Anda di halaman 1dari 11

Notulensi

Lokakarya Pengembangan Dan diseminasi Rencana Aksi Pembangunan Desa


Wilayah Perbatasan dan Diseminasi Hasil FGD Penetapan Potensi Desa Silawan
Dan Hasil Studi Kebijakan Pembangunan Desa Wilayah Perbatasan
25- 26 Juni 2018

Kegiatan lokakarya ini dilakukan di aula kantor Desa Silawan selama dua hari di mulai pada pukul
11.00- selesai. Peserta yang hadir berjumlah: 40 orang dengan perincian:
Laki-laki : 25 orang
Perempuan :15 orang
Dengan keterwakilan unsur : staf desa 3 orang, BPD 1 orang, kepala RT 6 orang., CO pemuda 8 orang,
kader 6 orang, kepala dusun 2 orang, masyarakat 14 orang
Keterwakilan peserta yang hadir dari: Pemerintah Desa, Kepala Dusun, RT dan RW, Tokoh Mayarakat ,
kelompok perempuan dan Pemuda CO silawan.

Agenda kegiatan selama dua hari adalah sebagai berikut:


Hari Pertama:
1. Pembukaan
2. Pemaparan dari Ketua CO Silawan Damianus Kali terkait hasil petaan Sosial di dusun
3. Pemaparan dari Konsultan Erwin Stefan Padademang terkait study kebjakan wilayah perbatasan
4. Diskusi panel

Hari Kedua:
1. Penyegaran materi terkait materi yang sudah disampaikan padah hari pertama
2. Diskusi kelompok
3. Pleno Kelompok
4. Kesimpulan
5. Penutup.

HARI PERTAMA.

1. Pembukaan
Dibuka oleh Pendamping Desa: Deonato Moreira dengan agenda pada hari ini adalah :
a. Presentasi pertemuan petaan potesi oleh PEMUDA di dusun-dusun yang mana
pertemuan ini dilakukan di delapan kali dusun di desa Silawan.
b. Presentasi hasil Kajian daerah perbatasan yang mana kita di ajak untuk melihat
potensi-potensi atau hal –hal yang terkait dengan daerah perbatasan mulai dari
berbagai aspek yang akan di pandu oleh konsultan yang telah melakukan kajian.

Tujuan dari pada kegiatan ini adalah :


a. Sebagai pedoman pelaksaanaan kegiatan program dalam merumuskan kegiatan-
kegiatan aksi di desa
b. Membantun pemerintahan desa dalam dengan pikiran dan ide usulan dari komunitas
dalam memperkaya penyusunan RPJMD untuk pembangunan desa lima tahun kedepan

2. Pemaparan dari Ketua CO Silawan Damianus Kali terkait hasil petaan Sosial di dusun

Penyampaian Materi I

Dami :
 CO atau Comunnity Organizer adalah komunitas pemuda binaan CIS Timor di
Desa Silawan. CO sendiri terdiri dari 25 orang yang kemudian berkurang dan
tersisa 19 orang. Tujuan di bentuknya CO adalah untuk mengetahui masalah
yang terjadi di Desa Silawan sesuai dengan pemetaan lokasinya dan menjadi
ajang pembelajaran bagi para anggota.
 CO melakukan pemetaan wilayah menjadi 10 titik yang mana 2 di antara 10 titik
tersebut di gabung sehingga hanya terdapat 8 titik. Para peserta di dalamnya
adalah Aparat Desa, Tokoh Masyarakat, RT, RW, PEMUDA CO Silawan,
Perwakilan Perempuan, dan Para Difabel.
 Hasil yang di dapat dari pemetaan tersebut adalah :
a. Tersedianya Sumber Daya Alam di Desa Silawan seperti perkebunan pribadi
dan ekonomi laut.
b. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang tercermin dari pekerjaan-pekerjaan
para warga yaitu tukang batu, tukang kayu, guru, buruh kasar, ojek, TNI,
POLRI, Staf, dsb.
c. Tersedianya lembaga pemerintahan desa.
d. Tradisi gotong- royong yang masih sangat kuat.
e. Sarana transportasi dan air bersih yang memadai.
f. Tersedianya sarana pendidikan mulai dari tingkat PAUD hingga SMA.
 Masalah-masalah yang muncul di Desa Silawan antara lain:
a. Anak yang mengalami drop out mulai dari tingkat SD hingga SMA.
b. Rendahnya minat orangtua untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.
c. Belum semua tempat dan warga mendapatkan air bersih.
d. Pengolahan pangan lokal yang masih kurang karena kurang tanggapnya
masyarakat.
e. Kurangnya peran dan kesadaran warga.
f. Pemerintah Desa yang belum kuat dalam membina warga serta tidak ada
keseriusan.
g. Rendahnya kesadaran warga.
h. Sempitnya lahan pertanian.
i. Profesi

Sedangkan, masalah-masalah terkait para pemuda di Desa Silawan yaitu:

a. Para pemuda yang belum atau tidka melanjutkan pendidikan ke bangku


perguruan tinggi.
b. Para pemuda belum terlibat langsung dalam kegiatan di Desa Silawan.
c. Para pemuda lebih memilih sesuatu yang instan.
d. Para pemuda belum menumbuhkan kesadaran akan patriotis.
 CO memiliki tujuan di antaranya :
1. Mendukung bagian-bagian seperti pariwisata, kesehatan, dan pertanian.
2. Menjadi pelopor pembangunan di daerah perbatasan.
 Peran CO diantaranya, yaitu :
1. Menjembatani semua pihak baik itu pemerintah dan masyarakat.
2. Melakukan sosialisasi program di perbatasan.
 Adapun beberapa kegiatan yang di rencanakan oleh CO, sebagai berikut:
1. Menjadikan Pantai Mataai sebagai pantai perbatasan yang mana akan
dilakukan pembersihan lingkungan sekitar pantai.
2. Membuat kebun anggur kecil di gereja yang nantinya akan bekerjasama
dengan pihak desa.
3. Mengaktifkan kembali Karangtaruna.
4. Membuat souvenir asli Desa Silawan.

Kegiatan-kegiatan tersebut saat ini sudah di acc oleh pihak Pemerintah Desa dan
saat ini sedang dalam proses penyusunan.

 Kebutuhan-kebutuhan yang terdapat di Desa Silawan antara lain :


1. Ekonomi
a. Pangan Lokal
b. Tenun Ikat Asli Silawan
c. Home Industry
2. Pendidikan
a. Pendidikan Luar Sekolah
b. Beasiswa untuk siswa tidak mampu
c. Pelatihan Tutor PAUD
d. Pembentukan dan pengajaran kader Posyandu
3. Kesehatan
a. Pendidikan dan perilaku bersih dan sehat di pantai
b. Sosialisasi kebersihan dan kesehatan diri
c. Menmbuhkan rasa bela Negara dan patriotism

 Kekuatan, kelemahan, ancaman, kesempatan diantaranya sebaga berikut :


1. Ekonomi
a. Lahan
Kekuatan : Terdapat banyak lahan kering yang belum di garap
Kelemahan : Lahan yang sempit dan tandus
Kesempatan : Dapat digunkan sebagai pangan lokal
Ancaman : Daya saing dari produk lokal tergolong rendah
b. Tenun Ikat
Kekuatan : Terdapat tenun ikat
Kelemahan : Motif yang belum menjadi khas dari Desa Silawan
Kesempatan : Barang yang berkualitas dan harga yang mahal
Ancaman : Regenerasi untuk penenun yang rendah atau sedikit
c. Pariwisata
Kekuatan : Pintu masuk ekonomi Indonesia-Timor Leste yang besar
Kelemahan : Kemampuan dan keterampilan yang masih kurang
Kesempatan : Dapat membuka usaha di bidang pariwisata
Ancaman : Orang luar menjadi lebih berkualitas
2. Pendidikan
a. Pendidikan lanjut
Kekuatan : Ada minat dari anak-anak untuk melanjutkan pendidikan
Kelemahan : Orangtua kurang mendukung anaknya
Kesempatan : Terdapat beasiswa untuk anak yang tidak mampu
3. Kesehatan
a. Hidup Sehat
Kekuatan : Terdapat akses untuk air bersih yang mencukupi
Kelemahan : Kurangnya perilaku hidup sehat
Kesempatan : Posyandu yang rutin
Ancaman : Terserang penyakit seperti diare, malaria, sipilis, dll.
b. Puskesmas
Kekuatan : Terdapat Puskesmas dan tenaga medis
Kelemahan : Kurang kesadaran akan pentingnya hidup sehat
Kesempatan : Terdapat dana ADD untuk kesehatan
Ancaman : Terserang penyakit musiman
4. Keamanan
a. Pos Jaga
Kekuatan : Terdapat pos polisi dan pos perbatasan
Kelemahan : kurangnya rasa bela Negara dan patriotism serta
kurangnya pos kamling
Kesempatan : Anggota TNI dan POLRI yang menyatu dengan
masyarakat
Ancaman : Tingginya ketergantungan terhadap pemerintah

3. Pemaparan dari Konsultan hasil Kajian Wilayah Perbatasan.


Penyampaian Materi II
Oleh Konsultan Erwin Stefan Padademang:
Terdapat 179 desa, dan 11 kecamatan yang berada di daerah perbatasan. Saat ini
program dari Preseiden Jokowi yang mempriotitaskan daerah di Indonesia Timur. Hal ini
dikarenakan IPM daerah timur yang masih rendah atau berada di bawah rata-rata,
penerangan di daerah perbatasan masih berkurang sehingga perlu untuk ditingkatkan.
Selain itu bagian kesehatan dan pendidikan juga perlu di tingkatkan. segi-segi yang
dilihat:
a. Ekonomi
Dari segi ekonomi, kita masih dinomor duakan dikarenakan tidak ada investor yang
mau datang. Alasannya yaitu :
 Keamanan yang masih kurang sehingga investor menjadi ragu-ragu
 Daerah perbatasan belum dipandang sebagai wilayah pertumbuhan
 Orang belum mampu meyakinkan investor untuk berinvestasi di daerah
perbatasan.

Saat ini Desa Silawan berada dalam kategori berkembang dan mendapat dana total
sebesar 1,3 Triliun. Selain itu, semua warga harus menumbuhkan rasa untuk terlibat
khususnya kegiatan MUSREMBANG karena hal tersebut dapat membantu warga dalam
mengawasi program dan menyampaikan aspirasinya.

 Masalah yang terjadi :


1) Kurangnya koordinasi dengan pusat dalam pola pengembangan serta
tidak adanya ruang bagi warga dan kurangnya pengetahuan tentang cara
bermain yang baik.
2) Negara Indonesia sebagai Negara hokum sehingga terdapat banyak
aturan yang harus diikuti.
3) Sumber Daya Manusia yang masih berada pada taraf 67,1% sehingga
perlu untuk dinaikkan.
 Sasaran :
1) Terlaksananya pembangunan pada daerah-daerah tertinggal khususnya
kabupaten Belu.
2) Terpenuhinya standar 70% standar minimum.
3) Terdapat cukup air bersih serta merata cakupannya.
 Arah pembangunan kebijakannya:
1) Percepatan pembangunan perbatasan
2) Pengoptimalan pembangunan
 Pembiayaan Desa:
1) Dengan menggunakan CSR yang mana setiap perusahaan di dekat sebuah
perkampungan harus memberikan dana untuk keperluan sosial sehingga
Desa Silawan pun dapat menjangkaunya.
2) Alokasi dana dari pusat ke desa harus diawasi sehingga perlunya warga
untuk mengikuti MUSREMBANG dan menghidupkan kembali
Karangtaruna karena Karangtaruna merupakan salah satu sarana bagi
pemuda untuk membantu melalui lembaga yang memiliki dasar hukum.
3) Perlunya pengawalan setelah mengikuti MUSREMBANG.
 Hal yang perlu dilakukan yaitu :
1) Mendorong pemerintah daerah dalam penyusunan program kegiatan.
2) Pelayanan untuk peningkatan DAK di perbatasan.
3) Peningkatan atau penambahan Pos Batas terkait keamanan sehingga
investor akan lebih mudah datang.

 Tanggapan:
1. Oleh Bapak Alex Kepala PPL Desa Silawan
Saat ini terdapat 500 hektar lahan tidur yang mana 175 Hektar diantaranya
merupakan lahan yang diolah oleh warga dengan setiap KK biasanya
menggarap 50 are/kk. Saat ini pemerintah memberikan bantuan berupa alat-
alat pertanian yang tinggal digunakan oleh warga. Namun, dalam proses
mengajak masyarakat ternyata masyarakat kurang memiliki kesadaran untuk
mengolah lahannya. Sehingga hal ini menyebabkan pemerintah desa menjadi
kewalahan. Terkait kebun anggur, kami memberikan tantangan bagi para
pemuda yang mana saat ini pemerintah memiliki sebuah program yang
nantinya akan bekerjasama dengan STPDN Malang dalam proses
pengolahannya. Pemerintah nantinya akan menyiapkan alat dan bahan serta
inovasi teknologinya. Yang perlu disiapkan warga hanyalah lahan dan orang
yang mau bekerja.
2. Bapak RT Fransiskus Antoni sekaligus Tokoh Masyarakat
Saat ini memang terdapat banyak lahan tidur baik di daerag gunung maupun
di dataran rendah. Terdapat banyak sekali perubahan yang terjadi khususnya
di bagian profesi yang mana pada zaman dulu profesi warga Desa Silawan
adalah petani namun saat ini profesi mereka menjadi lebih beragam dan
mereka menjadi tidak focus kepada pekerjaan sebelumnya yaitu petani. saya
mengharapkan agar nantinya kita dapat kembali kepada profesi kita
sebelumnya yaitu petani. Terkait alasan mengapa orang tidak bertani salah
satunya adalah Karena sumber air yang kurang serta curah hujan yang tidak
menentu/kurang. Selain itu, alasan mengapa banyak anak putus sekolah atau
tidak mendapat pendidikan tidak semata-mata karena ekonomi keluarga
karena jika dilihat ekonomi kelurag sebernanya cukup hanya saja karena
anak tersebut kurang bertanggungjawab terhadap apa yang sudah ia pilih
dan berhanti sekolah karena urusan pribadi dan hal ini menyebabkan anak
tersebut tidak memberikan contoh yang baik untuk yang lain. Terkait
pariwisata, pemerintah melakukan pembangunan hutan bakau. Kemudian,
terkait cendramata, masalah yang muncul sebenanrnya adalah terkait
tempat untuk menjual cendramata tersebut karena saat ini kita juga tidak
memiliki tempat. Pemuda saat ini sudah menjadi lebih berkembang karena
sudah mendukung program desa dan juga masyarkat.
3. Bapak Silvester Wadan Kepala Dusun Motabenar.
Pariwisata sebenanrya merupakan sebuah program desa yang mana sudah
disiapkan lahannya akan tetapi kurang di dukung oleh masyarakat karena
masyarakat kurang jeli dalam melihat peluang. Diharapkan agar pemerintah
dan CIS TIMOR untuk membantu dalam membuka pola piker masyarakat
serta rasa memiliki memiliki. Akan lebih baik pemerintah memberikan
kewenangan kepada pemuda CO untuk mengolah lahan pariwisata. Akan
tetapi, masalah yang terjadi pada pemuda adalah belum adanya dukungan
dari orangtua, modal usaha yang kurang, manajemen yang kurang dilatih,
serta sifat instan. Terkait pertanian, para petani cenderung menunggu musim
sehingga hasil yang di dapat kurang optimal. Oleh sebab itu, masyarakat
sebaik dibantu terkait pengolahan pertanian yang dilakukan permusim atau
perbulan sehingga penghasilan warga menjadi cukup.

Terkait kebun anggur, nantinya akan di bantu oleh pemerintah. Kemudian terkait lahan
nantinya akan dikosultasikan dengan Bakapak Zet Malelak terkait study bercocok tanam di
daerah yang kering dan terkait lokasi wisata di desa Silawan yang digagas oleh pemuda saat ini
sedang sedang dalam proses perancangan bersama antar CIS Timor dan Pemuda.

Pada hari pertama kegiatan berakhir pada pukul 15.30 waktu indonesia tengah dan dilanjutkan
pada hari kedua keesokan harinya.

HARI KEDUA

Pada hari kedua ini dilakukan diskusi kelompok dimana dibagi dalam empat kelompok untuk
mendiskusikan potensi desa silawan dlam sektor:
1. Ekonomi
2. Pertanian
3. Pendidikan
4. Pariwisata

Dalam Diskusi kelompok ini pemabgian kelompoknya homogen antar kelompok CO pemuda,
masyarakat, Tokoh masyarakat, Pemerintahan desa. Yang didisuksikan adalah :
1. Apa peluang yang ada di desa silawan
2. Hambatan dan tantangan
3. Rencana tindaklnjut atau solusinya

Kelompok pertama EKONOMI dan Pariwisata

Peluang :
 Desa silawan yang merupakan desa pebatasan menjadi titik perhatian pemerintah pusat dalam
pengembagan ekonomi kerakyatan
 Adanya tambahan lapangan kerja bagi warga desa silawan seperti menjadi staf dan petugas di
pos perbatasan Motaain, security , portir barang bagi pelintas dan menjadi petugas lepas
pencatan formulir imigrasi bagi pelintas
 Adanya ekonomi mikro yang berkembang dalam komunitas di perbatasan , Kios dan tokoh-
tokoh
 Kegiatan home industri lain seperti petambak garam dan kegiatan tenun, pengelolaan pangan
lokal dan perikanan
 Potensi Pos Perbatasan , Pantai, Bakau dan tanaman anggur sebagai lokasi wisata daerah
perbatasan.
Tantangan atau hambatan :
 Kurangnya tempat atau wadah dalam mengembangkan potensi ekonomi tersebut, terlebih
khusus dalam pengelolaan pangan lokal dan home industri
 Kapasitas pengembangan managmen kelompok yang masing minim
 Bacaan pasar ekonomi kerakyatan bagi wilayah perbaatas masih lemah di masyarakat
 Potensi ekonomi makro di desa silawan masih dikuasai oleh pendatang.

Solusi:
 Perlunya adanya peningkatan kapasitas kembali kepada kelompok home indsitru kecil di desa
silawan
 Perlu adanya peraturan di desa yang mengatur terkait kelompok ekonomi mikro di masyarakat
 Perlu adanya pelatihan home industri pada bagi pemuda dan kelompok masyarakat yang bisa
mendukung pariwisata
 Ekonomi perbatasan di tingkatkan muklai dari sumber daya manusia dan sampai kepada
produksi berskala kecil demi memenuhi daya saing dengab masyarakat timor leste yang berada
di gari perbatasan.

Kelompok kedua Pertanian

Peluang:
 Pengembangan pertanian anggur dan jambu mente
 Lahan komunitas yang masih kosong untuk diaolah
 Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani ladang atau kebun
Hambatan:
 Banyak lahan tidur yang belum diolah untuk dijadikan lahan pertanian kering sehingga adanya
pengalihan profesi dimasyarakat
 Tidak adanya pengetahuan masyarakat pada cara bercocok tanam pada lahan kering
 Sistin bertani yang bersifat musim
 Lahan pertanian basah seperti sawah sempit bahkan hampir tidak ada
 Managemen pertanian bagia masyarakat masih bersifat pada tanam untuk makan.

Solusi:
 Adanya pengetahuan yang diberikan kepada masyarakat tentang bercocok tanam di lahan
kering
 Pengembangan Anggur sebagai salah satu komoditi di desa silawan yang bisa mendukung
dalam dunia pariwisata
 Perlu adanya pola pikir kominitas dalam hal bertani musiman, dimana tidak saja bertani pada
saat musim hujan

Kelompok Tiga Pendidikan

Peluang
 Desa silawan merupakan desa perbatasan yang mendapat perhatian dari pemerintah daerah
dan pusat, khususnya di dunian pendidikan
 Pengembangan dunia pendidikan mulai dari PAUD sudah digalakan
 Terdapat satu sekolah SLTA, SMP dan 3 SD
 Adanya dukungan dana desa dalam sektor pendidikan

Hambatan:
 Masih adanya pemuda yang putus sekolah dan berpendidikan rendah
 Guru PAUD masih lulusan tingkat SLTA
 Mutu pendidikan masih rendah bila dibandingkan dengan daerah perkotaan

Solusi:
 Perlu adanya peningkatan bagi tenaga pengajar PAUD lewat pelatihan dan pengembangan
kapasitas sumberdaya manusia
 Usulan masyarakat untuk pemerintah desa dan kabupaten adanya pendidikan paket C bagi
mereka yang putus sekolah , minimal menghasilkan pemuda yang berijasah
 Usulan pemuda adanya program satu keluarga satu sarjana
Kelompok ketiga Kesehatan

Peluang:
 Terdapatnya infrastrutur penunjang seperti gendung PUSKESMAS daerah perbatasan yang
bagus
 Adanya tenaga medis di desa silawan mulai dari dokter, perawat dan bidan di desa silawan
 Dukungan dana dan program pemerintah pusat kepada daerah perbatasan yang serius

Hambatan:
 Lemahnya kesadaran masyarakat dalam hidup sehat dan bersih
 Peran kader di desa dan dusun masih minim
 Tenaga medis masih terbatas

Solusi:
 Penyuluhan hidup sehat dan bersih bisa berjalan speanjang waktu lewat kader
 Adanya kampanye reguler terkait hidup sehat dari dusun-ke dusun
 Peningkatan kapasitas para kader
 Penambahan tenaga medis disesuiakan dengan jumlah populasi di desa silawan

Dari diskusi kelompok tersebut ada masukan dan tanggapat dari peserta yang hadir baik itu
masalah dan solusis lain baik yang terkait dengan diskusi maupun diluar diskusi.

 Masalah-masalah yang terjadi di Desa Silawan yaitu yang berhubungan dengan Pemuda:
1) Tidak terdapatnya dana yang cukup untuk kegiatan pemuda di desa
2) Dana ada akan tetapi Karangtaruna tidak bekerja
3) Desa belum mempercayai Karangtaruna karena:
 Pemuda jangan suka melakukan sesuatu secara instan melainkan bekerja
saja terlebih dahulu hingga desa melirik dan memberikan kepercayaan
kepada para pemuda lagi.
 Salah satu tujuan dari karangtaruna adalah mendukung pembangunan desa
sehingga sangat bagus ketika sebuah desa memiliki Karangtaruna
 Pengawalan dibutuhkan sehingga usulan dari desa akan sampai ke pusat
(nantinya akan dibantu oleh pihak CIS dalam proses pembelajaran proses
pengawalan yang baik )

Selaian itu masalah dari para pemuda adalah kurangnya dukungan dari orangtua dan kurangnya
anggaran atau modal. Terkait Karangtaruna, saat ini terdapat LOPO bagi Karangtaruna yang dapat
digunakan untuk keperluan kegiatan.
Terkait MUSREMBANG, sampai dengan saat ini tidak pernah ada hasil yang baik dalam artian program
yang diusulkan tidak sampai ke pusat. Misalnya Karangtaruna juga pernah diusulkan dalam
MUSREMBANG tetapi tidak di acc.

Program Pemerintah Desa kurang sesuai sehingga kurang pro rakyat dan menjadi tidak merata dalam
prosesnya. Selain itu, pembangunan yang terjadi kurang tersentuh oleh masyarakat. Sebagai tambahan,
akan lebih baik jika pemuda memfokuskan pada satu kegiatan (CO menyampaikan ada tiga kegiatan
yang akan dilakukan) karena salah satu masalah yang terjadi saat ini adalah terlalu banyak program yang
dibuat sehingga orang menjadi tidak focus dan kegiatan menjadi tidak berjalan dengan baik. Selain itu,
tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit dan satu kegiatan tersebut dapat menjadi sarana untuk mendapat
kepercayaan masyrakat terkhususnya desa kepada pemuda. Semuanya terjadi karena belum ada
regulasi yang baik dari daerah perbatasan ke pusat.

Saat ini Pemerintah Desa memiliki sebuah event yang mana di kampung Jokowi ( satu kompleks
perumahan bagi warga di daerah perabatasan yang dibangun dengan menggunakan dana pemerintah
pusat ) akan diadakan kegiatan pembuatan gravity. Pemuda sebaiknya diajak untuk ikut terlibat dan
pemuda mau terlibat untuk menjadi panitia.

Pada hari kedeua kegiatan berakhir pada pukul 13.00 waktu indonesia tengah dengan dilanjutkan
dengan makan siang setalah itu bubar.

Anda mungkin juga menyukai