Anda di halaman 1dari 15

Manual

CSMS - Contractor Safety Managemen Sistem


SMK4 - Sistem Managemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Kontaraktor

PT. XXXXXXXXXXX

Disahkan Oleh,

………………………..
Direktur

Dokumen CSMS-MAN-01
Rev & Tgl Terbit #0 / 01 Nop 2020
Daftar Isi
Halaman
1.0 Kata Pengantar 2
2.0 Profile Perusahaan 2
3.0 Definisi 3
4.0 Daftar Tabel x
Tabel 1. Penilain Signifikan x
Tabel 2. Pemenuhan Tabel Regulasi x
Tabel 3. Tujuan, Sasaran dan Program K3 x
Tabel 4. Rencana Pelatihan x
Tabel 5. Prosedur Opesional x
5.0 Daftar Lampiran
Lampiran 1. Register Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko x
4.0 Ruang Lingkup x
5.0 Dasar Hukum dan Referensi x
6.0 Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja x
6.1. Penetapan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) x
6.2. Perencanaan K3 x
6.2.1. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko x
6.2.2. Identifikasi dan Penemenuhan Peratuaran dan Perundang-Undangan x
6.2.3 Tujuan, Sasaran dan Program x
6.3. Pelaksanaan Rencana K3 x
6.3.1 Penyediaan Sumber Daya Manusia x
6.3.2 Pelatihan dan Kompetensi x
6.3.3 Prosedur Operasi Kerja x
6.4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 x
6.5 Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 x
1.0 Kata Pengantar

Manual Contractor Safety Managemen System (CSMS)/ Sistem Managemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Kontraktor (SMK4) ini dikembangkan sebagai petunjuk dalam
mengimplementasikan system managemen keselamatan dan kesehatan kerja PT. XXXXXXXXXX.
Manual ini digunakan untuk memenuhi persyaratan pemenuhan kontrak dengan PT Riau Andalan
Pulp And Paper – Forestry Division.

PT. XXXXXXXXXX memahami bahwa keberlangsungan bisnis, maka pekerja harus mendapatkan
perhatian yang serius agar kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dikurangi atau dihilangkan.
Untuk itu perusahaan menetapkan dan menerapkan CSMS

Manual CSMS ini mengarahkan perusahaan agar terus-menerus memperbaiki kinerjanya sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 penerapan system managemen keselamatan dan
kesehatan kerja

Manual ini menjelaskan terkait SMK3, elemen-elemen SMK3 dan prosedur K3 sebagai panduan
dalam membuat identifikasi, evaluasi dan pengendalian resiko K3 yang efektif.
2.0 Profile Perusahaan

Nama Perusahaan :
Akte Pendirian :
Tanda Daftar Perusahaan :
NPWP :
Direktur :
Alamat :
Susunan Pengurus P2K3 :
Ketua
(………………………….)

Sekretaris
(……………………….)

Anggota Anggota Anggota


(……………………….) (……………………….) (……………………….)
3.0 Definisi

CSMS – Contractor Safety Management System


SMK4 - Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontraktor
Suatu system manajemen dalam pengelolaan K3 kontraktor mulai dari pre kualifikasi, seleksi dan
kualifikasi kontraktor, implementasi kontrak dan pemantauan kinerja K3 dalam etika keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan PT. Riau Andalan Pulp And Paper – Forestry Division
Kontraktor
Perorangan atau badan hukum yang dikontrak atau disewa oleh PT. Riau Andalan Pulp And Paper
Forestry Division untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kontrak yang telah
disepakati dan sesuai dengan keahliannya
4.0 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penerapan CSMS meliputi semua aktifitas dan proses operasi yang dikelola PT.
XXXXXXXXXX meliputi kegiatan rutin maupun project diantaranya :
o Aktifitas Planning
o Aktifitas Pemanenan
o Aktifitas Penanaman
o Aktifitas Transportasi
o Aktifitas Perawatan dan Perbaikan Jalan
o Aktifitas Perbengkelan
o Aktifitas Pembuatan dan Perbaikan Bangunan, dan aktifitas lainnya.
5.0 Dasar Hukum dan Referensi

1. Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

2. Undang-undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

3. Peraturan Pemerintah no 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Managemen Keselamatan


dan Kesehatan Kerja

4. Permentaker no 26 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem


Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

5. SOP RPF-FSS-xxx-PR CSMS- Contractor Safety Manangement System PT. Riau Andalan Pulp
And Paper-Forestry Division
6.0 Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PT. XXXXXXXXXX dalam kegiatan operasionalnya menerapkan konsep PDCA (Plan-Do-Check-Act)


yang terdiri dari Planning atau merencanakan, Doing atau melaksanakan, Checking atau
melakukan pemeriksanaan dan Acting atau melakukan evaluasi terhadap hasil pemeriksaan.
Penjabaran dari konsep ini adalah :

Perencanaan K3 (Plan)

Melakukan perencanaan atau membuat program sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang
ada atau berdasarkan kebijakan SMK3.

Pelaksanaan Rencana K3 (Do)

Melaksanakan program-program atau rencana yang sudah di tetapkan pada tahap perencanaan.
Tahap ini merupakan tahapan paling penting karena akan melibatkan semua departemen atau
divisi terkait. Tahapan pelaksanaan ini biasanya mengacu pada system manajemen atau prosedur
yang ada.

Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 (Check)

Memastikan bahwa semua program yang sudah ditetapkan berjalan sesuai dengan rencana dan
waktu yang sudah disepakati. Pengecekan dapat dilakukan dalam bentuk audit atau manejemen
review.

Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 (Act)

Melakukan perbaikan terhadap temuan atau kekurangan pelaksanaan program yang sudah
ditetapkan
6.1 Penetapan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja - K3

Direktur PT. XXXXXXXXXX menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan
memastikan bahwa kebijakan telah sesuai mengikuti persyaratan Peraturan Pemerintah no 50
tahun 2012. PT. XXXXXXXXXX berkomitment untuk :
1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk tenaga kerja, tamu, dan pihak yang
berkepentingan di tempat kerja.
2. Memenuhi semua peraturan perundang-undangan pemerintah yang berlaku dan persyaratan
lainnya yang berkaitan dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja.
3. Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen dan Kinerja K3 guna
meningkatkan Budaya K3 yang baik di tempat kerja.

Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dituangkan dalam dokumen [XXX-POL-01 Kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja”]. Kebijakan ini dikomunikasikan kepada semua pekerja, tamu
dan tersedia untuk pihak yang memerlukan.

6.2 Perencanaan K3

6.2.1 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko

PT. XXXXXXXXXX mengidentifikasi potensi bahaya, menilai dan mengendalikan resiko K3 dari
kegitan operasional sebagai dasar untuk menetapkan tujuan, sasaran dan program K3. Penilaian
signifikan mengikuti table berikut ini :

Tabe1. Penilaian Signifikan

Kemungkinan Keparahan Signifikan (S/TS)


Fatality/Lost Time (F) Signifikan (S)
Sering (S) Luka Sedang /Medial Aid (M) Signifikan (S)
Luka Ringan (First Aid) (R) TIdak Signifikan (TS)
Fatality/Lost Time (F) Signifikan (S)
Jarang bahkan Jarang Sekali (J) Luka Sedang /Medial Aid (M) Tidak Signifikan (TS)
Luka Ringan (First Aid) (R) TIdak Signifikan (TS)

Detil contoh identifikasi bahaya dan penilaian resiko seperti table berikut ini :
Penilain
N Kemungkinan Keparahan Signifikan
Kegiatan Bahaya Resiko
o
(S/TS)
1 Penebangan dengan Chaninsaw Tertimpa Fatality J F S
2 Peyemprotan Tanaman Terpapar Gangguan S M S
Bahan Pernafasa
Kimia n

Dokumentasi identifikasi bahaya dan penilaian resiko dimuat dalam lampiran 1.

6.2.1 Identifikasi dan Pemenuhan Peraturan dan Perundang-Undangan

Selanjutnya PT. XXXXXXXXXX mengidentifikasi peraturan dan persyaratan lainnya terkait Keselamatan
dan Kesehatan kerja. Beberapa peraturan yang relevan dan harus dipenuhi dijabarkan dalam table berikut
ini:

Tabel 2. Pemenuhan Regulasi K3

NO Peraturan Persyaratan
1 UU no 13 thn 2013 (pasal 69) Pengupahan
PP no 78 tahun 2015
2 UU no 24 tahun 2011 (pasal 14 dan Kewajiban menjadi peserta program jaminan social
15)
3 Permenaker no 2 tahun 1992 Kewenagan Ahli K3
(pasal 9)
4 Permenaker no 15 tahun 2008 Penyediaan Petugas P3K-Pertolongan pertama pada
(pasal 2) Kecelakaan dan fasilitas P3K
5 Permenaker no 4 tahun 1987 Membentuk P2K3 – Panitia Pembina Keselamatan dan
(pasal 2) Kesehatan Kerja
6 Permenaker no 8 tahun 2010 Penyediaan APD - Alat Pelindung Diri
(pasal 2)
7 UU no 1 tahun 1970 (pasal 8) Kewajiban melaksanakan Pemerikasaan Kesehatan
Permenaker no 2 tahun 1980
(pasal 2)
8 Permenaker no 3 tahun 1998 (Bab Wajib Melaporkan kecelakaan kerja
II pasal 2)
9 Permenaker 8 tahun 2020 (pasal Penyediaan penyediaan operator yang memiliki kompetensi
142 dan 143)
10 Permenaker 38 tahun 2016 (pasal Melindungi tenaga kerja dan orang lain dari bahaya pewawat
2 dan pasal 3 tenaga dan produksi
11 PP 74 tahun 2012 (pasal 8) Angkutan orang dan barang
12 UU no 17 tahun 2008 (pasal 135 Kapal harus diawaki oleh awak kapal yang memenuhi kualifikasi
dan pasal 310) dan kompetensi
13 Permenaker no 11 tahun 2005 Kewajiban melakukan pencegahan dan penyalahgunaan dan
(pasal 2) penanggulangan dan peredaran gelap Narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif lainnya
14 Kepmenaker no 68 tahun 2004 Kewajiban melakukan pencegahan dan penanggulangan HIV/
(pasal 2) Aids

6.2.3 Tujuan, Sasaran dan Program

Salah satu upayan peningkatan kinerja K3 maka PT. Xxxxxxxxxxx menetapkan tujuan, sasaran dan
program-program K3 berdasarkan kebijakan K3 yang ditetapkan, hasil identifikasi bahaya,
penilaian resiko serta identifikasi peraturan perundang-undangan dan persyaratan. Detil tujuan,
sasaran dan program K3 dijabarkan dalam table berikut ini :
Tabel 3. Tujuan, Sasaran dan Program K3
NO Tujuan Sasaran Program
1 Mengurangi atau Semua pekerja memiliki dan Pembelian APD
menghilangkan kecelakaan menggunakan APD
Memastikan APD digunakan
oleh Pekerja
2 Pemenuhan peraturan terkait Semua Alat berat Memiliki Melakukan pemeriksaan uji ke
alat berat (Excavator) dan SILO pemerintah
operator
Semua operator alat berat Melakukan pengurusan SILO ke
memiliki SIO pemerintah
3 Mengetahui pemaparan Semua pekerja spraying Pengecekan berkala setiap
cholinesterase pada pekerja dilakukan pengecekan CHE- enam bulan
spraying cholinesterace

6.3 Pelaksanaan Rencana K3


Pelaksanaan rencana K3 dilaksanakan dengan penyediaan sumberdaya yang memiliki kualifikasi
dan menyediakan prasarana dan sarana yang memadai.

6.3.1 Penyediaan Sumber Daya Manusia

PT. XXXXXXXXXX menyediakan sumberdaya yang sesuai dengan kompetensi kerja dan
kewenangan dibidang K3 ditunjukkan dengan sertifikat K3 dan surat penunjukan dari Instansi
Pemerintah yaitu :
1) Sertifikat Ahli K3 Umum dan Sertifikasi Kecakapan Personel
2) Susunan Pengurus P2K3
Tugas dan Tanggung Jawab pengurus P2K3 :
Ketua P2K3
1) Memimpin Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk memimpin
rapat pleno
2) Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan program-program P2K3
3) Mempertanggung Jawabkan pelaksanaan K3 di Perusahaan ke Disnakertrans Kabupaten/Kota
setempat
4) Mempertanggung-jawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaannya
5) Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program-program K3
Sekretaris / Ahli K3
1) Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan
2) Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan.
3) Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan keselamatan dan
kesehatan kerja
4) Melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan K3
5) Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan
persyaratan serta pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja
Untuk memastikan penerapan K3 di lapangan maka PT. XXXXXXXXXX menetapkan perwakilan
yaitu Safety Representative yang berperan sebagai Ahli K3 Umum atau yang ditunjuk dan Safety
Man (Mandor Safety) yang memonitor setiap hari pelaksanaan di lapangan.
6.3.2 Pelatihan dan Kompetensi

Pelatihan dan kompetensi Kerja, dilakukan dengan melakukan pengidentifikasian dan


pendokumentasian standar kompetensi kerja K3. Hasil identifikasi kompetensi kerja digunakan
sebagai dasar penentuan program pelatihan yang harus dilakukan, dan menjadi dasar
pertimbangan dalam penerimaan, seleksi dan penilaian kinerja. Rencana pelatihan PT.
XXXXXXXXXX dijabarkan table berikut :

Tabel 4. Rencana Pelatihan

No Deskripsi Training Target


1 Ahli K3 Umum 1 Orang
2 Licensi K3 Oprator Alat Berat X Orang
3 Training Kompetensi Penyemprot X Orang
4 First Aider X Orang
5 X Orang

6.3.3 Prosedur Operasi Kerja

Prosedur operasi kerja dibuat sebagai panduan di lapangan, namun jika terjadi perbedaan dalam
implementasinya maka yang harus diikuti adalah Prosedur PT. Riau Andalan Pulp And Paper –
Forestry Division. Beberapa prosedur yang terkait operasional dijelaskan dalam dokumen
tersendiri, beberapa prosedur terkait operational diantarangya sebagai berikut ini :
Tabel 5. Prosedur Operasional
No Dok Referensi Judul Prosedur
1 SOP-CTR-01 Pemanenan Kayu
2 SOP-CTR-02 Alat Pelindung Diri
3 SOP-CTR-03 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Penanganan Gawat
Darurat
4 SOP-CTR-04 Penyemprotan Menggunakan Pestisida
5 SOP-CTR-05 Penanaman

6.4 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3


Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilaksanakan untuk melihat efektifitas implementasi
penerapan SMK4 yang meliputi kegiatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran. Beberapa hal
yang diperiksa, diuji dan diukur diantaranya adalah :

1. Inspeksi

Inspeksi dilakukan ke semua lokasi kerja yang dilaksanakan oleh inspector untuk melihat
penerapan K3. Inspeksi ini bisa dilakukan bersamaan dengan Inspektor dari PT. Riau Andalan Pulp
And Paper

2. Pelaksanaan Meeting P2K3

Meeting P2K3 dilaksanakan setiap tiga bulan sekali secara regular membahas permasalahan-
permasalahan terkait K3 dan rekomendasi perbaikan, dan hasil meeting P2K3 ini dilaporkan ke
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten setiap tiga bulan secara regular.

3. Pengecekan Alat Berat (SILO-Surat Izin Layak Operasi) dan Licensi Operator

Alat angkat angkut berupa Excavator dan sejenisnya dilakukan pengecekan kelayakan operasi oleh
pihak pemerintah yang dilakukan setiap tahun. Excavator dioprasikan oleh operator yang telah
memiliki lisensi dari Pemerintah.

4. Angkutan Pekerja dan Barang

Memastikan angkutan pekerja dan barang sesuai dengan persyaratan peraturan yang berlaku
diantaranya :

A. Angkutan Darat
1) Driver memiliki SIM-Surat Izin Mengemudi yang sesuai dengan peruntukannya
2) Mobil memiliki KEUR
3) Angkutan Pekerja sesuai dengan spesifikasi persyaratan yang ditetapkan oleh PT. Riau
Andalan Pulp And Paper
4) Angkutan Kayu sesuai dengan spesifikasi persyaratan yang ditetapkan oleh PT. Riau
Andalan Pulp And Paper
B. Angkutan Perairan
1) Operator memiliki licensi dari Pemerintah
2) Angkutan di perairan mengikuti peraturan yang berlaku

5. Kecelakaan Kerja

Semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan kebakaran di tempat kerja dicatat dan
dilaporkan kepada PT. Riau Andalan Pulp And Paper. Kecelakaan yang menimbulkan fatality dan
cacat permanen juga wajib disampaikan ke Pemerintah tidak lebih dari 1 x 24 jam .

Setiap kejadian kecelakaan maupun ketidaksesuaian terhadap prosedur dilakukan kajian dan
tindakan perbaikan agar tidak terulang kembali.

6.5 Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3

Direktur Utama secara berkala setiap tahun meninjau penerapan CSMS/SMK4 untuk memastikan
pelaksanaan, kecukupan, dan keefektifannya meliputi :
1) Evaluasi kebijakan K3
2) Tujuan, sasaran dan kinerja K3
3) Hasil Temuan dari inspeksi dan atua audit K3

Anda mungkin juga menyukai