Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal usaha ini tepat pada waktunya. Proposal usaha ini
berjudul “Pemanfaatan Barang Bekas Botol Menjadi Pot Bunga”.
Pada dasarnya proposal usaha ini bertujuan sebagai perencanaan sebelum
usaha tersebut didirikan dan dikelola. Dimana bisa menganalisis terlebih dahulu
mengenai peluang-peluang yang ada dan aspek-aspek pengelolaan usaha, yaitu
aspek pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan, serta aspek sosial ekonomi.
Jadi, dengan adanya proposal usaha ini seorang wirausaha akan dapat mengetahui
kemana akan diarahkan usaha tersebut kedepannya.
Seiring dengan selesainya proposal usaha ini, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta
bantuan yang sangat berarti. Tak lupa kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan, semangat, dan motivasi.
Kami menyadari bahwa proposal usaha ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan proposal usaha ini.

Cirebon, Februari 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


A. Jenis Usaha .............................................................................. 1
B. Kegiatan Usaha ........................................................................ 2
C. Penanggung Jawab Usaha ....................................................... 2
D. Lokasi Usaha ............................................................................ 2
BAB II ASPEK PEMASARAN ................................................................. 3
A. Rencana Pemasaran ................................................................ 3
1. Daerah Pemasaraan ............................................................ 3
2. Perhitungan Harga Jual ....................................................... 3
3. Jumlah Barang yang Dijual .................................................. 4
4. Cara Pemasaran .................................................................. 4
5. Sasaran Pembeli .................................................................. 5
6. Target Penjualan ................................................................. 6
7. Kebijaksanaan Penjualan .................................................... 6
8. Analisis SWOT ................................................................... 7

B. Rencana Pembelian .................................................................. 8


1. Macam dan Syarat Bahan ................................................... 8
2. Jumlah Barang yang Dibeli .................................................. 8
3. Harga Barang yang Dibeli .................................................... 9
4. Car Pembelian Barang ......................................................... 9
BAB III ASPEK PRODUKSI ................................................................... 10
A. Model Produksi yang Dibuat ..................................................... 10
B. Proses Produksi .............................................................................
11
C. Banyaknya Produk yang Dibuat ....................................................
12

ii
D. Kelangsungan Tersedianya Bahan Baku ........................................
12
E. Peralatan dan Perlengkapan .........................................................
13
F. Rencana Bangunan dan Tata Letak ...............................................
14
G. Tenaga Kerja ..................................................................................
14
BAB IV ASPEK KEUANGAN .................................................................. 15
A. Modal Investasi ....................................................................... 15
B. Biaya tetap ............................................................................... 15
C. Biaya Tidak Tetap ..................................................................... 16
D. Titik Pulang Pokok (BEP) .......................................................... 16
E. Perhitungan Rugi/Laba ............................................................ 17
BAB V ASPEK SOSIAL EKONOMI ..........................................................
18
BAB VI PENUTUP ................................................................................ 19
A. Kesimpulan .............................................................................. 19
B. Saran ....................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik
industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat tertentu dan di
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah terdiri dari dua macam yaitu
limbah organik dan limbah anorganik. Kehadiran limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan
penanganan terhadap limbah.
Tetapi jika kita jeli dan peduli dengan lingkungan maka limbah-limbah
tersebut dapat dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Misalnya limbah organik
menjadi pupuk, limbah anorganik didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan,
hiasan, souvenir, dan sebagainya. Dengan demikian, kita bisa membantu
mengurangi pencemaran dan pemanasan global.
Oleh karena itu, disini Kami akan menciptakan inovasi baru untuk mendaur
ulang limbah tersebut. Cukup unik dimana limbah plastik akan disulap menjadi
bunga yang menarik dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Bunga hias dari
bahan daur ulang tersebut dapat dijadikan untuk pajangan di dalam rumah, kantor,
toko dan tempat lainnya.
Kami mengambil peluang ini karena belum adanya usaha sejenis ini
dilingkungan sekitar. Disamping itu, dengan mendaur ulang juga bisa menambah
daya kreativitas dan membuka lapangan usaha baru, serta mengurangi
pencemaran lingkungan akibat limbah.
A. Jenis Usaha
Dalam masa krisis ekonomi seperti ini, telah bermunculan banyak
pengusaha baru. Hal itu disebabkan karena banyaknya pekerja yang terkena
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan susahnya mencari lapangan kerja. Agar
tetap bisa mempertahankan hidup sekeluarga, maka mereka harus memutar otak
untuk membuat suatu usaha dengan modal yang mereka miliki.

1
Oleh karena itu kami memilih jenis usaha yang bergerak di bidang Home
Industry. Kami memilih Home Industry karena modal yang diperlukan tidak
relatif besar dan dapat memberikan pengaruh di bidang ekonomi. Sehingga bisa
mendukung kemajuan ekonomi dengan menciptakan lapangan pekerjaan,
perkembangan pasar dan sebagainya.

B. Kegiatan Usaha
Adapun kegiatan usaha yang kami lakukan yaitu membuat pot bunga dari
bahan daur ulang yakni botol plastik yang akan dibentuk dan dibuat menjadi pot
bunga yang bisa dipajang di dalam rumah, kantor, toko dan sebagainya. Pot bunga
ada yang besar dan ada pula yang berukuran kecil.
Selain memproduksi, kami juga memasarkan langsung kepada customer
serta mendistribusikan ke toko-toko lain.

C. Penanggung Jawab Usaha


Pada usaha yang kami didirikan sebagai penanggung jawab yaitu kepala
PAUD dan guru-guru PAUD yang akan membantu usaha dalam membuat produk
dan mengelola usaha.

D. Lokasi Usaha
Kami akan mendirikan usaha tersebut di Jalan KH Zaenal Arifin Desa
Cikulakkidul Blok Balong Rt 04/ Rw 01 Kec. Waled Kab. Cirebon 45187. Di
daerah tersebut belum ada yang membuka usaha tersebut seperti yang kami
dirikan.

2
BAB II
ASPEK PEMASARAN

A. Rencana Pemasaran
1. Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran merupakan tempat dimana akan menjual produk dan
tempat yang dapat menentukan mengalirnya barang dan jasa ke tangan
konsumen. Daerah pemasaran sangat penting bagi keberhasilan usaha
pemasaran.
Setelah melakukan observasi dan survei pasar, maka daerah pemasaran
yang akan kami masuki, yaitu daerah sekitar yang dekat dengan tempat
produksi yang meliputi daerah Pekanbaru dan sekitarnya, khususnya
Kecamatan Lima Puluh.
Setelah usaha ini berkembang, kami akan memperluas daerah pemasaran
kami.

2. Perhitungan Harga Jual


Nilai yang dinyatakan dengan sejumlah uang disebut harga. Harga dapat
mempengaruhi tingkat penjualan dan tingkat keuntungan. Dalam menentukan
darga jual produk, harus dipertimbangkan secara matang karena kestabilan
harga jual yang ditetapkan akan mempengaruhi kepercayaan konsumen dan
daya beli konsumen.
Produk kami terdiri dari dua ukuran, yaitu ukuran besar dan ukuran kecil.
Jadi, dalam menentukan harga jualnya berbeda-beda.

 Bunga ukuran besar


Nama Barang Jumlah Harga
Plastik 6 buah Rp. 12.000,-
Cat kecil ½ kaleng Rp. 3.500,-
Ranting pohon 1 batang Rp. 5.000,-
Putik bunga 10 buah Rp. 1.000,-
Kawat 1,5 meter Rp.1.500,-
Lem bakar 1 buah Rp. 3.000,-
Pot bunga 1 buah Rp. 12.000,-
Total Rp. 38.000,-

3
Harga pokok per bunga Rp. 38.000,-
Laba yang diharapkan :
100% x Rp. 38.000,- Rp. 38.000,- +
Harga jual per bunga Rp. 76.000,-

 Bunga hias ukuran kecil


Nama Barang Jumlah Harga
Plastik 5 buah Rp. 10.000,-
Putik bunga 15 buah Rp. 1.500,-
Lem bakar 1 buah Rp. 3.000,-
Kawat 3 meter Rp. 3.500,-
Pot bunga 1 buah Rp. 8000,-
Total Rp. 26.000,-

Harga pokok per bunga Rp. 26.000,-


Laba yang diharapkan :
100% x Rp. 26.000,- Rp. 26.000,- +
Harga jual per bunga Rp. 52.000,-

3. Jumlah Barang yang Dijual


Kami mendaur ulang kantong plastik tersebut setiap hari. Dimana dalam
sehari dapat menghasilkan 50 daur ulang dalam bentuk bunga hias dengan 20
ukuran besar dan 30 ukuran kecil.

4. Cara Pemasaran
Agar produk kami lebih dikenal, maka kami melakukan berbagai cara
dalam memsarkan produk, antara lain :
 Pemasaran melalui toko sendiri
Dalam hal ini kami memasarkan terlebih dahulu kepada orang-
orang terdekat seperti teman, saudara, kemudian barulah ke
khalayak ramai (masyarakat). Kami memasarkan langsung kepada
customer dengan menjual produknya di toko sendiri. Jadi, jika ada
customer yang ingin membeli, dapat datang lagsung ke toko kami.

4
 Melalui distribusi
Selain memasarkan di toko sendiri, kami juga memasarkan melalui
perantara toko lain.
 Sistem order (pesanan)
Kami juga melayani pesanan jika ada customer yang ingin
memesan. Pesanan dapat diorder via telepon atau datang langsung
ke toko kami dengan memberikan data dan alamat yang jelas dan
lengkap.
Dalam sistem order ini, jika alamat berada di luar provinsi maka
akan dikenakan biaya transport sebesar 10% dari harga jual.
Sedangkan yang berada di luar pulau Sumatra dikenakan biaya
transport sebesar 20% dari harga jual.
Kami juga menerima pesanan melalui e-mail :
yuni.aryani23@ymail.com.
 Pemasangan iklan
Supaya produk kami cepat dikenal banyak orang, kami memasang
iklan di koran, menyebar brosur dan memasang pamflet.
 Ekspo (pameran)
Jika penjualan kami sudah mencapai target sasaran, maka setiap 6
bulan sekali kami akan mengadakan pameran di tempat-tempat
tertentu.

5. Sasaran Pembeli
Sasaran pembeli di setiap perusahaan untuk menentukan kepada siapa
saja produk akan dijual, mempermudah dalam menganalisa pembeli dengan
mengetahui apa yang diinginkan pembeli (selera).
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan maka kami menjual
produk kepada semua kalangan.

5
6. Target Penjualan
Seorang penjual harus mengetahui dan memiliki sasaran penjualan.
Karena dengan adanya sasaran penjualan, maka kita akan mengetahui berapa
setiap harinya penjualan kita.
Dalam hal penjualan, kami juga menjual produk ke toko bunga. Selain
itu, kami juga menjual langsung kepada customer melalui toko sendiri. Target
penjualan kami dalam sehari yaitu 50 bunga hias.
Sasaran Penjualan Uk. Besar Uk. Kecil Jumlah
Toko Sendiri 10 13 23
Toko bunga E’en 5 7 12
Yaya’s Flower 5 10 15
Total 50

Target/sasaran penjualan :
Ukuran besar: 20 x Rp. 76.000,- = Rp. 1.520.000,-
Ukuran kecil : 30 x Rp. 52.000,- = Rp. 1.560.000,-

7. Kebijaksanaan Penjualan
Untuk mempertahankan customer, kami melakukan beberapa kebijakan
dalam penjualan. Hal ini sangat penting karena customer membutuhkan
pelayanan terbaik. Kami menerapkan konsep 3A untuk memuaskan customer,
yaitu Attitude (sikap kami dalam melayani pelanggan), Attention (perhatian
kami dengan mendengarkan kebutuhan pelanggan), Action (tindakan apa
yang harus kami lakukan untuk memuaskan pelanggan).
Kami memberikan beberapa kebijakan, yaitu :
 Memberikan diskon 15%, apabila customer membeli produk dalam
jumlah besar yaitu minimal 15 produk (berlaku untuk semua ukuran)
 Untuk pembelian minimal 8 produk, kami akan antar barang ke alamat
(bebas biaya transport)

6
 Memberikan kartu member kepada pembeli yg minimal sudah 3 kali
membeli produk.
 Bagi pembeli yang mempunyai kartu member akan mendapatkan
hadiah di setiap pembeliannya.

8. Analisis SWOT
Agar dapat memperlancar jalannya usaha dan proses penjulan
kepada customer, kami memiliki analisis SWOT dalam usaha kami, yaitu :
 STRENGTH (Kekuatan)
1. SDM yang terampil dan kreatif
2. Produk yang inovatif dan berkualitas
3. Memiliki nilai seni
4. Dapat memanfaatkan barang bekas
5. Hobi mendaur ulang bahan bekas

 WEAKNESS (Kelemahan)
1. Membutuhkan waktu lama dalam membuat produk
2. Memakai peralatan yang masih sederhana
3. Keterlambatan dalam pengiriman produk atau kurang disiplin dalam
waktu

 OPPORTUNITY (Peluang)
1. Mendapat keuntungan yang besar
2. Daya kreativitas tinggi
3. Tempat usaha yang strategis
4. Bahan baku mudah didapatkan
5. Belum ada usaha yang serupa di lingkungan sekitar
6. Dapat membuka cabang usaha di tempat lain

 TREATH (Ancaman)
1. Adanya pesaing yang relatif kecil
2. Jika cuaca mendung dapat menghambat proses pengiriman barang

7
Kelemahan usaha tersebut dapat diatasi dengan menambah jumlah
karyawan, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk membuat produk dapat dengan
cepat terselesaikan.
Sedangkan dalam ancaman usaha tersebut dapat diatasi dengan beberapa
cara, seperti menciptakan produk yang lebih berkualitas dan lebih inovatif
sehingga customer tidak berpindah ke produsen lain.
B. Rencana Pembelian
Dengan adanya rencana pembelian, kita dapat mengetahui persediaan
bahan baku. Untuk itu diperlukan cara pengelolaan dan pengendalian
persediaan sesuai dengan jumlah yang direncanakan.
1. Macam dan Syarat Bahan
Dalam mendaur ulang ini, kami menggunakan bahan dengan jenis
tertentu. Agar mudah dalam pembuatan dan mempertahankan
kualitas produknya.
Adapun macam dan syarat bahan, yaitu :
Macam-Macam Bahan Syarat Bahan
Plastik Warna-warni
Cat Avian
Ranting pohon Yang kuat dan tahan lama
Putik bunga Butirnya tidak mudah rontok
Kawat Tidak mudah berkarat
Lem bakar Mudah merekat
Pot bunga Tidak mudah pecah

2. Jumlah Barang yang Dibeli


Untuk pembelian bahan-bahan, karena kami memproduksi setiap
hari, maka kami membeli bahan dalam jumlah lebih dan juga bahan
tersebut untuk persediaan selama sehari.
Nama Barang Jumlah Barang
Plastik 270 buah
Cat kecil 10 kaleng
Ranting pohon 20 batang
Putik bunga 650 buah
Kawat 120 meter
Lem bakar 50 batang
Pot kecil 30 buah

8
Pot besar 20 buah

3. Harga Barang yang Dibeli


Dalam pembelian bahan-bahan untuk produksi kami membelinya
setiap hari.
Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga
Plastik 270 buah Rp. 2000,- Rp. 540.000,-
Cat kecil 10 kaleng Rp. 7.000,- Rp. 70.000,-
Ranting pohon 20 batang Rp. 5.000,- Rp. 100.000,-
Putik bunga 650 buah Rp. 100,- Rp. 65.000,-
Kawat 120 meter Rp. 1000,- Rp. 120.000,-
Lem bakar 50 batang Rp. 3000,- Rp. 150.000,-
Pot kecil 30 buah Rp. 8000,- Rp. 240.000,-
Pot besar 20 buah Rp. 12.000,- Rp. 240.000,-
Total Rp. 1.525.000,-

Jadi dalam sehari untuk membeli bahan-bahan, kami melakukan


pengeluaran sebesar Rp. 1.525.000,-

4. Cara Pembelian Barang


Pembelian bahan-bahan kami lakukan kerja sama dengan agen agar
tidak terlalu sulit dalam mencari bahan-bahan. Sehingga jika stok
habis, kami bisa langsung menghubungi agen. Dengan demikian,
tidak akan terjadi masalah kehabisan stok bahan baku.

Cara pembelian kami lakukan dengan dua cara, yaitu :


 Sistem pesanan
Kami akan melakukan pesanan kepada agen jika stok menipis.
Pembelian dilakukan secara tunai. Dimana uang akan
deserahkan bersamaan dengan diserahkannya bahan-bahan yang
dipesan. Pembelian secara tunai diharapkan dapat mendapatkan

9
harga miring atau harga yang lebih murah. Karena jumlah
barang yang kami pesan pun relatif besar.

 Pembelian langsung kepada agen


Kami akan datang langsung dimana supplier menjual bahan-
bahan yang kami perlukan. Sehingga kami bisa memilih bahan
seperti apa yang kami butuhkan.
BAB III
ASPEK PRODUKSI

A. Model Produksi yang Dibuat

10
11
B. Proses Produksi
Bahan yang diperlukan :
 Plastik
 Cat
 Ranting pohon
 Putik bunga
 Kawat
 Pot bunga
Alat yang digunakan :
 Gunting
 Lampu minyak
 Korek
 Pensil
 Penggaris

Cara membuat :
1. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan.

12
2. a. Membuat kelopak bunga
plastik digunting, diukur, dibentuk menyerupai kelopak bunga.
b. Membuat daun
Sama halnya dengan membuat kelopak bunga. Plastik warna hiaju
digunting, diukur, dibentuk menyerupai bentuk daun dengan
ujungnya dibentuk runcing.
3. Siapkan lampu minyak dan hidupkan. Jahit kelopak bunga yang
sudah dibentuk dengan menggunakan api. Jangan terlalu dekat
dengan api ketika menjahit agar tidak hangus.
4. Susun kelopak bunga menjadi tiga tingkat dengan warna dan ukuran
yang berbeda. Jangan lupa untuk menyisipkan putik di bagian
tengahnya.
5. Untuk bunga ukuran besar isi pot dengan tanah atau kerikil dan
masukkan ranting pohon ke dalam pot. Ranting pohon sebelumnya
sudah dicat.
6. Untuk bunga hias ukuran kecil isi pot dengan gabus atau busa. Kawat
ditancapkan kedalam pot setelah dirangkai dengan kelopak bunga dan
daunnya.
7. Rangkai kelopak bunga yang sudah jadi. Jika bunga hias ukuran besar
maka lilitkan kawat untuk disambungkan ke ranting pohon. Untuk
bunga hias ukuran kecil gunakan kawat dan bentuk kawat itu
menyerupai ranting. Jangan lupa sisipkan daun di sela-sela ranting
itu.
8. Rapikan kembali bunga agar terlihat cantik, indah, dan menyerupai
bunga yang sesungguhnya. Dalam 1 bunga hias minimal terdapat 10
kuntum bunga mekar.
9. Bunga hias siap dipajang.

Untuk ukuran kecil dapat menghiasi meja atau lemari hias, sedangkan
ukuran besar untuk menghiasi dalam atau luar ruangan.

C. Banyaknya Produk yang Dibuat

13
Kami menaksirkan banyaknya produk yang akan kami buat adalah
sebanyak 50 dalam sehari dengan ukuran 20 ukuran besar dan 30 ukuran
kecil.

Dimana produk yang telah kami buat akan kami pasarkan langsung kepada
customer dan juga melalui perantara toko lain. Jumlah produk yang
dipasarkan di masing-masing toko berbeda-beda sesuai dengan daya beli dan
selera masyarakat daerah itu.

D. Kelangsungan Tersedianya Bahan Baku


Bahan baku adalah faktor yang sangat penting dalam proses pembuatan
produk. Namun ketersediaan bahan baku tidak boleh kurang, juga tidak boleh
banyak berlebih.

Untuk menghindari kelebihan atau kekurangan bahan baku, perusahaan


perlu mengendalikan pemakaian bahan baku.

Bahan untuk pembuatan bunga hias ini tidaklah langka. Krena bahan
tersebut mudah didapatkan dan ada dimana-man dalam jangka panjang.
Misalnya ; di pasar, toko, atau agen plastik. Selain itu bahan-bahan yang kami
gunakan sangat umum dan banyak orang yang mengetahuinya.

E. Peralatan dan Perlengkapan


Peralatan yang diperlukan :
 Gunting
 Lampu minyak
 Pisau kecil
Perlengkapan yang digunakan :
 Korek api
 Box plastik
 Kuas kecil
 Etalase (perlemgkapan di toko)

14
 Pensil
 Penggaris

F. Rencana Bangunan dan Tata Letak

15
Keterangan :
A : Tempat parkir
B : Pajangan bunga hias di luar toko
C : Etalase bunga hias ukuran kecil
D : Etalase bunga hias ukuran besar
E : Kasir
F : Tempat produksi
G : Gudang bahan baku
H : Gudang produk jadi

G. Tenaga Kerja
selain Yuni Aryani selaku pemilik usaha, terdiri dari 6 orang karyawan
yang bekerja. Dimana 3 orang bertugas membuat bunga hias ukuran besar
dan 3 orang membuat bunga hias ukuran kecil walau begitu, mereka tetap
saling bahu membahu.
BAB IV

16
ASPEK KEUANGAN

A. Modal investasi
Modal investasi yaitu bagian dari aktiva tetap, maksudnya aktiva yang
tahan lama yang tidak atau yang secaraa berangsur-angsur habis turut serta
dengan proses produksi atau disebut dengan penyusutan.
Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
Mobil angkutan barang 1 Rp. 85.000.000,- Rp. 85.000.000,-
Bangunan 1 Rp. 80.000.000,- Rp. 80.000.000,-
Etalase 4 Rp. 600.000,- Rp. 2.400.000,-
Gunting 5 Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-
Lampu Minyak 5 Rp. 7.000,- Rp. 35.000,-
Lemari 3 Rp. 600.000,- Rp. 1.800.000,-
Meja 3 Rp. 200.000,- Rp. 600.000,-
Total Rp. 169.885.000,-

B. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap untuk periode tertentu.
Biaya tetap usaha kami selama sehari, yaitu :
Gaji karyawan 6 orang x 100.000 Rp. 600.000,-
Beban penyusutan kendaraan Rp. 90.000,-
Beban penyusutan bangunan Rp. 10.500,-
Biaya penitipan barang Rp. 38.000,-
Biaya air, listrik, telepon Rp. 11.500,-
Total Rp. 750.000,-

Jadi, jumlah biaya tetap kami selama sehari yaitu Rp. 750.000,-
Biaya tetap untuk 20 bunga ukuran besar dari 50 bunga :
2/5 x Rp. 750.000 = Rp. 300.000
Biaya tetap untuk 30 bnga ukuran kecil dari 50 bunga :
3/5 x Rp. 750.000 = Rp. 450.000

C. Biaya tidak tetap

17
Biaya tidak tetap adalah biaya yang jumlahnya berubah sebandingdengan
perubahan volume kegiatan.
Biaya bahan baku Rp.
1.525.000,-
Harga pokok bunga ukuran besar Rp.
38.000,-
Harga pokok bunga ukuran kecil Rp.
26.000,-

D. Titik Pulang Pokok (BEP)


BEP atau titik pulang pokok adalah titik keseimbangan antara jumlah hasil
penjualan dengan biaya produksi. Analisis BEP merupakan pendekatan
perencanaan keuntungan yang berorientasi pada hubungan antara biaya dan
penghasilan produksi.
Analisis BEP
 Bunga ukuran besar
BEP = Biaya tetap bunga besar
Harga jual – Harga pokok

= Rp. 300.000
Rp. 76.000 – Rp. 38.000

= Rp. 300.000
Rp. 38.000

= 7,89 => 8 bunga ukuran besar


 Bunga ukuran kecil
BEP = Biaya tetap bunga kecil
Harga jual – Harga pokok

= Rp. 450.000
Rp. 52.000 – Rp. 26.000

18
= Rp. 450.000
Rp. 26.000

= 17,3 => 18 bunga ukuran kecil


E. Perhitungan Rugi / Laba
Perhitunga rugi / laba merupakan perhitungan tentang penghasilan yang
diperoleh dari kegiatan usaha periode tertentu.
 Bunga ukuran besar
Terjual x Harga jual = 20 x Rp. 76.000
= Rp. 1.520.000
Terjual x Harga pokok= 20 x Rp. 38.000
= Rp. 760.000
Laba = Harga jual – Harga pokok
= Rp. 1.520.000 – Rp. 760.000
= Rp. 760.000

 Bunga ukuran kecil


Terjual x Harga jual = 30 x Rp. 52.000
= Rp. 1.560.000
Terjual x Harga pokok= 30 x Rp. 26.000
= Rp. 780.000
Laba = Harga jual – Harga pokok
= Rp. 1.560.000 – Rp. 780.000
= Rp. 780.000

Laba kotor = Laba uk. besar + Laba uk. kecil


= Rp. 760.000 + Rp. 780.000
= Rp. 1.540.000

19
Laba bersih/hari = Laba kotor – Biaya tetap
= Rp. 1.540.000 – Rp. 750.000
= Rp. 790.000

Laba bersih/bulan = 30 x Rp. 790.000


= Rp. 23.700.000

BAB V
ASPEK SOSIAL EKONOMI

Setiap usaha dijalankan pasti memiliki dampak / manfaat baik bagi produsen
maupun masyarakat sekitar. Dampak tersebut ada yang positif ada pula yang
negatif.

Usaha kami mempunyai manfaat baik bagi beberapa pihas, yaitu :


 Manfaat bagi produsen
 Memperoleh penghasilan dan laba
 Menciptakan produk yang memiliki nilai jual
 Memenuhi kebutuhan masyarakat
 Mengurangi pengangguran

 Manfaat bagi masyarakat sekitar


 Terciptanya lowongan kerja
 Berkurangnya pengangguran
 Kebutuhan masyarakat terpenuhi
 Perekonomian dan pendapatan masyarakat meningkat

Kami bisa mempekerjakan tenaga kerja di lingkungan sekitar tempat produksi,


sehingga penghasilan masyarakat meningkat. Untukprogram pemerintah, kami
dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

20
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bunga hias dari bahan daur ulang adalah usaha home industry yang
terletak di Jl. Gunung agung No. 17B, pekanbaru. Penanggung jawab usaha
ini adalah Yuni Aryani. Kami membuat bunga hias dengan 2 ukuran yaitu
ukuran besar dan ukuran kecil dengan harga jual yaitu :
Ukuran besar Rp. 76.000,-
Ukuran kecil Rp. 52.000,-

Dalam sehari target penjualannya adalah 50 buah, yaitu 20 ukuran besar


dan 30 ukuran kecil.

Kebijakan dalam usaha ini adalah memberikan diskon 15% untuk


pembelian diatas 15 buah dengan berlaku untuk semua ukuran.usaha ini
berlanggana kepada satu agen dalam pemesanan bahan-bahan produksi.
Pemesanan dilakukan setiap hari dan pembayaran dilakukan bersamaan
dengan diterimanya bahan-bahan yang dibeli.

Perhitungan biaya tetap, tidak tetap, titik pulang pokok, dan laba rugi
dilakukan setiap hari agar lebih mudahmghitung dan mencapai titik pulang
pokok.

21
Usaha ini diyakini dapat menghasilkan laba karena target penjualan
melebihi harga BEP nya.

Total laba yang diperoleh dari usaha ini apabila jumlah barang yang dijual
sesuai dengan target penjualan adalah sebesar Rp.790.000,-

B. Saran
Kami menyediakan kotak saran, sehingga customer dapat menyampaikan
kritik dan sarannya.

saran dari customer adalah supaya kami bisa memperluas dan membuka
cabang di daerah lain. Dalam waktu dekat ini kami hanya mampu menitipkan
barang di tempat lain. Satu atau dua tahun ke depan kami mengusahakan
cabang di luar kota.

Keluhan dari customer adalah pengiriman barang kurang on time. Kami


menjelaskan bahwa biasanya keterlambatan pengiriman barang disebabkan
oleh kondisi yang tidak sesuai dengan perkiraan customer. Misalnya cuaca
yang tidak bersahabat, jalan menuju alamat seringkali tidak semulus yang
diperkirakan.

22

Anda mungkin juga menyukai