Anda di halaman 1dari 2

PURWAKARTA, 

HarianBernas.com - Tangan dan kaki tidak


sempurna? Lalu apa yang dapat ia lakukan untuk memecahkan rekor
dunia? Bukankah ia pasti mengalami banyak kesulitan untuk menjadi
pemecah rekor dunia?
Mulyana adalah seorang atlet renang tingkat dunia. Tahun 2014 lalu
pada ajang Asian Paralympic Games di Incheon, Korea Selatan,
Mulyana meraih medali emas. Tak hanya itu, Mulyana juga
memecahkan rekor dunia cabang renang Paralympic nomor 50 meter
gaya kupu-kupu putra. Mulyana lahir dari sebuah keluarga sederhana.
Ayah Mulyana petani dan petambak ikan di Waduk Jatiluhur. Sejak kecil
Mulyana sudah terlatih untuk selalu berjuang bagi hidupnya. Mulyana
bahkan tidak tamat sekolah dasar. Ia sempat hidup menggelandang
bahkan jadi pengemis. Kegiatannya sehari-hari adalah memberi makan
kambing, ayam, dan ikan. Walau tidak punya lengan kanan dan kaki-
kaki yang tidak sempurna, semua kegiatan sehari-hari dilakukannya
sendiri.
Di usianya yang menginjak akhir pada masa remaja, Mulyana merasa
menemukan panggilan hidupnya. Ia terpanggil untuk menjadi perenang.
Keluarganya kemudian menjual kebun untuk biaya awal bagi Mulyana
untuk mengikuti klub renang. Pengorbanan yang telah dilakukan
keluarga akhirnya membuahkan hasil. Kemampuan renang Mulyana
terus meningkat.
Berbagai prestasi diraih mulai dari tingkat nasional hingga internasional.
Dari sejumlah bonus karena meraih prestasi di cabang renang. Mulyana
akhirnya bisa membeli puluhan hektar kebun. Mulyana berharap kebun-
kebunnya bisa jadi pegangan hidupnya di masa tua. Setelah beberapa
keberhasilan dapat diraihnya, Mulyana pun tidak berpangku tangan. Ia
pun sering memberikan uluran tangan untuk warga di sekitar tempat
tinggalnya.
Untuk selanjutnya, Mulyana akan mewakili Indonesia dalam ajang
Paralympic Games 2016 di Brasil. Atlet kelas dunia yang kini berusia 35
tahun ini berharap ada perhatian terhadap nasib atlet, terutama atlet
penyandang cacat yang biasanya sulit mendapat pekerjaan. "Atlet
penyandang cacat ya, khususnya MPC, ya minimal disetarakan gitu,
minimal setara", ucap Mulyana.
Tangan dan kaki yang tidak sempurna bahkan masih mampu digerakkan
untuk meraih segudang prestasi. Mulyana bahkan mampu tampil
percaya diri walaupun memiliki keterbatasan. Dibalik setiap keterbatasan
pastilah ada kelebihan yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai