1. Sebutkan dan jelaskan beberapa factor yang menyebabkan seseorang bergabung dengan suatu kelompok
baikformal maupun informal !
2. Uraikan contoh dari masing-masing faktoryang di sebutkan pada nomor 1 !
3. Diketahui terdapat 6 teknik dalam mengatasi penolakan pada perubahan organisasi, sebutkan dan jelaskan !
4. Analisis situasi kerja mencakup 2 aspek, yaitu deskripsi kerja dan spesifikasi kerja. Uraikan contohnya
masing-masing !
5. Dalam sistem informasi manajemen, sebuah informasi dikatakan bermanfaat apabila mengandung aspek.
Sebutkan dan jelaskan !
Jawaban
1. Berikut ini merupakan beberapa faktor-faktor pendorong terbentuknya kelompok sosial di masyarakat beserta
penjelasannya.
a. Faktor Persamaan
Faktor pertama yang mendorong terbentuknya suatu kelompok sosial adalah faktor persamaan. Adanya kesamaan
antar anggota masyarakat tentu mendorong mereka untuk membentuk suatu kelompok sosial, baik secara sengaja
atau tidak sengaja.Persamaan yang dimaksud ini bisa berupa persamaan kepentingan, persamaan keturunan,
persamaan nasib, persamaan tujuan, dan sebagainya.
b. Faktor Kedekatan
Selain faktor kesamaan, juga ada faktor kedekatan yang turut mendorong terciptanya kelompok sosial. Pengaruh
kedekatan anggota masyarakat secara geografis tentu mendorong terbentuk kelompok sosial di suatu daerah atau
wilayah.Kelompok sosial ini terbentuk karena 2 (dua) faktor, yakni kedekatan geografis atau kedekatan daerah asal.
Kedekatan Geografis
Kedekatan geografis antar anggota masyarakat tentu mendorong terbentuknya kelompok sosial. Pada kasus
kedekatan geografis bisa dilihat pada kelompok-kelompok sosial di tingkat desa atau RT/RW. Begitu juga pada
kelompok arisan ibu-ibu kompleks, kelompok karang taruna, kelompok bermain anak-anak, dan sebagainya.
Sementara kedekatan daerah bisa membentuk kelompok sosial juga. Hal ini dapat dilihat pada kelompok atau
organisasi yang berasal dari daerah sama di tanah perantauan. Biasanya mahasiswa yang merantau akan membentuk
perkumpulan yang terdiri dari mahasiswa lain yang sama asal daerahnya.
Informasi mengenai proses perubahan yang terjadi, dalam praktiknya akan selalu mendapatkan bumbu-bumbu
tambahan yang terkadang bisa menyesatkan dan berdampak negatif. Informasi yang beredar menjadi simpang siur.
Untuk itu mengkomunikasikan alasan yang logis mengenai diperlukannya perubahan dapat mengurangi penolakan
atau resistensi dari karyawan. Pertama, adanya komunikasi yang jelas dapat mengurangi dampak dari informasi
yang kurang tepat dan komunikasi yang buruk. Jika karyawan menerima informasi yang menyeluruh dan tepat,
resistensi dari karyawan diharapkan akan menurun. Kedua, komunikasi yang baik dapat “menjual” alasan untuk
perubahan dengan “mengemas” komunikasi tersebut dengan baik.
b) Partisipasi
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk turut berpartisipasi dalam proses perubahan tersebut dapat
mengurangi tingkat resistensi atau penolakan dari karyawan. Karena tidak mungkin kita menolak keputusan
perubahan yang dimana kita ikut serta dalam proses pengambilan keputusannya. Upaya partisipasi ini seperti pedang
bermata dua. Disatu sisi, jika karyawan yang dilibatkan dalam proses partisipasi ini memiliki kompetensi, maka
akan menghasilkan keputusan yang bermakna, mengurangi tingkat resistensi, mendapatkan komitmen, dan
meningkatkan kualitas keputusan untuk sebuah perubahan. Namun pada sisi lain, proses partisipasi ini dapat
membuat keputusan yang buruk dan memakan waktu yang lama.
Dukungan dan komitmen perusahaan kepada karyawan sangatlah penting dalam proses perubahan untuk dapat
meminimalisir rasa takut dan kecemasan dari karyawan. Memberikan konsultasi dan terapi, memberikan pelatihan
keahlian-keahlian yang baru, adalah beberapa langkah yang menunjukkan dukungan dan komitmen perusahaan
untuk mendampingi karyawan dalam proses perubahan ini. Kepada karyawan-karyawan yang menolak perubahan
ini dapat dilakukan dengan memberikan pensiun dini ataupun memberikan golden shake hand.
Karyawan akan lebih bersedia untuk menerima perubahan apabila karyawan memiliki kepercayaan terhadap
manajemen yang menerapkan proses perubahan. Jika manajemen mampu memfasilitasi terciptanya hubungan yang
positif, karyawan dapat lebih menerima proses perubahan, bahkan oleh para karyawan yang tidak setuju akan
adanya perubahan.
Yang juga menjadi penting untuk mengurangi atau mengatasi adanya penolakan dari karyawan adalah dengan
menerapkan perubahan itu secara adil kepada seluruh karyawan bahkan termasuk kepada jajaran Top Management.
Ini menjadi penting karena ekspektasi karyawan terhadap perlakuan yang adil adalah sangat penting. Jika misalnya
terjadi pengurangan gaji besar-besaran yang hanya diberlakukan kepada karyawan tingkat paling bawah, menurut
anda, apa yang akan terjadi?
Walaupun manipulasi memiliki konotasi makna yang negatif, manipulasi yang dimaksud disini adalah
menyamarkan upaya untuk mempengaruhi proses perubahan untuk mengurangi resistensi karyawan. Manipulasi
dapat dilakukan dengan cara “memelintir” pesan untuk mendapatkan kerjasama dari karyawan. Sementara kooptasi
adalah metode “buying off” yang mengkombinasikan manipulasi dan partisipasi. Kooptasi dapat dilakukan dengan
misalnya memberikan jabatan kepada “pemimpin” dari karyawan yang menolak perubahan. Hal ini dilakukan bukan
dengan tujuan untuk mendapatkan solusi atau saran, tetapi lebih kepada untuk mendapatkan dukungan.
Beberapa orang memiliki sikap yang positif dalam menghadapi perubahan. Orang yang memiliki konsep diri yang
positif dan toleransi risiko yang lebih besar lebih dapat menerima perubahan. Selain merekrut orang yang terbuka
kepada perubahan, menjadi penting untuk memilih tim yang dapat beradaptasi, dengan tidak hanya
mempertimbangkan motivasi indidual karyawan, tetapi juga motivasi kelompok.
h) Koersi
Cara terakhir untuk mengurangi tingkat resistensi dari karyawan adalah dengan mengaplikasikan koersi atau
mengaplikasikan ancaman secara langsung kepada para karyawan yang menolak adanya perubahan. Namun cara ini
juga dapat semakin meningkatkan pertentangan serta dapat meningkatkan turn over ratio.
1. Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan mencakup data dasar terkait pekerjaan yang berguna untuk mengiklankan pekerjaan tertentu dan
menarik banyak orang. Ini mencakup informasi seperti jabatan, lokasi pekerjaan, pelaporan kepada dan karyawan,
ringkasan pekerjaan, sifat dan tujuan pekerjaan, tugas dan tugas yang harus dilakukan, kondisi kerja, mesin, alat dan
peralatan yang akan digunakan oleh calon pekerja dan bahaya yang terlibat di dalamnya.
Tujuan utama deskripsi pekerjaan adalah untuk mengumpulkan data terkait pekerjaan agar dapat beriklan
untuk pekerjaan tertentu. Ini membantu dalam menarik, menargetkan, merekrut, dan memilih kandidat
yang tepat untuk pekerjaan yang tepat.
Menentukan apa yang perlu disampaikan dalam suatu pekerjaan tertentu. Ini mengklarifikasi apa yang
seharusnya dilakukan karyawan jika dipilih untuk lowongan pekerjaan tertentu.
Memberi staf rekrutmen pandangan yang jelas calon seperti apa yang dibutuhkan oleh departemen atau
divisi tertentu untuk melakukan tugas atau pekerjaan tertentu.
Spesifikasi pekerjaan adalah pernyataan tertulis tentang kualifikasi pendidikan, kualitas spesifik, tingkat
pengalaman, fisik, emosi, keterampilan teknis dan komunikasi yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan,
tanggung jawab yang terlibat dalam pekerjaan dan tuntutan sensorik yang tidak biasa lainnya.
Ini juga mencakup kesehatan umum, kesehatan mental, kecerdasan, bakat, memori, penilaian, keterampilan
kepemimpinan, kemampuan emosional, kemampuan beradaptasi, fleksibilitas, nilai-nilai dan etika, sopan santun dan
kreativitas, dan lainnya. Tujuan spesifikasi pekerjaan.
Berdasarkan deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan membantu kandidat menganalisis apakah memenuhi
syarat untuk melamar lowongan pekerjaan tertentu atau tidak.
Nama : vesti Hello
Membantu merekrut tim dari suatu organisasi untuk memahami tingkat kualifikasi, kualitas, dan
karakteristik apa yang harus ada dalam diri seorang kandidat untuk membuatnya memenuhi syarat untuk
pembukaan pekerjaan.
Memberikan informasi terperinci tentang pekerjaan apa pun termasuk tanggung jawab pekerjaan,
keterampilan teknis dan fisik yang diinginkan, kemampuan percakapan, dan banyak lagi.
Membantu untuk memberikan pilihan calon yang paling tepat untuk pekerjaan tertentu.
Keduanya, baik deskripsi maupun spesifikasi pekerjaan merupakan bagian yang terintegrasi dalam analisis
pekerjaan. Keduanya mendefinisikan pekerjaan sepenuhnya dan membimbing pemberi kerja dan karyawan
tentang cara melakukan seluruh proses rekrutmen dan seleksi.
Kedua data ini sangat relevan untuk menciptakan kesesuaian yang tepat antara pekerjaan dan bakat,
mengevaluasi kinerja dan menganalisis kebutuhan pelatihan dan mengukur nilai pekerjaan tertentu.
5. sistem informasi manajemen, sebuah informasi dikatakan bermanfaat apabila mengandung aspek
Proses yang pertama merupakan tahap formulasi yang disusun secara terperinci untuk mencapai tujuan akhir dan
termasuk ke dalam aktivitas manajemen. Tahapan dari perencanaan memiliki persyaratan untuk menetapkan tujuan
dan mengidentifikasi metode untuk mencapai sebuah tujuan (objective).
Pengendalian
Tahap yang kedua masuk ke dalam proses pengendalian, dimana setelah rencana berhasil dibuat, selanjutnya masuk
pada proses implementasi rencana tersebut. Peran dari manajer dan karyawan adalah memonitoring pelaksanaannya
supaya berjalan dengan lancar dan semestinya.
Pengambilan Keputusan
Tahapan yang terakhir, akan dilakukan proses pemilihan diantara berbagai berbagai alternatif pilihan. Fungsi dari
manajerial berperan sebagai penghubung antara proses perencanaan dan pengendalian. Seorang manajer harus bisa
antara tujuan serta metode untuk melaksanakan tujuan tersebut.
Jenis laporan yang pertama berupa real – time atau dapat diartikan bahwa laporan tersebut dapat dimonitoring
secara langsung. Laporan jenis ini biasanya digunakan dalam bisnis untuk melihat setiap perubahan pada informasi
secara langsung serta tidak ada batasan waktu.
Seperti halnya, seorang kepada customer service yang memonitoring lonjakan volume panggilan sehingga dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut secepatnya. Dengan laporan jenis real – time ini juga dapat meningkatkan
produktivitas dari bisnis yang anda jalankan.
Ad – Hoc
Laporan ini hanya dibuat satu kali oleh pengguna untuk menjawab pertanyaan. Jika laporan tersebut berguna, maka
anda dapat mengubah laporan tersebut menjadi laporan terjadwal.
Laporan jenis ini hanya bisa digunakan sekali dan berfungsi untuk membuat laporan dalam jangka waktu yang
pendek. Di dalam sebuah bisnis dibutuhkan sistem yang dapat mengelola laporan secara cepat dan oleh sebab itu,
sangat cocok untuk menggunakan ad – hoc.
Dijadwalkan
Laporan yang ketiga merupakan laporan yang dibuat secara berkala. Laporan terjadwal memungkinkan perusahaan
atau organisasi untuk mengelola data secara berkala dari waktu ke waktu. Pemohon telah menyediakan untuk
menarik dan mengatur data.
Contoh dari laporan yang dijadwalkan adalah seorang distributor dapat membandingkan angka penjualan dari toko
yang berbeda dan menggunakan parameter yang berbeda. Hal tersebut dapat meningkatkan keuntungan dari bisnis
serta dapat memonitoring kondisi pasar bisnis dengan baik.
Contoh perusahaan yang menggunakan SCM adalah bisnis retail dan manufaktur, yang mana digunakan untuk
melacak aliran sumber daya, bahan dan layanan mulai awal pengembangan hingga proses pengiriman atau distribusi
produk.
Transaction Processing System (TPS)
Point of Sale (POS) juga termasuk ke dalam TPS, dimana sistem tersebut dapat memungkinkan wisatawan dapat
mencari hotel atau tempat penginapan secara cepat dan berkualitas. Tugas seorang karyawan disini adalah
menggunakan data sebaik mungkin untuk melaporkan tren penjualan secara bertahap.
Human Resource Management System (HRMS)
Kategori yang terakhir ini, digunakan untuk melakukan pencatatan kinerja dari karyawan, serta menyusun laporan
data gaji pegawai.