Muhammad Meris Muhtar - Ekis
Muhammad Meris Muhtar - Ekis
Oleh:
190421100114
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA
2020
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA iv
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Ekonomi Islam dan Pemerataan Kesejahteraan. Saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberi bimbingan, dorongan, dan semangat
kepada saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Selain itu,
saya juga berterimakasih kepada pihak yang telah memberikan sebagian
pengetahuan dan wawasannya.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menjadi acuan agar
menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk :
a. Mengetahui makna ekonomi Islam
b. Mengetahui korelasi antara ekonomi Islam dengan pemerataan
kesejahteraan
c. Mengetahui implementasi ekonomi Islam dalam pensejahteraan
1
BAB II
ISI
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos dan nomos.
Oikos berarti rumah tangga (house-hold), sedangkan nomos berarti aturan,
kaidah, atau pengelolaan. Dengan demikian, ekonomi dapat diartikan sebagai
kaidah-kaidah, aturan-aturan, atau cara pengelolaan suatu rumah tangga.
Dalam bahasa Arab, ekonomi sering diterjemahkan dengan al- iqtishad, yang
berarti hemat, dengan perhitungan, juga mengandung makna rasionalitas dan
nilai secara implisit. Jadi dalam pengertian Islam, ekonomi adalah mengatur
urusan rumah tangga, dimana anggota keluarga yang mampu, ikut terlibat
dalam menghasilkan barang-barang berharga dan membantu memberikan
jasa, lalu seluruh anggota keluarga yang ada, ikut menikmati apa yang mereka
peroleh.
2
kesejahteraan dengan memberikan bantuan tanpa memandang ras, suku, etnis,
dan atribut keduniaan lainnya.
2.2.1 Zakat
3
bebas dari sisa hutang, harta aset zakat berada dalam kepemilikan
selama satu tahun penuh (haul).
2.2.2 Infaq
2.2.3 Shadaqoh
Shadaqah berarti mendermakan sesuatu kepada orang lain.
Shadaqah berasal dari kata shadaqqa yang artinya benar, maksudnya
shadaqah merupakan wujud dari ketaqwaan seseorang yang
membenarkan pengakuannya sebagai orang yang bertaqwa melalui
amal perbuatan positif kepada sesamanya, baik berupa derma atau yang
lain. Shadaqah juga dapat diartikan sebagai pemberian sesuatu yang
bersifat kebaikan, baik berupa barang maupun jasa dari seseorang
4
kepada orang lain tanpa mengharapkan suatu imbalan apapun selain
ridha Allah.
Dalam Islam shadaqah memiliki arti luas, bukan hanya
berbentuk materi tetapi mencakup semua kebaikan baik bersifat fisik
maupun nonfisik. Berdasarkan hadits, para ulama membagi shadaqah
menjadi bebrapa hal, diantaranya adalah memberikan sesuatu dalam
bentuk materi kepada orang lain, berbuat baik dan menahan diri dari
kejahatan, berlaku adil dalam mendamaikan orang yang bersengketa,
membantu orang lain yang akan menaiki kendaraan yang akan
ditumpangi, membantu mengangkat barang orang lain ke dalam
kendaraannya, menyingkirkan benda-benda yang mengganggu dari
tengah jalan, melangkahkan kaki ke jalan Allah, mengucapkan zikir,
menyuruh orang lain berbuat baik dan mencegahnya dari
kemungkaran, memberikan senyuman kepada orang lain, dan
membimbing orang buta, tuli, bisu serta menunjuki orang yang
meminta petunjuk tentang sesuatu.
Shadaqah memiliki 3 syarat, yaitu orang yang memberi
dengan syarat orang yang memilki benda tersebut dan memiliki hak
atas benda tersebut. Orang yang diberi dengan syarat berhak memiliki.
Dengan demikian tidak sah memberi kepada anak yang masih dalam
kandungan ibunya atau memberi kepada binatang, karena keduanya
tidak berhak memiliki sesuatu. Syarat yang terakhir adalah ijab Kabul
2.3.4 Wakaf
5
mewakafkan dan bukan pula menjadi hak milik nadzir, tetapi menjadi
hak Allah dalam pengertian menjadi hak masyarakat umum.
6
Petani kecil dan buruh tani merupakan golongan yang jumlahnya paling
banyak di negara Indonesia. Untuk meningkatkan taraf hidup mereka,
usaha yang dapat dilakukan pertama, yaitu memberikan pengetahuan
tentang home industry. Apa yang harus disesuaikan dengan lingkungan
masyarakatnya. Maksudnya dengan pengetahuan tersebut diarapkan
mereka dapat menciptakan usaha yang dapat menambah penghasilan.
Kedua, memberikan bantuan modal baik berupa uang (untuk usaha) atau
diberikan ternak (kambing, sapi atau kerbau dan lain-lain).
b. Nelayan
Kebanyakan para nelayan masih menggunakan peralatan tradisional dan
taraf hidup mereka umumnya masih di bawah garis kemisinan. Kalaupun
mereka menggunakan kapal motor, umumnya mereka hanya menyewa
atau malah hanya sebagai buruh kapal. Para nelayan tersebut diberi modal
baik berupa peralatan (untuk menangkap ikan) dan membantu
mengeluarkan pemasarannya.
c. Pedagang atau pengusaha kecil
Usaha yang lain dapat dilakukan unuk meningkatkan taraf hidup mereka
adalah pertama, memberikan pengetahuan tentang sistem manajemen,
bimbingan atau penyuluhan sehingga mereka akan mampu mengelola
usahanya dengan baik. Kedua, memberikan pinjaman modal untuk
mengembangkan usahanya tersebut.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3,2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
http://tugasleoespadamenejemen13unsri.blogspot.com/2016/04/ekonomi-islam-
pengertian-tujuan-prinsip.html?m=1
http://wanitacintaislam.blogspot.com/2016/09/makalah-ekonomi-islam.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/tifanihayyu/ziswaf-
zakat-infaq-shadaqah-wakaf-potensi-ekonomi-islam-di-era-
modern_58a88c91719373d13f21b937