1laporan Tetap Analisa Air
1laporan Tetap Analisa Air
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa diharapkan mampu dan mengerti menggunakan alat Waterproof
Cyberscan PCD 650 dengan baik dan benar untuk mengukur parameter fisik air
seperti PH, conductivity, TDS, resistivity, dan kadar oksigen.
Mahasiswa diharapkan mampu mempelajari hubungan antara jumlah ion,tegangan
larutan dan salinitas suatu larutan elektrolit
Dalam kimia, elektrolit adalah setiap zat yang mengandung ion bebas yang membuat
substansi elektrik konduktif. Elektrolit yang paling khas adalah solusi ionik, tetapi
elektrolit cair dan elektrolit padat juga mungkin.
Elektrolit umumnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain itu,
beberapa gas dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi atau tekanan
rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran beberapa polimer biologis
(misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis (misalnya, sulfonat polistirena), polielektrolit
disebut, yang mengandung dibebankan kelompok fungsional.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,
seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Tidak hanya padatan, gas juga dapat pula
dilarutkan dalam cairan, contohnya saja karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu,
cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula
larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Svante
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884
yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan
gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut
Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan
listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion
positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan
netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung
gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation
dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan
ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar).
Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya.
Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun
konsentrasinya kecil, larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit
yang mempunyai daya hantar lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit
lemah.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi ? = 1)
menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena
banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada
persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh :
NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
Asam-asam kuat, seperti : HCl, HClO3, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH,
Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi α< 1)
menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion.
Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna)
sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-
balik).
Contoh :
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
yang tergolong elektrolit lemah :
Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.
Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.
Larutan elektrolit biasanya terbentuk ketika sebuah garam ditempatkan dalam pelarut
seperti air dan memisahkan komponen individu karena interaksi antara molekul pelarut
termodinamika dan zat terlarut, dalam proses yang disebut solvasi. Misalnya, ketika garam
meja, NaCl, ditempatkan dalam air, garam (solid) larut menjadi elemen-elemen komponen,
menurut reaksi disosiasi :
NaCl (s) → Na + (aq) + Cl - (aq).
Hal ini juga mungkin bagi zat untuk bereaksi dengan air ketika mereka ditambahkan
ke dalamnya, menghasilkan ion, misalnya, gas karbon dioksida larut dalam air untuk
menghasilkan larutan yang mengandung hidronium, karbonat, dan ion hidrogen karbonat.
Perhatikan bahwa garam elektrolit cair dapat juga. Sebagai contoh, ketika natrium
klorida cair, cairan melakukan listrik.
Elektrolit dalam larutan dapat digambarkan sebagai “terkonsentrasi jika memiliki
konsentrasi tinggi ion, atau encer jika memiliki konsentrasi rendah”. Jika proporsi yang
tinggi dari berdisosiasi terlarut ke bentuk ion bebas, elektrolit kuat, jika sebagian besar zat
terlarut tidak memisahkan, elektrolit lemah. Sifat-sifat elektrolit dapat dieksploitasi dengan
menggunakan elektrolisis untuk mengekstrak unsur-unsur dan senyawa yang terkandung
dalam solusi.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit
ada dua macam, yaitu:
1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit kuat = 1. Senyawa elektrolit kuat terbentuk dari
ikatan ionik. Contoh: air aki (asam sulfat), asam klorida, air garam, dll.
2. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan lemah.
Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit lemah antara 0 sampai 1. Senyawa elektrolit
lemah terbentuk dari ikatan kovalen polar. Contoh: air cuka, amonium hidroksida, air,
dan lain-lain.
IV. Langkah Kerja
a. Petunjuk penggunaan alat
Alat Waterproof Cyberscan PCD 650 dalam pengoperasiaannya memakai 2
sumber arus listrik yaitu dari batere dan sumber arus listrik PLN, jika
pengoperasiaannya akan memakai sumber arus PLN pastikan batere yang
terdapat didalam alat dilepas terlebih dahulu untuk menghindari korseleting
yang berakibat akan merusak alat.
Alat waterproof Cyberscan PCD 650 merupakan alat yang memiliki tingkat
akurasi dan presisi yang tinggi jadi pastikan setelah memakai alat elektroda
dibilas dan dibersihkan.
Tidak dibenarkan dan dianjurkan merubah setingan alat selain yang diberikan
oleh instruktur dan teknisi.
b. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan 4 jenis air kemasan dan air got, memasukkan sample kedalam
gelas kimia dan memberi label.
2. Menghubungkan kabel daya ke sumber arus PLN dan menekan tombol F4
(ON) selama 3 detik.
3. Memasukkan elektroda kedalam larutan atau sample yang akan diukur,
minimal 1/3 bagian elektroda terendam, tunggu beberapa saat sampai
pembacaannya stabil, mencatat pH yang terlihat dilayar.
4. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai dilayar terdapat tulisan
measurring cound di layar.
5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat
hasilnya.
6. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan
measurring TDS di layar.
7. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat
hasilnya.
8. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan
measurring res di layar.
9. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat
hasilnya.
10. Untuk pembacaan % Dissolved Oxygent dan Oxygent Concentration
menggunakan cara yang sama seperti langkah di atas.
c. Larutan Elektrolit
1. membuat larutan NaCl masing-masing dengan konsentrasi 0,1; 0,25; 0,50;
0,75; dan 1 m sebanyak 250 ml, beri label
2. Menghubungkan daya ke sumber arus PLN dan tekan tombol F4 (ON)
selama 3 detik
3. Memasukkan elektroda ke dalam larutan atau cairan yang akan diukur,
minimal 1/3 bagian elektroda terendam, catat mV yang terlihat di layar
4. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan ion di
layar
5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, catat
hasilnya
6. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan
measuring NaCl di layar
7. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, catat
hasilnya
GAMBAR ALAT
1. Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu,dengan demikian setiap kegiatan
memiliki kualitas air yang berbeda.
2. Berdasarkan hasil yang didapat air yang baik bagi biota laut adalah air got karena
air got memiliki pH 7,89 karena pH air got bersifat netral yaitu tidak asam dan
tidak basa.
3. Air yang dapat menghantarkan arus listrik adalah sample Tebs karena tebs
memiliki conductivity yang tinggi yaitu 969,5,tetapi air tebs dikatakan air yang
tidak baik karena memiliki conductivity yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Anerasari.M.2014.penuntun praktikum kimia analitik instrument.Palembang:Politeknik
Negeri Sriwijaya
http://Novitadewipido.blogspot.com/2012/07/parameter-fisik-biologi-kimiawi-air.html
http://watowaihory.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-analisis-sifat fisik4407.htm
http://coretgimeli.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-pengujian-larutan.htm
ANALISA AIR
Disusun oleh:
Kelas : 2 EGB
VI. PERTANYAAN
1. Selain dari parameter fisik terdapat juga parameter kimia dan mikrobiologi sebagai
syarat mutu air baku, jelaskan dan uraikan parameter kimia dan mikrobiologi ?
Jawab :
2. Sebutkan macam – macam peraturan pemerintah yang mengatur tentang tata kelola
air limbah!
Jawab :
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 03 tahun 2010 tentang
baku mutu air limbah bagi kawasan industry
PP Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
PP No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3