Anda di halaman 1dari 5

1.

David Jacobs

Pertama ada David Jacobs, petenis meja disabilitas Indonesia yang meraih perunggu nomor
tunggal putra kelas 10 pada Paralimpiade 2012 di London, Inggris.

Sampai saat ini, David Jacobs tetap menjadi andalan Indonesia dalam turnamen internasional.

Bahkan, David Jacobs yang saat ini duduk di lima besar rangking dunia kelas 10 putra itu
sedang mempersiapkan diri untuk tampil pada Paralimpiade di Tokyo, Jepang, tahun depan.

Salah satu cara David Jacobs mempersiapkan diri menuju Paralimpiade 2020 dengan


mengikuti liga tenis meja di Spanyol.

Dalam menjalani kompetisi itu, David Jacobs bergabung dengan klub tenis meja Club Natacio
Sabadell, Spanyol.
2. Ni Nengah Widiasih

Ni Nengah Widiasih atau yang akrab disapa Widi merupakan salah satu atlet disabilitas
perempuan yang berkompetisi di cabang olahraga angkat berat.

Sebenarnya, Widi terlahir normal. Tapi sakit demam yang dideritanya saat kecil, membuat
kedua kakinya menjadi lemas dan tak dapat berjalan lagi.

Keterbatasan ini tidak membuatnya malu. Justru ini menjadi pelecut dirinya untuk menjadi
orang berprestasi.

Pada akhirnya, ia mengikuti ASEAN Para Games 2017 di Malaysia dan meraih medali perak.

Tak hanya itu, ia juga menjadi langganan untuk mendapatkan medali emas di kejuaraan atlet
difabel wilayah Solo dan Bali.

Prestasi terbaiknya adalah menjadi peraih medali perunggu di Paralympic Rio de Janeiro
2016.
3. Eman Sulaeman

Kemudian ada, Eman Sulaeman, lelaki yang lahir di sebuah keluarga petani yang sederhana di
Desa Tegal Sari, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. 

Tendangan kiper satu kaki, Eman Sulaeman, sudah mendunia. Eman pun dikukuhkan menjadi
kiper yang terbaik dalam ajang Street Soccer Homeless World Cup 2016 di Glasgow,
Skotlandia.

Pada saat pertandingan, Eman bersama tim street soccer Indonesia lolos hingga babak
perempat final.

Ia melewati pertandingan melawan Meksiko, India, Argentina, Kamboja dan Burkina Faso.
Tim Indonesia lolos dengan posisi runner-up.

Langkah tim Indonesia terjegal saat melawan Meksiko di perempat final. Indonesia
menduduki peringkat ketujuh setelah melawan Hungaria, dan Eman ditetapkan sebagai kiper
terbaik dalam ajang tersebut.
4. Muhammad Fadli

Atlet disabilitas berprestasi keempat yakni pembalap paracyling andalan Indonesia,


Muhammad Fadli, yang sukses meraih medali emas dan perak di Asian Track Championship
(ATC) 2019.

Medali emas didapat M. Fadli dari nomor meter individual pursuit putra klasifikasi C4-C5.

Bertanding di Jakarta Internasional Velodrome (JIV), Rawamangun, Jakarta Timur, mantan


pembalap motor nasional itu menjadi yang tercepat usai mencatatkan waktu 4 menit 59,601
detik.

Hasil itu melanjutkan sukses M. Fadli setelah sebelumnya merah medali emas Asian Para
Games 2019.

Sementara, medali perak diraih M. Fadli di nomor team sprint 750 meter C1-C5.

Prestasi itu seakan membuktikan bahwa transisi karier M. Fadli dari seorang pembalap motor
profesional, menjadi pembalap sepeda disabilitas membuahkan hasil.

Perjuangannya memulihkan trauma pascakecelakaan horor di Sirkuit Sentul, Bogor, 2015 lalu
tidak sia-sia.

Setelah amputasi kaki kiri dari lutut hingga telapak, Fadli terbukti tetap bisa
mempersembahkan prestasi bagi Indonesia.
5. Jendi Pangabean

Terakhir Jendi Pangabean, atlet disabilitas satu ini memiliki kisah yang cukup menyayat hati.
Pada awalnya, ia terlahir dengan kondisi fisik sempurna.

Namun, pada umur 12 tahun, ia mengalami kecelakaan dan harus merelakan kakinya untuk
diamputasi.

Hal yang begitu berat ini tidak menjadikannya patah semangat. Melainkan ia terus berlatih
renang dengan satu kakinya.

Karena semangat itu, ia berhasil meraih prestasi di berbagai kejuaraan. Pada 2012, ia
mengikuti Pekan Paralimpik Nasional XIV di Riau dan mendapat 2 emas, 1 perak, serta 1
perunggu.

Kemudian pada 2013, ia berkontribusi di ASEAN Para Games Myanmar dan berhasil
mendapatkan 2 emas dan 1 perak.

Pada saat, ASEAN Para Games 2017 di Malaysia, ia mendapatkan medali emas di renang
nomor 200 meter dengan catatan waktu 2 menit 33,37 detik.

Anda mungkin juga menyukai