Sharia Bank Category Best Commercial Bank Indonesia
Economic Review Majalah Economic Review Majalah Islamic Business and Finance Islamic Bank
Majalah Alphasoutheast Asia
Sharia Investor Award 2018 Indonesia Banking Award 2018 Anugerah Syariah Republika
Bank Syariah Terbaik The Most Reliable Bank Best Bank Syariah Buku 2
Bank Syariah Terbaik Aset > Rp10 Triliun Perbankan Syariah Aset > 10 Triliun Republika
Majalah Investor Majalah Tempo
Digital Infobank awards (Golden Trophy) Bisnis Indonesia Financial Award 2018
KPR The Most Innovative Sharia Product
Bank Umum Syariah Perbankan
Majalah Infobank Harian Bisnis Indonesia
Infobank Banking Service Excellence Infobank Banking Service Excellence Infobank Banking Service Excellence
Awards 2018 Awards 2018 Awards 2018
Performa Terbaik Satpam Performa Terbaik Telepon Performa Terbaik Fisik Banking Hall
Bank Umum Syariah Bank Umum Syariah Bank Umum Syariah
Majalah InfoBank Majalah InfoBank Majalah InfoBank
Top Brand Award 2018 Corporate secretary dan Corporate secretary dan
corcomm award & IT 2018 corcomm award & IT 2018
Top Brand Kategori Saving Account Sharia Bank
- -
Majalah Marketing
Teknologi Informasi Corporate Secretary
Majalah Economic Review Majalah Economic Review
Indonesia Digital Popular Brand Digital Popular Brand 2018 Top Digital Public Relation Award 2018
The Best KPR Sharia Kategori Tabungan Syariah Kategori Perbankan Syariah
Majalah Trans-co Research Majalah Tras-co Research Majalah Trans-co Research
LaPORan
DeWan PengaWas sYaRiaH
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah
melimpahkan nikmat yang sebegitu luar biasa bagi kita semua. Shalawat beserta salam semoga
terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, kepada keluargannya,
para sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman nanti.
Perkenankan saya mewakili Dewan Pengawas Syariah (DPS) menyampaikan laporan pelaksanaan
pengawasan terhadap kegiatan BNI Syariah selama tahun 2018 sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/13/DPbS tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
DPS telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan berlaku dalam dan juga ketentuan syariah yang tertuang
kegiatan BNI Syariah secara berkala dan juga melakukan dalam Fatwa DSN MUI serta opini DPS.
pengkajian persetujuan atas produk-produk yang 3. Memberikan pelayanan Konsultasi Syariah untuk
dikeluarkan di lingkungan BNI Syariah agar sesuai dengan memenuhi kebutuhan BNI Syariah dalam melaksanakan
prinsip-prinsip syariah. kegiatan operasionalnya agar tetap konsisten dan sesuai
dengan prinsip syariah.
Secara singkat, dapat kami sampaikan kegiatan DPS tahun 4. Melakukan kunjungan ke kantor cabang sekaligus
2018 adalah sebagai berikut: sharing session pengetahuan syariah untuk pegawai
1. Melakukan analisis terhadap laporan yang disampaikan di 7 (tujuh) kantor cabang di berbagai daerah.
oleh manajemen BNI Syariah untuk mengetahui 5. Melakukan rapat internal sebanyak 25 kali dan rapat
kesesuaian dan kualitas pemenuhan prinsip syariah dengan Direksi.
dalam kegiatan operasional BNI Syariah. Dalam 6. Menerbitkan 25 opini Dewan Pengawas Syariah yang
melakukan kegiatan tersebut, DPS beberapa kali menyangkut produk dan SOP.
melakukan uji petik dan melakukan koordinasi dengan 7. Memberikan laporan hasil pengawasan kepada Direksi
unit kerja terkait. sebanyak 2 (dua) laporan.
2. Tahun 2018, BNI Syariah meluncurkan beberapa
pengembangan produk dan meluncurkan produk Di samping kegiatan tersebut, DPS juga melakukan
baru sebagai bagian dari strategi usaha perusahaan. kegiatan sharing session kepada pegawai BNI Syariah untuk
DPS terus bekerja sama erat dengan manajemen dan meningkatkan pemahaman terhadap prinsip-prinsip syariah
pegawai BNI Syariah untuk memastikan bahwa semua yang menjadi landasan operasional BNI Syariah.
transaksi dan produk sesuai dengan ketentuan yang
Di tengah pesatnya pertumbuhan perbankan syariah, khususnya terkait akad dan pengembangan produk agar
DPS terus mengingatkan manajemen BNI Syariah untuk lebih memperhatikan kesesuaian dengan prinsip syariah.
terus melakukan upaya perbaikan di bidang operasional, Upaya perbaikan ini menjadi sangat penting karena terkait
dengan sah atau tidaknya pendapatan yang dibukukan oleh DPS juga mengingatkan kepada manajemen untuk lebih
BNI Syariah. mengedepankan penerapan nilai syariah dan prinsip-prinsip
GCG agar pengembangan usaha BNI Syariah sesuai dengan
DPS mendukung upaya yang dilakukan manajemen dalam ketentuan yang berlaku dan tidak melanggar prinsip syariah.
upaya pengembangan usaha BNI Syariah. Namun demikian,
PENUTUP
Tahun 2018 telah dilalui BNI Syariah dengan kinerja yang Akhir kata, mari kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa
sangat baik. Prestasi tersebut harus dapat dipertahankan Ta’ala senantiasa memberikan rahmat dan petunjuk untuk
dan terus ditingkatkan. Kami berharap seluruh jajaran kita semua di tahun 2019. Aamiin ya Rabbal ’alamin.
manajemen dan pegawai BNI Syariah terus melakukan
monitoring secara intensif dan melakukan perbaikan sesuai Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
dengan rekomendasi yang telah diberikan oleh DPS untuk
meningkatkan kinerja ke depan.
LaPORan
DeWan KOmisaRis
Perekonomian nasional tahun 2018 tidak mengalami Penyaluran pembiayaan BNI Syariah tahun 2018 mencapai
pertumbuhan sebagaimana yang diharapkan. Pertumbuhan Rp28.299 miliar tumbuh 19,93% dibandingkan dengan
ekonomi masih relatif sama dengan tahun sebelumnya, salah tahun sebelumnya sebesar Rp23.597 miliar. Pertumbuhan
satunya dikarenakan faktor ekonomi global yang mengalami tersebut juga dibarengi dengan kualitas pembiayaan yang
perlambatan pertumbuhan akibat adanya perang dagang terjaga dengan baik, di mana rasio Non Performing Financing
antara Amerika Serikat dan Tiongkok. (NPF) sebesar 2,93%.
Namun demikian, ekonomi Indonesia masih mengalami Dengan kinerja tersebut, laba bersih yang dibukukan BNI
pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 5,17%, sedikit lebih Syariah tahun 2018 juga mengalami pertumbuhan sebesar
tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 35,66% menjadi Rp416 miliar dari tahun sebelumnya
5,07%. Namun demikian, pertumbuhan tersebut masih di sebesar Rp307 miliar.
bawah target yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara sebesar 5,2%-5,4%. Dari sisi fundamental, BNI Syariah juga berhasil mencatat
pertumbuhan aset sebesar 17,88% menjadi Rp41.049 miliar
Industri perbankan, khususnya perbankan syariah juga dari tahun sebelumnya sebesar Rp34.822 miliar.
masih tetap tumbuh, kendati pertumbuhannya lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian kinerja yang dibukukan BNI Syariah tahun 2018
secara umum berhasil mencapai target yang ditetapkan
Di tengah kondisi tersebut, BNI Syariah dapat membukukan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2018 yang telah disetujui
pertumbuhan usaha yang sangat baik. Secara umum, kinerja oleh Dewan Komisaris dan Pemegang Saham pada awal
BNI Syariah berada di atas rata-rata industri perbankan syariah tahun buku. Dewan Komisaris memberikan apresiasi
nasional. Dapat kami sampaikan, indikator operasional dan yang tinggi kepada Direksi dan seluruh jajarannya atas
keuangan BNI Syariah tahun 2018 mengalami pertumbuhan pencapaian tersebut.
yang sangat baik. Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun
BNI Syariah tahun 2018 mencapai Rp35.497 miliar
tumbuh 20,82% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp29.379 miliar. Pertumbuhan DPK tersebut juga dibarengi
dengan pertumbuhan jumlah rekening yang mengalami
lonjakan yang cukup signifikan yaitu sebanyak 450.000
account baru, sehingga Current Account Saving Account
(CASA) BNI Syariah dapat terdongkrak.
feRO POeRbOnegORO
Komisaris Utama
Dalam RBB 2018, Direksi telah menetapkan sejumlah target kini dapat melayani pembukaan rekening BNI Syariah dan
serta strategi yang akan dijalankan untuk mencapai target layanan haji dan umroh. Ini menjadi salah satu keunggulan
tersebut. Sepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris secara BNI Syariah saat ini dan ke depan.
penuh mengawasi implementasi strategi yang dijalankan
oleh Direksi. Dewan Komisaris telah meminta penjelasan Direksi terkait
pembentukan dua divisi baru di lingkungan organisasi BNI
Fokus pengawasan utama Dewan Komisaris adalah terhadap Syariah, yaitu Divisi Digital Banking dan Divisi Transactional
pembiayaan yang dilakukan BNI Syariah. Dewan Komisaris Banking. Terkait keberadaan dua divisi baru tersebut, Dewan
harus memastikan bahwa pembiayaan yang dilakukan Komisaris telah menyampaikan pandangan dan nasihat
BNI Syariah tumbuh dengan sehat. Dewan Komisaris kepada Direksi untuk meningkatkan kontinuitas dari kedua
menekankan kepada Direksi untuk mengedepankan aspek divisi tersebut mengingat keberadaannya sangat penting
risiko dalam melakukan pembiayaan. untuk menunjang bisnis Perseroan di masa mendatang.
Sebagaimana diketahui, digital banking merupakan masa
Ekspansi pembiayaan, khususnya di segmen komersial yang depan dari industri perbankan, dan hingga saat ini, perbankan
dilakukan Direksi tahun 2018 juga menjadi perhatian utama syariah masih jauh tertinggal dibandingkan perbankan
Dewan Komisaris. Namun demikian, Dewan Komisaris konvensional dalam hal digital banking.
menilai bahwa ekspansi ke segmen komersial yang
dilakukan Direksi telah mempertimbangkan aspek risiko Sejalan dengan hal itu, Dewan Komisaris juga meminta
dengan baik, karena sebagian besar pembiayaan komersial Direksi untuk meningkatkan kapasitas Teknologi Informasi
yang dilakukan adalah kepada Badan Usaha Milik Negara BNI Syariah. Ketergantungan BNI Syariah terhadap core
(BUMN) yang memiliki tingkat risiko yang lebih terjaga. banking BNI Induk harus dikurangi tanpa harus membangun
Dewan Komisaris ingin memastikan bahwa pertumbuhan core banking yang baru. Terkait dengan ini, Direksi telah
BNI Syariah merupakan pertumbuhan yang sehat. mengambil inisiatif yang tepat untuk meningkatkan kapasitas
Teknologi Informasi BNI Syariah dan beberapa langkah teknis
Tahun 2018, BNI Syariah juga semakin meningkatkan sinergi lain untuk mengurangi ketergantungan dengan core banking
dengan BNI Induk dalam pengembangan layanan Sharia BNI Induk.
Channeling Outlet (SCO), di mana kantor cabang BNI Induk
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi telah Selain forum rapat gabungan, organ Dewan Komisaris,
terjalin dengan baik dengan mengedepankan prinsip yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
saling menghormati wewenang masing-masing pihak. Nominasi dan Remunerasi dapat melakukan rapat dengan
Dewan Komisaris secara rutin setiap bulan mengadakan mengundang Direksi atau Divisi terkait untuk membahas
pertemuan dengan Direksi untuk membahas berbagai hal bidang-bidang yang menjadi tanggung jawab masing-masing
terkait pengelolaan perusahaan yang dijalankan oleh Direksi Komite dengan Direktur atau Divisi terkait. Tahun 2018,
dalam forum rapat gabungan. Komite Audit melaksanakan rapat dengan mengundang
Direksi atau Divisi terkait sebanyak 15 kali, Komite
Dalam forum tersebut, Dewan Komisaris dapat meminta Pemantau Risiko sebanyak 9 kali dan Komite Nominasi
penjelasan dari Direksi mengenai pencapaian kinerja dan Remunerasi 6 kali.
Perseroan dan berbagai kendala yang dihadapi. Dewan
Komisaris dapat menyampaikan pandangan dan memberikan
nasihat kepada Direksi mengenai hal tersebut. Sepanjang
tahun 2018, Dewan Komisaris melaksanakan 19 kali rapat
gabungan dengan Direksi.
Dewan Komisaris telah menyetujui RBB 2019 yang Untuk mencapai target tersebut, BNI Syariah akan
diajukan oleh Direksi. Dengan mempertimbangkan prediksi menjalankan sejumlah strategi. Salah satunya adalah
pertumbuhan ekonomi dan industri perbankan, khususnya memperkuat aspek permodalan. BNI Syariah menargetkan
perbankan syariah nasional, Dewan Komisaris menilai untuk masuk bank kategori BUKU III (modal inti Rp5 triliun
bahwa target-target yang ditetapkan oleh Direksi dalam – Rp30 triliun) pada tahun 2019.
RBB tersebut merupakan target yang realistis.
Dengan menjadi bank kategori BUKU III akan semakin
Mengacu pada kinerja BNI Syariah dalam 5 (lima) tahun banyak peluang yang dapat dimanfaatkan BNI Syariah
terakhir, pertumbuhan bisnis BNI Syariah tahun 2019 untuk menjadi pemimpin di industri perbankan syariah di
ditargetkan masih akan berada di atas rata-rata industri Indonesia. Terlebih saat ini keinginan masyarakat untuk
perbankan syariah nasional. Target jangka pendek yang beralih ke layanan perbankan syariah semakin besar.
dicanangkan adalah menjadikan BNI Syariah sebagai bank
syariah terbesar ketiga di Tanah Air dengan target jangka
panjang sebagai pemimpin perbankan syariah di Indonesia.
Dewan Komisaris menilai, penerapan prinsip Good Corporate Namun demikian, Dewan Komisaris terus mengingatkan
Governance (GCG) di BNI Syariah telah berjalan dengan Direksi untuk terus meningkatkan kualitas penerapan prinsip
baik. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan hasil self Good Corporate Governance (GCG), baik itu menyangkut
assessment GCG yang secara periodik dilaksanakan oleh organ, struktur maupun mekanisme pelaksanaannya.
BNI Syariah dan selalu memperoleh hasil peringkat “2” Salah satu perhatian Dewan Komisaris adalah adanya
atau katagori “Baik”. temuan audit yang berulang. Kendati bukan pada hal yang
fundamental, namun Dewan Komisaris terus mengingatkan
Organ Tata Kelola Perusahaan yang berada di bawah agar menjadi perhatian Direksi, sehingga dapat segera
Dewan Komisaris juga telah menjalankan fungsi, tugas dilakukan perbaikan.
dan tanggung jawabnya dengan baik dan telah menjalin
kerja sama yang baik pula dengan fungsi dan organ yang
berada di bawah Direksi.
Dalam menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit juga melakukan pertemuan secara berkala
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite dengan Direksi untuk menegaskan kepada Direksi
Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi. pentingnya penerapan perencanaan dan penerapan
Penilaian kinerja Komite didasari atas terlaksananya strategi pengembangan usaha yang sesuai dengan
program kerja dan ketaatan terhadap Charter dari masing- prinsip Tata Kelola Perusahaan.
masing Komite. Atas kriteria tersebut, Dewan Komisaris
menilai bahwa pada tahun 2018, Komite Audit, Komite 2. Komite Pemantau Risiko
Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Pemantau Risiko secara rutin melakukan
telah menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya pengawasan dari laporan yang disajikan oleh
dengan baik. manajemen, khususnya yang terkait dengan exposure
risiko yang dihadapi oleh BNI Syariah. Sebagai bagian
Adapun ringkasan kinerja Komite tersebut adalah dari pengawasan tersebut, Komite Pemantau Risiko
sebagai berikut: juga mengadakan pertemuan dengan Divisi terkait dan
melakukan pemantauan secara langsung di lapangan.
1. Komite Audit
Komite Audit secara berkala telah melakukan pertemuan Salah satu perhatian utama Komite Pemantau Risiko
dengan Satuan Pengawas Internal untuk membahas adalah risiko kredit yang cenderung meningkat di tengah
rencana, realisasi dan temuan audit. Hasil pertemuan kondisi ekonomi yang masih belum sepenuhnya baik.
tersebut secara berkala dilaporkan kepada Dewan
Komisaris sebagai bagian dari mekanisme pengawasan 3. Komite Nominasi dan Remunerasi
yang dilakukan Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan
penilaian terhadap kesesuaian organisasi BNI Syariah
dengan tantangan yang akan dihadapi ke depan. Komite
Nominasi dan Remunerasi juga telah melakukan
penjaringan dan seleksi terhadap calon anggota Dewan
Komisaris dan Direksi untuk diajukan kepada RUPS.
Pada tahun 2018, komposisi Dewan Komisaris BNI Fero Poerbonegoro Komisaris Utama
Syariah mengalami perubahan. Pada RUPS Tahunan yang Rizqullah Komisaris Independen
diselenggarakan pada 27 April 2018 memberhentikan Max R. Niode Komisaris Independen
dengan hormat Sdr. Muhammad Syakir sebagai Komisaris Imam Budi Sarjito* Komisaris
Independen Perseroan. Selain itu, pada RUPS Luar Biasa
yang diselenggarakan pada 20 September 2018 mengangkat *belum efektif sampai akhir tahun 2018, namun efektif per
Sdr. Imam Budi Sarjito sebagai Komisaris Perseroan. Dengan 27 Maret 2019
demikian, komposisi Dewan Komisaris BNI Syariah pada 31
Desember 2018 adalah sebagai berikut: Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan dedikasi
yang diberikan Sdr. Muhammad Syakir selama menjabat
sebagai anggota Dewan Komisaris BNI Syariah.
APRESIASI
Fero Poerbonegoro
Komisaris Utama
LaPORan
DiReKsi
Puji dan syukur Kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya sehingga PT Bank BNI Syariah dapat melalui tahun 2018 dengan capaian kinerja
yang membanggakan. Dalam kesempatan ini, izinkan Kami menyampaikan Laporan Tahunan BNI
Syariah untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018, beserta Laporan Keuangan
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dan mendapat opini
wajar dalam semua hal yang material, sebagai bentuk dari pertanggungjawaban atas pengelolaan
Perseroan pada periode tersebut.
Kondisi ekonomi dunia tahun 2018 diwarnai dengan sejumlah Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2018 dipengaruhi
tantangan. Salah satunya adalah perang dagang yang terjadi sejumlah faktor. Perang dagang yang terjadi antara AS
antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Kedua negara dan Tiongkok merupakan salah satu faktor utama yang
yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar di dunia memengaruhi kondisi ekonomi Indonesia tahun 2018,
ini saling mengenakan bea masuk yang tinggi terhadap mengingat kedua negara tersebut merupakan negara
berbagai macam komoditas yang masuk ke negaranya. Hal tujuan utama ekspor Indonesia. Faktor utama lainnya yang
ini tentu memberikan dampak kepada negara-negara yang juga memberikan dampak besar terhadap perekonomian
memiliki hubungan dagang dengan keduanya dan terbukti Indonesia adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
telah menyebabkan penurunan volume perdagangan global. dolar AS.
Perang dagang juga berimplikasi pada kondisi pasar keuangan Sepanjang tahun 2018, nilai tukar rupiah terus bergejolak.
global, di mana arus investasi lebih mengarah ke instrumen Bahkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat
yang cenderung aman (risk aversion), yang menyebabkan menyentuh level tertinggi sejak krisis ekonomi tahun 1997,
kinerja pasar saham global mengalami tekanan. yaitu sebesar Rp15.350/dolar AS. Merespon hal tersebut,
pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah mengambil
Pada saat yang bersamaan, bank sentral Amerika Serikat The sejumlah kebijakan dalam rangka mengantisipasi kondisi
Federal Reverse System (The Fed) mengeluarkan kebijakan perekonomian. BI tercatat 6 (enam) kali menaikkan suku
untuk menaikan suku bunga. Sepanjang tahun 2018, The bunga acuan BI 7-Day Repo Rate, yaitu dari 4,25% pada
Fed tercatat 4 (empat) kali menaikan tingkat suku bunga awal tahun hingga menjadi 6,00% pada akhir tahun 2018.
acuan. Kenaikan suku bunga The Fed telah membuat arus Kebijakan yang diambil Pemerintah terbukti berhasil
dana investasi di negara-negara berkembang kembali ke membuat nilai tukar rupiah kembali mengalami penguatan
negara asalnya yaitu Amerika Serikat. Hal ini membuat nilai hingga ke level Rp14.450/dollar AS.
tukar dolar AS menguat terhadap hampir semua mata uang
di dunia, termasuk rupiah. Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia tahun 2018
tercatat mengalami defisit sebesar sebesar 8,57 miliar
Di tengah kondisi tersebut, perekonomian Indonesia masih dollar AS dikarenakan peningkatan nilai impor yang jauh
mampu tumbuh positif, kendati cukup fluktuatif. Pertumbuhan lebih besar dibandingkan nilai ekspor. Untuk menekan
ekonomi Indonesia tahun 2018 terealisasi sebesar 5,17%, defisit perdagangan, Pemerintah telah membuat sejumlah
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun kebijakan, salah satunya adalah dengan menerbitkan Perpres
sebelumnya sebesar 5,07%. Meskipun pertumbuhan No. 66 Tahun 2018 yang mengatur bahwa bahan bakar solar,
tersebut masih berada di bawah target yang ditetapkan baik untuk public service obligation (PSO) alias subsidi
Pemerintah, namun pencapaian tersebut merupakan hasil maupun non-PSO wajib dicampur minyak nabati sebesar
yang baik. Indonesia berhasil mempertahankan tren positif 20%. Kebijakan tersebut ditujukan untuk menekan impor
pertumbuhan ekonomi selama 4 (empat) tahun berturut- migas dan menghemat devisa negara.
turut.
Dengan dinamika perekonomian global dan nasional 11,09% pada tahun 2018 adalah melambat dibandingkan
tersebut, industri perbankan, khususnya perbankan syariah tahun 2017 yang tumbuh 19,83%.
masih mampu mencatat pertumbuhan yang cukup baik
seiring meningkatnya literasi masyarakat tentang perbankan Salah satu faktor yang menyebabkan melambatnya
syariah. Namun demikian, dibandingkan tahun sebelumnya, pertumbuhan perbankan syariah pada tahun 2018 adalah
pertumbuhan industri perbankan syariah mengalami relatif turunnya permintaan pembiayaan dari dunia usaha
perlambatan. Pertumbuhan aset perbankan syariah tahun dengan adanya sejumlah dinamika yang terjadi pada
2018 sebesar 12,53% adalah lebih rendah dibandingkan perekonomian global dan nasional sepanjang tahun 2018.
pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 18,98%. Demikian Di samping itu, perlambatan tersebut juga disebabkan
juga dengan pembiayaan yang tahun 2018 tumbuh 12,95% oleh pilihan sejumlah bank syariah untuk tumbuh
adalah masih di bawah pertumbuhan tahun sebelumnya secara moderat dengan mengutamakan penjagaan
sebesar 15,16%, juga Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh kualitas pembiayaannya.
Pada tahun 2018, BNI Syariah juga menghadapi sejumlah relatif kondisi BNI Syariah lebih baik dibandingkan industri
tantangan spesifik selain dari ketatnya dinamika perbankan syariah.
ekonomi global serta perlambatan pertumbuhan industri
perbankan syariah. Di sisi lain, kontribusi Fee Based Income (FBI) atas total
pendapatan pada BNI Syariah juga relatif masih lebih
Salah satu tantangan dimaksud adanya stagnasi pada rendah dibandingkan bank-bank pesaing. Padahal, FBI
pembiayaan segmen mikro BNI Syariah dalam beberapa merupakan sumber pendapatan yang memiliki beragam
tahun terakhir, yang dimulai sejak tahun 2015, akibat dari keunggulan seperti bersifat recurring dan tidak terekspos
adanya dinamika pada industri micro-banking nasional. risiko, seperti risiko pembiayaan. Di samping itu, diversifikasi
Tantangan ini cukup signifikan dengan memperhatikan sumber pendapatan akan mendukung keberlangsungan
bahwa hampir 30% total pegawai BNI Syariah berada pada kinerja perusahaan.
segmen bisnis ini.
Dari sisi eksternal, hadirnnya financial technology (Fintech)
Tantangan berikutnya adalah merumuskan strategi BNI juga menghadirkan tantangan bagi BNI Syariah, khususnya
Syariah sebagai bagian dari BNI Group untuk memastikan terkait kemampuan Fintech dalam menghadirkan layanan
bahwa layanan haji yang selama ini telah ada di BNI keuangan secara cepat dan mudah.
Group (dalam hal ini, BNI induk) agar dapat dipertahankan
pasca pemberlakuan Undang-Undang No 34 tahun 2014 Terakhir, lokasi Indonesia yang berada pada kawasan Cincin
tentang Pengelolaan Keuangan Haji, di mana per 2 Januari Api Asia Pasifik telah menyebabkan Indonesia terpapar
2018 pengelolaan keuangan haji harus dilakukan oleh risiko kerentanan alam, di antaranya letusan gunung berapi,
perbankan syariah. gempa bumi, banjir dan tsunami yang selama tahun 2018
cukup banyak terjadi di sejumlah daerah.
Selain itu, tren risiko pembiayaan BNI Syariah cenderung
meningkat tahun-tahun terakhir ini, meskipun secara
Di tengah ketatnya kondisi ekonomi global dan juga sejumlah telah menjadi komitmen manajemen dan telah tertulis pada
tantangan tersebut, BNI Syariah tentunya dituntut mampu dokumen Rencana Bisnis Bank BNI Syariah tahun 2018.
untuk mencapai target kinerja tahun 2018 sebagaimana yang
Sejalan dengan tema strategis (strategic theme) tahun 2018, Bentuk transformasi lainnya adalah penambahan
yakni Leading Transformational Change, untuk mencapai petugas Sharia Relationships Officer (SRO) BNI Syariah
target tersebut, BNI Syariah menjalakan sejumlah strategi pada outlet SCO menjadi 114 pegawai, optimalisasi
utama sebagai berikut: joint-marketing, pemberian reward umrah, penguatan
monitoring, dan sebagainya.
1. Transformasi Jaringan
Sepanjang 2018, BNI Syariah telah mentransformasi 106 Transformasi pada outlet SCO berhasil meningkatkan
Outlet mikro, dari yang sebelumnya bersifat dedicated kinerja net eskpansi DPK melalui dari Rp104 miliar
hanya untuk pemasaran pembiayaan mikro, menjadi selama 2017 menjadi Rp465 miliar pada tahun 2018,
outlet reguler yang bersifat general banking sehingga dengan total OS mencapai Rp1,5 triliun pada akhir
dapat melayani seluruh produk & layanan perbankan tahun 2018.
BNI Syariah.
2. Transformasi Digital
Transformasi ini diperlukan sebagai respon BNI Syariah Digitalisasi pada Era Revolusi Industri 4.0 memungkinkan
terhadap dinamika yang terjadi pada industri micro- konsumen, pasar, sumber daya, pesaing, pekerja,
banking di Indonesia yang telah berimplikasi pada modal, teknologi, mesin dan segenap stakeholders
stagnasi bisnis pembiayaan Mikro BNI Syariah. Dengan terhubungkan secara real-time. Dalam industri
transformasi, profitabilitas outlet-outlet transformasi BNI keuangan, digitalisasi terjadi di antaranya dengan
Syariah dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan kehadian sejumlah Financial Technology yang mampu
melalui sejumlah produk & layanan yang lebih beragam. memberikan layanan keuangan yang praktis dan cepat.
Tentunya transformasi 106 outlet mikro ini juga disertai Agar tetap relevan dengan perkembangan tersebut,
dengan transformasi pada model bisnis mikro, yang industri perbankan mengembangkan kapabilitasnya
terdiri atas aspek organisasi, kapasitas dan kapabilitas dalam aspek digital banking. BNI Syariah tentunya juga
SDM, proses bisnis dan infrastruktur. perlu bertransformasi ke arah digital banking.
Dengan transformasi ini, terjadi peningkatan yang Sebagai langkah awal, pada tahun 2018 BNI Syariah
signifikan pada profitabilitas bisnis mikro dan juga membentuk Divisi Digital Banking dan juga Divisi
outlet transformasi yang signifikan pada tahun 2018 Transactional Banking. Kedua divisi tersebut diharapkan
dibandingkan tahun sebelumnya. mampu menunjang pertumbuhan usaha BNI Syariah
secara jangka panjang dan sebagai strategi untuk
Selain transformasi pada outlet Mikro, pada tahun meningkatkan Fee Based Income bank, mengingat
2018 BNI Syariah juga melakukan transformasi potensi dari digital banking dan transactional banking
terhadap jaringan Sharia Channeling Outlet (SCO) ke depan sangat besar.
yang merupakan bentuk sinergi dengan BNI. Bentuk
transformasi dimaksud di antaranya meliputi pembukaan BNI Syariah mengusung konsep DigiVerse, yang dapat
layanan haji, termasuk pendaftaran porsi haji, pada 1.584 diartikan sebagai Digital Universe maupun Digital Verse
outlet SCO BNI di seluruh Indonesia. Sebelumnya, outlet terkait visi pengembangan digital banking-nya.
SCO hanya melayani jasa perbankan syariah khususnya
produk DPK namun tidak termasuk layanan haji BNI 3. Transformasi Sumber Daya Manusia
Syariah. Transformasi dilakukan sebagai respon BNI SDM merupakan kunci utama keberhasilan sebuah
Group atas pemberlakuan Undang-Undang No 34 tahun perusahaan. Untuk itu, tahun 2018 BNI Syariah
2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, di mana per 2 melakukan pembenahan di bidang SDM. Salah satunya
Januari 2018 pengelolaan keuangan haji harus dilakukan dalam aspek capabilities development di mana BNI
oleh perbankan syariah. Transformasi pada outlet SCO Syariah memberikan sejumlah pelatihan, sertifikasi
ini dijalankan dengan mekanisme Task Force yang serta Talent Management. Khusus untuk meningkatkan
melibatkan pegawai BNI dan BNI Syariah. kualitas pengelolaan atas risiko pembiayaan, seluruh
pegawai BNI Syariah telah mengikuti sertifikasi ekspansi pembiayaan secara berkualitas pada segmen
Manajemen Risiko pada tahun 2018 untuk meningkatkan dengan risk yang acceptable termasuk meningkatkan
budaya sadar risiko. value-chain financing dengan BNI induk, meningkatkan
pemantauan pembiayaan dan optimalisasi collection &
Melengkapi sejumlah transformasi tersebut, BNI Syariah recovery.
juga menjalankan sejumlah strategi lainnya yang meliputi
Sejumlah transformasi dan strategi yang dijalankan BNI Syariah tahun 2018 terbukti mampu meningkatkan kinerja BNI
Syariah dengan baik. Secara umum, pertumbuhan yang dibukukan BNI Syariah tahun 2018 berada di atas rata-rata
pertumbuhan industriperbankan syariah. Kinerja BNI Syariah dibandingkan dengan perbankan syariah tahun 2018 dapat
dilihat pada grafik berikut:
35,94% 35,67%
19,93% 20,82%
17,88%
Total pembiayaan yang disalurkan BNI Syariah tahun 2018 Pertumbuhan DPK ini juga didukung dengan peningkatan
mencapai Rp28.299 miliar, tumbuh 19,93% dibandingkan CASA dari 51,60% tahun 2017 menjadi 55,82%, sehingga
tahun sebelumnya sebesar Rp23.597 miliar, dengan kualitas mampu memperbaiki cost of fund.
pembiayaan yang relatif baik dengan tingkat NPF sebesar
2,93%. Pertumbuhan pembiayaan tersebut juga diiringi Dengan kinerja yang sangat baik itu, tahun 2018 BNI Syariah
dengan perimbangan komposisi antara pembiayaan produktif berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp416 miliar,
dan konsumtif. tumbuh 35,66% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp307 miliar. Sedangkan jumlah aset tahun 2018 tercatat
Jumlah DPK tahun 2018 mencapai Rp35.497 miliar, sebesar Rp41.049 miliar, meningkat 17,88% dibandingkan
meningkat 20,82% dibandingkan tahun sebelumnya tahun sebelumnya sebesar Rp34.822 miliar.
sebesar Rp29.379 miliar. Pertumbuhan DPK ini didorong
oleh pertumbuhan jumlah account yang pada tahun 2018
mengalami penambahan sebanyak 450 ribuan account baru.
Secara umum, pencapaian kinerja keuangan Perseroan tahun 2018 berada di atas target RBB 2018.
PROsPeK usaHa bni sYaRiaH 13,0% pada tahun 2019, sedangkan DPK akan mengalami
pada kisaran 6,0%-8,0%. Pada perbankan syariah,
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 diproyeksikan pembiayaan dan DPK diproyeksikan tumbuh masing-masing
masih relatif sama dengan tahun 2018. Bank Indonesia sebesar 16,1%.
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional akan
berada pada kisaran 5,1%-5,5% dengan tingkat inflasi Secara umum proyeksi perekonomian dan pertumbuhan
sebesar 4%. Pelemahan kurs rupiah juga diprediksi masih industri perbankan ke depan cukup prospektif dalam
akan berlanjut sebagai dampak dari perang dagang Amerika mendukung perkembangan bisnis BNI Syariah pada
Serikat dan Tiongkok. tahun 2019. BNI Syariah optimis untuk mempertahankan
dan bahkan memperbaiki kinerja perusahaan pada
Di tengah kondisi tersebut, pembiayaan perbankan nasional tahun mendatang.
diprediksi tumbuh secara moderat pada kisaran 11,0%-
Penggunaan TI dilaksanakan untuk memberikan manfaat Selain itu, BNI Syariah juga secara tegas menyatakan
yang berarti bagi Bank dalam rangka memberikan pelayanan komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat dan
yang unggul kepada nasabah. BNI Syariah sebagai anak pelestarian lingkungan hidup dalam poin pertama misi
perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupaya BNI Syariah, yakni “Memberikan kontribusi positif kepada
mengoptimalkan pemanfaatan dan keandalan sistem masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan”.
teknologi informasi Bank Induk dengan memperhatikan Perwujudan komitmen tersebut dalam operasional BNI
efisiensi dan efektifitas sesuai kebutuhan nasabah. Syariah adalah sebagai berikut:
Tahun 2018, Divisi TI BNI Syariah telah menjalankan program 1. People: menyejahterakan 5000-an pegawainya,
kerja yang fokus pada tiga hal utama, yaitu: memberikan manfaat kepada ratusan vendor, melayani
ratusan ribu debitur dan jutaan nasabah.
1. Pemenuhan Kepatuhan dan Regulasi 2. Planet: pembiayaan ramah lingkungan, penghijauan,
• Pengembangan aplikasi Aku Hasanah (Laku Pandai) penggunaan listrik, air dan material dengan hemat.
• Integrasi Sistem dengan DUKCAPIL 3. Profit: profit dan zakat yang tumbuh berkelanjutan,
• Pengembangan Kartu Debit Chip kontinuitas bisnis perusahaan.
• Pengembangan Kartu Debit GPN Tahun 2018, alokasi zakat BNI Syariah mencapai Rp24 miliar,
2. Transaksi Perbankan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp20
• Aplikasi Student Payment Center (SPC) miliar seiring dengan pertumbuhan laba Perseroan.
• Aplikasi Trade Finance
• Integrasi sistem untuk pembayaran kegiatan yang Kepedulian terhadap lingkungan hidup tahun 2018
dibiayai melalui penerbitan Surat Berharga Syariah diterjemahkan dalam beberapa aktivitas berikut:
Negara yang dialokasikan dalam APBN 1. Efisiensi penggunaan kertas dengan menerapkan
• Integrasi Sistem Payroll dengan beberapa BUMN Sheco (Sharia Email Correspondence), yakni sistem
• Implementasi penggunaan kode bank 427 dalam surat-menyurat secara digital yang dilakukan di seluruh
transaksi incoming transfer ke rekening BNI Syariah Kantor Cabang dan Divisi BNI Syariah. Tujuannya adalah
3. Proyek Operational Support mengurangi penggunaan kertas, pengurangan gas
• Dukungan pembukaan kantor cabang baru dan karbon dan membudayakan green banking sesuai
payment point dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
• Aplikasi Anti Money Laundering 2. Berpartisipasi dalam Peringatan Hari Bumi (Hasanah
• Aplikasi Monitoring Advis Earth Day). BNI Syariah memberikan bibit tanaman
kepada nasabah yang membuka rekening tabungan
Tanggung JaWab sOsiaL Dan KOmiTmen LingKungan BNI Syariah pada periode 22-27 April 2018. Dalam hal
bni sYaRiaH ini BNI Syariah menyediakan 6800 bibit tanaman di
seluruh cabang BNI Syariah. Kegiatan ini dilaksanakan
BNI Syariah memiliki komitmen yang tinggi terhadap sebagai implementasi misi BNI Syariah yakni peduli
pelestarian lingkungan hidup dan pelaksanaan Tanggung terhadap kelestarian lingkungan serta implementasi
Jawab Sosial Perusahaan. Kehadiran BNI Syariah pada green banking sesuai dengan imbauan OJK.
hakikatnya adalah untuk menghadirkan manfaat yang 3. Retas Kertas, yaitu aktivitas yang dilakukan bekerja sama
seluas-luasnya sebagaimana tujuan syariah (maqasid dengan Yayasan Hasanah Titik dan Yayasan Nara Kreatif
syariah), yakni meng-endorse (1) Tauhid dan muamalah, mengumpulkan kertas bekas di BNI Syariah Kantor
(2) Pendidikan dan pemberdayaan masyarakat (3) Kesehatan Pusat, untuk selanjutnya kertas bekas tersebut diolah
dan Perlindungan lingkungan (4) Kesejahteraan keluarga dan menjadi barang jadi berupa produk suvenir korporat
fasilitas umum dan (5) Kesejahteraan masyarakat, investasi BNI Syariah.
dan lapangan kerja. 4. Penggunaan plastic degradable untuk pembagian
hewan qurban.
PeneRaPan TaTa KeLOLa PeRusaHaan Di samping itu, pada tahun 2018 BNI Syariah juga telah
melakukan assessment GCG berdasarkan kriteria yang
Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (Good ditetapkan OJK dan memperoleh hasil peringkat “2” dengan
Corporate Governance/GCG) tahun 2018 pada dasarnya kategori “Baik”.
melanjutkan dan memperbaiki pelaksanaan GCG pada tahun-
tahun sebelumnya, baik dalam hal Governance Structure, Kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG di BNI Syariah juga
Governance Process maupun Governance Outcome. telah mendapatkan pengakuan dari pihak independen, baik
di dalam maupun luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan
Pada tahun 2018, efektivitas penerapan GCG sangat diperolehnya beberapa penghargaan di bidang GCG,
tercermin dari Governance Outcome yang diperoleh BNI antara lain:
Syariah yang tercermin pada capaian kinerja keuangan
yang optimal. Predikat Trusted Based on Corporate Governance Perception
Index (CGPI) dalam ajang Indonesia Most Trusted Companies
Pada tahun 2018, BNI Syariah telah melakukan perbaikan- Award 2018.
perbaikan terkait kebijakan dan soft structure GCG, beberapa 1. Penghargaan sebagai Bank Syariah terbaik dengan aset
di antaranya: Rp10 triliun dari Majalah Investor.
1. Menerbitkan Surat Edaran mengenai kebijakan fasilitas 2. Bank Syariah dengan kinerja keuangan sangat bagus
yang diperoleh pengurus yang belum mendapat dari Majalah Infobank.
penegasan OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal 28 3. The Best Islamic Finance Comercial Bank in Indonesia
Desember 2018. oleh Majalah Alphasoutheast Asia.
2. Menerbitkan Kebijakan Penugasan Pegawai dari PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selaku Perusahaan PeniLaian KineRJa KOmiTe Di baWaH DiReKsi
Induk ke BNI Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018 tanggal
20 Desember 2018. Dalam menjalankan tugas pengelolaan Perseroan, Direksi
3. Untuk meningkatkan penanganan pengaduan, Divisi dibantu oleh komite-komite di bawah Direksi, yaitu Komite
Jaringan melakukan sosialisasi kepada segenap Divisi Kebijakan Risiko dan Pencegahan Fraud (KKR-AF), Komite
dan Cabang terkait peng-input-an complain ke Handling Sumber Daya Manusia (KSDM), Komite Modal, Investasi
Complain System (HCS), selain itu juga diterbitkan PP dan Teknologi (KMIT) dan Komite Asset, Liabilities,
Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. PP/S14/001- Management (KALMA). Keberadaan Komite-komite di
0½018 tanggal 18 September 2018. bawah Direksi tersebut telah sesuai dengan ketentuan
4. Menerbitkan PP Syariah Call Center dan Layanan Peraturan Bang Indonesia (PBI) tentang GCG serta bertujuan
Hasanah Card No. PP/S14/002-00/2018 tanggal 30 untuk menyempurnakan implementasi prinsip Tata Kelola
November 2018. Perusahaan dalam kegiatan operasional BNI Syariah.
5. Menerbitkan PP Kebijakan Sponsorship yang memuat
ketentuan analisa cost and benefit sponsorship Cfm. Tahun 2018, sejalan dengan peningkatan kualitas penerapan
PP/S02/006-00/2018 tanggal 13 Desember 2018. GCG di BNI Syariah, Direksi mengubah Komite Kebijakan
6. Menerbitkan PP analisa cost and benefit perizinan Risiko menjadi Komite Kebijakan Risiko dan Anti Fraud. Hal
jaringan, Cfm. NI No. NSD/NI/1/007/2018 tanggal 27 ini ditujukan sebagai antisipasi terjadinya fraud di lingkungan
November 2018. BNI Syariah.
7. Menerbitkan PP Proses Kasus dan Perlakuan atas
Karyawan yang terkena sanksi Cfm. PP/S02/009-00/2018 Sepanjang tahun 2018, Komite-komite tersebut mengadakan
tanggal 28 Desember 2018. rapat secara berkala untuk membahas setiap perkembangan
8. Menerbitkan SE terkait tindak lanjut surat Dewan di bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Komite-komite
Komisaris, Cfm. No. SE/CCD/156/2018 tanggal 11 tersebut juga telah membantu Direksi dengan memberikan
Desember 2018. masukan terkait bidang yang menjadi tanggung jawabnya.
Berdasarakan keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 April Tahun 2018 telah berhasil dilalui BNI Syariah dengan capaian
2018, komposisi Direksi BNI Syariah mengalami perubahan. kinerja yang membanggakan. Atas nama Direksi, kami
RUPS menyetujui pemberhentian dengan hormat Sdr. Junaidi menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-
Hilsom sebagai anggota Direksi, karena telah memasuki tingginya kepada seluruh pegawai BNI Syariah yang telah
masa pensiun. RUPS juga telah menyetujui pengangkatan bekerja dengan semangat dan dedikasi yang tinggi. Tak
Sdr. Wahyu Avianto dan Sdr. Iwan Abdi sebagai anggota lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan
Direksi BNI Syariah. Dengan keputusan tersebut, komposisi Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah yang telah
Direksi BNI Syariah adalah sebagai berikut: memberikan arahan dalam tata kelola perusahaan.
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Atas nama perusahaan, kami juga menyampaikan terima
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME dan Komersial kasih yang tulus kepada para nasabah yang turut berkontribusi
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan & Risiko dalam perkembangan usaha BNI Syariah, Pemegang Saham
Wahyu Avianto Direktur yang secara konsisten memberi dukungan penuh untuk
Iwan Abdi Direktur* pengembangan Bank dari waktu ke waktu, serta kepada
Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
*) belum efektif, dalam proses fit and proper test. sebagai penentu kebijakan yang langsung berinteraksi
dengan perbankan atas konsistensinya dalam usaha untuk
Atas nama Direksi, kami memberikan apresiasi dan mewujudkan perekonomian dan perbankan yang sehat.
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Sdr. Junaidi Hisom atas kontribusi dan dedikasi yang diberikan Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
selama menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa seluruh informasi dalam Laporan Tahunan 2018
PT Bank BNI Syariah telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran
isi Laporan Tahunan Perusahaan.
KOmisaRis
feRO POeRbOnegORO
Komisaris Utama
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa seluruh informasi dalam Laporan Tahunan 2018
PT Bank BNI Syariah telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran
isi Laporan Tahunan Perusahaan.
DiReKsi
DaTa PeRusaHaan
Website facebook
www.bnisyariah.co.id PT. Bank BNI Syariah
Berisikan antara lain:
• Profil Perusahaan twitter
• Profil Dewan Pengawas Syariah, Profil Dewan @bnisyariah
Komisaris dan Profil Direksi
• Produk dan Layanan Perusahaan instagram
• Struktur Pemegang Saham @bni.syariah
• Laporan Keuangan 5 Tahun Terakhir
• Informasi Sukuk
Pada Mei 2015, dalam rangka menunjang Pada akhir tahun 2018, jaringan usaha BNI Syariah tersebar mencapai
ekspansi bisnis dan menjaga likuiditasnya, 3 Kantor wilayah, 68 Kantor Cabang, 196 Kantor Cabang Pembantu, 16
Perseroan menerbitkan Sukuk Mudharabah Kantor Kas, 23 Mobil Layanan Gerak, dan 52 Payment Point. Selain itu,
Bank BNI Syariah I senilai Rp500 miliar dan nasabah BNI Syariah juga dapat memanfaatkan jaringan Kantor Cabang
mendapat peringkat idAA+(sy) dari Pefindo. BNI Konvensional (Sharia Channelling Office/SCO) yang tersebar di 1.584
Pada Mei 2018, Sukuk tersebut telah dilunasi outlet di seluruh wilayah Indonesia dan akan terus berkembang seiring
oleh Perseroan. dengan pertumbuhan aset.
2000
PT Bank Negara
Indonesia (Persero) 2009 2011
Tbk membentuk Pembentukan BNI Syariah membukukan
Unit Usaha Syariah Tim Implementasi laba Rp66 miliar dengan
(UUS) dengan lima Bank Umum dukungan 38 cabang, 54
kantor cabang Syariah yang akan kantor cabang pembantu, 4
yakni di Yogyakarta,
Malang,
mentransformasikan kantor kas, serta lebih dari 2013
UUS BNI menjadi 1.000 Syariah Channelling
Peresmian kantor pusat
Pekalongan, PT Bank BNI Syariah. Outlet BNI (SCO BNI) dengan
BNI Syariah yang baru
Jepara, dan total aset Rp8,4 triliun pada
terletak di Gedung
Banjarmasin dan akhir Desember 2011.
Tempo Pavillion 1
menghasilkan laba
sebagai Kantor Pusat
pertama sebesar
yang terpadu.
Rp875 juta dengan
dukungan 7 (tujuh)
kantor cabang.
2002-2004
UUS BNI secara
berturut-turut
mendapatkan
2010 2014
penghargaan The BNI Syariah resmi 2012 • BNI Syariah
Most Profitable Bank beroperasi sebagai Bank Outlet mikro mulai meluncurkan
di antara dua Bank Umum Syariah pada beroperasi dengan Corporate
Umum Syariah (BUS) tanggal 19 Juni 2010 penambahan untuk Campaign
dan delapan UUS. dengan 27 kantor cabang outlet regular sejumlah “HASANAH Titik”
dan 31 kantor cabang 10 cabang. Selain itu yang bertempat
pembantu. Pada akhir BNI Syariah berhasil di Gedung Tempo
Desember 2010 berhasil membukukan pencapaian Pavilion 1 Kav.11,
membukukan aset Rp6,4 aset Rp10 triliun pada Kuningan,
triliun, naik 21% dari 10 November 2012 Jakarta.
Juni 2010. dan memperoleh 16 • Juara 1 pada
penghargaan selama Annual Report
tahun 2012. Satu di Awards yang
antara penghargaan diselenggarakan
signifikan yang diterima OJK, dengan
oleh BNI Syariah kategori “Private
adalah CASA terbaik Keuangan
2012 di antara seluruh Non Listed”
perbankan syariah.
2015
Penerbitan Sukuk
Mudharabah Bank BNI
Syariah I Tahun 2015 sebesar
Rp500 miliar dengan tenor
tiga tahun.
2016
• BNI Syariah
meluncurkan
2018
BNI Syariah berhasil meraih
Wakaf Hasanah
Penghargaan Internasional
untuk mendukung
identitas BNI Syariah
menjadi Hasanah
Lifestyle Bank.
• Juara 1 Sustainable
Finance Awards 2016
yang diselenggarakan
OJK, dengan kategori
BUKU 1 dan 2
2017
BNI Syariah menetapkan
Hasanah Banking Partner
sebagai strategic positioning
BNI Syariah.
biDang usaHa
bni sYaRiaH
BNI Syariah memiliki Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir adalah Akta No. 4 tanggal 7 Januari 2016, yang dibuat
di hadapan Fatiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta. Dalam pasal 3 akta tersebut dijelaskan bahwa maksud dan tujuan BNI
Syariah adalah menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Dalam upaya pencapaian maksud dan tujuan tersebut, BNI Syariah melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
No Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Tahun 2018
1 Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, atau bentuk lainnya yang ✔
dipersamakan dengan itu berdasarkan - akad wadi'ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah
2 Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan, atau bentuk lainnya yang ✔
dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah
3 Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah, akad musyarakah, atau akad lain ✔
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
4 Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad salam, akad istishna', atau akad lain ✔
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
5 Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad lain yang tidak bertentangan dengan ✔
prinsip syariah
6 Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada Nasabah ✔
berdasarkan akad ijarah dan/atau sewa -beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau akad lain
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
7 Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah atau akad lain yang tidak bertentangan ✔
dengan prinsip syariah
sTRuKTuR ORganisasi
PeRusaHaan
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
ABDULLAH FIRMANWibowo
Abdullah Firman WIBOWO
SATUAN KERJA KARTU PEMBIAYAAN (CBD) DIVISI USAHA KECIL & MENENGAH 1 (SMD 1)
DIVISI PERENCANAAN STRATEGIS Endang Rosawati Supriono
(SPD)
M. Misbahul Munir DIVISI DANA RITEL (RFD) DIVISI USAHA KECIL & MENENGAH 2 (SMD 2)
Bambang Sutrisno Bimo Hascahyoadi
DIVISI JARINGAN & LAYANAN (NSD) DIVISI HAJI & UMRAH (HUD)
Adjat Djatnika Ida Triana
A. Komite di bawah
Dewan Komisaris: DIVISI BISNIS TRANSAKSIONAL (TBD)
1. Komite Audit Agusta Rinaldi
2. Komite Remunerasi &
Nominasi
3. Komite Pemantau Risiko
DIVISI RISIKO BISNIS (BRD) SATUAN KERJA TATA KELOLA KEBIJAKAN (PGD)
Tavip Budhy P. Fransiska Siswantari
* Posisi SEVP berakhir setelah Pejabat yang dimaksud lulus Fit & Proper Test sebagai Direksi
PROfiL DeWan
PengaWas sYaRiaH
KH Ma’ruf Amin
Ketua
Usia 75 Tahun
Tempat & Tanggal Lahir Tangerang, Banten, 11 Maret 1943
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Akta Pendirian Perseroan No.160 tanggal 22 Maret 2010. Kemudian diangkat
Pengangkatan kembali melalui RUPS Luar Biasa pada tanggal 12 Agustus 2015 sebagai
Ketua Dewan Pengawas Syariah
Riwayat Pendidikan • Sarjana dari Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta
tahun 1967
• Professor Honoris causa bidang Ekonomi Syariah (Muamalah), Tahun
2017
Riwayat Pekerjaan • Ketua Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah, 2010 - sekarang
• Dewan Pengarah Komite Nasional Keuangan Syariah, 2017-2021
• Ketua Umum PBNU, 2015-2020
Rangkap Jabatan Ketua Dewan Pengawas Syariah PT BNI Life Insurance
Pelatihan & Tidak Ada
Pengembangan
Kompetensi Tahun 2018
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi
dan Pemegang Saham Pengendali
Usia 57 Tahun
Tempat & Tanggal Lahir Cirebon, Jawa Barat, 4 Maret 1961
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Akta Pendirian Perseroan No.160 tanggal 22 Maret 2010. Kemudian diangkat
Pengangkatan kembali melalui RUPS Luar Biasa pada tanggal 12 Agustus 2015 sebagai
Anggota Dewan Pengawas Syariah
Riwayat Pendidikan • Sarjana Muda Fakultas Syariah, Universitas Islam Tribhakti, Kediri tahun
1985
• Sarjana Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri IAIN (sekarang
UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, tahun 1989
• Magister Agama studi Pengkajian Islam (konsentrasi syariah), IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, tahun 1997
• Doktor studi Pengkajian Islam (konsentrasi syariah), IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, tahun 2008
Riwayat Pekerjaan • Anggota Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah, 2010 - sekarang.
• Anggota Dewan Standard Akuntansi Syari’ah (DSAS)-Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI), sejak 2010 sd 2016
• Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 1990
- sekarang
• Dosen Fakultas Syari’ah Institut Ilmu Al Qur’an, Jakarta, 1992 - sekarang
Rangkap Jabatan • Wakil Ketua Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional (BPH –
DSN), 2015 - sekarang
• Wakil ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, 2010 – sekarang
Pelatihan & Tidak Ada
Pengembangan
Kompetensi Tahun 2018
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi
dan Pemegang Saham Pengendali
PROfiL DeWan
KOmisaRis
Fero Purbonegoro
Komisaris Utama
Usia 63 Tahun
Tempat & Tanggal Madiun, 27 Agustus 1955
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Keputusan RUPS-LB tanggal 12
Pengangkatan Agustus 2015 sebagai Komisaris
dan diangkat kembali berdasarkan
keputusan RUPS Tahunan tanggal 25
Februari 2016 sebagai Komisaris Utama
Riwayat Pendidikan • Sarjana Ekonomi, Universitas
Brawijaya, Malang, lulus tahun 1981
• Magister Management, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta lulus
tahun 1995
Riwayat Pekerjaan • Komisaris Independen PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk.
2008-2015
• Direktur PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk., 2003-2008
• Project Manager New Core Banking
System PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. 2002-2003
Rangkap Jabatan Tidak ada
Pelatihan & Pelatihan Anti Pencucian Uang &
Pengembangan Pencegahan Pendanaan Terorisme
Kompetensi Tahun
2018
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali
Rizqullah Thohuri
Komisaris Independen
Usia 61 Tahun
Tempat & Tanggal Serang, 16 Februari 1957
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum • Keputusan RUPS Tahunan tanggal 25
Pengangkatan Februari 2016
• Keputusan Dewan Komisioner OJK
No.KEP-45/D.03/2016 tanggal 6
September 2016
Riwayat Pendidikan • Sarjana Ekonomi, Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta, lulus tahun
1982
• MBA Bisnis Internasional, Baldwin
Wallace College, Ohio, USA, lulus
tahun 1986
• Direktur program Ekonomi &
Keuangan Islam, Universitas Trisakti,
Jakarta, lulus tahun 2013
Riwayat Pekerjaan • Direktur Program Universitas
Trisakti, 2013-2015
• Direktur Utama PT Bank BNI Syariah,
2010-2012
• Pemimpin Proyek Spin Off BNI
Syariah, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. 2008-2010
Rangkap Jabatan Komisaris Independen PT Grha 165,
sejak Juni 2015
Pelatihan & • Pelatihan Risk Management and
Pengembangan Compliance Refreshment Program
Kompetensi Tahun • Pelatihan APU PPT untuk Direksi
2018 • Pelatihan Risk Management and
Compliance Refreshment Program
Max R. Niode
Komisaris Independen
Usia 61Tahun
Tempat & Tanggal Gorontalo, 3 Mei 1957
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum • Keputusan RUPS Tahunan tanggal 25
Pengangkatan Februari 2016
• Keputusan Dewan Komisioner OJK
No.KEP-226/D.03/2017, 19 Des 2017
Riwayat Pendidikan • Sarjana Hukum, Universitas
Hasanuddin, Makassar, lulus tahun
1983
• Magister Hukum, Universitas
Indonesia, Jakarta, lulus tahun 1999
Riwayat Pekerjaan • Komisaris PT Asuransi Tri Pakarta,
2014-2015
• Pemimpin Satuan Pengawas Internal
PT Bank Negara Indoensia (Persero)
Tbk. 2011-2014
• Pemimpin Divisi Hukum PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk.
2004-2011
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Pelatihan & • Pelatihan Risk Management and
Pengembangan Compliance Refreshment Program
Kompetensi Tahun • Pelatihan APU PPT untuk Direksi
2018 • Pelatihan Risk Management and
Compliance Refreshment Program
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali
Usia 59 Tahun
Tempat & Tanggal Semarang, 16 Maret 1959
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Tangerang Selatan, Indonesia
Dasar Hukum Keputusan RUPS Tahunan tanggal 20
Pengangkatan September 2018
Riwayat Pendidikan • Sarjana Ekonomi dari Universitas
Diponegoro, lulus tahun 1982
• Master Ekonomi dari University of
Illinois, lulus tahun 1990
• Doktor Ekonomi dari Claremont
Graduate School, USA, lulus
tahun 1995.
Riwayat Pekerjaan • Direktur Kepatuhan dan Risiko
Perusahaan BNI (2015-2018),
• Komisaris PT Bank BNI Syariah
(2012-2015),
• Pemimpin Divisi Enterprise Risk
Management BNI (2011-2015).
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Pelatihan & • Refreshment SMR Level 5
Pengembangan • Executive Overview For Islamic Bank
Kompetensi Tahun
2018
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali
Usia 54 Tahun
Tempat & Tanggal Poso, 12 Februari 1964
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Keputusan RUPS Tahunan tanggal 25
Pengangkatan Februari 2016
Riwayat Pendidikan Insinyur Pertanian, Universitas
Padjadjaran, Bandung, lulus tahun 1990
Riwayat Pekerjaan • Komisaris Independen PT Jamkrindo
Syariah, 2014-2017
• Ketua Dewan Pengawas Syariah PT
Nasional Reasuransi, 2013-2016
• Advisor Direksi PT Bank Muamalat
Indoensia 2005-2006
• Direktur PT Asuransi Takaful Umum,
2000-2005
Rangkap Jabatan • Komisaris Independen PT Jamkrindo
Syariah
• Anggota DPS PT Bank Tabungan
Negara Persero
• Sekjen Dewan Pembinaan Ikatan
Saudagar Muslim Se Indonesia
• Wakil Sekjen Dewan Pakar Ikatan
Cendikiawan Muslim Indonesia
(ICMI)
• Anggota/Ketua DPS Perum
Jamkrindo
• Anggota.Ketua DPS PT Panin Dai-
ichi Life
• Anggota/Ketua DPS PT Reasuransi
Indonesia
Pelatihan & Tidak Ada
Pengembangan
Kompetensi Tahun
2018
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali
PROfiL
DiReKsi
Usia 54 Tahun
Tempat & Tanggal Balikpapan, 6 Maret 1964
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum • Keputusan RUPS LB tanggal 23
Pengangkatan Maret 2017
• Keputusan anggota Dewan No KEP-
41/ D1.03/2018 12 Maret 2018
Riwayat Pendidikan • Sarjana Pertanian, Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta, lulus tahun 1989
• Magister Manajemen, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta, lulus tahun
1993
Riwayat Pekerjaan • Executive Vice President (EVP)
Pengembangan Perusahaan Anak PT
Bank BNI, 2016-2017
• Senior Executive Vice President
(SEVP) Risiko Bsnis PT Bank BNI,
2015-2016
• Executive Vice President (EVP) Divisi
Internasional PT Bank BNI, 2011-2015
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Pelatihan & • Pelatihan APU PPT untuk Direksi
Pengembangan • Pelatihan Investment Plan For Bank
Kompetensi Tahun Digital Transformation
2018
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali
Dhias Widhiyati
Direktur Bisnis SME dan Komersial
Usia 48 Tahun
Tempat & Tanggal Semarang, 15 Juli 1970
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum • Keputusan RUPS LB tanggal 23
Pengangkatan Maret 2017
• Keputusan Anggota Dewan
Komisioner OJK No. KEP-
228/D.03/2017 tanggal 19 Desember
2017
Riwayat Pendidikan • Sarjana Ekonomi, Universitas Satya
Wacana, Salatiga, lulus tahun 1992
• Magister Manajemen, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta, lulus tahun
2005
Riwayat Pekerjaan • Senior Executive Vice President
(SEVP) Bisnis Komersial PT Bank
BNI Syariah, 2016 – 2017
• Pemimpin Divisi Tata Kelola PT Bank
BNI, 2015-2016
• DGM Commercial Remedial &
Recovery PT Bank BNI, 2014 – 2015
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Pelatihan & • Pelatihan APU PPT untuk Direksi
Pengembangan • Indonesia International Halal
Kompetensi Tahun Lifestyle Conference and Business
2018 Forum 2018
• Pelatihan How to Navigate
Companies Trough Global Turbulance
and Political Risk 2019
• Training Sertifikasi Treasury Dealer
Level Advance
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali
Wahyu Avianto
Direktur Keuangan dan Operasional
Usia 46 Tahun
Tempat & Tanggal Palangkaraya, 07 Juli 1972
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Bandung, Indonesia
Dasar Hukum Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27
Pengangkatan April 2018
Riwayat Pendidikan • Sarjana Teknik dari Institut Teknologi
Bandung, lulus tahun 1995
• Magister Manajemen Keuangan
Universitas Indonesia, lulus
tahun 2004.
Riwayat Pekerjaan • Pemimpin Divisi Keuangan BNI
Syariah (2017 - 2018),
• Koordinator Divisi Keuangan dan
Jaringan BNI Syariah (2016 - 2017),
• Pemimpin Divisi Strategi dan
Keuangan BNI Syariah (2013 -2016).
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Pelatihan & • Refreshment Manajemen Resiko
Pengembangan "Tantangan Kedepan: Mitigasi Risiko
Kompetensi Tahun Strategis Perbankan Syariah"
2018 • Overview Perbankan Syariah
• Pelatihan Implementasi Operational
risk management Untuk
Mengantisipasi Peningkatan NPL
• Anti Pencucian Uang Pencegahan
Pendanaan Terorisme
• Pelatihan CIO Best Practice
Sharing on Digital Transformation
(Real Experience Sharing by Top
Digital Leader)
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali
Tribuana Tunggadewi
Direktur Kepatuhan dan Risiko
Usia 51 Tahun
Tempat & Tanggal Jakarta, 31 Juli 1967
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum • Keputusan RUPS LB tanggal 29
Pengangkatan Desember 2017
• Keputusan Anggota Dewan
Komisioner OJK No. KEP-
227/D.03/2017 tanggal 19 Desember
2017
Riwayat Pendidikan • Sarjana Hukum, Universitas
Indonesia, Jakarta, lulus tahun 1992
• Magister Hukum, Universitas
Indonesia, Jakarta, lulus tahun 2002
Riwayat Pekerjaan • Senior Executive Vice President
(SEVP) Risk & Compliance PT BNI
Syariah, 2015- 2016
• Senior Vice President (SVP) -
Corporate Secretary dan Pemimpin
Divisi KMP PT Bank BNI, 2011-2015
• Vice President (VP) – Wakil Pemimpin
Divisi – Bidang Good Corporate
Governance dan Biro Direksi PT Bank
BNI, 2009-2011
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Pelatihan & • Pelatihan Asesor Kompetensi LSP
Pengembangan Eksbisi
Kompetensi Tahun • Anti Pencucian Uang Pencegahan
2018 Pendanaan Terorisme
• Pendidikan Khusus Profesi Advokat
Asesor Kompetensi LSP Eksbisi Staff
Komisaris
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali
Junaidi Hisom*
Direktur Operasional dan Jaringan
Usia 60 Tahun
Tempat & Tanggal Semangus, 1 Januari 1958
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27
Pengangkatan April 2018
Riwayat Pendidikan • Sarjana Ekonomi, Universitas
Sriwijaya, Palembang, lulus tahun
1989
• Magister Manajemen, STIE IPWI,
Jakarta, lulus tahun 1998
Riwayat Pekerjaan • Chief Operating and Financial Officer
PT Bank BNI Syariah, 2012 – 2013
• General Manager Divisi Human
Capital PT Bank BNI, 2010-2012 ,
• Chief Eexecutive Officer (CEO)
Region Se-Kalimantan PT Bank BNI,
2009 – 2010
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Pelatihan & Assessment Risiko Bisnis dan Risiko
Pengembangan Hukum
Kompetensi Tahun
2018
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali
Iwan Abdi
SEVP Bisnis Ritel & Jaringan*
Usia 53 Tahun
Tempat & Tanggal Gunung Pamela, 29 Oktober 1965
Lahir
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta, Indonesia
Dasar Hukum Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27
Pengangkatan April 2018
Riwayat Pendidikan Sarjana Teknik Universitas Andalas,
lulus tahun 1992
Riwayat Pekerjaan • Pemimpin Divisi Pengelolaan
Jaringan BNI (2015 - 2018),
• CEO Region Semarang - BNI (2012
- 2014),
• Head of Consumer and Retail Region
Jakarta Kemayoran BNI (2011 - 2012),
• Regional Sales Jakarta 2 Divisi
Kredit Konsumen BNI (2010 – 2011),
• Regional Sales Surabaya Divisi
Kredit Konsumen BNI (2008 – 2010).
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Pelatihan & • Overview Perbankan Syariah
Pengembangan • Anti Pencucian Uang Pencegahan
Kompetensi Tahun Pendanaan Terorisme
2018
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali
PeJabaT
seniOR
DIVISI USAHA KECIL & DIVISI BISNIS DIVISI USAHA KECIL & DIVISI TRESURI &
MENENGAH 2 TRANSAKSIONAL MENENGAH 1 INTERNASIONAL
Bimo Hascahyoadi Agusta Rinaldi Supriono Moh. Toyib
DIREKTUR BISNIS SME & KOMERSIAL DIVISI BISNIS KOMERSIAL DIVISI HAJI & UMRAH
Dhias Widhiyati Sri Wahyuningsih Ida Triana
DIVISI PENYELAMATAN
DIVISI RISIKO BISNIS DIVISI OPERASIONAL & PENYELESAIAN DIVISI KEUANGAN
Tavip Budhy P. Zefri Ananta PEMBIAYAAN Friyandana Wijaya
Jon Sujani Pasaribu
sTRuKTuR Dan
KOmPOsisi Pemegang saHam
Komposisi pemegang saham BNI Syariah pada 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
No Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kapitalisasi Pasar
1 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 2.500.000 (dua juta 99,94%
lima ratus ribu) lembar saham
2 PT BNI Life Insurance 1.500 (seribu lima ratus) 0,06%
lembar saham.
Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada 31 Desember 2018
Nama Jabatan Jumlah Saham Persentase Saham
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Nihil Nihil
Rizqullah Thohuri Komisaris Nihil Nihil
Max R Niode Komisaris Nihil Nihil
Muhammad Syakir Sula Komisaris Nihil Nihil
KH Maruf Amin Dewan Pengawas Syariah Nihil Nihil
Hasanudin Dewan Pengawas Syariah Nihil Nihil
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Nihil Nihil
Dhias Widhiyati Direktur Nihil Nihil
Tribuana Tunggadewi Direktur Nihil Nihil
Wahyu Avianto Direktur Nihil Nihil
Iwan Abdi SEVP Nihil Nihil
PROfiL Pemegang
saHam PengenDaLi
Pt banK negara inDonesia (Persero) tbK. 60% dan masyarakat 40% dengan total aset sebesar
Rp709.330 miliar.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut
BNI) didirikan pada tanggal 5 Juli 1946. Pada 31 Desember Jaringan kantor BNI tersebar di seluruh Indonesia dengan
2018, saham BNI dimiliki oleh Negara Republik Indonesia rincian 200 kantor cabang, 1.095 kantor cabang pembantu,
595 kantor kas, 6 jaringan kantor luar negeri dan 17.966 ATM.
Pada 31 Desember 2018, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BNI adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama Ari Kuncoro
Wakil Komisaris Utama Wahyu Kuncoro
Komisaris Independen Revrisond Baswir
Komisaris Independen Pataniari Siahaan
Komisaris Independen Ahmad Fikri Assegaf
Komisaris Sigit Widyawan
Komisaris Bistok Simbolon
Komisaris Joni Swastanto
Komisaris Marwanto Harjowiryono
Direktur Utama Achmad Baiquni
Wakil Direktur Utama Hery Sidharta
Direktur Bisnis Korporasi Putrama Wahju Setiawan
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Catur Budi Harto
Direktur Bisnis Treasuri dan Internasional Rico Rizal Budidarmo
Direktur Keuangan Anggoro Eko Cahyo
Direktur Hubungan Kelembagaan Adi Sulisyowati
Direktur Manajemen Risiko Bob Tyasika Ananta
Direktur Kepatuhan Endang Hidayatullah
Direktur Ritel Banking Tambok P.S Simanjuntak
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Dadang Setiabudi
enTiTas anaK
Swadharma
Nusantara
Pembiayaan
7,35% 99,9%
Sarana Bersama
Pembiayaan Indonesia
KROnOLOgis
PenCaTaTan saHam
Hingga 31 Desember 2018, PT Bank BNI Syariah belum mencatatkan saham di Bursa mana pun, sehingga tidak terdapat
informasi mengenai kronologis pencatatan saham, corporate action, perubahan jumlah saham dan nama bursa di mana
saham Perusahaan dicatatkan.
KROnOLOgis
PenCaTaTan suKuK
Penerbitan Sukuk Mudharabah Bank BNI Syariah I Tahun 2015 yang sudah dilunasi pada tanggal 26 Mei 2018.
Nama Sukuk Mudharabah Bank BNI Syariah I Tahun 2015
Emisi Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah)
Tanggal Terbit 26 Mei 2015
Tanggal Jatuh Tempo 26 Mei 2018
Tingkat Bagi Hasil 9,25%
Nisbah Pemegang Sukuk 15,35% (lima belas koma tiga lima persen) yang dihitung dari Pendapatan Yang
Dibagihasilkan dengan menggunakan rata-rata tingkat imbal hasil kas efektif pembiayaan
Rupiah yang dibagihasilkan yaitu sebesar 12,05% (dua belas koma nol lima persen)
per tahun.
Pencatatan Kustodian Sentral Efek Indonesia
Peringkat idAA+(sy) oleh PEFINDO
Penggunaan Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Sukuk Mudharabah ini, setelah dikurangi
dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk mengembangkan
kegiatan pembiayaan syariah Rupiah
Keterangan Telah dilunasi pada Mei 2018
Kantor Akuntan KAP Purwantono, Gedung Bursa Efek Indonesia • Rp409.000.000 • 01 Ags 2018 – 15
Publik Suherman & Surja (Ernst & Tower 2 lt. 7 Jl. Jendral Februari 2019
Young Global) Sudirman Kav 52-53 Jakarta
WebsiTe
PeRusaHaan
DeWan KOmisaRis
No. Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu dan Tempat
1 Fero Poerbonegoro Pelatihan Anti Pencucian • BNI Syariah Jakarta, 30 Agustus 2018
Uang & Pencegahan
Pendanaan Terorisme
2 Rizqullah Thohuri • Pelatihan Risk • Public • Jakarta, 4 Juli 2018
Management and
Compliance Refreshment
DiReKsi
No. Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu dan Tempat
1 Abdullah Firman Wibowo • Pelatihan Anti Pencucian • BNI Syariah • Jakarta, 30 Agustus 2018
Uang & Pencegahan
Pendanaan Terorrisme
Untuk Direksi
KOmiTe auDiT
2 Vivin Haryadi
seKReTaRis PeRusaHaan
No. Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu dan Tempat
1 Rima D.Permatasari • Workshop The Power Of • BNI Syariah • Jakarta, 7 Februari 2018
Silaturahim
68 196 16
90 Leading Transformational Change www.bnisyariah.co.id
Analisis dan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Laporan Keuangan
Pembahasan Manajemen Sosial Perusahaan
52 23 18.311
PT Bank BNI Syariah Laporan Tahunan 2018 91
fungsi
PenunJang
bisnis
Transformasi yang dilakukan BNI Syariah menyentuh
seluruh aspek organisasi. Pembenahan dilakukan pada
seluruh fungsi yang menunjang pencapaian tujuan dan
kinerja Bank.
Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Fungsi Penunjang Bisnis
sumbeR
DaYa insani
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas Perseroan memandang SDI sebagai aset utama
dan andal akan mampu memberikan kontribusi dan investasi terbesar yang harus dikelola dan
penting terhadap upaya pencapaian visi dan dikembangkan agar dapat mengikuti kebutuhan
misi BNI Syariah. Karena itulah, BNI Syariah Perseroan seiring dengan perkembangan
memberikan perhatian yang sangat besar industri perbankan yang dinamis. Perhatian
terhadap pengelolaan dan pengembangan tersebut dimulai sejak rekrutmen, pengelolaan,
kompetensi SDM atau yang di BNI Syariah hingga pengembangan yang dilakukan
disebut sebagai Sumber Daya Insani (SDI). secara berkesinambungan.
Memiliki SDI yang andal dan berkualitas Sadar akan hal tersebut, BNI Syariah
merupakan cita-cita dari semua perusahaan. membentuk Divisi Sumber Daya Insani yang
Namun demikian, hal tersebut bukanlah sebuah tugas utamanya adalah melakukan pengelolaan
keniscayaan. SDI yang andal dan berkualitas secara menyeluruh terhadap SDI perusahaan.
akan lahir dari sebuah lingkungan yang kondusif Divisi ini berada di bawah supervisi langsung
dan pengelolaan yang baik. dari Direktur Utama.
CaKuPan Tanggung JaWab Divisi sumbeR DaYa insani & fasilitas pegawai serta maintenance data sistem
informasi kepegawaian untuk memastikan seluruh
Tanggung jawab Divisi Sumber Daya Insani adalah mencakup operasional kepegawaian & pemberian fasilitas pegawai
seluruh proses pengelolaan dan pengembangan SDI di BNI berjalan lancar akurat dan tepat waktu.
Syariah, antara lain meliputi: 7. Mengendalikan dan memonitor proses analisa dan
1. Merencanakan dan menyusun strategi yang berkaitan implementasi seluruh aktivitas terkait pengembangan
dengan pengelolaan SDM termasuk di dalamnya fungsi organisasi, desain dan restrukturisasi organisasi,
pengembangan organisasi, sistem dan peraturan analisa jabatan, evaluasi jabatan, beban kerja dan
SDM, rekrutmen dan assessment, pelatihan dan pengembangan performance management system
pengembangan, maupun remunerasi dan hubungan untuk memastikan seluruh perencanaan pengembangan
industri dalam rangka mendukung tercapainya visi misi dan implementasi organisasi sesuai dengan visi, misi
dan target perusahaan dari sisi sumber daya insani. dan strategi perusahaan.
2. Memfasilitasi, memberikan rekomendasi, program 8. Memonitor dan mengendalikan program manajemen
pengembangan dan solusi kepegawaian terkait pegawai potensial (talent management) dan me-review
permasalahan bisnis dalam rangka mendukung hasil analisa terkait rotasi-mutasi pegawai jenjang
pencapaian target-target perusahaan. manager sampai executive manager, serta memonitor
3. Mengendalikan dan memonitor seluruh aktivitas pengembangan system knowledge management di
(merekomendasikan, melaksanakan proses penyusunan, BNI Syariah untuk mendukung pengembangan dan
dan evaluasi) terkait penetapan strategi dan kebijakan retensi pegawai.
SDI, pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian 9. Mengendalikan dan memonitor seluruh aktivitas
dan pengembangan program budaya kerja perusahaan hubungan ketenagakerjaan, mengendalikan pelaporan
dalam rangka mendukung tercapainya produktivitas internal & eksternal terkait kepegawaian dan
serta tercapainya visi, misi dan strategi perusahaan. mengendalikan penyelesaian kasus kepegawaian serta
4. Mengendalikan dan memonitor pelaksanaan proses mengendalikan proses penyusunan, review dan evaluasi
rekrutmen, assessment, rotasi dan mutasi pegawai Perjanjian Kerja Bersama BNI Syariah (dengan pegawai]
BNI Syariah serta monitoring realisasi dan penilaian dan Perjanjian Kerja sama BNI Syariah (dengan vendor
kinerja pegawai outsourcing untuk mendapatkan dan kepegawaian) untuk memastikan terciptanya hubungan
menempatkan sumber daya insani yang memiliki kondusif antar karyawan dan perusahaan ataupun pihak
kompetensi yang sesuai untuk mendukung tercapainya ketiga dalam rangka meningkatkan produktifitas dan
visi misi dan tujuan BNI Syariah. pencapaian target.
5. Mengendalikan dan memonitor seluruh aktivitas
terkait program pengembangan pegawai dan calon Untuk menjalankan seluruh tanggung jawab tersebut, Divisi
pegawai dalam rangka membangun dan meningkatkan Sumber Daya Insani membentuk organisasi yang diharapkan
kompetensi para pegawai agar dapat memberikan dapat memenuhi seluruh tanggung jawab tersebut di bawah
performa terbaik untuk mencapai visi, misi, dan koordinasi seorang Pemimpin Divisi, 2 orang Manager
target perusahaan. Koordinator dan 7 orang Manager. Total pegawai Divisi
6. Mengendalikan dan memonitor proses pembayaran & SDI tahun 2018 adalah sebanyak 44 orang pegawai.
administrasi pegawai terkait penyelesaian remunerasi
Pemimpin Divisi
Manager
Coordinator Manager
Learning Coordinator HR
& People Service
Development
Recruitment
Organization HR Strategy Learning People Payroll Industrial
&
Development & Policy Center Development Operation Relation
Assessment
Manager Manager Manager Manager Manager Manager
Manager
Human
Recruitment
Capital Organization People Payroll Industrial
HR Strategy & Learning &
Business Development Development Operation Relation
Policy Officer Center Officer Assessment
Partner Officer Officer Officer Officer
Officer
Specialist
Human
Recruitment
Capital Organization HR Strategy Learning People Payroll Industrial
&
Business Development & Policy Center Development Operation Relation
Assessment
Partner Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant Assistant
Assistant
Assistant
Usia 48 tahun
Pendidikan • Universitas Gadjah Mada jurusan Matematika (1993)
• Pasca Sarjana Universitas Indonesia bidang Aktuaria (2000)
Riwayat Jabatan • Treasury & International Division Head (Januari – November 2017)
• Operation Division Head (Oktober 2012 – Januari 2017)
• Enterprise Risk & Policy Management Division Head (Februari 2011 – Oktober 2012)
Menjabat Sejak November 2017
Bergabung dengan BNI Syariah Maret 2009 (Unit Usaha Syariah)
Juni 2010 (Bank Umum Syariah)
Bergabung dengan Grup BNI Januari 1996
Dalam rangka penguatan sinergi dengan BNI Group (BNI dan seluruh
perusahaan anak) di mana salah satunya adalah dengan memperkuat
program Sharia Channeling Office (SCO), maka di tahun 2018 terdapat
penambahan tenaga Kolokasi yang akan disebar di cabang-cabang
BNI serta didukung oleh pembentukan satu unit yang secara khusus
mengembangkan sinergi dengan BNI, termasuk memantau petugas-
petugas Kolokasi yang ditempatkan di cabang BNI sebagai titik SCO.
Pengembangan ORganisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/067/DIR/R tanggal 3 Desember 2018 Struktur Organisasi saat ini terdiri dari
4 (empat) Direktur dan 1 SEVP (Senior Executive Vice President), yang membawahi atau mensupervisi Divisi/Satuan/
Wilayah serta dibantu oleh 6 komite, yang dapat dilihat pada bagan berikut:
Direktur Utama
Direktur Bisnis Ritel & Direktur Bisnis SME Direktur Keuangan & Direktur Kepatuhan
Jaringan & Komersial Operasional & Risiko
Sesuai Road Map BNI Syariah 2017 – 2021, pada tahun 2018 BNI serta didukung oleh pembentukan satu unit yang
BNI Syariah berada dalam fase Capabilities Development, secara khusus mengembangkan sinergi dengan BNI,
yang mana pada fase ini salah satu fokus utama perusahaan termasuk memantau petugas-petugas Kolokasi yang
adalah fokus pada pengembangan Sumber Daya Insani ditempatkan di cabang BNI sebagai titik SCO.
(SDI) yang bertujuan untuk peningkatan kapabilitas. 2. Untuk menjaga kualitas pembiayaan maka dilakukan
Mempertimbangkan hal tersebut, maka dalam perencanaan penguatan fungsi audit internal dengan dengan
pengembangan organisasi di tahun 2018 terdapat beberapa mengembangkan dan menyesuaikan formasi auditor
langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan meliputi: pada kantor pusat serta internal controller pada Kantor
1. Dalam rangka penguatan sinergi dengan BNI Group (BNI Cabang, memperkuat fungsi legal pada unit recovery
dan seluruh perusahaan anak) di mana salah satunya & remedial dalam rangka menjaga aset pembiayaan
adalah dengan memperkuat program Sharia Channeling BNI Syariah, serta implementasi organisasi sentralisasi
Office (SCO), maka di tahun 2018 terdapat penambahan pencairan pembiayaan di Kantor Pusat dalam rangka
tenaga Kolokasi yang akan disebar di cabang-cabang menjaga kualitas pencairan pembiayaan di Cabang.
3. Melakukan transformasi model bisnis mikro, sebagai yaitu di cli.re/bnisy-career. Saat ini sedang dirancang
upaya pengembangan model bisnis untuk menjawab portal rekrutmen resmi menggunakan subdomain
tantangan bisnis mikro ke depan. Dalam rangka www.recruitment.bnisyariah.co.id dengan custom
peningkatan produktivitas bisnis, maka akan dilakukan engine yang memungkinkan automated sorting yang bisa
redeployment pegawai bisnis mikro ke unit bisnis lainnya. mempercepat proses pengolahan data. Dengan dibuatnya
4. Penguatan bisnis komersial dengan membentuk unit website baru tersebut harapannya akan meningkatkan
Market Intelligence yang secara khusus mengelola prestise perusahaan, efektivitas kerja tim rekrutmen,
dan mengembangkan platform korporasi dan analisa dan tingkat kepercayaan para pelamar terhadap portal
terhadap product holding ratio. tersebut. Portal baru ini diupayakan akan bisa live di semeter
5. Mendukung pengembangan produk ataupun layanan kedua 2019.
berbasis IT melalui penyesuaian organisasi Divisi
Teknologi untuk penguatan fungsi digital banking. PeniLaian KineRJa
6. Mengembangkan dan mengoptimalkan fungsi
unit people development pada Divisi Sumber Daya Terdapat perbedaan metode penilaian kinerja antara tahun
Insani. Hal ini dibutuhkan dalam rangka pemetaan 2018 dan tahun sebelumnya. Di BNI Syariah kinerja diukur
kompetensi pegawai. berdasarkan formulir Penilaian Kinerja dan Pengembangan
7. Optimalisasi jumlah sales people melalui redeployment Pegawai (PKPP) yang merupakan suatu struktur yang
pegawai, serta penajaman fungsi Kantor Wilayah sebagai komprehensif dalam pengukuran kinerja individu setiap
business unit partner. Total pegawai BNI Syariah (KP pegawai. Metode yang digunakan untuk PKPP saat ini adalah
dan KC) pada Desember 2018 sejumlah 4.942 pegawai. continuous scoring yang dianggap lebih menggambarkan
setiap usaha yang dilakukan dalam mencapai target, di mana
ReKRuTmen skor dengan metode ini, penilaian lebih tajam dan mengukur
data lebih riil dengan memunculkan 2 angka di belakang
Proses rekrutmen dan seleksi pegawai yang dikelola dengan koma. Metode ini secara otomatis akan menghilangkan
baik dapat menghasilkan SDM yang mampu memberikan range nilai untuk masing-masing kriteria pencapaian yang
keunggulan kompetitif bagi Perseroan. digunakan pada periode sebelumnya (metode discrate).
Khusus untuk pegawai unit penunjang (support), untuk
Alur Rekrutmen dan Seleksi yang ada di BNI Syariah adalah indikator-indikator pencapaian yang tidak bisa dikuantisir
sebagai berikut: (seperti pencapaian indeks) tidak perlu mengisi pencapaian
1. Unit Kerja mengajukan pemenuhan pegawai kepada dan kriteria pencapaian. Dengan demikian, pengisian skor
Divisi Sumber Daya Insani Key Performance Indicator (KPI) adalah hasil skor indeks
2. Divisi Sumber Daya Insani akan menyiapkan posting yang didapat (score KPI = score indeks).
template pendaftaran secara online berikut timeline Terdapat 2 metode dalam penetapan Yudisium, yaitu:
untuk di-publish oleh unit kerja. 1. Non Force Rank, merupakan metode di mana yudisium
3. Pendaftar yang masuk secara online akan diseleksi tidak dipengaruhi oleh kuota yudisium berbasis jumlah
secara administratif oleh Divisi Sumber Daya Insani pegawai (distribusi normal). Pegawai yang berhak
untuk kemudian disampaikan unit kerja dan dilanjutkan mendapatkan yudisium dengan metode ini adalah
dengan tahapan seleksi sesuai timeline. pegawai dengan kategori bisnis.
4. Pelaksanaan tahapan seleksi untuk cabang dan wilayah 1. Force Rank, merupakan metode di mana yudisium
dilakukan secara mandiri dengan tetap melaporkan dipengaruhi oleh kuota yudisium berbasis jumlah
setiap tahapannya kepada Divisi Sumber Daya Insani pegawai (distribusi normal). Pegawai yang berhak
untuk diumumkan melalui portal resmi rekrutmen. mendapatkan yudisium dengan metode ini adalah
Khusus untuk cabang Jabodetabek, WJP dan Divisi, pegawai dengan kategori penunjang (support).
tahapan psikotes dan Medical Check Up dilakukan oleh
Divisi Sumber Daya Insani. TaLenT managemenT
5. Hasil akhir seleksi akan diumumkan melalui portal resmi
rekrutmen. Unit Kerja dapat melanjutkan pada tahapan Dalam rangka pengelolaan human capital berbasis
pemberkasan dan penandatanganan PKWT. kompetensi, rencana pengembangan SDM akan difokuskan
pada program pengembangan pegawai berdasarkan
Tahun 2018, BNI Syariah memperbaharui proses rekrutmen pemetaan talent classification seluruh pegawai yang didapat
pegawai. Sebelumnya, kantor cabang memulai semua dari penilaian kinerja dan penilaian kompetensi pegawai.
proses rekrutmen, mulai dari membuka pengumuman Seluruh pegawai diwajibkan untuk mengikuti assessment
lokal, menerima berkas secara fisik dan melakukan sortir dalam rangka menilai level kompetensi yang dimiliki
secara manual. Kini semua rekrutmen pengumpulan data dibandingkan dengan standard kompetensi posisi. Adapun
awal dilakukan melalui link portal rekrutmen online resmi beberapa metode pengembangan kompetensi pegawai
yang dilakukan adalah dengan memastikan pembuatan Hasanah Star dan Promotable; job enhancement; training;
dan pelaksanaan Individual Development Program dan coaching; mentoring; dan project assignment.
percepatan job-promotion pada pegawai dengan klasifikasi
Di tahun 2019, BNI Syariah akan melaksanakan program 1. Pemetaan talent classification berdasarkan penilaian
pengembangan pegawai berdasarkan spesifikasi dan tujuan kinerja dan kompetensi pegawai.
penempatan pegawai. Officer Development Program dan 2. Penyusunan Individual Development Program untuk
Financing Officer Development Program yang sebelumnya pengembangan kompetensi pegawai.
telah diadakan di tahun 2018 akan tetap menjadi program 3. Penyusunan career path management dan succession
andalan di tahun 2019 dalam rangka memenuhi kebutuhan plan yang mengacu pada kompetensi dan job
pegawai yang fokus dan ahli dalam general banking maupun family matrix.
pembiayaan produktif serta menjaring pemenuhan source 4. Pelaksanaan program Management Development
pooling unsur pimpinan yang berlatar belakang pembiayaan Program sebagai program pengembangan pegawai
produktif. Selain itu di tahun 2019, Divisi Sumber Daya Insani yang akan menjadi successor pimpinan.
akan menginisiasi pelaksanaan program pengembangan 5. Pelaksanaan program Leadership Development Program
Techonology Officer Development Program yang diberikan yang dilakukan untuk meningkatkan Leadership skill
baik kepada pegawai internal BNI Syariah yang mempunyai para pemimpin incumbent.
latar belakang IT ataupun kepada pegawai baru BNI Syariah 6. Pembenahan program coaching dan mentoring.
dengan sourcing rekrutmen khusus yang berlatar belakang
IT. Program tersebut diinisiasi untuk menyelaraskan strategi Program sosialisasi dan internalisasi budaya kerja Amanah
manajemen untuk menjadi bank berbasis digital dalam dan Jamaah untuk menjadikan pegawai insan yang hasanah.
rangka menjawab tantangan era financial technology saat ini. Hal tersebut sejalan dengan arah BNI Syariah sebagai
Adapun secara lebih rinci rencana pengembangan pegawai Hasanah Banking Partner.
pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Pengembangan kompetensi dilakukan pada setiap level kompetensi pegawai ini mewakili kurang lebih 5,60% dari
pegawai di organisasi. Dari level Clerk sampai dengan total keseluruhan biaya tenaga kerja. Secara umum pada
Executive Manager semua mendapatkan pelatihan sesuai tahun 2018, pelatihan yang diadakan di BNI Syariah adalah
dengan kebutuhan yang dihitung berdasarkan Learning sebagai berikut:
Need Analysis. Biaya pelatihan dan pengembangan
No. Jenis Pendidikan/Pelatihan Jenis Jabatan Jumlah Peserta Penyelenggara Realisasi Biaya
1 Officer Development Program Junior Manager 40 Inhouse 6.850.720.000
2 Asisten Development Program Clerk 180 Inhouse 3.725.680.747
3 Standar Layanan Clerk - Manager 552 Inhouse 2.208.000.000
4 Program Talent Management Clerk - Executive Manager 200 Inhouse 2.057.000.000
5 Pembiayaan Mikro Clerk - Manager 322 Inhouse 1.771.000.000
6 Developing Others Skill Manager - Executive Manager 485 Inhouse 1.697.500.000
7 Selling Skill Clerk - Manager 309 Inhouse 1.627.509.449
8 Refreshment Pembiayaan Junior Manager - Manager 175 Inhouse 1.487.500.000
Produktif
9 Manajemen Risiko Junior Manager - BOM 494 Inhouse 1.482.000.000
10 Leadership Skill Manager - Executive Manager 96 Inhouse 1.455.648.786
11 Communication Skill Clerk - Manager 342 Inhouse 1.368.000.000
12 Coaching & Mentoring Skill Manager - Executive Manager 250 Inhouse 1.250.000.000
13 Brevet Konsumer Clerk - Manager 300 Inhouse 900.000.000
14 Negotiation Skill Clerk - Manager 309 Inhouse 772.500.000
No. Jenis Pendidikan/Pelatihan Jenis Jabatan Jumlah Peserta Penyelenggara Realisasi Biaya
15 Product Knowledge Clerk - Junior Manager 193 Inhouse 772.000.000
16 Executive Seminar BOM - BOC - DPS 15 Public 750.000.000
17 PDPS Clerk - Junior Manager 321 Inhouse 642.000.000
18 Collection Management Clerk - Junior Manager 74 Inhouse 577.200.000
19 Bina Hasanah Clerk 101 Inhouse 505.000.000
20 APU & PPT Clerk - Junior Manager 321 Inhouse 481.500.000
21 Administrasi Pembiayaan Clerk - Senior Manager 145 Inhouse 435.000.000
22 BFM for BM Senior Manager 69 Inhouse 414.000.000
23 Fungsi Audit Junior Manager - Manager 116 Inhouse 565.250.031
24 Recovery & Remedial Clerk - Executive Manager 55 Inhouse 385.000.000
25 Sertifikasi IT Junior Manager - Executive 55 Public 330.000.000
Manager
26 Taksasi Pembiayaan Junior Manager - Manager 62 Inhouse 310.000.000
27 Microsoft Excell Mikro, Excell Clerk - Manager 60 Inhouse 270.000.000
Makro, SQL
28 Pengembangan Kartu Pembiayaan Clerk - Manager 65 Inhouse 195.000.000
29 Training for Trainers Junior Manager - Senior 30 Inhouse 195.000.000
Manager
30 Pembiayaan Komersial Junior Manager - Manager 24 Public 168.000.000
31 Penyusunan Kebijakan dan SOP Junior Manager - Manager 20 Inhouse 140.000.000
32 Treasuri & Internasional Clerk - Executive Manager 30 Inhouse 120.000.000
33 Manajemen SDM Clerk - Executive Manager 35 Inhouse 105.000.000
34 Perencanaan, Corporate/Capital Junior Manager - Senior 15 Inhouse 105.000.000
Budgeting & Strategi Perusahaan Manager
35 Legal & Compliance Clerk - Manager 20 Public 100.000.000
36 Pengadaan dan Pemeliharaan Aset Clerk - Manager 19 Inhouse 95.000.000
37 Sertifikasi Audit Junior Manager - Manager 5 Public 75.000.000
38 Sertifikasi Akuntansi Clerk - Senior Manager 13 Public 65.000.000
39 Digital Banking Junior Manager - Manager 10 Inhouse 60.000.000
40 Public Relation Junior Manager - Executive 19 Public 57.000.000
Manager
41 Financial Technology Junior Manager - Senior 10 Public 50.000.000
Manager
42 Project Management Clerk - Manager 10 Public 50.000.000
43 Economic & Bussines Projection Junior Manager - Senior 6 Public 42.000.000
in Banking Manager
44 Capital Regulation & Operational Junior Manager - Senior 5 Public 35.000.000
Impact Manager
45 Bancassurance Junior Manager - Manager 3 Public 30.000.000
46 Sertifikasi Tresuri Junior Manager - Executive 5 Public 25.000.000
Manager
47 Brevet Pajak A/ B/ ABC Clerk - Junior Manager 4 Public 60.000.000
48 Kesekretariatan Clerk 5 Public 25.000.000
Total 5994 36.887.009.013
Pegawai milenial dengan usia di bawah 30 tahun yang cukup dominan pada pegawai milenial, untuk itu
mendominasi secara jumlah di BNI Syariah. Secara tidak diharapkan setiap pegawai peduli akan kesehatan diri dan
langsung, organisasi BNI Syariah akan terus menyesuaikan lingkungan kerjanya dengan melakukan beberapa hal:
diri dengan kondisi ini, agar setiap karyawan mampu 1. Berolah raga secara rutin minimal satu minggu sekali
mengeluarkan potensinya dan memberikan kinerja terbaik yang dapat diinisiasi oleh unit kerja masing-masing
untuk BNI Syariah. Menjawab hal ini HCD mengeluarkan atau aktif pada komunitas olah raga di BNI Syariah
beberapa hal, yaitu imbauan penerapan gaya hidup sehat seperti Hasanah Runner, Hasanah Cycling, Hasanah
untuk seluruh pegawai. Work Life Balance menjadi issue
Basketball, Hasanah Futsal, Persatuan Pejalan Kaki Selain itu, mulai Januari 2019 BNI Syariah menerapkan aturan
(Perjaka) Hasanah, dan lainnya. berpakaian yang lebih mengakomodir keinginan generasi
2. Menerapkan hal sederhana namun cukup bermanfaat milenial, yaitu dengan memberikan ruang di hari Jumat
untuk kesehatan jantung, yaitu dengan memanfaatkan untuk pegawai memilih menggunakan pakaian muslim/
fasilitas tangga kantor secara rutin. muslimah atau menggunakan pakaian smart casual yang
3. Menjaga pola makan dan memperhatikan kandungan memperbolehkan menggunakan celana berbahan jeans
gizi di dalamnya. dan sepatu casual. Ketentuan ini sudah mulai dirancang di
4. Membatasi jumlah lembur sesuai ketentuan, dan hal ini kuartal akhir 2018, untuk memberikan ruang berekspresi
agar menjadi concern dan pantauan unit kerja masing- bagi pegawai milenial.
masing.
Fokus pengembangan SDI BNI Syariah akan tetap mengacu Selain itu, Divisi Sumber Daya Insani juga akan menginisiasi
pada konsep human capital berbasis kompetensi. Tahun 2019 pelaksanaan program pengembangan Technology Officer
dan seterusnya, pengembangan SDI akan difokuskan pada Development Program yang diberikan baik kepada pegawai
program pengembangan pegawai berdasarkan pemetaan internal BNI Syariah yang mempunyai latar belakang IT
talent classification seluruh pegawai yang diperoleh dari ataupun kepada pegawai baru BNI Syariah dengan sourcing
penilaian kinerja dan penilaian kompetensi pegawai. Seluruh rekrutmen khusus yang berlatar belakang IT. Program
pegawai diwajibkan untuk mengikuti assessment dalam tersebut diinisiasi untuk menyelaraskan strategi manajemen
rangka menilai level kompetensi yang dimiliki dibandingkan untuk menjadi bank berbasis digital dalam rangka menjawab
dengan standar kompetensi posisi. Adapun beberapa tantangan era financial technology saat ini. Adapun secara
metode pengembangan kompetensi pegawai yang dilakukan lebih rinci rencana pengembangan pegawai pada tahun
adalah dengan memastikan pembuatan dan pelaksanaan 2019 adalah sebagai berikut:
Individual Development Program dan percepatan job- 1. Pemetaan talent classification berdasarkan penilaian
promotion pada pegawai dengan klasifikasi Hasanah Star kinerja dan kompetensi pegawai.
dan Promotable, job enhancement, training, coaching, 2. Penyusunan Individual Development Program untuk
mentoring dan project assignment. pengembangan kompetensi pegawai.
3. Penyusunan career path management dan succession
Tahun 2019, BNI Syariah akan melaksanakan program plan yang mengacu pada kompetensi dan job
pengembangan pegawai berdasarkan spesifikasi dan tujuan family matrix.
penempatan pegawai. Officer Development Program dan 4. Pelaksanaan program Management Development
Financing Officer Development Program yang sebelumnya Program sebagai program pengembangan pegawai
telah diadakan di tahun 2018 akan tetap menjadi program yang akan menjadi successor pimpinan.
andalan di tahun 2019 dalam rangka memenuhi kebutuhan 5. Pelaksanaan program Leadership Development Program
pegawai yang fokus dan ahli dalam general banking yang dilakukan untuk meningkatkan Leadership skill
maupun pembiayaan produktif serta menjaring pemenuhan para pemimpin incumbent.
source pooling unsur pimpinan yang berlatar belakang 6. Pembenahan program coaching dan mentoring.
pembiayaan produktif.
Program sosialisasi dan internalisasi budaya kerja
Amanah dan Jamaah untuk menjadikan pegawai insan
yang hasanah. Hal tersebut sejalan dengan arah BNI
Syariah sebagai Hasanah Banking Partner.
STATISTIK PEGAWAI
Untuk menunjang pertumbuhan usaha, BNI Syariah membutuhkan pegawai yang berkualitas dan andal. Namun demikian,
pesatnya pertumbuhan usaha BNI Syariah membuat Perseroan harus mengimbanginya dengan kuantitas pegawai. Tahun
2018, jumlah pegawai BNI Syariah mengalami pertumbuhan sebesar 4,3% dari 4.737 pegawai menjadi 4.942 pegawai.
4.175 755 12
2018 4.942
3.990 730 17
2017 4.737
3.823 627 14
2016 4.464
TeKnOLOgi infORmasi
Era modern dengan perkembangan teknologi level BNI Syariah kepada nasabah dapat
yang begitu masif menjadi tantangan bagi dipertahankan secara berkelanjutan.
industri perbankan untuk bergerak dinamis dan
cepat menyesuaikan diri dengan perubahan- Pengembangan teknologi informasi oleh BNI
perubahan yang terjadi. Karena itu, peran Syariah dilaksanakan dalam rangka menghadapi
teknologi informasi (TI) menjadi semakin tantangan perubahan yang cepat dalam industri
penting untuk memenuhi semua aspirasi, perbankan. Operasional layanan perbankan saat
baik dari nasabah maupun mendukung proses ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan
operasional guna menjaga kerahasiaan serta teknologi digital yang menyediakan layanan
keamanan data dan transaksi perbankan. perbankan secara real-time, on-demand, on-
line, memanfaatkan media sosial dan layanan
Penggunaan TI dilaksanakan untuk memberikan digital perbankan yang dilakukan sendiri
manfaat yang berarti bagi Bank dalam rangka oleh nasabah. BNI Syariah akan berupaya
memberikan pelayanan yang unggul kepada terus untuk memberikan layanan terbaiknya
nasabah. BNI Syariah sebagai anak perusahaan sebagai Hasanah Banking Partner untuk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. senantiasa mengembangkan produk-produk
berupaya mengoptimalkan pemanfaatan yang berlandaskan maqoshid (tujuan) syariah
dan keandalan sistem teknologi informasi untuk memberikan solusi baik pelayanan
Bank Induk dengan memperhatikan efisiensi perbankan maupun investasi yang bisa dibawa
dan efektivitas sesuai kebutuhan nasabah. sampai hari tua, pensiun, bahkan layanan wakaf
Pemanfaatan teknologi informasi tersebut sebagai salah satu bentuk amal jariah yang tidak
dilaksanakan dengan pola kerja sama secara akan putus.
komprehensif yang dituangkan dalam technical
service agreement, dengan demikian service
Pemimpin Divisi
Manager Coordinator IT
Governance & Project Deputy of IT Solution
Management
Project
Plan & IT E-Channel &
Business Analyst Management Core Banking Surrounding Core Switching System Middleware Office Automation
Governance International
Manager Manager Project System Manager System Manager Manager System Manager Manager
Manager System Manager
Management
Pentingnya peran TI bagi perusahaan sangat disadari oleh Divisi Teknologi Informasi merupakan divisi yang berada di
BNI Syariah. Untuk itu, Perseroan membentuk Divisi bawah dukungan Direktur Keuangan dan Operasional yang
khusus yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Tahun 2018, Divisi
dan pengembangan TI di BNI Syariah, yaitu Divisi Teknologi Informasi mengalami pengembangan organisasi
Teknologi Informasi. yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pegawai
Divisi Teknologi Informasi yang mengalami pertumbuhan
Divisi Teknologi Informasi berperan sebagai entitas yang sebesar 67,5%, dari 77 pegawai tahun 2017 menjadi 126
dapat menyumbangkan keuntungan finansial terhadap pegawai tahun 2018. Pertumbuhan jumlah pegawai tersebut
Perusahaan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan adalah sesuai dengan kebutuhan pengembangan operasional
bisnis Perusahaan melalui pengembangan inovatif layanan dan layanan BNI Syariah.
kepada nasabah dan meningkatkan produk dan layanan
operasional perbankan yang lebih kompetitif, lebih baik
dan lebih cepat.
Head Office
Application Data Center IT Security
Data Management Quality Assurance Source Control IT Services & Branch IT Infrastructure Infrastructure
Product Support Operation Operation
Manager Manager Manager Manager Operation System Manager Network Manager
Manager Manager Manager
Manager
Engineering
IT Service Assistant
Assistant
Pengembangan struktur baru ini dengan penambahan Pengembangan struktur organisasi serta penambahan jumlah
3 (tiga) Manager Koordinator (Manko) yaitu penguatan personel di Information Technology Division diperlukan dalam
pada sisi IT Governance & Project Management, Deputi of rangka rencana implementasi strategi digital banking BNI
IT Solution, Quality Assurance & Data Management dan Syariah serta upaya menjamin kelangsungan pertumbuhan
IT Operation. Serta penambahan 19 unit di bawah Manko bisnis BNI Syariah dalam aspek ketersediaan dan keandalan
antara lain IT Business Analyst, IT Plan & Governance, IT sistem teknologi informasi. Pelatihan-pelatihan personnel
Project Management, Core Banking System, Surrounding Information Technology Division juga dilaksanakan untuk
Core System, Switching System, Middleware System, mempersiapkan keahlian sumber daya manusia. Komposisi
E-Channel & International System, Office Automation, Sumber Daya Manusia Information Technology Division
Data Management, Quality Assurance, Source Control, selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut:
IT Services, Head Office & Branch Operation, Application
Production Support, Data Center Operation, IT Security
Operation, Infrastructure System, Infrastructure Network.
Usia 49 tahun
Pendidikan • Universitas Gunadarma jurusan Komputer (1993)
• Magister Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor bidang Ekonomi (2001)
Riwayat Jabatan • IT Manager Divisi Usaha Syariah PT Bank BNI (2006)
• IT Manager Core banking dan MIS BNI Syariah (2010)
• Komisaris PT Sejahtera Bersama Sharia (2014-2015)
Menjabat Sejak April 2014
Bergabung dengan BNI Syariah Oktober 2006
Bergabung dengan Grup BNI Oktober 1994
Fokus program kerja Divisi Teknologi Informasi tahun 2018 1. Proyek Pemenuhan Kepatuhan pada Regulator
fokus pada peningkatan kapabilitas TI yaitu perubahan Perbankan
struktur organisasi, peningkatan kualitas SDM dengan • Pengembangan Aku Hasanah
pelatihan, serta pemenuhan kebutuhan personel TI melalui BNI Syariah telah melaksanakan implementasi
rencana Officer Development Program (ODP) IT dan Program Aku Hasanah (Laku Pandai) secara terbatas
perekrutan tenaga profesional TI dalam rangka menunjang pada semester pertama tahun 2018 dan akan
rencana Digital Banking. Dalam hal peningkatan infrastruktur berupaya meningkatkan implementasinya menjadi
TI BNI Syariah sedang membangun Data Center yang 50% pada tahun 2019. Program ini merupakan salah
mengedepankan konsep Sinergi TI dengan Bank BNI Induk. satu arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Pada tahun 2018 Divisi Teknologi Informasi menjalankan dalam rangka mengakomodir layanan perbankan
program dalam 3 (tiga) kelompok yaitu: atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama
pihak lain (agen) yang didukung dengan penggunaan
sarana teknologi informasi. Produk yang dipasarkan
dalam program ini adalah Basic Saving Account
(BSA).
Peran strategis sistem informasi dalam organisasi adalah berorientasi pada kebutuhan nasabah (Customer Centric)
memperbaiki efisiensi operasional, meningkatkan inovasi dalam merealisasikan rencana bisnis yang telah ditetapkan.
organisasi dan membangun sumber daya informasi yang Dengan demikian, penerapan teknologi informasi untuk
strategis. Ketiga peran strategis ini dapat mendukung menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang
BNI Syariah dalam meningkatkan keunggulan kompetitif paling efektif dalam untuk meningkatkan performa bisnis.
dalam bersaing. Sistem informasi yang diaplikasikan oleh Berdasarkan pertimbangan tersebut maka BNI Syariah
perusahaan untuk menunjang strateginya dapat pula meningkatkan performance sistem informasi manajemen
digunakan untuk melihat kecenderungan tren bisnis di masa terutama dalam kecepatan proses dan variasi data yang
depan. Dengan adanya sistem informasi, maka BNI Syariah lengkap sesuai dengan kebutuhan. Divisi Teknologi Informasi
dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin bekerja sama dengan unit bisnis Digital dalam rangka
terjadi dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang pengembangan Big Data sebagai sarana dalam pengolahan
karena adanya perubahan orientasi bisnis. dan analisa data untuk internal maupun pihak ketiga.
Perencanaan strategis sistem informasi diperlukan BNI Syariah juga telah mengembangkan aplikasi Dashboard
agar BNI Syariah dapat mengenali target terbaik untuk secara online untuk kebutuhan Branch Manager dalam
melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi memantau dan memonitor kondisi secara harian maupun
manajemen, serta memaksimalkan hasil investasi dari bulanan kantor cabang masing-masing melalui smartphone,
teknologi informasi. Proses Sistem informasi yang baik akan dengan demikian keputusan-keputusan strategis cabang
membantu BNI Syariah dalam pengambilan keputusan yang dapat dilakukan di mana saja tidak mengenal batasan tempat
dan waktu.
Penggunaan Teknologi Informasi bersama (IT Sharing) server, pembangunan website wakaf hasanah, pembangunan
dengan Bank BNI, berhasil memberikan penghematan biaya aplikasi Treasury System, pembangunan aplikasi APU PPT,
investasi pada tahun 2018. Investasi teknologi informasi pengembangan website BNI Syariah, pengembangan fitur
tahun 2018 senilai Rp22 miliar digunakan untuk lisensi SVS, perangkat IT Security, dan office automation.
software, pengadaan hardware, pengadaan software dan
Tahun 2019, pengembangan teknologi informasi BNI Syariah 2. Melanjutkan pengembangan aplikasi Hasanah Lifestyle
ditujukan untuk mendukung corporate plan bisnis BNI Syariah 4.0 adalah aplikasi digital yang dapat membantu nasabah
dengan tema “Quality Growth” melalui pengembangan dalam melakukan pembayaran kebutuhan sehari-hari
sistem aplikasi secara bertahap dan selektif sebagai berikut: dan juga transaksi perbankan.
1. Melanjutkan pengembangan aplikasi Branchless 3. Mempersiapkan implementasi strategi digital banking
Banking atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam yang di dalamnya terdapat 2 (dua) pilar yaitu Banking
Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) akan dilanjutkan Business Digitalization dan Digital Startup Collaboration.
sesuai dengan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Program ini bertujuan untuk menyediakan produk-
produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum
dapat terjangkau layanan keuangan.
Pelaksanaan Tata Kelola Teknologi Informasi BNI Syariah untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan memberikan solusi
dilaksanakan untuk menyelaraskan (alignment) antara yang memiliki value terbaik. Tata Kelola Teknologi Informasi
pengembangan teknologi informasi dengan bisnis, sangat berperan dalam mengarahkan penggunaan teknologi
mengelola risiko-risiko dengan lebih baik, mempersingkat digital agar selaras dengan bisnis. Di sisi lain Tata Kelola
waktu penyerahan, menyediakan layanan yang lebih Teknologi Informasi juga penting dalam mengelola risiko
baik, menekan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi keamanan yang sangat penting untuk dikelola. Bank perlu
pemangku kepentingan (stakeholder). untuk melaksanakan semua mekanisme yang dilakukan
untuk melindungi dan meminimalkan gangguan kerahasiaan
BNI Syariah telah memenuhi ketentuan regulator dalam (confidentiality), integritas (integrity) dan ketersediaan
pelaporan akhir tahun, menyusun IT Profile Bank BNI (availability) informasi dari asset digital. Pengelolaan
Syariah, pelaporan kondisi perkembangan teknologi terkini, keamanan yang baik merupakan bagian dari Tata Kelola TI
perencanaan proyek teknologi informasi tahun 2018, IT yang baik.
Risk Register dan pelaporan audit eksternal Aku Hasanah.
BNI Syariah membangun dan menata kelola IT Security
Organisasi Information Technology pada tahun 2019 yang lebih baik lagi pada periode 2018-2019 dalam rangka
dikembangkan dengan penguatan pada sisi IT Governance mempersiapkan pengembangan teknologi digital yang
& Project Management, IT Solution, Quality Assurance & akan digunakan. Pelaksanaan Tata Kelola IT Security telah
Data Management dan IT Operation. Hal ini dilaksanakan menyesuaikan agar dapat mengamankan transaksi nasabah
dalam rangka rencana implementasi strategi digital banking dengan 2 (dua) hal yaitu membangun infrastruktur DeMilitary
BNI Syariah. Zone (DMZ) dan pelaksanaan proses Security Acceptance
Test (SAT) menggunakan mekanisme Penetration Test
Dalam era digital economy, penerapan strategi bisnis erat (Pentest) yang dilaksanakan baik secara internal maupun
sekali kaitannya dengan arah pengembangan teknologi eksternal sebagai kebutuhan audit regulator.
informasi. Industri perbankan harus mengikuti perkembangan
arah teknologi digital. Pengembangan teknologi digital yang
cepat menjadikan industri bank membangun digital banking
OPeRasiOnaL
BNI Syariah mengelola dan menyalurkan dana masyarakat dalam jumlah besar. Untuk itu,
pengelolaan administrasi pembiayaan dan transaksi operasional harus dijalankan dengan baik
dan nil kesalahan.
DIVISI OPERASIONAL
PEMIMPIN DIVISI
Commercial Micro
Insurance Operational E-Banking Interbank
Financing Financing Financing
Support Support Investigation Settlement
Legal Officer Administration Operation
Officer Officer Officer Officer
Officer Officer
Retail
Financing
Operation
Center Officer
Retail
Insurance & E-Banking Micro
Operational Interbank Financing Financing
Performance Reconcilliation Financing
Support Settlement Legal Operation
Support & Settlement Operation
Assistant Assistant Assistant Center
Assistant Assistant Assistant
Assistant
Retail Commercial
Cash Center E-Banking
Financing Financing
Assistant Operation
Support Operation
(Pusat) Assistant
Strategic & Support Assistant Assistant
Manager
Commercial
Financing
Adminitration
Assistant
Operational Manager
Divisi Operasional dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi dan berada di bawah supervisi Direktur
Keuangan dan Operasional. Pada akhir tahun 2018, Divisi Operasional didukung oleh 87 personel,
dengan 19 di antaranya berstatus sebagai pegawai kontrak dan trainee.
Zefri Ananta
Pemimpin Divisi Operasional
Usia 49 tahun
Pendidikan • Universitas Indonesia jurusan Ekonomi (1994)
• Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor bidang Program Study Industri Kecil
Menengah (2003)
Riwayat Jabatan • Pemimpin Divisi Internal Audit (Oktober 2010 – Januari 2016)
• Pemimpin Kelompok Pengembangan dan Sistem Audit Satuan Pengawasan Intern Bank
BNI (Mei 2010 – Oktober 2010)
• Auditor Madya Kantor Besar Cabang LN dan Anak Perusahaan Satuan Pengawas
Internal Bank BNI
Menjabat Sejak Januari 2017
Bergabung dengan BNI Syariah Mei 2010
Bergabung dengan Grup BNI Maret 1996
Tahun 2018, Divisi Operasional telah menjalankan program Untuk meningkatkan kinerja bisnis mikro maka dilakukan
kerja yang fokus utamanya adalah mendukung program transformasi transaksi operasional mikro sehingga Divisi
transformasi yang dijalankan BNI Syariah tahun 2018, Bisnis Mikro dapat fokus dalam pengembangan bisnisnya
antara lain: dan Divisi Operasional mengelola seluruh transaksi
operasional cabang mikro dan cabang reguler.
TRansfORmasi OPeRasiOnaL miKRO
senTRaLisasi PenCaiRan
Pada Mei 2018, Operasional Sentra Pencairan Mikro
telah bergabung dengan Divisi Operasional bertujuan Divisi Operasional melakukan pengembangan Sentralisasi
meningkatkan kualitas operasional pembiayaan yang Pencairan berupa otomasi pembukaan rekening jenis
lebih baik. murabahah yang mencakup 55% dari seluruh transaksi
pencairan pembiayaan.
Sentralisasi pencairan WJP memiliki tujuan sebagai berikut: Hingga akhir Desember 2018, proses migrasi Debit Chip di
1. Menjaga kualitas pembiayaan BNI Syariah telah mencapai 34.29% atau di atas ketentuan
2. Meningkatkan SLA pencairan pembiayaan mandatory Bank Indonesia sebesar 30%. Nasabah dapat
3. Efisiensi biaya sumber daya insani melakukan penukaran kartu ATM Chip di seluruh outlet
4. Standarisasi proses serta minimalisasi proses defect BNI Syariah.
Pada September 2018, Sentralisasi Pencairan telah 2. Transaksi Interbank dan Settlement
menambah tiga cabang bergabung sehingga Sentralisasi Terkait dengan transaksi Interbank dan Settlement,
Pencairan telah mencakup Wilayah Jabodetabek Plus. tahun 2018 Divisi Operasional telah melakukan beberapa
pengembangan, antara lain:
TRansaKsi OPeRasiOnaL • Pengembangan SVS (Spesimen Tanda Tangan)
dilaksanakan pada tanggal 17 September 2018
Tahun 2018, Divisi Operasional juga telah melakukan • Pemulihan Teknologi Informasi (RPTI) Bank
program kerja yang berkaitan dengan transaksi operasional Indonesia SKNBI & BI RTGS dilaksanakan pada
bank, antara lain: tanggal 22 September 2018
1. Debit Chip • Penggunaan Live DRC SKNBI dilaksanakan pada
Berdasarkan SEBI No. 17/52/DKSP Tanggal 30 bulan Maret dan September 2018
Desember 2015, Bank Indonesia telah menetapkan • Penggunaan DRC Sistem BI RTGS dilaksanakan
National Standard for Indonesian Chip Card Specification pada tanggal 12 September 2018
(NSICCS) sebagai standar nasional chip kartu ATM/
Debet. 3. Penanganan Kasus Penipuan di Unit Investigasi
e-Banking
Tujuan penggunaan Teknologi Chip untuk menggantikan Penanganan kasus penipuan di unit e-banking dibagi
Magnetic Strip yang sekarang digunakan pada kartu ATM menjadi 2 sumber yaitu penanganan pengaduan internal
dan/atau kartu Debet sehingga untuk meningkatkan dan eksternal.
keamanan pada kartu ATM dan/atau kartu Debet.
Pengaduan nasabah BNI Syariah secara internal
BNI Syariah secara bertahap telah melakukan migrasi melalui seluruh cabang terintegrasi pada Handling
kartu ATM dari ATM Magnetic Strip menjadi ATM Complain System (HCS) yang dikelola kantor pusat.
Debit Chip. SLA penyelesaian pengaduan nasabah mengacu
pada ketentuan Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan
No: 1/POJK.07/2013 Pasal 35. Sementara pengaduan
65,71% nasabah secara eksternal berasal dari BNI Call Center
34,29% dan pengaduan dari bank lain melalui media surat atau
surat elektronik.
Dalam rangka mendukung rencana bisnis BNI Syariah 4. Otomasi asuransi host to host
tahun 2019 dan aktivitas operasional yang excellence, Divisi Sebagai bentuk percepatan bisnis dalam proses
Operasional telah menyusun rencana kerja tahun 2019, operasional, tahun 2019 Divisi Operasional bekerja sama
sebagai berikut: dengan asuransi untuk mengembangkan sistem otomasi
1. Implementasi Debit Chip 50% dari kartu beredar penutupan asuransi secara host to host sehingga proses
Hal ini sesuai dengan SEBI No. 17/52/DKSP Tanggal penutupan asuransi berlangsung lebih cepat dan efisien.
30 Desember 2015, bahwa batas waktu tahapan 5. Akademi OM
implementasi kartu chip dimulai dari tahun 2017 hingga Dalam rangka menyiapkan calon-calon pemimpin
2021. Oleh karena itu, pada tahun 2019 ini BNI Syariah operasional cabang, maka tahun 2019 Divisi Operasional
menyusun strategi untuk mencapai 50% dari kartu bekerja sama dengan Divisi Sumber Daya Insani
yang beredar telah menggunakan standard nasional berusaha untuk mencetak atau melatih calon-calon
kartu chip. pemimpin operasional cabang terpilih dengan kriteria
2. Operasional mesin perso dan kurikulum tertentu.
Pengadaan dan operasional mesin inject proses
personalisasi kartu ATM nasabah dilakukan untuk
mempercepat SLA proses penerbitan kartu ATM.
3. Card Management System
Merupakan sistem pendukung untuk manajemen
kartu ATM secara otomasi sehingga Divisi Operasional
melakuan pemantauan terhadap stok kartu yang ada di
cabang dan Divisi Operasional.
PeRenCanaan sTRaTegis
Untuk meraih pertumbuhan usaha yang berkesinambungan dan memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi seluruh pemangku kepentingan, BNI Syariah perlu memiliki rencana dan
strategi yang jelas dan terukur. Rencana dan strategi tersebut akan menentukan keberlangsungan
usaha Perseroan ke depan.
Untuk memastikan kelangsungan usaha BNI Syariah dalam jangka pendek, menengah maupun
panjang yang didukung dengan kinerja bisnis yang sehat dan berkelanjutan, BNI Syariah membentuk
Divisi Perencanaan Strategis berdasarkan ketetapan organisasi No.ORG/18/VII/2017 tanggal 18
Juli 2017. Divisi Perencanaan Strategis menjadi think tank bagi Perusahaan dan berfungsi untuk
memberikan guidance mengenai langkah-langkah yang akan diambil oleh manajemen dalam
menghadapi perubahan lingkungan usaha. Divisi Perencanaan Strategis menjadi think tank bagi
Perusahaan dan berfungsi untuk memberikan guidance mengenai langkah-langkah yang akan
diambil oleh manajemen dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha.
Divisi Perencanaan Strategis bertanggung jawab untuk menggerakkan perusahaan sesuai dengan
sasaran atau tujuan perusahaan, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang, untuk melakukan
antisipasi terhadap perubahan-perubahan di masa depan (scenario planning); dan melakukan
mitigasi terhadap risiko strategis. Untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan perusahaan
secara optimal dan efisien dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan, BNI Syariah melakukan
perencanaan strategis perusahaan yang melingkupi aspek finansial dan non finansial. Rencana
strategis perusahaan untuk jangka pendek disusun untuk jangka waktu satu tahun, jangka
menengah tiga tahun, dan jangka panjang lima tahun atau lebih.
Pemimpin Divisi
Change Strategic
Management Planning
Assistant Assistant
Usia 47 tahun
Pendidikan • S1, Universitas Gadjah Mada - Teknik Kimia (1995)
• S2, Universitas Gadjah Mada - Magister Manajemen, (1997)
Riwayat Jabatan • AVP Change Management Office
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2008 - 2013
• VP Process Excellence PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2013 - 2015
• VP Marketing Communication PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2015 - 2016
Menjabat Sejak September 2016
Bergabung dengan BNI Syariah September 2016
Bergabung dengan Grup BNI November 1995
Dalam rangka mendukung BNI Syariah untuk mewujudkan 1. Penyusunan rencana perusahaan secara bankwide,
pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, tahun 2018 Divisi meliputi perencanaan jangka pendek, menengah dan
Perencanaan Strategis telah menjalankan sejumlah program panjang
kerja yang difokuskan pada 3 (tiga) aktivitas kunci yang saling 2. Integrasi proses perencanaan secara top-down dan
menunjang dan berkaitan, yaitu: bottom-up dengan Unit Bisnis dan Unit Penunjang
3. Penetapan target kinerja kepada Unit Bisnis dan Unit
CORPORaTe PLanning Penunjang
4. Formulasi strategi perusahaan dalam rangka pencapaian
Aktivitas Corporate Planning berfokus pada penyusunan target, baik strategi organik maupun anorganik
strategi BNI Syariah secara bankwide, meliputi penyusunan 5. Penyusunan laporan kinerja unit bisnis secara periodik
sasaran kinerja, alokasi anggaran, termasuk pengendalian dalam rangka evaluasi dan monitoring terhadap target
terhadap realisasi pencapaian target kinerja Perusahaan yang telah ditetapkan
melalui kegiatan: 6. Penyusunan corrective action secara kontinyu sebagai
masukan bagi manajemen apabila terjadi deviasi kinerja
7. Pemantauan terhadap realisasi beban operasional dan perusahaan di tengah situasi industri yang dinamis. Beberapa
beban modal agar tidak melebihi anggaran yang telah pencapaian utama Divisi Perencanaan Strategis selama
ditetapkan, baik melalui monitoring secara periodik tahun 2018 antara lain adalah:
maupun penggunaan formulir kontrol anggaran pada 1. Corporate Planning
setiap Divisi/Unit. • Penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2019 –
2021 dengan memperhatikan kondisi eksternal
CHange managemenT dan kapabilitas internal dan sejalan dengan rencana
perusahaan jangka menengah dan panjang
Aktivitas Change Management awalnya difokuskan untuk • Penyusunan rencana kerja dan alokasi anggaran
mengawal proses transformasi BNI Syariah pasca Spin-Off operational expense (opex) dan capital expenditure
dan selanjutnya diarahkan untuk mengembangkan proses (capex) 2019 melaui proses top-down dan bottom-up
bisnis dan operasional dengan fundamental yang kokoh dengan Unit Bisnis dan Unit Penunjang
melalui kegiatan: • Monitoring realisasi kinerja unit bisnis tahun 2018
1. Business Process Management dan Business Process sesuai dengan rencana kerja dan target bisnis yang
Re-engineering telah ditetapkan secara bulanan
2. Analisis terhadap 4 Voices untuk perbaikan proses • Monitoring realisasi opex dan capex 2018 terhadap
dan model bisnis, meliputi Voice of Business, Voice alokasi budget secara bulanan.
of Process, Voice of Customer dan Voice of Employee • Inisiasi dan memonitoring delapan program action
3. Benchmarking dan pengembangan proses bisnis dan plan untuk pencapaian kinerja akhir tahun 2018
operasional berdasarkan best practices • Sebagai Steering Commitee pada pelaksanakan
4. Project Management untuk aktivitas yang bersifat major Business Meeting tahun 2018 yang menjadi
changes sarana bagi Board of Management (BOM) untuk
5. Penguatan sinergi bisnis dan optimalisasi pemanfaatan menyampaikan arahan, target bisnis, dan strategi
shared services dengan PT Bank Negara Indonesia perusahaan kepada jajaran pimpinan Divisi dan
(Persero) Tbk sebagai perusahaan induk Cabang/Wilayah
• Penyusunan dokumen strategis Rencana Jangka
Panjang (Corporate Plan) 2019-2023
eCOnOmisT • Berkoordinasi dengan segenap Stakeholder dalam
rangka penguatan industri syariah di Indonesia, di
Pada pertengahan tahun 2017, sesuai dengan kebutuhan antaranya meliputi regulator, akademisi, asosiasi
perusahaan terkait analisis dan monitoring atas dinamika perbankan syariah, universitas dan sebagainya.
industri maka dibentuk unit Economist yang berfungsi • Pengembangan kompetensi Business Sense
melakukan analisa perkembangan kondisi makro dan mikro sebagai salah satu Core Competence bagi setiap
ekonomi sebagai input bagi perusahaan dalam menentukan pegawai melalui program pelatihan.
strategi bisnis ke depan melalui kegiatan:
1. Penyusunan economic review yang mencakup 2. Change Management
identifikasi perubahan indikator makro ekonomi • Transformasi Bisnis Mikro
Indonesia dan proyeksinya serta dampak dan antisipasi Untuk merespon dinamika pada micro-banking
yang harus dilakukan oleh perusahaan industri di Indonesia yang berdampak pada terjadinya
2. Pembuatan kajian atas dinamika industri dan sektor stagnasi pada bisnis mikro BNI Syariah, manajemen
ekonomi sebagai input bagi manajemen dan unit bisnis memutuskan untuk melakukan transformasi pada
dalam melakukan ekspansi bisnis secara selektif model bisnis mikro BNI Syariah pada tahun 2018.
3. Penyusunan kajian strategis dan materi eksekutif bagi Transformasi model bisnis dimaksud meliputi
manajemen transformasi pada aspek organisasi, kapasitas
& kapabilitas SDM, proses bisnis, outlet dan
Tahun 2018, Divisi Perencanaan Strategis telah menjalankan infrastruktur. Dengan transformasi tersebut, bisnis
seluruh aktivitas kunci tersebut. Selain itu, sesuai dengan mikro dan profitabilitas outlet-outlet transformasi
roadmap BNI Syariah tahun 2019-2023, maka periode pada 2018 dapat memperlihatkan peningkatan yang
2017-2018 merupakan fase “Business Competitiveness”. signifikan dibanding tahun 2017.
Berkenaan dengan hal tersebut, sejumlah deliverables dari • Optimalisasi Sharia Channeling Office (SCO) dan
Divisi Perencanaan Strategis pada tahun 2018 berfokus Kolokasi
pada peningkatan daya saing perusahaan, baik melalui SCO merupakan salah satu bentuk sinergi BNI
penguatan kapasitas & kapabilitas Sumber Daya Manusia Syariah dengan BNI induk, di mana hampir 1.500
maupun perbaikan proses dan model bisnis yang ada, outlet BNI induk di Indonesia dapat melayani nasabah
guna mempertahankan dan meningkatkan kinerja unggul BNI Syariah terkait jasa dan layanan perbankan
syariah. Untuk optimalisasi, pada tahun 2018 telah • Pembentukan Divisi Bisnis Digital dan Bisnis
dilakukan sejumlah strategi sebagai berikut: (1) Transaksional
penambahan petugas kolokasi (Sharia Relationship Sejalan dengan perkembangan trend digitalisasi
Officer) BNI Syariah pada 100-an outlet SCO, (2) layanan keuangan, BNI Syariah pada tahun 2018
penambahan 94 outlet SCO baru, (3) optimalisasi membentuk dua Divisi baru, yakni Divisi Bisnis
program reward SC dan (4) transformasi seluruh Digital dan Divisi Bisnis Transaksional
outlet SCO sebagai SCO Haji di mana masyarakat • Penyusunan Data Analytic Nasabah Tabungan
dapat memperoleh layanan keuangan haji serta existing
strategi lainnya. Dibandingkan tahun sebelumnya, • Review Model Profitabilitas Outlet
kinerja ekspansi bisnis DPK SCO pada tahun 2018 • Analisis Produktivitas Produk Konsumer.
naik hampir lima kali lipat
• Pada tahun 2018, telah dijalankan hand over pegawai 3. Economist
BNI Call Center kepada BNI Syariah sebagai Call • Penyusunan Sejumlah Kajian Strategis dan Materi
Center Layanan Hasanah dan Hasanah Card Eksekutif
(BCO Syariah) Sepanjang tahun 2018 telah disusun puluhan materi
• Kode Bank 427 di Jaringan ATM Bersama kepada manajemen, baik berupa Kajian Strategis
Pada tahun 2018 BNI Syariah melakukan pemisahan dan Materi Eksekutif, untuk berbagai keperluan
kode layanan transfer bank di ATM maupun seperti Seminar, Focus Group Discussion, media
delivery channel lainnya, dari yang sebelumnya visit dan sebagainya.
menggunakan kode 009 bersama BNI menjadi • Melakukan analisa ekonomi dan industri
kode sendiri yakni 427 • Membuat proyeksi indikator makro ekonomi.
PRIORITAS 2019
Memasuki tahun 2019, Divisi Perencanaan Strategis telah menetapkan sejumlah program prioritas yang akan dijalankan.
Program prioritas tersebut dirumuskan untuk mendukung tema kinerja pada tahun 2019 yaitu “Quality Growth”, yaitu:
1. Penyiapan sejumlah opsi Corporate Action terbaik untuk 6. Peyiapan sejumlah alternatif proyek pembangunan
pertumbuhan anorganik guna mendukung BNI Syariah gedung Kantor Pusat BNI Syariah
masuk sebagai Bank BUKU III pada tahun 2019, yang di 7. Analisis industri dan peers secara periodik, termasuk
antaranya meliputi penambahan setoran modal, inbreng, penyusunan Economic Review setiap kuartal
IPO, dan sebagainya 8. Penyusunan kajian strategis dan materi eksekutif bagi
2. Proyek Hasanah Darussalam sebagai tindak lanjut BNI kepentingan manajemen
Group atas pemberlakuan Qanun Lembaga Keuangan 9. Pemantauan periodik atas sejumlah komitmen pada
Syariah di Provinsi Aceh pada tahun 2019 Business Meeting pada Desember 2018 dan juga
3. Perpanjangan Perjanjian Kerjasama Pendampingan inisiatif-inisiatif strategis
Teknis Operasional Perbankan dari BNI kepada BNI
Syariah yang akan berakhir pada tahun 2019
4. Penajaman bisnis pembiayaan segmen kecil dan
menengah melalui resegmentasi
5. Alignment metode skoring Key Performance Indicator
(KPI) Manajemen, Unit dan Cabang
Memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan layanan yang ditawarkan BNI Syariah dapat
merupakan tujuan BNI Syariah. Perseroan dengan mudah dijangkau oleh nasabah.
berupaya untuk memastikan bahwa produk
Peranan Divisi Jaringan dan Layanan adalah Divisi Jaringan dan Layanan mempunyai 5
merencanakan, mengembangkan dan (lima) unit yang meliputi Network Performance,
mengoptimalisasikan jaringan, melakukan Network Management, Network Development,
evaluasi kinerja jaringan, memastikan seluruh SCO & Business Alignment dan Service
program kerja bisnis dapat berjalan dengan baik Monitoring. Tugas dan tanggung jawab dari
untuk mendorong produktifitas dan profitabilitas masing-masing unit adalah sebagai berikut:
di seluruh outlet, serta memastikan kualitas 1. Pengembangan Bisnis Jaringan
layanan dan penyelesaian keluhan nasabah a. Merencanakan pengembangan desain
di seluruh jaringan BNI Syariah dalam rangka model bisnis maupun sinkronisasi
mendukung akselerasi bisnis jaringan proses bisnis untuk mendukung
BNI Syariah. pengembangan bisnis jaringan
BNI Syariah.
b. Menetapkan mekanisme planning process dan 3. Pengembangan dan Maintenance Fisik Jaringan
memantau proses fasilitasi pengusulan target (Pembukaan, Relokasi, Renovasi, Penutupan)
bottom up cabang dan wilayah ke unit terkait di a. Merencanakan pembukaan lokasi jaringan baru
kantor pusat. serta proyeksi kebutuhan anggaran atas pembukaan
c. Mengendalikan sinkronisasi target bisnis dan jaringan baru untuk mendukung pencapaian bisnis
anggaran seluruh outlet (kantor wilayah, kantor melalui seluruh channel BNI Syariah.
cabang, kantor cabang pembantu, kantor fungsional, b. Merekomendasikan pengajuan izin terkait jaringan
kantor kas, mobil layanan gerak, payment point, kepada regulator untuk mendukung proses legalisasi
maupun SCO) untuk mendukung sinergi bisnis operasional jaringan BNI Syariah.
jaringan BNI Syariah. c. Mengarahkan aktivitas teknis terkait pembukaan,
d. Merencanakan agenda review atas kelas cabang relokasi, pemeliharaan, hingga penutupan (termasuk
termasuk rekomendasi pemberian kewenangan penyediaan sarana prasarana fisik seperti SDM,
individu memutus pembiayaan pejabat cabang Kendaraan, ATM, dll) outlet untuk mendukung
dalam rangka mempercepat proses bisnis. keberhasilan bisnis jaringan BNI Syariah.
2. Kinerja Jaringan dan Sinkronisasi Kinerja SDM Jaringan 4. Pengembangan Sistem, Prosedur, dan Standar Layanan
a. Mengendalikan sinkronisasi pendistribusian a. Merencanakan pengembangan sistem dan prosedur
target bisnis dan non bisnis pegawai di seluruh terkait layanan di seluruh jaringan BNI Syariah
jaringan BNI Syariah melalui proses koordinasi b. Merencanakan agenda monitoring atas pelaksanaan
dengan Divisi Supervisi dan Kantor Wilayah untuk program-program pengembangan kualitas layanan
memastikan pencapaian target jaringan berjalan untuk meningkatkan peringkat layanan BNI Syariah
sesuai harapan manajemen. secara nasional
b. Mengarahkan pemantauan kinerja jaringan serta c. Merencanakan dan mengarahkan penyusunan
tindak lanjut yang diperlukan melalui koordinasi standar dan prosedur layanan di seluruh jaringan
dengan Divisi Supervisi dan Kantor Wilayah dalam (reguler dan mikro) untuk mendukung keberhasilan
rangka mendorong akselerasi pencapaian target bisnis jaringan BNI Syariah
yang telah ditetapkan. 5. Monitoring Standar layanan
c. Mengarahkan mekanisme penyusunan rekomendasi a. Merencanakan sistem dan mengarahkan
penilaian kinerja individu penjabat cabang sebagai implementasi monitoring kualitas layanan Cabang
bahan pertimbangan Komite Penilai untuk Reguler dan Cabang Mikro untuk memastikan
mendukung produktivitas SDM BNI Syariah kualitas layanan seluruh jaringan BNI Syariah sesuai
d. Mengarahkan proses sinkronisasi penilaian kinerja dengan standard yang ditetapkan.
individu seluruh SDM jaringan serta tindak lanjut b. Merencanakan pengembangan sistem pengaduan
yang diperlukan melalui koordinasi dengan Divisi nasabah dan mengarahkan penyelesaian pengaduan
Supervisi dan Kantor Wilayah dalam rangka nasabah untuk mencapai service excellent
mendorong produktivitas SDM BNI Syariah. BNI Syariah.
Divisi Jaringan dan Layanan dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi dan berada di bawah supervisi SEVP Bisnis Ritel dan
Jaringan, Divisi Jaringan dan Layanan didukung oleh 47 personel.
Pemimpin Divisi
Deputy Division
Head Network &
Service
SCO &
Network Network Service Network
Business
Management Performance Monitoring Development
Aligment
Manager Manager Manager Manager
Manager
SCO &
Network Network Service Service
Syariah Cell Business
Management Performance Monitoring Development
Center Officer Aligment
Officer Officer Officer Officer
Officer
Network
Development
Officer
Customer
Service Head
Operational
& Service
Head
Adjat Djatnika
Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan
Usia 47 tahun
Pendidikan • Sarjana Ekonomi (manajemen) Universitas Padjajaran Bandung tahun 1995
• Magister Manajemen (investasi), Sekolah Tinggi Manajemen IPMI tahun 2004
Riwayat Jabatan • Pemimpin Wilayah Jabodetabek Plus pada tahun 2016
• Pemimpin Cabang Bendungan Hilir pada tahun 2010
• Pemimpin Cabang Semarang pada tahun 2008
• Manager Perencanaan dan Analisis Pasar pada tahun 2008
Menjabat Sejak Januari 2018
Bergabung dengan BNI Syariah Juni 2006
Bergabung dengan Grup BNI Juni 1995
PROGRAM KERJA
Pengembangan jaringan tahun 2018 difokuskan pada peningkatan status 1 Kantor Kas dan 9 Kantor Fungsional
perluasan dan optimalisasi jaringan bank melalui beberapa menjadi Kantor Cabang Pembantu.
program kerja antara lain: 3. Optimalisasi jaringan dilakukan melalui pengklasifikasian
1. Pembukaan outlet 6 (enam) Kantor Cabang Pembantu outlet kantor cabang dan kantor cabang pembantu dalam
(KCP) baru dengan persebaran di Kabupaten Boyolali, rangka memetakan potensi dan target pencapaian
Kota Pematang Siantar, Kota Bontang, Kabupaten Aceh kinerja bisnis berdasarkan kelas outlet. Dengan
Barat, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Situbondo. pengklasifikasian outlet tersebut diharapkan distribusi
2. Dalam rangka pengoptimalan distribusi jaringan kantor pemenuhan SDM, dan sarana penunjang sesuai dengan
bank dan perluasan jangkauan pasar, maka dilakukan target bisnis yang diberikan.
pula relokasi Kantor Cabang Tanjung Jember ke kota 4. Optimalisasi bisnis outlet bank juga dilakukan melalui
Probolinggo yang sebelumnya tidak terdapat outlet BNI program transformasi outlet yang semula hanya
Syariah di kota tersebut. Selain itu terdapat relokasi 1 memasarkan bisnis pembiayaan mikro kini telah dapat
Kantor Wilayah, 5 Kantor Cabang, 16 Kantor Cabang memasarkan seluruh produk perbankan BNI Syariah. Hal
Pembantu, 5 Kantor Kas, dan 4 Payment Point serta ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis
dana dan pembiayaan di kantor cabang, dan berdampak pemantauan kinerja melalui pelaporan kinerja bank guna
pada peningkatan profit bank. memantau pencapaian target bisnis Kantor Cabang dan
5. Divisi Jaringan dan Layanan bertanggung jawab terhadap Kantor Cabang Pembantu sehingga dapat diketahui
perencanaan dan pemantauan operasional dan kinerja besaran kontribusi Kantor Cabang dan Kantor Cabang
outlet. Pada tahun ini dilakukan pengembangan terhadap Pembantu dalam pertumbuhan profit bank.
PENGEMBANGAN LAYANAN
BNI Syariah meyakini dan menyadari bahwa kepuasan 4. Penguatan positioning BNI Syariah sebagai Bank dengan
nasabah merupakan bagian yang sangat penting bagi layanan yang memberikan nilai tambah dengan cara
kelangsungan dan kesuksesan bisnisnya. Loyalitas membudayakan added value service berupa layanan
nasabah diperoleh dari tingkat kepuasan dan kenyaman yang tepat sasaran dan memberikan doa kebaikan
yang dirasakan oleh nasabah. Unit Layawnan berkomitmen kepada nasabah baik internal maupun eksternal yaitu
untuk berinovasi untuk meningkatkan kepuasan nasabah “Semoga berkah dan Hasanah”;
dengan cara sebagai berikut: 5. Pengembangan sistem penanganan pengaduan
1. Pemantauan berkala yang dilakukan oleh Service nasabah terpadu atau Integrated Handling Complain
Monitoring Unit melalui program kunjungancabang System oleh Sharia Call Center Unit sebagai bentuk
yaitu “Great Hasanah Day”; penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
2. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman petugas No 18/POJK.07/2018 tanggal 10 September 2018
terkait dengan produk dan ketentuan melalui tes online dan Surat Edara (SE) Otoritas Jasa Keuangan No 17/
yang dilakukan secara berkala “Simple Competency SEOJK.07/2018 tanggal 06 Desember 2018;
Test”; 6. Pemberdayaan petugas melalui migrasi status
3. Pengembangan softskill dan peningkatan motivasi kepegawaian BCO – BCO Syariah yang dikhususkan untuk
petugas frontliner melalui program ”Refreshment layanan Hasanah Card dengan kompetensi multiskill.
Layanan” yang dilakukan secara berkala;
RENCANA KE DEPAN
Memasuki tahun 2019, Divisi Jaringan dan Layanan telah pengambilan keputusan strategi bisnis dengan tujuan
menyusun program kerja yang akan dijalankan dengan optimalisasi pencapaian kinerja. Konsep digital tersebut
prioritas sebagai berikut : meliputi : NSD portal, dashboard pemantauan kinerja
1. Optimalisasi peran dan fungsi organisasi Kantor Wilayah, dan otomasi penilaian kinerja.
yaitu dengan: 4. Optimalisasi layanan outlet Syariah Channeling Office
• Meningkatkan peranan kantor wilayah dalam rangka (SCO) dengan meningkatkan kapabilitas petugas
percepatan kinerja bisnis dan layanan seluruh outlet frontliner outlet SCO mengenai produk-produk
dibawah supervisinya perbankan syariah melalui Digital Learning, sehingga
• Pemenuhan kapabilitas sdm dari setiap unit di petugas frontliner outlet SCO mampu melayani
kantor wilayah baik bisnis maupun support nasabah dengan menawarkan produk-produk yang
• Memastikan fungsi kantor wilayah dapat mendorong mengutamakan prinsip syariah di outlet SCO.
keberhasilan program bisnis cabang yang sejalan 5. Monitoring Service Online System (MINE), yaitu
dengan program kantor pusat. membuat sistem pengukuran dan pemantauan kinerja
2. Pengembangan Jaringan Kantor BNI Syariah dalam layanan cabang dan petugasnya.
rangka meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan 6. Grand Launching BNI Call Officer Layanan Syariah, yaitu
Syariah dengan melakukan ekspansi Jaringan kantor tersedianya line khusus layanan syariah di Call Officer
dan penataan outlet dengan menggunakan parameter BNI (1500046).
Kinerja Bisnis outlet dan potensi bisnis regional, serta 7. Pengembangan sistem penanganan pengaduan nasabah
meningkatkan Kinerja Bisnis Outlet berdasarkan terpadu (Integrated Handling Complaint System).
Profitabilitas Outlet dan Produktifitas Pegawai (EPE).
3. Membangun sistem pemantauan kinerja bisnis seluruh
outlet BNI Syariah yang terintegrasi dan didukung oleh
konsep digital dalam upaya meningkatkan efektivitas
Dalam menjalankan bisnisnya, BNI Syariah atau jasa, BNI Syariah menyediakannya
membutuhkan perangkat penunjang agar sendiri atau menggunakan jasa pihak ketiga.
operasional perusahaan dapat berjalan Karena itu, dibutuhkan manajemen pengadaan
dengan baik dan lancar. Untuk memperoleh barang dan jasa yang baik untuk mendukung
perangkat penunjang, baik itu berupa produk operasional perusahaan.
Ketersediaan barang dan jasa yang baik, sesuai dan jasa yang dibutuhkan untuk menunjang
dan tepat waktu akan sangat mendukung operasional Perusahaan.
kelancaraan operasional perusahaan. Untuk Divisi Pengadaan Barang dan Jasa dipimpin oleh
itu, BNI Syariah membentuk Divisi Pengadaan seorang Pemimpin Divisi yang berada di bawah
Barang dan Jasa yang bertanggungjawab supervisi Direktur Keuangan dan Operasional
terhadap pengelolaan pengadaan barang Pada tahun 2018, Divisi Pengadaan Barang dan
Jasa didukung oleh 25 personel.
Pemimpin
Azizah Saleh
Pemimpin Divisi Pengadaan Barang dan Jasa
Usia 51 tahun
Pendidikan • Universitas Jenderal Soedirman jurusan Hukum (tahun)
• Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada bidang Ekonomi dan Bisnis
Riwayat Jabatan • Wakil Pemimpin Divisi Kartu Kredit tahun 2015-2017
• Wakil Pemimpin Divisi Produk dan Dana tahun 2015
• Wakil Pemimpin Wilayah BSD tahun 2012-2014, dan
Menjabat Sejak Januari 2018
Bergabung dengan BNI Syariah Januari 2018
Bergabung dengan Grup BNI Oktober 1993
Tren industri keuangan saat ini mengarah ke bisnis digital. Kebutuhan nasabah akan produk dan
layanan digital juga semakin meningkat. Sebagai trend setter di industri perbankan nasional, BNI
Syariah mengambil langkah yang lebih maju.
Divisi Bisnis Digital adalah divisi baru di melalui pengembangan konsep DigiVerse
BNI Syariah yang terbentuk di tahun 2018. yang terdiri atas 5 komponen utama yaitu:
Divisi Bisnis Digital memiliki fokus bisnis Literation, Inclusion, Transaction, Distribution
kepada nasabah perorangan/ritel, adapun dan Advocation.
divisi Divisi Transaksional lebih fokus kepada
nasabah institusi. Divisi Bisnis Digital (DGD) Divisi Bisnis Digital memiliki 2 pilar dan 4
berkomitmen menjadi ujung tombak proses fungsi dasar. Pertama, 2 Pilar itu adalah
transformasi Bank BNI Syariah untuk menjadi digitalisasi bisnis perbankan dan kerja sama
institusi keuangan digital nasional yang atau kolaborasi dengan Fintech/Startup yang
mumpuni dengan tetap berpegang teguh pada memiliki kesamaan prinsip bisnis dengan BNI
nilai-nilai Syariah sesuai dengan visi perusahaan Syariah sejurus dengan keterkaitannya dengan
untuk Menjadi bank syariah pilihan masyarakat Halal Ecosystem yaitu ZISWAF, Properti,
yang unggul dalam layanan dan kinerja. Upaya Pendidikan dan Halal Tourism (haji & umrah).
untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan Kerja sama-kerja sama dengan perusahaan
financial technology atau yang biasa dikenal dengan fintech Syariah Indonesia sehingga semakin mendekatkan BNI
juga akan terus dilakukan dan dikembangkan untuk semakin Syariah dengan nasabahnya. Per saat ini, anggota AFSI yang
memperkaya layanan berbasis digital yang dimiliki oleh berjumlah 40-an rata-rata memiliki rekening di BNI Syariah
Bank BNI Syariah sehingga dapat senantiasa memenuhi atau menggunakan layanan Virtual Account milik BNI Syariah.
kebutuhan Nasabah yang semakin hari semakin menuntut
kecepatan, kemudahan dan keamanan dalam memanfaatkan Kedua, DGD memiliki 4 fungsi dasar yaitu sebagai
layanan perbankan. Customer Insight yang berperan sebagai pusat data untuk
menganalisa kebutuhan nasabah dan memberikan solusi
Sebagai perwujudan 2 pilar, pilar 1 yaitu digitalisasi bisnis berupa peningkatan performa, layanan maupun bisnis
perbankan, pada tahun 2018 BNI Syariah telah memiliki yang tepat sasaran bagi nasabah dan BNI Syariah. Fungsi
3 aplikasi digital yaitu Wakaf Hasanah sebagai platform berikutnya adalah Digital Innovation di mana terdapat
berwakaf bagi masyarakat, Hasanah Lifestyle sebagai fungsi pengembangan aplikasi digital baru, pemeliharaan
aplikasi informasi gaya hidup Islami dan Hasanah Personal dan pemantauan performa aplikasi dan juga kerja sama/
sebagai aplikasi informasi simulasi KPR, pembiayaan dan kolaborasi dengan startup dan fintech. Fungsi ketiga dari
paket umrah. Pada pilar 2, BNI Syariah telah bekerja sama DGD adalah sebagai product owner dalam e-channel BNI
dengan 3 startup sesuai dengan 4 bidang diatas yaitu Syariah seperti ATM, mobile, SMS dan Internet Banking.
Waqara & ITQON untuk bidang Halal Tourism, dan Ustadzku Fungsi terakhir, DGD berperan dalam Keagenan dan
untuk bidang Pendidikan. Kerja sama lain juga terwujud Merchant di mana bertanggung jawab terhadap layanan
dalam bergabungnya BNI Syariah dalam Asosiasi Fintech Laku Pandai BNI Syariah dan juga proses akuisisi merchant.
Divisi Bisnis Digital dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi yang berada di bawah supervisi Direktur Keuangan dan
Operasional Tahun 2018, Divisi Bisnis Digital didukung oleh 11 personel.
Amirul Wicaksono
Pemimpin Divisi Bisnis Digital
Usia 50 tahun
Pendidikan S1, Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada, 1994
S2, Magister Manajemen, Universitas Gadjah Mada, 1997
Riwayat Jabatan Pemimpin Cabang BNI KC Fatmawati, 2014-2015
Project Manager Unit E-banking PT Bank BNI, 2015-2016
Wakil Pemimpin Divisi 1 Divisi E Banking PT Bank BNI, 2016-2018
Menjabat Sejak 12 Desember, 2018
Bergabung dengan BNI Syariah 1 Februari, 2018
Bergabung dengan Grup BNI Maret 1995
Tahun 2018, BNI Syariah melakukan campaign untuk Inovasi Digital BNI Syariah di tahun 2019, selain menunggu
meningkatkan penggunaan Mobile Banking di nasabah turunnya izin untuk 2 produk digital BNI Syariah yaitu Uang
BNI Syariah sehingga meningkat menjadi sebesar 286% Elektronik Hasanah Saku dan Laku Pandai dengan nama
dari angka pada Desember 2017 sebanyak 69,251 pengguna Aku Hasanah adalah kapabilitas digital BNI Syariah dengan
menjadi 267,509 pengguna. Kenaikan ini juga berdampak membuat aplikasi dengan nama Hasanah Lifestyle 4.0 yang
pada kenaikan fee based income sebesar 128.8% dari tahun mengintegrasikan uang elektronik dengan tabungan dalam
sebelumnya, dengan total pendapatan fee based income bentuk e-wallet, dan ditambah kapabilitas dapat melakukan
tahun 2018 sebesar 60,86M. pembukaan rekening secara online. Kami rencanakan untuk
fase 1 (satu) dapat live di Q3 2019.
PEREKONOMIAN GLOBAL
Berbeda dengan yang terjadi di Amerika Serikat, negara-negara di kawasan Eropa menghadapi
tantangan perlambatan pertumbuhan PDB seperti yang terjadi di Prancis dan Italia. Ekonomi
di kawasan Eropa diperkirakan Bank Dunia tumbuh melambat menjadi 1,9% di tahun 2018
dibandingkan pertumbuhan PDB di tahun sebelumnya sebesar 2,4%. Tantangan perlambatan
pertumbuhan ekonomi juga dihadapi Tiongkok yang terutama disebabkan oleh penurunan kinerja
ekspor dan investasi seiring dengan pelemahan permintaan dunia di samping kebijakan keuangan
yang lebih ketat di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok di tahun 2018 sebesar 6,5%,
lebih rendah dibandingkan pertumbuhan PDB tahun sebelumnya sebesar 6,9%.
Beberapa faktor kunci akan memengaruhi perekonomian dagang antar negara akan memengaruhi perdagangan
dunia di tahun 2019 diperkirakan akan dipengaruhi beberapa dunia di tahun mendatang. Bank Dunia memproyeksikan
faktor kunci di antaranya kebijakan proteksionisme dan pertumbuhan PDB dunia akan mengalami tekanan dan
perpajakan Amerika serikat; normalisasi kebijakan moneter sedikit melambat menjadi 2,9% di tahun 2019 dari 3,0%
yang berlanjut di negara maju; dan faktor geopolitik. Kebijakan di tahun sebelumnya menurut Bank Dunia.
proteksionisme perdagangan AS dan berlanjutnya perang
PEREKONOMIAN INDONESIA
Di tengah penguatan pertumbuhan PDB Amerika tersebut, migas sejalan dengan tren kenaikan harga minyak dunia.
berbagai mata uang dunia mengalami depresiasi terhadap Sementara itu, dinamika pasar keuangan global karena
US Dollar termasuk mata uang Rupiah. Di sepanjang tahun faktor eksternal khususnya yang terjadi di perekonomian
2018, Rupiah ditransaksikan melemah menjadi sebesar AS meyebabkan surplus transaksi modal dan finansial
14.481 per US Dollar pada akhir tahun 2018 dibandingkan tumbuh melambat menjadi USD25,11 miliar di tahun 2018
kurs sebesar 13.548 per Dollar AS di akhir tahun 2017. BI dibandingkan posisi tahun 2017 sebesar USD28,69 miliar.
melakukan intervensi pasar dengan menggunakan cadangan
devisa untuk meredam pelemahan Rupiah. Akibatnya, Di tengah tantangan kenaikan defisit transaksi berjalan
cadangan devisa Indonesia turun menjadi USD120,65 miliar tersebut, ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh lebih
di akhir Desember 2018 dari posisi akhir tahun 2017 sebesar kuat meski terbatas sebesar 5,17% di tahun 2018 dari
USD130,20 miliar. pertumbuhan PDB sebesar 5,07% di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi ini dipengaruhi oleh
Bank Indonesia mewaspadai risiko ketidakpastian pasar pengeluaran konsumsi yang memiliki kontribusi terbesar
keuangan global dengan melakukan langkah-langkah 63,33% terhadap PDB Indonesia di tahun 2018. Konsumsi
stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya dan rumah tangga tumbuh 5,05 % menjadi Rp5.651,23 triliun
menjaga bekerjanya mekanisme pasar dengan didukung di saat PDB Indonesia tumbuh 5,17% menjadi Rp10.425,32
upaya-upaya pengembangan pasar keuangan. Kebijakan triliun di tahun 2018.
tetap ditopang oleh strategi intervensi ganda dan strategi
operasi moneter untuk menjaga kecukupan likuiditas PDB Indonesia tumbuh lebih kuat selain dipengaruhi
khususnya di pasar uang Rupiah dan valas. oleh kenaikan pengeluaran konsumsi juga ditopang oleh
pengelolaan inflasi yang baik oleh Pemerintah. Inflasi tahun
Defisit transaksi berjalan yang terjadi di sepanjang tahun 2018 sebesar 3,13% atau lebih rendah dibandingkan inflasi
2018 menyebabkan depresiasi mata uang Rupiah. Terjadi tahun 2017 sebesar 3,61%. Pencapaian ini sesuai dengan
tren kenaikan defisit transaksi berjalan yang mencapai target inflasi Bank Indonesia (BI) sebesar 3,5% (±1%).
sebesar USD5,3 miliar (Q1); USD8,0 miliar (Q2); dan USD8,6 Meski demikian, BI memutuskan menaikkan BI 7-Day Repo
miliar (Q3) serta USD9,1 di kuartal IV tahun ini. Dengan Rate sebesar 175bps secara bertahap menjadi 6,00% di
perkembangan tersebut, menurut BI secara kumulatif akhir tahun 2018 dibandingkan posisi tahun sebelumnya
defisit neraca transaksi berjalan tahun 2018 USD31,1 miliar sebesar 4,25%. Kenaikan suku bunga acuan ini bertujuan
atau sekitar 2,98% dari PDB atau masih berada dalam untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik
batas aman. Meskipun demikian, defisit transaksi berjalan dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas
pada tahun 2018 tersebut lebih besar dibandingkan tahun yang aman.
sebelumnya yang sebesar USD17,31 miliar atau 1,7%
dari PDB. Dalam hal investasi, realisasi Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA)
Nilai ekspor Indonesia mencapai USD180,75 miliar di tahun menunjukkan perbaikan di tahun 2018 meski menghadapi
2018, atau naik 7,02% dibandingkan posisi tahun sebelumnya tantangan perekonomian global. Total realisasi investasi
sebesar USD168,83 miliar, adalah lebih rendah dibandingkan mencapai Rp721,30 triliun atau tumbuh 4,11% di tahun
nilai impor di tahun 2018 sebesar US$179,15 miliar yang naik 2018 dibandingkan Rp692,9 triliun di tahun sebelumnya.
signifikan 20,16% dibandingkan posisi tahun sebelumnya Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan investasi PMDN
sebesar USD149,09 miliar. Kenaikan impor, baik bahan baku, menjadi Rp328,6 triliun di tahun 2018, dari sebesar Rp262,3
barang modal dan barang konsumsi, terjadi seiring dengan triliun di tahun 2017. Sementara itu, investasi PMA turun
perbaikan ekonomi domestik yang ditopang oleh kuatnya 8,8% dari posisi tahun 2017 sebesar Rp430,5 triliun menjadi
permintaan domestik. Selain itu, menurut Bank Indonesia Rp392,7 triliun di tahun berikutnya.
peningkatan impor juga didorong oleh naiknya nilai impor
Berbagai lembaga internasional memberikan pengakuan outlook dari Baa3/positive outlook pada tanggal 13 April
atas kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan 2018. Sebelumnya, Rating and Investment, Inc dan Japan
mampu bertahan di tengah tantangan global baik ekonomi Credit Rating Agency juga menaikkan peringkat utang negara
maupun geopolitik di sepanjang tahun 2018. Lembaga Indonesia menjadi BBB/stable outlook dari BBB-/positive
pemeringkat internasional Moody’s telah menaikkan outlook pada bulan Maret dan Februari di tahun yang sama.
peringkat utang negara Indonesia menjadi Baa2/stable
Pemerintah Indonesia memproyeksikan PDB Indonesia tumbuh sebesar 5,3% di tahun 2019, lebih tinggi dibandingkan
proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% di tahun 2018. Pengendalian inflasi yang telah teruji dengan baik membuat
inflasi stabil dan berada di level 3,5%. Sementara itu, nilai tukar Rupiah diperkirakan masih dipengaruhi oleh dinamika yang
terjadi di pasar global sehingga tekanan terhadap Rupiah masih berlanjut dan kurs Rupiah terhadap Dollar AS diperkirakan
sebesar 14.400. Harga minyak dunia diprediksi bertahan di level USD70,0/barel sejalan dengan permintaan komoditas
yang berlanjut di tahun 2019,
Sektor konsumsi baik yang berasal dari rumah tangga lebih tinggi 5,4% ditopang oleh pembangunan infrastruktur
maupun pemerintah masih menjadi katalis utama yang berkelanjutan. Pemerintah mengalokasikan anggaran
pertumbuhan PDB Indonesia di tahun mendatang. pembangunan infrastruktur sebesar Rp402,5 triliun, tumbuh
Pengeluaran konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh 2,4% di tahun 2019.
5,1% sedangkan konsumsi pemerintah sedikit tumbuh
Perbaikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018 memberikan Aset perbankan tumbuh sebesar 9,21% menjadi Rp8.068,35
kontribusi positif terhadap sektor perbankan. Fungsi triliun dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang mencapai
intermediasi bank berjalan lebih baik untuk mendukung Rp7.387,63 triliun sejalan dengan kenaikan kredit perbankan
pembiayaan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tersebut. Namun demikian, sektor perbankan menghadapi
tahun 2017, adanya perbaikan pertumbuhan PDB Indonesia tantangan atas penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
menjadi sebesar 5,1% turut berkontribusi pada kenaikan yang tumbuh melambat di tahun 2018. Perlambatan ini
aktivas penyaluran kredit bank sebesar 8,3% menjadi dipengaruhi oleh keluarnya dana asing dari pasar keuangan
Rp4.781,93 triliun. Selanjutnya, penguatan ekonomi Indonesia. DPK perbankan mencapai Rp5.630,45 triliun di
yang berlanjut pada tahun 2018 dengan pertumbuhan tahun 2018, tumbuh 6,45% dibandingkan posisi DPK tahun
PDB sebesar 5,17%, dengan ditopang oleh pengeluaran sebelumnya sebesar Rp5.289,21 triliun. Pertumbuhan DPK
konsumsi rumah tangga dan pembangunan infrastruktur tahun 2018 tersebut lebih lambat dibandingkan kenaikan
yang berkelanjutan, telah menjadi stimulus bagi peningkatan DPK sebesar 9,36% di tahun 2017. Sumber dana untuk
kredit perbankan. Perbankan nasional mampu membukukan penyaluran kredit berupa pinjaman yang diterima oleh
pertumbuhan kredit sebesar 12,05% menjadi Rp5.358,01 perbankan nasional naik 49,08% menjadi Rp296,75 triliun
triliun pada tahun 2018. di tahun 2018 dari Rp199,05 triliun satu tahun sebelumnya
berdasarkan data Statistik Perbankan OJK. Perkembangan
kredit, aset dan DPK perbankan dalam lima tahun terakhir
adalah sebagaimana pada grafik berikut ini.
(Rp triliun)
25% 8.000
20%
6.000
15%
11,6% 12,0%
4.000
10,4%
10% 8,3%
7,9%
2.000
5%
0% 0
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: OJK
Dalam hal jenis kredit, kredit modal kerja perbankan mampu menjadi Rp1.315,01 triliun, Rp1.825,26 triliun dan Rp2.490,15
membukukan pertumbuhan kredit tertinggi sebesar 13,03% triliun di tahun 2018 dibandingkan pertumbuhan tahun
dibandingkan kenaikan tahun sebelumnya sebesar 8,48%. sebelumnya masing-masing sebesar 9,70%, 9,63% dan
Selain itu, kredit jenis ini juga memberikan kontribusi 8,98%. Disaat DPK mengalami perlambatan pertumbuhan,
terbesar terhadap total kredit yang diberikan kepada pihak pinjaman yang diterima oleh perbankan nasional mengalami
ketiga bukan bank sebesar 47,45% atau setara dengan kenaikan 49,08% menjadi Rp296,75 triliun di tahun 2018 dari
Rp2.512,48 triliun. Kredit konsumsi naik sebesar 10,35% Rp199,05 triliun satu tahun sebelumnya berdasarkan data
menjadiRp.1.473,66 triliun sejalan dengan pertumbuhan Statistik Perbankan OJK. Pinjaman yang diterima perbankan
pengeluaran konsumsi rumah tangga sebagai salah satu dalam valuta asing mencapai Rp248,22 triliun sedangkan
kontributor pertumbuhan PDB Indonesia. Kredit investasi dalam Rupiah sebesar Rp48,53 triliun.
juga mampu tumbuh lebih kuat sebesar 10,94% menjadi
Rp1.308,75 triliun. Kontribusi dari kredit konsumsi dan kredit Perbankan di Indonesia masih memiliki struktur permodalan
investasi terhadap total kredit adalah sebesar 27,83% dan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar
24,72% di tahun 2018. 22,97% di tahun 2018. CAR yang kuat ini mampu menopang
pertumbahan kredit perbankan yang tumbuh 12,05% di tahun
Di tengah pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, terjadi 2018 dibandingkan 8,35% satu tahun sebelumnya. Kenaikan
perlambatan pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak suku bunga acuan yang berlangsung di sepanjang tahun
Ketiga (DPK) pada perbankan nasional. DPK tumbuh sebesar 2018 dan kenaikan biaya operasional terhadap pendapatan
6,45% menjadi Rp5.630,45 triliun, lebih rendah dibandingkan operasional perbankan menyebabkan Net Interest Margin
kenaikan DPK tahun sebelumnya sebesar 9,36%. Hal ini (NIM) industri perbankan turun menjadi 5,14% di tahun
dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan DPK yang 2018 dibandingkan 5,32% pada tahun sebelumnya. Meski
berupa giro, tabungan dan simpanan berjangka. Ketiga jenis demikian rasio Return on Assets (ROA) perbankan di tahun
simpanan ini tumbuh melambat 6,62%, 7,29% dan 5,75% 2018 relatif stabil di level 2,45%-2,55%.
Perkembangan perbankan syariah di sepanjang tahun Pertumbuhan pembiayaan, aset dan DPK perbankan syariah
2018 dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia di (Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah) pada tahun
tengah dinamika yang terjadi di perekonomian global. Seperti 2018 masing-masing sebesar 12,08%; 18,90%; dan 11,03%.
halnya industri perbankan yang mampu membukukan Nilai tersebut cenderung melambat dibandingkan tahun
pertumbuhan double digit atas kredit yang diberikan, 2017 di mana perbankan syariah membukukan pertumbuhan
pembiayaan perbankan syariah juga mampu tumbuh double tahunan dalam hal pembiayaan, aset dan DPK sebesar
digit meskipun lebih rendah dari tahun lalu. Meski demikian, 15,20%, 18,98%, dan 19,89%.
industri perbankan di Indonesia termasuk perbankan syariah
menghadapi tantangan kondisi likuiditas perbankan yang
mengalami penurunan akibat arus keluar modal asing.
21,8%
20,8%
19,9%
18,7%
16,4%
15,2%
12,1% 13,6%
11,6% 12,3%
10,4% 11,0%
8,3% 8,3% 9,6% 9,4%
7,9%
6,9% 7,3%
6,1%
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
PeRTumbuHan aseT PeRbanKan sYaRiaH Perbankan syariah menghadapi tantangan seiring dengan
Industri Perbankan Syariah perlambatan pertumbuhan ekonomi sejak tahun 2014.
Pembiayaan yang hanya tumbuh sebesar 6,86% pada tahun
20,3% 19,0% 2015 menyebabkan pertumbuhan aset bank syariah hanya
18,9%
mampu membukukan kenaikan sebesar 8,78% menjadi
13,3%
Rp296,26 triliun. Tekanan atas perlambatan pertumbuhan
12,4% 10,4% 9,8% kredit bank umum syariah juga dipengaruhi oleh penyerapan
8,8%
9,2%
8,6% DPK yang hanya naik sebesar 6,11%, level terendah dalam
lima tahun terakhir. Walaupun menghadapi tantangan
perlambatan ekonomi pada tahun 2016 bank syariah mampu
2014 2015 2016 2017 2018 membukukan pertumbuhan kredit lebih baik sebesar
16,44% menjadi Rp248,01 triliun yang turut mendorong
Sumber: OJK pertumbuhan aset bank syariah sebesar 20,33% menjadi
Rp356,50 triliun. Selain itu, pertumbuhan DPK bank umum
syariah mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 20,83%
menjadi Rp279,33 triliun pada tahun 2016.
60% 700
600
50%
500
40%
400
30%
300
20%
200
10% 100
0% 0
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: OJK
Perbankan syariah di Indonesia membukukan pertumbuhan Secara umum industri perbankan syariah (Bank Umum
aset sebesar 18,90% di tahun 2018 atau lebih rendah Syariah) memiliki struktur permodalan yang semakin kuat
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 18,98%. Total dengan CAR sebesar 20,39% di tahun 2018, lebih tinggi
aset mencapai Rp477,33 triliun di tahun 2018 dibandingkan dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar 17,91%. CAR
posisi tahun sebelumnya sebesar Rp424,18 triliun. Hal ini yang lebih kuat diperlukan oleh perbankan syariah dalam
dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan pembiayaan di ekspansi bisnis khususnya dalam penyaluran pembiayaan.
tahun 2018 yang tumbuh sebesar 12,08% dari 15,20% di Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, pembiayaan
tahun sebelumnya. Pembiayaan perbankan syariah mencapai perbankan syariah mampu membukukan pertumbuhan
Rp285,70 triliun di tahun 2017 dan tumbuh menjadi Rp320,19 double digit. Disisi lain, efisiensi operasional juga dilakukan
triliun di tahun berikutnya. oleh perbankan syariah yang ditunjukkan dengan rasio Beban
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Perlambatan pertumbuhan pembiayaan ini juga dipengaruhi mengalami penurunan. BOPO perbankan syariah sebesar
oleh kondisi likuiditas yang ketat di tahun 2018 dengan 89,18% di tahun 2018 atau lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan DPK di tahun 2018 lebih rendah sebesar 94,91% di tahun sebelumnya. Sejalan dengan efisiensi
11,03% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 19,89%. ini, profitabilitas perbankan syariah juga menunjukkan
Total DPK yang dihimpun bank syariah pada tahun 2018 peningkatan dengan rasio ROA menjadi 1,28% di tahun
sebesar Rp371,83 triliun dibandingkan periode tahun 2018 dari 0,63% di tahun 2017.
sebelumnya sebesar Rp334,89 triliun.
BNI Syariah merupakan salah satu Bank Umum Syariah Syariah di industri perbankan syariah diperkuat oleh jaringan
terkemuka di Indonesia dengan total aset mencapai kantor terbanyak ketiga di Indonesia setelah Bank Syariah
Rp41,05 triliun per Desember 2018. Industri perbankan Mandiri dan Bank Muamalat (Statistik Perbankan Syariah
syariah di Indonesia terdiri dari 14 Bank Umum Syariah per Desember 2018, OJK).
(BUS) dan 20 Unit Usaha Syariah (UUS). Posisi penting BNI
Kinerja BNI Syariah mampu melebihi kinerja industri Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, perbankan syariah
perbankan syariah dalam lima tahun terakhir. Di tahun 2018, termasuk BNI Syariah menghadapi tantangan likuiditas
pertumbuhan aset BNI Syariah adalah sebesar 17,88%, dengan adanya perlambatan pertumbuhan DPK. Meski
sedikit lebih rendah dibandingkan industri perbankan syariah demikian, BNI Syariah masih mampu mempertahankan
sebesar 18,90%. Aset BNIS Syariah tumbuh dari Rp34,82 pertumbuhan DPK sebesar double digit selama periode
triliun menjadi Rp41,05 triliun. tersebut. Pada tahun 2018, DPK BNI Syariah tumbuh 20,82%
menjadi Rp35,50 triliun sedangkan DPK industri perbankan
BNI Syariah Perbankan Syariah
syariah hanya naik 11,03% menjadi Rp371,83 triliun.
23,0% 23,0%
BNI Syariah Perbankan Syariah
20,3%
19,0% 18,9%
17,9% 25,4%
21,2%
20,8%
20,8%
19,9%
11,0%
19,9%
16,4%
15,2%
15,4% 15,1%
12,1%
TinJauan OPeRasi
PeR segmen usaHa
Sebagai salah satu bank umum syariah terbesar di Indonesia Bank BNI Syariah memiliki peran
penting dalam menyediakan berbagai produk perbankan syariah yang mampu memenuhi kebutuhan
semua nasabah. Peran penting Perseroan diwujudkan dengan mempertajam fokus bisnis
dengan menyediakan berbagai produk perbankan yang lebih inovatif dan berkualitas di samping
memperkuat jaringan distribusi untuk memperluas pemasaran dan meningkatkan produktivitas.
Secara umum, segmen operasi BNI Syariah dibagi berdasarkan kelompok nasabah utama dan
produk yakni Komersial, Konsumer dan Ritel, Mikro, dan Tresuri sebagai berikut:
a. inDusTRi PengOLaHan
Meningkat 85% dari Rp972 miliar tahun 2017 menjadi sebesar Rp1,80 triliun di bulan
Desember 2018.
C. KOnsTRuKsi
Meningkat 53% dari Rp1,16 triliun tahun 2017 menjadi sebesar Rp1,77 triliun di bulan Desember 2018.
Tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih melambat akibat perekonomian dunia yang masih lesu menjadi
faktor utama yang memengaruhi kinerja pembiayaan komersial. Di tengah kondisi tersebut, BNI Syariah berusaha
untuk membukukan pembiayaan komersial yang sehat dengan strategi pemilihan dan pemilahan nasabah yang akan
dibiayai serta fokus pembiayaan pada industri-industri yang prospektif.
Secara kumulatif nilai outstanding pembiayaan komersial masih mampu membukukan pertumbuhan sebesar 57%
pada bulan Desamber 2018.
6. Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur Sudah dilakukan penyempurnaan prosedur dan kebijakan
pembiayaan serta penyempurnaan dan pengembangan fitur anjak piutang juklak MMQ
produk-produk eksisting.
7. Pemberian pembekalan melalui pelatihan pembiayaan kepada Telah dilakukan pelatihan pembekalan secara berkala sebagai
Branch Manager dan perangkatnya boosting capability.
Segmen bisnis komersial menjalankan kegiatan pemasaran pada tahun 2018 berupa:
1. Fokus pada pertumbuhan selektif dengan meningkatkan sinergi dengan BNI Induk antara lain dengan menggarap
supply chain dari nasabah-nasabah korporat BNI.
2. Meningkatkan profit fee based income (trade finance) dengan memberikan fasilitas pembiayaan anjak piutang/anjak
hutang kepada BUMN dan vendor-vendor maupun sub kontraktor proyek-proyek pemerintah.
3. Fokus pada pembiayaan linkage dengan pola executing maupun chanelling dengan memperhatikan kondisi makro
ekonomi tahun 2018.
Implementasi strategi bisnis yang terukur dan dikelola dengan baik yang dikombinasikan dengan kegiatan pemasaran
yang beragam sepanjang tahun 2018 memberikan dampak positif atas pencapaian kinerja bisnis komersial pada
tahun 2018.
BNI Syariah mampu membukukan pertumbuhan pendapatan margin bersih sebesar 4,02% menjadi Rp296,37 miliar
ditopang oleh peningkatan aset sebesar 5,37% menjadi Rp3,12 triliun. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan tahun
sebelumnya dengan pendapatan margin bersih dan total aset masing-masing sebesar Rp284,92 miliar dan Rp2,96 triliun.
342,75
6.783,77
4.289,82
2017 2018
bisnis Dana RiTeL Memasuki tahun ke-2 nya (2018) di BNI Syariah, bisnis ini
Divisi Dana Ritel BNI Syariah memiliki peran aktif dalam mencatatkan pertumbuhan kontribusi sebesar 503% dan
melakukan literasi keuangan dan bisnis Syariah kepada pendapatan Bank (Fee Base Income) naik sebesar 570%
masyarakat. Divisi ini berusaha memberikan solusi berbanding tahun lalu (YOY). Kenaikan pencapaian ini di
keuangan kepada nasabah melalui produk-produk giro, stimulus dengan strategi Marketing Program yang dibagi
tabungan dan deposito serta layanan transaksional melalui dalam 2 (dua) periode yaitu Go for Gold (1st half) dan Halal
Hasanah Debit, layanan payroll, maupun fasilitas mobile Trip (2nd half). Selain program yang lebih agresif, BNI Syariah
banking, sms banking dan internet banking. Divisi RFD diawal tahun juga melaksanakan Priority Customer Gathering
juga mengadakan program-program penghimpunan dana di Surabaya untuk memperkenalkan layanan bisnis ini kepada
yang benefit-nya tidak hanya untuk nasabah namun juga para nasabah prioritas disana. Fokus cabang-cabang dan
untuk kerabat nasabah atau pihak lain yang membutuhkan. kesadaran terhadap pentingnya Fee Base Income bagi bisnis
BNI Syariah juga memiliki concern terhadap kegiatan Bank, ikut berkontribusi secara signifikan di BNI Syariah.
keuangan sosial Islam, seperti zakat, infak, sedekah dan Secara presentase partisipasi Cabang yang berperan aktif
wakaf (ZISWAF). Kami memposisikan diri sebagai Bank dalam penjualan (Branch Active) di tahun 2018 naik 65,3%
Persepsi ZISWAF, dengan harapan nasabah-nasabah dapat dibanding tahun lalu yang hanya 24%.
melakukan transaksi ZISWAF dengan nyaman dan mudah di
BNI Syariah. Selain itu, kami juga menjalin hubungan yang Selama tahun 2018, BNI Syariah berhasil menghimpun
baik dengan Lembaga-lembaga ZISWAF yang ada untuk dana pihak ketiga senilai Rp35,50 triliun atau meningkat
bersinergi membangun keuangan Syariah yang lebih baik. Rp6,12 triliun atau tumbuh 20,82% dari pencapaian tahun
lalu. Dari ketiga jenis produk DPK, peningkatan nominal
Selain penghimpunan DPK, BNI Syariah juga telah bekerja tertinggi pertama berasal dari tabungan sebesar Rp3,90
sama dengan BNI Life untuk Bancassurance distribusi, di triliun atau tumbuh 31,47%, kedua berasal dari produk
mana nasabah BNI Syariah yang membutuhkan produk deposito sebesar Rp1,46 triliun atau tumbuh 10,28% dan
asuransi dapat dilayani di cabang BNI Syariah. Bisnis terakhir berasal dari produk giro sebesar Rp757,40 miliar
Bancassurance di BNI Syariah dengan model referensi (In atau tumbuh 27,33%.
Branch Business) telah berjalan sejak awal tahun 2017 lalu.
Dana pihak ketiga pada rekening giro dan tabungan (Current Account Saving Account/CASA) meningkat Rp4,66 triliun
menjadi Rp19,81 triliun dari posisi Rp15,16 triliun atau tumbuh 30,71% dibandingkan posisi pada tahun sebelumnya.
Secara kumulatif, kontribusi CASA terhadap total DPK meningkat 4,22% menjadi 55,82% dibandingkan kontribusi tahun
2017 sebesar 51,60%.
Produk simpanan nasabah berupa giro dan tabungan atau tumbuh 31,64%. Peningkatan nominal kedua disusul
mendominasi profil nasabah DPK BNI Syariah dengan oleh produk simpanan Tabungan BNI Bisnis iB Hasanah
kontribusi sekitar 97,24% dari perkiraan total nasabah DPK sebesar Rp558 miliar menjadi Rp2,52 triliun atau tumbuh
tahun 2018. Untuk Komposisi produk tabungan, produk 28,52% dan peningkatan nominal ketiga disusul oleh produk
simpanan Tabungan BNI iB Hasanah mendominasi nominal simpanan tabungan BNI Baitullah iB Hasanah sebesar Rp379
pertumbuhan sebesar Rp2,61 triliun menjadi Rp10,85 triliun miliar atau tumbuh 29,53%.
Peran signifikan atas produk simpanan nasabah dalam hal ini Tabungan BNI iB Hasanah juga dapat dilihat dari jumlah
pemegang kartu debit sepanjang tahun 2018. Pemegang kartu Hasanah Debit Hasanah per Desember 2018 mencapai
1,8 juta pemegang kartu.
Masjid menjadi pusat aktifitas dan kegiatan baik dalam bentuk ibadah khusus (ritual) maupun ibadah umum (sosial). Masjid
merupakan wadah yang paling strategis dalam membina dan menggerakan potensi umat untuk mewujudkan Sumber Daya
Manusia yang tangguh dan berkualitas. Pada masa Rosulullah, masjid sebagai sentra utama seluruh aktifitas keumatan,
baik untuk kegiatan pendidikan ,pembinaan dan pembentukan karakter dan aspek-aspek lainnya termasuk politik,strategi
perang ,ekonomi ,soaial dan budaya.
Pelatihan Manajemen Masjid dilakukan pada periode Agustus s.d Desember 2018 di 10 kota, yaitu Aceh, Medan, Padang,
Bandung, Jakarta, Solo, Jogja, Surabaya, Semarang, Makasar. Pelatihan ini dihadiri oleh 1.256 masjid.
TBD resmi dibentuk pada tahun 2018, sebagai upaya BNI Syariah untuk mendorong peningkatan pendapatan perusahaan
pada bisnis transaksional. Kerja sama yang dibangun antara BNI Syariah dengan nasabah institusi dapat mendorong bisnis
retail dalam hal dana serta pembiayaan consumer.
Divisi Transaksional Bisnis BNI Syariah memiliki peran aktif dalam meningkatkan saldo giro dan fee based income dari
institusi yang menggunakan produk Cash Management (CMS) BNI Syariah. Alhamdulillah selama tahun 2018, pencapaian
saldo giro nasabah CMS BNI Syariah berhasil mengalami pertumbuhan yang significant sebesar 55.33%, dari Rp1,2T di
tahun 2017 menjadi Rp1,9T di tahun 2018. Pencapaian FBI (fee based income) tumbuh sebesar 183.58%, dari Rp2,6M
di tahun 2017 menjadi Rp7,39M di tahun 2018.
Pencapaian tersebut tidak lepas dari pertumbuhan NOA (Number of Account) dan Volume transaksi pada tahun 2018.
Secara detail pertumbuhan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
No Keterangan Realisasi 2017 Realisasi 2018 Growth 2018 Growth 2018 (%)
1 Saldo Giro CMS 1.242.484.000.000 1.930.000.000.000 687.516.000.000 55,33%
2 Nasabah Pengguna CMS 3.022 4.950 1.928 63,80%
3 Jumlah Transaksi eColl 714.589 2.173.737 1.459.148 204,16%
4 FBI 2.606.000.000 7.390.000.000 4.784.000.000 183,58%
Target BNIDirect
Fee Based 2018
6M
985 jt 14%
VA-Ecollection-SPC
Pencapaian
Target Fee Based
123% 2018 5,1M
68%
7,39M
PPOB Hasanah
1,3M 18%
PROgRam KeRJa 2019 guru, siswa, serta pembayaran uang sekolah. Sekolah dapat
Untuk meningkatkan bisnis transaksional pada tahun 2019, melakukan monitoring penerimaan pembayaran serta
BNI Syariah akan menerapkan fitur Virtual Account Debit absensi siswa maupun guru secara realtime.
serta Virtual Account yang dirancang khusus untuk sekolah.
Dari sisi pemasaran, fokus tahun 2019 adalah pada institusi
Virtual Account Debit memungkinkan nasabah institusi untuk pendidikan jenjang dasar, menengah dan tinggi serta
melakukan manajemen arus kas keluar secara lebih mudah. Rumah Sakit Islam yang merupakan jaringan Rumah Sakit
Institusi dapat mengalokasikan dana yang diperuntukkan Muhammadiyah dan swasta islam lainnya. Fokus pemasaran
untuk satuan kerjanya dengan lebih terkendali. tahun 2019 tetap tidak mengesampingkan potensi lainnya
yaitu institusi BUMN dan Swasta serta Kementerian.
Virtual Account yang dirancang khusus untuk sekolah berupa
penambahan fitur dalam kebutuhan management pendidikan,
Melalui produk dana, BNI Syariah memiliki Tabungan BNI antara lain Program Berhaji Sekeluarga dan program undian
Baitullah iB Hasanah yang berfungsi sebagai tabungan pemenuhan porsi setoran awal haji regular maksimal Rp
perencanaan haji atau umroh. Di mana salah satu kelebihan 20 juta untuk 5 orang pemenang jika saldo Tabungan Haji
tabungan tersebut adalah dilengkapi dengan Kartu Haji mencapai minimal Rp 5 juta per 31 Desember 2018.
dan Umroh untuk bertransaksi di tanah suci serta memiliki
differensiasi produk tabungan haji untuk anak. Adapun total Di tahun 2018 BNI Syariah bersama dengan Kanomas Arci
nasabah sampai dengan akhir tahun 2018 telah mencapai Wisata melaksanakan signature umrah signature event
660.357 orang dengan outstanding senilai +/-Rp1,66 triliun program dengan nama Umroh Berkah Hasanah. Signature
dan total pengguna kartu sebanyak 24.933 orang. umrah program dilaksanakan 1 tahun sekali bersama 1
travel mitra BNI Syariah yang berganti-ganti setiap tahunnya.
BNI Syariah tahun 2018 meluncurkan campaign Indonesia Selain itu, mitra travel haji umroh rekanan lainnya juga
Berhaji yaitu program perencanaan keuangan yang baik dan mempersembahkan program umroh reguler dan BNI Syariah
komitmen untuk merealisasikan niat berhaji untuk seluruh memberikan solusi perencanaan keuangan ibadah umroh
masyarakat di Indonesia. BNI Syariah siap memudahkan melalui produk Tabungan BNI Baitullah iB Hasanah, BNI
masyarakat untuk mewujudkan cita-citanya ke tanah suci Fleksi Umroh iB Hasanah dan BNI iB Hasanah Card.
sejak muda melalui campaign Indonesia Berhaji. Campaign
Indonesia Berhaji dirangkai dalam beberapa program menarik
Selain itu BNI Syariah dalam rangka peningkatan kualitas layanan untuk calon jamaah haji berupaya:
1. Memberikan “Kartu Haji & Umroh Indonesia” sebagai sarana tarik tunai dan berbelanja selama di tanah suci.
2. Memberikan suvenir haji berupa batik haji, mukena, ihram, tas serut, payung dan buku manasik.
3. Memperluas layanan haji dengan optimalisasi outlet BNI untuk penerimaan setoran haji BNI Syariah (SCO).
4. Menjalin kerja sama dengan institusi lainnya, untuk memperluas akses mendaftar haji
sTRaTegi 2019
Pada tahun 2019 merupakan tahun investasi bagi BPKH, rangka menghadapi tahun 2019, strategi bisnis haji dan
maka penarikan dana haji akan menjadi isu strategis umroh sebagai berikut :
sehingga BNI Syariah lebih kreatif menciptakan produk- 1. Memaksimalkan penerimaan setoran awal haji di outlet
produk investasi antara lain produk Investasi Terikat dan BNI Syariah dan SCO.
Pembiayaan yang diterima (PYD) 2. Memaksimalkan pemasaran Tabungan BNI Baitullah iB
Hasanah melalui sinergi BNI Incorporate dan instansi
Bisnis haji dan umroh masih menjadi salah satu bisnis yang telah bekerja sama dengan BNI Syariah
unggulan BNI Syariah di tahun 2019 dan menuntut kerja 3. Memaksimalkan Campaign Indonesia Berhaji
sama yang tinggi antar unit pendukung antara lain Divisi 4. Penawaran solusi keberangkatan umroh secara lebih
tresury & internasional, Divisi transactional banking. Dalam massive untuk meningkatkan fee based income.
Nasabah individu mendapatkan perhatian lebih BNI Syariah karena nasabah ini merupakan target pasar untuk produk
pembiayaan yang dikembangkan. Pembiayaan untuk segmen Bisnis Konsumer diantaranya mencakup pembiayaan
kepemilikan rumah, kendaraan, emas, serta produk simpanan DPK dalam bentuk CCF.
bisnis KOnsumeR
Sampai dengan akhir tahun 2018, pembiayaan konsumer mengalami pertumbuhan sebesar 10,72% menjadi Rp13.92 Triliun
dari sebelumnya sebesar Rp12.57 Triliun. Produk BNI Griya iB Hasanah hingga saat ini tetap menjadi produk unggulan
dan memiliki porsi dominan sebesar 85,23% dari seluruh portofolio pembiayaan konsumer yang diikuti oleh produk BNI
Multiguna iB Hasanah dengan porsi yang lebih rendah, yaitu sebesar 9,05%. Adapun persentase portofolio produk-produk
unggulan pembiayaan konsumer dapat dilihat pada tabel berikut ini:
BNI Syariah telah melakukan beberapa strategi dan langkah-langkah sebagai berikut dalam rangka mendukung pencapaian
kinerja di tahun 2018:
1. Pengembangan fitur angsuran pembiayaan dengan fitur All Fix Price atau angsuran fleksibel.
2. Optimalisasi pemasaran melalui pemberian insentif maupun reward, khususnya eksternal, bagi marketing yang telah
bekerja sama dengan BNI Syariah.
3. Pelaksanaan program spesial untuk menarik nasabah dalam rangka Milad BNI Syariah di tahun 2018.
4. Menjalin kerja sama dengan developer-developer dari skala perorangan sampai dengan skala Nasional.
Secara kumulatif, segmen Bisnis Konsumer mampu menunjukkan pertumbuhan kinerja setiap tahunnya. Selain itu, BNI
Syariah mampu membukukan pertumbuhan pendapatan margin bersih sebesar 6,10% menjadi Rp1.70 Triliun di tahun
2018, lebih baik dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp1.60 Triliun.
(Rp miliar)
13.917,44
12.570,37
1.695,69
1.598,14
2017 2018
1. Pengembangan fitur baru serta pengembangan produk- 3. Meningkatkan kerja sama dengan Developer Nasional
produk pembiayaan dalam rangka pengoptimalan serta institusi bonafid dalam rangka memperluas
pemasaran, antara lain adanya akad Hawalah bil potensi pemasaran pembiayaan konsumer BNI Syariah.
Ujrah dan Produk FLPP. Dengan akad ini diharapkan
dapat membantu Nasabah untuk hijrah secara total 4. BNI Syariah tetap fokus dalam penyaluran pembiayaan
dengan cara mengalihkan fasilitas sebelumnya dari pada tipe rumah kecil, pembelian rumah pertama, dan
bank atau lembaga keuangan konvensional ke Bank membidik segmen pegawai, khususnya BUMN dan
Syariah. Sementara FLPP diharapkan dapat membantu Swasta bonafid.
meningkatkan kebutuhan masyarakat, khususnya kelas 5. Dari sisi pemantauan dan kualitas pembiayaan,
menengah ke bawah, akan hunian yang layak sebagai unit pembiayaan konsumer akan meningkatkan
tempat tinggal. pemantauan bagi nasabah eksisting melalui teknologi
2. Pelaksanaan program pemasaran tematik, sehingga PDS, serta peningkatan unit Processing dalam proses
program yang akan diluncurkan lebih fleksibel sesuai pemutusan pembiayaan.
dengan kondisi masyarakat pada areal tertentu bahkan
secara nasional, serta Griya Digital untuk Milenial.
(Rp miliar)
1.366
1.263
19.726
17.933
2017 2018
Pendapatan margin Neto Total Aset
menjadi reguler ini terbukti mampu meningkatkan kinerja UMKM yang dikelola secara Syariah, sehingga diharapkan
outlet dengan baik, di mana total pembiayaan, DPK dan laba dapat meningkatkan kualitas dan standar kehidupan
masing-masing outlet mengalami peningkatan. masyarakat/pengusaha kecil berpenghasilan rendah
(lower midle income) dan ber-partner dengan bank yang
Bank BNI Syariah, pada prinsipnya ingin menjadikan BNI memberikan pemodalan secara halal dan hasanah.
Syariah sebagai lembaga pembiayaan terhadap usaha mikro
yang merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas Terbukti di tahun 2018, ekspansi pembiayaan mikro BNI
lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara Syariah terus berjalan secara efektif di seluruh daerah di
luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses Indonesia dan turut memperkuat pertumbuhan nasional.
pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, Tahun 2017 juga telah dilakukan konversi layanan cabang
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mikro menjadi general banking yang dapat melayani seluruh
mewujudkan stabilitas nasional. kebutuhan jasa perbankan segmen UMKM.
Bank BNI Syariah dengan karakteristiknya sebagai penopang Pembiayaan mikro BNI Syariah adalah pembiayaan produktif
sektor riil, karena akad-akad yang terkait langsung dengan dengan luas yang dapat mengatasi kebutuhan UMKM
sektor riil, diharapkan dapat lebih membantu perkembangan sesuai nilai pembiayaan yang diinginkan, jangka waktu
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), yaitu dengan yang memadai dan sesuai prinsip syariah. Pembiayaan
skema pembiayaan musyarakah dan mudharabah. mikro BNI Syariah terdiri dari tiga produk yang dibagi
berdasarkan plafonnya, yaitu Mikro 2 iB Hasanah memiliki
Sejak didirikan Divisi Bisnis Mikro pada tahun 2011, hingga plafon mulai dari Rp5 juta hingga Rp50 juta untuk jangka
kini terus melakukan mengembangkan dan ekspansi di waktu pembiayaan 6 bulan hingga 36 bulan, Mikro 3 iB
sektor ini dengan dukungan 106 kantor layanan UMKM Hasanah memiliki plafon di atas Rp50 juta hingga Rp500
yang tersebar di seluruh Indonesia. Pengembangan jaringan juta untuk jangka waktu pembiayaan 6 bulan sampai 60
layanan mikro merupakan wujud komitmen BNI Syariah bulan, sedangkan Wirausaha iB Hasanah memiliki plafond
untuk membantu mengembangkan para UMKM di berbagai di atas Rp500 juta hingga Rp1 miliar untuk jangka waktu
daerah dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan sektor pembiayaan 12 bulan sampai 84 bulan.
PembiaYaan miKRO
Bisnis pembiayaan mikro BNI Syariah di tahun 2018 tetap Net Ekspansi pembiayaan 44.05 % menjadi Rp76 miliar dari
tumbuh di tengah perlambatan kondisi perekonomian sebelumnya minus Rp28 miliar. Untuk kualitas pembiayaan
Indonesia dan global. Penyaluran pembiayaan Mikro mikro di tahun 2018 rata-rata RR 92,39 % dengan volume
meningkat sebesar 7.70% menjadi Rp1,066 miliar dari Rp918 miliar, Pra NPF 3,38 % dengan volume Rp34 miliar,
sebelumnya sebesar Rp990 miliar pada tahun 2017. Untuk NPF 4,23 % dengan volume Rp42 miliar.
Uraian lebih jelas atas pembiayaan mikro BNI Syariah dapat dilihat pada grafik berikut ini :
6.0% 5.5%
3.8% 3.9%
3.3% 4.9%
91.2% 3.1% 4.2%
92.1%
92.0% 90.1%
912,196 917,366 910,983 972,027 37,997 39,905 30,453 35,637 41,636 60,954 48,157 58,712
Des-15 Des-16 Des-17 Nov-18 Des-15 Des-16 Des-17 Nov-18 Des-15 Des-16 Des-17 Nov-18
Vol RR %RR Vol Pra NPF %Pra NPF Vol NPF %NPF
2017 2018
Pendapatan margin Netto Total Aset
sTRaTegi bisnis TaHun 2019
Peluang dan tantangan yang dihadapi tahun 2019 adalah Strategi di dalam menghadapi kondisi tahun 2019, bisnis
makin maraknya persaingan perbankan dan lembaga mikro BNI Syariah akan melakukan pemasaran produk
pembiayaan mikro lainnya, serta makin cepatnya mikro di seluruh outlet BNI Syariah untuk mengakselerasi
perkembangan teknologi berbasis digital (Financial pertumbuhan pembiayaan mikro dengan tujuan optimalisasi
Technology), maka bisnis pembiayaan mikro BNI Syariah cabang dengan penetapan klasifikasi cabang, Focus
dituntut mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat Strategic Program tehadap komunitas-komunitas usaha
dengan cepat dan terkini. Strategi utama bisnis mikro BNI sehingga outlet BNI Syariah menjadi one stop financial
Syariah di tahun 2019 adalah mengoptimalkan seluruh service untuk masyarakat di sekitar kantor cabang.
sumber daya yang ada baik infrastruktur, produk, serta SDM
agar tercipta sinergi dan arah dalam bisnis Mikro BNI Syariah.
Dalam mengakomodir kebutuhan nasabah eksisting pada tahun 2019, Unit Mikro BNI Syariah akan mulai masuk pada
segmen usaha kecil dengan pemasaran produk KUR dan penambahan variasi akad, dan menyasar pada pembiayaan kepada
segmen peternakan, perikanan dan pertanian, serta bekerja sama dengan Badan ekonomi Kreatif (BEKRAF) dalam hal
pencarian bakat start up untuk mendapat binaan berkelanjutan menjadi entrepreneur yang bankable. Hal ini merupakan
komitmen BNI Syariah untuk selalu menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
iv. TResuRi Dan bisnis inTeRnasiOnaL 2. Diversifikasi portofolio investasi ke instrument yang
menghasilkan yield yang paling optimal.
bisnis TResuRi 3. Peningkatan Fee Based Income melalui investasi pada
Reksadana Pasar uang dan aktif pada transaksi jual beli
ReaLisasi sTRaTegi surat berharga.
BNI Syariah melalui segmen bisnis tresuri bertanggung jawab 4. Memelihara posisi devisa netto sesuai dengan ketentuan
menjaga terpenuhinya likuiditas bank dan menginvestasikan Bank Indonesia dan internal bank dengan tetap
kelebihan dana untuk mendapatkan pendapatan yang paling mempertimbangkan resiko nilai tukar dan kebutuhan
optimal. Strategi yang dilakukan pada tahun 2018 tetap fokus likuiditas valuta asing
pada optimalisasi profit melalui peningkatan Fee Based 5. Pemenuhan SDM dan Peningkatan kompetensi pegawai
Income dari transaksi surat berharga dan investasi pada melalui program pelatihan dan sertifikasi SDM unit
instrumen yang memberikan yield yang paling optimal. tresuri
Untuk mewujudkan hal tersebut, pada tahun 2018 unit
tresuri telah menetapkan strategi sebagai berikut: ReaLisasi KineRJa TaHun 2018
Pada tahun 2018, target pendapatan bisnis Tresuri adalah
1. Investasi instrumen tresuri dilakukan dengan sebesar Rp 476.2 Milliar. Sampai dengan posisi per 31
memperhatikan arah pergerakan imbal hasil/suku bunga Desember 2018 pendapatan investasi bisnis tresuri
pasar dalam rangka memperoleh tingkat yield yang sudah mencapai Rp 583.31 Miliar atau tercapai sebesar
paling optimal dengan tetap memprioritaskan kebutuhan 122.5% dari target. Jika dibandingkan dengan pencapaian
likuiditas. Pada tahun 2018 telah terjadi peningkatan BI pendapatan investasi pada 2017 sebesar Rp 406.33 Miliar
7-day RR Rate sebesar 175 bps yaitu dari 4.25% pada maka pencapian tahun 2018 mengalami peningkatan
Jan 2018 menjadi 6 % pada Des 2018. Hal tersebut sebesar 43.56%.
mempengaruhi yield tresuri.
sTRaTegi bisnis
1. Investasi instrumen tresuri dengan memperhatikan pergerakan imbal hasil/suku bunga pasar
a. melakukan investasi dengan tenor jangka pendek pada awal tahun untuk mengoptimalkan pendapatan investasi,
hal tersebut sehubungan adanya view kenaikan imbal hasil/suku bunga.
b. komposisi investasi tresuri:
120,00%
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
Mar-18
Mei-18
Nov-18
Sep-18
Jan-18
Jun-18
Feb-18
Apr-18
Agt-18
Okt-18
Jul-18
• Komposisi instrument Pasar Uang (Investasi dengan tenor < 1 tahun) semester 1 tahun 2018 sebesar 35%
dari total portofolio tresuri. Komposisi tersebut mengalami penurunan dibanding semester 2 sebesar 22%.
• Hal tersebut menunjukan, strategi investasi dengan memperhatikan imbal hasil/suku bunga pasar cukup
efektif dimana kemudian terjadi kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia hingga 175 bps
secara bertahap selama 2018 sehingga optimalisasi yield dapat tercapai.
2. Diversifikasi portofolio investasi ke instrument yang menghasilkan yield yang paling optimal.
Posisi investasi tresuri Des 17 vs Des 18 adalah sebagai beriku:
Des-17 Des-18
Instrumen Investasi
Nominal % Nominal %
Pasar Uang 3.204.851 38,22 2.946.992 28,68
Fixed income 5.181.119 61,78 7.327.576 71,32
a. Instrumen Pasar Uang (tenor < 1 tahun) memiliki yield yang lebih rendah dibandingkan Fixed income (tenor >
1 tahun)
b. Dalam rangka optimalisasi yield, maka strategi yang dilakukan yaitu mengurangi portofolio pasar uang dari 38.22%
dari total investasi pada 2017 menjadi 28.68% pada 2018.
Des-17 Des-18
Instrumen Detail Delta
Nominal % Nominal
Total Investasi Tresuri 8.835.971 100% 10.274.568 100% 22.52%
Pasar Uang Fasbi 1.960.000 23.37% 1.850.000 18.01% -5.61%
TD Valas 339.188 4.04% 330.740 3.22% -2.49%
Reverse Repo 130.664 1.56% 116.252 1.13% -11.03%
SBIS 725.000 8.65% 650.000 6.33% -10.34%
Bank Lain/SMA 50.000 0.60% - 0.00% -100%
Des-17 Des-18
Instrumen Detail Delta
Nominal % Nominal
Fixed Income Sukuk Korporat 453.971 5.41% 1.040.688 10.13% 129.24%
Sukuk Negara 4.186.325 49.92% 5.735.991 55.83% 37.02%
(IDR)
Sukuk Negara 272.264 3.25% 358.785 3.49% 31.78%
(USD)
Reksadana 268.560 3.20% 192.112 1.87% -28.47%
c. Total investasi tresuri dari Des 17 ke Des 18 dilakukan dengan meningkatkan portofolio sukuk
mengalami peningkatan sebesar 22.52%. korporat dari 5.41% dari total investasi pada 2017
Investasi tresuri yang menghasilkan yield tertinggi menjadi 10.13% pada 2018 atau meningkat sekitar
yaitu sukuk korporat. Oleh karena itu strategi yang 129.24%. Hal tersebut dilakukan dengan tetap
memperhatikan resiko kredit dan rating perusahaan.
d. Strategi investasi tresuri diatas cukup optimal 3. Peningkatan Fee Based Income melalui investasi pada
dalam rangka meningkatkan pendapat an Reksadana Pasar uang dan aktif pada transaksi jual beli
investasi. Hal tersebut tercermin dari peningkatan surat berharga
pendapatan investasi lebih besar dibandingkan a. Fee based income treasury terdiri dari Aktivitas
dengan peningkatan total investasi tresuri jual beli valuta asing, jual beli surat berharga dan
reksadana
b. Total Fee Based Income (FBI) tresuri mengalami dengan nilai revaluasi kurs positif sebesar Rp 1.41
peningkatan sebesar 61.75%. Peningkatan tersebut Milyar
dikarenakan adanya peningkatan dari transaksi b. Sehubungan dengan fluktuasi kurs yang cukup
reksadana besar di tahun 2018, maka tresuri menerapkan
c. Salah satu strategi yang dilakukan untuk strategi agar Posisi Devisa Netto di sekitaran ±
meningkatkan FBI adalah dengan meningkatkan 2%. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir
portofolio reksadana pasar uang dan menjalin potensi kerugian revaluasi selisih kurs
kerjasama dengan beberapa asset management
d. Penurunan FBI transaksi valuta asing dan jual beli 5. Pemenuhan SDM dan Peningkatan kompetensi pegawai
surat berharga dikarenakan volatilitas nilai tukar melalui program pelatihan dan sertifikasi SDM unit
valas yang cukup tinggi pada tahun 2018 yang tresuri
lebih besar dibandingkan tahun 2017 dan adanya a. Pada tahun 2018 telah dipenuhinya penambahan
peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia pada 1 pegawai tresuri sales untuk merintis aktivitas
tahun 2018 sebesar 175 bps menyebabkan harga corporate sales dan 1 pegawai dealer fixed income
surat berharga mengalami penurunan untuk meningkatkan aktivitas transaksi surat
berharga
4. Memelihara posisi devisa netto sesuai dengan ketentuan b. Pegawai dealer dan tresuri sales telah mengikuti
Bank Indonesia dan internal bank dengan tetap program pelatihan brevet dealer untuk menunjang
mempertimbangkan resiko nilai tukar dan kebutuhan kompetensi pegawai
likuiditas valuta asing c. Pemenuhan sertifikasi dealer mulai dari level basic
a. Selama tahun 2018 posisi PDN BNI Syariah selalu dan intermediate
terjaga sesuai ketentuan eksternal dan internal
Berbekal perkembangan bisnis trade finance maka diharapkan 2018 bisnis internasional dapat menjadi lini bisnis dengan
kontribusi fee based income yang signifikan kepada BNI Syariah. Oleh karena itu, strategi pengembangan bisnis internasional
ke depannya akan lebih difokuskan pada pemasaran trade finance secara lebih efektif, terarah dan memperluas jangkauan
akan kebutuhan transaksi trade finance di seluruh Indonesia.
Strategi Pengembangan Bisnis Trade Finance Tahun 2019 : Management) dan trade processing (International
1. Peningkatan sinergi dengan cabang, wilayah & Banking Services Shariah).
kantor pusat. 6. Peningkatan kualitas SDM tenaga trade sales dan trade
2. Pengembangan One Stop Solution transaksi trade processing center baik pada kantor pusat maupun
finance nasabah. cabang melalui program pelatihan dan sertifikasi.
3. Segmentasi target dan mapping nasabah. 7. Perbaikan dan pengembangan kebijakan produk trade
4. Penetapan target transaksi trade finance baik untuk finance (structured trade finance dan negosiasi wesel
cabang, wilayah & kantor pusat). ekspor).
5. Keberlanjutan pengembangan infrastruktur penunjang 8. Keberlanjutan program pemasaran melalui cross selling
bisnis trade finance (Financial Supply Chain didukung oleh sistem rewarding.
KineRJa uniT RemiTTanCe pencapaian peningkatan volume transaksi serta fee based
Pada tahun 2018, bisnis internasional dari bisnis remittance income yang dihasilkan.
berkembang sangat positif. Potensi transaksi remittance
sangat besar karena banyak perusahaan/institusi dan Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 volume transaksi
perorangan membutuhkan fasilitas jasa transaksi remittance remittance sebesar Rp3.441 miliar meningkat sebesar
dalam operasional perusahaan maupun kepentingan 58.67% dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp2.168
pembayaran atau transfer ke pihak lain. miliar dengan pencapaian fee based income yang berhasil
dibukukan dari transaksi remittance sebesar Rp6.72 miliar
Dalam hal pencapaian bisnis remittance, di tahun 2018 bisnis atau meningkat sebesar 24.86 %.
remittance mampu menunjukkan kinerja yang baik dengan
Dengan didukung oleh kesiapan sistem aplikasi remittance yang telah memadai diharapkan di tahun 2019 bisnis remittance
dapat memberikan kontribusi fee based income yang lebih baik.
(dalam juta Rp)
Keberhasilan tersebut ditunjang oleh berbagai inisiatif 4. Keberlanjutan program pemasaran melalui cross selling
penyempurnaan bisnis, baik dalam bidang pengembangan didukung oleh sistem rewarding.
produk, pengembangan layanan dan pengembangan 5. Keberlanjutan program pelatihan SDM baik pada
infrastruktur, maupun kegiatan pemasaran yang kantor pusat maupun cabang dalam rangka
berkesinambungan. BNI Syariah menjalankan berbagai peningkatan kompetensi dan produk knowledge terkait
strategi untuk mengembangkan bisnis internasional bisnis remittance.
sepanjang tahun 2018 yang dapat diringkas dalam 6. Melakukan pengembangan informasi produk remittance
tabel berikut: melalui optimalisasi pemanfaatan e-channel.
1. Keberlanjut an pengembangan infrastruktur
bisnis remittance. gRafiK KineRJa segmen bisnis TResuRi Dan bisnis
2. Pelaksanaan program pemasaran melalui cross selling inTeRnasiOnaL
baik antar unit, divisi, wilayah maupun cabang serta (Rp miliar)
kegiatan pemasaran melalui pelaksanaan event-event
bersama nasabah potensial Hasanah Banking Partner.
3. Perbaikan kebijakan dan sistem seputar lingkup
bisnis remittance.
4. Inisiasi pengembangan organisasi unit bisnis remittance
seiring dengan peningkatan baik jumlah maupun
volume transaksi.
5. Peningkatan kualitas SDM tenaga remittance baik pada
kantor pusat maupun cabang melalui program pelatihan
yang berkesinambungan.
TinJauan KineRJa
Keuangan PeRusaHaan
BNI Syariah mampu meningkatkan kinerja keuangan Pembahasan tinjauan keuangan berikut berdasarkan
secara berkelanjutan di tahun 2018 di tengah tantangan Laporan Keuangan pada tanggal 31 Desember 2018 dan
pertumbuhan ekonomi yang tumbuh relatif lebih baik. BNI untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Bertindak
Syariah mampu membukukan pertumbuhan aset sebesar sebagai auditor laporan keuangan tersebut adalah Kantor
17,88% menjadi Rp41,05 triliun ditopang oleh pertumbuhan Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja yang
pembiayaan sebesar 19,93% menjadi Rp28,30 triliun dengan melaksanakan audit mengacu kepada Standar Audit yang
Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai sebesar Rp35,50 triliun ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (partner
atau mengalami peningkatan sebesar 20,82%. Selain itu, penanggungjawab: Yasir). KAP tersebut menyatakan
laba bersih mampu tumbuh sebesar 35,67% menjadi laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua
Rp416,08 miliar ditopang terutama oleh peningkatan aktivitas hal yang material, posisi keuangan PT BNI Syariah tanggal
pembiayaan BNI Syariah. Pencapaian ini menunjukkan 31 Desember 2018 beserta kinerja keuangan, arus kas,
bahwa BNI Syariah mampu secara konsisten memperbaiki rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, sumber dan
kinerjanya meski menghadapi dinamika perekonomian penyaluran dana zakat, serta sumber dan penggunaan
domestik dan global. Berikut ini penjelasan lebih rinci dana kebajikannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal
mengenai analisis dan pembahasan kinerja keuangan BNI tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
Syariah untuk tahun buku 2018. di Indonesia.
ASET
Empat komponen utama aset BNI Syariah adalah giro dan penempatan pada Bank Indonesia, investasi pada surat
berharga, piutang murabahah, pembiayaan mudharabah, dan pembiayaan musyarakah. Peningkatan signifkan atas
komponen-komponen aset tersebut menjadi faktor utama atas pertumbuhan aset BNI Syariah yang tumbuh sebesar
17,88% pada tahun 2018. Total aset BNI Syariah mencapai Rp41,05 triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan
pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp34,82 triliun sejalan dengan peningkatan aset produktif Perseroan terutama
untuk kegiatan pembiayaan sebagai bisnis inti Bank.
Kas
BNI Syariah membukukan posisi kas sebesar Rp275,58 Giro dan penempatan pada Bank Indonesia menurun menjadi
miliar per 31 Desember 2018 atau naik sebesar 17,91% Rp4,55 triliun pada tahun 2018 dibandingkan sebesar Rp5,11
dibandingkan posisi kas per 31 Desember 2017 sebesar triliun pada tahun 2017 Sejalan dengan tingginya penyaluran
Rp233,73 miliar. Dari total kas pada tahun 2018 tersebut pembiayaan yang dilakukan oleh bank. Kontribusi giro dan
sekitar 93,30% adalah berdenominasi Rupiah. Posisi kas penempatan pada Bank Indonesia terhadap total aset
terhadap total aset Bank pada tahun 2018 adalah sebesar turun menjadi 11,10% pada tahun 2018 dibandingkan porsi
0,67% atau sama dengan kontribusi kas terhadap total aset komponen aset ini sebesar 14,69% pada tahun sebelumnya.
pada tahun 2017.
giRO PaDa banK Lain
giRO Dan PenemPaTan PaDa banK inDOnesia Giro pada bank lain terhadap total aset mencapai sebesar
BNI Syariah secara konsisten mampu mempertahankan 0,79% pada tahun 2018 sejalan dengan penurunan
rasio Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah dan valuta komponen aset ini sebesar Rp1,70 miliar pada tahun
asing bagi bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha tersebut. Giro pada bank lain pada tahun 2018 turun sebesar
berdasarkan prinsip syariah di atas ketentuan Bank Indonesia 0,52% menjadi Rp323,75 miliar dibandingkan pada tahun
masing-masing sebesar 5,00% dan 1,00%. Rasio GWM sebelumnya yang mencapai Rp325,45 miliar. Penurunan
BNI Syariah dalam rupiah dan valas masing-masing sebesar ini disebabkan oleh giro berdenominasi Rupiah yang turun
5,13% dan 1,64% pada tahun 2018. Rasio GWM ini lebih menjadi Rp59,47 miliar dari Rp126,12 miliar. Giro pada bank
baik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,25% lain BNI Syariah disimpan di PT Bank Negara Indonesia
dan 1,45%. (Persero) Tbk, Citibank dan Al Rajhi Bank.
Pertumbuhan
Tenor Investasi Surat Berharga (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
< 1 tahun 77,31 222,89 145,58 188,32%
1 - 5 tahun 2.956,23 4.349,66 1.393,44 47,14%
5 - 10 tahun 864,61 1.605,69 741,08 85,71%
> 10 tahun 1.277,29 1.267,84 (9,45) -0,74%
Total (gross) 5.175,43 7.446,09 2.270,66 43,87%
Sementara itu, berdasarkan penerbit surat berharga portfolio Republik Indonesia masih memiliki porsi terbesar 86,02%
investasi surat berharga BNI Syariah pada tahun 2018 relatif dibandingkan efek yang diterbitkan oleh korporasi 11,95%
tidak berubah dibandingkan dengan komposisi investasi dan efek yang diterbitkan oleh bank 2,03%.
tahun sebelumnya. Efek yang diterbitkan Pemerintah
3,11% 2,03%
7,15% 11,95%
89,73% 86,02%
Dilihat dari profil jangka waktu, piutang murabahah yang memiliki tenor lebih dari 5 tahun memiliki porsi dominan. Kontribusi
dari piutang ini dengan tenor lebih dari 5 tahun mencapai 75,07% dari total piutang murabahah atau setara dengan Rp13,66
trilun. Sedangkan kontribusi piutang jenis ini dengan jatuh tempo 1-5 tahun mencapai 23,89% sedangkan sisanya 1,04%
adalah porsi piutang murabahah dengan tenor < 1 tahun.
Pertumbuhan
Piutang Murabahah (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Perdagangan, restoran dan hotel 1.592,68 1.608,36 15,69 0,98%
Sosial/masyarakat 818,28 856,69 38,41 4,69%
Industri 463,69 488,37 24,67 5,32%
Jasa usaha 465,51 429,05 (36,46) -7,83%
Konstruksi 113,92 389,12 275,20 241,56%
Pengangkutan, pergudangan dan transportasi 292,22 316,10 23,88 8,17%
Pertanian 251,97 268,38 16,41 6,51%
Pertambangan 193,17 212,78 19,61 10,15%
Listrik, gas dan air 52,21 46,47 (5,74) -10,99%
Lainnya 12.313,54 13.586,50 1.272,96 10,34%
Jumlah 16.557,18 18.201,81 1.644,63 9,93%
PinJaman qaRDH
Pinjaman qardh merupakan pemberian pinjaman dari Bank pada tahun 2018 dibandingkan posisi tahun sebelumnya
kepada nasabah yang digunakan untuk dana talangan haji, sebesar Rp1,46 triliun. Kenaikan ini terutama ditopang oleh
Rahn dan pembiayaan Islamic card. Pinjaman qardh BNI peningkatan pinjaman qardh menjadi Rp1,23 triliun dari
Syariah setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai pencapaian tahun 2017 sebesar Rp1,13 triliun.
mengalami kenaikan sebesar 2,78% menjadi Rp1,50 triliun
Sementara itu Kartu Hasanah mengalami penurunan sebesar 10,48% menjadi 332,69 miliar dari 371,63 miliar tahun 2017.
Hal yang sama juga berlaku untuk Rahn yang mengalami penurunan sebesar 76,59% menjadi Rp743,00 juta dari Rp3,17
miliar tahun 2017. Secara umum, pinjaman qardh ini menghadapi tantangan kenaikan NPF gross menjadi 3,35% meski
NPF net relatif terkendali sebesar 0,36% dibandingkan 2,36% dan 0,61% pada tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan
kenaikan cadangan kerugian penurunan nilai menjadi Rp62,68 miliar di tahun 2018 dari Rp41,89 miliar di tahun 2017.
Pertumbuhan
Pinjaman Qardh (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Kartu Hasanah 371,63 332,69 (38,93) -10,48%
Qardh 1.128,05 1.230,85 102,80 9,11%
Rahn 3,17 0,74 (2,43) -76,59%
Total (gross) 1.502,85 1.564,28 61,43 4,09%
Cadangan kerugian penurunan nilai (41,89) (62,68) (20,79) 49,63%
Total (nett) 1.460,96 1.501,60 40,64 2,78%
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember
2018 dan 2017, BNI Syariah menyatakan tidak terdapat pinjaman qardh yang melanggar atau melampaui ketentuan BMPK.
PembiaYaan muDHaRabaH miliar. Kenaikan ini terutama ditopang oleh pembiayaan jenis
Pembiayaan mudharabah (net) mengalami kenaikan ini yang diberikan kepada sektor perdagangan, restoran
sebesar 7,29% menjadi Rp933,55 miliar pada tahun 2018 dan hotel yang mengalami peningkatan yang signifikan
dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp870,11 dari Rp53.02 miliar menjadi Rp276,60 miliar di tahun 2018.
Meski mengalami kenaikan jumlah piutang mudharabah, BNI Syariah mampu mengelola aset ini dengan baik yang ditandai
dengan penurunan NPF menjadi 1,96% (gross) dari 1,99% meski untuk NPF net naik menjadi 1,26% dari 0,93% ditahun
2017. Hal ini sejalan dengan penurunan cadangan kerugian penurunan nilai menjadi Rp15,53 miliar di tahun 2018 dari
Rp18,68 miliar.
Pertumbuhan
Pembiayaan Mudharabah (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Perdagangan, restoran dan hotel 53,02 276,60 223,59 421,74%
Jasa usaha 816,47 662,47 (154,00) -18,86%
Sosial / masyarakat 11,39 1,26 (10,13) -88,91%
Pertanian - 7,00 7,00 100,00%
Industri 5,64 1,24 (4,40) -78,05%
Konstruksi 0,71 0,50 (0,21) -29,18%
Listrik, gas dan air 1,57 - (1,57) -100,00%
Total (gross) 888,79 949,08 60,28 6,78%
Cadangan kerugian penurunan nilai (18,68) (15,53) 3,15 -16,87%
Total (net) 870,11 933,55 63,43 7,29%
PembiaYaan musYaRaKaH
Pembiayaan musyarakah (net) BNI Syariah tumbuh 59,89% sebesar 428,16% dan 247,46% menjadi Rp374,78 miliar
menjadi Rp7,11 triliun pada tahun 2018 dibandingkan posisi dan Rp593,11 miliar.
tahun sebelumnya sebesar Rp4,44 triliun pada tahun
2017. Kenaikan ini terutama ditopang oleh peningkatan Meski mengalami kenaikan jumlah piutang musyarakah,
pembiayaan syariah untuk sektor sosial/masyarakat yang BNI Syariah mampu mengelola aset ini dengan baik yang
naik sebesar 175,68% menjadi Rp1,14 triliun. Sektor lain ditandai dengan penurunan NPF menjadi 1,28% (gross) dan
yang naik signifikan di antaranya pertanian serta sektor 0,50% (net) dari 1,90% dan 0,85% di tahun 2017. Cadangan
pengangkutan, pergudangan dan telekomunikasi, yang naik kerugian penurunan nilai naik menjadi Rp218,73 miliar di
tahun 2018 dari Rp141,33 miliar.
Jumlah minimum cadangan kerugian pembiayaan musyarakah yang wajib dibentuk pada tanggal-tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Manajemen Bank
berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian pembiayaan musyarakah yang dibentuk telah memadai.
Pertumbuhan
Pembiayaan Musyarakah (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Jasa usaha 845,14 1.212,75 367,61 43,50%
Sosial/masyarakat 414,19 1.141,86 727,67 175,68%
Listrik, gas dan air 777,48 1.240,26 462,78 59,52%
Perdagangan, restoran dan hotel 832,35 1.094,14 261,78 31,45%
Industri 545,24 873,43 328,19 60,19%
Konstruksi 669,86 736,53 66,67 9,95%
Pengangkutan, pergudangan dan telekomunikasi 170,70 593,11 422,41 247,46%
Pertanian 70,96 374,78 303,82 428,16%
Pertambangan 61,62 58,81 (2,81) -4,56%
Lain-lain 198,67 - (198,67) -100,00%
Total (gross) 4.586,21 7.325,66 2.739,45 59,73%
Cadangan kerugian penurunan nilai (141,33) (218,73) (77,40) 54,76%
Total (nett) 4.444,88 7.106,94 2.662,06 59,89%
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 2018 dan 2017, tidak terdapat pembiayaan musyarakah yang
kepada Bank Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember melanggar atau melampaui ketentuan BMPK.
aseT LainnYa
Aset lainnya terdiri dari akun-akun selain yang telah dijelaskan di atas. Dari aset lainnya tersebut, efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual mengalami penurunan signifikan karena telah jatuh tempo pada tanggal 3 Januari 2018, sedangkan
pada tahun 2017 sebesar 130,66 miliar.
Pertumbuhan
Aset Lain-Lain (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Efek-efek yang dibeli dengan janji di jual kembali 130,66 - (130,66) -100,00%
Tagihan Akseptasi - neto 15,75 51,62 35,86 227,66%
Biaya dibayar dimuka 179,59 185,31 5,71 3,18%
Aset pajak tangguhan - neto 75,64 98,66 23,02 30,44%
Aset lain-lain 290,81 193,59 (97,22) -33,43%
Pertumbuhan
Aset Produktif (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Penempatan pada BI 3.024,19 2.830,74 (193,45) -6,40%
Giro pada Bank Lain 328,74 327,02 (1,72) -0,52%
Penempatan pada bank lain 51,00 1,50 (49,50) -97,06%
Investasi pada surat berharga 5.175,43 7.446,09 2.270,66 43,87%
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 130,66 - (130,66) -100,00%
Piutang murabahah 16.557,18 18.201,81 1.644,63 9,93%
Pinjaman qardh 1.502,85 1.564,28 61,43 4,09%
Pembiayaan mudharabah 888,79 949,08 60,29 6,78%
Pembiayaan musyarakah 4.586,21 7.325,66 2.739,45 59,73%
Aset yang diperoleh untuk ijarah-bersih 52,15 344,70 292,55 560,99%
Tagihan Akseptasi 15,91 52,14 36,23 227,66%
Komitmen & kontijensi 101,86 84,35 (17,51) -17,19%
Jumlah 32.414,97 39.127,37 6.712,40 20,71%
LIABILITAS
BNI Syariah membukukan total liabilitas sebesar Rp9,79 triliun atau tumbuh 48,01% dibandingkan Rp6,61 triliun per 31
Desember 2017. Peningkatan liabilitas ini ditopang oleh kemampuan BNI Syariah untuk mendapatkan dana pihak ketiga lebih
besar dengan simpanan wadiah naik sebesar 47,98% menjadi Rp8,84 triliun untuk menopang pertumbuhan pembiayaan
yang diberikan kepada para nasabahnya.
Pertumbuhan
Liabilitas (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Liabilitas segera 33,15 44,89 11,74 35,42%
Bagi hasil yang belum dibagikan 53,74 46,90 (6,84) -12,73%
Simpanan wadiah 5.970,79 8.835,45 2.864,66 47,98%
Giro wadiah 1.838,11 2.352,90 514,78 28,01%
Tabungan wadiah 4.132,67 6.482,55 2.349,88 56,86%
Simpanan dari bank lain 47,78 16,81 (30,96) -64,81%
Beban akrual 57,28 52,51 (4,77) -8,33%
Kewajiban Akseptasi 15,91 52,14 36,22 227,72%
Utang pajak 25,90 29,16 3,25 12,55%
Provisi 1,53 1,30 (0,23) -14,81%
Liabilitas lainnya 148,75 265,85 117,10 78,72%
Kewajiban imbalan pasca kerja 257,89 442,20 184,32 71,47%
Jumlah liabilitas 6.612,71 9.787,20 3.174,49 48,01%
LiabiLiTas segeRa
Liabilitas segera BNI Syariah mencapai Rp44,89 miliar pada lebih lanjut menunggu berlakunya kondisi (syarat dan
tahun 2018 atau naik 35,42% dibandingkan posisi tahun ketentuan) untuk masing-masing produk dan jasa tersebut.
sebelumnya sebesar Rp33,15 miliar. Kenaikan liabilitas
segera ini terutama ditopang oleh peningkatan Simpanan bagi HasiL Yang beLum DibagiKan
Sementara menjadi Rp26,54 miliar dari posisi tahun 2017 Akun ini merupakan bagi hasil yang belum dibagikan oleh
sebesar Rp19,34 miliar. Disisi lain, terdapat kenaikan dana Bank kepada shahibul maal atas bagian keuntungan hasil
zakat menjadi Rp13,76 miliar pada tahun 2018 dari Rp10,25 usaha Bank yang telah disisihkan dari pengelolaan dana
miliar pada satu tahun sebelumnya. Sementara itu, kiriman mudharabah. Posisi bagi hasil BNI Syariah yang belum
uang juga meningkat menjadi Rp4,59 miliar pada tahun 2018 dibagikan mencapai sekitar Rp46,90 miliar pada tahun
dari posisi tahun sebelumnya Rp3,57 miliar. 2018 atau turun 12,73% dibandingkan posisi tahun 2017
sebesar Rp53,74 miliar. Bagi hasil yang belum dibagikan
Simpanan sementara merupakan simpanan untuk ini merupakan bagi hasil untuk deposito mudharabah dan
membukukan transaksi-transaksi yang berasal dari produk sukuk mudharabah.
dan jasa yang disediakan Bank yang belum dapat diproses
simPanan WaDiaH
Simpanan wadiah BNI Syariah naik 47,98% menjadi Rp8,84 triliun dibandingkan posisi simpanan nasabah tahun 2017 yang
mencapai Rp5,97 triliun. Giro dan Tabungan Wadiah adalah dua jenis simpanan nasabah yang menjadi andalan bank untuk
mendapatkan dana pihak ketiga. Giro Wadiah dan Tabungan Wadiah masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar
28,01% dan 56,86% menjadi Rp2,35 triliun dan Rp6,48 triliun pada tahun 2018 dari Rp1,84 triliun dan Rp4,13 triliun satu
tahun sebelumnya.
Pertumbuhan
Simpanan Wadiah (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Giro wadiah 1.838,11 2.352,90 514,78 28,01%
Tabungan wadiah 4.132,67 6.482,55 2.349,88 56,86%
Simpanan wadiah 5.970,79 8.835,45 2.864,66 47,98%
LiabiLiTas Lain-Lain
Liabilitas lain-lain terdiri akun-akun selain yang telah disebutkan di atas. Dari komponen liabilitas lain-lain, kewajiban
akseptasi, utang pajak dan liabilitas lainnya membukukan kenaikan sebesar 227,66%; 12,55% dan 78,72% menjadi Rp52,14
miliar; Rp29,16 miliar dan Rp265,85 miliar pada tahun 2018 dibandingkan Rp15,91 miliar; 25,90 miliar dan Rp148,75 miliar
setahun sebelumnya. Sebaliknya, beban akrual dan provisi masing-masing turun 8,33% dan 14,83% menjadi Rp52,51
miliar dan Rp1,30 miliar.
Pertumbuhan
Liabilitas Lain-lain (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Kewajiban akseptasi 15,91 52,14 36,23 227,66%
Beban akrual 57,28 52,51 (4,77) -8,33%
Utang pajak 25,90 29,16 3,25 12,55%
Provisi 1,53 1,30 (0,23) -14,81%
Liabilitas lainnya 148,75 265,85 117,10 78,72%
Pertumbuhan
Dana Syirkah Temporer (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Bukan Bank 23.408,50 26.661,08 3.252,58 13,89%
Giro Mudharabah 933,16 1.175,79 242,63 26,00%
Tabungan Mudharabah 8.254,40 9.802,87 1.548,47 18,76%
Deposito Mudharabah 14.220,94 15.682,42 1.461,47 10,28%
Bank 493,93 358,10 (135,82) -27,50%
Giro Mudharabah 21,74 24,31 2,58 11,85%
Tabungan Mudharabah 143,93 109,72 (34,22) -23,77%
Deposito Mudharabah 328,26 224,07 (104,18) -31,74%
Sukuk Mudharabah 500,00 - (500,00) -100,00%
Jumlah Dana Syirkah Temporer 24.402,43 27.019,18 2.616,75 10,72%
Pertumbuhan
Keterangan 2017 2018
Nominal %
Giro wadiah 1.838,11 2.352,89 514,78 28,01%
Tabungan wadiah 4.132,67 6.482,55 2.349,88 56,86%
Simpanan Nasabah 5.970,78 8.835,44 2.864,66 47,98%
Giro Mudharabah 933,16 1.175,79 242,63 26,00%
Tabungan Mudharabah 8.254,40 9.802,87 1.548,47 18,76%
Deposito Mudharabah 14.220,94 15.682,42 1.461,47 10,28%
Dana Syirkah Temporer Non Bank 23.408,50 26.661,08 3.252,57 13,89%
Jumlah Dana Pihak Ketiga 29.379,29 35.496,52 6.117,23 20,82%
eKuiTas
Pertumbuhan
Ekuitas (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Modal Saham 2.501,50 2.501,50 - 0,00%
Keuntungan revaluasi aktiva tetap 43,84 81,46 37,62 85,82%
(kerugian) aktuarial program manfaat pasti (6,43) (19,22) (12,79) 198,83%
Cadangan Wajib 150,15 250,15 100,00 66,60%
Unrealized loss on securities 7,31 1,26 (6,05) -82,76%
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya 1.110,94 1.427,02 316,08 28,45%
Jumlah Ekuitas 3.807,30 4.242,17 434,87 11,42%
Total ekuitas BNI Syariah mencapai Rp4,24 triliun pada Rp100 miliar menjadi Rp250,15 miliar. Selain itu, peningkatan
tahun 2018 atau tumbuh sebesar 11,42% dari posisi ekuitas saldo laba sebesar 28,45% menjadi Rp1,43 triliun pada
tahun sebelumnya sebesar Rp3,81triliun. Kenaikan ekuitas tahun 2018 dibandingkan saldo laba tahun 2017 sebesar
ini terutama ditopang oleh kenaikan cadangan wajib sebesar Rp1,11 triliun turut memperkuat ekuitas Bank.
BNI Syariah mampu menunjukkan kinerja pendapatan yang mampu membukukan pertumbuhan pendapatan usaha
membaik di sepanjang tahun 2018 meski menghadapi sebesar 12,85% menjadi Rp3,60 triliun. Ditopang dengan
kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang relatif stagnan. pendapatan usaha yang lebih kuat ini, laba bersih Bank
Pertumbuhan pinjaman yang berkelanjutan diikuti dengan naik 35,67% menjadi Rp416,08 miliar dengan jumlah laba
pengelolaan aset produktif dengan baik dan efisiensi komprehensif mencapai Rp434,87 miliar.
operasional menjadi faktor penting sehingga BNI Syariah
Beban operasional
Gaji dan tunjangan (707,69) (937,79) (230,10) 32,51%
Umum dan administrasi (437,33) (472,87) (35,54) 8,13%
Lain-lain (148,56) (176,61) (28,06) 18,89%
Jumlah beban operasional (1.293,57) (1.587,27) (293,70) 22,70%
Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai aset (621,73) (563,84) 57,89 -9,31%
produktif
Laba Usaha 422,91 567,78 144,87 34,25%
Pendapatan/(Beban) non-operasional - bersih (14,17) (17,54) (3,38) -23,85%
Laba sebelum pajak penghasilan 408,75 550,24 141,49 34,62%
Beban pajak -
Kini (130,52) (153,24) (22,72) 17,41%
Tangguhan 28,46 19,09 (9,38) -32,94%
(102,06) (134,16) (32,10) 31,45%
Laba bersih 306,69 416,08 109,39 35,67%
Jumlah pendapatan komprehensif lain setelah pajak 14,05 18,79 4,74 33,76%
Laba bersih per saham dasar & dilusian (Rupiah penuh) 193.513,00 184.321,00 (9.192,00) -4,75%
Pendapatan murabahah dari aktivitas pembiayaan jual beli BNI Syariah mencapai Rp2,21 triliun atau naik sebesar 5,84%
pada tahun 2018 ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan di sepanjang tahun. Selain itu, peningkatan pendapatan margin
juga ditopang oleh kenaikan pendapatan dari bagi hasil dan pendapatan usaha utama lain yang tumbuh sekitar 30,88%
dan 32,80% menjadi Rp622,06 miliar dan Rp752,45 miliar di tahun 2018.
beban maRgin
Jumlah beban margin BNI Syariah masih didominasi oleh kedua berasal dari tabungan mudharabah yang mencapai
deposito mudharabah dengan porsi sebesar 82,30% dari Rp153,41 miliar atau tumbuh sebesar 8,06%. BNI Syariah
jumlah beban margin yang mencapai Rp1,01 triliun. Sejalan terus berupaya untuk lebih meningkatkan pertumbuhan
dengan peningkatan DPK dari deposito ini, beban margin DPK dalam bentuk tabungan dan giro supaya dapat
deposito mudharabah mengalami kenaikan sebesar 7,46% menekan beban margin. Selain itu, BNI Syariah berusaha
atau setara dengan Rp57,60 miliar menjadi Rp829,43 miliar mempertahankan porsi dari deposito mudharabah tetapi
pada tahun 2018. Selain itu, komposisi beban margin terbesar dengan biaya margin yang dikelola dengan baik.
Pertumbuhan
Beban Margin (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Deposito mudharabah 771,83 829,43 57,60 7,46%
Tabungan mudharabah 141,97 153,41 11,44 8,06%
Sukuk mudharabah 45,08 18,06 (27,02) -59,93%
Giro mudharabah 4,85 6,27 1,42 29,22%
Giro mudharabah bank 0,05 0,06 0,01 -16,00%
Lain-lain 4,17 0,62 (3,56) -85,25%
Jumlah 967,94 1.007,84 39,90 4,12%
BNI Syariah mampu membukukan kenaikan pendapatan administrasi bank dan jasa administrasi pembiayaan yang
operasional lainnya menjadi Rp127,63 miliar atau tumbuh tumbuh 6,52% dan 25,97% menjadi Rp83,02 miliar dan
sebesar 9,11% dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang Rp30,10 miliar sejalan dengan pertumbuhan bisnis Bank
mencapai Rp116,97 miliar. Kenaikan pendapatan operasional yang berkelanjutan.
lainnya ini terutama disebabkan oleh peningkatan jasa
Komponen beban operasional lainnya terdiri dari gaji & beban gaji dan tunjangan sebesar 32,51% menjadi Rp937,79
tunjangan, umum & administrasi, dan lain-lain. Beban miliar dari Rp707,69 miliar pada tahun 2017.
operasional lainnya BNI Syariah mengalami kenaikan sebesar
22,70% menjadi Rp1.59 triliun pada tahun 2018 dari Rp1,29 Peningkatan beban gaji dan tunjangan ini terutama
triliun sejalan dengan ekspansi bisnis Bank pada tahun disebabkan oleh kenaikan tunjangan karyawan dan gaji
tersebut. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan dan upah menjadi sebesar Rp491,70 miliar dan Rp401,98
miliar dari Rp306,97 miliar dan Rp362,28 miliar.
Pertumbuhan
Cadangan Kerugian Aset Produktif (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Giro pada bank lain 1,42 (0,19) (1,61) -113,10%
Penempatan pada bank lain 0,01 (0,50) (0,51) -5100,00%
Investasi pada surat berharga 0,92 5,08 4,16 450,49%
Piutang murabahah 379,38 320,86 (58,52) -15,43%
Pinjaman qardh 40,99 77,41 36,42 88,86%
Pembiayaan mudharabah 36,42 13,29 (23,14) -63,52%
Pembiayaan musyarakah 161,63 102,99 (58,65) -36,28%
Tagihan akseptasi 0,11 0,38 0,27 240,91%
Aset lain-lain 1,54 44,74 43,20 2805,45%
Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi (0,69) (0,22) 0,48 -68,89%
Jumlah 621,73 563,84 (57,89) -9,31%
Pertumbuhan
Arus Kas (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Arus kas dari aktivitas operasi 2.518,84 2.283,31 (235,53) -9,35%
Arus kas dari aktivitas investasi (1.241,47) (2.386,21) (1.144,73) 92,21%
Arus kas dari aktivitas pendanaan 1.000,00 (500,00) (1.500,00) -150,00%
Jumlah kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 2.277,36 (602,90) (2.880,26) -126.47%
Kas dan setara kas arus kas, awal periode 3.445,53 5.727,26 2.281,74 66,22%
Kas dan setara kas arus kas, akhir periode 5.727,26 5.158,50 (568,77) -9,93%
aRus Kas DaRi aKTiviTas OPeRasi aRus Kas DaRi aKTiviTas invesTasi
BNI Syariah membukukan kas bersih dari aktivitas Kas bersih BNI Syariah yang digunakan untuk aktivitas
operasional di tahun 2018 sebesar Rp2,28 triliun atau turun investasi selama tahun 2018 mengalami kenaikan 92,21%
9,35% dibandingkan Rp2,52 triliun setahun sebelumnya. menjadi sebesar Rp2,39 triliun dibandingkan Rp1,24 triliun
Penurunan arus kas bersih dari aktivitas operasional ini pada tahun sebelumnya terutama akibat dari pembelian surat
terutama disebabkan oleh kenaikan pembayaran beban berharga berupa sukuk senilai Rp5,81 triliun. Di periode
operasional lainnya menjadi Rp1,44 triliun pada tahun 2018 yang sama, BNI Syariah juga membukukan penerimaan
dibandingkan sebesar Rp1,34 triliun setahun sebelumnya. surat berharga sebesar Rp3,53 triliun. Setahun sebelumnya
Di sisi lain, penerimaan kas dari penerimaan pendapatan pembelian sukuk tercatat lebih kecil senilai Rp1,97 triliun
pengelolaan dana naik menjadi Rp3,68 triliun dari Rp3,19 dengan penerimaan dari sukuk mencapai Rp773, 02 miliar.
triliun pada tahun 2017.
BNI Syariah mempunyai komitmen penyediaan fasilitas 2018 mencapai Rp1,18 triliun dari Rp1,05 triliun di tahun
pembiayaan kepada nasabah maupun kontijensi di antaranya sebelumnya. Secara kumulatif, BNI Syariah membukukan
dalam bentuk pendapatan pada penyelesaian dan garansi liabilitas kontijensi sebesar Rp57,73 miliar untuk tahun 2018
bank yang diterima. Liabilitas komitmen Bank pada tahun dari Rp92,94 miliar pada tahun 2017.
Pertumbuhan
Komitmen dan kontinjensi (Rp miliar) 2017 2018
Nominal %
Fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang belum digunakan 1.040,37 1.155,87 115,50 11,10%
Irrevocable L/C yang masih berjalan 8,92 26,62 17,70 198,41%
Kewajiban komitmen 1.049,29 1.182,49 133,20 12,69%
Pendapatan dari NPL 56,97 60,97 4,00 7,02%
Garansi bank yang diterima 6,17 5,17 (1,00) -16,14%
Lainnya 6,72 5,32 (1,41) -20,91%
Tagihan kontijensi 69,86 71,46 1,60 2,28%
Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: - -
Standy letters of credit 41,49 2,43 (39,06) -94,14%
Performance bonds 26,25 49,82 23,57 89,80%
Bid bonds 14,27 2,63 (11,64) -81,55%
Advance payment bonds 7,59 0,31 (7,28) -95,93%
Garansi bank lainnya 3,34 2,54 (0,80) -24,11%
Kewajiban kontijensi 92,94 57,73 (35,21) -37,88%
RASIO KEUANGAN
Sebagai bank yang konsisten menjalankan usaha berdasarkan prinsip syariah, BNI Syariah berupaya menjalankan aktivitas
bisnis sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan taat kepada peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan serta
perundang-undangan yang berlaku. BNI Syariah mampu memenuhi rasio-rasio keuangan yang diatur oleh regulator
meskipun Bank secara konsiten melakukan ekspansi pembiayaan yang berkelanjutan di tengah tantangan stagnasi
pertumbuhan ekonomi.
KePaTuHan
KETERANGAN 2014 2015 2016 2017 2018
Persentase Pelanggaran BMPD
1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Persentase Pelampauan BMPD
1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Giro Wajib Minimum (GWM)
1. GWM Rupiah 5,21% 5,15% 5,19% 7,25% 5.13%
2. GWM Valuta Asing 3,96% 3,27% 1,46% 1,45% 1.64%
Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 8,86% 3,52% 0,38% 2,28% 0.77%
Berdasarkan rasio-rasio tersebut diatas, BNI Syariah mampu memenuhi ketentuan yang berlaku untuk rasio permodalan,
aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas dan kepatuhan.
Kemampuan BNI Syariah dalam memenuhi seluruh kewajiban baik kewajiban jangka panjang
maupun jangka pendek, diukur melalui beberapa rasio, antara lain rasio solvabilitas, rasio rentabilitas
and rasio likuiditas. Berikut ini adalah rasio keuangan perbankan untuk mengukur solvabilitas,
kolektabilitas dan profitabilitas.
sOLvabiLiTas banK
Dalam mengukur solvabilitas melalui rasio permodalan bank, BNI Syariah memastikan kecukupan
modal Bank supaya dapat memenuhi risiko penyaluran dana dan risiko pasar yang tercermin dari
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) BNI Syariah dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana, risiko pasar dan risiko
operasional adalah sebesar 19,31%. Rasio ini berada di atas batas minimum yang ditentukan
oleh OJK sebesar 10,00% - 11,00%.
RenTabiLiTas banK
Kinerja rentabilitas BNI Syariah dapat diukur dengan menggunakan rasio-rasio antara lain Return
on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Imbalan (NI), dan rasio Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO). Rasio ROA dan ROE BNI Syariah relatif terkelola dengan baik
yakni sebesar 1,42% dan 10,53% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, NI mengalami
penurunan menjadi 7,16% dan BOPO turun menjadi 85,37% karena efisiensi dan perbaikan
kualitas pembiayaan. Rasio NI dan BOPO pada tahun 2017 sebesar 7,58% dan 87,62%.
LiKuiDiTas banK
Pengelolaan likuiditas bank sangat diperlukan karena dipengaruhi oleh struktur pendanaan,
likuiditas aset, liabilitas kepada counterparty dan komitmen memberikan pembiayaan kepada
debitur. BNI Syariah melakukan pengukuran risiko likuiditas dalam pengelolaan likuiditasnya dengan
menggunakan rasio Financing to Deposit Ratio (FDR). Posisi FDR BNI Syariah pada akhir tahun
2018 adalah sebesar 79,62% atau lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena pertumbuhan
penghimpunan DPK yang melebihi pertumbuhan pembiayaan.
KePaTuHan banK
Berdasarakan rasio kepatuhan, BNI Syariah tidak melakukan pelanggaran dan pelampauan Batas Minimum Pemberian
Kredit (BMPK). Rasio GWM mampu dijaga dengan baik dan selalu berada di atas rasio yang dipersyaratkan oleh Bank
Indonesia yakni sebesar 5,00% (Rupiah) dan 1,00% (Valas).
Dari sisi kolektibilitas, rasio pembiayaan bermasalah bersih (NPF net) BNI Syariah mengalami sedikit peningkatan menjadi
1,52% per Desember 2018, pada tahun sebelumnya sebesar 1,50%. Rasio NPF gross BNI Syariah menjadi 2,93% pada
tahun 2018 dari posisi tahun sebelumnya sebesar 2,89%, rasio NPF gross BNI Syariah masih lebih baik dibandingkan
dengan rata-rata NPF industri perbankan. BNI Syariah akan terus melakukan peningkatan kualitas sistem pembiayaan
dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, memperkuat manajemen risiko, dan memperbaiki sistem pengelolaan kredit.
Sesuai dengan Surat Edaran OJK No. 12/SEOJK.03/2015 tanggal 27 April 2015 tentang kewajiban Penyediaan Modal
Minimum sesuai profil risiko bagi bank umum syariah di mana hasil perhitungan profil risiko untuk tingkat Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum adalah sebesar 9,40%. Tingkat kecukupan modal BNI Syariah tahun 2018 berdasarkan rasio
kecukupan modal (CAR) berada pada tingkat 19,31%, rasio tersebut lebih tinggi dari batasan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum. Struktur permodalan BNI Syariah memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar, risiko kredit, dan risiko
operasional di mana rasio tersebut lebih tinggi dari rasio kecukupan minimum OJK dan struktur modal BNI Syariah sudah
memenuhi peraturan OJK.
Pertumbuhan
Perhitungan KPMM (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Komponen Modal
Modal Inti (Tier 1)
A. Modal Inti Utama 3.729,82 4.153,22 423,40 11,35%
1. Modal Disetor 2.501,50 2.501,50 - 0,00%
2. Cadangan Tambahan Modal 1.312,23 1.759,89 447,66 34,11%
Faktor Penambah 1.353,89 1.761,98 408,09 30,14%
Penghasilan komprehensif lain 51.46,00 84.81,00 33.35,00 64,82%
Selisih lebih penjabaran laporan keuangan - - - -
Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset tersedia 7,62 3,35 (4,27) -56,00%
untuk dijual
Saldo surplus revaluasi aset tetap 43,84 81,46 37,62 85,82%
Cadangan tambahan modal lainnya 1.302,43 1.677,17 374,73 28,77%
Agio saham biasa -
Cadangan umum 150,15 250,15 100,00 66,60%
Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak 804,25 1.010,94 206,69 25,70%
Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak 348,03 416,08 68,05 19,55%
Dana setoran modal - - - -
Waran yang diterbitkan - - - -
Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka kompensasi - - - -
berbasis saham
Faktor Pengurang 41,66 2,09 (39,57) -94,98%
Penghasilan komprehensif lain 0,31 2,09 1,78 569,87%
Selisih kurang penjabaran laporan keuangan -
Potensi kerugian dari penurunan nilai wajar aset keuangan 0,31 2,09 1,78 569,87%
dalam kelompok
tersedia untuk dijual
Cadangan tambahan modal lainnya 41,35 - (41,35) -100,00%
Disagio saham biasa - - - -
Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan - - - -
Pertumbuhan
Perhitungan KPMM (Rp Miliar) 2017 2018
Nominal %
Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan 41,35 - (41,35) -100,00%
Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) dan - - - -
cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atas aset produktif
Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen - - - -
keuangan dalam Trading Book
PPA atas aset non produktif yang wajib dibentuk - - - -
Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan - - - -
Faktor Pengurang Modal Inti Utama 83,91 108,17 24,26 28,91%
Perhitungan pajak tangguhan 75,64 98,66 23,02 30,43%
Goodwill -
Aset tidak berwujud lainnya 8,28 9,51 1,23 14,89%
Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang - - - -
Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi - - - -
Eksposur sekuritisasi - - - -
Faktor pengurang modal inti lainnya - - - -
Penempatan dana pada instrumen AT1 dan / atau Tier 2 pada - - - -
bank lain
Modal Pelengkap (Tier 2) 84,28 134,59 50,32 59,702%
Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang - - - -
memenuhi persyaratan Tier 2
Agio / disagio - - - -
Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk 180,28 230.59 50,31 27,91%
(paling tinggi 1,25% ATMR Risiko Kredit)
Cadangan tujuan - - - -
Faktor pengurang modal pelengkap 96,00 96,00 - 0,00%
Sinking Fund - - - -
Penempatan dana pada instrumen Tier 2 pada bank lain 96,00 96,00 - 0,00%
TOTAL MODAL 3.814,10 4.287,82 473,72 12,42%
Pertumbuhan
Aset Tertimbang Menurut Risiko (Rp miliar) 2017 2018
Nominal %
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Risiko Kredit 15.659,35 18.412,04 2.752,69 17,58%
Risiko Pasar 87,02 33,06 (53,95) -62,00%
Risiko Operasional 3.193,52 3.761,96 568,44 17,80%
Total ATMR 18.939,89 22.207,06 3.267,18 17,25%
Rasio KPMM Bank 20,14% 19,31% - -0,83%
Rasio KPMM Sesuai Profil Risiko 9,36% 9,40% - 0,4%
iKaTan maTeRiaL
unTuK invesTasi baRang mODaL
BNI Syariah tidak memiliki ikatan yang material untuk sumbeR Dana Yang DiHaRaPKan unTuK memenuHi
investasi barang modal pada tahun 2018. Investasi berupa iKaTan-iKaTan TeRsebuT
Barang Modal (Capital Expenditure) adalah aktivitas BNI Syariah tidak mengeluarkan dana untuk belanja modal
pengeluaran dana yang digunakan untuk membeli sejumlah sebagaimana yang dimaksud.
aset tetap atau menambah nilai aset tetap yang diharapkan
dapat memberikan nilai manfaat di masa depan bagi Bank. maTa uang Yang menJaDi DenOminasi
BNI Syariah tidak mengeluarkan dana dalam mata uang
nama PiHaK Yang meLaKuKan iKaTan apapun untuk belanja modal sebagaimana yang dimaksud.
BNI Syariah tidak memiliki komitmen dengan berbagai pihak
terkait pembelian sejumlah aset tetap untuk kepentingan LangKaH-LangKaH Yang DiRenCanaKan PeRusaHaan
ekspansi bisnis di sepanjang tahun 2018. unTuK meLinDungi RisiKO DaRi POsisi maTa uang asing
Yang TeRKaiT
TuJuan DaRi iKaTan TeRsebuT Karena tidak terjadi transaksi pengikatan dan belanja modal
Karena tidak ada komitmen investasi barang modal dalam mata uang tertentu, maka BNI Syariah tidak perlu
dengan pihak lain, maka tujuan dari ikatan tersebut tidak melakukan perlindungan atas risiko perlindungan atas
direncanakan dalam Rencana Bisnis Perseroan. mata uang.
BNI Syariah melakukan investasi barang modal dalam bentuk Bank. Investasi barang modal Bank sebesar Rp154,90
aset tetap berupa tanah, bangunan, kendaraan bermotor, miliar di tahun 2018 dibandingkan posisi tahun sebelumnya
peralatan kantor, dan aset yang masih dalam penyesuaian sebesar Rp37,56 miliar, terutama karena penurunan investasi
berupa bangunan. Investasi barang modal yang dimaksud pada tanah dan bangunan.
bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional
Di tengah ketatnya dinamika global dan juga perlambatan pertumbuhan DPK tersebut di antaranya meliputi kerja
pertumbuhan industri perbankan, BNI Syariah mampu tetap sama dengan Institusi seperti Sekolah, Universitas,
tumbuh positif dengan dukungan literasi masyarakat atas Rumah Sakit, Pondok Pesantren, dan juga Institusi
perbankan syariah yang semakin bertumbuh. Pemerintah/Swasta. Di samping itu, BNI Syariah
juga mendapat dukungan sinergi BNI melalui Sharia
Secara umum, pencapaian kinerja BNI Syariah sampai Channeling Outlet (SCO) di mana masyarakat dapat
dengan akhir tahun 2018 dapat dijelaskan sebagai berikut: mengakses layanan syariah di sekitar 1.584 outlet
cabang BNI.
1. BNI Syariah mampu menjaga pertumbuhan bisnis 2. Kualitas pembiayaan terjaga dengan rasio pembiayaan
secara optimal dan berkelanjutan, di mana pertumbuhan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) BNI
aset, pembiayaan dan DPK mampu melampaui target. Syariah pada akhir tahun 2018 sebesar 2,93%. Hal
Aset tumbuh sebesar 17,9% (yoy), dengan dukungan ini di antaranya didorong dengan pemilihan segmen
pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 19,9% (yoy) pembiayaan dengan risiko yang acceptable dan
dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 20,8% (yoy). monitoring yang ketat.
3. Dengan cukup optimalnya pengelolaan kualitas
Pertumbuhan pembiayaan didukung oleh sejumlah pembiayaan dan tingkat efisiensi, rasio beban operasional
strategi yang menyesuaikan segmen pembiayaan. terhadap pendapatan operasional (BOPO) BNI Syariah
Strategi pada segmen komersial meliputi Value tercatat sebesar 85,37% atau hampir mencapai target
Chain Financing dengan BNI induk, dan fokus sebesar 85,37%.Dari sisi efisiensi bank, rasio beban
pada sektor BUMN serta perusahaan swasta operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)
bonafide. Strategi pada segmen pembiayaan BNI Syariah tercatat sebesar 85,37%.
SME meliputi peningkatan produktivitas sales dan 4. Dengan optimalnya kinerja pada aspek pertumbuhan
outlet. Strategi pada pembiayaan konsumer adalah bisnis, pengelolaan risiko pembiayaan dan efisiensi,
dengan berfokus pada nasabah fixed income. BNI Syariah berhasil mencapai pertumbuhan laba bersih
sebesar 35,6%.
Pertumbuhan DPK tersebut terutama didukung oleh 5. Dengan optimalnya kinerja pada aspek pertumbuhan
pertumbuhan dana murah (Giro dan Tabungan) yang naik bisnis, pengelolaan risiko pembiayaan dan efisiensi,
30,7% (yoy) sehingga rasio CASA mencapai sebesar BNI Syariah berhasil mencapai pertumbuhan laba bersih
55,82%. Strategi yang dijalankan untuk mendukung sebesar 35,6%.
TaRgeT 2019
Dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian dan kapabilitas internal yang dimiliki serta realisasi kinerja periode
sebelumnya, maka pada tahun 2019 BNI Syariah menetapkan target sebagai berikut:
Tidak ada hal-hal atau kejadian penting yang mempunyai pengaruh signifikan atau memerlukan
pengungkapan yang terjadi setelah tanggal 31 Desember 2018 sampai dengan Laporan Keuangan
diaudit dan diterbitkan yakni pada tanggal 01 Februari 2019 maupun hingga Laporan Tahunan ini
diterbitkan. Oleh karena itu, Perseroan tidak menyajikan informasi terkait dengan informasi dan
fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan dan dampaknya terhadap kinerja dan
risiko usaha di masa mendatang.
Pemerintah dan Bank Indonesia terus berkoordinasi untuk mengendalikan inflasi pada tingkat yang
diyakini akan stabil dan semakin rendah di tahun 2019, untuk mewujudkan situasi yang kondusif
bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Dengan berbagai upaya yang dilakukan,
inflasi diperkirakan berada pada kisaran 3,6%-3,9%.
Perkembangan nilai tukar rupiah tahun 2018 menunjukkan masih adanya tekanan dari sentimen
global, terutama akibat menguatnya US dollar terhadap hampir seluruh mata uang. Berdasarkan
trend tersebut, nilai tukar Rupiah/USD pada tahun 2019 diperkirakan berada pada kisaran Rp14.645-
Rp14.800.
Sejalan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang diyakini masih mendapatkan tantangan pada
tahun 2019, maka pertumbuhan pembiayaan industri perbankan syariah diproyeksikan secara
moderat berada pada kisaran 11,0%-13,0%. Sedangkan untuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
(DPK) pada tahun 2019 akan berada pada kisaran 6,0%-8,0%.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan merespon sejumlah peluang
dan tantangan yang ada, maka kebijakan strategis manajemen pada tahun 2019 difokuskan pada
Pertumbuhan Berkualitas (Quality Growth). Terdapat 5 (lima) area atau aspek pada Pertumbuhan
Berkualitas dimaksud, yaitu Spiritual, Pegawai, Inovasi, Pelanggan dan Aset, dengan penjelasan
sebagai berikut:
1. Spiritual
Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, BNI Syariah senantiasa berkomitmen untuk
menghadirkan nilai-nilai spiritual. Dengan tujuan tersebut, BNI Syariah mengusung konsep
keshalihan individu - di mana setiap pegawai diharapkan mampu memperlihatkan perilaku
yang shalih, keshalihan perusahaan - di mana BNI Syariah secara organisasi memiliki budaya
perusahaan yang bernilai keshalihan yakni amanah dan jamaah, serta keshalihan sosial - di
mana setiap pegawai dan juga BNI Syariah sebagai institusi diharapkan mampu menciptakan
keshalihan di lingkungannya.
2. Pegawai
Bagi pegawai, pertumbuhan berkualitas bermakna sebagai pertumbuhan kompetensi dan
kapabilitas pegawai sehingga akan meningkatkan produktivitas dan kemakmuran pegawai
serta engagement pegawai pada perusahaan.
3. Inovasi
Untuk dapat menjaga tingkat competitiveness di industri saat ini dan terutama pada masa
mendatang, perusahaan perlu bersifat inovatif. Dengan demikian, pertumbuhan berkualitas
pada tahun depan juga terkait aspek optimalisasi inovasi dalam menghadirkan produk dan
solusi yang hasanah, di antaranya terkait Segment & Data Analytic, Transactional, Teknologi
Informasi dan Digital Banking.
asPeK PemasaRan
BNI Syariah juga membentuk program Mutiara Bangsa BerHasanah (MBB) yang merupakan
penokohan insan biasa yang berbuat luar biasa, karena telah menjalankan elemen-elemen
hasanah. Perjalanan tersebut dilanjutkan dengan kampanye Hasanah is me pada tahun 2016, di
mana masing-masing insan BNI Syariah telah dapat menjadikan dirinya sebagai contoh dari wujud
perilaku insan Hasanah itu sendiri, yang di antaranya ditunjukkan melalui program Hasanah for
Society, dan Tarhib Ramadhan.
Kampanye sejak 2014-2016 tersebut menjadi landasan konkret bagi kampanye yang dimulai
dari 2017 hingga saat ini, yaitu Hasanah Banking Partner. Kampanye tersebut bertujuan untuk
mewujudkan BNI Syariah sebgai mitra muamalah bagi seluruh umat pada seluruh segmen usia
dan sosial ekonomi. Dengan memposisikan diri sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah
berkomitmen untuk melayani masyarakat pada seluruh tahapan kehidupan (lifetime) tidak hanya
untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia, tapi juga menjadi sarana untuk mempersiapkan
kehidupan di akhirat kelak (lifestyle).
Dalam mewujudkan kampanye Hasanah Banking Partner, jajaran manajemen BNI Syariah
secara aktif membangun sinergi dalam membangun Halal Ecosystem dalam setiap aktivitas/
kegiatan manajemen di setiap cabang BNI Syariah untuk mengajak ber-“hijrah”kepada bank yang
hasanah untuk transaksi keuangan yang halal (bebas riba). Sinergi dibangun dengan pemerintah/
regulator di antaranya BI, OJK, pemerintah daerah, Kesultanan Yogyakarta, Kesultanan Cirebon,
kemudian pesantren-pesantren, sekolah maupun universitas negeri / swasta maupun islam di
antaranya seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri,
dan pesantren Gontor.
Jajaran manajemen juga berperan aktif secara rutin memberikan edukasi literasi keuangan
syariah dengan program BOD Teaching ke sekolah-sekolah SMA dan SMP di daerah-daerah
untuk mendukung program edukasi dan literasi keuangan syariah dari OJK. Sinergi dilakukan
juga dengan institusi / lembaga / perusahaan negeri dan swasta seperti di antaranya Garuda
Indonesia, PT Pertamina (Persero), PT. PLN (Persero), Transjakarta, Gojek, Ciputra Group, Baznas
kemudian asosiasi-asosiasi di antaranya seperti Asbisindo, IAEI, PKES. Selain itu, sinergi dengan
BNI Induk dan anak perusahaan BNI dalam jaringan dan layanan IT dan infrastruktur BNI, serta
produk dan event-event yang dilaksanakan.
Dalam menguatkan sinergi insan Hasanah, internal BNI Syariah mengintensifkan komunikasi
melalui BOM Message, internal memo (sheco), Whatsapp group, Hasanah Forum, dan program
Amanah day. Di samping itu, distribusi suvenir korporat seperti agenda dan kalender serta
event-event korporat seperti BOM Menyapa, Milad BNI Syariah, Qurban Hasanah Nusantara,
meeting-meeting perusahaan dan bisnis meeting perusahaan terus dilakukan untuk mempererat
hubungan dan komunikasi antara insan Hasanah.
Menghadapi era disrupsi yang menuntut percepatan dan Dari program dan terobosan tersebut, pada tahun 2018 BNI
ketatnya persaingan, maka BNI Syariah merespon tantangan Syariah meraih 57 penghargaan berskala nasional maupun
tersebut dengan transformasi internal. Tantangan yang di internasional. Jumlah tersebut merupakan peningkatan dari
hadapi dan peluang yang membentang menuntut untuk capaian BNI Syariah di tahun 2017 yang telah mendapatkan
tampil terdepan melakukan pertumbuhan insan Hasanah 50 penghargaan. Di antaranya 57 penghargaan tersebut,
untuk mewujudkan BNI Syariah yang lebih baik dan BNI Syariah mendapat penghargaan dari Alphasoutheast
memberikan manfaat yang lebih luas. Komitmen tersebut Asia Magazine Singapore, Majalah Tempo, Majalah SWA,
dicanangkan melalui tema Bisnis Meeting Perusahaan, yaitu Majalah Infobank, dan Republika.
“Quality Growth”.
Hubungan Dengan meDia Dan aKses infORmasi
Pada tahun 2018, BNI Syariah menginisiasi tiga event Dalam rangka meningkatkan awareness, BNI Syariah
utama untuk mendukung kampanye “Hasanah Banking memelihara citra dan meningkatkan reputasi perusahaan
Partner” yang sudah digaungkan sejak 2017. Pertama, BNI dengan membangun hubungan baik bersama media (media
Syariah mendukung penuh International Islamic Expo yang relations) melalui berbagai program kegiatan bersama
dilaksanakan pada tanggal 21-23 September 2018 di Jakarta Jurnalis Ekonomi Syariah (JES). JES yang diinisiasi pada
yang bertujuan untuk memberi wadah untuk promosi dan tahun 2010 merupakan forum wartawan tulis dan foto dari
pertemuan bagi umat maupun pengusaha untuk memajukan desk ekonomi dari berbagai media (online, cetak, TV, radio)
Halal Travel dan juga Halal Living di berbagai belahan dunia. yang dibentuk dengan tujuan untuk memberikan edukasi
Event kedua adalah Hasanah Griya Expo yang dilaksanakan kepada wartawan mengenai perbankan Syariah sehingga
di Kota Surabaya pada tanggal 9-13 Mei 2018 yang secara jurnalis dapat menulis pemberitaan ataupun fitur keuangan
khusus dilaksanakan untuk mempermudah akses bagi Syariah lebih akurat dan pada akhirnya dapat tersampaikan
sahabat Hasanah untuk memiliki hunian hasanah yang kepada masyarakat keunggulan dari keuangan Syariah.
diimpikan, dengan berbagai kemudahan pembiayaan
yang ditawarkan oleh BNI Syariah dengan produk iB Griya Pada tahun 2018, BNI Syariah memperluas jaringan JES di
Hasanah. Ketiga, event yang dipersembahkan oleh BNI beberapa kota di Indonesia. Jaringan JES yang diresmikan
Syariah adalah Hasanah Halal Travel Fair yang merupakan terletak di 4 (empat) kota besar yang tersebar di berbagai
event pendukung Halal Travelling yang sangat membantu pulau di Indonesia, di antaranya; Kota Medan, Kota
para travelers untuk merencanakan wisata mereka dengan Balikpapan, Kota Bandung, dan Kota Medan. Empat kota
berbagai keunggulan iB Hasanah Card. tersebut merupakan kota yang strategis bagi perkembangan
ekonomi, utamanya perekonomian syariah. Selain itu,
Selain event promosional yang berkaitan dengan bisnis, BNI media lokal maupun nasional juga memiliki jaringan yang
Syariah juga mewujudkan nilai hasanah dengan beberapa cukup luas sehingga peresmian JES di kota-kota tersebut
program CSR yang memiliki manfaat bagi umat. Di antara memiliki potensi dan exposure dari media yang besar dalam
program CSR BNI Syariah 2018, ada program Benteng mendongkrak BNI Syariah dalam rangka memelihara citra
Hasanah yang merupakan hasil kerja sama dengan Yayasan perusahaan dan reputasinya.
Hasanah Titik, yang dilaksanakan pada 8 titik perbatasan
Indonesia. Kegiatan Benteng Hasanah dilakukan untuk Selain meresmikan JES, BNI Syariah juga menjaga relasi
memberdayakan masyarakat yang berada di daerah terluar kepada para awak media dengan mengadakan olahraga
Indonesia. Di sisi lain, tidak hanya mewujudkan kepedulian bersama para jurnalis yang dilakukan secara berkala setiap
pada insan, BNI Syariah juga menjalankan produk CSR di minggunya. Kegiatan tersebut menjadi forum non-formal
Hari Bumi untuk menanam tumbuhan bagi nasabah-nasabah yang memberi efek positif terhadap hubungan BNI Syariah
dan juga beberapa institusi pendidikan. dan juga jurnalis-jurnalis. Selain itu, BNI Syariah juga
menyelenggarakan Workshop perbankan syariah dengan
Di era digital, BNI Syariah juga hadir sebagai salah satu Bank tema “Meneropong Celah Bisnis Baru Melalui Akad-akad
Syariah yang terdepan dalam mengembangkan sosial media. di Perbankan Syariah” dengan tujuan untuk mengedukasi
Pada platform Instagram, BNI Syariah mengalami kenaikan para jurnalis yang tergabung dalam JES.
242% followers dibanding tahun 2017. Kehadiran BNI Syariah
di berbagai platform bertujuan untuk mendekatkan bank Berkenaan dengan menjaga relasi kepada mitra-mitra media,
dengan masyarakat, sehingga inklusi keuangan dan juga pada tahun 2018 BNI Syariah juga melakukan beberapa
literasi keuangan dapat terwujud dengan lebih cepat dan media visit, baik kepada media cetak maupun daring. Jajaran
menyebar secara massif. Selain itu, BNI Syariah juga manajemen BNI Syariah mengunjungi redaksi Kompas,
merangkul media digital yang menjadi sumber informasi Detik.com, dan juga Harian SINDO. Kegiatan media visit
bagi target market BNI Syariah, yaitu kalangan muda yang merupakan kegiatan tahunan yang terus dipertahankan
dikenal sebagai generasi Y (gen Y) maupun Millenials.
oleh BNI Syariah dan akan terus ditingkatkan intensitasnya, sebelumnya sebesar 8,26%. Sejalan dengan peningkatan
sehingga hubungan baik dengan media terus terjalin. pembiayaan yang menyebabkan aset Perseroan tumbuh
menjadi Rp41,05 triliun di tahun 2018, pangsa pasar aset BNI
Pangsa PasaR Syariah naik menjadi 8,60%. Pangsa pasar aset Perseroan
di tahun sebelumnya sebesar 8,26%. Selain itu, dana pihak
Seiring dengan ekspansi bisnis Perseroan di tahun 2018, ketiga Perseroan yang tumbuh menjadi Rp35,50triliun
pangsa pasar Perseroan terhadap industri perbankan syariah menjadikan pangsa pasar DPK BNI Syariah naik dari 8,77%
menunjukkan peningkatan. Peningkatan pembiayaan BNI di tahun 2017 menjadi 9,55% di tahun 2018.
Syariah menjadi sebesar Rp28,19 triliun di tahun 2018
menjadi faktor kunci kenaikan pangsa pasar pembiayaan
Perseroan menjadi sebesar 8,84% dibandingkan posisi tahun
gRafiK Pangsa PasaR bnis beRDasaRKan aseT gRafiK Pangsa PasaR bnis beRDasaRKan DPK
(Rp miliar) (Rp miliar) 9,55%
8,60%
8,78%
8,21%
8,96%
8,34%
BNI Syariah Perbankan Syariah Pangsa Pasar (LHS) BNI Syariah Perbankan Syariah Pangsa Pasar (LHS)
8,49%
BNI Syariah mendistribusikan dividen kepada para pemegang saham secara proporsional sebesar
Rp30.481.970.000 sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham di tahun 2010. Dalam
perkembangan selanjutnya, BNI Syariah tidak mendistribusikan dividen kepada para pemegang
saham sejak tahun 2012 hingga 2016 sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
dan dalam rangka meningkatkan struktur permodalan bank.
Oleh karena itu, BNI Syariah tidak menyajikan informasi terkait dengan kebijakan pembagian
dividen; total dividen yang dibagikan; jumlah dividen kas per saham; payout ratio; dan tanggal
pengumuman dan pembayaran dividen kas. untuk masing-masing tahun.
Dengan demikian, BNI Syariah tidak menyajikan informasi tentang jumlah saham ESOP/MSOP
dan realisasinya; jangka waktu; persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan
harga exercise.
ReaLisasi Penggunaan
Dana HasiL PenaWaRan umum
Perseroan tidak melakukan penawaran umum baik saham maupun obligasi di tahun 2018. BNI
Syariah juga telah melakukan pembayaran atas Sukuk Mudharabah BNI Syariah I Tahun 2015
yang jatuh tempo pada tanggal 25 Mei 2018. Sejalan dengan hal tersebut, BNIS Syariah tidak
menyajikan informasi tentang realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum terkait dengan
total perolehan dana; rencana penggunaan dana; rincian penggunaan dana; saldo dana; dan
tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika ada).
TRansaKsi Dengan
PiHaK afiLiasi/PiHaK beReLasi
BNI Syariah melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi kunci berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-
dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Pihak-pihak berelasi pihak Berelasi”. BNI Syariah melakukan transaksi dengan
terdiri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Anak pihak-pihak berelasi di sepanjang tahun 2018 sebagai berikut:
Perusahaannya, Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan
Jenis Hubungan
Transaksi dengan pihak berelasi berdasarkan jenis hubungannya diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
TRansaKsi
Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam mata uang Rupiah diuraikan dalam tabel berikut.
Selain itu, rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
TRansaKsi beReLasi
2017 2018
Aset
Giro pada bank lain
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 307.923 324.852
Total 307.923 324.852
Investasi pada Surat Berharga
Pemerintah Republik Indonesia 4.644.154 6.405.398
PT Pegadaian (Persero) - 250.000
Indonesia Eximbank - 120.000
PT Bio Farma (Persero) - 100.000
PT Telekomunikasi Indonesia - 100.000
PT Bank Syariah Mandiri 50.000 50.000
PT Bank BRISyariah 46.000 46.000
PT Angkasa Pura (Persero) 36.019 33.706
PT Timah (Persero) 28.000 28.000
PT Sarana Multi Infrastruktur - 50.000
PT Pos Indonesia (Persero) - 50.000
Total 4.804.173 7.233.104
Piutang Murabahah
PT Brantas Abipraya (Persero) - 41.073
Manajemen Kunci 29.578 28.897
PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) - 19.970
Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia 4.818 11.802
PT Swadharma Sarana Informatika 22.011 -
PT Perikanan Nusantara (Persero) - 1.225
Total 56.407 102.967
Pinjaman Qardh
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 373.782 498.309
PT Jasa Marga (Persero) 73.493 54.447
Manajemen Kunci 9.282 8.386
PT Swadharma Sarana Informatika 20.000 -
Total 476.557 561.142
Pembiayaan Mudharabah
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) -
Total -
Pembiayaan Musyarakah
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 500.000 800.000
PT Pegadaian (Persero) 200.000 500.000
PT Perkebunan Nusantara X (Persero) - 300.000
2017 2018
PT Pemalang Batang Tol Road 17.425 19.187
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) - 120.645
PT Jasa Marga (Persero) - 48.219
PT Brantas Abipraya (Persero) 200.000 10.000
Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia 5.479 -
PT Swadharma Sarana Informatika 17.000 -
Total 939.904 1.978.051
Tagihan Akseptasi
Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia 15,91 41.170
Aset yang Diperoleh untuk Ijarah - neto
Manajemen Kunci 215 242
Aset-aset lain
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 67.633 -
Total aset dari pihak-pihak berelasi 6.923,39 10.248.528
Liabilitas
Giro Wadiah
Entitas dikendalikan melalui Pemerintah Republik Indonesia 45.727 37.328
Total 45.727 37.328
Tabungan Wadiah
Manajemen Kunci 1.810 3.034
Total 1.810 3.034
Kewajiban Akseptasi
PT Bank BRI (Persero) Tbk 2.243 5.059
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.933 17.941
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.149 17.686
Lain-lain - 7.667
Total 8.325 48.353
Liabilitas lain-lain 2018
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 56.430 51.144
Total lilabilitas dari pihak-pihak berelasi 112.292 139.859
Dana Syirkah Temporer
PT Bank Syariah Mandiri 100.000 -
PT BRISyariah 68.500 -
Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT BNI 45.000 -
PT Dana Reksa (Persero) 5.000 -
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) 20.000 -
PT Dana Reksa (Persero) 20.000 -
Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT BNI 8.000 -
PT BNI Life Insurance 4.000 -
PT BNI Aset Management 500 -
PT Asuransi Tripakarta 1.000 -
Total 272.000 -
Sukuk Mudharabah yang Diterbitkan
PT Bank Syariah Mandiri 100,00
BRI Syariah 40,00
PT DPLK BNI 45,00
PT Danareksa 25,00
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia 20,00
PT Asuransi Jasa Indonesia 10,00
PT Asuransi Jiwa Bumiputera 8,00
Yayasan Kesejahteraan Pegawai BNI (YKP BNI) 8,00
2017 2018
PT BNI Life Insurance 4,00
BNI Aset Management 1,00
PT Asuransi Tripakarta 1,00
Total 262,00
Giro Mudharabah
Entitas dikendalikan melalui Pemerintah Republik Indonesia 332.000 218.109
Total 332.000 218.109
Tabungan Mudharabah
Manajemen Kunci 9.499 16.546
Entitas dikendalikan melalui Pemerintah Republik Indonesia 23 28
Total 9.522 16.574
Deposito Mudharabah
Entitas dikendalikan melalui Pemerintah Republik Indonesia 7.883.369 406.502
Manajemen Kunci 18.903 13.475
Total 7.902.272 419.977
Total Dana Syirkah Temporer dari Pihak Berelasi 8.515.794 654.660
Selain itu, rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Informasi lebih lengkap tentang transaksi berelasi dapat dilihat di laporan keuangan audit catatan no. 48 sebagai bagian
dari laporan tahunan 2018 ini.
PeRubaHan PeRaTuRan
PeRunDang-unDangan Yang
beRPengaRuH signifiKan TeRHaDaP
PeRusaHaan
BNI Syariah melakukan kajian terhadap peraturan baru maupun amendemen dari peraturan yang telah ada sebelumnya
yang dikeluarkan oleh Regulator untuk mengindentifikasi dampak yang mungkin timbul dari perubahan ketentuan tersebut
dan kepatuhan terhadap peraturan tersebut.
KOnTRibusi
TeRHaDaP negaRa
BNI Syariah memiliki peran sebagai wajib pajak dan sebagai pemotong/pemungut pajak sebagai kontribusi kepada negara.
Kontribusi terbesar Bank sebagai wajib pajak adalah memenuhi kewajiban PPh Badan. Selain itu, BNI Syariah berperan
aktif dalam melakukan pemotongan terhadap setiap objek kena pajak dalam menjalankan fungsinya sebagai pemotong
pajak. BNI Syariah selalu tepat waktu dalam pembayaran kewajiban pajak atas PPh Badan, PPh Karyawan, PPN, dan PBB.
BNI Syariah juga menyampaikan dokumen kewajiban perpajakan seperti SPT tahunan maupun bulanan serta dokumen
kewajiban pada lembaga regulator dengan tepat waktu.
Tabel berikut menyajikan perincian setoran pajak Perseroan selama dua tahun terakhir sebagai salah satu wujud kontribusi
terhadap negara:
PPh Pasal 4 ayat (2) 5.291.469.459 PPh Pasal 4 ayat (2) 4.096.472.796
PROPeRTi invesTasi
BNI Syariah tidak memiliki aset properti yang digunakan untuk keperluan investasi untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
infORmasi
KeLangsungan usaHa
Manajemen BNI Syariah telah melakukan penilaian atas 2. Coverage outlet yang luas didukung oleh sinergi induk
kemampuan BNI Syariah untuk melanjutkan kelangsungan BNI Syariah berusaha memperluas coverage pelayanan
usahanya dan berkeyakinan bahwa Perseroan memilki yang mencakup seluruh Indonesia melalui penetrasi
sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang outlet dengan agen Hasanah (Laku Pandai) dan layanan
ditopang dengan perencanaan bisnis Bank sebagaimana syariah di outlet BNI. BNI Syariah bersinergi dengan
yang tercantum dalam strategi Bank. Manajemen BNI induk dalam pelaksanaan Layanan Syariah Bank (LSB)
Syariah tidak mengetahui adanya ketidakpastian material pada Sharia Channeling Outlet (SCO) dalam jaringan
yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap outlet induk dengan total lebih dari 1.800 outlet di
kemampuan Perseroan untuk melanjutkan usahanya. Posisi seluruh Indonesia. Sinergi menjadi salah satu kunci
Perseroan sebagai salah satu Bank Syariah terkemuka di untuk meningkatkan daya saing BNI Syariah.
Indonesia yang diperkuat dengan PT Bank Bank Negara
Indonesia Tbk (Persero) sebagai Induk Perusahaan yang 3. Dukungan infrastruktur IT yang kuat dari induk
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dukungan infrastruktur berupa IT Sharing Platform
terkemuka di bidang perbankan menjadi kekuatan tersendiri dari induk memberi kekuatan bagi BNI Syariah dalam
bagi Perseroan sekaligus memberikan peluang pertumbuhan menyelenggarakan operasional dan layanan perbankan
layanan syariah. Manajemen berkeyakinan, sinergi dengan yang optimal bagi nasabah. Sebagai bentuk komitmen
Induk Perusahaan maupun BUMN lainnya akan memberikan terhadap pengembangan BNI Syariah pasca spin-off,
jaminan kepada keberlangsungan usaha BNI Syariah di BNI memberikan dukungan bisnis, operasional dan
masa mendatang, di samping rekam jejak Perseroan dalam infrastruktur yang dibutuhkan oleh BNI Syariah melalui
menciptakan inovasi produk dan layanan perbankan syariah kerja sama Pendampingan Teknis. Area Pendampingan
yang mampu diterima oleh beragam profil nasabah dengan Teknis mencakup sinergi kerja sama Bisnis dan Sinergi
layanan yang memuaskan. Keunggulan kompetitif BNI Shared Services dalam bentuk dukungan aktivitas
Syariah saat ini adalah sebagai berikut: operasional dan penggunaan infrastruktur (IT, Jaringan,
dan lain-lain).
TaTa KeLOLa
PeRusaHaan
Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah menjadi bagian yang
tak terpisahkan dalam operasional BNI Syariah. Seiring dengan proses
transformasi yang dijalankan, BNI Syariah terus meningkatkan kualitas
penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan melakukan
perbaikan dan penyempurnaan pada organ dan mekanisme tata
kelola perusahaan.
Analisis dan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Laporan Keuangan
Pembahasan Manajemen Sosial Perusahaan
Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Fungsi Penunjang Bisnis
KOmiTmen PeneRaPan
TaTa KeLOLa PeRusaHaan
Sebagai lembaga intermediasi yang menghimpun dana masyarakat berupa simpanan kemudian
menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan, menjadikan PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah)
sebagai bagian penting dari penggerak ekonomi masyarakat.
BNI Syariah sebagai Bank Umum yang kegiatan usahanya berlandaskan prinsip syariah memiliki
komitmen untuk senantiasa berhasanah dengan berusaha memberikan manfaat bagi banyak pihak
khususnya para stakeholders. Komitmen ini sudah tertanam sejak pertama kali BNI Syariah didirikan.
Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG)
yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Profesional (Independensi), serta Kewajaran
dan Kesetaraan, merupakan salah satu upaya Perseroan dalam memberikan jaminan dipenuhinya
hak-hak stakeholders secara berkelanjutan.
gOveRnanCe fRameWORK
Komitmen BNI Syariah terhadap implementasi prinsip GCG dapat dilihat dari kesungguhan dalam melakukan penyempurnaan
struktur dan proses implementasi GCG secara berkelanjutan, dengan prinsip selalu ada ruang untuk perbaikan. BNI Syariah
meyakini bisnis yang dijalankan dengan kesempurnaan implementasi GCG (GCG Excellence) akan lebih memungkinkan
untuk tetap kokoh dan sustain dalam jangka panjang.
Tahun 2018, BNI Syariah menjalankan kegiatan perusahaan berlandaskan kepada kerangka implementasi GCG yang terdiri
dari 5 (lima) tahapan utama sebagai berikut:
1 2 3 4 5
4
Melaksanakan setiap kegiatan usaha
mengacu kepada prinsip-prinsip serta
kebijakan internal GCG.
gOveRnanCe sTRuCTuRe
Struktur GCG BNI Syariah adalah struktur organisasi BNI Syariah yang terdiri dari organ-organ
perusahaan yang berperan dalam implementasi GCG sebagai berikut:
Divisi Keuangan
gOveRnanCe PROCess
Agar penerapan prinsip GCG di lingkungan BNI Syariah Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan dan Direksi sekaligus petunjuk pelaksanaannya juga
perundang-undangan yang berlaku, BNI Syariah telah mengatur tentang hubungan Direksi dan Dewan
menerbitkan sejumlah kebijakan internal yang menjadi Komisaris serta prosedur pelaksanaan tugas komite-
landasan pelaksanaan fungsi dan peran dari masing-masing komite.
organ GCG.
3. Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah
Seluruh kebijakan internal BNI Syariah dikelola oleh Policy Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah
and Governance Desk (PGD), dan setiap kebijakan internal berdasarkan Surat Keputusan DPS No. BNISy/DPS/SK/
dapat diakses dengan mudah oleh pegawai melalui sistem XII/2014/001, tanggal 11 Desember 2014.
Electronic Corporate Guideline (ECG). Adapun kebijakan-
kebijakan yang dimiliki BNI Syariah, antara lain: Dalam menjalankan usahanya, PT Bank BNI Syariah
berpegang teguh kepada prinsip syariah dan wajib
1. Pedoman GCG memiliki Dewan Pengawas Syariah. Dewan Pengawas
Pedoman Good Corporate Governance (GCG) Syariah menjalankan tugas memastikan prinsip prinsip
berdasarkan SKB No. KP/DIR/397 dan KP/10/ DK/2010 syariah dijalankan oleh Perusahaan.
tanggal 21 Desember 2010 serta Petunjuk Pelaksanaan
Pedoman GCG No. PP/S02/002-00/2016 tanggal 26 4. Piagam-piagam Komite di Bawah Dewan Komisaris
Juli 2016. Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris telah
memiliki piagam Komite sebagai berikut:
BNI Syariah dalam rangka menjalankan penerapan GCG a. Piagam Komite Audit dilakukan pada tahun 2014
sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang dan telah ditetapkan dengan Keputusan Dewan
berlaku maka membentuk Pedoman GCG ini. Hal ini juga Komisaris nomor KEP/01/DK/2014 tanggal 10
dalam rangka melindungi kepentingan stakeholders dan September 2014.
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang- b. Piagam Pemantau Risiko yang diterbitkan melalui
undangan yang berlaku serta nilai-nilai atau etika yang dokumen KEP/08/ DK/2010 tanggal 5 Oktober 2010.
berlaku umum pada industri perbankan syariah. c. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank
Pedoman ini mengatur 11 aspek GCG sebagaimana BNI Syariah tentang Penetapan Piagam Komite
standar Peraturan OJK serta mengatur hal lainnya Nominasi dan Remunerasi No.KEP/01/DK/2015.
seperti prosedur pelaksanaan RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham) di BNI Syariah. 5. Kode Etik Perusahaan
Kode Etik Insan BNI Syariah berdasarkan surat
2. Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan keputusan cfm. kebijakan kode etik BNI Syariah No.
Direksi KP/054/Dir/R tanggal 08 Oktober 2018Untuk mendukung
Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi tercapainya visi BNI Syariah dan tata kelola perusahaan
berdasarkan SKB No. KP/ DIR/016 & KP/01/DK/2013 yang baik, manajemen BNI Syariah telah menyusun
serta Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Tata Tertib Kerja kode etik insan BNI Syariah yang merupakan tuntunan
Direksi dan Dewan Komisaris No. PP/ S02/003-00/2016 dan perilaku bagi Insan BNI Syariah yang islami dengan
tanggal 1 September 2016. berpedoman pada akhlakul kharimah (budi pekerti yang
mulia) sebagai tuntunan dalam melaksanakan tugas
Dalam rangka mengatur pedoman tata tertib kerja sehari-hari, bersikap dan berprilaku baik terhadap mitra
Direksi dan Dewan Komisaris serta untuk menegakkan kerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya.
penerapan GCG maka dibentuk pedoman ini. Buku
BNI Syariah sebagaimana Peraturan Bank Indonesia sebagai bagian dari strategi yang bersifat integral dalam
(PBI) No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program mengendalikan fraud.
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme bagi Bank Umum wajib berkontribusi dan 11. Pedoman Benturan Kepentingan
bekerja sama dalam rangka pencegahan pencuian uang Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Benturan Kepentingan
dan pemberantasan terorisme tersebut. Hal ini juga No. PP/S02/004-00/2016 tanggal 27 Desember 2016.
disebabkan oleh adanya dinamika nasional, regional
maupun global serta diikuti dengan perkembangan Kegiatan usaha Perusahaan tidak terlepas dari hubungan
produk aktivitas dan teknologi informasi Bank yang interaksi antar pemangku kepentingan maupun pihak-
semakin kompleks, sehingga berpotensi akan pihak lainnya yang mungkin menimbulkan potensi
meningkatkan peluang bagi para pelaku kejahatan untuk benturan kepentingan. Benturan Kepentingan dapat
menyalahgunakan fasiitas dan produk perbankan sebagai diidentifikasi sebagai situasi di mana terdapat konflik
sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme, kepentingan insan BNI Syariah memanfaatkan
dengan modus operandi yang canggih. kedudukan dan wewenang yang dimilikinya (baik dengan
sengaja maupun tidak sengaja) dalam perusahaan untuk
10. Kebijakan Pencegahan Fraud kepentingan pribadi, keluarga dan golongannya sehingga
Strategi Pencegahan Fraud berdasarkan Surat Keputusan tugas yang diamanatkan tidak dapat dilaksanakan
Direksi No. KP/006/DIR/R tanggal 26 Oktober 2015; dan dengan obyektif dan berpotensi merugikan perusahaan.
berbagai kebijakan operasional bank sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Untuk mencegah terjadinya potensi kerugian perusahaan
kebutuhan perusahaan. tersebut, serta mengurangi potensi terjadinya fraud, dan
atau tindakan-tindakan KKN, maka dibentuk kebijakan
Pedoman ini dibentuk untuk mencegah terjadinya pedoman ini. Dalam pedoman ini diatur ruang lingkup
fraud yang menimbulkan kerugian financial maupun benturan kepentingan yang wajib dicegah, mekanisme
non financial bagi Bank, nasabah dan atau pihak lain. penanganan benturan kepentingan, serta kewajiban
Sistem atau strategi pengendalian internal yang baik internal pelaporan transaksi yang mengandung
akan efektif meminimalkan risiko fraud. Pedoman ini benturan kepentingan.
juga bertujuan untuk memberikan arahan bagi segenap
insan BNI Syariah dalam melakukan pengendalian 12. Kebijakan Lain yang dimiliki BNI Syariah
fraud melalui upaya-upaya yang tidak hanya ditujukan BNI Syariah memiliki kebijakan lainnya terkait seluruh
untuk pencegahan namun juga untuk mendeteksi dan aspek kegiatan usaha Bank, beberapa di antaranya:
melakukan investigasi serta memperbaiki system
gOveRnanCe OuTCOme
Efektivitas penerapan GCG tercermin dari governance 3. Total Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 20,82%
outcome yang telah diperoleh. Perseroan dan para menjadi Rp35,50 triliun.
pemangku kepentingan telah mendapatkan manfaat dari 4. Rasio Dana murah (CASA) yang terdiri dari Giro dan
penerapan GCG dengan dicapainya kinerja keuangan Tabungan meningkat dari 51,59% menjadi 55,82%.
maupun operasional yang baik di tahun 2018 sebagai berikut. 5. Total ekuitas meningkat 11,42% menjadi Rp4,24 triliun.
6. Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio
Tahun 2018 BNI Syariah berhasil membukukan pertumbuhan (CAR) 19,31%. Pencapaian CAR tersebut masih di
laba bersih sebesar 35,67% dari Rp307 miliar di tahun 2017 atas persyaratan minimum yang ditentukan oleh Bank
menjadi Rp416 miliar pada tahun 2018. Indonesia yaitu sebesar 8,00%
7. Rasio NPF gross 2,93%
Adapun pokok-pokok laporan kinerja keuangan BNI Syariah 8. ROE 10,53%
2018 lainnya adalah sebagai berikut: 9. ROA 1,42%
1. Total Aset mengalami pertumbuhan sebesar 17,88% 10. FDR 79,62%
sehingga mencapai Rp41,05 triliun. 11. Nett Imbalan 7,16%
2. Pembiayaan yang diberikan naik sebesar 19,93% atau 12. BOPO 85,37%
mencapai Rp4,24 triliun. 13. Coverage 97,36%
BNI Syariah melakukan Self Assessment (Penilaian Sendiri) Implementasi GCG di setiap kegiatan usaha sebagai bagian dari
penilaian tingkat kesehatan Bank yang dilaporkan kepada OJK setiap semester sebagaimana POJK Nomor 8/POJK.03/2014
Tanggal 11 Juni 2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Guna memperoleh insight terkait dengan implementasi Dari keikutsertaan tersebut, pelaksanaan GCG BNI Syariah
GCG, BNI Syariah secara aktif berpartisipasi dalam acara berdasarkan penilaian tersebut mengalami peningkatan
Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang setiap tahunnya, dengan peroleh score CGPI dengan
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Predikat Indonesia Trusted Company dengan perolehan
Governace (IICG). score di tahun 2018 sebesar 84,60 mengalami peningkatan
dibanding tahun sebelumnya sebesar 84,50.
Implementasi GCG merupakan salah satu faktor dalam kondisi dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat
penilaian tingkat kesehatan bank secara umum. Hasil self faktor-faktor penilaian, antara lain profil Risiko, penerapan
assessment tahun 2018 terhadap tingkat kesehatan BNI Good Corporate Governance, rentabilitas, dan permodalan
Syariah adalah peringkat PK 2, mencerminkan kondisi yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka
fisik yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.
menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan
Keberhasilan penerapan prinsip GCG dalam kegiatan usaha panjang atas kontrak pendanaan syariah relatif dibanding
BNI Syariah tercermin dalam penilaian rating sukuk dan emiten Indonesia lainnya adalah sangat kuat.
rating corporate yang dilakukan oleh Pefindo, yaitu: 2. Rating Corporate BNI Syariah mendapat nilai id AA+
1. Rating Sukuk Mudharabah I Tahun 2015 PT Bank BNI (Double A Plus; Stable Outlook) untuk periode 1 Februari
Syariah senilai Rp500.000.000.000,- (Lima Ratus Miliar 2018 sampai dengan 1 Februari 2019. Nilai rating ini
Rupiah) untuk periode 1 Februari 2018 sampai dengan 1 menandakan BNI Syariah memiliki kemampuan yang
Februari 2019 mendapat nilai idAA+ (sy) (Double A Plus sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka
Syariah). Penilaian ini menunjukkan kemampuan BNI panjang relatif dibandingkan obligor Indonesia lainnya.
Syariah untuk memenuhi komitmen keuangan jangka
PENGHARGAAN-PENGHARGAAN
Sejak pendiriannya di tahun 2010, BNI Syariah terus berupaya menyempurnakan dan menerapkan pratik Good Corporate
Governance (GCG) selaras dengan tuntutan regulasi dan best practice yang berlaku di bidang perbankan.
Usaha yang secara konsisten dilakukan BNI Syariah dalam menerapkan prinsip GCG telah mendapatkan pengakuan dari
pihak eksternal. Tahun 2018, BNI Syariah memperoleh sejumlah penghargaan di bidang GCG, antara lain:
PRinsiP gCg
Implementasi GCG di BNI Syariah yaitu dengan menerapkan 5 (lima) prinsip GCG yang sudah
dikenal umum yaitu Transparansi, Akuntabilitas,Responsibilitas, Profesional (Independensi) serta
Kewajaran dan Kesetaraan, pada setiap aspek kegiatan usaha Bank. Selain itu BNI Syariah menilai
prinsip GCG sejalan dengan prinsip syariah. Adapun definisi terkait prinsip-prinsip GCG tersebut
adalah sebagai berikut:
TRansPaRansi
Berdasarkan prinsip syariah yang ditegaskan dalam surat Al Baqarah/2:282 yang artinya “….Dan
transparankanlah (persaksikanlah) jika kalian saling bertransaksi…” dan berdasarkan hadits yang
menyatakan “…barang siapa melakukan ghisy (menyembunyikan informasi yang diperlukan dalam
transaksi) bukan termasuk umat kami”, maka semua transaksi harus dilakukan secara transparan.
Transparansi mengandung unsur pengungkapan (disclosure) dan penyediaan informasi yang
memadai dan mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan. Transparansi diperlukan agar pelaku
bisnis syariah menjalankan bisnis secara obyektif dan sehat. Pelaku bisnis syariah harus mengambil
inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundangan,
tapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan yang sesuai dengan ketentuan syariah.
aKunTabiLiTas
Akuntabilitas merupakan asas penting dalam bisnis syariah sebagaimana tercermin dalam surat
Al Isra/17:84 yang artinya “Katakanlah setiap entitas bekerja sesuai dengan posisinya dan Tuhan
kalian yang lebih mengetahui siapa yang paling benar jalannya di antara kalian”. dan dalam Al
Isra ayat 36 yang artinya “…Dan janganlah kamu berbuat sesuatu tanpa pengetahuan atasnya,
sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban”.
Tanggungjawab atas perbuatan manusia dilakukan baik di dunia maupun di akhirat, yang semuanya
direkam dalam catatan yang akan dicermati nanti, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat
Al Isra/17:14 yang artinya “Bacalah kitabmu (laporan pertanggungjawabanmu). Cukuplah kamu
pada waktu itu mengevaluasi dirimusendiri.” Akuntabilitas mengandung unsur kejelasan fungsi
dalam organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya. Pelaku bisnis syariah harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu bisnis syariah harus
dikelola secara benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan pelaku bisnis syariah dengan
tetap memperhitungkan Pemangku Kepentingan dan masyarakat pada umumnya. Akuntabilitas
merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Pertanggungjawaban (resPonsibilitas)
Dalam hubungannya dengan prinsip responsibiltas (pertanggungjawaban), pelaku bisnis syariah
harus mematuhi peraturan perundang undangan dan ketentuan bisnis syariah, serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, sebagaimana firman Nya dalam surat An
Nisa/4:59: yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, kepada Rasul dan
kepada ulil amri di antara kamu…”. Dengan pertanggungjawaban ini maka entitas bisnis syariah
dapat terpelihara kesinambungannya dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai
pelaku bisnis yang baik (good corporate citizen).
inDePenDensi / PROfesiOnaL
Dalam hubungannya dengan prinsip independensi bisnis syariah harus dikelola secara independen
sehingga masing-masing pihak tidak boleh saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi
oleh pihak manapun. Independensi terkait dengan konsistensi atau sikap Istiqomah yaitu tetap
berpegang teguh pada kebenaran meskipun harus menghadapi risiko. Independensi merupakan
karakter manusia yang bijak (uul al bab) yang dalam Al Quran disebutkan sebanyak 16 kali, yang
di antaranya adalah “Mereka yang mampu menyerap informasi (mendengar perkataan) dan
mengambil keputusan (mengikuti) yang terbaik (sesuai dengan nuraninya tanpa tekanan pihak
manapun)” (Az Zumar /39:18).
niLai-niLai PeRusaHaan
4 3
STRATEGI
AMNESTY
KOMUNIKASI
Hud: 114
An-Nahl: 125
1. Sapu Jagat
QS. Al-Baqoroh: 201: “Dan di antara mereka ada orang
yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari
siksa neraka.”
Artinya :
5 1 Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
Hifdz Maal Hifdz Diin (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
Menjaga Harta Menjaga Agama
mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Artinya :
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-
akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya.
Demi menjaga kesinambungan penerapan prinsip GCG, manajemen BNI Syariah telah menetapkan
rencana jangka panjang implementasi GCG yaitu Roadmap GCG BNI Syariah.
Roadmap disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola
perusahaan yang perlu ditingkatkan pada setiap tahap. Berikut adalah Roadmap GCG BNI Syariah:
2010
Di awal pendirian BNI Syariah tahun 2010-2011, manajemen membangun Governance Structure
yang terdiri dari struktur organisasi dan kebijakan-kebijakan internal sesuai kebutuhan perusahaan
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagaimana akta Anggaran Dasar BNI Syariah, organ utama BNI Syariah adalah Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Direksi, dan Dewan Komisaris. Untuk selanjutnya dibentuk organ-organ
dalam struktur organisasi berdasarkan kewajiban regulasi serta benchmark, yaitu Komite-komite di
bawah Dewan Komisaris serta Komite-Komite di bawah Direksi. Pembentukan struktur organisasi
juga dilengkapi dengan pembentukan kebijakan internal terkait tata tertib dan pedoman kerja
masing-masing organ dalam struktur organisasi.
TAHUN 2011-2017
oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas tinggi untuk menjalankan fungsi APU & PPT pada
pengawas lain yang berwenang. cabang-cabang tersebut.
2. BNI Syariah memiliki Unit Pencegahan Fraud yang 10. Tahun 2016, BNI Syariah melaksanakan penilaian GCG
senantiasa menjalankan strategi Pencegahan Fraud secara eksternal (Corporate Governance Perception
antara lain dengan: Index/CGPI) melalui lembaga The Indonesian Institute
a. Penanganan fraud dan pelaporan kejadian fraud for Corporate Governance (IICG). Berdasarkan penilaian
kepada otoritas yang berwenang secara rutin dan tersebut BNI Syariah berhasil mendapatkan CGPI Award
tepat waktu; untuk kategori Trusted Company.
b. Penandatanganan pakta integritas oleh segenap 11. BNI Syariah melakukan update kebijakan seperti
Insan BNI Syariah; pedoman tata tertib kerja Direksi dan Dewan Komisaris,
c. Pelaksanaan strategi pengendalian fraud melalui serta pedoman Pelaksanaan GCG. Selain itu juga
program Monday Reminder (MORE), program dilakukan penerbitan pedoman benturan kepentingan
Pencegahan Fraud Sharing Session (AFSS), program yang diharapkan dapat menciptakan budaya anti
Alert System (PAS), program Buku Saku BNI Syariah benturan kepentingan bagi pengurus dan pegawai BNI
(BAS) serta Forum Pencegahan Fraud (FAF); Syariah, serta mengurangi potensi terjadinya fraud.
d. Sosialisasi Whistle Blowing System (WBS) sebagai 12. Tahun 2015-2016 BNI Syariah melakukan sinergi tata
sarana pelaporan penyimpangan/pelanggan kelola terintegrasi dengan BNI Induk selaku Pemegang
yang bersifat rahasia dan memiliki mekanisme Saham mayoritas melalui Komite Tata Kelola Terintegrasi
perlindungan pelapor. BNI Induk.
3. BNI Syariah memiliki Kode Etik Insan BNI Syariah yang 13. Di awal tahun 2017, semua anggota Dewan Komisaris,
merupakan tuntunan dan prilaku bagi segenap Insan BNI dan Direksi serta seluruh pegawai BNI Syariah
Syariah dalam melaksanakan tugas sehari-hari, bersikap menandatangani “Komitmen GCG”.
dan berprilaku baik terhadap mitra kerja, mitra usaha 14. Pembaharuan tampilan website dengan benchmark
dan pihak-pihak lainnya. kepada BNI Induk.
4. BNI Syariah memiliki pedoman tata tertib kerja Dewan 15. Program manajemen menyapa, di mana Direksi
Pengawas Syariah yang senantiasa diperbaharui dan m e n g u n j u n g i s e t i a p c a b a n g - c a b a n g u n tu k
disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan menyampaikan visi, misi serta nilai perusahan sekaligus
yang ada. untuk supervisi.
5. BNI Syariah melakukan penyempurnaan terhadap 16. Untuk menjaga kepatuhan perusahaan terhadap regulasi
pedoman pelaksanaan program APU & PPT yang dengan lebih efektif, maka satuan kerja kepatuhan
ditujukan bagi cabang/unit/divisi. dinaikkan statusnya menjadi Divisi Kepatuhan.
6. BNI Syariah telah memiliki aturan mengenai larangan 17. Untuk lebih meningkatkan kualitas kebijakan internal
menerima dan/atau memberi hadiah dalam rangka perusahaan serta kesadaran pegawai akan kebijakan
pelaksanaan GCG melalui Surat Edaran Direksi dan internal, maka dibentuk satuan kerja tersendiri yang
senantiasa mensosialisasikan larangan memberi dan/ mengelola kebijakan perusahaan yaitu Policy and
atau menerima hadiah tersebut kepada segenap cabang/ Governance Desk (PGD).
unit/divisi setiap tahunnya. 18. Usaha-usaha manajemen dalam GCG sounding kepada
7. Fine Tuning organisasi BNI Syariah yaitu dengan: setiap pegawai juga terus dilakukan guna meningkatkan
a. Pembentukan unit/satuan/divisi yang berfungsi GCG awareness. Usaha ini dilakukan melalui berbagai
sebagai Sekretaris Perusahaan untuk memastikan media seperti:
pemenuhan penerapan ketentuan GCG serta a. Surat Direksi kepada segenap pegawai, anggota
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas
Sekretaris Perusahaan. Syariah salah satunya mengenai perihal anjuran
b. Pemisahan antara Unit dana dengan unit yang untuk tidak menerima dan memberikan hadiah di
melaksanakan pembiayaan konsumtif yang masa lebaran;
sebelumnya tergabung dalam satu unit guna b. Sosialisasi ketentuan perundangundangan melalui
terciptanya pengelolaan bisnis dan pengelolaan sistem Compliance Information System (CIS);
risiko yang lebih baik. c. Sosialisasi kebijakan internal melalui sistem
8. Memiliki dan mensosialisasikan Compliance Information Electronic Corporate Guidelines (ECG).
System (CIS) yang berfungsi sebagai pusat data-data/ 19. BNI Syariah mendapatkan penambahan modal
dokumen terkait dengan organisasi, regulasi eksternal ditempatkan dan disetor sebesar 1 Triliun dari BNI Induk.
dan internal yang dapat mendukung pemenuhan
ketentuan internal dan eksternal tepat waktu.
9. Penentuan pejabat-pejabat di kantor cabang
BNI Syariah yang memiliki kompleksitas usaha
manfaaT PeneRaPan
gCg bagi bni sYaRiaH
Prinsip-prinsip umum Good Governance sejalan dengan 3. Membentuk citra yang baik bagi BNI Syariah sebagai
prinsip Syariah. Praktik pelaksanaan bisnis yang dicontohkan salah satu Bank Syariah di Indonesia. Dengan citra yang
oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wasallam, baik tentunya akan meningkatkan kepercayaan bagi
menggambarkan sifat dan perilaku beliau, sebagaimana nasabah, investor, dan mitra bisnis untuk mengikatkan
yang disepakati oleh semua ulama yaitu shidiq (benar), kerja sama dengan BNI Syariah. Selain itu secara tidak
fathonah (cerdas), amanah (dapat dipercaya) dan tabligh langsung BNI Syariah akan berkontribusi terhadap
(menyampaikan) atau disingkat ShiFAT. Dari keempat kemajuan perbankan syariah di Indonesia.
kesatuan ShiFAT nabi dan rasul dapat diturunkan asas Good 4. Melaksanakan bisnis secara islami yang mendorong:
Governance Bisnis Syariah yang sejalan dengan prinsip Good • Kesadaran dan komitmen untuk meningkatkan
Corporate Governance (GCG) yang berlaku umum dalam ket akwaan, manfaat, dan keberkahan
dunia usaha yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dalam berbisnis.
independensi serta kewajaran dan kesetaraan. • Pengambilan keputusan bisnis didasarkan pada
nilai akhlaq Islam dan kepatuhan terhadap
Penerapan GCG (prinsip transparansi, akuntabilitas, peraturan perundangan.
pertanggung jawaban, professional dan kewajaran) • Kesinambungan entitas bisnis syariah melalui
berdasarkan standard yang ditetapkan regulasi atau pengelolaan yang didasarkan pada praktik-
best practice secara konsisten dan dibarengi perbaikan praktik bisnis dengan karakter dan sifat-sifat
berkelanjutan, akan memberikan manfaat yang sangat besar Rasullulah SAW.
bagi BNI Syariah, yaitu: • Pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-
1. Perusahaan akan memiliki pondasi dan mekanisme tata masing organ kelembagaan dari entitas bisnis
kelola perusahaan yang kokoh yaitu dalam hal kecukupan syariah yang bersangkutan.
struktur dan infrastruktur tata kelola perusahaan yang • Ke s a d a r a n d a n t a n g g u n g j awa b s o s i a l
berkualitas sehingga dihasilkan proses tata kelola terhadap kemaslahatan ummat manusia dan
dan outcome yang memuaskan. Hal ini ditunjukkan kelestarian lingkungan.
melalui proses pengambilan keputusan yang lebih baik • O p t i m a l i s a s i n i l a i b i s n i s s ya r i a h b a g i
(transparan, obyektif dan mengikuti prosedur internal pemangku kepentingan.
juga peraturan perundangundangan), berkurangnya • Pengembangan ekonomi Islam secara kuantitas
potensi benturan kepentingan, fraud, dan tindakan KKN maupun kualitas serta kemanfaatan yang universal.
(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), kegiatan operasional
yang berjalan efektif serta kinerja perusahaan yang
secara umum meningkat. Selain itu, penegakan prinsip-
prinsip GCG juga dalam rangka mewujudkan Bank
yang sustainable.
2. Meningkatnya nilai perusahaan (corporate value) yang
ditunjukkan dengan peningkatan kinerja keuangan
sehingga memberikan kepuasan kepada pemegang
saham. Kepercayaan pemegang saham yang tinggi
akan menghasilkan hubungan yang saling bersinergi dan
harmonis sehingga akan berpengaruh positif terhadap
perkembangan BNI Syariah ke depan.
Dalam tahap komitmen, BNI Syariah membentuk struktur dan infrastruktur yaitu kebijakan-kebijakan
serta organ-organ dalam struktur organisasi perusahaan yang mendukung implementasi prinsip-
prinsip GCG di perusahaan. Pembentukan struktur dan infrastruktur diikuti dengan pembaharuan
(updating) berdasarkan best practice dan peraturan perundang-undangan terbaru di bidang
perbankan syariah. Selanjutnya dilakukan GCG Sounding atas mekanisme GCG yang sudah
terbentuk kepada segenap pengurus dan pegawai BNI Syariah guna menghasilkan kesadaran
akan GCG (GCG Awareness). Pada akhirnya diharapkan terciptanya proses kegiatan usaha yang
mengacu pada prinsip-prinsip GCG sehingga menghasilkan hasil (outcome) berupa nilai dan kinerja
BNI syariah yang meningkat serta kepercayaan dari para pemangku kepentingan (Stakeholders).
Tahun 2018 BNI Syariah fokus memperbaiki kelemahan-kelemahan implementasi GCG berdasarkan
self assessment GCG, sehingga telah melakukan perbaikan-perbaikan antara lain:
1. Menerbitkan Kebijakan fasilitas yang diperoleh anggota Direksi yang sudah diangkat RUPS
namun belum mendapatkan persetujan OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal 28 Desember 2018.
2. Menerbitkan Kebijakan terkait Pegawai-pegawai yang ditugaskan dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk selaku Perusahaan Induk ke BNI Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018
tanggal 20 Desember 2018.
3. Menerbitkan PP Syariah Call Center Layanan Hasanah Card No. PP/S14/002-00/2018 tanggal
30 November 2018 untuk meningkatkan kualitas pelayanan Call Center Hasanah Card.
4. Menerbitkan PP Kebijakan Sponsorship yang memuat ketentuan analisa cost and benefit
sponsorship Cfm. PP/S02/006-00/2018 tanggal 13 Desember 2018 untuk meningkatkan
kualitas analisa dan transparansi persetujuan sponsorship.
5. Menerbitkan PP Proses Kasus dan Perlakuan atas Karyawan yang terkena sanksi Cfm. PP/
S02/009-00/2018 tanggal 28 Desember 2018.
6. Menerbitkan SE terkait tindak lanjut surat Dewan Komisaris, Cfm No. SE/CCD/156/2018
tanggal 11 Desember 2018 untuk memastikan pendapat dan nasihat Dewan Komisaris yang
disampaikan melalui Surat Dewan Komisaris ditindaklanjuti oleh Manajemen.
7. Untuk memenuhi kebutuhan inovasi produk BNI Syariah yang berbasiskan teknologi digital,
maka dibentuk DGD.
BNI Syariah menyadari bahwa kesempurnaan implementasi GCG (GCG excellence) dalam kegiatan
usaha BNI Syariah harus didukung oleh GCG Awareness yaitu kesadaran dan pemahaman
manajemen dan seluruh pegawai akan GCG itu sendiri. Tahun 2018, manajemen menjalankan
program sosialisasi yang sudah dilakukan di tahun 2017, antara lain:
1. Penandatanganan komitmen kepatuhan terhadap prinsip-prinsip GCG oleh segenap manajemen
dan pegawai.
2. Agenda “Manajemen Menyapa” yaitu Direksi mengunjungi cabang-cabang di BNI Syariah
yang selain untuk melakukan pengawasan kepada cabang juga untuk menyampaikan visi
misi manajemen kepada pegawai di cabang.
3. Kampanye GCG khususnya terkait benturan kepentingan dan anjuran tidak menerima hadiah
di masa lebaran melalui media internal BNI Syariah secara berkala melalui e-mail blast, stiker,
sheco (email internal) kepada pegawai BNI Syariah di seluruh Indonesia.
4. Penyediaan Electronic Corporate Guidelines (ECG) di portal BNI Syariah sebagai aplikasi
internal bagi setiap pegawai untuk mengakses kebijakan-kebijakan internal perusahaan
termasuk kebijakan terkait GCG.
5. Penyediaan Compliance Information System (CIS) di portal BNI Syariah sebagai aplikasi
internal bagi setiap pegawai untuk mengakses peraturan-peraturan perundang-undangan
yang diterbitkan badan regulator serta untuk membaca compliance opinion yang dibuat
secara berkala oleh satuan kerja kepatuhan BNI Syariah.
6. Untuk menjaga kepatuhan perusahaan terhadap regulasi dengan lebih efektif, maka satuan
kerja kepatuhan dinaikkan statusnya menjadi Divisi Kepatuhan.
7. Untuk lebih meningkatkan kualitas kebijakan internal perusahaan serta kesadaran pegawai
akan kebijakan internal, maka dibentuk satuan kerja tersendiri yang mengelola kebijakan
perusahaan yaitu Policy and Governance Desk (PGD).
Di tahun 2019, BNI Syariah kembali berencana melakukan perbaikan-perbaikan terkait struktur
dan implementasi GCG di BNI Syariah, antara lain:
1. Menyusun kebijakan pengendalian gratifikasi.
2. Memperbaharui Anggaran Dasar Perusahaan menyesuaikan dengan Peraturan Perundang-
undangan yang baru.
3. Memperbaharui Pedoman Tata Tertib Direksi dan Dewan Komisaris.
4. Menyusun petunjuk pelaksanaan pengaduan nasabah BNI Syariah
5. Memperbaharui Pedoman GCG.
6. Menyusun BPP Tata Persuratan Perusahaan.
7. Menyusun sistem reminder pelaporan kepada pihak eksternal dengan tujuan menekan
terjadinya keterlambatan pelaporan dan denda.
BNI Syariah secara berkala melakukan pengukuran 1. Semester 2 tahun 2017, periode yang berakhir pada 31
penerapan prinsip-prinsip GCG dalam operasional Desember 2017;
perusahaan sehari-hari. Pengukuran ini adalah untuk 2. Semester 1 tahun 2018, periode yang berakhir pada
memastikan adanya peningkatan kualitas penerapan GCG 30 Juni 2018;
secara berkesinambungan ke dalam proses bisnis. 3. Semester 2 tahun 2018, periode yang berakhir pada
31 Desember 2018.
Pada periode tahun 2018, BNI Syariah telah melaksanakan
self assessment GCG untuk yaitu:
Ada pun hasil self assessment GCG semester 2 tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Anggota Direksi BNI Syariah memiliki Komposisi, kompetensi dan kriteria dari
latar belakang pengalaman, pendidikan, satuan kerja kepatuhan BNI Syariah telah
pelatihan, serta integritas yang baik memenuhi ketentuan yang berlaku.
untuk menunjang pelaksanaan tugas viii. Penerapan Fungsi Audit Intern
dan tanggung jawab Direksi BNI Syariah. Struktur organsisasi Audit Internal BNI
Anggota Direksi juga mayoritas independen Syariah telah sesuai dengan ketentuan
terhadap pemegang saham pengendali. yang berlaku. BNI Syariah juga telah
iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite memiliki Piagam Internal Audit, panduan
Komposisi, kompetensi dan kriteria dari internal audit, SDM Audit Internal yang
Komite Audit, Komite Remunerasi dan kompeten guna mendukung pelaksanaan
Nominasi dan Komite Pemantau Risiko tugas dan tanggung jawab dari satuan kerja
telah sesuai dengan ketentuan perundang- audit internal.
undangan yang berlaku. Ketua Komite Audit ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
serta Komite Nominasi & Remunerasi yaitu Penugasan audit kepada Akuntan Publik
Komisaris Independen Bapak Muhammad dan KAP telah memenuhi ketentuan
Syakir masih belum efektif menjabat yang berlaku.
dikarenakan masih menjalani fit and x. Batas Maksimum Penyaluran Dana
proper test OJK. Selama keadaan jabatan BNI Syariah telah memiliki kebijakan,
beluk efektif tersebut, kewenangan ketua sistem dan prosedur tertulis mengenai
Komite Audit dan Komite Nominasi dan penyediaan dana kepada pihak terkait dan
Remunerasi dimiliki oleh anggota yang penyediaan dana besar, berikut monitoring
berstatus Komisaris Independen lainnya dan penyelesaian masalahnya.
yang telah efektif. xi. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Keuangan
Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah telah melaksanakan transparansi
Komposisi, kompetensi reputasi dan kondisi keuangan dan non keuangan sesuai
independensi DPS BNI Syariah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
dengan ketentuan yang berlaku sehingga
DPS BNI Syariah dapat melaksanakan tugas BNI Syariah telah memiliki kebijakan dan
dan tanggungjawabnya dengan baik. prosedur mengenai tata cara pelaksanaan
v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan transparansi kondisi keuangan dan non
Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana keuangan, yang dituangkan dalam :
Serta Pelayanan Jasa • Kebijakan Akuntansi dalam Laporan
S e c a r a u m u m B N I Sya r i a h t e l a h Keuangan yang direview oleh Direksi
melaksanakan kegiatan penghimpunan setiap tahun;
dana, penyaluran dana, dan pelayanan • Prosedur yang dituangkan dalam BPP
jasa sesuai dengan prinsip syariah dan : Jurnal Akuntansi Syariah, Stelsel
ketentuan yang berlaku. Hal tersebut Rekening Syariah dan Penjelasannya,
didukung dengan kompetensi DPS BNI Kebijakan Akuntansi Syariah, HB
Syariah yang memadai. Aktiva dan Pasiva Selain Aktiva
vi. Penanganan Benturan Kepentingan Produktif dan Tetap, Rekonsiliasi dan
BNI Syariah telah memiliki kebijakan- Kebijakan Pos Terbuka, Operasional dan
kebijakan yang bertujuan untuk mencegah Sentra Akuntansi.
terjadinya transaksi yang mengandung b. Faktor-faktor negatif aspek governance structure
benturan kepentingan. Di tahun 2016 BNI BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
Syariah menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Pe d o m a n Be n tu r a n Ke p e n t i n g a n Dewan Komisaris
No. PP/S02/004-00/2016 tanggal 27 Bapak Muhammad Syakir sebagai Komisaris
Desember 2016. Independen masih menjalani proses fit
vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank and proper test. Diharapkan dalam waktu
dekat seluruh anggota Dewan Komisaris
efektif menjabat.
ii.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Pengangkatan/penggantian Direksi telah
Direksi sesuai dengan ketentuan perundang-
Bapak Abdullah Firman Wibowo sebagai undangan, pelaksanaan terhadap GCG
Direktur Utama yang diangkat pada RUPS telah dioptimalkan, temuan hasil audit telah
tanggal 23 Maret 2017 masih menjalani ditindaklanjuti berdasarkan rekomendasi
proses fit and proper test OJK sehingga pihak terkait, serta hal-hal lain terkait dengan
belum efektif menjabat. Namun hal governance process telah dipenuhi dan
tersebut tidak menganggu pelaksanaan memberikan hasil yang optimal.
tugas dan tanggung jawab Direksi secara iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
umum. Dewan Komisaris melalui Surat Komite
Penunjukkan No. SP-02/KOM/2017 tanggal Komite Audit, Komite Remunerasi dan
23 Maret 2017 telah menunjuk Bapak Nominasi dan Komite Pemantau Risiko
Junaidi Hisom sebagai Pejabat Sementara melaksanakan tugas dan fungsinya
posisi Direktur Utama. secara memadai.
iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Komisaris Independen Bapak Muhammad Dewan Pengawas Syariah
Syakir yang mengetuai Komite Audit serta Pengangkatan/penggantian anggota DPS
Komite Nominasi dan Remunerasi masih BNI Syariah serta pelaksanaan tugas
menjalani proses fit and proper test di dan tanggung jawabnya telah berjalan
OJK (belum efektif menjabat), namun dengan baik, di mana DPS BNI Syariah
anggota komite lainnya yang berstatus telah diangkat dan melaksanakan tugas
Komisaris Independen dan telah efektif dan tanggung jawabnya sesuai dengan
dapat menggantikan kewenangan Bapak ketentuan yang berlaku.
Muhammad Syakir sampai dengan yang v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
bersangkutan efektif. Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana
2. Governance Process Serta Pelayanan Jasa
a. Faktor-faktor positif aspek governance process DPS BNI Syariah telah melakukan
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut: pengawasan pada hal-hal yang terkait dengan
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab pemenuhan Prinsip Syariah dalam kegiatan
Dewan Komisaris penghimpunan dana, penyaluran dana, serta
Dari hasil self assessment terhadap pelayanan jasa dengan melakukan diskusi
governance process dapat disimpulkan dan review terhadap rencana kebijakan serta
bahwa pengangkat an/penggantian menilai pelaksanannya dengan memberikan
anggota Dewan Komisaris, pelaksanaan opini syariah.
tugas dan tanggung jawab termasuk vi. Penanganan Benturan Kepentingan
tindakan pengawasan, evaluasi serta Selama Semester II tahun 2017, tidak terjadi
independensi dari Dewan Komisaris telah transaksi yang mengandung benturan
memadai. Pengangkatan anggota Dewan kepentingan yang melibatkan Direksi,
Komisaris sudah melalui proses nominasi Dewan Komisaris maupun DPS baik secara
di Komite Remunerasi dan Nominasi BNI langsung maupun tidak langsung.
Syariah. Selain itu, kondisi 1 (satu) anggota vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Dewan Komisaris yang belum efektif, Penerapan fungsi kepatuhan BNI Syariah
tidak mengganggu pelaksanaan tugas telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
pengawasan Dewan Komisaris terhadap perundang-undangan. Tugas dan tanggung
perusahaan sehari-hari. jawab dari Direktur Kepatuhan serta satuan
ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab kerja kepatuhan telah dilaksanakan dengan
Direksi baik dan memadai.
Bahwa dengan belum efektifnya Bapak viii. Penerapan Fungsi Audit Intern
Abdullah Firman W ibowo sebagai Dengan terpenuhinya governance
Direktur Utama tidak mengganggu structure pada kriteria ini, BNI Syariah
jalannya proses pelaksanaan tugas dan telah menerapkan fungsi audit internal
tanggung jawab Direksi sehari-hari. secara efektif pada seluruh aspek dan
unsur kegiatan BNI Syariah. Audit Internal peningkatan kinerja BNI Syariah, baik secara
BNI Syariah telah melaksanakan tugas finansial maupun non finansial.
dan tanggung jawabnya sesuai dengan ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
ketentuan yang berlaku. Direksi
ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern Governance outcome pada kriteria ini adalah
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan dengan telah dilaksanakannya tugas dan
Bank, BNI Syariah telah menunjuk Akuntan tanggung jawab Direksi secara optimal,
Publik dan KAP yang terdaftar di Otoritas maka efektivitas terhadap pelaksanaan tugas
Jasa Keuangan yang mampu bekerja secara dan tanggung jawab Direksi tersebut adalah
independen, memenuhi standar profesional memadai. Hal ini dibuktikan peningkatan
akuntan publik dan perjanjian kerja serta kinerja BNI Syariah, baik secara finansial
ruang lingkup audit yang ditetapkan serta maupun non finansial.
mampu berkomunikasi dengan otoritas
yang berwenang. Secara finansial, hal ini bisa dilihat dengan
x. Batas Maksimum Penyaluran Dana tercapainya kinerja keuangan perusahaan
Dengan terpenuhinya governance structure di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada kriteria ini, maka BNI Syariah telah yang masih mengalami perlambatan.
mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, Pencapaian kinerja keuangan BNI Syariah
sistem dan prosedur yang dimiliki terkait terhadap target RBB sampai dengan bulan
BMPD secara berkala, untuk disesuaikan Desember 2017 dapat dilihat pada tabel
dengan ketentuan dan perundang-undangan (unaudited) berikut:
yang berlaku, serta telah memastikan
penyediaan dana kepada pihak terkait dan Realisasi Des Target RBB
penyediaan dana dalam jumlah besar telah Keterangan
2017 Des 2017
sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Aset 34,83 T 32,61 T
xi. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Pembiayaan 23,57 T 23,78 T
Keuangan DPK 29,38 T 27,95 T
B N I Sya r i a h t e l a h m e l a k s a n a k a n L/R (EAT) 306 M 325 M
transparansi kondisi keuangan dan non Rasio-rasio :
keuangan sesuai dengan ketentuan
ROA 1,31% 1,44%
perundang-undangan yang berlaku melalui
ROE 11,40% 12,41%
penyampaian laporan keuangan dan non
BOPO 88,37% 86,08%
keuangan kepada pihak terkait tepat waktu
FDR 80,13% 82,06%
serta telah mentransparansikan informasi
CAR 19,84% 18,93%
produk sesuai ketentuan yang berlaku
kepada Nasabah dan pihak lainnya.
b. Faktor-faktor negatif aspek governance process Dari sisi non-finansial, BNI Syariah juga
BNI Syariah telah merealisasikan sejumlah aktivitas
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek sampai dengan Desember 2017 sebagai
governance process BNI Syariah tindaklanjut atas rencana/target pada RBB
BNI Syariah 2017-2019. Antara lain, terkait
3. Governance Outcome produk/ aktivitas baru, BNI Syariah telah
a. Faktor-faktor positif aspek governance outcome melaunching 7 produk/aktivitas baru yaitu
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut: Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab (MMQ) Produktif iB Hasanah, Tabungan BNI
Dewan Komisaris Dollar iB Hasanah (wadiah),Tabungan BNI
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Tunas iB Hasanah (mudharabah), Tabungan
Dewan Komisaris telah dilakukan secara BNI Bisnis iB Hasanah Non-Perorangan
optimal dan memenuhi ketentuan (wadiah), Transaksi Lindung Nilai Syariah,
perundang-undangan, salah satunya adalah Hasanah Virtual Account, dan Bancassurance
pengawasan dan evaluasi yang dilakukan Model Bisnis Referensi. Kemudian terkait
oleh Dewan Komisaris menghasilkan jaringan, BNI Syariah telah membuka 3
Berdasarkan hasil self assessment 2017, terdapat sejumlah rekomendasi untuk peningkatan kualitas penerapan GCG.
BNI Syariah setiap semester melakukan penilaian sendiri Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang
pelaksanaan GCG di perusahaan sebagai salah satu faktor signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal
laporan penilaian tingkat kesehatan Bank yang wajib oleh manajemen BNI Syariah.”
disampaikan kepada OJK.
Secara rinci pemenuhan 11 Aspek Pelaksanaan GCG di BNI
Pada semester 2 tahun 2018 berdasarkan penilaian sendiri Syariah berdasarkan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
tersebut, BNI Syariah mendapatkan peringkat 2, yaitu semester 2 tahun 2018 adalah sebagai berikut:
“Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan
Good Corporate Governance yang secara umum BAIK.
Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good
Corporate Governance yang memadai. Apabila terdapat
kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Tahun 2018, BNI Syariah telah melaksanakan Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai yang
ditetapkan dalam SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah. Penilaian dilakukan setiap akhir semester tahun berjalan.
Adapun hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance di BNI Syariah tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Semester I
Nama Bank : PT Bank BNI Syariah
Posisi : Semester I Tahun 2018
Semester II
Nama Bank : PT Bank BNI Syariah
Posisi : Semester II Tahun 2018
Peringkat Definisi Peringkat
Individual 2 “Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara
umum BAIK. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance
yang memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan
dengan tindakan normal oleh manajemen BNI Syariah”.
Berdasarkan hasil Self Assesment terhadap 11 (sebelas) Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan ketentuan
Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG untuk periode perundang-undangan lainnya).
tanggal 31 Desember 2018, berikut kami sampaikan c. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang
kesimpulan sbb: memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan dan hubungan keluarga dengan
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/
Komisaris atau Pemegang Saham Pengendali.
a. Struktur Dewan Komisaris telah sesuai dengan d. Dewan Komisaris telah memiliki Buku Pedoman
peraturan yang berlaku di mana paling kurang Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris sesuai dengan
50% (lima puluh persen) Dewan Komisaris ketentuan perundang - undangan yang berlaku
merupakan Komisaris Independen. serta best practice pelaksanaan GCG.
b. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada e. Dewan Komisaris telah dan terus berupaya
yang melanggar ketentuan rangkap jabatan memastikan terselenggaranya pelaksanaan
sebagaimana ditentukan dalam Peraturan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan
yang dikeluarkan oleh Regulator, (dhi. Otoritas usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi antara lain melalui forum rapat Dewan
Komisaris atau rapat Dewan komisaris bersama pengurus yang belum mendapat penegasan
Direksi atau Direktur Sektor secara rutin rata- OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal 28
rata setiap minggu untuk memastikan kegiatan Desember 2018.
operasional telah berjalan dengan baik dan h. BNI Syariah telah menerbitkan Kebijakan
sesuai prinsip-prinsip GCG. Seluruh hasil rapat Penugasan Pegawai dari PT Bank Negara
tersebut dituangkan dalam notulen rapat dan Indonesia (Persero) Tbk selaku Perusahaan Induk
terdokumentasi dengan baik. ke BNI Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018 tanggal
f. D e w a n Komisaris telah 20 Desember 2018.
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham dan telah 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
diterima oleh pemegang saham dalam RUPS a. Bank telah memiliki Komite Audit, Komite
Tahunan Tahun Buku 2017. Pemantau Risiko dan Komite Nominasi &
g. BNI Syariah telah menerbitkan SE terkait tindak Remunerasi dengan struktur dan independensi
lanjut surat Dewan Komisaris, Cfm No. SE/ keanggotaan sesuai dengan ketentuan yang
CCD/156/2018 tanggal 11 Desember 2018. berlaku. Komite telah memiliki Piagam/Charter
sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan tanggung jawabnya.
a. Struktur Direksi sudah sesuai dengan ukuran b. Seluruh Komite menjalankan tugasnya secara
dan kompleksitas usaha Bank serta telah independen dan efektif melalui pertemuan yang
memenuhi ketentuan yang berlaku di mana dilakukan secara rutin melibatkan / mengundang
jumlah Direksi sebanyak 4 (empat) Direktur yang divisi-divisi atau unit-unit terkait agar mendapat
telah efektif dan 1 (satu) Direktur yang belum masukan secara komprehensif dan terperinci
efektif (masih menjalani proses fit and proper mengenai permasalahan dan kondisi dalam
test OJK) serta dalam melaksanakan tugas kegiatan operasional.
dan tanggungjawabnya. Direksi mempunyai c. Komite telah melaksanakan fungsinya sesuai
integritas, kompetensi dan pengetahuan yang ketentuan yang berlaku dengan menyampaikan
sangat memadai. laporan secara rutin atau rekomendasi sesuai
b. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang tugasnya kepada Dewan Komisaris.
melanggar ketentuan rangkap jabatan
sebagaimana ditentukan dalam Peraturan 4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
yang dikeluarkan oleh Regulator, (dhi. Otoritas Pengawas Syariah
Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan ketentuan a. Komposisi, kompetensi reput asi dan
perundang-undangan lainnya). independensi DPS BNI Syariah telah sesuai
c. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang memiliki dengan ketentuan yang berlaku sehingga DPS
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan BNI Syariah dapat melaksanakan tugas dan
dan hubungan keluarga dengan sesama anggota tanggungjawabnya dengan baik.
Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Pemegang b. Pengangkatan/penggantian anggota DPS BNI
Saham Pengendali. Syariah serta pelaksanaan tugas dan tanggung
d. Direksi telah memiliki Buku Pedoman Tata jawabnya telah berjalan dengan baik sesuai
Tertib Kerja Direksi sesuai dengan ketentuan dengan prinsip GCG dan ketentuan yang berlaku.
perundang - undangan yang berlaku serta best c. Anggota DPS BNI Syariah telah menyediakan
practice pelaksanaan GCG. waktu yang cukup serta dapat hadir sewaktu-
e. Direksi telah menetapkan kebijakan dan waktu apabila diperlukan untuk melaksanakan
keputusan strategis melalui Rapat Direksi secara tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.
efektif dan efisien dan setiap keputusan Rapat Keikutsertaan Ketua DPS Bapak Ma’ruf Amin
Direksi dituangkan dalam Notulen Rapat Direksi. pada Pemilihan Umum 2019 sebagai Calon
f. Direksi telah mempertanggungjawabkan Wakil Presiden tidak mengganggu pelaksanaan
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham tugas sebagai Ketua DPS dengan berkomitmen
dan telah diterima oleh pemegang saham dalam akan melaksanakan tugasnya dengan baik dan
RUPS Tahunan Tahun Buku 2017. melakukan komunikasi secara tatap muka
g. BNI Syariah telah menerbitkan Surat Edaran maupun sarana elektronik. Selama tahun 2018,
mengenai kebijakan fasilitas yang diperoleh
penerbitan opini DPS sesuai dengan jadwal c. Guna memastikan setiap Pedoman Perusahaan
batas waktu yang diharapkan. dan produk yang diluncurkan oleh bank telah
sesuai dengan ketentuan perundangan yang
5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan berlaku maka setiap Peraturan Perusahaan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta yang diterbitkan terlebih dahulu dilakukan
pelayanan jasa Uji Kepatuhan.
a. Secara umum BNI Syariah telah melaksanakan d. Bank telah menyampaikan laporan pokok
kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan
dan pelayanan jasa sesuai dengan prinsip syariah Fungsi Kepatuhan dan laporan khusus kepada
dan ketentuan yang berlaku. Hal tersebut Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan/
didukung dengan kompetensi DPS BNI Syariah atau pihak terkait secara tepat waktu. Cakupan
yang memadai. laporan pelaksanaan tugas Direktur yang
b. Proses pengembangan produk dan pelaksanaan membawahkan Fungsi Kepatuhan telah sesuai
kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas
dan layanan Bank telah sesuai dengan fatwa Jasa Keuangan.
DSN-MUI dan opini DPS.
c. Kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, 8. Penerapan fungsi audit intern
serta pelayanan jasa BNI Syariah telah memiliki a. Kecukupan aspek Governance Struktur terkait
SOP yang sesuai dengan prinsip syariah. penerapan fungsi audit intern telah memadai,
6. Penanganan benturan kepentingan tercermin:
a. BNI Syariah telah memiliki kebijakan-kebijakan i. BNI Syariah telah memiliki Satuan Kerja
yang bertujuan untuk mencegah terjadinya Audit Intern (dhi. Internal Audit Division
transaksi yang mengandung benturan atau IAD) yang bertanggung jawab
kepentingan, antara lain Petunjuk Pelaksanaan secara langsung kepada Direktur Utama
Pedoman Benturan Kepentingan, Kode Etik, dan dan dapat melakukan komunikasi secara
Whistle Blowing System. langsung dengan Dewan Komisaris dan atau
b. Selama tahun 2018, tidak terjadi transaksi Komite Audit.
yang mengandung benturan kepentingan ii. BNI Syariah juga telah menyusun Piagam
yang melibatkan Direksi, Dewan Komisaris Audit Intern, Pedoman Perusahaan terkait
maupun DPS baik secara langsung maupun dengan Audit Intern, Struktur Organisasi
tidak langsung. SKAI beserta tugas pokok dan fungsinya.
c. Kebijakan intern mengenai benturan kepentingan iii. Pemenuhan dan peningkatan kualitas
yang diterapkan Bank dapat menghindarkan sumber daya manusia SKAI terus dilakukan
terjadinya benturan kepentingan sehingga tidak dengan berkoordinasi dengan Divisi Sumber
merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. Daya Insani (HCD).
b. Efektivitas proses pelaksanaan GCG terkait
7. Penerapan fungsi kepatuhan penerapan fungsi audit intern telah memadai,
a. Direktur Kepatuhan telah memenuhi tercermin:
persyaratan independensi dan tidak merangkap i. Direksi bersama IAD berupaya menjamin
jabatan sebagai Direktur Utama serta tidak terselenggaranya pengendalian intern
membawahi fungsi bisnis dan operasional, dalam setiap tingkatan manajemen melalui
treasury, keuangan dan akuntansi, logistik dan pelaksanaan pemeriksaan dan secara aktif
pengadaan barang/jasa, maupun audit intern. mendorong penyelesaian tindak lanjut hasil
Satuan kerja kepatuhan dalam hal ini Divisi pemeriksaan SKAI.
Kepatuhan independen terhadap satuan kerja Temuan Audit 2018 Jumlah
operasional dan bertanggung jawab langsung Temuan Awal 3240
kepada Direktur Kepatuhan.
Selesai 2829
b. Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan
Dalam Proses 411
telah melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sesuai ketentuan yang berlaku serta
melaksanakan tugas-tugas lainnya terkait ii. Temuan IAD dalam Laporan Hasil Audit
fungsi kepatuhan. telah mendapat disposisi dan arahan Direksi
serta tindak lanjutnya dimonitor oleh IAD 11. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Keuangan BUS, Laporan Pelaksanaan GCG serta
iii. S K A I t e l a h m e l a k s a n a k a n f u n g s i Pelaporan Internal
pengawasan secara independen, dengan a. Sistem Pelaporan Internal Bank mampu
cakupan tugas yang memadai dan sesuai menyediakan data dan informasi dengan tepat
dengan rencana pelaksanaan maupun waktu, akurat, lengkap dan andal serta efektif
pemantauan hasil audit. untuk pengambilan keputusan manajemen,
c. Kualitas outcome atas penerapan fungsi audit didukung oleh Sistem Teknologi Informasi
intern telah memadai dan memenuhi harapan Bank terkait pemeliharaan aset dan informasi
stakeholders (dhi. Komisaris), tercermin yang memadai.
dalam laporan yang disampaikan oleh IAD b. Bank secara transparan menyampaikan
kepada Dewan Komisaris melalui Komite informasi keuangan dan non-keuangan kepada
Audit secara berkala, yaitu realisasi rencana publik melalui website www.bnisyariah.co.id dan
audit; rekomendasi dan temuan signifikan; media yang memadai sehingga dapat dengan
serta penyelesaian tindak lanjut hasil audit dan mudah diakses oleh segenap stakeholders.
disposisi Direksi. Informasi berupa laporan keuangan dan non
keuangan juga telah dilaporkan kepada regulator
9. Penerapan fungsi audit ekstern dan stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku.
a. Pelaksanaan audit oleh KAP berjalan efektif dan c. Untuk meningkatkan penanganan pengaduan
telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Nasabah, Divisi Jaringan melakukan sosialisasi
b. Penunjukan Akuntan Publik/KAP telah sesuai kepada segenap Divisi dan Cabang terkait
dengan persyaratan minimum yang ditetapkan penginputan complain ke Handling Complain
dalam ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan System (HCS), selain itu juga diterbitkan PP
audit oleh Akuntan Publik/KAP independen. Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. PP/
c. Kualitas dan cakupan hasil audit Akuntan S14/001-0½018 tanggal 18 September 2018.
Publik/KAP sudah sesuai dengan ketentuan d. BNI Syariah telah menerbitkan PP Syariah Call
yang berlaku. Center Layanan Hasanah Card No. PP/S14/002-
00/2018 tanggal 30 November 2018.
10. Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) e. BNI Syariah telah menerbitkan PP Proses Kasus
a. BNI Syariah telah memiliki kebijakan, sistem dan dan Perlakuan atas Karyawan yang terkena
prosedur tertulis mengenai penyediaan dana sanksi Cfm. PP/S02/009-00/2018 tanggal 28
kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, Desember 2018, sebagai bentuk transparansi
berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya. reward and punishment pegawai.
b. BNI Syariah telah mengevaluasi dan f. BNI Syariah telah menerbitkan PP Kebijakan
mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur Sponsorship yang memuat ketentuan analisa
yang dimiliki terkait BMPD secara berkala, untuk cost and benefit sponsorship Cfm. PP/S02/006-
disesuaikan dengan ketentuan dan perundang- 00/2018 tanggal 13 Desember 2018 sebagai
undangan yang berlaku, serta telah memastikan bentuk transparansi proses sponsorship.
penyediaan dana kepada pihak terkait dan g. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan
penyediaan dana dalam jumlah besar telah tersedia secara tepat waktu dan lengkap sesuai
sesuai dengan prinsip kehati-hatian. ketentuan yang berlaku.
c. BNI Syariah telah menyampaikan secara berkala h. Laporan pelaksanaan GCG telah mencerminkan
laporan tentang BMPD kepada Otoritas Jasa kondisi Bank yang sebenarnya dan telah
Keuangan secara tepat waktu. Penerapan disampaikan secara lengkap dan tepat waktu
penyediaan dana oleh BNI Syariah kepada pihak kepada stakeholders sesuai ketentuan
terkait dan/atau penyediaan dana besar telah yang berlaku.
memenuhi ketentuan yang berlaku tentang i. Guna memperoleh insight terkait dengan
BMPD dan memperhatikan prinsip kehati- implementasi GCG, BNI Syariah secara aktif
hatian maupun perundang-undangan yang berpartisipasi dalam acara Corporate Governance
berlaku serta memperhatikan kemampuan Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan
permodalan dan penyebaran/ diversifikasi oleh The Indonesian Institute for Corporate
portofolio penyediaan dana. Governace (IICG). Dari keikutsertaan tersebut,
pelaksanaan GCG BNI Syariah berdasarkan setiap lini kerja dan operasional dan bertujuan
penilaian tersebut mengalami peningkatan untuk menghasilkan outcome yang sesuai
setiap tahunnya, dengan peroleh score CGPI dengan harapan stakeholders BNI Syariah.
dengan Predikat Indonesia Trusted Company b. Governance Process
dengan perolehan score di tahun 2018 sebesar Secara umum pelaksanaan implementasi GCG
84,60 mengalami peningkatan dibanding tahun telah sesuai dengan ketentuan yang tercermin
sebelumnya sebesar 84,50. dari pemenuhan serta pelaksanaan kewajiban
BNI Syariah kepada pihak regulator serta
Memperhatikan kesimpulan tersebut di atas, maka pemenuhan pelaksanaan kewajiban kepada
kelemahan dan kekuatan pelaksanaan implementasi segenap stakeholders.
GCG di BNI Syariah adalah sebagai berikut: c. Governance Outcome
1. Kekuatan Pelaksanaan GCG Lembaga independen Indonesia Institute for
a. Governance Structure Corporate Governance (IICG) telah melakukan
BNI Syariah telah memiliki struktur dan penilaian terhadap implementasi GCG di BNI
infrastruktur Tata Kelola yang lengkap dan telah Syariah selama 2 tahun berturut-turut yaitu tahun
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, guna 2017 (tahun buku 2016) dan tahun 2018 (tahun
mendukung proses pelaksanaan prinsip GCG di buku 2017) Hasil dari penilaian implementasi
GCG tersebut adalah dalam bentuk score Corporate 2. Kelemahan Pelaksanaan GCG
Governance Perception Index (CGPI) sebesar 84,60. Berdasarkan data yang terdapat pada laporan
Score tersebut mengalami peningkatan dari tahun penerapan fungsi kepatuhan pada Semester II tahun
sebelumnya sebesar 84,50 Terhadap perolehan 2018 disimpulkan bahwa terdapat pelanggaran yang
score CGPI tersebut BNI Syariah memperoleh menimbulkan denda bagi BNI Syariah yaitu sebesar
predikat Indonesia Trusted Company. Rp335.450.000,-. Nilai denda tersebut menurun jika
dibandingkan dengan nilai denda pada periode Semester
Outcome penerapan GCG di BNI Syariah dapat II tahun 2017 yaitu sebesar Rp811.310.000,-
dilihat dari tercapainya sebagian besar kinerja
keuangan terhadap target RBB sampai dengan Direksi akan meningkatkan awareness dari setiap Divisi-
bulan Desember 2018 (unaudited) dilihat pada Divisi terkait kewajiban pelaporan kepada OJK dan Badan
tabel berikut: Regulator Lainnya melalui sosialisasi baik secara langsung
maupun elektronik dan dibantu oleh Divisi terkait, sehingga
Realisasi Target RBB
dapat menekan kelalaian pelaporan yang menimbulkan
Keterangan
Des 2018 Des 2018
Aset 41,05 T 38,65 T Lebih detail, analisa self assessment GCG Semester 2
Pembiayaan 28,30 T 27,08 T tahun 2018 dapat dilihat dari kesimpulan sebagai berikut:
DPK 35,50 T 33,15 T 1. Governance Structure
L/R (EAT) 416 M 406 M
a. Faktor-faktor positif aspek governance structure
Rasio-rasio :
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
ROA 1,42% 1,51%
Komisaris
ROE 10,53% 10,16%
Dari hasil self assessment terhadap
BOPO 85,37% 85,36%
governance structure pada kriteria ini dapat
FDR 79,61% 81,69%
disimpulkan bahwa BNI Syariah telah memiliki
NPF 2,93 3
3 (tiga) Komisaris yang efektif yaitu seorang
CAR 19,15 19,18
Komisaris Utama (Non Independen) Bapak Fero
NI 7,16% 7,11%
Poerbonegoro, dan 2 (dua) orang Komisaris
Independen yaitu Bapak Rizqullah dan Bapak
Max R. Niode, sehingga telah memenuhi
paling kurang 50% Komisaris Independen
dari komposisi Dewan Komisaris. Anggota
Dewan Komisaris BNI Syariah memiliki latar misalnya terkait Komite Kebijakan Risiko
belakang pengalaman, pendidikan, pelatihan, (KKR) No. 51/KKR/2018 tanggal 23 Mei 2018
serta integritas yang baik untuk menunjang perihal kewenangan memutus pembiayaan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan produktif baru/tambahan untuk pembiayaan
Komisaris BNI Syariah. komersial limit 2.
iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
1 (satu) Komisaris masih menunggu hasil fit Komposisi, kompetensi dan kriteria dari Komite
and proper test atau persetujuan OJK yaitu Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan
Bapak Imam Budi Sarjito. Sementara yang Komite Pemantau Risiko telah sesuai dengan
bersangkutan belum efektif, maka yang ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
bersangkutan diangkat sebagai Staff Ahli iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
agar dapat memberikan kontribusi kepada Pengawas Syariah
Dewan Komisaris. Komposisi, kompetensi reput asi dan
ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi independensi DPS BNI Syariah telah sesuai
Dari hasil self assessment terhadap kriteria dengan ketentuan yang berlaku sehingga DPS
ini dapat disimpulkan anggota Direksi yang BNI Syariah dapat melaksanakan tugas dan
efektif berjumlah 4 (empat) orang yaitu Bapak tanggungjawabnya dengan baik.
Abdullah Firman Wibowo sebagai Direktur v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
Utama, Ibu Tribuana Tunggadewi sebagai Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana
Direktur Kepatuhan dan Risiko, Ibu Dhias Serta Pelayanan Jasa
Widhiyati sebagai Direktur Bisnis SME dan Secara umum BNI Syariah telah melaksanakan
Komersial serta Bapak Wahyu Avianto sebagai kegiatan penghimpunan dana, penyaluran
Direktur Keuangan dan Operasional. Komposisi dana, dan pelayanan jasa sesuai dengan
ini telah memenuhi syarat minimal tiga orang prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku.
Direksi yang diwajibkan ketentuan perundang- Hal tersebut didukung dengan kompetensi DPS
undangan, serta memiliki Direktur Utama dan BNI Syariah yang memadai.
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. vi. Penanganan Benturan Kepentingan
Anggota Direksi BNI Syariah memiliki latar BNI Syariah telah memiliki kebijakan-
belakang pengalaman, pendidikan, pelatihan, kebijakan yang bertujuan untuk mencegah
serta integritas yang baik untuk menunjang terjadinya transaksi yang mengandung
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi benturan kepentingan, salah satunya
BNI Syariah. Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Benturan
Kepentingan No. PP/S02/004-00/2016 tanggal
1 (satu) Direktur masih menunggu hasil fit and 27 Desember 2016.
proper test atau persetujuan OJK yaitu Bapak vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Iwan Abdi. Sementara yang bersangkutan Komposisi, kompetensi dan kriteria dari satuan
belum efektif maka diangkat sebagai Senior kerja kepatuhan BNI Syariah telah memenuhi
Executive Vice President (SEVP). ketentuan yang berlaku.
viii. Penerapan Fungsi Audit Intern
Terkait kebijakan pengangkatan Direksi, BNI Struktur organsisasi Audit Internal BNI Syariah
Syariah juga telah memiliki kebijakan baru telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
antara lain: BNI Syariah juga telah memiliki Piagam Internal
• Surat Edaran mengenai kebijakan fasilitas Audit, panduan internal audit, SDM Audit
yang diperoleh pengurus yang belum Internal yang kompeten guna mendukung
mendapat penegasan OJK Cfm. SE/ pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari
PGD/159/2018 tanggal 28 Desember 2018. satuan kerja audit internal.
• Kebijakan Penugasan Pegawai dari PT ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan
selaku Perusahaan Induk ke BNI Syariah KAP telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
Cfm. PP/S04/011-00/2018 tanggal 20 x. Batas Maksimum Penyaluran Dana
Desember 2018. BNI Syariah telah memiliki kebijakan, sistem
• Selain itu BNI Syariah telah memperbaiki dan prosedur tertulis mengenai penyediaan
kebijakan-kebijakan terkait kewenangan dana kepada pihak terkait dan penyediaan
SEVP agar tidak mengurangi akuntabilitas dana besar, berikut monitoring dan
dalam proses pengambilan keputusan, penyelesaian masalahnya.
xi. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non lain memberikan rekomendasi kepada
Keuangan Dewan Komisaris.
BNI Syariah telah melaksanakan transparansi iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
kondisi keuangan dan non keuangan sesuai Pengawas Syariah
dengan ketentuan yang berlaku antara lain Pengangkatan/penggantian anggota DPS
laporan keuangan triwulanan dan tahunan, BNI Syariah serta pelaksanaan tugas dan
laporan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good tanggung jawabnya telah berjalan dengan
Corporate Governance), laporan tahunan (annual baik sesuai dengan prinsip GCG dan ketentuan
report), Informasi Produk Bank dan Penggunaan yang berlaku.
Data Pribadi Nasabah, dsb. v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
Untuk lebih meningkatkan penerapan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta
monitoring penanganan pengaduan nasabah Pelayanan Jasa
secara komprehensif berdasarkan POJK Proses pengembangan produk dan pelaksanaan
Perlindungan Konsumen, maka Divisi Jaringan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana
telah mensosialisasikan kembali kepada dan layanan Bank telah sesuai dengan fatwa
segenap divisi dan cabang untuk menginput DSN-MUI dan opini DPS.
setiap complain pada Handling Complain vi. Penanganan Benturan Kepentingan
System (HCS), selain itu telah dibuat kebijakan Selama tahun 2018, tidak terjadi transaksi
PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. PP/ yang mengandung benturan kepentingan
S14/001-0½018 tanggal 18 September 2018 dan yang melibatkan Direksi, Dewan Komisaris
PP Syariah Call Center Layanan Hasah Card No. maupun DPS baik secara langsung maupun
PP/S14/002/2018 tanggal 30 November 2018. tidak langsung.
b. Faktor-faktor negatif aspek governance structure vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut: Penerapan fungsi kepatuhan BNI Syariah
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek governance telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
structure BNI Syariah perundang-undangan. Tugas dan tanggung
jawab dari Direktur Kepatuhan serta satuan kerja
2. Governance Process kepatuhan telah dilaksanakan dengan baik dan
a. Faktor-faktor positif aspek governance process BNI memadai dalam rangka mendorong terciptanya
Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut: budaya kepatuhan Bank. Pengangkatan Direktur
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan
Komisaris yang berlaku.
Dari hasil self assessment terhadap viii. Penerapan Fungsi Audit Intern
governance process dapat disimpulkan bahwa SKAI telah melaksanakan fungsi pengawasan
pengangkatan/penggantian anggota Dewan secara independen, dengan cakupan tugas
Komisaris, pelaksanaan tugas dan tanggung yang memadai dan sesuai dengan rencana
jawab yaitu tindakan pengawasan, evaluasi pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.
serta independensi dari Dewan Komisaris telah ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
memadai, termasuk memastikan pelaksanaan Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan
prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan Bank, BNI Syariah telah menunjuk Akuntan
usaha Bank. Publik dan KAP yang terdaftar di Otoritas
ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Jasa Keuangan yang mampu bekerja secara
Pengangkatan/penggantian Direksi telah sesuai independen, memenuhi standar profesional
dengan ketentuan perundang-undangan. akuntan publik dan perjanjian kerja serta
Direksi telah melaksanakan pengurusan Bank ruang lingkup audit yang ditetapkan dan
berdasarkan prinsip kehati-hatian, prinsip mampu berkomunikasi dengan otoritas
syariah, dan prinsip GCG. Temuan hasil audit yang berwenang.
telah ditindaklanjuti, serta hal-hal lain terkait x. Batas Maksimum Penyaluran Dana
dengan governance process telah dipenuhi dan Dengan terpenuhinya governance structure
memberikan hasil yang optimal. pada kriteria ini, maka BNI Syariah telah
iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan,
Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi sistem dan prosedur yang dimiliki terkait BMPD
serta Komite Pemantau Risiko melaksanakan secara berkala, untuk disesuaikan dengan
tugas dan fungsinya secara memadai, antara ketentuan dan perundang-undangan yang
berlaku, serta telah memastikan penyediaan
dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana Secara finansial, hal ini bisa dilihat dari
dalam jumlah besar telah sesuai dengan prinsip pencapaian sebagian besar kinerja keuangan
kehati-hatian. BNI Syariah terhadap target RBB sampai
xi. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non dengan 31 Desember 2018 dapat dilihat pada
Keuangan tabel berikut:
BNI Syariah telah melaksanakan transparansi
kondisi keuangan dan non keuangan sesuai Realisasi Target RBB
dengan ketentuan perundang-undangan yang Keterangan
Des 2018 Des 2018
berlaku melalui penyampaian laporan keuangan Aset 41,05 T 38,65 T
dan non keuangan kepada pihak terkait tepat Pembiayaan 28,30 T 27,08 T
waktu serta telah mentransparansikan informasi DPK 35,50 T 33,15 T
produk sesuai ketentuan yang berlaku kepada L/R (EAT) 416 M 406 M
Nasabah dan pihak lainnya. Rasio-rasio :
b. Faktor-faktor negatif aspek governance process
ROA 1,42% 1,51%
BNI Syariah
ROE 10,53% 10,16%
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek governance
BOPO 85,37% 85,36%
process BNI Syariah
FDR 79,61% 81,69%
3. Governance Outcome
NPF 2,93 3
a. Faktor-faktor positif aspek governance outcome
CAR 19,15 19,18
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
NI 7,16% 7,11%
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Komisaris telah dilakukan secara optimal dan Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite
memenuhi ketentuan perundang-undangan, telah memberikan hasil yang memuaskan.
salah satunya adalah pengawasan dan iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
evaluasi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris Pengawas Syariah
menghasilkan peningkatan kinerja BNI Syariah, Komposisi, kompetensi, dan kriteria DPS
baik secara finansial maupun non finansial. BNI Syariah yang memadai, maka tugas dan
ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi tanggung jawab sebagai DPS BNI Syariah dapat
Governance outcome pada kriteria ini adalah dilaksankan dengan ketentuan yang berlaku.
dengan telah dilaksanakannya tugas dan v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
tanggung jawab Direksi secara optimal, maka Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta
efektivitas terhadap pelaksanaan tugas dan Pelayanan Jasa
tanggung jawab Direksi tersebut adalah Kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana,
memadai. Hal ini dibuktikan peningkatan kinerja serta pelayanan jasa BNI Syariah telah memiliki
BNI Syariah, baik secara finansial maupun SOP yang sesuai dengan prinsip syariah.
non finansial. vi. Penanganan Benturan Kepentingan
Dengan terpenuhinya governance structure dan
governance process pada kriteria ini, maka BNI
Syariah tidak mengalami benturan kepentingan
yang dapat mengurangi aset BNI Syariah atau
mengurangi keuntungan BNI Syariah telah
diungkapkan dalam setiap keputusan dan telah
terdokumentasi dengan baik. Operasional BNI
Syariah bebas dari intervensi Pemegang Saham
/pihak terkai/pihak lainnya.
vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Dengan terpenuhinya governance structure
dan governance process pada kriteria ini,
maka penerapan terhadap fungsi kepatuhan
BNI Syariah memberikan hasil yang memadai
salah satunya adalah dengan adanya penurunan
Hasil penilaian Self Assessment Tata Kelola Semester II sesuai ketentuan BI/OJK dalam 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tahun 2018 2017 2016 2015 2014
Peringkat 2 2 2 2 2
Tahun 2018, selain melaksanakan self assessment sesuai Kerangka GCG” sebagai tema, dilaksanakan pada bulan
dengan ketentuan BI/OJK yang mengharuskan bahwa Juli s/d November 2018, dengan tahapan sebagai berikut:
Bank melakukan penilaian sendiri secara internal (internal a. Self assessment (SA) yaitu mengetahui persepsi
self assessment) terhadap pelaksanaan GCG, BNI Syariah stakeholders perusahaan baik internal dan eksternal
juga melaksanakan pengukuran kualitas penerapan GCG tentang implementasi GCG dalam bentuk kuisioner
oleh pihak eksternal yang independen yaitu Corporate yang menyajikan pertanyaan-pertanyaan seputar
Governance Perception Index (CGPI) dengan melalui GCG yang perlu dijawab oleh responden. Responden
lembaga The Indonesian Institute for Corporate Governance meliputi seluruh pihak yang berkepentingan
(IICG). Dalam event CGPI Award dalam rangka penilaian (stakeholders) perusahaan. Pertanyaan kuisioner
dimaksud, BNI Syariah mampu meraih award kategori SA mencakup beberapa aspek penilaian mulai dari
Trusted Company. komitmen, prinsip TARIF (transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, dan kewajaran), dll.
CORPORaTe gOveRnanCe PeRCePTiOn inDex (CgPi) b. Sistem dokumentasi, merupakan penilaian terhadap
1. Mekanisme Penilaian Program Riset dan pemeringkatan sistem dokumentasi perusahaan di antaranya terkait
Corporate Governance Perception Index 2017 (disingkat dengan dokumentasi kebijakan, mekanisme, dan
dengan CGPI 2017) telah diselenggarakan pada tahun hasil dari implementasi sistem, konsep CG, dan
2018 dengan tema “Transformasi Model Bisnis dalam hal-hal lain yang terkait dengan pencapaian kinerja,
Governance
Governance Process Governance Outcome
Structure
36,48 26,24
21,88
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang berkelanjutan Peningkatan kualitas Tata Kelola di Tahun 2018 dilakukan
memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengkaji dan menyempurnakan peraturan dan
pengelolaan terhadap risiko, kinerja perusahaan, memperkuat kebijakan Tata Kelola dengan mengikuti perubahan peraturan
kondisi internal perusahaan, dan meningkatkan reputasi atau dari Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga lainnya.
citra positif sebagai Bank yang memegang kepercayaan
publik serta berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Usaha yang secara konsisten dilakukan BNI Syariah dalam
menerapkan prinsip GCG telah mendapatkan pengakuan
Dalam rangka mempertahankan kondisi kesehatan dari pihak eksternal, di mana penghargaan-penghargaan
Bank yang berada dalam penilaian SEHAT, BNI Syariah yang diterima tahun 2018 tersebut menunjukkan efektifitas
terus memperkuat implementasi Governance, Risk dan penerapan prinsip-prinsip GCG di BNI Syariah, termasuk
Compliance yang akan meningkatkan integrasi Tata Kelola, usaha-usaha perbaikan keberlanjutan yang dilakukan oleh
Manajemen Risiko, dan Fungsi Kepatuhan. manajemen. Pencapaian ini diikuti dengan peningkatan
kinerja BNI Syariah secara keseluruhan.
Pemerintah Masyarakat
60% 40%
99,94% 0,06%
Pihak Yang
Mempunyai Hak Jumlah Nomor
Jumlah Yang Disetor
Pemegang Saham Alamat Gadai Atas Saham/ Lembar Surat %
(Rp)*)
Penerima Jaminan Saham Saham
Fidusia Saham
PT Bank Gedung BNI - 2.500.000 00001 Rp2.500.000.000.000,- 99.94%
NegaraIndonesia Jl. Jenderal
(Persero) Tbk Sudirman Kav. 1
Jakarta
PT BNI Life Centennial Tower, - 1.500 00002 Rp1.500.000.000,- 0.06%
Insurance Lantai 9
Jl Gatot Subroto Kav
24-25, Jakarta
TOTAL 2.501.500 Rp2.501.500.000.000,- 100%
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Laporan
perusahaan tertinggi dan mempunyai wewenang yang Keuangan Tahunan.
tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam 2. Menentukan penggunaan keuntungan Perusahaan.
batas yang ditentukan dalam Undang-Undang dan/atau 3. Penunjukan Akuntan Publik.
Anggaran Dasar. RUPS merupakan forum di mana Direksi 4. Pengangkatan dan persetujuan atas pengunduran/
dan Dewan Komisaris melaporkan dan bertanggung jawab pemberhentian anggota Direksi, Dewan Komisaris dan
atas kinerja mereka terhadap Pemegang Saham. Dalam Dewan Pengawas Syariah.
RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan 5. Penetapan gaji/honorarium dan tunjangan lain bagi
yang berkaitan dengan Perusahaan dari Direksi dan/atau Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah.
Dewan Komisaris sesuai dengan mata acara rapat dan tidak 6. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.
bertentangan dengan kepentingan Perusahaan. 7. Peningkatan Modal Dasar dan Modal Disetor Perusahaan.
8. Penggabungan, peleburan, atau memisahkan Perusahaan.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 40 tahun 9. Keputusan atas dilakukannya transaksi yang melebihi
2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar nilai tertentu, atau kriteria tertentu.
Perseroan, RUPS dibagi menjadi 2 (dua), yaitu RUPS Tahunan 10. Dan lain-lain yang wajib memerlukan persetujuan
dan RUPS Luar Biasa. pemegang saham melalui RUPS sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku.
BNI Syariah mempunyai beberapa keputusan penting yang
hanya dapat diambil melalui RUPS di antaranya:
Berdasarkan Buku Pedoman Perusahaan terkait Tata 4. BNI Syariah menyelenggarakan RUPS atas permintaan
Kelola Perusahaan menyatakan bahwa BNI Syariah wajib Pemegang Saham dengan persentase 1/10 atau lebih
menyelenggarakan Daftar Pemegang Saham secara tertib dari jumlah keseluruhan saham.
dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan 5. BNI Syariah wajib menyediakan informasi mengenai
Anggaran Dasar Bank. perusahaan secara tepat waktu, benar dan teratur bagi
Ada pun hak Pemegang Saham adalah sebagai berikut : pemegang saham, kecuali hal-hal yang bersifat rahasia.
1. BNI Syariah memberikan bukti kepemilikan saham 6. BNI Syariah tidak memihak kepada pemegang saham
kepada Pemegang Saham. tertentu dengan memberikan informasi yang tidak
2. BNI Syariah memastikan hak Pemegang Saham untuk diungkapkan kepada pemegang saham lainnya,
hadir dan memberikan suara dalam RUPS. informasi harus diberikan kepada semua pemegang
3. BNI Syariah memastikan pembayaran dividen kepada saham tanpa menghiraukan jenis dan klarifikasi saham
Pemegang Saham sesuai keputusan RUPS. yang dimilikinya.
1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perusahaan atau dapat menyampaikan usulan mata acara RUPS Tahunan
di tempat Perusahaan melakukan kegiatan usaha. paling lambat 7 hari sebelum tanggal pemanggilan.
2. Pemberitahuan rencana RUPS Tahunan disertai usulan 4. RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa diselenggarakan
mata acara RUPS kepada Para Pemegang Saham dan dengan didahului pemanggilan RUPS melalui surat
Dewan Komisaris. tercatat atau dengan surat kabar dalam jangka waktu
3. Dewan Komisaris dan Pemegang Saham mewakili paling paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal
sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham dikeluarkan RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal
pemanggilan dan tanggal RUPS diadakan.
5. Pemanggilan RUPS wajib mencantumkan hari, tanggal, 8. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan
waktu, tempat dan mata acara rapat, dengan disertai dalam RUPS dibuat berita acara RUPS sebagai bukti sah
pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan untuk semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang
dalam rapat serta laporan tahunan tersedia di kantor keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat.
Perusahaan mulai dari hari dilakukan pemanggilan 9. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah
sampai dengan tanggal rapat diadakan. untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
6. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka
½ (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham keputusan diambil berdasarkan suara setuju
dengan hak suara hadir atau diwakili. Dalam hal kuorum sebagaimana diatur di anggaran dasar.
tidak tercapai maka RUPS kedua dan ketiga dapat 10. Pemegang saham juga dapat mengambil keputusan
diselenggarakan sesuai mekanisme yang diatur dalam yang sah tanpa mengadakan RUPS, dengan ketentuan
anggaran dasar. semua pemegang saham telah diberitahu secara tertulis
7. RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam hal dan semua pemegang saham memberikan persetujuan
Komisaris Utama berhalangan maka dapat digantikan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
oleh anggota Dewan Komisaris lain, atau salah satu menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang
anggota Direksi, atau pemegang saham sesuai diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan
ketentuan anggaran dasar. yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
sah dalam RUPS.
Tata cara pengambilan keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Keputusan RUPS dibuat berita
acara RUPS sebagai bukti sah tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat.
RUPS RUPS Pertama RUPS Kedua RUPS Kedua
Kuorum Keputusan Kuorum Keputusan Kuorum Keputusan
Dihadiri Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
lebih dari ½ dari ½ jumlah sedikit 1/3 dari ½ jumlah ketua ketua
dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
RUPS Mengalihkan Kekayaan Dihadiri paling Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
atau Menjadikan Jaminan sedikit 3/4 dari 3/4 jumlah sedikit 2/3 dari 3/4 jumlah ketua ketua
Hutang Kekayaan Perseroan dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
Lebih dari 50% dari Seluruh seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
Kekayaan Bersih Perseroan baik
dalam satu transaksi atau lebih
RUPS Perubahan Direksi, Dihadiri Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
Dewan Komisaris, DPS dan lebih dari ½ dari ½ jumlah sedikit 1/3 dari ½ jumlah ketua ketua
Pengeluaran/ Peningkatan dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
Modal Ditempatkan dan Disetor seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
RUPS Perubahan Anggaran Dihadiri paling Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
Dasar Perseroan sedikit 2/3 dari 2/3 jumlah sedikit 3/5 dari 1/2 jumlah ketua ketua
dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
RUPS Dihadiri paling Disetujui Dihadiri paling Disetujui Ditetapkan Ditetapkan
Penggabungan, sedikit 3/4 paling sedikit sedikit 2/3 lebih dari ¾ ketua ketua
Peleburan, dari jumlah ¾ dari jumlah dari jumlah dari jumlah pengadilan pengadilan
Pengambil alihan, seluruh saham seluruh saham seluruh saham seluruh saham negeri negeri
Pemisahan, yang hadir yang hadir
Pengajuan Pailit,
Pembubaran
RUPS Tahunan 2018 dihadiri oleh Anggota Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Corporate Secretary,
Notaris dan juga dihadiri oleh perwakilan pemegang saham dan/atau kuasanya yang diwakili sejumlah 2.501.500 (satu juta
lima ratus satu ribu lima ratus) lembar saham atau merupakan 100% dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan
perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:
No Nama Keterangan
1 Aryanto Purwadi Perwakilan/Kuasa dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Pemegang Saham Mayoritas)
2 Geger Nuryaman M Perwakilan/Kuasa dari PT BNI Life Insurance (Pemegang Saham)
3 Abdullah Firman Wibowo Anggota Direksi
4 Junaidi Hisom Anggota Direksi
5 Dhias Widhiyati Anggota Direksi
6 Tribuana Tunggadewi Anggota Direksi
7 Fero Poerbonegoro Anggota Dewan Komisaris
8 Rizqullah Anggota Dewan Komisaris
9 Max R. Niode Anggota Dewan Komisaris
10 Fathiah Helmi Notaris
Seluruh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta dan telah dilaporkan kepada Pemegang Saham,
tersebut dituangkan dalam Akta No. 104 tanggal 27 April Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Otoritas
2018 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris Jasa Keuangan pada 27 April 2018.
Tahun 2018, Perseroan menyelenggarakan 2 (dua) kali 5. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota DPS
RUPS Luar Biasa yang dilaksanakan secara sirkuler. Ada dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk satu kali masa
pun keputusan dari RUPS Luar Biasa tahun 2018 adalah jabatan kecuali apa bila RUPS menentukan lain.
sebagai berikut :
RuPs LuaR biasa TanggaL 20 sePTembeR 2018
RuPs LuaR biasa TanggaL 19 maReT 2018
Keputusan
Keputusan Menyetujui dan mengangkat Tuan Imam Budi Sarjito*
Menyetujui perubahan Pasal 16 ayat 7 butir e Anggaran sebagai Komisaris Perseroan. Pengangkatan tersebut
Dasar Perseroan sehingga Pasal 16 ayat 7 Anggaran Dasar berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan OJK atas
Perseroan secara keseluruhan menjadi sebagai berikut: Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dan memenuhi
1. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat setelah ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Jabatan
mendapatkan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia. Komisaris yang diangkat sejak disetujui OJK dan
2. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat oleh RUPS memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku
untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan
yang mengangkatnya atau yang ditetapkan lain oleh yang ke 3 sejak pengangkatannya atau RUPS Tahunan yang
RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan diselenggarakan tahun 2021, tanpa mengurangi hak RUPS
yang ke 3 (tiga) setelah pengangkatannya, dengan tidak untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota
DPS sebelum masa jabatannya berakhir. *belum efektif sampai akhir tahun 2018, namun efektif per 27 Maret 2019
3. Pengangkatan anggota DPS oleh RUPS berlaku efektf
setelah lulus fit and proper test dari OJK.
4. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS
tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) melaksanakan tugas Komitmen DPS dalam melakukan fungsi pengawasan
dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip Good terhadap operasional BNI Syariah adalah melakukan
Corporate Governance (GCG) serta memberikan nasihat dan review terhadap kegiatan BNI Syariah selama tahun 2018
saran kepada Direksi terkait dengan pelaksanaan kegiatan dalam upaya meningkatkan pengawasan praktik syariah.
Bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Dewan Pengawas Keseluruhan temuan hasil uji petik langsung pada kantor
Syariah diangkat dan disahkan melalui RUPS sesuai dengan cabang telah disampaikan kepada Direksi atau unit kerja
rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional (DSN). terkait untuk ditindaklanjuti dan diperbaiki guna memenuhi
kesesuaian dengan prinsip syariah yang telah ditetapkan.
DPS BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Tertib Kerja Secara garis besar pedoman ini mengatur Tata Tertib Kerja
Dewan Pengawas Syariah berdasarkan Surat Keputusan DPS terkait:
DPS No. BNISy/ DPS/SK/XII/2014/001, tanggal 11 Desember 1. Persyaratan;
2014. Pedoman telah diunggah pada situs web Perusahaan 2. Prosedur Pengangkatan dan/atau Penggantian;
dan media sosialisasi internal yaitu Electronic Corporate 3. Komposisi;
Guidelines (ECG). 4. Etika Jabatan;
5. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan;
6. Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas;
7. Staf dan Unit Asistensi Dewan Pengawas Syariah;
8. Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab, Hak dan Kewajiban;
9. Waktu Kerja, Rapat, dan Pendapat Syariah;
10. Hubungan Kerja.
Terdapat 2 (dua) macam persyaratan yang harus dipenuhi uji kemampuan dan kepatuhan yang ditetapkan
oleh calon anggota DPS yaitu persyaratan umum yang oleh OJK.
merupakan persyaratan dasar yang ditetapkan oleh peraturan b. Memiliki kompetensi yang paling kurang memiliki
perundang-undangan yang berlaku, dan persyaratan khusus pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah
yang merupakan persyaratan yang menyesuaikan dengan mu’amalah dan pengetahuan di bidang perbankan
kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan sebagai badan usaha dan/atau keuangan secara umum; dan
yang bergerak di sektor perbankan. c. Memenuhi reputasi keuangan, yang paling
1. Persyaratan Umum kurang mencakup:
Anggota DPS adalah orang perseorangan yang: i. Tidak termasuk dalam daftar kredit macet; dan
a. Memiliki Integritas yang paling kurang mencakup: ii. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi
i. Memiliki akhlak dan moral yang baik; Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris
ii. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan atau anggota Direksi yang dinyatakan bersalah
perbankan syariah dan peraturan perundang- menyebabkan suatu perseroan dinyatakan
undangan lain yang berlaku; pailit dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir
iii. Memiliki komitmen terhadap pengembangan sebelum dicalonkan.
Perusahaan yang sehat dan tangguh; 2. Persyaratan Khusus
iv. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus Persyaratan khusus merupakan rincian dari kompetensi
sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai dan hal-hal lain yang disyaratkan bagi DPS sesuai
KOMPOSISI DPS
Sesuai dengan ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 12/13/DPbS dan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 11/33/ PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,
maka Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk BNI Syariah terdiri atas 2 (dua) orang termasuk 1 (satu) orang ketua dan
1 (satu) orang anggota. Berdasarkan peraturan tersebut, susunan DPS BNI Syariah hingga 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:
Masa Jabatan
No. Nama & Jabatan Rekomendasi DSN- Pengangkatan
Pengangkatan Persetujuan OJK/BI Masa Berlaku
MUI Kembali
1 KH Ma’ruf Amin Pendirian BNI Surat No. U-260/ Persetujuan Izin RUPS Luar Sampai
(Ketua) Syariah DSN-MUI/VII/2009 Prinsip Pendirian Biasa tanggal RUPS Tahunan
tanggal 30 Juli No.12/2/DpG/ 12 Agustus 2019
2009 DPbS tanggal 8 2015
Februari 2010
2 Hasanudin Pendirian BNI Surat No. U-260/ Persetujuan Izin RUPS Luar Sampai
(Anggota) Syariah DSN-MUI/VII/2009 Prinsip Pendirian Biasa tanggal RUPS Tahunan
tanggal 30 Juli No.12/2/DpG/ 12 Agustus 2019
2009 DPbS tanggal 8 2015
Februari 2010
Tugas dan tanggung jawab DPS adalah memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Perseroan
agar sesuai dengan Prinsip Syariah yang tercermin pada 3 (tiga) fungsi, yaitu:
Dengan tetap memperhatikan fungsi pengawasannya, berikut adalah rangkap jabatan Dewan Pengawas Syariah selama 2018:
No DPS Posisi di Perusahaan Lain Perusahaan Lain
1 KH Ma’ruf Amin Ketua PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
(Ketua) Ketua PT. Bank Mega Syariah
Ketua PT. BNI Life Insurance
(Unit Usaha Syariah)
Ketua PT Bank Syariah Mandiri
TINGKAT KEHADIRAN
Selama tahun 2018, DPS BNI Syariah mengadakan 25 kali rapat DPS dan 1 kali rapat gabungan (bersama Dewan Komisaris
dan atau Direksi), sehingga total DPS mengadakan rapat sebanyak 26 kali. Kehadiran dalam rapat selama tahun 2018
diuraikan sebagai berikut:
Rapat DPS
Nama Jabatan Presentasi Tingkat
Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran Rapat
Kehadiran (%)
KH. Ma’ruf Amin Ketua 26 26 100%
Hasanudin Anggota 26 26 100%
Data dan informasi yang dibutuhkan DPS dalam rangka melaksanakan tugas pengawasannya
dapat diperoleh melalui kegiatan diskusi, dokumen kerja, data transaksi, dll.
Berdasarkan hasil pengawasan selama tahun 2018, DPS menyampaikan bahwa secara umum kegiatan operasional BNI
Syariah telah sesuai dengan Prinsip Syariah, Fatwa DSN-MUI dan Opini DPS. Kesalahan/kekurangan yang terjadi pada
kegiatan operasional tidak mengarah pada kesalahan dalam membuat kebijakan, melainkan lebih kepada pemahaman
individu atas suatu Produk dan Pedoman Operasional Bank. Atas kesalahan/kekurangan tersebut DPS merekomendasikan
agar setelah kesalahan/kekurangan diketahui, maka harus segera dilakukan perbaikan-perbaikan. Apabila terdapat unsur
kesengajaan sehingga terdapat Prinsip Syariah yang tidak terpenuhi, maka terhadap kesalahan/kekurangan yang disengaja
tersebut harus ada punishment.
Tahun 2018, DPS BNI Syariah kembali melakukan review pemenuhan prinsip syariah terhadap Sukuk Mudharabah Bank
BNI Syariah I Tahun 2015 yang listing tanggal 15 Mei 2015 dengan dana sukuk yang berhasil dihimpun sebesar Rp500
miliar dan hasil realisasi bersih senilai Rp497,22 miliar setelah dikurangi biaya penawaran umum senilai Rp2,78 miliar.
DPS berpendapat bahwa dana hasil Penawaran Umum yang digunakan untuk pembiayaan syariah mata uang rupiah,
meliputi pembiayaan produktif (39,11%), pembiayaan konsumtif (52,83%), pembiayaan mikro (5,86%) dan pembiayaan
kartu (2,2%) telah memenuhi prinsip syariah di pasar modal.
DeWan KOmisaRis
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang melaksanakan Good Corporate Governance, mengawasi
bertugas melakukan pengawasan secara umum dan dan memberi arahan atas kinerja Direksi, memberi nasihat
atau khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi dan memastikan bahwa Direksi melaksanakan tugasnya
dalam menjalankan dan mengelola perusahaan. Dewan sesuai dengan kepentingan para pihak yang berkepentingan
Komisaris bertugas memastikan bahwa perusahaan (stakeholder).
DASAR HUKUM
Pembentukan Dewan Komisaris BNI Syariah didasarkan 5. POJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian
pada beberapa ketentuan, antara lain: Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama Lembaga
1. Undang-undang No.21 t ahun 20 08 tent ang Jasa Keuangan.
Perbankan Syariah. 6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/6/ PBI/2012 tentang
2. Undang-undang No.40 t ahun 20 07 tent ang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)
Perseroan Terbatas. Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/ POJK.04/2014 7. Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana Akta
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.4 tanggal 7
Perusahaan Publik, Dewan Komisaris adalah Organ Januari 2016.
Emiten atau Perusahaan Publik. 8. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank BNI Syariah
4. Peraturan Bank Indonesia No.11/3/PBI/2009 tentang tentang Penetapan Piagam Komite Nominasi dan
Bank Umum Syariah, Pasal 23. Remunerasi No.KEP/01/DK/2015
Dewan Komisaris BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Adapun isi pengaturan terkait tata tertib kerja Dewan
Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Komisaris menurut pedoman ini antara lain:
SKB No.KP/DIR/016 & KP/01/DK/2013 serta Petunjuk 1. Persyaratan Anggota Dewan Komisaris;
Pelaksanaan Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi dan Dewan 2. Komisaris Independen;
Komisaris No.PP/S02/003-00/2016 tanggal 1 September 3. Komposisi Anggota;
2016. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris telah 4. Masa Jabatan;
diunggah pada situs web Perusahaan dan media sosialisasi 5. Pengangkatan dan Pemberhentian;
internal yaitu Electronic Corporate Guidelines (ECG). 6. Etika Jabatan;
7. Hak dan Wewenang;
8. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab;
9. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan;
10. Tantiem;
11. Program Orientasi;
12. Program Peningkatan Kapabilitas;
13. Sekretaris Dewan Komisaris;
14. Komite di Bawah Dewan Komisaris.
Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan 5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
Komisaris BNI Syariah, kriteria dan persyaratan anggota dibutuhkan Perusahaan.
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 6. Memiliki komitmen terhadap pengembangan
1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. operasional Bank Syariah yang sehat.
2. Cakap melakukan perbuatan hukum. 7. 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan menjabat tidak pernah diberhentikan dengan tidak
selama menjabat: hormat dari suatu pekerjaan.
a. Tidak pernah dinyatakan pailit. 8. Memiliki kompetensi dan pengalaman dalam bidang-
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau bidang yang menunjang pelaksanaan tugas dan
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah kewajiban Dewan Komisaris dan memiliki integritas
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit. dan reputasi yang tinggi, serta memiliki komitmen
c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak penyediaan waktu yang memadai.
pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau 9. Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak
berkaitan dengan sektor keuangan. pidana tertentu yang telah diputus oleh pengadilan yang
d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam waktu
angota Dewan Komisaris yang selama menjabat: 20 (dua puluh) tahun terakhir.
e. pernah tidak menyelengarakan RUPS tahunan; 10. Tidak pernah melakukan tindakan fraud (penipuan,
i. pertanggungjawabannya sebagai anggota penggelapan, dan kecurangan) di bidang perbankan,
Direksi dan/atau aggota Dewan Komisaris keuangan dan usaha lainnya.
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah 11. Tidak termasuk daftar orang tercela di bidang perbankan
tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai dan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit &
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan proper test) yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa
Komisaris kepada RUPS; dan Keuangan berdasarkan peraturan perundangan
ii. pernah menyebabkan perusahaan yang yang berlaku.
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran 12. Tidak terdaftar dalam Daftar Tidak Lulus (DTL).
dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi
kewajiban menyampaikan laporan tahunan Selain itu, calon Dewan Komisaris juga harus membuat Surat
dan/ atau laporan keuangan kepada Otoritas Pernyataan bahwa telah memenuhi seluruh persyaratan
Jasa Keuangan. di atas yang ditandatangani di atas materia sebagai salah
4. Memiliki komitmen untuk mematuhi Peraturan satu dokumen persyaratan uji kemampuan dan kepatutan
Perundang-undangan. di OJK, serta telah didokumentasikan oleh Perusahaan.
Berdasarkan Pasal 25 PBI No. 11/3/PBI 2009 tentang Bank RUPS. Pengangkatan melalui RUPS efektif setelah yang
Umum Syariah dan Anggaran Dasar Perusahaan, bahwa bersangkutan lulus uji kemampuan dan kepatutan dan/atau
jumlah angota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia,
Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah anggota Dewan seorang di antaranya diangkat sebagai Komisaris Utama,
Komisaris BNI Syariah adalah sebanyak 4 (empat) orang. dan 50% (lima puluh persen) di antaranya adalah Komisaris
Seluruh anggota Dewan Komisaris tersebut telah melalui Independen. Susunan anggota Dewan Komisaris yang efektif
proses nominasi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi telah diaktanotariskan dan dilaporkan pemberitahuannya ke
BNI Syariah dan diangkat berdasarkan persetujuan Kementerian Hukum dan HAM.
Komposisi Dewan Komisaris BNI Syariah per tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :
Rekomendasi
Pengangkatan oleh
Nama Jabatan Komite Nominasi Persetujuan OJK Periode Jabatan
RUPS
dan Remunerasi
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Nota Intern No. RUPS Tahunan 25 Keputusan Anggota Sampai RUPS
KRN/3/2016 tanggal Februari 2016 Dewan Komisioner Tahunan 2019
25 Februari 2016 OJK No. KEP-
dan Persetujuan 46/D.03/2016
RUPS Tahunan 25 tanggal 8
Februari 2016 Septermber 2016
Rizqullah Komisaris Nota Intern No. RUPS Tahunan 25 Keputusan Anggota Sampai RUPS
Independen KRN/4/2016 tanggal Februari 2016 Dewan Komisioner Tahunan 2019
25 Februari 2016 OJK No. KEP-
45/D.03/2016
tanggal 6
September 2016
Max R. Niode Komisaris Risalah Rapat RUPS-LB 29 Keputusan Anggota Sampai RUPS
Independen Komite Nominasi Desember 2017 Dewan Komisioner Tahunan 2019
dan Remunerasi OJK No. KEP-
KNR-01/2017 226/D.03/2017
tanggal 31 Januari tanggal 19
2017 Desember 2017
Imam Budi Sarjito* Komisaris Risalah Rapat KNR RUPS-LB 20 Masih menjalani fit
No. 04/2018 tanggal September 2018 and proper test OJK
4 Mei 2018.
*belum efektif sampai akhir tahun 2018, namun efektif per 27 Maret 2019
Tugas utama Dewan Komisaris adalah melakukan 4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya dan akan dijalankan oleh Direksi;
pengurusan Perusahaan oleh Direksi termasuk pengawasan 5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan serta Rapat Dewan Komisaris;
ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta 6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, untuk Dewan Komisaris;
kepentingan Perusahan dan sesuai maksud dan tujuan 7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
Perusahaan, serta melakukan tugas yang secara khusus ketentuan Anggaran Dasar;
diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, perundang- 8. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan
undangan dan/atau keputusan RUPS. Nominasi, Komite Pemantau Risiko, dan Komite lainnya.
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam
WeWenang: jangka waktu tertentu atas beban perseroan, jika
1. Memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, persediaan dianggap perlu dan dengan memperhatikan ketentuan
barang-barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan yang berlaku;
uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat 10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam
berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai
dijalankan oleh Direksi; dengan ketentuan Anggaran Dasar;
2. Memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman 11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-
atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;
dikuasai oleh Perseroan; 12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
3. Meminta keterangan/penjelasan dari Direksi dan/ sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang Perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau
menyangkut pengelolaan Perseroan dan Direksi harus keputusan RUPS.
memberikan semua keterangan/penjelasan yang
berkenaan dengan Perseroan sebagaimana diperlukan
oleh Dewan Komisaris;
Dewan Komisaris telah melaksanakan pembagian tugas di antara anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam
Anggaran Dasar Perusahaan dan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris. Adapun pembagian tugas tersebut yaitu:
Nama Jabatan Bidang Tugas
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Membawahi Komite Pemantau Risiko serta
Komite Nominasi dan Remunerasi
Rizqullah Komisaris Independen Membawahi Komite Pemantau Risiko serta
Komite Nominasi dan Remunerasi
Max R. Niode Komisaris Independen Membawahi Komite Audit serta Komite
Nominasi dan Remunerasi
Imam Budi Sarjito* Komisaris Membawahi Komite Audit serta Komite
Nominasi dan Remunerasi
*belum efektif sampai akhir tahun 2018, namun efektif per 27 Maret 2019
Setiap anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan 1. Tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan
tugasnya wajib bebas dari pengaruh manajemen derajat kedua termasuk besan dengan sesama anggota
Perusahaan, Pemegang Saham, maupun pihak-pihak Dewan Komisaris atau anggota Direksi sesuai dengan
lainnya. Anggota Dewan Komisaris dipilih berdasarkan ketentuan yang berlaku.
proses nominasi selayaknya melakukan tugas mereka 2. Merupakan pihak yang independen terhadap pemilik
dengan tidak mengutamakan kepentingan dari pihak-pihak atau pemegang saham pengendali Bank.
yang menominasikannya. 3. Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
Setiap anggota Dewan Komisaris telah menandatangani surat Pemegang Saham Pengendali, anggota Dewan Komisaris
pernyataan independensi sebagai persyaratan pengajuan lainnya, dan/atau Direksi atau hubungan keuangan dan/
persetujuan OJK dan didokumentasikan perusahaan, antara atau kepemilikan saham dengan Bank, sehingga dapat
lain menyatakan: mendukung kemampuan untuk bertindak independen
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah (khusus Komisaris Independen).
*belum efektif sampai akhir tahun 2018, namun efektif per 27 Maret 2019
Berdasarkan Daftar Khusus Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya baik dalam Perusahaan
maupun perusahan lain, yang dimutakhirkan setiap 6 (enam) bulan atau setiap ada perubahan. Pada posisi per tanggal 31
Desember 2018 informasi kepemilikan saham dimaksud adalah sebagai berikut:
No Nama Status Saham di BNI Syariah Saham di Perusahaan lain Tahun Perolehan
1 Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Tidak Ada Tidak Ada -
Nurani Sulastri Istri Tidak Ada Tidak Ada -
Rakhmat Mogar Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Poerbonegoro
2 Rizqullah Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada -
Yusroh Muhammad istri Tidak Ada Rp100 juta di Graha 165 2014
Hanna Azkiya Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Muhammad Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Muftah
Ahmad Haris Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Aulia Rahmah Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Syifa Ramadhani Anak Tidak Ada Tidak Ada -
3 Max R. Niode Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada -
Dian Mardianawati Istri Tidak Ada PT Persona Prima Utama 2005
(75 lembar/1,50%)
Zahra Aldila Niode Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Alvin Akbar Niode Anak Tidak Ada Tidak Ada -
4 Imam Budi Sarjito* Komisaris Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Isty Haryani Istri Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Bayu Adi Satriyo Anak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Larasati Allegra Anak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Farnisari
Sekarini Andika Anak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Permatasari
*belum efektif sampai akhir tahun 2018, namun efektif per 27 Maret 2019
Pada setiap awal tahun buku Dewan Komisaris menyusun program kerja yang akan dijalankan pada tahun buku tersebut.
Adapun program kerja Dewan Komisaris dan realisasinya adalah sebagai berikut :
22 Mengikuti Pelatihan (
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, terdapat sejumlah keputusan Direksi yang terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Dewan Komisaris. Selain itu, Dewan Komisaris juga dapat membuat keputusan baik yang ditujukan untuk
organ Dewan Komisaris maupun perusahaan secara umum. Pada tahun 2018, persetujuan dan keputusan Dewan Komisaris
adalah terkait hal-hal berikut :
No Tanggal Nomor Surat Perihal
1 16/01/2018 KEP/01/DK/2018 Susunan Keanggotaan Komite Audit
2 13/03/2018 KEP/02/DK/2018 Pembaharuan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
3 13/03/2018 KEP/03/DK/2018 Susunan Keanggotaan Komite Nominasi Dan Remunerasi
4 13/03/2018 KOM/18 Review Dan Persetujuan Kebijakan Kode Etik BNISyariah
5 26/06/2018 KOM/31 Persetujuan revisi rencana bisnis bank PT Bank BNI Syariah 2018-2020
6 02/11/2018 KOM/57 Persetujuan Rencana Bisnis
7 13/11/2018 KOM/62 Persetujuan Corporate Plan
Terhadap Dewan Komisaris yang baru diangkat, BNI Syariah memberikan program orientasi. Program tersebut meliputi
perkenalan anggota Dewan Komisaris baru kepada anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif,
General Manager, Corporate Secretary, anggota Komite di bawah Dewan Komisaris, sekretaris Dewan Komisaris, serta
pejabat lainnya. Materi pembekalan anggota Dewan Komisaris yaitu terkait:
1. Struktur organisasi Perusahaan serta fungsinya masing-masing;
2. Hak (termasuk remunerasi dan fasilitas yang didapat), tugas utama, kewajiban, dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
3. Kinerja keuangan;
4. Kondisi Perusahaan terkini, Rencana Bisnis Bank, serta prospek Perusahaan ke depan;
5. Perangkat kebijakan internal yang dimiliki Perusahaan;
6. Praktik manajemen risiko Perusahaan.
7. Hal lainnya yang sekiranya diperlukan untuk membekali anggota Dewan Komisaris baru.
Di samping program pengembangan kompetensi, Dewan Komisaris BNI Syariah juga mengikuti program Sertifikasi
Manajemen Risiko. Pada periode 2017, Dewan Komisaris Bank telah mengikuti program Sertifikasi Manajemen Rrisiko
dengan rincian sebagai berikut:
Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Level Expired Penyelenggara
Pelaksanaan
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama 2016 – 2019 5 Jakarta, 27 Mei 2016 2018 Badan Sertifikasi
Manajemen Risiko
(BSMR)
Rizqullah Komisaris 2016 – 2019 5 Jakarta, 11 April 2016 2018 Badan Sertifikasi
Independen Manajemen Risiko
(BSMR)
Max R. Niode Komisaris 2016 – 2019 4 Jakarta, 13 Februari 2017 2018 Lembaga Sertifikasi
Independen Profesi Perbankan
(LSPP)
Imam Budi Sarjito* Komisaris 2016 – 2019 5 Jakarta, 2 Maret 2017 2019 Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan
(LSPP)
*belum efektif sampai akhir tahun 2018, namun efektif per 27 Maret 2019
KOmisaRis inDePenDen
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham
pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta hubungan kepemilikan
saham dengan Bank sehingga dapat mendukung kemampuannya untuk bertindak independen.
Sesuai dengan POJK No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum,
jumlah Komisaris Independen bank ditetapkan minimal 50% dari total anggota Dewan Komisaris.
Anggota Komisaris Independen BNI Syariah harus memenuhi syarat utama yang mencakup:
1. Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan dengan anggota Direksi dengan anggota
Direksi dan Pemegang Saham BNI Syariah ataupun hubungan lainnya yang dapat memengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen
2. Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Direksi, atau Pejabat
Eksekutif pada lebih dari 1 (satu) lembaga/ Perusahaan bukan keuangan, Badan Usaha Milik
Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta dan jabatan lain sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan perundang-undangan yang berlaku
3. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten atau
Perusahaan Publik dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali
sebagai Komisaris Independen Emiten atau Perusahaan Publik pada periode berikutnya.
4. Tidak mempunyai hubungan atau ikatan langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau
Perusahaan Publik tersebut
5. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia
6. Diusulkan oleh Pemegang Saham, melalui proses nominasi di Komite Remunerasi dan
Nominasi BNI Syariah, dan dipilih dalam RUPS
7. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya: tidak pernah dinyatakan pailit
8. Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris atau anggota Dewan
Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit.
9. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara
dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
10. Kriteria lainnya yang ditentukan oleh Ketentuan Internal BNI Syariah dan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
Pada tahun 2018, jumlah Komisaris Independen BNI Syariah adalah sebanyak 2 (dua) orang, yaitu Sdr. Rizqullah dan Sdr.
Max R. Niode, dari Dewan Komisaris yang efektif sebanyak 3 orang atau lebih dari 50% dari total anggota Dewan Komisaris
yang telah efektif. Dengan demikian, BNI Syariah telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Komisaris Independen BNI Syariah juga telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan dalam kriteria anggota
Komisaris Independen.
Komisaris Independen BNI Syariah telah menandatangani surat pernyataan independen yang kontennya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebagai salah satu
dokumen persyaratan pengajuan persetujuan OJK menjadi anggota Dewan Komisaris BNI Syariah. Adapun konten surat
pernyataan dimaksud sebagai berikut:
No Pernyataan Checklist
1 Menyatakan bahwa saya merupakan pihak yang independen terhadap pemilik Bank
3 Menyatakan bahwa saya tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali, anggota Dewan Komisaris
lainnya, dan/atau Direksi atau hubungan keuangan dan/atau kepemilikan saham dengan Bank
sehingga dapat mendukung kemampuan saya untuk bertindak independen.
DiReKsi
Direksi merupakan salah satu organ utama GCG. Direksi tanggung renteng atas segala tindakan pengurusan yang
bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan, serta dilakukan. Direksi BNI Syariah dalam menjalankan tugasnya
bertindak untuk dan atas nama mewakili kepentingan senantiasa mengedepankan transparansi, sikap profesional,
Bank dalam perkara di dalam maupun di luar pengadilan. kesungguhan dalam mengedepankan kepentingan Bank
Direksi BNI Syariah terdiri dari Direktur Utama, dan dan stakeholders, berpikir strategis serta memastikan
Direktur lainnya yang bertugas sesuai masing-masing pencapaian target dan keberlanjutan usaha.
bidang kerja. Anggota Direksi bertanggung jawab secara
DASAR HUKUM
Pembentukan Direksi BNI Syariah didasarkan pada beberapa 5. POJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian
ketentuan, antara lain: Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama Lembaga
1. Undang-Undang No.21 t ahun 20 08 tent ang Jasa Keuangan.
Perbankan Syariah. 6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/6/ PBI/2012 tentang
2. Undang-Undang No.40 t ahun 20 07 tent ang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)
Perseroan Terbatas. Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/ POJK.04/2014 7. Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana Akta
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.4 tanggal 7
Perusahaan Publik, Dewan Komisaris adalah Organ Januari 2016.
Emiten atau Perusahaan Publik. 8. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank BNI Syariah
4. Peraturan Bank Indonesia No.11/3/ PBI/2009 tentang tentang Penetapan Piagam Komite Nominasi dan
Bank Umum Syariah, Pasal 23. Remunerasi No.KEP/01/DK/2015
Direksi BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Tertib Kerja 4. Masa Jabatan;
Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan SKB No.KP/ 5. Pengangkatan dan Pemberhentian;
DIR/016 & KP/01/ DK/2013 serta Petunjuk Pelaksanaan 6. Etika Jabatan;
Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris 7. Hak dan Wewenang;
No.PP/S02/003-00/2016 tanggal 1 September 2016. 8. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab;
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi telah diunggah pada 9. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan;
situs web Perusahaan dan media sosialisasi internal yaitu 10. Tantiem;
Electronic Corporate Guidelines (ECG). 11. Program Orientasi;
12. Program Peningkatan Kapabilitas;
Adapun isi pengaturan terkait tata tertib kerja Dewan
Komisaris menurut pedoman ini antara lain:
1. Persyaratan Anggota Direksi;
2. Komisaris Independen;
3. Komposisi Anggota;
Anggota Direksi BNI Syariah telah melalui mekanisme 4. Memiliki komitmen untuk mematuhi Peraturan
nominasi dan rekomendasi Komite Remunerasi dan Perundang-undangan.
Nominasi BNI Syariah dan diangkat melalui Rapat Umum 5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
Pemegang Saham (RUPS). Pengangkatan RUPS tersebut dibutuhkan Perusahaan.
efektif setelah yang bersangkutan lulus uji kemampuan 6. Memiliki komitmen terhadap pengembangan
dan kepatutan dan/atau mendapatkan persetujuan Otoritas operasional Bank Syariah yang sehat.
Jasa Keuangan (OJK). Adapun persyaratan seorang anggota 7. 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama
Direksi BNI Syariah adalah: menjabat tidak pernah diberhentikan dengan tidak
1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. hormat dari suatu pekerjaan.
2. Cakap melakukan perbuatan hukum. 8. Memiliki kompetensi dan pengalaman dalam bidang-
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan bidang yang menunjang pelaksanaan tugas dan
selama menjabat: kewajiban Dewan Komisaris dan memiliki integritas
a. Tidak pernah dinyatakan pailit. dan reputasi yang tinggi, serta memiliki komitmen
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau penyediaan waktu yang memadai.
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah 9. Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak
menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit. pidana tertentu yang telah diputus oleh pengadilan yang
c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam waktu
pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau 20 (dua puluh) tahun terakhir.
berkaitan dengan sektor keuangan. 10. Tidak pernah melakukan tindakan fraud (penipuan,
d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau penggelapan, dan kecurangan) di bidang perbankan,
angota Dewan Komisaris yang selama menjabat: keuangan dan usaha lainnya.
i. pernah tidak menyelengarakan RUPS tahunan; 11. Tidak termasuk daftar orang tercela di bidang perbankan
ii. pertanggungjawabannya sebagai anggota dan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit &
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris proper test) yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah Keuangan berdasarkan peraturan perundangan
tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai yang berlaku.
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan 12. Tidak terdaftar dalam Daftar Tidak Lulus (DTL).
Komisaris kepada RUPS; dan
iii. pernah menyebabkan Perusahaan yang Surat pernyataan demikian telah dibuat oleh setiap
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris BNI Syariah
dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi sebagai salah satu dokumen persyaratan uji kemampuan
kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan kepatutan di OJK, serta telah didokumentasikan
dan/ atau laporan keuangan kepada Otoritas oleh Perusahaan.
Jasa Keuangan.
KOMPOSISI DIREKSI
Berdasarkan Pasal 28 PBI No. 11/3/PBI 2009 tentang Bank Umum Syariah dan Anggaran Dasar Perusahaan, bahwa jumlah
angota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang dan dipimpin oleh Direktur Utama.
Per tanggal 31 Desember 2018, BNI Syariah memiliki 5 (lima) orang anggota Direksi yang telah melalui proses nominasi
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi BNI Syariah dan diangkat berdasarkan persetujuan RUPS. Seluruh anggota Direksi
berdomisili di Indonesia, dengan rincian komposisi anggota Direksi adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan Pengangkatan oleh RUPS Persetujuan OJK Periode Jabatan
Abdullah Firman Direktur Utama RUPS-LB 23 Maret 2017 Keputusan anggota Sampai RUPS Tahunan
Wibowo Dewan Komisioner 2020
Otoritas Jasa Keuangan
No KEP-41/ D1.03/2018
12 Maret 2018
Tugas utama Direksi adalah menjalankan segala tindakan 7. Tidak menagih lagi sebagian atau seluruh piutang
yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk di luar pokok dalam rangka restrukturisasi dan/atau
kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan penyelesaian pembiayaan namun dengan kewajiban
tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam melaporkan kepada Dewan Komisaris yang ketentuan
maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala tata cara pelaporannya ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana 8. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
diatur dalam Peraturan Perundang-undangan, Anggaran mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan
Dasar dan/atau Keputusan RUPS. Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/
atau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan-
WeWenang: pembatasan sebagaimana diatur dalam Peraturan
1. Menetapkan kebijakan kepengurusan perseroan; Perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk Keutusan RUPS.
mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan
kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi KeWaJiban:
yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang 1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan
atau beberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri- kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang atau serta kegiatan usahanya;
badan lain; 2. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perseroan,
3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan dan
Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau rencana kerja lainnya, berikut perubahannya serta
jaminan hari tua, jasa produksi dan penghasilan lain bagi menyampaikannya paling lambat 60 (enam puluh)
pegawai Perseroan berdasarkan Peraturan Perundang- hari sebelum tahun buku baru dimulai kepada Dewan
undangan yang berlaku; Komisaris untuk mendapatkan persetujuan;
4. Mengangkat, memberi penghargaan atau sanksi dan 3. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,
memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi;
peraturan kepegawaian Perseroan dan Peraturan 4. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud
Perundang-undangan yang berlaku; pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta
5. Membentuk fungsi Sekretaris Perseroan (Corporate dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud
Secretary); dalam Undang-Undang terntang Dokumen Perusahaan;
6. Menghapus bukukan piutang macet yang selanjutnya 5. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar
dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dalam Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan
Laporan Tahunan; Publik untuk diaudit;
6. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan,
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang- dan pengawasan;
undangan dan anggaran dasar; 12. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu
7. Menyampaikan Laporan Tahunan setelah ditelaah oleh sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan
Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat lainnya seyiap kali diminta oleh Dewan Komisaris,
5 (|lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan
kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan; yang berlaku;
8. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai 13. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap
Laporan Tahunan; dengan perincian dan tugasnya;
9. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, 14. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang
Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan
Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen Komisaris dengan memperhatikan perundang-undangan
keuangan Perseroan dan dokumen Perusahaan lainnya; yang berlaku;
10. Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan: Daftar 15. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan
Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan
Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan Peraturan
Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perundang-undangan yang berlaku;
Perseroan serta dokumen perseroan lainnya; 16. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai
11. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip- Keuangan BNI.
prinsip pengendalian intern terutama pemisahan
Profitabilitas Bank
4. Membuat keputusan pembiayaan maupun restrukturisasi Pembiayaan
sesuai ketentuan dan kewenangan yang berlaku dalam rangka
pencapaian profitabilitas BNI Syariah yang progressif dan berkualitas .
5. Membuat keputusan Diskon Margin/ Bagi Hasil/ Ujroh Pembiayaan
NPF & Hapus Buku sesuai ketentuan dan kewenangan yang berlaku
dalam rangka pencapaian profitabilitas BNI Syariah yang progresif dan
berkualitas .
6. Membuat keputusan atas draft kebijakan mitigasi risiko bisnis semua
segmen dalam rangka menjaga prinsip kehati-hatian bisnis BNI Syariah.
Value Creation
10. Memutuskan strategi pengembangan organisasi, sistem dan
mekanisme pengelolaan dan pengembangan SDM dalam rangka
mendukung tercapainya visi misi dan target perusahaan dari sisi sumber
daya manusia.
11. Memutuskan arah pengembangan layanan perbankan dalam rangka
peningkatan kualitas layanan perbankan menuju service excellence dan
pencapaian target bisnis BNI Syariah yang telah direncanakan .
Operasional Perbankan
4. Merencanakan penyempurnaan dan pengelolaan sistem operasional
perbankan dalam rangka memastikan kegiatan operasional pembiayaan
dan transaksi nasabah BNI Syariah berjalan sesuai prosedur yang ada.
5. Menjaga operasional perbankan sejalan dengan ketentuan dan kebijakan
yang berlaku dalam rangka mitigasi risiko operasional dan mendukung
kelancaran bisnis BNI Syariah.
Keputusan Bisnis
5. Memutus pengajuan special nisbah nasabah dana (sesuai kewenangan
dan ketentuan yang berlaku) dalam rangka pencapaian target bisnis yang
telah ditetapkan manajemen.
6. Memutus pengajuan pembiayaan (untuk konsumtif dan bisnis kartu
sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku) dalam rangka
pencapaian target bisnis yang telah ditetapkan manajemen.
Kualitas Aset
7. Mengarahkan strategi ekspansi pembiayaan yang progresif, sehat, dan
selektif untik menjaga kualitas aset BNI Syariah.
8. Mengarahkan metode analisa nasabah pembiayaan ritel (konsumtif
dan kartu) yang prudent dan action plan mitigasi risiko dalam rangka
menjaga kualitas aset BNI Syariah.
Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk atas atau beberapa anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan
nama Direksi serta mewakili Perusahaan. Setiap Direktur maka kewenangannya bertindak dapat dialihkan kepada
Perusahaan berhak mengambil keputusan berdasarkan anggota Direksi lain melalui mekanisme yang diatur dalam
sektor/ bidang masing-masing menurut ketentuan dan Keputusan Direksi.
peraturan perusahaan yang berlaku. Dalam hal salah satu
Berdasarkan SK Direksi No. KP/013/Dir/R tanggal 22 Februari 2018 tentang Susunan Direktur Pengganti, maka mekanisme
Direktur Pengganti adalah sebagai berikut:
INDEPENDENSI DIREKSI
Independensi anggota Direksi Perseroan telah sesuai Setiap anggota Direksi BNI Syariah telah menandatangani
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, di surat pernyataan independensi sebagai salah satu
mana Direksi Perseroan haruslah: dokumen persyaratan fit and proper test OJK dan telah
1. Bertindak independen, tidak mempunyai benturan didokumentasikan, yang konten surat pernyataan tersebut
kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya antara lain menyatakan:
untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, 1. Tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan
baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/
terhadap Dewan Komisaris. atau dengan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan
2. Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan ketentuan OJK.
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan 2. Tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, pada suatu perusahaan lain baik secara sendiri-sendiri
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali sampai atau bersama-sama.
dengan derajat kedua atau hubungan dengan Perseroan, 3. Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan
sehingga, dapat melaksanakan tugas dan tanggung kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau Pemegang
jawabnya secara independen. Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang
3. Tidak memiliki saham 5% (lima perseratus) atau lebih dapat memengaruhi kemampuan untuk bertindak
dari modal disetor pada Perseroan, Bank lain, Lembaga independen sebagaimana diatur dalam ketentuan
Keuangan Bukan Bank dan atau Perusahaan lainnya baik pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, baik yang Usaha Syariah.
berkedudukan di dalam negeri maupun di luar negeri. 4. Merupakan pihak yang independen dan bersedia
bertindak independen terhadap pemilik bank atau
pemegang saham pengendali bank.
KEPEMILIKAN SAHAM
Berdasarkan catatan Daftar Khusus Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya baik dalam
Perusahaan maupun perusahaan lain, yang dimutakhirkan setiap 6 (enam) bulan atau setiap ada perubahan. Pada posisi
per tanggal 31 Desember 2018 informasi kepemilikan saham dimaksud adalah sebagai berikut:
*belum efektif / masih menjalani proses fit and proper test OJK
1. Bank memiliki 1 (satu) orang Direktur Kepatuhan yang d. Mencegah Direksi Perusahaan agar tidak menempuh
dipilih dari salah seorang anggota Direksi yang diangkat kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang
oleh RUPS. Pengangkatan demikian berlaku efektif menyimpang dari peraturan Bank Indonesia,
setelah mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari peraturan OJK, dan peraturan perundang-undangan
OJK. Direktur kepatuhan BNI Syariah tidak membawahi yang berlaku.
fungsi-fungsi bisnis dan operasional, manajemen risiko e. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
yang melakukan pengambilan keputusan pada kegiatan Budaya Kepatuhan Bank;
usaha Bank, treasury, keuangan dan akuntansi, logistik f. Mema stikan cakupan pengawasan aktif Direksi
dan pengadaan barang/jasa, teknologi informasi, dan telah terpenuhi secara memadai;
audit internal. g. Memberikan persetujuan terhadap Laporan
2. Tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan BNI Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM);
Syariah adalah memastikan kepatuhan perusahaan h. Mengusulkan Laporan Action Plan dan Laporan
terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan Rencana Pengkinian Data sebelum disampaikan
yang berlaku, dengan cara: kepada Bank Indonesia/OJK;
a. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan i. Merumuskan strategi guna mendorong
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. terciptanya Budaya Kepatuhan Bank termasuk
b. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha dalam pengambilan keputusan dan dalam
Perusahaan tidak menyimpang dari ketentuan kegiatan operasional bank, serta menurunkan
yang berlaku. tingkat pelanggaran;
c. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap j. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-
seluruh perjanjian komitmen yang dibuat oleh Bank prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
kepada OJK dan lembaga otoritas yang berwenang.
k. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang o. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan Fungsi Kepatuhan.
pedoman internal Bank; 3. Selain itu tugas Direktur Kepatuhan adalah menetapkan
l. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan
sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha yang Perusahaan telah memenuhi ketentuan Bank
dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan dan Indonesia/ OJK tentang APU dan PPT dan Peraturan
peraturan perundang-undangan yang berlaku; Perundang-undangan lainnya.
m. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; 4. Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan wajib
n. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia dan/atau
dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan tugasnya.
tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Sepanjang tahun 2018, Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan strategis antara lain terkait aspek sebagai berikut:
Setiap anggota Direksi yang baru diangkat senantiasa diberikan program orientasi meliputi perkenalan dengan anggota
Direksi lain, anggota Dewan Komisaris, Pejabat Eksekutif, General Manager, Corporate Secretary, anggota Komite di bawah
Dewan Komisaris, sekretaris Dewan Komisaris, serta pejabat lainnya. Materi pembekalan anggota Direksi yaitu terkait:
1. Struktur organisasi Perusahaan serta fungsinya masing-masing;
2. Hak (termasuk remunerasi dan fasilitas yang didapat), tugas utama, kewajiban, dan tanggung jawab Direksi;
3. Kinerja keuangan;
4. Kondisi Perusahaan terkini, Rencana Bisnis Bank, serta prospek Perusahaan ke depan;
5. Perangkat kebijakan internal yang dimiliki Perusahaan;
6. Praktik manajemen risiko Perusahaan.
7. Praktik kepatuhan
8. Hal lainnya yang sekiranya diperlukan untuk membekali anggota Direksi baru.
Program Orientasi Direksi terhadap Iwan Abdi dilaksanakan pada tanggal 30 April 2018, Imam Budi Sarjito pada tanggal
7 November 2018, dan Wahyu Avianto dilaksanakan pada tanggal 28 November 2018 oleh Sekretaris Perusahaan.
Di samping program pengembangan kompetensi, Direksi BNI Syariah juga mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko.
Pada periode 2018, Direksi Bank telah mengikuti program Sertifikasi Manajemen Rrisiko dengan rincian sebagai berikut:
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui prosedur atau mekanisme
antara lain sebagai berikut:
1. Penilaian oleh RUPS Tahunan
RUPS merupakan mekanisme pengambilan keputusan tertinggi dalam perusahaan. Dewan
Komisaris dan Direksi menyampaikan laporan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan
tugas dan tanggungjawabnya pada tahun buku kepada Pemegang Saham pada RUPS Tahunan.
Pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada hari Kamis, 27 April 2018, Pemegang Saham
memutuskan :
a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris serta Laporan Keuangan Perseroan (termasuk Laporan Zakat Perseroan),
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 beserta penjelasannya
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, firma
anggota jaringan global Ernst & Young, sebagaimana laporannya Nomor: RPC -5718/
PSS/2018 tanggal 21 Februari 2018, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
b. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan
kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah mereka
lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, sepanjang:
i. Tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana; dan
ii. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
2. Penilaian Berdasarkan Self Assessment GCG
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian yang ditetapkan dalam
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dapat disimpulkan bahwa :
a. Governance Structure
i. Faktor-faktor positif aspek governance structure BNI Syariah adalah pada kriteria
sebagai berikut:
• Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dari hasil self assessment terhadap governance structure pada kriteria ini dapat
disimpulkan bahwa BNI Syariah telah memiliki 3 (tiga) Komisaris yang efektif
yaitu seorang Komisaris Utama (Non Independen) Bapak Fero Poerbonegoro,
dan 2 (dua) orang Komisaris Independen yaitu Bapak Rizqullah dan Bapak Max R.
Niode, sehingga telah memenuhi paling kurang 50% Komisaris Independen dari
komposisi Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris BNI Syariah memiliki
latar belakang pengalaman, pendidikan, pelatihan, serta integritas yang baik untuk
menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris BNI Syariah.
1 (satu) Komisaris masih menunggu hasil fit and proper test atau persetujuan
OJK yaitu Bapak Imam Budi Sarjito. Sementara yang bersangkutan belum efektif,
maka yang bersangkutan diangkat sebagai Staff Ahli agar dapat memberikan
kontribusi kepada Dewan Komisaris.
• Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab ii.Faktor-faktor negatif aspek governance structure
Direksi BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
Dari hasil self assessment terhadap kriteria Tidak terdapat faktor negatif pada aspek
ini dapat disimpulkan anggota Direksi yang governance structure BNI Syariah
efektif berjumlah 4 (empat) orang yaitu b. Governance Process
Bapak Abdullah Firman Wibowo sebagai i. Faktor-faktor positif aspek governance process
Direktur Utama, Ibu Tribuana Tunggadewi BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
sebagai Direktur Kepatuhan dan Risiko, Ibu • Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Dhias Widhiyati sebagai Direktur Bisnis Dewan Komisaris
SME dan Komersial serta Bapak Wahyu Dari hasil self assessment terhadap
Avianto sebagai Direktur Keuangan dan governance process dapat disimpulkan
Operasional. Komposisi ini telah memenuhi bahwa pengangkatan/penggantian anggota
syarat minimal tiga orang Direksi yang Dewan Komisaris, pelaksanaan tugas dan
diwajibkan ketentuan perundang-undangan, tanggung jawab yaitu tindakan pengawasan,
serta memiliki Direktur Utama dan Direktur evaluasi serta independensi dari Dewan
yang membawahkan fungsi kepatuhan. Komisaris telah memadai, termasuk
Anggota Direksi BNI Syariah memiliki memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip
latar belakang pengalaman, pendidikan, GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank.
pelatihan, serta integritas yang baik • Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
untuk menunjang pelaksanaan tugas dan Direksi
tanggung jawab Direksi BNI Syariah. Pengangkatan/penggantian Direksi telah
sesuai dengan ketentuan perundang-
1 (satu) Direktur masih menunggu hasil undangan. Direksi telah melaksanakan
fit and proper test atau persetujuan OJK pengurusan Bank berdasarkan prinsip
yaitu Bapak Iwan Abdi. Sementara yang kehati-hatian, prinsip syariah, dan
bersangkutan belum efektif maka diangkat prinsip GCG. Temuan hasil audit telah
sebagai Senior Executive Vice President ditindaklanjuti, serta hal-hal lain terkait
(SEVP). dengan governance process telah dipenuhi
dan memberikan hasil yang optimal.
Terkait kebijakan pengangkatan Direksi, ii. Faktor-faktor negatif aspek governance process
BNI Syariah juga telah memiliki kebijakan BNI Syariah
baru antara lain: Tidak terdapat faktor negatif pada aspek
- Surat Edaran mengenai kebijakan governance process BNI Syariah
fasilitas yang diperoleh pengurus c. Governance Outcome
yang belum mendapat penegasan i. Faktor-faktor positif aspek governance outcome
OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
28 Desember 2018. • Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
- Kebijakan Penugasan Pegawai dari Dewan Komisaris
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Tbk selaku Perusahaan Induk ke BNI Dewan Komisaris telah dilakukan secara
Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018 optimal dan memenuhi ketentuan
tanggal 20 Desember 2018. perundang-undangan, salah satunya adalah
- S e l a i n i tu B N I Sya r i a h t e l a h pengawasan dan evaluasi yang dilakukan
memperbaiki kebijakan-kebijakan oleh Dewan Komisaris menghasilkan
terkait kewenangan SEVP agar tidak peningkatan kinerja BNI Syariah, baik
mengurangi akuntabilitas dalam proses secara finansial maupun non finansial.
pengambilan keputusan, misalnya • Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
terkait Komite Kebijakan Risiko (KKR) Direksi
No. 51/KKR/2018 tanggal 23 Mei Governance outcome pada kriteria ini
2018 perihal kewenangan memutus adalah dengan telah dilaksanakannya
pembiayaan produktif baru/tambahan tugas dan tanggung jawab Direksi secara
untuk pembiayaan komersial limit 2. optimal, maka efektivitas terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi tersebut adalah memadai. Hal ini
dibuktikan peningkatan kinerja BNI Syariah, ii. Faktor-faktor negatif aspek outcome process
baik secara finansial maupun non finansial. BNI Syariah
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek
Secara finansial, hal ini bisa dilihat dari governance outcome untuk penilaian Dewan
pencapaian sebagian besar kinerja Komisaris dan Direksi BNI Syariah
keuangan BNI Syariah terhadap target RBB
sampai dengan 31 Desember 2018 dapat HasiL PeniLaian KineRJa DeWan KOmisaRis Dan DiReKsi
dilihat pada tabel berikut: Kriteria-kriteria yang menjadi dasar penilaian KPI adalah
sebagai berikut:
Realisasi Target RBB
Keterangan 1. Perspektif keuangan dan pasar, dengan rincian key
Des 2018 Des 2018
Aset 41,05 T 38,65 T performance index (KPI) sebagai berikut:
Pembiayaan 28,30 T 27,08 T a. Operating Profit
b. NPF (Before HB)
DPK 35,50 T 33,15 T
c. CIR
L/R (EAT) 416 M 406 M
d. Ekspansi Pembiayaan dan DPK
Rasio-rasio : 2. Perspektif Fokus Pelanggan dengan KPI Market Share
ROA 1,42% 1,51% Pembiayaan dan DPK
ROE 10,53% 10,16% 3. Perspektif Efektivitas Produk dan Proses dengan KPI
BOPO 85,37% 85,36% Sinergi BNI dengan BNI Syariah
4. Perspektif Fokus Tenaga Kerja dengan KPI Earning Per
FDR 79,61% 81,69%
Employee (EPE)
NPF 2,93 3
CAR 19,15 19,18
NI 7,16% 7,11%
Pada tahun 2018, Direksi BNI Syariah mendapatkan skor penilaian KPI secara kolegial yang sesuai dengan kinerja BNI
Syariah. Penilaian KPI ini juga mencerminkan keberhasilan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Hal tersebut terlihat dari
tabel skor KPI terkait kinerja Direksi berikut ini:
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk
package) bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan remunerasi lainnya; dan
Pengawas Syariah ditetapkan Rapat Umum Pemegang 2. fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam
Saham Tahunan (RUPST). Kebijakan remunerasi dan fasilitas bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas
lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi: perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi
1. remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya,
(non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Penetapan besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris di tahun
di BNI Syariah mengacu pada POJK No 45/POJK.03/2015 2018 adalah berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi PT Bank BNI Syariah tentang Penetapan Gaji Direksi &
Bagi Bank Umum Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Honorarium Dewan Komisaris dengan sebelumnya melalui
No.40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam mekanisme berikut:
Pemberian Remunerasi Bank Umum.
Berdasarkan POJK No.45/POJK.03/2015, kebijakan Remunerasi yang bersifat tetap selain memperhatikan aspek penilaian
kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris juga wajib paling sedikit memperhatikan aspek:
1. Skala usaha;
2. Kompleksitas usaha;
3. Peer Group;
4. Tingkat inflasi;
5. Kondisi dan kemampuan keuangan;
6. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
Khusus Remunerasi bersifat variabel juga wajib memperhatikan prudent risk taking.
PaKeT KebiJaKan & Jenis fasiLiTas Lain bagi DeWan KOmisaRis, DiReKsi Dan DPs
Dewan Komisaris Direksi DPS
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain (tahun
2018) Jutaan Jutaan Jutaan
Orang Orang Orang
Rupiah Rupiah Rupiah
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, 4 5.328 5 12.755 2 732
tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk
non-natura)
Fasilitas lain dalam bentuk natura 4 344 5 2.089 2 257
(perumahan, asuransi kesehatan
dan sebagainya)
Dewan Komisaris dan Direksi BNI Syariah tidak memiliki hubungan afiliasi baik secara keuangan maupun kekeluargaan
antar satu sama lain, serta antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Utama maupun Pemegang Saham
Pengendali. Dewan Komisaris dan Direksi BNI Syariah senantiasa menjaga independensi dan tidak mempunyai benturan
kepentingan yang dapat menganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara profesional dan obyektif.
*belum efektif sampai akhir tahun 2018, namun efektif per 27 Maret 2019
KebeRagaman KOmPOsisi
DeWan KOmisaRis Dan DiReKsi
Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Terbuka dinyatakan komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi harus memperhatikan
keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan kombinasi karakteristik
yang diinginkan baik dari segi organ Dewan Komisaris dan Direksi maupun anggota Dewan
Komisaris dan Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Kombinasi
tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang
sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan dalam mencapai tujuan Perusahaan. Dengan
demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan
proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Dewan Komisaris dan Direksi ataupun
secara kolegial.
BNI Syariah belum secara spesifik mengakomodir ketentuan tersebut, baik pada Anggaran
Dasar Perusahaan maupun pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan dengan mempertimbangkan integritas,
dedikasi, pemahaman mengenai masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah
satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan
Perseroan dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta
persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan kepentingan Perseroan. Ada pun kegiatan rapat Dewan
Komisaris dan Direksi menyelenggarakan rapat untuk Komisaris dan Direksi tahun 2018 adalah sebagai berikut :
membahas berbagai agenda yang berkaiatan dengan
Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat Internal Dewan serta Rapat Dewan Komisaris bersama Komite di bawah
Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi, Dewan Komisaris.
Sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar maka keputusan rapat diambil dengan suara terbanyak.
Perseroan, Rapat diadakan paling sedikit setiap 2 (dua) bulan Segala keputusan Rapat bersifat mengikat bagi seluruh
sekali, dalam rapat tersebut dapat mengundang Direksi. anggota Dewan Komisaris.
Dalam praktiknya, rapat Dewan Komisaris dilakukan minimal
sekali seminggu dan di antaranya sekali dalam sebulan Sesuai ketentuan dalam Panduan Kerja Dewan Komisaris,
melakukan rapat gabungan dengan seluruh anggota Direksi. diatur bahwa materi rapat harus disampaikan kepada
Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang Dewan Komisaris paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum
mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ rapat berlangsung sehingga Dewan Komisaris memiliki
(satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris. Semua kesempatan untuk menelaah informasi dan/atau untuk
keputusan dalam rapat diambil dengan musyawarah untuk meminta informasi tambahan sebelum rapat.
mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat,
Selama tahun 2018, Dewan Komisaris BNI Syariah mengadakan 26 kali rapat, yang terdiri dari 7 kali rapat Dewan Komisaris
dan Komite, 18 kali rapat bersama Direksi, dan 1 kali rapat gabungan dengan Direksi dan DPS. Kehadiran dalam rapat
selama tahun 2017 diuraikan sebagai berikut:
*Imam Budi Sarjito: belum efektif sampai akhir tahun 2018, namun efektif per 27 Maret 2019
RAPAT DIREKSI
Rapat Direksi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direksi merencanakan dan memantau penerapan strategi dan
baik yang telah diagendakan secara rutin maupun tidak kebijakan Perusahaan
rutin. Rapat diselenggarakan sebagai mekanisme untuk
Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Direksi, ketentuan 4. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan
rapat Direksi adalah sebagai berikut : kepada para anggota Direksi dengan sarana apapun
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum rapat
1. Rapat Direksi dapat diadakan pada setiap waktu apabila tersebut atau dalam waktu yang lebih singkat dalam
dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi keadaan yang mendesak.
atau atas permintaan tertulis/tidak tertulis dari seorang 5. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili,
atau lebih dari anggota Komisaris atau atas permintaan pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan.
tertulis/tidak tertulis oleh Divisi/Unit terkait pengusul 6. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara rapat,
Rapat Direksi. Seluruh permintaan terhadap Rapat tanggal, waktu dan tempat rapat.
Direksi, baik oleh Direksi, Komisaris atau Divisi/Unit 7. Sebelum disampaikan ke Divisi/Unit yang memiliki
harus melalui pemberitahuan sebelumnya kepada Divisi/ fungsi mengelola pelaksanaan Rapat Direksi, agenda
Unit yang memiliki fungsi mengelola pelaksanaan Rapat Rapat Direksi yang akan dimintakan keputusan dalam
Direksi selaku fasilitator Rapat Direksi. Rapat Direksi harus mendapat persetujuan terlebih
2. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan dahulu dari Direktur Sektor atau Direktur Penggantinya
atau di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia. apabila Direktur Sektor berhalangan hadir.
3. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota
Direksi yang berhak mewakili Direksi.
Pada tahun 2018, Direksi menyelenggarakan rapat sebanyak 17 (tujuh belas) kali dengan rincian sebagai berikut :
Abdullah
Junaidi Tribuana Wahyu Iwan
No. Tanggal Agenda Utama Rapat Firman Dhias W.
H* T. A** Abdi**
W.
1 15 Januari 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI
Syariah bulan Desember 2017
2 16 Januari 2018 Rapat Direksi membahas: Profil Risiko
Individu dan Terintegrasi BNI Syariah
3 12 Februari Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI
2018 Syariah bulan Januari 2018
4 12 Maret 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja
Perseroan Bulan Februari 2018
5 13 April 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI
Syariah bulan Maret 2018
6 19 April 2018 Rapat Direksi membahas: Review
Prifil Risiko Tahun 2018 dan Hasil Self
Assessment Profil Risiko Triwulan
II/2018
7 14 Mei 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI
Syariah bulan April 2018
8 17 Mei 2018 Rapat Direksi membahas: Presentasi
Draft Corporate Plan 2019-2023
9 30 Mei 2018 Rapat Direksi membahas: Action Plan
Pencapaian Target 2018
10 7 Juni 2018 Rapat Direksi membahas: Reklas KCP
dan Struktur Organisasi KC dan KCP
Abdullah
Junaidi Tribuana Wahyu Iwan
No. Tanggal Agenda Utama Rapat Firman Dhias W.
H* T. A** Abdi**
W.
11 7 September Rapat Direksi membahas: POJK No.12/
2018 POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan
Layanan Perbankan Digital oleh
Bank Umum dan Tindak Lanjut
Implementasinya
12 17 September Rapat Direksi membahas: Kinerja
2018 Perseroan Bulan Agustus 2018
13 4 Oktober 2018 Rapat Direksi membahas: Pembidangan
Direktur
14 8 Oktober 2018 Rapat Direksi membahas: Pembahasan
Pra Business Meeting BNI Syariah
15 15 Oktober Rapat Direksi membahas: Kinerja
2018 Perseroan Bulan September 2018
Rapat Direksi membahas: Pemaparan
Hasil Prudential Meeting OJK &
Persetujuan Profil Risiko Periode
September 2018
16 12 November Rapat Direksi membahas: Kinerja
2018 Perseroan Bulan Oktober 2018
17 17 Desember Rapat Direksi membahas: Kinerja
2018 Perseroan Bulan November 2018
Jumlah 16/17 14/17 5/6 15/17 10/11 7/11
% Kehadiran 94% 82% 83% 88% 91% 64%
**diangkat melalui RUPS Tahunan 27 April 2018. Selama masa jabatan direktur yang diangkat belum efektif, beliau menjabat sebagai SEVP Keuangan dan
Operasional. Beliau efektif sebagai Direktur pada 5 Oktober 2018
***diangkat Direktur melalui RUPS Tahunan 27 April 2018. Selama masa jabatan Direktur yang diangkat belum efektif, beliau menjabat sebagai SEVP Bisnis
Ritel dan Jaringan
KOmiTe DibaWaH
DeWan KOmisaRis
Dewan Komisaris BNI Syariah membentuk Komite Dewan Komisaris yang fungsinya untuk
membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya, serta merumuskan
kebijakan Dewan Komisaris dalam bidang-bidang tertentu, adapun keputusan akhir tetap di tangan
Dewan Komisaris atau dapat diwakilkan ke komite-komite tersebut melalui Surat Keputusan
Dewan Komisaris.
KOmiTe auDiT
DASAR PEMBENTUKAN
Komite Audit dibentuk dengan berpedoman antara lain April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
tanggal 7 Desember 2009 dan SE 15/15/DPNP tanggal 29
Dewan Komisaris BNI Syariah telah menyusun Piagam Keputusan Dewan Komisaris nomor KEP/01/DK/2014 tanggal
Komite Audit yang mengatur fungsi, tugas dan tanggung 10 September 2014.
jawab Komite Audit sesuai kebutuhan BNI Syariah dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta sebagai Ada pun isi Piagam Komite Audit antara lain :
panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab 1. Dasar Pembentukan
secara transparan, kompeten, objektif dan independen 2. Struktur Komite Audit
sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh 3. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit
semua pihak yang berkepentingan. 4. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
5. Kewajiban Komite Audit
Piagam Komite Audit dievaluasi secara berkala dan apabila 6. Wewenang Komite Audit
diperlukan dilakukan amandemen untuk memastikan 7. Rapat Komite Audit
kepatuhan BNI Syariah terhadap ketentuan OJK dan 8. Pelaporan
peraturan terkait lainnya. Revisi terakhir Piagam Komite 9. Masa Tugas
Audit dilakukan pada tahun 2014 dan telah ditetapkan dengan 10. Penutup
Sesuai dengan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung 4. Melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik
jawab Komite Audit adalah sebagai berikut : dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern
1. Komite Audit memantau dan mengevaluasi perencanaan 5. Meminta Direksi untuk menindaklanjuti hasil temuan
dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan Unit kerja pengelola audit internal.
audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian 6. Menyetujui Internal Audit Charter, menanggapi rencana
intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Audit Internal dan masalah-masalah yang ditemukan
2. Komite Audit melakukan review terhadap pelaksanaan oleh Auditor Internal serta menentukan pemeriksaan
tugas Unit kerja pengelola audit internal (Satuan khusus oleh Unit kerja pengelola audit internal, apabila
Pengawas Internal), kesesuaian pelaksanaan audit oleh terdapat dugaan terjadinya kecurangan, penyimpangan
Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar audit yang terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
berlaku, kesesuaian laporan keuangan dengan standar 7. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam
akuntansi yang berlaku, dan pelaksanaan tindak lanjut hal auditee tidak menindaklanjuti laporan Unit kerja
oleh Direksi atas hasil temuan Unit kerja pengelola pengelola audit internal.
audit internal, Akuntan Publik, auditor eksternal, hasil 8. Memastikan bahwa laporan-laporan yang disampaikan
pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan Dewan kepada OJK serta instansi lain yang berkepentingan
Pengawas Syariah. telah dilakukan dengan benar dan tepat waktu dan
3. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan memastikan bahwa Bank mematuhi semua ketentuan
Akuntan Publik dan KAP sebagai usulan Dewan perundang-undangan yang berlaku.
Komisaris di RUPS Tahunan.
9. Memastikan bahwa manajemen menjamin baik Auditor 13. Menilai efektifitas pelaksanaan fungsi Unit kerja
Ekstern maupun Intern dapat bekerja sesuai dengan pengelola audit internal.
Standar Auditing yang berlaku. 14. Menaati peraturan-peraturan yang tercantum dalam
10. Memastikan independensi dan obyektifit as Standars Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)
akuntan publik. ataupun perundang-undangan terkait lainnya.
11. Memastikan kecukupan pemeriksaan yang dilakukan 15. Mengevaluasi masalah-masalah pajak dan hukum yang
oleh akuntan publik untuk memastikan semua risiko membutuhkan penanganan khusus.
yang penting telah dipertimbangkan. 16. Menelaah laporan pelaksanaan Good Corporate
12. Memastikan bahwa manajemen telah menjalankan Governance Bank.
usahanya sesuai dengan prinsip pengelolaan Bank
secara sehat.
Komite audit sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota, seorang di antaranya merupakan Komite Independen yang
sekaligus merangkap sebagai ketua Komite Audit, dan lainnya adalah seorang yang ahli dalam akuntansi keuangan dan
seorang lainnya ahli dalam perbankan syariah.
Nama Jabatan Dasar Penetapan Masa Jabatan Keahlian
Max Niode Ketua Risalah Rapat Dewan 2016-2019 Hukum
Komisaris No. 8/
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Alexander Zulkarnain Anggota – Pihak Risalah Rapat Dewan 2016-2019 Akuntansi Keuangan dan
Independen Komisaris No. 8/ perbankan syariah
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Vivin Haryadi Anggota – Pihak Risalah Rapat Dewan 2016-2019 Akuntansi Keuangan dan
Independen Komisaris No. 8/ perbankan syariah
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Anggota Komite Audit dapat diberhentikan apabila yang karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/
bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya.
berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, serta diberhentikan
max niODe
Ketua
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
aLexanDeR zuLKaRnain
Anggota Komite Audit
Usia 54 tahun
Tempat & Tanggal Lahir 1965
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/ KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan • Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
• Magister Manajemen (S2) jurusan Manajemen Keuangan STIEIPWI Jakarta
• Doktoral (S3) di Universitas Negeri Jakarta
Riwayat Pekerjaan Anggota Komite Audit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2001-2010)
Rangkap Jabatan Inspektur III di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali.
vivin HaRYaDi
Anggota Komite Audit
Usia 64 tahun
Tempat & Tanggal Lahir 1955
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/ KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan • Sarjana jurusan Administrasi Niaga, Spesialisasi Financial Management dari
Universitas Brawijaya (1976-1981).
• Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor jurusan Finansial Agri bisnis (2001-2002)
Riwayat Pekerjaan Wakil Pemimpin Divisi Umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2006-2011)
Rangkap Jabatan Komisaris PT Swadarma Sarana Informatika
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali.
Seluruh anggota komite audit telah memenuhi semua kriteria independensi dan mampu menjalankan tugasnya secara
independen, menjunjung tinggi kepentingan Perusahaan dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun.
Alexander
Aspek Independensi Max Niode Vivin Haryadi
Zulkarnain
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Tidak Tidak Tidak
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, Tidak Tidak Tidak
maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan Tidak Tidak Tidak
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/ Tidak Tidak Tidak
atau sesama anggota Komite Audit
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah Tidak Tidak Tidak
Selama tahun 2018, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 15 (lima belas) kali dengan rekap absensi rapat
sebagai berikut:
Kehadiran
No Tanggal Rapat Agenda
Max Vivin Alex
1 16 Januari 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Desember 2017
2 23 Januari 2018 Usulan Penilaian Direksi th 2017 & Draft KPI 2018
15 18 September 2018 Kick Off Meeting Audit Laporan Keuangan 2018 dengan KAP
PSS/EY
Total 14 13 15
% Kehadiran 93% 86% 100%
Salah satu tugas Komite Audit adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait dengan kontrol terhadap
organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan Komite Audit adalah sebagai berikut :
No Nomor Surat Tanggal Perihal
1 KA-01/01/2018 23 Januari 2018 Self Asessment pelaksanaan GCG
2 KA-06/02/2018 6 Februari 2018 Evaluasi pelaksanaan audit oleh KAP atas Laporan Keuangan
BNI Syariah Tahun Buku 2017
3 KA-07/02/2018 20 Februari 2018 Pendapat Komite Audit Terhadap draft Laporan Pelaksanaan
pokok-pokok Hasil Audit Semester II 2017
4 KA-08/02/2018 27 Februari 2018 Pendapat Komite Audit Terhadap draft Laporan Keuangan yang
dipublikasikan
5 KA-10/03/2018 13 Maret 2018 Rekemendasi terhadap KAP yang akan melakukan
pemeriksaan laporan keuangan BNI Syariah Tahun Buku 2018
Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Audit mengikuti Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan
kompetensi anggota Komite Audit yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara informal. Pada tahun 2018,
anggota Komite Audit telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar,
sebagai berikut:
No Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu & Tempat
Max Niode • Pelatihan Risk • Public • The Financial Club, Graha
Management and CIMB Niaga Lt. 27, 4 Juli
Compliance Refreshment 2018
Program
• Pelatihan APU PPT untuk • In house • Kantor Pusat, 30
Direksi AGUSTUS 2018
Dewan Komisaris menilai Komite Audit telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2018 dengan baik.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat cukup baik.
2. Komite Audit telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu.
3. Komite Audit telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan dan review terkait
beberapa aspek operasional Perseroan.
4. Komite Audit telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Audit 2018.
DASAR PEMBENTUKAN
Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance, membentuk Komite Pemantau Risiko untuk mendukung
sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
tanggal 9 Desember 2009, Dewan Komisaris BNI Syariah Dewan Komisaris.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Komite Ada pun isi Piagam Komite Pemantau Risiko adalah sebagai
Pemantau Risiko didasarkan kepada Piagam Pemantau berikut :
Risiko yang diterbitkan melalui dokumen KEP/08/ DK/2010 1. Dasar Pembentukan
tanggal 5 Oktober 2010. Piagam Komite Pemantau Risiko 2. Struktur Organisasi dan Keanggotaan Komite Pemantau
ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan Risiko
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara 3. Persyaratan Keanggotaan
transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga 4. Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua 5. Tugas Komite Pemantau Risiko
pihak yang berkepentingan. 6. Wewenang, Hak dan Kewajiban Komite Pemantau Risiko
7. Rapat Komite Pemantau Risiko
8. Masa Tugas Komite Pemantau Risiko
9. Penutup
Komite Pemantau Risiko memberikan rekomendasi kepada 6. Mengevaluasi hasil pemantauan Direksi terhadap
Dewan Komisaris terkait tugas-tugasnya yaitu: kegiatan usaha Perusahaan, agar tidak menyimpang
1. Melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko. dari ketentuan yang berlaku.
2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara 7. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan
kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen
kebijakan tersebut. yang dibuat oleh Direksi kepada Otoritas Jasa Keuangan.
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite 8. Melakukan evaluasi terhadap permohonan atas usulan
Manajemen Risiko dan Unit kerja pengelola Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan
Manajemen Risiko. usaha yang melampaui kewenangan Direksi untuk dapat
4. M e l a k u k a n e v a l u a s i t e r h a d a p l a p o r a n digunakan oleh Dewan Komisaris sebagai dasar untuk
pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan pengambilan keputusan.
manajemen risiko dan kepatuhan. 9. Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan internal
5. Mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Direksi Perusahaan berdasarkan namun tidak terbatas pada
dalam rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia dan laporan pemeriksaan Unit kerja pengelola Audit Internal
Peraturan Perundang-undangan lain yang berlaku dalam dan Direktur Kepatuhan.
rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khususnya
yang berkaitan dengan manajemen risiko dan kepatuhan.
Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang perbankan syariah, dan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.
Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen. Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi anggota Komite
Pemantau Risiko merupakan Komisaris Independen.
RizquLLaH
Ketua
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
feRO POeRbOnegORO
Anggota
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
DeLYuzaR sYamsi
Anggota
Usia 55 tahun
Tempat & Tanggal Lahir Medan, 3 Juni 1964
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Tangerang
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat KNR 18 April 2017
Riwayat Pendidikan Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang
Master of Business Administration Universitas Gajah Mada Yogyakarta
Riwayat Pekerjaan Head of Network and General Service Division (2012-2014)
Head of Enterprise Asset Management Divison (Januari-Agustus 2015)
Executive Director of Muamalat Institute (September 2015-Maret 2015)
Rangkap Jabatan -
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali
subaRDiaH
Anggota
Usia 65 tahun
Tempat & Tanggal Lahir Pekanbaru, 14 September 1953
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta Timur
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat KNR 18 April 2017
Riwayat Pendidikan S1 Ekonomi Manajemen, Universitas Riau Pekanbaru 1978
Master of Management, Universitas Gajah Mada tahun 1996
Riwayat Pekerjaan Komite Manajemen Risiko BNI (2009-2014)
Rangkap Jabatan Kepala Divisi Pusat Pengembangan dan Penelitian Manajemen Risiko di LPPI Jakarta
sejak 2011
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali
Komite Pemantau Risiko senantiasa mengedepankan independensi baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam
melaporkan hasil kerja kepada Dewan Komisaris. Semua anggota ini adalah independen terhadap Direksi, dan secara
kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidangnya.
Anggota Komite Pemantau Risiko adalah para profesional yang memiliki kompetensi cukup di bidangnya masing-masing
dengan sudah berpengalaman. Para profesional ini tidak memiliki hubungan dengan perseroan ataupun hubungan
kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi lainnya.
Latar belakang para anggota Komite Pemantau Risiko beragam, yakni manajemen strategis, manajemen risiko, perbankan/
keuangan dan akuntansi dan dimaksud untuk menjamin kualitas rekomendasi serta menjadi narasumber perbaikan
pelaksanaan manajemen risiko BNI Syariah.
Fero Delyuzar
Aspek Independensi Rizqullah Subardiah
Poerbonegoro Syamsi
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris Tidak Tidak Tidak Tidak
dan Direksi
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak Tidak Tidak Tidak Tidak
perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan Tidak Tidak Tidak Tidak
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Tidak Tidak Tidak Tidak
Direksi, dan/atau sesama anggota Komite Pemantau Risiko
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan Tidak Tidak Tidak Tidak
pemerintah
Total 7 8 9 9
% Kehadiran 77% 88% 100% 100%
Salah satu tugas Komite Pemantau Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait dengan
kontrol terhadap organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan Komite Pemantau Risiko
adalah sebagai berikut :
No Nomor Surat Tanggal Perihal
1 02/KPR/I/2018 30 Januari 2018 Permohonan persetujuan update
kebijakan umum manajemen risiko
2 03/KPR/II/2018 13 Februari 2018 Evaluasi profil risiko 2017
3 04/KPR/III/2018 13 Maret 2018 Review konsep kebijakan kode etik BNI
Syariah
4 08/KPR/V/2018 15 Mei 2018 Kajian risiko tranformasi bisnis mikro
5 11/KPR/V/2018 22 Mei 2018 Peningkatan Risk Awareness dan
prudential banking
6 12/KPR/VII/2018 17 Juli 2018 Evaliasi profil risiko per Maret 2018
7 14/KPR/VIII/2018 14 Agustus 2018 Evaluasi laporan profil risiko
semester I/2018
8 15/KPR/VIII/2018 21 Agustus 2018 Evaluasi pembiayaan
9 17/KPR/IX/2018 25 September 2018 Evaluasi pembiayaan bermasalah
semester I/2018
10 24/KPR/XI/2018 22 November 2018 Evaluasi efektivitas self assesment
periskop
11 22/KPR/XI/2018 6 November 2018 Evaluasi laporan profil risiko individu
BNI Syariah per September 2018
Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite informal. Pada tahun 2018, anggota Komite Pemantau Risiko
Pemantau Risiko mengikuti Program Pelatihan dalam rangka telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan,
meningkatkan kompetensi anggota Komite Pemantau workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:
Risiko yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara
Dewan Komisaris menilai Komite Pemantau Risiko telah 3. Komite Pemantau Risiko telah menyampaikan
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait profil
2018 dengan baik. risiko dan upaya mitigasi risiko yang dilakukan Perseroan.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris : 4. Komite Pemantau Risiko telah menyusun dan
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko menyampaikan Program Kerja Komite Pemantau
dalam rapat cukup baik. Risiko 2018.
2. Komite Pemantau Risiko telah menyampaikan laporan
kerja secara tepat waktu.
KOmiTe nOminasi
Dan RemuneRasi
DASAR PEMBENTUKAN
Dewan Komisaris BNI Syariah telah membentuk Komite Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Nominasi dan Remunerasi sesuai cengan peraturan Usaha Syariah.
perundang-undangan berikut : 3. Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan No. 8/ POJK.03/2014
1. Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tentang tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. 4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
2. Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/ DPbS tanggal 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Agar pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab Ada pun isi dari Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi dapat berjalan dengan antara lain :
baik dan dapat mendukung kinerja Dewan Komisaris telah 1. Visi dan Misi Komite Nominasi dan Remunerasi
ditetapkan Piagam Komite Remunerasi & Nominasi yang 2. Struktur Organisasi dan Keanggotaan Komite Nominasi
diterbitkan melalui dokumen KEP/01/DK/2015 tanggal 22 dan Remunerasi
September 2015. Piagam Komite Remunerasi & Nominasi 3. Persyaratan Keanggotaan Komite Nominasi dan
ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan Remunerasi
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara 4. Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga 5. Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi
dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua 6. Wewenang, Hak dan Kewajiban Komite Nominasi dan
pihak yang berkepentingan. Remunerasi
7. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
8. Masa Tugas Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
9. Penutup
1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan a. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
Komisaris, Komite Nominasi dan Remunerasi dapat sebagaimana diatur dalam perundang-undangan
mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, yang berlaku;
dana, aset, serta sumber daya lainnya milik perusahaan b. Tugas, tanggung Jawab, dan wewenang anggota
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Komite Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dikaitkan
wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan dengan pencapaian tujuan dan kinerja perusahaan;
tersebut kepada Dewan Komisaris. c. Prestasi keija Individual;
2. Untuk melaksanakan tugasnya Komite Nominasi dan d. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap
Remunerasi dapat bekerja sama dengan Divisi Sumber dan bersifat variable;
Daya Manusia dan Divisi lainnya yang terkait. e. Kewajaran dengan peer group;
3. Komite Nominasi dan Remunerasi atas persetujuan f. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka
Dewan Komisaris berhak menunjuk pihak ketiga panjang Bank.
(orang at au badan usaha) untuk membantu 6. Sebelum tahun buku berjalan, Komite Nominasi dan
pelaksanaan tugasnya. Remunerasi wajib menyusun dan menyampaikan
4. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib rencana keija dan anggaran tahunan kepada Dewan
menjalankan tugas dengan baik dan menjaga kerahasiaan Komisaris untuk ditetapkan, yang salinannya
seluruh dokumen, data dan informasi Perusahaan, baik disampaikan Dewan Komisaris kepada Direksi untuk
dari pihak internal maupun pihak eksternal dan hanya diketahui. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugas Komite. tahunan Komite Nominasi dan Remunerasi tersebut
5. Komite Nominasi dan Remunerasi dalam menjalankan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
tugas dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan 7. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib membuat dan
remunerasi wajib memperhatikan sekurang-kurangnya: menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab kepada Dewan Komisaris.
Struktur dan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi BNI Syariah terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
Komisaris Independen dan seorang Pejabat eksekutif yang membawahi sumber daya manusia. Diketuai oleh Komisaris
Independen. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi berasal dari anggota Dewan Komisaris, pihak yang berasal dari
luar Perusahaan, atau pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia.
Adapun keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi BNI Syariah sebagai berikut:
*Belum efektif, diberhentikan dengan hormat pada RUPS Tahunan 2018 tanggal 27 April 2018
feRO POeRbOnegORO
Ketua
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
RizquLLaH
Anggota
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
max niODe
Anggota
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
iDaYu niLaWaTi
Anggota
Usia 69 tahun
Tahun Lahir 1950
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan S2 MMBAT dari Insitut Teknologi Bandung
Riwayat Pekerjaan Anggota Independen Komite Remunerasi dan Nominasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rangkap Jabatan Sekretaris Komite Remunerasi dan Nominasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali
munifaH sYanWani
Anggota
Usia 45 tahun
Tahun Lahir 1974
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/02/DK/2016 tanggal 5 April 2016
Riwayat Pendidikan Lulusan S2 PHI-KTTI dari Universitas Indonesia
Riwayat Pekerjaan Tenaga Ahli di DPR Ri tahun 2008-2014
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali
aDRianTO DaRu
Anggota
Profil beliau dapat dilihat di bagian Sumber Daya Insani
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan tugas, beberapa anggota Komite memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan
keuangan sementara lainnya memiliki latar belakang pendidikan bidang Sumber Daya Manusia. Sedangkan untuk menjamin
independensi pelaksanaan tugas dan pemberian pandangan maupun saran dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris,
seluruh anggota KRN tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Pemegang Saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.
Aspek Independensi Nama Nama Nama Nama Nama Nama Nama Nama
Tidak memiliki hubungan keuangan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dengan Dewan Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki hubungan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
kepengurusan di perusahaan, anak
perusahaan, maupun perusahaan
afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
saham di perusahaan
Tidak memiliki hubungan keluarga Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/
atau sesama anggota Komite Nominasi
dan Remunerasi
Tidak menjabat sebagai pengurus Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
partai politik, pejabat dan pemerintah
Selama tahun 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan rekap
absensi rapat sebagai berikut:
Kehadiran
No Tanggal Rapat Agenda
Andrianto Idayu Arief Andhi Munifah
1 16 Januari 2018 Perpanjangan Masa Jabatan Anggota
Dewan Pengawas Syariah
2 13 Maret 2018 Perubahan Susunan Anggota & Review
Piagam KNR serta Penambahan
Anggota DPS
3 17 April 2018 Pelaporan perubahan Pengurus
BNI Syariah & Remunerasi Direksi
Komisaris Tantiem 2017 dan
Remunerasi 2018
4 04 Mei 2018 Perubahan Struktur Organisasi dan
Nominasi Calon Anggota Komisaris
5 31 Juli 2018 Presentasi HCD terkait Implementasi
POJK 59 perihal Material Risk Taker
6 09 Oktober 2018 Penunjukan Sdr Imam Budi Sarjito*
(Komisaris dalam proses fit and proper
test OJK) sebagai staff Ahli Dewan
Komisaris
Total 6 6 4 3
Persentase Kehadiran 100% 100% 66% 50%
*Imam Budi Sarjito: belum efektif sampai akhir tahun 2018, namun efektif per 27 Maret 2019
Salah satu tugas Komite Nominasi dan Remunerasi adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait
dengan kontrol terhadap organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan Komite Nominasi
dan Remunerasi adalah sebagai berikut :
*Imam Budi Sarjito: Belum efektif, diangkat melalui RUPS LB tanggal 20 September 2018, menunggu proses fit and proper test
Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi mengikuti Program Pelatihan dalam
rangka meningkatkan kompetensi anggota Komite Nominasi dan Remunerasiyang dilaksanakan baik secara formal maupun
secara informal. Pada tahun 2018, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi telah menghadiri dan berpartisipasi dalam
berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:
No Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu & Tempat
1 Muhammad Syakir Sula* Tidak Ada - -
2 Fero Poerbonegoro Pelatihan Anti Pencucian Uang & In house Kantor Pusat, 30
Pencegahan Pendanaan Terorisme Agustus 2018
3 Rizqullah • Pelatihan Risk Management and • Public • The Financial Club,
Compliance Refreshment Graha CIMB Niaga
Lt. 27, 4 Juli 2018
• Program Pelatihan APU PPT untuk • In house • Kantor Pusat, 30
Direksi AGUSTUS 2018
Dewan Komisaris menilai Komite Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun
2018 dengan baik.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dalam rapat sangat baik.
2. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu.
3. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan
dan review terkait nominasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan besaran remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan.
4. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Nominasi dan
Remunerasi 2018.
KOmiTe
Di baWaH DiReKsi
Dalam menjalankan tugas pengelolaan Perusahaan Direksi dibantu oleh Komite-komite di bawah Direksi, yaitu: Komite
Kebijakan dan Risiko (KKR); Komite Kebijakan dan Risiko Pencegahan Fraud (KKR AF); Komite Sumber Daya Manusia
(KSDM); Komite Modal, Investasi dan Teknologi (KMIT); serta Komite Asset Liabilities, Management (KALMA). Keberadaan
komite-komite di bawah Direksi tersebut telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku terkait GCG serta
bertujuan untuk menyempurnakan implementasi prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam kegiatan operasional BNI Syariah.
Komite Kebijakan Risiko BNI Syariah memiliki Piagam KKR yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi No.KP/07/DIR/
R1/R tanggal 21 Juni 2010. Piagam KKR berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan fungsi KKR sehingga hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.
Rincian tugas dan tanggung jawab KKR diatur dalam 6. Menetapkan sistem alokasi aktiva berisiko (risk asset)
Keputusan Direksi No.KP/07/DIR/R/1/R tanggal 21 Juni dan modal ke setiap unit bisnis.
2010 selaku Piagam KKR dan mencakup: 7. Menetapkan dan menyetujui usulan kebijakan, sistem
1. Mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berasal dari manajemen dan prosedur pembiayaan yang telah ada
segenap kegiatan usaha unit – unit Bank BNI Syariah. maupun yang baru.
2. Menetapkan kebijakan dan strategi risk metrics dan 8. Menetapkan dan menyetujui persetujuan khusus
indikator – indikator manajemen risiko yang digunakan (exception) terhadap kebijakan dan prosedur yang
3. Membangun mekanisme manajemen risiko di setiap dapat diberikan kepada debitur/nasabah dengan tetap
jenis risiko, termasuk akuntabilitas (accountability) menjaga kualitas pembiayaan.
dan pertanggungjawaban (responsibility) setiap unit. 9. Memperbaiki kebijakan dan prosedur pembiayaan atas
4. Menetapkan kebijakan dan strategi sebagai langkah dasar laporan dari Divisi Risiko dan memberikan arahan
antisipasi apabila ditemukan pelampauan, pelanggaran khususnya yang berkenaan dangan ketaatan terhadap
maupun deviasi dari limit yang sudah ditetapkan. kebijakan dan prosedur pembiayaan yang berlaku.
5. Menetapkan Overall Exposure Limit di tingkat 10. Menetapkan portfolio/exposure/sectoral limit untuk
Perusahaan (bank wide). masing-masing industri.
SUSUNAN ANGGOTA
Susunan anggota Komite Kebijakan dan Risiko (KKR) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/036/ DIR/R tanggal 04
Mei 2018 adalah sebagai berikut:
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KKR menjaga independensinya dengan tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali,
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.
Selama tahun 2018, Komite Kebijakan Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 7 (Tujuh) kali dengan rekap absensi rapat
sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Direktur Utama 4 0 0%
Direktur Kepatuhan dan Risiko 4 4 100%
Direktur Bisnis SME & Komersial 4 4 100%
Direktur Keuangan & Operasional 4 2 50%
SEVP Bisnis Ritel & Jaringan 4 1 25%
*Direktur Operasional & Jaringan 4 1 25%
Pemimpin Divisi Bisnis Konsumer 4 1 25%
Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan 4 3 75%
Pemimpin Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Pembiayaan 4 0 0%
Pemimpin Divisi Bisnis Komersial 4 1 25%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 1 4 3 75%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 4 2 50%
Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional 4 3 75%
Pemimpin Divisi Risiko Bisnis 4 2 50%
KOmiTe KebiJaKan
RisiKO- PenCegaHan fRauD (KKr-aF)
SUSUNAN ANGGOTA
Susunan anggota Komite Kebijakan dan Risiko – Pencegahan Fraud (KKR-AF) berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No.KP/067/DIR/R tanggal 03 Dec 2018 adalah sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Ketua Pengganti
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersil Anggota
Wahyu Avianto* Direktur Keuangan & Operasional Anggota
Iwan Abdi** SEVP Bisnis Ritel & Jaringan Anggota
Dade Darmawan Pemimpin Divisi Audit Internal Anggota
Bayi Rohayati Pemimpin Divisi Hukum Anggota
Ajat Djatnika*** Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Anggota
Bayi Rohayati Pemimpin Divisi Kepatuhan Anggota
Fransiska Siswantari*** Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan Anggota
Andrianto Daru Kurniawan Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani Anggota
Wahsi Prasodjo Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Sekretaris
* baru bergabung KKR-AF pada bulan Mei 2018 sebagai SEVP Keuangan dan Operasional per oktober 2018, sebagai Direktur
Keuangan dan Operasional
** baru bergabung KKR-AF pada bulan Mei 2018 sebagai SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KKR menjaga independensinya
dengan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.
Selama tahun 2018, Komite Kebijakan dan Risiko – Pencegahan Fraud (KKR-AF) telah mengadakan
rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan rekap absensi rapat sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Direktur Utama 6 4 67%
Direktur Kepatuhan & Risiko 6 5 83%
Direktur Bisnis SME & Komersil 6 4 67%
Direktur Keuangan & Operasional 6 4 67%
SEVP Bisnis Ritel & Jaringan 6 3 50%
Pimpinan Divisi Audit Internal 6 6 100%
Pemimpin Divisi Hukum 6 6 100%
Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan 6 4 67%
Pemimpin Divisi Kepatuhan 6 6 100%
Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan 6 4 67%
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 6 6 100%
KOmiTe
suMber DaYa Manusia (KsDM)
PIAGAM KOMITE
KSDM BNI Syariah memiliki Piagam KSDM yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi
No.KP/05/DIR/R1/R tanggal 21 Juni 2010. Piagam KSDM berfungsi sebagai panduan dalam
melaksanakan fungsi KSDM sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan.
Rincian tugas dan tanggung jawab KSDM diatur dalam Keputusan Direksi Nomor KP/05/ DIR/R/1/R
tanggal 21 Juni 2010 selaku Piagam KSDM dan mencakup:
1. Memutuskan penyempurnaan kebijakan dan system manajemen SDM yang meliputi 6 (enam)
elemen kunci pengelolaan SDM, sebagai berikut:
a. Perencanaan SDM
b. Rekrutmen dan Seleksi
c. Pelatihan dan Pengembangan Pegawai
d. Penilaian Prestasi dan Potensi Pegawai
e. Manajemen Jalur Karier, dan
f. Pengelolaan Sistem Penggajian dan Imbalan.
2. Memutuskan persetujuan atas usulan perencanaan SDM, baik usulan program rekrutmen
dan seleksi,maupun program pelatihan dan pengembangan pegawai.
3. Mengevaluasi dan memutuskan persetujuan pelaksanaan program mutasi/rotasi/ promosi
untuk posisi-posisi jabatan strategis dan/atau tenaga pimpinan BNI Syariah.
4. Memutuskan kebijakan dan rumusan mengenai budaya kerja BNI Syariah yang bersifat strategis.
5. Memutuskan hukuman dalam rangka penegakan disiplin.
6. Memutuskan kebijakan, standar dan pengelolaan kualitas layanan.
Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab KSDM meliputi 4 (empat) bidang sebagai berikut:
1. Melakukan pengelolaan staf kunci
2. Formulasi kebijakan dan pengelolaan disiplin
3. Formulasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya manusia
4. Formulasi kebijakan dan pengelolaan layanan. Sedangkan pembagian tugas dan tanggung
jawab KSDM secara rinci adalah sebagai berikut:
a. Memastikan dilakukannya evaluasi kinerja terhadap staf-staf inti.
b. Memastikan reward dan punishment dibuat dan dilaksanakan dengan baik dalam me-
review dan menyetujui sistem komunikasi internal pegawai.
c. Menyetujui dilakukannya survei kepuasan pegawai secara rutin, melakukan dan
memberikan arahan atas tindakan perbaikan yang diperlukan.
d. Memastikan implementasi budaya kerja sesuai dengan corporate culture yang Islami.
e. Memastikan tidak adanya berbagai bentuk praktik diskriminasi dalam lingkungan kerja
di BNI Syariah.
f. Me-review Manpower Plan jangka pendek maupun jangka panjang, serta memutuskan
kebijakan terbaik dalam menyelesaikan kekurangan maupun kelebihan pegawai.
g. Me-review training master plan dan memprioritaskan implementasinya.
h. Me-review pelaksanaan Succession Plan dan k. Me-review dan menyetujui Career Path Management
memilih kandidat yang akan dipromosikan, tahunan dan me-review kemajuan yang dicapai.
dimutasi, dirotasi atau diusulkan mengikuti pelatihan l. Menyetujui pendelegasian kewenangan di bidang
dan pengembangan. pengelolaan sumber daya manusia kepada tingkatan
i. Me-review dan menyetujui Individual Development yang sesuai.
Plan yang akan digunakan dalam penentuan kandidat m. Me-review dan menetapkan standar layanan.
promosi/mutasi/ rotasi/T&D. n. Memantau dan menetapkan keputusan strategis
j. Me-review dan menyetujui mutasi, rotasi, promosi, terkait dengan peningkatan standar layanan.
demosi, dan lain-lain.
SUSUNAN ANGGOTA
Susunan anggota KSDM berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/047/ DIR/R tanggal 28 September 2016 adalah
sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Ketua Pengganti
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis Anggota
Junaidi Hisom Direktur Operasional & Jaringan Anggota
Dade Darmawan Pemimpin Divisi Audit Internal Anggota
Zefri Ananta Pemimpin Divisi Operasional Anggota
Endang Rosawati Pemimpin Divisi Konsumer Anggota
Endang Rosawati (PGS) Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Rima Dwipermatasari Pemimpin Dana & Transaksi Anggota
Budi Aristianto Pemimpin Divisi Bisnis Mikro Anggota
Sri Wahyuningsih Pemimpin Divisi Komersial Anggota
Bimo Hascahyoadi Pemimpin Diviai Usaha Kecil & Menengah 1 Anggota
Bimo Hascahyoadi Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan Anggota
Adrianto Daru Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani Sekretaris
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang
anggota KSDM menjaga indepedensinya dengan tidak saham pengendali, anggota Dewan Komisais dan/atau
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan anggota Direksi.
Selama tahun 2018, Komite Sumber Daya Manusia telah mengadakan rapat sebanyak 13 (tiga belas) kali dengan tingkat
kehadiran sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Abdullah Firman Wibowo 13 12 92,3%
Tribuana Tunggadewi 13 12 92,3%
Dhias Widhiyati 13 13 100%
Junaidi Hisom 13 5 38,4%
Dade Darmawan 13 9 69,2%
Zefri Ananta 13 1 7,7%
Endang Rosawati 13 2 15,4%
Endang Rosawati (PGS) 13 2 15,4%
KSDM melalui Tim Pertimbangan Mutasi Tenaga Pimpinan & Disiplin (TPMTPD) KSDM di tahun 2018 telah memutuskan
sanksi, mutasi, rotasi, serta pendefinitifan pejabat sementara para pegawai di kantor pusat, wilayah, dan cabang.
KOmiTe mODaL,
inVestasi Dan teKnologi (KMit)
PIAGAM KOMITE
KMIT BNI Syariah memiliki Piagam KMIT yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi No.KP/067/
DIR/R1/R tanggal 3 Desember 2018. Piagam KMIT berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan
fungsi KMIT sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak
yang berkepentingan.
Rincian tugas dan tanggung jawab KMIT diatur dalam Keputusan Direksi Nomor No.KP/067/DIR/
R1/R tanggal 3 Desember 2018 selaku Piagam KMIT dan mencakup:
1. Melakukan review pencapaian target pendapatan dan biaya (OPEX dan CAPEX), penyempurnaan
dan pengembangan kualitas kebijakan dan system manajemen penganggaran BNI Syariah
yang efisien, efektif dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan usaha.
2. Merekomendasikan keputusan strategis terutama dalam hal perubahan target maupun OPEX/
CAPEX yang tidak/belum diakomodasi dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
3. Mengevaluasi pencapaian eksekusi rencana kerja unit, termasuk realisasi anggaran.
4. Merekomendasikan proses perubahan anggaran baik dalam bentuk redistribusi maupun
realokasi terutama terhadap hal-hal yang menyangkut perubahan target dan strategi dalam
rangka pencapaian kinerja.
5. Memastikan pengembangan sistem, pemeliharaan, prosedur standar operasional teknologi
searah/ konsisten dengan strategi bisnis (pengembangan master plan IT, updated master
plan IT, penentuan standard service level).
6. Melakukan review dan diskusi atas permasalahan dukungan IT di segenap unit bisnis dengan
bertindak sebagai penengah atas permasalahan yang terjadi antar unit dan Service Level
Agreement (SLA) yang belum terselesaikan.
7. Memastikan proses pengembangan/ perubahan IT telah terkoordinasi dengan baik dan sesuai
dengan user requirement (memonitor jadwal implementasi proyek dan pengembangan MIS).
8. Memastikan review dan persetujuan proyek IT yang berdampak besar terhadap alokasi
keuangan BNI Syariah.
9. Mengantisipasi pelampauan/pelanggaran risiko teknologi dan penyimpangan pencapaian
sasaran dengan menetapkan, menyesuaikan kebijakan dan strategi pengembangan teknologi.
10. Melakukan review atas rencana pengembangan jaringan cabang yang berdampak pada
kebutuhan biaya investasi.
SUSUNAN ANGGOTA
Susunan anggota KMIT berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/047/ DIR/R tanggal 28 September 2016 adalah
sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Wahyu Avianto Direktur Keuangan dan Operasional Ketua
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua PenggantI
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis Anggota
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Anggota
Iwan Abdi SEVP* Retail dan jaringan Anggota
Azizah Saleh Pemimpin Divisi Pengadadaan & Anggota
Pengelolaan Aset Tetap
Friyandana Wijaya Pemimpin Divisi Keuangan Anggota
Mirza Mantovani Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Sekretaris
Endang Rosawati (PGS) Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Rima Dwi Permatasari Pemimpin Divisi Kesekretariatan & Anggota
Komunikasi Perusahaan
Zefri Ananta Pemimpin Divisi Operasional Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Anggota
Misbahul Munir Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Anggota
Amirul Wicaksono Divisi Bisnis Digital Anggota
Agusta Rinaldi Divisi Bisnis Transaksional Anggota
INDEPENDENSI KMIT
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KMIT menjaga indepedensinya dengan tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali,
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.
Selama tahun 2018, Komite Modal, Investasi dan Teknologi telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali dengan
agenda rapat sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Direktur Utama 4 3 75 %
Direktur Bisnis SME & Komersial 4 1 25 %
SEVP Bisnis Retail & Jaringan 4 3 75 %
Direktur Risiko & Kepatuhan 4 3 75 %
Direktur Keuangan & Operasional 4 4 100 %
Pemimpin Divisi Jaringan & Umum 4 2 50 %
Pemimpin Satuan Kerja Keuangan 4 1 25 %
Pimpinan Divisi Tekonologi & Informasi 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Konsumer & Kartu Pembiayaan 4 1 25 %
Pemimpin Divisi Kesekretariatan & Komunikasi Perusahaan 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Haji & Umrah 4 1 25 %
Pemimpin Divisi Operasional 4 1 25 %
Pemimpin Satuan Kerja Layanan 4 1 25 %
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani 4 1 25 %
KMIT melalui SSG / Pra KMIT yang melibatkan Pemimpin Divisi untuk efektivitas proses pengambilan keputusan. Keputusan
yang telah diambil dalam Tim KMIT di tahun 2018untuk memutuskan, penentuan anggaran proyek, langkah-langkah
kebijakan TI serta membangun kapabilitas TI pada pegawai di lingkungan kantor pusat.
PIAGAM KOMITE
KALMA BNI Syariah memiliki Piagam KALMA yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi
No.KP/08/DIR/R1/R tanggal 21 Juni 2010. Piagam KALMA berfungsi sebagai panduan dalam
melaksanakan fungsi KALMA sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan.
Rincian tugas dan tanggung jawab KALMA diatur dalam Keputusan Direksi Nomor KP/08/ DIR/R/1/R
tanggal 21 Juni 2010 selaku Piagam KALMA dan mencakup:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran Komite Asset, Liabilities, Management (KALMA) BNI Syariah
serta merumuskan kebijakan dan strategi yang diperlukan.
2. Memberikan petunjuk pengelolaan aset dan kewajiban BNI Syariah.
3. Menetapkan dan menjaga jumlah alat likuid sesuai kebutuhan likuiditas dan ketentuan
Bank Indonesia.
4. Menjaga keseimbangan penggunaan dana dengan sumber dana.
5. Menetapkan kebijakan penempatan dana baik melalui money market maupun capital market.
6. Menganalisis struktur neraca dan mengkaji semua risiko yang muncul dari exposure yang
dimiliki oleh BNI Syariah berupa risiko pembiayaan, risiko pasar dan risiko likuiditas.
7. Mengevaluasi perkembangan dan prospek indikator-indikator ekonomi dan menganalisis
dampaknya terhadap: posisi simpanan dan pinjaman, posisi valuta asing, profit sharing, nilai
tukar valuta asing dan profitabilitas BNI Syariah.
8. Menghitung cost of fund dan menetapkan profit sharing, giro, tabungan dan deposito.
9. Menetapkan internal Funds Transfer Price (FTP).
SUSUNAN ANGGOTA
Susunan anggota KALMA berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/052/DIR/R tanggal 2 Oktober 2018 adalah
sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersial Ketua
Iwan Abdi SEVP Bisnis Ritel & Jaringan* Ketua Pengganti
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Anggota
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Anggota
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Operasional Anggota
Budi Aristianto Pemimpin Divisi Konsumer Anggota
Endang Rosawati Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Bambang Sutrisno Pemimpin Divisi Dana Ritel Anggota
Ida Triana Widowati Pemimpin Divisi Haji & Umrah Anggota
Misbahul Munir Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Anggota
Friyandana Wijaya Pemimpin Divisi Keuangan Anggota
INDEPENDENSI KALMA
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KALMA menjaga indepedensinya dengan tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham
pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi
Selama tahun 2018, Komite Aset Liabilities Manajemen telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan absensi
rapat sebagai berikut:
KALMA Keputusan
No. 01/KALMA/2018 A. Penetapan Tarif Pembiayaan Konsumtif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Konsumtif
B. Penetapan Tarif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Produktif Small & Medium
C. Penetapan Tarif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Produktif Commercial
D. Penetapan Tarif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Mikro
E. Kewenangan Pemberian Nisbah Spesial Deposito Institusi di Luar Dana BPKH
F. Penetapan FTP IDR dan USD
No. 02/KALMA/2018 A. Penetapan Nisbah dan Kewenangan Nisbah Spesial Bagi Hasil Money Market Account
B. Penetapan Nisbah Bagi Hasil Giro Valuta SAR
C. Penetapan Biaya Administrasi Increase Limit dan Rescheduling Hasanah Card
D. Penetapan Tarif dan Kewenangan Diskon Tarif Anjak Utang dan Anjak Piutang SKBDN & L/C
E. Penetapan Tarif Transaksi Jasa Luar Negeri
F. Penetapan Fee Investasi Terikat iB Hasanah dengan pola Channelling
No. 03/KALMA/2018 A. Penetapan FTP IDR dan USD
B. Penetapan Nisbah Tapenas Kolektif
No. 04/KALMA/2018 A. Pemutus Pemberian Kewenangan Keringanan Tarif
No. 05/KALMA/2018 A. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Konsumtif
No. 06/KALMA/2018 A. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Produktif Commercial
B. Tarif Pembiayaan Produktif dengan Angsuran All fix price
C. Tarif Pembiayaan Griya dengan Angsuran All Fix Price
No. 07/KALMA/2018 A. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Konsumtif
B. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Produktif Kecil dan Menengah
No. 08/KALMA/2018 C. Penetapan Nisbah Tabungan Mudharabah
seKReTaRis PeRusaHaan
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) merupakan organ Direksi yang berperan dalam
menjaga hubungan antara BNI Syariah dengan pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan
juga harus menjaga kewajaran, konsisten, dan transparansi mengenai hal-hal terkait tata kelola
perusahaan dan tindakan korporasi. Selain itu, Corporate Secretary berperan dalam memonitor
kepatuhan Bank terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku bagi Bank, khususnya peraturan
di bidang pasar modal.
Pada tahun 2018, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah dijabat oleh Rima Dwi Permatasari yang
diangkat berdasarkan SK Direksi No. KP/024/DIR/R tanggal 2 April 2018. Pengangkatan Rima Dwi
Permatasari telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada 6 April 2018
Pemimpin Divisi
Manager Coordinator
Corporate
Communication
Internal Corporate External Corporate Corporate Brand Marketing GCG & Investor
Communication Communication Communication Communication Relation Manager
External Board of
Internal Corporate Corporate Brand Financing
Corporate Commisioner &
Communication Communication Marketing GCG officer
Communication Management
officer Designer Communication
officer Support officer
Digital
Communication
officer
External Corporate
Internal Corporate Marketing
Corporate Corporate Brand Secretary &
Communication Communication BOM Protocoller
Communication Communication Investor Relation
Assistant Assistant
Assistant Assistant
PEDOMAN KERJA
Dalam melaksanakan tugasnya, fungsi Sekretaris Perusahaan dijalankan oleh unit kerja Investor Relation & Secretary yang
menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan Nomor 35/
POJK/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
Selain mengacu pada ketentuan regulator fungsi Sekretaris Perusahaan di BNI Syariah dituangkandalam Petunjuk
Pelaksanaan Kebijakan Corporate Secretary and Communication No. PP/S02/001-00/2015 tanggal 30 Desember 2015
yang mencakup (1) Fungsi Pelaksanaan RUPS; (2) Fungsi Investor Relation; (3) Fungsi Pengelolaan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (Good Corporate Governance); dan (4) Fungsi Kesekretariatan serta Fungsi Komunikasi dan pelaksanaan CSR.
Berikut kegiatan terkait dengan pemangku kepentingan yang material perubahan pengurus ke OJK, Bursa Efek
telah dilakukan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2018: Indonesia, dan LPS.
1. Penyelenggaraan press conference triwulanan untuk f. Penyampaian surat pernyataan pribadi anggota
mempublikasikan laporan kinerja perusahaan triwulanan Dewan Komisaris dan Direksi yang baru efektif
kepada publik khususnya stakeholders. kepada LPS.
2. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk g. Laporan bagi hasil sukuk ke KSEI dan Wali Amanat.
ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau h. Laporan hutang valuta asing setiap bulan ke OJK.
Perusahaan Publik. Bentuk keterbukaan informasi i. Laporan rating sukuk tahunan ke OJK.
dimaksud adalah: j. Laporan status Direktur Kepatuhan Perusahaan
a. Laporan publikasi keuangan bulanan, triwulanan ke OJK.
dan tahunan dalam website perusahaan. 4. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
b. Laporan publikasi keuangan triwulanan dan tahunan Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2018
di surat kabar harian nasional. berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
c. Laporan perubahan susunan pengurus serta Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT BNI Syariah No.
laporan efektif pengangkatan pengurus di situs 104 tanggal 27 April 2018.
web perusahaan termasuk penambahan profile 5. Penyelenggaraan RUPS-LB secara sirkuler yaitu:
pengurus baru di situs web perusahaan. a. RUPS-LB tanggal 19 Maret 2018 terkait perubahan
d. Pembuatan Annual Report dan Sustainable Report anggaran dasar, yang memutuskan sebagai berikut:
yang didistribusikan kepada Stakeholders khususnya Menyetujui perubahan Pasal 16 ayat 7 butir e
pemegang saham, serta ditampilkan dalam Situs Anggaran Dasar Perseroan sehingga Pasal 16 ayat
Web perusahaan. 7 Anggaran Dasar Perseroan secara keseluruhan
e. Senantiasa mengupdate konten material lainnya di menjadi sebagai berikut:
dalam website seperti penambahan profile pengurus i. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat
baru, akta anggaran dasar terbaru, kebijakan internal setelah mendapatkan rekomendasi Majelis
terkait penerapan GCG, dan informasi lainnya. Ulama Indonesia.
3. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan ii. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat
dan Instansi Lainnya; Bentuk Pelaporan tersebut adalah: oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung
a. Laporan Keuangan keuangan triwulanan atau tengah sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya
tahunan, dan Laporan keuangan tahunan ke OJK, atau yang ditetapkan lain oleh RUPS dan
Bursa Efek Indonesia, Wali Amanat. berakhir pada penutupan RUPS Tahunan
b. Annual Report dan Sustainable Report ke pemegang yang ke 3 (tiga) setelah pengangkatannya,
saham, OJK, Bursa Efek Indonesia, Pefindo, LPS, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
dan instansi lainnya yang diwajibkan peraturan memberhentikan anggota DPS sebelum masa
perundang-undangan. jabatannya berakhir.
c. Laporan GCG ke OJK, Bursa Efek Indonesia, iii. Pengangkatan anggota DPS oleh RUPS berlaku
Pefindo, LPS, dan instansi lainnya yang diwajibkan efektf setelah lulus fit and proper test dari OJK.
peraturan perundang-undangan. iv. Pemberhentian demikian berlaku sejak
d. Laporan self assessment GCG kepada OJK penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila
semester 2 tahun 2017 dan semester 1 tahun 2018 ditentukan lain oleh RUPS.
sebagai bagian dari penilaian tingkat kesehatan Bank, v. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota
berkoordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko. DPS dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk
e. L a p o r a n p e ru b a h a n s u s u n a n p e n g u ru s , satu kali msa jabatan kecuali aabila RUPS
pengangkatan efektif pengurus, dan laporan fakta menentukan lain.
b. RUPS-LB tanggal 20 September 2018 terkait tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi
pengangkatan Komisaris, yang memutuskan dengan sebaik-baiknya.
sebagai berikut: 9. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan
Menyetujui dan mengangkat Tuan Imam Budi Publik dengan pemegang saham Emiten atau
Sarjito sebagai Komisaris Perseroan. Pengangkatan Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan
tersebut berlaku efektif sejak diperolehnya pemangku kepentingan lainnya.
persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan a. Pembuatan Annual Report dan Sustainable Report
Kepatutan dan memenuhi ketentuan perundang- sebagai informasi kepada publik khususnya
undangan yang berlaku. Jabatan Komisaris yang stakeholder terkait kondisi dan prospek Bank serta
diangkat sejak disetujui OJK dan memenuhi untuk memenuhi kewajiban perundang-undangan.
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan b. Counterpart dengan Pefindo dalam kegiatan
berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan pemantauan tahunan untuk penerbitan rating sukuk
yang ke 3 sejak pengangkatannya atau RUPS dan rating perusahaan tahunan (Rating perusahaan
Tahunan yang diselenggarakan tahun 2021, tanpa tahun 2018 adalah idAA+ (DoublePlus; Stavle
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan Outlook) rating sukuk Mudharabah 1 tahun 2015
sewaktu-waktu. adalah idAA+(sy) (Double A Plus Syariah).
10. Fungsi Pengawasan Implementasi GCG Perusahaan
6. Pengurusan Fit & Proper Test Direksi dan Dewan a. Pembuatan Laporan GCG Tahunan untuk
Komisaris disampaikan kepada OJK dan instansi lainnya sesuai
Berkoordinasi dengan OJK untuk pelaksanaan fit and peraturan perundangundangan, serta sebagai bagian
proper test terhadap Abdullah Firman Wibowo selaku dari Annual Report.
Direktur Utama yang diangkat oleh RUPS 23 Maret b. Pembuatan laporan self assessment GCG sebagai
2017, Bapak Wahyu Avianto dan Bapak Iwan Abdi selaku bagian dari penilaian tingkat kesehatan bank
Direktur yang diangkat oleh RUPS Tahunan 27 April 201 setiap semester.
dan Bapak Imam Budi Sarjito selaku Komisaris yang c. Penilaian penerapan GCG perusahaan melalui
diangkat RUPS 20 September 2018 . Dari pengurusan lembaga ekternal/independen, keikutsertaan
fit and proper test dimaksud, beberapa anggota Direksi dalam CGPI Award yang diselenggarakan oleh IICG.
telah lulus yaitu: BNI Syariah mendapatkan award CGPI kategori
Nama Jabatan Keputusan OJK
Trusted Company.
Abdullah Direktur Utama Keputusan Anggota
d. Penyampaian imbauan tidak menerima dan
Firman Dewan Komisioner OJK memberikan hadiah kepada seluruh pegawai dan
Wibowo No. Kep-41/D.03/2018 mitra kerja di masa Lebaran.
tanggal 12 Maret
2018 tentang Hasil
11. Fungsi Kesekretariatan
Penilaian Kemampuan a. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
dan Kepatutan Sdr. Pemegang Saham, termasuk pengurusan akta
Abdullah Firman
Wibowo selaku calon
notaris berita acara rapat, akta Pernyataan
anggota Direksi. Keputusan Rapat terkait pengangkatan pengurus-
Wahyu Avianto Direktur Keputusan Anggota pengurus baru, akta susunan pengurus baru efektif,
Dewan Komisioner OJK serta suratsurat pengesahan akta notaris dimaksud
No. Kep-159/D.03/2018
dari kemenkumham.
tanggal 25 September
2018 tentang Hasil b. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi
Penilaian Kemampuan dan/ atau Dewan Komisaris.
dan Kepatutan Sdr.
c. Menat alaksanakan keanggot aan Direksi
Wahyu Avianto selaku
calon anggota Direksi. pada lembaga profesional at au lembaga
pendukung industri.
d. Dokumentasi dokumen legalitas perusahaan serta
7. Penyelenggaraan dan Dokumentasi Rapat Direksi dan/ updating dan perpanjangan izin yang telah habis
atau Dewan Komisaris; Notulen Radisi dan Radikom masa berlakunya atau wajib dilakukan perubahan
telah didokumentasikan dengan sistem filing yang seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat
tertib dan sesuai urutan tanggal untuk mempermudah Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).
administrasi. Selain itu peminjam notulen menggunakan e. Melayani permintaan asli dan copy dokumen
tanda terima untuk menghindari kehilangan dokumen. legalitas bagi divisi-divisi lain atau cabang
8. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan yang membutuhkan.
bagi Direksi. Program orientasi diadakan bagi anggota
Direksi baru, agar yang bersangkutan dapat menjalankan
Selain tugas-tugas sebagaimana ditetapkan dalam POJK No. Korporat dan Komunikasi pemasaran produk dan jasa
35/POJK/2014 Sekretaris Perusahaan menjalankan tugas- perusahaan serta pelaksanaan CSR.
tugas Komunikasi Perusahaan yang meliputi Komunikasi
KOMUNIKASI PEMASARAN
1. Menyelenggarakan Board of Director (BOD) Teaching telah menggelar BOD Teaching di lima kota yaitu Kendari,
yang merupakan program mandatori dari OJK untuk Samarinda, Pekanbaru, Denpasar, dan Jakarta.
mencerdaskan Anak Bangsa setingkat SMA, di mana 2. Pembentukan Jurnalis Ekonomi Syariah, wadah
di program tersebut BNI Syariah hadir memberikan komunitas peminat berita-berita ekonomi syariah
edukasi ilmu perbankan syariah kepada siswa–siswi di empat kota yaitu Balikpapan, Medan, Bandung,
Sekolah Menengah Atas. Pada tahun 2018. BNI Syariah dan Kendari.
KEGIATAN CSR
Menyelenggarakan berbagai acara terkait dengan program Wakaf Hasanah BNI Syariah. Selain itu, BNI Syariah
Corporate Social Responibility (CSR) antara lain: juga memberikan apresiasi berupa paket umroh kepada
1. Hasanah Earth Day : Pemberian bibit tanaman diberikan ustaz - ustaz di masing - masing daerah tsb karena telah
untuk nasabah yang membuka rekening tabungan BNI berkontribusi kebaikan.
Syariah pada periode 22-27 April 2018. Dalam hal ini, 3. Santri Hasanah : Program pemberdayaan ekonomi
BNI Syariah menyediakan 6800 bibit tanaman di seluruh pesantren agar pesantren mandiri secara ekonomi,
cabang BNI Syariah. salah satunya pemanfaatan rawa yang dimiliki Pesantren
2. Benteng Hasanah di Batas Negeri : Membangunan Raudatul Jannah di Lampung untuk beternak ikan patin.
fasilitas di antaranya masjid, sekolah, pesantren, rumah Program ini merupakan hasil kerja sama antara BNI
tahfiz dan boat ambulance. Aktivitas dilakukan di 8 titik Syariah dan Yayasan Hasanah Titik.
perbatasan Indonesia bekerja sama dengan Nadzhir 4. Wakaf Linked Sukuk : BNI Syariah sebagai salah satu
(Lembaga pengelola wakaf) yang telah bekerja sama lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang dan
dengan BNI Syariah di antaranya : Al - Azhar Peduli bank operasional yang ditunjuk oleh BWI yang menerima
Ummat, Dompet Dhuafa, Baitul Maal Hidayatullah, dana wakaf uang dari masyarakat
Dewan Dakwah Indonesia, I - Wakaf. Di mana masing- 5. Retas Kertas : Aktivitas yang dilakukan yakni setiap
masing fasilitas dibangun menggunakan dana zakat bulannya, BNI Syariah bekerja sama dengan Yayasan
dan penghimpunan dana wakaf melalui fundraising Hasanah Titik dan Yayasan Nara Kreatif mengumpulkan
kertas bekas di BNI Syariah Kantor Pusat, untuk pendampingan dan pelatihan untuk pengembangan
selanjutnya kertas bekas tersebut diolah menjadi barang usaha yang lebih baik.
jadi berupa produk suvenir korporat BNI Syariah. Yayasan 7. Pelatihan Manajemen Masjid : Bentuk pelatihan
Nara Kreatif merupakan yayasan yang memberdayakan dilakukan di masjid di 10 kota di antaranya Jakarta,
anak - anak jalanan dalam pengolahan produk daur ulang Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, Yogyakarta,
agar memiliki kegiatan yang positif Semarang, Solo, Banda Aceh dan Padang. Aktivitasnya
6. Deureuham : Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia. Yakni : Manajemen keuangan masjid, manajemen organisasi
ajang mencari start up muda kreatif kerja sama antara masjid, manajemen penyusunan program masjid,
BNI Syariah dan BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif). manajemen pengembangan usaha mandiri masjid.
Kategori yang dikompetisikan yakni kategori umum 8. Qurban Party Hasanah (Kegiatan menyambut Hari
(kuliner, fashion, food dll) dan kategori teknologi. Raya Idul Adha yang diselenggarakan BNI Syariah di
Dari 50 peserta yang lolos, terpilih 6 pemenang yang seluruh Kantor Cabang baik reguler maupun mikro,
berkesempatan mendapat fasilitas pembiayaan UMKM kegiatan pengumpulan hewan kurban yang diberikan
dari BNI Syariah. Selain itu, pemenang juga memperoleh oleh nasabah,masyarakat, maupun pegawai melalui
Kantor Cabang BNI Syariah).
Pada tahun 2018, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah mengikuti serangkaian program pengembangan kompetensi yang
bermanfaat dalam meningkatkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Program pengembangan kompetensi yang
diikuti Corporate Secretary diuraikan sebagai berikut.
No Pelatihan Penyelenggara Waktu dan Tempat
1. Workshop The Power Of Silaturahim In House Jakarta, 7 Februari 2018
Penilaian kerja Sekretaris Perusahaan dilakukan oleh Direksi Hubungan dengan pemangku kepentingan dilakukan antara
melalui Direktur Sektor yaitu Direktur Kepatuhan dan lain melalui press conference kinerja, paparan publik,
Risiko dengan berdasarkan pelaksanaan tugas Sekretaris penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan
Perusahaan berdasarkan ketercapaian program kerja laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan.
pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan. Berikut penilaian Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya juga
kinerja Sekretaris Perusahaan mencakup sebagai berikut: dapat mengakses informasi mengenai Bank dan kegiatannya
1. Mengendalikan cost effectiveness di situs web: www.bnisyariah.co.id.
2. Meningkatkan Reputasi dan Awareness terhadap BNI
Syariah sebagai Bank yang bercitra positif Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen
3. Memastikan terselenggaranya Corporate action penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate
Perseroan dan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Secretary Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan
Publik informasi mengenai BNI Syariah kepada segenap
4. Meningkatkan kepuasan internal customer pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan
5. Mengelola program komunikasi internal secara terpadu manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media
6. Memastikan Pelaksanaan Implementasi Brand sesuai internal antara lain Forum Hasanah, Hasanah Lifestyle (news
Brand Guidelines Letter BNI Syariah), BOD Messages, Morning Briefing setiap
7. Meningkatkan skill pegawai Corporate Secretary & Divisi/Desk/ Kantor Cabang, Pengajian Rabu Siang, Kajian
Communication. Jumat pagi, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang.
inTeRnaL auDiT
Internal Audit adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif untuk
memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap kegiatan organisasi/perusahaan dengan
pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk melakukan evaluasi dan memperbaiki efektivitas
risk management, control, governance processes dan ketaatan terhadap ketentuan Syariah.
Internal Audit berperan dalam mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian intern yang
dilakukan oleh manajemen. Konsep dasar pengendalian intern adalah:
1. Merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari tanggung jawab manajemen secara
keseluruhan, sehingga manajemen memikul tanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
pengendalian intern.
2. Merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem dan prosedur setiap kegiatan di unit
kerja,sehingga setiap terjadi penyimpangan dapat diketahui secara dini dan dapat dilakukan
langkah perbaikan oleh unit kerja ybs.
3. Merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus.
4. Pengendalian intern hanya dapat diharapkan memberikan reasonable assurance bukan
absolute assurance, sehingga apabila pengendalian intern telah berjalan baik bukan berarti
kemungkinan terjadi penyimpangan menjadi nihil.
5. Efektivitas pengendalian intern sangat tergantung pada orang yang melaksanakan.
Internal Audit Division (IAD) berupaya untuk dapat lebih banyak memberikan rekomendasi pada
issue-issue yang lebih spesifik dan strategis, dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk
pelaksanaan audit sbb :
1. Audit Tematik, yang mengakomodasi masukan dan kebutuhan manajemen.
2. Audit Pendalaman Laporan Wistleblowing System (WBS)
3. Audit Pendalaman
Selain melaksanakan pendekatan audit tersebut, Internal Audit Division juga melaksanakan audit
yang bersifat rutin, yaitu audit umum kantor Cabang, Kantor Pusat, audit IT, serta audit SKNBI
RTGS dan APU PPT yang bersifat mandatory dalam rangka memenuhi ketentuan regulator.
Fungsi Audit Internal dijalankan oleh Internal Audit Division (IAD), sebuah unit setingkat divisi yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan
Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Untuk mendukung peran IAD agar dapat memberikan
data/informasi yang independen untuk menilai dan mengevaluasi berbagai kegiatan bisnis dan
operasional serta mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan secara cepat, IAD juga
membawahi Internal Controller yang ditugaskan di Divisi dan kantor Cabang.
Pemimpin Divisi
Audit
Offsite Audit
Development
Auditor
Officer
Monitoring &
Development
Assistant
Internal Control
Manager
Internal Control
Officer
Branch Internal
Controller
IAD dipimpin oleh seorang Division Head, yang diangkat garis komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris melalui
dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Komite Audit sehingga dapat berkomunikasi langsung
Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa dengan Komite Audit untuk melakukan konsultasi yang
Keuangan. Pegawai IAD bertanggung jawab kepada IAD berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan audit.
Head sesuai dengan struktur organisasi IAD. IAD memiliki
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, IAD wewenang, tanggung jawab dan ruang lingkup pekerjaan
berpedoman pada Internal Audit Charter yang disetujui IAD. Internal Audit Charter terdiri dari Visi dan Misi IAD,
oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris No. KP/207/ Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan IAD, Struktur dan
DIR tanggal 10 Agustus 2010 dan diperbaharui dalam Surat Kedudukan IAD, Tugas dan Tanggung Jawab IAD, Wewenang
Keputusan Direksi No. KP/002/DIR/R Tanggal 2 Juni 2014 IAD, Kode Etik Internal Audit, Pelaporan dan Dokumentasi,
dan No. KP/021/DIR/R tanggal 23 Maret 2018. Internal Perlindungan Hukum, Larangan, dan Sanksi.
Audit Charter dibuat sebagai pedoman mengenai tujuan,
Internal Audit Division didukung oleh 119 pegawai yang tersebar di Kantor Pusat dan di 68 Cabang. Hingga akhir tahun
2018, IAD dipimpin oleh Sdr. Dade Dermawan sebagai Pemimpin Divisi. Pada tahun 2018 IAD memiliki komposisi pegawai
dengan rincian dan kualifikasi sebagai berikut:
IAD senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan melalui pendidikan dan pelatihan antara lain
mengikuti sertifikasi nasional di bidang internal audit, keikutsertaan dalam seminar nasional maupun pelatihan rutin internal.
Adapun Sertifikasi yang telah diperoleh oleh pegawai IAD sampai tahun 2018, sebagai berikut:
Sertifikasi Nasional & Internal Jumlah pegawai yang mengikuti
Chartered Accountant IAI 2 orang
Manajemen Risiko level 1 60 orang
Manajemen Risiko level 2 18 orang
Manajemen Risiko level 3 7 orang
Manajemen Risiko level 5 1 orang
Sertifikasi Auditor LSPP 27 orang
Sertifikasi Pembiayaan Produktif 77 orang
Dalam rangka memperluas wawasan dan kompetensi Salah satu bentuk keaktifan IAD dalam perhimpunan profesi
profesional auditor intern, IAD telah berpartisipasi Audit Intern adalah ditunjuknya satu pegawai IAD sebagai
mengikutsertakan auditor dalam perhimpunan profesi Audit Dewan Pengurus IAIB Periode 2017 – 2020 sebagai anggota
Intern yaitu Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB). Bidang Pengembangan Syariah.
Branch Internal Controller dan Head Office Internal Controller salah satu acuan bagi pelaksanaan audit dan perbaikan
memiliki fungsi untuk melakukan pemeriksaan harian sesuai oleh unit terkait baik bisnis maupun operasional. Selain itu
prosedur yang berlaku atas kesesuaian pelaksanaan proses Internal Controller juga dilibatkan dalam proses investigasi
bisnis dan operasional di kantor cabang dan kantor pusat. kejadian fraud dan tindak lanjut penyelesaian temuan audit.
Hasil pemeriksaan Internal Controller selanjutnya menjadi
Kegiatan yang dilakukan Internal Audit Division bertujuan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur
untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap yang membawahi Kepatuhan.
kecukupan dan efektivitas internal control dan governance 4. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan
process serta kualitas dan efektivitas risk management laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan
Bank BNI Syariah. Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang
membawahi Kepatuhan.
Ruang lingkup kegiatan Internal Audit Division mencakup 5. Menyampaikan laporan hasil audit yang terkait
pelaksanaan assurance dan konsultasi terhadap seluruh dengan pemenuhan Prinsip Syariah kepada Dewan
aktivitas perbankan dan semua tingkatan manajemen dan Pengawas Syariah.
operasional BNI Syariah. 6. Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern BNI
Syariah untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan
Tugas Pokok IAD : terhadap internal kontrol, governance process dan
1. Melakukan audit sesuai dengan Rencana Audit Tahunan risk management.
yang telah direview oleh Dewan Komisaris dan disetujui 7. Melakukan audit investigasi dan/atau audit forensic
oleh Direktur Utama atas aktivitas/unit/sumber daya apabila diperlukan atau jika terjadi dugaan kecurangan
BNI Syariah, termasuk perusahaan/organisasi lain yang dan penyalahgunaan wewenang.
terafiliasi secara langsung/tidak langsung dengan BNI 8. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan
Syariah berdasarkan persetujuan/permintaan pihak melaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan
perusahaan/organisasi yang memiliki kewenangan Komisaris setiap triwulan.
sesuai dengan undang-undang atau aturan yang berlaku 9. Melaporkan segera setiap temuan audit yang
dan disetujui oleh Direktur Utama. diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha
2. Melaksanakan audit sesuai permintaan Direksi, bank kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
Komisaris atau sebagai tindak lanjut hasil audit umum 10. Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan pokok-pokok
terhadap suatu obyek atau peristiwa yang diduga hasil audit dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa
mengandung indikasi terjadinya fraud. Keuangan melalui Direksi.
11. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang
Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern BNI Syariah berikutnya dan melaporkan realisasinya kepada Direktur
untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap Utama dan Dewan Komisaris setiap semester dengan
kualitas pengendalian, pengelolaan, risiko dan tata kelola tembusan kepada Direktur yang membawahi Kepatuhan.
perusahaan sepanjang tidak memengaruhi indepedensi dan 12. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis
objektivitas IAD serta tersedia sumber daya yang memadai. sebagai pedoman bagi pegawai IAD dalam
melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan Piagam Audit IAD, tugas dan tanggung jawab 13. Menyusun program untuk mengevaluasi dan menjamin
IAD antara lain mencakup: mutu kegiatan audit yang dilakukan.
1. Menyusun Rencana Audit dan Konsultasi periodik. 14. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan bagi
2. Melaksanakan kegiatan audit dan konsultasi sesuai segenap pegawai IAD sesuai dengan kompetensi yang
dengan Rencana Audit dan Konsultasi. dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pegawai IAD.
3. Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi 15. Bekerja sama dengan Komite Audit dalam melaksanakan
Tahunan setiap semester kepada Direktur Utama dan fungsi audit internal dan pelaksanaan audit eksternal.
1. Ketersediaan hari audit (mandays) berdasarkan formasi c. Aset dan kualitas pembiayaan.
auditor IAD. d. Periode masa pemeriksaan.
2. Faktor-faktor lain : 3. Rencana pelaksanaan Audit Pendalaman, Audit
a. Masukan dari Dewan Komisaris, Direksi, Divisi yang Pendalaman WBS, Audit Tematik, dan Audit IT ditetapkan
membawahi Kantor Cabang atau pihak lain. berdasarkan pelaksanaan audit tahun-tahun sebelumnya.
b. Cabang atau Divisi yang memiliki risiko tinggi.
Selama 2018, Internal Audit BNI Syariah mempunyai rencana kerja dan realisasi hasil audit sebagai berikut:
No. Jenis Audit Rencana Audit Realisasi Desember Persentase
1 Audit Umum Kantor Cabang Reguler 32 28 87,5%
2 Audit Umum Kantor Cabang Mikro 10 7 70%
3 Audit Umum Kantor Pusat 15 15 100%
4 Audit Tematik 2 2 100%
5 Audit Umum IT 7 7 100%
6 Audit Pendalaman/investigasi 17 39 229%
Total 83 98 118%
IAD BNI Syariah telah menindaklanjuti hasil pemeriksaan baik audit internal maupun audit eksternal.
Berikut tabel pemantauan tindak lanjut audit internal :
Jumlah Pending % Penyelesaian
Keterangan Jumlah Temuan (a) Jumlah Selesai (b)
Sudah JT (c) Belum JT (d) e= b/(a-d)
LHA & RHA 2017 5313 5036 274 3 94,83%
LHA & RHA 2018 4399 4398 1 0 99,98%
Rata-rata penyelesaian 97.40%
Untuk senantiasa menjaga kualitas pemeriksaan auditor itu, setiap ketua tim juga bertugas untuk mengisi lembar
dan internal controller, IAD secara berkala melakukan review atas anggotanya setelah penugasan selesai.
review atas metodologi dan prosedur kerja, serta hasil
kerja auditor dan internal controller. Review senantiasa Untuk memastikan bahwa hasil audit IAD telah ditindaklanjuti
dilakukan untuk mengimbangi perkembangan kebutuhan sesuai dengan rekomendasi auditor, IAD melakukan
teknis pemeriksaan dengan menerapkan konsep best pemantauan melalui aplikasi Enterprise Audit Syariah (EASY)
practice dalam pemeriksaan. agar hasil audit tidak terabaikan dan menjadi issue sesaat,
melainkan menjadi salah satu konsentrasi auditee dalam
Sementara control atas pemantauan hasil kerja auditor dan mempertahankan performance tanpa mengabaikan kualitas,
internal controller dilakukan melalui lembar evaluasi kinerja sekaligus sarana bagi auditor untuk memantau tindak lanjut
auditor dan internal controller yang diisi oleh auditee. Selain hasil temuan Divisi/Cabang.
Untuk tahun 2019, IAD telah membuat rencana kerja dengan 5. Membuat IAD Awareness Letter untuk mendorong
memberikan prioritas kepada: terciptanya budaya pengendalian.
1. Melaksanakan Thematic Audit untuk beberapa 6. Untuk merealisasikan rencana kerjanya, IAD akan
aktifitas audit. terus melakukan peningkatan kompetensi auditor,
2. Melanjutkan peran IAD sebagai mitra kerja. pengembangan metodologi, serta optimalisasi audit
3. Terus meningkatkan kerja sama dengan setiap lini unit tool dan penggunaannya.
bisnis dan pendukung bisnis dalam meningkatkan 7. Memberlakukan pola pemeriksaan Internal controller
kinerja Bank melalui tata kelola yang baik, manajemenen sejak 2018 dengan Kertas Kerja dengan pendekatan
risiko dan pengendalian intern melalui peran IAD sebagai pola audit.
Mitra Kerja.
4. Terus melakukan kajian terhadap kebijakan dan prosedur
yang berlaku di IAD agar senantiasa terkini dan sesuai
dengan standar profesi yang berlaku.
External Auditor memiliki fungsi untuk melakukan audit termasuk pengujian kembali item yang telah diuji oleh
Laporan Keuangan Bank, membentuk dan menyatakan Internal Audit dan observasi dari prosedur yang dilakukan
pendapat atas kewajaran Laporan Keuangan Bank serta oleh Internal Audit.
menguji pengendalian internal (internal control review),
Sesuai keputusan RUPS Tahunan tertanggal 27 April 2018, 4. Memahami produk perbankan.
BNI Syariah berdasarkan surat keputusan PT. Bank Negara 5. Berpengalaman dan paham mengenai manajemen risiko.
Indonesia (Persero) Tbk kepada Dewan Komisaris telah
menunjuk KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, Sesuai Ketentuan internal lain yang dijadikan acuan adalah tidak
dengan Keputusan RUPS yang memberikan wewenang melakukan penunjukan KAP yang sama untuk periode audit
kepada Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan 5 (lima) tahun berturut-turut dan dengan sama selama 3
Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan (tiga) tahun buku berturut-turut.
Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember
2018. Penunjukan ini dilakukan setelah memperhatikan BNI Syariah menerapkan prinsip-prinsip profesi
hasil evaluasi KAP yang dilakukan oleh manajemen dan dalam melakukan penetapan Auditor Eksternal yang
rekomendasi oleh Komite Audit. independen yaitu:
1. Tanggung jawab profesi;
Penunjukan KAP tersebut telah berpedoman pada 2. Kepentingan umum (publik);
regulasi yang berlaku dan dipilih melalui tahapan proses 3. Integritas;
seleksi dengan pelelangan terbatas/tender berdasarkan 4. Obyektifitas;
pemenuhannya terhadap kriteria: 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional;
1. Berpengalaman sebagai auditor perbankan 6. Kerahasiaan;
2. Memahami regulasi perbankan di Indonesia, Perusahaan 7. Perilaku professional;
masuk bursa serta peraturan lainnya yang relevan. 8. Standar teknis.
3. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan
teknologi perbankan.
Pada tahun 2018, Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja hanya memberikan jasa audit laporan keuangan
untuk tahun buku 2018.
manaJemen RisiKO
Cara pengelolaan risiko sudah diterapkan sejak zaman nabi Yusuf AS yang dicerminkan dalam
surat Yusuf ayat 67 yang berbunyi:
Artinya: “Dan Ya’qub berkata: “Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu
pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku
tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan
(sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja
orang-orang yang bertawakkal berserah diri.”
Ayat tersebut menunjukkan bagaimana cara mengelola risiko. Berdasarkan ayat tersebut dalam
sudut pandang manajemen risiko, Islam mendukung semua upaya mengeliminasi atau memperkecil
risiko, sekaligus menunjukan bahwa hanya keputusan Allah yang akan menentukan hasilnya.
Uraian tersebut menunjukan bahwa risiko tidak dapat dihindarkan, namun diminimalisir agar tidak
terjadi risiko-risiko yang signifikan, serta setiap aktivitas kehidupan manusia harus menggunakan
manajemen. Proses Manajemen akan memperkecil potensi terjadinya risiko. .
Selain ayat diatas, QS. Yusuf ayat 46 – 49 juga menjelaskan pentingnya mempersiapkan proses
manajemen risiko.
Artinya :
(46). (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): “Yusuf, hai orang yang amat
dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang
dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan
(tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya.”
(47). Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka
apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
(48). Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpan.
(49). Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup)
dan dimasa itu mereka memeras anggur.”
Ayat tersebut menunjukkan bahwa harus mempersiapkan masa sulit atau masa paceklik. Dalam
ayat tersebut disebutkan bahwa ada 7 tahun masa panen diikuti 7 tahun masa paceklik, hendaknya
menyimpan hasil panen tetap dalam bulirnya sebagai cadangan saat paceklik tiba. Hal tersebut
membuktikan bahwa harus mempersiapkan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Penerapan Manajemen Risiko BNI Syariah berlandaskan b. Surat Edaran OJK No. 14/SEOJK.03/2015 tanggal
pada regulasi nasional maupun internasional, meliputi 25 Mei 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), Surat Edaran Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK), Peraturan Bank Indonesia 3. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan
(PBI), Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI), dan dokumen Unit usaha Syariah
Basel Committee on Banking Supervision (BCBS). a. Peraturan OJK No. 8/POJK.03/2014 tanggal 11 Juni
2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Beberapa regulasi yang terkait dengan Manajemen Risiko Umum Syariah dan Unit usaha Syariah
Bank antara lain sebagai berikut: b. Surat Edaran OJK No. 10/SEOJK.03/2014 tanggal
1. Penerapan Manajemen Risiko 11 Juni 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
a. Peraturan OJK No. 65/POJK.03/2016 tanggal 28 Bank Umum Syariah dan Unit usaha Syariah
Desember 2018. Tentang Penerapan Manajemen 4. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Syariah a. Peraturan OJK No. 21/POJK.03/2014 tanggal 18
2. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi November 2014 tentang Kewajiban Penyediaan
Konglomerasi Keuangan Modal Minimum Bank Umum Syariah
a. Peraturan OJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal 19 5. Sistem Pengendalian Intern
November 2014 tentang Penerapan Manajemen a. Surat Edaran OJK No. 35/SEOJK.03/2017 tgl. 07 Juli
Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. 2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian
Intern bagi Bank Umum beserta perubahannya.
Selama tahun 2018, fokus pengembangan manajemen e. Melakukan pengkinian terhadap risk issue dan call
risiko BNI Syariah antara lain: tree pada Perangkat Risiko Operasional (PERISKOP)
1. Penyusunan Risk Appetite dan Risk Tolerance 4. Melakukan perhitungan NSFR (Net Stable Funding
sesuai dengan kompleksitas usaha dan bisnis BNI Ratio).
Syariah. Penyusunan tersebut disetujui oleh Board of 5. Memperkuat budaya risiko, melalui:
Management dan segenap unit yang berkaitan. Fokus a. Pelatihan Manajemen Risiko kepada pegawai baru
penyusunan risk appetite ini salah satunya sebagai maupun pegawai eksisting bekerja sama dengan
bentuk pengendalian risiko melalui penyusunan limit- Divisi Sumber Daya Insani
limit risiko khususnya untuk 4 risiko utama (Risiko b. Menyelenggarakan Sertifikasi Manajemen
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Risiko yang bekerja sama dengan Divisi Sumber
Operasional) serta permodalan dan rentabilitas. Selain Daya Insani.
itu, dlilakukan pemantauan setiap bulan mengenai 6. Dalam rangka pengendalian fraud, beberapa hal yang
realisasi risk appetite. dilakukan antara lain :
2. Melakukan kaji ulang/review terhadap kebijakan- a. Sosialisasi Budaya Pencegahan Fraud ke segenap
kebijakan manajemen risiko yaitu Kebijakan Umum kantor cabang melalui pembuatan sticker
Manajemen Risiko (KUMR). tolak gratifikasi.
3. Meningkatkan proses manajemen risiko, di antaranya b. Sharing Session terkait dengan kasus-kasus fraud
melalui : di kantor cabang yang bekerja sama dengan Satuan
a. Melakukan kaji ulang terhadap range, parameter Kerja Tata Kelola Kebijakan.
dan bobot untuk 10 risiko pada profil risiko yang c. Melakukan kuisioner terkait efektivitas program
dilakukan bersamaan dengan unit in charge (dhi. Pencegahan Fraud.
Unit Bisnis dan Operasional) d. Menyusun Alert System dan Monday Reminder
b. Melakukan stress test risiko kredit serta 7. Mengadakan workshop internal divisi manajemen risiko
pengembangan FRP (Financing Risk Premium). yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya risiko dan
c. Melakukan stress test likuiditas setiap bulan. pengetahuan terkait risiko
d. Melakukan stress test risiko pasar
Seiring dengan perkembangan di Indonesia yang semakin BNI Syariah membentuk kerangka manajemen risiko yang
pesat dan diiringi oleh peningkatan eksposure risiko, dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi
penerapan fungsi manajemen risiko yang efektif bertujuan dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai
untuk memaksimalkan nilai tambah bagi pemegang saham, perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup
pengelola modal secara komprehensif, memastikan aktivitas usaha BNI Syariah. Di tahun 2018, BNI Syariah
profitabiliitas dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan fokus dalam pengembangan limit risiko secara bank wide
serta mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan dari aktivitas yang dituangkan dalam dokumen Risk Appetite Statement
operasional perbankan. dalam rangka melakukan pengendalian risiko.
Dalam memaksimalkan fungsi manajemen risiko yang Manajemen Risiko BNI Syariah dikelola oleh unit yang
dimaksud, BNI Syariah menerapkan pola pengelolaan risiko independen yaitu Divisi Manajemen Risiko. Pengelolaan
secara terpadu yaitu dengan mengidentifikasi, mengukur, tersebut bersifat independen dari unit bisnis dan unit
memantau dan mengendalikan eksposur risiko di seluruh operasional maupun satuan kerja audit internal. Namun
lini organisasi. dalam pelaksanaannya, unit-unit tersebut saling berkaitan
dan berperan aktif dalam menerapkan manajemen risiko
Penerapan Manajemen Risiko BNI Syariah mengacu pada dengan kewenangan yang berbeda sebagai first line,
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 65/POJK.03/2016 second line, dan third line of defense. Penerapan konsep
tanggal 23 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen tersebut dilaksanakan secara konsisten sehingga menjaga
Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah independensi dalam proses pengambilan keputusan, agar
serta peraturan pelaksanaan lainnya yang terkait dengan tidak memihak, menguntungkan unit kerja operasional
Peraturan Bank Indonesia tersebut atau Otoritas Jasa tertentu atau mengabaikan unit operasional kerja lainnya.
Keuangan (OJK). BNI Syariah telah menerapkan prinsip
4 pilar Manajemen Risiko sesuai yang diamanatkan oleh
POJK tersebut.
Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko BNI fungsi kebijakan risiko (risk policy), Direksi dibantu oleh
Syariah terdiri dari Dewan komisaris yang menjalankan komite-komite dibawah direksi, antara lain Komite Kebijakan
fungsi pengawasan risiko (risk oversight) melalui Komite dan Risiko serta Komite Aset dan Liabilitas. Di tingkat
Pemantau Risiko dan Komite Audit. operasional, Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama unit
bisnis, internal audit dan unit kerja kepatuhan melakukan
Direksi bertanggung jawab terhadap aktivitas manajemen fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan risiko serta
risiko BNI Syariah, menentukan arah strategi, risk appetite pengendalian risiko.
dan kerangka kerja yang relevan. Dalam menjalankan
Komite pemantau risiko bertugas dan bertanggung jawab Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris komite pemantau risiko mengadakan rapat secara berkala
dengan melakukan evaluasi atas kebijakan umum manajemen dengan divisi manajemen risiko (ERD), Membahas isu-isu
risiko, melakukan evaluasi kesesuaian antara pedoman terkini, profil risiko, Tingkat Kesehatan Bank, penerapan
kebijakan manajemen risiko Bank dengan pelaksanaanya manajemen risiko di BNI Syariah serta hal-hal yang terkait
dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi penerapan dengan manajemen risiko.
Manajemen Risiko oleh Divisi Manajemen Risiko (ERD).
BNI Syariah telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang memberikan rekomendasi kepada Board of Management
disebut Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), di mana komite yang berkaitan dengan hal-hal antara lain sebagai berikut:
ini diketuai oleh Direktur Utama beranggotakan anggota 1. Penyusunan kebijakan, strategi, pengelolaan dan
direksi dan pejabat eksekutif unit-unit terkait. pedoman manajemen risiko
Board of Management dibantu oleh Komite Kebijakan 2. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen
dan Risiko (KKR) sebagai komite tertinggi dalam sistem risiko
Manajemen Risiko BNI Syariah. KKR bersifat non struktural 3. Penetapan (justification) hal-hal yang terkait dengan
dan independen terhadap unit kerja operasional. KKR keputusan bisnis yang tidak sesuai dengan prosedur
bertanggungjawab langsung terhadap Direktur Utama dalam normal (irregularities).
merumuskan kebijakan, menyempurnakan pelaksanaan 4. Penetapan kebijakan dan pengelolaan risiko pembiayaan
kebijakan, menetapkan limit dan kewenangan. Rapat KKR untuk menciptakan kualitas portofolio Pembiayaan yang
dilaksanakan secara insidentil namun sekurang-kurangnya sehat dan profitable.
satu kali dalam waktu tiga bulan. Salah satu wewenang
dan tanggung jawab Komite Kebijakan dan Risiko adalah
BNI Syariah telah memiliki satuan kerja manajemen risiko yang biasa disebut dengan divisi Manajemen Risiko (ERD). Struktur
organisasi divisi manajemen risiko (ERD) sesuai dengan ketetapan direksi No.ORG/20/VII/2017 tanggal 29 Agustus 2017.
Divisi Manajemen Risiko (ERD) dipimpin oleh seorang kepala divisi yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Kepatuhan dan Risiko. Struktur organisasi Divisi Manajemen Risiko (ERD) dibawah pemimpin divisi terdiri atas pengelolaan
risiko pembiayaan, pengelolaan risiko pasar, operasional & lainnya, serta pengelolaan integrasi risiko & pencegahan fraud.
Divisi Manajemen Risiko bersifat independen dari satuan kerja operasional (risk-taking unit) dan terhadap satuan kerja yang
melaksanakan fungsi pengendalian internal. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan struktur organisasi manajemen
risiko yang dibawahi oleh direktur kepatuhan dan risiko. Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Risiko dan Kepatuhan.
Divisi Manajemen Risiko bersifat independen dari satuan Kepatuhan dan Risiko. Berikut adalah wewenang dan
kerja operasional (risk-taking unit) dan terhadap satuan tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko, antara lain :
kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian internal. Hal 1. Pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko
tersebut salah satunya dibuktikan dengan struktur organisasi yang telah disetujui Direksi.
manajemen risiko yang dibawahi langsung oleh Direktur
2. Pemantauan posisi risiko secara keseluruhan risiko Bank dan bersifat independen serta bebas dari
(composite), per risiko dan/atau per jenis aktivitas unsur kegiatan bisnis secara langsung.
fungsional serta melakukan stress testing. 9. Mendukung Komite Kebijakan & Risiko terhadap
3. Kaji ulang secara berkala terhadap proses pelaksanaan manajemen risiko antara lain melalui
manajemen risiko. penerapan sistem pengendalian risiko yang terintegrasi
4. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru. serta penetapan limit eksposur dan risiko.
5. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja 10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi
operasional (risk-taking unit) dan/atau kepada Komite risiko secara individu, laporan profil risiko terintegrasi,
Kebijakan & Risiko sesuai dengan kewenangan Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (TKB-RBBR)
yang dimiliki. dan Laporan Penyediaan Modal Minimum sesuai Profil
6. Mengevaluasi independensi dan efektifitas infrastruktur Risiko secara berkala kepada Direktur Utama atau
pengelolaan risiko bank secara rutin. Direktur Kepatuhan dan Risiko dan Komite Kebijakan
7. Fungsi oversight bertujuan untuk memastikan bahwa & Risiko yang selanjutnya akan disampaikan ke regulator,
risiko dan portofolio bank telah dikelola dengan baik BNI dan Dewan Komisaris.
antara lain melalui penetapan parameter risiko dan limit. 11. Membuat dan melakukan pemantauan limit risiko untuk
8. Mendukung Komite Kebijakan & Risiko untuk masing-masing unit bisnis.
menyiapkan usul-usul strategi dan kebijakan manajemen 12. Melakukan validasi terhadap St andard
Operating Procedure.
Pada tahun 2018, BNI Syariah menyusun Risk Appetite Risk Appetite dituangkan dalam sebuah dokumen Risk
Statement (RAS) sebagai salah satu bentuk pengendalian Appetite Statement yang ditandatangani oleh Board of
risiko terhadap risiko-risiko utama yang dihadapi oleh Management. Dokumen tersebut menjadi pedoman limit-
BNI Syariah, Risk Appetite adalah tingkat dan jenis risiko limit yang ada di BNI Syariah. Khusus untuk pemantauan
yang bersedia diambil oleh Bank dalam rangka mencapai Risk Appetite Statement, Satuan Kerja Manajemen Risiko,
sasaran bank. menyusun laporan bulanan yang berisi realisasi Risk Appetite
Statement pada bulan tersebut.
Risk Appetite ditentukan sejalan dengan proses perencanaan
bisnis dan strategi tahunan, untuk memastikan kesesuaian BNI Syariah memiliki 38 matriks RAS yang mencakup
antara strategi, pertumbuhan, rencana operasional, permodalan, rentabilitas, Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
permodalan dan risiko. Penyusunan risk appetite melalui Likuiditas dan Risiko Operasional. Di mana range atas risk
proses yang panjang antara lain dengan inisiasi dari Satuan appetite tersebut di review satu tahun sekali atau terdapat
Kerja Manajemen Risiko dan dilakukan diskusi secara intensif perubahan bisnis, hal tersebut sejalan dengan POJK No.
dengan unit-unit yang berkaitan hingga disetujui oleh Board 65/POJK.03/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang
of Management. Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah khususnya penerapan manajemen
risiko pada pilar 2.
Tujuan dari proses manajemen risiko yang baik adalah untuk mengelola risiko yang melekat pada aktivitas perusahaan
dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah yang berkelanjutan secara maksimal terhadap keseluruhan aktivitas. Proses
manajemen risiko digambarkan sebagai berikut:
Identifikasi
Sistem Pengukuran
Informasi MR
Pengendalian Pemantauan
mampu mendeteksi kelemahan maupun penyimpangan kegiatan operasional tetap dapat berjalan dalam
serta menunjukan langkah-langkah koreksi yang kondisi terburuk.
diperlukan. Pengendalian risiko dilakukan secara berkala
untuk setiap jenis risiko yang dihadapi oleh BNI Syariah. 5. Sistem Informasi Manajemen Risiko
Sistem Informasi Manajemen Risiko yang dimiliki oleh
Salah satu strategi pengendalian risiko atau mitigasi BNI Syariah salah satunya melalui laporan-laporan
yang dilakukan adalah dengan menentukan batasan/ terkait eksposur risiko hasil dari pemantauan risiko/
limit risiko, yang merupakan mekanisme utama bagi BNI Syariah telah memiliki sistem informasi manajemen
BNI Syariah dalam melakukan pengendalian atas setiap risiko antara lain dituangkan dalam laporan profil risiko,
aktivitas pengambilan risiko. laporan tingkat kesehatan bank berbasis risiko, laporan
penyediaan modal minimum sesuai profil risiko, laporan
Limit ini akan dipantau secara berkala dan disesuaikan pemantauan Risk Appetite Statement, laporan beban
dengan perubahan bisnis, kondisi perekonomian Risiko Operasional, laporan traffic light pembiayaan
maupun ketentuan regulator. dan laporan-laporan lainnya. Di mana laporan-laporan
tersebut dapat dijadikan salah satu sumber untuk
Di samping upaya antisipasi, BNI Syariah juga memiliki pengambilan keputusan bisnis.
rencana darurat (contingency plan) untuk memastikan
BUDAYA RISIKO
Untuk penerapan manajemen risiko yang efektif dan 8. Menjunjung tinggi keterbukaan yang bertanggung jawab
efisien diperlukan budaya risiko agar nilai-nilai dan persepsi sesuai dengan praktek GCG
manajemen dan pegawai terhadap risiko sama dan sekaligus 9. Peka terhadap lingkungan dan tanggap terhadap
menjadi perekat yang dapat mempersatukan seluruh sumber kebutuhan seluruh stakeholder.
daya manusia untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan. Budaya sadar risiko juga didasari atas filosofi tiga
Dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan budaya risiko garis pertahanan (three lines of defense) yang yang
manajemen dan pegawai BNI Syariah wajib: menghubungkan seluruh aktivitas pengelolaan risiko yang
1. Memelihara kredibilitas perusahaan melalui praktik mulai dibentuk sejak dari proses identifikasi, penilaian,
bisnis yang sehat, menjunjung tinggi kepercayaan yang pengendalian dan pelaporan kepada Direksi dan Dewan
diberikan nasabah, pemegang saham serta masyarakat. Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
2. Bekerja berdasarkan prinsip syariah dan prinsip kehati- mengembangkan budaya organisasi yang sadar terhadap
hatian (prudent) dan risiko dan menumbuhkan komitmen dalam mengelola risiko
3. Berperilaku sesuai dengan budaya perusahaan dan operasional sesuai dengan strategi bisnis Bank. Secara
sesuai dengan Kode Etik Insan BNI Syariah. keseluruhan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan
4. Memegang teguh prinsip rahasia perusahaan dan adanya pengawasan yang tepat dari Manajemen atas risiko
rahasia jabatan perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi menetapkan
5. Mengembangkan budaya kepatuhan dan budaya risk appetite dan tingkat toleransi risiko agar konsisten dan
Pencegahan Fraud sejalan dengan seluruh tujuan bisnis Bank dan profil risiko
6. Menjalankan aktivitas dan kegiatan usaha berlandaskan yang diharapkan.
pada visi dan misi BNI Syariah serta mengacu pada
rencana usaha (business plan) yang telah ditetapkan. Penerapan budaya risiko ini telah dilaksanakan dan
7. Mengacu pada risiko BNI Syariah sesuai ketentuan diimplementasikan oleh pihak manajemen dan seluruh
yang berlaku, guna mendukung terciptanya kinerja pegawai BNI Syariah agar terciptanya penerapan manajemen
perusahaan yang optimal sehingga terbentuknya risiko yang efektif dan efisien.
reputasi perusahaan yang baik.
BNI Syariah menerapkan proses manajemen risiko yang dan Direksi bertanggung jawab mengembangkan budaya
melibatkan seluruh jajaran dalam organisasi mulai dari organisasi yang sadar risiko dan menumbuhkan komitmen
Direksi hingga seluruh karyawan di Bank. Dewan Komisaris dalam mengelola risiko sesuai dengan strategi bisnis Bank.
Melalui filosofi Three Lines of Defense risiko dikelola mulai dari titik aktivitas pengambilan risiko. Hal ini untuk memastikan
tanggung jawab atas risiko yang jelas di seluruh unit organisasi dan manajemen risiko sebagai enabler unit bisnis. Dalam
pelaksanaannya, BNI Syariah memiliki Tiga Lini Pertahanan (Three Lines of Defense), yaitu:
Line Management:
1 Risk Taking Unit
(Unit Bisnis & Operasional)
First Line Defense menghadapi risiko dalam aktivitas harian, Second Line Difense menetapkan standar dan kebijakan
maka unit-unit tersebut di haruskan untuk mengelola risiko untuk mengelola risiko. Risk Management bertanggung
serta memastikan pemenuhan regulasi, standar, kebijakan jawab untuk mengembangkan dan memelihara kebijakan
dan prosedur. Fungsi mereka akan mencakup identifikasi, dan penerapannya kepada Manajemen.
mengukur, memonitor, mengendalikan dan melaporkan
risiko serta mengambil langkah yang dibutuhkan untuk Third Line Defense bersifat independen dalam
memitigasi risiko. memastikan Kerangka Kerja Manajemen Risiko dijalankan
serta pengelolaan risiko dilakukan secara efektif dengan
melaporkan secara berkala kepada Direksi.
Peranan penting dalam mengelola risiko adalah Beberapa metode yang telah ditempuh BNI Syariah untuk
meningkatkan kompetensi pegawainya. Salah satu kunci meningkatkan risk awareness adalah dengan melakukan
sukses pelaksanaan fungsi manajemen risiko adalah risk workshop dan pelatihan-pelatihan manajemen risiko dari
awareness. BNI Syariah senantiasa melakukan sosialisasi level analis hingga top manajemen, secara in house maupun
manajemen risiko untuk menciptakan kesadaran (risk bekerja sama dengan penyedia jasa lain.
awareness) kepada seluruh unit kerja dan karyawan.
Demi terciptanya sumber daya manusia yang memadai dan untuk memenuhi ketentuan regulator, BNI Syariah
mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen risiko. Sertifikasi manajemen risiko adalah proses
pengujian kompetensi di bidang manajemen risiko. Kewajiban sertifikasi manajemen risiko bagi pegawai BNI Syariah
masih mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia untuk aset di atas Rp10 triliun.
LEVEL Jumlah Pegawai yang Wajib Memiliki SMR Jumlah Pegawai yang Telah Memiliki SMR %
Level 1 924 729 79%
Level 2 360 386 107%
Level 3 139 164 118%
Level 4 25 20 80%
Level 5 6 15 250%
TOTAL 1454 1314 90,37%
Jumlah pegawai yang wajib mengikuti Sertifikasi Manajemen pencapaian Sertifikasi Manajemen Risiko sebagai salah
Risiko (SMR) sampai dengan 31 Desember 2017 sebanyak satu bentuk Budaya Risiko di BNI Syariah.
1454 pegawai. BNI Syariah terus mengembangkan
Selain itu, untuk meningkatkan awareness pegawai dengan cara memberikan pemahaman melalui pelatihan-
khususnya pegawai baru di lingkungan Satuan Kerja pelatihan yang diadakan dan bekerja sama dengan Divisi
Manajemen Riisko, BNI Syariah menumbuhkan budaya risiko Sumber Daya Manusia.
Dalam rangka memperkuat fungsi manajemen risiko, BNI BNI Syariah telah mengimplementasikan Pillar 2 Bassel II,
Syariah telah mengimplementasikan Bassel II melalui 3 salah satunya melalui Implementasi Penilaian Profil Risiko
pilar. Dalam mengimplementasikan Bassel II, BNI Syariah Bank, Implementasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
telah menggunakan metode Standarized approach untuk Berbasis Risiko (TKB-RBBR) dan Implementasi Penilaian
menghitung nilai aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sesuai Profil Risiko.
Kredit, metode Standarized approach untuk menghitung nilai Sedangkan pillar 3 Bassel II diimplementasikan salah satunya
aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) Pasar dan metode melalui implementasi pengungkapan manajemen risiko
Basic Indicator Approach (BIA) untuk risiko operasional. Hal melalui Annual Report.
ini sejalan dengan ketentuan yang disusun oleh Otoritas Jasa
Keuangan melalui SE OJK No. 34/SEOJK.03/2015 tanggal Sejalan dengan inisiatif Basel III oleh OJK (Otoritas Jasa
28 September 2016, SEOJK No. 35/SEOJK.03/2015 tanggal Keuangan) atas persyaratan permodalan dan pengelolaan
21 Desember 2015 dan SEOJK No. 13/SEOJK.03/2015 likuiditas, saat ini BNI Syariah telah menyusun pelaporan
tanggal 27 April 2015. LCR (Liquidity Coverage Ratio) sebagai salah satu laporan
konsolidasi dengan BNI dalam rangka pemenuhan
Sedangkan untuk metode pengukuran ATMR melalui persyaratan regulator dan digunakan sebagai indikator risiko
pendekatan Foundation IRB dan Advanced IRB Foundation likuiditas Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
untuk risiko kredit, masih dalam tahap persiapan untuk
mendukung penerapan metode ini dalam jangka panjang
melalui pengumpulan data. Untuk risiko pasar, BNI Syariah
telah menerapkan metode Internal Value at Risk dalam
laporan internal BNI Syariah kepada manajemen untuk
kepentingan monitoring risiko pasar secara harian dan
bulanan. Sedangkan untuk risiko operasional, Standarized
Approach dan Advanced Measurement Approach masih
dalam tahap pengembangan dan pengumpulan database.
Dalam rangka meningkatkan kualitas implementasi kualitas penerapan manajemen risiko. Pada tahun 2018,
manajemen risiko, BNI Syariah berupaya antara lain untuk pengembangan budaya risiko dan budaya Pencegahan
memperkuat Sistem Informasi Manajemen Risiko meliputi Fraud untuk seluruh level organisasi di BNI Syariah melalui
pengembangan-pengembangan pada sistem informasi yang program-program tertentu yang dapat mengembangkan
telah dimiliki BNI Syariah khususnya pengembangan pada budaya risiko oleh pegawai.
aplikasi penyusunan profil risiko untuk risiko inheren dan
PROFIL RISIKO
Penilaian profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko komposit per risiko. Selanjutnya risiko komposit per
risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko risiko diberikan pembobotan kembali untuk selanjutnya
dalam aktivitas operasional Bank. Di mana risiko inheren menghasilkan risiko komposit BNI Syariah.
merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan
bisnis Bank baik yang dapat dikuantifikasikan maupun Penilaian profil risiko menjadi sesuatu hal yang penting,
tidak, yang berpotensi memengaruhi posisi keuangan mengingat penilaian profil risiko berpengaruh terhadap
Bank, sedangkan penilaian kualitas penerapan manajemen peringkat tingkat kesehatan bank berbasis risiko (TKB RBBR)
risiko mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem dan penyediaan modal minimum sesuai profil risiko.
pengendalian risiko yang mencakup seluruh pilar penerapan Semakin tinggi penilaian profil risiko, maka semakin tinggi
manajemen risiko bank sesuai prinsip-prinsip. pula peringkat tingkat kesehatan Bank berbasis risiko dan
Gabungan antara penilaian risiko inheren dan kualitas semakin tinggi pula modal minimum yang harus disediakan
penerapan manajemen risiko tersebut menghasilkan oleh BNI Syariah.
BNI Syariah telah melakukan penilaian profil risiko secara triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan
(OJK), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk secara konsolidasi dan Dewan Komisaris. Berdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No.8/POJK.03/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah, BNI Syariah menghitung dan melaporkan 10 jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko reputasi, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil dan risiko investasi.
Hasil penilaian Profil Risiko BNI Syariah per Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Peringkat Kualitas Penerapan
Profil Risiko Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko Komposit
Manajemen Risiko
Risiko Kredit Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Pasar Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Operasional Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Hukum Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Stratejik Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Kepatuhan Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Reputasi Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Imbal Hasil Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Investasi Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Peringkat Komposit Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate
BNI Syariah mengelola 9 dari 10 risiko yang wajib dikelola 6. Risiko Reputasi
oleh Konglomerasi Keuangan yaitu sebagai berikut: Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
1. Risiko Kredit kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder)
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah yang bersumber dari persepsi negatif baik terhadap
dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban LJK dalam Konglomerasi Keuangan maupun terhadap
kepada Konglomerasi Keuangan. Dalam hal ini, Risiko Konglomerasi Keuangan maupun terhadap Konglomerasi
Kredit yang dikelola oleh BNI Syariah mencakup pula Keuangan secara keseluruhan.
Risiko Investasi. 7. Risiko Stratejik
2. Risiko Pasar Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
Risiko Pasar adalah risiko akibat adanya pergerakan pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan
variable pasar (adverse movement) dari portofolio yang stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi
dimiliki konglomerasi keuangan. Dalam hal ini, Risiko perubahan lingkungan bisnis.
Pasar yang dikelola oleh BNI Syariah mencakup pula 8. Risiko Kepatuhan
Risiko Imbal Hasil. Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak
3. Risiko Likuiditas mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta
Konglomerasi Keuangan untuk memenuhi kewajiban prinsip syariah.
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ 9. Risiko Transaksi Intra-Grup
atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, Risiko Transaksi Intra-Grup adalah risiko akibat
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan ketergantungan suatu entitas baik secara langsung
konglomerasi keuangan tersebut. maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam
4. Risiko Operasional satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan kewajiban tertulis maupun perjanjian tidak tertulis
dan/atau tidak berfungsinya proses interal, kesalahan yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti
manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian- perpindahan dana.
kejadian eksternal yang memengaruhi operasional
Konglomerasi Keuangan. BNI Syariah tidak memiliki lini bisnis asuransi, sehingga BNI
5. Risiko Hukum Syariah tidak mengelola Risiko Asuransi.
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/
atau kelemahan aspek yuridis.
Laporan Profil Risiko Terintegrasi BNI Syariah terdiri dari 9 risiko yang disampaikan setiap semester kepada BNI Sebagai
entitas utama. Selama tahun 2018, BNI Syariah telah 2 kali menyampaikan laporan profil risiko terintegrasi yaitu periode
Juni 2018 dan periode Desember 2018, dengan predikat sebagai berikut:
31 Desember 2018
Profil Risiko Peringkat Kualitas Penerapan
Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko
Manajemen Risiko
Risiko Kredit Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Operasional Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Hukum Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Stratejik Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Kepatuhan Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Reputasi Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Transaksi Intragrup Low Strong 1 (Low)
Peringkat Komposit Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 65/POJK.03/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan SE OJK
No.35/SEOJK.03/2017tanggal 07 Juli 2017, Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi
Bank Umum yang mewajibkan Bank umum menyusun Pedoman Sistem Pengendalian Intern
yang sekurang-kurangnya mencakup 5 (lima) elemen pokok, yaitu:
1. Pengawasan oleh Manajemen dan budaya pengendalian;
2. Indentifikasi dan penilaian risiko;
3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi;
4. Sistem Akuntansi, informasi, dan komunikasi;
5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan.
Secara umum, sistem pengendalian internal di BNI Syariah, digambarkan sebagai berikut:
WBS
DPS
Komite Audit
Unit Pencegahan
Traffic Light SKK
Fraud
SKAI
Line Petugas
Management Kontrol
SOP
Mengacu pada kerangka tersebut, implementasi dari sistem pengendalian internal BNI Syariah adalah:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Pelaksanaan pengawasan yang melekat dan berjenjang di setiap proses bisnis.
3. Penerapan four eyes principle atau komite dalam proses keputusan pembiayaan.
4. Implementasi Whistleblowing System (WBS) dan komunikasi aktif di setiap level manajemen.
5. Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal yang dilaporkan secara periodik.
Sistem pengendalian internal BNI Syariah menjalankan upaya-upaya mitigasi risiko kegiatan usaha bank dalam rangka
menghadapi kompleksitas kegiatan usaha bank yang semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi informasi,
globalisasi, dan integrasi pasar keuangan yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap eksposur risiko yang
dihadapi oleh bank. Upaya pengendalian internal yang dilakukan bersifat preventif (ex-ante) maupun kuratif (ex-post) agar
mampu mendeteksi kelemahan dan penyimpangan yang terjadi secara tepat waktu. Pengendalian internal yang bersifat
preventif dilakukan dengan mematuhi berbagai kaidah perbankan yang berlaku untuk mengurangi atau memperkecil
risiko kegiatan usaha bank. Fungsi yang bertanggung jawab terkait pengendalian yang bersifat preventif adalah Unit
Bisnis sebagai risk owner dan Lini Manajemen, Satuan Kerja Kepatuhan (CD), dan unit pendukung lainnya. Pengendalian
internal yang bersifat kuratif menjadi tanggung jawab Divisi Audit Internal yang membawahi Auditor Internal dan Internal
Controller di Kantor Cabang, bersama unit bisnis dan operasional.
Berdasarkan hasil audit/review terhadap kegiatan dengan pelaksanaan operasional Bank dalam mencapai
operasional BNI Syariah dan audit lainnya, disimpulkan sasaran yang telah ditetapkan Bank.
bahwa pengendalian internal BNI Syariah secara umum
sudah memadai, efektif dan efisien. Beberapa perbaikan Internal Audit melakukan review dan pemeriksaan secara
telah dilakukan untuk mengatasi kelemahan seperti yang periodik terhadap seluruh aktivitas di Unit Kerja. Hasil evaluasi
telah dijabarkan dalam laporan hasil audit yang dilaksanakan disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti dan
oleh Audit Internal. dimonitor pelaksanaannya untuk memastikan Sistem
Pengendalian Intern berjalan secara efektif. Dalam rangka
Evaluasi terhadap efektivitas Pengendalian internal memperkuat Sistem Pengendalian Intern, khususnya untuk
Manajemen bertanggung jawab atas terselenggaranya mengendalikan fraud, BNI Syariah menerapkan strategi anti
Sistem Pengendalian Intern yang andal dan efektif dan fraud yang komprehensif dan integralistik sebagai bagian
berkewajiban untuk meningkatkan budaya risiko (risk dari kebijakan strategis.
culture) yang efektif serta wajib memastikan bahwa hal
tersebut telah melekat di setiap jenjang organisasi. Internal
Audit bertanggung jawab mengevaluasi dan berperan aktif
dalam merekomendasikan peningkatan efektivitas Sistem
Pengendalian Intern secara berkesinambungan berkaitan
fungsi KePaTuHan
Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat pencegahan
(preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang
dilakukan BNI Syariah telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, termasuk prinsip syariah, serta memastikan
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh BNI Syariah kepada Bank Indonesia dan/
atau Otoritas Pengawas lain yang berwenang. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, telah dibentuk
Divisi Kepatuhan PT Bank BNI Syariah yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang
membawahi fungsi kepatuhan dalam hal ini Direktur Kepatuhan dan Risiko. Direktur Kepatuhan
dan Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan
oleh Direksi;
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan
dan pedoman internal Bank;
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha
yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah;
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi
Bank tidak menyimpang dari ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
7. Melakukan pelaporan kepada regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan setiap semester
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama;
8. Melakukan pelaporan kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan
Komisaris minimal setiap triwulan; serta
9. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
DIVISI KEPATUHAN
Divisi Kepatuhan merupakan unit kerja independen yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Kepatuhan dan Risiko serta membantu pelaksanaan tugas dari Direktur Kepatuhan dan
Risiko dalam menjalankan fungsi kepatuhan di BNI Syariah.
Penerapan Fungsi Kepatuhan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/
POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Fungsi Kepatuhan di BNI
Syariah dilakukan oleh Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan dan Divisi Kepatuhan.
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan maupun Pemimpin Divisi Kepatuhan telah
memenuhi persyaratan independensi serta kriteria sebagaimana ditetapkan oleh Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugasnya, Divisi Kepatuhan telah serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, termasuk
dilengkapi dengan pedoman kerja yang disebut dengan Prinsip Syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap
Compliance Charter yang berlaku dan disahkan sejak tanggal komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa
16 September 2015. Compliance Charter adalah dokumen Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
tertulis yang memuat pedoman prinsip dalam mekanisme Kebijakan dasar Compliance Charter meliputi :
dan pengelolaan risiko dan fungsi kepatuhan di BNI Syariah 1. Fungsi Kepatuhan.
yang berlaku untuk Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen 2. Pembentukan Divisi Kepatuhan.
dan staf BNI Syariah pada segenap divisi/satuan/unit dan 3. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi,
seluruh kantor cabang BNI Syariah. Compliance Charter Direktur Risiko & Kepatuhan, Divisi Kepatuhan serta
merupakan dasar dari Divisi Kepatuhan dalam menjalankan Manajemen dan Pegawai BNI Syariah.
fungsi kepatuhan di BNI Syariah. Tujuan dari dibuatnya 4. Independensi dan Pelaksanaan Tugas Divisi Kepatuhan .
Compliance Charter adalah untuk mematuhi kode etik dan 5. Hubungan Divisi Kepatuhan dengan unit dan
profesionalisme dalam menjalankan kegiatan usaha serta instansi terkait.
mematuhi sepenuhnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Fungsi Kepatuhan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa sesuai dengan ketentuan regulator (Otoritas Jasa
Keuangan No. 46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Keuangan) dan Peraturan Perundang-undangan yang
Kepatuhan Bank Umum, memiliki tugas dan tanggung jawab berlaku, termasuk Prinsip Syariah;
sebagai berikut: 5. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa
1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan
usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan Peraturan
2. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan Perundang-undangan yang berlaku;
pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan 6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau
mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang
mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank dari ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan
Umum Syariah; Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, 7. Melakukan tugas pelaporan kepatuhan kepada Direktur
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun Utama melalui Direktur yang membawahkan fungsi
prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan Peraturan kepatuhan dengan tembusan kepada Dewan Komisaris;
Perundang-undangan yang berlaku; dan
4. Melakukan review dan/atau merekomendasikan 8. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, Fungsi Kepatuhan.
sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar
Berdasarkan POJK No. 46/POJK.03/2017 Tentang Prinsip Syariah bagi bank umum syariah dan unit usaha
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Fungsi syariah; dan
Kepatuhan Bank meliputi: 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; atau otoritas pengawas lain yang berwenang
2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan Dalam menerapkan Fungsi Kepatuhan Divisi Kepatuhan
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank melakukan serangkaian tindakan atau langkah-langkah
telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang bersifat preventif (ex-ante) untuk memastikan bahwa
dan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan
usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan peraturan pengadaan barang dan jasa dan penempatan
perundang-undangan, termasuk Prinsip Syariah bagi bank dana yang diputus kewenangannya oleh Direksi,
umum syariah dan unit usaha syariah, serta memastikan pembukaan jaringan kantor dan perizinan produk.
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank d. Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada
kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas segenap divisi/unit/satuan/cabang BNI Syariah, baik
lain yang berwenang. ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan maupun
Peraturan Perundang-undangan dari otoritas
Aktivitas yang dilakukan Divisi Kepatuhan dalam rangka pengawas lain yang berwenang dengan tindak
menerapkan Fungsi Kepatuhan Bank antara lain: lanjut berupa pengkinian kebijakan dan prosedur
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada yang terkait.
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. e. Bekerja sama dengan Satuan Kerja Tata Kelola
Seluruh pegawai BNI Syariah bertanggung jawab Kebijakan BNI Syariah untuk memonitor dan
mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan. Dalam memastikan ketersediaan, kecukupan dan
rangka meningkatkan Budaya Kepatuhan, pada tahun pengkinian ketentuan internal yang menjadi acuan
2018 Divisi Kepatuhan BNI Syariah telah menjalankan pada masing-masing unit Organisasi.
beberapa aktivitas, antara lain: f. Pemantauan Risiko Kepatuhan melalui Laporan
a. Menyelenggarakan pelatihan pelaksanaan Fungsi Profil Risiko yang disampaikan secara triwulanan
Kepatuhan dan Program Penguatan Budaya melalui Divisi Manajemen Risiko untuk kemudian
Kepatuhan melalui pelaksanaan Compliance dilaporkan kepada otoritas pengawas yang terkait.
Awareness, Site Visit ke Kantor Cabang,
Conference Call dan Compliance Index (CIX) yang 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan
bertujuan untuk memperkuat Budaya Kepatuhan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank
di BNI Syariah. telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
b. Melakukan sosialisasi ketentuan Peraturan dan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk
Perundang-undangan dan fatwa Dewan Syariah Prinsip Syariah.
Nasional yang terkait dengan aktivitas operasional
Bank BNI Syariah secara langsung maupun tidak Selama Tahun 2018, Divisi Kepatuhan BNI Syariah
langsung kepada segenap divisi/satuan/unit yang melakukan langkah-langkah preventif dalam rangka
terkait maupun kepada seluruh kantor cabang memastikan kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur
BNI Syariah. serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh BNI Syariah
telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi dan Ketentuan peraturan perundang-undangan,
Risiko kepatuhan muncul ketika bank tidak mematuhi termasuk Prinsip Syariah.
atau tidak melaksanakan peraturan Otoritas Jasa Lagkah preventif yang dilakuan Divisi Kepatuhan dalam
Keuangan, maupun Peraturan Perundang-undangan rangkapenerapan Fungsi Kepatuhan antara lain:
lainnya yang berlaku serta prinsip syariah. Untuk a. Melakukan Compliance Review terhadap
mencegah timbulnya ketidakpatuhan tersebut. Pada rencana Pembiayaan, Pengadaan Barang dan
tahun 2018, Divisi Kepatuhan BNI Syariah telah Jasa, Pembukaan/Pemindahan Jaringan Kantor,
melakukan serangkaian program/kegiatan mitigasi Penempatan Dana (Financing Line), dan Perizinan
dalam bentuk kegiatan antara lain mencakup: Produk dan/atau Aktivitas Baru;
a. Melakukan pemantauan secara bulanan terhadap b. Memberikan opini serta melakukan validasi terhadap
risiko kepatuhan yang melekat pada bank terkait rancangan Ketentuan Internal BNI Syariah;
aspek pembiayaan, aspek likuiditas, dan aspek c. Melakukan Kajian Kepatuhan;
operasional lainnya dengan memperhatikan d. Memberikan Opini Kepatuhan Syariah.
ketentuan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku. 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
b. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/
dengan menjaga akurasi dan ketepatan waktu atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
pelaporan yang terkait kepada pihak otoritas Divisi Kepatuhan melakukan pemantauan guna
pengawas maupun pihak lain yang berkepentingan memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. pemenuhan komitmen kepada pihak otoritas pengawas
c. Mengkaji dan menganalisa proses pemberian yang berwenang.
pembiayaan yang diputus melalui komite Direksi,
Berikut adalah tabel informasi realisasi penerapan Fungsi Kepatuhan yang telah dilakukan oleh Divisi Kepatuhan selama
tahun 2018.
TabeL 1
aKTiviTas / PROgRam KePaTuHan
no Aktivitas/Program Kepatuhan Tahun 2018
1 Pelatihan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan 45 Pelatihan
2 Validasi Ketentuan Internal 207 SOP
3 Opini Kepatuhan 33 Opini
4 Pesan Kepatuhan/Compliance Awareness 12 pesan
5 Sosialisasi Peraturan Eksternal 46 peraturan
6 Program Penguatan Budaya Kepatuhan : 11 kali
Compliance Awareness 21 kali
Site Visit 12 kali
Conference Call 2 kali
Compliance Index (CIX)
7 Compliance Review terhadap Pemberian Pembiayaan yang diputus oleh Komite 71 CR
Direksi
8 Compliance Review terhadap penempatan dana (Financing Line) 27 CR
9 Compliance Review terhadap pengadaan barang & jasa yang diputus 37 CR
kewenangannya melalui Komite Direksi
10 Compliance Review terhadap pembukaan/pemindahan jaringan kantor 49 CR
11 Compliance Review terhadap Produk dan Aktivitas Bank 9 CR
12 Opini Kepatuhan Syariah 56 Opini
TabeL 2
PROfiL RisiKO KePaTuHan
Periode Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Nilai Risiko 1,18 1,18 1,08 1,28
Keterangan Low Low Low Low
TabeL 3
PemenuHan KOmiTmen bni sYaRiaH KePaDa OTORiTas Jasa Keuangan unTuK POsisi buLan DesembeR 2018
Jumlah Pending % Penyelesaian
Jumlah Komitmen Yang
Jumlah Temuan
Keterangan Penyelesaian Sudah JT Belum JT Telah Jatuh
Tempo
a b c d e=b/(a-d)
a OJK 2018 (sampling Bandung) 12 12 0 0 100,00%
b OJK 2018 (sampling Palu) 22 22 0 0 100,00%
d. OJK 2018 (GCG) 20 20 0 0 100,00%
e OJK 2018 (Market Conduct) 11 11 0 0 100,00%
f OJK Umum 2018 235 231 4 0 98,30%
Rata-rata (%) penyelesaian 300 296 4 0 98,67%
Risiko kepatuhan muncul ketika bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencegah timbulnya potensi risiko kepatuhan, Divisi Kepatuhan BNI
Syariah telah melakukan serangkaian program/kegiatan yang ditujukan untuk memitigasi timbulnya ketidakpatuhan dalam
bentuk kegiatan antara lain melakukan pemantauan secara bulanan terhadap risiko kepatuhan yang melekat (inherent
risk) pada bank yaitu terkait :
ASPEK PEMBIAYAAN
1. Kualitas Aktiva Produktif yang terdapat pada kategori Non Performing Financing (NPF) berdasarkan ketentuan yang
berlaku diharuskan di bawah 5% (lima persen) agar tidak termasuk dalam kategori Bank dalam pengawasan intensif
(Berdasarkan Peraturan OJK No. 15/POJK.03/2017 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank
Umum).
NPF BNIS
Nilai NPF
6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
NPF BNIS 1.50% 1.62% 1.73% 1.67% 1.72% 1.72% 1.76% 1.79% 1.84% 1.86% 1.95% 1.75% 1.55%
Berdasarkan data NPF di atas, selama tahun 2018 BNI Syariah selalu menjaga kualitas pembiayaan yang bermasalah di
bawah 5% (lima persen).
1. Penyisihan Pembentukan Kualitas Aktiva Produktif (PPAP) memenuhi ketentuan minimum 100% (seratus persen)
(Berdasarkan Peraturan OJK No.16/POJK.03/2014 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah).
2. Batas Maksimum Pemberian Kredit kepada pihak terkait di bawah 10% (sepuluh persen) dan kepada pihak tidak
terkait (individu) di bawah 20% (dua puluh persen) serta pihak tidak terkait (Group) 25% (Berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No.8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 tentang BMPK untuk Bank
Umum). Selama periode tahun 2018 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan BMPK.
ASPEK LIKUIDITAS
1. Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) BNI Syariah telah memenuhi ketentuan minimum 9% (sembilan
persen) sampai dengan kurang dari 10% di mana bank memiliki profil risiko pada peringkat 2 (Berdasarkan POJK
No.21/POJK.03/2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah).
KPMM BNIS
21.00%
20.00%
19.00%
18.00%
17.00%
16.00%
15.00%
14.00%
13.00%
12.00%
11.00%
10.00%
9.00%
8.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
CAR BNIS 19.84% 20.33% 19.61% 19.42% 19.58% 18.88% 19.24% 18.71% 18.62% 19.22% 18.86% 18.73% 19.15%
2. GWM dalam rupiah ditetapkan sebesar rata-rata 5% (lima persen) dan Valas minimum 1% (satu persen) (Berdasarkan
Dicabut dan digantikan oleh: PBI No 20/3/PBI/2018 tentang Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi
Bank Umum Konvensional Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Sedangkan ketentuan minimum untuk FDR
adalah 80% (delapan puluh persen).
7.50%
7.00%
6.50%
6.00%
GWM
5.50%
5.00%
4.50%
4.00%
Nov-17 Des-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18
GWM BNIS 5.10% 7.21% 7.05% 7.05% 7.08% 7.12% 7.19% 7.11% 7.05% 5.06% 5.05% 5.05% 5.08%
2.50%
2.00%
1.50%
GWM
1.00%
0.50%
0.00%
GWM Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
VALAS BNIS 1.45% 1.42% 1.36% 1.25% 1.37% 1.38% 1.93% 1.47% 1.49% 1.45% 1.45% 1.44% 1.64%
FDR BNIS
82.00%
80.00%
78.00%
76.00%
74.00%
72.00%
70.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
FDR BNIS 80.13% 76.62% 74.08% 71.98% 71.39% 74.26% 77.42% 79.34% 80.14% 80.03% 79.62% 79.71% 79.61%
3. Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 4% dari DPK BUS dalam Rupiah. Sesuai dengan PBI No. 20/4/
PBI/2018 tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga likuiditas Makroprudensial bagi BUK, BUS dan UUS
24.00%
22.00%
20.00%
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
ASPEK PASAR
Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai ketentuan yang berlaku maksimum tertinggi net open position 20% (dua puluh persen).
(Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/10/PBI/2010 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia
Nomor 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Netto Bank Umum).
PDN BNIS
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
05.00%
00.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
PDN BNIS 2.28% 1.02% 2.17% 1.80% 1.38% 0.95% 1.11% 1.20% 0.64% 0.80% 1.10% 0.95% 0.78%
ASPEK LAINNYA
1. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan dengan menjaga kualitas pelaporan serta memenuhi kelengkapan materi,
akurasi dan tepat waktu antara lain terkait pelaporan ke Regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan Pusat Pelaporan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta laporan yang bersifat publikasi.
2. Melakukan Compliance Review dalam proses pemberian pembiayaan dan pengadaan barang dan jasa maupun proses
penempatan dana (financing line) yang diputus kewenangannya di tingkat Direksi serta Compliance Review terhadap
pembukaan jaringan kantor dan perizinan produk.
3. Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada segenap Divisi/Unit/Satuan Kerja/Cabang BNI Syariah, baik ketentuan dari
Otoritas Jasa Keuangan serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dengan tindak lanjut pengkinian Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang terkait dengan ketentuan baru tersebut.
4. Bekerja sama dengan Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan BNI Syariah untuk memonitor dan memastikan ketersediaan
dan pengkinian SOP yang menjadi acuan di masing-masing unit organisasi.
STRUKTUR ORGANISASI
Sebagai bentuk implementasi terhadap ketentuan POJK APU & PPT, BNI Syariah telah membentuk
Unit Kerja Khusus (UKK) yang melaksanakan program APU & PPT dan menunjuk Pejabat yang
bertanggungjawab terhadap Program APU & PPT di Kantor Pusat, dalam hal ini UKK BNI Syariah
yang menangani Penerapan Program APU & PPT adalah Unit APU & PPT, sebagaimana struktur
organisasi berikut :
BNI Syariah berkomitmen untuk sepenuhnya melaksanakan di cabang maupu di kantor pusat termasuk kepada
Undang-Undang dan Peraturan tentang Penerapan Program seluruh Pemimpin Divisi dan Board of Management
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme serta menyelenggarakan refreshment pelatihan/
(APU & PPT) yang berlaku, dan berupaya untuk turut sosialisasi bagi petugas yang berhubungan langsung
mencegah, mendeteksi serta melaporkan kepada pihak dengan nasabah termasuk.
berwenang terkait dengan penerapan program APU & PPT. 6. Melaksanakan supervisi penerapan program APU &
Kegiatan terkait pelaksanaan program APU &PPT yang telah PPT di 12 (dua belas) Kantor Cabang beserta Kantor
dilaksanakan selama tahun 2018 yakni sebagai berikut: Cabang Pembantu dan Kantor Kas;
1. Melakukan pengembangan aplikasi APU & PPT dengan 7. Melakukan sosialisasi Branch Sharing Session ke
menggunakan pendekatan berbasis risiko (RBA); seluruh cabang;
2. Revisi prosedur pelaksanaan APU & PPT sesuai dengan 8. Melaksanaan kewajiban pelaporan kepada PPATK berupa
ketentuan regulator guna memberikan panduan bagi Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM),
unit kerja terkait; Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), Laporan
3. Menindaklanjuti permintaan dari pihak eksternal antara Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari dan Ke Luar
lain PPATK, KPK, BNN, Kepolisian, OJK, serta pihak Negeri (LTKL) dan Laporan Sistem Informasi Pengguna
eksternal lainnya di antaranya berupa informasi/ data, Jasa Terpadu (SIPESAT);
pemblokiran, pembukaan blokir, penundaan transaksi 9. Menyediakan data nasabah kepada regulator dan aparat
dan penghentian sementara transaksi; penegak hukum sesuai dengan peraturan perundang-
4. Memonitoring kegiatan pengkinian data dan proses undangan yang berlaku.
splitting CIF nasabah;
5. Menyelenggarakan pelatihan/sosialisasi penerapan
Program APU & PPT kepada segenap pegawai baik
Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) merupakan ancaman dan PPT yang efektif. Bentuk pengawasan aktif Direksi
serius terhadap suatu bangsa (extraordinary crime) di dan Dewan Komisaris di antaranya:
mana perkembangan TPPU semakin kompleks seperti a. Persetujuan Direksi mengenai penetapan Divisi
menggunakan modus yang semakin variatif, melintasi Kepatuhan sebagai unit kerja yang bertanggung
batas–batas yurisdiksi bahkan juga telah merambah ke jawab terhadap penerapan Program APU dan PPT;
berbagai sektor ekonomi. Lembaga Keuangan Perbankan b. Memberikan persetujuan terhadap Kebijakan APU
juga sangat rentan akan kemungkinan digunakannya sebagai dan PPT;
media pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme c. Laporan berkala baik bulanan, triwulan dan semester
dikarenakan perbankan memberikan keragaman produk terhadap kewajiban pelaporan dan implementasi
dan layanan yang ditawarkan untuk mempermudah program APU dan PPT;
transaksi keuangan Nasabah, sehingga bank memiliki d. Persetujuan atas Laporan rencana dan realiasasi
kewajiban untuk menerapkan prinsip kehati-hatian yang pengkinian data;
salah satu upaya melaksanakan prinsip tersebut bank wajib 2. Kebijakan dan Prosedur.
menerapkan program anti pencucian uang dan pencegahan Kebijakan serta Prosedur Penerapan Program APU
pendanaan terorisme. dan PPT yang telah disusun oleh Divisi Kepatuhan
dilakukan review/ updating secara berkala sesuai dengan
Sesuai dengan ketentuan UU Pencegahan dan ketentuan yang berlaku. Adapun pola prosedur tersebut
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang No.8 tahun mengatur di antaranya:
2010, UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana a. Prosedur Customer Due Diligence;
Pendanaan Terorisme No.9 tahun 2013, POJK No.12/ b. Prosedur Enhanced Due Diligence;
POJK.01/2017 dan SEOJK No.38/SEOJK.01/2017 serta c. Prosedur Penutupan Hubungan Usaha;
beberapa peraturan PPATK maka BNI Syariah menerapkan d. Pengkinian data Politically Exposed Person (PEP)
program APU dan PPT melalui : yang terdapat pada aplikasi Risk Based Approach
1. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris. (RBA);
Peran aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris sangat e. Identifikasi,prosedur, dan pelaporan Transaksi
diperlukan untuk menciptakan penerapan Program APU Keuangan Mencurigakan (TKM);
f. Prosedur, kriteria, dan pelaporan Transaksi Keuangan pendekatan berbasis risiko (RBA). Hal tersebut juga
Tunai (TKT). sejalan dengan semakin berkembangnya kompleksitas
produk, dan jasa serta semakin meningkatnya
Selain hal tersebut diatas juga dilakukan Penyusunan penggunaan Teknologi Informasi sehingga bank wajib
Self Assesment dalam rangka menghadapi MER (Mutual memiliki sistem informasi untuk dapat mengidentifikasi,
Evaluation Review) dan pelaksanaan pembangunan menganalisa, memantau, dan menyediakan laporan
single cif Nasabah dan Pelaksanaan Screening database mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan
nasabah terhadap Sanction List dan Terrorist List; Nasabah. Oleh karena itu, dalam rangka mengoptimalkan
3. Pengendalian Intern. pemantauan transaksi, saat ini BNI Syariah sedang
Dalam rangka memastikan implementasi Program APU mengembangkan sistem Aplikasi APU dan PPT.
dan PPT telah berjalan sebagaimana mestinya dilakukan 5. SDM dan Pelatihan.
supervisi terhadap 12 (dua belas) kantor cabang dengan BNI Syariah menyelenggarakan pelatihan terkait dengan
bersinergi bersama Branch Internal Control (BIC). Selain Penerapan Program APU dan PPT kepada pegawai
itu juga dilakukan pemerikasan untuk memastikan secara berkala melalui beberapa metode seperti,
efektivitas pelaksanaan program APU dan PPT oleh pelatihan/sosialisasi penerapan Program APU & PPT
Divisi Audit Internal. kepada pegawai baru dan/atau refreshment frontliners,
4. Sistem Informasi Manajemen. Program Branch Sharing Session (BSS) kepada segenap
Sehubungan dengan peningkatan risiko yang dihadapi cabang secara berkala serta pelaksanaan supervisi.
oleh Bank perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas
penerapan program APU & PPT yang didasarkan pada
Untuk meningkatkan penerapan Fungsi Kepatuhan pada 6. Sebagai bagian dari pemenuhan SEOJK No. 10/
tahun 2019, strategi Fungsi Kepatuhan untuk mendorong SEOJK.03/2014 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
terciptanya budaya kepatuhan adalah sebagai berikut: Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa Bank
1. Membangun budaya kepatuhan terhadap ketentuan memiliki fungsi pengembangan produk yang independen
eksternal dan prinsip-prinsip syariah melalui : terhadap unit bisnis (fungsi penghimpunan dana,
a. Program pelatihan dan sosialisasi ”Compliance penyaluran dana, dan pelayanan jasa), Divisi Kepatuhan
Awareness”. sebagai anggota Komite Produk;
b. Sosialisasi ketentuan / peraturan terbaru. 7. Pengembangan sistem APU & PPT;
c. Pelaksanaan Compliance Index (CIX). 8. Supervisi Kantor Cabang terkait APU & PPT;
d. Memperkuat engagement dengan seluruh Divisi 9. Sosialisasi dan Pelatihan APU & PPT;
dan Cabang dalam rangka pemenuhan upaya yang 10. Pengkinian Kebijakan dan Prosedur APU PPT.
bersifat preventif (ex-ante) melalui Focus Group
Discussion, conference call dan site visit.
2. Melakukan pengkinian terhadap format Compliance
Review Pemberian Pembiayaan dan pengadaan barang
dan jasa;
3. Melakukan evaluasi aktif terhadap peraturan internal
tentang Pedoman Kepatuhan Perusahaan.
4. Mapping/inventarisir perizinan produk dan/atau
aktivitas baru;
5. Compliance Review atas perizinan Produk dan/atau
aktivitas baru;
Untuk memudahkan stakeholders dalam mengakses informasi dan data terkait BNI Syariah,
maka Bank telah menyediakan media penyebaran informasi yang memungkinkan stakeholders
dapat menggunakan haknya secara penuh.
13 September Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah International Islamic Expo 2018
yang terdiri dari wartawan dan fotografer
media cetak dan online nasional serta lokal.
LIPUTAN MEDIA
30 16 Agustus 2018 Indopos.co.id Asian Games 2018, Bank BNI Syariah Dukung Lewat Semangat Sinergi
Hasanah Way
31 19 Agustus 2019 Industry.co.id BNI Syariah Ajak Yatim Duafa Nonton Asian Games
32 3 Agustus 2019 Republika Online BNI Syariah dan Daarut Tauhiid Kembangkan Ekosistem Halal
33 29 Agustus 2019 Bisnis.com BNI Syariah Fasilitasi Layanan E-Court untuk Perkara di Pengadilan
34 15 Agustus 2018 Republika Online BNI Syariah Raih Bank Syariah Terbaik dari Infobank
35 8 Agustus 2018 Kumparan Peduli Gempa Lombok, BNI Syariah Gelar Trauma Healing
36 12 September 2018 Jawapos.com BNI Syariah Siap Kucurkan Pembiayaan Rp40 M Di Pameran Haji Dan
Umroh
37 5 September 2018 Industry.co.id Hari Pelanggan Nasional, BNI Syariah Apresiasi Atlet Berprestasi Asian
Games
38 26 September 2018 Republika Online BNI Syariah Gencarkan Program Wakaf Hasanah
39 18 Oktober 2017 CNBC Indonesia BNI Masih Kaji Rencana IPO BNI Syariah Tahun Depan
40 25 Oktober 2018 Indopos.co.id BNI Syariah Wujudkan Umroh Wirausaha Start Up dan Dai Pedalaman
41 13 November 2018 Kompas.com Gulirkan Kredit Mesra, Ridwan Kamil Gandeng BNI Syariah
42 12 November 2018 CNBC Indonesia BNI Syariah Pertahankan The Best Sharia Bank di ASR 2018
43 26 November 2018 Republika Online BNI Syariah Raih Global Leaders Award 2018 di Turki
44 14 Desember 2018 Beritasatu.com BNI Syariah Sapa Millenial Serambi Mekah
45 17 Desember 2018 Tempo.co BNI Syariah Relokasi Kantor Cabang Banda Aceh
46 17 Desember 2018 Republika.co.id Transformasi Digital Ala BNI Syariah
47 24 Desember 2017 Republika Bank Syariah Terus Biayai Sektor Halal
48 27 Desember 2018 Bisnis.com BNI Syariah Genjot Pembiayaan Rumah di Bawah Rp500 Juta
SIARAN PERS
LAPORAN LAINNYA
Prinsip GCG dalam hal ini Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas salah satu bentuk implementasinya adalah Keterbukaan
Informasi dalam bentuk transparansi penyampaian laporan yang dilakukan oleh BNI Syariah kepada segenap stakeholder.
Berikut beberapa laporan kepada instansi yang berkepentingan seperti OJK, Bursa Efek Indonesia, Wali Amanat, LPS dan
KSEI, selama tahun 2018:
LaPORan RuTin
No Kewajiban Pelaporan Jatuh Tempo Pelaporan Realisasi
1 Laporan Self Assessment GCG Semester Sebelum tanggal 31 Januari melalui Diserahkan kepada ERD tanggal 25
2 tahun 2017 ke OJK Departemen divisi ERD sebagai bagian dari Januari 2018
Perbankan Syariah (DPBS) pelaporan tingkat kesehatan bank
2 Pelaporan Hutang Valas Bulanan Januari Surat BNISy/CCD/1/16 tanggal 10 Januari
s.d Mei 2018 2018
LaPORan insiDenTiL
No Kewajiban Pelaporan Jatuh Tempo Pelaporan Realisasi
1 Laporan Pengangkatan Efektif Dirut ke 10 hari sejak tanggal penerimaan surat Surat BNISy/CCD/1/060 tanggal 20 Maret
OJK tanggal 13 Maret 2018 2018, diterima 20 Maret 2018
2 Laporan Pengangkatan Efektif Dirut ke 10 hari sejak tanggal penerimaan surat Surat BNISy/CCD/1/059 tanggal 20 Maret
KSEI tanggal 13 Maret 2018 2018, diterima 21 Maret 2018
3 Laporan Pengangkatan Efektif Dirut ke 10 hari sejak tanggal penerimaan surat Surat BNISy/CCD/1/058 tanggal 20 Maret
Wali Amanat tanggal 13 Maret 2018 2018, diterima 21 Maret 2018
4 Laporan Fakta Material Direktur Utama 2 hari kerja sejak tanggal penerimaan Surat BNISy/CCD/1/055 diterima 15
Efektif ke OJK Pasar Modal surat tanggal 13 Maret 2018 Maret 2018
5 Laporan Fakta Material Direktur Utama 2 hari kerja sejak tanggal penerimaan Surat BNISy/CCD/1/056 tgl 15 Maret
Efektif ke OJK Pasar Modal surattanggal 13 Maret 2018 2018, dilaporkan secara online lewat
IDX net
6 Laporan Tata Kelola Perusahaan Akhir Maret 2018 Surat BNISy/CCD/1/68 tanggal 29 Maret
(GCG) yang Baik kepada OJK DPBS 2018
dan institusi lainnya (Warta Ekonomi,
Perbanas, Asbisindo, Pefindo, YLKI,
7 Laporan Pergantian Corporate Secretary Surat BNISy/DIR/KR/049 tanggal 6 April
ke OJK Pasar Modal 2018
8 Laporan Perubahan Anggaran Dasar ke Surat BNISy/CCD/1/83 tanggal 16 April
OJK (periode DPS) 2018, diterima 19 April 2018
9 Laporan Perubahan Anggaran Dasar ke Surat BNISy/CCD/1/82 tanggal 16 April
OJK Pasar Modal (periode DPS) 2018, diterima 19 April 2018
10 Laporan Pernyataan Direktur Utama ke Surat BNISy/CCD/1/90 tanggal 23 April
LPS 2018, diterima tanggal 24 April 2018
11 Laporan Tahunan kepada OJK DPBS Akhir April 2018 Surat BNISy/CCD/1/96 tanggal 30 April
2018, diterima di tanggal yang sama
12 Laporan Tahunan kepada OJK Pasar Akhir April 2018 Surat BNISy/CCD/1/97 tanggal 30 April
Modal 2018, diterima di tanggal yang sama
13 Laporan Pelaksanaan RUPS Tahunan, Surat BNISy/CCD/1/98 tanggal 2 Mei
pengangkatan anggota DPS,dan Direksi 2018, diterima 2 Mei 2018
ke OJK
14 Laporan Pelaksanaan RUPS Tahunan, Surat BNISy/CCD/1/99 tanggal 2 Mei
pengangkatan anggota DPS,dan Direksi 2018, diterima 2 Mei 2018
ke OJK Pasar Modal
15 Laporan Rencana Bagi Hasil Sukuk ke Tanggal 16 Mei 2018 Surat BNISy/CCD/1/112 tanggal 9 Mei
KSEI periode 26 Mei 2018 2018, diterima tanggal 11 Mei 2018
16 Laporan Rencana Bagi Hasil Sukuk ke Tanggal 16 Mei 2018 Surat BNISy/CCD/1/113 tanggal 9 mei
Wali Amanat periode 26 Mei 2018 2018, diterima tanggal 11 Mei 2018
17 Laporan Pelunasan Sukuk ke OJK Pasar Tidak ada deadline Surat BNISy/CCD/1/121 tanggal 5 Juni
Modal 2018
PeRKaRa HuKum
Tahun 2018, BNI Syariah menghadapi sejumlah perkara hukum yang dijabarkan sebagai berikut :
Jumlah
Perkara Hukum
Perdata Pidana Klaim
Perkara Carry Over Tahun Sebelumnya 9 0 -
Perkara Inkracht di Tahun 2017 12 0 -
Dalam Proses Persidangan 14 3 -
2. NILAI NOMINAL
Rp3.305.200.000 (Tiga Miliar Tiga Ratus Lima Juta Dua Ratus Rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di Pengadilan Negeri Palu
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 1017/Pdt.G/2018/PA.Mlg
2. NILAI NOMINAL
Rp2.200.000.000 (Dua Milyar Dua Ratus Juta Rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di Pengadilan Agama Malang
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 104/Pdt.G/2018/PN.Yyk
2. NILAI NOMINAL
Rp350.000.000 (Tiga ratus lima puluh juta Rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di PN Yogyakarta
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR**
Proses persidangan di PN Lhokseumawe
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 49/Pdt.G/2018/PN Sumber
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Sumber
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 491/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Jakarta Pusat
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 14/Pdt.Bth/2018/PN Snt
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Sengeti
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 148/Pdt.G/2018/Pn. Kln
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Klaten
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 278/Pdt.G/2018/Pn. Skt
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Surakarta
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 501/Pdt.G/2018/PA.Mks
2. NILAI NOMINAL
Rp1.070.000.000 (Satu milyar tujuh puluh juta rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Agama Makassar
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 303/Pdt.G/2018/PA.Lbh
2. NILAI NOMINAL
Rp25.000.000.000 (dua puluh lima milyar rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Agama Labuha
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 1525/Pdt.G/2018/PA.Kla
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Agama Kalianda
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 674/Pdt.G/2018/PA.Pwl
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di Pengadilan Agama Polewali Mandar
PERKARA PIDANA
Surat Panggilan Polisi NomorLP: LP/194/II/2018/Bareskrim tanggal 07 Februari 2018
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses pihak berwajib
PERKARA PIDANA
Surat Panggilan Polisi Nomor: LP/B/516/XII/2018/Jateng/Restabes Smg tertanggal 11 Desember 2018
2. NILAI NOMINAL
Rp1.285.348.500,- (satu milyar dua ratus delapan puluh lima juta tiga ratus empat puluh delapan ribu lima
ratus Rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses pihak berwajib
PeRmasaLaHan HuKum Yang seDang DiHaDaPi DeWan KOmisaRis Dan DiReKsi Yang seDang menJabaT
Jumlah
Permasalahan Hukum
Dewan Komisaris Direksi
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) - -
Dalam proses penyelesaian - -
Total - -
KODe eTiK
Sebagai lembaga keuangan yang berkomitmen penuh dalam menjalankan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap lini bisnisnya, BNI Syariah telah menetapkan aturan dasar yang dimuat dalam Kode
Etik (Code of Conduct) yang ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi No.BNISy/ DIR/403,
Tanggal 23 Desember 2010.
Code of Conduct disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh
karyawan Bank dalam menerapkan nilai-nilai dan etika bisnis agar menjadi bagian dari budaya
Bank guna mencapai Visi dan Misi Bank. Pelaksanaan Kode Etik sebagai pedoman berperilaku
secara profesional, bertanggung jawab, wajar, patut dan dipercaya dalam melakukan hubungan
bisnis dengan para pelanggan, rekanan, maupun dengan rekan sekerja menjadi tanggung jawab
seluruh Sumber Daya Insani BNI Syariah.
Kode Etik berisi komitmen Bank kepada berbagai pihak yang berkepentingan dan merupakan perwujudan dari etika bisnis
serta etika kerja bagi segenap SDI BNI Syariah. Pokok isi dari Kode Etik BNI Syariah diuraikan sebagai berikut.
Kode etik telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada 3. Pada saat penandatanganan perjanjian kerja bersama
Dewan Komisaris dan organ pendukungnya, Direksi dan yang dilakukan antara serikat pekerja Perusahaan dan
pejabat satu tingkat di bawah Direksi serta seluruh pegawai, manajemen Perusahaan.
antara lain melalui: 4. Standing banner, Buku Saku, Poster, flyer dan media-
1. Website Perusahaan. media advertising lainnya pada area kantor Perusahaan.
2. Email administrator yang disampaikan kepada seluruh
pegawai Perusahaan.
Pegawai dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas (annual disclosure) terkait benturan kepentingan setiap
implementasi kode etik kepada atasan, melalui mekanisme tahun, dan setiap unit kerja diwajibkan menyampaikan
Whistleblowing System (WBS). laporan transaksi/putusan yang mengandung benturan
kepentingan setiap triwulan, hal ini sejalan dengan
Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti- disusunnya kebijakan turunan Kode Etik BNI Syariah
bukti akurat sehingga pelanggaran dapat diproses lebih berupa Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
lanjut. Setiap pelanggaran atas kode etik akan dikenakan BNI Syariah
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sepanjang 4. Pakta Integritas Pakta integritas ditandatangani oleh
tahun 2017 pengaduan atas pelanggaran kode etik pejabat pemegang kewenangan dan seluruh rekanan/
terdokumentasi secara terintegrasi pada mekanisme WBS. mitra BNI Syariah yang yang terlibat dalam proses
1. Upaya implementasi dan penegakkan kode etik BNI pemberian kredit, pengadaan barang dan jasa, serta
Syariah dilakukan dengan penuh kesadaran secara terus- akreditasi rekanan. Selain itu terdapat penandatanganan
menerus dalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen serta Pakta Integritas Tahunan juga dilakukan oleh Dewan
ketentuan, dilakukan antara lain dengan: Pernyataan Komisaris, Jajaran Direksi, Pejabat Eksekutif BNI
Kepatuhan Kode Etik. BNI Syariah untuk menerapkan Syariah serta seluruh pegawai BNI Syariah dalam rangka
Kode Etik yang efektif, jajaran Bank diharuskan implementasi pengendalian Gratifikasi.
membaca, dan memahami dengan baik serta diwajibkan 5. Program Awareness Untuk pegawai baru BNI Syariah
menandatangani “Surat Tuntunan dan Perilaku Insan BNI akan diadakan program induksi Kode Etik BNI Syariah
Syariah”, kode etik dan budaya Perusahaan. melalui program jump start pendidikan BNI Syariah serta
2. Komitmen Manajemen dan Seluruh Pegawai BNI sosialisasi kebijakan secara berkesinambungan dan
Syariah. Komitmen manajemen serta seluruh pegawai konsisten. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi kepada
BNI Syariah untuk tidak menerima uang dan/atau barang seluruh unit kerja BNI Syariah terkait kode etik antara
Gratifikasi dan/atau bingkisan yang berhubungan dengan lain strategi anti fraud BNI Syariah, budaya Kepatuhan,
kewajiban atau tugasnya. Komitmen dipublikasikan serta budaya layanan.
melalui website Perusahaan.
3. Annual Disclosure Benturan Kepentingan. Setiap
Jajaran Bank diharuskan membuat pernyataan tahunan
Sepanjang tahun 2018, terdapat sejumlah pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pegawai BNI Syariah. Jumlah
pelanggaran tahun 2018 tercatat sebanyak 22 kasus. Terhadap seluruh pelanggaran tersebut telah dilakukan tindak lanjut
dan pemberian sanksi.
WHisTLebLOWing sYsTem
Merupakan pelaksanaan tata nilai dan budaya kerja BNI Syariah serta penerapan strategi anti
fraud dalam bentuk partisipasi aktif Insan BNI Syariah dan seluruh stakeholder untuk melaporkan
pelanggaran yang terjadi di lingkungan BNI Syariah dalam rangka pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik (GCG) yang dilaksanakan secara sukarela melalui mekanisme pelaporan khusus dan
bersifat rahasia.
Dalam mengelola WBS, Manajemen menerapkan 3 (tiga) azas yaitu azas kerahasiaan, azas tidak
diskriminatif, dan azas perlindungan. Dengan 3 (tiga) azas tersebut, Manajemen berkomitmen untuk
menjaga kerahasiaan pelapor, tidak membeda-bedakan pelapor dan memberikan perlindungan
kepada pelapor, seperti pekerjaan, fisik, remunerasi dan fasilitas pekerjaan.
1. Penyampaian laporan pelanggaran
Sarana yang disediakan untuk menyampaikan laporan melalui WBS BNI Syariah meliputi:
a. Website : https://clean.bnisyariah.co.id atau www.bnisyariah.co.id
b. E-mail : clean@bnisyariah.co.id
c. Telepon/SMS : 085-10044-4600
d. Surat : Box BSC PT Bank BNI Syariah Gedung Tempo Pavilion I Lt.4
Jl. HR. Rasuna Said Kav 10-11 Jakarta Selatan 12950
2. Perlindungan Pelapor
Pada prinsipnya merupakan hak bagi pelapor guna memberikan rasa aman kepada pelapor
terkait dengan ancaman/tindakan yang didapat akibat laporan pelanggaran yang disampaikan.
Bentuk perlindungan kepada pelapor sebagai berikut :
a. Perlindungan hanya dapat diberikan kepada pelapor dengan kategori Partial anonymity
dan Full disclosure.
b. Pelapor dapat meminta perlindungan dengan menyampaikan melalui surat/e-mail.
c. Bentuk perlindungan terhadap Pelapor disesuaikan dengan bentuk ancaman/tindakan
balasan yang diterima. Pemberian perlindungan dilakukan dengan tetap memperhatikan
azas kerahasiaan dan ketentuan terkait yang berlaku di BNI Syariah
d. Dengan pertimbangan tertentu, BNI Syariah juga dapat memberikan perlindungan kepada
keluarga Pelapor.
e. Pemberian perlindungan kepada Pelapor dapat ditolak atau dihentikan apabila terdapat
bukti bahwa Pelapor tidak melakukan kewajibannya dalam menjaga kerahasiaan identitas
diri dan laporannya
f. Perlindungan tidak akan diberikan atau dihentikan pemberiannya apabila dikemudian hari
terbukti bahwa laporan pelanggaran yang disampaikan oleh pelapor kepada BNI Syariah
ternyata palsu/fitnah atau mempunyai tujuan yang menyimpang dari tujuan WBS.
3. Penanganan pengaduan
Seluruh laporan yang masuk akan dianalisa oleh pengelola WBS. Untuk laporan yang disertai
dengan identitas pelapor secara full disclosure dan partial anonymity, pengelola WBS akan
menghubungi pelapor secara rahasia untuk meminta informasi tambahan yang diperlukan.
Apabila informasi awal dianggap sudah cukup, pengelola WBS selanjutnya menyampaikan
kepada unit kerja yang akan melakukan investigasi dalam rangka untuk memvalidasi kebenaran
dari laporan tersebut.
Selanjutnya pelapor yang menyampaikan identitasnya Integrasi Risiko & Anti Fraud, Divisi Manajemen
akan mendapat informasi lebih lanjut mengenai Risiko). Dalam melaksanakan fungsinya, pengelola WBS
perkembangan laporannya yang dimilikinya sampai mempunyai kompetensi dan integritas yang memadai
dengan laporan selesai ditindaklanjuti dengan cara login untuk menjalankan aktivitas harian WBS.
melalui website https://clean.bnisyariah.co.id dengan 5. Laporan WBS
menggunakan tiket (PIN) yang telah diberikan. Sejak Januari 2018 sampai dengan Desember 2018 telah
diterima 11 laporan melalui WBS BNI Syariah dengan
Apabila laporan yang diberikan tidak relevan dengan rincian sebagai berikut :
ruang lingkup dari program WBS, pengelola WBS akan • Melalui website : 5 laporan
memberikan tanggapan atau pemberitahuan bahwa • Melalui e-mail : 6 laporan
laporan yang masuk tidak akan ditindaklanjuti, yang akan • Melalui Telp./SMS : -
disertai dengan penyampaian informasi kepada pelapor • Melalui surat : -
mengenai unit yang terkait dengan laporan tersebut.
4. Pihak yang mengelola pengaduan
Setiap laporan yang masuk melalui sarana-sarana
pelaporan dikelola oleh pengelola WBS (dhi. Unit
Buy back shares atau buy back obligation adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi
yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut dengan
tata cara pembayaran yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun
2018 BNI Syariah tidak melakukan transaksi buy back shares atau buy back obligation.
PenDaHuLuan
BNI Syariah menyadari bahwa keberlangsungan usahanya tidak hanya berdasarkan aspek ekonomi (profit), namun erat
kaitannya dengan kinerja karyawan, pemenuhan kebutuhan nasabah dan masyarakat umum (people) serta keberlanjutan
lingkungan (planet). Oleh karena itu, BNI Syariah berkomitmen untuk menjalankan kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang bertujuan untuk memberikan manfaat yang berkesinambungan
bagi seluruh pemangku kepentingan.
Pelaksanaan kegiatan CSR BNI Syariah mengacu pada konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development)
yang telah menjadi acuan di berbagai negara dalam hal penciptaan keseimbangan antara pelaku usaha, pemangku
kepentingan dan regulator. Selain itu, International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 2010 telah merilis
ISO 26000 tentang Panduan Tanggung Jawab Sosial (Guidance on Social Responsibility).
IS T I C A P P R OA
H OL CH
Community
Human Rights
Involvement
and
Development
GANIZATIONAL
OR
Consumer Labour
Issues ORGANIZATION Practices
GOV
ERNANCE
Fair Operating
Practices The Environment
OR
GAN AL
I Z AT I O N
ISO 26000 menjelaskan subjek inti dan isu yang terkait 4. Lingkungan (the environment): dampak keputusan dan
dengan tanggung jawab sosial. Berikut ketujuh subjek inti kegiatan perusahaan terhadap lingkungan.
yang dibahas di dalam ISO 26000: 5. Prosedur operasi yang wajar (fair operating procedures):
1. Tata kelola organisasi (organizational governance): sistem perilaku etis organisasi saat berhubungan dengan
pengambilan dan penerapan keputusan perusahaan organisasi dan individu lain.
dalam rangka pencapaian tujuannya. 6. Isu konsumen (consumer issues): tanggung jawab
2. Hak asasi manusia (human rights): hak dasar yang perusahaan penyedia barang/jasa terhadap konsumen
berhak dimiliki semua orang sebagai manusia, yang dan pelanggannya.
antara lain mencakup hak sipil, politik, ekonomi, sosial, 7. Pelibatan dan pengembangan masyarakat (community
dan budaya. involvement and development): hubungan organisasi
3. Praktik ketenagakerjaan (labour practices): segala dengan masyarakat di sekitar wilayah operasinya.
kebijakan dan praktik yang terkait dengan pekerjaan
yang dilakukan di dalam atau atas nama perusahaan.
LanDasan PeLaKsanaan
PROgRam CsR
Pelaksanaan program CSR di BNI Syariah dilandaskan para peraturan perundang-undangan yang
berlaku, antara lain:
1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Undang-Undang RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Undang-Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
5. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
6. Undang-Undang RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
7. Undang-undang No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
8. Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas.
9. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.1/POJK.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen
Sektor Jasa Keuangan.
Terlepas dari seluruh peraturan perundang-undangan tersebut, BNI Syariah memiliki komitmen
yang tinggi terhadap pelaksanaan program CSR. Komitmen tersebut tertuang dalam butir pertama
misi Perseroan yang berbunyi “Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli
pada kelestarian lingkungan”.
PengeLOLa
PROgRam CsR
Program CSR BNI Syariah dijalankan oleh Yayasan Hasanah Titik (YHT), yaitu sebuah lembaga
sosial, kemanusiaan dan keagamaan. YHT sebelumnya merupakan Unit Pengelola Zakat (UPZ)
BAZNAS yang berdiri sejak tahun 2010 dan bertugas untuk mengelola infaq dan shodaqoh PT
Bank BNI Syariah.
Pada Mei 2014, UPZ BAZNAZ berubah badan hukum menjadi Yayasan Hasanah Titik yang juga
bertangggungjawab terhadap pengelolaan program CSR BNI Syariah. YHT dikelola oleh SDM
yang mempunyai kapabilitas dan serta kapasitas di bidangnya.
Untuk menjaga transparansi dan kredibilitasnya, sejak tahun 2015 YHT menggunakan jasa auditor
independen untuk menilai kinerja keuangan dan kinerja ketepatan penyaluran program sosial
yang menggunakan dana zakat. Hingga tahun 2018, YHT selalu memperoleh opini wajar dalam
semua hal material.
PEMBINA
1. Abdullah Firman W.
2. Tribuana Tunggadewi
3. Dhias Widhiyati
4. Junaidi Hisom
5. Wahyu Avianto
6. Jefri Ananta
PENGAWAS
7. Dade Darmawan
8. Wahsy
9. Finorita
10. Friandana Wijaya
11. M. Misbahul Munir
KETUA
Andrianto Daru K.
BENDAHARA SEKRETARIS
Ketua Harian/Direktur
YHT merupakan bagian yang tak terpisahkan dari BNI Syariah, karena itu YHT juga dikelola oleh
SDI BNI Syariah. Tahun 2018, Ketua YHT adalah Andriato Daru Kurniawan yang juga merupakan
Kepala Divisi Sumber Daya Insani BNI Syariah.
LANDASAN PROGRAM
Dalam menyusun dan menjalankan program kerjanya, YHT berlandaskan pada 5 prinsip utama, yaitu Maqosid Syariah,
Pengelolaan Zakat, Creating Shared Value, Sustainable Livelihood dan Sustainable Development Goal’s.
SDG’s
• Mengakhiri segala bentuk kemiskinan • Mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara
• Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan • Membuat kota dan pemukiman manusia yang adil, merata,
peningkatan gizi, dan mencanangkan pertanian berkelanjutan aman, tangguh dan berkelanjutan
• Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan • Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan
kesejahteraan penduduk di segala usia • Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan
• Menjamin kualitas pendidikan yang adil dan inklusif serta iklim dandampaknya
meningkatkan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua • Melestarikan samudera, laut dan sumber daya kelautan
• Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan
perempuan dan anak perempuan • Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan
• Menjamin ketersediaan dan manajemen air dan sanitasi secara berkelanjutan ekosistem darat, mengelola
secara berkelanjutan hutan, memerangi desertifikasi, dan menghentikan dan
• Menjamin akses terhadap energi yang terjangkau, dapat memulihkan degradasi lahan dan menghentikan hilangnya
diandalkan, berkelanjutan, dan modern keanekaragaman hayati
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan • Meningkatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk
berkelanjutan, kesempatan kerja penuh dan produktif, serta pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap
pekerjaan yang layak untuk semua keadilan bagi semua dan membangun institusi yang efektif,
• Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan akuntabel dan inklusif di semua tingkatan
industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan mendorong • Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi
inovasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan
Bagan di atas merupakan dasar acuan pengembangan kecerdasan sebagai manusia bermanfaat untuk
program sosial berkelanjutan yang dijalankan BNI Syariah menjauhi hal-hal buruk dan membawa keberkahan
tahun 2018, yaitu: sebagai manusia.
1. Undang-undang Zakat No.23 Tahun 2011 tentang 3. SDG’s (Sustainable Development Goal’s)
Pengelolaan Zakat Empat poin penting utama dari 17 hal yang ingin dicapai
Penerapan komitmen sosial perusahaan dan pegawai dari SDG’s adalah pemenuhan kebutuhan dasar yang
BNI Syariah yang diimplementasikan dengan alokasi selaras dengan konsep pengelolaan zakat dan konsep
anggaran ZISWAF perusahaan dan pribadi pegawai maqoshid syariah, yaitu pengakhiran kemiskinan,
menjadi salah satu dasar utama penyaluran anggaran kelaparan, pemenuhan pendidikan dan kesehatan yang
yang berorientasi pada 8 (delapan) golongan/asnaf. Yaitu layak untuk setiap individu.
fakir miskin, muallaf, amil, gharimin, fii sabilillah, ibnu 4. CSV (Creating Shared Value)
sabil dan riqob/budak. Perubahan konsep CSR yang seringkali berfungsi hanya
2. Maqoshid Syariah sebagai pemoles untuk mempercantik citra perusahaan
Bahwa tujuan utama penerapan maqoshid syariah dalam kearah pembangunan bisnis dan pembangunan
pengembangan program sosial BNI Syariah adalah sosial yang selaras sebenarnya telah diterapkan
dalam upaya menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang BNI Syariah.. Konsep Dakwah First Business Follow
melekat pada individu setiap manusia terpenuhi, yaitu : yang didengungkan BNI Syariah 3-4 tahun lalu adalah
a. Penjagaan terhadap kodrat kehambaan setiap upaya menyelaraskan bisnis dan pembangunan sosial
individu (muslim) untuk selalu beribadah melalui masyarakat menjadi satu kesatuan. Memberikan solusi
syariat-syariat agama yang ditentukan. terhadap persoalan-persoalan ekonomi, sosial, dan
b. Penjagaan terhadap kesehatan jiwa yang lingkungan bukanlah pekerjaan sampingan, tapi haruslah
diimplementasikan dalam rangka memenuhi embedded di dalam jantung strategi perusahaan.
hak setiap individu (muslim) mendapatkan hidup 5. Sustainable Livelihood
yang terhormat dan terjaga dari kondisi yang Ukuran keberhasilan sebuah program sosial yang
membahayakan jiwa. dibangun BNI Syariah di setiap lokasi binaan adalah
c. Penjagaan terhadap jaminan keberlangsungan pemenuhan terhadap SDM yang baik, SDA yang
keturunan dan membentuk generasi yang lebih baik. terjamin, fasilitas sarana dan prasarana yang memadai,
d. Penjagaan terhadap hak kepemilikan harta setiap akses terhadap modal yang baik serta kondisi sosial di
individu yang baik dan halal. masyarakat yang saling melengkapi.
e. Penjagaan terhadap hak dasar atas pendidikan
dalam arti umum dan khusus sehingga akal dan
BNI Syariah telah menetapkan target yang menjadi prioritas dari program sosial yang dijalankan Perseroan. Penetapan
target ini adalah berdasarkan tingkat kebutuhannya. Ada pun target tersebut ditetapkan sebagai berikut :
Agar lebih fokus dalam menjalankan kegiatannya, YHT bersama BNI Syariah telah menetapkan program pemberdayaan
masyarakat dalam kerangka 5 (lima) bidang, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial Dakwah dan Tanggap Bencana.
Sebaran program yang telah dilaksanakan tergambar sebagai berikut :
1. 17 Taman baca/Perpustakaan
2. 20 Sekolah penerima manfaat
perpustakaan keliling (±2000 siswa)
1. 17 Pesantren penerima program
3. 730 Penerima beasiswa dari anak PGD BNI Syariah
pengembangan ekonomi pesantren
4. 5 Sekolah penerima program renovasi
2. 1 Kampung domba di Caringin, Bogor
3. Pemberdayaan ekonomi kecil di 6
komunitas ibu rumah tangga
4. 10 Pemberdayaan ekonomi kelompok
melalui duta hasanah BNI Syariah Pendidikan 1. 6000an penerima program
5. Modal usaha untuk masyarakat dhuafa layanan kesehatan sejak
6. Peningkatan keterampilan anak-anak tahun 2012
dhuafa di SMU Bogor 2. 6 Desa penerima manfaat
program MCK
Kesehatan 3. 1.000 Penerima manfaat
Ekonomi dan program kacamata gratis
Lingkungan 4. Konservasi mangrove di
Tanjung Pasir
YHT
1. 22.278 Yatim dhuafa penerima
program santunan sejak 2015
2. ± 1.800 Keluarga miskin penerima
program ODOLOF di Jabodetabek
3. 2 Pembangunan masjid di Lebak dan Mentawai Sosial Tanggap
4. Bantuan sosial lain melalui kerja sama Dakwah Bencana Tanggap bencana di 63 lokasi
dengan berbagai pihak, seperti BNI Syariah bencana sejak tahun 2012, dengan
seluruh cabang di Indonesia, Kepolisian lebih kurang diterima manfaat oleh
RI, TNI, Mitra lembaga sosial lain 25.000 lebih korban bencana
Tahun 2018, BNI Syariah telah menetapkan pokok-pokok program sesuai dengan prioritas dan kesesuaiannya dengan pilar
program pengembangan sosial BNI syariah.
Untuk menjalankan program kerjanya, YHT memiliki anggaran dengan Divisi Kesekretariatan & Komunikasi Perusahaan
yang diperoleh dari zakat, infaq dan shodaqoh di lingkungan yang membawahi unit CSR.
BNI Syariah, baik yang berasal dari perusahaan maupun
dari pegawai. Untuk memenuhi kaidah hukum pengelolaan zakat sesuai
dengan undang-undang, Yayasan Hasanah Titik (YHT)
Pengelolaan zakat Perusahaan yang digunakan sebagai dana menggandeng Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Dhuafa
CSR diputus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (DD) sebagai Mitra Pengelola Zakat (MPZ). Kerja sama
(RUPST), dan selanjutnya melalui Surat BNI Syariah No. Yayasan Insan Hasanah Mulia Titik dengan Dompet Dhuafa
SFD/6/015 tanggal 31 Mei 2016, BNI Syariah melimpahkan telah dilakukan sejak tahun 2015. Hal ini yang menegaskan
Dana Zakat Perusahaan tahun 2015 kepada Dompet Dhuafa bahwa secara hukum pengelolaan zakat keluarga besar
melalui Yayasan Hasanah Titik untuk mengelola Dana Zakat BNI Syariah oleh Yayasan Insan Hasanah Mulia Titik sah
Perseroan ke dalam program-program pemberdayaan yang secara hukum.
bersifat langsung maupun jangka panjang, dan bersinergi
Berikut gambaran pola kerja sama pengelolaan zakat Perusahaan dan zakat pegawai oleh Yayasan Insan Hasanah Mulia Titik.
Yayasan
Hasanah Titik
BNI Syariah
Membentuk
1. ID Donatur
1. Zakat Perusahaan Divisi
2. Kwitansi Pembayaran
2. Zakat Pegawai Pengelolaan ZIS
(Bukti faktor Pengurang pajak)
2. Co Branding Program
3. Reporting
Tahun 2018, YHT mengelola dana sejumlah Rp24.195.226.181 dengan rincian sebagai berikut :
Zakat Perusahaan
Penerimaan Zakat Perusahaan BNI Syariah 10.245.371.670
Penerimaan Bagi Hasil 146.878.801
Penerimaan Zakat lainnya 3.851.859
Total Penerimaan 10.396.102.330
Amilin
Pengembalian Qardh 151.213.417
Hak Amilin 2.182.950.785
Bagi Hasil/Bonus Bank 16.888.907
Total Penerimaan 2.351.053.109
Infak
Infaq Dari Pihak Luar 4.222.249
Infaq Dari Pihak Pegawai Bank BNI Syariah 34.577.972
Donasi Lombok 154.328.697
Donasi Palu 402.208.078
Donasi Selat Sunda 64.899.487
Dana Titipan Lainnya 37.200.000
Bagi Hasil Rekening / Bonus 2.697.658
Total Penerimaan 700.134.141
Infak FTD
Penerimaan Infak FTD (DPLK) 325.865.153
Total Penerimaan 325.865.153
Dana Kebajikan
Sumbangan Dari Pihak Luar 60.765.992
Pendapatan Pembatalan Margin 3.981.171
Bagi Hasil Rekening / Bonus 16.833.451
Total Penerimaan 81.580.614
HKC
Penerimaan dari SPD 59.400.000
Total Penerimaan 59.400.000
Wakaf
Wakaf Bukhara A5 (7000464665) 53.235.179
Wakaf As - Shomad (7000464654) 37.281.977
Total Penerimaan 90.517.156
BNI Syariah memiliki komitmen yang tinggi untuk menyelaraskan antara kegiatan operasional
dengan kelestarian lingkungannya. Perseroan senantiasa memastikan setiap kegiatan semaksimal
mungkin dapat berdampak positif terhadap lingkungan, terutama dalam pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan, yang diwujudkan melalui partisipasi Perseroan dalam kegiatan
kelestarian lingkungan.
BNI Syariah ingin memastikan bahwa kegiatan usaha yang dijalankannya tidak memberikan
dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dalam setiap aspek operasional perusahaan, BNI
Syariah menjadikan lingkungan hidup sebagai faktor pertimbangan. Selain itu, BNI Syariah juga
ingin memberikan kontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup melalui kebijakan yang
dikeluarkan Perusahaan, baik yang terkait dengan pihak internal maupun eksternal.
Tahun 2018, BNI Syariah telah menjalankan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan
hidup. Kegiatan-kegiatan yang dijalankan BNI Syariah merupakan wujud komitmen BNI Syariah
terhadap pelestarian lingkungan hidup.
GEN-XTRA
Dalam rangka meminimalisir dampak operasional penghematan energi. GEN – Xtra yang telah dimulai sejak
perusahaan terhadap lingkungan hidup, BNI Syariah tahun 2017 ini merupakan gerakan efisiensi bersama menuju
menerapkan program GEN – Xtra sebagai salah satu upaya Hasanah. Implementasi GEN – Xtra dimulai dari diri sendiri
menjaga kelestarian lingkungan yang salah satu program dan dari hal – hal yang mendasar.
yang dijalankan adalah mengurangi penggunaan kertas dan
Adapun salah satu targetnya adalah untuk meningkatkan cost efficiency dengan cara meneliti kembali apa saja yang
dilakukan agar lebih terukur dan termonitor dalam bekerja serta dilakukan evaluasi setiap bulannya. Pada praktiknya, hal
ini diterapkan melalui efisiensi penggunaan kertas, penghematan listrik, dan efisiensi beban operasional lainnya.
GEN-XTRA EMISI
Menggunakan kertas
Sistem pengelolaan SDM berbasis IT two-sided untuk print
Mematikan komputer
Sistem persuratan berbasis IT saat istirahat siang
Penilaian kelayakan pembiayaan di BNI Syariah tidak perusahaan debitur atau proyek yang akan dijalankan debitur
hanya didasarkan pada aspek profitabilitas (cash flow) terhadap lingkungan hidup. BNI Syariah mempersyaratkan
dan ketersediaan jaminan (collateral) namun BNI Syariah adanya dokumen AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan)
melakukan identifikasi program yang dilakukan oleh debitur dari proyek yang dibiayai.
untuk mengantisipasi dampak negatif dari operasional
BNI Syariah memberikan persyaratan yang berkaitan dengan 2. Penerangan rumah yang dikembangkan para
pelestarian lingkungan hidup bagi setiap Perjanjian Kerja Pengembang Properti diupayakan menggunakan
Sama dan Pembiayaan Griya Konstruksi, yaitu : lampu LED.
1. Pengembang Properti wajib berkomitmen untuk
menjaga lingkungan perumahan yang dikembangkan
dengan menanam / memberikan 1 pohon / bibit pohon
kepada konsumen saat serah terima unit rumah.
Di samping itu, BNI Syariah juga mencantumkan persyaratan 7. Surat Izin Pelaksanaan Mendirikan Bangunan
terkait pelestarian lingkungan dengan mewajibkan 8. Rekomendasi Teknis Bangunan
tersedianya dokumen-dokumen berikut: 9. Izin Peruntukan Penggunaan Lahan dan Rencana Tapak
1. Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) 10. Rekomendasi Dokumen UKL & UPL
2. Izin Lingkungan 11. Pertimbangan Teknis Pertanahan
3. Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) 12. Surat Izin Pengambilan Air (SIPA)
4. Rekomendasi Advis Teknis Peil Banjir 13. Izin Pemanfaatan Ruang
5. Surat Rekomendasi Proteksi Kebakaran 14. Surat Izin Pengeboran.
6. Izin Lokasi Kegiatan Pembangunan Perumahan
BNI Syariah juga ikut menyalurkan ke sektor usaha hijau plastik, beras organik, pengelolaan air bersih, pupuk organik.
seperti pembiayaan kepada pengusaha daur ulang plastik, Pembiayaan perkebunan kelapa sawit yang memenuhi RSPO
kain perca di segmen Mikro, dan pengelolaan limbah & ISPO di segmen Usaha Kecil dan Menengah.
Menyambut peringatan Hari Bumi Internasional yang jatuh Pemberian bibit tanaman diberikan untuk nasabah yang
tanggal 22 April, BNI Syariah bersama YHT menyelenggarakan membuka rekening tabungan BNI Syariah pada periode 22-
kegiatan sosial lingkungan berupa pemberian bibit buah tin 27 April 2018. BNI Syariah menyediakan 6.800 bibit tanaman
untuk nasabah BNI Syariah di seluruh Indonesia. Di mana di seluruh cabang BNI Syariah.
buah tin adalah salah satu buah yang ada di Al-Quran QS.
At-Tiin : 95. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai implementasi Melalui kegiatan ini, BNI Syariah berharap dapat
misi BNI Syariah yakni peduli terhadap kelestarian lingkungan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuat ruang
serta implementasi green banking sesuai dengan imbauan terbuka hijau di area pekarangan rumah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
RETAS KERTAS
Dalam operasionalnya, BNI Syariah menggunakan bekas tersebut diolah menjadi barang jadi berupa produk
kertas dalam jumlah yang cukup besar untuk aktivitas souvenir korporat BNI Syariah.
surat-menyurat maupun aktivitas lainnya. Sebagian dari
kertas yang digunakan tersebut akhirnya menjadi limbah Yayasan Nara Kreatif merupakan yayasan yang
perusahaan dan jumlahnya cukup besar. memberdayakan anak - anak jalanan dalam pengolahan
produk daur ulang agar memiliki kegiatan yang positif.
BNI Syariah meyakini bahwa sebagian limbah kertas tersebut Program Retas Kertas bertujuan untuk :
masih dapat didayagunakan untuk dijadikan produk yang 1. Pengurangan emisi penggunaan kertas
bermanfaat dan bernilai ekonomi lewat program yang diberi 2. Penerapan green banking
nama Retas Kertas. Karena itu, bersama dengan YHT dan 3. Membantu pendidikan anak-anak jalanan dengan
Yayasan Nara Kreatif setiap bulannya mengumpulkan kertas pemberdayaan ekonomi masyarakat, melalui kegiatan
bekas di BNI Syariah Kantor Pusat, untuk selanjutnya kertas produksi dan penjualan produk daur ulang.
Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan kontribusi terbaiknya. Sejalan dengan itu, dalam rangka
merupakan landasan bagi BNI Syariah untuk membangun menunjang kinerja pegawai, Perseroan juga mentaati
hubungan kerja yang harmonis dengan pegawai. BNI Syariah Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
berupaya untuk selalu mematuhi semua hal yang diatur Kerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang
dalam Undang-undang tersebut agar menjadi motivasi nyaman dan bebas kecelakaan kerja.
tambahan bagi para pegawai untuk memberikan kinerja
BNI Syariah memberikan kesempatan yang sama kepada calon pegawai tanpa membedakan gender, suku, agama,
seluruh warga negara Indonesia untuk menjadi bagian dari ras dan golongan.
keluarga BNI Syariah sepanjang memenuhi persyaratan
yang ditentukan. Dalam proses rekrutmen yang dijalankan, Sejalan dengan itu, fasilitas dan jenjang karier yang
BNI Syariah memberikan hak yang sama kepada setiap ditetapkan di BNI Syariah juga menganut prinsip kesetaraan
dan kesamaan hak.
Komposisi pegawai BNI Syariah saat ini juga relatif berimbang antara antara pegawai pria dan pegawai wanita. Bahkan,
terdapat 2 (dua) orang wanita yang mengisi jajaran Direksi BNI Syariah.
2.760 2.837
2.579
2.105
1.977
1.871
BNI Syariah memahami bahwa kompensasi dan benefit 4. Tunjangan Pajak Penghasilan: perusahaan membayarkan
yang diberikan kepada pegawai berpengaruh terhadap pajak penghasilan sehingga pegawai tidak perlu
produktifitas kinerja serta tingkat perputaran pegawai. membayar pajak dengan menggunakan uang sendiri.
Oleh karenanya, Perseroan senantiasa memperhatikan 5. Tunjangan Kesetaraan: diberikan kepada pegawai yang
kesejahteraan pegawai dengan berusaha memfasilitasi ditempatkan pada daerah yang memiliki IK yang lebih
kebutuhan pegawai dengan harapan terjalin hubungan saling tinggi daripada IK homebase.
membutuhkan sehingga terjadi keterikatan antara pegawai 6. Tunjangan Penugasan: diberikan kepada pegawai yang
dan Perseroan yang saling bersinergi untuk mencapai tujuan ditempatkan pada daerah yang memiliki IK yang lebih
yang sama. rendah daripada IK homebase
7. Tunjangan Kerawanan: tunjangan yang diberikan kepada
Dalam memberikan remunerasi kepada setiap pegawai, pegawai yang ditempatkan pada daerah yang rawan dan
BNI Syariah menganut asas remunerasi pay for position mengancam keselamatan diri.
dan pay for person. Hal ini berarti dalam implementasi 8. Tunjangan Jabatan: tunjangan yang diberikan untuk
sistem remunerasinya, perusahaan memberikan fasilitas pegawai yang bekerja pada jabatan tertentu.
pada pegawai dengan mempertimbangkan nilai jabatan, 9. Tunjangan Lembur: diberikan kepada pegawai yang
kondisi industri, serta kinerja pegawai. karena tuntutan pekerjaan memaksa pegawai tersebut
untuk menyelesaikan pekerjaan di luar jam kerja normal.
BNI Syariah telah menentukan standar remunerasi dan 10. Bantuan uang makan lembur: diberikan kepada pegawai
memastikan sistem remunerasi Perseroan telah sesuai yang melaksanakan lembur, diberikan tidak dalam bentuk
dengan Peraturan Perusahaan dan ketentuan perundang- tunai, namun pembelian makanan secara langsung.
undangan yang berlaku. Remunerasi terendah yang diberikan Besaran nilai bantuan uang makan lembur maksimal
BNI Syariah kepada pegawai berada di atas ketentuan sebesar Bantuan Uang Makan harian.
Upah Minimum yang berlaku di masing-masing wilayah 11. BPJS Ketenagakerjaan: JKK, JKM, JHT, dan
operasional Perseroan. Jaminan Pensiun.
12. Tunjangan Duka:
No Uraian Rasio
a. Apabila pegawai meninggal dunia, perusahaan
1 Gaji Tertinggi/Terendah Pegawai 26,41 : 1
memberikan santunan kepada ahli waris yang
nilainya tidak lebih kecil dari peraturan perundang-
2 Gaji Tertinggi/Terendah BOD 1,44 : 1
undangan yang berlaku.
3 Gaji Tertinggi/Terendah Komisaris 1,11 : 1
b. Apabila anggota keluarga pegawai meninggal dunia,
4 Gaji Tertinggi BOD/Tertinggi Pegawai 3,01 : 1
perusahaan memberikan santunan kepada pegawai
yang bersangkutan.
Selain memberikan remunerasi yang layak, BNI Syariah 13. Jaminan Kesehatan: Perusahaan memberikan fasilitas
juga memperhatikan kesejahteraan pegawai dengan cara kesehatan rawat jalan/outpatient dan rawat inap
memberikan sejumlah fasilitas. Namun, terdapat sejumlah atas indikasi medis dan persalinan bagi pegawai dan
perbedaan fasilitas yang diberikan kepada karyawan menurut keluarga pegawai. Penempatan ruangan (kelas) rawat
status dan jenjang jabatannya. inap dan persalinan di rumah sakit didasarkan pada
jenjang jabatan. Saat ini bekerja sama dengan 2 (dua)
Daftar fasilitas dan benefit yang diberikan kepada karyawan: institusi yaitu:
1. Total Cash, yaitu gaji pokok pegawai sebelum dipotong a. BNI Life Syariah
dengan kewajiban-kewajiban pegawai. Besaran gaji b. BPJS Kesehatan
ditentukan oleh: 14. Program Penghargaan Bank: Penghargaan khusus
a. Grade diberikan baik kepada pegawai BNI Syariah yang telah
b. Indeks Konjungtur (IK) terbukti berjasa menyelamatkan harta milik BNI Syariah
c. Prestasi / Kinerja Pegawai atau nama baik atau martabat BNI Syariah.
d. Masa Kerja Pegawai 15. Penghargaan Masa Bakti: memberikan penghargaan
2. Bantuan uang makan harian: kompensasi uang tunai kepada pegawai yang telah mengabdi selama masa
yang diberikan kepada pegawai yang dibayarkan kerja tertentu, yaitu:
bersamaan dengan penggajian. Bantuan ini diberikan a. 20 tahun
berdasarkan kehadiran pegawai. b. 25 tahun
3. Tunjangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) c. 30 tahun
bagi pegawai dengan level Junior Manager ke atas d. 35 tahun
16. Tunjangan Hari Raya Idul Fitri: kompensasi uang tunai pegawai. Jumlah Cuti Besar lebih banyak daripada Cuti
yang diberikan kepada pegawai yang dibayarkan ketika Tahunan. Diberikan setiap 5 (lima) tahun sekali.
bulan Ramadhan untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri. 24. Jasa Produksi (bonus): kompensasi tunai yang diberikan
Nilai yang diberikan tidak lebih kecil dari peraturan pegawai karena kinerja perusahaan. Besaran bonus
perundang-undangan yang berlaku. tergantung pada Total Cash dan penilaian kinerja
17. Tunjangan Hari Raya Idul Adha: kompensasi uang tunai pegawai selama setahun.
yang diberikan kepada pegawai untuk menghadapi Hari 25. Insentif Kinerja: kompensasi tunai yang diberikan
Raya Idul Adha. kepada pegawai pada posisi tertentu yang mencapai
18. Tunjangan Komunikasi: kompensasi tunai yang berlaku kinerja tertentu.
sebagai bantuan pulsa untuk pegawai yang menepati 26. Reward berupa umroh dll untuk pegawai pada posisi
posisi tertentu. tertentu yang mencapai kinerja tertentu.
19. Tunjangan Hafidz: kompensasi tunai yang diberikan 27. Bantuan Tempat Tinggal: merupakan salah satu bentuk
pegawai penghafal Al Quran dengan besaran bervariasi fasilitas yang diberikan kepada pegawai yang atas
tergantung jumlah hafalan. Minimal jumlah hafalan yang tuntutan pekerjaan menyebabkan berpindah domisili.
diberikan tunjangan Hafidz adalah 2 juz. Bantuan Tempat Tinggal diberikan kepada pegawai yang
20. Ongkos Perjalanan Cuti Tahunan (OPCT): merupakan tidak memperoleh fasilitas Rumah Jabatan.
kompensasi tunai yang berlaku sebagai uang 28. Fasilitas Pembiayaan Pegawai (FPP): merupakan salah
cuti tahunan. satu bentuk program retensi yang diberikan oleh
21. Ongkos Perjalanan Cuti Besar (OPCB): merupakan perusahaan yang dapat menunjang kesejahteraan
kompensasi tunai yang berlaku sebagai uang cuti yang pegawai yang diperuntukkan bagi pegawai yang telah
nilainya lebih besar daripada OPCT. OCPB diberikan memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Jenis FPP:
setiap 5 (lima) tahun sekali. a. FPP Perumahan
22. Cuti Tahunan: waktu cuti yang diberikan kepada pegawai b. FPP Kendaraan
yang dapat digunakan sesuai kondisi dan keperluan i. FPP Kendaraan Roda 4
pegawai. Jumlah yang didapat bervariasi setiap pegawai ii. FPP Kendaraan Roda 2
tergantung masa kerja. Minimal 12 (dua belas) hari kerja c. FPP Ibadah
dalam setahun. d. FPP Talangan
23. Cuti Besar: waktu cuti yang diberikan kepada pegawai 29. Pelatihan dan Pengembangan: upaya pengembangan
yang dapat digunakan sesuai kondisi dan keperluan dan pelatihan kepada pegawai untuk meningkatkan
kompetensi sumber daya insani.
KEBEBASAN BERSERIKAT
BNI Syariah menjamin hak pekerjanya untuk berserikat, Dengan terciptanya hubungan yang baik antara pegawai
berkumpul, dan menyampaikan pendapat. Perseroan juga dan manajemen diharapkan pegawai dapat mencapai
mendukung kegiatan pegawai dalam berserikat dengan target manajemen sehingga Perseroan dapat memberikan
membentuk organisasi Serikat Pekerja (SP). kesejahteraan seperti apa yang diharapkan oleh pegawai.
Perseroan memandang keberadaan serikat pekerja sebagai Saat ini, terdapat organisasi serikat pekerja di lingkungan BNI
sarana yang menjembatani permasalahan antara pegawai Syariah, yaitu Serikat Pekerja PT Bank BNI Syariah yang telah
dengan manajemen menjadi sangat penting keberadaannya terdaftar di Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
sehingga pegawai dapat dengan mudah mengemukakan Administrasi Jakarta Pusat dengan Nomor Bukti Pencatatan
permasalahan yang terjadi di lapangan dan manajemen 549/I/P/III/2011 tanggal 10 Maret 2011.
dapat memberikan feedback yang baik kepada pegawai.
Manajemen BNI Syariah dan Serikat Pekerja PT Bank BNI dengan mengedepankan prinsip saling menghargai dan saling
Syariah telah menyepakati Perjanjian Kerja Bersama (PKB) menguntungkan. PKB ditinjau ulang setiap 2 (dua) tahun.
untuk mengatur hak dan kewajiban pegawai dan perusahaan
PKB yang berlaku saat ini adalah PKB yang ditanda tangani didaftarkan pada Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan
oleh Direktur Utama dan Direktur Operasional BNI Syariah Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian
bersama Ketua dan Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja PT Ketenagakerjaan RI pada 7 Februari 2017 berdasarkan
Bank BNI Syariah pada tanggal 20 Januari 2017 dan telah Keputusan No.KEP.20/PHIJSK-PK/PKB/II/2017.
Dalam rangka menjadikan BNI Syariah sebagai tempat Hal ini sejalan dengan PKB PT Bank BNI Syariah mengenai
kerja yang berhasanah bagi pegawainya, Perseroan telah penanganan keluh kesah.
menyusun Peraturan Perusahaan tentang Keluh Kesah
(PP Keluh Kesah) melalui keputusan Kepala Divisi Sumber Setiap pegawai memiliki hak untuk menyampaikan Keluh
Daya Insani No. PP/S04/009-00/2017 tanggal 23 Desember Kesah yang berkaitan dengan Hubungan Industrial selama
2017. PP Keluh Kesah ini menjadi pedoman tata cara untuk memenuhi persyaratan kepada atasan langsungnya.
menunjang penyampaian dan penyelesaian permasalahan Setiap Keluh Kesah yang disampaikan diupayakan dapat
keluh kesah dan/atau perselisihan hubungan industrial diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.
Tahap 1
Pertemuan dengan Atasan Langsung dan Divisi
• Mengisi Formulir Keluh Kesah Tahap 1
SDI Unit Kerja Industrial Relation
• Pendampingan Serikat Pekerja
Tahap 2
Pertemuan dengan Atasan Langsung dan Divisi
• Mengisi Formulir Keluh Kesah Tahap 2
SDI Unit Kerja Industrial Relation
• Pendampingan Serikat Pekerja SELESAI
Pada setiap proses tersebut, telah ditetapkan aturan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan permasalahan
pelaksanaan yang mengatur batas waktu, dokumentasi yang dihadapi.
TURNOVER PEGAWAI
BNI Syariah berupaya untuk terus menjaga tingkat perputaran Hubungan Kerja terhadap 527 pegawai, yang terdiri dari
karyawan (turnover) untuk memastikan organisasi dapat 2 pegawai meninggal dunia, 3 pegawai memasuki usia
berjalan dengan baik. Tahun 2018, tingkat turnover karyawan pensiun, 430 pegawai mengundurkan diri, 12 pegawai
mencapai 7,99%, di mana Perseroan melakukan Pemutusan karena sebab lainnya dan 80 pegawai habis kontrak.
Hingga 31 Desember 2018, BNI Syariah belum memiliki Dalam pengelolaan risiko kecelakaan kerja, BNI Syariah
divisi khusus terkait K3. Namun demikian, BNI Syariah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kecelakaan
telah mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja beserta cara kerja, antara lain:
pengelolaannya. Pengelolaan risiko kecelakaan kerja dikelola 1. Pelatihan dan pemberian informasi evakuasi dari gedung
sesuai dengan kebutuhan di dalam kantor dan di lapangan bertingkat secara berkala.
saat dinas. 2. Pelatihan dasar penggunaan alat pemadam kebakaran.
3. Pelatihan penyelamatan korban dari dalam gedung yang
Peraturan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diikuti oleh pekerja pengamanan gedung.
yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 4. Perlengkapan fasilitas dengan peralatan dasar
PT Bank BNI Syariah Periode 2015 – 2017 Bab VI pasal keselamatan yang relevan dan memadai, termasuk
38 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dengan tabung oksigen (O2), kotak obat Pertolongan Pertama
demikian, kepatuhan pada pelaksanaan K3 menjadi tanggung Pada Kecelakaan (P3K), perosotan (tangga luncur)
jawab bersama manajemen dan setiap pegawai. darurat pada jendela keluar (exit window).
5. Penyediaan mobil ambulan di kantor pusat (bekerja
Jaminan tersebut meliputi perlindungan terhadap sama dengan Yayasan Hasanah Titik)
keselamatan dan kesehatan kerja seluruh pegawai, 6. Simulasi evakuasi kebakaran/ bencana/ gempa diadakan
penyediaan perlengkapan kerja, serta jaminan kecelakaan minimal sekali dalam setahun baik di Kantor Pusat
kerja sebagaimana diatur dengan ketentuan perundang- maupun Kantor Cabang dan pemeliharaan tabung gas
undangan yang berlaku. kebakaran/ Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Alarm
Gedung, Detektor Asap.
BNI Syariah sebagai salah satu institusi perbankan syariah membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta menjadi rahmat
senantiasa berupaya memberikan kontribusi positif bagi bagi semesta alam atau rahmatan lil ‘alamiin.
seluruh stakeholders. Dengan mengusung Hasanah sebagai
corporate campaign, BNI Syariah tidak hanya berorientasi Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan di
pada bisnis semata, namun juga menjadi sarana untuk bidang sosial dan kemasyarakatan dilakukan sepenuhnya
mempersiapkan kehidupan di akhirat kelak yang disebut oleh YHT sesuai arahan dari BNI Syariah. Dalam menjalankan
dengan Hasanah Way. Cita-cita mulia yang ingin disampaikan programnya, YHT berpegang pada 3 (tiga) prinsip utama,
melalui nilai Hasanah adalah kehadiran BNI Syariah menjadi yaitu Bertahap, Berkelanjutan dan Multi Effect.
mitra yang Hasanah atau Hasanah Banking Patner dapat
MULTI EFFECT
• Dampak lingkungan
• Peningkatan Kualitas masyarakat
Tahun 2018, YHT dan BNI Syariah telah menjalankan program pengembangan sosial berkelanjutan sesuai dengan pilar
program pengembangan sosial yang telah ditetapkan. Setiap kegiatan yang dijalankan harus memiliki kesesuaian dengan
pilar program dan memberikan manfaat yang besar bagi para penerimanya.
Ada pun kegiatan yang dilaksanakan tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Jumlah Penerima
Manfaat
Reasoning Program Description Outcome Realisasi
Lembaga/
Individu
Lokasi
Jumlah Penerima
Manfaat
Reasoning Program Description Outcome Realisasi
Lembaga/
Individu
Lokasi
Jumlah Penerima
Manfaat
Reasoning Program Description Outcome Realisasi
Lembaga/
Individu
Lokasi
V. Dakwah Hasanah
1. BNI Syariah peduli Penyediaan perlengkapan 1. Menjadikan tempat 400 71 1.143.438.500
terhadap penyediaan sholat dan bantuan ibadah yang nyaman
sarana ibadah yang baik pembangunan tempat hingga mendorong
dan nyaman ibadah serta mendukung umat semakin
kegiatan syiar Islam giat beribadah.
2. Membangun sinergi
lembaga keuangan
syariah dengan
stake holder pelaku
dakwah Islam
TOTAL 400 71 1.143.438.500
Dalam rangkaian acara milad BNI Syariah ke-8, BNI Syariah Masih dalam rangkaian program Benteng Hasanah di Batas
mewujudkan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam Negeri, BNI Syariah juga memberangkatkan Dai dari wilayah
pemberdayaan ekonomi dan pendidikan di 8 (delapan) titik tersebut ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umroh.
daerah perbatasan di Indonesia di antaranya di Sumatra, Dai yang dipilih adalah dai-dai yang telah menunjukkan
Kalimantan, Sulawesi, NTT dan Maluku melalui program dedikasi dan kontribusinya bagi masyarakat di desanya
Benteng Hasanah di Batas Negeri. Tujuan program ini selama bertahun-tahun. Secara ikhlas dan tulus, dai tersebut
adalah agar BNI Syariah dapat terus bersinergi dengan membangun desanya melalui pemberdayaan ekonomi
stakeholders untuk membangun bangsa melalui pondasi- masyarakat, pendidikan agama dan kegiatan lainnya, sehingga
pondasi kebaikan/Hasanah di wilayah tersebut. mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Dalam menjalankan program ini, BNI Syariah bekerja sama Dengan program ini, diharapkan para dai akan terus
dengan Yayasan Hasanah Titik dan Nadzhir di antaranya memberikan inspirasi dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan
Al-Azhar Peduli Ummat, Dompet Dhuafa, Baitul Maal bagi sesama. Selain itu, BNI Syariah juga berharap dai sebagai
Hidayatullah, Dewan Dakwah Indonesia, Rumah Zakat dan I – pejuang syariah juga dapat terus merangkul masyarakat
Wakaf untuk menghimpun dana wakaf untuk pembangunan untuk bersama membangun masyarakat yang lebih baik, dari
fasilitas di daerah tersebut melalui Wakaf Hasanah. sisi ekonomi, pendidikan dan agama sehingga kelak tercipta
generasi-generasi muda Indonesia yang bermartabat dan
Dalam program Benteng Hasanah di Batas Negeri, BNI memiliki moral dan karakter yang Hasanah.
Syariah juga melibatkan partisipasi masyarakat yang mau
mewakafkan sebagian hartanya untuk membantu sesama
muslim. BNI Syariah menyediakan aplikasi Wakaf Hasanah
yang dapat diunduh di playstore untuk smartphone android,
dan dapat mengakses www.wakafhasanah.bnisyariah.co.id
untuk memilih proyek wakaf yang diinginkan.
Tanggung JaWab
TeRHaDaP nasabaH
BNI Syariah sangat menyadari, meyakini dan mempercayai nasabah setia atau loyal untuk jangka waktu yang panjang.
bahwa kepuasan nasabah merupakan salah satu bagian Untuk mewujudkan kenyamanan dan kepuasan tersebut,
yang sangat penting bagi kelangsungan dan kesuksesan BNI Syariah berusaha memberikan produk dan layanan
bisnisnya. Dengan kenyamanan dan kepuasan maksimal terbaik bagi nasabah karena kepuasan nasabah merupakan
yang diperoleh nasabah, maka mereka akan menjadi salah satu prioritas BNI Syariah.
Dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, BNI Syariah senantiasa mengutamakan kepuasan nasabah dengan memberikan
layanan terbaik.
Di era digitalisasi saat ini dengan memenuhi voice of produk dan layanan maka sebagai korporasi yang
customer, BNI Syariah berkomitmen untuk terus berinovasi bertanggung jawab, BNI Syariah telah menyusun
dalam rangka menggapai kepuasan nasabah, salah satunya dan menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian
dalam memberikan solusi cepat dan tepat dengan melakukan Pengaduan Nasabah yang merupakan pedoman bagi
peningkatan sistem pelayanan pengaduan nasabah melalui : seluruh pegawai untuk menanggapi dan menyelesaikan
1. Pengembangan Sistem Penanganan Pengaduan keluhan atau pengaduan nasabah. Sehingga keamanan
Nasabah Terpadu atau Integrated Handling Complaint dan kenyamanan yang merupakan faktor kepuasan
System nasabah dapat terealisasi dengan sangat baik. Terkait
2. Pemberdayaan Petugas performance penanganan penyelesaian pengaduan
3. Bersinergi dengan BNI Induk nasabah yang berpotensi kerugian finansial terhadap
nasabah secara rutin dilakukan pelaporan kepada Bank
Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
layanan nasabah dan kepatuhan terhadap regulator yang 2. Informasi Produk
merupakan penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Kemudahan informasi bagi nasabah merupakan salah
(POJK) No. 18/POJK.07/2018 tanggal 10 September 2018 tanggung jawab produk BNI Syariah terhadap nasabah.
dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 17/ Oleh karena itu, BNI Syariah telah memberikan media
SEOJK.07/2018 tanggal 06 Desember 2018. informasi produk jasa dan layanan bagi nasabah yang
sangat mudah diakses atau diperoleh yaitu melalui BNI
Dalam pengembangan digitalisasi tersebut, BNI Syariah Call Center 1500046, website, media sosial, brosur
mempunyai tanggung jawab produk yang meliputi : dan sales kit online yang disampaikan oleh petugas
1. Kesehatan dan Keselamatan Nasabah Customer Service di segenap outlet BNI Syariah.
BNI Syariah sangat memahami salah satu kebutuhan
nasabah akan keamanan nasabah dalam menggunakan
SARANA PENGADUAN
BNI Syariah menyediakan media pengaduan nasabah melalui: 4. Surat resmi yang ditujukan ke BNI Syariah
1. Layanan 24 Jam BNI Call Center 1500046 5. Seluruh kantor cabang BNI Syariah
2. Melalui akun Twitter @BNISyariah 6. BNI SCO
3. Melalui akun Facebook PT Bank BNI Syariah 7. Melalui media massa, baik cetak maupun elektronik
• Identitas Nasabah
dan/atau Perwakilan CHANNEL PENGADUAN
Nasabah 1
• Buku Tabungan
Nasabah
• Dokumen lainnya terkait 2
pengaduan menyampaikan
• Surat kuasa khusus jika pengaduan INTEGRATED
nasabah diwakilkan Call Center Kantor Cabang COMPLAINT
(hanya untuk 1500046 BNI Syariah SYSTEM
pengaduan tertulis)
Pengaduan
Penyelesaian Pengaduan Lisan tertulis diproses
maksimal 2 hari kerja maksimal 20
hari kerja
dan nasabah
mendapatkan
3
Bukti Tanda Update
NASABAH Terima 5 Status
Pengaduan Pengaduan
4
Surat Keterangan Penyelesaian/Perpanjangan PETUGAS BANK
Pengaduan Nasabah dan perpanjangan pengaduan nasabah
maksimal 20 hari kerja Melakukan Penyelesaian dan
Konfirmasi kepada nasabah
Pengaduan yang diterima BNI Syariah tahun 2018 sebesar pengaduan nasabah mayoritas terkait dengan Kartu ATM dan
20.076 dan dapat diselesaikan sesuai dengan Service Level atau kartu debit yang penyebabnya dikarenakan Gangguan
Agremeent (SLA) yang telah ditetapkan. Permasalahan ATM atau kerusakan perangkat jaringan.
Berdasarkan pengukuran data survei kepuasan nasabah layanan nasabah (SQI) diperoleh indeksnya 4.6 point
yang dilakukan pada akhir tahun 2018 terkait indeks kualitas sehingga SQI BNI Syariah 0.6 point di atas harapan nasabah.
Halaman/
Page
Catatan Atas Laporan Keuangan..................................... 14-137 ............................... Notes to the Financial Statements
***************************
ASET ASSETS
Giro pada bank lain 327.023 328.739 Current account with other banks
Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for
penurunan nilai (3.270) 2,6,50 (3.287) possible losses
Current account with other
Giro pada bank lain - neto 323.753 42,48,50 325.452 banks - net
Penempatan pada bank lain 1.500 51.000 Placements with other banks
Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for
penurunan nilai (15) (510) possible losses
Penempatan pada bank lain - neto 1.485 2,42,50 50.490 Placements with other banks - net
Investments in
Investasi pada surat berharga 7.446.086 5.175.433 marketable securities
Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for
penurunan nilai (10.407) 2,7, (5.313) possible losses
Investments in
Investasi pada surat berharga - neto 7.435.679 42,48,50 5.170.120 marketable securities - net
Efek-efek yang dibeli Securities purchased
dengan janji dijual kembali - 2,8,50 130.664 under agreements to resell
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
Aset pajak tangguhan - neto 98.660 2,3,26c,50 75.636 Deferred tax assets - net
2,17,
Aset lain-lain 193.590 42,48,50 290.806 Other assets - net
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
LIABILITIES, TEMPORARY
LIABILITAS, DANA SYIRKAH SYIRKAH FUNDS AND
TEMPORER DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan Deposits
Giro wadiah Wadiah demand deposits
Pihak ketiga 2.315.567 1.792.386 Third parties
Pihak berelasi 37.328 2,20, 45.727 Related parties
2.352.895 48,50 1.838.113
Tabungan wadiah Wadiah saving deposits
Pihak ketiga 6.479.516 4.130.864 Third parties
Pihak berelasi 3.034 2,21, 1.810 Related parties
6.482.550 48,50 4.132.674
Total simpanan 8.835.445 5.970.787 Total deposits
Biaya yang masih harus dibayar 52.507 24,50 57.278 Accrued expenses
Estimasi kerugian komitmen Estimated losses on commitments
dan kontinjensi 1.300 2,25,42,50 1.526 and contingencies
Utang pajak 29.156 2,26a,50 25.904 Taxes payable
Liabilitas lain-lain 265.850 2,27,48,50 148.752 Other liabilities
Imbalan kerja 442.201 2,3,44,50 257.885 Employee benefits
TOTAL LIABILITAS 9.787.200 6.612.712 TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
LIABILITIES, TEMPORARY
LIABILITAS, DANA SYIRKAH SYIRKAH FUNDS AND
TEMPORER DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
(lanjutan) (continued)
Bank Bank
Giro mudharabah Mudharabah demand deposits
Pihak ketiga 24.314 2,29,50 21.739 Third parties
Tabungan mudharabah Mudharabah saving deposits
Pihak ketiga 109.717 2,30,50 143.934 Third parties
Deposito mudharabah Mudharabah time deposits
Pihak ketiga 224.073 2,31,50 328.255 Third parties
Total dana syirkah temporer Total bank temporary
dari bank 358.104 493.928 syirkah funds
2,28,
Sukuk Mudharabah yang diterbitkan - 48,50 500.000 Mudharabah Sukuk Issued
TOTAL DANA TOTAL TEMPORARY
SYIRKAH TEMPORER 27.019.179 24.402.432 SYIRKAH FUNDS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
LIABILITIES, TEMPORARY
LIABILITAS, DANA SYIRKAH SYIRKAH FUNDS AND
TEMPORER DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
(lanjutan) (continued)
EKUITAS SHAREHOLDERS’EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
Catatan/
2018 Notes 2017
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
Catatan/
2018 Notes 2017
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
Kilas Kinerja
PT BANK BNI SYARIAH PT BANK BNI SYARIAH
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2018 For the Year Ended December 31, 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Keuntungan/(kerugian) yang
Pengukuran kembali belum direalisasi atas
program manfaat pasti surat berharga
Modal saham Keuntungan setelah dikurangi dalam kelompok
ditempatkan penilaian kembali pajak tangguhan/ tersedia untuk dijual/ Cadangan umum Ekuitas
dan disetor penuh/ aset tetap/ Remeasurement of Unrealized gain/(loss) dan wajib/ Saldo laba/ bersih/
Catatan/ Issued and fully- Gain on revaluation defined benefit plan on available-for-sale General and Retained Shareholders’
Notes paid capital of fixed assets net of deferred tax securities legal reserve Earnings equity - net
Laporan Manajemen
Saldo per Balance as of
31 Desember 2016 1.501.500 43.838 (2.014) (11.158) 92.853 861.547 2.486.566 December 31, 2016
Keuntungan/(kerugian) yang
belum direalisasi atas surat Unrealized gain/(loss)
berharga dalam kelompok on available-for-sale
Profil Perusahaan
tersedia untuk dijual 2,3,7,26 - - - 18.466 - - 18.466 securities
Keuntungan penilaian
kembali aset tetap Gain on revaluation
setelah dikurangi pajak of fixed assets
tangguhan 15 - 37.623 - - - - 37.623 net of deferred tax
Keuntungan/(kerugian) yang
belum direalisasi atas surat Unrealized gain/(loss)
berharga dalam kelompok on available-for-sale
www.bnisyariah.co.id
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
8
The original financial statements included herein are in Indonesian
Analisis dan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Laporan Keuangan language.
Pembahasan Manajemen Sosial Perusahaan
Catatan/
2018 Notes 2017
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
Catatan/
2018 Notes 2017
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
10
Catatan/
2018 Notes 2017
3.599.100 3.189.183
Pengurang Deductions
Pendapatan tahun berjalan Current year income in which
yang kas dan setara kasnya the cash and cash
belum diterima: equivalents were not received:
Pendapatan ijarah 496 17 19.559 Ijarah income
Pendapatan keuntungan
murabahah 12.283 17 8.027 Murabahah margin income
Pendapatan bagi hasil 138 17 216 Profit sharing income
Pendapatan usaha utama lainnya 48.503 118.186 Other main operating income
61.420 145.988
Penambah Additions
Pendapatan tahun sebelumnya Prior year income in which
yang kasnya diterima the cash were received during
pada tahun berjalan: the current year:
Penerimaan pelunasan pendapatan Receipt of settlement from
keuntungan murabahah 8.027 17 7.297 murabahah margin income
Penerimaan pendapatan ijarah 19.559 17 70.554 Receipt of ijarah income
Pendapatan bagi hasil 216 17 98 Profit sharing income
Pendapatan usaha utama lainnya 118.186 73.702 Other main operating income
145.988 151.651
Pendapatan yang tersedia Available income for
untuk bagi hasil 3.683.668 3.194.846 profit sharing
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
11
Catatan/
2018 Notes 2017
23.827 19.299
Penyaluran dana zakat Distribution of zakat funds
Disalurkan melalui Yayasan Distributed through Yayasan
Hasanah Titik BNI Syariah 20.315 2 18.383 Hasanah Titik BNI Syariah
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
12
Catatan/
2018 Notes 2017
Decrease in source
Penurunan sumber dana kebajikan - - qardhulhasan funds
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
dari laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.
13
PT Bank BNI Syariah (“BNI Syariah” atau PT Bank BNI Syariah (“BNI Syariah” or “the
“Bank”) didirikan dengan Akta Pendirian Bank”) was established based on
No. 160 tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di Establishment Deed No. 160 dated March 22,
hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai 2010 and was notarized by Aulia Taufani, S.H.
pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. as the substitute of Sutjipto S.H., notary in
Akta pendirian tersebut telah memperoleh Jakarta. The establishment deed has been
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak approved by the Ministry of Laws and Human
Asasi Manusia Republik Indonesia Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-
No. AHU-15574.AH.01.01 tahun 2010 tanggal 15574.AH.01.01 year 2010 dated March 25,
25 Maret 2010 yang telah diubah dengan Akta 2010 that was further amended by Deed
No. 226 tanggal 29 Juni 2010 yang laporannya No. 226 dated June 29, 2010, in which the
telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum report has been received and recorded by the
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Ministry of Laws and Human Rights of the
No. AHU-AH.01.10-20149 tahun 2010 tanggal Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-
6 Agustus 2010 yang telah diubah dengan Akta 20149 year 2010 dated August 6, 2010, that
No. 41 tanggal 25 September 2013 yang was further amended by Deed No. 41 dated
laporannya telah diterima dan dicatat oleh September 25, 2013, in which the report has
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia been received and recorded by the Ministry of
Republik Indonesia No. AHU-58699.AH.01.02 Laws and Human Rights of the Republic of
tahun 2013 tanggal 14 November 2013, Indonesia No. AHU-58699.AH.01.02 year
kemudian diubah dengan Akta No. 53 tanggal 2013 dated November 14, 2013, then it was
29 September 2014 yang laporannya telah amended by Deed No. 53 dated September
diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan 29, 2014, in which the report has been
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia received and recorded by the Ministry of Laws
No. AHU-068781.40.21 tahun 2014 tanggal and Human Rights of the Republic of
29 September 2014, yang telah diubah dengan Indonesia No. AHU-068781.40.21 year 2014
Akta No. 4 tanggal 9 September 2015 yang dated September 29, 2014, that was further
laporannya telah diterima dan dicatat oleh amended by Deed No. 4 dated September 9,
Menteri Hukum dan Hak 2015, in which the report has been received
Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU- and recorded by the Ministry of Laws and
AH.01.03-0001121 tahun 2016 tanggal Human Rights of the Republic of Indonesia
7 Januari 2016. Penyetoran modal No. AHU-AH.01.03-0001121 year 2016 dated
sebagaimana tercantum dalam akta pendirian January 7, 2016. The capital contribution as
dilakukan oleh pendiri dari hasil pemisahan stated on the establishment deed was
(spin-off) yang efektif dilakukan pada tanggal conducted by the founders as a result of the
19 Juni 2010. spin-off on June 19, 2010.
14
Bank merupakan bank umum syariah hasil The Bank is a commercial sharia bank created
pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank from the spin-off of the sharia business unit of
Negara Indonesia (Persero) Tbk (“UUS BNI”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“UUS BNI”) from PT Bank Negara Indonesia
(“Bank BNI”). Proses pendiriannya telah (Persero) Tbk ("Bank BNI"). The establishment
disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham process has been approved at the
Luar Biasa Bank BNI tanggal 5 Oktober 2009, Shareholders’ Extraordinary General Meeting
yang diaktakan dengan Akta No. 37 dari of Bank BNI on October 5, 2009 and was
Notaris Fathiah Helmi, S.H. Pemisahan notarized by notarial deed No.37 of Notary
dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Fathiah Helmi, S.H. The spin-off was made
Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 tentang with reference to Bank Indonesia Regulation
Unit Usaha Syariah. Pendirian tersebut No.11/10/PBI/2009 regarding Sharia Business
dilakukan dengan izin Bank Indonesia melalui Unit. The establishment has been approved by
dua tahap, yaitu persetujuan izin prinsip dan Bank Indonesia in two stages, the approval of
izin usaha. Pada tanggal 8 Februari 2010, the permit principle and the business license.
Bank telah mendapatkan izin prinsip dari Bank On February 8, 2010, BNI Syariah has
Indonesia untuk melaksanakan pemisahan received its principle permit from Bank
UUS BNI berdasarkan surat Indonesia to conduct the separation of UUS
No. 12/2/DpG/Dpbs. Pemisahan UUS BNI BNI based on the letter No. 12/2/DpG/Dpbs.
dilakukan dengan Akta Pemisahan No. 159 The spin-off of UUS BNI was made under
tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Spin-off Deed No. 159 dated March 22, 2010
Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti and was notarized by Aulia Taufani, S.H., as
Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. the substitute of Sutjipto S.H., Notary in
Jakarta.
Pada tanggal 21 Mei 2010, Bank memperoleh On May 21, 2010, the Bank has received
izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan its business license from Bank Indonesia
Keputusan Gubernur Bank Indonesia based on the Decision Letter of the Governor
No. 12/41/KEP.GBI/2010. Selanjutnya of Bank Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010.
pemisahan terjadi secara efektif pada tanggal Furthermore the spin-off became effective on
19 Juni 2010 dan pertama kalinya Bank June 19, 2010 and the Bank started its
memulai kegiatan usaha, sebagaimana yang operational activity, as reported to Bank
dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan Indonesia through letter No. Dir/1/03 dated
surat No. Dir/1/03 tanggal 19 Juni 2010 perihal June 19, 2010, regarding the Report on the
Laporan Pelaksanaan Pembukaan Bank Implementation of the Opening of Commercial
Umum Syariah Hasil Pemisahan. Sharia Bank Resulting from the Spin-Off.
Bank menjalankan kegiatan operasional The Bank started its operational activities as a
sebagai bank devisa dimulai pada tanggal foreign exchange bank on July 9, 2010, based
9 Juli 2010 berdasarkan Salinan Surat on the copy of the Decision Letter of the
Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia Governor of Bank Indonesia
No. 12/5/KEP.DpG/2010 tertanggal No.12/5/KEP.DpG/2010 dated July 9, 2010.
9 Juli 2010.
Berdasarkan Pasal 3 Akta Pendirian Bank, Based on Article 3 of the Bank’s Deed of
maksud dan tujuan Bank sebagai bank umum Establishment, the aims and objectives of the
syariah hasil pemisahan yaitu Bank as a commercial sharia bank resulting
menyelenggarakan usaha perbankan from spin-off is to conduct the banking
berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan business based on sharia principles in
ketentuan dalam peraturan perundang- accordance with the prevailing laws.
undangan yang berlaku.
15
Kantor pusat Bank berlokasi di Gedung Tempo The Bank’s head office is located in Tempo
Pavilion 1 Jl. H.R Rasuna Said Kav. 11, Pavilion Building 1 Jl. H.R Rasuna Said
Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2018, Kav. 11, Jakarta. As of Desember 31, 2018,
Bank memiliki 68 (enam puluh delapan) Kantor BNI Syariah has 68 (sixty-eight) Sharia
Cabang Syariah (KCS) dan 196 (seratus Branches (KCS) and 196 (one hundred and
sembilan puluh enam) Kantor Cabang ninety six) Sharia Sub-Branches (KCPS) which
Pembantu Syariah (KCPS), yang seluruhnya are all located in Indonesia (unaudited).
berlokasi di Indonesia (tidak diaudit).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The compositions of the Boards of
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan Commissioners and Directors as of December
2017, adalah sebagai berikut: 31, 2018 and 2017, are as follows:
2018 2017
*) Sesuai pernyataan keputusan rapat umum pemegang saham *) According to the statement results of Bank BNI Syariah
tahunan perseroan terbatas PT Bank BNI Syariah Nomor 26 Extraordinary General Meeting of Shareholders Number 26 dated
tanggal 20 September 2018, diangkat sebagai komisaris Bank BNI September 20, 2018, was appointed as a Commissioner of Bank
Syariah, dimana pengangkatan komisaris tersebut akan berlaku BNI Syariah, where the appointment will be effective after the
efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan approval from OJK on Fit and Proper Test and meet prevailing
(OJK) atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper regulations.
Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
**) Sesuai pernyataan keputusan rapat umum pemegang saham **) According to the statement results of Bank BNI Syariah
tahunan perseroan terbatas PT Bank BNI Syariah Nomor 104 Extraordinary General Meeting of Shareholders Number 104 dated
tanggal 27 April 2018, diangkat sebagai direktur Bank BNI Syariah, April 27, 2018, was appointed as a Director of Bank BNI Syariah,
dimana pengangkatan direktur tersebut akan berlaku efektif setelah where the appointment will be effective after the approval from OJK
mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas on Fit and Proper Test and meet prevailing regulations.
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan
memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Susunan Dewan Pengawas Syariah Bank The composition of the Sharia Supervisory
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan Board as of December 31, 2018 and 2017, are
2017, adalah sebagai berikut: as follows:
16
Susunan Komite Audit, Komite Pemantau The composition of Audit Committee, Risk
Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi Monitoring Committee and Remuneration and
yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris adalah Nomination Committee established by the
sebagai berikut: Board of Commissioners are as follows:
Total karyawan tetap Bank pada tanggal- As of December 31, 2018 and 2017, the Bank
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah has 4,175 (four thousand one hundred and
masing-masing 4.175 (empat ribu seratus seventy five) and 3,990 (three thousand nine
tujuh puluh lima) dan 3.990 (tiga ribu sembilan hundred and ninety), permanent employees,
ratus sembilan puluh) pegawai tetap (tidak respectively (unaudited).
diaudit).
Laporan keuangan Bank ini diselesaikan dan The financial statements of the Bank were
diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal completed and authorised for issuance by the
1 Februari 2019. Board of Directors on February 1, 2019.
17
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan The principal accounting policies adopted in
dalam penyusunan laporan keuangan Bank preparing the Bank’s financial statements are
adalah seperti dijabarkan di bawah ini: set out below:
Laporan keuangan disusun dan disajikan The financial statements have been prepared
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi and presented in accordance with the
Keuangan (“PSAK”), yaitu PSAK No. 101 Statement of Financial Accounting Standards
(Revisi 2016) tentang “Penyajian Laporan (“SFAS”), namely: SFAS No. 101 (Revised
Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 (Revisi 2016), “Presentation of Sharia Financial
2016) tentang “Akuntansi Murabahah”, PSAK Statements”, SFAS No. 102 (Revised 2016),
No. 105 tentang “Akuntansi Mudharabah”, “Accounting for Murabahah”, SFAS No. 105,
PSAK No. 106 tentang “Akuntansi “Accounting for Mudharabah”, SFAS No. 106,
Musyarakah”, PSAK No. 107 (Revisi 2016) “Accounting for Musyarakah”, and SFAS
tentang “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110 (Revised 2016) No. 107, “Accounting for
(Revisi 2015) tentang “Akuntansi Sukuk”, Ijarah”, SFAS No. 110 (Revised 2015)
PSAK No. 111 tentang “Akuntansi Wa’d” dan “Accounting for Sukuk”, SFAS No. 111,
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah “Accounting for Wa’d” and Indonesia Sharia
Indonesia (PAPSI Revisi 2013). Bank juga Banking Accounting Guidelines (PAPSI
menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang Revised 2013). The Bank also applied
berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan generally accepted accounting principles
Indonesia (IAI) dan Peraturan Bapepam dan issued by The Indonesian Institute of
LK No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Accountants (IAI) and BAPEPAM and LK
Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 regulation No. VIII.G.7 Attachment of the
tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Chairman of BAPEPAM and LK’s decree No.
Penyajian dan Pengungkapan Laporan KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012,
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. “Guidelines for Financial Statements
Presentation and Disclosure for Issuer or
Public Companies”.
Berdasarkan PSAK No. 101 (Revisi 2016), Based on SFAS No. 101 (Revised 2016), a
laporan keuangan bank syariah yang lengkap complete sharia bank financial statements
terdiri dari komponen-komponen sebagai consist of the following components:
berikut:
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi Statement of financial positions, statement of
dan penghasilan komprehensif lain, laporan profit or loss and other comprehensive income,
arus kas dan laporan perubahan ekuitas statement of cash flows and statement of
merupakan laporan keuangan yang changes in shareholders' equity are the
mencerminkan kegiatan komersial Bank sesuai financial statements reflecting the Bank's
prinsip syariah. commercial activities in accordance with sharia
principle.
18
Laporan keuangan disajikan berdasarkan nilai The financial statements are presented on the
historis, kecuali disebutkan lain sebagaimana historical cost basis unless stated otherwise as
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing- described in the accounting policy for each
masing akun tersebut, dan disusun dengan account, and prepared on accrual basis.
dasar akrual.
Laporan arus kas disusun dengan The statement of cash flows are prepared
menggunakan metode langsung dengan using the direct method by classifying cash
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas flows into operating, investing and financing
operasi, investasi dan pendanaan. Untuk activities. For the presentation of statement of
penyajian laporan arus kas, kas dan setara cash flows, cash and cash equivalents consist
kas terdiri dari kas, giro dan penempatan pada of cash, current accounts and placements with
Bank Indonesia, giro pada bank lain, Bank Indonesia, current accounts with other
penempatan pada bank lain yang jatuh tempo banks and placements with other banks with
dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal akuisisi. maturities of 3 (three) months from the date of
acquisition.
Laporan sumber dan penyaluran dana zakat Statement of sources and distribution of zakat
dan laporan sumber dan penggunaan dana funds and statement of sources and uses of
kebajikan merupakan laporan keuangan yang qardhul hasan funds represent the financial
mencerminkan peran Bank sebagai pemegang statements reflecting the Bank’s role as the
amanah dana kegiatan sosial yang dikelola mandate holder of social activity funds which
secara terpisah. are separately managed.
Laporan sumber dan penyaluran dana zakat Statement of sources and distribution of zakat
merupakan laporan yang menunjukkan funds shows the sources and distribution of
sumber dan penyaluran dana zakat dalam zakat funds for a certain period, and the
jangka waktu tertentu, serta dana zakat yang undistributed zakat funds in a particular date.
belum disalurkan pada tanggal tertentu.
Laporan sumber dan penggunaan dana Statement of sources and uses of qardhul
kebajikan menunjukkan sumber dan hasan funds shows the sources and uses of
penggunaan dana kebajikan dalam jangka qardhul hasan funds for a certain period, and
waktu tertentu serta saldo dana kebajikan qardhul hasan funds balance in a particular
pada tanggal tertentu. date.
Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib Zakat is part of the wealth that must be taken
dikeluarkan oleh muzakki (pembayar zakat) out by muzakki (the zakat payer) to be given to
untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima mustahiq (the zakat receiver). The sources of
zakat). Sumber dana zakat, infak dan shadaqah zakat, infaq, shadaqah funds are from the Bank
berasal dari Bank dan pihak lain yang diterima and other parties to be distributed to parties
Bank untuk disalurkan kepada pihak yang eligible in accordance with sharia principle.
berhak sesuai dengan prinsip syariah.
Bank tidak secara langsung menjalankan The Bank is not directly involved in the
fungsi pengelolaan dana zakat dan dana management of zakat and qardhul hasan
kebajikan. Dana yang terkumpul oleh Bank funds. All funds collected by the Bank have
seluruhnya disalurkan kepada Yayasan been transferred to Yayasan Hasanah Titik
Hasanah Titik PT Bank BNI Syariah. PT Bank BNI Syariah.
19
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam The reporting currency used in the financial
laporan keuangan adalah mata uang Rupiah statements is Rupiah (Rp). The figures
(Rp). Angka-angka yang disajikan dalam presented in the financial statements, unless
laporan keuangan, kecuali bila dinyatakan otherwise stated, are rounded in millions of
secara khusus, adalah dibulatkan dalam jutaan Rupiah.
Rupiah.
Bank dan cabang-cabangnya menyelenggara- The Bank and its branches maintain their
kan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. accounting records in Rupiah. Transactions in
Transaksi-transaksi dalam mata uang selain other currencies other than Rupiah that
Rupiah yang terjadi di sepanjang periode occurred during the reporting period were
pelaporan dicatat dengan nilai kurs yang recorded at the rates prevailing at the time of
berlaku pada saat terjadinya transaksi yang the transaction.
bersangkutan.
Penjabaran Aset dan Liabilitas dalam Mata Translation of Assets and Liabilities
Uang Asing Denominated in Foreign Currencies
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset At statements of financial position date,
dan kewajiban moneter dalam mata uang monetary assets and liabilities denominated in
asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah foreign currencies are translated into Rupiah
dengan menggunakan kurs Reuters pada by using the currency exchange rate quoted
pukul 16:00 WIB pada tanggal tersebut. from Reuters at 16:00 WIB on that date. Gains
Keuntungan atau kerugian yang timbul or losses arising from translation of assets and
sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilities denominated in foreign currencies
kewajiban moneter dalam mata uang asing are recorded in current year profit or loss.
dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, As of December 31, 2018 and 2017, foreign
kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah currency exchange rates against the Rupiah
sebagai berikut (dalam Rupiah penuh): were as follows (amounts in full Rupiah):
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, 2018 December 31, 2017
20
Pada tanggal 1 Januari 2018, Bank On January 1, 2018 the Bank adopted revised
menerapkan pernyataan standar akuntansi statements of financial accounting standards
keuangan (“PSAK”) dan interpretasi standar (“SFAS”) and interpretations of statements of
akuntansi keuangan (“ISAK”) revisi yang financial accounting standards (“ISFAS”) that
efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan mandatory for application from the date.
kebijakan akuntansi Bank telah dibuat seperti Changes to the Bank’s accounting policies
yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan have been made as required , in accordance
transisi dalam masing-masing standar dan with the transitional provisions in the
interpretasi. respective standards and interpretations
• Penerapan PSAK No. 111 (2017) tentang • Implementation of SFAS number 111
Akuntansi Wa’d. (2017) regarding Accounting for Wa’d.
Penerapan PSAK 111 (2017) “Akuntansi Wa’d” Application of SFAS 111 (2017) "Accounting
mengakibatkan perubahan kebijakan for Wa’d” results in changes to the Bank's
akuntansi Bank sebagai berikut: accounting policies as follows:
1) Pada saat entitas memberikan Wa’d 1) When an entity gives wa’d to another
kepada entitas lain atau menerima Wa’d entity or receives wa’d from another
dari entitas lain, maka entitas tidak entity, the entity does not recognize the
mengakui aset dan liabilitas yang akan assets and liabilities that will occur from
terjadi dari wa’d. wa'd.
2) Entitas mengakui aset atau liabilitas yang 2) The entity recognizes the related asset or
terkait pada saat akad dilakukan atas liability when the contract is carried out
dasar wa’d sebelumnya sesuai dengan on an earlier wa’d in accordance with the
pengaturan dalam PSAK lain yang arrangements in the other relevant
relevan. PSAK.
PSAK 111 ini berlaku efektif pada untuk SFAS 111 is effective for the financial year
periode tahun buku yang dimulai pada period beginning on January 1, 2018. The
1 Januari 2018. Ketentuan transisi yang diatur transitional provisions stipulated in SFAS 111
dalam PSAK 111 adalah prospektif dengan are prospective with the provision that the
ketentuan entitas melakukan penyesuaian atas entity make adjustments on sharia repo
transaksi repo syariah, lindung nilai syariah, transactions, sharia hedging, and other
dan transaksi lain yang ada pada saat tanggal transactions that existed at the time of
awal penerapan PSAK 111 (prospective catch- announcement SFAS 111 (prospective catch-
up). up).
Penerapan dari standar baru tersebut tidak The adoption of these new standards and
menimbulkan perubahan substansial terhadap interpretation did not result in substansial
kebijakan akuntansi Bank dan tidak changes to the Bank’s accounting policies and
berdampak signifikan terhadap jumlah yang had no material effect on the amounts reported
dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun on the current or prior financial years.
sebelumnya.
21
• Kekuasaan atas investee (misal, hak yang • Control over the investee (i.e., existing
ada memberi kemampuan kini untuk rights that give it the current ability to
mengarahkan aktivitas relevan investee); direct the relevant activities of the
investee) ;
• Eksposur atau hak atas imbal hasil • Exposure, or rights, to variable returns
variabel dari keterlibatannya dengan from its involvement with the investee, and
investee, dan
• Kemampuan untuk menggunakan • The ability to use its control over the
kekuasaanya atas investee untuk investee to affect its returns.
mempengaruhi jumlah imbal hasil
investor.
Ketika Bank memiliki kurang dari hak suara When the Bank has less than a majority of the
mayoritas, Bank dapat mempertimbangkan voting or similar rights of an investee, the Bank
semua fakta dan keadaan yang relevan dalam considers all relevant facts and circumtances
menilai apakah memiliki kekuasaan atas in assessing whether it has power over an
investee, termasuk: investee, including :
• Pengaturan kontraktual dengan pemilik • The contractual arrangement with the
hak suara yang lain. other vote holders of the investee.
• Hak yang timbul dari pengaturan • Rights arising from other contractual
kontraktual lain. arrangements.
• Hak suara dan hak suara potensial Bank. • The Bank’s voting rights and potential
voting rights.
Bank menilai kembali apakah investor The Bank re-assesses whether or not it
mengendalikan investee jika fakta dan controls an investee if facts and circumtances
keadaan mengindikasikan adanya perubahan indicate that there are changes to one or more
terhadap satu atau lebih dari tiga elemen of the three elements of controls.
pengendalian. Konsolidasi atas anak Consolidation of a subsidiary begins when the
perusahaan dimulai ketika Bank memiliki Bank obtains control over the subsidiary and
pengendalian atas anak perusahaan dan ceases when the Bank loses its control.
berhenti ketika Bank kehilangan pengendalian Assets, liabilities, income and expenses of a
atas anak perusahaan. Aset, liabilitas, subsidiary acquired or disposed-off during the
penghasilan dan beban atas anak perusahaan year are included in the consolidated
yang diakuisisi atau dilepas selama tahun statement of profit and loss and other
tertentu termasuk dalam laba rugi dan comprehensive income from the date the Bank
penghasilan komprehensif lain konsolidasian gains control until the date the Bank ceases to
dari tanggal Bank memperoleh pengendalian control the subsidiary.
sampai dengan tanggal Bank menghentikan
pengendalian atas anak perusahaan.
22
Laba atau rugi dan setiap komponen atas Profit or loss and each component of other
penghasilan komprehensif lain diatribusikan comprehensive income (OCI) are attributable
pada pemegang saham entitas induk Bank to the equity holders of the parent of the Bank
danpada kepentingan nonpengendali (“KNP”), and to the non-controlling interest (“NCI”),
walaupun hasil di KNP mempunyai saldo even if this results in the NCI having a deficit
defisit. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan balance. When necesssary, adjustments are
pada laporan keuangan anak perusahaan agar made to the financial statements of
kebijakan akuntansinya sesuai dengan subsidiaries to bring their accounting policies
kebijakan akuntansi Bank. Semua aset dan in line with the Bank’s accounting policies. All
liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus assets and liabilities, equity, income, expenses
kas berkaitan dengan transaksi antar anggota and cash flows relating to transactions
Bank akan dieliminasi secara penuh dalam between members of the Bank are eliminated
proses konsolidasi. in full on consolidation.
Bank menerapkan PSAK No.7, The Bank implemented the SFAS No. 7,
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” dan “Related Party Disclosure” and Regulation of
Peraturan Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 the Capital Market Supervisory Board and
tanggal 25 Juni 2012 tentang “Pedoman Financial Institution (BAPEPAM-LK)
Penyajian dan Pengungkapan Laporan No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” regarding “Guidelines for Financial Statements
mensyaratkan pengungkapan hubungan, Presentation and Disclosures of Issuers or
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, Public Companies” which requires the
termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. diclosures of related party relationship,
transaction and balance with related parties,
including commitments, in the financial
statements.
Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan A related party is defined, among others, as:
Bank jika:
Seluruh transaksi dan saldo yang material All material transactions and balances with
dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan related parties are disclosed in the relevant
dalam catatan atas laporan keuangan yang notes to the financial statements and the detail
relevan dan rinciannya telah disajikan dalam is presented in Note 48 to the financial
Catatan 48 atas laporan keuangan. statements.
23
e. Cadangan kerugian aset produktif dan aset e. Allowance for possible losses on earning
non-produktif and non-earning assets
Saldo aset produktif terdiri dari giro dan Earning assets consist of current accounts and
penempatan pada Bank Indonesia dalam placements with Bank Indonesia in the form of
bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities
Syariah (FASBIS), giro pada bank lain, (FASBIS), current accounts with other banks,
penempatan pada bank lain, investasi pada placements with other banks, investments in
surat berharga, piutang murabahah, pinjaman marketable securities, murabahah receivables,
qardh, pembiayaan mudharabah, pembiayaan funds of qardh, mudharabah financing,
musyarakah, piutang ijarah dan aset yang musyarakah financing, assets acquired for
diperoleh untuk ijarah, serta komitmen dan ijarah, and commitments and contingencies
kontinjensi yang berisiko kredit. Komitmen dan which carry credit risk. Commitments and
kontinjensi yang berisiko kredit antara lain contingencies with credit risks, consist of, but
terdiri dari, namun tidak terbatas pada not limited to the issuance of guarantees,
penerbitan jaminan, letters of credit dan letters of credit and standby letters of credit.
standby letters of credit.
Aset non-produktif adalah aset selain aset Non-earning assets are the Bank’s assets
produktif yang memiliki potensi kerugian, dan other than the earning assets, which have
antara lain terdiri dari rekening antar kantor potential loss, and among others consist of
dan suspense accounts. Rekening antar inter-office accounts and suspense accounts.
kantor adalah tagihan yang timbul dari Inter-office accounts are claims arising from
transaksi antar kantor yang belum diselesaikan inter-office transactions that have not been
dalam jangka waktu tertentu. Suspense settled within a specified period. Suspense
account adalah akun yang tujuan account are accounts with recording purposes
pencatatannya belum teridentifikasi dalam not yet identified in the appropriate account.
akun yang seharusnya.
Dalam PAPSI 2013, Bank wajib membentuk As mentioned on PAPSI 2013, the Bank is
cadangan kerugian untuk piutang pendapatan required to provide allowance for posiible
sewa sebesar porsi pokok sewa yang tertunda losses of principal portion of overdue lease
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam income receivables in accordance with the
PSAK yang terkait. Dalam pembentukan related SFAS. In providing such allowance, the
cadangan tersebut, Bank menggunakan dasar Bank uses the basic guidelines for the
pedoman pembentukan cadangan establishment of allowance for possible losses
kerugian aset produktif berdasarkan Peraturan of earning asset allowance based on Financial
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Service Authority regulations (POJK)
No. 16/POJK.03/2014 tertanggal 18 November No. 16/POJK.03/2014 dated November 18,
2014. 2014.
24
e. Cadangan kerugian aset produktif dan aset e. Allowance for possible losses on earning
non-produktif (lanjutan) and non-earning assets (continued)
Penilaian kualitas aset bank umum The assessment of asset quality of commercial
berdasarkan prinsip syariah diatur dalam banks under sharia principle is regulated by
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Financial Service Authority regulations (POJK)
(POJK) No. 16/POJK.03/2014 tanggal No. 16/POJK.03/2014 dated November 18,
18 November 2014 tentang Penilaian Kualitas 2014 regarding “Assessment of the Quality of
Aktiva bagi Bank Umum Syariah dan Unit Assets of Sharia Commercial Bank and Sharia
Usaha Syariah”, POJK No.12/POJK.3/2015 Business Unit”, POJK No.12/POJK.3/2015
tertanggal 21 Agustus 2015 serta POJK dated August 21, 2015 and POJK
No.19/POJK.03/2018 tertanggal 20 September No.19/POJK.03/2018 dated September 20,
2018. 2018. .
25
e. Cadangan kerugian aset produktif dan aset e. Allowance for possible losses on earning
non-produktif (lanjutan) and non-earning assets (continued)
Kualitas surat-surat berharga dan penempatan The rating quality of securities and placements
pada bank lain ditetapkan menjadi 3 (tiga) with other banks are determined in 3 (three)
golongan yaitu: groups, namely:
c. Macet, apabila surat berharga tidak c. Loss, if the securities do not meet the
memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud criteria referred to above.
di atas.
Cadangan penghapusan aset untuk komitmen Allowance for possible losses on commitments
dan kontinjensi yang dibentuk disajikan and contingencies is recorded as liability in the
sebagai liabilitas di laporan posisi keuangan statement of financial position under the
pada akun Estimasi Kerugian Komitmen dan account Estimated Losses on Commitments
Kontinjensi. and Contingencies.
Persentase cadangan penghapusan aset di The above allowance percentages are applied
atas diterapkan terhadap saldo aset produktif to earning assets after deducting the collateral
setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai value, in accordance with Financial Services
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Authority Regulations, except for earning
kecuali untuk aset produktif yang assets categorized as current and not secured
diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin by cash collateral, where the rate applies
dengan agunan tunai, dimana persentase directly to the outstanding balance of earning
cadangan penghapusan aset diterapkan assets and commitments and contingencies.
terhadap saldo aset produktif yang
bersangkutan dan komitmen dan kontinjensi.
26
e. Cadangan kerugian aset produktif dan aset e. Allowance for possible losses on earning
non-produktif (lanjutan) and non-earning assets (continued)
Adapun penggunaan nilai agunan sebagai The use of collateral as deduction factor in
faktor pengurang dalam perhitungan cadangan computing the allowance for possible losses is
penghapusan aset di atas tidak dapat not applicable in the case of non-earning
dilakukan untuk aset non-produktif. assets.
Bank dalam melakukan perhitungan cadangan In computing the allowance for losses, the
penghapusan belum memperhitungkan Bank does not consider all the existing
seluruh agunan yang ada antara lain karena collaterals because among other reasons the
jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan appraisal date of such assets had exceeded
telah melampaui jangka waktu 24 (dua puluh the 24 (twenty-four) months period or the
empat) bulan atau telah terjadi penurunan nilai collateral value is already impaired.
agunan.
Saldo aset produktif yang memiliki kualitas The outstanding balances of earning assets
macet dihapusbukukan dengan cadangan classified as loss are written off against the
penghapusan asetnya pada saat manajemen respective allowance for losses when the
berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk management believes that recovery is no
direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali longer possible. Recovery of earning assets
aset produktif yang telah dihapusbukukan which are previously written off is recorded as
dicatat sebagai penambahan cadangan an addition to allowance for possible losses on
penghapusan aset produktif selama tahun earning assets during the year of recovery. If
berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, recovery exceeds the principal amount, the
kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan excess is recognized as margin income.
marjin.
Cadangan kerugian penghapusan untuk aset Allowance for possible losses on non-earning
non-produktif berdasarkan Peraturan Otoritas assets based on Regulations of the Financial
Jasa Keuangan (POJK) No. 16/POJK.03/2014 Service Auothority (POJK)
berlaku pada tanggal 1 Januari 2015 adalah No.16/POJK.03/2014 effective on January 1,
sebagai berikut: 2015 is as follows:
Persentase
Cadangan Kerugian/
Allowance for
Possible Losses
Klasifikasi Percentage Classification
27
e. Cadangan kerugian aset produktif dan aset e. Allowance for possible losses on earning
non-produktif (lanjutan) and non-earning assets (continued)
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, At each date of the statement of financial
Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti position, the Bank assesses whether there is
obyektif bahwa piutang murabahah yang tidak objective evidence that Murabahah
dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba receivables carried at fair value through profit
rugi telah mengalami penurunan nilai. Piutang or loss are impaired. Murabahah receivables
murabahah mengalami penurunan nilai jika are impaired when objective evidence
bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa demonstrates that loss event has occurred
yang merugikan telah terjadi setelah after the initial recognition and the loss event
pengakuan awal, dan peristiwa tersebut has an impact on the future cash flows that
berdampak pada arus kas masa datang yang can be estimated reliably.
dapat diestimasi secara handal.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk The criteria used by the Bank to determine that
menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai there is objective evidence of impairment
adalah sebagai berikut: include:
a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami a) significant financial difficulty of the issuer
penerbit atau pihak peminjam; or obligor;
b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya b) a breach of contract, such as a default or
wanprestasi atau tunggakan pembayaran delinquency in principal or margin
pokok atau marjin; payments;
c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan c) the lender, for economic or legal reasons
ekonomi atau hukum sehubungan dengan relating to the borrower’s financial
kesulitan keuangan yang dialami pihak difficulty, grants the borrower a concession
peminjam, memberikan keringanan that the lender would not otherwise
(konsesi) pada pihak peminjam yang tidak consider;
mungkin diberikan jika pihak peminjam
tidak mengalami kesulitan tersebut;
d) terdapat kemungkinan bahwa pihak d) it becomes probable that the borrower will
peminjam akan dinyatakan pailit atau enter into bankruptcy or other financial
melakukan reorganisasi keuangan lainnya; reorganization;
e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan e) the disappearance of an active market for
akibat kesulitan keuangan; atau that financial asset because of financial
difficulties; or
f) data yang dapat diobservasi f) observable data indicating that there is a
mengindikasikan adanya penurunan yang measurable decrease in the estimated
dapat diukur atas estimasi arus kas masa future cash flows from a portfolio of
datang dari kelompok aset keuangan sejak financial assets since the initial recognition
pengakuan awal aset dimaksud, meskipun of those assets, although the decrease
penurunannya belum dapat diidentifikasi has not yet been identified individually in
terhadap aset keuangan secara individual the portfolio, including:
dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
1) memburuknya status pembayaran pihak 1) adverse changes in the payment status
peminjam dalam kelompok tersebut; of borrowers in the portfolio; and
dan
2) kondisi ekonomi nasional atau lokal 2) national or local economic conditions
yang berkorelasi dengan wanprestasi that correlate with defaults on the
atas aset dalam kelompok tersebut. assets in the portfolio.
28
e. Cadangan kerugian aset produktif dan aset e. Allowance for possible losses on earning
non-produktif (lanjutan) and non-earning assets (continued)
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa The estimated period between the occurrence
dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh of the event and identification of loss is
manajemen untuk setiap portofolio yang determined by management for each identified
diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut portfolio. In general, the periods vary between
bervariasi antara 3 sampai 12 bulan, untuk 3 months to 12 months; in exceptional cases,
kasus tertentu diperlukan periode yang lebih longer periods are warranted.
lama.
Bank pertama kali menentukan apakah The Bank firstly assesses whether the
piutang murabahah jumlahya signifikan secara murabahah receivables are individually
individual. Apabila piutang murabahah significant. If the murabahah receivables are
jumlahya signifikan secara individual, maka considered individually significant, the Bank
Bank akan menentukan apakah terdapat bukti will determine whether objective evidence of
obyektif penurunan nilai secara individual atas impairment exist or not. If the Bank determines
piutang murabahah. Jika Bank menentukan that no objective evidence of impairment exists
tidak terdapat bukti obyektif mengenai for an individually assessed murabahah
penurunan nilai atas piutang murabahah yang receivables, whether significant or not, it will
dinilai secara individual, terlepas piutang be included in a group of murabahah
murabahah tersebut signifikan atau tidak, receivables with similar credit risk
maka Bank memasukkan aset tersebut ke characteristics and collectively assesses them
dalam kelompok piutang murabahah yang for impairment. Murabahah receivables that
memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa are individually assessed for impairment and
dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut for which an impairment loss is or continues to
secara kolektif. Piutang murabahah yang be recognized are not included in a collective
penurunan nilainya dilakukan secara assessment of impairment.
individual, dan untuk itu kerugian penurunan
nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak
termasuk dalam penilaian penurunan nilai
secara kolektif.
Bank menetapkan piutang murabahah yang The Bank determines that murabahah
harus dievaluasi penurunan nilainya secara receivables should be evaluated for
individual, jika memenuhi salah satu kriteria di impairment individually if one of the following
bawah ini: criteria is met:
Berdasarkan kriteria di atas, Bank melakukan Based on the above criteria, the Bank
penilaian secara individual untuk: (a) Piutang performs individual assessment for: (a)
murabahah dengan nilai nominal lebih besar Murabahah receivables with nominal amount
dari Rp15 miliar (nilai penuh) per nasabah greater than Rp15 billion (full amount) for each
dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan customer with substandard, doubtful and loss
dan macet; atau (b) Piutang murabahah collectibility; or (b) Murabahah receivables with
dengan nilai nominal lebih besar dari Rp15 nominal amount greater than Rp15 billion (full
miliar (nilai penuh) per nasabah yang pernah amount) for each customer that has been
direstrukturisasi dengan tingkat imbal hasil restructured with effective rate of return less
efektif lebih kecil dari Fund Pricing Model than Fund Pricing Model (FPM).
(FPM).
29
e. Cadangan kerugian aset produktif dan aset e. Allowance for possible losses on earning
non-produktif (lanjutan) and non-earning assets (continued)
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur The amount of impairment loss is measured at
berdasarkan selisih antara nilai tercatat the difference between the murabahah
piutang murabahah dengan nilai kini dari receivables’ carrying amount and the present
estimasi arus kas masa datang (tanpa value of estimated future cash flows (excluding
memperhitungkan kerugian penurunan nilai future credit losses that have not been
dimasa datang yang belum terjadi) yang incurred) discounted at the murabahah
didiskontokan menggunakan tingkat imbal receivables’ original effective rate of return. If
hasil efektif awal dari piutang murabahah the carrying amount of the murabahah
tersebut. Jika nilai tercatat sama dengan atau receivables is less than or equal to the present
lebih kecil dari nilai kini dari estimasi arus kas value of estimated future cash flows then the
masa datang, maka perhitungan jumlah assessment of impairment is to be done
kerugian penurunan nilai atas nasabah collectively. The carrying amount of the asset
tersebut menggunakan metode kolektif. Nilai is reduced through the use of an allowance for
tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun impairment loss account and the amount of the
cadangan kerugian penurunan nilai dan beban loss is recognized in the profit or loss.
kerugian diakui pada laporan laba rugi.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas The calculation of the present value of the
masa datang atas piutang murabahah dengan estimated future cash flows of collateralised
agunan mencerminkan arus kas yang dapat murabahah receivables reflects the cash flows
dihasilkan dari pengambilalihan agunan that may result from foreclosure less costs for
dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan obtaining and selling the collateral, whether or
menjual agunan, terlepas apakah not foreclosure is probable.
pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi
atau tidak.
Bank menetapkan piutang murabahah yang The Bank determines murabahah receivables
harus dievaluasi penurunan nilainya secara to be evaluated for impairment through
kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di collective evaluation if one of the following
bawah ini: criteria is met:
30
e. Cadangan kerugian aset produktif dan aset e. Allowance for possible losses on earning
non-produktif (lanjutan) and non-earning assets (continued)
Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara Based on the above criteria, the Bank
kolektif dilakukan untuk (a) piutang murabahah performs collective assessment for
dengan nilai nominal kurang dari atau sama (a) murabahah receivables with nominal
dengan Rp15 miliar (nilai penuh) per nasabah; amount less than or equal to Rp15 billion (full
atau (b) piutang murabahah dengan nilai amount) for each customer; or (b) murabahah
nominal lebih dari Rp15 miliar (nilai penuh) per receivables with nominal amount above
nasabah yang tidak memenuhi kriteria Rp15 billion (full amount) for each customer
penilaian secara individual. that do not meet the criteria for individual
assessment.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas Calculation of allowance for impairment losses
piutang murabahah yang dinilai secara kolektif of murabahah receivables are collectively
dihitung berdasarkan pengalaman kerugian evaluated on the basis of historical loss
historis. Pengalaman kerugian historis experience. Historical loss experience is
disesuaikan menggunakan dasar data yang adjusted on the basis of current observable
dapat diobservasi untuk mencerminkan efek data to reflect the effects of current conditions
dari kondisi saat ini terhadap Bank dan affecting the Bank and to remove the effects of
menghilangkan efek dari masa lalu yang conditions in the historical period that do not
sudah tidak berlaku saat ini. Piutang currently exist. Murabahah receivables are
murabahah dikelompokkan berdasarkan grouped on the basis of similar credit risk
karakteristik risiko kredit yang sama antara lain characteristics by considering the
dengan mempertimbangkan segmentasi dan segmentation and past due status of the
tunggakan debitur. debtors, among others.
Bank menggunakan nilai wajar agunan The Bank uses the fair value of collateral as
sebagai dasar arus kas masa datang apabila the basis for future cash flow if one of the
memenuhi salah satu kondisi berikut: following conditions is met:
31
e. Cadangan kerugian aset produktif dan aset e. Allowance for possible losses on earning
non-produktif (lanjutan) and non-earning assets (continued)
Sebagai panduan praktis, Bank dapat As a practical guideline, the Bank may
mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai measure impairment on the basis of an
wajar instrumen dengan menggunakan harga instrument’s fair value using an observable
pasar yang dapat diobservasi. Kerugian yang market price. Losses are recognized in the
terjadi diakui pada laporan laba rugi dan profit or loss and reflected in an allowance for
dicatat pada akun cadangan kerugian impairment losses account against murabahah
penurunan nilai sebagai pengurang terhadap receivables carried at amortised cost. Income
piutang murabahah yang dicatat pada biaya on the impaired murabahah receivables
perolehan diamortisasi. Pendapatan atas continues to be recognized using the rate of
piutang murabahah yang mengalami return used to discount the future cash flows
penurunan nilai tetap diakui atas dasar imbal for the purpose of measuring the impairment
hasil yang digunakan untuk mendiskonto arus loss. When a subsequent event causes the
kas masa datang dalam pengukuran kerugian amount of impairment loss to decrease, the
penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi impairment loss previously recognized is
setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah reversed through profit or loss.
kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian
penurunan nilai uang sebelumnya diakui harus
dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada
laporan laba rugi.
f. Giro dan penempatan pada Bank Indonesia f. Current accounts and placements with
Bank Indonesia
Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Current accounts and placements with Bank
dinyatakan sebesar saldo giro dan Indonesia are stated at their outstanding
penempatan. balances.
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo Current accounts with other banks are stated
giro dikurangi dengan cadangan kerugian. at their outstanding balances, net of allowance
Bonus yang diterima Bank dari bank umum for possible losses. Bonuses received from
syariah diakui sebagai pendapatan usaha sharia commercial banks are recognized as
lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank umum other operating income. Interest income from
konvensional (jika ada) tidak diakui sebagai conventional commercial banks (if any) are not
pendapatan Bank dan digunakan untuk dana recognized as the Bank’s income but are used
kebajikan (qardhul hasan). as part of the qardhul hasan funds.
Penempatan pada bank lain adalah Placements with other banks represent
penanaman dana pada Bank Umum Syariah, placement in other Sharia Bank, Sharia
Unit Usaha Syariah dan/atau BPR Syariah Business Unit and/or rural Sharia Bank in the
antara lain dalam bentuk giro, tabungan, form of demand deposits, saving deposits,
deposito, pembiayaan, Sertifikat Investasi time deposits, financing, Mudharabah
Mudharabah Antarbank (SIMA) dan/atau Interbank Investment Certificate (SIMA) and/or
bentuk penempatan lainnya berdasarkan other placements based on Sharia principles.
prinsip Syariah. Penempatan pada bank lain Placement with other banks are stated at their
disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi outstanding balances, net of allowance for
cadangan kerugian. possible losses.
32
Surat Berharga Syariah adalah surat bukti Sharia Securities are proof of investment
investasi berdasarkan prinsip syariah yang based on sharia principles that are commonly
lazim diperdagangkan di pasar uang syariah traded in the sharia money market and/or
dan/atau pasar modal syariah antara lain sharia capital markets, including sharia bonds
obligasi syariah (sukuk) dan surat berharga (sukuk) and other securities following sharia
lainnya berdasarkan prinsip syariah. principles.
Bank menentukan klasifikasi investasi pada The Bank defined the classification of
surat berharga, khususnya sukuk, berdasarkan Investment in marketable securities,
model usaha yang ditentukan berdasarkan specifically sukuk, based on busines model in
klasifikasi sesuai PSAK No. 110 (Revisi 2015) accordance with SFAS No. 110 (Revised
tentang “Akuntansi Sukuk" sebagai berikut: 2015) on "Accounting for Sukuk" as follows:
1) Surat berharga diukur pada biaya 1) At cost securities are presented at cost
perolehan disajikan sebesar biaya (including transaction costs), adjusted by
perolehan (termasuk biaya transaksi) yang unamortised premium and/or discount.
disesuaikan dengan premi dan/atau Premium and discount are amortised over
diskonto yang belum diamortisasi. Premi the period until maturity.
dan diskonto diamortisasi selama periode
hingga jatuh tempo.
2) Surat berharga diukur pada nilai wajar 2) At fair value securities are presented at fair
melalui laba rugi, yang dinyatakan sebesar values through profit or loss. Unrealized
nilai wajar. Keuntungan atau kerugian gains or losses from the increase or
yang belum direalisasi akibat kenaikan decrease in fair values are presented in
atau penurunan nilai wajarnya disajikan current year profit or loss.
dalam laporan laba rugi tahun yang
bersangkutan.
3) Surat berharga yang diukur pada nilai 3) At fair value through other comprehensive
wajar melalui penghasilan komprehensif income securities are measured at fair
lainnya. Surat berharga disajikan sebesar value. Unrealized gains or losses from the
nilai wajar. Keuntungan atau kerugian increase or decrease in fair values are
yang belum direalisasi akibat kenaikan presented in other comprehensive income.
atau penurunan nilai wajarnya disajikan Premium and discount are amortised over
dalam penghasilan komprehensif lain. the period until maturity.
Premi dan diskonto diamortisasi selama
periode hingga jatuh tempo.
Investasi dalam unit reksadana syariah Investment in sharia mutual funds are
dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai presented at market value based on net asset
asset bersih dari reksadana pada tanggal value of mutual funds on statement of financial
laporan posisi keuangan. position date.
Cadangan kerugian wajib diakui sesuai Allowance for possible losses are recognized
dengan pedoman dari Otoritas Jasa Keuangan in accordance with the guidelines of Financial
dan disajikan sebagai pengurang saldo Services Authority and are stated as a
investasi pada surat berharga. deduction of investments in marketable
securities.
33
j. Efek efek yang dibeli dengan janji dijual j. Securities purchased under agreements to
kembali resell
Efek efek yang dibeli dengan janji dijual Securities purchased under agreements to
kembali merupakan transaksi pembelian surat resell are purchase transactions of sharia-
berharga syariah dengan janji dijual kembali compliant securities with agreements to resell
dengan harga dan waktu yang telah disepakati, at a certain price and time, securities
efek yang dibeli diakui sebagai aset dalam purchased are classified as assets in the
laporan posisi keuangan. statement of financial position.
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual Securities purchased under agreements to
kembali disajikan sebesar jumlah penjualan resell are presented at the resale price net of
kembali dikurangi dengan pendapatan yang unamortised income. The difference between
belum diamortisasi. Selisih antara harga beli the purchase price and the resale price is
dan harga jual kembali diperlakukan sebagai treated as unearned income, and recognized
pendapatan yang ditangguhkan dan diakui as income over the period starting from when
sebagai pendapatan selama periode sejak those securities are purchased until they are
efek-efek tersebut dibeli hingga dijual. sold.
Sejak 1 Januari 2018, Bank mencatat transaksi Effective January 1, 2018, the Bank records
efek-efek yang dibeli dengan janji dijual securities purchased under resale agreements
kembali mengacu ke PSAK 111 “Akuntansi in accordance with SFAS 111 “Accounting for
Wa’d” yang berlaku secara prospektif. Pada Wa’d” which is implemented prospectively. At
saat pengakuan awal, Bank mengklasifikasikan initial recognition, the Bank classifies the
surat berharga syariah yang diperoleh dari underlying securities from the first sale and
transaksi jual beli pertama dalam kategori purchase transaction as at fair value through
diukur pada nilai wajar melalui penghasilan other comprehensive income. Gain or losses
komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian arising from changes in its fair value is
dari perubahan nilai wajar diakui dalam recorded as other comprehensive income.
penghasilan komprehensif lain.
k. Piutang murabahah k. Murabahah receivables
Murabahah adalah transaksi penjualan barang Murabahah is sales transaction for goods by
dengan menyatakan harga perolehan dan stating the purchase price and margin agreed
keuntungan (marjin) yang disepakati oleh by both buyer and seller.
penjual dan pembeli.
Piutang murabahah diklasifikasikan sebagai Murabahah receivables are classified as
aset keuangan dalam kategori pinjaman yang financial assets under loan category and
diberikan dan piutang sesuai PSAK No. 55. receivables in accordance with SFAS No. 55.
Piutang murabahah pada awalnya diukur pada Murabahah receivables are initially measured
nilai bersih yang dapat direalisasi ditambah at net realizable value plus transaction costs
dengan biaya transaksi yang dapat that are directly attributable and additional
diatribusikan secara langsung dan biaya costs to obtain financial assets and after initial
tambahan untuk memperoleh aset keuangan recognition are measured at amortized cost
tersebut dan setelah pengakuan awal diukur based on effective rate of return method less
pada biaya perolehan diamortisasi deferred murabahah margin and allowance for
menggunakan metode tingkat imbal hasil impairment losses.
efektif dikurangi keuntungan murabahah yang
ditangguhkan dan cadangan kerugian
penurunan nilai.
34
35
Tagihan dan liabilitas akseptasi merupakan Acceptances receivable and payable represent
transaksi Letter of Credit (L/C) dan Surat Kredit Letters of Credit and Domestic Documentary
Berdokumen dalam Negeri (SKBDN) yang Letters of Credit transactions that have been
diaksep oleh bank pengaksep. accepted by the accepting bank.
Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakan Acceptances receivable and payable are
sebesar biaya perolehan diamortisasi. Tagihan stated at amortized cost. Acceptances
akseptasi disajikan setelah dikurangi receivable are stated at net of allowance for
cadangan kerugian penurunan nilai. impairment losses.
Aset yang diperoleh untuk ijarah merupakan Assets acquired for ijarah represent object of
aset yang menjadi objek transaksi sewa leased assets and are recorded in the
(ijarah) dan dicatat di laporan posisi keuangan statement of financial position at the
sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi acquisition cost, net of accumulated
penyusutan. Aset dalam transaksi ijarah depreciation. Assets in ijarah transaction are
disusutkan sesuai dengan jangka waktu sewa. depreciated over the lease period.
36
o. Aset yang diperoleh untuk ijarah (lanjutan) o. Assets acquired for ijarah (continued)
Perpindahan hak milik objek sewa kepada The transfer of ownership right on the lease
penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik object to the lessee in ijarah muntahiyah
dapat dilakukan dengan cara: bittamlik can be conducted through:
(i) hibah; (i) a grant;
(ii) penjualan sebelum akad berakhir sebesar (ii) sale prior to the end of contract for an
harga yang sebanding dengan sisa cicilan amount equivalent to the remaining lease
sewa; installments;
(iii) penjualan pada akhir sewa dengan (iii) sale at the end of the contract at a
pembayaran tertentu yang disepakati specified amount as agreed at the
pada awal akad; dan inception of the contract; and
(iv) penjualan secara bertahap sebesar harga (iv) installment sales at a specified price as
tertentu yang disepakati dalam akad. agreed in the contract.
Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai Land and buildings are shown at fair value,
wajar, dikurangi akumulasi penyusutan untuk less subsequent depreciation for buildings.
bangunan. Penilaian terhadap tanah dan Valuation of land and buildings are performed
bangunan dilakukan oleh penilai independen by external independent valuers with certain
eksternal yang telah memiliki sertifikasi. qualification. Valuations are performed with
Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara sufficient regularity to ensure that the fair value
berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar of a revalued asset does not differ materially
aset yang direvaluasi tidak berbeda secara from its carrying amount. Any accumulated
material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi depreciation at the date of revaluation is
penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi eliminated against the gross carrying amount
terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai of the asset, and the net amount is restated to
netonya disajikan kembali sebesar nilai the revalued amount of the asset.
revaluasian aset tetap.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari Increases in the carrying amount arising on
revaluasi tanah dan bangunan dicatat sebagai revaluation of land and bulidings are recorded
“Cadangan Revaluasi Aset” dan disajikan in “Asset Revaluation Reserve” and presented
sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”. as “Other Comprehensive Income”. If the asset
Apabila aset tersebut memilki saldo does have balance on its “Gain of Revaluation
“Keuntungan Revaluasi Aset Tetap” yang of Fixed Assets”, loss from revaluation of fixed
disajikan sebagai “Pendapatan Komprehensif asset is charged to “Gain of Revaluation of
Lain”, maka selisih penurunan nilai tercatat Fixed Assets” which presented as “Other
tersebut dibebankan terhadap “Keuntungan Comprehensive Income” and the rest of the
Revaluasi Aset Tetap” dan sisanya diakui amount is charged to current year’s expenses.
sebagai beban tahun berjalan.
Aset tetap selain tanah dan bangunan Fixed assets, besides land and buildings, are
disajikan sebesar harga perolehan dikurangi stated at historical cost less accumulated
dengan akumulasi penyusutan. depreciation.
Biaya perolehan termasuk biaya penggantian Cost includes the replacement cost of a part of
bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, the fixed assets when the expenditure meets
jika memenuhi kriteria pengakuan. the criteria for recognition.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan All maintenance and repair costs which do not
yang tidak memenuhi kriteria untuk fulfill the capitalization criteria, are recognized
dikapitalisasi diakui dalam laporan laba rugi in profit or loss upon occurrence. At each
pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun financial year end, the assets’ residual values,
buku, nilai residu, umur manfaat dan metode useful lives and methods of depreciation are
penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai reviewed, and adjusted prospectively as
dengan keadaan, disesuaikan secara appropriate.
prospektif.
37
38
Aset lain-lain antara lain terdiri dari tagihan Other assets consist of non-ATM transaction
transaksi non-ATM kepada Bank BNI, piutang bills to Bank BNI, revenue sharing receivables,
pendapatan bagi hasil, persediaan alat tulis office stationeries and others.
kantor dan lain-lain.
Liabilitas segera merupakan kewajiban Bank Obligations due immediately represent the
kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera Bank’s obligations to other parties which
dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat should be settled immediately based on
perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. predetermined instructions by those having the
Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai authority. Obligations due immediately are
kewajiban Bank kepada pemberi amanat. stated at the amounts the of Bank’s liabilities
to the trustor.
t. Simpanan dari nasabah dan bank lain t. Deposits from customers and other banks
Simpanan merupakan titipan pihak lain Deposits represent other parties’ deposits
berdasarkan prinsip wadiah yadh dhamanah based on the wadiah yadh dhamanah principle
dalam bentuk giro wadiah dan tabungan in the form of wadiah demand deposits and
wadiah. wadiah saving deposits.
Giro wadiah merupakan giro wadiah yadh Wadiah demand deposit is a yadh dhamanah
dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana demand deposits in which the funds owner will
pemilik dana mendapatkan bonus berdasarkan get a bonus based on BNI Syariah policy.
kebijakan BNI Syariah. Giro wadiah dicatat Wadiah deposits are stated at the amount of
sebesar nilai titipan pemegang giro wadiah. wadiah demand deposits value.
Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak Saving deposits represent third party funds
lain yang bisa diambil kapan saja (on call) atau that can be taken at any time (on call) or by an
berdasarkan kesepakatan dimana tidak ada agreement which required no reward except in
imbalan yang disyaratkan kecuali dalam the form of ('Athaya), is voluntary on the part
bentuk pemberian (‘Athaya) yang bersifat of the Banks.
sukarela dari pihak Bank.
Simpanan dari bank lain adalah simpanan Deposits from other banks are sharia deposits
syariah dalam bentuk giro wadiah dan in the form of wadiah demand deposits and
tabungan wadiah. Simpanan dari bank lain wadiah saving deposits. Deposits from other
dinyatakan sebesar liabilitas Bank kepada banks are stated at the amounts payable to
bank lain. other banks.
39
Giro dan tabungan mudharabah merupakan Mudharabah current accounts and saving
investasi yang bisa ditarik kapan saja (on call) deposits represent investment which could be
atau sesuai dengan persyaratan tertentu yang withdrawn anytime (on call) or can be
disepakati. Giro dan tabungan mudharabah withdrawn based on certain agreed terms.
dinyatakan sebesar saldo di Bank. Mudharabah current accounts and saving
deposits are stated based on the customer’s
balance in bank.
Sukuk mudharabah yang diterbitkan Mudharabah sukuk issued is a sukuk using the
merupakan sukuk yang menggunakan akad contract of mudharabah. Sukuk Mudharabah is
mudharabah. Sukuk mudharabah diakui pada recognized when the entity becomes party of
saat entitas menjadi pihak yang terikat dengan issuance contract mudharabah sukuk. Sukuk
ketentuan penerbitan sukuk mudharabah. mudharabah is recognized at nominal value.
Sukuk mudharabah diakui sebesar nilai Transaction costs are recognized separately
nominal. Biaya transaksi diakui secara terpisah from the sukuk mudharabah. Transaction
dari sukuk mudharabah. Biaya transaksi untuk costs for the issuance of sukuk mudharabah
penerbitan sukuk mudharabah disajikan dalam presented in assets as deferred expenses and
aset sebagai biaya yang ditangguhkan dan amortized over the term of sukuk. Sukuk
diamortisasi sepanjang jangka waktu sukuk. issuance and trading of sukuk are based on
Penerbitan sukuk dan perdagangan sukuk the principles of sharia, including any
berdasarkan akad syariah, termasuk adanya underlying asset/activity. The holders of
aset/aktivitas yang mendasari. Pemilik sertifikat Mudharabah sukuk certificate receive shares
sukuk mudharabah mendapatkan bagi hasil. of the revenue resulted.
Sukuk mudharabah yang diterbitkan mengacu Mudharabah sukuk issued refers to SFAS
ke PSAK No. 110 (Revisi 2015) Akuntansi No. 110 (Revised 2015) Accounting for Sukuk,
Sukuk, untuk Akuntansi Penerbit. Accounting Sukuk for Publishers.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan Temporary syirkah fund cannot be classified
sebagai kewajiban. Hal ini karena Bank tidak as a liability. This is due to the Bank does not
berkewajiban untuk mengembalikan jumlah have any liability to return the initial fund to the
dana awal dari pemilik dana kecuali akibat owners, except for losses due to the Bank’s
kelalaian atau wanprestasi ketika mengalami management negligence or default of loss is
kerugian. Di sisi lain dana syirkah temporer incurred. On the other hand, temporary syirkah
tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas fund cannot be classified as shareholders’
karena mempunyai waktu jatuh tempo dan equity, because it has a maturity period and
pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan the depositors do not have the same rights as
yang sama dengan pemegang saham seperti the shareholders’ such as voting rights and the
hak voting dan hak atas realisasi keuntungan rights of realized gain from current assets and
yang berasal dari aset lancar dan aset non- other non-investment accounts.
investasi (current and other non-investment
accounts).
Pemilik dana syirkah temporer mendapatkan The owner of temporary syirkah funds receives
imbalan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang a return from the profit sharing based on a
ditetapkan. predetermined ratio (nisbah).
40
v. Pendapatan pengelolaan dana oleh bank v. Income from fund management by the bank
sebagai mudharib as mudharib
Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank Income from fund management by Bank as
sebagai mudharib terdiri atas pendapatan dari mudharib consists of income from sales and
jual dan beli transaksi murabahah, pendapatan purchases of murabahah transactions, profit
bagi hasil dari mudharabah dan musyarakah, sharing from mudharabah and musyarakah
pendapatan dari sewa (ijarah) dan pendapatan financing, income from lease (ijarah) and other
usaha utama lainnya. main operating income.
Bank menetapkan kebijakan tingkat risiko The Bank prescribes the risk rate policies
berdasarkan ketentuan internal. Bank based on the internal regulation. The Bank
melakukan penghentian amortisasi terminates the amortization of deferred income
pendapatan ditangguhkan pada saat at the time its financing is classified as non-
pembiayaan diklasifikasikan sebagai non- performing. The Bank’s income from business
performing. Pendapatan Bank dari transaksi transactions that are classified as non-
usaha yang diklasifikasikan sebagai non- performing is recorded as non-current revenue
performing dicatat sebagai pendapatan yang to be received in the statement of
akan diterima non-lancar pada laporan commitments and contingencies.
komitmen dan kontinjensi.
Tingkat imbal hasil efektif merupakan metode Effective rate of return is an allocation method
alokasi pengakuan pendapatan dan of revenue recognition and the rate that exactly
merupakan tingkat imbal hasil yang secara discounts the estimated future cash receipts
tepat mendiskontokan estimasi penerimaan through the expected life of the murabahah
kas di masa depan selama perkiraan umur dari receivable to obtain the carrying amount of a
piutang murabahah untuk memperoleh biaya murabahah receivable. When calculating the
perolehan diamortisasi dari piutang effective rate of return, the Bank estimates
murabahah. Pada saat menghitung tingkat cash flows in the future by considering all
imbal hasil efektif, Bank mengestimasi arus contractual terms of the murabahah receivable,
kas di masa datang dengan but does not consider the loss of receivables in
mempertimbangkan seluruh persyaratan the future. This calculation includes all
kontraktual dalam piutang murabahah commissions, fees, and other forms received
tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan by the parties in a contract that are an integral
kerugian piutang di masa mendatang. part of the effective rate of return, transaction
Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, costs and all other premiums or discounts.
provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh
para pihak dalam akad yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari tingkat imbal
hasil efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi
atau diskon lainnya.
Pendapatan bagi hasil mudharabah dan Profit sharing revenue for mudharabah and
musyarakah diakui dalam periode terjadinya musyarakah is recognized during the period of
hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati. profit sharing in accordance with the agreed
profit sharing ratio.
Pendapatan ijarah diakui selama masa akad Income from ijarah is recognized over the
menggunakan metode flat (proporsional). period of the contract with flat (proportional)
method.
41
w. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana w. Third parties' share on returns of temporary
syirkah temporer syirkah funds
Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah Third parties’ share on returns of temporary
temporer merupakan bagian bagi hasil milik syirkah funds represents customer’s share on
nasabah yang didasarkan pada prinsip the Bank’s income derived from the
mudharabah atas hasil pengelolaan dana management of their funds by the Bank under
mereka oleh Bank. Pendapatan yang mudharabah principles. Income that will be
dibagikan adalah yang telah diterima (cash distributed is the cash received (cash basis)
basis). from the share.
Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan The distribution of revenue is based on profit
prinsip bagi hasil usaha yaitu dari pendapatan sharing scheme on the Bank’s gross profit
Bank yang diterima berupa laba kotor (gross margin.
profit margin).
Pendapatan marjin dan bagi hasil atas Margin income and profit sharing on financing
pembiayaan yang diberikan dan atas aset facilities and other earning assets are
produktif lainnya akan dibagikan kepada distributed to fund owners and the Bank based
nasabah penyimpan dana dan Bank sesuai on proportion of fund used in the financing and
dengan proporsi dana yang dipakai dalam other earning assets. Margin income and profit
pembiayaan yang diberikan dan aset produktif sharing income allocated to the fund owners
lainnya. Selanjutnya, pendapatan marjin dan are then distributed to fund owners as shahibul
bagi hasil yang tersedia untuk nasabah maal and the Bank as mudharib based on a
tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah predetermined ratio (nisbah). Margin income
penabung dan deposan sebagai shahibul maal and profit sharing from financing facilities and
dan Bank sebagai mudharib sesuai porsi other earning assets using the Bank's funds,
nisbah bagi hasil yang telah disepakati are entirely for the Bank, including income from
bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan the Bank's fee-based transactions.
bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif
lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya
menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari
investasi Bank berbasis imbalan.
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat Short-term employee benefits are recognized
terutang kepada karyawan. when they are accrued to the employees.
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja Pension benefits and other post-employment
lainnya benefits
Bank memiliki program pensiun imbalan pasti The Bank has defined benefit and defined
dan iuran pasti. contribution pension plans.
42
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja Pension benefits and other post-employment
lainnya (lanjutan) benefits (continued)
Program pensiun imbalan pasti adalah A defined benefit pension plan is a pension
program pensiun yang menetapkan jumlah plan that defines an amount of pension that will
imbalan pensiun yang akan diterima oleh be received by the employee on becoming
karyawan pada saat pensiun, yang biasanya entitled to a pension, which usually depends on
tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti one or more factors such as age, years of
umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi. service and compensation amount.
Program pensiun iuran pasti adalah program A defined contribution plan is a pension plan
pensiun dimana Perusahaan akan membayar under which the Company pays fixed
iuran tetap kepada sebuah entitas yang contributions into a separate entity (pension
terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki fund) and has no legal or constructive
liabilitas hukum atau konstruktif untuk obligation to pay further contributions. This plan
membayar kontribusi lebih lanjut. Program ini is managed by Dana Pensiun Lembaga
dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia
Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (“DPLK”).
(Persero) Tbk (“DPLK”).
Karena UU Ketenagakerjaan menentukan Since the Labor Law sets the formula for
rumus tertentu untuk menghitung jumlah determining the minimum amount of benefits, in
minimal imbalan pensiun, pada dasarnya substance pension plans under the Labor Law
program pensiun berdasarkan UU represent defined benefit plans.
Ketenagakerjaan adalah program imbalan
pasti.
Sehubungan dengan program imbalan pasti, The liability recognized in the statement of
liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan financial position in respect of defined benefit
sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada pension plans is the present value of the
akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar defined benefit obligation at the end of the
aset program. Kewajiban imbalan pasti reporting period less the fair value of plan
dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang assets. The defined benefit obligation is
independen dengan menggunakan metode calculated annually by independent actuaries
projected unit credit. Nilai kini kewajiban using the projected unit credit method. The
imbalan pasti ditentukan dengan present value of the defined benefit obligation
mendiskontokan arus kas keluar yang is determined by discounting the estimated
diestimasi dengan menggunakan tingkat future cash outflows using interest rates of
bunga Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat Government Bonds (considering currently there
ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi is no active market for high-quality corporate
perusahaan yang berkualitas tinggi) yang bonds) that are denominated in Rupiah in
didenominasikan dalam Rupiah dimana which the benefits will be paid, and that have
imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka terms to maturity approximating to the terms of
waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu the related pension obligation.
kewajiban pensiun.
43
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja Pension benefits and other post-employment
lainnya (lanjutan) benefits (continued)
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang Actuarial gains and losses arising from
timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam experience adjustments and changes in
asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui actuarial assumptions are charged or credited
seluruhnya melalui pendapatan komprehensif to equity in other comprehensive income in the
lainnya pada saat terjadinya. period in which they arise.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan Past-service costs are recognized immediately
laba rugi. in profit or loss.
Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau Gains or losses on the curtailment or
penyelesaian program manfaat pasti diakui di settlement of a defined benefit plan are
laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian recognized in profit or loss when the
tersebut terjadi. curtailment or settlement occurs.
Bank juga memberikan imbalan pasca kerja The Bank also provides other post-
lainnya, seperti uang penghargaan dan uang employment benefits, such as service pay and
pisah. Imbalan berupa uang penghargaan separation pay. The service pay benefit is
diberikan apabila karyawan bekerja hingga vested when the employees reach their
mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan retirement age. The separation pay benefit is
berupa uang pisah, dibayarkan kepada paid to employees in the case of voluntary
karyawan yang mengundurkan diri secara resignation, subject to a minimum number of
sukarela, setelah memenuhi minimal masa years of service. These benefits have been
kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan accounted for using the same methodology as
menggunakan metodologi yang sama dengan for the defined benefit pension plan.
metodologi yang digunakan dalam perhitungan
program pensiun imbalan pasti.
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti Other long-term employee benefits such as
berimbalan jangka panjang, imbalan cacat long service leave, permanent disability benefit
permanen dan penghargaan jubilee dihitung and jubilee awards are calculated using the
dengan menggunakan metode projected unit projected unit credit method and discounted to
credit dan didiskontokan ke nilai kini. present value.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan Tax expense comprises of current and
pajaktangguhan. Pajak diakui dalam laporan deferred tax. Tax is recognized in the
laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait statement of proft or loss, except to taxes that
dengan transaksi atau kejadian yang langsung related to items recognized directly in other
diakui di pendapatan komprehensif lain atau comprehensive income or equity. In this case,
langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, the tax is recognized in other comprehensive
pajak tersebut masing-masing diakui dalam income or directly in equity, respectively.
pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
44
Beban pajak kini dihitung berdasarkan The current income tax charge is calculated on
peraturan perpajakan yang berlaku pada the basis of the tax laws enacted or
tanggal pelaporan keuangan. Manajemen substantively enacted at the reporting date.
secara periodik mengevaluasi posisi yang Management periodically evaluates positions
dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan taken in Annual Corporate Income Tax Return
(SPT) sehubungan dengan situasi dimana (SPT) with respect to situations in which
aturan pajak yang berlaku membutuhkan applicable tax regulation is subject to
interpretasi. Jika perlu, manajemen interpretation. If needed, management
menentukan provisi berdasarkan jumlah yang establishes provision where appropriate on the
diharapkan akan dibayar kepada otoritas basis of amounts expected to be paid to the
pajak. tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan Deferred income tax is recognized, using the
menggunakan metode balance sheet liability balance sheet liability method, on temporary
untuk semua perbedaan temporer antara differences arising between the tax bases of
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas assets and liabilities and their carrying
dengan nilai tercatatnya pada laporan amounts in the financial statements. However,
keuangan. Namun, liabilitas pajak penghasilan deferred tax liabilities are not recognized if
tangguhan tidak diakui jika berasal dari they arise from the initial recognition of
pengakuan awal goodwill atau pada saat goodwill and deferred income tax is not
pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul accounted for if it arises from initial recognition
dari transaksi selain kombinasi bisnis yang of an asset or liability in a transaction other
pada saat transaksi tersebut tidak than a business combination that at the time of
mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba the transaction affects neither accounting nor
rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan taxable profit or loss. Deferred income tax is
ditentukan dengan menggunakan tarif pajak determined using tax rates that have been
yang telah berlaku atau secara substantif telah enacted or substantially enacted as at
berlaku pada akhir periode pelaporan dan reporting period and is expected to apply when
diharapkan diterapkan ketika aset pajak the related deferred income tax asset is
penghasilan tangguhan direalisasi atau realized or the deferred income tax liability is
liabilitas pajak penghasilan tangguhan settled.
diselesaikan.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui Deferred income tax assets are recognized
hanya jika besar kemungkinan jumlah only to the extent that it is probable that future
penghasilan kena pajak di masa depan akan taxable profit will be available against which
memadai untuk dikompensasi dengan the temporary differences can be utilised.
perbedaan temporer yang masih dapat
dimanfaatkan.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan Deferred income tax assets and liabilities are
tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat offset when there is a legally enforceable right
hak yang berkekuatan hukum untuk to offset current tax assets against current tax
melakukan saling hapus antara aset pajak kini liabilities and when the deferred income taxes
dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset assets and liabilities relate to income taxes
dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan levied by the same taxation authority on either
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang the same taxable entity or different taxable
sama, baik atas entitas kena pajak yang sama entities where there is an intention to settle the
ataupun berbeda dan adanya niat untuk balances on a net basis.
melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut
secara neto.
45
aa. Sumber dan penyaluran dana zakat dan aa. Sources and distribution of zakat funds
penggunaan dana kebajikan and uses of qardhul hasan funds
Sumber dana zakat saat ini berasal dari zakat Bank’s zakat currently comes from bank’s
badan bank sebesar 2,5% laba bersih dan zakat worth 2.5% of Earning After Tax (EAT)
zakat dari tiap pegawai sebesar 2,5% Take and employees’ zakat worth 2.5% of Take
Home Pay, sementara sumber dana kebajikan Home Pay, while Charity /qardhul hasan funds
bank berasal dari infaq nasabah dana pihak come from third parties fund customers’ infaq
ketiga dan sumber pendapatan non-halal bank and non-halal income source from financing
dari penyalahgunaan pembiayaan akibat tidak side-streaming due to inappropriate
terpenuhinya syarat-syarat pembiayaan di requirements fulfillment on compliance-test and
check-list uji kepatuhan dan uji kepatuhan sharia compliance-test check-lists.
syariah.
BNI Syariah menentukan dan menyajikan BNI Syariah determines and presents
segmen operasi berdasarkan informasi yang operating segments based on the information
secara internal diberikan kepada pengambil that is internally provided to the chief operating
keputusan operasional. decision maker.
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang a) that engages in business activities from
mana memperoleh pendapatan dan which it may earn revenues and incur
menimbulkan beban (termasuk expenses (including revenues and
pendapatan dan beban terkait dengan expenses relating to transactions with
transaksi dengan komponen lain dari other components of the same entity);
entitas yang sama);
b) hasil operasinya dikaji ulang secara b) whose operating results are reviewed
reguler oleh pengambil keputusan regularly by the entity’s chief operating
operasional untuk membuat keputusan decision maker to make decisions about
tentang sumber daya yang dialokasikan resources to be allocated to the segment
pada segmen tersebut dan menilai and assess its performance; and
kinerjanya; dan
c) tersedia informasi keuangan yang dapat c) for which discrete financial information is
dipisahkan. available.
BNI Syariah mengungkapkan segmen BNI Syariah discloses its operating segments
operasionalnya berdasarkan segmen usaha based on operating segments that consist of
yang meliputi Komersial, Konsumer dan Ritel, Commercial, Consumer and Retail, Micro,
Mikro, Tresuri dan Internasional dan Kantor Treasury and International and Head Office.
Pusat.
46
47
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas When the fair values of financial assets and
keuangan yang tercatat pada laporan posisi financial liabilities recorded on the statement of
keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya financial position cannot be derived from active
ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik markets, they are determined using a variety of
penilaian termasuk penggunaan model valuation techniques that include the use of
matematika. Masukan (input) untuk model ini mathematical models. The inputs to these models
berasal dari data pasar yang bisa diamati are derived from observable market data where
sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar possible. But when observable market data are not
yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, available, management’s judgment is required to
pertimbangan manajemen diperlukan untuk establish fair values. The management’s
menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen judgments include considerations of liquidity and
tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan model inputs such as volatility for long-term
masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatives and discount rates, early payment rates
derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat and default rate assumptions.
diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi
tingkat gagal bayar.
Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen The Bank present the fair value of financial
keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai instruments based on the following fair value
berikut: hierarchy:
1. Tingkat 1: dikutip dari harga pasar aktif untuk 1. Level 1: quoted (unadjusted) prices in active
aset atau liabilitas keuangan yang identik; markets for identical financial assets or
liabilities;
2. Tingkat 2: teknik valuasi darimana seluruh 2. Level 2: valuation techniques for which all
input yang memiliki efek signifikan terhadap inputs which have a significant effect on the
nilai wajar yang diakui dapat diobservasi baik recorded fair value are observable either
secara langsung atau tidak langsung; dan directly or indirectly; and
3. Tingkat 3: teknik valuasi darimana seluruh 3. Level 3: valuation techniques which use inputs
input yang memiliki efek signifikan terhadap that have a significant effect on the recorded
nilai wajar yang diakui tidak dapat diobservasi fair value that are not based on observable
dari data pasar. market data.
Nilai kini atas imbalan kerja karyawan tergantung The present value of the employee benefit
dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh obligations depends on a number of factors that
aktuaris berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan are determined on an actuarial basis using a
atas asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi number of assumptions. Any changes in these
carrying amount atas imbalan kerja karyawan. assumptions will impact the carrying amount of
employee benefit obligations.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya The assumptions used in determining the net cost
atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk (income) for employee benefits include the
tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto discount rate. The Bank determines the
yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan appropriate discount rate at the end of each year.
tingkat suku bunga yang digunakan untuk This is the interest rate that should be used to
menentukan nilai kini atas arus kas masa depan determine the present value of estimated future
yang diestimasi akan digunakan untuk membayar cash outflows expected to be required to settle the
imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto pension obligations. In determining the appropriate
yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku discount rate, the Bank considers the interest rates
bunga atas Obligasi Pemerintah yang mempunyai of Government Bonds that have terms to maturity
jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu approximating the terms of the related employee
imbalan kerja karyawan. benefit liability.
Asumsi kunci liabilitas pensiun lainnya sebagian Other key assumptions for pension obligations are
ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. partly based on current market conditions.
48
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak Deferred tax assets are recognized for over the
penghasilan terpulihkan (recoverable) pada future recoverable taxable income arising from
periode mendatang sebagai akibat perbedaan deductible temporary difference. Management’s
temporer yang boleh dikurangkan. Pertimbangan judgment is required to determine the amount of
manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah deferred tax assets that can be recognized, based
aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai upon the likely timing on level of future taxable
dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di profits together with future tax planning strategics.
masa mendatang sejalan dengan strategi rencana
perpajakan ke depan.
Revaluasi aset tetap Bank bergantung pada The Bank’s fixed assets revaluation depends on its
pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai selection of certain assumptions used by the
independen dalam menghitung jumlah-jumlah independent appraisal in calculating such
tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: amounts. Those assumptions include among
tingkat diskonto, nilai tukar, tingkat inflasi dan others, discount rate, exchange rate, inflation rate
tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Bank and revenue and cost increase rate. The Bank
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar believes that its assumptions are reasonable and
dan sesuai, namun demikian perbedaan signifikan appropriate, nevertheless significant differences in
dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat the Bank’s assumptions may materially affect the
mempengaruhi secara material nilai aset tetap valuation of its fixed assets.
yang direvaluasi.
Dalam menentukan tingkat pengendalian yang In determining the degree of control exercised, the
dimiliki, Bank mempertimbangkan apakah entitas Bank considers whether these entities meet the
tersebut memenuhi definisi Entitas Terstruktur definition of Structured Entities as set out in Note
yang dijabarkan dalam Catatan 2c dan apakah 2c and whether the Bank, in substance, controls
Bank, secara substansi, mengendalikan entitas such entities.
tersebut.
Ketika Bank, secara substansi, mengendalikan When the Bank, in substance, controls the entity
entitas terstruktur tersebut, entitas tersebut to which the financial assets have been
dikonsolidasikan oleh Bank. transferred, the entity is consolidated by the Bank.
4. KAS 4. CASH
31 Desember/December 31,
2018 2017
18.455 8.714
275.579 233.726
49
31 Desember/December 31,
2018 2017
1.723.653 2.089.610
Deposito Berjangka Syariah Bank Indonesia Bank Indonesia Sharia Term Deposit
Dolar Amerika Serikat 330.740 339.187 United States Dollar
2.830.740 3.024.187
4.554.393 5.113.797
Rasio Giro Wajib Minimum (“GWM”) untuk rekening The ratio of the Minimum Statutory Reserve
Rupiah dan mata uang asing pada tanggal-tanggal Requirement (”GWM”) for its Rupiah and foreign
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017, adalah currencies as of December 31, 2018 and
sebagai berikut: December 31, 2017, are as follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk The balance of current accounts with Bank
memenuhi persyaratan GWM dari Bank Indonesia. Indonesia is provided to meet GWM from Bank
Indonesia.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia The Bank has complied with the Bank Indonesia
tentang GWM per tanggal-tanggal 31 Desember regulations regarding the GWM as of December
2018 dan 2017. 31, 2018 and 2017.
50
Perubahan cadangan kerugian giro pada bank lain Changes of allowance for possible losses on
adalah sebagai berikut: current account with other banks are as follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 As of December 31, 2018 and 2017 all current
seluruh giro dan penempatan pada bank lain accounts and placements with other banks are
diklasifikasikan “Lancar”. classified as “Current”.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan Management believes that the allowance for
kerugian giro pada bank lain yang dibentuk pada possible losses on current account with other
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, telah banks as of December 31, 2018 and 2017, is
memadai dan telah sesuai dengan ketentuan Bank adequate and in compliance with Bank Indonesia
Indonesia dan OJK. and FSA regulations.
51
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak As of December 31 2018 and 2017, no current
terdapat giro dan penempatan pada bank lain yang accounts and placements with other bank are
dijadikan jaminan. pledged as collaterals.
Bank tidak memperoleh pendapatan jasa giro atas The Bank does not obtain income from all the
seluruh penempatan giro pada bank lain tersebut. current accounts with other banks.
2018 2017
6.942.229 4.673.814
52
2018 2017
503.857 501.619
7.435.679 5.170.120
31 Desember/December 31,
2018 2017
7.435.679 5.170.120
31 Desember/December 31,
2018 2017
7.446.086 5.175.433
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (10.407) (5.313) Less: Allowance for possible losses
7.435.679 5.170.120
53
54
*) Surat berharga syariah negara dan reksadana tidak diperingkat *) Syariah government securities and mutual funds are not rated
412.951
4.260.863
55
383.292
Diukur pada nilai wajar melalu At fair value through
penghasilan komprehensif lain 501.619 other comprehensive income
The amount of invesment in
Total investasi pada surat berharga 5.175.433 marketable securities
Dikurangi: Cadangan kerugian
Penurunan nilai (5.313) Less: Allowance for possible losses
5.170.120
*) Surat berharga syariah negara dan reksadana tidak diperingkat *) Syariah government securities and mutual funds are not rated
31 Desember/December 31,
2018 2017
56
31 Desember/December 31,
2018 2017
Diukur pada biaya perolehan At cost
< 1 tahun 1.142.012 861.908 < 1 year
1 - 5 tahun 4.332.268 2.012.299 1 - 5 years
>5 - 10 tahun 262.878 595.012 >5 - 10 years
> 10 tahun 1.205.071 1.204.595 > 10 years
6.942.229 4.673.814
Diukur pada nilai wajar melalui At fair value through other
pendapatan komprehensif lain comprehensive income
< 1 tahun 174.498 82.309 < 1 year
1 - 5 tahun 320.536 383.291 1 - 5 years
>5 - 10 tahun 8.823 36.019 >5 - 10 years
503.857 501.619
7.446.086 5.175.433
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (10.407) (5.313) Less: Allowance for possible losses
7.435.679 5.170.120
31 Desember/December 31,
2018 2017
Pihak ketiga Third parties
Diukur pada nilai wajar melalui At fair value through other
Pendapatan komprehensif lain - 82.309 comprehensive income
Diukur pada biaya perolehan 212.983 288.951 At cost
212.982 371.260
Pihak berelasi (Catatan 48) Related parties (Note 48)
Diukur pada nilai wajar melalui At fair value through other
Pendapatan komprehensif lain 503.857 419.310 comprehensive income
Diukur pada biaya perolehan 6.729.247 4.384.863 At cost
7.233.104 4.804.173
7.446.086 5.175.433
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (10.407) (5.313) Less: Allowance for possible losses
7.435.679 5.170.120
31 Desember/December 31,
2018 2017
Ijarah 6.775.086 4.912.125 Ijarah
Mudharabah 671.000 186.000 Mudharabah
Wakalah - 77.308 Wakalah
7.446.086 5.175.433
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (10.407) (5.313) Less: Allowance for possible losses
7.435.679 5.170.120
57
31 Desember/December 31,
2018 2017
Rupiah 7.087.301 4.834.227 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 358.785 341.206 United States Dollar
7.446.086 5.175.433
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (10.407) (5.313) Less: Allowance for possible losses
7.435.679 5.170.120
j. Pada tahun 2016 Bank membeli unit j. In 2016, the Bank bought investment in mutual
penyertaan reksadana yang dibentuk melalui fund units which was established through
Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Protected Mutual Funds (PMF) collective
Terproteksi (RDT) yang dikelola oleh PT BNI investment contracts which managed by
Asset Management, pihak berelasi, yang PT BNI Asset Management, related party, who
berperan sebagai manajer investasi. acts as the investment manager. Based on the
Berdasarkan kontrak investasi kolektif RDT, PMF’s collective investment contracts, the
RDT hanya dapat menempatkan investasinya funds can only put its investment portfolio in
pada Efek Syariah Berpendapatan Islamic Securities Fixed Income/Bonds and
Tetap/Sukuk dan Instrumen Pasar Uang Money Market Instruments of Sharia in the
Syariah dalam negeri dengan menurunkan country by reducing the level of risk through
tingkat risiko melalui pemilihan efek syariah the selection of Islamic securities selective and
secara selektif dan tidak bertentangan dengan do not conflict with Sharia Principles in Capital
Prinsip Syariah di Pasar Modal. Market.
Berdasarkan hasil penelaahan, Bank Based on its assessment, the Bank has
menyimpulkan bahwa RDT ini memenuhi concluded that these PMF meet the definition
definisi entitas terstruktur seperti diatur oleh of structured entities in accordance with
standar akuntansi yang berlaku dan harus prevailing accounting standards and should be
dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan consolidated to the Bank’s financial
Bank. statements.
Pada tanggal 31 Desember 2018, dana yang As of December 31, 2018, funds invested in
diinvestasikan dalam Entitas Terstruktur ini these Structured Entities amounted to
sejumlah Rp192.412. Jumlah ini dieliminasi Rp192,412. This amount was eliminated
dengan nilai aset bersih investasi reksadana against the net assets of the funds for
untuk tujuan konsolidasi. Dengan demikian, consolidation purposes. Accordingly, the Bank
Bank mengkonsolidasi aset dan liabilitas dari consolidated the funds assets and liabilities,
dana tersebut, yang termasuk efek-efek which included marketable securities
sejumlah Rp186.323 sebagai aset keuangan amounted to Rp186,323 classified as financial
yang diukur pada biaya perolehan. assets measured at cost.
k. Bank mengakui kerugian yang belum k. The Bank recognized unrealized loss
direalisasi sebesar Rp8.060 dan keuntungan amounting to Rp8,060 and unrealized gain
yang belum direalisasi sebesar Rp24.621 dari amounting to Rp24,621 from the changes in
perubahan nilai wajar efek-efek yang diukur fair values of at fair value through other
pada nilai wajar melalui penghasilan comprehensive income securities as of
komprehensif lain masing-masing pada posisi December 31, 2018 and 2017, which are
31 Desember 2018 dan 2017 dalam akun presented as “unrealized gain or loss on
“Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi securities held at fair value through other
atas perubahan nilai wajar investasi pada surat comprehensive income” in the statement of
berharga yang diukur pada nilai wajar melalui profit or loss and other comprehensive income.
pendapatan komrehensif lain” dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
58
l. Perubahan cadangan kerugian investasi l. The changes of the allowance for possible
pada surat berharga adalah sebagai losses on investment in marketable
berikut: securities are as follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Saldo awal 5.313 4.390 Beginning balance
Cadangan selama Provisions during
tahun berjalan (Catatan 42) 5.081 923 the year (Note 42)
Selisih kurs 13 - Exchange rate difference
Saldo akhir 10.407 5.313 Ending balance
Jumlah minimum cadangan kerugian investasi The amount of the minimum allowance for
pada surat berharga yang wajib dibentuk pada losses on marketable securities that should be
tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 provided on December 31, 2018 and 2017 is in
telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia compliance with Bank Indonesia and Financial
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Service Authority (OJK) regulations.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah Management believes that the allowance for
cadangan kerugian investasi pada surat possible losses on investments in marketable
berharga yang dibentuk telah memadai. securities is adequate.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased under agreements to resell
pada tanggal 31 Desember 2017, terdiri dari: as of December 31, 2017, are as follows:
Liabilitas Imbalan
Jenis Nilai penjualan yang akan Nilai
sekuritas/ nominal/ Tanggal Tanggal kembali/ diterima/ tercatat/
type of Nominal mulai/ jatuh tempo/ resell Benefit to carrying
Counterparty securities amount Start date Maturity date liabilities be received value
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali The securities purchased under agreement to
tersebut diklasifikasikan sebagai lancar. resell are classified as current.
Sejak 1 Januari 2018, Bank mencatat transaksi Effective January 1, 2018, the Bank records
efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali securities purchased under resale agreements in
mengacu ke PSAK 111 “Akuntansi Wa’d” yang accordance with SFAS 111 “Accounting for Wa’d”
berlaku secara prospektif. which is implemented prospectively.
59
31 Desember/December 31,
2018 2017
18.201.807 16.557.178
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (507.615) (379.628) Less: Allowance for possible losses
17.694.192 16.177.550
Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/
Current mention Substandard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Perdagangan,
restoran dan Trading, restaurant
hotel 1.403.414 133.265 13.333 14.113 44.237 1.608.362 and hotel
Sosial/masyarakat 813.017 38.555 1.161 2.491 1.465 856.689 Social/public
Industri 440.072 10.568 16.413 10.527 7.789 485.369 Manufacturing
Jasa usaha 364.149 11.722 5.157 967 40.340 422.335 Business services
Konstruksi 371.440 14.128 224 829 2.499 389.120 Construction
Pengangkutan, Transportation,
pergudangan dan warehousing and
telekomunikasi 232.899 16.140 104 358 66.597 316.098 telecommunication
Pertanian 245.375 7.467 1.797 1.007 12.732 268.378 Agriculture
Pertambangan 200.579 2.825 - 9 9.365 212.778 Mining
Listrik, gas dan air 42.000 399 - - 658 43.057 Electricity, gas and water
Lainnya 12.514.366 664.367 128.165 93.604 185.994 13.586.496 Others
13.125 - - - - 13.125
60
Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/
Current mention Substandard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Perdagangan,
restoran dan Trading, restaurant
hotel 1.403.361 119.154 20.100 7.519 42.541 1.592.675 and hotel
Sosial/masyarakat 806.367 5.871 3.647 312 2.080 818.277 Social/public
Jasa usaha 307.402 45.971 6.612 94.013 5.017 459.015 Business services
Industri 421.434 14.927 8.567 4.428 6.316 455.672 Manufacturing
Pertanian 225.807 8.620 2.543 4.617 10.383 251.970 Agriculture
Pengangkutan, Transportation,
pergudangan dan warehousing and
telekomunikasi 218.194 64.919 236 9 8.862 292.220 telecommunication
Pertambangan 190.452 2.282 303 128 - 193.165 Mining
Konstruksi 104.753 7.292 1.182 - 696 113.923 Construction
Listrik, gas dan air 46.155 42 7 - 591 46.795 Electricity, gas and water
Lainnya 11.443.304 571.069 103.803 50.473 144.892 12.313.541 Others
2018 2017
Rupiah Rupiah
≤ 1 tahun 185.562 119.796 ≤ 1 year
> 1 - 5 tahun 4.348.351 3.832.262 > 1 - 5 years
> 5 tahun 13.654.769 12.585.195 > 5 years
18.188.682 16.537.253
13.125 19.925
18.201.807 16.557.178
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (507.615) (379.628) Less: Allowance for possible losses
17.694.192 16.177.550
61
Persentase bagian BNI Syariah dalam BNI Syariah’s percentage shares in syndicated
pembiayaan sindikasi, dimana BNI Syariah financing, where BNI Syariah acts as the lead
bertindak sebagai pimpinan sindikasi adalah arranger, is as follows (unaudited):
sebagai berikut (tidak diaudit):
31 Desember/December 31,
2018 2017
% Partisipasi 39,91% 35,21% % Participation
62
1) Lihat Catatan 48 untuk rincian transaksi 1) Refer to Note 48 for details of related
dan saldo dengan pihak berelasi. party transactions and balances.
2) Tingkat marjin keuntungan murabahah per 2) The equivalent annual profit margin rate of
tahun berkisar antara setara 12,83% murabahah ranges from 12.83% to
sampai dengan 13,91% pada tahun 2018 13.91% in 2018 and 12.92% to 13.54% in
dan 12,92% sampai dengan 13,54% pada 2017.
tahun 2017.
2018 2017
2018 2017
63
2018 2017
7) Dalam laporan Batas Maksimum 7) Based on the Legal Lending Limit (BMPK)
Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank report submitted to Bank Indonesia as of
Indonesia pada tanggal-tanggal December 31, 2018 and 2017, there are
31 Desember 2018 dan 2017, tidak no murabahah receivables which violated
terdapat piutang murabahah yang or exceeded the Legal Lending Limit
melanggar atau melampaui ketentuan Regulation.
BMPK.
8) Rasio pembiayaan murabahah usaha 8) The ratio of murabahah small businesses
kecil terhadap jumlah pembiayaan financing to total murabahah financing
murabahah yang diberikan BNI Syariah given by BNI Syariah as of December 31,
per 31 Desember 2018 dan 2017 masing- 2018 and 2017 were 4.59% and 5.09%
masing adalah sebesar 4,59% dan 5,09% respectively (unaudited).
(tidak diaudit).
9) Pembiayaan pegawai untuk keperluan 9) Employee loan facility for the purpose of
kepemilikan rumah dan kendaraan purchase of house and motor vehicles are
bermotor diberikan dengan tingkat margin given with margin amounting to 3% per
sebesar 3% per tahun dengan jangka annum with a maximum period of 20
waktu maksimal 20 tahun untuk years for the purchase of house and 8
kepemilikan rumah dan 8 tahun untuk years for the purchase of motor vehicles.
pemilikan kendaraan bermotor. The repayment of the principal and its
Pembayaran kembali (repayment) margin is done through financing affiliated
dilakukan dengan cara angsuran setiap account.
bulan melalui rekening affiliasi
pembiayaan
64
Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/
Current mention Substandard Doubtful Loss Total
Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/
Current mention Substandard Doubtful Loss Total
65
Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/
Current mention Substandard Doubtful Loss Total
31 Desember/December 31,
2018 2017
≤ 1 tahun 1.131.293 1.007.177 ≤ 1 year
> 1 - 5 tahun 160.640 179.898 > 1 - 5 years
> 5 tahun 272.350 315.774 > 5 years
1.564.283 1.502.849
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (62.681) (41.891) Less: Allowance for possible losses
1.501.602 1.460.958
66
31 Desember/December 31,
2018 2017
1.564.283 1.502.849
Dikurangi: Cadangan kerugian
Penurunan nilai (62.681) (41.891) Less: Allowance for possible losses
1.501.602 1.460.958
67
1) Lihat Catatan 48 untuk rincian transaksi 1) Refer to Note 48 for details of related
dan saldo dengan pihak berelasi. party transactions and balances.
2) Perubahan cadangan kerugian pinjaman 2) The changes in the allowance for possible
qardh adalah sebagai berikut: losses of funds of qardh are as follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Pinjaman qardh yang telah Funds of qardh which were written off by
dihapusbukukan oleh Bank dicatat secara the Bank are recorded as extra-comtable
ekstra-comtabel di dalam rekening in the administrative account.
administratif.
3) Jumlah minimum cadangan kerugian yang 3) The minimum amount of allowance for
wajib dibentuk pada tanggal-tanggal possible losses that should be provided as
31 Desember 2018 dan 2017 telah sesuai on December 31, 2018 and 2017 is in
dengan ketentuan Bank Indonesia dan compliance with Bank Indonesia and
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Financial Service Authority (OJK)
regulation.
Manajemen Bank berpendapat bahwa Management believes that the allowance
cadangan kerugian pinjaman qardh yang for fund of qardh losses is adequate.
dibentuk telah memadai.
31 Desember/December 31,
2018 2017
NPF - Bruto 52.431 35.437 NPF - Gross
Persentase 3,35% 2,36% Percentage
68
5) Dalam laporan Batas Maksimum 5) Based on the Legal Lending Limit (BMPK)
Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank report submitted to Bank Indonesia as of
Indonesia pada tanggal-tanggal December 31, 2018 and 2017, there are
31 Desember 2018 dan 2017, tidak no funds of qardh which violated or
terdapat pinjaman qardh yang melanggar exceeded the Legal Lending Limit
atau melampaui ketentuan BMPK. Regulation.
Nasabah dimungkinkan memperoleh PKE Debtor is allowed to have both PKE and
dan Rahn secara bersamaan dengan Rahn's facilities with total outstanding
jumlah saldo secara keseluruhan dibawah below Rp250 million and total PKE
Rp250 juta dan jumlah saldo PKE balance maximum at Rp150 million.
maksimum sebesar Rp150 juta.
Manajemen yakin bahwa efek dari Management believes that the effect of
permintaan Bank Indonesia ini tidak akan Bank Indonesia’s request would not have
mempunyai dampak material terhadap any material impact to the financial
laporan keuangan untuk tahun yang statements for the year ended December
berakhir pada tanggal-tanggal 31, 2018 and 2017.
31 Desember 2018 dan 2017.
7) Rasio pembiayaan qardh usaha kecil 7) The small scale funds of qardh to total
terhadap jumlah pembiayaan qardh yang funds of qardh ratio for BNI Syariah as of
diberikan BNI Syariah per 31 Desember December 31, 2018 and 2017 was 0.04%
2018 dan 2017 masing-masing adalah and 0.04%, respectively (unaudited).
sebesar 0,04% dan 0,04% (tidak diaudit).
8) Bank memiliki agunan atas pinjaman 8) The Bank holds collateral against funds of
qardh dalam bentuk kas, deposito, qardh in the form of cash, deposits,
agunan yang diikat dengan hipotik, registered mortgages, guarantees and
garansi serta jaminan dalam bentuk aset other registered securities over assets.
lainnya.
9) Dana pinjaman qardh bersumber dari 9) Funds of qardh is derived from the Bank’s
modal Bank dan simpanan pihak ketiga. capital and third party funds. Funds of
Pinjaman qardh ini merupakan pemberian qardh represent loans to customers who
pinjaman dari Bank kepada nasabah yang are used to such as hajj bridging loan,
digunakan untuk dana talangan haji, Rahn Rahn and Islamic card financing.
dan pembiayaan Islamic card.
10) Fasilitas pinjaman pegawai berupa dana 10) Employee loan facility in the form of
talangan yang diberikan kepada seluruh brindging fund is given to all employees
pegawai dengan tingkat imbalan 0% - 4% with rate of return ranging from 0% to 4%
per tahun yang ditujukan untuk multiguna
per annum for multipurposes with period
dengan jangka waktu berkisar 1 bulan
hingga 20 tahun. Pembayaran pokok ranging from 1 month to 20 years. The
pembiayaan dan imbalan dilunasi melalui repayment of the principal and its margin
pemotongan gaji setiap bulan. is done through monthly payroll
deductions.
69
31 Desember/December 31,
2018 2017
949.077 888.794
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (15.528) (18.680) Less: Allowance for possible losses
933.549 870.114
Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/
Current mention Substandard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Jasa usaha 638.128 6.482 14.685 434 2.744 662.473 Business services
Perdagangan, Trading,
restoran restaurant
dan hotel 276.603 - - - - 276.603 and hotel
Sosial/masyarakat 1.263 - - - - 1.263 Social/public
Industri 1.238 - - - - 1.238 Manufacturing
Konstruksi 500 - - - - 500 Construction
Pertanian 7.000 - - - - 7.000 Agriculture
Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/
Current mention Substandard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Jasa usaha 785.772 22.169 939 - 7.590 816.470 Business services
Perdagangan, Trading,
restoran restaurant
dan hotel 44.524 - 8.491 - - 53.015 and hotel
Sosial/masyarakat 11.393 - - - - 11.393 Social/public
Industri 4.524 1.116 - - - 5.640 Manufacturing
Listrik, gas dan air 1.570 - - - - 1.570 Electricity, gas and water
Konstruksi 40 - - - 666 706 Construction
70
31 Desember/December 31,
2018 2017
Rupiah Rupiah
≤ 1 tahun 316.430 10.383 ≤ 1 year
> 1 - 5 tahun 487.256 654.780 > 1 - 5 years
> 5 tahun 145.391 223.631 > 5 years
949.077 888.794
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (15.528) (18.680) Less: Allowance for possible losses
933.549 870.114
31 Desember/December 31,
2018 2017
Rupiah Rupiah
≤ 1 bulan 37.403 4.013 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 20.237 7.294 > 1 - 3 months
> 3 - 12 bulan 315.840 77.096 > 3 - 12 months
> 1 - 5 tahun 533.179 713.347 > 1 - 5 years
> 5 tahun 42.418 87.044 > 5 years
949.077 888.794
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (15.528) (18.680) Less: Allowance for possible losses
933.549 870.114
1) Lihat Catatan 48 untuk rincian transaksi 1) Refer to Note 48 for details of related party
dan saldo dengan pihak berelasi. transactions and balances.
3) Tingkat bagi hasil pembiayaan 3) The equivalent annual profit sharing rate
mudharabah yang diterima berkisar antara of mudharabah financing ranges from
setara 12,57% sampai dengan 14,07% 12.57% to 14.07% in 2018 and 12.73% to
pada tahun 2018 dan 12,73% sampai 13.19% in 2017.
dengan 13,19% pada tahun 2017
71
31 Desember/December 31,
2018 2017
72
8) Dalam laporan Batas Maksimum 8) Based on the Legal Lending Limit (BMPK)
Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank report submitted to Bank Indonesia as of
Indonesia pada tanggal-tanggal December 31, 2018 and 2017, there are
31 Desember 2018 dan 2017, tidak no mudharabah financing which violated
terdapat pembiayaan mudharabah yang or exceeded the Legal Lending Limit
melanggar atau melampaui ketentuan Regulation.
BMPK.
31 Desember/December 31,
2018 2017
Pihak ketiga 5.347.613 3.646.305 Third parties
Pihak berelasi (Catatan 48) 1.978.051 939.904 Related parties (Note 48)
7.325.664 4.586.209
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan Nilai (218.728) (141.333) Less: Allowance for possible losses
7.106.936 4.444.876
Rupiah Rupiah
Jasa usaha 1.092.135 74.900 - - 21.448 1.188.483 Business services
Sosial/masyarakat 1.077.135 60.472 - 2.173 2.080 1.141.860 Social/public
Listrik, gas dan air 1.097.265 178 - - - 1.097.443 Electricity, gas and water
Perdagangan, Trading,
restoran restaurant
dan hotel 976.390 99.300 978 - 17.467 1.094.135 and hotel
Industri 836.825 10.995 21.386 536 2.761 872.503 Manufacturing
Konstruksi 702.595 22.255 812 1.563 9.300 736.525 Construction
Pengangkutan, Transportation,
pergudangan dan warehousing and
telekomunikasi 584.156 720 - 687 7.544 593.107 telecommunication
Pertanian 366.085 4.051 - - 4.645 374.781 Agriculture
Pertambangan 56.952 - - - 350 57.302 Mining
169.525 - - - - 169.525
73
Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/
Current mention Substandard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah
Perdagangan, Trading,
restoran restaurant
dan hotel 736.449 57.007 818 32.276 5.803 832.353 and hotel
Listrik, gas dan air 774.638 - - - 2.838 777.476 Electricity, gas and water
Jasa usaha 632.058 69.220 19.029 - 3.678 723.985 Business services
Konstruksi 642.160 12.335 - 4.264 11.100 669.859 Construction
Industri 535.424 1.657 947 891 3.109 542.028 Manufacturing
Sosial/masyarakat 404.710 8.331 - - 1.152 414.193 Social/public
Pengangkutan, Transportation,
pergudangan dan warehousing and
telekomunikasi 170.697 - - - - 170.697 telecommunication
Pertanian 69.060 810 - 58 1.032 70.960 Agriculture
Pertambangan 50.720 - - 217 - 50.937 Mining
Lain-lain 154.447 44.224 - - - 198.671 Others
135.050 - - - - 135.050
31 Desember/December 31,
2018 2017
Rupiah Rupiah
≤ 1 tahun 2.127.384 950.059 ≤ 1 year
> 1 - 5 tahun 2.047.042 1.339.826 > 1 - 5 years
> 5 tahun 2.981.713 2.161.274 > 5 years
7.156.139 4.451.159
169.525 135.050
7.325.664 4.586.209
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (218.728) (141.333) Less: Allowance of possible losses
7.106.936 4.444.876
74
31 Desember/December 31,
2018 2017
Rupiah Rupiah
≤ 1 bulan 260.253 362.615 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 981.785 439.176 > 1 - 3 months
> 3 - 12 bulan 1.022.853 746.001 > 3 - 12 months
> 1 - 5 tahun 2.013.840 1.442.228 > 1 - 5 years
> 5 tahun 2.877.408 1.461.139 > 5 years
7.156.139 4.451.159
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
≤ 1 bulan - 1.705 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 11.461 - > 1 - 3 months
> 3 - 12 bulan 12.805 33.188 > 3 - 12 months
> 1 - 5 tahun 2.442 3.974 > 1 - 5 years
> 5 tahun 142.817 96.183 > 1 - 5 years
169.525 135.050
7.325.664 4.586.209
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (218.728) (141.333) Less: Allowance of possible losses
7.106.936 4.444.876
75
31 Desember/December 31,
2018 2017
% Partisipasi 7,82%-23,09% 7,72%-11,63% % Participation
Persentase bagian BNI Syariah dalam BNI Syariah’s percentage shares in syndicated
pembiayaan sindikasi, dimana BNI Syariah financing, where BNI Syariah acts as the lead
bertindak sebagai pimpinan sindikasi adalah arranger, is as follows (unaudited):
sebagai berikut (tidak diaudit):
31 Desember/December 31,
2018 2017
1) Lihat Catatan 48 untuk rincian transaksi 1) Refer to Note 48 for details of related
dan saldo dengan pihak berelasi. party transactions and balances.
2) Tingkat bagi hasil pembiayaan 2) The equivalent annual profit sharing rate
musyarakah berkisar antara setara 8,49% of musyarakah financing ranges from
sampai dengan 9,59% pada tahun 2018 8.49% to 9.59% in 2018 and 9.60% to
dan setara 9,60% sampai dengan 10,89% 10.89% in 2017.
pada tahun 2017.
2018 2017
Saldo awal 141.333 105.285 Beginning balance
Penyisihan selama Provisions during the
tahun berjalan (Catatan 42) 102.988 161.634 year (Note 42)
Penerimaan kembali
hapus buku 16.877 28.058 Recovery of write offs
Penghapusbukuan selama tahun
berjalan (42.251) (154.097) Written off during the year
Hasil klaim - (280) Claim results
Selisih kurs (219) 733 Exchange rate differences
Saldo akhir 218.728 141.333 Ending balance
76
2017 2016
NPF - Bruto 93.730 87.212 NPF - Gross
Persentase 1,28% 1,90% Percentage
7) Dalam laporan Batas Maksimum 7) Based on the Legal Lending Limit (BMPK)
Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank report submitted to Bank Indonesia as of
Indonesia pada tanggal-tanggal December 31, 2018 and 2017, there are
31 Desember 2018 dan 2017, tidak no musyarakah financing which violated or
terdapat pembiayaan musyarakah yang exceeded the Legal Lending Limit
melanggar atau melampaui ketentuan Regulation.
BMPK.
8) Rasio pembiayaan musyarakah usaha 8) The ratio of musyarakah small businesses
kecil terhadap jumlah pembiayaan financing to total musyarakah financing
musyarakah yang diberikan BNI Syariah given by BNI Syariah as of December 31,
per 31 Desember 2018 dan 2017 masing- 2018 and 2017 were 0.18% and 0.38%,
masing adalah sebesar 0,18% dan 0,38% respectively (unaudited).
(tidak diaudit).
77
2018 2017
Lancar 52.137 15.912 Current
Dikurangi:Cadangan kerugian
penurunan nilai (521) (159) Less: Allowance for possible losses
51.616 15.753
2018 2017
Pihak berelasi (Catatan 48) 41.170 15.912 Related parties (Note 48)
52.137 15.912
Dikurangi:Cadangan kerugian
penurunan nilai (521) (159) Less: Allowance for possible losses
51.616 15.753
Perubahan cadangan kerugian tagihan lainnya The changes of allowance for possible losses
adalah sebagai berikut: on other bills are as follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Saldo awal 159 49 Beginning balance
Cadangan selama Provisions during the
tahun berjalan (Catatan 42) 375 110 year (Note 42)
Selisih Kurs (13) - Exchange rate differences
Saldo Akhir 521 159 Ending Balance
Manajemen berpendapat bahwa jumlah Management believes that the allowance for
cadangan kerugian tagihan akseptasi yang possible losses on acceptances receivable is
dibentuk telah memadai. adequate.
\
14. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH - 14. ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH - NET
NETO
31 Desember/December 31,
2018 2017
Pihak ketiga 344.457 51.934 Third parties
Pihak berelasi 242 215 Related parties
344.699 52.149
78
14. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH - 14. ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH - NET
NETO (lanjutan) (continued)
Sumber dana Ijarah multijasa adalah modal Funds of ijarah multi services is derived from
Bank dan simpanan dana pihak ketiga. Ijarah the Bank’s capital and third party funds. Ijarah
mutijasa sebagian besar terdiri dari multi services mostly represents ijarah
pembiayaan ijarah untuk tujuan pendidikan, financing for educational purpose, hajj bridging
talangan haji, dan lain-lain. loan, etc.
Jumlah ijarah yang akan jatuh tempo dalam The amount of Ijarah that will be due in two
dua tahun terakhir adalah masing-masing years period amounts to Rp11,948 and
sebesar Rp11.948 dan Rp15.514 untuk tahun Rp15,514 for the year ended December 31,
yang berakhir pada tanggal-tanggal 2018 and 2017, respectively.
31 Desember 2018 dan 2017.
Total biaya peroehan 430.189 76.622 32.393 (1.280) 537.924 Total acquisition cost
Total biaya perolehan 430.189 105.997 32.393 (1.280) 567.299 Total acquisition cost
Total Akumulasi penyusutan 199.430 27.935 (6.688) (883) 219.794 Total accumulated depreciation
Nilai buku neto 230.759 78.062 39.081 (397) 347.505 Net book value
79
Nilai buku neto 214.585 16.308 - (134) 230.759 Net book value
Rincian keuntungan/(kerugian) penjualan aset Details of gain/(loss) on sale of fixed assets are as
tetap adalah sebagai berikut: follows:
2018 2017
Keuntungan/(Kerugian) 94 40 Gain/(Loss)
Jumlah beban penyusutan aset tetap sebesar The balances of depreciation charged to profit and
Rp27.935 dan Rp30.754 (Catatan 41) masing- loss amounting to Rp27,935 and Rp30,754 (Note
masing pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017. 41) for the year ended December 31, 2018 and
2017, respectively.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat Management believes that there is no impairment
penurunan nilai aset tetap selama tahun berjalan of fixed assets owned by the Bank during the year
karena manajemen berpendapat bahwa nilai because management believes that the carrying
tercatat aset tetap tidak melebihi estimasi nilai yang amounts of fixed assets do not exceed the
dapat diperoleh kembali. estimated recoverable amount.
Nilai bruto dari aset tetap yang telah disusutkan As of December 31, 2018 and 2017, the gross
penuh dan masih digunakan pada tanggal-tanggal value of fixed assets which have been fully
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing depreciated and still being used amounted to
adalah sebesar Rp156.745 dan Rp136.486. Rp156,745 and Rp136,486 respectively.
Bank telah mengasuransikan aset tetap (tidak The Bank has insured its fixed assets (except for
termasuk hak atas tanah) kepada PT Asuransi landrights) with PT Asuransi Tripakarta, Asuransi
Tripakarta, Asuransi Sinarmas Syariah, dan Sinarmas Syariah, and Asuransi Takaful Umum to
Asuransi Takaful Umum untuk menutup cover possible losses against fire, theft and other
kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, risks on December 31, 2018 amounted to
pencurian dan risiko lainnya pada tanggal Rp430,697 (2017:Rp355,911).
31 Desember 2018 senilai Rp430.697 (2017:
Rp355.911).
80
31 Desember/
December 2018
Nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki Bank There is no significant difference between fair value
pada tanggal 31 Desember 2018 tidak berbeda and carrying value of land and building owned by
jauh dengan nilai tercatat karena Bank melakukan the Bank as of December 31, 2018 because the
penilaian pada tanah dan bangunan pada tanggal Bank perform revaluation over land and buildings
30 September 2018. on September 30, 2018.
Pada tanggal 30 September 2015, Bank On September 30, 2015, the Bank changed their
melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas accounting policy of land and buildings from cost
tanah dan bangunan dari sebelumnya model to revaluation model.
menggunakan model biaya menjadi model
revaluasi.
Pada tanggal 30 September 2018, penilaian atas At September 30, 2018, the valuations of land and
tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai buildings are performed by KJPP Rengganis,
independen eksternal yaitu, KJPP Rengganis, Hamid dan Rekan, an external independent
Hamid dan Rekan. appraisal.
Penilaian dilakukan setiap tiga tahun berdasarkan Valuations are performed every three years based
Standar Penilaian Indonesia, ditentukan on Indonesian Valuation Standards, based on
berdasarkan transaksi pasar terkini dan dilakukan reference to recent market transactions done on
dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode arm’s length terms. The valuation method used are
penilaian yang dipakai adalah metode data pasar market data approach and cost approach.
dan metode biaya. Elemen-elemen yang digunakan Elements used in data comparison to determine
dalam perbandingan data untuk menentukan nilai fair value of assets are as follows:
wajar aset antara lain:
a) Jenis dan hak yang melekat pada properti, a) Type and right on property,
b) Kondisi pasar, b) Market condition,
c) Lokasi, c) Location,
d) Karakteristik fisik, d) Physical characteristic,
e) Karakteristik tanah. e) Land characteristic.
81
Informasi mengenai penilaian kembali aset tetap Information on the revaluation of land and buildings
pada tanggal 30 September 2018 untuk kelompok as of September 30, 2018 located in Indonesia
aset tanah dan bangunan di Indonesia yang performed by the Bank are as follows:
dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Penilaian kembali yang dilakukan atas tanah The revaluation of land resulting increase in the
menghasilkan jumlah kenaikan nilai tercatat carrying amount of land amounting to Rp32,963
sebesar Rp32.963 yang dicatat sebagai which recognized as “Other Comprehensive
“Pendapatan Komprehensif Lain”. Income”.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi The revaluation of building resulting increase in the
bangunan dicatat sebesar Rp6.118. Kenaikan ini carrying amount of bulding amounting to Rp6,118.
terdiri dari kenaikan nilai bangunan yang dicatat The increase consist of the increase in the carrying
sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain” sebesar amount of building recognized in “Other
Rp7.000 dan penurunan nilai bangunan yang Comprehensive Income” amounting to Rp7,000
diakui sebagai beban tahun 2018 sebesar Rp882. and the decrease in the carrying amount of building
recognized in 2018 expenses amounting to Rp882.
Secara total kenaikan nilai tercatat yang timbul dari In total, the increases in the carrying amount of
revaluasi tanah dan bangunan dicatat sebagai land and buildings revaluation are recorded as
“Pendapatan Komprehensif Lain” adalah sebesar “Other Comprehensive Income” amounting to
Rp39.963. Penurunan nilai tercatat yang timbul dari Rp39.963. The decrease of carrying amount from
revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun 2018 revaluation is recorded as expenses in 2018
adalah sebesar Rp882. amounting to Rp882.
Tabel di bawah ini menganalisis instrumen non- The table below analyses non-financial instrument
keuangan yang dicatat pada nilai wajar is recorded at fair value, by level of valuation
berdasarkan tingkatan metode penilaian. method. The different levels of valuation method
Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian define as follows:
dijelaskan sebagai berikut:
• Tingkat 1 • Level 1
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dari pasar Quoted price (unadjusted) in active markets for
aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. identical assets or liabilities.
• Tingkat 2 • Level 2
Input selain harga yang dikutip dari pasar yang Input other than quoted prices included within
disertakan pada tingkat 1 yang dapat level 1 that are observable for asset and
diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik liabilities, either directly (that is, as a price) or
secara langsung (yaitu sebagai suatu harga) indirectly (derived from price).
atau secara tidak langsung (sebagai turunan
dari harga).
• Tingkat 3 • Level 3
Input untuk aset atau liabilitas yang tidak Input for asset or liability that are not based on
didasarkan pada data pasar yang dapat observable market data (unobservable inputs).
diobservasi (informasi yang tidak dapat
diobservasi).
82
Tabel di bawah ini menganalisis instrumen non- The table below analyses non-financial instrument
keuangan yang dicatat pada nilai wajar is recorded at fair value, by level of valuation
berdasarkan tingkatan metode penilaian. method. The different levels of valuation method
Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian define as follows:
dijelaskan sebagai berikut:
Pengukuran nilai wajar 31 Desember 2018 menggunakan:/
Fair value measurement as of December 31, 2018 using:
- 249.480 - 249.480
- 172.773 - 172.773
Tidak terdapat perpindahan antar tingkat selama There is no transfers between level during the year.
tahun berjalan.
Nilai wajar tingkat 2 dari tanah dan bangunan Level 2 fair values of land and buildings are
dihitung dengan menggunakan pendekatan calculated using the comparable market data
perbandingan harga pasar, estimasi biaya approach and cost reproduction or cost
reproduksi baru atau biaya pengganti baru. Harga replacement approach. The approximate market
pasar dari tanah dan bangunan yang paling prices of comparable land and buildings are
mendekati disesuaikan dengan perbedaan atribut adjusted for differences in key attributes such as
utama seperti ukuran aset, lokasi dan penggunaan property size, location and use of an asset. The
aset. Input yang paling signifikan dalam most significant input into this valuation approach is
pendekatan penilaian ini adalah asumsi harga per price per meter square assumptions.
meter.
Jika tanah dan bangunan dicatat sebesar harga If land and buildings are presented on historical
perolehan, maka per 31 Desember 2018 dan 2017 cost basis, as of December 31, 2018 and 2017, the
dicatat dalam jumlah sebagai berikut: amount would have been as follows:
31 Desember/
Year ended December 31,
2018 2017
83
31 Desember/December 31,
2018 2017
19.793 12.324
185.307 179.592
2018 2017
242.981 295.453
Dikurangi: Cadangan kerugian
penurunan nilai (49.391) (4.647) Less: Allowance for possible losses
193.590 290.806
Perubahan cadangan kerugian aset lain-lain adalah The changes of allowance for possible losses on
sebagai berikut: other assets are as follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
84
31 Desember/December 31,
2018 2017
44.892 33.150
Simpanan sementara merupakan simpanan untuk Temporary deposit is a deposit to record the
membukukan transaksi-transaksi yang berasal dari transactions that result from products and services
produk dan jasa yang disediakan Bank yang belum provided by the Bank that can not be processed
dapat diproses lebih lanjut menunggu berlakunya further waiting for the fulfilment of the conditions
kondisi (syarat dan ketentuan) untuk masing- (terms and conditions) for each product and
masing produk dan jasa tersebut. services.
19. BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN 19. UNDISTRIBUTED PROFIT SHARING
Akun ini merupakan bagi hasil yang belum This account represents the undistributed profit
dibagikan oleh Bank kepada shahibul maal atas sharing of the customer (shahibul maal) on the
bagian keuntungan hasil usaha Bank yang telah distribution of income generated by Bank from
disisihkan dari pengelolaan dana mudharabah. managing mudharabah funds.
Bagi hasil yang belum dibagikan Bank pada Undistributed profit sharing which has not been
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah distributed by the Bank as of December 31, 2018
sebagai berikut: and 2017, are as follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Deposito mudharabah 46.899 49.305 Mudharabah time deposits
Sukuk mudharabah yang diterbitkan - 4.436 Mudharabah sukuk issued
46.899 53.741
2018 2017
2.352.895 1.838.113
85
2018 2017
2.352.895 1.838.113
Giro wadiah merupakan giro wadiah Wadiah demand deposits represent wadiah
yaddhamanah yaitu titipan dana pihak lain yaddhamanah in which depositors are entitled
yang dapat diberikan bonus berdasarkan to receive bonuses in accordance with the
kebijakan Bank. Bank’s policy.
31 Desember/December 31,
2018 2017
6.482.550 4.132.674
31 Desember/December 31,
2018 2017
6.482.550 4.132.674
Tabungan wadiah merupakan simpanan dana Wadiah savings deposits represent deposits in
dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Rupiah and United States Dollar currency
Serikat yang dapat diberikan bonus which can be distributed with bonus with the
berdasarkan kebijakan Bank. Bank’s policy.
86
22. SIMPANAN DARI BANK LAIN 22. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
31 Desember/December 31,
2018 2017
Pihak ketiga 16.813 47.777 Third parties
31 Desember/December 31,
2018 2017
Rupiah 16.813 47.777 Rupiah
Simpanan dari bank lain yang ditempatkan Deposits from other banks represents wadiah
pada Bank merupakan simpanan giro wadiah demand deposits and wadiah saving deposits.
dan tabungan wadiah.
31 Desember/December 31,
2018 2017
48.353 8.325
3.784 7.587
52.137 15.912
31 Desember/December 31,
2018 2017
Biaya kantor 32.422 32.329 Office expenses
Pemasaran 18.287 24.439 Marketing
Lain-lain 1.798 510 Others
52.507 57.278
87
25. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN 25. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND
KONTINJENSI CONTINGENCIES
31 Desember/December 31,
2018 2017
Estimasi kerugian Estimated losses
atas komitmen from commitments
dan kontinjensi 845 1.071 and contigencies
Cadangan atas perkara hukum 455 455 Provision for legal cases
Total 1.300 1.526 Total
a. Perubahan cadangan atas perkara hukum a. The changes of the allowance for legal cases
adalah sebagai berikut: are as follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Saldo awal 455 455 Beginning balance
Cadangan selama tahun berjalan - - Provision during the year
Saldo akhir 455 455 Ending balance
2018 2017
Saldo awal 1.071 1.770 Beginning balance
Pembalikan cadangan selama Reversal provision during the
tahun berjalan (Catatan 42) (215) (691) year (Note 42)
Selisih kurs (11) (8) Exchange rate difference
Saldo akhir 845 1.071 Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa jumlah Management believes that the allowance for
cadangan atas perkara hukum di atas telah legal cases are adequate.
memadai.
31 Desember/December 31,
2018 2017
29.156 25.904
88
2018 2017
(134.158) (102.061)
Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan The reconciliation between the Bank’s income
Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank tax expense with the calculation of the
sebelum beban pajak penghasilan dan tarif accounting income before income tax expense
pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: and the prevailing tax rate are as follows:
2018 2017
Laba sebelum beban pajak 550.238 408.747 Income before tax expense
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak The reconciliation between income before
penghasilan seperti yang tercantum dalam income tax as stated in the statement of profit
laporan laba rugi dan penghasilan or loss and other comprehensive income with
komprehensif lainnya dengan laba fiskal untuk taxable income for the years ended December
tahun yang berakhir pada tanggal 31, 2018 and 2017 is as follows:
31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai
berikut:
2018 2017
Laba sebelum pajak penghasilan 550.238 408.747 Income before tax
89
2018 2017
Beda tetap Permanent differences
Kenikmatan karyawan 11.352 8.437 Employee benefits in-kind
Keuntungan atas reksadana (31.078) (14.535) Gain on mutual fund
Lain-lain 6.119 5.596 Others
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun The calculation of income tax for the year
yang berakhir pada tanggal 31 Desember ended December 31, 2018 above is a
2018 di atas adalah suatu perhitungan preliminary estimate made for accounting
sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi purposes and are subject to change at the
dan dapat berubah pada saat Bank time the Bank submits its Annual Corporate
menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Income Tax Return (SPT) for the year 2018.
Tahunan tahun 2018.
Pajak penghasilan badan Bank untuk tahun Bank’s corporate income tax for the years
yang berakhir pada tanggal-tanggal ended December 31, 2018 and 2017 are
31 Desember 2018 dan 2017 telah dihitung calculated using the tax rate of 25%.
menggunakan tarif pajak 25%.
90
Manajemen Bank berpendapat bahwa aset The Bank’s management believes that
pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya deferred tax assets can be recovered in future
di masa pajak yang akan datang. taxable years.
91
31 Desember/December 31,
2018 2017
51.144 56.430
265.850 148.752
Pada tanggal 26 Mei 2015, Bank menerbitkan On May 26, 2015, Bank issued Mudharabah
sukuk Mudharabah yang tercatat di Bursa Efek sukuk, listed on the Indonesia Stock Exchange,
Indonesia dengan jumlah nilai nominal Rp500 with a nominal value of Rp500 billion that will
milliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Mei mature on May 26, 2018. The indicative level of the
2018. Indikasi tingkat bagi hasil sukuk sukuk’s yield is 9.25% per annum. The revenue
Mudharabah adalah setara 9,25% per tahun. from profit-sharing is paid on quarterly basis, in
Pendapatan bagi hasil dibayarkan setiap accordance with the payment date of Sukuk
triwulanan, sesuai dengan tanggal pembayaran Mudharabah’s profit-sharing. The first payment
pendapatan bagi hasil sukuk Mudharabah. Mudharabah Sukuk revenue profit-sharing was
Pembayaran pendapatan bagi hasil sukuk distributed on August 26, 2015, while the last
Mudharabah pertama dilakukan pada tanggal payment of the revenue will be distributed on May
26 Agustus 2015, sedangkan pembayaran 26, 2018. On May 26, 2018 will also be the date of
pendapatan bagi hasil sukuk Mudharabah terakhir the repayment of Mudharabah sukuk fund. All of
sekaligus jatuh tempo sukuk Mudharabah adalah the funds generated from the issuance of the
tanggal 26 Mei 2018. Tanggal 26 Mei 2018 juga Mudharabah Sukuk, after being deducted by all of
merupakan Tanggal Pembayaran Kembali Dana the emission costs, will be used entirely to support
Sukuk Mudharabah. Seluruh dana yang diperoleh the sharia financing activities, such as consumer
dari Penawaran Umum Sukuk Mudharabah ini, financing, productive financing, and micro
setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan financing, as a part of the Bank business activities.
digunakan untuk mengembangkan kegiatan
pembiayaan syariah meliputi pembiayaan
konsumtif, pembiayaan produktif, dan pembiayaan
mikro yang merupakan bagian dari kegiatan usaha
Bank.
Sukuk Mudharabah yang diterbitkan diakui The value of the issued Mudharabah Sukuk is
sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang terjadi recognized at its nominal value. All costs for the
sehubungan dengan penerbitan sukuk dicatat issuance process of the sukuk is separately
secara terpisah sebagai biaya yang ditangguhkan recorded as deferred expenses and will be
dan diamortisasi secara garis lurus selama jangka amortized using straight line method during the
waktu Sukuk Mudharabah. Jumlah biaya yang period of Mudharabah Sukuk. The total expenses
diamortisasi pada 31 Desember 2018 dan that is amortized during December 31, 2018 and
31 Desember 2017 adalah sebesar RpNihil dan December 31, 2017 is RpNil and Rp507,
Rp507. respectively.
92
28. SUKUK MUDHARABAH YANG DITERBITKAN 28. MUDHARABAH SUKUK ISSUED (continued)
(lanjutan)
The profit-sharing principle uses revenue-sharing
Prinsip pembagian hasil usaha menggunakan principles from the revenue generated from cash-
prinsip revenue sharing yaitu pendapatan yang revenue from all portfolios based on the calculation
diperoleh dari pendapatan kas seluruh portofolio of portfolios allocation as 5 (five) times of the
yang dihitung berdasarkan alokasi portofolio Sukuk Mudharabah funds in Rupiah currency
sebesar 5 (lima) kali Dana Sukuk Mudharabah owned by the Bank.
dalam mata uang Rupiah yang dimiliki Bank.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (‘BRI’)
ditunjuk sebagai Wali Amanat dalam penerbitan was appointed as the Trustee of the Mudharabah
Sukuk Mudharabah ini. BRI adalah pihak yang Sukuk issuance. BRI is indirectly-affiliated party of
terafiliasi secara tidak langsung dengan Bank the Bank through the share ownership by the
melalui kepemilikan saham oleh Negara Republik Republic of Indonesia.
Indonesia.
Pada tanggal 26 Mei 2018 Sukuk Mudharabah As of 26 May 2018 Mudharbah Sukuk Issued has
yang diterbitkan telah jatuh tempo dan dilunasi. matured and paid off.
a. Berdasarkan jenis, mata uang dan jangka a. By type, currency and period
waktu
31 Desember/December31, 2017
Pemeringkat/
Saldo/ Peringkat/ Rating Jangkawaktu/
Balance Rating Company Period
Rupiah Rupiah
Sukuk Mudharabah 500.000 id AA+(Sy) Pefindo 3 tahun/year Mudharabah Sukuk
Selama periode Sukuk Mudharabah, kecuali During the Sukuk Mudharabah period, unless prior
mendapatkan persetujuan tertulis dari Wali written consent of Trustee is obtained, the Bank is
Amanat, Bank tidak diperkenankan melakukan hal- not allowed to carry-out the following, among
hal berikut, diantaranya: others:
a. Menggunakan sebagian besar maupun a. Use a portion or all of the Bank’s current and
seluruh pendapatan atau harta kekayaan Bank future income or assets for other than the
yang ada pada saat ini maupun di masa yang Bank’s main business activities.
akan datang di luar kegiatan usaha Bank.
93
28. SUKUK MUDHARABAH YANG DITERBITKAN 28. MUDHARABAH SUKUK ISSUED (continued)
(lanjutan)
Selama periode Sukuk Mudharabah, kecuali During the Sukuk Mudharabah period, unless prior
mendapatkan persetujuan tertulis dari Wali written consent of Trustee is obtained, the Bank is
Amanat, Bank tidak diperkenankan melakukan hal- not allowed to carry-out the following, among
hal berikut, diantaranya (lanjutan): others (continued):
c. Mengurangi modal dasar dan modal disetor c. Reduce its authorized and paid-up share
kecuali jika pengurangan tersebut dilakukan capital, unless the reduction is done based on
atas dasar permintaan/perintah dari a request/command from the government of
Pemerintah Republik Indonesia dan/atau the Republic of Indonesia and/or other
otoritas yang berwenang (termasuk tetapi tidak authorized institutions (including, but not
terbatas pada Bank Indonesia, Otoritas Jasa limited to, Bank of Indonesia, Financial
Keuangan, Menteri Keuangan Negara Services Authority, the Minister of Finance of
Republik Indonesia dan/atau otoritas moneter the Republic of Indonesia and/or monetary
di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan authority in accordance with the applicable
yang berlaku di Negara Republik Indonesia). regulations in the Republic of Indonesia).
i. Semua syarat dan kondisi Sukuk entitas i. All Mudharabah Sukuk’s terms and
Mudharabah dalam Perjanjian conditions as stipulated in the agreement
Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah dan and any other related documents are still
dokumen lain yang berkaitan tetap berlaku valid and completely bind the surviving
dan mengikat sepenuhnya perusahaan company, in case the Bank is not the
penerus (surviving company), dan dalam surviving company, the surviving
hal Bank bukan merupakan perusahaan company has to have enough assets and
penerus, dan perusahaan penerus tersebut adequate ability to guarantee the
memiliki aktiva dan kemampuan yang payment of the Mudharabah Sukuk;
memadai untuk menjamin pembayaran
Sukuk Mudharabah;
ii. One of the surviving company’s
ii. Perusahaan penerus tersebut salah satu businesses has to operate in the banking
bidang usahanya adalah bergerak dalam sector, therefore it is enough for the Bank
bidang perbankan maka Bank cukup to inform the trustee of the changes.
menyampaikan pemberitahuan kepada wali
amanat.
e. Mempertahankan tingkat kesehatan Bank e. Maintain the overall condition and soundness
minimal berada dalam peringkat komposit 3 of the bank to be at composite 3 rating, at the
(tiga) yang tergolong “Cukup Baik” sesuai minimum, which is categorized as “Good
penilaian internal berdasarkan peraturan Enough”, according to the internal assessment
perbankan yang berlaku. based on the prevailing banking regulations.
Pada tanggal 31 Desember 2017, Bank telah As of 31 December 2017, the Bank has complied
mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan with all important covenants as required in the
dengan penerbitan Sukuk Mudharabah. terms of issuance of Sukuk Mudharabah.
94
31 Desember/December 31,
2018 2017
Bukan Bank Non-Bank
Pihak ketiga 957.683 601.164 Third parties
Pihak berelasi (Catatan 48) 218.109 332.000 Related parties (Note 48)
1.175.792 933.164
Bank Bank
Pihak ketiga 24.314 21.739 Third parties
1.200.106 954.903
c. Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk c. The ratio and average rate of profit sharing for
giro mudharabah untuk tahun yang berakhir mudharabah demand deposits for the years
pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah ended December 31, 2018 and 2017, are as
sebagai berikut: follows:
Tingkat
bagi hasil (%)/
Nisbah (%)/ Profit sharing
Ratio (%) rate (%)
3 : 97 0,28
3: 97 0,31
d. Giro mudharabah yang dijadikan jaminan atas d. Mudharabah demand deposits that were used
piutang dan pembiayaan yang diberikan oleh as collateral for the Bank’s receivables and
Bank adalah sebesar Rp66.142 pada tanggal financing amounted to Rp66,142 to as of
31 Desember 2018 (2017: Rp259.679) (tidak December 31, 2018 (2017: Rp259,679)
diaudit). (unaudited).
95
2018 2017
9.802.866 8.254.396
Bank Bank
Tabungan iB Bisnis 92.136 118.288 iB Savings Business
Tabungan iB Syariahplus 17.581 25.646 iB Savings Shariaplus
109.717 143.934
9.912.583 8.398.330
31 Desember/December 31,
2018 2017
9.802.866 8.254.396
Bank Bank
Pihak ketiga 109.717 143.934 Third parties
9.912.583 8.398.330
31 Desember/December 31,
2018 2017
96
e. Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk e. The ratio and average rate of profit sharing for
tabungan mudharabah untuk tahun yang mudharabah savings deposits for the years
berakhir pada 31 Desember 2018 dan 2017 ended December 31, 2018 and 2017 ranges
berkisar sebagai berikut: as follows:
Tingkat
bagi hasil (%)/
Nisbah (%)/ Profit sharing
Ratio (%) rate (%)
1 : 99 - 40 : 60 0,09% - 3,68%
Tingkat
bagi hasil (%)/
Nisbah (%)/ Profit sharing
Ratio (%) rate (%)
1: 99 - 40 : 60 0,10% - 4,08%
f. Tabungan mudharabah yang dijadikan f. Mudharabah saving deposits that were used
jaminan atas piutang dan pembiayaan yang as collateral for the Bank’s receivables and
diberikan oleh Bank masing-masing sebesar financing amounted to Rp247,781 as of
Rp247.781 pada tanggal 31 Desember 2018 December 31, 2018 (2017: Rp390,016)
(2017: Rp390.016) (tidak diaudit). (unaudited).
31 Desember/December 31,
2018 2017
15.682.417 14.220.944
Bank Bank
Pihak ketiga 224.073 328.255 Third parties
15.906.490 14.549.199
97
31 Desember/December 31,
2018 2017
15.906.490 14.549.199
31 Desember/December 31,
2018 2017
15.682.417 14.220.944
Bank Bank
1 bulan 18.100 60.100 1 month
3 bulan 124.052 126.152 3 months
6 bulan 82 32 6 months
12 bulan 81.839 141.971 12 months
224.073 328.255
15.906.490 14.549.199
31 Desember/December 31,
2018 2017
15.682.417 14.220.944
Bank Bank
≤ 1 bulan 78.702 165.502 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 123.840 127.250 > 1 - 3 months
> 3 - 12 bulan 21.531 35.503 > 3 - 12 months
> 12 bulan - - > 12 months
224.073 328.255
15.906.490 14.549.199
98
e. Deposito mudharabah yang dijadikan jaminan e. Mudharabah time deposits that were used as
atas piutang dan pembiayaan yang diberikan collateral for the Bank’s receivables and
oleh Bank masing-masing berjumlah financing amounted to Rp330,957 as of
Rp330.957 pada tanggal 31 Desember 2018 December 31, 2018 (2017: Rp186,739)
(2017: Rp186.739) (tidak diaudit). (unaudited).
g. Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk g. The ratio and average rate of profit sharing for
deposito mudharabah untuk tahun yang mudharabah time deposits for the years ended
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan December 31, 2018 and 2017, are as follows:
2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, 2018 December 31, 2017
Tingkat Tingkat
bagi hasil(%)/ bagi hasil(%)/
Nisbah (%)/ Profit sharing Nisbah (%)/ Profit sharing
Ratio (%) rate (%) Ratio (%) rate (%)
Berdasarkan Akta Pendirian No.160 yang dibuat Based on the Deed of Establishment No. 160 dated
dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Notaris March 22, 2010 of Notary Aulia Taufani, S.H.,
Sutjipto, S.H., tanggal 22 Maret 2010, modal dasar substitute of Notary Sutjipto, S.H., BNI Syariah’s
BNI Syariah adalah sebesar Rp4.004.000.000.000 authorized capital amounted to
(nilai penuh) yang terdiri atas 4.004.000 (nilai Rp4,004,000,000,000 (full amount) consisting of
penuh) lembar saham dengan nilai nominal 4,004,000 (full amount) shares with a nominal
Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham. Modal value of Rp1,000,000 (full amount) per share. The
ditempatkan dan disetor penuh terdiri atas capital issued and fully paid consists of 1,001,000
1.001.000 (nilai penuh) lembar saham dengan (full amount) shares consisting of Rp1,000,000,000
rincian sebesar Rp1.000.000.000 (nilai penuh) (full amount) in the form of transfer of cash of
merupakan setoran tunai PT BNI Life Insurance PT BNI Life Insurance and Rp1,000,000,000,000
dan sebesar Rp1.000.000.000.000 (nilai penuh) (full amount) in the form of transfer of assets,
dalam bentuk transfer aset, liabilitas dan dana liabilities, and temporary syirkah funds which were
syirkah temporer yang berasal dari UUS BNI. Tidak derived from UUS BNI. There is no difference
terdapat perbedaan antara nilai buku dan nilai between the book value and fair value of assets,
wajar atas aset, liabilitas dan dana syirkah liabillites and temporary syirkah funds which were
temporer yang ditransfer oleh PT Bank Negara transferred by PT Bank Negara Indonesia
Indonesia (Persero) Tbk. (Persero) Tbk.
99
Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Based on the Decision from Shareholders in
sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang replacement of the Shareholders’ Extraordinary
Saham Luar Biasa BNI Syariah pada tanggal General Meeting of BNI Syariah on December 29,
29 Desember 2017, PT Bank Negara Indonesia 2017, PT Bank Negara Indonesia Tbk increased its
(Persero) Tbk menambah modal ditempatkan dan capital issued and fully paid-in capital by
disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000.000 (nilai Rp1,000,000,000,000 (full amount), in cash by
penuh), secara tunai dengan mengeluarkan saham issuing shares of authorized capital of 1,000,000
dari modal dasar sejumlah 1.000.000 lembar shares with par value of Rp1,000,000 (full amount)
saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai per share
penuh) per saham.
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal The composition of the Bank’s shareholders as of
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah Desember 31, 2018 and December 31, 2017 are
sebagai berikut: as follows:
Jumlah saham
ditempatkan dan Persentase
disetor penuh/ pemilikan/ Jumlah modal/
Issued and fully Ownership Amount of
Pemegang saham paid stock percentage capital Shareholders
Cadangan wajib pada awalnya dibentuk dalam The Legal reserves are originally provided in
rangka memenuhi ketentuan pasal 61 ayat (1) accordance with Indonesian Limited Liability
Undang-undang No. 1/1995 mengenai Perseroan Company Law No. 1/1995 article 61 paragraph (1)
Terbatas (kemudian diganti dengan Undang- (later superseeded by Limited Liability Company
undang Perseroan Terbatas No. 40/2007), yang Law No. 40/2007), which requires Indonesian
mengharuskan perusahaan Indonesia untuk companies to set up a legal reserve amounting to
membuat penyisihan cadangan wajib sebesar at least 20% of the issued and paid-up share
sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang capital. This particular law does not regulate the
ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang period of time in relation to the provision of such
tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk reserves.
pembentukan cadangan tersebut.
100
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Based on the Annual General Meeting of
Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Shareholders as stated in deed No. 6 dated March
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 6 6, 2017 of Notary Fathiah Helmi, S.H., the
tanggal 6 Maret 2017 dari Notaris Fathiah Helmi, shareholders agreed to appropriate Rp57,297 into
S.H., pemegang saham menyetujui untuk the Bank's statutory reserve.
menetapkan Rp57.297 sebagai dana cadangan
wajib Bank.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Based on the Annual General Meeting of
Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Shareholders as stated in deed No. 104 dated April
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 27, 2018 of Notary Farhiah Helmi, S.H., the
104 tanggal 27 April 2018 dari Notaris Fathiah shareholders agreed to appropriate Rp100,000 into
Helmi, S.H., pemegang saham menyetujui untuk the Bank's statutory reserve.
menetapkan Rp100.000 sebagai dana cadangan
wajib bank.
34. PENDAPATAN DARI JUAL BELI 34. INCOME FROM SALES AND PURCHASES
2018 2017
Pendapatan murabahah 2.212.338 2.090.204 Income from murabahah
35. PENDAPATAN DARI BAGI HASIL 35. INCOME FROM PROFIT SHARING
2018 2017
Pendapatan Bagi Hasil musyarakah 498.757 336.154 Musyarakah profit sharing income
Pendapatan Bagi Hasil mudharabah 123.307 139.156 Mudharabah profit sharing income
622.064 475.310
36. PENDAPATAN DARI IJARAH - BERSIH 36. INCOME FROM IJARAH - NET
2018 2017
Pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik 104.885 305.617 Income from ijarah muntahiyah bittamlik
Pendapatan ijarah multijasa 11.302 57.054 Income from ijarah multi-services
Beban penyusutan aset yang diperoleh Depreciation expense
untuk ijarah (Catatan 14) (103.943) (305.617) of assets acquired for ijarah (Note 14)
12.244 57.054
101
37. PENDAPATAN USAHA UTAMA LAINNYA 37. OTHER MAIN OPERATING INCOME
2018 2017
Pendapatan bagi hasil investasi Profit sharing income from
pada surat berharga 508.578 367.827 investments in marketable securities
Pendapatan kas bagi hasil fee Profit sharing income from
ujroh anjak utang piutang 97.828 84.440 factoring of ujroh cash fee
Pendapatan operasional hasanah card 72.127 73.419 Operational income from hasanah card
Pendapatan bagi Profit sharing income
hasil penempatan pada bank lain 65.922 33.283 from placements with other banks
Pendapatan fee rahn 580 937 Fee Income from rahn
Pendapatan lain-lain 7.419 6.709 Other income
752.454 566.615
2018 2017
Pihak ketiga 357.801 288.541 Third parties
Pihak berelasi (Catatan 48) 394.653 278.074 Related parties (Note 48)
752.454 566.615
38. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA 38. THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURN OF
SYIRKAH TEMPORER TEMPORARY SYIRKAH FUNDS
2018 2017
Deposito mudharabah 829.429 771.829 Mudharabah time deposits
Tabungan mudharabah 153.408 141.966 Mudharabah savings deposits
Sukuk mudharabah yang diterbitkan 18.064 45.083 Mudharabah sukuk issued
Giro mudharabah 6.267 4.849 Mudharabah demand deposits
Giro mudharabah bank 58 48 Mudharabah demand deposits bank
Lain-lain 615 4.167 Others
1.007.841 967.942
102
41. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 41. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Lain-lain terdiri dari biaya pekerjaan dan pelayanan Others consists of operating expenses, office
kantor. services.
103
31 Desember/December 31,
2018 2017
Imbalan kerja jangka pendek 209.988 71.735 Short-term employee benefits
Imbalan pensiun dan imbalan Pension benefits and other
pasca kerja lainnya 146.616 111.050 post-employment benefits
Imbalan jangka panjang lainnya 85.597 75.100 Other long-term benefits
Liabilitas yang diakui pada Liability recognized
laporan posisi keuangan 442.201 257.885 in the statement of financial position
104
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja Pension benefits and other post-employment
lainnya benefits
Program memberikan manfaat sekaligus (lump The Bank provides a defined benefit lump sum
sum) yang didefinisikan berdasarkan gaji dan benefit pension which is defined by salary and
periode kepesertaan yang terkait dengan masa period of membership. However, the Bank’s
kerja. Namun, akumulasi saldo program iuran pasti obligation is reduced by the proceeds of a separate
(DPLK) akan mengurangi kewajiban Bank. Laporan defined contribution plan (DPLK). These
ini menghitung pembayaran yang harus disclosures measure the Bank’s additional payment
dilakukan Bank (apabila ada) jika manfaat pasti required (if any) if the defined benefit exceeds the
yang dijanjikan perusahaan melebihi akumulasi proceeds of that defined contribution plan.
saldo DPLK. Kontribusi perusahaan ke DPLK The Bank expenses the contribution it pays into the
dicatat secara terpisah dan tidak disajikan dalam defined contribution on cash basis, and separately
laporan ini. to the amount shown in these disclosures.
Penilaian aktuarial atas manfaat pensiun pada The actuarial valuation of pension benefits for the
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal year ended December 31, 2018 and 2017, was
31 Desember 2018 dan 2017, dilakukan oleh performed by registered actuarial consulting firm,
konsultan aktuaria terdaftar, PT Towers Watson PT Towers Watson Purbajaga, using the “Projected
Purbajaga dengan menggunakan metode Unit Credit” method as stated in its reports dated
“Projected Unit Credit” sebagaimana yang January 9, 2019 and December 28, 2017
tercantum dalam laporan masing-masing pada respectively.
tanggal 9 Januari 2019 dan 28 Desember 2017.
31 Desember/December 31,
2018 2017
a. Liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja a. Estimated employee benefits consists of:
terdiri dari:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Nilai kini liabilitas manfaat 146.616 111.050 Current employee benefits obligation
Liabilitas yang diakui dalam Liabilities recognised in statement
laporan posisi keuangan 146.616 111.050 of financial position
105
b. Perubahan imbalan kerja yang diakui adalah b. The movement of employee benefits are as
sebagai berikut: follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Net liability at
Liabilitas neto pada awal tahun 111.050 85.143 beginning of the year
Beban bersih yang diakui dalam Net expense recognised
Laporan laba rugi 25.669 23.480 in profit or loss
Beban bersih yang diakui dalam Net Expense recognised
Pendapatan komprehensif lainnya 17.054 5.893 in other comprehensive income
Pembayaran imbalan (7.157) (3.466) Actual benefit payment
Liabilitas bersih yang diakui Net liability recognised
pada akhir tahun 146.616 111.050 at end of the year
c. Beban imbalan kerja yang diakui dalam c. Employee benefit expenses recognised in
laporan laba rugi: profit or loss:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2018 2017
d. Mutasi nilai kini liabilitas manfaat pasti selama d. The movement in the present value of funded
tahun berjalan adalah sebagai berikut: defined benefit obligations of the years are as
follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
136.719 108.623
Pengukuran kembali: Remeasurements:
Kerugian aktuarial Actuarial losses
yang timbul dari perubahan from changes in
asumsi kerja 17.054 5.893 experience assumption
Pembayaran imbalan (7.157) (3.466) Actual benefit payment
Pada akhir tahun 146.616 111.050 At end of the year
106
2018 2017
Program pensiun karyawan BNI Syariah dikelola BNI Syariah employee pension program is
oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank managed by the Pension Fund of PT Bank Negara
Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI). Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI). The amount
Besarnya iuran program pensiun untuk karyawan of pension contributions for permanent employees
tetap yaitu 11,50% atas beban Bank dan 3,50% is 11.50% representing the cost of the Bank and
atas beban karyawan. 3.50% borne by the employees
Beban pensiun iuran pasti yang telah dibebankan Defined contribution pension expense that was
pada laba rugi adalah sebesar Rp23.011 dan charged to profit or loss amounted to Rp23,011
Rp21.224 masing-masing untuk tahun yang and Rp21,224 for the year ended December 31,
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2018 and 2017, respectively.
2017.
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti Other long-term employee benefits such as long
berimbalan jangka panjang, imbalan cacat service leave, permanent disability benefit and
permanen dan penghargaan jubilee dihitung jubilee awards are calculated using the projected
dengan menggunakan metode projected unit credit unit credit method and discounted to present value.
dan didiskontokan ke nilai kini.
Penilaian aktuarial atas imbalan jangka panjang The actuarial valuation of other long-term benefits
lainnya pada tahun yang berakhir pada tanggal- for the year ended December 31, 2018 and 2017,
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, masing- was performed by registered actuarial consulting
masing dilakukan oleh konsultan aktuaria terdaftar, firm, PT Towers Watson Purbajaga, using the
PT Towers Watson Purbajaga dengan “Projected Unit Credit” method as stated in its
menggunakan metode “Projected Unit Credit” reports dated January 9, 2019 and December 28,
sebagaimana yang tercantum dalam laporan 2017, respectively.
masing-masing pada tanggal 9 Januari 2019 dan
28 Desember 2017.
2018 2017
107
Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term employee benefits (continued)
a. Perubahan liabilitas yang diakui adalah a. The movement of liability recognized are as
sebagai berikut: follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Liabilitas neto pada awal tahun 75.100 70.267 Net liability at beginning of the year
Beban bersih yang diakui dalam Net expense recognised in
laporan laba rugi 28.666 17.086 profit or loss
Pembayaran imbalan (18.169) (12.253) Actual benefit payment
b. Beban imbalan kerja yang diakui dalam b. Employee benefit expenses recognised in
laporan laba rugi: profit or loss:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat Expected maturity analysis of undiscounted
pensiun yang tidak terdiskonto per tanggal pension benefit as of December 31, 2018 is as
31 Desember 2018 adalah sebagai berikut: follows:
Kurang dari 2 sampai 5 tahun/ Lebih dari
1 tahun/ Between 2 to 5 tahun/
Less than a year 5 years Over 5 years Total
108
Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term employee benefits (continued)
Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti per The sensitivity of defined benefit obligation as of
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 terhadap December 31, 2018 and 2017 to changes in the
perubahan asumsi aktuaria sebagai berikut: actuarial assumption are as follows:
31 Desember/December 31, 2018
Analisis sensitivitas didasarkan pada perubahan The sensitivity analyses are based on a change in
atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnya an assumption while all of other assumptions are
dianggap konstan. Perhitungan sensitivitas constant. The Calculation of defined benefit
kewajiban imbalan pasti dengan asumsi aktuarial obligation sensitivity with main actuarial
utama menggunakan metode yang sama assumptions using the same method (present
(perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti value of the defined benefit obligation calculated
dengan menggunakan metode projected unit credit with the projected unit credit method at the end of
di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam the reporting period) has been applied as when
penghitungan kewajiban pensiun yang diakui calculating the pension liability recognised within
dalam laporan posisi keuangan. the statement of financial position.
109
a. Bank memiliki tagihan dan kewajiban a. The Bank has receivables and liabilities on
komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: commitments and contingencies as follows:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Fasilitas pembiayaan kepada
nasabah yang belum digunakan 1.155.872 1.040.370 Unused financing facilities
Pihak terkait Related parties
Irrevocable L/C yang masih berjalan Existing Irrevocable L/C
Pihak ketiga 12.536 1.290 Third parties
Pihak berelasi (Catatan 48) 14.082 7.634 Related parties (Note 48)
Kewajiban komitmen 1.182.490 1.049.294 Commitment liabilities
Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: Guarantees issued in the form of:
Pihak ketiga Third parties
Standby letters of credit 2.431 41.492 Standby letters of credit
Performance bonds 49.823 26.245 Performance bonds
Bid bonds 2.633 14.268 Bid bonds
Advance payment bonds 308 7.591 Advance payment bonds
Garansi bank lainnya 2.535 3.342 Other bank guarantees
b. Kewajiban kontinjensi yang mempunyai risiko b. Contingent liabilities that have credit risk by
kredit berdasarkan kolektibilitas adalah collectibility were as follows:
sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2018 2017
57.730 92.938
Estimasi kerugian komitmen Estimated losses on commitment
dan kontinjensi (845) (1.071) and contingencies
56.885 91.867
110
46. LABA PER SAHAM DASAR 46. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba tahun berjalan per saham dasar dihitung Basic earnings per share is computed by dividing
dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata- income for the year by the weighted average
rata tertimbang jumlah lembar saham biasa yang number of shares of outstanding common stock
beredar pada tahun bersangkutan. during the related year.
31 Desember/December 31,
2018 2017
Pada tanggal 22 Desember 2017, PT Bank BNI On December 22, 2017, PT Bank BNI (Persero)
(Persero) Tbk telah memperoleh persetujuan dari Tbk has obtained the approval of the Financial
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) berdasarkan Surat Services Authority based on Decision Letter
Keputusan No. S-143/PB.31/2017 dalam rangka No. S-143/PB.31/2017 on providing Additional-
pemberian Tambahan Modal pada PT Bank BNI Paid-In Capital to PT Bank BNI Syariah.
Syariah.
111
Dalam kegiatan normal usaha, BNI Syariah In the normal course of business, BNI Syariah
melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi enters into certain transactions with parties which
karena hubungan kepemilikan dan/atau are related because of ownership and/or
kepengurusan. management.
Pihak-pihak berelasi terdiri dari Badan Usaha Milik Related parties consist of State-Owned Enterprises
Negara dan Entitas Anak, dewan komisaris, direksi and their Subsidiaries, Commissioners, Directors,
dan karyawan kunci berdasarkan PSAK No.7 and management or key employees of the Bank
(Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-Pihak based on SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related
Berelasi” dan Bapepam LK.VIII.G7 (Revisi 2012). Party Disclosures” and Bapepam LK.VIII.G7
(Revised 2012).
a. Jenis hubungan dan unsur transaksi a. Type of relationships and related parties
berelasi transactions
Pihak-pihak berelasi/ Jenis hubungan/
Related parties Type of relationships
Manajemen Kunci/Key Management Karyawan yang terdiri dari Direksi, Pejabat Eksekutif dan
Komisaris/Employees consist of Board of Directors,
Executive Officers and Board of Commissioners
Pemerintah Republik Indonesia/The Government of Pemegang saham pengendali utama/Ultimate Controlling
the Republic of Indonesia shareholder
112
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) 48. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
a. Jenis hubungan dan unsur transaksi berelasi a. Type of relationships and related parties
(lanjutan) transactions (continued)
Pihak-pihak berelasi/ Jenis hubungan/
Related parties Type of relationships
113
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 48. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
(lanjutan)
31 Desember/December 31,
2018 2017
Aset Assets
Giro pada bank lain (Catatan 6) Current accounts with other banks (Note6)
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 324.852 307.923 (Persero) Tbk
324.852 307.923
Investasi pada Investment in marketable
Surat Berharga(Catatan 7) securities (Note 7)
Pemerintah The Government
Republik Indonesia 6.405.398 4.644.154 of the Republic of Indonesia
PT Pegadaian (Persero) 250.000 - PT Pegadaian (Persero)
Indonesia Eximbank 120.000 - Indonesia Eximbank
PT Bio Farma (Persero) 100.000 - PT Bio Farma (Persero)
PT Telekomunikasi Indonesia PT Telekomunikasi
(Persero) Tbk 100.000 - Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri 50.000 50.000 PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank BRISyariah 46.000 46.000 PT Bank BRISyariah
PT Angkasa Pura (Persero) 33.706 36.019 PT Angkasa Pura (Persero)
PT Timah (Persero) 28.000 28.000 PT Timah (Persero)
PT Sarana Multi Infrastruktur 50.000 - PT Sarana Multi Infrastruktur
PT Pos Indonesia (Persero) 50.000 - PT Pos Indonesia (Persero)
7.233.104 4.804.173
Piutang murabahah(Catatan 9) Murabahah receivables (Note 9)
PT Brantas Abipraya (Persero) 41.073 - PT Brantas Abipraya (Persero)
Manajemen kunci 28.897 29.578 Key management
PT Kawasan Industri Wijayakusuma PT Kawasan Industri Wijayakusuma
(Persero) 19.970 - (Persero)
Perusahaan Umum Percetakan Perusahaan Umum Percetakan
Negara Republik Indonesia 11.802 4.818 Negara Republik Indonesia
PT Swadharma Sarana Informatika - 22.011 PT Swadharma Sarana Informatika
PT Perikanan Nusantara (Persero) 1.225 - PT Perikanan Nusantara (Persero)
102.967 56.407
Pinjaman qardh (Catatan 10) Funds of qardh (Note10)
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 498.309 373.782 PT Waskita Karya (Persero) Tbk
PT Jasa Marga (Persero) 54.447 73.493 PT Jasa Marga (Persero)
Manajemen kunci 8.386 9.282 Key management
PT Swadharma Sarana Informatika - 20.000 PT Swadharma Sarana Informatika
561.142 476.557
114
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 48. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
(lanjutan)
31 Desember/December 31,
2018 2017
Pembiayaan musyarakah (Catatan 12) Musyarakah financing (Note 12)
PT Perusahaan Listrik PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) 800.000 500.000 Negara (Persero)
PT Pegadaian (Persero) 500.000 200.000 PT Pegadaian (Persero)
PT Perkebunan Nusantara X PT Perkebunan Nusantara X
(Persero) 300.000 - (Persero)
PT Pemalang Batang Tol Road 199.187 17.425 PT Pemalang Batang Tol Road
PT Rajawali Nusantara Indonesia PT Rajawali Nusantara Indonesia
(Persero) 120.645 - (Persero)
PT Jasa Marga (Persero) 48.219 - PT Jasa Marga (Persero)
PT Brantas Abipraya (Persero) 10.000 200.000 PT Brantas Abipraya (Persero)
Perusahaan Umum Percetakan Perusahaan Umum Percetakan
Negara Republik Indonesia - 5.479 Negara Republik Indonesia
PT Swadharma Sarana Informatika - 17.000 PT Swadharma Sarana Informatika
1.978.051 939.904
Tagihan akseptasi (Catatan 13) Aceptances receivable (Note 13)
Perusahaan Umum Percetakan Perusahaan Umum Percetakan
Negara Republik Indonesia 41.170 15.912 Negara Republik Indonesia
Aset yang diperoleh
untuk Ijarah - neto (Catatan 14) Asset acquired for Ijarah - net (Note 14)
Manajemen kunci 242 215 Key management
Liabilitas Liabilities
31 Desember/December 31,
2018 2017
Giro wadiah (Catatan 20) Wadiah demand deposits (Note20)
Entias dikendalikan melalui Entities controlled through the
Pemerintah Republik Indonesia 37.328 45.727 Government of Republic Indonesia
37.328 45.727
Tabungan wadiah (Catatan 21) Wadiah savings deposits (Note 21)
Manajemen kunci 3.034 1.810 Key management
3.034 1.810
115
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 48. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
(lanjutan)
31 Desember/December 31,
2018 2017
31 Desember/December 31,
2018 2017
116
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 48. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
(lanjutan)
31 Desember/December 31,
2018 2017
419.977 7.902.272
117
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 48. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
(lanjutan)
31 Desember/December 31,
2018 2017
9.322 6.938
Jumlah beban gaji dan tunjangan Total salaries and benefits expanses
dari pihak-pihak berelasi 67.242 55.535 expanses from related party
Personil manajemen kunci adalah orang-orang Key management personnel are those people who
yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab have the authority and responsibility to plan, lead,
untuk merencanakan, memimpin dan and control activities of the Bank, directly or
mengendalikan aktivitas Bank, secara langsung indirectly, are the Board of Directors, the Board of
atau tidak langsung, yaitu Direksi, Dewan Commissioners, Audit Committee, Sharia
Komisaris, Komite Audit, Dewan Pengawas Supervisory Board and Executive Officers of the
Syariah dan Pejabat Eksekutif dari Bank. Bank.
118
Segmen operasi BNI Syariah dibagi berdasarkan BNI Syariah’s operating segments represent the
kelompok nasabah utama dan produk, sebagai key customer and product groups, as follows:
berikut: Komersial, Konsumer dan Ritel, Mikro, Commercial, Consumer and Retail, Micro,
Tresuri dan Kantor Pusat. Dalam menentukan hasil Treasury and Head Office. In determining the
segmen, beberapa akun aset dan liabilitas dan segment results, certain assets and liabilities items
pendapatan dan biaya yang terkait diatribusikan ke and related revenues and expenses are attributed
masing-masing segmen berdasarkan kebijakan to each segment based on internal management
pelaporan internal manajemen. Transaksi antar reporting policies. Transactions between business
segmen usaha diperlakukan seperti transaksi pihak segments are recorded within the segment as if
ketiga yang dicatat ke dalam masing-masing they are third party transactions and are eliminated
segmen dan dieliminasi di tingkat Bank. at the Bank level.
Ringkasan berikut menjelaskan operasi masing- The following summary describes the operations in
masing segmen dalam pelaporan segmen Bank: each of the Bank's reportable segments:
- Konsumer dan Ritel: termasuk pembiayaan - Consumer and Retail: includes consumer
konsumsi antara lain pembiayaan kepemilikan financing such as housing financing, cards, also
rumah, kartu pembiayaan, serta termasuk financing given to individual small and medium
pembiayaan yang diberikan kepada individu business, deposits and other banking transaction
dengan skala usaha kecil dan menengah dan with customers.
produk simpanan dan layanan perbankan lainnya
bagi kebutuhan masing-masing nasabah.
- Mikro: termasuk pembiayaan konsumtif dan - Micro: includes consumer and productive
produktif kepada nasabah dengan skala mikro, financing to micro-sized customers, including
termasuk pula produk simpanan dan layanan deposits and other banking services.
perbankan lainnya bagi kebutuhan masing-
masing nasabah.
- Tresuri dan Internasional: terkait dengan - Treasury and International: related to treasury
kegiatan tresuri Bank termasuk transaksi valuta activities include foreign exchange, Sharia
asing, Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS) Interbank Money Market (PUAS) with Interbank
dengan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Mudharabah Investment Certificate (SIMA) and
Bank (SIMA) dan bertransaksi melalui Sertifikat do the transaction through Interbank Sharia
Perdagangan Komoditi berdasarkan Prinsip based Commodity Trading Certificate (SIKA),
Syariah Antar Bank (SIKA), serta aktif dalam also sukuk transaction through auctions done by
melakukan transaksi sukuk baik melalui lelang government (as an auction participant sharia
yang dilakukan Pemerintah (sebagai salah satu bank) including secondary market such as
bank syariah peserta lelang) maupun di pasar international banking.
sekunder termasuk antara lain bisnis perbankan
internasional.
- Kantor Pusat: merupakan penyediaan jasa - Head Office: represent centralized services for
secara sentralisasi kepada segmen lainnya. other segments.
119
Kinerja diukur berdasarkan laba segmen sebelum Performance is measured based on segment profit
pajak penghasilan, sebagaimana dilaporkan dalam before income tax, as included in the internal
laporan internal manajemen yang direview oleh management reports that are reviewed by the
Manajemen Bank. Keuntungan segmen digunakan Bank's Management. Segment profit is used to
untuk mengukur kinerja dimana manajemen measure performance of that business segment as
berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling management believes that such information is the
relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut most relevant in evaluating the results of those
relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam segments relative to other entities that operate
industri tersebut. within these industries.
Informasi yang berkaitan dengan segmen usaha Information concerning the operating segments of
yang utama dari BNI Syariah disajikan dalam tabel BNI Syariah are set out in the table below:
di bawah ini:
31 Desember/December 31, 2018
Pendapatan marjin neto 418.042 1.366.439 243.531 563.247 - 2.591.259 Income from margin - net
Pendapatan operasional
lainnya 20.554 95.757 5.537 5.783 - 127.631 Other operating income
Beban cadangan Allowance for
kerugian aset produktif 12.720 (514.134) (8.834) (4.411) (49.180) (563.839) impairment losses
Beban operasional (8.807) (559.298) (159.603) (8.047) (851.515) (1.587.270) Operating expense
Laba operasional 442.509 388.764 80.631 556.572 (900.695) 567.781 Operating income
Laba sebelum
pajak penghasilan 442.503 384.414 80.478 556.572 (913.729) 550.238 Income before tax
Total aset 6.804.418 19.719.835 1.772.668 12.461.988 289.636 41.048.545 Total assets
Pendapatan marjin neto 342.754 1.262.524 257.394 358.569 - 2.221.241 Income from margin - net
Pendapatan operasional
lainnya 11.013 96.081 2.770 7.107 - 116.971 Other operating income
Beban cadangan Allowance for
kerugian aset produktif (350.172) (248.439) (22.607) (2.353) 1.842 (621.729) impairment losses
Beban operasional (6.513) (512.602) (129.711) (7.047) (637.697) (1.293.570) Operating expense
Laba operasional (2.918) 597.564 107.846 356.276 (635.855) 422.913 Operating income
Laba sebelum
pajak penghasilan (3.022) 590.411 107.555 356.301 (642.498) 408.747 Income before tax
Total aset 4.289.819 17.932.789 1.442.045 10.908.336 249.453 34.822.442 Total assets
120
Jatuh tempo aset dan liabilitas pada tanggal The maturity of assets and liabilities as of
31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan waktu December 31, 2018 and 2017 based on the
yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo remaining period to maturity are as follows:
adalah sebagai berikut:
Aset Assets
Kas 275.579 - - - - 275.579 Cash
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia 4.154.393 150.000 250.000 - - 4.554.393 Bank Indonesia
Current accounts
Giro pada bank lain 327.023 - - - - 327.023 with other banks
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (3.270) (3.270) Allowance for possible losses
Penempatan pada bank lain 1.500 - - - - 1.500 Placements with other banks
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (15) (15) Allowance for possible losses
Investasi pada Investments in
surat berharga 300.420 215.559 800.531 6.129.576 - 7.446.086 marketable securities
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (10.407) (10.407) Allowance for possible losses
Piutang murabahah 43.086 50.009 410.471 17.698.241 - 18.201.807 Murabahah receivables
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (507.615) (507.615) Allowance for possible losses
Pinjaman qardh 224.417 597.876 379.074 362.916 - 1.564.283 Funds of qardh
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (62.681) (62.681) Allowance for possible losses
Pembiayaan mudharabah 37.403 20.237 315.840 575.597 - 949.077 Mudharabah financing
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (15.528) (15.528) Allowance for possible losses
Pembiayaan musyarakah 260.253 993.246 1.035.658 5.036.507 - 7.325.664 Musyarakah financing
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (218.728) (218.728) Allowance for possible losses
Tagihan akseptasi 3.782 19.010 29.345 - - 52.137 Acceptances receivable
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (521) (521) Allowance for possible losses
Aset yang diperoleh
untuk ijarah - neto 59 241 3.143 341.256 - 344.699 Assets acquired for ijarah - net
Biaya dibayar dimuka 22.065 1.293 7.262 154.687 - 185.307 Prepaid expenses
Aset tetap - neto - - - - 347.505 347.505 Fixed assets - net
Aset pajak tangguhan - neto - - - - 98.660 98.660 Deferred tax assets - net
Aset lain-lain - - - - 193.590 193.590 Other assets
Total Aset 5.649.980 2.047.471 3.231.324 30.298.780 (179.010) 41.048.545 Total Assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segera 44.892 - - - - 44.892 Obligations due immediately
Bagi hasil yang belum dibagikan 46.899 - - - - 46.899 Undistributed revenue sharing
Simpanan 8.835.445 - - - - 8.835.445 Deposits
Simpanan dari bank lain 16.813 - - - - 16.813 Deposits from other banks
Kewajiban akseptasi 3.782 19.010 29.345 - - 52.137 Acceptances payable
Biaya yang masih harus dibayar 52.507 - - - - 52.507 Accrued expenses
Utang pajak 29.156 - - - - 29.156 Taxes payable
Estimated losses on
Estimasi kerugian komitmen commitments and
dan kontinjensi - - - - 1.300 1.300 contingencies
Liabilitas lain-lain 265.850 - - - - 265.850 Other liabilities
Imbalan kerja - - - - 442.201 442.201 Employee benefits
121
Jatuh tempo aset dan liabilitas pada tanggal The maturity of assets and liabilities as of
31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan waktu December 31, 2018 and 2017 based on the
yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo remaining period to maturity are as follows:
adalah sebagai berikut: (lanjutan) (continued)
31 Desember/December 31, 2018
Perbedaan Jatuh Tempo (23.168.354) (1.100.100) (1.164.862) 30.297.993 (622.511) 4.242.166 Maturity Gap
Aset Assets
Kas 233.726 - - - - 233.726 Cash
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia 4.320.960 117.837 675.000 - - 5.113.797 Bank Indonesia
Current accounts
Giro pada bank lain 328.739 - - - - 328.739 with other banks
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (3.287) (3.287) Allowance for possible losses
Penempatan padabank lain 51.000 - - - - 51.000 Placements with other banks
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (510) (510) Allowance for possible losses
Investasi pada Investments in
surat berharga 680.000 157.216 107.001 4.231.216 - 5.175.433 marketable securities
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (5.313) (5.313) Allowance for possible losses
Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under
janji untuk dijual kembali 130.664 - - - - 130.664 agreement to resell
Piutang murabahah 29.524 33.771 321.424 16.172.459 - 16.557.178 Murabahah receivables
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (379.628) (379.628) Allowance for possible losses
Pinjaman qardh 174.848 469.425 544.078 314.498 - 1.502.849 Funds of qardh
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (41.891) (41.891) Allowance for possible losses
Pembiayaan mudharabah 4.013 7.294 77.096 800.391 - 888.794 Mudharabah financing
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (18.680) (18.680) Allowance for possible losses
Pembiayaan musyarakah 364.320 439.176 779.189 3.003.524 - 4.586.209 Musyarakah financing
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (141.333) (141.333) Allowance for possible losses
Tagihan akseptasi 7.852 3.731 4.329 - - 15.912 Acceptances receivable
Cadangan kerugian
penurunan nilai - - - - (159) (159) Allowance for possible losses
Aset yang diperoleh
untuk ijarah - neto 366 1.767 3.503 46.513 - 52.149 Assets acquired for ijarah - net
Biaya dibayar dimuka 12.398 3.483 3.886 159.825 - 179.592 Prepaid expenses
Aset tetap - neto - - - - 230.759 230.759 Fixed assets - net
Aset pajak tangguhan - neto - - - - 75.636 75.636 Deferred tax assets - net
Aset lain-lain 277.490 - - - 13.316 290.806 Other assets
Total Aset 6.615.900 1.233.700 2.515.506 24.728.426 (271.090) 34.822.442 Total Assets
122
Jatuh tempo aset dan liabilitas pada tanggal The maturity of assets and liabilities as of
31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan waktu December 31, 2018 and 2017 based on the
yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo remaining period to maturity are as follows:
adalah sebagai berikut: (lanjutan) (continued)
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segera 33.150 - - - - 33.150 Obligations due immediately
Bagi hasil yang belum dibagikan 53.741 - - - - 53.741 Undistributed revenue sharing
Simpanan 5.970.787 - - - - 5.970.787 Deposits
Simpanan dari bank lain 47.777 - - - - 47.777 Deposits from other banks
Kewajiban akseptasi 7.852 3.731 4.329 - - 15.912 Acceptances payable
Biaya yang masih harus dibayar 57.278 - - - - 57.278 Accrued expenses
Utang pajak 25.904 - - - - 25.904 Taxes payable
Estimated losses on
Estimasi kerugian komitmen commitments and
dan kontinjensi - - - - 1.526 1.526 contingencies
Liabilitas lain-lain 148.752 - - - - 148.752 Other liabilities
Imbalan kerja - - - - 257.885 257.885 Employee benefits
Perbedaan Jatuh Tempo (18.530.507) (247.589) (1.612.445) 24.728.340 (530.501) 3.807.298 Maturity Gap
Sistem pengelolaan manajemen risiko perbankan Risk management system of sharia banking is
syariah memiliki keunikan tersendiri jika unique when compared to conventional banking.
dibandingkan dengan perbankan konvensional. One of the uniqueness in Islamic banking is that it
Salah satu keunikan perbankan syariah adalah has two risk that are not owned by the conventional
memiliki dua resiko yang khas yang tidak dimiliki banks, namely the risk of returns and investment
oleh perbankan konvensional yaitu risiko imbal risk.
hasil dan risiko investasi.
Namun demikian, secara umum pengelolaan However, in general, risk management in Islamic
manajemen risiko pada perbankan syariah dengan banking with conventional banks still have a lot in
perbankan konvensional masih memiliki banyak common as institutions/agencies engaged in
kesamaan sebagai lembaga/instansi yang bergerak finance.
di bidang keuangan.
123
Penerapan manajemen risiko BNI Syariah tetap Implementation of risk management in BNI Syariah
mengacu dan menyelaraskan dengan regulasi still refer to national and international regulations
nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan as stipulated in Bank Indonesia Regulation (PBI),
Bank Indonesia (PBI), Surat Edaran Bank Bank Indonesia Circular Letter (SEBI), Financial
Indonesia (SEBI), Peraturan Otoritas Jasa Service Authority Regulation (POJK), Financial
Keuangan (POJK), Surat Edaran Otoritas Jasa Service Autority Circular Letter (SEOJK) and other
Keuangan (SEOJK), dan regulasi lain di luar regulations beyond regulation of Bank Indonesia
ketentuan Bank Indonesia (BI)/Otoritas Jasa (BI)/Financial Service Authority (OJK) related to
Keuangan (OJK) yang berkaitan dengan risk management. In addition, the implementation
manajemen risiko. Selain itu, penerapan of risk management refers to international
manajemen risiko mengacu kepada regulasi regulations derived from the documents published
internasional yang bersumber dari dokumen- by the Basel Committee on Banking Supervision
dokumen yang diterbitkan oleh Basel Committee (BCBS) and other regulatory documents
on Banking Supervision (BCBS) serta dokumen- referenced.
dokumen regulasi lain yang dijadikan acuan.
Penerapan konsep Enterprise Risk Management Enterprise Risk Management (ERM) concept
(ERM) merupakan salah satu strategi manajemen implementation is one of the comprehensive and
risiko yang komprehensif dan terintegrasi. Konsep integrated risk management strategy. ERM concept
ERM disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan is customized for the business needs and Bank
operasional Bank dengan tujuan memperoleh nilai operation in order to obtain value added for the
tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders, Bank and stakeholders, especially when it is
terutama jika diarahkan untuk persiapan penerapan purposed for the preparation of Risk Based Bank
penilaian kinerja bank berbasis risiko (Risk Based Performance implementation.
Bank Performance).
Dalam penerapan ERM, pengelolaan risiko menjadi In the ERM implementation, risk management
bagian yang terintegrasi dalam pengambilan becomes an integral part in daily decision making
keputusan bisnis Bank sehari-hari. Kerangka kerja processes for the Bank. Risk management
pengelolaan risiko secara sistematis dan framework systematically and comprehensively
menyeluruh (risiko kredit, risiko pasar dan risiko (credit risk, market risk and operational risk) by
operasional) dengan menghubungkan pengelolaan connecting capital management and business
permodalan dan proses bisnis dengan risiko yang processes with entire risk. This is consistent with
dihadapi secara utuh. Hal tersebut sejalan dengan the implementation of the ERM on the holding
penerapan ERM pada induk perusahaan (BNI). company (BNI).
Kerangka pengelolaan risiko BNI Syariah mengacu BNI Syariah’s Risk management framework refers
pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) to Financial Service Authority Regulation
No. 65/POJK.03/2016 tanggal 23 Desember 2016 (POJK)No. 65/POJK.03/2016 dated December 23,
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank 2016 about Implementation of Risk Management
Umum Syariah dan Unit usaha syariah dan telah for Sharia Banks and Sharia Business Units that
dituangkan dalam Kebijakan Umum Manajemen have been outlined in the Risk Management
Risiko (KUMR). General Policy (KUMR).
Sesuai dengan POJK tersebut diatas, BNI Syariah In accordance with POJK, BNI Syariah has
telah menerapkan Manajemen Risiko terhadap 10 implemented Risk Management for 10 risks include
risiko meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko credit risk, market risk, liquidity risk, operational
likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko risk, legal risk, reputation risk, strategic risk,
reputasi, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko compliance risk, rate of return risk and equity
imbal hasil dan risiko investasi. investment risk.
124
Sistem Pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan The Active Monitoring System from the Board of
Komisaris terhadap aktivitas manajemen risiko BNI Directors and Board of Commissioners towards
Syariah diimplementasikan dengan pembentukan BNI Syariah’s risk management activities are
komite-komite meliputi: implemented with the establishment of committees
that are consist of:
a. Komite-komite pada level Dewan Komisaris a. Committees at the level of the Board of
meliputi Komite Audit, Komite Remunerasi Commissioners including the Audit Committee,
dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko. Remuneration Committee and Nomination and
Risk Oversight Committee.
b. Komite-Komite pada level Direksi meliputi b. Committees at the level of the Board of
Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), Komite Directors consist of Policy and Risk Committee
Asset and Liabilities Manajemen (KALMA), (KKR), Asset and Liabilities Management
Komite Sumber Daya Manusia (KSDM) dan Committee (KALMA), Human Resources
Komite Modal Investasi dan Teknologi (KMIT). Committee (KSDM), Capital, Investment and
Komite Kebijakan, Risiko – pencegahan Fraud Technology Committee (KMIT), and Policy and
(KKR-AF), dan Komite Produk. Setiap Komite Risk Committee - Anti Fraud (KKR-AF) and
tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing- Product Committee. Each of committee has its
masing, yang dituangkan dalam dokumen own duties and functions, which are set out in
terpisah. Komite Kebijakan dan Risiko (KKR) separate documents. Policy and Risk
merupakan komite yang memiliki kewenangan Committee (KKR) is a committee that has the
dan fungsi antara lain: authority and functions as follows:
- Penetapan kebijakan dan pengelolaan - Establishment of policies and risk
manajemen risiko diseluruh unit management throughout the organisation
organisasi. unit.
- Penetapan kebijakan dan pengelolaan - Establishment of policies and risk
risiko pembiayaan untuk menciptakan management to create a healthy and
kualitas portofolio pembiayaan yang favorable financing portfolio quality.
sehat dan menguntungkan.
Dalam kegiatan operasionalnya, Direktur Risiko In operational activities, Risk and Compliance
dan Kepatuhan membawahi Divisi Manajemen director in charge of the Enterprise Risk
Resiko dan Kebijakan Perusahaan (ERD) yang Management (ERD), manages four (4) types of risk
mengelola 4 (empat) jenis risiko yakni risiko kredit, such as credit risk, market risk, operational risk,
risiko pasar, risiko operasional, dan risiko investasi. and equity investment risk. While other risk are
Sedangkan risiko lainnya dikelola oleh risk owner managed by the risk owner but still in the
namun tetap dalam koordinasi dari Divisi ERD. coordination of the ERD Division.
Risiko Likuiditas dan risiko imbal hasil dikelola oleh Liquidity Risk and yield risk is managed by the
Divisi Tresuri dan internasional (TID), Risiko Treasury and International Division (TID), Legal
Hukum dikelola oleh Divisi Hukum (LGD), Risiko Risk is managed by the Legal Division (LGD),
reputasi dikelola oleh Divisi kesekretariatan dan Reputation risk is managed by the Corporate
Komunikasi Perusahaan (CCD), Risiko Stratejik di Communications and Secretarial Division (CCD),
kelola oleh Divisi Perencanaan Strategis (SPD) dan the risk of Strategic managed by the Strategic and
Risiko Kepatuhan oleh Satuan Kerja Kepatuhan Planning (SPD), and Compliance risk by the
(CMD). Compliance Management Division (CMD).
Metode yang digunakan dalam pengelolaan The method used in risk management of BNI
manajemen risiko BNI Syariah yang dihubungkan Syariah associated with the management of the
dengan pengelolaan modal bank adalah sebagai bank's capital is as follows:
berikut:
Kecukupan kebijakan dan prosedur diwujudkan The adequacy of policies and procedures
dengan tersedianya beberapa kebijakan yang embodied by the availability of several policy-risk
berbasis manajemen risiko antara lain: management based, include:
a. Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR) a. Risk Management General Policy (KUMR)
b. Kebijakan Pembiayaan Bank (KPB) b. Bank Financing Policy (KPB)
c. Kebijakan Aktiva Produktif Pasar Uang dan c. Money Market Productive Assets and Capital
Pasar Modal Syariah Market Sharia Policy
d. Kebijakan Strategi Anti Fraud (SAF) d. Anti-Fraud Strategy Policy (SAF)
e. Kebijakan Business Continuity Management e. Policy Business Continuity Management
(BCM). (BCM)
Selain tersedianya beberapa kebijakan, BNI Beside of the availability of some policies, BNI
Syariah memiliki petunjuk pelaksanaandan Syariah has Implementation Guidelines and
petunjuk teknis yang berisi peraturan pelaksanaan Technical Guidelines which contains the
serta prosedur operasional bank yang telah melalui implementing regulations and operational
proses validasi dan sertifikasi manajemen risiko. procedures of banks that have gone through
validation and risk management certification
process.
126
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan Credit risk is the default risk made by customers or
nasabah atau pihak lain dalam memenuhi other parties to meet obligations to the Bank in
kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian accordance with the contracts agreed.
yang disepakati.
Tujuan pengelolaan risiko kredit selain untuk The objectives of the Bank’s financing risk
memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah management, is not only to fulfil requirements that
ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia/Otoritas have been stated in Bank Indonesia/Financial
Jasa Keuangan, pengelolaan risiko kredit Services Authority regulation but also to manage
diharapkan meminimalisir kemungkinan kerugian risk financing so the probability of loss given
dari tidak dibayarnya pembiayaan yang diberikan default and other financial contracts can be
dan kontrak keuangan lainnya seminimal mungkin, minimized at minimum level, either individual or
baik pada tingkat individual maupun portofolio collective in financing portfolio.
pembiayaan secara keseluruhan.
Pengelolaan pembiayaan Bank diarahkan untuk The Bank’s financing management is directed for
melakukan ekspansi pembiayaan dan mengelola the expansion of financing and quality
kualitas setiap pembiayaan sejak saat diberikan management of its financing since granting date
sampai dengan dilunasi untuk mencegah until maturity date to prevent the financing become
pembiayaan tersebut menjadi Non-Performing Non-Performing Financing (NPF). Effective
Financing (NPF). Pengelolaan pembiayaan yang financing management can minimize losses and
efektif dapat meminimalkan kerugian dan optimize the use of capital allocated to credit risk.
mengoptimalkan penggunaan modal yang
dialokasikan untuk risiko kredit.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 rasio As of December 31, 2018 and 2017, ratio of Non-
Non-Performing Financing (NPF) bruto dan bersih Performing Financing (NPF) gross and net are as
adalah sebagai berikut: follows:
2018 2017
NPF - Bruto 2,93% 2,89% NPF - Gross
NPF - Net 1,52% 1,50% NPF - Net
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit Based on Maximum Financing Limit (BMPK)
(BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal- report submitted to Bank Indonesia as of
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak December 31, 2018 and 2017, there are no
terdapat piutang dan pembiayaanyang melanggar receivables and financing which violated or
atau melampaui ketentuan BMPK. exceeded the Maximum Financing Limit
Regulation.
Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur The Bank has written financing policies and
pembiayaan tertulis yang dituangkan dalam Buku procedures stated in the Company Standard
Pedoman Perusahaan (BPP) dan Keputusan Operating Procedures (BPP) and Policy and Risk
Komite Kebijakan dan Risiko (KKR). Kebijakan- Committee decision (KKR). These policies provide
kebijakan tersebut memberikan pedoman secara comprehensive and detailed guidance regarding
lengkap dan terperinci atas kegiatan manajemen financing management activities start from
pembiayaan dari saat pengajuan pembiayaan, financing proposal, analysis process, approval,
proses analisis, persetujuan, pemantauan, monitoring, documentation, control, and
pendokumentasian, pengendalian, dan restructuring. Beside, Policy and Risk Committee
penyelamatan/restrukturisasi. Selain itu, KKR juga (KKR) regulating authorization on limits for issuing
mengatur kewenangan pada limit-limit memutus financing decision, restructuring, write-off, etc., as
pembiayaan baru, restrukturisasi,hapus buku, dan well as the authority to decide the disbursement
sebagainya, serta kewenangan untuk memutus and procurement of goods and services. In order to
pencairan dan pengadaan barang dan jasa. Dalam support more prudent financing process, the Bank
rangka mendukung proses pemberian pembiayaan conducts the review and improvement of financing
yang lebih hati-hati, Bank melakukan penelaahan policies periodically in accordance with current
dan penyempurnaan kebijakan pembiayaan secara business developments.
periodik sesuai dengan perkembangan bisnis
terkini.
127
Pengendalian pada tingkat portfolio dilakukan Control at the portfolio level is done through the
melalui Early Warning System yang dimonitor Early Warning System, with monitored monthly.
setiap bulan. Early Warning System tersebut selain Besides Early Warning System monitors the
memonitor portofolio secara bank wide juga portfolio in bank wide, it also capable in monitoring
mampu memonitor proyeksi kualitas pembiayaan the financing quality projection of each customer.
setiap nasabah. Proyeksi kualitas pembiayaan Financing quality projection as the basis for the
tersebut menjadi dasar bagi unit pengelola customer management unit to take early action in
nasabah untuk mengambil tindakan dini untuk maintaining the financing quality of the customers.
menjaga kualitas pembiayaan nasabah.
Tools yang digunakan dalam melakukan Early Financing Traffic Light is one of the tools that used
Warning System antara lain yaitu Traffic Light for Early Warning System. Traffic Light enables
Pembiayaan. Traffic Light memungkinkan account officer in each financing segment to do
pengelola nasabah pada setiap segmen self-assesment of condition of its customers within
pembiayaan melakukan penilaian sendiri terhadap the next three months. The assessment is stated
kondisi nasabahnya dalam tiga bulan ke depan. into Green, Yellow, and Red colors. Entreprise
Penilaian tersebut dituangkan ke dalam warna Risk Division (ERD) monitors that self-assessment
Hijau, Kuning, dan Merah. Pemantauan atas process every month. ERD monitors customers
penilaian sendiri tersebut dilakukan oleh Divisi downgrade to the NPF within three months within
Manajemen Risiko (ERD) setiap bulannya. Divisi the assessment period. Traffic Light Financing
Manajemen Risiko (ERD) melihat adanya nasabah specifically used as a monitoring tool for account
yang turun ke NPF dalam jangka waktu tiga bulan officers to keep their customers’ quality in the
sejak penilaian. Traffic Light Pembiayaan secara current collectibility and it is possible to determine
khusus berfungsi sebagai alat monitoring bagi the action plan in order to maintain the customer
pengelola nasabah untuk tetap menjaga kualitas financing quality.
nasabahnya pada golongan lancar dan
memungkinkan untuk menentukan action plan
guna menjaga kualitas pembiayaan nasabah
tersebut.
Pembiayaan yang bermasalah dikelola oleh Unit Non-performing financing issues are managed by
Pembiayaan Khusus agar penyelamatan/ the Special Financing Unit in order to
penyelesaian dapat dilakukan secara lebih baik rescue/settlement can be performed in a better way
dan memampukan unit bisnisuntuk dapat fokus and allow the business units to focus on managing
pada pengelolaan nasabah lancar dan melakukan the current customers and financing expansion.
ekspansi pembiayaan.
128
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, As of December 31, 2018 and 2017, financing risk
eksposur risiko pembiayaan atas piutang exposure relating to murabahah receivables using
murabahah dengan metode anuitas terbagi atas annuity method are divided as follows (unaudited):
(tidak diaudit):
31 Desember/December 31, 2018
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Jatuh tempo Total
Neither past due nor impared dan tidak eksposur
mengalami Mengalami maksimum/
penurunan nilai/ penurunan Total
Grup 1/ Grup 2/ Grup 3/ Grup 4/ Grup 5/ Past-due nilai/ maximum
Group 1 Group 2 Group 3 Group 4 Group 5 but not Impared Impared *) exposure
Piutang murabahah Murabahah receivables-
anuitas annuity
Ritel 3.063.828 8.320.312 2.971.371 69.131 1.435.675 828.892 573.125 17.262.334 Retail
Non-ritel 274.938 206.196 170.212 9.753 119.020 70.544 88.810 939.473 Non-retail
3.338.766 8.526.508 3.141.583 78.884 1.554.695 899.436 661.935 18.201.807
Allowance for
Cadangan kerugian penurunan nilai (507.615) Possible losses
17.694.192
Allowance for
Cadangan kerugian penurunan nilai (379.628) Possible losses
16.177.550
*) debitur dalam kategori kurang lancar, diragukan dan macet customer with substandard, doubtful and loss category *)
Grup 1 : Debitur baru (kurang dari 6 bulan). Group 1 : New customers (less than 6 months).
Grup 2 : Nasabah lama yang tidak memiliki historis Group 2 : Existing customers with no history of
pernah menunggak dalam 3 tahun overdue for the past 3 years.
terakhir.
Grup 3 : Nasabah lama yang memiliki historis Group 3 : Existing customers with history of
pernah menunggak (1 sampai dengan 90 overdue (one to 90 days in the past 3
hari dalam 3 tahun terakhir). years).
Grup 4 : Nasabah lama yang memiliki historis Group 4 : Existing customers with history of
pernah menunggak di atas 90 hari dalam overdue more than 90 days in the past 3
3 tahun terakhir. years.
Grup 5 : Nasabah lama yang memiliki historis Group 5 : Existing customers with loans that
pernah/telah direstrukturisasi. was/has been restructured.
129
Analisa umur piutang murabahah yang “telah jatuh Aging analysis of murabahah receivables that are
tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai” “past due but not impaired” as of December 31,
pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah 2018 and 2017 is set out as follows (unaudited):
(tidak diaudit):
Ritel/ Non-ritel/
Retail Non-retail Total
Ritel/ Non-ritel/
Retail Non-retail Total
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi For financial assets recognized on the statements
keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko of financial position, the maximum exposure to
kredit sama dengan nilai tercatat. Untuk bank credit risk equals with their carrying amount. For
garansi, SBLC dan irrevocable L/C, eksposur bank guarantees, SBLC and irrevocable L/C, the
maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maximum exposure to credit risk is the maximum
maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika amount that the Bank would have to pay if the
liabilitas atas bank garansi, SBLC dan irrevocable obligations of the bank guarantees, SBLC and
L/C tersebut terjadi. irrevocable L/C issued are called upon.
Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit Analysis of maximum exposure to credit risk after
setelah memperhitungkan dampak agunan dan taking into account the impact of collaterals and
mitigasi risiko kredit lainnya adalah sebagai berikut: other credit risk mitigations are as follows:
a) Nilai tercatat dari aset keuangan Bank selain a) The carrying amount of Bank’s financial assets
piutang dan pembiayaan menggambarkan other than receivables and financing represent
eksposur maksimum atas risiko kredit. the maximum exposure of credit risk.
b) Untuk piutang dan pembiayaan, Bank b) For financing and receivables, Bank uses
menggunakan agunan untuk meminimalkan collaterals to minimize the credit risk.
risiko kredit.
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan Market risk is the risk on the balance sheet and off-
rekening administratif akibat perubahan harga balance sheet positions due to changes in market
pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari price, among other risks such as changes in the
aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. value of assets that can be traded or leased.
Bank memfokuskan pengelolaan risiko pasar pada The Bank focuses in market risk management on
risiko pergerakan nilai tukar. the movement of the exchange rate risk.
Bank terus mengembangkan kerangka kerja, The Bank continues to develop frame works,
metodologi dan kebijakan pengelolaan risiko pasar methodology and market risk management policy
secara kesinambungan agar pengelolaan risiko continuously in order that management risk and
dan kepentingan bisnis dapat berjalan selaras. business needs are consistent.
130
Saat ini Bank sedang mengembangkan sasaran Currently, the Bank is developing strategy of
dan target manajemen risiko pasar sebagai berikut: market risk management as follows:
2. Untuk keperluan internal, dalam rangka 2. For internal purposes, in order to monitor
monitoring risiko pasar secara harian, Bank market riskon a daily basis, the Bank uses
menggunakan metode Value at Risk dalam Value at Risk method in measuring market risk,
mengukur risiko pasar, sedangkan untuk while uses back testing to assess the accuracy
menilai akurasi metodologi yang digunakan, of the method used.
dilakukan back testing.
3. Melakukan stress testing risiko pasar jika 3. Perform stress testing of market risk when
terdapat gejala kondisi abnormal di global there is abnormal condition in the global
market. market.
4. Menetapkan limit risiko pasar melalui hasil 4. Determine market risk limit through the result
Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), yaitu from Policy and Risk Committee, that is Value
antara lain limit Value at Risk (VaR), limit at Risk (VaR), Capital at Risk (CaR) and
Capital at Risk (CaR) dan limit eksposur tresuri. treasury exposure limit.
5. Bank telah melakukan perhitungan beban risiko 5. The Bank has calculated the load of market risk
pasar menggunakan metode standar using the standard approach as a component
(Standardized Approach) sebagai komponen of the calculation of Capital Adequacy Ratio
penghitungan Kewajiban Penyediaan Modal (CAR) as required by the regulator.
Minimum (KPMM) yang disyaratkan oleh
regulator.
6. Mengembangkan dan menyempurnakan sistem 6. Develop and enhance the market risk reporting
pelaporan risiko pasar. system.
131
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan As of December 31, 2018 and December 31, 2017
31 Desember 2017 Bank telah memenuhi the Bank has complied with Bank Indonesia
ketentuan Bank Indonesia tentang Posisi Devisa Regulation on Net Open Position.
Neto.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2018 dan The Bank's NOP as of December 31, 2018 and
2017 adalah sebagai berikut: 2017 are as follows:
31 Desember/December 31, 2018
KESELURUHAN (LAPORAN
POSISI KEUANGAN AGGREGATE (ON-STATEMENTS OF
DAN REKENING FINANCIAL POSITION AND
ADMINISTRATIF) ADMINISTRATIVE ACCOUNTS)
KESELURUHAN (LAPORAN
POSISI KEUANGAN AGGREGATE (ON-STATEMENTS OF
DAN REKENING FINANCIAL POSITION AND
ADMINISTRATIF) ADMINISTRATIVE ACCOUNTS)
132
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang Operational risk is the risk of loss resulting from in
diakibatkan oleh proses internal yang kurang adequate internal processes, failure of internal
memadai, kegagalan proses internal, kesalahan processes, human error, system failure, and/or the
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya presence of external events affecting the
kejadian eksternal yang mempengaruhi operations of the Bank.
operasional Bank.
Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa According to Circular Letter of Financial Services
Keuangan (SEOJK) No. 13/SEOJK.03/2015 Authority (SEOJK) No. 13/SEOJK.03/2015 dated
tanggal 27 April 2015 tentang Perhitungan Aset April 27, 2015 about Calculation of Risk Weighted
Tertimbang Menurut Risiko untuk risiko operasional Assets for operational risk using the basis indicator
dengan menggunakan pendekatan indikator dasar approach for syariah banks. Bank has implemented
bagi bank umum syariah. Bank telah menerapkan operational risk RWA calculations using these
perhitungan ATMR risiko operasional methods and has been incorporated into one of the
menggunakan metode tersebut dan telah components for valuation of Capital Adequacy
dimasukkan menjadi salah satu komponen Minimum Requirement (CAR) every month.
penilaian Kecukupan Penyediaan Modal minimum
(KPMM) setiap bulan.
Proses pengelolaan risiko operasional BNI Syariah Process of operational risk management in BNI
dilakukan oleh setiap unit kerja Bank (risk owner). Syariah was performed by each unit of the Bank
Untuk membantu proses tersebut, BNI Syariah (risk owner). In assisting this process, BNI Syariah
mengembangkan perangkat manajemen risiko develops operational risk management tools,
operasional, yaitu PERISKOP (Perangkat Risiko namely PERISKOP (Operational Risk Tool). This
Operasional). Sistem ini mengintegrasikan unit-unit system integrate units at head office and branch
kerja di kantor pusat dan kantor-kantor cabang offices with risk management unit, thus the process
dengan unit manajemen risiko sehingga proses of identification, assessment, measurement,
identifikasi, penilaian, pengukuran, pemantauan monitoring and control of operational risk is more
serta pengendalian risiko operasional menjadi lebih accurate and faster.
akurat dan cepat.
PERISKOP terdiri dari modul Self Assesment (SA) PERISKOP comprises of Self Assessment (SA)
dan Loss Event Database (LED). PERISKOP module and Loss Event Database (LED).SA
modul SA digunakan sebagai proses identifikasi module in PERISKOP is used as risk identification
risiko yang dilakukan sendiri oleh masing-masing process performed by each units by assessing the
unit kerja dengan cara melakukan penilaian impact and frequency of risk and find the cause
dampak dan frekuensi risiko serta mencari and solution. PERISKOP LED module used as
penyebab dan solusinya. PERISKOP modul LED recording of financial loss that happened or nearly
digunakan ,sebagai pencatatan kerugian yang happened (near miss).
bersifat finansial baik yang telah terjadi maupun
hampir terjadi (near miss).
Untuk mengantisipasi terhadap kejadian-kejadian To anticipate events that can disrupt the operations
yang dapat mengganggu operasional Bank, of the Bank, as a result of internal factors such as
sebagai akibat faktor internal seperti gangguan disturbances in information technology systems
pada sistem teknologi informasi dan faktor and external factors such as natural disasters, riots
eksternal seperti bencana alam, kerusuhan, dan and fires, BNI Syariah has developed the Business
kebakaran, BNI Syariah mengembangkan Continuity Management and Disaster Recovery
Business Continuity Management dan Disaster Plan.
Recovery Plan.
Kesiapan dalam penerapan manajemen risiko Readiness in the implementation of operational risk
operasional, di seluruh jenjang organisasi Bank management, at all levels of the organization in the
akan mendorong pertumbuhan bisnis dan Bank will encourage business growth and improve
meningkatkan kinerja Bank sehingga menghasilkan the performance of the Bank, thus generating
nilai tambah bagi para stakeholder. added value for stakeholders.
133
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 rasio As of December 31, 2018 and 2017, the Minimum
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Required Capital Adequacy Ratio (CAR) of the
Bank dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Bank is calculated based on Financial Services
Jasa Keuangan No. 18/SEOJK.03/2015 tanggal Authority Circular Letter No. 18/SEOJK.03/2015
8 Juni 2015. Rasio KPMM tersebut adalah sebagai dated June 8, 2015. Such CAR is as follows:
berikut:
31 Desember/December 31,
2018 2017
Modal inti 4.153.222 3.729.820 Core capital
134
53. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH 53. OPINION OF THE SHARIA SUPERVISORY
BOARD
Berdasarkan surat No.BNISy/DPS/OPINI/I/2019/001 Based on Letter No. BNISy/DPS/OPINI/I/2019/ 001
tanggal 8 Januari 2019 dan dated January 8, 2019 and
No.BNISy/DPS/OPINI/I/2018/001 tanggal 2 Januari No. BNISy/DPS/OPINI/I/2018/001 dated January 2,
2018 masing-masing untuk tahun-tahun yang 2018 for the years ended December 31, 2018 and
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, 2017, respectively, the Sharia Supervisory Board
Dewan Pengawas Syariah (DPS) BNI Syariah (DPS) of BNI Syariah stated that in general the
menyatakan bahwa secara umum aspek syariah sharia aspects in the operation of PT Bank BNI
dalam operasional PT Bank BNI Syariah sudah Syariah have complied with sharia principles and
sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai syariah. values.
54. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 54. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION
Perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas Changes in liabilities arising from financing activities
pendanaan pada laporan arus kas adalah sebagai in the cash flow statement is as follows:
berikut:
Selisih
kurs/
1 Januari 2018/ Arus kas/ Foreign 31 Desember 2018/
1 January 2018 Cash flow exchange 31 December 2018
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah Accounting standards and interpretations that have
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan been ratified by the Financial Accounting
(DSAK) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah Standards Board (DSAK) and the Sharia
(DSAS), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan Accounting Standard Board (DSAS), but have not
keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. been effective for the current year's financial
Perusahaan bermaksud untuk menerapkan standar statements disclosed below. The Bank intends to
tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi implement these standards, if deemed relevant,
efektif. when they have become effective.
• PSAK 71: Instrumen Keuangan, yang diadopsi • SFAS 71: Financial Instruments, adopted from
dari IFRS 9, berlaku efektif 1 Januari 2020 IFRS 9, effective January 1, 2020 with earlier
dengan penerapan dini diperkenankan. application is permitted.
PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran This SFAS provides for classification and
instrumen keuangan berdasarkan karakteristik measurement of financial instruments based
dari arus kas kontraktual dan model bisnis on the characteristics of contractual cash flows
entitas; metode kerugian kredit ekspektasian and business model of the entity; expected
untuk penurunan nilai yang menghasilkan credit loss impairment model that resulting
informasi yang lebih tepat waktu, relevan dan information more timely, relevant and
dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; understandable to users of financial
akuntansi untuk lindung nilai yang statements; accounting for hedging that reflect
merefleksikan manajemen risiko entitas lebih the entity's risk management better by
baik dengan memperkenalkan persyaratan introduce a more general requirements based
yang lebih umum berdasarkan pertimbangan on management's judgment.
manajemen.
135
55. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 55. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
• PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan • SFAS 72: Revenue from Contracts with
Pelanggan, yang diadopsi dari IFRS 15, Customers, adopted from IFRS 15, effective
berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan January 1, 2020 with earlier application is
penerapan dini diperkenankan. permitted.
PSAK ini adalah standar tunggal untuk This SFAS is a single standards that a joint
pengakuan pendapatan yang merupakan hasil project between the International Accounting
dari joint project yang sukses antara Dewan Standards Board (IASB) and the Financial
Standar Akuntansi Internasional dan Dewan Accounting Standards Board (FASB), provides
Standar Akuntansi Keuangan, mengatur model revenue recognition from contracts with
pengakuan pendapatan dari kontrak dengan customers, and the entity is expected to have
pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat analizing before recognazing the revenue.
melakukan analisis sebelum mengakui
pendapatan.
• PSAK 73: Sewa, yang diadopsi dari IFRS 16, • SFAS 73: Leases, adopted from IFRS 16,
berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan effective January 1, 2020 with earlier
penerapan dini diperkenankan untuk entitas application is permitted, but not before an
yang juga telah menerapkan PSAK 72: entity applies SFAS 72: Revenue from
Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan. Contracts with Customers.
PSAK ini menetapkan prinsip pengakuan, This SFAS establish the principles of
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan recognition, measurement, presentation, and
atas sewa dengan memperkenalkan model disclosure of the lease by introducing a single
akuntansi tunggal dengan mensyaratkan untuk accounting model, with the requirement to
mengakui aset hak-guna (right-of-use assets) recognize the right-of-use assets and liability
dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian of the lease; there are 2 optional exclusions in
opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas the recognition of the lease assets and
sewa, yakni untuk: (i) sewa jangka-pendek dan liabilities: (i) short-term lease and (ii) lease
(ii) sewa yang aset pendasarnya (underlying with low-value underlying assets.
assets) bernilai-rendah.
Amandemen ini mengizinkan asuradur yang This amendments allows those who meet
memenuhi kriteria tertentu untuk menerapkan certain criteria to apply a temporary exclusion
pengecualian sementara dari PSAK 71 of SFAS 71 (deferral approach) or choose to
(deferral approach) atau memilih untuk implement overlay approach for financial
menerapkan pendekatan berlapis (overlay assets designated.
approach) untuk aset keuangan yang
ditetapkan.
136
55. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 55. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
• Amendemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang • Amendments to SFAS 24: Employee Benefits
Amendemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian regarding Amendments, Kurtailmen, or
Program, berlaku efektif 1 Januari 2019. Program Settlement, effective January 1,
2019.
• PSAK 112: Akuntansi Wakaf, berlaku efektif 1 • SFAS 112: Accounting for Wakaf, effective
Januari 2021 dengan penerapan dini January 1, 2021 with earlier application is
diperkenankan. permitted.
PSAK 112 mengatur tentang perlakuan SFAS 112 provides accounting treatment for
akuntansi atas transaksi wakaf yang dilakukan wakaf transaction that have done by nazhir or
baik oleh nazhir maupun wakif yang berbentuk organization and legal entity wakif. SFAS 112
organisasi dan badan hukum. PSAK 112 dapat can also be applicable for private nazhir.
juga diterapkan oleh nazhir perorangan.
• ISAK 33 : Transaksi Valuta Asing dan Imbalan • ISAK 33 : Foreign currency Transaction and
di Muka, berlaku efektif 1 Januari 2019 dengan Advance Consideration, effective January 1,
penerapan dini diperkenankan. 2019 with earlier application is permitted.
ISAK 33 mengklarifikasi penggunaan tanggal ISAK 33 clarify the use of the transaction date
transaksi untuk menentukan kurs yang to determine the exchange rate used in the
digunakan pada pengakuan awal aset, beban initial recognition of the related asset,
atau penghasilan terkait pada saat entitas expense or income at the time the entity has
telah menerima atau membayar imbalan di received or paid advance consideration in the
muka dalam valuta asing. foreign currency.
• ISAK 34 : Ketidakpastian dalam Perlakuan • ISAK No 34: Uncertainty over Income Tax
Pajak Penghasilan, berlaku efektif 1 Januari Treatments, effective January 1, 2019 with
2019 dengan penerapan dini diperkenankan. earlier application is permitted.
PSAK ini bertujuan untuk mengklarifikasi dan This ISAK is to clarifies and guidance of
memberikan panduan dalam merefleksikan uncertainty over Income tax treatments at
ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan financial report.
dalam laporan keuangan.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank At issuance date of the financial statements, the
masih mempelajari dampak yang mungkin timbul Bank is still evaluating the potential impact of these
dari penerapan standar baru dan revisi serta new and revised SFAS to the Bank’s financial
interpretasi tersebut serta pengaruhnya pada statements.
laporan keuangan Bank.
137
2018