Anda di halaman 1dari 1

Terapi okupasi dalam jurnal ini menggunakan metode wawancara motivasi, pemantauan diri,

kunjungan individual, kegiatan kerajinan tangan, psikoedukasi individual, dan perencanaan


pulang. Dalam jurnal lain melaporkan bahwa terapi okupasi dapat memperbaiki gejala
skizofrenia. Kombinasi intervensi terapi okupasi dan pengobatan makologis phar dapat lebih
efektif memperbaiki gejala daripada pengobatan farmakologis. Namun, efektivitas terapi
okupasi untuk gangguan kognitif pada pasien skizofrenia belum cukup diverifikasi. Program
intervensi terapi okupasi adalah intervensi yang dikembangkan dalam jurnal ini sebagai
program terapi okupasi asli berdasarkan intervensi individual untuk pasien skizofrenia akut,
yang memfasilitasi partisipasi proaktif dalam pengobatan dan peningkatan hasil Strategi IOT
dirancang untuk meningkatkan fungsi kognitif dan perilaku adaptif yang cepat untuk
memaksimalkan hasil fungsional pasien skizofrenia. Ini terdiri dari kombinasi program
perawatan psikososial yang efektif yang sangat relevan dengan praktik PL, termasuk
wawancara motivasi, pemantauan diri, kunjungan individual, kegiatan kerajinan tangan,
psikoedukasi individual, dan perencanaan pulang. Itu diterapkan atas dasar satu-satu dengan
panduan pekerjaan. Dalam program ini, penulis menggunakan aktivitas kerajinan tangan
konstitutif dengan pembinaan individual terapis okupasi sebagai sarana untuk meningkatkan
gangguan kognitif yang terkait dengan skizofrenia. Kegiatan kerajinan telah banyak
digunakan sebagai modalitas OT terapi. Penggunaan terapeutik kegiatan kerajinan tangan
merupakan salah satu ciri PL untuk skizofrenia.  Kegiatan kerajinanstructive dengan prosedur
yang jelas dan kelayakan yang baik, seperti Jepang  kolasekertas, model plastik, kerajinan
kertas Jepang, dan teka-teki jigsaw, yang digunakan dalam  programkegiatan kerajinan.
Penggunaan terapeutik kegiatan kerajinan tangan merupakan salah satu ciri PL untuk
skizofrenia. Kegiatan kerajinanstructive dengan prosedur yang jelas dan kelayakan yang baik,
seperti Jepang  kolase kertas, model plastik, kerajinan kertas Jepang, dan teka-teki jigsaw,
yang digunakan dalam  program kegiatan kerajinan. Untuk mengaktifkan fungsi kognitif
seperti kewaspadaan, perhatian,  fungsi eksekutif, dan fungsi pencocokan, pasien diminta
untuk memperhatikan, berkonsentrasi , melakukan secara tepat, dan secara efisien
menggunakan alat kerajinan bersama dengan pembinaan individual

Kesimpulannya, terapi ini dapat dilakukan di Indonesia, karena metode dari terapi ini bisa
dibilang cukup mudah untuk dilakukan, dan tidak menggunakan peralatan yang sulit dicari.
Seperti pada metode pembuatan kerajinan tangan kolase kertas, kerajinan tangan dari kertas
dan plastik. Alat dan bahan untuk melakukan metode ini sangatlah mudah di dapat dan
murah, dan bahkan gratis jika menggunakan barang-barang bekas. Kerajinan tangan ini juga
sangat umum dan juga sudah dikenal masyarakat sejak lama, sehingga pastinya akan sangat
mudah di pahami oleh pasien.

Anda mungkin juga menyukai