Disusun Oleh:
Mengetahui,
Kepala Sekolah Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR.......................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
A.TUJUAN.......................................................................................................2
B.DASAR TEORI............................................................................................2
BAB II PROSEDUR ANALISIS.............................................................................2
A.ALAT DAN BAHAN...................................................................................2
B.CARA KERJA..............................................................................................2
C.PERHITUNGAN..........................................................................................2
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................2
A.DATA PENGAMATAN DAN HASIL........................................................2
B.PEMBAHASAN...........................................................................................2
BAB IV PENUTUP.................................................................................................2
A.KESIMPULAN.............................................................................................2
B.SARAN.........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2
LAMPIRAN.............................................................................................................2
iii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
A. DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Sampel Sosis Ayam.............................................................2
Tabel 2. Absorbansi Deret Standar NO2..................................................................2
Tabel 3. Absorbansi dan Kadar Sampel Sosis Ayam...............................................2
Tabel 4. Absorbansi dan Kadar Sampel Sosis Ayam...............................................2
B. DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kurva Kalibrasi dan persamaan garis pada deret standar NO2..............2
Gambar 2. Reaksi yang terjadi pada penetapan kadar nitrit dengan metode gress
(Rohman dan Sumantri, 2007).................................................................................2
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN
1. Dapat mengetahui kadar nitrit yang terkandung dalam sampel sosis.
2. Dapat mengetahui pengaruh dari proses penggorengan pada kandungan
nitrit dalam sampel sosis.
3. Dapat mengetahui dampak dari mengonsumsi sosis berlebihan.
B. DASAR TEORI
Pangan merupakan kebutuhan dasar paling esensial. Semakin
meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan pangan juga akan
semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan pangan dapat dipenuhi dengan
dilakukannya penambahan zat kimia pada pangan yang dikenal sebagai zat
tambahan pangan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 tahun
2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, pengertian dari Bahan Tambahan
Pangan yang selanjutnya disingkat BTP adalah bahan atau campuran bahan
yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan yang
ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan.
Beberapa zat kimia ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan
keawetannya, untuk membuat makanan dapat diproduksi secara massal atau
untuk meningkatkan daya tarik bagi konsumennya dalam segi warna, rasa,
dan bentuk. Bahan tambahan sangat membantu proses pengolahan makanan
selama tidak melebihi kadar yang dapat ditolerir oleh tubuh.
Nitrat (NO3-) dan nitrit (NO2-) dalam bentuk garam natrium ataupun
garam kalium banyak digunakan dalam proses pengolahan daging. Fungsi
penambahan garam nitrat ataupun garam nitrit tersebut bertujuan untuk
menstabilkan warna merah daging, mencegah pertumbuhan mikroorganisme
terutama bakteri Clostridim botulinum yang bersifat patogen, menghambat
1
2
PROSEDUR ANALISIS
2. Bahan
a. Larutan SRM NO2 1000 mg/l
b. Pereaksi NED
c. Pereaksi Sulfanilamid
d. Sampel sosis ayam
e. Aquadest
f. Kertas saring
B. CARA KERJA
1. Pembuatan Deret Standar
a. Persiapan alat dan bahan.
b. Sebanyak 5 ml larutan SRM NO2 1000 mg/l dilarutkan ke dalam
labu ukur 100 ml dengan aquadest, sehingga diperoleh konsentrasi
50 mg/l.
3
4
C. PERHITUNGAN
1. Perhitungan Larutan Standar
Sebanyak 5 ml larutan SRM NO2 1000 mg/l diencerkan ke dalam labu
ukur 100 ml dan diperoleh konsentrasi sebagai berikut :
V1 x C1 = V 2 x C2
5 ml x 1000 mg/l = 100 ml x C2
50 mg/l = C2
Jadi, konsentrasi larutan standar sebesar 50 mg/l.
2. Perhitungan Deret Standar
a. Konsentrasi 0,1 mg/l
V 1 x C1 = V 2 x C2
V1 x 50 mg/l = 50 ml x 0,1 mg/l
V1 = 0,1 ml
Jadi, larutan standar yang dipipet sebanyak 0,1 ml.
6
V1 = 0,2 ml
Jadi, larutan standar yang dipipet sebanyak 0,2 ml.
c. Konsentrasi 0,3 mg/l
V 1 x C1 = V 2 x C2
V1 x 50 mg/l = 50 ml x 0,3 mg/l
V1 = 0,3 ml
Jadi, larutan standar yang dipipet sebanyak 0,3 ml.
d. Konsentrasi 0,4 mg/l
V 1 x C1 = V 2 x C2
V1 x 50 mg/l = 50 ml x 0,4 mg/l
V1 = 0,4 ml
Jadi, larutan standar yang dipipet sebanyak 0,4 ml.
e. Konsentrasi 0,5 mg/l
V 1 x C1 = V 2 x C2
V1 x 50 mg/l = 50 ml x 0,5 mg/l
V1 = 0,5 ml
Jadi, larutan standar yang dipipet sebanyak 0,5 ml.
3. Perhitungan Kadar
Kurva kalibrasi
R2 = 0,9906
Dari kurva kalibrasi diperoleh persamaan garis y = 1,109x – 0,0189
7
0,4589 mg/l = x
2) Kadar nitrit dalam sampel
= 9,03 mg/kg
Jadi, kadar nitrit dalam sampel sosis yang tanpa digoreng
sebesar 9,03 mg/kg.
b. Kadar Nitrit dalam Sampel yang Digoreng
1) Suhu 1000C selama 5 menit
a) Konsentrasi sampel
Absorbansi sampel : 0,180
y = 1,109x – 0,0189
0,180 = 1,109x – 0,0189
0,1989 = 1,109x
0,1793 mg/l = x
8
= 3,56 mg/kg
Jadi, kadar nitrit dalam sampel sosis yang digoreng pada suhu
1000C selama 5 menit sebesar 3,56 mg/kg.
2) Suhu 1000C selama 8 menit
a) Konsentrasi sampel
Absorbansi sampel : 0,147
y = 1,109x – 0,0189
0,147 = 1,109x – 0,0189
0,1659 = 1,109x
0,1496 mg/l = x
b) Kadar nitrit dalam sampel
= 2,95 mg/kg
Jadi, kadar nitrit dalam sampel sosis yang digoreng pada suhu
1000C selama 8 menit sebesar 2,95 mg/kg.
BAB III
b. Karakteristik Sampel
9
10
Kadar Nitrit
No Parameter Absorbansi
(mg/kg)
1 Sosis tanpa digoreng 0,490 9,03
2 Sosis yang digoreng
0,180 3,56
(1000C, 5 menit)
3 Sosis yang digoreng
0,147 2,95
(1000C, 8 menit)
11
Gambar 1. Kurva Kalibrasi dan persamaan garis pada deret standar NO2.
2. Hasil
Dari data pengamatan dan perhitungan, dapat diketahui bahwa
nilai koefisien korelasi (R2) pada kurva kalibrasi deret standar NO 2
sebesar 0,9906 dengan persamaan garis y = 1,109x – 0,0189. Kadar
nitrit yang terdapat dalam sampel sosis sebesar 9,03 mg/kg. Sedangkan
pada sampel sosis yang digoreng di suhu 100 0C selama 5 menit sebesar
3,56 mg/kg, dan pada sampel sosis yang digoreng di suhu 100 0C selama
8 menit sebesar 2,95 mg/kg.
B. PEMBAHASAN
Pada analisis dilakukan penentuan kadar nitrit pada 1 sampel sosis
ayam bermerk yang beredar di pasaran. Tujuan utama dari project work ini
adalah untuk mengetahui pengaruh dari proses penggorengan pada
kandungan nitrit dalam sampel sosis, maka dilakukan dua kali analisis.
Analisis yang pertama yaitu penentuan kadar nitrit pada sampel sosis yang
tanpa digoreng, sedangkan analisis yang kedua yaitu penentuan kadar nitrit
pada sampel sosis yang digoreng di suhu 1000C selama 5 menit dan 8 menit.
12
Gambar 2. Reaksi yang terjadi pada penetapan kadar nitrit dengan metode gress
(Rohman dan Sumantri, 2007)
Kadar Nitrit
No Parameter Absorbansi
(mg/kg)
1 Sosis tanpa digoreng
0,490 9,03
(0 menit)
2 Sosis yang digoreng
0,180 3,56
(1000C, 5 menit)
3 Sosis yang digoreng
0,147 2,95
(1000C, 8 menit)
terurainya senyawa H2O menjadi gas H2 dan gas O2. Lepasnya air dari
dalam produk sosis akan membawa sebagian Natrium nitrit dari dalam sosis
menuju minyak goreng. Hal ini karena Natrium nitrit memiliki kelarutan
yang sangat tinggi pada air sehingga ketika air mulai bergerak secara
bertahap dari bagian terdalam bahan yang digoreng menuju bagian yang
lebih terluar maka Natrium nitrit juga akan turut terbawa hingga sebagian
terlepas dan terjadi perpindahan ke media minyak goreng. Pengukuran
dilakukan di produk akhir yang telah digoreng dengan menggunakan variasi
lama waktu maka terbukti terjadi penurunan nitrit. Dari pengukuran data
diatas menunjukan bahwa semakin lama waktu penggorengan maka
semakin tinggi penurunan nitrit.
Pakar kesehatan Lindsey Pfau berasal dari Rise Up Nutrition
menyebut makanan olahan seperti sosis memiliki kandungan bahan
pengawet, perasa, dan bahan kimia lainya yang bisa menyebabkan dampak
kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi, Diantaranya yaitu Pemicu
peningkatan tekanan darah karena olahan daging cenderung memiliki
kandungan garam sangat tinggi,lalu bisa meningkatkan stroke dan penyakit
jantung dan bisa meningkatkan risiko kanker,salah satunya kanker
payudara.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Telah dilakukan praktik “Pengaruh Proses Penggorengan Pada
Kandungan Nitrit Dalam Sosis” di Laboratorium SMK SMTI
YOGYAKARTA dan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Didapatkan kadar nitrit dalam sosis yang tanpa digoreng sebesar 9,03
mg/kg, dalam sosis yang digoreng pada suhu 100oC selama 5 menit
sebesar 3,56 mg/kg, dan dalam sosis yang digoreng pada suhu 100oC
selama 8 menit sebesar 2,96 mg/kg. Ketiga kadar tersebut masih
termasuk aman dari batas penggunaan pengawet nitrit di dalam daging
olahan,menurut Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 36 tahun 2013
yaitu sebesar 30 mg/kg.
2. Pengukuran dilakukan di produk akhir yang telah digoreng dengan
menggunakan variasi lama waktu, maka terbukti terjadi penurunan
nitrit. Dari pengukuran data diatas menunjukan bahwa semakin lama
waktu penggorengan maka semakin tinggi penurunan nitrit.
3. Dampak dari mengonsumsi sosis berlebih yaitu menimbulkan penyakit
diantaranya peningkatan tekanan darah, stroke, penyakit jantung, dan
memicu penyakit kanker.
B. SARAN
Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk meniliti kadar nitrit
dengan menggunakan sampel beragam dan banyak dengan variabel suhu
yang berbeda.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hersa, R. W., Pratiwi, D., (2018). Penetapan Kadar Nitrit Pada Sosis Bermerk
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Journal Of Pharmachy & Science Vol
I, Universitas Abdurrab, 29-35.
Nur, H. H., Suryani, D., (2011). Analisis Kandungan Nitrit dalam Sosis Pada
Distributor Sosis di Kota Yogyakarta Tahun 2011. Jurnal Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 1-3.
17
LAMPIRAN
B. Gambar Sampel Sosis yang Digoreng Pada Suhu 1000C Selama 5 Menit dan
8 Menit
18
C. Gambar Pereaksi Griess (NED dan Sulfanilamid)
19
E. Gambar Larutan Deret Standar
20