0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan2 halaman
Kabinet Natsir berfokus pada persiapan pemilu dan konsolidasi pemerintahan. Kabinet Sukiman-Suwirjo berusaha menjamin keamanan, kemakmuran rakyat, dan pelaksanaan pemilu. Kabinet Wilopo mempersiapkan pemilu dan berusaha mengembalikan Irian Barat ke Indonesia.
Kabinet Natsir berfokus pada persiapan pemilu dan konsolidasi pemerintahan. Kabinet Sukiman-Suwirjo berusaha menjamin keamanan, kemakmuran rakyat, dan pelaksanaan pemilu. Kabinet Wilopo mempersiapkan pemilu dan berusaha mengembalikan Irian Barat ke Indonesia.
Kabinet Natsir berfokus pada persiapan pemilu dan konsolidasi pemerintahan. Kabinet Sukiman-Suwirjo berusaha menjamin keamanan, kemakmuran rakyat, dan pelaksanaan pemilu. Kabinet Wilopo mempersiapkan pemilu dan berusaha mengembalikan Irian Barat ke Indonesia.
Kabinet Natsir (7 September - Dalam waktu singkat, Kebijakan Natsir dalam
1950 – 21 Maret 1951) harus menyiapkan dan rangka pembentukan DPRD menyelenggarakan dinilai oleh golongan oposisi Pemilihan Umum terlalu banyak Dewan Konstituente. menguntungkan partai - Mencapai usaha pada Masyumi keamanan dan ketentraman rakyat. - Usaha untuk mencapai konsolidasi dan membentuk parlemen serta menyempurnakan susunan pemerintahan.
Kabinet Sukiman-Suwirjo (27 - Menjalankan Adanya mosi tidak percaya
April 1951 - 3 April 1952) tindakan-tindakan yang diberikan kepada yang tegas sebagai mereka. Mosti tidak percaya negara hukum untuk tersebut pemberian dari menjamin keamanan seluruh partai politik atas dan ketentraman. dugaan penyelewengan teknis - Mengusahakan dan ideologi terkait dana kemakmuran rakyat bantuan asing, Mutual secepatnya dan Security Act (MSA). memperbaharui Kabarnya kabinet ini hukum agrarian agar menandatangani sebuah sesuai dengan perjanjian dengan MSA dari kepentingan petani Amerika Serikat terkait serta mempecepat persetujuan bantuan ekonomi usaha pemempatan dan senjata. bekas pejuang di laapangan usaha. - Mempercepat pelaksanaan pemilu dan terlaksananya otonomi daerah Kabinet Wilopo (3 April - Mempersiapkan Dianggap bersalah terhadap 1952 - 30 Juli 1953) pemilihan umum penyelesaian persoalan tanah - Berusaha perkebunan di Sumatera mengembalikan Irian Utara (Peristiwa Tanjung Barat ke pangkuan RI Morawa) milik modal asing. - Menerapkan politik luar negeri lepas sama sekali giat Kabinet Ali Sastroamidjojo I - Menerapkan Perselisihan pendapat antara (31 Juli 1953 - 24 Juli 1955) pemilihan umum TNI-AD dan pemerintah - Menumpas tentang atur perkara pemberontakan DI/TII pengangkatan Kepala Staf di beragam Kawasan TNI-AD - Menyelenggarakan konferensi Asia- Afrika - Menerapkan pemilihan umum Kabinet Burhanuddin - Pelaksanaan pemilu Dengan terselenggaranya Harahap (12 Agustus 1955 – - Desentralisasi pemilihan umum, maka 3 Maret 1956) - Mengatasi masalah tugas kabinet ini dianggap Infplasi dan selesai, kabinet dibubarkan pemberantasan dan digantikan kabinet dari korupsi partai pemenang pemilihan - Perjuangan umum. pengambilan Irian Barat - Pollitik kerja sama Asia Afrika berdasarkan politik bebas aktif Kabinet Ali Sastroamidjojo II - Menyelesaikan Terjadinya perpecahan antara (24 Maret 1956 - 14 Maret pembatasan hasil Partai Masyumi dan PNI. 1957) KMB Selain itu, semasa kabinet ini - Menyelesaikan bertugas juga banyak masalah Irian Barat menerima tuntutan daerah - Pembentukan provinsi yang kemudian juga Irian Barat didukung oleh Masyumi, agar - Menjalankan politik Ali segera mengembalikan luar negeri lepas sama mandatnya. sekali giat Kabinet Djuanda (9 April - Membentuk Dewan Terbentuknya Demokrasi 1957 – 10 Juli 1959) Nasional Terpimpin di mana Presiden - Normalisasi keadaan Soekarno menjadi Perdana RI Menteri dan Djuanda sebagai - Melanjutkan menteri utama. pembatalan KMB - Memperjuangkan Irian Barat - Mempercepat pembangunan