Anda di halaman 1dari 33

METODE DAN PRINSIP DESAIN

PERTEMUAN 02

1.
ELEMEN ARSITEKTUR
FIRMITAS | KEKUATAN | STRUKTUR & KONSTRUKSI
UTILITAS | FUNGSI | GUNA
VENUSTAS | CITRA | KEINDAHAN
2.
STUDI PRESEDEN DALAM ARSITEKTUR
3.
BUILDING TASK
ENDAH TISNAWATI

Program Studi Arsitektur UTY


Semester Genap 2020/2021
WIDI CAHYA YUDHANTA
METODE DAN PRINSIP DESAIN
PERTEMUAN 02

BAGIAN PERTAMA

ELEMEN ARSITEKTUR
FIRMITAS | KEKUATAN | STRUKTUR & KONSTRUKSI
UTILITAS | FUNGSI | GUNA
VENUSTAS | CITRA | KEINDAHAN
ENDAH TISNAWATI

Program Studi Arsitektur UTY


Semester Genap 2020/2021

WIDI CAHYA YUDHANTA


M1
PRINSIP dan METODE
DESAIN ARSITEKTUR
“… in search of universal principles”

…keberadaan
prinsip-prinsip dalam arsitektur …
…. tidak ada kesepakatan yang mungkin pada
prinsip-prinsip desain, dan perbedaan pendekatan-
pendekatan arsitektural lebih pada cara pandang
penilai…
(Meiss, Elements of Architecture, hal. 7)
M1
PRINSIP dan METODE
DESAIN ARSITEKTUR
Metode=
Cara untuk menciptakan suatu desain arsitektural melalui proses-
proses tertentu

Bisa melalui transformasi atau perubahan bentuk atau fungsi


bangunan

Tujuan=
Menciptakan ruang dan lingkungan tempat manusia hidup.

Proses ini dapat ditempuh dengan menggunakan pendekatan


analogi, kajian teoritis, preseden dan lain sebagainya.
(Meiss, Elements of Architecture, hal. 7)
M1
PRINSIP dan METODE
DESAIN ARSITEKTUR
Desain (perancangan)

merupakan sebuah aktivitas kreatif, yang membawa suatu


keadaan ke dalam sesuatu hal yang baru yang lebih
bermanfaat dari keadaan yang sebelumnya.

Proses perancangan
merupakan rangkaian tindakan dan pengolahan dari suatu
aktivitas yang kreatif dalam mencipta sesuatu yang baru dan
bermanfaat
M1
PRINSIP dan METODE
DESAIN ARSITEKTUR
Kesatuan dan keseimbangan dari
kegunaan/ fungsi
(utilitas), kekuatan/ kekokohan
(firmitas), dan keindahan
(venustas).
Marcus Pollio Vitruvius
(Roth, 1993, hal. 9)

UTILITAS – FUNGSI
FIRMITAS – KEKUATAN
VENUSTAS – KEINDAHAN
M1
PRINSIP dan METODE
DESAIN ARSITEKTUR
Guna=keuntungan, “pemanfaatan”/
“pelayanan” yang diperoleh. Guna punya
“daya” yang menyebabkan hidup kita
meningkat.
Citra = “gambaran”/ “image”, kesan,
ataupun “arti” bagi seseorang. Citra juga
menyangkut derajat dan martabat
penghuni bangunan.
Lebih lanjut ditulis “Citra menunjuk pada
GUNA tingkat kebudayaan, sedangkan Guna
lebih menunjuk pada segi ketrampilan/
CITRA
kemampuan.”
(Mangunwijaya, YB, 2009, hal. 47)
M1
PRINSIP dan METODE
DESAIN ARSITEKTUR
“form follows function”

Bentuk bangunan atau suatu


objek harus disesuaikan dengan
fungsi atau kegunaannya.
Louis Henri Sullivan, 1896

(Schulz, 1986, hal.183)


M1
PRINSIP dan METODE
DESAIN ARSITEKTUR
“form and function should be one,
joined in a spiritual union”

Bentuk bangunan atau suatu


objek harus disesuaikan dengan
fungsi atau kegunaannya.

Frank Lloyd Wright


M1
ELEMEN ARSITEKTUR

UTILITAS
Penataan ruang yang tidak terdapat
UTILITAS halangan untuk digunakan dan
FUNGSI bangunan secara sempurna sesuai
tapaknya.
FIRMITAS
KEKUATAN
FIRMITAS
Struktur & material yang dipilih
VENUSTAS dengan bijak
KEINDAHAN
VENUSTAS
Tampilan yang baik, proporsional
pada prinsip yang benar
M1
ELEMEN ARSITEKTUR

GUNA
Menunjuk pada pemanfaatan,
pelayanan, dan daya yang
GUNA meningkatkan kehidupan

CITRA CITRA
Menunjuk pada gambaran/ image
yang menangkap arti bagi
seseorang
M1
ANALISIS ARSITEKTUR
KRITIK ARSITEKTUR
“Kritik adalah analisa dan evaluasi
sesuatu, dalam hal ini obyek
arsitektur”
GUNA ANALISIS
● Meningkatkan pemahaman
GUNA
● Memperluas apresiasi
● Membantu memperbaiki pekerjaan
CITRA
ANALISIS ELEMEN ARSITEKTUR
● UTILITAS=Apakah fungsinya sesuai?
● FIRMITAS=Apakah kuat (secara teknik)?
● VENUSTAS=Apakah estetis?

*Catatan: keindahan itu subyektif


(persepsi antar orang bisa berbeda
M1
STUDI KASUS MASJID
RAYA
PADANG
Sumatera Barat

Arsitek :
Rizal Muslimin
(Pemenang
Sayembara 2007)
Bangunan :
18.091 m2
Lahan :
40,98 ha
M1 UTILITAS | FUNGSI | GUNA

shelter penyelamatan tsunami


kapasitas 4.000 orang

menampung + 20.000 jamaah (3 lantai)

untuk kegiatan ibadah & pendukung ibadah


M1 FIRMITAS | KEKUATAN |
STRUKTUR & KONSTRUKSI
mampu menahan gempa 10 SR Gaya vertikal
didistribusi ke
4 kolom beton
miring
setinggi 47 m
dan 2 balok
beton
lengkung

lantai 2
ditopang 631
tiang
pancang,
pondasi poer
diameter. 1,7
meter,
kedalaman 7,7
m
M1 VENUSTAS | CITRA | KEINDAHAN
modern & tradisional
detil arsitektural yang kaya
citra keagungan

Atap bangunan menggambarkan


bentuk bentangan kain yang
digunakan untuk mengusung batu
Hajar Aswad
M1 ANALISIS ELEMEN ARSITEKTUR
ANALISIS GUNA
● Bentuk runcing pada atap
mengakibatkan (lost of space)

menampung + 20.000 jamaah


● Implementasi biaya struktur beton
lengkung sangat mahal
-
(3 lantai) ● Bentuk runcing ujung atap dapat
digunakan sebagai tempat
penangkal petir
● Bentuk lengkung membuat sirkulasi
udara lebih lancar

4 kolom beton miring setinggi


● Bentuk atap gigantis=Energy
efficient, tidak perlu menggunakan +
AC
47 m dan 2 balok beton
lengkung
ANALISIS CITRA
lantai 2 ditopang 631 tiang ● Bentuk lengkung mengakibatkan
pancang, pondasi poer momen tekan terpusat (rawan
diameter. 1,7 meter, kedalaman
-
gempa)
7,7 m ● Tampak depan yang terlihat tidak
mirip bentangan kain. lebih mirip
logo klub basket
● Bentuk membuat kesan lebih

+
megah (gigantis)
● Tampak depan terlihat rapi, paduan
Atap bangunan menggambarkan arsitektur tradisional dan modern
bentuk bentangan kain yang
digunakan untuk mengusung batu
Hajar Aswad
METODE DAN PRINSIP DESAIN
PERTEMUAN 02

BAGIAN KEDUA

STUDI PRESEDEN
DALAM ARSITEKTUR

WIDI CAHYA YUDHANTA


Preseden dalam bidang arsitektur
diartikan sebagai alat analisis untuk melatih
penciptaan keseimbangan antara dua aspek
arsitektur yaitu prinsip-prinsip desain yang pernah
ada dan prinsip-prinsip desain baru/inovasi.

Diartikan sebagai sangat baik untuk mempelajari


kebudayaan/karya masa lalu untuk mengetahui berbagai
nilai yang ditampilkan oleh arsitek masa lalu.
Karya-karya arsitektur yang mengikuti tradisi ini perlu
dipahami di dalam setiap penciptaan karya arsitektur.
Preseden dalam bidang arsitektur
diartikan sebagai alat analisis untuk melatih
penciptaan keseimbangan antara dua aspek
arsitektur yaitu prinsip-prinsip desain yang pernah
ada dan prinsip-prinsip desain baru/inovasi.

Diartikan sebagai sangat baik untuk mempelajari


kebudayaan/karya masa lalu untuk mengetahui berbagai
nilai yang ditampilkan oleh arsitek masa lalu.
Karya-karya arsitektur yang mengikuti tradisi ini perlu
dipahami di dalam setiap penciptaan karya arsitektur.
Tradisi dan sejarah dalam hal ini mengandung
makna sebagai representasi dari nilai-nilai
“kemenerusan”,
sedangkan penciptaan “karya baru” sering
diasosiasikan sebagai menampilkan
“kemodernan” atau “kebaruan” atau “inovasi”.

Oleh karena itu interaksi antara keduanya di dalam


penciptaan karya arsitektur merupakan hal yang
rumit/kompleks dan selalu menjadi area eksplorasi
“design exercise” yang menarik.

Bagi arsitek/mahasiswa arsitektur,


preseden merupakan landasan teori untuk
merefleksi dan mengeksplorasi bakal
rancangannya.
Metodologi penilaian karya arsitektural yang mempunyai
karakteristik tertentu, yang secara mendalam meliputi 3 aspek
yaitu : a. Aspek Konseptual b. Aspek Progmatik c. Aspek Formal
Dalam aspek konseptual, preseden arsitektur lebih terfokus kepada teori-teori
bentuk, proses transformasi dan philosophy, sedangkan dalam aspek
progmatik, preseden arsitektur terfokus kepada tata ruang, konfigurasi,
morfologi, geometri dan lay out denah atau bangunannya, sedangkan aspek
formal, preseden arsitektur terfokus kepada hal formal seperti tapak,
lingkungan, peraturan dan sustainability. Aspek konseptual adalah bahasan
utama krn berdasar konseptual tersebut semua kriteria perencanaan dan
perancangan di tetapkan berdasarkan landasan kriteria tersebut. Oleh karna
itu teori-teori bentuk, transformasi dan philosopi lebih kental dalam stimulasi
serta etika visual.
METODE DAN PRINSIP DESAIN
PERTEMUAN 02

BAGIAN KETIGA

BUILDING TASK

WIDI CAHYA YUDHANTA


ANALISIS (KRITIK) SISTEMATIK
(Huxtable, 1976)

Banyak arsitek yang biasanya hanya berurusan


dengan produksi bangunan indah. Padahal yang
paling penting saat ini adalah pada cara setiap
bangunan melayani kebutuhan lingkungan yang
sangat kompleks dan canggih.
● Apa saja elemen-elemennya?
● Bagaimana cara kerjanya?
● Bagaimana ini berhubungan dengan apa yang
ada di sekitarnya?
● Bagaimana cara memuaskan kebutuhan
masyarakat dan kebutuhan klien?
● Bagaimana itu bisa cocok dengan organisme
yang lebih besar, komunitas?
● Apa yang menambah/mengurangi kualitas
hidup?
[Huxtable, 1976-B, hal. 43]
SISTEM PROSES PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
(PENA, 1998)

Preseden

EKSTERNAL Design thinking


PEMILIK ARSITEK
FAKTOR

Analisis Sistematik

SINTESIS

Building task

PROGRAMMING PERENCANAAN PERANCANGAN


RUMAH TINGGAL +
PERKEBUNAN

Pemilik Rumah
Pak Lurah juragan tanah
1 istri
3 anak 12 th laki laki
6 th perempuan
3 th perempuan
Pak Lurah :
hobby
Memelihara ayam
The Garden House
Christos Pavlou Architecture
Area: 182 m²

https://www.archdaily.com/930807/the-garden-house-christos-pavlou-
architecture?ad_medium=gallery
TUGAS KELAS MINGGU 2:
BUILDING TASK
(TK-M2)

@ KELOMPOK = 4-5 ORANG


MEDIA = PPT Halaman 1 pada lembar kerja

PILIH 1 dari 6 preseden Stupa/SDA


2
BROWSING = MENAMBAH
PEMAHAMAN TERKAIT KARYA
YANG DIPILIH
KRITERIA PENILAIAN : KETEPATAN
MENGANALISIS KARYA

IDENTIFIKASIKAN
BUILDING TASK DARI ELEMEN Halaman 2 pada lembar kerja
ARSITEKTUR YANG TERDAPAT
PADA KARYA YANG DIPILIH
SKETSA & DESKRIPSI SCR
SINGKAT & JELAS

Halaman 3 pada lembar kerja

Anda mungkin juga menyukai