BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Menjelaskan cara pengisian kartu status pasien konservasi gigi.
1.2.2 Menentukan diagnosis dan rencana perawatan pasien skill lab
konservasi gigi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan karies
Meliputi jenis karies dan etiologi karies.
Pemeriksaan perkusi
Bertujuan untuk mengetahui adanya keradangan pada jaringan
periondontal. Dilakukan dengan mengetuk permukaan gigi
menggunakan handle instrumen tangan.
Bila gigi terasa sakit saat diketuk, pada kartu status diberi tanda +
dan bila tidak diberi tanda 0.
Pemeriksaan tekanan
Bertujuan untuk mengetahui adanya keradangan pada jaringan
periodontal. Dilakukan dengan menekan gigi menggunakan handle
instrumen tangan.
Bila gigi terasa sakit saat ditekan, pada kartu status diberi tanda +
dan bila tidak diberi tanda 0.
Pemeriksaan palpasi
Dengan meraba pada gingiva dimulai dari tepi ke tepi
menggunakan ujung jari telunjuk dan jari tengah.
Bila terdapat fluktuasi, pada kartu status diberi tanda + dan bila
tidak diberi tanda 0.
Pemeriksaan kegoyangan gigi
Dilakukan dengan menggerakkan gigi kea rah bukolingual dan
mesiodistal. Dari pemeriksaan diperoleh hasil derajat kegoyangan
gigi.
Pemeriksaan polip
Dari hasil pemeriksaan karies, apabila diketahui adanya perforasi
maka perlu diperiksa polip pulpa (massa jaringan lunak dalam
kavitas yang berasal dari jaringan pulpa) dan polip jaringan ikat
(massa jaringan lunak dalam kavitas yang berasal dari jaringan ikat
di bawah bifurkasi gigi).
Apabila terdapat polip, pada kartu status diberi tanda + dan bila
tidak diberi tanda 0.
4
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan radiografi, yang bertujuan
untuk melihat keadaan ruang pulpa, keadaan saluran akar, keadaan
periapikal, keadaan jaringan periodontal, dan mendukung tes jarum
Miller.
Pulpitis reversible
Pulpitis irreversible
Pulpitis hiperplastis kronis
Nekrosis pulpa parsialis
Nekrosis pulpa totalis
Dental granuloma
Kista periapikal
Abses periapikal kronis
Abses periapikal akut
Tumpatan plastis
Tumpatan rigid
Pulp capping
6
Pulpektomi
Apeksogenesis
Endo intrakanal
Apeksifikasi
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 Diagnosis dan Rencana Perawatan Pasien Skill Lab Konservasi Gigi
Identitas
Nama : Nn. Shinta Nofadella
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Batu Raden, Jember
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 17 tahun
Keluhan penderita
Gigi 36 berwarna kehitaman. Pasien merasa hal tersebut
mengganggu estetika.
Gejala subyektif
Tidak didapati rasa sakit saat gigi mendapat rangsangan makanan
dingin, panas, manis, atau asam. Tidak ada rasa sakit, baik itu rasa
sakit tajam, linu, cekot-cekot, dan sebagainya, baik saat
mengunyah ataupun spontan.
Pemeriksaan obyektif
- Tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfe
- Tidak ada pembengkakan intra oral
- Terdapat karies profunda
- Tidak ada perforasi
- Hasil tes tekanan, perkusi, dan palpasi : 0
- Tidak ada kegoyangan gigi
- Tidak ada fraktur
- Gingiva sekitar gigi normal
- Hasil tes termal dingin: 0
Pemeriksaan penunjang
Berupa pemeriksaan radiografi.
9
BAB IV
KESIMPULAN
Diagnosis untuk gigi 75 Nn. Shinta Nofadella, pasien skill lab konservasi gigi, adalah
nekrosis pulpa totalis. Rencana perawatan untuk gigi tersebut adalah ekstraksi.
11