ABSTRAK
Pendahuluan. Breket safir merupakan breket estetis paling baik dengan sifat mekanis
setara breket logam. Perlekatan breket safir bisa terlepas pada kondisi tertentu, sehingga
diperlukan perlekatan ulang. Kekuatan rekat menjadi menurun saat dilakukan perlekatan
ulang. Surface treatment seperti sandblasting, etsa asam hidrofluorik 9% dan
penambahan silane sering dilakukan untuk meningkatkan kekuatan perlekatan ulang.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan zirconia sebagai bahan
sandblasting terhadap kuat rekat geser breket safir rekondisi. Bahan dan cara. Jenis
penelitian ini merupakan eksperimental murni laboratoris mengunakan 27 breket safir
yang terbagi 3 kelompok perlakuan. Kelompok I yaitu sandblasting zirconia + silane,
kelompok II yaitu etsa asam hidrofluorik 9% + silane, dan kelompok III yaitu perlekatan
baru. Indikator pengukuran kuat rekat adalah uji rekat geser dan analisis SEM. Hasil uji
rekat geser dilakukan analisis menggunakan uji one way ANOVA dan LSD. Hasil. Nilai
rerata kuat rekat geser kelompok I sampai III masing-masing 12,97 MPa, 9,26 MPa, dan
10,58 MPa. Hasil uji statistik menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok I dan
II, serta tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok I dan III. Analisis SEM
menunjukkan basis breket yang telah dilakukan sandblasting memiliki mikroporositas
yang berjumlah banyak dan cenderung lebih seragam serta terdapat sisa partikel zirconia.
Pembahasan. Peningkatan mikroporositas dapat meningkatkan mechanical interlocking
antara breket dengan bahan bonding. Sisa partikel zirconia dapat berikatan dengan gugus
fosfat pada silane sehingga meningkatkan afinitas kimia yang dapat meningkatkan
kekuatan perlekatan. Simpulan. Zirconia berpengaruh terhadap kuat rekat geser breket
safir rekondisi dan hasil kuat rekat geser tidak berbeda secara signifikan dengan
perlekatan baru.
Kepustakaan : 13 (1997-2016)
1
SHEAR BOND STRENGTH OF REBONDED SAPPHIRE BRACKET
AFTER SANDBLASTING ZIRCONIA
1
Dental medicine, Jenderal Soedirman University, Purwokerto
2
Department of Ortodontia, Jenderal Soedirman University, Purwokerto
Bibliography : 13 (1997-2016)
2
PENDAHULUAN
Breket safir adalah jenis breket keramik yang memiliki nilai estetis paling
baik dan sifat mekanis yang setara dengan breket logam. Kelebihan lain breket
safir adalah memiliki stabilitas warna yang baik, tidak beracun, tahan terhadap
yang terlalu berat, proses sikat gigi yang terlalu keras atau sengaja dilepas karena
Kuat rekat geser breket safir menurun saat dilakukan perlekatan ulang
agar kuat rekat geser dapat meningkat, contohnya yaitu prosedur sandblasting.3
Sandblasting dilakukan dengan cara menembakkan bahan abrasif pada jarak dan
tekanan tertentu, yang akan membersihkan sisa bahan adhesif dan menghasilkan
namun memiliki sifat getas sehingga mudah pecah. Partikel ini terbukti dapat
inovasi dengan memanfaatkan sumber daya lokal sebagai bahan baku. Salah satu
sumber daya yang dimiliki Indonesia yang cukup potensial adalah zirconia.
3
daerah Bangka dan Kalimantan. 6 Zirconia memiliki kepadatan berkisar 6,42
g/cm3, kekuatan tinggi, ketahanan terhadap fraktur tinggi, kekerasan tinggi, serta
tahan terhadap korosi asam dan basa. Selain sifat-sifat tersebut, zirconia memiliki
gigi tiruan cekat8. Zirconia dapat dimanfaatkan sebagai bahan abrasif, karena
material tambahan untuk memperbaiki sifat mekanis material. 7 Salah satunya ialah
penggunaan zirconia sebagai bahan sandblasting terhadap kuat rekat geser breket
safir rekondisi. Uji scanning electron microscopy (SEM) digunakan untuk menilai
morfologi permukaan setelah dilakukan sandblasting dan uji kuat rekat geser
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah breket safir American
Orthodontics Radiance Plus, gigi premolar pertama rahang atas, lighet cure
adhesive bonding, zirconia, resin akrilik kuring dingin, asam hidrofluorik 9%,
laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design.
4
Jenderal Soedirman. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 27 sampel yang
terbagi dalam tiga kelompok perlakuan. Prosedur penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Pembuatan sampel
disk bur dan bagian servikal ditutupi malam. Gigi ditanam pada akrilik dengan
Gambar 1 berikut.
Pelikel pada email dibersihkan dengan pumice dan air. Lakukan pengetsaan
dengan asam fosfat 37% selama 30 detik, bilas dengan air mengalir selama 10
detik dan keringkan. Bahan bonding diaplikasikan, breket direkatkan pada bagian
bukal gigi dengan jarak slot breket ke tonjol cups 4 mm. Tekan breket dengan
detik, intensitas 1000 mW/cm2. Inkubasi pada larutan saliva buatan, suhu 370C
selama 24 jam.
2. Perlakuan
5
Setelah bahan bonding terpolimerisasi sempurna, debonding breket dari
squeeze, kedua ujung tang menekan pada wing mesial dan distal.
zirconia 25 µm selama 30 detik dengan tekanan 2,3 bar dan sudut 900.
ulang.
permukaan dan mengetahui adanya sisa zirconia pada permukaan basis breket
safir.
4. Prosedur rebonding
Sisa bahan adhesif pada permukaan bukal gigi dibersihkan dengan green
stone bur low speed atau scaler serta dipulas dengan pumice dan air. Permukaan
bonding. Sampel pada cetakan I yang tidak terpasang breket dilapisi vaselin.
Cetakan kedua diletakkan diatas sampel dan resin akrilik dimanipulasi lalu
6
diisikan ke dalam cetakan II. Gambaran cetakan II dapat dilihat pada Gambar 2
berikut.
Breket yang telah terpasang kembali dilakukan uji kuat rekat geser
menggunakan universal testing machine. Hasil yang diperoleh dalam bentuk load
atau gaya geser (F) dalam satuan Newton (N). Data tersebut, dimasukkan dalam
rumus kekuatan geser τ = F/A dengan τ = kekuatan geser (MPa), F = gaya geser
uji Saphiro Wilk dan melihat homogenitas data dengan uji Levene. Selanjutnya
dilakukan uji statistik parametrik berupa One way ANOVA. Uji One way
dilanjutkan analisis Post Hoc Least Significant Difference (LSD) dengan tingkat
kepercayaan 95% (α= 0,05) untuk melihat ada perbedaan yang signifikan antar
kelompok sampel.
HASIL
7
Uji kuat rekat geser menggunakan alat universal testing machine dilakukan
untuk melihat kekuatan perlekatan masing-masing kelompok. Nilai rerata hasil uji
Tabel 1 Rerata dan standar deviasi kuat rekat geser breket safir
Kelompok I Kelompok II Kelompok III
Sandblasting Etsa Asam Hidrofluorik New Bonding
Zirconia (MPa) 9% (MPa) (MPa)
Rerata 12,97 9,26 10,58
SD 3,12 2,92 2,20
Sumber: Data Primer, 2017
Gambaran rerata kuat rekat geser dilihat pada Gambar 3 berikut.
14
12
Kuat Rekat Geser (MPa)
10
8
1; 12.97 Rata-rata
6
3; 10.58
2; 9.26
4
0
Kelompok perlakuan
Gambar 3 Grafik rerata dan standar deviasi kuat rekat geser breket safir
Sumber: Data Primer, 2017
bahwa data terdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Uji normalitas data sapphiro-wilk kuat rekat geser breket safir
Kelompok Saphiro-Wilk
sampel statisti jumlah sampel p
k
I 0,965 8 0,853
Kekuatan
II 0,910 8 0,351
Geser Perlekatan
III 0,914 8 0,386
8
Sumber: Data primer, 2017
kelompok menunjukkan nilai lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Levene test. Hasil uji Levene test menunjukkan Nilai p pada keseluruhan
kelompok memiliki angka sebesar 3,96 atau lebih dari 0,05, sehingga data tersebut
mengetahui perbedaan antar kelompok. Hasil uji dapat dilihat pada Tabel 3
berikut.
Tabel 3 Hasil uji statistik one way ANOVA rerata kuat rekat geser breket safir
Kelompok df Variansi F p
Antar kelompok 2 28,36
3,66 0,043
Dalam kelompok 21 7,73
Sumber: Data Primer, 2017
Hasil uji dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan nilai rerata
kuat rekat geser breket antara kelompok penelitian. Uji post hoc least significant
jika nilai p < 0,05. Hasil uji LSD dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4 Hasil uji statistik LSD rerata kuat rekat geser breket safir
Kelompok I Kelompok II Kelompok III
Kelompok I 0,014* 0,099
Kelompok II 0,014* 0,355
Kelompok III 0,099 0,355
Keterangan: * = berbeda signifikan (p < 0,05)
Sumber: Data Primer, 2017
yaitu 0,014. Kelompok I dan kelompok III tidak memiliki perbedaan signifikan,
9
dengan nilai p yaitu 0,099, dan kelompok III dengan kelompok II tidak
kelompok 1 dan kelompok 2 dengan perbesaran 1000x dan 2000x dilihat pada
(A) (B)
(C)
Gambar 4 Gambaran hasil SEM perbesaran 1000 x. (A) Kelompok I; (B)
Kelompok II; (c) Kelompok III. Tanda ↓ menunjukkan mikropositas,
tanda ↓ menunjukkan sisa bahan adhesif, tanda ↓ menunjukkan sisa
partikel zirconia , dan tanda ↓ menunjukkan bentuk retensi pada
breket baru
Sumber: Data Primer, 2017
10
(A) (B)
(C)
Gambar 5 Gambaran hasil SEM perbesaran 2000 x. (A) Kelompok I; (B)
Kelompok I; (c) Kelompok II. Tanda ↓ menunjukkan mikropositas,
tanda ↓ menunjukkan sisa bahan adhesif, dan tanda ↓ menunjukkan
sisa partikel zirconia
Sumber: Data Primer, 2017
berupa undercut.
DISKUSI
11
1. Analisis kuat rekat geser breket safir rekat ulang
dengan prosedur sandblasting zirconia ditambah silane memiliki kuat rekat geser
seragam. Jumlah mikroporositas yang banyak dengan ukuran yang seragam secara
perlekatan yang terbentuk lebih kuat, dan kuat rekat geser meningkat.
Sisa bahan adhesif pada kelompok I lebih sedikit dibanding kelompok II.
Sandblasting zirconia efektif menghilangkan sisa bahan adhesif pada basis breket.
adhesif dan undercut lebih kuat, sehingga meningkatkan kuat rekat geser ulang.
12
Area disekitar mikroporositas terdapat partikel berwarna putih dengan
berbagai ukuran yang merupakan zirconia yang tertempel pada permukaan basis
zirconia memiliki kapasitas adsorpsi yang besar terhadap gugus fosfat pada
gugus fosfat akan memiliki permukaan yang aktif dan afinitas kimiawi yang
Selain bereaksi dengan partikel zirconia, gugus fungsional pada silane akan
berikatan dengan material organik pada bahan adhesif, dan material anorganik
pada silane dapat berikatan dengan breket safir membentuk ikatan siloxane (Si-O-
Si). Ikatan tersebut akan meningkatkan perlekatan semen resin dengan breket
secara kimiawi, sehingga akan meningkatkan kuat rekat geser pada kelompok I.
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa silane pada prosedur
etsa asam hidrofluorik 9% ditambah silane memiliki rerata kuat rekat geser
terendah. Hal ini karena mikroporositas yang terbentuk lebih sedikit dengan
terbentuk lebih sedikit dengan kekuatan yang kurang stabil, sehingga kekuatan
perlekatan cenderung kurang maksimal. Oleh karena itu, rerata kuat rekat geser
13
Pengetsaan dapat melarutkan debris pada permukaan basis breket, pada
Gambar 5 permukaan basis breket setelah pengetsaan lebih bersih. Hal ini akan
silane dengan bahan adhesif dan breket. Ikatan yang terbentuk berupa ikatan
siloxane (Si-O-Si), yaitu gugus fungsional pada silane berikatan dengan bahan
adhesif dan gugus anorganik berikatan dengan breket. Jadi, meskipun rerata kuat
rekat geser kelompok II terendah, namun masih mencapai standar yang dapat
dan kelompok II. Hasil ini dipengaruhi pola mikroporositas yang terbentuk pada
kelompok 1 lebih banyak dan cenderung seragam, sisa bahan adhesif kelompok 1
lebih sedikit dibanding kelompok 2, dan adanya sisa partikel zirconia yang
tertinggal pada kelompok I, sehingga rerata kuat rekat geser lebih tinggi dibanding
kelompok II.
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kelompok III yaitu perlekatan baru
memiliki nilai rerata lebih tinggi dari kelompok II namun lebih rendah dari
kelompok I. Perlekatan pada breket baru diperoleh melalui ikatan mekanis antara
breket dengan bahan adhesif. Permukaan basis breket pada kelompok III memiliki
interlocking yang adekuat antara breket dan bahan adhesif. Hasilnya diperoleh
perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa prosedur perlekatan ulang
14
dengan metode sandblasting zirconia mampu menghasilkan kekuatan perlekatan
yang tidak jauh berbeda dengan perlekatan baru. Sandblasting dengan zirconia
dapat membersihkan sisa bahan adhesif pada permukaan basis breket sekaligus
meningkatkan kekuatan perlekatan. Oleh karena itu, kuat rekat geser yang
dihasilkan oleh kelompok I setara dengan breket perlekatan baru. Hasil penelitian
menghasilkan kekuatan geser yang tinggi dan setara dengan kekuatan perlekatan
breket baru.2
yang lebih banyak dan bentuk yang cenderung seragam. Hal ini disebabkan
lebih banyak dengan ukuran yang cenderung seragam ini yang menyebabkan
15
Pola mikroporositas pada kelompok II terbentuk dari aktivitas kimiawi,
terbentuk mikroporositas dan terlihat seperti ada struktur yang terbuka. Interaksi
yang tidak larut dan sebagian lainnya melarutkan silika tersebut. Akibatnya,
kelompok lain.
SIMPULAN
1. Kuat rekat geser breket safir rekat ulang dengan prosedur sandblasting
2. Terdapat perbedaan signifikan nilai rerata kuat rekat geser breket safir antara
nilai rerata kuat rekat geser breket safir antara kelompok I dengan kelompok
16
REFERENSI
1. Brantley WA, dan Eliades T. Orthodontic Material-Scientific and Clinical Aspects.
New York : Thieme Stuttgart. 2001.
2. Falkensammer F, Jonke E, Bertl M, Freudentahler J, Bentleon HP. Rebonding
Performance of Different Ceramic Brackets Conditioned with A New Silane
Coupling Agent. Eur J Orthod. 2013; 35 : 103-109.
3. Jena dkk. Physical Properties and Clinical Characteristics of Ceramic Bracket: A
Comprehensive Review. Trends Biomater. 2013; 20 (2).
4. Chetan GB, Muralidhar. Comparative Evaluation Of Four Office Reconditioning
Methods For Orthodontic Stainless Steel Bracket On Shear Bond Strenth: An In
Vitro Study. Essences Dentistry. 2011; 3 : 6-13.
5. Andrade PHR, Reges RV, Lenza MA. Evaluation of Shear Bond Strength of
Different Treatments of Ceramic Bracket Surfaces. Dental Press J Orthod. 2012; 17
(4): 17.el-8
6. Sudjoko D, Triyono. Peningkatan Kualitas Zirkonia Hasil Olahan Pasir Zirkon.
Ganendra. 2008; XI (1) : 11-16.
7. Christache CM, Burlibasa M, Cristache G, Drafta S, Popovici A, Iliescu AA, Zisi S,
Burlibasa L. Zirconia and Its Biomedical Application. Metalurgia International.
2011; 16 (7) : 18-23.
8. Saridag S, Tak O, Alniacik G. Basic Properties and Type of Zirconia : An Overview.
World J Stomatol. 2013; 2 (3) : 40-47.
9. Thompson JY, Stoner BR, Piascik JR, Smith R, Adhesion/ Cementation to Zirconia
and Other Non-Silicate Ceramics: What Are We Now?. Dent Mater. 2011; 27(1):
71-82.
10. Guarita dkk. Effect of Different Surface Treatment for Ceramics Bracket Base On
Bond Strength of Rebonded Brackets. Braz Dent J. 2015; 26 (1) : 61-65.
11. Nishigawa dkk. Various effect of Sandblasting of Dental Restorative Materials. Plos
One Journal. 2016; 1-10.
12. Al Maaitah EF, Alomari S, Alhaija SAA, Safi AA. The Effect of Different Bracet
Base Cleaning Method on Shear Bond Strength of Rebonded Bracketr. J Contemp
Dent Pract. 2013;14 (5) : 866-870.
Alamat koresponden:
Dedeh Pitriani
Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia, 53122
Telepon : 085220424021
Email : dedeh.pitriani@gmail.com
17