Laporan Bengkel Mekanik Semester 1
Laporan Bengkel Mekanik Semester 1
Kelas/semester : 1B / Semester 1
TAHUN 2012
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil latihan praktek bengkel mekanik semester I Politeknik Negeri Ujung
Pandang
Kelas : 1B LISTRIK
Benar telah melakukan praktek semester 1 di bengkel listrik, jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh
Makassar, 30-2-2012
Penanggung jawab,
BAKHTIAR,ST,MT
ABSTRAK
Kegiatan bengkel mekanik pada semester satu ini telah dilaksanakan selama tiga
minggu, dengan beberapa urutan kerja sebagai wujud dari tujuan yang hendak dicapai,
antara lain menggunakan jangka sorong dengan benar, melakukan kerja bangku,
memasang berbagai ukuran kabel pada terminal secara tepat, dan memasang berbagai
jenis kabel melalui saluran kabel untuk line-up terminal secara tepat.
Rangkaian latihan kerja yang pertama adalah dimulai dari penggunaan jangka
sorong hingga kerja bangku. Penggunaan jangka sorong merupakan hal yang pertama
dilakukan dalam bengkel mekanik. Jangka sorong adalah suatu alat ukur yang
kelebihan dari alat ukur ini sehingga berbeda dari alat ukur lainnya. Jangka sorong
merupakan alat ukur yang akan terus digunakan dalam kegiatan praktik ini, sehingga
sangat penting untuk diketahui dan dipelajari cara penggunaannya yang tepat karena
mengikir, menggergaji dan mengebor. Menitik dan menggores adalah urutan kerja
berikutnya. Tahapan praktik ini merupakan lanjutan tahap penting dimana menitik dan
penggores, seperti penggaris, penyiku atau sebagainya, sehingga garis yang dihasilkan
tidak kabur dan tidak terjadi kesalahan ketepatan ukuran. Tarik alat bantu penggores
dengan menekan agak kuat terhadap benda kerja dengan satu kali tarikan, agar garis yang
Urutan kerja selajnjutnya dari bengkel mekanik ini adalah pengecapan. Dalam hal
ini, pengecapan pada benda kerja berupa nama dan nim praktikan. Pengecapan biasanya
dilakukan dari kanan ke kiri, sebelum melakukan pemukulan, stam atau cap ditegakkan di
atas benda kerja sehingga bagian bawah stam menyentuh permukaan benda kerja. Yang
perlu diperhatikan, pada saat pemukulan dilakukan sekali saja dengan baik dan benar
agar dihasilkan gambar yang sempurna sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu,
pengecapan sangat penting dilakukan diatas landasan yang halus dan kuat, karena jika
dilakukan diatas landasan yang kasar dan lembek maka benda kerja dapat rusak.
tujuan mengurangi ukuran benda kerja tanpa menggunakan gergaji, baik dari panjang,
lebar, maupun ketebalannya. Selain itu, pengikir juga digunakan sebagai pembersih,
pemerata dan penghalus benda kerja sehingga terlihat lebih licin dan rapi.
Bila tahapan pengikiran telah selesai yaitu memperoleh ukuran benda kerja sesuai
yang diinginkan, maka kerja bangku yang terakhir adalah mengebor. Mengebor dalam
hal ini adalah untuk pemasangan baut. Pada titik-titik tertentu yang mengacu pada ukuran
yang ditentukan, dibuat 6 titik pengeboran, dimana 2 titik menggunakan mata bor 5, 3
titik menggunakan mata bor 4, dan 1 titik menggunakan mata bor 3. Sebagai
penyelesaian dari lubang hasil pengeboran, dilakukan ulir sebanyak 3kali sehingga
terbentuk pola baut untuk baut kecil di dalam lubang tersebut, dan juga countersink untuk
Rangkaian kerja yang kedua dalam bengkel mekanik adalah pemasangan ukuran
kabel pada terminal atau disebut dengan latihan mata itik. Pada rangkaian kerja ini,
pemasangan ujung kawat pada kabel menjadi melingkar menggunakan tang pembulat,
Rangkaian kerja yang terakhir dalam praktek bengkel mekanik adalah lanjutan
dari rangkaian kerja sebelumnya, yaitu latihan pengawatan yang menggunakan wire duct
(mata itik) sebagai pengaman dan menggunakan toleransi agar kabel tidak cepat putus
apabila ada salah satu saluran yang korslet sehingga tidak perlu diadakan pemasangan
baru. Wire duct juga berfungsi sebagai jalur tempat kabel dari terminal lain yang dirasa
aman dan tidak membahayakan. Dari dua rangkaian kerja yang berhubungan ini, secara
tidak langsung menuntut praktikan agar mampu mengupas kabel dengan cara yang baik
yaitu menghindari cacat pada kawat, dan juga memperkenalkan praktikan pada berbagai
pengetahuan dan keterampilan baru kepada praktikan yang sepaket antara otak, mental
dan kerja keras. Pengetahuan yang diperoleh mulai dari apa saja alat yang digunakan
tersebut dilakukan, hingga memperoleh hasil yang diinginkan baik dari tujuan praktik
bengkel itu sendiri, maupun tentang ketelitian, kesabaran, keuletan, ketekunan, dan
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan
limpahan rahmatNya sehingga laporan hasil praktek bengkel listrik ini dapat
Laporan ini berisi tentang segala apa-apa yang berkaitan dengan praktek yang
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak dalam
hal ini instruktur dan rekan lainnya, maka dalam praktek maupun penmbuatan laporan ini
tidak dapat terselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak terkait, hususnya kepada dosen pembinmbing
(instruktur).
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kesalahan,
baik dari isi, penyusunan maupun penulisannya, oleh karena itu, penulis menyampaikan
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan
Penulis,
HALAMAN SAMPUL . . . . . . . . . . . . . . i
LEMBAR PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . ii
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . iv
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . v
DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . vi
BAB I ( PENDAHULUAN) . . . . . . . . . . . 1
BAB VI ( PENUTUP ). . . . . . . . . . . . . 31
LAMPIRAN. . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4.Gergaji . . . . . . . . . . . . . .
Gambar 2.6.Mengetap. . . . . . . . . . . . . .
Gambar 2.7.Countersink . . . . . . . . . . . .
Gambar 4.3.Pengawatan. . . . . . . . . . . . .
11BAB I
PENDAHULUAN
bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyar akat yang memiliki
kebudayaan nasional.
Untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya dengan praktek kali ini yang
berjudul Praktek Bengkel Mekanik Listrik yang bertujuan untuk meningkatkan poten1si
Dalam suatu industri, keterampilan teknik bagi seorang alumni SMU/SMK belum
cukup untuk mendukung kemampuan kerja pada suatu industri. Untuk meningkatkan
keterampilan tersebut banyak hal yang harus dilakukan, salah satunya adalah membekali
Teori yang diperoleh selama perkuliahan jika tidak didukung dengan praktek akan
menjadi kurang efektif dan tidak seimbang. Oleh karena itu, bagi orang yang tertarik
akan ilmu keteknikan akan berusaha mencari tempat untuk menyalurkan kreasinya.
Salah satu lembaga pendidikan yang bergerak dalam bidang keteknikan adalah
Politeknik Negeri Ujung Pandang. Teknik elektro program studi teknik listrik merupakan
professional, sehingga sangat dibutuhkan saat ini dan juga saat yang akan datang.
professional di bidang kelistrikan. Mengingat pentingnya praktek ini, maka secara tidak
langsung mahasiswa dapat mengambil suatu pelajaran yang sangat bermanfaat nantinya
diatas yaitu menciptakan tenaga-tenaga yang ahli dan profesional serta cakap dalam
bidangnya. Selain itu, praktek ini merupakan kegiatan dasar sebelum terjun langsung di
masyarakat luas. Sebagai realisasi hasil latihan praktik yang telah dilakukan, maka
dituangkanlah ke dalam bentuk laporan berupa laporan kegiatan dalam praktek bengkel
mekanik.
1.2. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Pekerja harus waspada pada waktu bekerja karena tidak seorangpun yang akan
celaka atau mesin-mesin dan alat-alat kerja yang rusak tanpa sebab. Oleh karenanya
Mentaati peraturan dan instruksi untuk bekerja dengan persis dan aman,
bertindak dengan baik dan benar serta tepat jika terjadi suatu kecelakaan dan
melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup.
Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan keselamatan pada waktu kita
Ujung sisi yang tajam memotong bagian tubuh yang tidak terlindungi,
Kebersihan
Kecelakaan ini disebabkan oleh ujung-ujung alat potong atau benda kerja yang
tajam.
Pencegahannya:
dan benar,
kerja,
5. lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lainnya,
6. membuat tanda peringatan yang jelas dan nampak dibaca ditempat-tempat yang
8. tidak boleh bergurau/bercanda pada waktu sedang bekerja atau melamun, dan
Jangka sorong merupakan alat ukur yang digunakan oleh praktikan dalam
mengukur benda kerja. Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian 0,1 sampai 0,02 mm.
Jangka sorong memiliki fungsi sebagai alat dengan tingkat ketelitian dan ketepatan
keterampilan praktikan agar dapat membuat goresan pada benda kerja dan membuat
2.6.Stamping
Stamping adalah alat yang digunakan untuk melakukan praktek pengecapan.
2. stamping Angka
2.7.Jangka pegas
Alat ini terdiri dari sepasang kaki dari baja, yang berujung tajam.Yang diatur oleh
sebuah mur dan baut,serta disatukan oleh sebuah pegas bulat pada satu ujung.
Agar hasil kerja dari jangka pegas dapat efektif maka ujung dari kaki-kaki jangka
harus sama tajam dengan ujung dari penitik, dan pada saat penggunaannya jangka harus
Mistar baja merupakan alat yang mampu mengukur panjang suatu benda. Mistar
tersebut terbuat dari baja, sehingga dapat mengukur diatas benda kerja yang keras, juga
sebagai penopan (penahan) jika melakukan goresan pada benda kerja. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan mistar baja adalah besi yang keras, tipis dan mudah
dilenturkan,adapun alasan mengapa dibuat agak lentur adalah agar dapat digunakan untuk
2.9. Kikir
Kikir adalah alat yang terbuat dari baja tempa yang memiliki kandungan karbon
yang tinggi. Kikir sengaja dibuat agak melengkung pada satu sisinya dan dibuat agak
tumpul, dikarenakan cara kerja dari kikir itu sendiri, yaitu tekanan dan keseimbangannya
yang tidak dapat dihindari pada saat kikir sedang bergerak.Pada peraktek ini dalam
mengikir kami disarankan untuk mengunakan dua tahapan dalam mengikir, yaitu pertama
menggunakan kikir yang kasar terlebih dahulu, dan yang kedua menggunakan kikir halus
untuk tahap terahirnya agar lebih rapih. Ada beberapa bentuk-bentuk dari kikir antara lain
kikir bulat, kikir setengah bulat, kikir persegi, kikir segi tiga, dan lain sebagainya.
2.10 Palu
Palu atau martil adalah alat yang dipakai untuk memukul benda kerja, misalnya
paku. Palu terdiri dari duan bagian pokok, yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat dari
baja, plastik, karet, kayu, aluminium, atau tembaga. Sedangkan tangkai umumnya terbuat
dari kayu, ada juga yang terbuat dari logam tetapi tidak banyak.
2.11. Menggergaji
Menggergaji adalah suatu proses pemotongan terhadap benda kerja yang
sebagai tanda agar pada saat menggergaji tidak miring. Praktikan sangat perlu berhati-
hati dalam melakukan penggergajian agar diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.
Gergaji besi digunakan untuk memotong logam. Gergaji besi terdiri dari rangka
yang pada ujungnya terdapat pasak, yang berfungsi sebagai pegangan daun gergaji.
Salah satu pegangannya berulir dan terdapat mur kupu-kupu untuk mengeraskan dan
Daun gergaji dibuat dari baja wolfram. Rangkanya dibuat dari besi dan tangkai
dilapisi karet. Tebal daun gergaji 0,27", lebar 0,5" dan panjangnya berkisar antara 6"
sampai 12". Jumlah gigi tiap inci antara 14 sampai 32, ( gergaji halus bergigi antara 20
2.12. Mengebor
Mengebor adalah proses melubangi lubang kerja dengan menggunakan mesin bor.
Adapun macam-macam bor yang digunakan yaitu bor listrik dan bor tangan. Ukuran-
ukuran mata bor yang digunakan juga bermacam-macam mulai dari 4 mm, 5 mm, 6 mm,
sampai 10 mm.
Dalam melakukan pengeboran sebaiknya menggunakan kacamata pelindung agar
percikan benda kerja yang di bor tidak mengenai mata. Benda kerja sebaiknya diberikan
cairan untuk memudahkan proses pengeboran dan hasilnya memiliki kualitas yang baik.
Sebelum pengeboran terlebih dahulu dilakukan penandaan pada benda kerja dengan
2.13. Mengetap
Mengetap atau mengulir adalah proses membuat uliran pada benda kerja yang
sebelumnya telah dilubangi dengan bor. Tujuan dari pengetapan ini adalah agar lubang
yang ada dipasangkan baut. Tahap-tahap dalam pengetapan yaitu menggunakan alat ulir
2.14. Countersink
Countersink adalah alat yang digunakan untuk membuat tempat sekrup / baut.
Countersink dilakukan pada benda kerja yang telah dilubangi dengan menggunakan bor.
Tujuan dari countersink yaitu untuk menghilangkan ketajaman pada lubang yang telah di
bor. Dengan countersink maka ujung dari sekrup tersebut rata dengan lubang pada
bidang. Countersink juga dilakukan dengan cara pengeboran tetapi countersinknya tidak
sampai menembus benda kerja. Countersink yang digunakan dalam praktek ini yaitu
countersink 90 derajat.
2.15.Siku
Siku adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sudut-sudut 90 pada benda
16.1. Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutarkan suatu benda kerja (mur)
17.1. Tang
Tang adalah alat yang digunakan untuk mengupas kulit kabel yang disebut
dengan tang pemotong. Tang kombinasi adalah tang yang digunakan untuk
meluruskan kabel yang akan digunakan pada ragum. Serta tang pembulat adalah
Ada beberapa macam jenis kabel yang digunakan dalam praktek bengkel mekanik
khususnya dalam proses pengerjaan latihan kedua yaitu mata itik dan latihan terakhir
yaitu pengawatan. Jenis-jenis kabel yang digunakan adalah jenis kabel NYAF dan NYA.
Jenis kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel
udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum
dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Dan jenis kabel NYAF
merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC.
Wire duct adalah alat yang mengatur kawat di lemari, sehingga lebih mudah
untuk mengganti atau menambah kabel dan komponen. Dengan adanya wire duct ini para
Para praktikan juga dapat mengetahui dengan cepat bila ada kesalahan dalam penyusunan
Latihan ketiga dalam bengkel mekanik adalah latihan pengawatan. Saat latihan
pengawatan praktikan akan memperoleh salah satu jenis alat yang bernama terminal.
Fungsi dari terminal adalah untuk memasangkan kabel yang telah dikupas ujungnya
terlebih dahulu. Ujung kabel yang telah dikupas dimasukkan dan dirapatkan dengan mur
LANGKAH KERJA
4.1. Profil U
Setelah proses penggergajian selesai maka sisi luar profil U tadi kita bersihkan
dengan cara mengikirnya dan juga setiap sudut profil U ini kita kikir sehingga
bersihkan benda kerja dengan cairan ( CUS04 ) pada permukaan yang akan
ditandai,
gunakan penggaris baja untuk penandaan garis, dan untuk garis radius gunakan
lingkaran,
siapkan mesin bor, cekam benda kerja dengan ragum tangan. Lakukan
ketajaman,
hubungkan lubang yang telah di bor secara bertahap dengan gergaji dan kikir,
awal penggergajian dengan kikir segitiga, jaraknya sekitar 3 mm, harus lurus dan
kikir,
Setelah mengerjakan praktek profil U, maka kita akan mengetahui proses kerja
Latihan 1 :
Ambil kawat yang tersedia ( NYA 1,5 mm ) kemudian kupas ujungnya
sekitar 10 mm. setelah itu pulir ujung kabel yang telah dikupas dengan
setelah kabel 1,5 selesai dipasang semua, lalu pasangan kabel ( NYA
Latihan 2 :
membuat siku yang bervariasi dari setiap kabel sesuai dengan gambar.
Latihan 3 :
- Tahap berikutnya membuat kabel siku, tapi posisi sikunya
menhadap keatas,
setelah selesai rapikan pekerjaan dan pasang baut pada mur yang
4.3. Pengawatan
ukuran. Sambung kabel yang ada pada terminal sesuai ukuran kabel atau
GAMBAR RANGKAIAN
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan selesainya penulisan ini laporan ini dapat kami simpulkan hal-hal selama
Praktikan lebih kreatif, disiplin, dan dapat berpikir kritis dalam melakukan dan
praktikan dapat menerapkan materi yang diberikan berupa teori, yang praktikan
pengalaman,
pada pengalaman kerja praktek sangat berarti dan besar manfaatnya, khususnya
pada praktikan karena dapat membantu atau membuka pola pikir praktikan untuk
dengan adanya penulisan laporan ini praktikan lebih banyak memperoleh teori
dan praktek dari berbagai jenis kegiatan yang telah praktikan lakukan,juga
Selama praktek praktikan banyak mendapat pengalaman dan manfaat yang sangat
berarti.Namun manfaat tersebut belum cukup untuk dijadikan pedoman. Karena penulis
Praktikan harus bekerja sesuai dengan tata tertib bengkel mekanik dan
sama dan komunikasi yang jelas dan benar dengan peserta praktek, agar hasil
praktek dapat terselesaikan sesuai dengan yang diinginkan, semoga kedua belah
pihak mendapatkan hasil yang positif dengan diadakannya praktek kali ini, dan
penulis juga menyarankan agar lebih banyak memberi teori pada peserta praktek
agar dalam pelaksanaan nantinya tidak terjadi kekeliruan pada peserta praktek dan
dapat memperoleh hasil yang lebih baik dari kakak-kakaknya yang telah
pendidikan baik pada masa sekarang atau berguna menjadi jembatan untuk
Penulis merasa cukup sekian, terima kasih kepada semua pihak yang memberi
saran dan kritik sehingga laporan Praktek bengkel mekanik ini dapat terselesaikan.
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
PEMELIHARAAN
BAB VIII
LAMPIRAN
Dalam bab ini penulis akan memberikan gambar alat dan bahan yang ada pada bab II,
serta gambar hasil praktek bengkel mekanik yang dilaksanakan selama tiga minggu.
(Gambar 2.9.Kikir)
(Gambar 2.10 Palu)
Praktek 1 :
( Gambar profil U)