Anda di halaman 1dari 17

BAB VIII

TRANFORMASI LAPLACE INVERS

A. TRANFORMASI LAPLACE
Transformasi Laplace ialah sebuah transformasi untuk fungsi real yang
mentransformasikan fungsi real dalam domain t (waktu) kedalam sebuah fungsi
real lain dalam domain s, dansecara formaldidefinisikan sebagai Definisi-2.1
berikut

Definisi-2.1. Tranformasi Laplace.


Misalkan f(t) sebuah fungsi yang didefinisikan untuk semuat >0.Transformasi
Laplacedari fungsi f(t), yaitu L { f ( t ) } , adalah sebuah fungsi F(s) yang
didefinisikan sebagai sebuah integral takwajar berikut

L {f ( t ) }=∫ e−st f ( t ) dt
0

(2.1)
¿ F ( s) .

dengan s sebuah parameter real.

Transformasi Laplace dari f(t) ada jika integral (2.1) konvergen untuk
suatu nilai s, yaitu s>0. Bedasarkan (2.1), jika F(s) diketahui sebagai sebuah
transformasi Laplace dari sebuah fungsi f(t) maka fungsi f(t) dapat dicari.
Selanjutnya, f(t) disebut invers transformasi Laplacedari F(s), yang
dinotasikan sebagai
(2.2)
f ( t )=L−1 {F ( s ) }

Berikut ini diberikan beberapa contoh proses menentukan transformasi


Laplace dari fungsi realf(t) .

Contoh

−st
1. ℒ{f(t) =1} =∫ e dt
0

l l
−1 −st
= lim ∫ e
l→∞ 0
−st
dt= lim
l→∞ s [
.e ]
0
−1 1
= lim [ e−sl −1 ]= untuk s>0.
s l→∞ s


−st
2. ℒ{f(t) =t} = ∫ e .tdt
0

l
.tdt =lim ¿
−st
= lim ∫ e l→∞
l→∞ 0

=
−1
s l→∞ [
−st l

0
−st
lim t . e |0−∫ e dt
]
−1 1 l
=
s l→∞ s [
lim 0+ . e−st|0 ] untuk s>0

B. TRANSFORMASI LAPLACE INVERS

Semua persamaan  Transformasi Laplace adalah suatu pernyataan dalam


variabel s yang dinotasikan dengan F(s). Dikatakan bahwa f(x) dan F(s) = L{f(x)}
membentuk suatu pasangan transformasi (transform pair). Ini berarti bahwa jika
F(s) adalah transformasi Laplace dari f(x) maka f(x) adalah transformasi Laplace
invers dari F(s). Kita menulis:1

Tidak ada definisi integral yang sederhana dari transformasi invers, jadi Anda
harus mencarinya dengan cara bekerja dari belakang ke depan. Contoh:

jika f(x) = 4 maka transformasi Laplace-nya 

Jadi

jika   maka transformasi Laplace inversnya 


  

1
Achmad Fahrurozi, Transfromasi Laplace, (Jakarta: Universitas Gunadarma), hlm. 32.
Kemampuan untuk mencari transformasi Laplace dari suatu pernyataan
dan kemudian menginverskannya inilah yang membuat transformasi Laplace
sangat brguna untuk menyelesaikan persamaan diferensial, seperti yang akan
segera Anda lihat.

Untuk sekarang, apakah transformasi Laplace invers dari   ?

Karena Anda tahu bahwa:

Untuk mempermudah proses pencarian bentuk-bentuk transformasi


Laplace beserta inversnya kita menggunakan sebuah tabel. Di frame berikutnya
ada sebuah tabel yang berisi apa yang Anda sudah ketahui sampai di sini.

Tabel Transformasi Laplace


Dengan membaca tabel dari kiri ke kanan akan didapatkan transformasi
Laplace dan dengan membaca tabel dari kanan ke kiri akan didapatkan
transformasi Laplace invers.

Transformasi Laplace Invers

Merupakan proses matematis untuk mengubah dari variabel kompleks ke bentuk


fungsi waktu.

f(t) = φ−1 ¿

secara matematis :
c+ jω
1
f ( t )= ∫ F ( s ) e st ds
2 πj c− jω

dengan c, suatu absis konvergensi konstanta real dan dipilih lebih besar
dari bagian real dari semua titik singular F(s).

Metode yang lebih sederhana untuk menentukan Transformasi Laplace


invers dari F(s) ke dalam bentuk fungsi waktu f(t) adalah menggunakan tabel
Transformasi Laplace. Dalam hal ini, Transformasi Laplace harus dibawa ke
dalam bentuk yang ada dalam Tabel Transformasi Laplace, apabila fungsi
yang harus diselesaikan tidak terdapat dalam tabel maka harus diekspansikan
ke dalam bentuk yang sederhana sehingga dapat dilakukan Transformasi
Laplace.

Contoh:

Tentukan Transformasi Laplace invers dari

s+ 4
F ( s) =
( s+1 ) ( s +3 )

Ekspansi pecahan parsial dari F(s) adalah

s+ 4 a a
F ( s) = = 1 + 2
( s+1 ) ( s +3 ) s +1 s +3

Dengan a1 dan a2 adalah sebagai berikut


s+ 4 s+ 4 3
[
a 1= s+1
( s+1 ) ( s +3 ) ] s=1 =
s+3 s=−1 =
2

s+ 4 s+ 4 3
[
a 1= s+1
( s+1 ) ( s +3 ) ] s=1 =
s+3 s=−1 =
2

Sehingga
f ( t )=φ−1 [ F ( s ) ]
3 −1
¿ φ−1 [ ] [ ]
2
s+1
+ φ−1
2
s +3
3 −t 1 −3 t
e − (t ≥ 0)
2 2

Langkah-langkah Penyelesaian Persamaan Diferensial MenggunakanTransformasi


Laplace :2

1. Menuliskan persamaan diferensial sistem yang akan dianalisis.


2. Menuliskan Transformasi Laplace dari persamaan diferensial
tersebut.
3. Menentukan Transformasi Laplace dari tiap suku dalam persamaan
diferensial tersebut.
4. Syarat-syarat kondisi awal harus diberikan.
5. Menyatakan bentuk transformasi dalam fungsi s.
6. Jika diinginkan dalam fungsi t dapat menggunakan tabel Transformasi
Laplace.

Contoh :
1. Tentukan arus i(t) yang mengalir pada rangkaian RL seri dalam Gambar
3.2 berikut, bila saklar ditutup pada t 0 !
2
Richard Bronson dan Gabriel B.Costa, Diferential Equations Edisi 3, (New York: McGraw Hill
Book, 1967), hlm. 211.
ars, hambatan elektrik R dan komponen
L s
R

L
E
i

Gambar 3.2 Rangkaian RL Seri

di
Ri+ L =e
dt

setelah ditransformasi Laplace menjadi:

E
R I ( s ) + L ( s )−i ( 0 )=
s

dengan kondisi awal i(0) = 0, maka

R I ( s) + L ¿

E
( R+ Ls ) I (s )=
s

Atau

E
I ( s) =
s ( R+ Ls )

E
I ( s) = ¿
L
dengan Transformasi Laplace Invers didapatkan:

−R −R
E/ L L
t E L
t
( t )= .(1−e )= (1−e )
R/L R

2. Beberapa contoh mendapatkan invers transformasiLaplace


2 2
(a) L
−1
{}
s 3
=t 2 karena L {t 2 }=
s3
.

5
(b) L
−1
{s−35 }=5 e 3t
karena L { 5 e3 t }=
s−3
.

3 2
3. Tentukan invers transformasi Laplace f(t)dari F ( s ) = s +6 s +14 s .
¿¿¿¿
Pemecahan.
Misalkan
s3 +6 s2 +14 s
F ( s) = ¿¿¿¿
Diperoleh s3 +6 s2 +14 s ≡ A (s +2)3 + B(s+2)2 +C ( s +2 ) + D

≡ A ( s 3+ 6 s 2+12 s+8 ) + B ( s2 + 4 s +4 ) +Cs+2 C+ D


≡ A s3 + ( 6 A+ B ) s2 + ( 12 A+ 4 B+C ) s+ 8 A+ 4 B+2 C+ D
Ini dipenuhi jika: A=1,6 A +B=6,12 A +4 B+C=14 , dan
8 A+ 4 B+2C + D=0

Dari A=1 dan 6 A+ B=6 diperoleh B=0


Dari A=1, B=0 dan 12 A +4 B+C=14 diperoleh C=2
Dari A=1, B=0, C=2 dan 8 A+ 4 B+2C + D=0 diperoleh
D=−12

Jadi diperoleh s3 +6 s2 +14 s


F ( s) = ¿¿¿¿
1 2 −12
f ( t )=L−1 { F (s) }=L−1
{ + +
( s+2) (s+ 2) (s +2)4
3 }
¿ L−1 {s +21 }+ L {( s+22)
−1
3 } {
+ L−1
−12
(s+ 2)4 }
¿ e−2 t +e−2 t t 2−2 e−2t t 3

¿ e−2 t ( 1+t 2−2t 3 ) .

3 s+1
4. Tentukan invers transformasi Laplace f(t) dari F ( s ) =
( s−1 ) (s 2 +1)
Pemecahan.
Misalkan
3 s+1 A Bs+C
F ( s) = = +
( s−1 ) (s +1) s−1 s 2+ 1
2

Diperoleh3 s +1≡ A(s2 +1)+ ( Bs+ C ) (s−1)


≡ A s2 + A+ B s 2−Bs+Cs−C ≡ ( A+ B ) s2 + (−B+C ) s+ A−C
Ini dipenuhi jika: A+ B=0 ,−B+C=3 dan A−C=1
Dari A+ B=0 dan −B+C=3diperoleh A+C=3
Dari A+C=3 dan A−C=1diperoleh A=2 dan C=1 → B=−2
3 s+1 2 −2 s+1
Jadi diperoleh F ( s) = 2
= + 2
( s−1 ) (s +1) ( s−1) (s +1)
2 −2 s+1
f ( t )=L−1 { F (s) }=L−1
{ + 2
(s−1) (s +1) }
¿ L−1 {s−12 }+ L {−2s +s+11 }
−1
2

2 −2 s 1
{ } { } { }
¿ L−1
s−1
+ L−1 2
s +1
+ L−1 2
s +1

1 s 1
¿2 L { }
−1
s−1
−2 L
{ s +1 }+L
{
−1

s +1} 2
−1
2
¿ 2 et −2 cos t +sin t .

Rangkuman

 Transformasi Laplace dari f(x), dinotasikan dengan L{f(x)}, didefinisikan


sebagai

            
dimana s adalah suatu variabel yang nilai-nilainya dipilih sedemikian rupa
sehingga integral semi-infinitnya konvergen.

 Jika F(s) adalah transformasi Laplace dari f(x) maka f(x) adalah
transformasi Laplace invers dari F(s). Kita menulis:

      
Tidak ada definisi integral yang sederhana dari transformasi invers, jadi
Anda harus mencari langsung dengan menggunakan Tabel transformasi
Laplace.
BAB IX
SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL DENGAN TRANSFORMASI
LAPLACE

A. Definisi 1
Misalkanf ( t ) merupakan suatu fungsidari t terdefinisiuntuk t >


−st
0.Kemudian∫ e f ( t ) dt ,jikaadadinamakansuatufungsidari s, dapatdikatakanF ( s ) .
0

OlehkarenaitufungsiF ( s ) inidapatdinamakantransformasilaplacedarif ( t )dandinotasi


kanolehL { f ( t ) } .
Sehinggamenjadi:

L { f ( t ) }=F ( s ) =∫ e−st f ( t ) dt ,
0

B. Definisi 2
Jika maka dinamakantransfromasilaplace invers dari
L { f ( t ) }=F (s ) f (t )

dandinotasikandengan Kemudianuntukmencarinilai
F ( s) f ( t )=L−1 { F ( s ) } . L−1 { F ( s ) } ,

makakitaharusmencarisuatufungsidarit yang transfromasilaplacenyaadalahF ( s ) .

C. Transformasi Laplace Dari Turunan


JikaL { f ( t ) }=F (s )maka L= {f ' ( t ) }=s F ( s )−f (0)
Dengandisediakan limit:
Bukti:
Karena L {f ' ( t ) }=s L { f ( t ) }−f (0)

Maka: L {f ' ( t ) }=s L {f ' ( t ) } −f ' (0)

= s [ sL { f ( t ) } −f ( 0 ) ]−f ' (0)

= s2 L { f ( t ) } −s f ( 0 )−f '(0)
= s2 F ( s )−s f ( 0 )−f ' (0)
Dengancara yang samakitadapatmenunjukkanbahwa:

L {f ' ' ' ( t ) }=s3 F ( s )−s 2 f ( 0 )−s f 1 ( 0 )−f ' ' (0)

Padaumumnyaberlakubahwa:

L {f n ( t ) }=s n F ( s ) −s n−1 f ( 0 )−sn −2 f 1 ( 0 ) −…−f n−1 (0)

D. Rumus Inversi Penting Lainnya dalamTransformasi Laplace


a. Berdasarkan transfromasi laplacedari integral yaitu:
t
F(s)
JikaL { F ( t ) }=F (s)makaL {∫ f ( u ) du }=
0 s
Dari siniberartibahwa:3
t
F ( s)
JikaL −1
{ F ( s ) }=f (t ) maka L −1
{ }
s
=∫ f (u) du
0

3
Waluyo, S.B.PersamaanDiferensial. (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2006), h. 217.
b. Berdasarkanteorema yang mengatakanbahwa:
−d
JikaL { F ( t ) }=F (s) maka L { t f ( t ) }= F ( s )=−F ' (s )
ds
Dari siniberartibahwa:
JikaL−1 { F ( s ) }=f (t ) maka L−1 { F ' ( s ) } =−t f (t)
c. Berdasarkanrumus
JikaL−1 { F ( s ) }=f (t ) maka L−1 { s F ( s ) }=f ' (t)disediakan f ( 0 )=0

f (t )
d. RumusL { }t
=∫ F ( s ) dsadalahsangatbergunadalampencarianf (t)
0
disaat

diberikan, disediakanuntuktransformasi invers dariruassebelahkanan


F (s)

yang dapatdihitugsecarakonvensional.

e. Teoremakonvolusi
JikaL−1 { F ( s ) }=f (t ) dan L−1 { G ( s ) }=g ( t ) ,
t
−1
Maka: L {F ( s ) , G ( s ) }=∫ f ( u ) . g ( t−u ) du
0

Contoh:
1. Selesaikanmasalahnilaiawalberikut:
d2 y dy '
2
−2 +2 y=0 , y ( 0 )=1 , y ( 0 )=1
dt dt

Penyelesaian:
Persamaandiferensialdiatasdapatditulisdalambentuk:

y ' ' −2 y ' +2 y=0

Kenakantransformasilaplacepadakeduaruasnya, yaitu:

L { y ' ' } −2 L { y ' } +2 L { y }=L( 0)

Makadiperolehkondisiawal:

L { y ' ' } =s 2 Y ( s )−s y ( 0 )− y ' (0)


¿ s2 Y ( s ) −s . 1−1

¿ s2 Y ( s ) −s−1

¿ s2 Y −s−1

L { y }=Y ( s )=Y

Laludilakukannyasubstitusikedalamtransformasilaplacedaripersamaandiferensial
yang diberikan, yaitu:

[s ¿¿ 2Y −s−1]−2[sY −1]+2 Y =0 ¿

s2 Y −25 Y +2 Y +1−s=0

Persamaaninidinamakanpersamaanpembantu.
Selesaikanpersamaanpembantuberikut:

( s¿¿ 2−25+2) Y +1−s=0 ¿

( s¿¿ 2−25+2) Y =s−1 ¿

s−1
Y= 2
s −25+ 2

s−1
Y=
¿¿

Turunanf(t)
Misalkanf(t) kontinuuntuksetiapt ≥ 0 dan memenuhi untuk suatu
konstanta γ dan M . Misalkan pula f ' (t) kontinu bagian demibagianpadaselang
[0,a], Makatrans formasi laplacedarif ' (t) untuk s> γ dan berlaku:4

4
Nababan, Transformasi Laplace, (Mata 4432/Modul 1, 2007), h. 1.23.
L { f '( t) }=s L { f ( t) }−f (0)

Bukti: kitadapatmeninjaukasusf ' (t) kontinu untuk t ≥ 0. Dari definisi transformasi


laplace dan pengintegralan parsial, maka didapat:

L { f '( t) }=∫ e− st f ' ( t ) d t
0

b
−st '
= lim ∫ e f ( t ) dt
b→∞ 0

= lim e
b→∞ [ − st b
f ( t ) ∣ + s∫ e
0
0
− st
f ( t ) dt
]
= s L { f ( t ) }−f (0) ; untuks> γ

Untuk kasusf ' (t) kontinu bagian demi bagian, pembuktian seperti di
atas, hanyamelakukanpengintegralan yang dipecahatasselang-selangdimanaf ' (t)
diskontinu.
Perhatikanbahwaperstersebutdapatdigunakanuntuk f n (t) dan diperoleh:

L {f n (t) }=s L {f '(t)}−f ' (0)

= s { s L { f ( t ) }−f ( 0 ) }−f '(0)

= s2 L { f ( t ) } −sf ( 0 )−f ' (0)


Asalkan f n ( t ) , f m (t ) memenuhi persyaratan seperti tersamaan yang dijabarkan.

Contoh:
1. Tentukan L {t 2 }
Penyelesaian:
Ambil, f ( t )=t 2dangunakanrumus.
2
Jelas terliha tbahwa f ( 0 )=0 , f ' ( 0 )=0 , f n ( t ) =2dan L { 2 }=2 L {1 }= .
s

n 2
Jadidarirumustersebutdidapat L {f ( t ) }= , sesuaidengantabeltransformasilapla
s3
ce.
2. Tentukan L {sin2 t }
Penyelesaian:
Ambil f ( t )=sin 2 t , maka f ' ( t )=2 sin t cos t=sin 2 t
' 2
f ( 0 )=0dan L {f ( t ) }=L {sin 2 t }=¿ 2
¿
s +4
Dari rumustersebut, didapatkan:

L {f ' ( t ) }=s L { f ( t ) }−f (0)

2
2
=s L {f ( t ) }−0
s +4

Sehingga:
2
L { f ( t ) }=L { sin2 t } = 2
s (s + 4)
DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, S.B. Persamaan Diferensial. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006).


Nababan, Transformasi Laplace, (Mata 4432/Modul 1, 2007).
Fahrurozi, Achmad. Transfromasi Laplace. (Jakarta: Universitas Gunadarma).
Bronson, Richard. Costa, Gabriel. Schaum Outlines: Persamaan Difrensial Edisi
Ketiga, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2017).

Anda mungkin juga menyukai