Mediatataruang – Green building atau bangunan ramah lingkungan menjadi salah satu topik yang banyak diangkat
sejak beberapa tahun lalu. Topik ini berkaitan dengan pembangunan rumah, apartemen, kantor, ruko, dan gedung
lainnya yang berkonsep ramah lingkungan. Hal ini juga sering dikatakan penting untuk masa depan, namun belum
dipahami oleh masyarakat kebanyakan.
Seperti apa itu bangunan yang ramah lingkungan? Apa pentingnya menerapkan konsep tersebut pada hunian?
Bagaimana perkembangan penerapannya? Banyak sekali pertanyaan dasar mengenai green building. Penjelasan
umum yang seharusnya disosialisasikan agar bisa dipahami bersama oleh masyarakat.
Pasalnya, ketika berbicara tentang green building, kita akan disuguhkan gambar atau arsitektur gedung mewah yang
tampak mahal dan asri. Fasilitasnya berisi teknologi canggih, dekorasi terkini yang ramah lingkungan, dan segala
hal yang tampak ‘wah’.
Hal ini menimbulkan persepsi bahwa green building hanya untuk kalangan menengah ke atas. Bangunan yang
dirancang oleh profesional, mengikuti tren terkini, dan dibanderol dengan harga tinggi. Sedangkan masyarakat
menengah dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), lebih memilih rumah bersubsidi atau rumah KPR.
Kebutuhan akan bangunan layak huni pun kini banyak diminati dan mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
Padahal bila memahami tentang konsep green building, bangunan yang layak huni tersebut berkaitan erat dengan
bangunan ramah lingkungan. Sebab konsep rumah idaman identik dengan konsep green building. Berikut
ulasannya :
1. ‘Green Building’, Bangun Kehidupan Untuk Masa Depan
Secara umum, green building merupakan perencanaan bangunan untuk membuat hidup lebih baik dan memenuhi
kebutuhan generasi berikutnya. Khususnya yang berkaitan dengan kelestarian alam, kesehatan, dan juga sosial.
Anda pasti sudah bisa merasakan bahwa kerusakan alam sudah terjadi di berbagai lini kehidupan dan memicu
beragam bencana. Sejumlah masyarakat pun gencar menyuarakan perbaikan dan keseimbangan lingkungan. Satu di
antara program tersebut ialah konsep green building yang menyasar pembangunan gedung, rumah, apartemen,
perkantoran, dan sebagainya.
Efisiensi Air
Manusia tak bisa hidup tanpa air itu adalah kebenaran, sementara pasokan air bersih masih jadi polemik tersendiri.
Untuk itu konsep green building juga memerhatikan efisiensi penggunaan air. Termasuk cara mendapatkan air dan
pengelolaannya yang ramah lingkungan. Misalnya untuk mendapatkan air bisa dengan tandon air penadah hujan,
sumur resapan, dan sebagainya.
Efisiensi Material
Pembangunan tentu berkaitan dengan material penyusunnya. Hal ini juga ada hubungannya dengan efisiensi desain
struktur. Untuk menerapkan konsep green building sebaiknya memakai material yang sesuai kebutuhan, tidak lebih
dan tidak juga kurang. Patut diingat, semakin banyak material yang dipakai, maka akan semakin memberatkan dana
pembangunan, dampak pada lingkungan, pengeluaran energi dalam konstruksi, dan sebagainya.
Penghematan
Banyak hal yang bisa dihemat bila Anda menerapkan konsep ini untuk hunian. Mulai dari hemat biaya
pembangunan, hemat listrik, hemat air, dan hemat energi. Dampaknya tentu pada keuangan dan pengeluaran
bulanan yang lebih mudah dan ringan.
Dalam penerapannya, konsep green building memang relatif lebih mahal di awal, tapi hemat di hasil dan jangka
panjang. Hal ini sudah dibuktikan dalam sejumlah studi.
Solusi berupa tips dan trik menciptakan hunian sehat dan nyaman memang efektif. Namun, manfaatnya akan
maksimal bila konsep bangunan menerapkan green building.
Jadi, bila ada pertanyaan seberapa penting penerapan konsep green building untuk rakyat Indonesia? Tentu sangat
penting dan penjelasannya mengacu pada pembahasan di atas. (*)