Penyebab utama
DI/TII Pemerintah Pemerintah
5. terjadinya gerakan
SULSEL berencana berencana https://prezi.
DI/TII ini adalah
membubarkan membubarkan com/f5ob7o
hasrat yang kuat
Kesatuan Gerilya Kesatuan qh2fpp/ditii-
untuk menempatkan
Sulawesi Selatan Gerilya sulawesi-sel
lascar-laskar rakyat
(KGSS) dan Sulawesi atan/?frame
di Sulawesi Selatan
anggotanya Selatan =31daf074d
ke dalam APRIS
disalurkan ke (KGSS) dan 0c03acbeea
(Angkatan Perang
masyarakat. Tenyata anggotanya 31dbace81d
Republik Indonesia)
Kahar Muzakar disalurkan ke fdb959226f1
dan cita-citanya
menuntut agar masyarakat.
untuk menjadi
Kesatuan Gerilya Tenyata Kahar https://id.wik
pemimpin APRIS di
Sulawesi Selatan dan Muzakkar ipedia.org/w
Sulawesi Selatan.
kesatuan gerilya menuntut agar iki/Negara_I
Padahal dulu Kahar
lainnya dimasukkan Kesatuan slam_Indon
Muzakar sangat aktif
delam satu brigade Gerilya esia
berjuang dalam
yang disebut Brigade Sulawesi
kemerdekaan dan
Hasanuddin di bawah Selatan dan
berjasa sebagi
pimpinanya. Tuntutan kesatuan
komandan TRI
itu ditolak karena gerilya lainnya
Persiapan Resimen
Hasanudin. Namun, banyak diantara dimasukkan
setelah perang mereka yang tidak dalam satu
selesai, dia memenuhi syarat brigade yang
ditugaskan untuk untuk dinas militer. disebut Brigade
Hasanuddin di
memimpin
bawah
lascar-laskar rakyat
pimpinanya.
di Sulawesi Selatan
Tuntutan itu
dan membentuk
ditolak karena
KGSS (Komando
banyak di
Gerilya Sulawesi
antara mereka
Selatan).
yang tidak
memenuhi
syarat untuk
dinas militer.
Pemerintah
mengambil
kebijaksanaan
menyalurkan
bekas
gerilyawan itu
ke Corps
Tjadangan
Nasional
(CTN). Pada
saat dilantik
sebagai
Pejabat Wakil
Panglima
Tentara dan
Tetorium VII,
Kahar
Muzakkar
beserta para
pengikutnya
melarikan diri
ke hutan
dengan
membawa
persenjataan
lengkap dan
mengadakan
pengacauan.
Kahar
Muzakkar
mengubah
nama
pasukannya
menjadi
Tentara Islam
Indonesia dan
menyatakan
sebagai bagian
dari DI/TII
Kartosuwiryo
pada tanggal 7
Agustus 1953.
Tanggal 3
Februari 1965,
Kahar
Muzakkar
tertembak mati
oleh pasukan
ABRI
(TNI-POLRI)
dalam sebuah
baku tembak
Ditugaskan
mengacau
dengan
mengumpulkan
anggota KNIL
yang galau
hingga konon
terkumpul 8000
pasukan. Target
operasinya
adalah Jakarta
dan Bandung.
Kenapa Jakarta
dan Bandung?
Jakarta awal
Januari 1950
tengah intensif
dilakukan Sidang
Kabinet RIS
untuk membahas
kembalinya ke
bentuk negara
kesatuan.
Bandung karena
situasi kota
belum
sepenuhnya
dikuasai oleh
pasukan
Sliwangi yang
belum
seluruhnya
kembali dari
hijrah ke
Yogyakarta,
ditambah pula
memang
Bandung telah
sejak lama
menjadi basis
kekuatan militer
Belanda.
23 Januari 1950
pagi, pasukan
yang
menamakan diri
APRA bergerak
dari Cimahi
menuju pusat
kota Bandung
utamanya
Markas Divisi
Siliwangi di Jalan
Oude
Hospitaalweg
(sekarang Jalan
Lembong)
Sepanjang jalan
menuju markas
Divisi Siliwangi,
pasukan APRA
menbar maut
dengan
menmbaki setiap
tentara Slliwangi
yang terlihat
kendati tak
bersenjata.
Hingga akhirnya
pertempuran tak
seimbang 800an
APRA vs 100an
Tentara Siliwangi
yang tersisa di
markas terjadi,
yang
menewaskan
Letkol Adolf
Lembong.
Markas tersebut
sekarang
menjadi Museum
Mandala Wangsit
Tindakan
pemerintah yang
pertama dilakukan
adalah dengan
menempuh jalan
damai. Dr. J.
Leimena dikirim
oleh Pemerintah
untuk
menyampaikan
permintaan
berdamai kepada
RMS, tentunya
membujuk agar
tetap bergabung
dengan NKRI.
Tetapi, langkah
pemerintah
tersebut ditolak
oleh Soumokil,
justru ia malah
meminta bantuan,
perhatian, juga
pengakuan dari
negara lain lho,
terutama dari
Belanda, Amerika
Serikat, dan komisi
PBB untuk
Indonesia.Ditolakn
ya mentah-mentah
ajakan pemerintah
kepada RMS
untuk berdamai,
membuat
pemerintah
Indonesia
memutuskan untuk
melaksanakan
ekspedisi militer.
Kolonel A.E.
Kawilarang dipilih
sebagai pemimpin
dalam
melaksanakan
ekspedisi militer
tersebut. Kalian
tahu ngga beliau
itu siapa? Beliau
itu adalah
panglima tentara
dan teritorium
Indonesia Timur.
Ia dirasa mengerti
dan paham
bagaimana kondisi
Indonesia di
wilayah
timur.Akhirnya
kota Ambon dapat
dikuasai pada
awal November
1950. Akan tetapi,
ketika melakukan
perebutan
Benteng Nieuw
Victoria, Letnan
Kolonel Slamet
Riyadi gugur.
Namun,
perjuangan gerilya
kecil-kecilan masih
berlanjut di Pulau
Seram sampai
1962. Setelah itu,
pada tanggal 12
Desember 1963,
Soumokil akhirnya
dapat ditangkap
dan kemudian
dihadapkan pada
Mahkamah Militer
Luar Biasa di
Jakarta.
Berdasarkan
keputusan
Mahkamah Militer
Luar Biasa,
Soumokil dijatuhi
hukuman
mati.setelah RMS
mengalamikekalah
an di Ambon, serta
Soumokil yang
telah dijatuhkan
hukuman mati,
pada akhirnya
pemerintahan
RMS mulai
mengungsi dari
pulau-pulau yang
ditempati
sebelumnya dan
membuat
pemerintahan
dalam
pengasingan di
Belanda.
Sebanyak 12.000
tentara Maluku
bersama
keluarganya
berangkat ke
Belanda setahun
setelahnya. Pada
akhirnya
pemberontakan
RMS berhasil
dihentikan oleh
pemerintah
Indonesia.
C. Konflik berkaitan dengan sistem pemerintahan
Peristiwa G 30
S/PKI
Setelah
persiapan
dianggap matang
oleh para
pemimpin PKI,
maka mereka
menentukan
pelaksanaannya
yaitu 30
September.
Gerakan untuk
merebut
kekuasaan dari
pemerintah RI
yang sah ini
didahului dengan
penculikan dan
pembunuhan
terhadap jendral
jendral TNI-AD
yang dianggap
anti PKI. Gerakan
30 September
1965 dipimpin
oleh Letnan
Kolonel untung,
Komandan
Batalion I
Resimen
Cakrabirawa,
yaitu pasukan
pengawal
presiden.
Gerakan ini
dimulai pada dini
hari, tanggal 1
Oktober dengan
menculik dan
membunuh 6
perwira tinggi dan
seorang perwira
muda angkatan
darat. Mereka
yang diculik
dibunuh di Desa
Lubang Buaya
sebelah selatan
Pangkalan Udara
Halim Perdana
Kusuma oleh
anggota-anggota
pemuda rakyat
Gerwani dan
Ormas PKI yang
lain.