CJR Mutu
CJR Mutu
Banyak halaman : 15
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini yang dapat saya ambil untuk
mengkonstruksi implementasi manajemen pengendalian mutu di sekolah
menengah atas, baik pada bidang kurikulum maupun pembinaan peserta didik.
Metode penelitian bersifat field research di lima SMAN di Kota Parepare. Hasil
penelitian ini bahwa belum terimplementasi manajemen pengendalian mutu,
pentingnya menyusun standar mutu di SMAN, hambatan implementasi terkait
kebijakan politik, anggaran, sumber daya, dan kesadaran, serta pengendalian mutu
harus dikembangkan di SMA agar tercipta kualitas yang terjamin.
1
D. LATAR BELAKANG
Institusi pendidikan diperhadapkan pada tuntutan kemampuan kompetitif.
Tuntutan tersebut bentuk refleksi survive di tengah masyarakat dalam
memperbaiki mutu pendidikan. SMA urgen dikembangkan dan menjadi
reference pengelolaan pendidikan yang bermutu di era kontemporer. Banyak
aspek menjadi faktor penyebab yang dapat diamati yaitu kemampuan sumber
daya alam (SDM) dalam memenej lembaga, komitmen dan loyalitas tenaga
pengelola pendidikan dalam memajukan sekolah, dana pendidikan, infrastruktur
sekolah, kualitas proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran, sistem informasi
manajemen pendidikan, Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu
pendidikan secara nasional
Pengendalian mutu menjaga kualitas institusi pendidikan dapat
berkembangsecara berkelanjutan sesuai dinamika dan kebutuhan masyarakat.
Pengendalian mutu (quality control) merupakan salah satu fungsi akreditasi
sekolah, sehingga sekolah.
E. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah-masalah yang dapat saya ambil dari jurnal ini adalah karena
terdapat di dalam jurnal tentang pelaksanaan manajemen pengendalian mutu
SMAN di Kota Parepare, hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan
manajemen pengendalian mutu SMAN di Kota Parepare dan implementasi
manajemen pengendalian mutu SMAN yang relevan di Kota Parepare.
F. METODE PENELITIAN
Adapun metode ataupun jenis dari penelitian ini adalah lapangan, yaitu di
SMAN di Kota Parepare sebanyak 5 (lima). Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi di lapangan di semua SMAN, wawancara pihak terkait, studi dokumen
SMAN, triangulasi, lokakarya, dan focus group discussion. Data yang diperoleh
dianalisis dan diujicobakan pada tempat dan waktu yang terbatas, lalu dievaluasi
2
dan diverifikasi melalui FGD, dan disimpulkan. Kesimpulan inilah diverifikasi
dan dianalisis secara berulang-ulang, lalu, sehingga data sampai jenuh dan valid.
G. HASIL PENELITIAN
3
Sasaran pengendalian mutu pendidikan secara operasional ditujukan pada
aspek input pendidikan, proses dan output atau hasil pendidikan. Menurut Djajuli
(dalam Nanang dan Ali (2006: 56) secara substansi pengawasan pendidikan secara
educative adalah: a) pengawasan implementasi kurikulum, pengajaran,
pemahaman guru terhadap kurikulum, penjabaran guru terhadap teknik penilaian,
penjabaran dan penyesuaian kurikulum b) pengawasan kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan menurut Nana Syaodih (2006; 35) bidang pengendalian ditujukan pada
biding utama pendidikan, yaitu kurikulum, bimbingan siswa serta manajemen
pendidikan.
Bidang kurikulum berkaitan dengan perumusan tujuan pendidikan, bahan
ajar, proses pengajaran, serta evaluasi, baik secara keseluruhan program
pendidikan di sekolah maupun untuk setiaop bidang studi. Bidang bimbingan
siswa berkaitan dengan program pembinaan siswa dan bimbingan dan konseling,
sedangkan bidang manajemen berkaitan dengan upaya pengaturan dan
pemanfaatan segala sumber daya dan dana pendidikan yang ada di sekolah.
Bidang ini mencakup manajemen personil, siswa, sarana dan prasarana, fasilitas
pemndidikan biaya dan kerja sama dengana masyarakat atau pihak luar sekolahj.
Ketiga bidang ini mempunyai arah sasaran yang sama, yaitu perkembangan siswa
secara optimal.
Keberhasilan kepala sekolah atau pentgawas dalam pelaksanaan
pengendalian mutu, selain harus melakukannya secara sistematis, juga ada
beberapa pra kondisi yang harus diperhatikan dan dipenuhi oleh sekolah. Kondisi
ini diwujudkan dalam bentuk sikap, komitmen dan pemikiran dari semua unsure
yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Menurut Nanang
Fatah dan Ali (2006; 9) pra kondisi yang harus dipenuhi sekolah, antara lain: a)
Mengubah pola piker sekolah sebagai unit produksi menjadi unit layanan jasa, b)
Memfokuskan perhatian pada proses secara sistematik, c) Menerapkan pola
pemikiran/strattegi jangka panjang, d) Mempunyai komitmen yang kuat pada
mutu, e) Mementingkan pengembangan sumber daya manusia.
4
H. ANALISIS JURNAL
1. KELEBIHAN/KEUNGGULAN PENELITIAN
2. KELEMAHAN PENELITIAN
Parepare
terstruktur.
3. KESIMPULAN
5
yang berkaitan dengan pengaturan sumber daya dan dana pendidikan seperti:
personil, siswa, sarana dan fasilitas, biaya dan kerjasama sekolah dengan masyarakat.