Nim:1967142023
Angkatan: 2019
Kelas:A
Prodi:Ilmu Administrasi Bisnis
Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Guntur, M.Si
Tugas Modul 1
1. Kebanyakan perusahaan dewasa ini tidak sepenuhnya berkembang karena
beberapa sebab antara lain:
a. Usia Pemasaran yang masih muda
b. Persaingan dalam pemasaran
c. Hukum kelambanan belajar
d. Hukum cepat lupa
5.Kalau Konsep penjualan adalah pendekatan yang lazim diambil oleh perusahaan
terhadap pasar. Konsep penjualan berasumsi bahwa konsumen jika dibiarkan sendiri,
biasanya tidak akan membeli banyak produk maka seharusnya perusahaan melakukan
usaha penjualan dan promosi yang gencar.Sedangkan Konsep pemasaran adalah suatu
filsafat usaha yang muncul untuk menantang konsep terdahulu. Konsep ini meskipun
memiliki sejarah yang panjang, hukum sentralnya belum benar-benar mengkristal
sampai pertengahan 1950-an.
3. Pencetakan Uang
Desain beserta spesifikasi uang yang telah disetujui Gubernur Bank Indonesia akan
dibuatkan contoh cetak uang oleh perusahaan percetakan uang atau pemasok uang.
Contoh cetak uang berbentuk satu lembar uang kertas dan lembaran utuh atau satu
keping uang logam yang akan menjadi acuan cetak bagi perusahaan percetakan uang
atau pemasok uang. Pada contoh cetak uang tersebut dilengkapi pula dengan uraian
teknis uang yang disetujui Direktur Direktorat Pengedaran Uang.
4. Penerbitan Ketentuan
Setiap pengeluaran uang Rupiah baru didasarkan pada ketentuan berupa Peraturan
Bank Indonesia (PBI) dan Surat Edaran Intern (SE Intern). PBI mengenai
pengeluaran dan pengedaran uang baru tersebut memuat antara lain macam uang,
harga uang, ciri uang dan tanggal berlakunya uang sebagai alat pembayaran yang sah,
sedangkan SE Intern mengatur mengenai tanggal pengeluaran dan pengedaran uang,
pengiriman uang, serta tatacara pembukuan dan pencatatannya.
8. Suatu rencana hanya akan berguna jika informasi yang menjadi dasarnya baik
dan audit pemasaran yang merupakan alat untuk mengorganisasi informasi
perencanaan baik.
Audit merupakan suatu sarana untuk menghubungkan perusahaan dengan
lingkungan operasinya. Audit perusahaan membuat pemasar kenal akan
kekuatan maupun kelemahannya, serta dapat menghubungkan dengan
peluang dan ancaman-ancaman yang datang dari luar. Audit ini berfungsi
sebagai sarana menjawab pertanyaan “Di mana perusahaansekarang?”
Ruang lingkup audit pemasaran, meliputi khusus masalah lingkungan dan
operasipemasaran.
Audit pemasaran biasanya dilakukan dengan menggunakan analisis
Strength, Weakness, Opportunity, dan Threath (SWOT). Pelaksanaan
analisis SWOT ini dilakukan dengan asumsi-asumsi. Asumsi yang harus
berdasarkan penentu-penentu kunci keberhasilan dalam perusahaan
sebelum melanjutkan proses perencanaan. Contoh kondisi industri sebagai
dasar asumsi perusahaan, misalnya berikut ini.
1. Kelebihan kapasitas dalam industri akan meningkat dari 105% menjadi
115%, sebagai akibat masuknya mesin-mesin baru dalamoperasi.
2. Persaingan harga akan memaksa tingkat harga menurun 10% dari harga
sebelumnya.
9.1. Audit intern, yaitu audit terhadap variabel yang sepenuhnya dapat
dikendalikan oleh perusahaan yang juga disebut variabel operasional.
Variabel operasional ini memberikan informasi mengenai kekuatan dan
kelemahan perusahaan, antara lain berkaitan dengan berikutini.
a. Perusahaan sendiri mengenai penjualan (total, per wilayah, per
jenis industri, per konsumen, dan per produk), bagian pasar, margin
laba, prosedur pemasaran, organisasi, data pengendalian
pemasaran/ penjualan, serta variabel-variabel bauran pemasaran
(produk, harga, distribusi, danpromosi).
b. Sasaranpemasaran.
c. Strategi pemasaran, sistem informasi, dan sistemperencanaan.
d. Efisiensi antarfungsi dan efisiensifungsional.
e. Analisis kemampulabaan dan analisis efektivitasbiaya.
2.Audit ekstern, yaitu audit terhadap variabel yang tidak dapat direndahkan
secara langsung oleh perusahaan, yang memberikan informasi mengenai
peluang dan ancaman bagi perusahaan. Informasi mengenai peluang dan
ancaman tersebut menyangkut sebagaiberikut.
a. Peningkatan usaha danperekonomian.
b. Pasar.
c. Pesaing.
10. Segmentasi pasar merupakan tugas pemilihan pasar secara keseluruhan menjadi
segmen-segmen yang memiliki sifat-sifat yang lama dengan menggunakan berbagai
cara. Perusahaan Atlas membagi pasar mesin ketik sesuai dengan ukuran pelanggan
(besar, sedang, dan kecil), kriteria membeli pelanggan (kualitas, harga, dan
pelayanan), serta industri pelanggan (bank, perusahaan profesional, dan perusahaan
pabrik).
Segmen pasar dapat juga dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih variabel.
Manajemen pemasaran dapat mengukur untuk setiap sel, tingkat daya tarik segmen
pasar dan tingkat kekuatan bisnis perusahaan. Perusahaan dalam hal ini harus
berupaya menentukan sel pasar/produk mana yang paling cocok dengan tujuan dan
sumber dayaperusahaan.
11. Audit ekstern, yaitu audit terhadap variabel yang tidak dapat direndahkan secara
langsung oleh perusahaan, yang memberikan informasi mengenai peluang dan
ancaman bagi perusahaan. Informasi mengenai peluang dan ancaman tersebut
menyangkut sebagaiberikut.
a. Peningkatan usaha danperekonomian.
b. Pasar.
c. Pesaing.
12. PT Wings Group (Sabun Nuvo)
A. Kekuatan (Strengths)
b. Senjata andalan Wings merebut pasar (selain kualitas) terutama adalah harga yang
lebih murah.
B. Kelemahan (Weaknesses)
a. PT Wings Group sendiri sering di-cap sebagai perusahaan “Me too” karena
sebagian besar produknya adalah untuk menantang Market Leader. Misalnya, Mie
Sedaap melawan Indomie, Detergen So Klin melawan Rinso, Daia melawan Surf,
Boom melawan BuKrim, Nuvo untuk Lifebuoy, sabun Giv untuk Lux, shampo Zinc
vs Clear, Ale-ale untuk Frutang, Segar Dingin untuk Lasegar, So Klin Pelembut
menantang Molto, Smile Up dengan Close Up, dan lain-lain. Sehingga PT Wings
Group dapat dikatakan minim inovasi dalam meluncurkan produk baru.
C. Kesempatan (Opportunities)
a. Kualitas yang tinggi dengan harga relative terjangkau oleh masyarakat dari
berbagai kalangan. Dengan begitu PT Wings Group dapat meraih pangsa pasar yang
cukup besar.
D. Ancaman (Threats)
Meskipun sebagian besar produknya seperti meniru para market leader, hal tersebut
merupakan bagian dari strategi PT Wings Group untuk menghadapi para
kompetitornya.
Tugas Modul 3
MAKALAH
“LINGKUNGAN EKONOMI”
DOSEN PEMBIMBING
Disusun Oleh:
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini menguraikan bahasan yaitu tentang Sumber Daya Alam (SDA).
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang sangat membantu dan memberikan makna penting demi terciptanya
makalah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis berterimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Dr. Muhammad Guntur, M.Si. selaku Dosen mata kuliah Manajemen
Pemasaran.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon
untuk saran dan kritiknya.
Terimakasih
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELANGKAAN DAN MACAM-MACAM SUMBER DAYA
ALAM DALAM EKONOMI
Pengertian Kelangkaan (Scarcity) :Menurut Lipsey, kelangkaan dapat diartikan
sebagai suatu kondisi dimana jumlah kebutuhan manusia yang sangat tidak terbatas
sementara sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat terbatas
jumlahnya. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih
banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia.
Sumber Daya Alam adalah sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai didalam
kondisi dimana kita menemukannya. Sumber daya alam meliputi semua yang terdapat
dibumi baikyang hidup maupun benda mati yang dapat dimanfaatkan bagi manusia,
terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi kriteria – kriteria ekonomi, social,
teknologi dan lingkungan.
Dalam ekonomi sumber daya alam di bagi menjadi dua yaitu :
1) Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui (renewable resources), dimana
sumber daya alam ini memiliki kemampuan untuk memperbarui baik secara
alami maupun harus dengan campur tangan manusia.
2) Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable resources),
yaitu sumber daya alam yang tidak mempunyai kemampuan memperbarui baik
alami maupun oleh manusia. Misalnya berbagai macam tambang.
B. MENGUKUR KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
Terdapat kelompok optimis dan kelompok pesimis mengenai persediaan sumber
daya alam. Dengan adanya dua kelompok pemikiran itu telah dirasakan perlunya
untuk meneliti lagi manakah diantara kedua kelompok pemikir itu yang pendapatnya
dapat diterima. Dengan kata lain kita perlu mengadakan pengukuran tentang jumlah
persediaan sumber daya alam. Namun demikian tidak mudah bagi para ahli ekonomi
untuk mengetahui apakah sumber daya alam yang ada itu masih banyak jumlahnya
dalam arti kuantita atau volume tertentu
Ahli geologi dengan ilmu dan alat yang mereka miliki lebih mampu dalam
mengukur kuantita atau volume batu bara yang tersedia dalam bumi. Demikian pula
ahli pertanahan lebih tau mengetahui tanah mana yang masih subur serta berapa
luasnya dan sebagainya. Namun demikian ahli ekonomi dengan peralatan analisis
yang mereka miliki juga harus dapat mengetahui masih banyak atau tinggal
sedikit sumber daya alam tertentu itu tersedia didalam bumi atau dipermukaan bumi
ini, walaupun tidak dapat menentukan volume atau jumlahnya secar pasti dalam
ukuran tertentu. Sering ahli ekonomi hanya mengatakan sumbr daya alam itu langka
atau tidak dan kelangkaa ini lebih bbrarti kelangkaan ekonomi bukan kelangkaan
fisik.
Dan arti dari langka itu yakni keadaan dimana jumlah barang yang diminta
lebih bnyak daripada jumlah barang yang ditawarkan atau yang tersedia. Alam
kaitanyya dengan sumber daya alam, persediaan itu diharapkan pada tingkat
konsumsi sumber daya alam pertahun untuk memperkirakan berapa lama lagi jumlah
persedian tersebut akan dapat dikonsumsi untuk menopang kehidupan manusia.
Persedian sumer daya alam kita artikan sebagai volume sumberdaya alam
yang sudah diketahui dan dapat diambil dengan mendatangkan keuntungan pada
tingkat biaya produksi dan tingkat harga tertentu. Missal sejak Indonesia
baru merdeka sudah diketahui bahwa Indonesia memiliki pasir besi dipantai selatan
Jawa Tengah, namun statistic mengenai pasir besi belum sempurna dan kita tidak
mengetahui berapa persediaan pasir besi tersebut. Baru setelah tahun 1970-an dengan
adanya nilai ekonomi karena Jepang sanggup membeli pasir besi tersebut, maka pasir
besi tersebut bernilai sebagai sumberdaya alam dan perlu diperhitungkan
ketersediaannya. Demikian pula batu dan pasir sebelum digunakan sebagai bahan
bngunan belum mempunyai nili dan jumlah yang ada belum diketahui persediaaanya.
Selanjutnya persediaan dapt ditingkatkan baik dengan penemuan deposit baru
ataupun dengan teknologi baru yang dapat mengubah sumber daya alam yang tidak
ekonomis menjadi sumber daya alam yang ekonomis. Sayangnya memang sulit untuk
mengetahui volume fisik, lokasi maupun kualitas sumber daya alam secara tepat,
sehingga sulit pula untuk menentukan derajat kelangkaann sumber daya alam
tersebut.
Untuk mengetahui lanka atau tidaknya sumber daya alam dibumi ini, para ahli
konomi menggunakan berbagai cara atau alat pengukur dalam bidang ilmunya, yaitu
dengan melihat harga barang sumber daya alam dan nilai sewa ekonomis atau
economic rent.
Sekali lagi yang dimaksud dengan persediaan sumber daya alam disini adalah
sumber daya alam yang sudah diketahui adanya secara geologis dan ia sudah
mempunyai nilai ekonomis.
C. PENGUKURAN EKONOMI TERHADAP KELANGKAAN
Kebenaran dari seluruh alat pengukur masih perlu dikaji bagaimana ketelitian
dari alat ukur tersebut. Pendekatan dengan biaya produksi, maupun scarcity rent harus
dikaji ulang mengingat kondisi pasar yang ada, khususnya apakah mekanisme pasar
dapat bekerja secara sempurna, tidak ada eksternalitas, dan tidak ada campur tangan
pemerintah. Pendekatan baik secara fisik maupun secara ekonomis sama-sama
memiliki kelemahan. Pendekatan secara fisik tidak memiliki kepastian mengenai
besarnya persediaan. Sedangkan pendekatan secara ekonomis memiliki kelemahan
yaitu bila mekanisme pasar tidak dapat bekerja secara sempurna. Oleh karena itu
masih sulit untuk memastikan kondisi dari sumber daya alam itu, apakah masih
melimpah atau sudah langka adanya .
Pendekatan yang di gunakan dalam mengukur kelangkaan di bagi menjadi dua yaitu :
1. Biaya Produksi
Ekonom klasik Ricardo dan Jevons melihat bahwa peningkatan biaya produksi
berhubungan dengan semakin berkurangnya persediaan sumber daya alam. Memang
barang sumber daya alam sudah terus menerus diambil dari bumi ini. Barneett dan
Morse telah meneliti pola perkembangan biaya produksi untuk komoditi ekstraktif
sepanjang sejarah perkembangan industri di Amerika Serikat.
Barnett dan Morse memulai studinya dengan melihat pada doktrin Klasik
tentang meningkatnya kelangkaan ekonomis akan sumber daya alam. Pada umumnya
orang percaya bahwa sumberdaya alam secara ekonomis memang langka, dan
berkembangnya waktu sumberdaya alam itu menjadi semakin langka, dan ini akan
menganggu kehidupan manusia dan pertumbuhan ekonomi. Namun dalam studi
Barnett dan Morse itu, dikemukakan bahwa teori klasik mengenai meningkatnya
kelangkaan sumberdaya alam itu tidak dapat diterima, kecuali dalam hal yang sangat
terbatas atau tertutup.
Barnett dan Morse membuat hipotesis tentang kelangkaan sumberdaya alam
yaitu bahwa sumberdaya alam itu semakin langka bila:
1) Biaya rill persatuan output meningkat terus selama periodepengambilan.
2) Biaya komoditi yang diambil relatif lebih tinggi daripada biaya produksi
komoditi lain.
3) Harga komoditi yang diambil relatif lebih tinggi dari pada harga komoditi
lain.
Beberapa Alasan Mengapa SDA tidak Makin Langka:
a) Karena adanya barang subtitusi bagi sumber daya alam yang terus
menerus diambil dan semakin sedikit jumlahnya dengan sumberdaya alam
yang masih berlimpah adanya . sebagai contoh ialah alumunium
menggatikan copper, biji-bijian menggantikan daging, plastic menggantikan
kulit, dan serat sintatis menggantikan serat alami. Dalam hal ini
sumber daya yang berlimpah dimanfaatkan untuk substitusi sumber daya
yang langka semakin mudah proses substitusisumber daya yang
diperbaharuiatau sumber daya yang tidak dapatdiperbaharuiyang melimpah,
maka semakin kecil dampaknya terhadap proses terjadinya kelangkaan atau
berkurangnya ketersediaan sumber dayaserta kenaikan biaya. Missal
penggunaan bioenergi sbagai substitusi dari BBM.
b) Karena adanya penemuan baru dengan dipakainya metode eksplorasi baru,
seperti metode geofisik, geokemis dan satelit.
c) Karena adanya peningkatan dalam impor mineral dan metal dari
Negara lain. Dengan adanya perbaikan dibidang transportasi telah
memungkinkan daerah-daerah yang jauh dr lokasi sumberdaya alam
mampu bersaing secara ekonomis.
d) Karena adanya peningkatan pengetahuan teknik yang berguna bagi
eksplorasi, pengambilan dan pengangkutan sumberdaya alam, sehingga
produksi dapat bersifat besar-besaran dan biaya produksi satuan dpat
ditekan .
e) Adanya kemungkinan pemakiaian ulang (recycling) sebagai missal
konsumsi Amerika serikat yang berasal dari barang bekas adalah: besi 37%,
tembaga 20% alumunium 10%, nikel 35%. Daur ulang adalah perubahan
dan proses kembali dari bahan limbah atau residu dari sector produksi dan
konsumsi dari suatu system ekonomi ke dalam barang-barang sekunder.
Lalu produk ini masuk ke proses produksi sebagai input dalam pabrik untuk
barang perentara atau barang akhir. Contohnya adlah tas yang terbuat dari
plastic yang sudah di buang atau sudah tidak dipakai lagi
Disamping itu Barnett dan Morse juga menyatakan bahwa dalam sejarah
Amerika Serikat, setiap generasi selalu meninggalkan warisan utuk generasi
berikkutnya yaitu keadaan tersedianya sumber daya alam dengan kemampuan
produksi yang semaki baik. Hal ini memnag dihasilkan oleh adanya akumulasi
pengetahuan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dapat
mengimbangi peningkatan biaya produksi karena semakin berkurangnya sumber daya
alam. Namun itu semua bukan karena kebetulan , tetapi karena adanya desakan untuk
kemajuan pengetahuan, campur tangan pemerintah, serta perubahan mekanisme yang
sifatnya menempel dalam sisitim perekonomian dan masyarakat yang ada.
Sebenarnya Barnett dan Morse mengajukan dua macam hipotesis, yaitu
hipotesis kuat dan hipotesis lemah. Hipotesis kuat menyatakan bahwa biaya riil per
satuan barang-barang ekstraktif akan meningkat dengan berkembangnya waktu
karena adanya keterbatasan dalam jumlah maupun kualitas sumberdaya alam.
Sedangkan hipotesis lemah menyatakan bahwa meningkatnya kelangkaan
sumberdaya alam cenderung meningkatkan biaya produksi riil, tetapi peningkatan ini
lebih cepat daripada kekuatan yang akan menekan kenaikan biaya karena adanya
perubahan teknik dan kekuatan ekonomi lainnya.
2. Harga Barang Sumberdaya Alam
Kelangkaan sumberdaya alam dapat dilihat dari harga barang sumberdaya yang
semakin meningkat maupun dilihat dari “ royalty “ atau “ Rent “. Rent adalah harga
bayangan satu satuan barang sumberdaya dalam persediaan ( stock ). Bila seseorang
tertarik pada “ kelangkaan “ maka “ rent “ lebih tetap sebagai alat pengukurannya.
Namun bila seseorang berminat untuk mengetahui banyaknya pengorbanan dalam
memperoleh baran sumberdaya alam, maka harga lebih tepat sebagai indikatornya
karena harga sudah mencakup biaya produksi dan rent. Selanjutnya karena rent
sangat sulit untuk diamati maka “ harga” lebih banyak dipakai sebagai indikator baik
untuk melihat kelangkaan maupun pengorbanan guna menghasilkan barang
sumberdaya alam.
Brown dan Field mengatakan bahwa semua cara yaitu biaya produksi per
satuan, harga barang sumberdaya alam dan nilai sewa ekonomis memiliki
kelemahannya sendiri – sendiri dan mereka membagi hal – hal tersebut, sebagai
berikut :
1. Biaya rata- rata atau biaya persatuan yang dipakai oleh Barnett dan Morse
dalam mengukur kelangkaan sumberdaya alam merupakan indikator yang
meragukan karena hal – hal sebagai berikut :
a) Dalam dunia yang berkembang terus, biaya rata –rata tidak tepat
digunakan untuk mengukur kelangkaan yang semakin meningkat karena
tingkat teknologi berkembang terus.
b) Bahwa biaya per satuan tidak memperhitungkan biaya – biaya
pengambilan sumberdaya di masa datang sebagai akibat dari
meningkatnya kelangkaan itu sendiri.
c) Biaya per satuan tidak dapat menjadi indeks pengukur yang tepat,
karena biaya pengambilan di masa datang tidak dapat diperhitungkan di
sini.
d) Biaya per satuan tidak mencerminkan keadaan semakin berkurangnya
sumber daya alam.
e) Biaya persatuan merupakan alat pengukur yang kurang tepat.
2. Harga barang sumberdaya relatif lebih baik dari pada biaya per satuan sebagai
pengukur kelangkaan sumberdaya alam karena :
a) Harga rill barang sumberdaya lebih melihat kedepan dan mencerminkan
adanya biaya yang diharapkan di masa datang baik untuk eksplorasi,
penemuan, maupun pengambilan.
b) Kemajuan teknologi mengalihkan tanda – tanda kelangkaan
sumberdaya alam yang ditunjukkan oleh harga rill barang sumberdaya.
c) Harga rill tidak menunjukkan adanya kecenderungan semakin
langkanya sumberdaya alam yang memiliki sumberdaya pengganti
( subsitusi ).
d) Harga rill sumberdaya dapat meningkat ataupun menurun, yang berarti
menunjukkan adanya kelangkaan atau berkurangnya kelangkaan
tergantung pada harga mana yang dipakai untuk membuata angka indeks
( price deflator ). Oleh karena itu harga barang sumberdaya alam juga
merupakan alat pengukur yang kurang jelas.
3. Nilai sewa dari sumberdaya alam ( economic rent ) atau nilai sumberdaya
alam ditempatnya ( in situ resources ), merupakan alat pengukur yang ketiga
terhadap kelangkaan sumberdaya alam. Nilai sewa ini lebih tepat
menggambarkan kelangkaan sumberdaya alam daripada sumberdaya yang
disebut sebelumnya. Nilai sewa ( economic rent ) semberdaya alam pada
umumnya meningkat dalam beberapa puluh tahun yang terakhir, tetapi biaya
produksi dan harga barang justru menurun.
Namun ada beberapa keberatan terhadap alat pengukur ini, diantaranya yaitu :
a) Sulit untuk mendapatkan data nilai sewa ekonomis dari sumberdaya alam,
karena nilai sewa semberdaya alam itu tidak praktis dalm jangka pendek.
b) Nilai sewa lebih memperkirakan kelangkaan sumberdaya alam yang
semakin meningkat dalam arti ekonomi, tetap berkurangnya sumberdaya
alam secara fisik belum tentu sejalan dengan kenaikan nilai sewa
semberdaya alam sebagai cermin dari kelangkaan ekonomis.
c) Sebagai sumberdaya alam diusahakan untuk memenuhi kepentingan
umum, sehingga harga pasar tidak mencerminkan penilaian yang
sesungguhnya terhadap sumberdaya alm itu.
d) Tidak ada “future market” untuk sumberdaya alam, sehingga tingkat harga
dimasa yang akan datang hanya ditentukan oleh harapan saja ( expectation ).
e) Semberdaya alam mempunyai aspek baran publik, yang
pengkonsumsiannya tidak harus mengeluarkan orang yang tidak sanggup
membayar ( exclusion principel tidak berlaku ), dan kalau barang itu
dikonsumsi tidak mengurangi yang tersedia untuk dikonsumsi orang lain
( rivalry in consumption tidak berlaku ), sehingga harga pasar kurang dapat
mewakili.
Sebagai upaya selanjutnya, Brown dan Field mengajukan sebuah alat lagi yaitu
dengan melihat elastisitas subtitusi antara faktor – faktor produksi khususnya kapital
dan tenaga kerja apabila terdapat kelangkaan sumberdaya alam.jadi dengan melihat
kemudahan bagi faktor produksi lain dalam menggantikan sumberdaya alam yang
relatif semakin langkah. Semakin berkurangnya semberdaya alam sebenarnya tidak
perlu ditakutkan asalkan ada kemudahan untuk menggantikan sumberdaya yang
semakin langkah itu dengan sumberdaya lain yang lebih banyak jumlahnya. Jadi
dalam hal ini sumberdaya alam itu tidak langkah selama sudah dalam mencarikan
penggantinya. Oleh karena itu tampaknya ukuran kelangkaan itu dapat dilihat dari
elastisitas subsitusinya yang mencerminkan tanggapan dalam perubahan penggunaan
sumberdaya alam dan sumberdaya pengganti terhadap perubahan harga.
D. PERANAN SDA DALAM PEMBANGUNAN
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumberdaya alam tidak
sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya barang
sumberdaya yang yang dipakai dalam proses produksi.Semakin cepat pertumbuhan
ekonomi akan emakin banyak barang sumberdaya yang diperlukan dalam proses
produksi yang pada gilirannya akan mengurangi tersediannya sumberdaya alam yang
ada di dalam bumi karena barang sumberdaya itu harus diambil dari tempat
persediaan (stock) sumberdaya alam.Jadi semakin menggebunya pembngunan
ekonomi di negara yang sedang berkembang termasuk negara kita Indonesia karena
merasa tertinggal dari Negara lain dan ingin menghilangkan adanya kemiskinan di
negara tersebut,maka akan berati semakin banyak barang sumberdaya yang diambil
dari dalam bumi dan semakin sedikitlah jumlah persediaan sumberdaya alam
tersebut.Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah
dan kuantitas barang sumberdaya dan pertumbuhan ekonomi,tetapi sebaliknya ada
hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumberdaya
alam yang ada didalam bumi.Disamping itu dengan pembangunan ekonomi yang
cepat yang dibarengi denagan pembangunan pabrik,akan tercipta pula pencemaran
lingkungan yang semakin membahayakan kehidupan manusia.
Dapat di jelaskan bahwa hubungan antara jumlah penduduk,pertumbuhan
ekonomi,barang sumber daya alam dan lingkungan,.Dengan berkembangnya jumlah
penduduk perekonomian harus lebih banyak menyediakan barang dan jasa demi
mempertahankan atau mempertinggi taaf hidup suatu bangsa.Namun peningkatan
produksi barang dan jasa akan menuntut lebih banyak produksi barang sumber daya
alam yang harus diambil dari persediannya.Akibatnya sumber daya alam menjadi
semakin menipis dismping itupencemaran lingkungan semakin meningkat seiring laju
pertumbuhan ekonomi.Jadi dengan pembangunan ekonomi akan terjadi dua macam
akibat yaitu di satu pihak memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia berupa
semakin tersedianya barang dan jasa dalam perekonomian dan dilain pihak terdapat
dampak negative bagi kehidupan manusia berupa pencemaran lingkungan dan
menipisnya sumber daya alam.Oleh karena itu pembangunan ekonomi haruslah
bersifat pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan yang yang
berkelanjuta dan tidak menguras SDA.
Konsep pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi merupakan hal
yang berbeda. Terjadinya pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan
pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan ekonomi belum tentu mencerminkan
terjadinya pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
kriteria. Keberhasilan pembangunan ekonomi. Keterkaitan antara sumber daya
manusia dan alam dengan pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh konsep fungsi
produksi. Dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi, pengembangan sumber daya
manusia mutlak diperlukan.
Melalui pendekatan terpadu pengembangan sumber daya manusia, peranan
sumber daya manusia dalam proses pembangunan ekonomi akan semakin penting.
Ada hubungan tertentu antara pertumbuhan ekonomi dengan sumber daya alam dan
dengan barang sumber daya alam. Hubungan negatif terjadi antara pertumbuhan
ekonomi dengan sumber daya alam, sedang hubungan positif terjadi antara
pertumbuhan ekonomi dengan barang sumber daya alam. Peranan sumber daya alam
dalam pembangunan ekonomi akan ditentukan oleh tingkat teknologi, modal dan juga
kualitas sumber daya manusianya itu sendiri. Memacu pembangunan ekonomi berarti
pula mengurangi persediaan sumber daya alam. Karena itu diperlukan pengertian
pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana dan lestari, yang disertai pula dengan
pengertian tentang pembangunan yang berwawasan lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kelangkaan melalui
pendekatan secara fisik maupun secara ekonomis sama – sama memiliki kelemahan.
Pendekatan secara fisik tidak memiliki kepastian mengenai besarnya persediaan,
sedangkan pendekatan secara ekonomis memiliki kelemahan yaitu bila mekanisme
pasar tidak dapat bekerja secara sempurna. Oleh karena itu masih sulit untuk
memastikan kondisi dari sumberdaya alam itu, apakah masih melimpah atau sudah
langkah adanya, walaupun kita mengetahui secara pasti bahwa pengambilannya telah
dilakukan secara terus – menerus bahkan dengan laju yang semakin meningkat.
Dapat disimpulkan juga bahwa ketelitian dari alat pengukur ini perlu dikaji
bagimana ketelitian dari alat pengukur tersebut. Pendekatan dengan biaya produksi,
maupun scarcity rent harus mengingat kondisi pasar yang ada; khususnya apakah
mekanisme pasar dapat bekerja secara sempurna, tidak ada eksternalitas ( eksternality
), dan tidak ada campur tangan pemerintah.
Pentingya peranan sumber daya alam dalam pembangunan berkelanjutan, tanpa
menghindari kepunahan dari sumber daya alam itu sendiri.
Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan dan pengendalian melalui berbagai usaha
antara lain:
· Pengambilan sumber daya alam tidak boleh melebihi tingkat pertumbuhan.
· Kapasitas lingkungan dalam menyerap pencemaran tidak boleh berkurang.
· Melestarikan fungsi lingkungan baik sebagai sumber bahan mentah maupun
sebagai penampung limbah.
· Menyatukan pemikiran ekonomi dengan ekologi.
· Peran serta masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya lingkungan
ditingkatkan melalui penyuluhan-penyuluhan.
B. Saran
Semoga dengan tersusunya karya tulis ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang, ekonomi sumberdaya alam dan mengetahui aspek – aspek
kelangkaan sumberdaya alam. Selain itu agar dapat mengetahui betapa pentingnya
peranan sumberdaya alam terhadap ekonomi.
Daftar Pustaka
http://dickyhendramulyadi.blog.com/2012/02/20/mengukur-kelangkaan-sda-dan-
klasifikasi-sda-dan-hubungannya-satu-sama-lain/
http://echasilver.blogspot.com/2013/06/ekonomi-sumber-daya-alam-aspek-
aspek.html
http://fans-fc.blogspot.com/2012/11/makalah-sumber-daya-alam-sda.html
http://hmjiespuinjkt.blogspot.com/2012/12/kelangkaan-sda-dan-pengukuran-
ekonomi_19.html
http://mnurwahyudi30.wordpress.com/2014/03/12/kelangkaan-sumber-daya-alam/
http://speunand.blogspot.com/2011/10/mengukur-kelangkaan-sumberdaya-alam.html
TUGAS MODUL 4
Riset pemasaran yang efektif mengikuti enam langkah berikut ini:
1) Mendefinisikan masalah, alternatif keputusan dan tujuan riset
Brainstorming,
yaitudiskusiintensifdalamkelompokkecildenganfokuspadasuatumasalah,
sehinggabisadiperolehpembahasan yang mendalamdariberbagaisudutpandang.
Ease study,
yaitustudikasusterhadapsatumasalahdanmembandingkannyadenganpermasala
hansejenis yang terjadi di tempat lain. Data
pembandingbisadiperolehdariberbagai media/literatur.
Experienceinterview, yaitumengeksplorasimasalah yang
adadenganmengundang orang yang ahli di bidangnya.
Fishbonetechnique,
yaitumetodesiripikandenganmemetakanmasalahberdasarkansebabakibat,
untukkemudiandirunutkandari yang terbesarhingga yang terkecil.
Why-why question,
yaitumenggaliakarmasalahdenganmempertanyakansecaraberulangmengapa?
Lalumengapa?
Desain riset dibutuhkan untuk menentukan prosedur secara rinci mengenai cara
pengumpulan data, cara pengujian hipotesis, dan kemungkinan melakukan
kuesioner dengan berbagai model yang ditentukan.
Risetpemasaranmemilikitigafungsiutama, yakni:
Evaluating: Fungsiinidigunakanuntukmengevaluasi program-program
pemasaran yang telahdilakukansebelumnya. Melaluifungsiini,
Andaakanmengetahuihalapasaja yang sudahberjalandenganefektifdanapa yang
tidak.
Fungsievaluasijugadibutuhkanketikaperusahaaninginmelakukanpeninjauanula
ngterkaitbrand positioning yang dibandingkandenganprodukpesaing.
Understanding:
Fungsiinibertujuanuntukmemahamikebutuhandankeinginankonsumendenganl
ebihbaik. Untukmenjalankanfungsiini, riset yang
dilakukanbiasanyamengenaiperilakudankebiasaankonsumen,
sertaharapandankeluhanterhadapprodukAnda.
Predicting:Fungsiinibertujuanuntukmemprediksikondisipasar di masa yang
akandatangataupunmempersiapkanlangkah-
langkahpreventifterhadapsuatukondisitertentu.
TUGAS Modul 5
H E R S H E Y C O.
Pada musim semi 2006, Heeshey’s memulai program loyalitas yang tidak
biasa, bekerjaa sama dengan raksasa lelang onlineEbay. Konsumen yang
mengumpulkan poin WrapperCash kode yang tercetak di atas satu miliar
produk sekali makan Hershey’s dapat menyimpan poin itu di situs web
Hershey’s dan kemudian menggunakannya untuk mengalahkan penawaran
pemain lain guna mendaptkan barang bernilai yinggi di lelang online yang
diselenggarakan oleh eBay. Itu berarti pelanggan harus banyak makan permen
untuk memenangkan penawaran, tetapi mereka juga dapat memenangkan satu
mobil sport yang terdapat dalam jumlah pembungkus yang sangat sedikit.
Program itu berhasil mengintegrasikan pengalaman offline dan online
konsumen dengan merek. Sebagai contoh, hadiah bernilai tinggi, seperti
pelatihan menjadi ahli pembuat coklat selama satu hari, mendorong konsumen
mengunjungi Hershey’s.com untuk mendaftarkan diri dan menyimpan kode
mereka.
Umumnya, Perusahaan pertama yang memperkenalkan FP dalam industri
mendapatkan manfaat banyak, terutama jika pesain lambat merespons. Setelah
pesain merespons, tetapi beberapa perusahaan lebih efisien dan kreatif dalam
mengelolah FP.
Banyak perusahaan menciptakan program keanggotaan klub. Program
keanggotaan klub (clubmembership program) bisa terbuka bagi kelompok
yang berminat atau mereka yang bersedian yang membayar sejumlah kecil
iuran. Meskipun Club terbuka untuk membangun database atau menagkap
pelanggan dari pesaing. Klub keanggotaan yang terbatas merupakan
pembangun loyalitas jangka panjang yang lebih kuat. Iuran dan syarat
keanggotaan menutup pintu bagi orang-orang yang hanya mempunyai minat
singkat terhadap produk perusahaan agar tidak bergabung. Klub ini menarik
dan mempertahankan pelanggan yang menghasilkan sebagaian besar bisnis.
Satu contoh klub yang sangat berhasil disajikan dibawah ini:
APPLE
Apple mendorong pemilik komputernya untuk membentuk kelompok
pengguna apple lokal. Pada tahun 2001, ada lebih dari 600 klub, dengan
jumlah anggota berkisar kurang dari 25 orang sampai lebih dari 1.000
anggota. Kelompok pengguna memberikan kesempatan kepada para pemilik
apple untuk mempelajari lebbih banyak hal tentang komputer mereka,
berbagai ide, dan mendapatkan diskon produk. Mereka mensponsori kegiatan
dan acara khusus serta melakukan layanan komunitas. Kunjungan ke situs
web apple akan membantu pelanggan menemukan kelompok pengguna
terdekat.
C.MEMPERSONALISASIKAN PEMASARAN
Personel perusahaan dapat menciptakan ikatan yangkuat dengan
pelanggan melalui pengindividuan dan personalisasihubungan.perusahaan
yang cerdas mengubah pelanggan mereka menjadi klien. Satu perbedaan yang
berhasil disimpulkan adalah:
Institusi mungkin tidak mengenal pelanggan; tetapi perusahaan harus
mengenal nama kliennya. Pelanggan dilayani sebagai bagian dari massa atau
bagian dari segmen yang lebih besar; klien dilayani berdasarkan basis
perseorangan. Pelanggan dilayani oleh semua orang yang kebetulan bertugas;
klien dilayani oleh professional yang ditugaskan khusus untuk mereka.
“TEORI MASLOW”
DOSEN PEMBIMBING
Disusun Oleh:
Puji dan syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala
rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “Teori Maslow”
ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi
tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih yang dalam kepada semua
pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi
terwujudnya makalah ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada :
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan
kemampuan, pengetahuan serta pengalaman penulis. Namun demikian, makalah ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak- pihak yang berkepentingan.
Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan
makalah ini penulis sangat hargai.
Makassar, 2 Desember 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Abraham Maslow adalah teoretikus yang banyak memberi inspirasi dalam teori
kepribadian. Beliau lahir pada 1 April 1908dan meninggal 8 Juni 1970 pada umur 62
tahun. Beliau juga seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan menjadi seorang
pelopor aliran psikologi humanistik. Beliau terkenal dengan teorinya tentang hierarki
kebutuhan manusia.
Selain dalam bidang psikolog, Beliau juga memberikan kontribusi bagi ilmu
pengetahuan manajemen. Bahkan ada yang menyebut bahwa Maslow adalah bapak
manajemen modern. Pemikiran-pemikiran Maslow berkaitan dengan kemanusiaan
(humanity) yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan. Teori-teori Maslow
banyak dirujuk sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
B.Rumusan Masalah
Secara umum, berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, rumusan masalah dapat
dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut :
C.Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah :
Manfaat yang penulis harapkan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata kuliah
Psikologi Pendidikan. Selain itu, bagi diri kami pribadi makalah ini juga diharapkan
bisa digunakan untuk menambah pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa, baik dalam
lingkup Universitas Pendidikan Ganesha maupun di civitas akademika yang lain.
2. Bagi Pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
Hirarki Maslow model asli dikembangkan antara Kebutuhan 1943-1954, dan pertama
kali dipublikasikan secara luas di Motivation and Personality tahun 1954. Pada saat
ini model Hierarki Kebutuhan terdiri dari lima kebutuhan. Versi asli tetap bagi
kebanyakan orang Hierarki Kebutuhan definitif.
Piramida Maslow menggambarkan motivasi manusia dari yang paling dasar hingga
yang teratas. Maslow mengklasifikasikan tingkatan kebutuhan manusia menjadi 5
besar yaitu:
Seperti ; udara, makanan, minuman, tempat berteduh, kehangatan, seks, tidur, dll
Abraham Maslow menyebutkan bahwa kebutuhan tiap manusia tumbuh secara
progresif, yaitu jika kebutuhan tingkat terendah terpuaskan maka individu
bersangkutan mencari kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi lagi sampai yang
tertinggi. Maslow memandang setiap orang tidak pernah puas hanya dengan satu atau
beberapa kebutuhan saja. Hirarki kebutuhan individu mulai dari terendah yaitu
kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman social, harga diri, sampai yang tertinggi yaitu
aktualisasi diri. Artinya, menurut Maslow, setiap individu baru akan melakukan
pekerjaan terbaiknya jika semua kebutuhannya terpenuhi. Sebaliknya seseorang tidak
akan berespon positif untuk mengerjakan yang terbaik ketika dirinya merasa
terancam atau tidak dihargai walaupun kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi.
Perubahan Pertama
1. Kebutuhan Fisiologis
Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku sama seperti
anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah laku seakan-akan selalu dalam
keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak aman memiliki kebutuhan akan
keteraturan dan stabilitas secara berlebihan serta akan berusaha keras menghindari
hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak diharapkannya.
B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan
mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak
mempengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif,
penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk
berkembang
Seseorang yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak
akan merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa
dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya. Ketika ada
orang lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi Maslow, cinta
menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk
sikap saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa
takut jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya
kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi
orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan
bahwa dirinya dikenal dengan baik dan dinilai dengan baik oleh orang lain.
Akhirnya sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau
kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu
mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat –kemampuann potensinya.
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri
(Self fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja
yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak
prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi
manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain
bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.
Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri. Kebutuhan
aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi
melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow
melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh
kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.
Meta Kebutuhan dan Meta Patologi
1. Meta Kebutuhan
Kebenaran
Kebaikan
Keindahan atau kecantikan
Keseluruhan (kesatuan)
Dikotomi-transedensi
Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)
Keunikan
Kesempurnaan
Keniscayaan
Penyelesaian
Keadilan
Keteraturan
Kesederhanaan
Kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua
sama penting)
Tanpa susah payah (santai, tidak tegang)
Bermain (fun, rekreasi, humor)
Mencukupi diri sendiri
2. Meta Patologi
Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti:
Apatisme
Kebosanan
Putus asa
Tidak punya rasa humor lagi
Keterasingan
Mementingkan diri sendiri
Kehilangan selera dan sebagainya
Manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk
seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah.
C..Penerapan di Berbagai Bidang
Implikasi di Sekolah
1. Estetik
Penerapan Teori Hirarki Kebutuhan Maslow pada Manajemen Bisnis
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teori Hirarki Kebutuhan Maslow dengan komponen yang berurut dari bawah yaitu
Fisiologis ,Keamanan , Sosial, Ego Penghargaan, Aktualisasi Diri telah banyak
memberikan kontribusi pada berbagai bidang kehidupan seperti manajemen bisnis,
humanisme dan pembelajaran serta seluruh yang berkaitan dengan manusia. Terdapat
tiga tantangan yang akan menguji teori Abraham Maslow. Yang pertama adalah
perbedaan budaya. Bagaimanapun juga teori hirarki kebutuhan Maslow diciptakan di
tengah masyarakat yang berbudaya individualistik. Padahal ada juga masyarakat yang
berbudaya kolektif. Yang kedua adalah perubahan sistem kerja yang banyak
menggunakan sistem kontrak dan pekerja paruh waktu. Hal ini menjadi tantangan
tersendiri bagi hirarki kebutuhan Maslow karena dengan demikian perusahaan tidak
lagi menciptakan lingkungan yang self actualization. Yang ketiga adalah penggunaan
teknologi yang bisa jadi akan menggeser peran karyawan atau pekerja, sehingga
kesempatan karyawan untuk berekspresi dan berkreasi menjadi berkurang. Yang
keempat adalah pendekatan spiritual terhadap manusia atau pekerja. Ini juga menjadi
tantangan tersendiri karena banyak keputusan yang didasarkan pada pendekatan
spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
https://dirul.wordpress.com/2011/03/20/teori-motivasi-abraham-maslow-dan-
implikasinya/
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/24/aplikasi-teori-kebutuhan-maslow-
di-sekolah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow
http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/
https://catatanalfaroq.wordpress.com/2015/04/05/teori-kebutuhan-maslow/
http://intancharamel.blogspot.co.id/2016/03/teori-dan-penerapan-teori-motivasi.html
Robbins Stephen P, Judge Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Angelica
D, Cahyani R, Rosyid A, penerjemah; Sunardi D, editor. Jakarta: Salemba Empat.
Terjemahan dari Organizational Behavior, 12th ed.
http://paulusdakso.blogspot.co.id/2011/12/perkembangan-hierarki-kebutuhan-
maslow.html
Tugas Modul 7
Segmentasi Demografis
Segmentasi pasar dan keanekaragaman pasar merupakan dua konsep yang saling
mengisi. Tanpa pasar yang beranekaragam yang terdiri dari berbagai macam orang
dengan latar belakang, negara asal, kepentingan, kebutuhan, dan keinginan yang
berbeda, hanya sedikit alasan untuk mengadakan segmentasi pasar.
Sebelum diterimanya konsep pemasaran secara luas cara yang umum untuk
melakukan bisnis dengan konsumen adalah melalui pemasaran masal, yaitu
penawaran produk atau bauran pemasaran yang sama kepada setiap orang.
Segmentasi pasar menyusul sebagai cara yang lebih logis untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini
adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan
keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari
kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai
contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan
lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg
penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura,
buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.
Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku
pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah
untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai
dengan mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan
majalah.
• Wilayah
Dalam hal ini dapat berbentuk negara, negara bagian, provinsi pulau seperti: Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau.
• Daerah Kepadatan Penduduk
Dalam hal ini segmentasi dilihat dari jumlah kepadatan penduduk seperti misalnya
Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar dan kota besar lainnya yang
dijadikan target market setelah melakukan segmentasi pasar.
• Iklim
Dalam hal ini sementasi didasarkan atas iklim daerahnya, misalnya daerah tropis,
Sub-tropis, Sedang/dingin
2. Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk
segmentasi pasar antara lain:
• Usia
Kurang dari 6, 6-11, 12-20, 21-30, 31-40, 41-50, 51-60, lebih dari 61. Misalnya,
sabun mandi Cusson ditujukan bukan hanya untuk orang dewasa tetapi ada juga yang
untuk bayi/anak-anak.
• Jenis Kelamin
Pria, Wanita. Segmentasi ini banyak diaplikasikan untuk pakaian, kosmetik, asesoris
rambut, majalah, rokok, mobil. Misalnya, parfum Burt untuk pria dan Channel untuk
wanita.
• Status Perkawinan
Para pemasar juga telah mengetahui manfaat membidik kelompok berdasarkan status
perkawinan yang khusus, seperti lajang, duda/janda tanpa anak, orang tua tunggal,
pasangan suami istri dengan penghasilan ganda. Misalnya, para lajang, terutama
rumah tangga yang terdiri dari satu orang dengan pendapatan yang lebih besar dari
$35.000, merupakan segmen pasar yang cenderung berada di atas rata-rata dalam
pemakaian berbagai produk yang secara tradisional tidak berhubungan dengan
supermarket.
• Pendapatan
Kurang dari Rp300.000,00; Rp300.000,00 Rp750.000,00; Rp750.001,00-
Rp200.000,00; Rp 1.200.00; Rp 1.700.000,00; di atas 1.700.000,00. Biasanya
diterapkan untuk kendaraan, kapal, pakaian, kosmetik, liburan dan perjalanan.
• Pekerjaan
Profesional, ahli teknik; manajer; ofisial, pemilik,tenaga administrasi, tenaga penjual,
tukang, mandor, operator, petani, ibu rumah tangga, mahasiswa, purnawirawan,
pelajar, penganggur.
• Pendidikan
SD atau kurang, tidak lulus SMP, lulus SMP, tidak lulus SMA, lulus SMA, tidak
lulus Universitas, sarjana, master ke atas.
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis
merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk
mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai
variabel segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan
kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran
usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.
3. Segmentasi Psikologis
Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan.
Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis
khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian,
persepsi, pengetahuan, dan sikap.
4. Segmentasi Psikografis
Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil
psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai
kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang
dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan
serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk
mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat,
sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
8. Segmentasi Manfaat
Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk
yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk
memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk
mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama. Sebagai
contoh, Laptop merupakan pemecahan yang sempurna terhadap kebutuhan
mahasiswa atau pun karyawan. Pemasar menawarkan manfaat produk tersebut yang
dapat dibawa kemana – mana dengan mudah.
9. Segmentasi Gabungan
Tiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:
• Profil Psikografis-Demografis
Profil psikografis dan demografis merupakan pendekatan yang saling melengkapi
yang akan memberikan hasil maksimal jika digunakan bersama. Dengan
mengkombinasikan pengetahuan yang diperoleh dari studi demografis maupun
psikografis, para pemasar diperlengkapi dengan informasi yang sangat baik mengenai
pasar targetnya.
• Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup
dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya
hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama. Segmentasi geodemografis paling
bermanfaat jika prospek (calon pelanggan) terbaik bagi pemasang iklan (berdasarkan
sudut kepribadian, tujuan dan minat konsumen) dapat dipisahkan berdasarkan dimana
tempat tinggal mereka.
• Sistem Nilai dan Gaya Hidup menurut SRI Consulting (VALS 2)
System VALS secara lebih tegas memfokuskan pada usaha menjelaskan perilaku
membeli konsumen.
Sejarah Uniqlo
Didirikan pertama kali oleh Presiden dan CEO Tadashi Yanai.
Dengan toko pertama dibuka sebagai "gudang pakaian unik“ di Hiroshima tahun
1984, 1997 memutuskan untuk memproduksi pakaian sendiri, Mengubah UNIQLO
dari toko pakaian kasual pinggiran kota menjada nama rumah tangga Jepang (SPA),
Meningkatkan perencanaan dan desain hingga pengadaan dan penjualan material
Penghargaan Retailer of the Year tahun 2014.
Berikut Perjalanan Kesuksesan Uniqlo
Menggunakan filososfi “Dibuat Untuk Semua”Menggunakan bahan berkualitas
tinggi dengan biaya rendah Bahan dikirim langsung dari pabrik mitra di China,
Terus berinovasi dalam material fungsional melalui kolaborasi produsen, pemasok
dan pelanggan Harga terjangkau dan desain trendi, Bekerja sama dengan desainer
internasional Menunjuk duta (chef, pengusaha, olahragawan dll)yang berpengaruh
untuk mengembangkan brand , Penasihat yang membantu pelanggan menemukan apa
yang dibutuhkan.
konsumen atau pembeli sangatlah ketat, hal ini dirasakan oleh banyak industri
termasuk industri furniture yang sekarang ini mulai berubah, pada mulanya industri
produk furniture bukan hanya didasari oleh keinginan perusahaan dalam membuat
produk baru di pasar, melainkan juga perilaku konsumen yang mulai berbuah, dimana
sekarang ini konsumen tidak hanya melihat dari segi fungsinya saja, namun juga
bentuk dan harga yang menarik. Sebagaimana pada tabel 1 terdapat bahan alternatif
yang dapat membuat produk furniture lebih beragam bentuknya, contoh bahan
tentang pesaing, dan pesaing tumbuh kian keras setiap tahun. Pesaing baru datang
dari semua arah – dari pesaing global yang ingin menumbuhkan penjualan di pasar
baru, dari pesaing online yang mencari cara yang efisien biaya untuk memperluas
distribusi, dari label pribadi dan merek toko yang di rancang untuk memberikan
alternative harga yang murah, dan dari perluasan mereka untuk bergerak ke kategori
baru. Salah satu cara yang baik untuk mulai menghadapi persaingan adalah memulai
program pemasaran yang di rancang secara kreatif dan di laksanakan denganbaik.
mereka..
jangka panjang intrinsic sebuah pasar atau segmen pasar. Lima kekuatan tersebut
adalah pesaing industry, pendatang baru potensial, pengganti, pembeli dan pemasok.
aggap lebih tidak menarik jika segmen stabil atau menurun, jika kapasitas
pabrik ditambah dalam skala yang besar, jika biaya tetap atau penghalang
untuk keluar tinggi, atau jika harus menanggung resiko yang besar untuk
berada dalam segmen tersebut. Kondisi ini akan menimbulkan perang harga,
perang iklan, dan pengenalan produk baru, sehingga menjadi sangat mahal
tidak boleh sampai termakan ataupun ikut dalam perang harga tersebut
jika tidak ingin bisnis kita hanya menjadi sebuah investasi jangka
akan kualitas dan nilai suatu barang tersebut . Harga suatu barang yang
untuk keluar yang rendah. Hanya sedikit perusahaan baru yang dapat
masuk dan keluar dari industry, dan tingkat pengembalian stabil dan
masuk pada masa bagus tetapi selit keluar saat keadaan sedang buruk.
1) Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa para pelanggan akan menyukai
2) Konsep Produk
3) Konsep Penjualan
masyarakat
3. .Ancaman produk pengganti, segmen yang tidak menarik jika ada pengganti
actual atau potensial untuk produk tersebut, produk pengganti memaksa
perusahaan memberi batasan pada harga dan laba. Jika kemajuan teknologi
atau persaingan meningkat dalam industry produk pengganti ini, harga dan
bisa menawarkan sesuatu (nilai atau fungsi) yang lebih atau bahkan
kurang dari produk yang kita buat. Terlebih lagi, produk substitusi
Differentiation
Melalui pembuatan penawaran produk yang unik, konsumen akan bisa
terpuaskan dengan produk yang spesifik dan tidak mudah terbuai dengan
produk substitusi atau pengganti. Mungkin saja ada fitur tambahan atau
keuntungan yang tidak ada pada produk pengganti.
Customer Value
Konsumen sering kali menilai apakah kualitas dan fitur produk yang dijual
sepadan dengan harga yang ditawarkan perusahaan. Artinya, konsumen
mencari keuntungan maksimal yang dapat dicapai dengan
menghabiskan biaya paling murah. Jika value ini dibuat untuk konsumen,
mungkin mereka tidak perlu melirik produk lainnya.
Brand Loyalty
Sering kali perusahaan berusaha untuk membuat dan
mempertahankan brand loyalty yang kuat untuk semua konsumennya. Ini
dapat mencegah konsumen untuk beralih kepada merek atau produk
pengganti lainnya.
menarik jika pembeli memiliki daya tawar yang kuat atau semakin
5. .Ancaman daya tawar pemasok semakin besar, segmen yang tidak menarik
jika pemasok perusahaan mampu meningkatkan harga atau mengurangi
jumlah barang yang dipasok. Pemasok cenderung kuat kerika mereka
terkonsentrasi atau terorganisasi, ketika hanya ada sedikit pengganti, ketika
produk yang dipasok merupakan masukan penting.
ancaman bagi perusahaan yang selama ini memperoleh input dari pemasok
menjadi semakin besar dari waktu ke waktu. Indikator yang dapat digunakan
rasio antara jumlah nilai pasokan dari pemasok tertentu dengan keseluruhan
mengamcam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu produk atau jasa
1. BENTUK
Tripod handphone yang satu ini memiliki bentuk seperti tripod pada umumnya,
tersusun dari aluminium berbentuk seperti pipa yang cukup kokoh. Begitu pula
bagian kaki terbuat dari alumunium yang berbentuk segitiga yang bertujuan agar
mudah berdiri dengan seimbang.
2. FITUR
•kamera screw
•pan handle Locking knob
•pan lock knob
• brace
• leg strap
3. MUTU
Tripod handphone alumunium memiliki mutu yang mumpuni di kelasnya, meskipun
terbuat dari alumunium yang ringan tapi cukup tahan untuk digunakan untuk
merekam video atau sekedar foto. Tripod ini juga aman jika tiba-tiba terjatuh dan
tidak menimbulkan kerusakan yang serius dan tentunya ringan dibawa kemana-mana.
4. MUTU KESESUAIAN
Tripod alumunium yang satu ini memang tidak sekokoh tripod kelas atas, karena
memang hanya di peruntukan untuk handphone yang notabene nya ringan. Tetapi ada
sedikit masalah yang sering terjadi, yaitu kurang nya stabilisasi saat melakukan
perekaman video. Karena bagian kepala atau tempat meletakkan handphone terbuat
dari plastik dan rentan terjadi guncangan. Tapi untuk harga yang di berikan masalah
itu tidak lah serius karna harga dari tripod ini yang murah meriah.
5. DAYA TAHAN
Persoalan daya tahan adalah relatif, tergantung cara pemakai merawat tripod nya.
Tapi berdasarkan pengalaman saya tripod ini cukup awet . Selama lebih dari 8 bulan
pemakaian, tak ada sedikit pun kerusakan yang terjadi. Jadi meskipun harga nya
murah tapi ketahanan nya tidak bisa di remehkan.
6. KEANDALAN
Jika untuk urusan foto tripod ini sudah sangat bisa diandalkan, karena cukup kokoh
menopang semua jenis dan ukuran handphone. Tapi untuk urusan video, nampaknya
sedikit mengecewakan, karena yang namanya barang murah pasti kualitas nya
berbeda dengan yang lebih mahal, kurang nyaman yang terjadi karena kurang nya
stabilisasi dari tripod nya membuat tripod ini kurang nyaman jika digunakan untuk
merekam video sambil bergerak.
7. MUDAH DIPERBAIKI
Dalam hal perbaikan tripod ini relatif, tergantung bagian apa yang rusak. Adapun
bagian yang bisa diperbaiki ketika rusak yaitu bagian kepala. Jika rusak kalian bisa
membeli pengganti Kepala nya di toko aksesoris handphone. Tetapi, jika yang rusak
adalah bagian kaki atau leher nampaknya satu-satunya jalan adalah mengganti dengan
tripod yang baru.
8. PENGIRIMAN
Pengiriman dari produk ini cukup safety, seperti pengiriman barang pada umumnya
kemasan nya pun terbilang sangat rapat dan sudah dilapisi dengan booble wrap
sehingga aman sampai ditangan konsumen.
9. KONSULTASI PELANGGAN
Untuk pembelian produk ini konsumen mendapatkan garansi jika produk yang
dikirim mengalami kerusakan. Selain garansi ganti barang, konsumen juga bisa
mendapatkan uangnya kembali.
10. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
Pihak penjual tidak memberikan kebijakan pemeliharaan kepada konsumen, ini
disebabkan karena harga produk yang murah dan kualitas nya yang bagus. Sebagai
tanggung jawab penjual hanya memberikan garansi kepada konsumen nya
Tugas Modul 12
Kesenjangan harapan
1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.
Merupakan kesenjangan yang terjadi karena perbedaan persepsi antara manajemen
dan harapan konsumen. Mungkin manajemen menganggap bahwa suatu keunggulan
kompetitif yang dimiliki perusahaan adalah sama seperti apa yang diharapkan oleh
konsumen, namun faktanya bahwa konsumen lebih mengharapkan keunggulan lain.
Contohnya, perbedaan antara persepsi manajemen sebuah bank dengan nasabah.
Manajemen bank menganggap dalam melakukan aktivitas tarik dan setor tunai,
nasabah akan merasa puas jika dapat dilayani dengan jumlah teller yang banyak,
ramah dan tanggap. Namun ternyata nasabah lebih senang melakukan aktivitas dari
mesin setor tunai otomatis dan anjungan tunai mandiri. Dampak dari kesenjangan ini
adalah terjadinya missleading/salah arah dalam menentukan kebijakan manajemen
yang berdampak pada kurangnya tingkat kepuasan konsumen. Untuk menghindari hal
tersebut, sebelum menentukan kebijakan, pihak manajemen seharusnya terlebih
dahulu melakukan riset pasar maupun evaluasi kepuasan konsumen seperti misalnya
melalui kuesioner sehingga mengetahui bagian mana yang butuh perbaikan.
Tugas Modul 13
Analisis Integrasi Sistem Aliran Rantai Pasokan Tembakau di
PT. Gudang Garam, Tbk.
Harrizki Arie Pradana1), Melati Suci Mayasari2), Yuyi Andrika3) 1,2,3)STMIK
Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman, Selindung, Pangkalpinang, Bangka
Belitung, 0717-433506 e-mail: harrizkiariep@atmaluhur.ac.id
Abstrak Penerapan suatu ERP sistem itu adalah suatu proses berkelanjutan. Begitu
dimulai sudah tidak mungkin lagi dihentikan dan tidak ada titik
kesempurnaannya. Yang ada hanyalah proses penyempurnaan yang tak terhenti.
ERP juga mesti dilakukan dengan sungguh-sungguh.Pada umumnya, ERP yang
masuk ke Indonesia sudah teruji kesuksesannya. Namum kesuksesan di negara lain
belum tentu bisa menjadi suatu jaminan bagi kita. Masalah sumber daya manusia dan
infrastruktur juga menjadi faktor penentu ERP akan berkembang terus sesuai dengan
tuntutan konsumen. Sistem itu diantaranya adalah manajemen rantai pasok (supply
chain management). SCM ini kemudian yang akan mengatur seluruh kebutuhan
perusahaan untuk mendapatkan mutu yang baik dan proses yang bisa terintegrasi satu
dengan lainnya, sehingga pelayanan yang diberikan kepada pengguna ataupun
pelanggannya berjalan dengan baik. Seperti halnya adalah PT. Gudang Garam, Tbk.
yang menjalankan bisnisnya dibidang industri rokok kretek. Untuk membuat cita rasa
rokok yang disukai oleh banyak pelanggannya, maka PT. Gudang Garam, Tbk., harus
memiliki rantai pasokan yang terintegrasi satu dengan lainnya. Penelitian tentang
aliran rantai pasokan perlu dilakukan, karena ini merupakan dimana suatu perusahaan
nantinya bisa mengidentifikasi kedepannya dalam mendapatkan target sesuai harapan
mereka. Dan akhirnya diwujudkan oleh pihak manajemen PT. Gudang Garam, Tbk.
demi proses bisnis yang handal dan terintegrasi dengan teknologi informasi.
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan beragam dengan persentase
perokok dewasa yang signifikan, diperkirakan 60% laki-laki dewasa di Indonesia
adalah perokok, dari total penduduk yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa [1]. PT
Gudang Garam Tbk. adalah produsen rokok kretek terkemuka, rokok kretek identik
dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah di
dunia. PT Gudang Garam Tbk. dengan pangsa pasar rokok dalam negeri sekitar 20%
(dihitung berdasarkan estimasi perseroan dan hasil riset lembaga independen)
merupakan produsen rokok kretek terkemuka dengan produk-produk yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat di seluruh nusantara [2]. PT Gudang Garam Tbk.
menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 43 ribu orang yang sebagian besar terlibat
dalam produksi rokok, termasuk sigaret kretek tangan dan operator mesin
produksi, serta kegiatan operasional lainnya seperti distribusi, penjualan dan
pemasaran. Kesejahteraan karyawan menjadi perhatian utama, dari standar
keselamatan kerja dan penyediaan fasilitas kesehatan hingga pelatihan
kepemimpinan, manajemen, administrasi dan ketrampilan teknik, yang
diselenggarakan di dalam maupun di luar perusahaan. PT Gudang Garam Tbk. secara
tidak langsung juga mendukung penciptaan lapangan kerja, bagi kurang lebih empat
juta komunitas di sektor perkebunan tembakau dan cengkeh yang menyediakan bahan
baku bagi perseroan, serta sektor distribusi seperti pengecer dan pedagang asongan
yang tersebar di seluruh Indonesia. Industri rokok sendiri, termasuk Perseroan,
merupakan sumber utama pendapatan cukai dan pajak bagi negara.PT Gudang Garam
Tbk adalah sebuah perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia.Perusahaan ini
didirikan tanggal 26 Juni 1958 oleh Suryo Winowidjojo, yang merupakan pemimpin
dalam produksi rokok kretek.Suryo Winowidjojo adalah seorang pengusaha
Indonesia yang merupakan pendiri Gudang Garam, salah satu produsen rokok
terbesar di Indonesia.Sebelum mendirikan Gudang Garam, ia sempat bekerja di
pabrik rokok “93” milik pamannya.Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapat
promosi dan akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut.Suryo
Winowidjojo kemudian keluar dari pabrik rokok “93” dan pada usia 35 tahun ia
mendirikan perusahaannya sendiri yaitu pabrik rokok Gudang Garam di Kediri, Jawa
Timur. Pada tahun 1958, Gudang Garam telah tercatat sebagai pabrik kretek terbesar
di Indonesia. Produk Gudang Garam diantaranya adalah Gudang Garam
International, Surya 12, Surya 16, Surya Slims, Surya Signature, Surya Profesional,
Surya Pro Mild, Gudang Garam Nusantara, Gudang Garam Mild, Gudang Garam
Merah, Gudang Garam Djaja, Nusa, Taman Swedari dan Sigaret Kretek Klobot [3].
Selama ini, masyarakat hanya mengetahui bahwa ada produk dari PT. Gudang
Garam, Tbk. yang tersebar luas dibeberapa provinsi, tanpa mengetahui aliran
informasi, data, uang, bahkan produk dari rokok itu sendiri dari hulu ke hilir secara
jelas. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisis dan mengevaluasi aliran
rantai pasokan rokok dari bahan baku hingga dipasarkan kepada konsumen dan
pelanggannya. Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui aliran rantai pasokan perusahaan PT. Gudang Garam, Tbk., dan
mempermudah dan mempercepat proses evaluasi dan monitoring aliran rantai pasok
pada PT. Gudang Garam, Tbk. untuk kedepamnya baik bagi masyarakat luas, pihak
yang terkait, maupun dari dalam PT. Gudang Garam, Tbk. itu sendiri. Evaluasi
merupakan sasaran akhir dalam serangkaian lembaga-lembaga pendidikan baik itu
lembaga pendidikan yang bersifat formal maupun lembaga pendidikan yang bersifat
non formal [4]. Menurut [5], evaluasi merupakan proses mengumpulkan informasi
untuk mengetahui pencapaian belajar peserta didik. Pada saat melakukan evaluasi di
dalamnya ada kegiatan untuk menentukan nilai suatu program, sehingga ada unsur
keputusan tentang nilai suatu program (value judgement).Dalam melakukan
keputusan, diperlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian selama dan
setelah kegiatan belajar mengajar.Objek evaluasi adalah program yang hasilnya
memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat,
keterampilan, dan sebagainya [6]. Dalam arti analisis menurut [7], dengan
melakukan catatan refleksi, yakni pemikiran yang timbul pada saat mengamati dan
merupakan hasil proses membandingkan, mengkaitkan atau menghubungkan data
yang ditampilkan dengan data sebelumnya atau dengan teori-teori yang relevan
sehingga dapat diambil pengertian analisis data bisa dilakukan tahap demi tahap
ataupun siklus demi siklus untuk mencapai suatu target tertentu sebagai tolak ukur
yang bisa dihandalkan. Melalui implementasi Supply Chain Management (SCM),
banyak perusahaan telah berhasil melakukan terobosan (breakthrough) dalam
kinerjanya, melalui peningkatan layanan jasa kepada pelanggan, memastikan produk
dengan kualitas yang diharapkan sampai ke lokasi secara tepat waktu. Begitu juga
dengan PT. Gudang Garam, Tbk., menerapakan aplikasi SCM mereka sebagai salah
satu upaya proses bisnis, beserta target untuk mendapatkan keuntungan bersih
sebanyak-banyaknya. Supply chain adalah sebuah sistem organisasi yang di
dalamnya terdapat peran-peran dan melakukan berbagai kegiatan, meliputi
informasi, dana dan sumber daya lainnya yang saling terkait dalam pergerakan
suatu produk atau jasa dari pemasok ke pelanggan [8]. Jadi secara garis besarnya,
Supply Chain Management merupakan fungsi – fungsi yang terintegrasi dan memiliki
tanggung jawab utama untuk menghubungkan fungsi dari bisnis utama dan proses
bisnis dalam dan di seluruh perusahaan untuk mewujudkan model bisnis yang kohesif
dan berkinerja tinggi.
2. Metode Penelitian
4. Simpulan
Perkembangan ERP pada masa depan ini akan di titik–beratkan pada beberapa hal,
yaitu, lebih mendukung customer service, lebih mendukung vertical industri spesifik
(vertical industry), dan juga lebih mendukung proses pengambilan keputusan
(decision support). ERP masa depan juga akan lebih fleksibel dalam penerapan,
pemakaian dan cara pembiayaan. Begitu juga banyak manfaat bagi PT. Gudang
Garam Tbk. dalam membangun teknologi informasi seluruh sektor dapat dengan
mudah mendapatkan informasi apa saja yang mereka perlukan serta perusahaan
mampu langsung dapat cepat dalam merespon perubahan resep rokok. Setelah ERP
diterapkan dan SCM berjalan otomatis, seluruh informasi data dapat dengan cepat
dikoordinasikan ke semua departemen. Ketika seorang staf memerlukan komputer
baru dan manajer sedang tidak ada di kantor dan harus menunggu untuk meminta
persetujuan, ini merupakan salah satu hal yang tidak efisien. Setelah TI diterapkan,
staf itu dapat langsung memberitahukan lewat jaringan sehingga manajer langsung
dapat memberi persetujuan, sehingga dengan adanya teknologi informasi hambatan
seperti itu sudah dapat diatasi.
Daftar Pustaka
[1] Fakultas Kesehatan Masyakarat Universitas Indonesia. Cukai dan Prevalensi
Rokok. Jakarta. CHEPS FKM UI. 2016. [2] PT. Gudang Garam, Tbk.L.16-1052-
17/III.22.022. Annual Report / Laporan Tahunan. Jakarta. KPMG. 2016. [3] Iyan
Gustiana. Analisis Management Strategy PT. Gudang Garam, Tbk. Profit.
2013;01(06): 73-80. [4] Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2005: 1. [5] Djemari Mardapi. Pengembangan Sistem
Penilaian Berbasis Kompetensi dalam Himpunan Evaluasi Indonesia
(HEPI).Tesis.Yogyakarta, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta;
2005. [6] Ariani Farida. Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. 2016. [7] Harrizki, Arie
Pradana. Analyze the Effectiveness of Service Level Agreement (SLA) toward Goods
Delivery. Academic Journal of Science. 2016; 05(01): 323-332. [8] Harrizki, Arie
Pradana. Evaluasi Kesuksesan Penerapan Aplikasi SCM dengan Pendekatan Model
Kesuksesan Sistem Informasi Terbarukan D&M (Studi Kasus: PT. Timah (Persero),
Tbk.). Tesis.Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta; 2014. [9] Sugiyono.
Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
2016.