Anda di halaman 1dari 10

Metode Penelitian

Jenis Penelitian.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menggunakan

survei deskriptif dengan desain kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan

hubungan budaya keselamatan pasien dalam pelaksanaan pelayanan keselamatan

pasien pada perawat di instalasi rawat inap di Rumah Sakit Universitas Sumatera

Utara.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara menerapkan tujuh upaya yang

dilakukan untuk membangun Budaya Keselamatan Pasien. Penelitian ini

dilaksanakan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara

yang berlokasi di Jalan Dr. T Mansyur Kampus USU Medan pada Agustus 2018

sampai selesai.

Populasi dan Sampel

Populasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh tim pelayanan kesehatan

di instalasi rawat inap Rumah Sakit Sumatera Utara Medan pada saat penelitian.

Jumlah tim pelayanan kesehatan rawat inap tahun 2018 yakni sebanyak 90 orang

(Profil Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Medan).

Sampel . Sampel dalam penelitian ini adalah tim pelayanan kesehatan

yang dijumpai di lokasi penelitian selama kurun waktu yang ditentukan. Teknik

pemilihan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling.

Pengambilan sampel dilakukan dengan pengambilan sampel pada setiap sub

populasi ditentukan berdasarkan proporsi setiap sub-populasi dari total

33
34

keseluruhan populasi. Untuk menentukan besar sampel digunakan rumus Slovin :

N
n=
1+ N (0 , 1)2

Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas toleransi

Diketahui :
N : 90
e : 0,1

90
n=
1+ 90 ¿ ¿
90
n = 1+ 90(0,01)
90
n = 1,90
n = 47,36

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah 47 orang.

Variabel dan Definisi Operasional.

Variabel Independen. Variabel Independen adalah budaya keselamatan

pasien. Budaya keselamatan merupakan hasil akhir dari sikap, nilai, persepsi,

kompetensi dan pola kebiasaan yang memberi gambaran komitmen, gaya dan

keadaan manajemen suatu organisasi. Organisasi dengan budaya keselamatan

yang positif dikarakterkan dengan komunikasi berdasarkan kepercayaan, dengan

bertukar persepsi akan keselamatan dan oleh efektifnya langkah-langkah penegah.

Budaya adalah nilai dan keyakinan yang dianut bersama dan diterapkan pada

organisasi yang diadopsi menjadi tujuh standar dan tujuh langkah dalam

membangun budaya keselamatan pasien.


35

Tabel 1

Definisi Operasional Variabel Independen

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Skala


Ukur
.

1 Langkah 1. Rumah sakit memiliki Kuesioner 1. Tidak Nominal


Membangun kebijakan yang optimal
Kesadaran menjabarkan peran dan 2. Optimal
Akan Nilai akuntabilitas individual
Keselamatan bilamana ada insiden
Pasien
Menciptakan
Kepemimpinan
dan Budaya
yang Adil dan
Terbuka
2 Langkah 2. Pemimpin melakukan Kuesioner 1. Tidak Nominal
Memimpin dan perancangan program optimal
mendukung staf keselamatan pasien 2. Optimal
rumah sakit dan
membentuk
komite/tim/panitia
keselamatan pasien
yang bertugas
mengkoordinasikan dan
melaksanakan program
keselamatan pasien di
rumah sakit
3 Langkah 3. Mengembangkan Kuesioner 1. Tidak Nominal
Mengintegrasik sistem dan proses optimal
an kegiatan pengelolaan risiko, 2. Optimal
manajemen serta laukan identifikasi
resiko dan asesmen hal yang
petensial bermasalah
4 Langkah 4. Memastikan staf dapat Kuesioner 1. Tidak Nominal
Membangun melaporkan optimal
sistem kejadian/insiden, serta 2. Optimal
pelaporan rumah sakit mengatur
pelaporan kepada
Komite Nasional
Keselamatan Pasien
36

Rumah Sakit
5 Langkah 5. Mengembangkan cara- Kuesioner 1. Tidak Nominal
Melibatkan dan cara komunikasi yang optimal
berkomunikasi terbuka dengan pasien 2. Optimal
dengan pasien
dan masyarakat
6 Langkah 6. Mendorng staf untuk Kuesioner 1. Tidak Nominal
Belajar dan melakukan analisis akar optimal
berbagi masalah untuk belajar 2. Optimal
pengalaman bagaimana dan
tentang mengapa kejadian itu
keselamatan timbul
pasien
7 Langkah 7. Menggunakan Kuesioner 1. Tidak Nominal
Mencegah informasi yang ada optimal
cidera melalui tentang 2. Optimal
implementasi kejadian/masalah untuk
sistem melakukan perubahan
keselamatan pada sistem pelayanan
pasien

Variabel Dependen. Variabel dependen adalah pelaksanaan pelayanan

keselamatan pasien. Pelaksanaan Pelayanan merupakan upaya yang dilakukan

untuk mencegah kejadian yang tidak diharapkan mencakup: Ketepatan identifikasi

pasien; Peningkatan komunikasi yang efektif; Peningkatan keamanan obat yang

perlu diwaspadai; Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan

Pengurangan risiko pasien jatuh.

Tabel 2

Definisi Operasional Variabel Dependen

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Skala


Ukur
.

1 Sasaran 1. Melakukan dua kali Kuesioner 1. Tidak Nominal


37

Ketepatan pengecekan, pertama optimal


identifikasi identifikasi pasien sebagai 2. Optimal
pasien individu yang akan
menerima pelayanan atau
pengobatan, kedua untuk
kesesuaiannya
2 Sasaran 2. Komunikasi efektif, yang Kuesioner 1. Tidak Nominal
Peningkatan tepat waktu, akurat, optimal
komunikasi lengkap, jelas, dan yang 2. Optimal
efektif dipahami oleh pasien, akan
mengurangi keselahan,
dan menghasilkan
peningkatan keselamatan
pasien
3 Sasaran 3. Obat menjadi bagian dari Kuesioner 1. Tidak Nominal
Peningkatan rencana pengobatan optimal
keamanan pasien, manajemen harus 2. Optimal
obat yang berperan kritis untuk
perlu memastikan keselamatan
diwaspadai pasien
(high-alert)
4 Sasaran 4. Komunikasi yang tidak Kuesioner 1. Tidak Nominal
Kepastian efektif atau tidak adekuat optimal
tepat - lokasi, antara anggota tim bedah, 2. Optimal
tepat – kurang/tidak melibatkan
prosedur, pasien didalam penandaan
tepat-pasien lokasi (site marking) dan
operasi tidak ad prosedur untuk
verifikasi lokasi operasi
5 Sasaran 5. Pencegahan dan Kuesioner 1. Tidak Nominal
Pengurangan pengendalian infeksi optimal
risiko infeksi merupakan tantangan 2. Optimal
terkait terbesar dalam tatan
pelayanan pelayanan kesehatan, dan
kesehatan peningkatan biaya untuk
mengatasi infeksi yang
berhubungan dengan
pelayanan kesehatan
merupakan keprihatinan
besar bagi pasien maupun
para profesional pelayanan
kesehatan
38

6 Sasaran 6. Populasi/masyarakat yang Kuesioner 1. Tidak Nominal


Pengurangan dilayani, pelayanan yang optimal
resiko pasien diberikan, dan fasilitas, 2. Optimal
jatuh rumah sakit perlu
mengevaluasi risikoo
pasien jatuh dan
mengambil tindakan untuk
mengurangi risiko cedera
bila sampai jatuh

Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

sehingga instrumen penelitian yang digunakan yakni berupa kuesioner. Kuesioner

yang digunakan oleh peneliti merupakan hasil dari diskusi dengan Dosen yang

berpacu pada tujuh langkah dan tujuh standar untuk mencapai enam sasaran.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat

mengukur apa yang akan di ukur. Uji reliabilitas data merupakan suatu uji

instrumen yang digunakan untuk menyatakan tingkat kepercayaan instrumen

sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Perhitungan dilakukan

dengan rumus korelasi Product Moment kemudian membandingkan antara nilai

korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan r tabel.

1. Jika hasil uji validitas setiap item pertanyaan memiliki nilai > 0,361 sehingga

semua pertanyaan pada kuesioner ini dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji

validitas kuesioner penelitian ini, didapatkan seluruh pernyataan pada setiap

variabel dinyatakan telah valid.

2. Jika pada hasil uji reliabilitas, didapat nilai Alpha Cronbach sebesar > 0,60
39

dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebar

kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument penelitian. Berdasarkan

hasil uji reliabilitas, diketahui bahwa seluruh variabel memiliki nilai r hasil >

r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini sudah reliabel.

Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner atau sering pula disebut angket merupakan suatu daftar yang berisi

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang

menjadi sasaran kuesioner tersebut. Data yang diambil langsung dari hasil

penyebaran kuesioner untuk mendapatkan informasi tentang budaya keselamatan

pasien dalam pelaksanaan pelayanan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Universitas Sumatera Utara.

2. Observasi (Pengamatan)

Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kondisi di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara untuk mendukung

data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Hal ini dilakukan agar data

yang dikumpulkan dapat dipastikan kebenarannya oleh peneliti sendiri. Namun

observasi dilakukan hanya untuk menguatkan item item yang perlu diobservasi

dalam pembahasan.

3. Studi Dokumentar

Studi dokumentar merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan dan

dokumen rumah sakit yang meliputi profil rumah sakit, data pegawai, dan data
40

kejadian insiden di rumah sakit. Namun dokumentasi dilakukan hanya untuk

menguatkan item item yang perlu dalam pembahasan.

Prosedur Penelitian

Tahap Persiapan. Tahap ini merupakan tahap awal pada prosedur

penelitian. Pada tahap peneliti menyelesaikan administrasi dan perizinan yang

dibutuhkan untuk dapat melakukan penelitian pada lokasi yang telah ditentukan.

Tahap Pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti mulai mengumpulkan data

primer dan sekunder yang dibutuhkan. Peneliti mengumpulkan data yang

dibutuhkan dan selanjutnya pengisian kuesioner terstruktur dilaksanakan oleh

peneliti kepada perawat sebagai responden penelitian hingga mencapai target

responden yang dibutuhkan untuk melakukan analisis.

Tahap Akhir. Pada tahap terakhir ini terlebih dahulu dilakukan editing

dan coding data, dilanjutkan entry data yang diperoleh dari pengisian kuesioner

responden sebelum pengolahan data kuantitatif pengolahan data dengan

menggunakan SPSS. Selanjutnya setelah data diinput maka akan dilakukan proses

analisis data dengan melihat distribusi frekuensi untuk masing-masing variable

beserta dimensinya dan cross tabulasi antar variabel budaya keselamatan pasien

dengan pelaksanaan pelayanan namun tidak dengan tujuan untuk melihat

hubungan kedua variabel tersebut.

Metode Pengukuran

Metode Pengukuran variabel Independen. Untuk mengetahui gambaran

budaya keselamatan pasien di Instalasi Rumah Sakit. Dapat dilihat pada tabel
41

berikut:

Tabel 3

Metode Pengukuran Variabel Independen

Variabel Jumlah Kategori Bobot Bobot Indikator


(Budaya Indikator jawaban nilai nilai
Keselamatan seluruh
Pasien) indikator
Langkah 1 4
Langkah 2 4 Tidak
Ada,belum
Langkah 3 4 1 1-4 Optimal
terlaksana
Langkah 4 4
Langkah 5 4
Ada,sudah
Langkah 6 4 2 5-8 Optimal
terlaksana
Langkah 7 4

Nb: 7 langkah keselamatan pasien menurut Permenkes No.11 Tahun 2017

Metode Pengukuran variabel Dependen. Untuk mengetahui gambaran

pelaksanaan pelayanan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit. Dapat dilihat pada

Tabel berikut :

Tabel 4

Metode Pengukuran Variabel Dependen

Variabel Jumlah Kategori Bobot Bobot Indikator


(Pelaksanaan Indikator jawaban nilai nilai
Pelayanan seluruh
Keselamatan indikator
Pasien)
Sasaran 1 4
Ada,belum Tidak
Sasaran 2 4
terlaksana 1 1-4 Baik
Sasaran 3 4
Sasaran 4 4
Ada,sudah 2 5-8 Baik
Sasaran 5 4
terlaksana
Sasaran 6 4
Nb : 6 sasaran keselamatan pasien menurut Permenkes No.11 Tahun 2017

Pengolahan Dan Penyajian Data


42

Pengolahan Data. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan

SPSS kemudian pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

a. Editing, melakukan pemeriksaan pada setiap kuesioner yang diisi responden

untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam pengisian kuesioner.

b. Coding, memberikan kode pada setiap jawaban dalam kuesioner yang diisi

oleh responden untuk memudahkan dalam entri data.

c. Entry, memasukkan data yang didapatkan melalui kuesioner yang diisi oleh

responden ke dalam program computer.

d. Cleaning, memeriksa kembali data yang ada di dalam computer untuk

memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam entry data. Selanjutnya

melakukan analisis data, disajikan sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan.

Penyajian Data. Data yang telah dianalisis akan disajikan dalam bentuk

tabel dan narasi untuk membahas hasil penelitian. Selain itu juga akan kedua

variabel yang diteliti akan disajikan dalam bentuk tabel hasil krostabulasi namun

dengan maksud untuk menghubung kedua variabel tersebut.

Metode Analisis Data

Metode Analisis Data menggunakan metode Uji Statistik Korelasi Product

Moment. Teknik analisis data yang digunakan yakni untuk mengetahui gambaran

distribusi frekuensi dari karakteristik responden dan masing-masing variabel yang

diteliti. Selain itu, kedua variabel akan dilakukan krostabulasi untuk mengetahui

hubungan dari karakteristik responden dan masing masing variabel yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai