Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

Nama : M. Husni mubaroq nst (0307182056)

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi

Dosen : Drs. M. Yasin, M. A

Prodi / Kelompok : Manajemen Pendidikan Islam

SKS / Semester : 2/V

Soal Ujian Akhir Semester Gasal 2021

---------------------------------------------------------------------------------------------

1. Dalam menjalankan roda Organisasi, ada yang kita Kenal dengan “Kepemimpinan
Transaksional”. Jelaskan bagaimana gambarannya.

Jawabannya: Kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan dimana seorang


pemimpin lebih cenderung memberikan arahan pada bawahannya, dan memberi insentif serta
hukuman pada kinerja mereka serta menitik beratkan terhadap perilaku untuk membimbing
pengikutnya.(Maulizar dan Yunus, 2012).Gaya kepemimpinan transaksional juga dikenal
sebagai kepemimpinan manajerial yang berfokus pada peran pengawasan, organisasi, dan kinerja
kelompok. Gaya kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan dimana pemimpin
mendorong kepatuhan pengikutnya melalui dua faktor yaitu imbalan dan hukuman. Para
pemimpin dengan gaya kepemimpinan transaksional bekerja dengan cara memperhatikan kerja
karyawan untuk menemukan kesalahan dan penyimpangan. Jenis kepemimpinan ini sangat
efektif dalam situasi krisis dan darurat.Berdasarkan berbagai definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang bertujuan untuk mencapai
sasaran dengan memberikan suatu penghargaan, mengarahkan dan mengontrol bawahan untuk
berkerja secara efektif dan efesien.

2. Menurut French dan Raven Robbins dalan Yukl (2007:175) ada Taksonomi kekuasaan,
sebut dan jelaskan satu diantara nya disertai contoh?
Jawabannya: Taksonomi Kekuasaan menurut French dan Raven Dalam
Yukl (2007: 175) adalah:
a. Kekuasaan memberi penghargaan, yaitu para target patuh terhadap pemerintah untuk
memproleh penghargaan yang dikendalikan oleh agen. Kekusaan memberi penghargaan ini
adalah peresepsi dari seorang target bahwa agen mempunyai kendali terhadap sumber daya
yang penting dan penghargan yang diinginkan oleh seorang target.
b. Kekuasaan memaksa, yaitu para target patuh terhadap perintah untuk menghindari hukuman
yang dikendalikan oleh agen.
c. Kekuasaan yang memiliki legitimasi, yaitu para target patuh karena mereka pecaya bahwa
agen memiliki hak untuk memerintah dan seorang target berkewajiban untuk mematuhinya.
d. Kekuasaan berdasarkan keahlian, yaitu para target patuh karena mereak percaya bahwa agen
memiliki pengetahuan khusus mengenai cara menyelesaikan suatu pekerjaan.
e. Kekuasaan berdasarkan referensi, yaitu para target patuh karena mereka mengagumi atau
mengenal agen dan ingin mendapat persetujuan dari agen tersebut.
3. Menurut Frost dan Wilmot (1978:9), dalam Pace dan Faules (2010:369) Konflik
didefinisikan sebagai suatu perjuangan yang di ekspresikan antara sekurang-kurangnya
dua pihak yang saling bergantung, yang mempersepsi tujuan-tujuan yang tidak sepadan,
imbalan yang langka dan gangguan dari pihak lain dalam mencapai tujuan mereka.
Jelaskan apa yang bisa anda komentari tentang pernyataan ini.?
Jawabannya : Dalam pandangan ini “perjuangan” tersebut menggambarkan perbedaan diantara
pihak-pihak tersebut yang dinyatakan, dikenali, dan dialami. Konflik mungkin dinyatakan
dengan cara-cara berbeda, dari gerakan nonverbal yang halus hingga pertengkaran habis-
habisan, dari sarkasme yang halus hingga kecaman verbal yang terbuka. Tanda-tanda awal
konflik mungkin terlihat dalam peningkatan intensitas ketidaksepakatan diantara anggota-
anggota kelompok.
4. Organisasi harus mengalami perubahan, demi untuk ketercapaian tujuan organisasi dan
juga untuk mempertahankan eksistensi organisasi itu sendiri. Rivai dan Mulyadi
(2012:405-406) menytakan ada enam cara untuk menanggulang penolakan terhadap
perubahan, uraikan satu diantaranya?
Jawabannya : Menurut Rivai dan Mulyadi (2012:405-406) ada enam cara untuk menanggulangi
penolakan terhadap perubahan, yaitu:
1) Pendidikan dan komunikasi. Salah satu cara untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan
adalah dengan menginformasikan perubahan-perubahan yang direncanakan dan kebutuhan akan
perubahan sedini mungkin.
2) Partisipasi dan keterlibatan. Bila para penolak potensial dilibatkan dalam perancangan dapat
dikurangi atau dihilangkan.
3) Kemudahan dan dukungan. Pemudahan proses perubahan dan pemberian dukungan kepada
mereka yang terlibat merupakan cara lain manajer dapat menangani penolakan. Program-
program pendidikan dan pelatihan, pelonggaran waktu setelah periode sulit, dan penawaran
dukungan emosional serta pengertian dapat membantu.
4) Negosiasi dan persetujuan. Teknik lain adalah negosiasi dengan para penolak potensial.
5) Manipulasi dan bekerja sama. Kadang-kadang para manajer menjauhkan individu atau
kelompok dari penolakan terhadap perubahan. Mereka dapat memanipulasi para karyawan
melalui pemberian informasi secara selektif atau melalui penyusunan urutan kejadian-kejadian
dengan sengaja.
6) Paksaan eksplisit dan implicit. Para manajer dapat memaksa orang-orang untuk menerima
perubahan dengan berbagai ancaman eksplisit dan implicit, dalam bentuk kehilangan pekerjaan,
penundaan promosi dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai