Anda di halaman 1dari 104

Nama:Hardiman Sudirman

Nim:1967142023
Angkatan: 2019
Kelas:A
Prodi:Ilmu Administrasi Bisnis
Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Guntur, M.Si

Berikut ini Tugas Manajemen Pemasaran mulai dari Modul 1-13

Tugas Modul 1
1. Kebanyakan perusahaan dewasa ini tidak sepenuhnya berkembang karena
beberapa sebab antara lain:
a. Usia Pemasaran yang masih muda
b. Persaingan dalam pemasaran
c. Hukum kelambanan belajar
d. Hukum cepat lupa

2. Permintaan Tidak Teratur (Permintaan Tidak Teratur)


Menyinkronisasikan Permintaan, mencari jalan untuk mengubah pola
permintaan yang sama tersebut dengan cara penetapan harga yang fleksibel,
promosi dan memberikan insentif- insentif lainnya.
Tugas ini disebut Synchromarketing (Pemasaran Sinkronis).

3. konsep pemasaran mempunyai empat pilar, yaitu:


(a) fokus pasar;
(b) orientasi pelanggan;
(c) pemasaran terpadu; dan
(d) profitabilitas.
Konsep penjualan mengambil perspektif dari dalam ke luar (inside-
out), yang dimulai dengan pabrik, memfokuskan pada produk
perusahaan yang ada dan memerlukan penjualan yang gencar dan
mempromosikan produk untuk menghasilkan keuntungan penjualan.

4. Dasar pemikiran konsep produksi adalah sebagai berikut.


a. Para konsumen menaruh perhatian pada tersedianya produk
dengan harga yangrendah.
b. Para konsumen mengetahui harga-harga dari berbagai mereksaingan.
c. Para konsumen tidak melihat atau memperhatikan perbedaan-
perbedaan yang bukan mengenai harga di dalam suatu jenis
produk sebagai sesuatu yang amatpenting.
d. Tugas organisasi adalah menjaga agar selalu bertambah baiknya
efisiensi produksi, distribusi dan bertambah murahnya harga
sebagai kunci untuk menarik pelanggan dan mempertahankannya
sebagaipelanggan.

5.Kalau Konsep penjualan adalah pendekatan yang lazim diambil oleh perusahaan
terhadap pasar. Konsep penjualan berasumsi bahwa konsumen jika dibiarkan sendiri,
biasanya tidak akan membeli banyak produk maka seharusnya perusahaan melakukan
usaha penjualan dan promosi yang gencar.Sedangkan Konsep pemasaran adalah suatu
filsafat usaha yang muncul untuk menantang konsep terdahulu. Konsep ini meskipun
memiliki sejarah yang panjang, hukum sentralnya belum benar-benar mengkristal
sampai pertengahan 1950-an.

6.Karena keadaan permintaannya negatif,suiatu keadaan pasar dimana sebagian besar


dari pasar tidak menyukai produk dan bahkan mungkin menghindarinya.

7. Philip Kotler memberikan definisi manajemen pemasaran yang sudah disetujui


American Marketing Association pada tahun 1985 sebagaiberikut.

“Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,


perencanaan harga, promosi dan distribusi ide-ide, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan tujuan-tujuan
organisasi”.

8. Pemasaran semakin menarik minat organisasi nonlaba, seperti perguruan


tinggi, rumah sakit, masjid, gereja, dan kelompok kesenian. Perkembangan
ini dapat dilihat dari contohberikut.
a. Perguruan tinggi swasta kebanyakan menghadapi rendahnya pendaftar
dan meningkatnya biaya. Perguruan tinggi swasta dalam
menghadapihal

tersebut menggunakan pemasaran untuk menarik mahasiswa dan dana.


Mereka mengasumsikan pasar sasarannya lebih baik, meningkatkan
kualitas komunikasi dan promosi, serta mencoba lebih tanggap
terhadap kebutuhan dan keinginan mahasiswa.
b. Meningkatnya biaya rumah sakit dan tarif kamar, berakibat banyak
rumah sakit kekosongan pasien sehingga memerlukan pemasaran.
Mereka mengembangkan rencana lini produk, pelayanan gawat darurat,
studi kepuasan konsumen dan kepuasan dokter, serta program iklan dan
kunjungan keperusahaan-perusahaan.
c. Banyaknya kelompok kesenian yang tidak dapat menarik pemirsa yang
cukup besar.
d. Banyak organisasi yang tidak mencari keuntungan, seperti balai
keselamatan, dan Pramuka.
9. Semua kegiatan pemasaran harus berpusat pada pelanggan. Konsumen adalah raja.
Kegiatan pemasaran didasarkan pada premis “membuat apa yang diinginkan pasar”.
Tujuan utama pemasaran adalah untuk menciptakan pelanggan baru dan
mempertahankan pelanggan saat ini. Manajemen pemasaran melakukan tugas
mengubah pelanggan potensial menjadi pelanggan aktual.Ini dimungkinkan melalui
kepuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan mengirimkannya, barang dan
jasa yang sesuai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka, pada waktu yang
tepat dan melalui saluran yang nyaman. yang melaksanakan pemasaran dalam pasar
pelanggan secara formal ialah masyarakat itu sendiri.

10.Agar perusahaan dapat Mengidentifikasi Masalah dan Peluang di Pasar,dapat


menyusun strategi pemasaran yang matang,dapat meningkatkan penjualan,dan
memperkirakan penjualan.
11.  Tahap yang perlu dilalui Bank Indonesia untuk bisa menerbitkan dan
mengedarkan uang Rupiah emisi baru.

1. Perencanaan Pengeluaran Uang Rupiah Baru


Persetujuan rencana pengeluaran uang Rupiah baru dilakukan melalui Rapat Dewan
Gubernur (RDG). Dalam rangka pengeluaran uang Rupiah baru, Bank Indonesia
melakukankajian dengan mempertimbangkan antara lain tingkat pemalsuan, nilai
intrinsik, masa edar suatu pecahan uang, dan/atau kebutuhan masyarakat.

2. Desain dan Spesifikasi Uang


Desain dan spesifikasi uang disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia, sedangkan
pelaksanaan penyusunan desain uang diputuskan oleh Deputi Gubernur Bank
Indonesia bidang pengedaran uang. Pada tahap ini, penyusunan desain uang
dilakukan dengan cara bekerja sama dengan perusahaan pencetakan uang atau
pemasok uang, atau melalui sayembara yang dilakukan oleh Bank Indonesia atau
pihak lain yang ditunjuk.

3. Pencetakan Uang
Desain beserta spesifikasi uang yang telah disetujui Gubernur Bank Indonesia akan
dibuatkan contoh cetak uang oleh perusahaan percetakan uang atau pemasok uang.
Contoh cetak uang berbentuk satu lembar uang kertas dan lembaran utuh atau satu
keping uang logam yang akan menjadi acuan cetak bagi perusahaan percetakan uang
atau pemasok uang. Pada contoh cetak uang tersebut dilengkapi pula dengan uraian
teknis uang yang disetujui Direktur Direktorat Pengedaran Uang.

4. Penerbitan Ketentuan
Setiap pengeluaran uang Rupiah baru didasarkan pada ketentuan berupa Peraturan
Bank Indonesia (PBI) dan Surat Edaran Intern (SE Intern). PBI mengenai
pengeluaran dan pengedaran uang baru tersebut memuat antara lain macam uang,
harga uang, ciri uang dan tanggal berlakunya uang sebagai alat pembayaran yang sah,
sedangkan SE Intern mengatur mengenai tanggal pengeluaran dan pengedaran uang,
pengiriman uang, serta tatacara pembukuan dan pencatatannya.

5. Sosialisasi dan Edukasi Uang Baru


Sebelum uang Rupiah baru dikeluarkan dan diedarkan, Bank Indonesia melakukan
sosialisasi dan edukasi uang baru kepada masyarakat, melalu i konferensi pers,
pelatihan kepada kasir Bank Indonesia, perbankan, dan pihak terkait lainnya,
penyebaran pengumuman dalam bentuk poster, serta penyebaran informasi mengenai
ciri-ciri keaslian uang dalam bentuk leaflet, brosur, VCD, atau bentuk publikasi
lainnya. *
Tugas Modul 2
1.Proses manajemen pemasaran adalah suatu proses yang harus dikerjakan oleh
manajer pemasaran dalam mengelola pemasaran.

2.Proses manajemen pemasaran, meliputi kegiatan


(1) analisis kesempatan pasar;
(2) seleksi pasar;
(3) bauran pemasaran;
(4) mengelola usaha pemasaran; dan
(5) memandang masa depan.

3. Identifikasi kesempatan pasar adalah suatu kegiatan untuk melakukan identifikasi


mengenai kemungkinan adanya peluang yang menguntungkan dalam melakukan
operasi di pasar sasaran. Identifikasi ini diperlukan untuk menetapkan strategi
pemasaran yang sesuai. Strategi yang dapat dipilih adalah sebagaiberikut.
a. Penetrasipasar
Strategi ini digunakan manajemen untuk mencari jalan pengembangan
pangsa pasar dari produk-produk yang sudah ada.
Cara yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut.
1) Mendorong pelanggan setianya untuk membeli lebih banyak jika para
pelanggan akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dalam
menggunakanproduknya.
2) Membujuk pelanggan pesaingnya untuk merubah merek pembeliannya
dengan merekproduknya.
3) Meyakinkan orang-orang yang tidak menggunakan produknya untuk
mulai mencobaproduknya.
b. Pengembangan pasar
Strategi ini digunakan manajemen untuk mendapatkan pasar-pasar baru
yang kebutuhannya dapat dipenuhi dengan produk perusahaannya yang
sudah ada.
Cara yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut.
1) Melakukan identifikasi atas kelompok pemakai potensial produknya di
pasar yang ada, yang minatnya mungkin dapatdistimulasi.
2) Menambah saluran distribusiproduknya.
3) Menjual produknya ke lokasi baru atau ke luarnegeri.
c.Pengembangan produk
Strategi ini digunakan manajer untuk mempertimbangkan kemungkinan-
kemungkinan pengembangan produk baru.

Cara yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut.


1) Membuat ciri-ciri baru padaproduknya.
2) Membuat beberapa macam tingkat kualitasproduk.

4. Penilaian kesempatan pasar dapat dilakukan apabila diketahui sebagai


berikut.
a. Sasaran perusahaan. Sasaran perusahaan yang dihadapi dalam
persaingan mungkindalam:
- cakupanindustri;
- cakupan pangsapasar;
- cakupanvertikal;
- cakupangeografis
b. Sumber daya perusahaan.
c. Pemilihan pasarsasaran.

5.Karna dengan melakukan peramalan pasar ini dapat:


1. Menentukan kebutuhan dan ukuran perluasan pabrik
2. Menentukan perencanaan jangka menengah untuk produk yang ada untuk
diproduksi dengan fasilitas yang ada
3. Menentukan penjadwalan jangka pendek dari produk yang ada untuk diproduksi
dengan peralatan yang ada

6. Perusahaan di dalam memasarkan produknya akan menghadapi pasar


yang bersifat homogen dan heterogen. Pasar yang homogen adalah pasar
yang pembeliannya tidak banyak memiliki perbedaan kebutuhan dan
keinginannya serta daya belinya tidak terdapat perbedaan yang berarti.
Pasar yang heterogen adalah pasar yang pembeliannya tidak ada
keragaman baik kebutuhan dan keinginannya maupun kemampuan daya
belinya. Agar perusahaan memperoleh kemudahan dalam melayani
pasarnya yang bersifat heterogen tersebut maka perusahaan perlu
melakukan segmentasipasar. Segmentasi pasar adalah pengelompokan
konsumen dari pasar yang bersifat heterogen. Pengelompokan dasar ini
dapat dilakukan atas dasar geografis, demografis, umur, dan pekerjaan.

7. Penetapan pasar sasaran dapat menyangkut sebagai berikut.


1. Penentuan perhitungan pada subsegmenpasar.
2. Pengkhususan diri pada sistem lingkungankonsumen.
3. Pengkhususan diri pada suatukelompok.
4. Pelayanan beberapa segmen yangberhubungan.
5. Pelayanan yang meliputi seluruh lingkuppasar.

8. Suatu rencana hanya akan berguna jika informasi yang menjadi dasarnya baik
dan audit pemasaran yang merupakan alat untuk mengorganisasi informasi
perencanaan baik.
Audit merupakan suatu sarana untuk menghubungkan perusahaan dengan
lingkungan operasinya. Audit perusahaan membuat pemasar kenal akan
kekuatan maupun kelemahannya, serta dapat menghubungkan dengan
peluang dan ancaman-ancaman yang datang dari luar. Audit ini berfungsi
sebagai sarana menjawab pertanyaan “Di mana perusahaansekarang?”
Ruang lingkup audit pemasaran, meliputi khusus masalah lingkungan dan
operasipemasaran.
Audit pemasaran biasanya dilakukan dengan menggunakan analisis
Strength, Weakness, Opportunity, dan Threath (SWOT). Pelaksanaan
analisis SWOT ini dilakukan dengan asumsi-asumsi. Asumsi yang harus
berdasarkan penentu-penentu kunci keberhasilan dalam perusahaan
sebelum melanjutkan proses perencanaan. Contoh kondisi industri sebagai
dasar asumsi perusahaan, misalnya berikut ini.
1. Kelebihan kapasitas dalam industri akan meningkat dari 105% menjadi
115%, sebagai akibat masuknya mesin-mesin baru dalamoperasi.
2. Persaingan harga akan memaksa tingkat harga menurun 10% dari harga
sebelumnya.

9.1. Audit intern, yaitu audit terhadap variabel yang sepenuhnya dapat
dikendalikan oleh perusahaan yang juga disebut variabel operasional.
Variabel operasional ini memberikan informasi mengenai kekuatan dan
kelemahan perusahaan, antara lain berkaitan dengan berikutini.
a. Perusahaan sendiri mengenai penjualan (total, per wilayah, per
jenis industri, per konsumen, dan per produk), bagian pasar, margin
laba, prosedur pemasaran, organisasi, data pengendalian
pemasaran/ penjualan, serta variabel-variabel bauran pemasaran
(produk, harga, distribusi, danpromosi).
b. Sasaranpemasaran.
c. Strategi pemasaran, sistem informasi, dan sistemperencanaan.
d. Efisiensi antarfungsi dan efisiensifungsional.
e. Analisis kemampulabaan dan analisis efektivitasbiaya.

2.Audit ekstern, yaitu audit terhadap variabel yang tidak dapat direndahkan
secara langsung oleh perusahaan, yang memberikan informasi mengenai
peluang dan ancaman bagi perusahaan. Informasi mengenai peluang dan
ancaman tersebut menyangkut sebagaiberikut.
a. Peningkatan usaha danperekonomian.
b. Pasar.
c. Pesaing.

10. Segmentasi pasar merupakan tugas pemilihan pasar secara keseluruhan menjadi
segmen-segmen yang memiliki sifat-sifat yang lama dengan menggunakan berbagai
cara. Perusahaan Atlas membagi pasar mesin ketik sesuai dengan ukuran pelanggan
(besar, sedang, dan kecil), kriteria membeli pelanggan (kualitas, harga, dan
pelayanan), serta industri pelanggan (bank, perusahaan profesional, dan perusahaan
pabrik).
Segmen pasar dapat juga dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih variabel.
Manajemen pemasaran dapat mengukur untuk setiap sel, tingkat daya tarik segmen
pasar dan tingkat kekuatan bisnis perusahaan. Perusahaan dalam hal ini harus
berupaya menentukan sel pasar/produk mana yang paling cocok dengan tujuan dan
sumber dayaperusahaan.

11. Audit ekstern, yaitu audit terhadap variabel yang tidak dapat direndahkan secara
langsung oleh perusahaan, yang memberikan informasi mengenai peluang dan
ancaman bagi perusahaan. Informasi mengenai peluang dan ancaman tersebut
menyangkut sebagaiberikut.
a. Peningkatan usaha danperekonomian.
b. Pasar.
c. Pesaing.
12. PT Wings Group (Sabun Nuvo)

A. Kekuatan (Strengths)

a. Mitra yang strategis dan pemahaman besar terhadap pasar Indonesia. 


Seorang pengamat pemasaran mengatakan, kalau ingin menjadi follower yang sukses,
contohlah Wings. Hampir seluruh produk Wings memang mengekor market leader.

b. Senjata andalan Wings merebut pasar (selain kualitas) terutama adalah harga yang
lebih murah.

B. Kelemahan (Weaknesses)

a. PT Wings Group sendiri sering di-cap sebagai perusahaan “Me too” karena
sebagian besar produknya adalah untuk menantang Market Leader. Misalnya, Mie
Sedaap melawan Indomie, Detergen So Klin melawan Rinso, Daia melawan Surf,
Boom melawan BuKrim, Nuvo untuk Lifebuoy, sabun Giv untuk Lux, shampo Zinc
vs Clear, Ale-ale untuk Frutang, Segar Dingin untuk Lasegar, So Klin Pelembut
menantang Molto, Smile Up dengan Close Up, dan lain-lain. Sehingga PT Wings
Group dapat dikatakan minim inovasi dalam meluncurkan produk baru.

C. Kesempatan (Opportunities)

a. Kualitas yang tinggi dengan harga relative terjangkau oleh masyarakat dari
berbagai kalangan. Dengan begitu PT Wings Group dapat meraih pangsa pasar yang
cukup besar.
D. Ancaman (Threats)

a. Memiliki beberapa perusahaan pesaing yang memiliki produk sejenis seperti PT


Kao dan PT Unilever.

Meskipun sebagian besar produknya seperti meniru  para market leader, hal tersebut
merupakan bagian dari strategi PT Wings Group untuk menghadapi para
kompetitornya.
Tugas Modul 3

MAKALAH

“LINGKUNGAN EKONOMI”

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Muhammad Guntur, M.Si.

Disusun Oleh:

Hardiman Sudirman 1967142023

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL
ILMU ADMINISTRASI BISNIS
KATA PENGANTAR

            Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini menguraikan bahasan yaitu tentang Sumber Daya Alam (SDA).
            Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang sangat membantu dan memberikan makna penting demi terciptanya
makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis berterimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1.      Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini.
2.     Bapak Dr. Muhammad Guntur, M.Si. selaku Dosen mata kuliah Manajemen
Pemasaran.

            Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis  mohon
untuk saran dan kritiknya.
Terimakasih

Makassar,2 Desember 2020


BAB I
PENDAHULUAN
 
A.    Latar Belakang
Masalah sumber daya timbul karena adanya ketidakseimbangan antara sumber
daya yang tersedia dengan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Ada empat
masalah yang berkaitan dengan keberadaan sumber daya, yaitu masalah
kependudukan dengan lingkungan hidup, masalah produktivitas lahan dan manusia,
masalah kualitas lingkungan dan masalah penyebaran sumber daya. Hukum
kelangkaan merupakan landasan fundamental bagi keberadaan ekonomi sumber daya
manusia dan ekonomi sumber daya alam. 
Ekonomi sumber daya manusia sebagai cabang
khusus dari ilmu ekonomi pada dasarnya menjelaskan bagaimana memanfaatkan
sumber daya manusia yang terbatas dalam rangka menghasilkan berbagai barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia seoptimal mungkin. Sejalan dengan itu,
ekonomi sumber daya alam juga merupakan cabang khusus dari ilmu ekonomi yang
kajiannya memfokuskan pada masalah pemanfaatan sumber daya alam yang ada, baik
pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang. Dalam membahas fokus
kajiannya, ekonomi sumber daya manusia tidak hanya menggunakan teori ekonomi
mikro tetapi juga teori ekonomi makro. Di lain pihak, ekonomi sumber daya alam
lebih banyak menggunakan pendekatan teori ekonomi mikro. Ekonomi sumber daya
manusia dan ekonomi sumber daya alam keduanya dapat dikategorikan sebagai ilmu
ekonomi terapan atau ilmu ekonomi normatif.
Salah satu aspek krusial dalam pemahaman terhadap sumber daya alam adalah
memahami juga kapansumber daya tersebut akan bukan hanya konsep
ketersediaannya yang harus kita pahami, melainkan juga konsep
pengukuran kelangkaan sumber daya alam. aspek kelangkaan ini menjadi sangat
penting karena dari sinilah kemudian muncul persoalan bagaimana mengelola sumber
daya alam yang optimal.
Dengan kekayaan bumi yang dimiliki oleh suatu Negara, dan dengan semakin
banyaknya penduduk suatu negaratersebut yang akan terus memakai aatau
menggunakan sumber daya yang ada maka dibutuhkan pengukuran yang tepat agar
tidak terjadi kelangkaan sumnerdaya alam di Negara tersebut. Ataupun dengan
memikirkan bagaiman mengganti sumberdaya yang sudah langka atau akan habis
dengan mencari penemuan –penemuan baru agar tidak terjadi kesulitan atau
ketidaksejahteraan dalan masyarakat suatu Negara dikarenakan adanya kelangkaan
sumberdya alam.
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul
secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada
umumnya. Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat
digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui.
SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama
penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. 
 
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengukuran ekonomi terhadap kelangkaan ?
2.      Bagaimana peran SDA dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ?
 
C.     Tujuan Pembuatan Makalah
1.      Sebagai tugas pada mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan
2.      Untuk mengetahui tentang pengukuran ekonomi  terhadap kelangkaan
3.      Untuk menambah pengetahuan tentang kelangkaan yang terjadi di Indonesia.
 
 
 
 
 

BAB II
PEMBAHASAN
 
A. PENGERTIAN KELANGKAAN DAN MACAM-MACAM SUMBER DAYA
ALAM DALAM EKONOMI
 
Pengertian Kelangkaan (Scarcity) :Menurut Lipsey, kelangkaan dapat diartikan
sebagai suatu kondisi dimana jumlah kebutuhan manusia yang sangat tidak terbatas
sementara sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat terbatas
jumlahnya. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih
banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia.
Sumber Daya Alam adalah sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai didalam
kondisi dimana kita menemukannya. Sumber daya alam meliputi semua yang terdapat
dibumi baikyang hidup maupun benda mati yang dapat dimanfaatkan bagi manusia,
terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi kriteria – kriteria ekonomi, social,
teknologi dan lingkungan.
 
Dalam ekonomi sumber daya alam di bagi menjadi dua yaitu :
1) Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui (renewable resources), dimana
sumber daya alam ini memiliki kemampuan untuk memperbarui baik secara
alami maupun harus dengan campur tangan manusia.
2) Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable resources),
yaitu sumber daya alam yang tidak mempunyai kemampuan memperbarui baik
alami maupun oleh manusia. Misalnya berbagai macam tambang.
 
B. MENGUKUR KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
Terdapat kelompok optimis dan kelompok pesimis mengenai persediaan sumber
daya alam. Dengan adanya dua kelompok pemikiran itu telah dirasakan perlunya
untuk meneliti lagi manakah diantara kedua kelompok pemikir itu yang pendapatnya
dapat diterima. Dengan kata lain kita perlu mengadakan pengukuran tentang jumlah
persediaan sumber daya alam. Namun demikian tidak mudah bagi para ahli ekonomi
untuk mengetahui apakah sumber daya alam yang ada itu masih banyak jumlahnya
dalam arti kuantita atau volume tertentu
            Ahli geologi dengan ilmu dan alat yang mereka miliki lebih mampu dalam
mengukur kuantita atau volume batu bara yang tersedia dalam bumi. Demikian pula
ahli pertanahan lebih tau mengetahui tanah mana yang masih subur  serta berapa
luasnya dan sebagainya. Namun demikian ahli ekonomi dengan peralatan analisis
yang mereka miliki juga harus dapat mengetahui masih banyak atau tinggal
sedikit  sumber daya alam tertentu itu tersedia didalam bumi atau dipermukaan bumi
ini, walaupun tidak dapat menentukan volume atau jumlahnya secar pasti dalam
ukuran tertentu. Sering ahli ekonomi hanya mengatakan sumbr daya alam itu langka
atau tidak dan kelangkaa ini lebih bbrarti kelangkaan ekonomi bukan kelangkaan
fisik.
            Dan arti dari langka itu yakni keadaan dimana  jumlah barang yang diminta
lebih bnyak daripada jumlah barang yang ditawarkan atau yang tersedia. Alam
kaitanyya dengan sumber daya alam, persediaan itu diharapkan pada tingkat
konsumsi sumber daya alam pertahun untuk memperkirakan berapa lama lagi jumlah
persedian tersebut akan dapat dikonsumsi untuk menopang kehidupan manusia.
            Persedian sumer daya alam kita artikan sebagai volume sumberdaya alam
yang sudah diketahui dan dapat diambil dengan mendatangkan keuntungan pada
tingkat biaya produksi  dan tingkat harga tertentu. Missal sejak Indonesia
baru merdeka sudah diketahui bahwa Indonesia memiliki pasir besi dipantai selatan
Jawa  Tengah, namun statistic mengenai pasir besi belum sempurna dan kita tidak
mengetahui berapa persediaan pasir besi tersebut. Baru setelah tahun 1970-an dengan
adanya nilai ekonomi karena Jepang sanggup membeli pasir  besi tersebut, maka pasir
besi tersebut bernilai sebagai sumberdaya alam dan perlu diperhitungkan
ketersediaannya. Demikian pula batu dan pasir sebelum digunakan sebagai bahan
bngunan belum mempunyai nili dan jumlah yang ada belum diketahui persediaaanya.
Selanjutnya persediaan dapt ditingkatkan  baik dengan penemuan deposit baru
ataupun dengan teknologi baru yang dapat mengubah sumber daya alam yang tidak
ekonomis menjadi sumber daya alam yang ekonomis. Sayangnya memang sulit untuk
mengetahui volume fisik, lokasi maupun kualitas sumber daya alam secara tepat,
sehingga sulit pula untuk menentukan derajat kelangkaann sumber daya alam
tersebut.
            Untuk mengetahui lanka atau tidaknya sumber daya alam dibumi ini, para ahli
konomi menggunakan berbagai cara atau alat pengukur dalam bidang ilmunya, yaitu
dengan melihat harga barang sumber daya alam dan nilai sewa ekonomis atau
economic rent.
Sekali lagi yang dimaksud dengan persediaan sumber daya alam disini adalah
sumber daya alam yang sudah diketahui adanya secara geologis dan ia sudah
mempunyai nilai ekonomis.
C.     PENGUKURAN EKONOMI TERHADAP KELANGKAAN
Kebenaran dari seluruh alat pengukur masih perlu dikaji bagaimana ketelitian
dari alat ukur tersebut. Pendekatan dengan biaya produksi, maupun scarcity rent harus
dikaji ulang mengingat kondisi pasar yang ada, khususnya apakah mekanisme pasar
dapat bekerja secara sempurna, tidak ada eksternalitas, dan tidak ada campur tangan
pemerintah. Pendekatan baik secara fisik maupun secara ekonomis sama-sama
memiliki kelemahan. Pendekatan secara fisik tidak memiliki kepastian mengenai
besarnya persediaan. Sedangkan pendekatan secara ekonomis memiliki kelemahan
yaitu bila mekanisme pasar tidak dapat bekerja secara sempurna. Oleh karena itu
masih sulit untuk memastikan kondisi dari sumber daya alam itu, apakah masih
melimpah atau sudah langka adanya .
 
Pendekatan yang di gunakan dalam mengukur kelangkaan di bagi menjadi dua yaitu :
1. Biaya Produksi
Ekonom klasik Ricardo dan Jevons melihat bahwa peningkatan biaya produksi
berhubungan dengan semakin berkurangnya persediaan sumber daya alam. Memang
barang sumber daya alam sudah terus menerus diambil dari bumi ini. Barneett dan
Morse telah meneliti pola perkembangan biaya produksi untuk komoditi ekstraktif
sepanjang sejarah perkembangan industri di Amerika Serikat. 
Barnett dan Morse memulai studinya dengan melihat pada doktrin Klasik
tentang meningkatnya kelangkaan ekonomis akan sumber daya alam. Pada umumnya
orang percaya bahwa sumberdaya alam secara ekonomis memang langka, dan
berkembangnya waktu sumberdaya alam itu menjadi semakin langka, dan ini akan
menganggu kehidupan manusia dan pertumbuhan ekonomi. Namun dalam studi
Barnett dan Morse itu, dikemukakan bahwa teori klasik mengenai meningkatnya
kelangkaan sumberdaya alam itu tidak dapat diterima, kecuali dalam hal yang  sangat
terbatas atau tertutup.
 
Barnett dan Morse membuat hipotesis tentang kelangkaan sumberdaya alam
yaitu bahwa sumberdaya alam itu semakin langka bila:
1)      Biaya rill persatuan output meningkat terus selama periodepengambilan.
2)      Biaya komoditi yang diambil relatif lebih tinggi daripada biaya produksi
komoditi lain.
3)      Harga komoditi yang diambil relatif lebih tinggi dari pada harga komoditi
lain.
 
Beberapa Alasan Mengapa SDA tidak Makin Langka:
 
a)      Karena adanya barang subtitusi bagi sumber daya alam yang terus
menerus diambil dan semakin sedikit jumlahnya dengan sumberdaya alam
yang masih berlimpah adanya . sebagai contoh ialah alumunium
menggatikan copper, biji-bijian menggantikan daging, plastic menggantikan
kulit, dan serat sintatis menggantikan serat alami. Dalam hal ini
sumber daya yang berlimpah dimanfaatkan untuk substitusi sumber daya
yang langka semakin mudah proses substitusisumber daya yang
diperbaharuiatau sumber daya yang tidak dapatdiperbaharuiyang melimpah,
maka semakin kecil dampaknya terhadap proses terjadinya kelangkaan atau
berkurangnya ketersediaan sumber dayaserta kenaikan biaya. Missal
penggunaan bioenergi sbagai substitusi dari BBM.
b)      Karena adanya penemuan baru dengan dipakainya metode eksplorasi baru,
seperti metode geofisik, geokemis dan satelit.
c)      Karena adanya peningkatan dalam impor mineral dan metal dari
Negara  lain. Dengan adanya perbaikan dibidang transportasi telah
memungkinkan daerah-daerah yang jauh dr lokasi sumberdaya alam
mampu bersaing secara ekonomis.
d)     Karena adanya peningkatan pengetahuan teknik yang berguna bagi
eksplorasi, pengambilan dan pengangkutan sumberdaya alam, sehingga
produksi dapat bersifat besar-besaran dan biaya produksi satuan dpat
ditekan .
e)      Adanya kemungkinan pemakiaian ulang (recycling) sebagai missal
konsumsi Amerika serikat yang berasal dari barang bekas adalah: besi 37%,
tembaga 20% alumunium 10%, nikel 35%. Daur ulang adalah perubahan
dan proses kembali dari bahan limbah atau residu dari sector produksi dan
konsumsi dari suatu system ekonomi ke dalam barang-barang sekunder.
Lalu produk ini masuk ke proses produksi sebagai input dalam pabrik untuk
barang perentara atau barang akhir. Contohnya adlah tas yang terbuat dari
plastic yang sudah di buang atau sudah tidak dipakai lagi
Disamping itu Barnett dan Morse juga menyatakan bahwa dalam sejarah
Amerika Serikat, setiap generasi selalu meninggalkan warisan utuk generasi
berikkutnya yaitu keadaan tersedianya sumber daya alam dengan kemampuan
produksi yang semaki baik. Hal ini memnag dihasilkan oleh adanya akumulasi
pengetahuan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dapat
mengimbangi peningkatan biaya produksi karena semakin berkurangnya sumber daya
alam. Namun itu semua bukan karena kebetulan , tetapi karena adanya desakan untuk
kemajuan pengetahuan, campur tangan pemerintah, serta perubahan mekanisme yang
sifatnya menempel dalam sisitim perekonomian dan masyarakat yang ada.
Sebenarnya Barnett dan Morse mengajukan dua macam hipotesis, yaitu
hipotesis kuat dan hipotesis lemah. Hipotesis kuat menyatakan bahwa biaya riil per
satuan barang-barang ekstraktif akan meningkat dengan berkembangnya waktu
karena adanya keterbatasan dalam jumlah maupun kualitas sumberdaya alam.
Sedangkan hipotesis lemah menyatakan bahwa meningkatnya kelangkaan
sumberdaya alam cenderung meningkatkan biaya produksi riil, tetapi peningkatan ini
lebih cepat daripada kekuatan yang akan menekan kenaikan biaya karena adanya
perubahan teknik dan kekuatan ekonomi lainnya.
2.        Harga Barang Sumberdaya Alam
Kelangkaan sumberdaya alam dapat dilihat dari harga barang sumberdaya yang
semakin meningkat maupun dilihat dari “ royalty “ atau “ Rent “. Rent adalah harga
bayangan satu satuan barang sumberdaya dalam persediaan ( stock ). Bila seseorang
tertarik pada “ kelangkaan “ maka “ rent “ lebih tetap sebagai alat pengukurannya.
Namun bila seseorang berminat untuk mengetahui banyaknya pengorbanan dalam
memperoleh baran sumberdaya alam, maka harga lebih tepat sebagai indikatornya
karena harga sudah mencakup biaya produksi dan rent. Selanjutnya karena rent
sangat sulit untuk diamati maka “ harga” lebih banyak dipakai sebagai indikator baik
untuk melihat kelangkaan maupun pengorbanan guna menghasilkan barang
sumberdaya alam.
Brown dan Field mengatakan bahwa semua cara yaitu biaya produksi per
satuan, harga barang sumberdaya alam dan nilai sewa ekonomis memiliki
kelemahannya sendiri – sendiri dan mereka membagi hal – hal tersebut, sebagai
berikut :
1. Biaya rata- rata atau biaya persatuan yang dipakai oleh Barnett dan Morse
dalam mengukur kelangkaan sumberdaya alam merupakan indikator yang
meragukan karena hal – hal sebagai berikut :
a)        Dalam dunia yang berkembang terus, biaya rata –rata tidak tepat
digunakan untuk mengukur kelangkaan yang semakin meningkat karena
tingkat teknologi berkembang terus.
b)        Bahwa biaya per satuan tidak memperhitungkan biaya – biaya
pengambilan sumberdaya di masa datang sebagai akibat dari
meningkatnya kelangkaan itu sendiri.
c)        Biaya per satuan tidak dapat menjadi indeks pengukur yang tepat,
karena biaya pengambilan di masa datang tidak dapat diperhitungkan di
sini.
d)       Biaya per satuan tidak mencerminkan keadaan semakin berkurangnya
sumber daya alam.
e)        Biaya persatuan merupakan alat pengukur yang kurang tepat.
2. Harga barang sumberdaya relatif lebih baik dari pada biaya per satuan sebagai
pengukur kelangkaan sumberdaya alam karena :
a)        Harga rill barang sumberdaya lebih melihat kedepan dan mencerminkan
adanya biaya yang diharapkan di masa datang baik untuk eksplorasi,
penemuan, maupun pengambilan.
b)        Kemajuan teknologi mengalihkan tanda – tanda kelangkaan
sumberdaya alam yang ditunjukkan oleh harga rill barang sumberdaya.
c)        Harga rill tidak menunjukkan adanya kecenderungan semakin
langkanya sumberdaya alam yang memiliki sumberdaya pengganti
( subsitusi ).
d)       Harga rill sumberdaya dapat meningkat ataupun menurun, yang berarti
menunjukkan adanya kelangkaan atau berkurangnya kelangkaan
tergantung pada harga mana yang dipakai untuk membuata angka indeks
( price deflator ). Oleh karena itu harga barang sumberdaya alam juga
merupakan alat pengukur yang kurang jelas.
3.  Nilai sewa dari sumberdaya alam ( economic rent ) atau nilai sumberdaya
alam ditempatnya  ( in situ resources ), merupakan alat pengukur yang ketiga
terhadap kelangkaan sumberdaya alam. Nilai sewa ini lebih tepat
menggambarkan kelangkaan sumberdaya alam daripada sumberdaya yang
disebut sebelumnya. Nilai sewa ( economic rent ) semberdaya alam pada
umumnya meningkat dalam beberapa puluh tahun yang terakhir, tetapi biaya
produksi dan harga barang justru menurun.
 
 
Namun ada beberapa keberatan terhadap alat pengukur ini, diantaranya yaitu :
a)        Sulit untuk mendapatkan data nilai sewa ekonomis dari sumberdaya alam,
karena nilai sewa semberdaya alam itu tidak praktis dalm jangka pendek.
b)        Nilai sewa lebih memperkirakan kelangkaan sumberdaya alam yang
semakin meningkat dalam arti ekonomi, tetap berkurangnya sumberdaya
alam secara fisik belum tentu sejalan dengan kenaikan nilai sewa
semberdaya alam sebagai cermin dari kelangkaan ekonomis.
c)        Sebagai sumberdaya alam diusahakan untuk memenuhi kepentingan
umum, sehingga harga pasar tidak mencerminkan penilaian yang
sesungguhnya terhadap sumberdaya alm itu.
d)       Tidak ada “future  market” untuk sumberdaya alam, sehingga tingkat harga
dimasa yang akan datang hanya ditentukan oleh harapan saja ( expectation ).
e)        Semberdaya alam mempunyai aspek baran publik, yang
pengkonsumsiannya tidak harus mengeluarkan orang yang tidak sanggup
membayar ( exclusion principel tidak berlaku ), dan kalau barang itu
dikonsumsi tidak mengurangi yang tersedia untuk dikonsumsi orang lain
( rivalry in consumption tidak berlaku ), sehingga harga pasar kurang dapat
mewakili.
Sebagai upaya selanjutnya, Brown dan Field mengajukan sebuah alat lagi yaitu
dengan melihat elastisitas subtitusi antara faktor – faktor produksi khususnya kapital
dan tenaga kerja apabila terdapat kelangkaan sumberdaya alam.jadi dengan melihat
kemudahan bagi faktor produksi lain dalam menggantikan sumberdaya alam yang
relatif semakin langkah. Semakin berkurangnya semberdaya alam sebenarnya tidak
perlu ditakutkan asalkan ada kemudahan untuk menggantikan sumberdaya yang
semakin langkah itu dengan sumberdaya lain yang lebih banyak jumlahnya. Jadi
dalam hal ini sumberdaya alam itu tidak langkah selama sudah dalam mencarikan
penggantinya. Oleh karena itu tampaknya ukuran kelangkaan itu dapat dilihat dari
elastisitas subsitusinya yang mencerminkan tanggapan dalam perubahan penggunaan
sumberdaya alam dan sumberdaya pengganti terhadap perubahan harga.
 
D.       PERANAN SDA DALAM PEMBANGUNAN
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumberdaya alam tidak
sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya barang
sumberdaya yang yang dipakai dalam proses produksi.Semakin cepat pertumbuhan
ekonomi akan emakin banyak barang sumberdaya yang diperlukan dalam proses
produksi yang pada gilirannya akan mengurangi tersediannya sumberdaya alam yang
ada di dalam bumi karena barang sumberdaya itu harus diambil dari tempat
persediaan (stock) sumberdaya alam.Jadi semakin menggebunya pembngunan
ekonomi di negara yang sedang berkembang termasuk negara kita Indonesia karena
merasa tertinggal dari Negara lain dan ingin menghilangkan adanya kemiskinan di
negara tersebut,maka akan berati semakin banyak barang sumberdaya yang diambil
dari dalam bumi dan semakin sedikitlah jumlah persediaan sumberdaya alam
tersebut.Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah
dan kuantitas barang sumberdaya dan pertumbuhan ekonomi,tetapi sebaliknya ada
hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumberdaya
alam yang ada didalam bumi.Disamping itu dengan pembangunan ekonomi yang
cepat yang dibarengi denagan pembangunan pabrik,akan tercipta pula pencemaran
lingkungan yang semakin membahayakan kehidupan manusia.
Dapat di jelaskan bahwa hubungan antara jumlah penduduk,pertumbuhan
ekonomi,barang sumber daya alam dan lingkungan,.Dengan berkembangnya jumlah
penduduk perekonomian harus lebih banyak menyediakan barang dan jasa demi
mempertahankan atau mempertinggi taaf hidup suatu bangsa.Namun peningkatan
produksi barang dan jasa akan menuntut lebih banyak produksi barang sumber daya
alam yang harus diambil dari persediannya.Akibatnya sumber daya alam menjadi
semakin menipis dismping itupencemaran lingkungan semakin meningkat seiring laju
pertumbuhan ekonomi.Jadi dengan pembangunan ekonomi akan terjadi dua macam
akibat yaitu di satu pihak memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia berupa
semakin tersedianya barang dan jasa dalam perekonomian dan dilain pihak terdapat
dampak negative bagi kehidupan manusia berupa pencemaran lingkungan dan
menipisnya sumber daya alam.Oleh karena itu pembangunan ekonomi haruslah
bersifat pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan yang yang
berkelanjuta dan tidak menguras SDA.
Konsep pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi merupakan hal
yang berbeda. Terjadinya pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan
pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan ekonomi belum tentu mencerminkan
terjadinya pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
kriteria. Keberhasilan pembangunan ekonomi. Keterkaitan antara sumber daya
manusia dan alam dengan pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh konsep fungsi
produksi. Dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi, pengembangan sumber daya
manusia mutlak diperlukan. 
Melalui pendekatan terpadu pengembangan sumber daya manusia, peranan
sumber daya manusia dalam proses pembangunan ekonomi akan semakin penting.
Ada hubungan tertentu antara pertumbuhan ekonomi dengan sumber daya alam dan
dengan barang sumber daya alam. Hubungan negatif terjadi antara pertumbuhan
ekonomi dengan sumber daya alam, sedang hubungan positif terjadi antara
pertumbuhan ekonomi dengan barang sumber daya alam. Peranan sumber daya alam
dalam pembangunan ekonomi akan ditentukan oleh tingkat teknologi, modal dan juga
kualitas sumber daya manusianya itu sendiri. Memacu pembangunan ekonomi berarti
pula mengurangi persediaan sumber daya alam. Karena itu diperlukan pengertian
pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana dan lestari, yang disertai pula dengan
pengertian tentang pembangunan yang berwawasan lingkungan.
 
 
 
 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
     Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kelangkaan melalui
pendekatan secara fisik maupun secara ekonomis sama – sama memiliki kelemahan.
Pendekatan secara fisik tidak memiliki kepastian mengenai besarnya persediaan,
sedangkan pendekatan secara ekonomis memiliki kelemahan yaitu bila mekanisme
pasar tidak dapat bekerja secara sempurna. Oleh karena itu masih sulit untuk
memastikan kondisi dari sumberdaya alam itu, apakah masih melimpah atau sudah
langkah adanya, walaupun kita mengetahui secara pasti  bahwa pengambilannya telah
dilakukan secara terus – menerus bahkan dengan laju yang semakin meningkat.
     Dapat disimpulkan juga bahwa ketelitian dari alat pengukur ini perlu dikaji
bagimana ketelitian dari alat pengukur tersebut. Pendekatan dengan biaya produksi,
maupun scarcity rent harus mengingat kondisi pasar yang ada; khususnya apakah
mekanisme pasar dapat bekerja secara sempurna, tidak ada eksternalitas ( eksternality
), dan tidak ada campur tangan pemerintah.
Pentingya peranan sumber daya alam dalam pembangunan berkelanjutan, tanpa
menghindari kepunahan dari sumber daya alam itu sendiri.
 Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan dan pengendalian melalui berbagai usaha
antara lain:
·         Pengambilan sumber daya alam tidak boleh melebihi tingkat pertumbuhan.
·         Kapasitas lingkungan dalam menyerap pencemaran tidak boleh berkurang.
·         Melestarikan fungsi lingkungan baik sebagai sumber bahan mentah maupun
sebagai penampung limbah.
·         Menyatukan pemikiran ekonomi dengan ekologi.
·         Peran serta masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya lingkungan
ditingkatkan melalui penyuluhan-penyuluhan. 
B.     Saran
     Semoga dengan tersusunya karya tulis ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang, ekonomi sumberdaya alam dan mengetahui aspek – aspek
kelangkaan sumberdaya alam. Selain itu agar dapat mengetahui betapa pentingnya
peranan sumberdaya alam terhadap ekonomi.
 
 
Daftar Pustaka
 
http://dickyhendramulyadi.blog.com/2012/02/20/mengukur-kelangkaan-sda-dan-
klasifikasi-sda-dan-hubungannya-satu-sama-lain/
http://echasilver.blogspot.com/2013/06/ekonomi-sumber-daya-alam-aspek-
aspek.html
http://fans-fc.blogspot.com/2012/11/makalah-sumber-daya-alam-sda.html
http://hmjiespuinjkt.blogspot.com/2012/12/kelangkaan-sda-dan-pengukuran-
ekonomi_19.html
http://mnurwahyudi30.wordpress.com/2014/03/12/kelangkaan-sumber-daya-alam/
http://speunand.blogspot.com/2011/10/mengukur-kelangkaan-sumberdaya-alam.html
 
TUGAS MODUL 4
Riset pemasaran yang efektif mengikuti enam langkah berikut ini:
1) Mendefinisikan masalah, alternatif keputusan dan tujuan riset

Sebuah riset yang powerfull dimulai dengan mengeksplorasi berbagai permasalahan


atauperkiraanpeluangpasar.Hal initidaksekadardirumuskandalambentukpertanyaan-
pertanyaan, namunharusmerupakanhasileksplorasimendetail.
Untukmengeksplorasimasalahpemasarantersebut, adateknik-teknikeksplorasi yang
bisamembantu, seperti:

 Brainstorming,
yaitudiskusiintensifdalamkelompokkecildenganfokuspadasuatumasalah,
sehinggabisadiperolehpembahasan yang mendalamdariberbagaisudutpandang.
 Ease study,
yaitustudikasusterhadapsatumasalahdanmembandingkannyadenganpermasala
hansejenis yang terjadi di tempat lain. Data
pembandingbisadiperolehdariberbagai media/literatur.
 Experienceinterview, yaitumengeksplorasimasalah yang
adadenganmengundang orang yang ahli di bidangnya.
 Fishbonetechnique,
yaitumetodesiripikandenganmemetakanmasalahberdasarkansebabakibat,
untukkemudiandirunutkandari yang terbesarhingga yang terkecil.
 Why-why question,
yaitumenggaliakarmasalahdenganmempertanyakansecaraberulangmengapa?
Lalumengapa?

2) Mengembangkan rencana riset.


Untukbisamenjawabpertanyaan-pertanyaan yang telahdirumuskan,
langkahselanjutnyaadalahmembuatkerangkakerjaataurencanarisetyang tepat, seperti:

 Mencarisumber data yang akurat (siaparespondennya,


bagaimanacaramemilihnya, danberapajumlahsampelnya)
 Menetapkanpendekatan yang akandipakai, apakahberupaobservasi,
risetetnografi, risetkelompok, surveiperusahaan, ataumelalui data
perilakupelanggan.
 Menentukaninstrumenriset, apakahberupakuesioner,
pengukurankualitatifmelaluiwawancara, ataumemanfaatkanteknologi yang
bisamemberikanukuran data tertentu.
 Menentukanmetodekontakresponden, apakahmelaluitatapmukalangsung,
telepon, atausecara online.

Desain riset dibutuhkan untuk menentukan prosedur secara rinci mengenai cara
pengumpulan data, cara pengujian hipotesis, dan kemungkinan melakukan
kuesioner dengan berbagai model yang ditentukan.

3) Mengumpulkan informasiatau data


Berdasarkan model riset yang telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah
melakukan pengumpulan data, baik primer maupun sekunder. Data primer
diperoleh dari kuesioner (langsung/surat/online) atau wawancara langsung
dengan responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai referensi
tertulis yang dipublikasikan secara resmi oleh pihak-pihak terkait.
4) Mengambil Sampel Dan Melakukan Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang bisa Anda gunakan misalnya
wawancara, observasi lapangan, kuesioner, atau studi dokumen riset lain yang
sejenis. Hasil dari pengumpulan data tersebut selanjutnya perlu dihimpun
menjadi sebuah database.

5) Melakukan Analisis dan Interpretasi Data


Data yang telah Anda kumpulkan selanjutnya perlu Anda analisis dan diinterpretasikan
untuk bisa memperoleh kesimpulan. Mulailah dari editing, coding, tabulasi, analisa
statistik, dan interpretasi data. Hasil analisis dan interpretasi data inilah yang nantinya
menjadi dasar Anda dalam menyusun laporan riset.

6) Menyusun Laporan Riset

Laporanrisetadalahhasilakhirdari proses riset yang Andalakukan.


Laporanrisetinidapatberupahasilpenelitian, kesimpulan,
ataupunrekomendasirekomendasipenelitian. Nantinya,
laporanrisetakandigunakansebagaibahanpertimbangandalammengambilkeputusanatau
punmenyelesaikanmasalahtertentu.

Risetpemasaranmemilikitigafungsiutama, yakni:
 Evaluating: Fungsiinidigunakanuntukmengevaluasi program-program
pemasaran yang telahdilakukansebelumnya. Melaluifungsiini,
Andaakanmengetahuihalapasaja yang sudahberjalandenganefektifdanapa yang
tidak.
Fungsievaluasijugadibutuhkanketikaperusahaaninginmelakukanpeninjauanula
ngterkaitbrand positioning yang dibandingkandenganprodukpesaing.
 Understanding:
Fungsiinibertujuanuntukmemahamikebutuhandankeinginankonsumendenganl
ebihbaik. Untukmenjalankanfungsiini, riset yang
dilakukanbiasanyamengenaiperilakudankebiasaankonsumen,
sertaharapandankeluhanterhadapprodukAnda.
 Predicting:Fungsiinibertujuanuntukmemprediksikondisipasar di masa yang
akandatangataupunmempersiapkanlangkah-
langkahpreventifterhadapsuatukondisitertentu.
TUGAS Modul 5

A.BERINTERAKSI DENGAN PELANGGAN


Mendengarkan pelanggan merupakan hal penting dalam manajemen
hubungan pelanggan. Beberapa perusahaan menciptakan mekanisme
berkelanjutan yang membuat manajer senoir dapat terus terhubung dengan
umpan balik pelanggan dari lini depan.
  §  MBNA, raksasa kartu kredit, meminta semua eksekutif mendengarkan
percakapan telepon di area   layanan pelanggan atau unit pemulihan
pelanggan. Penting pula untuk menjadi advokat pelanggan dan sebisa
mungkin memandang masalah dari sisi pelanggan, memahami sudut pandang
mereka.
 
  §  Deere& Company, yang membuat traktor John Deere dan mempunyai
catatan loyalitas pelanggan yang mengagumkan hampir 98% retensi tahunan
di beberapa wilayah produknya menggunakan pensiunan karyawan untuk
mewawancarai pelanggan dan pelanggan yang berlih.
§   Chickenofthe Sea mempunyai 80.000 anggota di Mermaidclubnya,
kelompok pelanggan inti yang mendapatkan kupon dan penawaran khusus.
Sebagai imbalanya, anggota club memberikan umpan balik berharga tentang
apa yang dilakukan dan akan dlakukanperusahan. Ketika perusahaan
mempertimbangkan peluncuran ikan putih kalengan, para anggota langsung
menolak konsep produk itu dan perusahan akhirnya batal meluncurkannya.
    Tetapi mendengarkan hanyalah sebagian dari cerita. Penting pula untuk menjadi advokat
pelanggan dan sebisa mungkin memandang masalah dari sisi pelanggan, memahami sudut
pandang mereka. Kualitas layanan USAA Insurance yang legendaris memberikan kepuasan
pelanggan tertinggi di industri. Pelanggan industri USAA sering menceritakan kisah tentang
bagaimana perusahaan memperhatikan mereka, bahkan menasihati mereka untuk tidak
mengambil lebih banyak asuransi dari pada yang mereka butuhkan. Dengan tingkat
kepercayaan seperti itu, USAA menikmati tingkat loyalitas pelanggan yang tinggi dan
peluang lintas penjualan yang signifikan. “Catatan Pemasaran : Menciptakan pelanggan
pewarta” menggambarkan enam kiat pamungkas untuk menciptakan pelanggan yang
memiliki rasa yang sangat begitu kuat terhadap peusahaan dan merek sehingga mereka
bertindak jauh lebih dari sekedar membeli dan menkonsumsi produk jasa mereka.
PERAGA 5.6
Membentuk Ikatan Pelanggan yang kuat
§  Memberikan produk, jasa, dan pengalaman yang unggul bagi pasar sasaran.

 §  Mengikut sertakan partisipasi lintas departemen dalam merencanankan dan


mengelolah kepuasan dan retensi pelanggan.
§        Mengintegrasikan “Suara Pelanggan” untuk menangkap kebutuhan atau
persyaratan pelanggan yang dinyatakan maupun yang tidak dalam semua
keputusan bisnis.
§         Mengorganisasi dan mengakses database informasi tentang kebutuhan,
preferensi, hubungan, frekuensi pembeli, dan kepuasan pelanggan perorangan.
§           Mempermudah pelanggan menjangkau personel perusahaan yang
tepat dan mengekspresikan kebutuhan, persepsi, dan keluhan pelanggan.
§    Menilai potensi proogram frekuensi dan program pemasaran klub.
  §  Menjalankan program yang mengakui karyawan yang bagus

B.MENGEMBANGKAN PROGRAM LOYALITAS


Dua program loyalitas pelanggan yang dapat ditawarkan perusahaan
adalah program frekuensi dan program pemasaran klub. Program frekuensi
(FP-Frequency program) dirancang untuk memberikan penghargaan kepada
pelanggan yang sering membeli dan dalam jumlah besar. Program ini dapat
membantu membangun loyalitas jangka panjang dengan pelanggan CLV
tinggi, menciptakan peluang lintas penjualan dalam proses. Program
keanggotaan klub (clubmembership program) bisa terbuka bagi semua orang
yang membeli produk atau jasa atau hanya terbatas pada kelompok yang
berminat atau mereka yang bersedia membayar sejumlah kecil iuran.
Dipelopori oleh maskapai penerbangan, hotel, dan perusahaan kartu kredit,
kini FP dipakai oleh beerbagai jenis bisinis lainnya. Sebagai contoh, sekarang
sebagai besar rantai supermarket menawarkan kartu klub harga, yang
memberikan diskon atas barang-barang tertentu kepada pelanggan.

H E R S H E Y C O.
    Pada musim semi 2006, Heeshey’s memulai program loyalitas yang tidak
biasa, bekerjaa sama dengan raksasa lelang onlineEbay. Konsumen yang
mengumpulkan poin WrapperCash kode yang tercetak di atas satu miliar
produk sekali makan Hershey’s dapat menyimpan poin itu di situs web
Hershey’s dan kemudian menggunakannya untuk mengalahkan penawaran
pemain lain guna mendaptkan barang bernilai yinggi di lelang online yang
diselenggarakan oleh eBay. Itu berarti pelanggan harus banyak makan permen
untuk memenangkan penawaran, tetapi mereka juga dapat memenangkan satu
mobil sport yang terdapat dalam jumlah pembungkus yang sangat sedikit.
Program itu berhasil mengintegrasikan pengalaman offline dan online
konsumen dengan merek. Sebagai contoh, hadiah bernilai tinggi, seperti
pelatihan menjadi ahli pembuat coklat selama satu hari, mendorong konsumen
mengunjungi Hershey’s.com untuk mendaftarkan diri dan menyimpan kode
mereka.
    Umumnya, Perusahaan pertama yang memperkenalkan FP dalam industri
mendapatkan manfaat banyak, terutama jika pesain lambat merespons. Setelah
pesain merespons, tetapi beberapa perusahaan lebih efisien dan kreatif dalam
mengelolah FP.
    Banyak perusahaan menciptakan program keanggotaan klub. Program
keanggotaan klub (clubmembership program) bisa terbuka bagi kelompok
yang berminat atau mereka yang bersedian yang membayar sejumlah kecil
iuran. Meskipun Club terbuka untuk membangun database atau menagkap
pelanggan dari pesaing. Klub keanggotaan yang terbatas merupakan
pembangun loyalitas jangka panjang yang lebih kuat. Iuran dan syarat
keanggotaan menutup pintu bagi orang-orang yang hanya mempunyai minat
singkat terhadap produk perusahaan agar tidak bergabung. Klub ini menarik
dan mempertahankan pelanggan yang menghasilkan sebagaian besar bisnis.
Satu contoh klub yang sangat berhasil disajikan dibawah ini:

APPLE
    Apple mendorong pemilik komputernya untuk membentuk kelompok
pengguna apple lokal. Pada tahun 2001, ada lebih dari 600 klub, dengan
jumlah anggota berkisar kurang dari 25 orang sampai lebih dari 1.000
anggota. Kelompok pengguna memberikan kesempatan kepada para pemilik
apple untuk mempelajari lebbih banyak hal tentang komputer mereka,
berbagai ide, dan mendapatkan diskon produk. Mereka mensponsori kegiatan
dan acara khusus serta melakukan layanan komunitas. Kunjungan ke situs
web apple akan membantu pelanggan menemukan kelompok pengguna
terdekat.

C.MEMPERSONALISASIKAN PEMASARAN 
Personel perusahaan dapat menciptakan ikatan yangkuat dengan
pelanggan melalui pengindividuan dan personalisasihubungan.perusahaan
yang cerdas mengubah pelanggan mereka menjadi klien. Satu perbedaan yang
berhasil disimpulkan adalah:
Institusi mungkin tidak mengenal pelanggan; tetapi perusahaan harus
mengenal nama kliennya. Pelanggan dilayani sebagai bagian dari massa atau
bagian dari segmen yang lebih besar; klien dilayani berdasarkan basis
perseorangan. Pelanggan dilayani oleh semua orang yang kebetulan bertugas;
klien dilayani oleh professional yang ditugaskan khusus untuk mereka.

Pemasaran yang dipersonalisasi adalah bagaimana menggunakan data untuk


menghasilkan dan mengirimkan konten yang relevan dengan audiens target
Anda. Konten yang dipersonalisasi lebih menarik daripada konten yang sudah
umum, karena menarik bagi indera individualitas.
Ada banyak cara yang dapat mengirimkan konten yang dipersonalisasi ke
audiens Anda. Ini adalah beberapa cara mempersonalisasikan pemasaran
konten (contentmarketing) 2020 – 2021.

Segmentasi Audiens Anda


cara mempersonalisasikan pemasaran konten yang pertama. Salah satu cara
pemasar yang paling populer untuk dipersonalisasi adalah melalui
penggunaan segmentasi. Ini adalah awal yang baik. Anda dapat
mengelompokkan audiens berdasarkan demografi, industri, ukuran, atau
kategori lainnya yang relevan dengan merek Anda. Segmenting membantu
merek Anda mengantisipasi apa yang dibutuhkan pelanggan sehingga Anda
dapat mengirimkan email, teks, iklan, dan konten lain yang dipersonalisasi
yang kemungkinan akan dikonversi.
Cara paling umum pemasar melakukan segmentasi audiens mereka termasuk:
Demografi, seperti usia, identitas gender, tingkat pendapatan, dan lokasi
geografis.
Industri, seperti ritel, farmasi, perbankan & keuangan, dan real estate
Ukuran perusahaan, seperti perusahaan mikro (kurang dari 10 karyawan),
perusahaan kecil (10 hingga 49 karyawan), perusahaan menengah (50 hingga
249 karyawan), atau perusahaan besar (250 orang atau lebih).
Buat Personas
Persona adalah representasi dari pelanggan ideal merek Anda. Cara terbaik
untuk membuat persona yang didasarkan pada data, termasuk aktivitas situs
web, riwayat pembelian, atau demografi. Anda dapat mengelompokkan
audiens Anda dengan persona seperti top fan atau pelanggan pesaing untuk
menginformasikan arah strategi pemasaran Anda.
Jika Anda belum memiliki cukup data, persona Anda mungkin merupakan
anekdotal untuk memulai. Namun, untuk terus mengoptimalkan strategi ini,
Anda harus mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan nyata.

D.MENCIPTAKAN IKATAN INSTITUSIONAL


Perusahaan dapat memasok pelanggan dengan peralatan khusus atau
hubungan komputer yang membantu pelanggan mengelola pesanan.
Penggajian dan persediaan. Pelanggan tidak terlalu terbujuk untuk beralih ke
pemasok lain jika peralihan ini melibatkan biaya modal tinggi, biaya riset
tinggi atau hilangnya diskon pelanggan setia.
Tugas Modul 6
MAKALAH

“TEORI MASLOW”

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Muhammad Guntur, M.Si.

Disusun Oleh:

Hardiman Sudirman 1967142023

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL
ILMU ADMINISTRASI BISNIS
Kata Pengantar

Puji dan syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala
rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “Teori Maslow”
ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi
tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih yang dalam kepada semua
pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi
terwujudnya makalah ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada :

1. Dr. Muhammad Guntur, M.Si.selaku dosen pengampu mata kuliah


Manajemen Pemasaran
2. Teman-teman mahasiswa kelas A angkatan 2019 jurusan S1 Ilmu
Administrasi Bisnis yang selalu memberi motivasi dan inspirasi.
 

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan
kemampuan, pengetahuan serta pengalaman penulis. Namun demikian, makalah ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak- pihak yang berkepentingan.

Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan
makalah ini penulis sangat hargai.

 
Makassar, 2 Desember 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Abraham Maslow adalah teoretikus yang banyak memberi inspirasi dalam teori
kepribadian. Beliau lahir pada 1 April 1908dan meninggal 8 Juni 1970 pada umur 62
tahun. Beliau juga seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan menjadi seorang
pelopor aliran psikologi humanistik. Beliau terkenal dengan teorinya tentang hierarki
kebutuhan manusia.

Selain dalam bidang psikolog, Beliau juga memberikan kontribusi bagi ilmu
pengetahuan manajemen. Bahkan ada yang menyebut bahwa Maslow adalah bapak
manajemen modern. Pemikiran-pemikiran Maslow berkaitan dengan kemanusiaan
(humanity) yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan. Teori-teori Maslow
banyak dirujuk sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya


mengenai teori hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki
tingkatan atau hierarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis)
sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).

 
B.Rumusan Masalah

Secara umum, berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, rumusan masalah dapat
dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut :

1. Bagaimana sejarah perkembangan Teori Maslow?


2. Bagaimana konsep dasar Teori maslow terkait pandangannya terhadap
manusia, dunia pendidikan dan proses pembelajaran?
3. Bagaimana implikasi konsep – konsep dasar teori tersebut dalam kehidupan
manusia?

C.Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah :

1. Memaparkan sejarah perkembangan Teori Maslow.


2. Mengidentifikasi konsep dasar Teori Maslow terkait pandangannya terhadap
manusia, dunia pendidikan dan proses pembelajaran.
3. Implikasi konsep – konsep dasar teori tersebut dalam kehidupan manusia
D.Manfaat Makalah

Manfaat yang penulis harapkan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata kuliah
Psikologi Pendidikan. Selain itu, bagi diri kami pribadi makalah ini juga diharapkan
bisa digunakan untuk menambah pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa, baik dalam
lingkup Universitas Pendidikan Ganesha maupun di civitas akademika yang lain.

2. Bagi Pembaca

Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang Teori Maslow, pembaca


diharapkan untuk memahami dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan
nyata.

 
BAB II

PEMBAHASAN

 A.Sejarah Perkembangan Teori Maslow

Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistic, Maslow


percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya.Konsep
hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi terhadap
perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa
beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.
Contohnya jika individu merasa haus, maka individu akan cenderung untuk mencoba
memuaskan dahaga. Individu dapat hidup tanpa makanan selama berminggu-minggu.
Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup selama beberapa hari saja karena
kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan akan makan. Kebutuhan-kebutuhan
ini sering disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkan
sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat kebutuhan.

Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu : 1. kebutuhan fisiologis, 2. kebutuhan


akan rasa aman, 3. kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang,4. kebutuhan akan
penghargaan dan 5. kebutuhan akan aktualisasi diri.

B.Perubahan Piramida Maslow dari Tahun ke Tahun

Hirarki Maslow model asli dikembangkan antara Kebutuhan 1943-1954, dan pertama
kali dipublikasikan secara luas di Motivation and Personality tahun 1954. Pada saat
ini model Hierarki Kebutuhan terdiri dari lima kebutuhan. Versi asli tetap bagi
kebanyakan orang Hierarki Kebutuhan definitif.
Piramida Maslow menggambarkan motivasi manusia dari yang paling dasar hingga
yang teratas. Maslow mengklasifikasikan tingkatan kebutuhan manusia menjadi 5
besar yaitu:

Dimulai dari dasar:

1. Kebutuhan akan Biologi dan Fisiologis (Basic Needs)

Seperti ; udara, makanan, minuman, tempat berteduh, kehangatan, seks, tidur, dll

2. Kebutuhan akan Keselamatan (Safety Needs)

Seperti ; perlindungan dari unsur-unsur, keamanan, ketertiban, hukum, batas,


stabilitas, dll

3. Kebutuhan akan Kasih Sayang dan Cinta  (Social Needs)

Seperti ; kerja kelompok, keluarga, kasih sayang, hubungan, dll

4. kebutuhan akan harga diri (Esteem Needs)

Seperti ; prestasi, penguasaan, kemerdekaan, status, dominasi, prestise, tanggung


jawab manajerial, dll

5. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri (Self-Actualization)

Seperti : menyadari potensi pribadi, pemenuhan diri, mencari pertumbuhan pribadi


dan pengalaman puncak.

 
Abraham Maslow menyebutkan bahwa kebutuhan tiap manusia tumbuh secara
progresif, yaitu jika kebutuhan tingkat terendah terpuaskan maka individu
bersangkutan mencari kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi lagi sampai yang
tertinggi. Maslow memandang setiap orang tidak pernah puas hanya dengan satu atau
beberapa kebutuhan saja. Hirarki kebutuhan individu mulai dari terendah yaitu
kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman social, harga diri, sampai yang tertinggi yaitu
aktualisasi diri. Artinya, menurut Maslow, setiap individu baru akan melakukan
pekerjaan terbaiknya jika semua kebutuhannya terpenuhi. Sebaliknya seseorang tidak
akan berespon positif untuk mengerjakan yang terbaik ketika dirinya merasa
terancam atau tidak dihargai walaupun kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi.

Perubahan Pertama

1970 disesuaikan model hierarki kebutuhan, termasuk kebutuhan kognitif


dan astetik/ estetika

Sekitar tahun 1970-an hirarki kebutuhan Maslow dilengkapi dengan kebutuhan


kognitif dan estetika di bawah kebutuhan teratas; Self-Actualization. Sehingga hirarki
kebutuhan bertambah menjadi 7 tingkatan, walaupun Maslow tidak menganggap 2
aspek terbaru ini menjadi sebuah tingkatan dari model 5 hirarkinya.

 Kognitif – kebutuhan atas ilmu pengetahuan.


 Astetik/ Estetika – kebutuhan atas kecantikan.

Tingkatan hierarki kebutuhannya adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan akan Biologi dan Fisiologis – udara, makanan, minuman, tempat


berteduh, kehangatan, seks, tidur, dll
2. Kebutuhan akan Keselamatan  – perlindungan dari unsur-unsur, keamanan,
ketertiban, hukum, batas, stabilitas, dll
3. Kebutuhan akan Kasih Sayang dan Cinta  – kerja kelompok, keluarga, kasih
sayang, hubungan, dll
4. kebutuhan akan harga diri, prestasi, penguasaan, kemerdekaan, status,
dominasi, prestise, tanggung jawab manajerial, dll
5. Kebutuhan akan Kognitif  – pengetahuan, makna, dll
6. Kebutuhan akan Estetika kebutuhan – penghargaan dan mencari keindahan,
bentuk keseimbangan,, dll
7. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri  – menyadari potensi pribadi, pemenuhan
diri, mencari pertumbuhan pribadi dan pengalaman puncak. 

Perubahan Kedua : Superior (Transcendence)

1990 disesuaikan hierarki kebutuhan termasuk kebutuhan transendensi

Hirarki kebutuhan kemudian dikembangkan lagi tahun 1990-an dengan


menambahkan aspek Transcendence Needs menempati tingkat teratas melampai
kebutuhan Self-Actualization. Kebutuhan ini spesial karena pada tingkatan ini
dijelaskan bahwa seseorang butuh membantu orang lain mencapai tingkat Self-
Actualization masing-masing.

Tingkatan hierarki kebutuhannya adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan akan Biologi dan Fisiologis – udara, makanan, minuman, tempat


berteduh, kehangatan, seks, tidur, dll
2. Kebutuhan akan Keselamatan  – perlindungan dari unsur-unsur, keamanan,
ketertiban, hukum, batas, stabilitas, dll
3. Kebutuhan akan Kasih Sayang dan Cinta  – kerja kelompok, keluarga, kasih
sayang, hubungan, dll
4. kebutuhan akan harga diri, prestasi, penguasaan, kemerdekaan, status,
dominasi, prestise, tanggung jawab manajerial, dll
5. Kebutuhan akan Kognitif  – pengetahuan, makna, dll
6. Kebutuhan akan Estetika kebutuhan – penghargaan dan mencari keindahan,
bentuk keseimbangan,, dll
7. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri  – menyadari potensi pribadi, pemenuhan
diri, mencari pertumbuhan pribadi dan pengalaman puncak.
8. Kebutuhan akan transendensi Kebutuhan untuk membantu orang lain untuk
mewujudkan dirinya.

Hirarki Maslow Secara Umum

1. Kebutuhan Fisiologis

Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan


unsur-unsur fisik) seperti makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan
istirahat dan seks. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut
(kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan
semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.Manusia yang lapar akan
selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk mencari teman atau dihargai. Manusia
akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan
fisiologisnya itu terpuaskan.

Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal.

1. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa


terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi.Bagi seseorang yang baru saja
menyelesaikan sebuah santapan besar, dan kemudian membayangkan sebuah
makanan lagi sudah cukup untuk membuatnya mual.
2. Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat pengulangannya.
Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan menjadi lapar lagi dan akan terus
menerus mencari makanan dan air lagi. Sebagai contoh, seseorang yang minimal
terpenuhi sebagian kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan tetap merasa
yakin bahwa mereka dapat mempertahankan pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut
tanpa harus mencari-carinya lagi

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

Sesudah kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan


dan keselamatan. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah
kebutuhan mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan
hidup jangka pendek, sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik,
stabilitas, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam seperti perang,
terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana alam. Kebutuhan
akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini tidak bisa
terpenuhi secara total.  Manusia tidak pernah dapat dilindungi sepenuhnya dari
ancaman-ancaman meteor, kebakaran, banjir atau perilaku berbahaya orang lain.

Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku sama seperti
anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah laku seakan-akan selalu dalam
keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak aman memiliki kebutuhan akan
keteraturan dan stabilitas secara berlebihan serta akan berusaha keras menghindari
hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak diharapkannya.

3.  Kebutuhan Sosial / Cinta, Sayang dan Kepemilikan

Sesudah kebutuhan fisiologis dari keamanan relatif terpuaskan, kebutuhan dimiliki


atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan.
Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan, dan
kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus penting
sepanjang hidup.

Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau D-Love dan Being atau B-love.


Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah D-Love; orang yang mencintai sesuatu
yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya
menjadi tidak sendirian. Misalnya: hubungan pacaran, hidup bersama atau pernikahan
yang membuat orang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya. D-love adalah cinta
yang mementingkan diri sendiri, yang memperoleh daripada memberi.

B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan
mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak
mempengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif,
penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk
berkembang

Seseorang yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak
akan merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa
dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya. Ketika ada
orang lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi Maslow, cinta
menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk
sikap saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa
takut jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya

4.  Kebutuhan Penghargaan / Esteem

Ketika kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan


motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri :
1. Menghargai diri sendiri (self respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan.
2. Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other) :

kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi
orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan
bahwa dirinya dikenal dengan baik dan dinilai dengan baik oleh orang lain.

5.  Kebutuhan Aktualisasi Diri

Akhirnya sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau
kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu
mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat –kemampuann potensinya.
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri
(Self fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja
yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak
prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi
manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain
bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.

Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri. Kebutuhan
aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi
melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow
melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh
kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.

 
Meta Kebutuhan dan Meta Patologi

1. Meta Kebutuhan

Hal yang diperlukan untuk mengaktualisasikan diri terdiri dari:

 Kebenaran
 Kebaikan
 Keindahan atau kecantikan
 Keseluruhan (kesatuan)
 Dikotomi-transedensi
 Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)
 Keunikan
 Kesempurnaan
 Keniscayaan
 Penyelesaian
 Keadilan
 Keteraturan
 Kesederhanaan
 Kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua
sama penting)
 Tanpa susah payah (santai, tidak tegang)
 Bermain (fun, rekreasi, humor)
 Mencukupi diri sendiri

 
2.       Meta Patologi

Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti:

 Apatisme
 Kebosanan
 Putus asa
 Tidak punya rasa humor lagi
 Keterasingan
 Mementingkan diri sendiri
 Kehilangan selera dan sebagainya

Berdasarkan hasil analisis tersebut, Maslow menyusun sejumlah kualifikasi yang


mengindikasikan karakteristik pribadi-pribadi yang telah beraktualisasi :

1. Memusatkan diri pada realitas (reality-centered), yakni melihat sesuatu apa


adanya dan mampu melihat persoalan secara jernih, bebas dari bias.
2. Memusatkan diri pada masalah (problem-centered), yakni melihat persoalan
hidup sebagai sesuatu yang perlu dihadapi dan dipecahkan, bukan dihindari.
3. Spontanitas, menjalani kehidupan secara alami, mampu menjadi diri sendiri
serta tidak berpura-pura.
4. Otonomi pribadi, memiliki rasa puas diri yang tinggi, cenderung menyukai
kesendirian dan menikmati hubungan persahabatan dengan sedikit orang namun
bersifat mendalam.
5. Penerimaan terhadap diri dan orang lain. Mereka memberi penilaian tinggi
pada individualitas dan keunikan diri sendiri dan orang lain. Dengan kata lain orang-
orang yang telah beraktualisasi diri lebih suka menerima anda apa adanya ketimbang
berusaha mengubah anda.
6. Rasa humor yang ‘tidak agresif’ (unhostile). Mereka lebih suka membuat
lelucon yang menertawakan diri sendiri atau kondisi manusia secara umum (ironi),
ketimbang menjadikan orang lain sebagai bahan lawakan dan ejekan.
7. Kerendahatian dan menghargai orang lain (humility and respect)
8. Apresiasi yang segar (freshness of appreciation), yakni melihat sesuatu
dengan sudut pandang yang orisinil, berbeda dari kebanyakan orang. Kualitas inilah
yang membuat orang-orang yang telah beraktualisasi merupakan pribadi-pribadi yang
kreatif dan mampu menciptakan sesuatu yang baru.
9. Memiliki pengalaman spiritual yang disebut Peak experience.

Maslow memberi hipotesis bahwa setelah individu memuaskan kebutuhan pada


tingkat paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat yang
berikutnya. Jika pada tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka
individu dapat kembali pada tingkat kebutuhan yang sebelumnya. Menurut Maslow,
pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua kekuatan yakni motivasi
kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi perkembangan (growth motivation).
Motivasi kekurangan bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan manusia karena
berbagai kekurangan yang ada. Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas
kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan berkembang. Kapasitas tersebut
merupakan pembawaan dari setiap manusia.

Maslow memiliki konsep fundamental unik dari teorinya, yaitu :

Manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk
seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah.

 
C..Penerapan di Berbagai Bidang

Implikasi di Sekolah

1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis:

 Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.


 Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur
yang tepat
 Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
 Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.

2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:

 Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap


siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
 Adanya ekspektasi yang konsisten
 Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem
pendisiplinan siswa secara adil.
 Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/
ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas
perilaku negatif siswa.

3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:


4. Hubungan Guru dengan Siswa:

 Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan intereres


terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
 Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat memahami
siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
 Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari
pada yang negatif.
 Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan
keputusan setiap siswanya.
 Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan
kepercayaan terhadap siswanya.

1. Hubungan Siswa dengan Siswa:

 Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama


mutualistik dan saling percaya di antara siswa
 Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum,
seperti olah raga atau kesenian.
 Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan
pembelajaran.
 Sekolah mengembangkan tutor sebaya
 Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.

4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:


5. Mengembangkan Harga Diri Siswa

 Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang


dimiliki siswanya (scaffolding)
 Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
 Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa
 Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
 Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan
 Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung jawab.
 Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara
pribadi, tidak di depan umum.

1. Penghargaan dari pihak lain

 Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap


siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
 Mengembangkan program “star of the week”
 Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi
yang diperoleh siswa.
 Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk
memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik.
 Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang
terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.

1. Pengetahuan dan Pemahaman

 Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-


bidang yang ingin diketahuinya.
 Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui
pendekatan discovery-inquiry
 Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam
 Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan
berdiskusi.
 

1. Estetik

 Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik


 Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di
dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
 Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan
 Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling sekolah
 Ruangan yang bersih dan wangi
 Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah

5. Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri

 Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya


 Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah
kemampuan dan potensi yang dimilikinya
 Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
 Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif
siswa.
 Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif

 
Penerapan Teori Hirarki Kebutuhan Maslow pada Manajemen Bisnis

Teori Hirarki Kebutuhan Maslow penting untuk diterapakan dalam kepemimpinan.


Hal ini terutama harus diperhatikan untuk memotivasi karyawan di tempat kerja, yang
dapat diapliakasikan dalam gaya manajemen, mengatur deskripsi kerja, kegiatan
perusahaan, dan aturan penggajian.

Implikasi mengenai teori ini dapat diterapkan melalui :

1. Kebutuhan fisiologis (physiological needs), yakni dengan menyediakan


makan siang, tempat istirahat, dan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan yang nantinya menjadi motif dasar dari karyawan itu
sendiri mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi
bagi organisasi.
2. Kebutuhan rasa aman (safety needs), kebutuhan ini mengarah kepada rasa
keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya,
wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan
antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas
kedudukan dan wewenangnya, hal tersebut bias diwujudkan yakni dengan
menciptakan lingkungan kerja yang aman, bebas dari ancaman, dan keamanan dalam
bekerja
3. Kebutuhan sosial (social needs), yakni dengan menciptakan rasa diterima oleh
lingkungan, rasa memiliki, dan kebersamaan dengan membentuk tim yang dinamis.
Contoh ; karyawan yang diharuskan bekerja dibalik meja atau computer, terutama
seperti mereka yang bekerja sebagai administrator dalam suatu jejaring sosial,
meskipun mereka bisa bersosialisasi lewat dunia maya, tetap saja mereka
membutuhkan kehadiran orang-orang sekitar yang dapat diajak kerja sama dan bisa
diajak berbicara sambil menunjukkan emosinya.
4. Kebutuhan penghargaan diri (self esteem needs), yakni dengan menghargai
prestasi karyawan, memiliki rencana-rencana yang penting, dan menyediakan status
agar karyawan merasa dihargai dan memiliki nilai. Example, setiap karyawan
memiliki prestasi masing-masing, dalam hal itu mereka berkompetisi dalam
menyelesaikan tugas sebaik-baiknya, setelah pencapaian usaha mereka dinilai baik
oleh organisasi dan atasan, biasanya mereka diberikan piagam, atau suatu emblem
yang dapaut menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang berhasil dalam bidangnya
sesuai dengan yang diharapkan organisasi. Kebutuhan akan hal tersebut memancing
mereka untuk terus giat menapaki bidangnya masing-masing.
5. Kebutuhan aktulisasi diri (self actualization), yakni dengan menyediakan
tantangan dalam bekerja dan pemahaman untuk berinovasi, kreativitas, dan
perkembangan berdasarkan tujuan jangka panjang. Setiap orang ingin
mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk
mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan seringkali nampak pada hal-hal
yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang.

 
 

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan manusia menjadi 5 hierarki. Maslow


memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan yang lebih tinggi dan lebih
rendah. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan
tingkat bawah (lower-order needs); kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi
diri sebagai kebutuhan tingkat atas (higher-order needs). Perbedaan antara kedua
tingkatan tersebut didasarkan pada dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas
dipenuhi secara internal (di dalam diri seseorang), sementara kebutuhan tingkat
rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal (oleh hal-hal seperti imbalan kerja,
kontrak serikat kerja, dan masa jabatan).

Teori Hirarki Kebutuhan Maslow dengan komponen yang berurut dari bawah yaitu
Fisiologis ,Keamanan ,   Sosial, Ego  Penghargaan, Aktualisasi Diri telah banyak
memberikan kontribusi pada berbagai bidang kehidupan seperti manajemen bisnis,
humanisme dan pembelajaran serta seluruh yang berkaitan dengan manusia. Terdapat
tiga tantangan yang akan menguji teori Abraham Maslow. Yang pertama  adalah
perbedaan budaya. Bagaimanapun juga teori hirarki kebutuhan Maslow diciptakan di
tengah masyarakat yang berbudaya individualistik. Padahal ada juga masyarakat yang
berbudaya kolektif. Yang kedua adalah perubahan sistem kerja yang banyak
menggunakan sistem kontrak dan pekerja paruh waktu. Hal ini menjadi tantangan
tersendiri bagi hirarki kebutuhan Maslow karena dengan demikian perusahaan tidak
lagi menciptakan lingkungan yang self actualization. Yang ketiga  adalah penggunaan
teknologi yang bisa jadi akan menggeser peran karyawan atau pekerja, sehingga
kesempatan karyawan untuk berekspresi dan berkreasi menjadi berkurang. Yang
keempat adalah pendekatan spiritual terhadap manusia atau pekerja. Ini juga menjadi
tantangan tersendiri karena banyak keputusan yang didasarkan pada pendekatan
spiritual.
DAFTAR PUSTAKA

https://dirul.wordpress.com/2011/03/20/teori-motivasi-abraham-maslow-dan-
implikasinya/

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/24/aplikasi-teori-kebutuhan-maslow-
di-sekolah/

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow

http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/

https://catatanalfaroq.wordpress.com/2015/04/05/teori-kebutuhan-maslow/

http://intancharamel.blogspot.co.id/2016/03/teori-dan-penerapan-teori-motivasi.html

Robbins Stephen P, Judge Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Angelica
D, Cahyani R, Rosyid A, penerjemah; Sunardi D, editor. Jakarta: Salemba Empat.
Terjemahan dari Organizational Behavior, 12th ed.

http://paulusdakso.blogspot.co.id/2011/12/perkembangan-hierarki-kebutuhan-
maslow.html

 
 Tugas Modul 7
Segmentasi Demografis
Segmentasi pasar dan keanekaragaman pasar merupakan dua konsep yang saling
mengisi. Tanpa pasar yang beranekaragam yang terdiri dari berbagai macam orang
dengan latar belakang, negara asal, kepentingan, kebutuhan, dan keinginan yang
berbeda, hanya sedikit alasan untuk mengadakan segmentasi pasar.
Sebelum diterimanya konsep pemasaran secara luas cara yang umum untuk
melakukan bisnis dengan konsumen adalah melalui pemasaran masal, yaitu
penawaran produk atau bauran pemasaran yang sama kepada setiap orang.
Segmentasi pasar menyusul sebagai cara yang lebih logis untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.

DEFINISI SEGMENTASI PASAR


Segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi irisan-
irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan
kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran
pemasaran yang berbeda.
Segmentasi pasar merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran tiga tahap.
Strategi pemasaran tiga tahap yaitu:
1. Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.
2. Memilih satu segmen atau lebih yang dijadikan target. Pemasar harus mengambil
keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu produk, harga, saluran,
dan/atau daya tarik promosi khusus untuk setiap segmen yang berbeda.
3. Menentukan product positioning (posisi produk) sehingga dirasakan oleh para
konsumen di setiap segmen yang dibidik sebagai produk yang memberikan kepuasan
lebih baik daripada berbagai penawaran bersaing lainnya.
Segmentasi pasar banyak digunakan oleh para pelaku bisnis, diantaranya:
• Para pemasar, karena strategi segmentasi pasar menguntungkan kedua belah pihak
di pasar, para pemasar barabg-barang konsumen menjadi bergairah untuk
melaksanakannya.
• Para pengecer, contohnya The Gap membidik berbagai segmen umur, pendapatan,
dan gaya hidup di berbagai toko eceran yang berbeda.
• Hotel-hotel, membagi pasar mereka dan menargetkan jaringan hotel yang berbeda
ke segmen pasar yang berbeda.
• Perusahaan manufaktur industry, membagi pasar-pasar mereka, seperti yang
dilakukan organisasi nirlaba dan media.
• Badan-badan amal, seperti Palang Merah memfokuskan usaha-usaha pengumpulan
dana pada “para penyumbang besar”.
• Beberapa Pusat Seni Drama, Musik, dan Seni Tari, membagi para pelanggan atas
dasar pencarian manfaat dan telah berhasil meningkatkan pengunjung melalui daya
tarik promosi khusus.
Bagaimana segmentasi pasar beroperasi?
Studi segmentasi pasar direncanakan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan
berbagai kelompok spesifik, sehingga barang dan jasa khusus dapat dikembangkan
dan ditingkatkan untuk memuaskan kebutuhan setiap kelompok.
Studi segmentasi juga digunakan untuk menuntun perancangan ulang atau pengaturan
ulang posisi produk tertentu atau penambahan segmen baru. Riset segmentasi
digunakan oleh para pemasar , berbagai stasiun TV dan radio sampai surat kabar dan
majalah untuk:
1. Menutup kesenjangan produk,
2. Mengenali media yang paling cocok untuk menempatkan iklan,
3. Menentukan karakteristik pemirsa dan pendengar serta mengumumkan temuan-
temuan untuk menarik para pemasang iklan yang mencari pendengar yang serupa.
DASAR SEGMENTASI PASAR
Dalam menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama
karakteristik konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah:

1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini
adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan
keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari
kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai
contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan
lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg
penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura,
buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.
Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku
pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah
untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai
dengan mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan
majalah.
• Wilayah
Dalam hal ini dapat berbentuk negara, negara bagian, provinsi pulau seperti: Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau.
• Daerah Kepadatan Penduduk
Dalam hal ini segmentasi dilihat dari jumlah kepadatan penduduk seperti misalnya
Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar dan kota besar lainnya yang
dijadikan target market setelah melakukan segmentasi pasar.
• Iklim
Dalam hal ini sementasi didasarkan atas iklim daerahnya, misalnya daerah tropis,
Sub-tropis, Sedang/dingin
2. Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk
segmentasi pasar antara lain:
• Usia
Kurang dari 6, 6-11, 12-20, 21-30, 31-40, 41-50, 51-60, lebih dari 61. Misalnya,
sabun mandi Cusson ditujukan bukan hanya untuk orang dewasa tetapi ada juga yang
untuk bayi/anak-anak.
• Jenis Kelamin
Pria, Wanita. Segmentasi ini banyak diaplikasikan untuk pakaian, kosmetik, asesoris
rambut, majalah, rokok, mobil. Misalnya, parfum Burt untuk pria dan Channel untuk
wanita.
• Status Perkawinan
Para pemasar juga telah mengetahui manfaat membidik kelompok berdasarkan status
perkawinan yang khusus, seperti lajang, duda/janda tanpa anak, orang tua tunggal,
pasangan suami istri dengan penghasilan ganda. Misalnya, para lajang, terutama
rumah tangga yang terdiri dari satu orang dengan pendapatan yang lebih besar dari
$35.000, merupakan segmen pasar yang cenderung berada di atas rata-rata dalam
pemakaian berbagai  produk yang secara tradisional tidak berhubungan dengan
supermarket.
• Pendapatan
Kurang dari Rp300.000,00; Rp300.000,00 Rp750.000,00; Rp750.001,00-
Rp200.000,00; Rp 1.200.00; Rp 1.700.000,00; di atas 1.700.000,00. Biasanya
diterapkan untuk kendaraan, kapal, pakaian, kosmetik, liburan dan perjalanan.
• Pekerjaan
Profesional, ahli teknik; manajer; ofisial, pemilik,tenaga administrasi, tenaga penjual,
tukang, mandor, operator, petani, ibu rumah tangga, mahasiswa, purnawirawan,
pelajar, penganggur.
• Pendidikan
SD atau kurang, tidak lulus SMP, lulus SMP, tidak lulus SMA, lulus SMA, tidak
lulus Universitas, sarjana, master ke atas.
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis
merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk
mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai
variabel segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan
kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran
usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.
3. Segmentasi Psikologis
Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan.
Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis
khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian,
persepsi, pengetahuan, dan sikap.

4. Segmentasi Psikografis
Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil
psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai
kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang
dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan
serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk
mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat,
sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.

5. Segmentasi Sosial Budaya


Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel
sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh,
berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen
berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya
inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.
·         Siklus Kehidupan Keluarga
Siklus kehidupan keluarga merupakan variable gabungan yang didasarkan sacara
tegas pada status perkawinan dan keluarga, tetapi secara tak langsung
menggambarkan umur relatif, pendapatan dan status pekerjaan.
·         Kelas Sosial
Kelas Sosial (status relatif dalam masyarakat) dapat di gunakan sebagai dasar untuk
segmentasi pasar, dan biasanya “diukur” dengan bebrapa indeks variable demografis
yang tertimbang, seperti pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Konsep kelas social
sevara tidak langsung menyatakan hierarki dimana orang-orang dalam kelas yang
sama biasanya mempunyai tingkat status yang sama, sedamgkan para anggota kelas
lain mempunyai status yang lebih tinggi meupun lebih rendah. Contoh, Rumah Sakit
yang didirikan oleh pihak swasta dengan Rumah Sakit yang didirikan oleh
pemerintah. Pelayanan yang diberikan oleh masing – masing rumah sakit tersebut
berbeda.  
·         Budaya, Subbudaya, dan Lintas Budaya
Dalam budaya yang lebih luas, berbagai subkelompok (subbudaya) sering disatukan
oleh berbagai pengalaman, nilai-nilai atau kepercayaan tertentu yang menyebabkan
berbagai segmen pasar menjadi efektif. Pengelompokan ini dapat didasarkan pada
sifat-sifat demografs yang khusus (seperti ras, agama, etnis dan umur) atau
karakteristik gaya hidup (wanita yang bekerja, pemain golf). Di Amerika Serikat,
orang – orang Amerika Afrika, Amerika Asia, dan orang – orangtua merupakan
segmen pasar subbudaya yang penting.
Secara kebudayaan, berbagai segmen yang berbeda dapat merupakan calon pelanggan
(prospect) bagi produk yang sma, tetapi sering ditargetkan secara lebih efisien dengan
daya penarik promosi yang berbeda. Contoh, sepeda dipromosikan sebagai alat
angkut yang efisien di Asia  serta sebagai produk kesehatan dan kebugaran di
Amerika Serikat.
6. Segmentasi Terkait Pemakaian
Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen
menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat pemakaian,
tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat
pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai ringan,
dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
Contoh, apabila mempunyai kartu member di Matahari, maka akan mendapatkan
discount 10%. Dengan cara tersebut, merupakan cara agar para pelanggan tetap setia
berbelanja di Matahari.
7. Segmentasi Situasi Pemakaian
Para pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi
disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau
dikonsumsi para konsumen. Berbagai produk dipromosikan untuk pemakaian khusus
pada suatu peristiwa. Sebagai contoh, ketika tanggal 14 Februari. Diyarakan sebagai
Hari Valentine, maka penjualan berbagai macam cokelat akan semakin meningkat.

8. Segmentasi Manfaat
Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk
yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk
memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk
mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama. Sebagai
contoh, Laptop merupakan pemecahan yang sempurna terhadap kebutuhan
mahasiswa atau pun karyawan. Pemasar menawarkan manfaat produk tersebut yang
dapat dibawa kemana – mana dengan mudah.

9. Segmentasi Gabungan
Tiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:
• Profil Psikografis-Demografis
Profil psikografis dan demografis merupakan pendekatan yang saling melengkapi
yang akan memberikan hasil maksimal jika digunakan bersama. Dengan
mengkombinasikan pengetahuan yang diperoleh dari studi demografis maupun
psikografis, para pemasar diperlengkapi dengan informasi yang sangat baik mengenai
pasar targetnya.
• Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup
dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya
hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama. Segmentasi geodemografis paling
bermanfaat jika prospek (calon pelanggan) terbaik bagi pemasang iklan (berdasarkan
sudut kepribadian, tujuan dan minat konsumen) dapat dipisahkan berdasarkan dimana
tempat tinggal mereka.
• Sistem Nilai dan Gaya Hidup menurut SRI Consulting (VALS 2)
System VALS secara lebih tegas memfokuskan pada usaha menjelaskan perilaku
membeli konsumen.

KRITERIA UNTUK MEMBIDIK SEGMEN PASAR SECARA EFEKTIF


Untuk menjadi target yang efektif, maka segmen pasar tertentu haruslah:
1. Pengidentifikasikan
Untuk membagi pasar kedalam berbagai segmen yang terpisah atas dasar serangkaian
kebutuhan bersama atau umum atau berbagai karakteristik yang berkaitan dengan
produk atau jasa, pemasar harus sanggup mengidentifikasikan karakteristik yang
berkaitan. Beberapa variable segmentasi, seperti geografis atau demografis.
2. Kecukupan
Agar segmen pasar tertentu dapat menjadi target yang berharga, ia harus terdiri dari
orang yang cukup jumlah nya sehingga dapat menjamin penyesuaian produk atau
kampanye promosi tertentu terhadap kebutuhan atau minat yang khusus.
3. Stabilitas
Kebanyakan pemasar lebih suka membidik segmen konsumen yang relatif stabil
factor – factor demografis dan psikologisnya dan juga kebutuhan serta
kemungkinannya untuk terus bertumbuh semakin luas seiring dengan waktu. Sebagai
contoh, Susus Bendera 1 2 3, maka target nya hanya untuk anak usia 1 2 3 saja.
4.kemudahan Dijangkau.
Para pemasar harus dapat menjangkau berbagai segmen pasar yang ingin mereka
bidik dengan cara yang ekonomis. Contoh, Online Shop. Ketika para konsumen ingin
memesan barang yang diinginkan, maka bisa dilakukan dengan system online.
MELAKSANAKAN STRATEGI SEGMENTASI
Strategi Pemasaran yang Berbeda (Differential Marketing) adalah menentukan target
beberapa segmen dengan menggunakan bauran pemasaran individual.
Strategi Pemasaran Terpusat (Concentrated Marketing) adalah menentukan target
hanya satu segmen dengan satu bauran pemasaran unik.
Kontrasegmentasi adalah usaha untuk mengetahui kebutuhan yang lebih umum dan
karakteristik konsumen yang akan diterapkan kepada anggota dua segmen atau lebih,
dan menggabungkan kembali segmen-segmen itu ke dalam satu segmen yang lebih
luas.

Manfaat dan Kelemahan Segmentasi


Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan
variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu,
dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk
mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi
agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif
(Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi
segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-
periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun
juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan
dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih
pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan
macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak
menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme
sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Tugas Modul 8
Merek Dagang : UNIQLO
UNIQLO Co., Ltd. adalah perancang, produsen, dan pengecer pakaian kasual Jepang.
Sejak tahun 2005, perusahaan ini telah menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki oleh Fast Retailing Co., Ltd. UNIQLO Jepang adalah rantai ritel pakaian
terbesar di negara itu, dengan pangsa pasar 6,5 persen dari pasar pakaian Jepang dan
jaringan 841 toko di akhir tahun. November 2016 menghasilkan penjualan bersih
tahunan pada 2015 (tahun yang berakhir 31 Agustus) lebih dari $ 6,6 miliar.
Uniqlo membuka beberapa cabang:
-Australia
-Prancis
-Kanada
-Indonesia, dll

Sejarah Uniqlo
Didirikan pertama kali oleh Presiden dan CEO Tadashi Yanai.
Dengan toko pertama dibuka sebagai "gudang pakaian unik“ di Hiroshima tahun
1984, 1997 memutuskan untuk memproduksi pakaian sendiri, Mengubah UNIQLO
dari toko pakaian kasual pinggiran kota menjada nama rumah tangga Jepang (SPA),
Meningkatkan perencanaan dan desain hingga pengadaan dan penjualan material
Penghargaan Retailer of the Year tahun 2014.
Berikut Perjalanan Kesuksesan Uniqlo
Menggunakan filososfi “Dibuat Untuk Semua”Menggunakan bahan berkualitas
tinggi dengan biaya rendah Bahan dikirim langsung dari pabrik mitra di China,
Terus berinovasi dalam material fungsional melalui kolaborasi produsen, pemasok
dan pelanggan Harga terjangkau dan desain trendi, Bekerja sama dengan desainer
internasional Menunjuk duta (chef, pengusaha, olahragawan dll)yang berpengaruh
untuk mengembangkan brand , Penasihat yang membantu pelanggan menemukan apa
yang dibutuhkan.

Salah satu faktor keberhasilan UNIQLO dengan memegang prinsip :


“Dalam lingkungan global yang berkembang di mana harga murah juga bisa berarti
cantik dan menyenangkan, UNIQLO telah menemukan potongan kain terbaik.”
Tugas Modul 9
Life cycle UNIQLO
1. Tingkatan Perkenalan (Introduction Stage)

Uniqlo adalah perusahaan Jepang dalam bidang perencanaan produk, produksi,


distribusi pakaian kasual. Perusahaan ini membuka toko eceran pakaian kasual
dengan merek Uniqlo (ユニクロ). Kantor pusat Uniqlo di Sayama, Kota
Yamaguchi, Prefektur Yamaguchi. Nama Uniqlo berasal dari nama toko pertama
bernama Unique Clothing Warehouse yang dibuka Tadashi Yanai di Kota
Hiroshima, Prefektur Hiroshima pada 2 Juni 1984. Konsep tokonya sebagai "sebuah
gudang raksasa dengan pilihan konstan". Ide didapat Yanai ketika berkunjung ke
Amerika Serikat. Ia mengunjungi koperasi universitas yang ramai dikunjungi remaja
karena menjual pakaian kasual berharga murah seperti orang membeli majalah.
Dampaknya pada marketing mix adalah sebagai berikut:
Produk : UNIQLO menjual produk yang terkenal dengan desain tradisionalnya
yang juga praktisuntuk digunakan pelanggan.
Harga : UNIQLO menjual produknya dengan harga lebih tinggi daripada
pesaing. Ini karena iamenawarkan lebih banyak fitur, dan mahalnya harga untuk itu.
Distribusi : UNIQLO memusatkan pada strategi distribusi dan marketing yang kuat
untuk mengenal karakter pembelinya.
Promosi : brand yang didirikan sejak tahun 1984 ini menggunakan billboard, social
media influencers dan local brand ambassadors sebagai sarana promosi untuk
‘mengangkat’ popularitas produk.

2. Tingkatan Pertumbuhan (Growth Stage)


Oktober 1998 setelah sweter Uniqlo dari bahan sintetis fleece yang diobral seharga
¥1.900 laku terjual sebanyak 2 juta helai. Larisnya fleece produk Uniqlo terus
berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1999, Uniqlo menjual 8,5 juta
helai pakaian, dan meningkat menjadi 26 juta helai seiring dengan popularitas merek
Uniqlo.
Langkah yang perlu diambil :
Busana yang berasal dari budaya Jepang yang menghargai kesederhanaan, kualitas
terbaik, dan kelestarian.
Didesain untuk saat ini dan dari waktu ke waktu.
Diciptakan dengan modern dan elegan untuk menjadi komponen gaya masing-masing
individu.
Desain sederhana yang menyembunyikan detail-detail modern dan dibuat dengan
pemikiran yang dalam.
Potongan dan bahan terbaik yang dibuat agar mudah didapatkan dengan harga
terjangkau untuk semua orang.

3. Tingkatan Kematangan/Kedewasaan (Maturity Stage)


Sebelum baju fleece Uniqlo menjadi populer, penjualan perusahaan ini sudah
menunjukkan peningkatan. Total penjualan tahunan sebesar 83 miliar yen pada tahun
fiskal 1998, dan mengalami peningkatan sebesar 33,6% menjadi 111 miliar yen pada
tahun fiskal 1999, sebelum berlipat dua menjadi 229 miliar yen pada tahun fiskal
2000, dan mencapai 418 miliar yen pada tahun fiskal 2001.
Langkah yang diambil :
ekspansi ke luar Jepang dilakukan dengan membuka kantor Uniqlo di Shanghai
Promosi menekankan pada differensiasi produk.

4.Tingkatan Penuruan (Decline Stage)


Uniqlo — harus menyesuaikan proyeksi keuangannya untuk sisa tahun ini, dengan
menurunkan perkiraan laba sebagai akibat dari pandemi coronavirus yang sedang
berlangsung. Perusahaan tersebut sekarang mengharapkan laba operasi tahunan kira-
kira 1,21 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 17,4 triliun. Angka ini menunjukkan
pengurangan 50 persen, lebih banyak dibandingkan perkiraan sebelumnya yang
menyebut angka 44 persen. Penambahan kerugian salah satunya karena biaya
operasional sebesar Rp 537 juta pada periode antara Maret dan Mei.
Ketika penjualan menurun, perusahaan memiliki beberapa pilihan yaitu :
Memelihara produk
Menjual murah produk - menurunkan biaya dan terus menawarkannya, terutama
kepada pelanggan yang setia.
Menghentikan produk, ,melikuidasi sisa stock atau menjualnya ke perusahaan lain
yang bersedia melanjutkan produk.
Tugas Modul 10

Dalam dunia bisnis sekarang persaingan antar perusahaan dalam mencari

konsumen atau pembeli sangatlah ketat, hal ini dirasakan oleh banyak industri

termasuk industri furniture yang sekarang ini mulai berubah, pada mulanya industri

furniture banyak mengunakan kayu sebagai bahan utama pembuatan furniture,

sekarang banyak alternatif dalam pembuatan produk furniture. Perubahan dalam

produk furniture bukan hanya didasari oleh keinginan perusahaan dalam membuat

produk baru di pasar, melainkan juga perilaku konsumen yang mulai berbuah, dimana

sekarang ini konsumen tidak hanya melihat dari segi fungsinya saja, namun juga

bentuk dan harga yang menarik. Sebagaimana pada tabel 1 terdapat bahan alternatif

yang dapat membuat produk furniture lebih beragam bentuknya, contoh bahan

alternatif : plastik, bambu, logam.

Pembangunan merek yang kuat memerlukan pemahaman yang mendalam

tentang pesaing, dan pesaing tumbuh kian keras setiap tahun. Pesaing baru datang

dari semua arah – dari pesaing global yang ingin menumbuhkan penjualan di pasar

baru, dari pesaing online yang mencari cara yang efisien biaya untuk memperluas

distribusi, dari label pribadi dan merek toko yang di rancang untuk memberikan

alternative harga yang murah, dan dari perluasan mereka untuk bergerak ke kategori

baru. Salah satu cara yang baik untuk mulai menghadapi persaingan adalah memulai
program pemasaran yang di rancang secara kreatif dan di laksanakan denganbaik.

Untuk merencanakan dan mengimplementasikan secara efektf strategi positioning

merek terbaik, perusahaan harus memberikan banyak perhatian kepada pesaing

mereka..

Michael Porter mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik

jangka panjang intrinsic sebuah pasar atau segmen pasar. Lima kekuatan tersebut

adalah pesaing industry, pendatang baru potensial, pengganti, pembeli dan pemasok.

Lima ancaman yang di timbulkan kekuatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. 1.Ancaman rivalitas segmen yang intens, sebuah segmen dianggap tidak


menarik jika sudah berisi banyak pesaing yang kuat atau agresif. Segmen di

aggap lebih tidak menarik jika segmen stabil atau menurun, jika kapasitas

pabrik ditambah dalam skala yang besar, jika biaya tetap atau penghalang

untuk keluar tinggi, atau jika harus menanggung resiko yang besar untuk

berada dalam segmen tersebut. Kondisi ini akan menimbulkan perang harga,

perang iklan, dan pengenalan produk baru, sehingga menjadi sangat mahal

bagi perusahaan untuk bersaing.Sebagai pemilik bisnis yang baik,kita

tidak boleh sampai termakan ataupun ikut dalam perang harga tersebut

jika tidak ingin bisnis kita hanya menjadi sebuah investasi jangka

pendek dan gunakan beberapa macam tips berikut ini:

 Mengenal kelebihan dan kekurangan bisnis Anda

Buatlah catatan mengenai poin-poin keunggulan bisnis Anda beserta

dengan kelemahannya. Kemudian cukuplah terlebih dahulu untuk


fokus pada kelebihan bisnis dan merancang media

promosi ataupun melakukan beberapa inovasi guna menutupi dan

meminimalisir kekurangan bisnis

 Membuat pelayanan yang berbeda

Anda bisa lebih membuat pelanggan betah dengan melakukan


pelayanan ramah, cepat, tanggap dan mengetahui apa yang
sebenarnya dibutuhkan oleh pelanggan melalui sebuah layanan
after sales service.

 Meningkatkan kualitas produk akan menambah nilai

Dengan meningkatkan nya kualitas produk akan sangat berpengaruh

terhadap perilaku konsumen, karena harga yang murah tidak menjamin

akan kualitas dan nilai suatu barang tersebut . Harga suatu barang yang

sesuai standar ditentukannya dan mempunyai kualitas yang unggul

tidak akan jatuh disaat pesaing banyak .

2. Ancaman pendatang baru, segmen yang paling menarik adalah segmen

yang memiliki penghalang untuk masuk yang tinggi dan penghalang

untuk keluar yang rendah. Hanya sedikit perusahaan baru yang dapat

memasuki industry ini, dan perusahaan yang kinerjanya buruk dapat

keluar dengan mudah. Ketika penghalang untuk masuk dan untuk


keluar sama-sama tinggi. Potensi laba tinggi, tetapi perusahaan

menghadapi resiko lebih besar karena perusahaan yang berkinerja

baruk tetap tinggal dan bertarung di dalamnya. Ketika pengahalang

untuk masuk dan keluar sama-sama rendah, perusahaan akan mudah

masuk dan keluar dari industry, dan tingkat pengembalian stabil dan

rendah. Kasus paling buruk adalah ketika penghalang untuk masuk

rendah dan penghalang untuk keluar tinggi, Disini perusahaan akan

masuk pada masa bagus tetapi selit keluar saat keadaan sedang buruk.

Hasilnya adalah kelebihan kapasitas yang kronis dan laba semua

perusahaan akan tertekan. manajemen pemasaran sebagai upaya secara

sadar untuk mencapai hasil jual-beli yang diharapkan dengan pasar

sasaran,untuk pelaksanaanya terlebih dahulu perlu diketahui konsep

pemasaran yang merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi,yang

terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta

memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektifdan efesien

dibandingkan para pesaing.

Ada lima konsep berdasarkan mana organisasi melakukan pemasaran

mereka: konsep produksi ,konsep produk,konsep penjualan,konsep

pemasaran dan konsep pemasaran kemasyarakatan :

1) Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa para pelanggan akan menyukai

produk-produk yang tersedia secara luas dan harganya

murah.Manajemen dalam orgasisasi yang berorintasi pada produksi

mengarahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produksi yang

tinggi dan liputan yang luas.

2) Konsep Produk

Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan menyukai

produkproduk yang memberikan kualitas,penampilan dan ciri-ciri yang

terbaik.Manajemen dalam organisasi yang demikian memusatkan

energi mereka untuk membuat produk yang baik dan terus

meningkatkan mutu produk tersebut.

3) Konsep Penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen,jika dibiarkan sendiri

biasanya tidak akan membeli produk-produk dari organisasi

tersebut.olehkarena itu organisasi harus melakukan kegiatan penjualan

yang agresif dan usaha promosi yang gencar

4) Konsep Pemasaran Konsep Pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk

mencapai tujuantujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan

secara efektif dan efesien dibandingkan para pesaing


5) Konsep Pemasaran Bersifat Kemasyrakatan Konsep pemasaran yang

bersifat kemasyarakatan berpegang pada asumsi bahwa tugas

organisasi adalah menentukan kebutuhan,keinginan,dan minat dari

pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan

cara yang lebih efektif daripada pesaing sedemikian rupa sehingga

dapat menjamin atau mendorong kesejahteraan konsumen dan

masyarakat

3. .Ancaman produk pengganti, segmen yang tidak menarik jika ada pengganti
actual atau potensial untuk produk tersebut, produk pengganti memaksa

perusahaan memberi batasan pada harga dan laba. Jika kemajuan teknologi

atau persaingan meningkat dalam industry produk pengganti ini, harga dan

laba akan turun. Menganalisis ancaman substitusi bisa menjadi sulit

karena semua produk yang dibandingkan tidak terlalu mirip, namun

bisa menawarkan sesuatu (nilai atau fungsi) yang lebih atau bahkan

kurang dari produk yang kita buat. Terlebih lagi, produk substitusi

tidak dapat langsung dikenali karena produk tersebut sering kali

berasal dari luar industri operasional sebuah perusahaan. Konsumen

biasanya membuat analisis berdasarkan nilai yang ditawarkan melalui

produk tersebut beserta harganya. Inilah alasan mengapa analisis

ancaman substitusi membutuhkan perhatian khusus untuk


identifikasinya dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah

tersebut untuk jangka panjang.

Oleh karena itu, perusahaan dapat bertahan menghadapi


produk substitusi dengan cara berikut:

 Differentiation
Melalui pembuatan penawaran produk yang unik, konsumen akan bisa
terpuaskan dengan produk yang spesifik dan tidak mudah terbuai dengan
produk substitusi atau pengganti. Mungkin saja ada fitur tambahan atau
keuntungan yang tidak ada pada produk pengganti.

 Customer Value
Konsumen sering kali menilai apakah kualitas dan fitur produk yang dijual
sepadan dengan harga yang ditawarkan perusahaan. Artinya, konsumen
mencari keuntungan maksimal yang dapat dicapai dengan
menghabiskan biaya paling murah. Jika value ini dibuat untuk konsumen,
mungkin mereka tidak perlu melirik produk lainnya.
 Brand Loyalty
Sering kali perusahaan berusaha untuk membuat dan
mempertahankan brand loyalty yang kuat untuk semua konsumennya. Ini
dapat mencegah konsumen untuk beralih kepada merek atau produk
pengganti lainnya.

4. .Ancaman daya tawar pembeli yang semakin besar, segmen tidak

menarik jika pembeli memiliki daya tawar yang kuat atau semakin

besar. Kemunculan raksasa eceran seperti wal-mart membuat beberapa

analis menyimpulkan bahwa profitabilitas potensial perusahaan barang

kemasan akan terbatas. Daya tawar pembeli tumbuh ketika. Mereka

menjadi terorganisasi atau terkonsentrasi, ketika ketika produk

memiliki bagian yang signifikan dari biaya pembeli, ketika produk

tidak dideferensasikan, ketika biaya peralihan pembeli rendah, ketika


sensitive terhadap harga karena laba yang rendah atau ketika mereka

dapat berintegrasi untuk naik kelas.

5. .Ancaman daya tawar pemasok semakin besar, segmen yang tidak menarik
jika pemasok perusahaan mampu meningkatkan harga atau mengurangi
jumlah barang yang dipasok. Pemasok cenderung kuat kerika mereka
terkonsentrasi atau terorganisasi, ketika hanya ada sedikit pengganti, ketika
produk yang dipasok merupakan masukan penting.

Daya tawar pemasok

Pemasok yang kuat menekan profitabilitas industri dengan


membebankan harga yang lebih tinggi dan membatasi kualitas.
Mereka mungkin juga akan menetapkan persyaratan penjualan yang
ketat.

Daya tawar pemasok tinggi ketika:

 Input tidak memiliki substitusi. Sehingga, perusahan di


industri terpaksa membeli dari pemasok karena tidak ada
alternatif.
 Biaya peralihan tinggi. Itu mungkin lebih tinggi daripada
penghematan biaya ketika mereka beralih ke pemasok
lainnya. Sehingga, berganti pemasok bukanlah pilihan yang
lebih baik. 
 Jumlah pemasok lebih sedikit daripada jumlah
perusahaan di industri. Contoh adalah pasar monopoli di
mana hanya ada satu pemasok. Dalam hal ini, pemasok
memiliki kekuatan pasar absolut atas kuantitas, harga dan
kualitas produk di pasar.
 Keuntungan pemasok tidak tergantung pada pembelian
oleh perusahaan di industri. Mereka dapat menghentikan
pasokan kapan saja tanpa membebani keuntungan.
 Input terdiferensiasi. Ketika mereka memasok input yang
unik, kecil kemungkinan bagi perusahaan di industri untuk
beralih karena cenderung loyal.
 Pemasok kredibel untuk menjalankan strategi integrasi
kedepan (forward integration). Mereka dapat
menghentikan pasokan, menghasilkan produk industri dan
bersaing langsung dengan perusahaan saat ini. 

Daya Tawar Pemasok (Bargaining power of supplier) dapat menjadi sebuah

ancaman bagi perusahaan yang selama ini memperoleh input dari pemasok

apabila terjadi ketergantungan perusahaan pada salah satu pemasok yang

menjadi semakin besar dari waktu ke waktu. Indikator yang dapat digunakan

untuk melihat ketergantungan perusahaan kepada salah satu pemasok adalah

indikator rasio konsentrasi (concentration ratio) yang dapat menunjukkan

rasio antara jumlah nilai pasokan dari pemasok tertentu dengan keseluruhan

nilai persediaan yang dipasok oleh berbagai pemasok. Pemasok dapat

menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap para peserta industri dengan

mengamcam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu produk atau jasa

yang dibeli. Pemasok yang kuat karenanya dapat menekan kemampulabaan

industri yang tidak mampu mengimbangu kenaikan hargnya (Porter, 1987).


Tugas Modul 11

1. BENTUK
Tripod handphone yang satu ini memiliki bentuk seperti tripod pada umumnya,
tersusun dari aluminium berbentuk seperti pipa yang cukup kokoh. Begitu pula
bagian kaki terbuat dari alumunium yang berbentuk segitiga yang bertujuan agar
mudah berdiri dengan seimbang.
2. FITUR
•kamera screw
•pan handle Locking knob
•pan lock knob
• brace
• leg strap
3. MUTU
Tripod handphone alumunium memiliki mutu yang mumpuni di kelasnya, meskipun
terbuat dari alumunium yang ringan tapi cukup tahan untuk digunakan untuk
merekam video atau sekedar foto. Tripod ini juga aman jika tiba-tiba terjatuh dan
tidak menimbulkan kerusakan yang serius dan tentunya ringan dibawa kemana-mana.
4. MUTU KESESUAIAN
Tripod alumunium yang satu ini memang tidak sekokoh tripod kelas atas, karena
memang hanya di peruntukan untuk handphone yang notabene nya ringan. Tetapi ada
sedikit masalah yang sering terjadi, yaitu kurang nya stabilisasi saat melakukan
perekaman video. Karena bagian kepala atau tempat meletakkan handphone terbuat
dari plastik dan rentan terjadi guncangan. Tapi untuk harga yang di berikan masalah
itu tidak lah serius karna harga dari tripod ini yang murah meriah.
5. DAYA TAHAN
Persoalan daya tahan adalah relatif, tergantung cara pemakai merawat tripod nya.
Tapi berdasarkan pengalaman saya tripod ini cukup awet . Selama lebih dari 8 bulan
pemakaian, tak ada sedikit pun kerusakan yang terjadi. Jadi meskipun harga nya
murah tapi ketahanan nya tidak bisa di remehkan.
6. KEANDALAN
Jika untuk urusan foto tripod ini sudah sangat bisa diandalkan, karena cukup kokoh
menopang semua jenis dan ukuran handphone. Tapi untuk urusan video, nampaknya
sedikit mengecewakan, karena yang namanya barang murah pasti kualitas nya
berbeda dengan yang lebih mahal, kurang nyaman yang terjadi karena kurang nya
stabilisasi dari tripod nya membuat tripod ini kurang nyaman jika digunakan untuk
merekam video sambil bergerak.
7. MUDAH DIPERBAIKI
Dalam hal perbaikan tripod ini relatif, tergantung bagian apa yang rusak. Adapun
bagian yang bisa diperbaiki ketika rusak yaitu bagian kepala. Jika rusak kalian bisa
membeli pengganti Kepala nya di toko aksesoris handphone. Tetapi, jika yang rusak
adalah bagian kaki atau leher nampaknya satu-satunya jalan adalah mengganti dengan
tripod yang baru.
8. PENGIRIMAN
Pengiriman dari produk ini cukup safety, seperti pengiriman barang pada umumnya
kemasan nya pun terbilang sangat rapat dan sudah dilapisi dengan booble wrap
sehingga aman sampai ditangan konsumen.

9. KONSULTASI PELANGGAN
Untuk pembelian produk ini konsumen mendapatkan garansi jika produk yang
dikirim mengalami kerusakan. Selain garansi ganti barang, konsumen juga bisa
mendapatkan uangnya kembali.
10. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
Pihak penjual tidak memberikan kebijakan pemeliharaan kepada konsumen, ini
disebabkan karena harga produk yang murah dan kualitas nya yang bagus. Sebagai
tanggung jawab penjual hanya memberikan garansi kepada konsumen nya
Tugas Modul 12
Kesenjangan harapan
1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.
Merupakan kesenjangan yang terjadi karena perbedaan persepsi antara manajemen
dan harapan konsumen. Mungkin manajemen menganggap bahwa suatu keunggulan
kompetitif yang dimiliki perusahaan adalah sama seperti apa yang diharapkan oleh
konsumen, namun faktanya bahwa konsumen lebih mengharapkan keunggulan lain.
Contohnya, perbedaan antara persepsi manajemen sebuah bank dengan nasabah.
Manajemen bank menganggap dalam melakukan aktivitas tarik dan setor tunai,
nasabah akan merasa puas jika dapat dilayani dengan jumlah teller yang banyak,
ramah dan tanggap. Namun ternyata nasabah lebih senang melakukan aktivitas dari
mesin setor tunai otomatis dan anjungan tunai mandiri. Dampak dari kesenjangan ini
adalah terjadinya missleading/salah arah dalam menentukan kebijakan manajemen
yang berdampak pada kurangnya tingkat kepuasan konsumen. Untuk menghindari hal
tersebut, sebelum menentukan kebijakan, pihak manajemen seharusnya terlebih
dahulu melakukan riset pasar maupun evaluasi kepuasan konsumen seperti misalnya
melalui kuesioner sehingga mengetahui bagian mana yang butuh perbaikan. 

2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa. 


Merupakan kesenjangan yang terjadi karena manajemen kurang detail dalam
merumuskan standart kinerja untuk mencapai kualitas layanan optimal. Seringkali
pihak manajemen dapat menangkap harapan konsumen mengenai pelayanan yang
diinginkan, namun sayangnya tidak menyusun standart kinerja yang jelas untuk
mencapai harapan konsumen tersebut sehingga membuat karyawan eksekutif bingung
dan masing-masing membuat standart operasional procedure sesuai keinginannya
yang berdampak pada kekacauan sistem pelayanan. Misalnya seorang manajer rumah
makan memberi tahu cleaning service untuk menjaga kebersihan dengan menyapu
lantai tanpa memberi spesifikasi sehari berapa kali dan pada saat seperti apa lantai
harus disapu. Kesenjangan ini dapat terjadi karena manajemen tidak memberikan
komitmen total terhadap kualitas jasa, kekurangan sumber daya maupun kelebihan
permintaan. Komitmen manajemen yang tidak memadai bisa disebabkan oleh
orientasi manajemen yang lebih berjangka pendek (accounting oriented), misalnya
penjualan, laba, pangsa pasar, dan sebagainya yang berkaitan dengan keuangan
jangka pendek. 

3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penghantaran jasa. 


Merupakan kesenjangan yang terjadi karena karyawan eksekutif tidak dapat
memberikan kualitas jasa seperti spesifikasi kualitas jasa yang ditetapkan oleh
manajemen. Akibanya adalah kepuasan konsumen yang menurun. Hal tersebut terjadi
bisa karena karyawan yang kurang memahami standart kinerja, tidak sepaham dengan
manajemen, kurang qualified dalam memenuhi standart, beban kerja terlalu besar,
atau karena tidak ada pengawasan sehingga karyawan ‘menggampangkan’ standart
kinerja yang ditetapkan manajemen. Contohnya, seorang karyawan rumah makan
tidak menggunakan seragam ketika bekerja dengan alasan tidak ada manager yang
mengawasi. Kesenjangan ini dapat terjadi karena banyak faktor, mulai dari karyawan
yang tidak memahami job description, ketidak cocokan karyawan dengan
pekerjaannya, kurangnya penguasaan teknologi yang merupakan bagian dari deskripsi
kerja, tidak ada kesadaran untuk maju, tidak ada budaya perusahaan yang
mendukung.

4. Kesenjangan antara penyerahan jasa dan komunikasi eksternal.


Kesenjangan yang terjadi karena ketidak sesuaian janji kualitas jasa dengan kualitas
jasa yang diberikan. Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,
didengar atau dicium sebelum kita membeli. Untuk mengurangi ketidakpastian,
pembeli akan mencari bukti mutu jasa tersebut. Karena itu, tugas penyedia jasa
adalah mengelola bukti tersebut dengan baik untuk menjaga kepercayaan konsumen.
Perusahaan jasa dapat berupaya menunjukkan mutu layanan mereka melalui bukti
fisik dan presentasi. Namun apabila komunikasi yang terjadi antara pembeli dan
perwakilan perusahaan tidak sesuai maka hal ini akan mengecewakan pembeli.
Contoh : Sebuah perusahaan jasa kursus musik mengiklankan produknya dengan
brosur bergambar studio musik yang sangat bagus. Akan tetapi tempat kursus yg
digunakan tidak sesuai dengan gambar pada brosur kursus musik tersebut. Penyebab
kesenjangan ini adalah Komunikasi horizontal yang tidak memadai yang
menyebabkan perbedaan persepsi antar anggota manajemen, perbedaan kebijakan dan
prosedur antar cabang atau departemen, kecenderungan untuk memberi janji secara
berlebihan. 

5. Kesenjangan antara jasa anggapan dan jasa yang diharapkan. Kesenjangan


yang terjadi 
karena ekspektasi/persepsi konsumen terhadap kualitas jasa berbeda dengan persepsi
manajemen. Jika konsumen memberikan persepsi yang mengarah pada hal positif
maka akan menjadi keuntungan bagi manajemen. Sebaliknya jika kualitas pelayanan
dipersepsikan lebih rendah oleh konsumen maka akan menjadi masalah bagi
manajemen. Misalnya, seorang manajer mini market menugaskan salespersons-nya
untuk selalu mengamati setiap konsumen yang masuk ke toko, sehingga ketika
konsumen tersebut terlihat ling-lung/bingung, maka personel toko tersebut dapat
menanyakan kebutuhannya dan membantunya. Namun bagi beberapa orang, hal
tersebut membuat mereka merasa tidak nyaman seakan-akan dicurigai akan mencuri
sesuatu. Penyebab kesenjangan ini adalah manajemen tidak melakukan evaluasi
tingkat kepuasan konsumen sehingga beberapa layanan jasa yang cenderung
membuat sebagian besar konsumen tidak puas masih tetap diberlakukan. - Semoga
bermanfaat

Tugas Modul 13
Analisis Integrasi Sistem Aliran Rantai Pasokan Tembakau di
PT. Gudang Garam, Tbk.
Harrizki Arie Pradana1), Melati Suci Mayasari2), Yuyi Andrika3) 1,2,3)STMIK
Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman, Selindung, Pangkalpinang, Bangka
Belitung, 0717-433506 e-mail: harrizkiariep@atmaluhur.ac.id

Abstrak Penerapan suatu ERP sistem itu adalah suatu proses berkelanjutan. Begitu
dimulai sudah tidak mungkin lagi dihentikan dan tidak ada titik
kesempurnaannya. Yang ada hanyalah proses penyempurnaan yang tak terhenti.
ERP juga mesti dilakukan dengan sungguh-sungguh.Pada umumnya, ERP yang
masuk ke Indonesia sudah teruji kesuksesannya. Namum kesuksesan di negara lain
belum tentu bisa menjadi suatu jaminan bagi kita. Masalah sumber daya manusia dan
infrastruktur juga menjadi faktor penentu ERP akan berkembang terus sesuai dengan
tuntutan konsumen. Sistem itu diantaranya adalah manajemen rantai pasok (supply
chain management). SCM ini kemudian yang akan mengatur seluruh kebutuhan
perusahaan untuk mendapatkan mutu yang baik dan proses yang bisa terintegrasi satu
dengan lainnya, sehingga pelayanan yang diberikan kepada pengguna ataupun
pelanggannya berjalan dengan baik. Seperti halnya adalah PT. Gudang Garam, Tbk.
yang menjalankan bisnisnya dibidang industri rokok kretek. Untuk membuat cita rasa
rokok yang disukai oleh banyak pelanggannya, maka PT. Gudang Garam, Tbk., harus
memiliki rantai pasokan yang terintegrasi satu dengan lainnya. Penelitian tentang
aliran rantai pasokan perlu dilakukan, karena ini merupakan dimana suatu perusahaan
nantinya bisa mengidentifikasi kedepannya dalam mendapatkan target sesuai harapan
mereka. Dan akhirnya diwujudkan oleh pihak manajemen PT. Gudang Garam, Tbk.
demi proses bisnis yang handal dan terintegrasi dengan teknologi informasi.

1. Pendahuluan

Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan beragam dengan persentase
perokok dewasa yang signifikan, diperkirakan 60% laki-laki dewasa di Indonesia
adalah perokok, dari total penduduk yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa [1]. PT
Gudang Garam Tbk. adalah produsen rokok kretek terkemuka, rokok kretek identik
dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah di
dunia. PT Gudang Garam Tbk. dengan pangsa pasar rokok dalam negeri sekitar 20%
(dihitung berdasarkan estimasi perseroan dan hasil riset lembaga independen)
merupakan produsen rokok kretek terkemuka dengan produk-produk yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat di seluruh nusantara [2]. PT Gudang Garam Tbk.
menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 43 ribu orang yang sebagian besar terlibat
dalam produksi rokok, termasuk sigaret kretek tangan dan operator mesin
produksi, serta kegiatan operasional lainnya seperti distribusi, penjualan dan
pemasaran. Kesejahteraan karyawan menjadi perhatian utama, dari standar
keselamatan kerja dan penyediaan fasilitas kesehatan hingga pelatihan
kepemimpinan, manajemen, administrasi dan ketrampilan teknik, yang
diselenggarakan di dalam maupun di luar perusahaan. PT Gudang Garam Tbk. secara
tidak langsung juga mendukung penciptaan lapangan kerja, bagi kurang lebih empat
juta komunitas di sektor perkebunan tembakau dan cengkeh yang menyediakan bahan
baku bagi perseroan, serta sektor distribusi seperti pengecer dan pedagang asongan
yang tersebar di seluruh Indonesia. Industri rokok sendiri, termasuk Perseroan,
merupakan sumber utama pendapatan cukai dan pajak bagi negara.PT Gudang Garam
Tbk adalah sebuah perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia.Perusahaan ini
didirikan tanggal 26 Juni 1958 oleh Suryo Winowidjojo, yang merupakan pemimpin
dalam produksi rokok kretek.Suryo Winowidjojo adalah seorang pengusaha
Indonesia yang merupakan pendiri Gudang Garam, salah satu produsen rokok
terbesar di Indonesia.Sebelum mendirikan Gudang Garam, ia sempat bekerja di
pabrik rokok “93” milik pamannya.Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapat
promosi dan akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut.Suryo
Winowidjojo kemudian keluar dari pabrik rokok “93” dan pada usia 35 tahun ia
mendirikan perusahaannya sendiri yaitu pabrik rokok Gudang Garam di Kediri, Jawa
Timur. Pada tahun 1958, Gudang Garam telah tercatat sebagai pabrik kretek terbesar
di Indonesia. Produk Gudang Garam diantaranya adalah Gudang Garam
International, Surya 12, Surya 16, Surya Slims, Surya Signature, Surya Profesional,
Surya Pro Mild, Gudang Garam Nusantara, Gudang Garam Mild, Gudang Garam
Merah, Gudang Garam Djaja, Nusa, Taman Swedari dan Sigaret Kretek Klobot [3].
Selama ini, masyarakat hanya mengetahui bahwa ada produk dari PT. Gudang
Garam, Tbk. yang tersebar luas dibeberapa provinsi, tanpa mengetahui aliran
informasi, data, uang, bahkan produk dari rokok itu sendiri dari hulu ke hilir secara
jelas. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisis dan mengevaluasi aliran
rantai pasokan rokok dari bahan baku hingga dipasarkan kepada konsumen dan
pelanggannya. Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui aliran rantai pasokan perusahaan PT. Gudang Garam, Tbk., dan
mempermudah dan mempercepat proses evaluasi dan monitoring aliran rantai pasok
pada PT. Gudang Garam, Tbk. untuk kedepamnya baik bagi masyarakat luas, pihak
yang terkait, maupun dari dalam PT. Gudang Garam, Tbk. itu sendiri. Evaluasi
merupakan sasaran akhir dalam serangkaian lembaga-lembaga pendidikan baik itu
lembaga pendidikan yang bersifat formal maupun lembaga pendidikan yang bersifat
non formal [4]. Menurut [5], evaluasi merupakan proses mengumpulkan informasi
untuk mengetahui pencapaian belajar peserta didik. Pada saat melakukan evaluasi di
dalamnya ada kegiatan untuk menentukan nilai suatu program, sehingga ada unsur
keputusan tentang nilai suatu program (value judgement).Dalam melakukan
keputusan, diperlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian selama dan
setelah kegiatan belajar mengajar.Objek evaluasi adalah program yang hasilnya
memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat,
keterampilan, dan sebagainya [6]. Dalam arti analisis menurut [7], dengan
melakukan catatan refleksi, yakni pemikiran yang timbul pada saat mengamati dan
merupakan hasil proses membandingkan, mengkaitkan atau menghubungkan data
yang ditampilkan dengan data sebelumnya atau dengan teori-teori yang relevan
sehingga dapat diambil pengertian analisis data bisa dilakukan tahap demi tahap
ataupun siklus demi siklus untuk mencapai suatu target tertentu sebagai tolak ukur
yang bisa dihandalkan. Melalui implementasi Supply Chain Management (SCM),
banyak perusahaan telah berhasil melakukan terobosan (breakthrough) dalam
kinerjanya, melalui peningkatan layanan jasa kepada pelanggan, memastikan produk
dengan kualitas yang diharapkan sampai ke lokasi secara tepat waktu. Begitu juga
dengan PT. Gudang Garam, Tbk., menerapakan aplikasi SCM mereka sebagai salah
satu upaya proses bisnis, beserta target untuk mendapatkan keuntungan bersih
sebanyak-banyaknya. Supply chain adalah sebuah sistem organisasi yang di
dalamnya terdapat peran-peran dan melakukan berbagai kegiatan, meliputi
informasi, dana dan sumber daya lainnya yang saling terkait dalam pergerakan
suatu produk atau jasa dari pemasok ke pelanggan [8]. Jadi secara garis besarnya,
Supply Chain Management merupakan fungsi – fungsi yang terintegrasi dan memiliki
tanggung jawab utama untuk menghubungkan fungsi dari bisnis utama dan proses
bisnis dalam dan di seluruh perusahaan untuk mewujudkan model bisnis yang kohesif
dan berkinerja tinggi.
2. Metode Penelitian

Metode Penelitian biasanya memberikan penjelasan tentang langkah-langkah, data,


lokasi penelitian, metode evaluasi yang digunakan serta penjelasan tentang metode
dari penelitian yang dibahas.Diantaranya adalah menentukan bahan atau materi
penelitian.Bahan atau materi peneilitian yang digunakan dalam penelitian ini dibagi
menjadi dua kategori sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Menurut [9]
pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Data primer yang diperoleh dengan cara analisis dan
observasi ke lapangan penelitian, dan data sekunder yang diperoleh dengan cara
menggunakan sumber-sumber pustaka dan sumber lainnya yang relevan mendukung
penelitian. Sumber bisa diambil dari jurnal, buku, maupun situs internet. Alat-alat
yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah komputer jinjing yang
digunakan sebagai pendukung berjalannya untuk keperluan proses data penelitian
dengan spesifikasi yang dimiliki seperti Prosesor Intel Core i5 3210M 2,5 GHz,
memori 4 GB upgrade 4 GB, total 8 GB, dan kartu grafis NVIDIA GeForce® GT
635M 2 GB, untuk mendukung hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat
kuantitatif.Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, laporan historis yang telah
tersusun kemudian setelah dilakukannya observasi lapangan. Bahan dan populasi
yang dijadikan dalam penelitian ini adalah dari
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Analisis Proses Bisnis Teknologi Informasi Pembangunan fondasi sistem TI di
PT. Gudang Garam Tbk. sebenarnya dimulai tahun 1992 sedangkan peralihan dari
pola local area network (LAN) ke wide area network (WAN) baru dilakukan pada
1995. Setelah itu, aplikasi bisnis korporat menjadi fokus perhatian berikutnya.
Setelah melalui proses screening, manajemen memutuskan untuk menggunakan
aplikasi ERP dari Oracle. PT. Gudang Garam Tbk. memang memakai Oracle saat ini
untuk mengintegrasikan sistemnya.Perencanaan, sistem dan pengembangan PT.
Gudang Garam Tbk., penggunaan ERP dari Oracle itu mencakup hampir semua
proses bisnis penting, mulai dari akuntansi dan keuangan, manufaktur, hingga
pengadaan barang dan manajemen barang jadi.Unit-unit bisnis dalam naungan PT.
Gudang Garam Tbk.juga menggunakan aplikasi yang dikembangkan sendiri untuk
melengkapi solusi ERP. Bukti sudah modernnya sistem TI di PT. Gudang Garam
Tbk. juga terlihat pada sistem rantai pasokan (supply chain management). Bisa dilihat
bahwa puluhan ribu petani tembakau PT. Gudang Garam Tbk. semuanya sudah
dikelola dengan bantuan TI, yakni sistem berbasis bar code. Di bar code itu tercatat
nama petani, luas petaknya, jenis tembakau dan varietasnya, dan sebagainya. Jadi,
ketika panen, tembakau (yang dibungkus) sudah bisa dikirim dengan bar
code.Dengan begitu, di tempat penampungan, yakni di Lombok dan Madura, hasil
panen tadi sudah bisa langsung dipindai (scan), sehingga tidak perlu ada petugas yang
mencatat lagi. Sistem barcoding telah diterapkan pula dalam kegiatan pembelian
material dan proses di gudang. Sistem barcoding digunakan karena grade daun
tembakau yang dihasilkan para petani berbeda-beda.Saat ini, PT. Gudang Garam Tbk.
mengonsumsi 60-70 ribu ton tembakau kering per tahun.Teknologi canggih pun
sudah digunakan PT. Gudang Garam Tbk. di pabrik-pabriknya.Mulai dari kegiatan
operasional pabrik, mesin blending hingga pengujian rokok, sudah menggunakan
sistem robotika. Dengan begitu, proses analisisnya tidak lagi menggunakan rasa,
melainkan memakai data, sehingga kualitas produknya bisa sama. Kalau memakai
rasa dan penciuman manusia, kualitasnya tidak akan sama. Jadi, di PT. Gudang
Garam Tbk. itu, dari hulu ke hilir sudah serba elektronik. Dengan bekal sistem yang
cukup canggih, PT. Gudang Garam Tbk mempertahankan apa yang sudah berjalan
dengan baik, untuk meningkatkan kualitas. Pengembangan jaringan infrastruktur
dengan menambah koneksi ke kantor cabang penjualan dan pergudangan yang belum
terhubung, yang jumlahnya sekitar 30 kantor. Perubahan lain adalah penerapan
metodologi proyek untuk semua proyek TI di PT. Gudang Garam Tbk. Strategi PT.
Gudang Garam Tbk. lebih pada mengonsolidasikan sistem aplikasi yang ada, dan
memberi respons pada permintaan bisnis yang baru. Misalnya, melakukan
standardisasi proses bisnis dengan mengimplementasi solusi ERP yang sama yang
digunakan oleh PT. Gudang Garam Tbk. kepada semua unit bisnis. Proses
konsolidasi dan integrasi aplikasi yang berlangsung terus, bersamaan
dengan implementasi bisnis sistem yang baru, memungkinkan mereka dapat
memonitor indikator kinerja penting (Key Performance Indicator) dengan lebih baik.
Misalnya, masalah efisiensi pada operasional back office di PT. Gudang Garam Tbk.
Sistem TI itu antara lain mampu mengurangi level overtime, disamping salesman dan
staf administrasi dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Sekarang PT. Gudang
Garam Tbk dapat melihat kinerja penjualan dan pergerakan inventori secara tepat
waktu.Kemudian dapat meningkatkan servis ke pelanggan.Meskipun penerapan TI ini
sudah direncanakan untuk jangka panjang, sebaiknya PT. Gudang garam Tbk. selalu
melakukan perubahan- perubahan kecil untuk membantu meraih keberhasilan dari
pelaksanaan paket software baru ini. Setelah divisi TI terpisah dari perusahaan,
bagian terpenting dari perusahaan yang baru ini harus tetap memperhatikan aktivitas
pemeliharaan dari sistem TI PT. Gudang Garam Tbk. tanpa menutup
kesempatan untuk melayani perusahaan lain. Untuk pelayanan yang disediakan PT.
Gudang Garam Tbk., dapat memberi harga apa yang disebut metode transfer pricing
sehingga perusahaan baru tersebut dapat mengatur keuangannya sendiri.
3.2. Analisis Rantai Pasokan PT. Gudang Garam, Tbk. Ada tiga macam hal yang
harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir
contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai
dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua, aliran
uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan ketiga adalah aliran
informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2018 STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, 8 –


9 Maret 2018 Penerapan suatu ERP sistem itu adalah suatu proses yang
berkelanjutan. Begitu dimulai sudah tidak mungkin lagi dihentikan dan tidak ada titik
kesempurnaannya. Yang ada hanyalah proses penyempurnaan yang tak terhenti.
Maka penilaian ERP juga mesti dilakukan dengan sungguh-sungguh.Banyak faktor
yang perlu dipikirkan pada seleksi ERP.Pada umumnya, ERP yang masuk ke
Indonesia sudah teruji kesuksesannya. Namum kesuksesan di negara lain belum tentu
bisa menjadi suatu jaminan bagi kita. Masalah sumber daya manusia dan infrastruktur
juga menjadi faktor penentu ERP akan berkembang terus sesuai dengan tuntutan
konsumen. PT. Gudang Garam Tbk. berencana untuk membangun TI dalam jangka
panjang serta mengalokasikan dana sebesar US$ 5 juta setiap tahun.
Pembangunannya pun bukan hanya dilakukan oleh tim TI internal dan regional, tapi
dibantu oleh banyak vendor, baik dari luar negeri maupun lokal, seperti IBM, Sigma
dan Mitrais. Pengembangan TI itu dimaksudkan supaya proses bisnis lebih efektif,
akurat dan cepat. Penggunaan IT bisa memberikan benefit penting bagi PT. Gudang
Garam Tbk., yakni adopsi tool atau teknologi baru yang sudah teruji kehandalannya.
Maksudnya, selama ini infrastruktur TI dan teknologi PM sudah sangat terkenal dan
menjadi best practice di industri rokok. Dalam praktek di lapangan, teknologi itu akan
berpengaruh pada semua level di PT. Gudang Garam (Persero) Tbk. Untuk level atas
akan berguna dalam analisis dan pengambilan keputusan, dan bagi level menengah
berfungsi dalam pengontrolan dan analisis operasional sedangkan di level bawah bisa
menyederhanakan proses. Ujung-ujungnya, akan meningkatkan efisiensi dan
produktivitas. Selain itu, secara otomatis akan terbangun kultur baru yang lebih
positif, dan mendukung kinerja perusahaan.
3.2.1. Analisis Aliran Informasi, Barang, dan Uang PT. Gudang Garam memiliki
fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi. Pertama, di kota Kediri, dengan jumlah
penduduk 249 ribu jiwa yang merupakan pusat perdagangan regional yang ramai
sekaligus lokasi kantor pusat perseroan. Fasilitas produksi kedua berjarak 130
kilometer dari kota ini, tepatnya di Gempol. Dari kedua fasilitas produksi ini
perseroan mampu memenuhi permintaan produk rokok di masa mendatang.Perseroan
memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk jenis rendah tar dan nikotin serta
produk tradisional sigaret kretek tangan. PT. Gudang Garam memiliki fasilitas
percetakan kemasan rokok, dan di samping itu juga memiliki empat anak perusahaan
utama yaitu PT Surya Pamenang (bisa dilihat pada gambar 1.) yang memproduksi
kertas karton untuk kemasan rokok Gudang Garam, PT Surya Madistrindo (bisa
dilihat pada gambar 2) sebagai distributor tunggal produk perseroan, PT Graha Surya
Media (bisa dilihat pada gambar 3) yang menyediakan layanan berupa kegiatan
hiburan serta pengembangan media, dan PT Surya Air (bisa dilihat pada gambar 4)
sebagai penyedia layanan jasa penerbangan tidak berjadwal.

4. Simpulan

Perkembangan ERP pada masa depan ini akan di titik–beratkan pada beberapa hal,
yaitu, lebih mendukung customer service, lebih mendukung vertical industri spesifik
(vertical industry), dan juga lebih mendukung proses pengambilan keputusan
(decision support). ERP masa depan juga akan lebih fleksibel dalam penerapan,
pemakaian dan cara pembiayaan. Begitu juga banyak manfaat bagi PT. Gudang
Garam Tbk. dalam membangun teknologi informasi seluruh sektor dapat dengan
mudah mendapatkan informasi apa saja yang mereka perlukan serta perusahaan
mampu langsung dapat cepat dalam merespon perubahan resep rokok. Setelah ERP
diterapkan dan SCM berjalan otomatis, seluruh informasi data dapat dengan cepat
dikoordinasikan ke semua departemen. Ketika seorang staf memerlukan komputer
baru dan manajer sedang tidak ada di kantor dan harus menunggu untuk meminta
persetujuan, ini merupakan salah satu hal yang tidak efisien. Setelah TI diterapkan,
staf itu dapat langsung memberitahukan lewat jaringan sehingga manajer langsung
dapat memberi persetujuan, sehingga dengan adanya teknologi informasi hambatan
seperti itu sudah dapat diatasi.

Daftar Pustaka
[1] Fakultas Kesehatan Masyakarat Universitas Indonesia. Cukai dan Prevalensi
Rokok. Jakarta. CHEPS FKM UI. 2016. [2] PT. Gudang Garam, Tbk.L.16-1052-
17/III.22.022. Annual Report / Laporan Tahunan. Jakarta. KPMG. 2016. [3] Iyan
Gustiana. Analisis Management Strategy PT. Gudang Garam, Tbk. Profit.
2013;01(06): 73-80. [4] Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2005: 1. [5] Djemari Mardapi. Pengembangan Sistem
Penilaian Berbasis Kompetensi dalam Himpunan Evaluasi Indonesia
(HEPI).Tesis.Yogyakarta, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta;
2005. [6] Ariani Farida. Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. 2016. [7] Harrizki, Arie
Pradana. Analyze the Effectiveness of Service Level Agreement (SLA) toward Goods
Delivery. Academic Journal of Science. 2016; 05(01): 323-332. [8] Harrizki, Arie
Pradana. Evaluasi Kesuksesan Penerapan Aplikasi SCM dengan Pendekatan Model
Kesuksesan Sistem Informasi Terbarukan D&M (Studi Kasus: PT. Timah (Persero),
Tbk.). Tesis.Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta; 2014. [9] Sugiyono.
Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
2016.

Anda mungkin juga menyukai