Anda di halaman 1dari 4

Heritabilitas

Heritabilitas adalah parameter genetik yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
genotipe pada populasi dalam mewariskan karakter yang dimilikinya atau merupakan suatu
pendugaan yang mengukur sejauh mana keragaman penampilan suatu genotipe dalam populasi
terutama yang disebabkan oleh peranan faktor genetik. Heritabilitas juga menetukan kemajuan
seleksi. Semakin besar nilai heritabilitas, semakin besar juga kemajuan seleksi yang diraihnya
dan makin cepat varietas unggul dilepas. Sebaliknya, semakin rendah nilai heritabilitas maka
semakin kecil kemajuan seleksi diperoleh dan semakin lama varietas unggul baru diperoleh.
Keragaman genetik suatu populasi tergantung pada populasi tersebut merupakan generasi
bersegregasi dari suatu persilangan, pada generasi ke berapa, dan bagaimana latar belakang
genetiknya.
Hibridisasi merupakan dasar dari persilangan antara genotipe yang berbeda. Hibridisasi
atau dikenal juga dengan persilangan (crossbreeding) dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan keturunan yang memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan tetuanya
(hybrid vigor atau heterosis) atau sebagai tahap awal pada penerapan teknik seleksi melalui
pembentukan populasi dasar (Zulfania et al., 2015). Hibridisasi pada ikan dapat dilakukan antara
strain dalam satu spesies, antara strain dalam satu genus, antara genus dalam strain satu famili
atau berbeda famili. Kualitas genetik dapat dilihat dari keragaman genetiknya, ikan dengan
kualitas genetik yang rendah akan mengalami pertumbuhan yang lambat, tingkat kematian tinggi
dan matang kelamin dini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari penurunan
kualitas genetik yaitu dengan melihat data mengenai keragaman genetik, sehingga dapat menjadi
acuan dalam menetapkan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya. Keragaman genetik
yang tinggi pada F1 akan dipengaruhi oleh hasil persilangan tetua-tetua yang memiliki genotip
berbeda (Lathifah et al., 2016).
Materi
Pada Praktikum Terpadu Pembenihan 2020 dengan melakukan hibridisasi antara ikan Lele
Mutiara dengan Lele Undip telah berhasil menghasilkan keturunan. Untuk mengetahui besar
kecilnya pengaruh fenotip yang diturunkan dari ikan Lele Undip (induk) ke keturunannya, maka
perlu dilakukan proses perhitungan heritabilitas. Dalam perhitungan heritabilitas ini, sifat
fenotip yang dinilai adalah Panjang larva saat lepas kuning telur. Nilai heritabilitas suatu sifat
berkisar antara 0%-100%. Pengambilan kesimpulan dari perhitungan hertitabilitas memiliki
ketentuan, yaitu:
 Apabila nilai heritabilitas mendekati 0% maka suatu sifat yang diturunkan semakin
ditentukan oleh lingkungan
 Apabila nilai heritabilitas mendekati 100% maka suatu sifat yang diturunkan semakin
ditentukan oleh faktor genetic
Hasil
1. Fertilization Rate

b=
∑ xy = 0,0002 = 0,25
∑ x ² 0,0008
h = 2xb
= 2x0,25
= 0,5
= 50%
Analisa = Gen yang diturunkan sebesar 50%, sedangkan pengaruh lingkungan sebanyak 50%

2. Hatching Rate

b=
∑ xy = 0,0029333 = 0,1921397
∑ x ² 0,0152667
h = 2xb
= 2x0,1921397
= 0,3842795
= 38%
Analisa = Gen yang diturunkan sebesar 38%, sedangkan pengaruh lingkungan sebanyak 62%

3. Panjang Larva Kuning Telur

b=
∑ xy = 0,015 = 0,1034483
∑ x ² 0,145
h = 2xb
= 2x0,1034483
= 0,2068966
= 21%
Analisa = Gen yang diturunkan sebesar 21%, sedangkan pengaruh lingkungan sebanyak 79%

4. Panjang Larva Lepas Kuning Telur

b=
∑ xy = 0,06 = 0,1973684
∑ x ² 0,304
h = 2xb
= 2x0,1973684
= 0,3947368
= 39%
Analisa = Gen yang diturunkan sebesar 39%, sedangkan pengaruh lingkungan sebanyak 61%
Kesimpulan = Proses selective breeding induk ikan lele pada Praktikum Teknologi Pembenihan
Ikan 2020 adalah TIDAK BERHASIL. Karena pada saat melakukan praktikum praktikan tidak
hati-hati contohnya pada saat menebarkan telur di area kakaban dan faktor lingkungan pada saat
melakukan pembenihan ikan lele juga mempengaruhi hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Lathifah, A, U., I, D, Buwono dan U, Subhan. 2016. Deteksi Keragaman Genotip Hibrid Ikan
Lele Sangkuriang, Mutiara Transgenik Dan Mutiara Non Transgenik Pada Keturunan
Pertama
Zulfania, P., Junior, M. Z., & Sunarma, A. (2015). Performance of broodstock and hybrid
juvenile of Egyptian and sangkuriang Clarias gariepinus strains. Jurnal Akuakultur
Indonesia, 14(2), 179-191.

Anda mungkin juga menyukai