Anda di halaman 1dari 3

Kata sulit :

Pemeriksaan objektif

vitalitas (adel)
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu gigi masih bisa
dipertahankan atau tidak. Biasanya digunakan untuk mengetahui apakah saraf Sensorik
masih bisa melanjutkan Rangsang atau tidak
Tes vitalitas merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah
suatu gigi masih bisa dipertahankan atau tidak. Tes vitalitas terdiri dari empat
pemeriksaan, yaitu testermal, tes kavitas, tes jarum miller dan tes elektris.

Pertanyaan
1. Bagaimana mekanisme / tahapan pemeriksaan objektif ? (Nada)
2. bagaimana penatalaksanaan pada kasus tsb (gle)
3. apa diagnosa dari kasis tsn adel
4. Apa saja faktor pada kasus tersebut? (Bella)

5. Apa penyebab gigi sakit saat kemasukan makanan dan minuman dingin? (Alya)

Gigi ngilu merupakan salah satu gejala gigi sensitif. Biasanya, gigi sensitif ditandai dengan
rasa kurang nyaman setelah makan atau minum sesuatu yang dingin. Biasanya timbul rasa
ngilu tiba-tiba. Bahkan, tingkat sensitifnya bisa ringan, sedang, hingga berat.
Lantas, kenapa gigi begitu ngilu setelah mengonsumsi makanan atau minuman dingin?
Sensitivitas gigi terjadi ketika lapisan pada bagian tengah gigi (dentin) terbuka akibat
berkurangnya jaringan gusi. Jaringan gusi ini berperan sebagai pelindung untuk menutupi
jaringan gigi di bawahnya.
Akar gigi yang terekspos ini disebabkan jaringan gusi yang menurun. Ini menjadi alasan
kenapa gigi terasa ngilu karena akar gigi mengarah ke pusat saraf gigi atau pulpa. Gusi yang
menurun ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
• Sikat gigi yang terlalu agresif dalam waktu lama
• Plak gigi yang menumpuk dan mengeras
• Kebiasaan merokok

berkurangnya jaringan gusi ini juga dipengaruhi oleh faktor usia. Orang dewasa yang
memasuki usia 40 tahun biasanya mengalami hal ini dan ini adalah proses alami pada tubuh.
Bisa jadi, usia juga menjadi salah satu faktor mengapa seseorang bisa mengalami gigi
sensitif.
Selain jaringan gusi yang berkurang, gigi sensitif juga disebabkan oleh enamel yang terkikis
pada permukaan gigi. Enamel bertugas untuk melapisi gigi. Enamel juga merupakan jaringan
paling keras pada gigi.

6. Apa saja yang dapat digunakan dalam tes vitalitas?(Berlian)

7. Apa saja pemerksaan obyektif konservasi pada gigi (Aurulya)

Pemeriksaan Obyektif
Pemeriksaan obyektif meliputi:
1.      Pemeriksaan ekstra oral
Terdiri dari pemeriksaan asimetri wajah dan pembengkakan kelenjar limfe, baik itu
submandibular maupun submental.
Cara melakukan pemeriksaan ini yaitu dengan melakukan palpasi pada bagian leher pasien.
Apabila pembengkakak teraba, pada kartu status diberi tanda + dan bila tidak diberi tanda 0.

2.      Pemeriksaan intra oral


Terdiri dari:
·         Pemeriksaan fraktur (gigi yang patah), abrasi (ausnya gigi akibat gesekan), dan atrisi
(ausnya gigi akibat pengunyahan).
Bila ada gigi fraktur, abrasi, atau atrisi, pada kartu status diberi tanda + dan bila tidak diberi
tanda 0.
·         Pemeriksaan karies
Meliputi jenis karies dan etiologi karies.
·         Pemeriksaan perkusi
Bertujuan untuk mengetahui adanya keradangan pada jaringan periondontal. Dilakukan
dengan mengetuk permukaan gigi menggunakan handle instrumen tangan.
Bila gigi terasa sakit saat diketuk, pada kartu status diberi tanda + dan bila tidak diberi tanda
0.
·         Pemeriksaan tekanan
Bertujuan untuk mengetahui adanya keradangan pada jaringan periodontal. Dilakukan dengan
menekan gigi menggunakan handle instrumen tangan.
Bila gigi terasa sakit saat ditekan, pada kartu status diberi tanda + dan bila tidak diberi tanda
0.
·         Pemeriksaan palpasi
Dengan meraba pada gingiva dimulai dari tepi ke tepi menggunakan ujung jari telunjuk dan
jari tengah.
Bila terdapat fluktuasi, pada kartu status diberi tanda + dan bila tidak diberi tanda 0.
·         Pemeriksaan kegoyangan gigi
Dilakukan dengan menggerakkan gigi kea rah bukolingual dan mesiodistal. Dari pemeriksaan
diperoleh hasil derajat kegoyangan gigi.
·         Pemeriksaan polip
Dari hasil pemeriksaan karies, apabila diketahui adanya perforasi maka perlu diperiksa polip
pulpa (massa jaringan lunak dalam kavitas yang berasal dari jaringan pulpa) dan polip
jaringan ikat (massa jaringan lunak dalam kavitas yang berasal dari jaringan ikat di bawah
bifurkasi gigi).
Apabila terdapat polip, pada kartu status diberi tanda + dan bila tidak diberi tanda 0.
·         Pemeriksaan vitalitas gigi
Pemeriksaan vitalitas gigi dilakukan berurutan.
Apabila pada gigi pasien belum terdapat perforasi atau lubang pada pulpa, maka tes vitalitas
yang dilakukan antara lain:
-          Tes termal
Tes yang dilakukan untuk tes termal umumnya adalah tes termal dingin, karena tes termal
panas dapat merusak jaringan pulpa. Tes termal dingin dilakukan dengan menempelkan
cotton pellet yang telah disemprot dengan ethil chloride pada bagian servikal gigi (bila gigi
utuh), pada dasar kavitas (bila terdapat kavitas), atau pada puncak cusp (pada anak-anak).
Bila gigi yang dites terasa sakit, pada kartu status diberi tanda + yang berarti gigi tersebut
vital. Bila tidak terasa sakit, maka dilanjutkan ke tes berikutnya.
-          Tes kavitas
Dengan melakukan pengeburan pada dasar kavitas (cavity entrance) menggunakan round
bur.
Bila terasa sakit, pada kartu status diberi tanda + yang berarti gigi tersebut vital. Bila tidak
terasa sakit, maka dilanjutkan ke tes berikutnya.
-          Tes jarum Miller
Dengan memasukkan jarum Miller melalui lubang pada pulpa sampai pada ujung apikal gigi,
sedalam panjang gigi rata-rata. Kemudian dilakukan foto rontgen dengan jarum Miller tetap
menancap pada gigi.
Bila terasa sakit, maka pada kartu status diberi tanda + yang berarti gigi tersebut vital. Bila
tidak, maka dapat disimpulkan bahwa gigi tersebut sudah non-vital.
Apabila pada gigi pasien sudah terdapat perforasi, maka langsung dilakukan tes jarum Miller.
3.      Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan radiografi, yang bertujuan untuk melihat
keadaan ruang pulpa, keadaan saluran akar, keadaan periapikal, keadaan jaringan periodontal,
dan mendukung tes jarum Miller.
(http://bimoharyopuspito.blogspot.com/2016/12/konservasi-gigi.html?m=1)

8. Resiko apa saja yg dapat terjadi bila kasus tsb tidak segara ditangani? (denis)

Anda mungkin juga menyukai