Anda di halaman 1dari 30

FM-POLTEKKES-SMG-BN-09-06A/R1

BAHAN AJAR
MATA KULIAH
KEPERAWATAN GERONTIK

SUSUN OLEH

PRAMONO GK,S.Pd.M.PH
MOH RIDWAN.,SKM.M.PH
TULUS PUJI HASTUTI.,S.Kep.Ns.M.Kes

PROGRAM STUDI D 4 KEPERAWATAN MAGELANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2020
BAB I

KONSEP GERONTIK

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang:

1. Definisi ilmu keperawatan gerontik


2. Fokus keperawatan gerontik
3. Tujuan perawatan lanjut usia
4. Landasan penanganan lansia
5. Lingkup asuhan keperawatan gerontik
6. Peran perawat gerontik
7. Alasan timbulnya perhatian pada lansia

DEFINISI

Gerontology

Geros: Lanjut Usia, Logos: Ilmu

1. Ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai faktor-faktor yang menyangkut


lanjut usia
2. Ilmu yang mempelajari seluruh aspek menua (Kozier, 1987)
3. Ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah yang mungkin terjadi pada lanjut
usia (Miller, 1990)
4.

DEFINISI

Geriatrik

Geros = tua, iatria = to care) menurut British Geriatric Society adalah cabang dari Ilmu


Penyakit Dalam yang menangani aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
psikososial dari penyakit-penyakit pada usia lanjut.

DEFINISI LENGKAP

KEPERAWATAN GERONTIK

Suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan
yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut
usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

TUJUAN PERAWATAN LANJUT USIA


1. Membantu memahami individu terhadap perubahan di usia lanjut
2. Memoivasi masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan lansia
3. Mengembalikan kemampuan melakukan aktifitas sehari-hari
4. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan lansia dengan jalan perawatan dan
pencegahan.
5. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien
lanjut usia.
6. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau mengalami
gangguan tertentu (kronis maupun akut).
7. Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa
yang tepat dan dini apabila mereka menjumpai suatu kelainan tertentu.
8. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita usia
penyakit/ gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu
suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal).

LANDASAN PENANGANAN LANJUT USIA


 

1. Filsafat Negara /P4


2. UUD 1945, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34.
3. UU No.9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan bab 1 pasal 1 ayat 1.
4. UU No.4 tahun 1965, tentang pemberian bantuan penghidupan orangtua.
5. UU No.5 tahun 1974, tentang pokok-pokok pemerintah didaerah.
6. UU No.6 tahun 1974, tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan sosial.
7. Keputusan Presiden RI No. 44 Tahun 1974.
8. Program PBB tentang lanjut usia, anjuran kongres internasional WINA 1983.
9. GBHN 1983/ Repelita IV.
10. Keputusan Mentri Sosial RI No. 44 tahun 1974, tentang organisasi dan tata kerja
departemen sosial propinsi.

LINGKUP ASKEP GERONTIK

1. Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan


2. Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan
3. Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi kebutuhan akibat proses penuaan

Tanggung Jawab Perawat Gerontik


1. Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal
2. Membantu klien lansia untuk memelihara kesehatannya
3. Membantu klien lansia menerima kondisinya
4. Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara manusiawi sampai
dengan meninggal.

ALASAN TIMBULNYA PERHATIAN


KEPADA LANJUT USIA

1. Pensiunan dan masalah-masalahnya.


2. Kematian mendadak karena penyakit jantung dan stroke
3. Meningkatnya jumlah lanjut usia
4. Pemerataan pelayanan kesehatan
5. Kewajiban pemerintah terhadap orang cacat dan jompo
6. Perkembangan ilmu
• Gerontology
• Geriatri
7. Program PBB
8. Konferensi Internasional di Wina Tahun 1983
9. Mahalnya obat-obatan
10. Populasi lansia bertambah banyak

BAB II
PROSES PENUAAN

A. Definisi

1. Penuaan adalah proses normal yang dimulai saat konsepsi dan berlanjut sampai
keseluruhan rentang kehidupan (Needham,1993).
2. Penuaan merupakan proses yang kompleks yang mempengaruhi setiap manusia
tanpa memperhatikan genetik dan budaya

B. Faktor apa saja yang mempengaruhi penuaan?

Apakah masing-masing orang menjadi tua berbeda-beda tergantung pada faktor yang
mempengaruhi penuaan?

Beberapa faktor yang mempengaruhi penuaan termasuk:

1. Lingkungan
2. Pendidikan
3. Ekonomi

1. Faktor lingkungan
1) Kimia
2) Suhu
3) Kelembaban
4) Radiasi
a. Sinar matahari
b. Ion
5) Komposisi tanah dan air
6) Ketinggian
7) Polutan
8) Faktor lingkungan
9) Pertimbangan urban
Masyarakat kota akan lebih banyak terexpos dengan polutan dan situasi yang
mengancam kehidupan.
10) Masyarakat pedesaan mempunyai akses kesehatan yang kurang baik.
2. Faktor pendidikan
Pertimbangan pendidikan…
◦ Pendidikan mempengaruhi kedudukan sosial, pendapatan dan pekerjaan.
◦ Sekitar 12% orang tua amerika tidak mempunyai pendidikan formal (Black, et al,
1997). 

3. Faktor ekonomi
1) Pertimbangan ekonomi…
a. Pendidikan yang tinggi berdampak pada pembayaran bpekerjaan yang lebih
baik yang juga akan meningkatkan standard hidup.
b. Sekitar 51% orang tua amerika menerima upah dibawah tingkat kemiskinan
(Black, et al, 1997). 
2) Proses Penuaan dan Sistem Tubuh
3) Perubahan2 kulit
4) Perubahan normal pada lansia:
a. Keriput
b. Kulit mengendor
c. Rabut memutih (ubanan)
d. Botak
5) Perubahan2 kulit
6) Gangguan umum:
a. Pruritus dan psoriasis
b. Borok dan pressure ulcer
c. Herpes zoster
d. Kanker kulit
7) Manajemen Keperawatan
8) Tingkatkan melalui kesehatan kulit
9) Nutrisi yang baik
10) Perlindungan kulit
11) Perawatan kuku dan rambut yang baik
12) Perubahan2 Musculoskeletal

Perubahan2 normal pada lansia:

a. Perubahan postur dan tinggi


b. Mobilitas menurun
c. Jejas
d. Nyeri
e. Musculoskeletal Changes

Gangguan2 umum:

a. Osteoporosis
b. Penyakit sendi degeneratif
c. Fraktur patologi
d. Manajemen keperawatan
e. Tingkatkan mobilitas, kenyamanan dan keamanan melalui:
a. Olah raga
b. Pengurangan nyeri
c. Alat bantu adaptif
f. Perubahan2 Kardiovascular
Gangguan2 umum:

a. Penyakit vaskuler perifer


b. Hypertensi
c. Anemia and Angina
d. Atherosclerosis
e. Myocardial infarction
f. Perubahan2 Kardiovascular

Gangguan2 umum:

a. Dysrhythmia jantung
b. Congestive heart failure (gagal jantung)
c. Penyakit katup jantung
d. Penyakit Cerebrovascular
e. Manajemen keperawatan

Tingkatkan pencegahan dan perubahan gaya hidup melalui:

a. Diet seimbang
b. Olah raga teratur
c. Manajemen stress
d. Perubahan2 Respiratory

Perubahan2 normal untuk lansia:

a. Penelitian lavage bronchoalveolar menunjukkan lebih banyak neutrophils dan sedikit


makrofag di dalam cairan pada orang tua (70 sampai 80 th) dari pada orang muda (19
sampai 34 tahun)
b. Penurunan area permukaan alveolar
c. Penurunan kapasitas vital dan saturasi oksigen
d. Perubahan2 Respiratory

Perubahan2 normal pada lansia:

a. Penurunan pertahanan paru


b. Penurunan toleransi latihan
c. Perubahan2 Respiratory

Gangguan2 umum:

a. Pneumonia
b. Tuberculosis
c. Kanker paru
d. Sesak pada saat tidur
e. Manajemen keperawatan

Tingkatkan fungsi paru melalui:

a. Meminimalkan faktor risiko


b. Memenej pengobatan
c. Menjaga paten jalan nafas
d. Perubahan2 Neurologi
e. Perubahan2 normal pada lansia:
a) Hilangnya neuron, berat otak dan fungsi saraf perifer
b) Transmisi sinapsis yang melambat
c) Penumpukkan lipid
f. Perubahan2 Neurologi

Gangguan2 umum:

a. Delirium
b. Dementia
c. Alzheimer's
d. Manajemen keperawatan
e. Tingkatkan dukungan khususnya terhadap keluarga karena perawatan lansia sering
menjadi tanggung jawab keluarga
f. Perubahan2 Gastrointestinal

Perubahan2 normal pada lansia:

a. Kapasitas fungsional yang menurun


b. Penurunan aliran darah ke organ
c. Penurunan ukuran organ dan motilitas
d. Perubahan2 Gastrointestinal

Gangguan2 umum:

a. Penyakit Periodontal
b. Lesi maligna
c. Dysphagia
d. Hiatal hernia
e. Perubahan2 Gastrointestinal

Gangguan2 umum:

a. Gastritis
b. Peptic ulcer
c. Syndrom Malabsorpsi
d. Penyakit Diverticular
e. Perubahan2 Gastrointestinal

Gangguan2 umum:

a. Pancreatitis
b. Cholelithiasis and cholecystitis
c. Hepatitis
d. Cirrhosis
e. Manajemen keperawatan
f. Tingkatkan pemeriksaan untuk mengurangi masalah2 menggunakan intervensi dan
pembelajaran serta pengajaran untuk meningkatkan tingkat fungsional yang tertinggi.
g. Perubahan2 Genitourinary

Perubahan2 normal pada lansia:

a. Hilangnya nefron dan massa ginjal


b. Perubahan pembuluh darah ginjal Sclerotik
c. Penurunan aliran darah
d. Perubahan2 Genitourinary

Perubahan2 normal pada lansia:

a. Penurunan kreatinine clearance


b. Penurunan fungsi endokrin ginjal
c. Perubahan2 Genitourinary

Gangguan2 umum:

a. Penyakit ginjal acute dan chronic


b. Benign prostatic hypertrophy (BPH)
c. Kanker prostat dan kandung kemih
d. Perubahan2 Genitourinary

Gangguan umum:

a. Infeksi saluran kencing


b. Retensi urin dan incontinensia
c. Vaginitis
d. Managemen keperawatan
e. Tingkatkan kontinensia, independen fungsional dan perawatan diri
f. Perubahan2 Endocrine

Perbahan2 normal pada lansia:

a. Organ2 target kehilangan kemampuan mereka untuk merespon hormon2 yang diproduksi
oleh kelenjar yang berbeda.
b. Perubahan2 Endocrine

Gangguan umum:

a. Diabetes mellitus type II


b. Gangguan tyroid
c. Kanker payudara dan organ2 reproduksi
d. Nursing Management

Tingkatkan managemen pada:

a. Pengobatan
b. Diet dan latihan
c. Sexual counseling
d. Perubahan2 indera khusus
Perubahan2 normal pada lansia:

a. Penurunan ketajaman penglihatan


b. Ketidakmampuan beradaptasi terhadap gelap dan cahaya dan penglihatan perifer
c. Intoleransi terhadap cahaya yang menyilaukan
d. Perubahan2 indera khusus

Gangguan2 umum:

a. Katarak dan glaucoma


b. Degenerasi makula Senile
c. Diabetic retinopathy
d. Perubahan2 indera khusus

Perubahan2 normal pada lansia:

a. Kehilangan ketajaman pendengaran


b. Discriminasi dan komprehensi yang jelek
c. Perubahan2 indera khusus

Gangguan2 umum:

a. Kehilangan pendengaran konduksi


b. Kehilangan pendengaran Sensorineural
c. Kehilangan pendengaran campuran

Managemen keperawatan

Tingkatkan metoda komunikasi yang lebih efektif dan penggunaan alat bantu untuk
komunikasi

a.Kaca mata
b. Alat bantu dengar
BAB III

Teori psikososial penuaan


1. Teori pelepasan

2. Teori aktivitas

3. Teori kontinuitas

Sosiologi

A. Teori baru
a. Continuitas
b. Pertukaran sosial
c. Penuaan & Modernisasi
B. Tugas-tugas perkembangan penuaan
C. Tugas-tugas perkembangan

1. Sebuah aktivitas atau kejadian yang meningkat pada suatu perioda tertentu
dalam kehidupan seorang individu.

2. Pencapaian kesuksesan menyebabkan kebahagiaan, pertumbuhan dan


keberhasilan dengan tugas-tugas selanjutnya.

3. Kegagalan menyebabkan ketidakbahaiaan dan penolakan sosial dan kesulitan


dengan tugas-tugas selanjutnya. (Havighurst, 1972)

PERAN PENTING LANSIA APA SAJA YANG DIPENUHI?

Tugas-tugas perkembangan penuaan menurut Havighurst

1. Adaptasi kekuatan fisik yang menurun dan kesehatan.

2. Adaptasi terhadap pensiun dan penurunan pendapatan

3. Membangun afiliasi dengan kelompok usia.

4. Pertemuan warga dan kewajiban sosial.

5. Membangun penataan kehidupan yang memuaskan.

6. Adaptasi dengan kematian pasangan.


Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan seseorang mencapai tugas-tugas
perkembangan?

• Intervensi Keperawatan
1. Bagaimana perawat dapat membantu lansia untuk menyelesaikan tugas-
tugas perkembangan?
2. Dorong klien untuk menjaga dan menegakkan peran dan hubungan.
3. Tawarkan kesempatan maksimum untuk pembuatan keputusan.
4. Bangun perhatian, minat dan skill yang unik dari klien
5. Dengarkan keprihatinan dan masalah klien.
6. Tingkatkan kenangan-kenangan (Eliopoulas,1995)
• Perubahan-perubahan psikososial yang umum
1. Menerima peran sebagai Grandparent
2. Adaptasi terhadap masa pensiun.
3. Meningkatkan aktivitas suka rela
4. Menjaga dan mengembangkan interest baru.
5. Mengatasi kematian pasangan.
6. Adaptasi perubahan dalam intimasi dan seksualitas.
7. Mengatasi relokasi.
8. Mengatasi kehilangan-kehilangan.
• Mengatasi perubahan psikososial dan krisis perkembangan
1. System support
2. Sumber-sumber masyarakat
3. Counseling
4. Ibadah/Religi
• Intervensi keperawatan yang memperluas spiritualitas klien:
1. Kehadiran dan penerimaan
2. Actif mendengarkan dan sentuhan
3. Klarifikasi nilai
4. Diskusikan sumber kekuatan dan harapan pasien.
5. Lakukan pengkajian spiritual.
6. Ibadah, atau dapatkan artikel-artikel tentang keagamaan (Poncar,94;
MacLennan & Tsai, 95)

Teori Keperawatan

Keperawatan & Perawatan diri: Orem

1. Pengganti secara keseluruhan

Perawat menggatikan ketidakmampuan individu untuk melakukan perawatan diri

2. Pengganti sebagian
Perawat dan pasien bekerja bersama untuk memenuhi kebutuhan perawatan
diri pasien.
3. Supportive-educative
Pasien bertindak sebagai agen perawatan diri tetapi memerlukan bantuan dalam
pembuatan keputusan, modifikasi tingkah laku dan akuisisi pengetahuan dan
ketrampilan.

Perawatan diri

Mayoritas masalah kesehatan dikelola di rumah melalui aktivitas perawatan diri


BAB IV

MASALAH LANJUT USIA

Pendahuluan

A. Proses menjadi tua (ageing) karena :

1. Terjadi penurunan dan kemunduruan daya tahan fisik manusia sejalan dengan perjalanan
waktu utamanya ber +Usia
2. Proses alami ini disertai oleh penurunan kondisi fisik,refleks,psikologis dan sosial yg akan
berinteraksi satu sama lain.
3. Proses menua dpt digambarkan melalui 4 tahap: impairment, functional
limitation,disability,dan handicap

Transisi Demografi Lansia

Transisi pd klp lansia berkaitan dgn status dan jaminan kesehatan lansia,shg usia harapan hidup lansia
lebih tinggi dibanding sebelumnya.

Perubahan jumlah penduduk lansia indonesia periode 1990 – 2025 tergolong tercepat di dunia.

2002 jumlah lansia =16 juta,tahun 2020 naik jadi 25,5 juta,peringkat keempat dunia setelah Cina,India
dan Amerika Serikat

PENTINGNYA KEPERAWATAN GERONTIK

Peningkatan jumlah lansia secara statistik tsb mengisyaratkan pentingnya ranah keperawatan
gerontik bagi Indonesia.

Fokus keperawatan thd lansia ditujukan kepada dua kelompok Lansia :

1. Lansia yang sehat dan produktif


2. Lansia yg rentan yg ditandai oleh kondisi fisik yg lemah,sakit2an, pikun,cerewet dlsnya

TUJUAN KEPERAWATAN GERONTIK

Secara umum tujuan keperawatan gerontik bagi ke dua kelompok Lansia tsb:

1. Untuk memenuhi harapan yg diinginkan Lansia yaitu memiliki kualitas hidup yg terjaga
baik (tetap baik)walau sdh lanjut
2. Tetap produktif dalam tiga aspek kehidupan : yaitu fisik, fungsional dan kognitif.yg akan
meningkatkan harapan hidup Lansia yg sehat.

PENELITIAN GERONTIK

Kualitas pelayanan keperawatan gerontik berdasarkan hasil penelitian, terbukti lebih baik bila
dibandingkan dengan tanpa fakta hasil penelitian ilmiah

Menurut Loiselle,et al.,(2004)praktek keperawatan hasil penelitian empiris terbukti memberikan


hasil terbaik dlm menentukan keputusan intervensi keperawatan bagi Lansia.
Rekomendasi Hasil Riset

Hasil kajian empirik menunjukkan bhw model pendekatan yg cocok thd klien, keputusan
klinik dan tindakan keperawatan yang tepat ternyata merupakan hasil riset yang intensif.

Hasil perawatan thd pasien akan menjadi semakin berkualitas, jika para perawat sudah
memiliki budaya kerja yg ilmiah spt mendasarkan pada hasil riset ini.

Tidak akan ada lagi tindakan trial and error (coba-coba/percobaan)

Manfaat Penelitian Gerontik

Menerapkan hasil penelitian dlm sistem tindakan keperawatan gerontik, jelas merupakan
upaya signifikan dlm memperbaiki pelayanan kesehatan yg berorientasi pada cost
effectiveness

Oleh karena itu,menerapkan hasil penelitian kedlm praktek keperawatan gerontik merupakan
kebutuhan yg mendesak guna membangun kinerja keperawatan yg efektif dan efisien

Bukti Hasil Riset Keperawatan

Menurut hasil penelitian terhadap sejumlah laporan (content analysis) yg dilakukan oleh ;
Heater,Beckker dan Olson (1998) ditemukan bahwa,pasien lansia yg mendapat tindakan
keperawatan sbg hasil riset ilmiah jauh lebih baik hasilnya dibandingkan dgn hasil intervensi
standard

Prioritas Riset Bid.Keperw.Gerontik

Keperawatan Gerontik secara holistik menggabungkan aspek pengetahuan dan ketrampilan


berbagai disiplin ilmu dgn tujuan untuk mempertahankan kondisi fisik,mental,sosial dan spiritual
Lansia

Memfasilitasi Lansia menuju kesehatan yg optimal dgn memaksimalkan kualitas hidup


Lansia,lewat pemberian rasa aman, nyaman terutama dlm menghadapi kematian

ASPEK2 KRITIS DLM KEPERWT.GERONTIK

Ada 6 (enam) aspek utama yg perlu dikaji meliputi :

1.Pelayanan,evaluasi dan efektifitas intervensi.

2.Parameter dan hasil intervensi klinis yg khusus.

3.Faktor2 Organisasi yg berdampak pd sistem pelayanan dan kinerja

4. Faktor2 sosial yg berdampak pd kesehatan Lansia

5. Kualitas Hidup dan intervensi kesehatan psikososial

6. Promosi kesehatan, melalui pesan2 media massa dan atau teknologi penyiaran

RANGKUMAN

Mengingat proyeksi penduduk Lansia pd th 2020 akan meningkat menjadi 11,37 % dari total
penduduk Indonesia, maka ranah penelitian dan keperawatan gerontik memiliki potensi kerja yg
cukup besar dimasa depan

Para medis perlu membudayakan penerapan hasil kajian ilmiah dlm melaksanakan tindakan
keperawatan agar hasilnya lebih baik dan lebih optimal.
Bahan Bacaan Lansia

Chen Ai Ju,dan Gavin Jones,1989.Ageing in ASEAN;Its Socio-Economic


Consequences,Singapore;Institute of SAS.

Cowgill,Donald,O.1986.Ageing Around the World. California;Wadsworth Publishing


Company.

Djohan,Erniati,1996,Lansia di Jepang,dlm Bulletin Pengkajian Masalah Kependudukan dan


Pembangunan,7(1&2):63-82

Habbib J..1988.Ageing Population Structure and Support for the Elderly, dlm United
Nations;Economic and Social Implications of Population Ageing,New York ;Department of
International Economic and Social Affairs
BAB V

• MASALAH KESEHATAN PADA LANSIA


PADA UMUMNYA

Empat Belas Masalah Kesehatan Utama pada Lansia

Penampilan penyakit pada lanjut usia (lansia) sering berbeda dengan pada dewasa
muda, karena  penyakit pada lansia merupakan gabungan dari kelainan-kelainan yang
timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu proses menghilangnya secara perlahan-
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap
jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

Demikian juga, masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda dari orang
dewasa, yang menurut Kane dan Ouslander sering disebut dengan istilah 14 I, yaitu :

1. Immobility (kurang bergerak); gangguan fisik, jiwa, dan faktor lingkungan dapat

menyebabkan lansia kurang bergerak. Penyebab yang paling sering adalah gangguan
tulang, sendi dan otot, gangguan saraf, dan penyakit jantung dan pembuluh darah.

2. Instability (berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh); penyebab terjatuh pada

lansia dapat berupa faktor intrinsik (hal-hal yang berkaitan dengan keadaan tubuh
penderita) baik karena proses menua, penyakit maupun faktor ekstrinsik (hal-hal yang
berasal dari luar tubuh) seperti obat-obat tertentu dan faktor lingkungan.

3. Incontinence (beser buang air kecil dan atau buang air besar); beser buang air kecil
(bak) merupakan salah satu masalah yang sering didapati pada lansia, yaitu keluarnya
air seni tanpa disadari, dalam jumlah dan kekerapan yang cukup mengakibatkan
masalah kesehatan atau sosial

4. Intellectual impairment (gangguan intelektual/dementia); merupakan kumpulan gejala

klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat
sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari.

5. Infection (infeksi); merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia,

karena selain sering didapati, juga gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang
menyebabkan keterlambatan di dalam diagnosis dan pengobatan serta risiko menjadi
fatal meningkat pula.

6. Impairment of vision and hearing, taste, smell, communication, convalescence, skin


integrity (gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit); akibat proses
menua semua pancaindera berkurang fungsinya, demikian juga gangguan pada otak,
saraf dan otot-otot yang digunakan untuk berbicara

7. Impaction (sulit buang air besar); : beberapa faktor yang mempermudah terjadinya konstipasi,
seperti kurangnya gerakan fisik, makanan yang kurang sekali mengandung serat, kurang
minum, akibat pemberian obat-obat tertentu dan lain-lain.

8. Isolation (depresi); perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan berkurangnya


kemandirian sosial serta perubahan-perubahan akibat proses menua menjadi salah satu
pemicu munculnya depresi pada lansia.

9. Inanition (kurang gizi); kekurangan gizi pada lansia dapat disebabkan perubahan lingkungan
maupun kondisi kesehatan.

10. Impecunity (tidak punya uang),

11. Iatrogenesis (menderita penyakit akibat obat-obatan),

12. Insomnia (gangguan tidur)

13. Immune deficiency (daya tahan tubuh yang menurun)

14. Impotence (impotensi).


Lampiran :

PENGKAJIAN ABGAR KELUARGA

Nama Pasien : ………………………….. Pewawancara: ………………….

Usia Pasien : ……………………………. Tanggal : ………………………..

Pendidikan : …………………………… Waktu : …………………………

Pengkajian status sosial


Status social lansia dapat diukur dengan menggunakan APGAR Keluarga. Penilaian: Jika
pertanyaan-pertanyaan yang dijawab selalu (poin 2), kadang-kadang (poin 1), hampir
tidak pernah (poin 0).

Skoring 7 – 10 menunjukkan keluarga dengan fungsional tinggi,


4 – 6 menunjukkan fungsional (sedang ) dan 0 -3 menunjukkan keluarga dengan
disfungsional tinggi (dukungan keluarga rendah)

APGAR Keluarga
NO FUNGSI URAIAN SKORE
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga (teman-teman) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Hubungan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman)
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman)
saya menerima dan mendukung keinginan
saya melakukan aktivitas atau arah baru
4 Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya mengekspresikan afek dan
berespons terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih atau mencintai
5 Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya
dan saya menyediakan waktu bersama-sama

Kriteria Keluarga :

Diagnose Keperawatan :

Rencana Tindakan :
Lampiran :

FORMAT PENGKAJIAN ASKEP GERONTIK


A.    Data Umum
Nama                                                          : ……………………
Umur                                                             : …………………...
Keluarga yang dapat dihubungi              : ………………… ..
Telp                                                         : ……………………
Riwayat jatuh/injuri : (penyebab, gejala, tempat jatuh)
………………………………………………………………
Riwayat penyakit dahulu : ………………………………………………………………
Riwayat penggunaan obat-obatan : ………………………………………………………………
B.   Pengklajian Fisik
1. Data Klinik :
       Tinggi badan : …… cm              Berat badan : …… Kg
       Temperatur : ………….0C          Nadi : ….. (kuat/lemah;teratur/tidak)
       Tekanan darah : ………mmHg     
2. Pernafasan dan Sirkulasi :
       Frekuensi nafas : ……..

       Kualitas :  normal     dangkal      cepat

       Batuk :  ya    tidak, jelaskan : ……………………………………………...

       Auskultasi :

       Lobus kanan atas :  normal,   menurun,  tidak ada,  suara tidak normal

       Lobus kiri atas :  normal,   menurun,  tidak ada,  suara tidak normal

       Lobus kanan bwh :  normal,   menurun,  tidak ada,  suara tidak normal

       Lobus kiri bwh :  normal,   menurun,  tidak ada,  suara tidak normal

3. Sistem Kardiovaskuler
Adakah Keluhan : Pusing…. , sakit kepala….., edema ekstremitas bawah…..
Edema ekstremitas atas….., pembengkaan vena jugularis, sirkulasi darah perifer…., hangat,
warna…..
4. Sistem Gastrointestinal
Adakah keluhan : mual….., muntah…. , asupan diet……………………………
Status gizi secara umum…… , kondisi saat makan dikunyah….. , ditelan………
Keadaan gigi…………………., pakai protessa……., bising usus………, distensi abdomen…………… ,
konstipasi/obsipasi…………., diare / inkontinensia alvi…..
5. Sistem perkemihan
Adakah distensi kandung kemih……….., tanda disuri, poliuri, anurine, inkontinensia uri , frekuensi
urine…………x/hr , input cairan/minuman……………cc, Warna
urine……. , bau urine…….. ,
6. Metabolik Integumen
       Kulit :

       Warna :  normal,   pucat,  cianosis,  kuning,  lainnya! ………

       Turgor :  normal,  menurun

       Lecet :  tidak,   ya ! sebutkan ! …………………………………

       Bengkak :  tidak,   ya ! sebutkan ! ………………………………

       Bercak :  tidak,   ya ! sebutkan ! …………………………………

       Mulut :

       Gusi :  normal,   putih,  lecet,   lainnya,…………………………….…

       Gigi :  normal,   lainnya. sebutkan ! ……………………

       Abdomen : ………………… peristaltik usus :  ada,   tidak ada

7.Persarafan sensori:

       Pupil :  sama,   tidak sama. sebutkan ! …………………………………….

       Reaksi terhadap cahaya :

       Kiri :  ya,   tidak,

       Kanan :  ya,   tidak

       Mata :  jelas,   berair   kabur,   lainnya. sebutkan ! …..……………….

7. Muskuloskeletal

       Range of Motion  :  penuh,   tidak. sebutkan ! .…………………………….

       Keseimbangan :  stabil,   tidak stabil. sebutkan ! ………………………….

       Menggenggam

       Kanan : :  kuat,   lemah

       Kiri    :  kuat,   lemah

       Kekuatan otot kaki :

       Kanan : :  kuat,   lemah

       Kiri    :  kuat,   lemah

C.   Aktifitas dan Latihan


Kemampuan perawatan diri :
Skor : 0  = mandiri, 1 = dibantu sebagian, 2 = perlu bantuan orang lain, 3 = perlu bantuan orang lain
dan alat, 4 = tergantung/ tidak mampu

Aktifitas 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian
Mobilisasi di tempat tidur
Pindah
Ambulasi
Naik tangga
Belanja
Memasak
Merapikan rumah

INDEK KATS
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal: makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian
dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
tersebut
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi , berpakaian
dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,
ke kamar mandi dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,
ke kamar mandi , berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C, D, E, F, G
Kondisi riil klien

D.  Kognitif dan Perseptual


       Status mental :
       Tingkat kesadaran : ……………………………………………
       Afasia : ……………………………………………………………

       Dimensia :  ya,  tidak

       Orientasi :  normal,   bingung,  tidak ada respon

       Bicara :  normal,   gagap,  afasia,  bloking

       Bahasa yang digunakan : ………………………………………………………

       Kemampuan membaca :  bisa,   tidak

       Kemampuan interaksi :  sesuai,  tidak. Sebutkan ! ………………………

 Pendengaran :  normal,   terganggu kanan/kiri,  tuli kanan/kiri,  alat

bantu pendengaran,   tinitus

      Penglihatan :  normal,   kacamata,  lensa kontak,   terganggu kanan/kiri,  buta

kanan/kiri  kabur kanan/kiri,  lainnya. Sebutkan ! ……………………………………………………………


 Vertigo :  ya,  tidak
E. 1. Pengkajian status Kognitif dan Afektif menggunakan Short Portable Mental
Questionnaire (SPMSQ)
Short Portable Mental Status Quesionnare (SPMSQ)
Skore No Pertanyaan Jawaban
+ - 1 Tanggal berapa hari ini ?
2 Hari apa sekarang ini ? ( hari, tanggal, tahun )
3 Apa nama tempat ini ?
4 Berapa nomor telpon anda ?
4a Dimana alamat anda ? ( tanyakan hanya bila klien tidak
mempunyai telepon )
5 Berapa umur anda ?
6 Kapan anda lahir ?
7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
8 Siapa presiden sebelumnya ?
9 Siapa nama kecil ibu anda ?
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total
Penilaian SPMSQ
(1) Kesalahan 0 – 2 fungsi intelektual utuh
(2) Kesalahan 3 – 4 Fungsi intelektual ringan
(3) Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
(4) Kesalahan 8 – 10 fungsi intelektual berat
2. Mini Mental State Exam (MMSE) 
Mental Mini State Exam ( MMSE)
Nilai Pasien Pertanyaan
Max
Orientasi
5 (tahun), (musim), (tanggal), (hari), (bulan) apa sekarang
5 Dimana kita: (Negara ), (wilayah/propinsi), (kota/desa/dusun),
(rumah sakit/lantai berapa)
Registrasi
3 Nama 3 objek: 1 detik untuk mengatakan masing-masing.
Kemudian tanyakan klien ketiga objek setelah anda telah
mengatakannya. Beri 1 poin untuk setiap jawaban yang benar.
Kemudian ulangi sampai ia mempelajari ketiganya. Jumlahkan
percobaan dan catat
Percobaan………………………………………………………….
Perhatian dan Kalkulasi
5 Seri 7 “s. 1 poin untuk kebenaran
Berhenti setelah 5 jawaban. Bergantian eja “kata” ke belakang
Mengingat
3 Minta untuk mengulang ketiga objek di atas
Berikan 1 poin setiap kebenaran
Bahasa
9 Nama pensil, dan melihat ( 2 poin)
Mengulang hal berikut: “ tak ada jika, dan atau tetapi” (1 poin)
Nilai total
Ikuti perintah 3-langkah: ambil kertas di tangan kanan anda, lipat dua, dan taruh di lantai” 3 poin
Baca dan turuti hal berikut: “ tutup mata anda” (1 poin)
Tulis satu kalimat (1poin)
Menyalin gambar (1poin)

Kaji tingkat kesadaran sepanjang kontinum


___________________________________________________________________
Composmentis apatis somnolen suporus koma

2. Pengkajian Afektif : Inventaris Depresi Beck ( 13 hal )


Inventaris Depresi Beck
Skore Uraian
A.Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia di mana saya tak dapat menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat
membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya merasa tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai seseorang(orang tua, suami, istri
2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidak puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E.Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari wkt yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri sendiri
H. Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli
pada mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai
sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama-sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanent dalam
penampilan saya dan ini membuat saya tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya
K. Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama-sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama-sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya
Penialaian:
0–4 Depresi tidak ada atau minimal 5–7 Depresi ringan
8 – 15 Depresi sedang >16 Depresi berat
3. Skala Depresi Geriatrik Yesavage
Dengan penilaian jika jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai poin 1 (nilai
satu poin untuk setiap respon yang cocok dengan jawaban ya atau tidak
setelah pertanyaan ), nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi .

No Skala Depresi Geriatrik Yesavage, bentuk singkat


1 Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan ? (tidak)
2 Sudahkah anda sudah mengeluarkan aktifitas dan minat anda? (ya )
3 Apakah anda merasa hidup anda kosong ? (ya)
4 Apakah anda sering bosan ? (ya)
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu ? (tidak)
6 Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? (ya)
7 Apakah anda merasa bahagia setiap waktu ? (tidak)
8 Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari, daripada pergi dan
melakukan sesuatu yang baru? (ya)
9 Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan
anda daripada lainnya? (ya)
10 Apakah anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini ? (tidak )
11 Apakah anda merasa saya sangat tidak berguna dengan keadaan anda sekarang ? (ya)
12 Apakah anda merasa penuh berenergi ? (tidak)
13 Apakah anda berfikir bahwa situasi anda tak ada harapan ? (ya)
14 Apakah anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda? (ya)
4. Pengkajian status sosial
Status social lansia dapat diukur dengan menggunakan APGAR Keluarga. Penilaian: Jika
pertanyaan-pertanyaan yang dijawab selalu (poin 2), kadang-kadang (poin 1), hampir tidak
pernah (poin 0). Skoring 7 – 10 menunjukkan keluarga dengan fungsional tinggi,
4 – 6 menunjukkan funsional ringan ( sedang ) dan 0 -3 menunjukkan keluarga dengan
disfungsional tinggi

APGAR Keluarga
NO FUNGSI URAIAN SKORE
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga (teman-teman) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Hubungan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman)
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman)
saya menerima dan mendukung keinginan
saya melakukan aktivitas atau arah baru
4 Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya mengekspresikan afek dan
berespons terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih atau mencintai
5 Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya
dan saya menyediakan waktu bersama-sama

F.   Lingkungan

       Jenis lantai rumah :  tanah,   tegel,  porselin lainnya. Sebutkan ! …

    Kondisi lantai :  licin,   lembab,  kering  lainnya. Sebutkan! …………

       Tangga rumah :

        Tidak ada         Ada :  aman (ada pegangan),   tidak aman

       Penerangan :   cukup,  kurang

       Tempat tidur :  aman (pagar pembatas, tidak terlalu tinggi),   tidak aman

       Alat dapur :  berserakan,   tertata rapi

       WC :

        Tidak ada         Ada :  aman (posisi duduk, ada pegangan), 

 tidak aman (lantai licin, tidak ada pegangan)

 Kebersihan lingkungan :  bersih (tidak ada barang membahayakan),

 tidak bersih dan tidak aman (pecahan kaca, gelas, paku, dll.)
 
G. Pengetahuan
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya dapat ditanyakan secara terbuka :
- Apakah yang bapak/ibu mengenal masalah kesehatan/penyakit yang sedang
dihadapi?

- Apakah bapak / ibu /keluarga sudah mengambil keputusan yang tepat untuk
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi ?

- Apakah bapak/ibu/keluarga sudah memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang


sakit ?

- Apakah bapak/ibu/keluarga sudah memodifikasi / memelihara ligkungan untuk kesembuhan


pasien ?

- Apakah bapak/ibu/keluarga sudah memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untu


mengatasi masalah yang dihadapi?

Catatan: Bentuk pertanyaan dapat disesuaikan dengan kasus yang dihadapi dan dapat dikembangkan
sesuai kondisi di lapangan

Anda mungkin juga menyukai