Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, zat Yang Maha
Indah dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya,
yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam mahabbah semoga
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Allah terakhir
dan penyempurna seluruh risalah-Nya.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa
memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1.Ibu Desak Nyoman .S. Selaku Dosen Pembimbing Etika.
2.Teman-teman yang sudah membantu menyelesaikan Makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai tepat
waktu.oleh karena itu kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,
saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini. Harapan kami semoga laporan ini dapat
memenuhi standar penilaian tugas Makalah Table Manner, dan dapat digunakan sebagai
informasi dan pembelajaran bagi pembaca selanjutnya
                                                                              

                                                                   Jakarta,14 Mei 2018

                                                           Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................i


KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
BAB I.  PENDAHULUAN ..............................................................................1
A.  Latar Belakang .................................................................................1
B.  Rumusan Masalah ............................................................................1
C.  Tujuan ...............................................................................................2
D.  Manfaat ............................................................................................2

BAB II. TABEL MANNER .............................................................................3


A.  Pengertian Table Manner .................................................................3
B.  Tata Cara Table Manner ...................................................................3
•  Etika Menurut Budaya Jawa ..................................................... 5
•  Etika Makan Dalam Jamuan Bisnis ..........................................6
C.  Aturan Penempatan Alat Makan (Table Setting) .............................7
D.  Aturan Umum Table Manner ...........................................................7
E.  Hal-hal Yang Harus di Perhatikan Dalam JamuanMakan ................8
F.  Tata Cara Berbicara Dalam Jamuan Makan .....................................8
G.  Tata Cara Posisi Duduk Dalam JamuanMakan ................................8
H.  Hal-hal Yang Tabu Dilakukan Dalam Jamuan Makan ....................9
I.  Table Manner diberbagai Negara ......................................................10
J.  Tata Cara Penggunaan Napkin ..........................................................12

BAB III. PENUTUPAN ...................................................................................13


A.  Kesimpulan ......................................................................................13
B.  Saran .................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Table Manners atau yang dapat disebut dengan Etika Makan adalah aturan yang harus
dilakukan saat bersantap bersama di meja makan.Table Manner diperkenalkan oleh bangsa Eropa
yang merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau
acara makan bersama di keluarga besar. Meskipun sebenarnya Manner tersebut telah ada jauh
sebelum peradaban Eropa menyebar ke seluruh dunia.
Untuk masyarakat Indonesia sendiri, khususnya di kalangan profesional, table manner paling
banyak diadopsi dari standar Amerika. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat kebiasaan
orang Indonesia itu sendiri.Dalam penghidangan makanan sendiri dibagi menjadi tiga macam,
yaitu makanan pembuka (appetizer), makanan utama (main course), dan makanan penutup
(dessert).
Saat makan bukan hanya diartikan sebagai ritual pengisi perut semata, maka didalamnya ada
etika jamuan makan yang mengatur tata cara makan yang benar seperti tata cara makan yang
benar seperti cara duduk, cara berbicara, penggunaan alat makan bahkan bagaimana cara kita
minum dari gelas yang tersedia. Oleh karena itu, agar tidak ketinggalan zaman, atau tidak
memalukan saat diundang ke jamuan resmi maka harus memiliki table manner yang benar. Etiket
makan tidak hanya ada di negara-negara barat. Di negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk di
Indonesia pun, dikenal etiket makan.

B.    RUMUSAN MASALAH

1.       Apa yang di maksud dengan table manner?


2.       Bagaimana cara melakukan  kegiatan table manner yang baik dan benar berbagai kondisi?
3.       Bagaimanakah pengaturan alat makan dalam Table Manner?
4.       Apa sajakah aturan umum dalam jamuan makan?
5.       Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam sebuah jamuan makan?
6.       Bagaimanakah tata cara berbicara dalam jamuan makan?
7.       Bagaimanakah tata cara duduk yang benar dalam table manner?
8.       Apa sajakah hal – hal tabu yang dilakukan dalam jamuan makan?
9.       Bagaimana table manner di negara lain?
10.   Apakah yang dimaksud dengan nampkin dan bagaimana cara pemakaiannya?

1
C.    TUJUAN

Tujuan utama dalam penyusunan makalah ini adalah :

1.      Agar dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan.


2.      Agar dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam table manner.
3.      Agar dapat mengetahui urutan penggunaan alat – alat makan dalam table manner.
4.      Agar dapat mengetahui tata cara minum yang benar dalam table manner.
5.      Agar dapat mengetahui pengaturan alat makan dalam Table Manner.
6.      Agar dapat mengetahui etiket umum jamuan makan bisnis.
7.      Agar dapat mengetahui hal – hal tabu dalam jamuan makan.
8.  Agar dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan makan.
9.  Agar dapat mengetahui tata cara penggunaan nampkin.
10.  Agar mudah bergaul.
11.  Percaya diri atau terhindar dari rasa canggung atau malu.
12. Dapat menikmati suasana jamuan dengan nyaman.

D.     MANFAAT

Adapun manfaat yang didapat dari penyusunan makalah ini yaitu:

1.      Dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan.


2.      Dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam table manner.
3.      Dapat mengetahui urutan penggunaan alat – alat makan dalam table manner.
4.      Dapat mengetahui tata cara minum yang benar dalam table manner.
5.      Dapat mengetahui pengaturan alat makan dalam Table Manner.
6.      Dapat mengetahui hal – hal tabu dalam jamuan makan.
7.  Dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan makan.
8.   Dapat mengetahui tata caradapat membedakan etiket makan orang Indonesia dengan Negara lain.
9.  Dapat mengetahui tata cara penggunaan nampkin.
10.  Dapat menikmati suasana jamuan dengan nyaman.
11.  Dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadiri jamuan makan.

2
 BAB II
TABLE MANNER

A.   PENGERTIAN TABLE MANNER

Etik Makan atau Table Manner adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di
meja makan.Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar
terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di
keluarga besar.Meskipun sebebarnya Etika tersebut telah ada jauh sebelum peradaban Eropa
menyebar ke seluruh dunia.
Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung
menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang.Etika makan tidak
dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan remaja.
Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses
pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan
menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di
sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di
setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik.Setiap negara memiliki
aturan meja makan yang berbeda-beda.
Untuk masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan profesional, table manner paling banyak
diadopsi dari standar Amerika. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat kebiasaan orang
Indonesia itu sendiri.

B.    TATA CARA TABLE MANNER

Bicara tentang cara makan atau tata cara makan, cara makan seperti apa yang biasa anda
gunakan? Cara makan bisa berhubungan dengan cara kita menggunakan alat untuk menyantap
makanan atau bisa juga berhubungan dengan bagaimana kita makan seperti makan cepat, lambat,
pakai banyak sambal, dan lain sebagainya.
Untuk alat makan, Di Indonesia sebagian besar orang biasa makan dengan menggunakan
sendok dan garpu.  Ya inilah cara makan yang umum di gunakan di Indonesia, selain cara makan
langsung dengan tangan tentunya. Tapi di samping itu ada banyak cara makan dengan
menggunakan peralatan lain di Indonesia, beberapa di antaranya adalah:

3
1)      Sendok dan garpu
Ini adalah cara makan yang sangat umum di Indonesia dan pasti anda telah paham bagaimana
makan dengan cara seperti ini.  Anda tinggal memegang sendok di tangan kanan dan garpu di
tangan kiri (kecuali anda kidal).
Makan dengan sendok dan garpu sangatlah mudah, sendok digunakan untuk mengambil
makanan dan garpu dapat digunakan untuk menusuk makanan atau membantu mengumpulkan
makanan di sendok, begitu mudah.  Jika anda makan mie, anda bisa menggunakan garpu untuk
memilin mie dan memakannya atau bisa juga menggunakan garpu untuk mengangkat sebagian
mie lalu menaruhnya dahulu pada sendok anda.  Kesulitan utama dalam makan dengan sendok
dan garpu adalah pada saat anda memakan daging berukuran besar seperti saat makan steak.  Jika
anda makan steak dengan sendok dan garpu, maka cara terbaik yang bisa anda lakukan adalah
menusukkan garpu untuk menahan daging lalu menggunakan ujung sendok untuk membuat
potongan kecil dari daging steak, walaupun hal ini mungkin sulit dilakukan kalau daging steak
anda liat / tidak lunak.

2)      Pisau dan garpu


Makan dengan garpu dan pisau saat ini menjadi makin umum dengan menjamurnya rumah
makan yang menyediakan steak sebagai hidangan utamanya, bagaimana cara menggunakannya?
Cara makan dengan pisau dan garpu tidaklah sulit, anda tetap memegang garpu di tangan kiri
anda serta pisau di tangan kanan anda.  Garpu digunakan untuk menusuk dan menahan makanan
pada tempatnya selagi anda memotong makanan tersebut menjadi potongan yang lebih kecil
menggunakan pisau anda.  Setelah terpotong, maka anda memakan potongan kecil tadi
menggunakan garpu, jangan menggunakan pisau anda untuk memakan makanan, karena selain
tidak benar hal ini juga beresiko menyebabkan lidah anda teriris pisau secara tidak sengaja. 
Kekurangan dari penggunaan pisau dan garpu adalah anda akan kesulitan menyantap makanan
yang berkuah, anda mungkin akan tetap membutuhkan sendok untuk menikmati kuah dari
makanan anda.

3)      Sumpit
Makan dengan memakai sumpit juga bukan merupakan hal yang asing di Indonesia. 
Tempat-tempat makan bertema Jepang, Cina, atau Korea biasanya selalu menyediakan sumpit
bagi anda.  Makan dengan menggunakan sumpit memiliki seni tersendiri, anda harus bisa
memegang sumpit dengan benar agar dapat menyantap hidangan anda dengan nyaman dan
terhindar dari rasa sakit atau nyeri di tangan akibat cara memegang sumpit yang salah.  Saat
makan dengan sumpit, usahakan untuk selalu menjepit makanan anda dengan sumpit dan jangan
menusuk makanan serta menggunakan sumpit seperti anda menggunakan garpu.

4
4)      Pulukan / Menggunakan tangan
Makan dengan menggunakan tangan adalah salah satu cara makan yang wajar di Indonesia,
khususnya untuk menyantap makanan-makanan yang tidak berkuah.  Makan dengan
menggunakan tangan sangatlah mudah, hal yang perlu anda perhatikan adalah usahakan anda
hanya menggunakan bagian ujung dari jari-jari anda saat makan.  Biasanya orang yang makan
dengan lahap dengan menggunakan tangan akan terlihat sangat menikmati makanannya dan
membuat orang yang melihat jadi lapar ingin ikut makan.

5)      Suru
Untuk yang satu ini, mungkin suru adalah kata yang asing bagi telinga anda.  Suru adalah
sebuah alat makan yang biasanya terbuat dari daun pisang, dan biasa digunakan untuk
menyantap pecel di beberapa daerah di Jawa Tengah.  Suru berfungsi seperti sendok, dua atau
tiga lembar daun pisang berukuran sekitar 3 x 7 cm ditumpuk menjadi satu, lalu anda memegang
salah satu ujung daunnya dengan cara ibu jadi di bagian atas dan menekan bagian tengah daun
agar bagian tengah daun melengkung ke dalam, lalu jari telunjuk dan jari tengah di bagian bawah
daun kiri dan kanan untuk menopang daun.  Setelah itu daun akan menjadi seperti sendok dan
siap digunakan untuk makan.

ETIKA MAKAN MENURUT BUDAYA JAWA


 Bagi sebagian masyarakat Jawa yang masih menjunjung adat, makan adalah kegiatan
sehari-hari yang tidak boleh terlepas dari sopan santun dan aturan budaya jawa.
 Setiap gerak, ucapan dan perilaku harus lebih diutamakan
 Saat suatu keluarga mengadakan jamuan makan, tempat duduk ini diberikan pada tamu
yang paling mereka hormati atau yang paling di tuakan. Jika sang tamu terhormat atau
yang paling tua belum duduk, tamu lain belum diperkenankan duduk. Acara makan juga
belum dimulai jika tamu terhormat belum mulai makan.
 Saat santapan dimulai, orang muda harus menunggu orang yang lebih tua, baik untuk
mengambil nasi atau untuk memulai makan.
 Saat makan sebaiknya tidak menggunakan suara yang keras atau tertawa yang keras.
 Bila mengambil nasi atau lauk sebaiknya mengambil dalam p[orsi yang cukup, kalau
kurang bartu tambah lagi. Jangan sampai menyisakan sisa makanan didalam piring.
 Saat mengunyah sebaiknya tidak berbunyi dan dengan mulut tertutup.
 Jangan bersendawa dan gelekan setelah makan.
 Bila diundang menjadi tamu di dalam jamuan makan di rumah, sebaiknya mencobai
semua jenis makanan yang ada meskipun sedikit.
 Menambah porsi makan tidak masalah asal jangan berlebihan.

5
ETIKA MAKAN DALAM JAMUAN BISNIS
Jangan sepelekan etika makan saat berbisnis. Sebab, berdasarkan hasil survei lembaga riset
diketahui, 49% Bagian Keuangan menyatakan sebagian besar keberhasilan transaksi bisnis justru
terjadi di luar kantor, seperti di restoran atau tempat entertain yang lain. Hasil survai juga
menyebutkan yang menjadi wakil perusahaan wajib mengerti tentang bagaimana cara meng-
entertain (menghibur) klien dan tata cara makannnya. Sebab, hal itu mempengaruhi citra
perusahaan.Cara makan seseorang itu menunjukkan karatkernya dan berpengaruh terhadap citra
perusahaan. Hubungan Sosial, entertaining etiquette bertujuan mempererat hubungan sosial
antara yang mengundang maupun tamunya, baik untuk kepentingan bisnis atau keperluan
lainnya. Tips bagi pengundang, tentukan restorannya, datang lebih awal, siapkan pembayaran,
dan selalu menawarkan.
Sementara bagi penerima undangan jangan terlambat, perhatikan kode-kode undangan, beri
tahu jika vegetarian/ alergi terhadap makanan tertentu.

C.   ATURAN PENEMPATAN ALAT MAKAN (TABLE SETTING)


Penataan meja makan di hotel dan restoran memiliki setandar internasional.Baik jenis alat
makan maupun napkin.Ukuran napkin standar jamuan resmi yang disarankan untuk hotel dan
restoran adalah 45 x 45 cm sampai dengan 50 x 50 cm. Adapun peletakan napkin biasanya
diletakan di atas dinner plate atau piring makan.Adakalanya, napkin diletakkan disebelah kiri
piring makan.Berikut table setting atau peletakan alat makan standar internasional.

6
Keterangan Gambar:
1.       Place mate
2.       Garpu salad
3.       Dinner fork
4.       Show plate
5.       Dinner plate
6.       Napkin (Serbet makan)
7.       Cup soup
8.       Dinner spoon
9.       Pisau salad
10.   Soup spoon
11.   Dessert spoon
12.   Tea spoon
13.   Water goblet
14.  wine glass
15.   Sugar and tea bowl
16.   Sallt & pepper shaker
17.   Jam & Marmalade bowl
18.   Butter spreader
19.   B&B plate (bread & butter plate) dan
20.   Tea & coffee cup

D.   ATURAN UMUM TABLE MANNER

Ada beberapa aturan table manner yang umum dilakukan yaitu;


1. Cuci tangan sebelum makan atau pergi ke meja makan.
2. Makan dengan tangan kanan Anda saat akan menyentuh makanan anda menggunakan
tangan.
3. Jangan mulai makan sebelum tuan rumah menginstruksikan tamu untuk melakukannya.
(jika makan di rumah orang).
4. Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama.
Segera menunjuk menu yang anda pilih.Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan anda
mencicipi menu pembuka atau Appetizer.(Apabila makan di restoran).

7
5. Selalu menutup mulut ketika mengunyah makanan.
6. Berbicara dengan volume suara yang rendah.
7. Tutupi mulut saat batuk atau bersin

E. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM JAMUAN MAKAN

 Jangan Menggeliat atau menyandarkan badan sehabis makan.


 Jangan membersihkan gigi di depan tamu.
 Tutup mulut anda dengan serbet atau napkin apabila anda batuk.
 Hindari meletakkan tangan atau siku anda di atas meja makan.
 Jangan menaruh obat-obatan di atas meja makan.
 Jangan memperhatikan orang yang sedang makan atau mempermainkan alat-alat makan
selama kita menunggu makanan.
 Jangan menyisir rambut di meja makan.
 Untuk wanita dapat memperbaiki lipstik atau bedak ringan, akan tetapi lebih baik apabila
dilakukan di kamar kecil (Toilet).
 Sewaktu makan tidak menimbulkan bunyi.
 Jangan memegang alat makan sewaktu berbicara.
 Jangan mengajak berbicara teman semeja kita sewaktu akan menyuap makanan.
 Apabila kita menerima cindera mata atau bingkisan dari seseorang, tidak dibenarkan
untuk menanyakan harga atau isinya.

F.     TATA  CARA BERBICARA DALAM JAMUAN MAKAN

 Hindari berbicara saat makanan masih di dalam mulut


 Hindari bicara sambil menunjuk ke arah seseorang atau gerakan tangan yang berlebihan
 Hindari memotong, menguasai pembicaraan
 Sesuaikan intonasi berbicara, jangan terlalu keras atau lemah lembut

G.   TATA CARA POSISI DUDUK DALAM TABLE MANNER


 Bila anda sudah duduk di kursi, langsung ambil napkin dan letakan di atas  pangkuan
 Posisi kaki lurus dan jangan disilangkan
 Posisi badan tegak
 Atur jarak duduk anda dengan meja, jangan terlalu dekat atau terlalu jauh

8
H.   HAL – HAL YANG TABU  DILAKUKAN DALAM JAMUAN MAKAN

Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama jamuan makan yaitu sebagai berikut:
1. Selama jamuan makan berlangsung, jangan duduk membungkuk atau bersandar malas.
Duduklah dengan tegak dengan jarak badan dengan tepi meja selebar lima jari. Hindari
mengembangkan kedua belah siku dan meletakannya di atas meja makan.
2. Jika jamuan dilakukan di rumah dan anda duduk satu meja dengan host (tuan rumah), jangan
buka napkin sebelum tuan rumah melakukannya. Serbet makan hanya digunakan untuk
menyeka jari tangan dan bibir.Jangan sekali-kali menyeka keringat, hidung atau
membersihkan peralatan makan dengan napkin.
3. Jangan menyuap makanan dengan porsi yang besar, apalagi mengunyah dengan berkecap.
Kunyah makanan dengan posisi mulut tertutup dan tanpa kecap.Berbicara ketika mulut masih
penuh makanan juga harus dihindari.
4. Minum dilakukan pada saat mulut tidak terisi makanan. Teguklah perlahan tanpa
mengeluarkan bunyi.
5. Jangan berbicara atau mengambil hidangan tanpa meletakan peralatan makan terlebih dahulu.
6. Jika anda melakukan kesalahan, seperti menumpahkan minuman atau menjatuhkan alat
makan. Jangan panik, segera minta maaf dengan tamu yang diduk disekeliling kita dan
panggil waiter untuk membersihkannya.
7. Apabila ada hidangan yang disajikan dengan sumpit, makan dengan posisi kepala agak
menunduk agar tidak berjatuhan. Jangan menusuk makanan dengan sumpit atau
mengembalikan makanan yang telah di ambil.
8. Jangan mengambil makanan yang berlebihan sehingga piring anda terlihat seperti gunung.
Ambil seperlunya dan tambah lagi jika anda menginginkannya.Usahakan jangan
meninggalkan meja selama jamuan berlangsung. Jika anda terpaksa harus meninggalkan
ruangan dan akan kembali lagi, mintalah ijin dan letakan napkin di sandaran atau di dudukan
kursi sebagai tanda anda akan kembali lagi.
9. Usahakan jangan meninggalkan meja selama jamuan berlangsung. Jika anda terpaksa harus
meninggalkan ruangan dan akan kembali lagi, mintalah ijin dan letakan napkin di sandaran
atau di dudukan kursi sebagai tanda anda akan kembali lagi.
10.Merokok sebaiknya dilakukan bila semua tamu telah selesai menyantap hidangan penutup.
Biasanya dilakukan saat digestif drink pada akhir jamuan.
11.Sebisa mungkin jangan menggunakan tusuk gigi di meja makan, lakukan di toilet. Jika
terpaksa dilakukan, tutup mulut anda dengan napkin atau telapak makan sebelah kiri.
12.Di akhir jamuan, sampaikan sedikit pujian kepada tuan rumah atau pihak penyelenggara,
seperti makananya lezat atau suasana pestanya meriah. Ucapkan terima kasih dengan
memberi senyuman dan berpamitlah.

9
I.       TABLE MANNER DI BERBAGAI NEGARA

Dunia ini memiliki banyak sekali kebudayaan yang beraneka ragam. Apalagi jika sudah
terpisahkan benua, bahkan negara tetangga sekalipun, cara dan tradisi mereka bisa saja bertolak
belakang. Berkaitan dengan hal itu, cara makan di tiap negara yang secara garis besar
terpisahkan oleh benua pun pastinya berbeda-beda dan beragam, sebagai berikut :

1.      Jepang
Masakan Jepang dikenal dengan julukan the healthies food in the world.Tidak hanya itu, jenis
makanan dan teknik memasaknya sangat variatif. Seperti robatayaki, teknik memasak yang
sangat tradisional, yaitu dengan cara memanggang bahan makanan di atas bara api. Juga
tepanyaki, yang dalam bahasa Indonesia berarti besi pemanggang, banyak ditawarkan di resto
Jepang. Bahan makanan juga dimasak oleh koki dengan aksinya langsung di depan umum.
Biasanya di orang2 jepang makan dengan menggunakan sumpit dan mangkok. Bahkan terkadang
untuk makanan yang susah di ambil dengan sendokpun mereka masih tetap menggunakan
sumpit. selain itu, saat mereka makan, mereka tidak duduk dikursi atau lesehan tetapi seperti
BERLUTUT dan dialasi bantal.kalau makan sup dan makanan berkuah lainnya harus diseruput,
terus gak boleh menuangkan saos di nasi dan menggunakan 2 pasang sumpit untuk mengambil
satu lauk (biasanya tidak sengaja 2 orang mengambil lauk yg sama).

2.  China
SEJARAH panjang kuliner China ternyata berlaku pula untuk tata cara makannya yang telah
berusia ribuan tahun. Tata cara makan China yang berkembang hingga saat ini berasal dari
zaman Dinasti Zhou pada abad ke-11. Tata cara makan ala kerajaan ini kemudian berkembang
dengan berbeda di tiap-tiap wilayah China. Dulu, perbedaan tata cara makan tergantung pada
strata sosial yang terbagi menjadi kelompok ningrat,pejabat,pedagang,rakyat biasa. Sekarang
umumnya tata cara makan hanya 2 macam, yakni tuan rumah dan tamu. tata cara makan di china
mirip seperti Jepang, hanya ada sedikit perbedaanantara lain seperti :
·         Tempat duduk paling utama biasanya ditempatkan menghadap timur atau pintu masuk.
·         Etnis China juga memiliki kebiasaan bersulang. Namun sulang tidak dilakukan bersamaan
melainkan berurutan mulai dari tamu terhormat, diikuti yang duduk di sebelahnya, hingga
tempatdudukterakhir.
Saat santapan dimulai, orang harus menjaga cara makannya agar tetap sopan. Orang muda harus
menunggu orang lebih tua mengatakan, Ayo makan, untuk mulai makan.
·         Aturan dalam memegang mangkuk, jempol harus berada di tepi mangkuk di dekat mulut.

10
3.   Arab
Anda tidak akan menemukan sendok dan garpu di meja-meja makan orang arab, karena
kenikmatannya mereka lebih suka makan dengan tangan. Selain itu mereka suka makan ramai-
ramai dalam satu tempat, misalnya nasi di tempatkan di wadah yang agak besar & dari wadah
inilah mereka makan berjamah.Selain nasi juga di tumpuk daging, bisa daging kambing dan onta.
Makanan Arab memang kebanyakan terbuat dari daging dan semacam roti yang bentuknya
bulat.Salah satu kebiasaan lain ialah makan sambil ngobrol, bahkan jika makan sudah selesai,
tetap dilanjutkan. Dan juga makanan berlebih setiap selesai makan.Ambilah makanan yang
terdekat dengan anda, jika anda ingin mengambil makanan yang letaknya agak jauh, maka
permisi terlebih 
dahulu, karena memang meja makannya besar dan panjang.

4.      Amerika Serikat
Pasca Perang Dunia II, AS sebagai pemenang perang menerapkan budaya santap makan baru.
Jadwal kerja dibuat seefisien mungkin dengan cara Amerika yaitu sistim one hour lunch break.
Peradaban Latin mereka yang sudah berumur ribuan tahun mengajarkan bahwa makan adalah
ritual yang sacré.Setelah kenyang menyantap makanan utama, diperlukan waktu santai sambil
minum kopi.Disini kita menyebutnya dengan istilah menurunkan nasi sebelum melanjutkan
kerja. Ini memakan waktu paling tidak 2 jam.Tahun 1980-an, pada waktu gerai-gerai McDonald,
Kentucky Fried Chicken dan lain-lain memulai ekspansinya dari AS ke berbagai negara di dunia
menawarkan fastfood. Tidak dapat dibantah bahwa fastfood adalah budaya gastronomi
AS.Burger, hot dog bahkan pizza adalah makanan asli Eropa yang dulu juga ikut bermigrasi ke
Amerika, pasca pelayaran Christopher Columbus. Kini mereka menyebar ke seluruh penjuru
dunia, termasuk kembali ke Eropa dengan wajah lain, yaitu wajah fastfood àla Amerika Serikat.
biasanya mereka makan menggunakan pisau dan garpu.

5.      Eropa
MENU utama bergaya Eropa identik dengan penggunaan saus dan pasta. Di Inggris, cara makan
kita harus sesuai dengan table manner. Jika tidak, kita akan dicap sebagai orang yang kurang
tahu sopan santun. mirip seperti orang2 di ameerika, mereka pun juga kebanyakanmakan
menggunakan pisau dan garpu. Mulai makanan ringan sebagai pembuka hingga hidangan
penutup, yang bisa menyajikan enam jenis menu atau bahkan lebih. Banyak hidangan bisa
disajikan, mulai abalone (kerang), udang, hingga risotto khas Italia.Hidangan utama ala Eropa
biasanya hampir sama. Rata-rata menggunakan saus, daging sapi, atau aneka bahan baku dari
laut, kata chef spesialis menu Eropa, Wijaya Gunawan.
Hidangan utama bergaya Eropa biasanya juga disesuaikan dengan tema serta acara yang akan
dilangsungkan. Menu utama ala Eropa yang paling banyak digemari adalah yang menggunakan
saus, pasta, ataupun bahan-bahan seperti daging asap dan kentang. Menu utama ala Eropa juga
disajikan dengan segelas champagne atau wine.
11
J.      TATA CARA PENGGUNAAN NAPKIN

Di dalam table setting, yang dimaksud napkin adalah serbet makan. Dalam jamuan
makan, napkin memiliki fungsi dan kegunaan sebagai berikut;
1. Menghias dan memperindah dekorasi meja makan.
2. Menutupi pangkuan waktu makan, agar makanan dan minuman yang terjatuh tidak
mengotori pakaian.
3. Untuk membersihkan atau menyeka mulut. Ketika ada makanan atau noda yang menempel di
bibir.Cara menggunakannya, tarik serbet dari pangkuan, kemudian lipat segi empat atau segi
tiga.Tekan-tekan ke bibir yang terkena noda makanan.Kembalikan napkin ke
pangkuan.Tidak disarankan menggosok atau menyeka bibir terlalu kuat, cukup ditekan-tekan
saja.
4. Memberikan kode atau isyarat kepada pelayan. Jika anda akan meninggalkan meja makan
sebentar, misalnya ke toilet atau ada keperluan lain dan akan kembali ke meja makan. Lipat
napkin segi empat dan letakan napkin di atas sandaran atau pegangan kursi.Jika kursi tidak
memiliki sandaran atau pegangan, letakkan napkin di atas tempat duduk. Ini sebagai tanda
kepada pelayan agar alat makan dan hidangan di atas meja makan anda tidak dibersihkan
karena anda akan kembali lagi.
5. Ketika selesai  makan, lipat napkin segi empat dan letakan di sebelah kanan atau kiri piring
makan anda. Jangan membiarkan serbet ditinggalkan begitu saja tanpa dilipat, ini
menandakana anda kurang memahami etiket jamuan makan.
6. Jangan menggunakan napkin untuk mengelap ingus/kotoran hidung. Mengalungkan napkin
di leher dan menutupi dada dianggap kurang etis di dalam jamuan makan.
7. Napkin juga berfungsi sebagai menutupi mulut saat anda mengeluarkan tulang, biji atau
mengambil kotoran yang terselip digigi.

Tata cara penggunaan napkin:


 Bukalah serbet setelah anda duduk
 Serbet hanya digunakan untuk menyeka bibir
 Gunakan ujung serbet yang ditopang dengan jari tengah dan telunjuk untuk menyeka
bibir
 Bila meninggalkan meja, letakkan serbet disandaran kursi atau pegangan kursi (bila ada)
 Bila selesai makan tinggalkan serbet makan di meja makan.

12
BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Etika Makan ini merupakan table manner yang wajib dilakukan dalam acara makan yang bersifat
resmi.
Table Manner mempunyai Sangat banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan. Selain sebagai
pengalaman, Table Manner juga bisa membantu dalam penyesuaian diri saat mendapat jamuan
resmi, sehingga tidak memalukan dan kikuk untuk dapat bergabung dengan rekan-rekan yang
sudah terbiasa lainnya.
Table Manner akan membuat kita lebih percaya diri, lebih luwes dalam perjamuan makan yang
resmi. Dimana hal ini sangat bermanfaat sekali jikalau benar-benar terjadi nantinya kita tidak
akan kaku dan etika kitapun akan terjaga dengan baik dimata semua orang yang hadir dalam
jamuan makan tersebut.

B.   SARAN
Makan, adalah alat bantu komunikasi. Paham etiket di meja makan mempermudah kita dalam
pergaulan. Dalam acara jamuan makan, tata cara makan atau table manner merupakan hal utama
yang penting diperhatikan. Tata cara makan menunjukkan siapakah diri kita sebenarnya.

13

Anda mungkin juga menyukai