Fakultas Farmasi da Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
ABSTRAK
Alkaloid merupakan senyawa organik yang paling banyak ditemukan, karena
sebagian besar zat alkaloida berasal dari tanaman. Pada umumnya alkaloida memiliki satu buah atom nitrogen atau lebih dengan sifat basa sehingga disebut alkaloid. Alkaloid berfungsi untuk pelindung tanaman dari penyakit, serangan hama, sebagai pengatur perkembangan, dan sebagai basa mineral untuk mengatur keseimbangan ion pada bagian-bagian tanaman, alkaloida yang ditemukan dan dihasilkan oleh tanaman termasuk dalam bagian kelompok metabolit sekunder. Bahan tumbuhan digunakan dalam penelitian ini adalah daun kecubung, daun terung dan daun rimbang. Hasil skrining fitokimia dari Golongan senyawa kimia dari serbuk simplisia daun kecubung (Datura stramonium) adalah golongan Alkaloid, Flavonoid, Saponin, Tanin, dan Triterpenoid/Steroid. Golongan senyawa kimia dari serbuk simplisia daun terung (Solanum melongena L) adalah golongan Flavonoid, Tanin, dan Triterpenoid/Steroid. Golongan senyawa kimia dari hasil serbuk simplisia dari daun rimbang (Solanum torvum Swartz) adalah golongan Flavonoid dan Tanin. Hasil analisa atau identifikasi Kromatografi Lapis Tipis dari . Golongan Alkaloid dari ekstrak etanol daun kecubung (Datura stramonium) memiliki nilai Rf sebelum sinar yaitu Rf1 ; 0,37, Rf2 ; 0,78, Rf3 ; 0,91 ditandai adanya warna kuning dan nilai Rf setelah sinar ultraviolet yaitu Rf1 ; 0,37, Rf2 ; 0,78, Rf3 ; 0,91 berwarna kuning cerah dan nilai Rf dari pereaksi Dragendorff adalah 0, 97 ditandai adanya warna kuning hingga kuning kecoklatan.Golongan Alkaloid dari ekstrak etanol daun terung ( Solanum melongena L) memiliki nilai Rf sebelum sinar yaitu Rf 1;0,26, Rf2; 0,47 ditandai adanya warna kuning dan nilai Rf setelah sinar ultraviolet yaitu Rf 1; 0,26, Rf2; 0,47 berwarna kuning cerah dan nilai Rf dari pereaksi Dragendorff adalah negatif .Golongan Alkaloid dari ekstrak etanol daun rimbang (Solanum torvum Swartz) memiliki nilai Rf sebelum sinar yaitu Rf 1 ;0,06, Rf2 ;0,8, Rf3 ;0,97 ditandai adanya warna kuning dan nilai Rf setelah sinar ultraviolet yait Rf 1 ; 0,06, Rf2 ; 0,8, Rf3 ; 0,97 Rf berwarna kuning kecoklatan dan nilai Rf dari pereaksi Dragendorff adalah negatif.
Kata Kunci : Alkaloida, Kecubung, Daun terung, Daun rimbang, Kromatografi
Lapis Tipis (Klt) PENDAHULUAN penarik serangga, alkaloid yang tersebar luas didunia tumbuhan 1.1 Latar belakang terdapat dalam tumbuhan sebagai Alkaloid merupakan senyawa garam organik dimana alkaloid organik yang paling banyak diperoleh dengan mengekstraksi bahan ditemukan, karena sebagian besar zat tumbuhan memakai air yang alkaloida berasal dari tanaman. Pada diasamkan dan dilarutkan sebagai umumnya alkaloida memiliki satu garam (Hanani, 2016). buah atom nitrogen atau lebih dengan Hampir semua alkaloid yang sifat basa sehingga disebut alkaloid. ditemukan dalam mempunyai Alkaloid berfungsi untuk pelindung keaktifan biologis tertentu, ada yang tanaman dari penyakit, serangan hama, sangat beracun tetapi ada pula yang sebagai pengatur perkembangan, dan sangat berguna dalam pengobatan sebagai basa mineral untuk mengatur misalnya kuinin, morfin dan strikhnin keseimbangan ion pada bagian-bagian merupakan alkaloida yang terkenal dan tanaman, alkaloida yang ditemukan mempunyai efek fisiologis dan dan dihasilkan oleh tanaman termasuk psikologis. Alkaloida dapat ditemukan dalam bagian kelompok metabolit dalam berbagai tumbuhan yang sekunder (Trevor, 2000) umumnya ditemukan didalam kadar Keberadaan alkaloid umumnya yang kecil dan harus dipisahkan dari terkonsentrasi pada jumlah yang tinggi campuran senyawa yang rumit yang pada bagian tanaman tertentu seperti berasal daritumbuhan (Robinson, akar, biji, buah, daun, dan di kulit 1995). batang. Beberapa jenis tanaman Pada tanaman Solanaceae mengandung bahan-bahan yang mengandung alkaloida yang terkenal berkhasiat obat tidak ada batasan yang dengan nama atropine, hiosiamin, dan jelas sehingga pemanfaatan tanaman skopolamin karena sifat racun keras obat perlu hati-hati agar tidak dari alkaloid maka pada umumnya berakibat fatal bagi yang terbatas pada pemakaian luar saja menggunakan (Kardinan dan Taryono, disamping itu juga terdapat hiosin 2004). (Hanani, 2016). Tanaman Solanaceae Alkaloid memiliki beberapa merupakan suku terung-terungan yang sifat yaitu berbentuk kristal yang tersebar di daerah beriklim subtropis halus, memiliki rasa pahit dan asam dan tropis, anggota Solanaceae serta alkaloid yang bebas bersifat basa. memiliki nilai ekonomi yang tinggi Senyawa aktif dalam tanaman yang sebagai buah dan sayur, tanaman hias, bersifat racun bagi manusia tetapi serta sebagai obat misalnya tomat, dapat digunakan sebagai obat adalah terong, kentang, dan cabai. Tanaman alkaloid sehingga digunakan secara Solanaceae di dunia terdiri dari 98 luas dalam bidang pengobatan, dengan genus yang beranggotakan 2,715 alkaloid dapat digunakan sebagai spesies, di pulau Jawa terdiri dari 18 pengatur tumbuh atau penghalau atau genus yang meliputi 65 spesies dan di jawa Timur Solanaceae terdiri dari 13 1.3 Tujuan penelitian genus yang meliputi 29 spesies (sigh, Tujuan dari penelitian ini adalah 2010). 1. Untuk mengetahui adanya golongan Dalam family ini terdapat salah alkaloid pada daun kecubung satu bahan makanan pokok yang (Datura stramonium L), daun paling penting yaitu kentang serta terung (Solanum melongena L) dan banyak tanaman toksik diketahui daun rimbang (Solanum torvum memiliki bahan yang sangat aktif. Swartz) Tanaman obat yang penting dari 2. Untuk mengetahui hasil analisis family ini adalah yang menghasilkan kromatografi lapis tipis dari alkaloid dengan kerja spasmolitik dan alkaloid yang terdapat pada daun antikolinergik yaitu atropine, Senyawa kecubung (Datura stramonium L), khas family solanaceae adalah alkaloid daun terung (Solanum melongena terutama tropan, nikotin, dan tipe L) dan daun rimbang (Solanum steroid (Heinrich Michael,et al, 2010). torvum Swartz). Berdasarkan uraian diatas, Maka dianggap perlu untuk melakukan 1.4 Manfaat Penelitian pemeriksaan senyawa alkaloid pada Manfaat dari penelitian ini adalah daun beberapa tumbuhan familia 1. Menambah wawasan bagi peneliti Solanaceae yaitu daun kecubung, daun tentang adanya golongan alkaloid terung, dan daun rimbang serta pada daun kecubung (Datura identifikasinya dengan metode stramonium L), daun terung Kromatografi Lapis tipis. (Solanum melongena L), dan daun rimbang (Solanum torvum Swartz). 1.2 Rumusan masalah 2. Menjadi bahan informasi kepada Rumusan masalah pada penelitian ini masyarakat tentang adanya alkaloid adalah pada beberapa tanaman solanaceae. 1. Apakah pada daun kecubung 3. Memberikan informasi kepada (Datura stramonium L), daun peneliti dan mahasiswa/i tentang terung (Solanum melongena L) dan pemeriksaan alkaloid pada daun rimbang (Solanum torvum tanaman solanaceae dengan metode Swartz) terdapat golongan KLT. alkaloid ? 2. Bagaimanakah hasil analisis METODOLOGI PENELITIAN kromatografi lapis tipis dari alkaloid yang terdapat pada daun 3.3.3 Pengolahan Sampel kecubung (Datura stramonium L), Pengolahan sampel dilakukan daun terung (Solanum melongena dengan cara daun kecubung, daun L) dan daun rimbang (Solanum terung dan daun rimbang yang masih torvum Swartz) ? segar, dibersihkan dan ditiriskan, daun dipisahkan dari tulang daunya, dirajang kemudian dikeringkan didalam lemari pengering, daun 3.4.1 Pereaksi Mayer dianggap kering jika daun tersebut Sebanyak 5 g kalium iodida rapuh bila diremas, sampel selanjutnya dilarutkan dalam 10 ml aquadest. diserbukkan dengan menggunakan Kemudian ditambahkan larutan 1,36 g blender dan diayak, serbuk yang merkuri (II) klorida dalam 60 ml air diperoleh disimpan dalam wadah yang suling. Larutkan kemudian dikocok baik dan tertutup rapat pada suhu dan ditambahkan aquadest sampai 100 kamar. ml.
3.3.4 Pembuatan ekstrak sampel 3.4.2 Pereaksi Bouchardat
Pembuatan ekstrak sampel Sebanyak 4 g kalium iodida daun kecubung, daun terung dan daun ditimbang, kemudian dilarutkan dalam rimbang dilakukan secara maserasi 20 ml aquadest, lalu tambah 2 g dengan menggunakan pelarut etanol iodium sambil diaduk sampai larut 96%. kemudian cukupkan aquadest hingga Sebanyak 500 g serbuk daun 100 ml. kecubung, daun terung dan daun rimbang dimasukkan kedalam 3.4.3 Pereaksi Dragendorff masing-masing wadah, ditambahkan Sebanyak 8 g bismuth nitrat 3,75 liter etanol 96% lalu diaduk dilarutkan dalam 20 ml HNO3 secara merata, ditutup dan disimpan kemudian dicampur dengan larutan pada suhu kamar selama 5 hari pada kalium iodida sebanyak 2,72 g dalam tempat yang terlindung dari cahaya, 50 ml aquadest. Campuran dibiarkan diaduk berulang-ulang kemudian sampai memisah secara sempurna. disaring sehingga didapat maserat Ambil larutan jernih dan diencerkan (filtrat 1), penyari kedua pindahkan dengan air secukupnya hingga 100 ml. kedalam bejana tertutup dan dibiarkan 2 hari ditempat sejuk yang terlindung 3.4.4 Pereaksi besi (III) Klorida 1% dari cahaya matahari lalu saring b/v hingga dapat maserat (filtrat 2) Sebanyak 1 g besi (III) klorida kemudian maserat yang diperoleh dilarutkan dalam air suling sampai 100 dipekatkan dengan tekanan rendah ml kemudian disaring (Marjoni, 2016). menggunakan rotary evavorator sehingga diperoleh ekstrak. 3.4.5 Pereaksi Liebermann- Burchard 3.4 Pembuatan Pereaksi yang Campur secara perlahan 5 ml dibutuhkan. asam asetat anhidrida dengan 5 ml Pembuatan larutan pereaksi asam sulfat pekat kemudian pada pemeriksaan alkaloida adalah tambahkan etanol hingga 50 ml. sebagai berikut 3.5 Skrining fitokimia serbuk daun melalui kertas saring kecil berlipat. kecubung, daun terung dan daun Filtrat diencerkan dengan 10 ml air. rimbang Setelah dingin ditambahkan 5 ml Skrining Fitokimia serbuk eter ,dikocok hati-hati, dan didiamkan. simplisia meliputi: Lapisan metanol diambil lalu diuapkan pada suhu 40O C, sisanya dilarutkan 3.5.1 Pemeriksaan alkaloid dalam 5 ml etil asetat, disaring. Filtrat Dalam melakukan pengujian digunakan untuk uji flavonoid dengan terhadap alkaloid dapat dilakukan cara berikut dengan cara seabagai berikut a. Sebanyak 1 ml larutan percobaan Serbuk simplisia (daun diuapkan hingga kering, sisanya kecubung, daun terung dan daun dilarutkan dalan 1-2 ml etanol rimbang) masing-masing ditimbang 96%, lalu ditambahkan 0,5 g sebanyak 0,5 g kemudian ditambahkan serbuk seng dan 2 ml asam klorida 1ml asam klorida 2 N dan 9 ml air 2 N, didiamkan selama 1 menit. suling, dipanaskan diatas penangas air Ditambahkan 10 ml asam klorida selama 2 menit, didinginkan lalu (p), jika dalam waktu 2 sampai 5 disaring. Filtrate yang diperoleh menit terjadi warna merah intensif dipakai untuk tes alkaloid. Diambil menunjukkan adanya flavonoid. tabung reaksi didalamnya dimasukkan b. Sebanyak 1 ml larutan percobaan 0,5 ml filtrate, pada masing-masing diuapkan hingga kering, sisa tabung reaksi dilarutkan dalam 1-2 ml etanol 1. Ditambahkan 2 tetes pereaksi 96%, lalu ditambahkan 0,1 g mayer menghasilkan endapan serbuk magnesium dan 10 ml putih/kuning asam klorida (p), jika terjadi 2. Ditambahkan 2 tetes pereaksi warna merah jingga sampai merah bouchardat menghasilkan endapan ungu menunjukkan adanya coklat hitam. flavonoid (Ditjen POM, 1989). 3. Ditambahkan 2 tetes pereaksi dragendrof menghasilkan endapan 3.5.3 Pemeriksaan saponin merah bata. Serbuk simplisia (daun Alkaloid positif jika terjadi kecubung, daun terung dan daun endapan atau kekeruhan pada dua dari rimbang) masing-masing ditimbang tiga percobaan diatas sebanyak 0,5 g dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml air 3.6.2 Pemeriksaan flavonoid panas, didinginkan, kemudian dikocok Sebanyak 0,5 g masing-masing kuat-kuat selama 10 menit. Jika serbuk simplisia (daun kecubung, daun terbentuk busa setinggi 1-10 cm yang terung dan daun rimbang) yang telah stabil tidak kurang dari 10 menit dan dihaluskan disari dengan 10 ml buih tidak hilang dengan penambahan metanol lalu direfluks selam 10 menit. 1 tetes asam klorida 2 N menunjukkan Kemudian disaring panas-panas adanya saponin (Ditjen POM,1995). 3.5.4 Pemeriksaan tanin 3.6 Analisa Kromatografi dari Sebanyak 0,5 g serbuk sampel menggunakan Kromatografi simplisia (daun kecubung, daun terung Lapis Tipis dan daun rimbang) disari dengan 10 Bahan yang diperlukan untuk uji ml air suling lalu disaring, filtratnya KLT adalah untuk golongan alkaloid diencerkan dengan air suling sampai 1. Fase diam : Silika gel 60 tidak berwarna. Diambil 2 ml larutan F254 dan ditambahkan1-2 tetes pereaksi besi 2. Fase gerak : Kloroform : (III) klorida 1%. Jika terjadi warna Metanol : Ammonium biru kehitaman atau hijau kehitaman hidroksida (85 :15 :1) menunjukkan adanya tanin (Ditjen 3. Larutan deteksi : Reagen POM, 1995). Dragendorff Pengamatan dilakukan pada 3.5.5 Pemeriksaan sinar uv 366 nm tanpa perlakuan dan steroid/triterpenoid sinar tampak setelah perlakuan. Nilai Serbuk simplisia (daun Rf noda dihitung dan warna yang kecubung, daun terung dan daun timbul dicatat. rimbang ) masing-masing ditimbang 1 g dimaserasi dengan 20 ml n-heksan 3.7 Prosedur Penelitian selama 2 jam , disaring. Filtrate 3.7.1 Alat-alat yang digunakan diuapkan dengan cawan penguap dan Penangas air, lempeng KLT, pada sisanya ditambahkan pereaksi penotol mikro, kertas saring, gelas Liebermann-Bouchard melalui dinding ukur, erlemeyer, cawan porselin, cawan. Apalagi terbentuk warna ungu batang pengaduk, corong kaca, tabung atau merah yang berubah menjadi biru reaksi, pipet tetes, chamber, rak ungu atau biru hijau menunjukkan penyimpanan, bejana kromatografi, adanya triterpenoid/steroid (Harborne, alat penyemprot pereaksi atau larutan 1987). deteksi dan lampu ultraviolet.
3.5.6 Pemeriksaan glikosida HASIL DAN PEMBAHASAN
antrakuinon Serbuk simplisia (daun 4.3 Skrining Fitokimia kecubung, daun terung dan daun Penentuan golongan senyawa rimbang) ditimbang sebanyak 1 g kimia serbuk simplisia daun kecubung, kemudian dilarutkan dengan etanol 96 daun terung dan daun rimbang untuk % dikocok 15 menit lalu disaring, mendapatkan informasi golongan filtrat diambil lalu ditambahkan senyawa metabolit sekunder yang ada NaOH(e) 2 N diulangi 3 kali jika didalamnya. Hasil skrining fitokimia terjadi perubahan warna merah serbuk simplisia daun kecubung, daun menunjukkan adanya glikosida terung dan daun rimbang dapat dilihat antrakuinon. pada Tabel 4.1 dan selanjutnya. Tabel 4.1 Hasil skrining fitokimia Flavonoid serbuk simplisia daun kecubung 3 Golongan Saponin - N Parameter Serbuk 4 Golongan Tanin + o simplisi 5 Golongan - a Triterpenopid/stero 1 Golongan + id Alkaloid 6 Golongan - 2 Golongan + Glikosida Flavonoid antrakuinon 3 Golongan Saponin + 4 Golongan Tanin + 5 Golongan + Keterangan Triterpenoid/steroi (+) : mengandung golongan senyawa ; d (-) : tidak mengandung golongan 6 GolonganGlikosid - senyawa a antrakuinon Hasil skrining serbuk simplisia daun kecubung memberikan hasil Tabel 4.2 Hasil skrining fitokimia positif terhadap senyawa golongan serbuk simpplisia daun terung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, N Parameter Serbuk triterpenoid/ steroid kecuali glikosida o simplisi antrakuinon. Hasil skrining serbuk a simplisia daun terung memberikan 1 Golongan - hasil positif terhadap senyawa Alkaloid golongan flavonoid, tanin dan 2 Golongan + triterpenoid/steroid kecuali golongan Flavonoid alkaloid, saponin dan glikosida 3 Golongan Saponin - antrakuinon. 4 Golongan Tanin + Hasil skrining serbuk simplisia 5 Golongan + daun rimbang memberikan hasil Triterpenoid/steroi positif terhadap senyawa golongan d flavonoid dan tanin kecuali senyawa 6 Golongan - golongan alkaloid, triterpenoid/steroid, Glikosida saponin dan glikosida antrakuinon. antrakuinon Golongan alkaloid teridentifikasi pada serbuk simplisia Tabel 4.3 Hasil skrining fitokimia ditandai dengan adanya endapan putih serbuk simplisia daun rimbang atau putih kekuningan setelah N Parameter Serbuk ditambahkan pereaksi Mayer, endapan o simplisi coklat kehitaman setelah ditambahkan a pereaksi Bouchardat dan endapan merah bata setelah ditambahkan 1 Golongan Alkaloid - pereaksi Dragendroff (Endang, H., 2 Golongan + 2016). Triterpenoid/steroid kecubung memberikan hasil positif dengan S S Pe terbentuknya warna hijau biru setelah e e re ditambahkan pereaksi Liebermann- b t ak Burchard (Harborne, 1987). Golongan el e si flavonoid memberikan hasil positif u l Dr ditandai dengan penambahan serbuk m a ag magnesium dengan HCL pekat terjadi s h en warna kuning atau jingga.Uji i s do identifikasi tanin menunjukkan hasil n i rff positif dengan penambahan pereaksi a n FeCl3 terjadi warna biru kehitaman. r a Pada uji saponin memberikan hasil r positif dengan terbentuknya busa u setelah dikocok kuat-kuat selama 10 v menit dan dengan penambahan 1 tetes R R Rf1 HCl 2 N buih/busa tidak hilang. f1 f : Adanya Glikosida antrakuinon dengan : 1 0,3 penambahan NaOH (e) memberikan 0, : 7 hasil positif jika menunjukkan warna 3 0 merah tetapi pada daun kecubung, 7 , daun terung dan daun rimbang tidak 3 terdapat adanya Glikosida antrakuinon. 7 R R Rf2 4.4. Hasil Pemeriksaan golongan f2 f : Alkaloid dengan Kromatografi : 2 0,7 Lapis Tipis 0, : 8 Penentuan nilai Rf dari ekstrak 7 0 tanaman Familia solanaceae yaitu daun 8 , kecubung, daun terung dan daun 7 rimbang untuk golongan alkaloid. 8 Hasil analisa/identifikasi KLT dari R R Rf3 ekstrak daun kecubung, daun terung f3 f : dan daun rimbang dapat dilihat pada : 3 0,9 tabel 4.4 dan selanjutnya. 0, : 1 Tabel 4.4. Hasil nilai Rf dari 9 0 identifikasi ekstrak daun kecubung 1 , 9 1 Ekstrak etanol Tabel 4.5. Hasil nilai Rf dari daun identifikasi ekstrak daun terung etanol Ekstrak daun etanol rimban daun g terung S S P S S P e e er e e er b t e b t e e e a e e a l l k l l k u a si u a si m h d m h d r r s s a s s a i i g i i g n n e n n e a a n a a n r r d r r d o o u rf u rf v f v f R R R R f f - f f - 1 1 1 : 1 : : 0 : 0 , 0 , 0 0 , 2 , 6 0 6 2 6 6 R R R R f f f f 2 2 2 2 : : : : 0 0 0 0 , , , , 8 8 4 4 R R 7 7 f f 3 3 Tabel 4.6. Hasil nilai Rf dari : : identifikasi ekstrak daun rimbang 0 0 Ekstrak , , 9 9 kromatogram dapar dilihat pada 7 7 lampiran 5 dan selanjutnya.
Keterangan ; KESIMPULAN DAN SARAN
1. Rf 1 : hasil dari jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik 5.1 Kesimpulan penotolan per jarak yang ditempuh a. Hasil skrining fitokimia dari oleh pelarut dari titik penotolan 1. Golongan senyawa kimia dari (bercak 1 sebelum sinar dan serbuk simplisia daun kecubung setelah sinar uv). (Datura stramonium) adalah 2. Rf2 : hasil dari jarak yang golongan Alkaloid, Flavonoid, ditempuh oleh senyawa dari titik Saponin, Tanin, dan penotolan per jarak yang ditempuh Triterpenoid/Steroid. oleh pelarut dari titik penotolan 2. Golongan senyawa kimia dari (bercak 2 sebelum sinar dan serbuk simplisia daun terung setelah sinar uv). (Solanum melongena L) adalah 3. Rf3 : hasil dari jarak yang golongan Flavonoid, Tanin, dan ditempuh oleh senyawa dari titik Triterpenoid/Steroid. penotolan per jarak yang ditempuh 3. Golongan senyawa kimia dari hasil oleh pelarut dari titik penotolan serbuk simplisia dari daun rimbang (bercak 3 sebelum sinar dan (Solanum torvum Swartz) adalah setelah sinar uv). golongan Flavonoid dan Tanin. 4. - : tidak terdapat golongan b. Hasil analisa atau identifikasi alkaloid Kromatografi Lapis Tipis dari Analisis golongan alkaloid 1. Golongan Alkaloid dari ekstrak menggunakan KLT dengan fase diam etanol daun kecubung (Datura plat KLT dan fase gerak Kloroform : stramonium) memiliki nilai Rf Methanol : Ammonium hidroksida (85 sebelum sinar yaitu Rf1 ; 0,37, Rf2 ; : 15 : 1) dan sebagai penampak bercak 0,78, Rf3 ; 0,91 ditandai adanya atau reagen yang digunakan adalah warna kuning dan nilai Rf setelah reagen Dragendorff pada Ekstrak sinar ultraviolet yaitu Rf1 ; 0,37, etanol daun kecubung hasilnya Rf2 ; 0,78, Rf3 ; 0,91 berwarna memberikan bercak senyawa alkaloid kuning cerah dan nilai Rf dari berwarna kuning yang lebih dominan pereaksi Dragendorff adalah 0, 97 dan lebih terang dan memiliki jarak ditandai adanya warna kuning antara satu noda dengan noda hingga kuning kecoklatan. lainnya. Pada Ekstrak etanol daun 2. Golongan Alkaloid dari ekstrak terung analisis alkaloid dengan reagen etanol daun terung ( Solanum Drgendorff tidak menghasilkan warna. melongena L) memiliki nilai Rf Pada ekstrak etanol daun rimbang sebelum sinar yaitu Rf1;0,26, Rf2; dengan reagen Dragendorff tidak 0,47 ditandai adanya warna kuning menghasilkan warna. Hasil dan nilai Rf setelah sinar ultraviolet yaitu Rf1; 0,26, Rf2; 0,47 berwarna Bambang. 2002. Tanaman Hias kuning cerah dan nilai Rf dari Berkhasiat Obat. Jakarta : pereaksi Dragendorff adalah negatif Penebar Swadaya. 3. Golongan Alkaloid dari ekstrak etanol daun rimbang (Solanum Ditjen POM. 1989. Materia Medika torvum Swartz) memiliki nilai Rf Indonesia. Jilid V. Jakarta: sebelum sinar yaitu Rf1 ;0,06, Rf2 ; Penerbit Depkes R.I. 0,8, Rf3 ;0,97 ditandai adanya warna kuning dan nilai Rf setelah Ditjen POM, 1995. Materia Medika sinar ultraviolet yait Rf1 ; 0,06, Rf2 ; Indonesia. Jilid VI. Jakarta: 0,8, Rf3 ; 0,97 Rf berwarna Departemen Kesehatan kuning kecoklatan dan nilai Rf dari Republik Indonesia, hal 300- pereaksi Dragendorff adalah 304,306. negatif. Gandjar, I.G., dan Abdul. 2012. 5.2. Saran. Analisis Obat Secara Disarankan untuk peneliti Spektrofotometri dan selanjutnya untuk melakukan analisis Komatografi . Yogyakarta ; KLT pada golongan senyawa yang lain Pustaka Pelajar. Halaman 156- yang terkandung pada Ekstrak etanol 157, 333. daun kecubung (Datura stramonium), Ekstrak etanol daun terung (Solanum Gritter, R.J., Dkk.1991. Pengantar melongena L) dan Ekstrak etanol Kromatografi. Bandung : ITB. daun rimbang (Solanum torvum Swartz). Hanani E, 2016. Analisis Fitokimia. Jakarta : Buku Kedokteran. DAFTAR PUSTAKA Harbone,J.B.2006. Metode fitokimia Arifin Annisas.et.al, 2016. Terung penuntun cara modern ungu (Solanum melongena L] menganalisis tumbuhan edisi ll, sebagai tablet kontrasepsi hisap a.b.k. Bandung : khusus pria dalam mendukung padmawinata,ITB press. KB(keluarga berencana] . tersedia pada http// repository. Hardjono. S, 1996. Sintesis Bahan ipb.ac.id/ bitstream/ handle/ Alam. Yogyakarta : Gajah 123456789 /44233/PKM-GT- Mada University Press. II-IPB-januar-terung%20 ungu %20 sebagai pdf? Sequence: 2, Heinrich Michael, et. al. 2010. diakses pada 17 juni 2011. Farmakognosi dan Fitoterapi. Jakarta : Buku kedokteran. Kardinan, et. al, 2004. Tanaman Obat Penggempur Kanker. Jakarta : Simbala herny,E.I.2009. Analisis Agromedia pustaka. Senyawa Alkaloid Beberapa Jenis Tumbuhan Obat Sebagai Karou ,et..al.2005. Antibacterial Bahan Aktif Fitofarmaka. http// activityof alkaloids from sido moko31.files.word acuta. African journal of press.com/2011/05/gandarusa- Biotechnology.4(12],195-200. 22.pdf. diakses tanggal 26 februari 2012. Madduluri,S. 2013. Invitro evaluation of antibacterial activity of five Sunarjo hendro, 2015. Bertanam 36 indigenous plants extracts Jenis Sayur. Jakarta : penebar against five bacteria pathogens Swadaya. of humans international journal of pharmacy and pharmaceutical sciences,5(4], 679-684.
Marjoni, R. 2016. Dasar-Dasar
Fitokimia untuk Diploma III Farmasi. Jakarta : Trans info media.
Priyanto . J, 2016. Cara Gampang
Usaha dan Bisnis Terong. Depok : villam media.
Robinson, T. 2000. Kandungan
Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung :ITB.
Sastrohamidjojo, H. 1985. Kromatografi . Yogyakarta: Liberty. Halaman 160-162.
Sastrohamidjojo, H. 2016. Sintesis
Bahan Alam. Yogyakarta : Gajah madah university press.
Sigh, G. 2010. Plants systematics an
intreguted approach 3th Editin. USA science publishers.