PLAGIARISME
LATAR BELAKANG
Plagiarisme dapat dianggap sebagai penyakit berbahaya dan mudah menular. Seperti virus, jika tidak dicegah dan
diobati, plagiarisme sangat mematikan. Siaputra (2013) telah menyarankan bahwa plagiarisme mungkin memiliki
risiko jangka panjang dan tidak terduga. Hal ini dapat merusak kredibilitas dan reputasi institusi. Mahasiswa dan
dosen lain dari institusi yang sama mungkin masuk daftar hitam dari mengirim artikel ke jurnal dan konferensi.
Siaputra juga memperingatkan bahwa plagiarisme yang tidak terdeteksi dan kebiasaan dapat menyebabkan
perilaku lain yang tidak pantas, seperti berbagai jenis kecurangan, baik dalam konteks akademik atau nonkatik.
Dengan demikian, individu harus bekerja keras untuk menghindari terinfeksi oleh virus plagiarisme. Mereka yang
sudah terinfeksi harus segera menemukan cara baik secara mandiri (swadaya) atau dengan mencari bantuan
profesional untuk menghentikan perilaku yang sangat merusak dan berbahaya ini.
Referensi
Siaputra, I. B. (2013). The 4PA of plagiarism: A psycho-academic profile of plagiarists. International Journal for
Educational Integrity, 9(2), 50-59
https://www.jpnn.com/news/terbukti-plagiat-gelar-profesor-dicopot
1. DOSEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS (FEB) UNIVERSITAS
GADJAH MADA (UGM), ANGGITO ABIMANYU
Anggito yang kala itu menjabat sebagai Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama itu kemudian
mengundurkan diri sebagai dosen FEB.
"Saya akui saya telah melakukan kesalahan, saya khilaf. Pengunduran diri saya ini demi mempertahankan
kredibilitas UGM sebagai universitas dengan komitmen pada nilai-nilai kejujuran, integritas dan tanggung jawab
akademik," ujar Anggito di Hotel Gadjah Mada University Club (UC) pada 17 Februari 2014.
"Proses selanjutnya, saya serahkan pada UGM sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya tidak akan campur
tangan dan akan memprioritaskan berjalannya proses ini dari semua pekerjaan saya karena ini menyangkut
kredibilitas UGM," imbuhnya.
1. DOSEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS (FEB) UNIVERSITAS
GADJAH MADA (UGM), ANGGITO ABIMANYU
Anggito yang kala itu menjabat sebagai Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama itu kemudian
mengundurkan diri sebagai dosen FEB.
"Saya akui saya telah melakukan kesalahan, saya khilaf. Pengunduran diri saya ini demi mempertahankan
kredibilitas UGM sebagai universitas dengan komitmen pada nilai-nilai kejujuran, integritas dan tanggung jawab
akademik," ujar Anggito di Hotel Gadjah Mada University Club (UC) pada 17 Februari 2014.
"Proses selanjutnya, saya serahkan pada UGM sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya tidak akan campur
tangan dan akan memprioritaskan berjalannya proses ini dari semua pekerjaan saya karena ini menyangkut
kredibilitas UGM," imbuhnya.
Kasus plagiarisme yang menjerat Anggito atas tulisannya yang terbit pada 10 Februari 2014 itu, bermula dari
aduan seorang penulis di forum Penulis UGM. Lalu pada pertengahan Februari 2014, secara resmi Anggito
mengaku telah melakukan kesalahan pengutipan referensi dalam sebuah folder di komputer pribadinya.
https://kumparan.com/kumparannews/4-akademisi-tanah-air-yang-terjerat-kasus-plagiarisme/full
2. DOSEN JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL (HI) UNIVERSITAS
PARAHYANGAN (UNPAR) PROFESOR ANAK AGUNG BANYU PERWIRA
Serupa dengan plagiarisme yang dilakukan Anggito, Banyu Perwira juga melakukan plagiarisme dalam tulisannya
yang terbit di surat kabar, yaitu The Jakarta Post. Tak hanya sekali, Banyu melakukan plagiarisme dalam beberapa
artikel dalam salah satu surat kabar harian berbahasa Inggris di Indonesia itu.
Kasus ini terungkap saat banyak pembaca yang melayangkan protes via telepon ke editor harian The Jakarta Post,
atas artikel Banyu berjudul 'RIs defense transformation' yang terbit pada November 2009 lalu.
Redaktur Pelaksana The Jakarta Post Ati Nurbaiti mengaku tak menyangka Banyu melakukan hal itu. Sebab
menurutnya Banyu rajin mengirimkan tulisan tentang hubungan internasional dan berbagai masalah luar negeri
untuk hariannya selama bertahun-tahun, dan tidak pernah menuai masalah.
Banyu kemudian mengundurkan diri dari jabatannya di UNPAR. The Jakarta Post pun menarik dan memuat
permintaan maaf kepada pembaca atas fakta hasil penjiplakan tersebut. Permintaan maaf juga disampaikan pihak
The Jakarta kepada Carl Ungerer.
https://kumparan.com/kumparannews/4-akademisi-tanah-air-yang-terjerat-kasus-plagiarisme/full
3. ALUMNUS PROGRAM DOKTORAL SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN
INFORMATIKA (STEI) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB), MOCHAMMAD
ZULIANSYAH
Mochammad Zuliansyah yang merupakan alumnus Program Doktoral STEI angkatan 2003 ini, menerima konsekuensi
berupa tidak berlakunya ijazah serta disertasi miliknya, akibat terbukti melakukan plagiarisme dalam disertasi karyanya.
Disertasi itu berjudul "3D topological relations for 3D spatial Analysis".
Zuliansyah kemudian meminta maaf kepada komite IEEE melalui email. Ia juga mengaku melakukan plagiarisme tanpa
sepengetahuan tiga orang pembimbingnya, yaitu Prof. Dr. carmadi Machbub, Suhono Harso Supangkat, dan Yoga Priyana.
Permintaan maaf kepada pihak ITB juga telah dilayangkan Zuliansyah melalui email, dan ia menyatakan siap menerima
segala keputusan ITB.
Terhitung sejak April 2009 hingga April 2012, Zuliansyah dilarang mempublikasikan karya apa pun dalam semua bentuk
publikasi IEEE. Sementara ketiga orang pembimbingnya, mendapat sanksi berupa surat teguran langsung dari rektor.
Permintaan maaf secara langsung juga dikirimkan oleh pihak institusi kepada Dr. Siyka Zlatanova dan IEEE. Dilansir
www.itb.ac.id, pihak ITB juga menyatakan permintaan maaf kepada seluruh pemangku kepentingan ITB, serta komunitas
akademik nasional dan internasional. ITB tegas menyatakan bahwa disertasi dan ijazah program doktoral Zuliansyah tidak
berlaku.
https://kumparan.com/kumparannews/4-akademisi-tanah-air-yang-terjerat-kasus-plagiarisme/full
4. REKTOR UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG, FELIX
KASIM
Felix Kasim telah melakukan plagiarisme terhadap sejumlah karya ilmiah mahasiswanya. Plagiarisme dilakukan
Felix dalam karya tulisnya yang dipublikasikan di prosiding (kumpulan dari paper-paper akademis yang
dipublikasikan dalam suatu acara seminar akademis) di Yogyakarta pada pertengahan Mei 2011 lalu.
Salah satu karya mahasiswa yang diplagiat Felix adalah skripsi milik Andini Dwikenia Anjani, yang berjudul Studi
Kasus Program Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis di Kota Banjar. Felix mengubah judul skripsi Andini tahun 2008
itu, menjadi A Case Study Free Basic Health Services in Banjar City, West Java.
Andini sendiri diketahui telah bekerja sebagai dokter di Banjar setelah lulus dari Universitas Kristen Maranatha.
Kasus ini terungkap setelah sejumlah dosen universitas tersebut mengeluh soal informasi penundaan kenaikan
jabatan para dosen dan staf. Setelah ditelusuri, ternyata penundaan kenaikan jabatan itu adalah dampak dari ulah
Felix yang melakukan plagiat.
https://kumparan.com/kumparannews/4-akademisi-tanah-air-yang-terjerat-kasus-plagiarisme/full
https://habari.id/gegara-oknum-dosen-plagiat-perguruan-tinggi-ini-tak-bisa-rekrut-mahasiswa-baru/
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 17 TAHUN 2010
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI
20 TAHUN PROMOSI INTEGRITAS AKADEMIK
No Tahun Dokumen Negara Perihal
1 1999 Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 3298/D/T/99 Upaya Pencegahan Tindakan Plagiat
2 2002 Undang-undang Republik Indonesia 19 Tahun 2002 Hak Cipta
3 2003 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun Sistem Pendidikan Nasional
2003
4 2010 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Perguruan Tinggi
5 2010 Surat Edaran Dirjen Dikti nomor 1311/D/C/2010 Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat
6 2011 Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 190/D/T/2011 Validasi Karya Ilmiah
7 2012 Undang Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun Pendidikan Tinggi
2012
8 2013 Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Pedoman Penyusunan Kode Etik Pelaku
Republik Indonesia Nomor 25 /M/KP/III/2013 Penelitian
9 2014 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun Hak Cipta
2014
10 2016 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Petunjuk pelaksanaan pembangunan zona
Tinggi Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2016 integritas menuju WBK* dan WBMM** di
lingkungan Kemristekdikti
*WBK: Wilayah Bebas dari Korupsi **WBMM: Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
https://pixabay.com/
https://familylawyermagazine.com/
SUMBER
ETHICAL LEADERSHIP: CREATING AND SUSTAINING AN ETHICAL BUSINESS CULTURE (ANDREW LEIGH, 2013)
By RCraig09 - Own work, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=91236396
https://www.designboom.com/art/artists-viral-safety-match-matchstick-video-social-distancing-03-17-2020/
https://www.designboom.com/art/artists-viral-safety-match-matchstick-video-social-distancing-03-17-2020/
https://www.designboom.com/art/artists-viral-safety-match-matchstick-video-social-distancing-03-17-2020/
"STOP! BEFORE IT'S TOO
LATE AND WE'VE
DESTROYED IT ALL“
ATREYU
https://8-images.blogspot.com/2018/03/quotes-helping-one-person-might-not.html
“TRACEY”
Trust, Respect, fAirness, Courage,
rEsponsibility, honestY.
TRIBUTE TO THE MEMORY OF PROFESSOR
TRACEY ANN BRETAG
By Tamara KocurováOctober 19, 2020Uncategorized
Our friend and colleague, Tracey Bretag, sadly passed away on October 7th, 2020. It is more than
symbolic, that Tracey’s funeral takes place on the Global Ethics Day – October 21st, 2020. A
memorial for Tracey will be held also at University of South Australia on October 26th at 4:00pm–
5:15pm Adelaide time, which you can join via this link.
Tracey Ann Bretag was the Director of the Office for Academic Integrity at the University of South
Australia Business School. She became famous as an editor-in-chief of the International Journal for
Educational Integrity and editor of the extensive Handbook of Academic Integrity (once the best
seller of Springer Education). According to Times Higher Education, she was one of the 20 most
influential people in world higher education in 2019.
Tracey inspired, influenced, and significantly contributed to the success of ENAI from the very
beginning. She has been a keynote speaker at the ENAI conferences since 2013. She shared her
experience and provide valuable advice to our network. For her dedication to academic integrity for
the most of her life, Tracey was given Lifetime Achievement Award by ENAI in April 2020..
TRIBUTE TO THE MEMORY OF PROFESSOR
TRACEY ANN BRETAG
By Tamara KocurováOctober 19, 2020Uncategorized
„Tracey was endowed with extraordinary enthusiasm for her work, and
she spread this enthusiasm and positive attitude around her.
She considered even the most serious misconduct as a mistake which
should have a learning outcome in the first place.
She did not like words like “punishment” or “fighting” against plagiarism.
She always emphasized positive values of academic integrity – honesty,
fairness, trust, responsibility, respect and courage.“
Trust, Respect, fAirness, Courage, rEsponsibility, and honestY
Summarizes her life attitude Dr Tomáš Foltýnek – President of ENAI.
INTEGRITAS AKADEMIK (1)
To perpetuate memories of Tracey and
carry on her extraordinary endeavour in
kejujuran, the field of academic integrity, I would
like to propose an acronym that frames
the six fundamental values of academic
kredibilitas, integrity into her name.
kewajaran, I propose to use the word “TRACEY” as
the acronym for Trust, Respect,
kehormatan dan fAirness, Courage, Responsibility, and
honestY.
tanggung jawab
Hopefully, from now on, every time we
KEBERANIAN talk about academic integrity, we will
remember her, because TRACEY is truly
the fundamental values of academic
integrity.
INTEGRITAS AKADEMIK (2)
Exemplary Academic Integrity Project (EAIP): Embedding and extending exemplary academic integrity policy and
support frameworks across the higher education sector (2013), Plain English definition of Academic Integrity, Office
for Learning and Teaching Strategic Commissioned Project 2012-2013, http: www.unisa.edu.au/EAIP .
Acknowledgement