Modul 6 KB 1
Modul 6 KB 1
Disusun oleh:
Diyahwati
Andi Sukainah
Eka Putri
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISTILAH .............................................................................................................. iii
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 5
A. Rasional Dan Deskripsi Singkat ....................................................................................... 5
B. Relevansi ............................................................................................................................. 5
E. Rangkuman .......................................................................................................................... 22
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR ISTILAH
Analisis Bisnis : Seperangkat tugas dan teknik yang digunakan untuk bekerja
sebagai penghubung antara para pemangku kepentingan untuk
memahami struktur, kebijakan, dan operasi dari suatu
organisasi, dan merekomendasikan solusi yang memungkinkan
organisasi untuk mencapai
Barang : Benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain
yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Distributor : Kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat
dibutuhkan).
Produk : Barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan dan dapat
memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.
Jasa : Suatu barang yang tidak berwujud, tetapi dapat memberikan
kepuasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Karakteristik Produk : Suatu pola yang akan menentukan suatu produk layak untuk di
konsumsi atau tidak.
Kewirausahaan : Semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Komersialisasi : Sebuah proses di mana pemasar melakukan produksi skala
penuh, menetapkan harga, membangun jaringan distribusi, dan
membuat rencana promosi akhir untuk memperkenalkan produk
di semua pasar.
Pasar sasaran : Bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk
dimasuki perusahaan kita.
Positioning :Tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu yang bisa
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
iii
iv
PENDAHULUAN
A. Rasional Dan Deskripsi Singkat
Modul ini berisikan tentang materi merencanakan kegiatan usaha
pengolahan, strategi pengembangan produk. Diharapkan dengan
mempelajari modul ini calon guru dapat mengaplikasikan kepada siswanya.
B. Relevansi
Untuk memperlajari materi produk kreatif dan kewirausahaan tidak ada
persyaratan khusus yang harus dimiliki oleh calon guru, namun untuk
mempelajari perencanaan usaha produk olahan hasil pertanian diharapkan
pererta telah memahami prinsip dasar dalam perhitungan laba dan rugi. Materi
ini sangat relevan bagi calon guru untuk diterapkan pada siswa-siswi Sekolah
Menengah Kejuruan, karena dapat dijadikan bekal kemampuan berwirausaha.
Lulusan SMK yang tidak terserap dunia kerja dapat atau mampu
mengaplikasikan di bidang usaha kreatif atau dapat memenuhi kebutuhan rill
DU/DI
C. Petunjuk Belajar
1. Modul Produk kreatif dan kewirausahaan untuk calon guru pada
kuliah PPG dalam jabatan ini terdiri dari 4 kegiatan belajar yaitu
merencanakan kegiatan usaha.
2. Mulailah belajar dengan kompetensi dasar yang pertama dan seterusnya
3. Apabila anda merasa belum berhasil dan atau hasil penilaian tes akhir masih
kurang dari 70, pelajari kembali materi yang merasa masih kurang.
C. Pokok-Pokok Materi
1. Konsep dasar Kewirausahaan
2. Pencarian dan Menyaring Ide Produk
3. Analisis Bisnis
4. Pengembangan Produk
5. Uji Coba dan Seleksi Strategi Pemasaran
D. Uraian Materi
Jaman modern seperti sekarang ini membuat pasar barang dan jasa dibanjiri
oleh banyak produk baik barang maupun jasa. Untuk bisa tampil beda produsen
dituntut untuk dapat kreatif agar mampu menciptakan sesuatu yang baru untuk
ditawarkan kepada para konsumen. Produk baru yang diterima pasar alias laku dijual
dapat memberi nilai plus pada perusahaan atau bahkan bisa memimpin pasar pada
segmen tertentu. Berikut di bawah ini adalah tahapan dalam pengembangan atau
penciptaan produk baru:
1. 2. Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap
dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di kemudian hari menjadi seorang
wirausaha yang berbakat dan berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng
hasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan kewirausahaan
di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
1.3. Wirausaha
1.3.1. Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu enterpreneur yang berarti orang
yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa
harga barang itu akan dijual. Ada beberapa pengertian wirausaha menurut beberapa
pandangan diantaranya adalah :
a. Menurut pandangan seorang Businessman
Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner,
pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak bekerjasama.
b. Menurut pandangan seorang Ekonom
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasi
faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan produksi.
c. Menurut Pandangan seorang Psikolog
Wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan dari dalam untuk mencapai
suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau menampilkan kebebasan dirinya
di luar kekuasaan orang lain.
d. Menurut Pandangan seorang Pemodal
Wirausaha seseorang yang menciptakan kesejahtraan buat orang lain yang
menemukan cara-cara untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan,
dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
e. Menurut Gede Prama
Wirausaha adalah orang-orang yang berani memaksa dirinya untuk menjadi
pelayan bagi orang lain.
Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha adalah seorang pencipta perusahaan dan orang yang selalu melihat
perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan
kesulitan.
a. Ketidakpastian tidak menjamin anda akan memperoleh uang yang cukup untuk
hidup
b. Resiko hilangnya modal/ asset/ investasi anda. Semua hal tentu mengandung
resiko, resiko terbesar yang harus dihadapi seorang wirausahawan adalah
kerugian yang akan menghilangkan investasinya,
c. Kualitas hidup sebelum mapan, wirausahawan harus bekerja 6-12 jam sehari.
Untuk membangun suatu usaha yang besar, tidak cukup hanya modal yang besar,
namun harus diikuti dengan kerja ekstra dan waktu ekstra.
a. Komitmen
Komitmen tinggi seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang wirausaha
yang memiliki komitmen tinggi. Dalam pengertiannya komitmen diartikan sebagai
berpegang teguh. Seseorang memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat pikirannya
tidak pernah lepas dari perusahaannya, ia memiliki sikap yang tegas, dan kosisten.
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau
memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
1. Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen tinggi.
Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Konsisten, tegas, dan fair
Seorang wirausaha dalam memutuskan sesuatu harus konsisten, maksudnya
adalah sesuatu yang diputuskan tidak boleh berubah-ubah.
b. Mercusuar
Dalam hal ini seorang wirausaha harus memiliki kharisma, tidak sekedar
menerangi dari kejauhan, tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan
disampaikan.
10
b. Sikap Jujur
Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu mengatakan sesuatu
sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak
berkhianat, apabila berkata selalu benar, dan apabila berjanji tidak mengingkari.
Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur akan mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat/pelanggan. Sikap jujur merupakan kunci keberhasilan dalam berwirausaha.
Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab dalam diri seorang
wirausaha adalah dengan cara bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan melatih
disiplin diri.
Selain memiliki sikap jujur, seorang wirausaha harus memiliki sikap selalu ingin
maju, wirausaha yang selalu ingin maju adalah seorang wirausahawan yang tidak
11
mudah menyerah, pasrah ataupun tidak mudah putus asa. Wirausaha yang selalu ingin
maju akan mempunyai etos kerja dan semangat yang tinggi berjuang tanpa mengenal
lelah.
Menurut Stepen Covey dalam bukunya First Thing’s First, ada 4 (empat) sisi potensial
yang dimiliki manusia untuk maju, yaitu :
1. Self Awareness atau sikap mawas diri.
2. Couscience: mempertajam suara hati supaya menjadi manusia berkehendak baik
seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup.
3. Creative Imagination: berpikir dan mengarah kedepan untuk memecahkan
masalah dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi yang tepat.
4. Independent Will: pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan
untuk mentransendensi.
Pentingnya sikap jujur dan selalu ingin maju adalah sebagai berikut :
1. Dipercaya oleh masyarakat konsumen.
2. Memiliki rasa percaya diri yang kuat.
3. Memiliki mental yang kuat.
4. Memiliki kesabaran.
5. Selalu tabah.
6. Memiliki disiplin diri.
12
d. Tata aturan disiplin harus disepakati bersama serta dijalankan secara baik dan
konsekuen.
Dalam menerapkan disiplin berwirausaha dalam pola asuh di lingkungan sekolah,
maka perlu dilakukan upaya :
a. Menanamkan berbuat jujur.
b. Menanamkan rasa syukur, berdoa dan bekerja.
c. Menanamkan sikap mau bekerja keras.
d. Menanamkan sikap mental untuk maju berusaha.
e. Menanamkan ketulusan untuk maju bersama.
f. Menanamkan sikap iklas.
g. Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pentingnya disiplin belajar bekerja, berkarya, dan berpartisipasi adalah sebagai berikut:
a. Menhargai usaha secara aktif dan produktif.
b. Suasana yang menyenangkan.
c. Konsep disiplin dapat diterima semua pihak.
d. Adanya hormat-menhormati semua pihak.
e. Meningkatkan prestasi belajar berkarya dan berpartisipasi.
f. Saling menghormati semua pihak.
g. Menciptakan kreatifitas dan produktivitas yang tinggi.
Penanaman disiplin pada diri seorang wirausaha akan memberikan kekuatan. Kekuatan
tersebut antara lain :
a. Menguasai keadaan kehidupan.
b. Mengatasi kegagalan.
c. Membentuk pola berpikir sehat dan logis.
d. Dapat mengontrol sikap dan tingkah laku.
13
1.4.3.Nilai-Nilai Kewirausahaan :
1. Percaya Diri
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
3. Keberanian Mengambil Resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke Masa Depan
6. Keorisinilan : Kreatif dan Inovatif
7. Terdapat 2 (dua) motif seseorang berwirausaha, yaitu Need Based (Kebutuhan) dan
Opportunity Based (Kesempatan)
Proses Kewirausahaan secara umum dilakukan dengan berbagai tahap,
diantaranya :
1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
14
melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan
melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif
atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi
salah satu pilihan yang mungkin diambil.
15
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti
yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas
adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula
menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna
sosial. Dari dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru
tetapi mungkin saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Kreatifitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks, yang menimbulkan
berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan definisi kreativitas yang dikemukakan oleh
banyak ahli merupakan definisi yang saling melengkapi. Sudut pandang para ahli
terhadap kreativitas menjadi dasar perbedaan dari definisi kreativitas. Definisi kreativitas
tergantung pada segi penekanannya, kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat
jenis dimensi sebagai ( Four P’s Creativity), yaitu dimensi person, proses, press dan
product sebagai berikut :
16
17
pun bisa datang dari konsumen yang biasa mengkonsumsi produk perusahaan
maupun produk produsen lain yang serupa. Ide pun bisa dicuri dari produsen lain
yang berkompetisi dengan kita. Ide memang mahal, kerena tidak sedikit perusahaan
yang berani membayar mahal sebuah inovasi baru yang mampu menciptakan
keuntungan besar bagi perusahaan.
3. Analisis Bisnis
Perusahaan melakukan berbagai perkiraan estimasi pada produk tersebut
mulai dari berapa kira-kira biaya investasi yang dibutuhkan, seberapa besar potensi
pasarnya, seberapa besar tingkat penjualannya, dan seberapa banyak laba atau
keuntungan yang mungkin diraih perusahaan. Semua itu sebaiknya dilakukan secara
ilmiah dan tidak hanya dengan kira-kira saja. Berikut adalah contoh analisis usaha
stick rumput laut. Sebagai asumsi bahwa peralatan untuk membuat stick rumput laut
dapat dipakai selama 5 tahun, dengan rincian sebagai berikut:
Peralatan Harga
Wajan Rp. 200,000
Kompor dan gas Rp. 500,000
Wadah Rp. 150,000
Pengaduk Rp. 50,000
Peniris minyak Rp. 1,400,000
Mesin pengemas Rp. 360,000
Mesin giling mie Rp. 350,000
Peralatan tambahan Rp. 100,000
Jumlah Investasi Rp. 3,110,000
18
Biaya Variabel
Keju Rp. 80,000 x 30 = Rp. 2,400,000
Tepung Rp. 150,000 x 30 = Rp. 4,500,000
Bumbu balado Rp. 50,000 x 30 = Rp. 1,500,000
Minyak goreng Rp. 100,000 x 30 = Rp. 3,000,000
Bumbu stik Rp. 95,000 x 30 = Rp. 2,850,000
Telur Rp. 80,000 x 30 = Rp. 2,400,000
Kemasan Rp. 30,000 x 30 = Rp. 900,000
Gas Lpg Rp. 22,000 x 4 = Rp. 88,000
Biaya listrik Rp. 120,000 x 1 = Rp. 120,000
Biaya air Rp. 80,000 x 1 = Rp. 80,000
Biaya tambahan lain Rp. 150,000 x 30 = Rp. 4,500,000
Total Biaya Variabel Rp. 22,338,000
Pada contoh analisa usaha diatas apabila mampu menjual stik rumput laut
dalam jumlah banyak maka akan mendapatkan keuntungan yang besar. Apabila
mampu menjual stik rumput laut sebanyak 105 kemasan dengan harga Rp. 7.500
per kemasan maka bisa mendapatkan untung Rp. 1.185.750 dengan lama balik
modal 3 bulan.
4. Pengembangan Produk
19
Dari ide yang layak untuk maju ke tahap selanjutnya dibuatkan prototip atau
model produk untuk dilakukan uji kelayakan bisnis. Produk diuji coba secara internal
baik dilakukan sendiri maupun dilakukan oleh pihak luar perusahaan yang kompeten
di bidangnya. Dari contoh produk yang dibuat, jika ada yang dirasa buruk produknya
atau akan mengalami kendala produksi di masa depan sebaiknya tidak dilanjutkan
atau dilakukan perbaikan dengan kembali ke tahap-tahap sebelumnya untuk
diperbaiki. Berikut contoh membuat produk sederhana dari bahan dasar rumput laut
STICK RUMPUT LAUT.
Bahan:
1. Tepung terigu 6. Margarin dan garam
2. Tepung kanji 7. Putih telur
3. Rumput laut yang sudah dikukus 8. Baking Powder
4. Bawang putih 9. Air
5. Minyak goreng 10. Pengemas
Alat:
1. Penggilingan Mie 4. Kompor
2. Baskom 5. Pengemas
3. Mixer 6. Sarung tangan
Cara Membuat:
1. Mixer putih telur sampai mengembang
2. Campurkan semua bahan, aduk dan uleni hingga kalis
3. Giling dengan penggilingan mie no1 sampai no 4
4. Potong lembaran adonan sesuai selera
5. Goreng dengan api sedang
6. Siap hidangkan atau dikemas
Sumber: Toko oleh-oleh.com
20
21
serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh
perusahaan untuk memengaruhi pasaran yang menjadi sasaran (M. S. Dagun, 2006).
Menganalisis pasar-produk dan meramalkan perkembangan produk dimasa
mendatang, sangat penting bagi perencanaan bisnis dan pemasaran.Pengambilan
keputusan untuk memasuki pasar produk, cara melayani pasar-produk yang sudah
ada, dan waktu untuk memasuki pasar yang tidak menarik,penting artinya dalam
pemilihan pemasaran strategis. Penganalisisan pasar-produk meliputi kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi pasar-produk baru yang memberikan peluang bagiperusahaan
2. Mengevaluasi pasar-produk yang sudah ada sebagai pedoman strategi
3. Mengamati lingkungan dan meramalkan kecenderungan perubahan pasar-
produk
Dalam pemilihan strategi pemasaran harus memperhatikan faktor situasional
dan persaingan yang harus dihadapi organisasi. Strategi situasi meliputi strategidaur
hidup produk, strategi pasar yang terpecah, strategi global. Dasar analisis berguna
untuk mengklasifikasikan situasi strategi pemasaran pada tahap pengembangan,
pertumbuhan, kematangan, penurunanatau global dari evolusi pasar-produk. Dengan
menggunakan klasifikasi ini, strategi analisisnya harus mempertimbangkan struktur
pasar, segmentasi, analisis industri/pesaing, keunggulan bersaing, penentuan
sasaran, dan penentuan posisi
Produk yang telah lulus uji model prototipe, selanjutnya dilakukan pengujian
pemasaran dengan memilih beberapa sampel pasar yang kurang lebih mewakili
kondisi segmen pasar yang akan dituju oleh produk perusahaan. Lihat bagaimana
reaksi pasar terhadap produk baru tersebut. Jika hasilnya ternyata positif maka
produk tersebut layak untuk lanjutkan ke tahap berikutnya. Sebaliknya apabila
ternyata negatif atau mendapat respon yang buruk dari target pasat terbatas maka
sebaiknya dilakukan evaluasi kembali atau menggugurkan produk. Baik hasil positif
dan negatif sebaiknya dipelajari kelebihan dan kekurangan agar hasil di pasar yang
sesungguhnya dapat dimaksimalkan.
E. Rangkuman
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-
peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan
sumber daya yang mereka kendalikan. Sedangkan tujuan kewirausahaan adalah
Adapun tujuan kewirausahaan adalah: (a) untuk mewujudkan kemampuan dan
kemantapan para wirausaha untuk meng hasilkan kemajuan dan kesejahtraan
masyarakat; (b) untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan
22
23
24