Anda di halaman 1dari 39

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PUSAT PENDIDIKAN LALU LINTAS

AKP. INDAR TRIYANTO, SH, Msi

Serpong, Agustus 2010

1
DAFTAR ISI
HALAMAN
PENGANTAR 4
STANDAR KOMPETENSI 4

BAB I PENDAHULUAN 5
KOMPETENSI DASAR 5
INDIKATOR 5
A. Pengertian – Pengertian 5
B. Maksud dan Tujuan 6
C. Ruang Lingkup 6
D. Dasar Kebijakan 6

BAB II PENGORGANISASIAN 7
KOMPETENSI DASAR 7
INDIKATOR 7
A. Tim Pembina Samsat 7
B. Aparat Pelaksana dan Koordinator 10
C. Kantor Bersama Samsat 10
D. Sumber Daya Manusia 10
E. Samsat Pembantu dan Samsat Keliling 11
F. Bendaharawan Samsat 11

BAB III ADMINISTRASI SAMSAT 12


KOMPETENSI DASAR 12
INDIKATOR 12
A. Surat Pendataan dan Pendaftaran Kendaraan Bermotor (SPPKB) 12
B. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) 13
C. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) 13
D. Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK) 13
E. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) 14
F. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dan TCKB 14
G. Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLLJ) 14
H. Peneng Pajak 14
I. Surat Keterangan Pindah Pengganti STNK dan Surat Keterangan Fiskal 15
antar Daerah
J. Jenis Pungutan di Kantor Bersama Samsat 15
K. Dana Pendukung Kegiatan Samsat 16

BAB IV PERSYARATAN PENDAFTARAN KENDARAAN BERMOTOR


KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
A. Pendaftaran Pertama Kendaraan Bermotor 17
B. Pengesahan STNK Setiap Tahun 20
C. Pengesahan STNK setelah 5 Tahun 20
D. Pendaftaran Kendaraan Mutasi 21
E. Pendaftaran Kendaraan Bermotor dengan persyaratan khusus 25
F. Pendaftaran STNK Khusus/Rahasia 28

2
BAB V LOKET PELAYANAN DAN MEKANISME KERJA PENDAFTARAN, 29
PEMBAYARAN DAN PENYERAHAN
KOMPETENSI DASAR 29
INDIKATOR 29
A. Loket Pelayanan 29
B. Mekanisme Kerja Pendaftaran Pendaftaran dan Penetapan 29
C. Mekanisme Pembayaran dan Penyerahan 32
D. Pengelolaan Arsip 34

BAB VI SARANA DAN PRASARANA 35


KOMPETENSI DASAR 35
INDIKATOR 35
A. Sarana Kegiatan 35
B. Prasarana Kegiatan 35
C. Program Aplikasi Komputer dan Standar Pengarsipan 37
D. Rencana Pembayaran Melalui Sistem Perbankan 37
E. Papan Nama Kantor Bersama Samsat 37
F. Lain – Lain 37

REFERENSI 39

3
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN LALU LINTAS

KATA PENGANTAR

Polri sebagai salah satu pengemban fungsi dalam bidang Registrasi dan identifikasi Kendaraan
bermotor yang diamanatkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada,
bertanggung jawab sebagai koordinator dalam pelaksanaan Registrasi dan Identifikasi pada
Kantor Besama Samsat, bersama-sama dengan instansi terkait lainnya yaitu dari Dinas
Pendapatan Daerah dan P T. Jasa Raharja (Persero).
Pelayanan pada Kantor Bersama Samsat yang melayani Penerbitan Surat Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB) dan pemungutan
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), tidak mungkin akan bisa
berjalan dengan aman, tertib, lancar dan akuntabel apabila tidak ada sinergisitas antara ketiga
Instansi yang diberikan amanah oleh Undang-undang untuk mengelola semua kegiatan yang ada
pada Kantor Bersama Samsat.
Oleh karenanya agar Kantor bersama Samsat tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
harapan masyarakat sebagai obyek yang akan mendaftarkan sekaligus membayar pajak
kendaraannya maka perlu kesamaan dan persamaan persepsi dari ke tiga Instansi dalam
melakukan tindakan pelayanan tersebut.
Setiap anggota Polri khususnya anggota Polisi Lalu Lintas terlebih lagi yang akan bertugas pada
Kantor Bersama Samsat sudah memahami tentang pengetahuan Tata Laksana Samsat sehingga
pada saat ditugaskan pada fungsi Registrasi dan identifikasi Ranmor Pada Kontor Bersama
Samsat sudah tahu apa yang akan diperbuat.

STANDAR KOMPETENSI
Memahami dan mampu mengaplikasikan pengetahuan Tata Laksana Samsat dalam pelaksanan
tugas sebagai pengemban koordinator fungsi Registrasi dan Identifikasi Ranmor pada Kantor
Bersama Samsat.

4
BAB I
PENDAHULUAN

Kompetensi Dasar
Memahami beberapa pengertian yang ada dalam Tata Laksana Samsat.

Indikator Hasil Belajar.


A. Menjelaskan Pengertian-Pengertian
B. Menjelaskan maksud dan tujuan
C. Menjelaskan ruang lingkup
D. Menjelaskan tentang dasar kebijakan

URAIAN - MATERI

A. PENGERTIAN.

1. Tata Laksana Samsat adalah pedoman bagi masing-masing Instansi aparat pelaksana
Samsat agar memiliki persamaan persepsi dan tindakan dalam memberikan pelayanan
penerbitan STNK, STCK, TNKB, TCKB dan pemungutan PKB, BBN-KB serta
SWDKLLJ di Kantor Bersama Samsat.

2. Bahwa pelaksanan Sistem Administrasi Manunggal di Bahwa Satu Atap (SAMSAT)


telah mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kewajiban di
bidang pendaftaran kendaraan bermotor, pembayaran Pajak Kendaran Bermotor
(BBN-KB) dan sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).

3. Pada dasarnya SAMSAT harus ada pada setiap Kabupaten dan Kota, dengan
memperhatikan situasi, kondisi dan kebutuhan Daerah yang bersangkutan.

4. Pedoman tata laksana ini mengatur mekanisme penerbitan Surat Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda
Nomor Kendaraan (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCBK) dan pemungutan
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)
serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) kepada
masyarakat baik pada saat pendaftaran kendaraan bermotor baru, perpanjangan,
pengesahan dan lain-lain sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993.

5. Dalam pelaksanaan pelayanan di Kantor Bersama SAMSAT masing-masing Instansi


dalam hal ini Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pemerintah Daerah propinsi dan
PT. Jasa Raharja . (Persero) tetap berwenang dan bertanggung jawab sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

5
6. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 ditetapkan bahwa :

a. Sebaai bukti pendaftaran diberikan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB),


STNK dan TNKB.
b. Masa berlaku STNK adalah 5 tahun, setiap tahun diadakan pengesahan kembali
dan tidak diganti.
c. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 24 jam sejak permohonan diterima
secara lengkap harus diberikan bukti pendaftaran kepada pemohon atau menolak
permohonan pendaftaran.
d. Setelah permohonan pengesahan STNK diterima secara lengkap oleh pelaksanaan
pendaftaran kendaraan bermotor dan pemohon menunjukkan bukti pelunasan
pembayaran PKB dan SWDKLLJ,pada hari itu juga STNK yang telah disahkan
harus sudah diberikan kepada pemohon.
e. Pengesahan STNK dilakukan setelah PKB, BBN-KB da SWDKLLJ dibayar.
f. Apabila indetitas pemilik berubah, spesifika teknis kendaraan bermotor berubah,
STNK hilang/rusak dan beroperasi 3 (tiga) bulan terus-menerus di Daerah lain,
harus diadakan perubahan atau penggantian STNK di Daerah.

B. MAKSUD DAN TUJUAN.

1. Maksud diterbitkan Pedoman Tata Laksana ini merupakan pedoman bagi aparat
pelaksana agar memiliki persamaan persepsi dan tindakan dalam memberikan pelayanan
di Kantor Bersama SAMSAT.
2. Tujuan diterbitkannya Pedoman Tata Laksana ini adalah untuk meningkatkan pelayanan
dalam penerbitan STNK, STCK, TNKB, TCBK dan pemungutan PKB, BBN-KB serta
SWDKLLJ di Kantor Bersama SAMSAT.

C. RUANG LINGKUP.

Ruang Lingkup Pedoman Tata Laksana ini meliputi wadah, sistem, sarana dan prasarana, sumber
daya manusia dan pembentukan Tim Pembina SAMSAT Pusat dan Daerah.

D. DASAR KEBIJAKAN.

Dasar penyusunan Pedoman Tata Laksana ini adalah Instruksi Bersama Menteri Pertahanan
Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor INS/03/M/X/1999, Nomor 29
Tahun 1999, Nomor 6/IMK.014/1999, tentang pelaksanaan SAMSAT dalam penerbitan STNK,
STCK, TNKB, TCKB dan pemungutan PKB, BBN-KB serta SWDKLLJ.

6
BAB II
PENGORGANISASIAN

Kompetensi Dasar
Memahami tentang pengorganisasian dalam tata laksana samsat.

Indikator Hasil Belajar.


A. Menjelaskan tentang Tim pembina Saamsat
B. Menjelaskan tentang Aparat pelaksana dan koordinator
C. Menjelaskan tentang Kantor Bersama Samsat
D. Menjelaskan tentang Sumber daya Manusia
E. Menjelaskan tentang Samsat pembantu dan Samsat Keliling
F. Menjelaskan tentang Bendaharawan Samsat

URAIAN - MATERI

A. TIM PEMBINA SAMSAT

Oleh karena SAMSAT merupakan wadah yang melaksanakan tugas secara bersama dari 3 (tiga)
Instansi maka untuk memudahkan kordinasi perlu dibentuk Tim Pembina SAMSAT Pusat dan
Propinsi.

1. Tim Pembina SAMSAT Pusat.


a. Tim Pembina SAMSAT Pusat berkedudukan di Jakarta.
b. Susunan Keanggotaan Tim Pembina SAMSAT Pusat terdiri dari :
1) Pembina : a) Menteri Dalam Negeri.
b) Menteri Pertahanan Keamanan.
c) Menteri Keuangan.
2) Pengarah : a) Sekretaris Jenderal Departemen Dalam
Negeri.
b) Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

c) Direktur Utama PT . Jasa Raharja (Persero).


3) Ketua Umum : Direktur Jenderal PUOD
4) Ketua Pelaksana
Harian : a) Direktur Bina Pendapatan Daerah Ditjen.
PUOD Depdagri.
b) Direktur Lalu Lintas Polri.
c) Direktur Operasi PT. Jasa Raharja
(Peresero).
7
5) Sekretaris : a) Kasubdit Bina Pajak Daerah.
b) Kasubdit Regident Ditlantas Polri.
c) Kepala Divisi Asuransi PT. Jasa Raharja
(Persero).
6) Bendaharawan : Staf pada Dit. Bina Patda Ditjen PUOD.
7) Anggota : a) Sekretaris Direktorat Jenderal PUOD.
b) Wakil Direktur Lalu Lintas POLRI.
c) Direktur Bina Keuangan Daerah Ditjen
PUOD Depdagri.
d) Kepala Biro Analisa Keuangan Daerah
Departemen Keuangan.
e) Kepala Biro Hukum Setjen Depdagri.
f) Kasubdit Bina Anggaran Daerah Ditjen
PUOD Depdagri.
g) Kabag Regident Ranmor Subdit Regident
Ditlantas Polri.
h) Kabagsus Subdit Regident Dit Lantas Polri
i) Kabag Analisa PAD Dep. Keuangan
j) Kaur Underwriting PT. Jasa Raharja
k) Kepala Divisi Sistim Informasi PT. Jasa
Raharja
l) Kasi Pajak Dati I Dit Bina Patda Ditjen
PUOD Depdagri
m) Kasi Pajak Dati II Dit Bina Patda Ditjen
PUOD Depdagri
n) Kasi Perundang-undangan Perpajakan Dit
Bina Patda Ditjen PUOD Depdagri
o) Kasi teknis perpajakan Dit Bina Patda
Ditjen PUOD Depdagri.

c. Tim Pembina SAMSAT Pusat mempunyai tugas :


1) Merumuskan dan menyiapkan petunjuk pelaksanaan SAMSAT
2) Melaksanakan pembinaan pelaksanaan SAMSAT
3) Memecahkan dan memberikan petunjuk penyelesaian masalah
Yang dihadapi dalam pelaksanaan Samsat
4) Mengadakan peninjauan ke daerah dalam rangka pembinaan dan
Pemantapan pelaksanaan SAMSAT
5) Melaksanakan analisa dan evaluasi kegiatan pelaksanaan
SAMSAT

d. Untuk membantu pelaksanaan tugas Tim Pembina SAMSAT Pusat dibentuk Sekretariat
Tim dan Pembantu Sekretariat yang keanggotaannya terdiri dari unsur Departemen Dalam
Negeri, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia, Departemen Keuangan dan
PT. Jasa Raharja.
e. Pembentukan Sekretariat dan pembantu sekretariat Tim ditetapkan dengan Keputusan
Ketua Harian Tim Pembina SAMSAT pusat.

8
2. Tim Pembina SAMSAT Propinsi.
a. Tim Pembina SAMSAT Propinsi berkeduduksan di Ibu Kota Provinsi
b. Susunan keanggotaan Tim pembina SAMSAT Propinsi terdiri dari :
1) Pengarah : a) Gubernur Kepala Daerah
b) Kepala Kepolisian Daerah
2) Ketua Umum : Sekwilda Propinsi
3) Ketua Pelaksana
Harian : a) Kepala Dinas Pendapatan Propinsi
b) Dir Lantas Polda
c) Kepala Cabang PT. Jasa Raharja
4) Sekretaris : a) Kasubdis Pajak Dispat Propinsi
b) Kasubdit Regident Dit Lantas Polda
5) Bendaharawan : Staf pada Dinas Pendapatan Propinsi
6) Anggota : a) Kepala Biro Hukum Pemda Propinsi.
b) Wadit Lantas Polda.
c) Kepala Biro Keuangan Pemda Propinsi
d) Kasubdis Renbang Dinas Pendapatan Pro-
pinsi.
e) Kasubdis wabin Dinas Pendapatan Propinsi.
f) Kabag Tata Usaha Dinas pendapatan Pro-
pinsi.
g) Kabag Opsnal PT. Jasa Raharja
h) Kasi Pajak Dinas Pendapatan Propinsi
i) Kasi STNK Dit Lantas Polda
j) Kasi Hukum dan perundang-undangan
Dinas Pendapatan Propinsi
Khusus untuk DKI Jakarta susunan keanggotaannya disesuaikan dengan situasi dan
kondisi

c. Tim Pembina Samsat Propinsi mempunyai tugas :


1) Mengkoordinasikan pelkaksanaan SAMSAT
2) Melaksanakan pembinaan pelaksanaan SAMSAT
3) Memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan
SAMSAT di Propinsi masing-masing
4) Melakukan analisa dan evaluasi pelaksanaan Samsat
5) Menyampaikan laporan kegiatan pelaksanaan SAMSAT kepada
Gubernur Propinsi secara berkala dengan tembusan kepada Kepala Kepolisian Daerah
dan Kepala Cabang PT. Jasa Raharja.
6) Menyampaikan laporan pelaksanaan Samsat dan permasalahan secara berkala kepada
Tim Pembina Samsat pusat
d. Untuk membantu pelaksanaan tugas tim pembina SAMSAT propinsi dibentuk sekretariat
Tim dan pembantu Sekretariat yang keanggotaannya terdiri dari unsur Pemerintah propinsi,
Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah dan Cabang PT. Jasa Raharja.

9
B. APARAT PELAKSANA DAN KOORDINATOR

1. Aparat Pelaksana Kantor Bersama Samsat terdiri dari unsur Direktorat Lalu Lintas Kepolisian
Daerah, Dinas Pendapatan Propinsi dan PT Jasa Raharja cabang.
2. Penanggung jawab kegiatan :
a. Unit Pelayanan : Petugas Dipenda dan Polri
b. Unit Administrasi : Petugas Dipenda, Polri & Jasa Raharja
c. Unit Pembayaran : Petugas Dipenda (Benma Samsat)
d. Unit Pencetakan : Petugas Dipenda & Polri
e. Unit Penyerahan : Petugas Polri
f. Unit Arsip : Petugas Polri dan Dipenda
g. Unit Informasi : Petugas Polri dan Dipenda
3. Koordinator pada Kantor Bersama SAMSAT dijabat oleh :
a. Samsat Ibu Kota Propinsi : Pa Regident Dit Lantas polda
b. Samsat Daerah Kab/kota : Pa Lantas fungsi Regident
c. Koordinator sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b ditunjuk oleh Kepala Kepolisian
Daerah atas usul Dir Lantas Polda
d. Tugas Koordinator :
1) Mengkoordinir kegiatan tata kerja dan tata ruang gedung operasional
2) Melakukan pengaturan tata kerja dan tata ruang gedung Kantor Bersama Samsat

C. KANTOR BERSAMA SAMSAT

1. Lokasi Kantor Bersama SAMSAT berada di lingkungan Kantor Kepolisian setempat atau
diluar lingkungan Kantor Kepolisian setempat dengan memperhatikan segi-segi keamanan
dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat
2. Apabila Kantor Bersama SAMSAT didirikan di luar lingkungan Kantor Kepolisian, supaya
disediakan ruangan Koordinator ( Pa. Regident Polda atau Pa. Lantas Fungsi regident)
3. Pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana Kantor Bersama SAMSAT dilaksanakan
oleh Pemerintah Propinsi sesuai dengan kemampuan anggaran pendapatan dan Belanja
Propinsi. Biaya pemeliharaan dibantu oleh Instansi terkait dalam SAMSAT.
4. Dalam perencanaan pembangunan Kantor Bersama SAMSAT terlebih dahulu diadakan
koordinasi/konsultasi antar instansi terkait dengan berpedoman pada standar pembangunan
SAMSAT yang ditetapkan oleh Tim Pembina SAMSAT Pusat.

D. SUMBER DAYA MANUSIA

1. Personel yang ditugaskan di Kantor Bersama SAMSAT harus memiliki kualifikasi tertentu
yang ditetapkan oleh Tim Pembina SAMSAT Pusat sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing.
2. Jumlah personel yang ditugaskan di Kantor bersama SAMSAT ditetapkan oleh Tim Pembina
Samsat Pusat berdasarkan beban tugas/jumlah pelayanan.
3. Personel yang ditugaskan di Kantor bersama SAMSAT tidak diberikan tugas lain diluar
SAMSAT
4. Setiap mutasi Personel Kantor Bersama SAMSAT harus sepengetahuan Tim Pembina
SAMSAT Propinsi.

10
5. Untuk peningkatan disiplin dan sikap mental personel kantor Bersama Samsat harus
dilakukan pembinaan oleh Tim Pembina Samsat secara berkala.

6. Untuk meningkatkan profesionalisme personel kantor bersama SAMSAT dilakukan program


orientasi/pembekalan oleh Tim Pembina SAMSAT Pusat dan atau Propinsi.

E. SAMSAT PEMBANTU DAN SAMSAT KELILING

Dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah propinsi dapat


membentuk SAMSAT pembantu dan atau SAMSAT keliling disetiap Daerah Kabupaten dan
atau Daerah Kota dengan memperhatikan kondisi dan situasi daerah setempat.
Petunjuk pelaksanaan SAMSAT pembantu dan SAMSAT keliling ditetapkan oleh Tim Pembina
SAMSAT Pusat.

F. BENDAHARAWAN SAMSAT

1. Semua penerimaan uang yang tercantum dalam SKPD di kantor bersama SAMSAT
dilaksanakan oleh Bendaharawan khusus penerima SAMSAT/Petugas Kas Daerah.
2. Bendaharawan khusus penerima SAMSAT/Petugas Kas Daerah mendistribusikan penerimaan
kepada masing-masing instansi terkait sebelum disetor ke Kas Daerah.

11
BAB III
ADMINISTRASI SAMSAT

Kompetensi Dasar
Memahami tentang Administrasi Samsat .
Indikator Hasil Belajar.
A. Menjelaskan tentang Surat Pendataan dan Pendaftaran Kendaraan bermotor (SPPKB)
B. Menjelaskan tentang Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
C. Menjelaskan tentang Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)
D. Menjelaskan tentang Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK)
E. Menjelaskan tentang Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)
F. Menjelaskan tentang Tanda Nomor kendaraan bermotor (TNKB) dan Tanda Coba Kendaraan
Bermotor (TCKB)
G. Menjelaskan tentang Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ)
H. Menjelaskan tentang Peneng Pajak
I. Menjelaskan tentang Surat Keterangan pindah penganti STNK dan Surat Keterangan Fiskal antar
daerah.
J. Menjelaskan tentang jenis pungutan di Kantor Bersama Samsat
K. Menjelaskan tentang dana pendukung kegiatan Samsat

URAIAN - MATERI

A. SURAT PENDATAAN DAN PENDAFTARAN KENDARAAN BERMOTOR (SPPKB)

1. Dalam Kantor Bersama Samsat hanya ada satu formulir surat pendataan dan pendaftaran
kendaraan bermotor (SPPKB) yang berfungsi sebagai permohonan STNK, pendaftaran
kendaraan bermotor, dasar penetapan pajak dan permohonan penetapan SWDKLLJ.
2. Spesifikasi teknis formulir dimaksud diatas ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri
sehingga sama dan seragam seluruh Indonesia serta diberitahukan kepada Instansi terkait
di dalam Samsat
3. Pengadaan SPPKB dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan propinsi dan pembiayaannya
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Propinsi.

12
B. SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH (SKPD)

1. SKPD :
a. Merupakan ketetapan besarnya PKB, BBN-KB, SWDKLLJ dan biaya
administrasi STNK serta TNKB.
b. Apabila sudah dibayar/divalidasi berfungsi sebagai tanda bukti pembayaran
c. Sebagai persyaratan pengesahan dan pengambilan STNK, TNKB dan peneng.
2. Spesifikasi tenkis SKPD ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri sehingga sama dan
seragam seluruh Indonesia serta diberitahukan kepada Instansi terkait di dalam Samsat.
3. Pengadaan SKPD dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Propinsi dan pembiayaannya
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Propinsi.

C. SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR (STNK)

1. STNK berfungsi sebagai registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dengan hak
memakai nomor kendaraan bermotor.
2. Penerbitan STNK dilaksanakan oleh Kepolisian Republik Indonesia melalui proses
administrasi pada Kantor Bersama Samsat.
3. Masa berlaku STNK sebagai tanda bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor
adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak pendaftaran kendaraan bermotor dan setiap tahun
diadakan pengesahan kembali serta tidak diganti.
4. Pengadaan dan pembiayaan blanko STNK dilaksanakan oleh Kepolisian Republik
Indonesia.
5. Spesifikasi teknis STNK ditetapkan oleh Kepolisian Republik Indonesia sehingga sama
dan seragam seluruh Indonesia serta diberitahukan kepada instansi terkait di dalam
Samsat.
6. Bersamaan dengan pemberian STNK, kepada pemilik kendaraan bermotor diberikan
TNKB.

D. SURAT TANDA COBA KENDARAAN BERMOTOR (STCK)

1. STCK berfungsi sebagai registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor sementara,


dengan hak memakai Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB) yang berfungsi sebagai
surat jalan bagi perusahaan, Dealer dan sub Dealer kendaraan bermotor dari suatu tempat
ke tempat lain sesuai ketentuan.
2. STCK berlaku selama perusahaan tersebut masih beroperasi dengan catatan untuk
kendaraan yang memakai STCK lembar formulir Buku Tanda Coba Kendaraan (BTCK)
hanya diberikan waktu pemakaian maksimal 14 (empat belas) hari
3. Bersamaan dengan pemberian STCK/BTCK kepada pemegang kendaraan bermotor
diberikan TCKB
4. Spesifikasi teknis STCK ditetapkan oleh Kapolri sehingga sama dan seragam seluruh
Indonesia serta diberitahukan kepada Instansi terkait di dalam Samsat
5. Pengadaan, dan pembiayaan blanko STCK dilaksanakan oleh Polri, sedangkan BTCK
dilaksanakan oleh Dit Lantas Kepolisian Daerah, dan PT Jasa Raharja Cabang dengan
beban secara proporsional.
6. Dalam penyerahan STCK dan BTCK dilengkapi dengan pelunasan SWDKLLJ secara
prorata.

13
E. BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB)

1. BPKB berfungsi sebagai surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor.


2. Penerbitan BPKB dilaksanakan oleh Polri melalui proses administrasi kendaraan
bermotor yang lokasinya berada dilingkungan Kantor Bersama Samsat.
3. Spesifikasi teknis BPKB ditetapkan oleh Kapolri sehingga sama dan seragam seluruh
Indonesia serta diberitahukan kepada Instansi terkait di dalam Samsat.
4. Pengadaan dan pembiayaan BPKB dilaksanakan oleh Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
5. Bersamaan dengan pendaftaran BPKB diberikan STNK dan TNKB.

F. TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR (TNKB) DAN TANDA COBA


KENDARAAN BERMOTOR (TCKB)

1. TNKB berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi


kendaraan bermotor.
2. TCKB berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor sementara, dan pelunasan SWDKLLJ sampai dengan tanggal dan
bulan yang tercantum pada BTCK.
3. Spesifikasi teknis TNKB dan TCKB ditetapkan oleh Kapolri
sehingga sama dan seragam seluruh Indonesia serta diberitahukan kepada Instansi terkait
di dalam Samsat.
4. Pengadaan TNKB dan TCKB dilaksanakan oleh Polri.
5. Pada dasarnya di setiap Kantor Bersama Samsat diadakan unit
mesin pencetak TNKB dan TCKB.

G. SUMBANGAN WAJIB DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN (SWDKLLJ).

1. Pembayaran SWDKLLJ yang tertera pada


SKPD juga berfungi sebagai pengganti Polis asuransi (sertifikat)
2. Pembayaraan SWDKLLJ yang tertera
pada lembar BTCK juga berfungsi sebagai pengganti polis asuransi (sertifikat)

H. PENENG PAJAK

1. Peneng pajak merupakan tanda pelunasan pajak dan SWDKLLJ


disamping SKPD dan merupakan salah satu bukti pengesahan STNK
2. Peneng Pajak ditempelkan pada TNKB depan dan belakang baik untuk
roda dua atau lebih
3. Spesifikasi teknis peneng pajak ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri
sehingga sama dan seragam seluruh Indonesia serta diberitahukan kepada Instansi terkait
di dalam Samsat
4. Pengadaan peneng pajak dilaksanakan oleh Dinas pendapatan Propinsi dan
pembiayaannya dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja Propinsi.

14
I. SURAT KETERANGAN PINDAH PENGGANTI STNK DAN SURAT KETERANGAN
FISKAL ANTAR DAERAH

1. Setiap pemilik/pemegang kendaraan bermotor yang akan memindahkan


kendaraannya ke luar dari daerah registrasi asal, wajib mengisi SPPKB terlebih dahulu
untuk mendapatkan :
a. Surat keterangan pindah sebagai pengganti STNK
b. Surat keterangan fiscal antar daerah yang memuat data kendaran
dan pelunasan PKB, BBN-KB dan SWDKLLJ.
2. Bagi pemilik kendaraan bermotor yang pindah keluar daerah dapat
mengambil kembali kelebihan pembayaran pajak (restitusi) di kantor Bersama Samsat
daerah asal.
3. Terhadap kelebihan pembayaran SWDKLLJ akan diperhitungkan kembali
di kantor bersama Samsat daerah tujuan.
4. Spesifikasi teknis Surat Keterangan Fiscal antar daerah ditetapkan oleh
Menteri Dalam Negeri sehingga sama dan seragam seluruh Indonesia serta diberitahukan
kepada Instansi terkait di dalam Samsat.
5. Spesifikasi teknis SKP sebagai pengganti STNK ditetapkan oleh Kepala
Kepolisian Republik Indonseia sehingga sama dan seragam seluruh Indonesia serta
diberitahukan kepada Instansi terkait di dalam Samsat.

J. JENIS PUNGUTAN DI KANTOR BERSAMA SAMSAT

1. BBN-KB bagi setiap penyerahan hak milik kendaraan bermotor besarnya


ditetapkan dalam Peraturan Daerah
2. PKB besarnya ditetapkan dalam Peraturan Daerah
3. SWDKLLJ dan biaya sertifikat besarnya ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.
4. Khusus kendaraan bermotor angkutan umum dipungut premi asuransi Jasa
Raharja besarnya ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
5. Biaya administrasi STNK besarnya ditetapkan oleh Kepala Kepolisian RI
atas persetujuan Menteri Keuangan.
6. Biaya administrasi BPKB besarnya ditetapkan oleh Kepala Kepolisian RI
atas persetujuan Menteri Keuangan.
7. Biaya administrasi TNKB/TCKB besarnya ditetapkan oleh Kepala
Kepolisian RI.
8. Setiap penerbitan STCK disertai BTCK dipungut SWDKLLJ sebesar 1/12
(seperduabelas) dari tariff tahunan.
9. Biaya administrasi cek fisik besarnya ditetapkan oleh Kepala Kepolisian
RI.
10. Pungutan sebagaimana dimaksud pada angka 1, 2, 3, 5 dan 7 harus
tercantum dalam SKPD.

15
K. DANA PENDUKUNG KEGIATAN SAMSAT.

1. Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Samsat, diberikan


biaya penunjang operasional kepada :
a. Kepolisian Republik Indonesia
b. Tim Pembina Samsat Pusat.
c. Tim Pembina Samsat Provinsi
2. Kepada Aparat pelaksana dan Pembina Samsat diberikan insentif.
3. Biaya penunjang operasional dan insentif ditetapkan oleh Menteri Dalam
Negeri
4. PT. Jasa Raharja memberikan bantuan biaya operasional pelaksana Samsat
yang ditetapkan oleh Direksi PT. Jasa Raharja.

16
BAB IV
PERSYARATAN PENDAFTARAN KENDARAAN BERMOTOR

Kompetensi Dasar
Memahami tentang persyaratan pendaftaran kendaraan bermotor .

Indikator Hasil Belajar.


1. Menjelaskan tentang Pendaftaran pertama kendaraan bermotor
2. Menjelaskan tentang pengesahan STNK setiap tahun
3. Menjelaskan tentang perpanjangan STNK setelah 5 tahun
4. Menjelaskan tentang pendaftaran kendaraan Mutasi
5. Menjelaskan tentang pendaftaran kendaraan bermotor dengan persyaratan khusus
6. Menjelaskan tentang pendaftaran STNK Khusus/Rahasia

URAIAN – MATERI

A. PENDAFTARAN PERTAMA

1. Pendaftaran kendaraan bermotor baru.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas :
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
d. Faktur
e. Sertifikat uji tipe, tanda bukti lulus uji tipe atau buku tanda bukti lulus uji berkala,
sertifikat NIK (VIN) dan tanda pendaftaran tipe.
17
f. Kendaraan bermotor yang mengalami perubahan bentuk harus melampirkan surat
keterangan dari Perusahaan karoseri yang mendapat ijin.
g. Surat keterangan bagi kendaraan bermotor angkutan umum yang telah memenuhi
persyaratan.
h. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor.

2. Pendaftaran kendaraan bermotor eks DUMP TNI/POLRI.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas :
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. Surat Keputusan Penghapusan :
1) Surat Keputusan Penghapusan dari Menteri Pertahanan
Keamanan/Panglima Tentara Nasional Indonesia.
2) Surat Keputusan Penjualan dari Kepala Staf Angkatan/Kapolri.
d. Daftar kolektif kendaraan yang dilegalisir oleh kesatuan yang melaksanakan
Dump/penghapusan.
e. Berita Acara Penjualan
f. Kwitansi pembayaran yang bermeterai cukup.
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

Catatan :
Adakan cross chek dengan :
1. Tembusan Surat Keputusan Menhankam/Panglima TNI
2. Tembusan Surat Keputusan Penjualan dari Kepala Staf Angkatan/Kapolri
3. Tembusan daftar kolektif kendaraan bermotor.

3. Pendaftaran kendaraan bermotor eks Lelang Negara.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas :
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.

18
c. Bagi kendaraan dengan fasilitas penangguhan Bea masuk, terlebih dahulu harus
melunasi Bea Masuk kecuali ditentukan lain oleh Menteri Keuangan.
d. Surat Keputusan Lelang dari Instansi yang berwenang.
e. Risalah/Berita Acara penyerahan barang
f. Kwitansi pembelian.
g. STNK dan BPKB atau surat keterangan dari Polisi atau Instansi berwenang
tentang asal-usul kendaraan bermotor.
h. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

4. Pendaftaran kendaraan bermotor CC/CD berdasarkan PP No. 8 Tahun 1957.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Surat Pengantar dari Kedutaan yang bersangkutan.
c. Formulir B dari Bea Cukai untuk kendaraan yang mendapat fasilitas penangguhan
Bea Masuk.
d. Pemberitahuan Import Barang (PIB)
e. Rekomendasi dari Deplu
f. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

5. Pendaftaran kendaraan bermotor Badan Internasional lainnya berdasarkan PP No. 19


Tahun 1955.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Surat Keterangan/Pengantar dari Sekneg.
c. Formulir B dari Bea Cukai untuk kendaraan yang mendapat fasilitas penangguhan
Bea Masuk dan faktur untuk kendaraan assembling.
d. Pemberitahuan Import Barang (PIB)
e. Surat Pengantar dari Badan Internasional dan atau Paspor Pemilik dengan 1 (satu)
eksemplar foto copy
f. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

6. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Impor dalam keadan utuh (CBU)


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
d. Formulir A dari Bea Cukai
e. Faktur
f. Sertifikat Registrasi Uji Tipe, Tanda bukti lulus uji tipe atau buku tanda bukti
lulus uji tipe.
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor.
19
7. Pendaftaran Kendaraan Bermotor berdasarkan Putusan Pengadilan
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK dan BPKB atau surat keterangan Polisi tentang asal-usul kendaraan
bermotor.
d. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor.
e. Salinan Putusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan Hukum
pasti/tetap dan dilegalisir.

B. PENGESAHAN STNK SETIAP TAHUN

Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi yang
berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy, keterangan
domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh pimpinan serta
dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat tugas/kuasa
bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap Instansi
yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi) tahun
terakhir.

C. PENGESAHAN STNK SETELAH 5 TAHUN

Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi yang
berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy, keterangan
domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh pimpinan serta
dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.

20
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat tugas/kuasa
bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap Instansi
yang bersangkutan.
c. STNK Asli atau surat keterangan dari Kepolisian apabila tidak dapat menyerahkan STNK
d. BPKB Asli.
e. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi) tahun
terakhir.
f. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor
D. PENDAFTARAN KENDARAAN MUTASI

1. Pendaftaran kendaraan bermotor tukar nama atas dasar jual beli.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Kwitansi pembelian yang sah
f. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

2. Pendaftaran kendaraan bermotor pindah keluar daerah.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Kwitansi pembelian yang sah (untuk ganti pemilik)
f. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi).
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

Catatan :

21
Masa berlaku surat keterangan fiscal Antar Daerah adalah sama dengan masa berlaku
surat keterangan pindah pengganti STNK

3. Pendaftaran kendaraan bermotor pindah dari luar daerah.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. Surat Keterangan pindah sebagai pengganti STNK
d. BPKB Asli.
e. Surat Keterangan Fiscal Antar Daerah
f. Kwitansi pembelian yang sah
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

Catatan :
Setelah didaftar, Samsat daerah tujuan melakukan cross chek dengan menanyakan
kepindahan kendaraan tersebut kepada Samsat daerah asal, sambil memberitahukan
bahwa kendaraan tersebt telah diberikan nomor baru di Samsat tujuan.

4. Pendaftaran kendaraan bermotor pindah alamat dalam wilayah kerja Samsat yang sama.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

22
5. Pendaftaran kendaraan bermotor rubah bentuk.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Surat keterangan rubah bentuk dari perusahaan karoseri/bengkel yang telah
memiliki ijin yang sah.
f. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

6. Pendaftaran kendaraan bermotor Ganti Mesin.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Surat pernyataan dari pemilik bermeterai cukup bahwa kendaraan tidak dalam
perkara/sengketa atau tidak sedang dijaminkan.
f. Untuk penggantian mesin yang berasal dari pembelian luar negeri/import, harus
memiliki invorpas yang menyebutkan nomor mesin.
g. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
h. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

Catatan :
1. Apabila ganti mesin berasal dari kendaraan bermotor yang telah memiliki
nomor Polisi agar BPKB/STNK kendaraan tersebut dilampirkan, selanjutnya
STNK nya ditarik dan BPKB diberi catatan oleh petugas.
2. Apabila angka 1 tidak terpenuhi maka dimintakan surat keterangan dari
Reserse yang menyatakan kendaraan tersebut tidak tersangkut perkara
kriminalitas.
23
7. Pendaftaran kendaraan bermotor Ganti Warna.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Surat keterangan pengecetan bermeterai cukup dari bengkel
f. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

8. Pendaftaran kendaraan bermotor STNK rusak/hilang.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK yang rusak/surat keterangan hilang dari kepolisian
d. BPKB Asli.
e. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

9. Pendaftaran kendaraan bermotor TNKB rusak/hilang.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
24
d. TNKB yang rusak untuk dimusnahkan/Surat keterangan hilang dari kepolisian.

10. Pendaftaran ganti Nomor Kendaraan.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Surat permohonan dari pemilik untuk ganti nomor kendaraan dengan alas an yang
dapat diterima.
f. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
g. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

E. PENDAFTARAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN PERSYARATAN KHUSUS

1. Pendaftaran kendaraan bermotor tukar nama eks kendaraan bermotor perorangan


dinas milik Negara.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Surat Keputusan penjualan dan penghapusan/pengalihan kendaraan bermotor
dinas dari pejabat yang berwenang.
f. Bukti pembayaran lunas dari Kas Negara/Daerah
g. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
h. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

2. Pendaftaran kendaraan bermotor tukar nama atas dasar hibah/warisan.


Persyaratan :
25
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Surat keterangan kematian dan persetujuan ahli waris/akte notaries/putusan
pengadilan negeri.
f. Surat hibah yang bermeterai cukup/akte notaries
g. Khusus kendaraan yang belum melunasi bea masuk harus melampirkan formulir
C dari bead an cukai, pengecualian dari syarat ini diatur oleh Ditjen Bea Cukai.
h. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
i. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

3. Pendaftaran kendaraan bermotor ganti nama badan hokum/penggabungan perusahaan.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. STNK Asli
c. BPKB Asli.
d. Salinan akte notaries pendirian yang baru + satu lembar foto copy
e. Surat keterangan domisili
f. Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh pimpinan serta dibubuhi
cap badan hokum yang bersangkutan.
g. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
h. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

4. Pendaftaran kendaraan bermotor eks CD/CC berdasarkan PP No. 8 Tahun 1957 dan Eks
Badan Internasional berdasarkan PP 19 Tahun 1955.
Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
26
d. BPKB Asli.
e. Pemberitahuan Import Barang (PIB)
f. Formulir C dari Bea Cukai
g. Kwitansi pembelian yang sah
h. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

5. Pendaftaran kendaraan bermotor Eks Taksi.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Identitas
1). Untuk perorangan : Tanda jati diri yang sah + 1 lembar foto copy, bagi
yang berhalangan melampirkan Surat Kuasa bermeterai cukup.
2). Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian + 1 lembar foto copy,
keterangan domisili, Surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani
oleh pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.
3). Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD), surat
tugas/kuasa bermeterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinan serta
dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.
c. STNK Asli
d. BPKB Asli.
e. Kwitansi pembelian yang sah
f. Formulir C dari Bea dan Cukai kecuali Menteri Keuangan menetapkan lain.
g. Bukti pelunasan PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ (SKPD yang telah divalidasi)
tahun terakhir.
h. Bukti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor

6. Pendaftaran Surat Tanda Coba Kendaraan.


Persyaratan :
a. Mengisi formulir SPPKB
b. Tanda Jati diri dari pemohon dan badan usaha yang diwakilinya
c. Ijin Usaha dari Badan Usaha yang diwakilinya
d. Melampirkan sertifikat uji tipe, sertifikat registrasi uji tipe dan tanda lulus uji uji
tipe landasan.
e. Mengajukan permohonan dan jumlah kendaraan yang akan diajukan permohonan
STCK.

Catatan :
1. Sesuai Pasal 191 ayat 2 nomor 44 Tahun 1993, Surat Tanda Coba kendaraan
bermotor dan tanda coba kendaraan bermotor hanya diberikan kepada Badan Usaha
di bidang penjualan, pembuatan, perakitan atau pengimpor kendaraan bermotor.
2. Sesuai Pasal 199 ayat 1 PP Nomor 44 Tahun 1993, STCK berlaku selama perusahaan
yang bersangkutan masih menjalankan kegiatan usaha (STCK perorangan tidak ada
lagi).
3. Pengecualian dapat diberikan kepada pemohon yang mengajukan permohonan secara
tertulis khusus untuk maksud uji coba kendaraan bermotor yang sedang didalam
tahap penelitian tanpa harus memenuhi ketentuan tersebut diatas.
4. Penggunaan STCK pada setiap kendaraan bermotor harus disertai buku TCK dengan
ketentuan :
27
a. Buku TCK memuat lembar formulir yang harus diisi oleh penanggung jawab
Badan Usaha.
b. Lembar formulir berisi data mengenai :
1) Maksud dan tujuan penggunaan STCK dan TCK
2) Asal dan tujuan pengoperasian
3) Masa berlaku percobaan kendaraan (sela-lamanya 14 hari untuk setiap
kendaraan.
4) Nomor sertifikat uji tipe
5) Nomor sertifikat registrasi uji tipe atau nomor sertifikat uji tipe landasan
dan sertifikat registrasi uji tipe landasan
c. Penyerahan STCK/BTCK dan atau TCK dapat diberikan setelah menunjukkan
tanda bukti pelunasan SWDKLLJ.

F. PENDAFTARAN STNK KHUSUS/RAHASIA

Persyaratan untuk mendapatkan STNK dan TNKB khusus/rahasia untuk kendaraan bermotor
dinas TNI, POLRI dan SIPIL diatur tersendiri dengan berpedoman pada surat Keputusan
Kapolri.

28
BAB V

LOKET PELAYANAN DAN MEKANISME KERJA PENDAFTARAN,


PEMBAYARAN DAN PENYERAHAN

Kompetensi Dasar
Memahami tentang Loket pelayanan dan mekanisme kerja pendaftaran, pembayaran dan penyerahan.

Indikator Hasil Belajar.


1. Menjelaskan tentang Loket pelayanan
2. Menjelaskan tentang Mekanisme kerja pendaftaran dan penetapan
3. Menjelaskan tentang Mekanisme pembayaran dan penyerahan
4. Menjelaskan tentang pengelolaan arsip

URAIAN - MATERI

A. LOKET PELAYANAN

Loket pelayanan terdiri dari :


1. Loket pendaftaran dan penetapan
2. Loket pembayaran dan penyerahan

B. MEKANISME KERJA PENDAFTARAN DAN PENETAPAN

1. Penelitian dan Registrasi Identifikasi


a. Uraian tugas
1) Menerima, meneliti kelengkapan dan keabsahan berkas permohonan
2) Melakukan penelitian pada daftar pencarian barang dan daftar
pemblokiran
3) Membubuhkan paraf pada resi formulir pendaftaran yang diterima,
memotong dan memberikan resi tersebut kepada pemohon.
4) Menerima dan meneliti hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor untuk
di cross chek dengan dokumen kendaraan bermotor dan apabila ternyata di
dalam penelitian pemeriksaan fisik ditemukan adanya perbedaan dan
kejanggalan ataupun tercantum dalam daftar pencarian dan pemblokiran

29
berkas, maka permohonan tersebut diselesaikan secara khusus sesuai
ketentuan yang berlaku.
5) Memberikan dan menetapkan nomor Polisi dan nomor BPKB serta
menuliskan pada formulir SPPKB yang juga formulir permohonan STNK,
serta membubuhkan paraf pada formulir tersebut.

6) Meneruskan berkas permohonan kepada otorisasi data statis kendaraan.

7) Khusus untuk pendaftaran STCK dan TCKB, petugas Polri dan Jasa
Raharja melaksanakan tugas :
a) Menerima biaya administrasi STCK, TCKB, BTCK dan
SWDKLLJ
b) Melaksanakan pengetikan STCK
c) Verifikasi STCK
d) Menyiapkan TCKB
e) Menyerahkan berkas dan BTCK kepada petugas penyerahan.
b. Sarana
1) Buku Registrasi dan Identifikasi kendaraan bermotor
2) Buku Induk Kendaraan Bermotor yang berisi Identifikasi, jenis, golongan,
fungsi kendaraan bermotor
3) Buku Induk TNKB

c. Petugas Pelaksana
1 (satu) orang petugas Polri atau disesuaikan dengan potensi, khusus untuk
pendaftaran STCK dan TCKB termasuk petugas PT. Jasa Raharja.

2. Otorisasi Data Statis Kendaraan


a. Uraian tugas
1) Membuat kartu induk kendaraan bermotor bagi kendaraan baru yang
sudah komputerisasi menyesuaikan dengan aplikasi program
2) Memberikan nomor kartu induk kendaraan secara sistematis
3) Menuliskan identifikasi kepemilikan, jenism golongan, fungsi kendaraan
pada kartu induk kendaraan bermotor untuk kepentingan penetapan
besarnya PKB/BBK-KB dan SWDKLLJ.
4) Membuat order TNKB untuk proses pencetakan TNKB bagi kendaraan
baru, perpanjangan STNK dan penggantian nomor kendaraan lainnya.
5) Melaksanakan penyiapan dan penataan Kartu Induk kendaraan sesuai
dengan bulan dan tahun penerbitan Kartu Induk Kendaraan.
6) Meneruskan berkas permohonan kepada penetapan PKB/BBN-KB dan
SWDKLLJ.
b. Sarana
1) Kartu Induk Kendaraan Bermotor
2) Buku Order TNKB
3) Pemberkasan/file
4) Monitor Komputer

c. Petugas Pelaksana
30
2 (dua) orang petugas Polri atau disesuaikan dengan potensi

3. Penetaapan PKB dan BBN-KB

a. Uraian tugas
1) Menetapkan besarnya PKB dan BBN-KB serta denda dalam SKPD
2) Memberikan nomor SKUM dan kohir pada SKPD
3) Membukukan dalam buku produksi Pajak
4) Menyelesaikan secara khusus apabila terjadi kesalahan penetapan sesuai
ketentuan yang berlaku.
5) Meneruskan berkas yang telah disahkan PKB/BBN-KB dan dendanya
kepada penetapan SWDKLLJ.
b. Sarana
1) Buku produksi
2) Buku Kohir
3) Buku SKUM
4) Buku denda
5) Laporan produksi

c. Petugas Pelaksana
2 (dua) orang petugas Dipenda atau disesuaikan dengan potensi

4. Penetapan SWDKLLJ

a. Uraian tugas
1) Menetapkan SWDKLLJ dan denda serta membubuhkan paraf pada SKPD
2) Membukukan penetapan
3) Meneruskan berkas yang telah ditetapkan SWDKLLJ dan dendanya
kepada penetapan biaya administrasi STNK/TNKB

b. Sarana
1) Buku penetapan
2) Buku denda
3) Laporan penetapan

c. Petugas Pelaksana
1 (satu) orang petugas PT. Jasa Raharja atau disesuaikan dengan potensi

5. Penetapan Biaya administrasi STNK/BPKB

a. Uraian tugas
1) Menetapkan biaya administrasi dan biaya TNKB serta membubuhkan
paraf
31
2) Membukukan biaya administrasi
3) Menyerahkan berkas pendaftaran kepada korektor

b. Sarana
1) Buku Register
2) Buku Laporan

c. Petugas Pelaksana
1 (satu) orang petugas Polri atau disesuaikan dengan potensi

6. Pelayanan Korektor

a. Uraian tugas
1) Memeriksa kebenaran besarnya penetapan dan denda
2) Memberikan paraf pada SKPD
3) Memeriksa/meneliti berkas pendaftaran kendaraan bermotor
4) Menyerahkan KTP Asli, BPKB asli dan SKPD asli kepada pemohon
5) Meneruskan berkas ke unit pembayaran

b. Sarana

Buku registrasi koreksi

c. Petugas Pelaksana
1) 1 orang petugas dipenda
2) 1 orang petugas Polri
3) 1 orang petugas PT. Jasa Raharja
Atau disesuaikan dengan potensi

C. MEKANISME PEMBAYARAN DAN PENYERAHAN

1. Penerimaan pembayaran

a. Uraian tugas
1) Menerima pembayaran sesuai dengan SKPD dan membubuhkan validasi
pada SKPD
2) Meneruskan berkas dan tindasan SKPD kepada petugas pencetak
peneng/pencetakan STNK/pengesahan STNK
3) Menyerahkan lembar asli SKPD yang telah divalidasi kepada pemohon
4) Mendistribusikan tindasan SKPD kepada Dipenda dan PT Jasa Raharja
5) Menyetorkan uang penerimaan kepada Instansi atau pihak yang berhak
menerima paling lambat 1 X 24 jam
6) Membukukan dalam buku kas umum dan penerimaan perjenis :
a) PKB/BBN-KB
32
b) SWDKLLJ
c) Administrasi STNK dan TNKB

b. Sarana

1) Buku kas umum


2) Buku Bantu
3) Buku setoran
4) Buku penerimaan perjenis
5) Buku laporan penerimaan

c. Petugas pelaksana

1) 1 orang bendaharawan khusus penerima


2) 1 orang kasir (Dipenda) atau disesuaikan dengan potensi
3) 2 orang tenaga pembukuan

2. Validasi STNK/pencetakan STNK dan penyediaan TNKB/penyediaan peneng

a. Uraian tugas
1) Mencetak STNK baru/perpanjangan/pengesahan
2) Mencetak TNKB
3) Menerima berkas dan tindasan SKPD dari penerima pembayaran
4) Menyediakan peneng atas dasar SKPD yang telah divalidasi
5) Meneruskan berkas kepada unit penyerahan STNK, TNKB dan peneng

b. Sarana

1) Buku register STNK dan TNKB


2) Buku Produksi

c. Petugas pelaksana

1 orang petugas kepolisian atau 1 orang petugas Dipenda atau disesuaikan dengan
potensi

3. Penyerahan STNK, TNKB dan peneng

a. Uraian tugas
Menyerahkan STNK, TNKB dan peneng

b. Sarana
33
Buku register penyerahan

c. Petugas pelaksana
1 orang petugas Polri atau Dipenda dan 1 orang petugas Jasa Raharja atau
disesuaikan dengan potensi

D. PENGELOLAAN ARSIP

1. Uraian tugas

a. Menerima berkas dari unit pelayanan penyerahan


b. Menyiapkan dan menyerahkan berkas arsip yang diminta oleh sub unit pelayanan
penelitian berkas
c. Melaksanakan tata usaha berkas kedalam kelompok sehingga memudahkan
pencarian kembali
d. Membukukan arsip yang diterima dan dikeluarkan
e. Menyusun berkas sesuai dengan nomor Polisi
f. Menyusun dan menyiapkan berkas surat kendaraan bermotor untuk data
perpanjangan
g. Memisahkan berkas kendaraan bermotor yang diblokir

2. Sarana

a. Rak arsip
b. Ruang arsip
c. Buku register
d. Buku ekspedisi

3. Petugas pelaksana

a. 1 orang petugas Polri


b. 1 orang petugas Dipenda

Catatan :

1. Dilarang memberikan/meminjamkan dokumen arsip kendaraan bermotor kepada orang


yang tidak berhak.
2. Pemberian informasi hanya diberikan kepada petugas yang berwenang sesuai dengan
prosedur yang berlaku dan dilarang memberikan keterangan yang berkaitan dengan
identitas kendaraan bermotor kepada perorangan.
3. Pemberian informasi identitas kendaraan bermotor kepada perorangan yang
berkepentingan hanya dapat diberikan dengan persetujuan coordinator Samsat.
4. Bagi yang sudah menggunakan fasilitas computer menyesuaikan dengan program.

34
BAB VI

SARANA DAN PRASARANA

Kompetensi Dasar
Memahami tentang sarana dan prasarana Samsat .

Indikator Hasil Belajar.


A. Menjelaskan tentang sarana kegiatan Samsat
B. Menjelaskan tentang Prasarana kegiatan Samsat
C. Menjelaskan tentang Program aplikasi komputer dan standar pengarsipan
D. Menjelaskan tentang rencana pembayaran melalui sistem perbankan
E. Menjelaskan tentang papan nama Kantor Bersama Samsat
F. Menjelaskan tentang hal-hal lain yang berkaitan dengan Samsat

URAIAN – MATERI

A. SARANA KEGIATAN

Dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat pada kantor bersama Samsat
diperlukan sarana kegiatan antara lain :

1. Menyediakan gedung kantor dengan fasilitas sarana kegiatan


sebagai berikut :

a. Ruang tunggu
b. Loket/ruang pelayanan
c. Ruang pertemuan
d. Loket/ruang informasi
e. Loket pengaduan untuk menampung dan menyelesaiakan keluhan wajib pajak
f. Ruang pengendali computer
g. Ruang coordinator dan pejabat unit Samsat
h. Ruang workshop TNKB
i. Ruang BPKB
35
j. Ruang pelayanan Mutasi
k. Ruang jaga

2. Menyediakan halaman parkir/apel karyawan

3. Meyediakan tempat cek pisik

4. Menyediakan fasilitas umum yang meliputi :


a. Meja dan kursi WP
b. Kantin
c. Tempat ibadah
d. Ruang foto copy
e. Telepon umum
f. Mesin anjungan tunai mandiri (ATM)
g. Kamar kecil/toilet

5. Menyediakan fasilitas khusus yang meliputi :


a. CPU
b. Terminal computer
c. Printer
d. Embossing
e. Validasi pengesahan/cash register
f. Genset
g. Televisi
h. Dispenser

B. PRASARANA KEGIATAN

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pemohon STNK, pembayar PKB/BBN-KB dan
SWDKLLJ perlu didukung dengan kelengkapan prasarana kegiatan antara lain :

1. Memberikan nomor urut pendaftaran guna tertibnya pelayanan pendaftaran dengan


metode FIFO (first in first out)
2. Menyediakan sarana pengatur masuk keluarnya wajib pajak sehingga tertib
3. Menyediakan layer monitor atau papan informasi guna memberikan informasi kepada
wajib pajak tentang status proses pendaftaran
4. Menetapkan batas waktu proses penyelesaian
5. Menyediakan papan informasi yang berisikan denah kantor, mekanisme dan prosedur,
nama pejabat, besarnya biaya dan informasi lainnya
6. Tersedianya pusat informasi yang dapat memberikan informasi pada wajib pajak antara
lain :
a. Kendaraan-kendaraan yang diblokir
b. Besarnya PKB/BBN-KB
c. Kendaraan blokir ranmor
d. Kendaraan-kendaraan hilang

36
7. Tersedianya fasilitas yang nyaman berupa ruang tunggu yang memadai dilengkapi
dengan AC, tempat duduk, pesawat TV, meja untuk menulis, air mineral untuk minum
dan WC yang terjaga kebersihannya.
8. Sarana penunjang kegiatan Samsat harus dimanfaatkan secara optimal oleh instansi yang
terkait dalam mekanisme Samsat.

C. PROGRAM APLIKASI KOMPUTER DAN STANDAR PENGARSIPAN

1. Dalam rangka peningkatan pelayanan, pengamanan dan pendapatan dilaksanakan dengan


menggunakan computer
2. Standarisasi program aplikasi computer dan system pengarsipan ditetapkan Tim Pembina
Samsat Pusat.

D RENCANA PEMBAYARAN MELALUI SISTEM PERBANKAN

Untuk memberikan kemudahan dan perlindungan kepada pemohon dalam membayar


kewajibannya dimungkinkan menggunakan fasilitas perbankan yang akan diatur kemudian.

E. PAPAN NAMA KANTOR BERSAMA SAMSAT

Papan nama kantor bersama Samsat berbentuk empat persegi panjang dengan ketentuan :

1. Ukuran minimal : panjang 180 Cm dan Tinggi 90 Cm


2. Warna cat : dasar putih, tulisan hitam

Contoh :

180 Cm

DIREKTORAT LALU LINTAS POLDA METRO JAYA


DINAS PENDAPATAN PROPINSI JAWA BARAT 1/4
PT. JASA RAHARJA (Persero) CABANG DKI JAKARTA

90 Cm KANTOR BERSAMA SAMSAT CILEDUG

Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Nomor 42 3/4

TANGERANG

37
F. LAIN-LAIN

1 Pengesahan STNK bagi setiap jenis pendaftaran diberikan setelah menunjukkan tanda
bukti pelunasan/bukti angsuran pembayaran PKB, BBN-KB dan SWDKLLJ serta premi
asuransi Jasa Raharja khusus kendaraan angkutan umum.
2 Kesalahan yang disebabkan oleh pemohon sehingga STNK harus diubah/diganti biaya
administrasi blanko dibebankan kepada pemohon, kesalahan yang disebabkan oleh
petugas, biaya administrasi blanko STNK dibebankan kepada petugas yang bersangkutan.
3 Dilarang mengeluarkan dokumen kendaraan bermotor yang masih dalam proses keluar
dari mekanisme Kantor Bersama Samsat
4 Keamanan, kerahasiaan dan ketertiban arsip kendaraan bermotor harus mendapat
perhatian bersama dari Instansi terkait dalam samsat.
5 Pemberian STNK bagi kendaran bermotor angktan umum harus melampirkan persyarakat
antara lain :
a. Izin usaha
b. Izin prinsip
c. Rekomendasi DLLAJ
6. Yang dimaksud dengan tanda jati diri yang sah adalah : KTP/SIM/Pasport/Tanda anggota
TNI/Polri/Kartu keluarga.
7. Guna tertib lalu lintas dan meningkatkan pendapatan asli Daerah, diadakan razia
gabungan antara Instansi yang terkait dalam Samsat secara berkala sesuai kondisi
masing-masing daerah.
8. Penggantian dan perubahan STNK berlaku 5 tahun sejak bukti pembayaran
9. Semua pungutan yang ada di Kantor Bersama Samsat harus ada tanda bukti pembayaran
10. Petugas Samsat mengenakan seragam khusus yang spesifikasinya ditentukan oleh Tim
Pembina Samsat Pusat.
11. Kendaraan bermotor yang beroperasi secara terus menerus lebih dari 3 (tiga) bulan diluar
wilayah propinsi tempat kendaraan terdaftar, harus dilaporkan kepada kantor bersama
Samsat dimana kendaraan tersebut beroperasi. Petugas Kantor Bersama Samsat daerah
tujuan meminta kepada kantor bersama Samsat asal memblokir kendaraan tersebut dan
diperintahkan kepada pemilik kendaraan agar mendaftarkan kendaraannya di Kantor
Bersama Samsat tujuan.

Jakarta, Aguatus 2010

Yang Menyusun

GADIK

INDAR TRIYANTO, SH, M.Si


AKP NRP. 64110222

38
REFERENSI :

1. Undang-undang Nomr 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ
4. Peraturan Pemerintah Nomor : 18 Tahun 1965 tentang Dana Pertanggungan Wajib
Kecelakan Lalu Lintas jalan
5. Peraturan Pemerintah Nomor : 44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi
6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 Tentang PNBP
7. Instruksi Bersama Menhankam, Mendagri dan Menku Nomor : INS/03/M/X/1999,
Nomor : 29 Tahun 1999 dan Nomor : 6/IMK.014/1999 tentang Pelaksanaan Samsat
8. Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD, dan Direktur Utama Jasa Raharja
Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor : 973 – 1228 dan Nomor : Skep/02/X/1999 tentang
Pedoman Tata Laksana Samsat.

39

Anda mungkin juga menyukai