Anda di halaman 1dari 4

Inspeksi

yang pertama harus menyiapkan masker, handscoon, dan kaca mulut. yang pertama insfeksi
merupakan cara pemeriksaan gigi berdasarkan penglihatan atau pemeriksaan gigi yang dilakukan
dengan cara melihat dengan bantuan sinar matahari atau kaca mulut dengan posisi kaca mulut
yang mengelilingi seluruh permukaan gigi dari atas hingga bawah.
Pemeriksaan dengan cara inspeksi yang dilakukan pada jaringan keras dan lunak secara tepat
apabila pemeriksaan tersebut meliputi “Three CS (Colour, Contour, dan Consistensy)”. Pada
jaringan lunak seperti gingiva akan mudah dikenali apabila terjadi inflamasi dengan
memperhatikan warnanya yang sudah tidak merah muda lagi, dengan inspeksi dapat melihat
suatu perubahan kontur yang timbul dengan pembengkakan dan konsistensi jaringan yang lunak
seperti bunga karang yang berbeda dengan jaringan normal. Selain itu juga inspeksi dapat
digunakan untuk melihat dan membedakan warna gigi, gigi sehat berwarna putih kekuning-
kuningan sedangkan gigi yang mati berwarna keabu-abuan, kebiru-biruan dan lebih gelap.
Namun sebagai catatan warna gigi saja tidak ada gigi tersebut sudah mati karena pada dinding
kavitas yang tipis atau tambalan membayang terutama pada tambalan kelas 2 memberi kesan
seperti gigi yang sudah mati padahal gigi tersebut belum mati

Sondasi
Sondasi yaitu cara pemeriksaan gigi geligi menggunakan alat diagnostik. Sebelum melakukan
sondasi gig dibersihkan dahulu menggunakan excavator untuk menghilangkan bekas makanan
yang tersisa di gigi.
Alat dan bahan
1. diagnostik set
2. gelas kumur
3. Kapas
4. Cotton Roll
5. Tampon
6. Cotton pelet
7. Alkohol
8. Dappen Dish
9. kasa
10. tisu
11. Slaber set
Tujuan pemeriksaan gigi menggunakan sondasi
1. untuk menentukan adanya karies atau tidak. Dan jika kita mencurigai pada gigi terdapat
karies untuk memastikannya dapat dilakukan dengan menggoreskan sonde pada gigi dan
jika seorang tersebut menancap dapat dipastikan bahwa itu merupakan karies.
2. untuk menentukan kedalaman karies yaitu (1) kedalaman karies superfisialis yaitu
kedalaman karies yang hanya mencapai email (2) kedalaman karies media atau
kedalaman karies yang mencapai dentin (3) kedalaman karies profunda yaitu kedalaman
karies yang mencapai pulpa.
3. Menentukan adanya reaksi pulpa atau tidak.
4. Untuk menentukan adanya perforasi atau tidak

Perkusi
Pemeriksaan gigi geligi menggunakan teknik perkusi yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan
ujung alat seperti ujung kaca mulut, sonde dan alat lainnya.
Perkusi dilakukan dengan menggunakan tangan terlebih dahulu dengan diberi ketukan cepat tapi
dengan tekanan yang rendah agar pasien tidak merasakan sakit. Setelah itu menggunakan tangkai
dari kaca mulut, sebelum mengetuk pada pada gigi yang sakit kita terlebih dahulu mengetuknya
pada gigi sebelahnya dilanjutkan dengan mengetuk gigi sakit. Jika terasa sakit pasien mengalami
peradangan pada penyangga giginya.

Tekanan
tekanan adalah cara pemeriksaan dengan cara melakukan tekanan pada gigi yang dicelupkan.
Prosedur pemeriksaan ini adalah dengan menyiapkan alat atau tanpa instrumen yang dibungkus
isolator, karet, kasa atau kapas.
alat-alat untuk pemeriksaan gigi geligi menggunakan teknik tekanan : ujung sonde, kasa, dan
tempat sampah.
Langkah-langkah : Balutkan kasa ke ujung sonde, setelah itu dimasukkan kedalam mulut pasien
ditujukan untuk gigi yang dikeluhkan, kemudian pasien menggigit instrumen untuk mengetahui
apakah ada reaksi atau tidak. Jika pasien mengeluhkan rasa sakit, berarti ada kerusakan pada
jaringan periodontal.

Membau
Pemeriksaan gigi geligi menggunakan teknik membau adalah pemeriksaan gigi geligi yang
sebelumnya penentuan diagnosa keperawatan gigi dengan cara membau. Membau merupakan
pemeriksaan yang dilakukan menggunakan indra penciuman dan proses terjadinya bau atau
halitosis disebabkan oleh sisa makanan yang tertinggal di dalam kavitas atau sisa sela-sela gigi
yang dibersihkan kemudian diubah menjadi gas-gas yang menyebabkan bau. Bau yang disebut
yaitu bakteri anaerob.
Penyebab halitosis
1. faktor fisiologis dapat disebabkan oleh kurangnya aliran ludah selama tidur, makan dan
minuman, kebiasaan merokok dan menstruasi.
2. Fatologis, disebabkan oleh kelainan rongga mulut diantaranya adalah orang hygiene yang
buruk, plak gigi, karies dan gingivitis.
Sebelum melakukan perawatan halitosis harus dilakukan pemeriksaan lengkap meliputi
Anamnesa, riwayat medis, riwayat dental termasuk pemeriksaan laboratoris. perawatan halitosis
dapat dilakukan dengan berdasarkan penyebabnya yaitu apabila karena makanan, minuman, roko
maka dapat ditanggulangi dengan menghindari atau menghentikan kebiasaan tersebut. kondisi
fisiologis maka akan lebih sukar dihindari, hal yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya
adalah dengan cara menggunakan obat kumur, moutspray, permen penyegar nafas atau permen
karet yang mengandung xylitol. Apabila karang gigi di dalam rongga mulut tersisa akar dan
terdapat lubang, periodontal pocket, kalkulus dan yang lain maka harus di lakukan perawatan
yang dapat menghilangkan bakteri dan semua unsur yang berpotensi. Perawatan gigi yang
dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan halitosis. pemeriksaan dengan teknik membau
adalah dengan cara membersihkan terlebih dahulu sisa-sisa.

Palpasi
yang dilakukan dengan cara infeksi kelenjar tempat mengetahui lokasi pembengkakan yang
terima mengetahui adanya fraktur tulang di bawah bola dengan jari telunjuk jari tengah jari
manis dan kelingking
Mobiliy
apabila pasien atau merasakan adanya kegoyangan gigi akan tetapi operator tidak dapat melihat
semboyan pada pemeriksaan gigi geligi teknik mobilitas menggunakan alat berupa pinset dan
kaca mulut Berikut adalah contoh untuk derajat 1 Apakah goyang derajat 3 terjadi ketika pasien
merasakan kegoyangan dan juga ketika operator pemeriksaan terjadi kegoyahan ya arah
horizontal Raja tempat terjadi ketika pasien merasakan kegoyangan dan juga operator ketika
diperiksa dapat melihat kegoyangan yang terjadi Batak itu arah horizontal maupun vertikal

Anda mungkin juga menyukai