1
DAFTAR ISI
HALAMAN
PENGANTAR 4
STANDAR KOMPETENSI 4
BAB I PENDAHULUAN 5
KOMPETENSI DASAR 5
INDIKATOR 5
A. Pengertian – Pengertian 5
B. Maksud dan Tujuan 6
C. Ruang Lingkup 6
D. Dasar Kebijakan 6
BAB II PENGORGANISASIAN 7
KOMPETENSI DASAR 7
INDIKATOR 7
A. Tim Pembina Samsat 7
B. Aparat Pelaksana dan Koordinator 10
C. Kantor Bersama Samsat 10
D. Sumber Daya Manusia 10
E. Samsat Pembantu dan Samsat Keliling 11
F. Bendaharawan Samsat 11
2
BAB V LOKET PELAYANAN DAN MEKANISME KERJA PENDAFTARAN, 29
PEMBAYARAN DAN PENYERAHAN
KOMPETENSI DASAR 29
INDIKATOR 29
A. Loket Pelayanan 29
B. Mekanisme Kerja Pendaftaran Pendaftaran dan Penetapan 29
C. Mekanisme Pembayaran dan Penyerahan 32
D. Pengelolaan Arsip 34
REFERENSI 39
3
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN LALU LINTAS
KATA PENGANTAR
Polri sebagai salah satu pengemban fungsi dalam bidang Registrasi dan identifikasi Kendaraan
bermotor yang diamanatkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada,
bertanggung jawab sebagai koordinator dalam pelaksanaan Registrasi dan Identifikasi pada
Kantor Besama Samsat, bersama-sama dengan instansi terkait lainnya yaitu dari Dinas
Pendapatan Daerah dan P T. Jasa Raharja (Persero).
Pelayanan pada Kantor Bersama Samsat yang melayani Penerbitan Surat Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB) dan pemungutan
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), tidak mungkin akan bisa
berjalan dengan aman, tertib, lancar dan akuntabel apabila tidak ada sinergisitas antara ketiga
Instansi yang diberikan amanah oleh Undang-undang untuk mengelola semua kegiatan yang ada
pada Kantor Bersama Samsat.
Oleh karenanya agar Kantor bersama Samsat tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
harapan masyarakat sebagai obyek yang akan mendaftarkan sekaligus membayar pajak
kendaraannya maka perlu kesamaan dan persamaan persepsi dari ke tiga Instansi dalam
melakukan tindakan pelayanan tersebut.
Setiap anggota Polri khususnya anggota Polisi Lalu Lintas terlebih lagi yang akan bertugas pada
Kantor Bersama Samsat sudah memahami tentang pengetahuan Tata Laksana Samsat sehingga
pada saat ditugaskan pada fungsi Registrasi dan identifikasi Ranmor Pada Kontor Bersama
Samsat sudah tahu apa yang akan diperbuat.
STANDAR KOMPETENSI
Memahami dan mampu mengaplikasikan pengetahuan Tata Laksana Samsat dalam pelaksanan
tugas sebagai pengemban koordinator fungsi Registrasi dan Identifikasi Ranmor pada Kantor
Bersama Samsat.
4
BAB I
PENDAHULUAN
Kompetensi Dasar
Memahami beberapa pengertian yang ada dalam Tata Laksana Samsat.
URAIAN - MATERI
A. PENGERTIAN.
1. Tata Laksana Samsat adalah pedoman bagi masing-masing Instansi aparat pelaksana
Samsat agar memiliki persamaan persepsi dan tindakan dalam memberikan pelayanan
penerbitan STNK, STCK, TNKB, TCKB dan pemungutan PKB, BBN-KB serta
SWDKLLJ di Kantor Bersama Samsat.
3. Pada dasarnya SAMSAT harus ada pada setiap Kabupaten dan Kota, dengan
memperhatikan situasi, kondisi dan kebutuhan Daerah yang bersangkutan.
4. Pedoman tata laksana ini mengatur mekanisme penerbitan Surat Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda
Nomor Kendaraan (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCBK) dan pemungutan
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)
serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) kepada
masyarakat baik pada saat pendaftaran kendaraan bermotor baru, perpanjangan,
pengesahan dan lain-lain sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993.
5
6. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 ditetapkan bahwa :
1. Maksud diterbitkan Pedoman Tata Laksana ini merupakan pedoman bagi aparat
pelaksana agar memiliki persamaan persepsi dan tindakan dalam memberikan pelayanan
di Kantor Bersama SAMSAT.
2. Tujuan diterbitkannya Pedoman Tata Laksana ini adalah untuk meningkatkan pelayanan
dalam penerbitan STNK, STCK, TNKB, TCBK dan pemungutan PKB, BBN-KB serta
SWDKLLJ di Kantor Bersama SAMSAT.
C. RUANG LINGKUP.
Ruang Lingkup Pedoman Tata Laksana ini meliputi wadah, sistem, sarana dan prasarana, sumber
daya manusia dan pembentukan Tim Pembina SAMSAT Pusat dan Daerah.
D. DASAR KEBIJAKAN.
Dasar penyusunan Pedoman Tata Laksana ini adalah Instruksi Bersama Menteri Pertahanan
Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor INS/03/M/X/1999, Nomor 29
Tahun 1999, Nomor 6/IMK.014/1999, tentang pelaksanaan SAMSAT dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB dan pemungutan PKB, BBN-KB serta SWDKLLJ.
6
BAB II
PENGORGANISASIAN
Kompetensi Dasar
Memahami tentang pengorganisasian dalam tata laksana samsat.
URAIAN - MATERI
Oleh karena SAMSAT merupakan wadah yang melaksanakan tugas secara bersama dari 3 (tiga)
Instansi maka untuk memudahkan kordinasi perlu dibentuk Tim Pembina SAMSAT Pusat dan
Propinsi.
d. Untuk membantu pelaksanaan tugas Tim Pembina SAMSAT Pusat dibentuk Sekretariat
Tim dan Pembantu Sekretariat yang keanggotaannya terdiri dari unsur Departemen Dalam
Negeri, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia, Departemen Keuangan dan
PT. Jasa Raharja.
e. Pembentukan Sekretariat dan pembantu sekretariat Tim ditetapkan dengan Keputusan
Ketua Harian Tim Pembina SAMSAT pusat.
8
2. Tim Pembina SAMSAT Propinsi.
a. Tim Pembina SAMSAT Propinsi berkeduduksan di Ibu Kota Provinsi
b. Susunan keanggotaan Tim pembina SAMSAT Propinsi terdiri dari :
1) Pengarah : a) Gubernur Kepala Daerah
b) Kepala Kepolisian Daerah
2) Ketua Umum : Sekwilda Propinsi
3) Ketua Pelaksana
Harian : a) Kepala Dinas Pendapatan Propinsi
b) Dir Lantas Polda
c) Kepala Cabang PT. Jasa Raharja
4) Sekretaris : a) Kasubdis Pajak Dispat Propinsi
b) Kasubdit Regident Dit Lantas Polda
5) Bendaharawan : Staf pada Dinas Pendapatan Propinsi
6) Anggota : a) Kepala Biro Hukum Pemda Propinsi.
b) Wadit Lantas Polda.
c) Kepala Biro Keuangan Pemda Propinsi
d) Kasubdis Renbang Dinas Pendapatan Pro-
pinsi.
e) Kasubdis wabin Dinas Pendapatan Propinsi.
f) Kabag Tata Usaha Dinas pendapatan Pro-
pinsi.
g) Kabag Opsnal PT. Jasa Raharja
h) Kasi Pajak Dinas Pendapatan Propinsi
i) Kasi STNK Dit Lantas Polda
j) Kasi Hukum dan perundang-undangan
Dinas Pendapatan Propinsi
Khusus untuk DKI Jakarta susunan keanggotaannya disesuaikan dengan situasi dan
kondisi
9
B. APARAT PELAKSANA DAN KOORDINATOR
1. Aparat Pelaksana Kantor Bersama Samsat terdiri dari unsur Direktorat Lalu Lintas Kepolisian
Daerah, Dinas Pendapatan Propinsi dan PT Jasa Raharja cabang.
2. Penanggung jawab kegiatan :
a. Unit Pelayanan : Petugas Dipenda dan Polri
b. Unit Administrasi : Petugas Dipenda, Polri & Jasa Raharja
c. Unit Pembayaran : Petugas Dipenda (Benma Samsat)
d. Unit Pencetakan : Petugas Dipenda & Polri
e. Unit Penyerahan : Petugas Polri
f. Unit Arsip : Petugas Polri dan Dipenda
g. Unit Informasi : Petugas Polri dan Dipenda
3. Koordinator pada Kantor Bersama SAMSAT dijabat oleh :
a. Samsat Ibu Kota Propinsi : Pa Regident Dit Lantas polda
b. Samsat Daerah Kab/kota : Pa Lantas fungsi Regident
c. Koordinator sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b ditunjuk oleh Kepala Kepolisian
Daerah atas usul Dir Lantas Polda
d. Tugas Koordinator :
1) Mengkoordinir kegiatan tata kerja dan tata ruang gedung operasional
2) Melakukan pengaturan tata kerja dan tata ruang gedung Kantor Bersama Samsat
1. Lokasi Kantor Bersama SAMSAT berada di lingkungan Kantor Kepolisian setempat atau
diluar lingkungan Kantor Kepolisian setempat dengan memperhatikan segi-segi keamanan
dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat
2. Apabila Kantor Bersama SAMSAT didirikan di luar lingkungan Kantor Kepolisian, supaya
disediakan ruangan Koordinator ( Pa. Regident Polda atau Pa. Lantas Fungsi regident)
3. Pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana Kantor Bersama SAMSAT dilaksanakan
oleh Pemerintah Propinsi sesuai dengan kemampuan anggaran pendapatan dan Belanja
Propinsi. Biaya pemeliharaan dibantu oleh Instansi terkait dalam SAMSAT.
4. Dalam perencanaan pembangunan Kantor Bersama SAMSAT terlebih dahulu diadakan
koordinasi/konsultasi antar instansi terkait dengan berpedoman pada standar pembangunan
SAMSAT yang ditetapkan oleh Tim Pembina SAMSAT Pusat.
1. Personel yang ditugaskan di Kantor Bersama SAMSAT harus memiliki kualifikasi tertentu
yang ditetapkan oleh Tim Pembina SAMSAT Pusat sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing.
2. Jumlah personel yang ditugaskan di Kantor bersama SAMSAT ditetapkan oleh Tim Pembina
Samsat Pusat berdasarkan beban tugas/jumlah pelayanan.
3. Personel yang ditugaskan di Kantor bersama SAMSAT tidak diberikan tugas lain diluar
SAMSAT
4. Setiap mutasi Personel Kantor Bersama SAMSAT harus sepengetahuan Tim Pembina
SAMSAT Propinsi.
10
5. Untuk peningkatan disiplin dan sikap mental personel kantor Bersama Samsat harus
dilakukan pembinaan oleh Tim Pembina Samsat secara berkala.
F. BENDAHARAWAN SAMSAT
1. Semua penerimaan uang yang tercantum dalam SKPD di kantor bersama SAMSAT
dilaksanakan oleh Bendaharawan khusus penerima SAMSAT/Petugas Kas Daerah.
2. Bendaharawan khusus penerima SAMSAT/Petugas Kas Daerah mendistribusikan penerimaan
kepada masing-masing instansi terkait sebelum disetor ke Kas Daerah.
11
BAB III
ADMINISTRASI SAMSAT
Kompetensi Dasar
Memahami tentang Administrasi Samsat .
Indikator Hasil Belajar.
A. Menjelaskan tentang Surat Pendataan dan Pendaftaran Kendaraan bermotor (SPPKB)
B. Menjelaskan tentang Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
C. Menjelaskan tentang Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)
D. Menjelaskan tentang Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK)
E. Menjelaskan tentang Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)
F. Menjelaskan tentang Tanda Nomor kendaraan bermotor (TNKB) dan Tanda Coba Kendaraan
Bermotor (TCKB)
G. Menjelaskan tentang Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ)
H. Menjelaskan tentang Peneng Pajak
I. Menjelaskan tentang Surat Keterangan pindah penganti STNK dan Surat Keterangan Fiskal antar
daerah.
J. Menjelaskan tentang jenis pungutan di Kantor Bersama Samsat
K. Menjelaskan tentang dana pendukung kegiatan Samsat
URAIAN - MATERI
1. Dalam Kantor Bersama Samsat hanya ada satu formulir surat pendataan dan pendaftaran
kendaraan bermotor (SPPKB) yang berfungsi sebagai permohonan STNK, pendaftaran
kendaraan bermotor, dasar penetapan pajak dan permohonan penetapan SWDKLLJ.
2. Spesifikasi teknis formulir dimaksud diatas ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri
sehingga sama dan seragam seluruh Indonesia serta diberitahukan kepada Instansi terkait
di dalam Samsat
3. Pengadaan SPPKB dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan propinsi dan pembiayaannya
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Propinsi.
12
B. SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH (SKPD)
1. SKPD :
a. Merupakan ketetapan besarnya PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan biaya
administrasi STNK serta TNKB.
b. Apabila sudah dibayar/divalidasi berfungsi sebagai tanda bukti pembayaran
c. Sebagai persyaratan pengesahan dan pengambilan STNK, TNKB dan peneng.
2. Spesifikasi tenkis SKPD ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri sehingga sama dan
seragam seluruh Indonesia serta diberitahukan kepada Instansi terkait di dalam Samsat.
3. Pengadaan SKPD dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Propinsi dan pembiayaannya
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Propinsi.
1. STNK berfungsi sebagai registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dengan hak
memakai nomor kendaraan bermotor.
2. Penerbitan STNK dilaksanakan oleh Kepolisian Republik Indonesia melalui proses
administrasi pada Kantor Bersama Samsat.
3. Masa berlaku STNK sebagai tanda bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor
adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak pendaftaran kendaraan bermotor dan setiap tahun
diadakan pengesahan kembali serta tidak diganti.
4. Pengadaan dan pembiayaan blanko STNK dilaksanakan oleh Kepolisian Republik
Indonesia.
5. Spesifikasi teknis STNK ditetapkan oleh Kepolisian Republik Indonesia sehingga sama
dan seragam seluruh Indonesia serta diberitahukan kepada instansi terkait di dalam
Samsat.
6. Bersamaan dengan pemberian STNK, kepada pemilik kendaraan bermotor diberikan
TNKB.
13
E. BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB)
H. PENENG PAJAK
14
I. SURAT KETERANGAN PINDAH PENGGANTI STNK DAN SURAT KETERANGAN
FISKAL ANTAR DAERAH
15
K. DANA PENDUKUNG KEGIATAN SAMSAT.
16
BAB IV
PERSYARATAN PENDAFTARAN KENDARAAN BERMOTOR
Kompetensi Dasar
Memahami tentang persyaratan pendaftaran kendaraan bermotor .
URAIAN – MATERI
A. PENDAFTARAN PERTAMA
Catatan :
Adakan cross chek dengan :
1. Tembusan Surat Keputusan Menhankam/Panglima TNI
2. Tembusan Surat Keputusan Penjualan dari Kepala Staf Angkatan/Kapolri
3. Tembusan daftar kolektif kendaraan bermotor.
18
c. Bagi kendaraan dengan fasilitas penangguhan Bea masuk, terlebih dahulu harus
melunasi Bea Masuk kecuali ditentukan lain oleh Menteri Keuangan.
d. Surat Keputusan Lelang dari Instansi yang berwenang.
e. Risalah/Berita Acara penyerahan barang
f. Kwitansi pembelian.
g. STNK dan BPKB atau surat keterangan dari Polisi atau Instansi berwenang
tentang asal-usul kendaraan bermotor.
h. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi yang
berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy, keterangan
domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh pimpinan serta
dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat tugas/kuasa
bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap Instansi
yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi) tahun
terakhir.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi yang
berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy, keterangan
domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh pimpinan serta
dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
20
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat tugas/kuasa
bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap Instansi
yang bersangkutan.
c. STNK Asli atau surat keterangan dari Kepolisian apabila tidak dapat menyerahkan STNK
d. BPKB Asli.
e. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi) tahun
terakhir.
f. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
D. PENDAFTARAN KENDARAAN MUTASI
Catatan :
21
Masa berlaku surat keterangan fiscal Antar Daerah adalah sama dengan masa berlaku
surat keterangan pindah pengganti STNK
Catatan :
Setelah didaftar, Samsat daerah tujuan melakukan cross chek dengan menanyakan
kepindahan kendaraan tersebut kepada Samsat daerah asal, sambil memberitahukan
bahwa kendaraan tersebt telah diberikan nomor baru di Samsat tujuan.
4. Pendaftaran kendaraan bermotor pindah alamat dalam wilayah kerja Samsat yang sama.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
22
5. Pendaftaran kendaraan bermotor rubah bentuk.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Surat keterangan rubah bentuk dari perusahaan karoseri/bengkel yang telah
memiliki ijin yang sah.
f. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
Catatan :
1. Apabila ganti mesin berasal dari kendaraan bermotor yang telah memiliki
nomor Polisi agar BPKB/STNK kendaraan tersebut dilampirkan, selanjutnya
STNK nya ditarik dan BPKB diberi catatan oleh petugas.
2. Apabila angka 1 tidak terpenuhi maka dimintakan surat keterangan dari
Reserse yang menyatakan kendaraan tersebut tidak tersangkut perkara
kriminalitas.
23
7. Pendaftaran kendaraan bermotor Ganti Warna.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Surat keterangan pengecetan bermeterai cukup dari bengkel
f. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
4. Pendaftaran kendaraan bermotor eks CD/CC berdasarkan PP No. 8 Tahun 1957 dan Eks
Badan Internasional berdasarkan PP 19 Tahun 1955.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
26
d. BPKB Asli.
e. Pemberitahuan Import Barang (PIB)
f. Formulir C dari Bea Cukai
g. Kwitansi pembelian yang sah
h. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
Catatan :
1. Sesuai Pasal 191 ayat 2 nomor 44 Tahun 1993, Surat Tanda Coba kendaraan
bermotor dan tanda coba kendaraan bermotor hanya diberikan kepada Badan Usaha
di bidang penjualan, pembuatan, perakitan atau pengimpor kendaraan bermotor.
2. Sesuai Pasal 199 ayat 1 PP Nomor 44 Tahun 1993, STCK berlaku selama perusahaan
yang bersangkutan masih menjalankan kegiatan usaha (STCK perorangan tidak ada
lagi).
3. Pengecualian dapat diberikan kepada pemohon yang mengajukan permohonan secara
tertulis khusus untuk maksud uji coba kendaraan bermotor yang sedang didalam
tahap penelitian tanpa harus memenuhi ketentuan tersebut diatas.
4. Penggunaan STCK pada setiap kendaraan bermotor harus disertai buku TCK dengan
ketentuan :
27
a. Buku TCK memuat lembar formulir yang harus diisi oleh penanggung jawab
Badan Usaha.
b. Lembar formulir berisi data mengenai :
1) Maksud dan tujuan penggunaan STCK dan TCK
2) Asal dan tujuan pengoperasian
3) Masa berlaku percobaan kendaraan (sela-lamanya 14 hari untuk setiap
kendaraan.
4) Nomor sertifikat uji tipe
5) Nomor sertifikat registrasi uji tipe atau nomor sertifikat uji tipe landasan
dan sertifikat registrasi uji tipe landasan
c. Penyerahan STCK/BTCK dan atau TCK dapat diberikan setelah menunjukkan
tanda bukti pelunasan SWDKLLJ.
Persyaratan untuk mendapatkan STNK dan TNKB khusus/rahasia untuk kendaraan bermotor
dinas TNI, POLRI dan SIPIL diatur tersendiri dengan berpedoman pada surat Keputusan
Kapolri.
28
BAB V
Kompetensi Dasar
Memahami tentang Loket pelayanan dan mekanisme kerja pendaftaran, pembayaran dan penyerahan.
URAIAN - MATERI
A. LOKET PELAYANAN
29
berkas, maka permohonan tersebut diselesaikan secara khusus sesuai
ketentuan yang berlaku.
5) Memberikan dan menetapkan nomor Polisi dan nomor BPKB serta
menuliskan pada formulir SPPKB yang juga formulir permohonan STNK,
serta membubuhkan paraf pada formulir tersebut.
7) Khusus untuk pendaftaran STCK dan TCKB, petugas Polri dan Jasa
Raharja melaksanakan tugas :
a) Menerima biaya administrasi STCK, TCKB, BTCK dan
SWDKLLJ
b) Melaksanakan pengetikan STCK
c) Verifikasi STCK
d) Menyiapkan TCKB
e) Menyerahkan berkas dan BTCK kepada petugas penyerahan.
b. Sarana
1) Buku Registrasi dan Identifikasi kendaraan bermotor
2) Buku Induk Kendaraan Bermotor yang berisi Identifikasi, jenis, golongan,
fungsi kendaraan bermotor
3) Buku Induk TNKB
c. Petugas Pelaksana
1 (satu) orang petugas Polri atau disesuaikan dengan potensi, khusus untuk
pendaftaran STCK dan TCKB termasuk petugas PT. Jasa Raharja.
c. Petugas Pelaksana
30
2 (dua) orang petugas Polri atau disesuaikan dengan potensi
a. Uraian tugas
1) Menetapkan besarnya PKB dan BBN-KB serta denda dalam SKPD
2) Memberikan nomor SKUM dan kohir pada SKPD
3) Membukukan dalam buku produksi Pajak
4) Menyelesaikan secara khusus apabila terjadi kesalahan penetapan sesuai
ketentuan yang berlaku.
5) Meneruskan berkas yang telah disahkan PKB/BBN-KB dan dendanya
kepada penetapan SWDKLLJ.
b. Sarana
1) Buku produksi
2) Buku Kohir
3) Buku SKUM
4) Buku denda
5) Laporan produksi
c. Petugas Pelaksana
2 (dua) orang petugas Dipenda atau disesuaikan dengan potensi
4. Penetapan SWDKLLJ
a. Uraian tugas
1) Menetapkan SWDKLLJ dan denda serta membubuhkan paraf pada SKPD
2) Membukukan penetapan
3) Meneruskan berkas yang telah ditetapkan SWDKLLJ dan dendanya
kepada penetapan biaya administrasi STNK/TNKB
b. Sarana
1) Buku penetapan
2) Buku denda
3) Laporan penetapan
c. Petugas Pelaksana
1 (satu) orang petugas PT. Jasa Raharja atau disesuaikan dengan potensi
a. Uraian tugas
1) Menetapkan biaya administrasi dan biaya TNKB serta membubuhkan
paraf
31
2) Membukukan biaya administrasi
3) Menyerahkan berkas pendaftaran kepada korektor
b. Sarana
1) Buku Register
2) Buku Laporan
c. Petugas Pelaksana
1 (satu) orang petugas Polri atau disesuaikan dengan potensi
6. Pelayanan Korektor
a. Uraian tugas
1) Memeriksa kebenaran besarnya penetapan dan denda
2) Memberikan paraf pada SKPD
3) Memeriksa/meneliti berkas pendaftaran kendaraan bermotor
4) Menyerahkan KTP Asli, BPKB asli dan SKPD asli kepada pemohon
5) Meneruskan berkas ke unit pembayaran
b. Sarana
c. Petugas Pelaksana
1) 1 orang petugas dipenda
2) 1 orang petugas Polri
3) 1 orang petugas PT. Jasa Raharja
Atau disesuaikan dengan potensi
1. Penerimaan pembayaran
a. Uraian tugas
1) Menerima pembayaran sesuai dengan SKPD dan membubuhkan validasi
pada SKPD
2) Meneruskan berkas dan tindasan SKPD kepada petugas pencetak
peneng/pencetakan STNK/pengesahan STNK
3) Menyerahkan lembar asli SKPD yang telah divalidasi kepada pemohon
4) Mendistribusikan tindasan SKPD kepada Dipenda dan PT Jasa Raharja
5) Menyetorkan uang penerimaan kepada Instansi atau pihak yang berhak
menerima paling lambat 1 X 24 jam
6) Membukukan dalam buku kas umum dan penerimaan perjenis :
a) PKB/BBN-KB
32
b) SWDKLLJ
c) Administrasi STNK dan TNKB
b. Sarana
c. Petugas pelaksana
a. Uraian tugas
1) Mencetak STNK baru/perpanjangan/pengesahan
2) Mencetak TNKB
3) Menerima berkas dan tindasan SKPD dari penerima pembayaran
4) Menyediakan peneng atas dasar SKPD yang telah divalidasi
5) Meneruskan berkas kepada unit penyerahan STNK, TNKB dan peneng
b. Sarana
c. Petugas pelaksana
1 orang petugas kepolisian atau 1 orang petugas Dipenda atau disesuaikan dengan
potensi
a. Uraian tugas
Menyerahkan STNK, TNKB dan peneng
b. Sarana
33
Buku register penyerahan
c. Petugas pelaksana
1 orang petugas Polri atau Dipenda dan 1 orang petugas Jasa Raharja atau
disesuaikan dengan potensi
D. PENGELOLAAN ARSIP
1. Uraian tugas
2. Sarana
a. Rak arsip
b. Ruang arsip
c. Buku register
d. Buku ekspedisi
3. Petugas pelaksana
Catatan :
34
BAB VI
Kompetensi Dasar
Memahami tentang sarana dan prasarana Samsat .
URAIAN – MATERI
A. SARANA KEGIATAN
Dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat pada kantor bersama Samsat
diperlukan sarana kegiatan antara lain :
a. Ruang tunggu
b. Loket/ruang pelayanan
c. Ruang pertemuan
d. Loket/ruang informasi
e. Loket pengaduan untuk menampung dan menyelesaiakan keluhan wajib pajak
f. Ruang pengendali computer
g. Ruang coordinator dan pejabat unit Samsat
h. Ruang workshop TNKB
i. Ruang BPKB
35
j. Ruang pelayanan Mutasi
k. Ruang jaga
B. PRASARANA KEGIATAN
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pemohon STNK, pembayar PKB/BBN-KB dan
SWDKLLJ perlu didukung dengan kelengkapan prasarana kegiatan antara lain :
36
7. Tersedianya fasilitas yang nyaman berupa ruang tunggu yang memadai dilengkapi
dengan AC, tempat duduk, pesawat TV, meja untuk menulis, air mineral untuk minum
dan WC yang terjaga kebersihannya.
8. Sarana penunjang kegiatan Samsat harus dimanfaatkan secara optimal oleh instansi yang
terkait dalam mekanisme Samsat.
Papan nama kantor bersama Samsat berbentuk empat persegi panjang dengan ketentuan :
Contoh :
180 Cm
TANGERANG
37
F. LAIN-LAIN
1 Pengesahan STNK bagi setiap jenis pendaftaran diberikan setelah menunjukkan tanda
bukti pelunasan/bukti angsuran pembayaran PKB, BBN-KB dan SWDKLLJ serta premi
asuransi Jasa Raharja khusus kendaraan angkutan umum.
2 Kesalahan yang disebabkan oleh pemohon sehingga STNK harus diubah/diganti biaya
administrasi blanko dibebankan kepada pemohon, kesalahan yang disebabkan oleh
petugas, biaya administrasi blanko STNK dibebankan kepada petugas yang bersangkutan.
3 Dilarang mengeluarkan dokumen kendaraan bermotor yang masih dalam proses keluar
dari mekanisme Kantor Bersama Samsat
4 Keamanan, kerahasiaan dan ketertiban arsip kendaraan bermotor harus mendapat
perhatian bersama dari Instansi terkait dalam samsat.
5 Pemberian STNK bagi kendaran bermotor angktan umum harus melampirkan persyarakat
antara lain :
a. Izin usaha
b. Izin prinsip
c. Rekomendasi DLLAJ
6. Yang dimaksud dengan tanda jati diri yang sah adalah : KTP/SIM/Pasport/Tanda anggota
TNI/Polri/Kartu keluarga.
7. Guna tertib lalu lintas dan meningkatkan pendapatan asli Daerah, diadakan razia
gabungan antara Instansi yang terkait dalam Samsat secara berkala sesuai kondisi
masing-masing daerah.
8. Penggantian dan perubahan STNK berlaku 5 tahun sejak bukti pembayaran
9. Semua pungutan yang ada di Kantor Bersama Samsat harus ada tanda bukti pembayaran
10. Petugas Samsat mengenakan seragam khusus yang spesifikasinya ditentukan oleh Tim
Pembina Samsat Pusat.
11. Kendaraan bermotor yang beroperasi secara terus menerus lebih dari 3 (tiga) bulan diluar
wilayah propinsi tempat kendaraan terdaftar, harus dilaporkan kepada kantor bersama
Samsat dimana kendaraan tersebut beroperasi. Petugas Kantor Bersama Samsat daerah
tujuan meminta kepada kantor bersama Samsat asal memblokir kendaraan tersebut dan
diperintahkan kepada pemilik kendaraan agar mendaftarkan kendaraannya di Kantor
Bersama Samsat tujuan.
Yang Menyusun
GADIK
38
REFERENSI :
39