Anda di halaman 1dari 106

PEDOMAN PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN

KESEHATAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA

PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

TAHUN 2013

Pedoman ini bertujuan membantu penggunaan dalam mengoperasionalkan


dan memelihara peralatan medik bagi bayi baru lahir, bayi dan balita.
Penggunaan diluar tujuan tersebut diluar tanggung jawab Kementerian
Kesehatan R I dan kontri butor penyusun.
I ' .
.. . .Jj~ ~~~~~ ! . __ .o _ _ _- _ - __ _ _ __ __ ' _._1

SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

Target pencapaian MDG 4 tahun 2015 adalah menurunkan Angka Kematian Balita (AKBAL) menjadi
32 per l.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per l.000 kelahiran hidup.
Data terakhir berdasarkan SDKI tahun 2007, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Bayi dan Angka
Kematian Bayi Baru Lahir maslh 44 per l.000 kelahiran hidup (KH), 34 per l.000 KH dan 19 per 1.000
KH. Diperlukan akselerasi dalam upaya pencapaian target MDG 4.

Dalam upaya menurunkan kematian bayi baru lahir, bayi dan balita diperlukan berbagai upaya intervensi
baik di tingkat keluarga dan masyarakat, pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan.
Baik pemerintah, swasta dan prafesi mempunyai kewajiban untuk membenkan pelayanan berkualitas.
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita di tingkat pelayanan dasar dan rujukan dapat berjalan
dengan baik dan memenuhi standar dasar mutu jika ditunjang oleh ketersediaan peralatan medik yang
aman dan akurat untuk pelayanan medik sehari-hari , live saving maupun screening.

Dari hasil pemantauan di lapangan ternyata banyak ditemukan pemanfaatan peralatan medik bagi
pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita belum optimal, bahkan tidak dimanfaatkan sama sekali. Salah
satu penyebabnya adalah tidak adanya petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaan peralatan medik.

Saya mengharapkan buku "Pedoman Peralatan Medik Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru La hir, Bayi
dan Balita, Pengoperasian dan Pemeliharaan" ini dapat dijadikan pegangan oleh pemberi pelayanan atau
operator (dokter, bidan, perawat) dalam menggunakan peralatan medik sehingga dapat memberikan
pelayanan sesuai dengan standar, mengoptimalkan pemanfaatan peralatan medik dan memperpanjang
usia pakai. Buku ini juga dapat dipakai oleh teknisi pemula dalam melakukan pemeliharaan dan perbaikan
ringan. Khusus untuk peralatan medik yang kompleks, disarankan agar pemeliharaan dan perbalkannya
dilakukan oleh tenaga yang kompeten (teknisi elektronik).

Terima kasih saya ucapkan pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku pedoman
ini , baik dan lintas program di Kementerian Kesehatan , Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA!), Ikatan Ahli
Teknik Elektranik Indonesia (IKATEMI), prafesi terkait peralatan medik dan pelaksana teknik di lapangan.

Saya menyadari bahwa buku pedoman ini masih belum sempurna sehingga saran dan masukan untuk
upaya perbaikan sangat kami harapkan.

Jakarta, 8 April 2013


Direktur lenderal Bin Gizi dan Kl
r
Dr. dr.Slamet Riyadl Yuwono, DTM&H, MARS
NI~ 195305231980031006
SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka akselerasi pencapaian target MDG 4
membutuhkan ketersediaan peralatan medik yang memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan layak pakai. Selain itu dibutuhkan tenaga kesehatan penyedia layanan yang
mampu mengoperasikan peralatan medik dan tenaga yang mampu melaksanakan tata kelola peralatan
medik. Pengelola peralatan medik harus mampu melaksanakan tata kelola peralatan medik termasuk
pemeliharaan peralatan medik secara berkala atau sesuai dengan buku manuailpetunjuk teknis tiap jenis
peralatan medik dan peraturan perundang-undangan .

Terbatasnya petunjuk teknis atau tidak tersedianya petunjuk penggunaan dan pemeliharaan alat, seringkali
mengakibatkan peralatan medik yang ada tidak dapat digunakan secara optimal atau bahkan tidak
digunakan sama sekali serta menyebabkan penyediaan peralatan medik tidak sesuai dengan kebutuhan.
Buku pedoman ini berisi tentang cara pengoperasian, pemeliharaan dan pengelolaan peralatan medik,
dijelaskan mulai dari siklus perjalanan (live cycle), sistim pemeliharaan (maintenance system) dan tahapan
manajemen pemeliharaan. Disamping itu, buku ini juga berisi tentang contoh spesifikasi peralatan
medik yang diharapkan dapat membantu para perencana di Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit dalam
merencanakan kebutuhan peralatan medik bagl bayi baru lahir, bayi dan balita. Buku pedoman ini dapat
dipakai sebagai acuan fasilitas pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit Kelas D dan
C dalam menyusun prosedur operasional bagi perencana, penyedia, daftar inventaris alat, pengoperasian
dan pemeliharaan peralatan medik yang memberikan layanan kesehatan bagi bayi baru lahir, bayi dan
balita.

Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya disampaikan kepada berbagai pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan pedoman ini yang sangat bermanfaat bagi tenaga kesehatan,
pengelola program dan stakeholder terkait lainnya di tingkat pusat dan daerah untuk mewujudkan
peningkatan akses dan mutu pelayanan dalam rangka akselerasi pencapaian target penurunan Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBAL).

Jakarta, 25 April 2013


Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U{K)


NI~ 195507271980101001

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Buku "Pedoman Peralatan Medik Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita, Pengoperasian
dan Pemeliharaan" disusun untuk mengakomodir kebutuhan akan petunjuk teknis pengoperasian dan
pemeliharaan peralatan medis bagi bayi baru lahir, bayi dan balita di Puskesmas termasuk Puskesmas
PONED, Rumah Sakit kelas 0 dan Rumah Sakit kelas C.

Proses penyusunan pedoman ini dllakukan dengan meninjau kembali berbagai kepustakaan, pedoman
dan buku-buku teknik manajemen peralatan medik yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO)
dan American Hospital Association (AHA) dengan melibatkan tim yang berasal dari berbagai pengelola
program di Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Ahli Teknik Elektronik
Indonesia (IKATEMI) serta perwakilan dari beberapa Rumah Sakit di Jakarta, Rumah Sakit Ka bupaten
dan Puskesmas yang alokasi dananya berasal dari DIPA Direktorat Bina Kesehatan Anak dan Save the
Children. Telah dilakukan uji coba draft buku pedoman ini di Kabupaten; Bireun (Aceh), Kutai Timur
(Kalimantan Timur), Kepahiang (Bengkulu), SIAK (Riau), Pangkep (Sulawesi Selatan), dan Lombok Tengah
(Nusa Tenggara Barat).

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak atas sumbangsih waktu, pikiran dan tenaga yang
tercurah untuk menyelesaikan buku pedoman ini . Semoga upaya kita akan memberikan manfaat, utamanya
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita .

Jakarta, 27 Maret 2013


Direktur Bina Kesehatan Anak

dr. Kirana Pritasari, MQIH

v
TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab:
dr. Kirana Pritasari, MQIH - Direktur Bina Kesehatan Anak
dr. H. Kuncoro Adhi Purjanto, M.Kes - Direktur Bina Prasarana Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan

Kontributor (disebutkan dalam urutall abjad):


Agus Sasmito, dr.; Agus Komarudin, ST.MT; Anwarul Amin, drg.,MARS; Ariningsih, dr; Azizah, Ir;
Beluh M. Ginting, ST, MSi.; Cahyanti, dr.; Dina Milana Anwar, dr.; Eka Syarifah Dewi, dr.; Erna Mulati,
dr., MSc-CMFM; Fransisca Handy, dr.Sp(A); Gunawan, BE; Hanafi, Ir.,MT; Hendra Marwazi, ST,MT;
Hidayati, dr.; Hilda, dr.; Kesatrya Chandra Meliala, BE, Dipl.IM. MKes; Kirana Pritasari, dr. MQIH;
Kurniasih, SKep; Lovely Daisy, dr, MKM; Ni Putu Sunadi, dr.; Noverita Dewayani, Ir. ; Rinawati
Rohsiswatmo, dr. Sp.A(K); Roni Eka Palapa, AMTE; Rudi Kurniawan, ST; Rusmiyati, dr. MQIH; Sarip
Hidayat, S.Kep.; Schandra Purnamawati, dr.; Sodikin Sadek, Ir. MKes; Sudono, dr. ; Suryono
Nugroho, BE, ST, MMT; KM. Taufiq, dr., MMR; Thomas Patria, Ir.; Wahyu P Wulan, drg., MKes; Yenni
Yuliana, dr.; Yunita Rina Sari, dr.; Yuyun Nailufar, dr.

Penyunting:
dr. Erna Mulati, MSc-CMFM - Kasubdit Bina Kelangsungan Hidup Bayi
Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA!)
Ir. Sodikin Sadek, MKes - RSUP. Fatmawati Jakarta
Kesatrya Chandra Meliala, BE, Dipl.IM.MKes - RSAB . Harapan Kita

vii
DAFTAR lSI

KATA SAMBUTAN DIREKTUR JE[\IDERAL BINA GIZI DAN KIA ..................................................... .

KATA SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN .... ............. .. .. ..... ...... .......... . iii

UCAPAN TERIMA KASIH ............................... .... .... ... ........ ..... .. ... ..... ........ ..... ..... ........ ....... ............. v

TI M PENYUSU N .... ........ .... .. ... ........ ............. .... .. .. .... ...... .. ................................... ........ ............ ...... VII

DAFTAR lSI .. ...... ................... ... ... .... ..... ..... ... ... ......... .... ...... ........ ..... ..... ........ .. ......... .. ..... ............... IX

I. PENDAHUlUAN .. .. .... ... ...... ... ......... .. ............. ........ ... .... ... ..... ......... ... .. ... .. ..... ..... ..... 1

1. LATAR BELAKANG ..... ... ... ... ... ........ ......... ... ... .... ... ...... ... ...... ..... ... .... ................. .. 1

2. TUJUAN. ......... ..... ..... ... ......... ......... .. ....... ..... ......... ....... .. ...... .. .... ... ........ ... ... .. ... 2

3. RUANG LlNGKUP ..... .. ..... .... .... ... ....... .. .... .... ... ... ..... .......... .. ....... ..... ...... .. .... ...... 3

4. SASARAN............... ........ ............... ...... . .. .... ......... ..... ... ........... .. ...... ...... ............ 3

5. MANFAAT........ ................... ... .... .. . .... .. ... ........ .. .. .. ........ .. ... ... ... .... ............. .... .. .. 3

6. BATASAN DAN PENGERTIAN .............................................................................. 3

II. TATA KElOlA PENINGKATAN OPERASIONAl PERAlATAN MEDIK

BAYI BARU lAHIR, BAYI DAN BALITA .... ....... ...... .. .. ............ .... .......... .. .. .... .... .. .. .. .. .... 5

1. SIKLUS HIDUP (LIFE CYCLE) PERALATAN MEDIK ........ ...... ...... .... ...... .. .. ........ .......... 5

2. SISTEM PEMELIHARAAN (MAINTENANCE SYSTEM) PERALATAI'J MEDIK .... ........ ........ .. 8

3. TAHAPAN MANAJEMEN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN ............................................. 9

III. PERAlATAN MEDIK BAGI PELAYANAN BAYI BARU lAHIR, BAYI DAN BALITA

SERTA PEMANFAATANNYA .. .......... .. .. ...... ...... ........ ...... ...... .... .... .. .. .. .............. ........ ...... ....... 11

1. DAFTAR PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN BAYI BARU LAHIR, BAYI

DAN BALITA ........ .. .. .. ...... .. .... ........ ..... ..... .. ........ .... ......... .... .... .............. .. .. .. .. .... .... .. 11

2. FUNGSI PERALATAN MEDIK BAGI PELAYAI'JAI'J MEDIK BAGI PELAYANAN

BAYI BARU LAHIR .. ... ...... .... .. .... ................ ........ ......... .............. ................ ....... ...... ..... ... .. 13

IV. PROSEDUR PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN MEDIK BAGI PElAYANAN

BAYI BARU lAHIR, BAYI DAN BALITA ........ ................ ........ ................ .......... .... ...... .... .. ....... 17

1. TIMBANGAN BAYI ANALOG ...................... .... ...... .. .. .... .. ...... .......... .... .... .......... ....... .. ........ 17

2. TIMBANGAN BAYI DIGITAL .... ........ .... .................. .... .............. ........ ...... ...... .... ...... ........ ... 18

3. LAMPU PERIKSA TIPE HEAD LAMP .......... .................. ...... .. .... .. .. ........ .. .. .. .. .......... .... 19

4. LAMPU PERIKSA TIPE BERDIRI ........ .... ................ .. .. .......... .......... .. .. .............. .. .... ... 19

5. ALAT PENGUKUR PANJANG BAYI DAN TINGGI ANAK .. .. .. .. .... .. .. ............................... 20

6. STETOSKOP NEONATUS DAN PEDIATRIK .................. ............ .................. .. ................. 20

7. LARINGOSKOP ...... ... ................ ..... ............................. .. ..... .. ..... .... .... ......... ........ .. ... 21

8. TENSIMETER (SPHYGMOMANOMETER) .. ................ ....... ... ... .. .. ...... .......... .............. ... 22

9. TABUNG OKSIGEN (02) DAN TABLING UDARA BERTEKANAN ................... .. .. ........ .. .... 24

10. OKSIG EN SENTRAL .... .... ......... ... ...... .. .. .................................... ..... ...... .. .... ....... .... ...... ..... . 25

11. LOW-FLOW FLOWMETER .......... ... ...... ..... .. .... .... .. ...... .. ...... .... .. .... ....... ......... .. ............ 26

12. KONSENTRATOR OKSIGEN ................... .... ... .. .......... ...... ..... .... . ....... ...... ........... .. ..... 26

13. OKSIGE[\I KONSENTRATOR .......... .............. ... ... .. ................................................ ..... 31

14. SUCTION PUMP PORTABLE (BATERAI) .. ........ ... ....... .. .... .... .... ................... .... ....... ..... 32

15. SUCTION PUMP PORTABLE (TANPA BATERAI) ........ ...... .. ... .. .. .. .................... .......... 33

16. INFANT T-PIECE RESUSCITATOR DENGAN PEEP ...................... .. .... .. .......... .. ...... ....... 34

17. INFANT T-PIECE SYSTEM .. ...... .. ........ ........ .................... ... .. .... ...... ..... . .. .. .................... 36

ix
18. CPAP BAYI LENGKAP ............ ...... .. ... ... .... ...... ...... ....... ....... ..... ... .... .... ... ..... ....... ..... 38

19. CPAP MANUAL UNTUK BAYI ........ ........ .................. .. ............ ...... .... ............... .. .. ............ 45

20. OXYGENT MiXER........ ......... ......... ............ .............. ....... ... .. .. .. ................. .. ............. 51

21. INKUBATOR BAYI ........ ........... .. ............. .......................................... .. .............. ...... 52

22. INKUBATOR BAYI SEDERHANA ........ .... .. ............... .. ...... .. .. ............... .... .................. . 54

23. II\JKUBATOR BAYI .............. .. ........ .............. .............. .. ... ..... ............ ... ........... .......... 55

24. INKUBATOR TRANSPORT .. .... .. .. ...................... ................. .... ..... .. ..... ........ .. .... ...... 56

25. INFANT WARMER ....... .............. ......... ... .... ...... ..... .. ... .. ......... ... ... .. .. ... .. .. ... ... .. .. .. ... .. 58

26. ALAT TERAPI SINAR/FOTOTERAPI ........ ......... .... ......... ...... .... ........ .......... ..... .... ... ... .. 59

27. ELEKTROKARDIOGRAF ............... ..... ............ .. .................. . .. .. .. .. ................... ... ... .... . 60

28. NEBULYZER ................. ........................ ........ .... .. ................. .................... .. .... ........ . 62

29. PULSE OXYMETER .... ....... ...... ...... .... .. ..... .... .... ....... .. .... ... .. .... ........ ..... .. ... .. .. .. .. ....... 63

30. SYRINGE PUMP .. ...... .. .. .. ... .............. .. ...... .......................... .... ...... .. ............ .. .. ........ 64

31. INFUSE PUMP ............. ..... ..................... .. .. .. .. ........... .. .. .. ....... .. .... ........... ... .. .......... 68

32. INFANT MONITOR .... ....... .......... ....... .......... ............ .. ........... .. ...... .... .. ... ........ .. ....... 69

33. INFANT VENTILA TOR .. .... ..... ...... .. ..... .... .... ......... ...... .. .... .. .. ..... ......... ... .... .. .... ......... 70

34. RESUSCITATION KIT.......... .. .. ................................ ... ........ .... .. ....... .. ...... ... .. ........... .... ...... 71

35. STER ILlSATOR KER ING ... ... ............ ............... .. ............................... .... ..... .......... .... 74

36. VACCINE REFRIGERA TOR .. ......... .... .. .. ......... .. ... ............. .. ........ .. .. .... ... ...... ....... .. .... 75

37. VACCINE CARRIER ........ .. ............. .. ..... .. .... .............................. ............. ...... .... ...... .. 77

V. PENUTUP ..... ... ....... ............. ..... .. ........... ....... .. ...... ... ...... ... ........ .. ....... ....... .... .. ,.. .... 79

LAMPIRAN ................................................................................. ......................... ..... ............ ....... .. 81

CONTOH SPESIFIKASI PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN KESEHATAN

BAYI BARU LAHIR DAN BAYI BALITA ....................... .............. .......... ....... .... ...................... .... 81

DAFTAR PUSTAKA ..... .. ..... ...... ...... ............... .... ......... ..... .. ...... .... .. ............ ... ...... ............ .............. . 89

x
PENDAHULUAN

1. LATAR BElAKANG
Upaya pemerintah meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalah
menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal, berupa Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas
pembantu, Pos Kesehatan Desa, Puskemas keliling) dan Rumah Sakit yang didukung oleh SDM,
pemenuhan kecukupan sarana dan prasarana, obat-obatan serta peralatan medik sehingga terselenggara
pelayanan kesehatan sesuai fungsi sarana pelayanan kesehatan tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada akhirtahun 2011, terdapatjumlah Puskesmas di Indonesia
sebanyak 9.323 unit, Puskesmas Pembantu 23.059 unit dan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) 36.082
unit. Adapun jumlah Rumah Sakit adalah 1.728 unit, yang terdiri dari Rumah Sakit milik pemerintah pusat
(vertikal), pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, Rumah Sakit milik TNI/Polri dan RS
BUMN serta Rumah Sakit milik swasta.

Untuk memberikan pelayanan kesehatan anak (bayi baru lahir, bayi dan balita) sesuai standar di Rumah
Sakit Kabupaten/Kota dan Puskesmas Rawat Inap, pada tahun 2006-2008, Kementerian Kesehatan
bersama dengan profesi antara lain IDAI, Spesialis THT, Spesialis Bedah Anak, Ahli Farmakologi yang
didu ku ng oleh WHO, tela h mengada ptasi "Hospital Care for Children, guidelines for management ofcommon
illnessess with limited resouces" sehingga dihasilkan buku saku "Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah
Sa kit, Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota dan Puskesmas Rawat
Inap". Di dalam buku ini tercantum pula peralatan medik yang digunakan melekat dengan pelayanan yang
diberikan.

Peralatan medik yang digunakan di Puskesmas, di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,
jika tidak dimanfaatkan secara optimal, maka akan merugikan negara, fasilitas kesehatan dan pasien.
Telah banyak alokasi dana untuk pengadaan sarana, prasarana dan peralatan medik, termasuk pengadaan
peralatan medik untuk bayi baru lahir, bayi dan balita. Alokasi dana dapat berasal dari pemerintahpusat,
provinsi dan kabupaten/kota, serta lembaga donor lain untuk membantu area tertentu, di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar ataupun rujukan .

Peralatan medik bagi bayi baru lahir, bayi dan balita diperuntukkan sebagai peralatan penunjang pelayanan
medik sehari-hari, live saving maupun untuk screening, namun hasil pemantauan di lapangan ternyata
banyak ditemukan permasalahan antara lain:

1. Pemanfaatan peralatan medik bagi baYI baru lahir, bayi dan balita belum optimal, bahkan tidak
dimanfaatkan sama sekali.
2. Peralatan medik dinyatakan rusak, tidak dapat digunakan, setelah dilakukan pemeriksaan, dengan
mengikuti prosedur operasional pengoperasian alat yang benar, maka peralatan tersebut ternyata
masih dapat digunakan.
3. Buku petunjuk pengoperasian (operating manual) tidak dapat dimengerti karena masih berbahasa
asing.

Pendahu Iuan
4. Kurangnya pelatihan, bimbingan teknis dan monitoring evaluasi terpadu cara mengoperasionalkan
dan memelihara alat.
5. Belum adanya sistem pengelolaan peralatan medik yang terpadu, dari mulai proses perencanaan,
penganggaran, pengadaan sampai bagaimana melatih cara menggunakan dan memelihara alat.
6. Tidak adanya sistim pemeliharaan peralatan medik khususnya untuk peralatan medlk bayi baru lahir,
bayi dan balita.

Dari permasalahan tersebut di atas, maka perlu disusun buku "Pedoman Peralatan Medik, Bagi Pelayanan
Kesehatan Bayi Baru lahir, Bayi dan Balita; Pengoperasian dan Pemeliharaan". Pengoperasian dan
pemeliharaan alat medik adalah langkah-Iangkah yang dllakukan agar alat dapat difungsikan dengan
benar sesuai dengan prosedur. Lewat adanya buku pedoman ini, diharapkan frekuensi kerusakan dapat
berkurang sehingga peralatan medik dapat mencapai umur teknis yang optimal.

Dilain pihak untuk menjamin kebenaran nilai luaran atau kinerja dan keselamatan pemakaian peralatan
medik, maka setiap alat kesehatan wajib dilakukan pengujian dan/atau kalibrasi secara berkala, sekurang­
kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, hal ini sesuai dengan pasal 2 ayat 1 dari Peraturan Menteri
Kesehatan No. 363/Menkes/Per/lVIl998 tentang Pengujian dan Kalibrasi pada Sarana Pelayanan
Kesehatan.

Penyusunan buku ini juga mengacu pada Standar Pelayanan Kesehatan Anak di Puskesmas dan Rumah
Sakit, dan hasil kunJungan ke Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit Kabupaten . Buku ini belum
mengakomodir semua peralatan medik yang ada sehingga tidak menutup kemungkinan maslh ada alat­
alat lain yang belum tercantum.

2. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Terselenggaranya pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita yang berkualitas dengan
mengoptimalkan pemanfaatan peralatan medik yang tersedia.

B. Tujuan Khusus :
1. Tersedianya pedoman peralatan medik bagi pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita
yang digunakan sebagai acuan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota.
2. Tersedianya buku Pedoman Peralatan Medik Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, BaYI
dan Balita; Pengoperasian dan Pemeliharaan, yang digunakan sebagai acuan di Puskesmas dan
Rumah Sakit Kabupaten/Kota.
3. Meningkatnya pengetahuan tenaga Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota dalam
penggunaan dan pemellharaan peralatan medik bayi baru lahir, bayi dan balita.
4. Tersedianya peralatan medik bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita di Puskesmas dan
Rumah Sakit Kabupaten/Kota yang selalu dalam keadaan siap pakai dan aman digunakan.
5. Meningkatnya utilisasi/tingkat pemanfaatan peralatan medik bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi
dan balita di Puskesmas dan Rumah Sakit Kabupaten/Kota.
6. Meningkatnya usia teknis peralatan medik bayi baru lahir, bayi dan balita di Puskesmas dan
Rumah Sakit Kabupaten/Kota.

2 Pendahu luan
3. RUANG LlNGKUP
Ruang lingkup buku pedoman ini diperuntukkan bagi fasilita s pelayanan kesehatan yang memberikan
layanan kesehatan bagi bayi baru lahir, bayi dan balita.

4. SASARAN
l. Tenaga kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit kelas D dan C
2. Penanggung jawab program KIA Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan
Pusat
3. Penanggung jawab program pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas
Kesehatan Provinsi dan Pu sat
4. Perencana peralatan medik di fasilitas kesehatan.
5. Perencana peralatan medik di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan
Pusat

5. MANFAAT
Buku ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan medik di fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi bayi baru
lahir, bayi dan balita.

6. BATASAN DAN PENGERTIAN


Berbagai istilah dalam buku ini, antara lain

1. Petunjuk pengoperasian
Adalah buku yang berisikan langkah-Iangkah/petunjuk cara menggunakan alat, agar dapat
berfungsi baik.
2. Petunjuk pemeliharaan/perbaikan
Adalah buku yang berisikan langkah-Iangkah/petunjuk cara memelihara dan atau memperbalki
alat.
3. Peralatan kesehatan
Adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin serta implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat
orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
4. Peralatan medik
Adalah peralatan yang digunakan untuk keperluan diagnosa, terapi , rehabilitasi dan penelitian
medik baik secara langsung maupun tidak langsung.
5. Peralatan medik esensial bayi baru lahir, bayi dan balita
Adalah peralatan medik terpilih yang paling dlbutuhkan untuk pelayanan kesehatan bayi baru
lahir, bayi dan balita, yang diupayakan tersedia pada fasilitas pelayanan kesehatan.
6. Peralatan penunjang medik esensial bayi baru lahir, bayi dan balita
Adalah peralatan penunjang medik terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
baYI baru lahir, bayi dan balita, yang diupayakan tersedia pada fasilitas pelayanan kesehatan.
7. Spesifikasi teknis
Adalah kumpulan data yang menguralkan kemampuan kapasitas, teknologi, sistem, fungsi,
aksesoris, keselamatan dan aspek teknis lainnya dari suatu alat.

Pendahuluan 3
8. Instalasi alat
Adalah tahapan kegiatan mulai dari penempatan/peletakkan, perakitan , pemasangan , penyetelan,
adjusment, pengukuran keluaran sampai alat berfungsi baik .
9. Kalibrasi
Adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan/atau
bahan ukur.
10. Commisioning
Kegiatan melakukan pemastian kemampuan suatu alat yang terdiri dari uji fungsi dan uji coba
peralatan medik, yang merupakan suatu bagian dari siklus hidup teknologi peralatan medik.
11. Keselamatan pasien (patient safety)
Adalah suatu sistem dimana asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesment risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melakukan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

4 p~ n jahu luan
TATA KELOLA PENINGKATAN OPERASIONAL PERALATAN

MEDIK BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA

Pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita dapat berjalan dengan baik bila memenuhi standar
mutu yang dilengkapi dengan ketersediaan peralatan medik untuk keperluan diagnosa, terapi dan
rehabilitasi. Mengingat alat medik difungsikan untuk keperluan tersebut maka dua faktor yang menjadi
persyaratan utama yang tidak boleh diabaikan yaitu keamanan (safety) dan ketepatan (accuracy). Selain
itu ketersediaan alat medik di Rumah Sakit, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya membutuhkan
biaya investasi cukup tinggi, oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan yang balk agar dapat dimanfaatkan
secara aman , akurat dan optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan
serangkaian kegiatan sebagai berikut :
1. Siklus hidup (life cycle) peralatan medik
2. Sistem pemeliharaan (maintenance system) peralatan medik
3. Tahapan manajemen pelaksanaan pemeliharaan

1. SIKLUS HIDUP (LIFE CYCLE) PERALATAN MEDIK


Siklus perjalanan peralatan medik bagi bayi baru lahir, bayi dan balita, dikelola dengan mengunakan tahapan­
tahapan dari mulai Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan (Planning and Assessment), Penganggaran
dan Keuangan (Budgeting and Financing) , Teknik Penilaian dan Pemilihan (Technology Assessment and
Selection), Logistik dan Pengadaan (Procurement and Logistics), instalasi dan commisioning(/nstalation and
Commisioning) , Pelatihan dan Peningkatan Keterampilan (Training and Skill Development), Pengoperasian
Alat dan Keselamatan Pengguna (Operation and Safety), Pemeliharaan dan Perbaikan (Maintenance and
Repair), Proses penghapusan (Decommisioning and Disposan sesuai pada gambar 2.1

Decommissioning Budgeting and

and Disposal Financing

Maintanence and Technology Assessment


Repair and Selection

Opera/ion and Procurement and

Safety
Logistic

Installation and
Commissioning

Gambar 2.1 Healthcare Technology Management Cycle

Tata Kelola Peningkatan Operasional Peralatan Medik 8ayi 8aru Lahi r. 8ayi dan Balita 5
Siklus hidup peralatan medik dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan (Planning and Assessment).


Dalam perencanaan dan penilaian kebutuhan peralatan medik dibagi menjadi 2 (dua) :
1. Perencanaan dengan adanya pengembangan pelayanan kesehatan , artinya diperlukan peralatan
yang baru dengan generasi terbaru untuk mendukung pelayanan. Sebagai langkah awal perlu
penilaian terhadap peralatan seperti:
a) Penilaian dari sisi eksternal yaitu menilai dengan membuat telaahan/kajian dari sisi segi
pesaing di sekitar fasilitas pelayanan kesehatan
b). Penilaian dari sisi internal yaitu menllai dengan mellhat data utilisasi alat setiap harinya baik
dari catatan rekam medik atau melalui penelitian, bilamana utilisasi alat cukup tinggi , maka
diperlukan tambahan alat baru.
2. Perencanaan yang didasarkan pada penggantian peralatan yang disebabkan karena alat yang ada
sudah tidak efisien (sering rusak), karena usia alat suda h diatas usia teknis (over life time), dan
alat generasi lama.

b. Penganggaran dan Keuangan (Budgeting and Financing)


Anggaran dan keuangan untuk penyediaan pemenuhan atau pengembangan serta penggantian
peralatan medik disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
Anggaran dinas kesehatan atau Rumah Sakit untuk pemenuhan dan penggantian alat mempunyai
beberapa sumber antara lain:
1. Anggaran yang bersumber dari pendapatan Rumah Sakit (misalnya PNBP)
2. Anggaran yang bersumber dari pemerintah pusat (misalnya APBN)

3. Anggaran yang bersumber dari pemerintah daerah (misalnya APBD)

4. Anggaran sumber lain (misalnya bantuan hibah , bantuan sponsor)

Seluruh sumber anggaran di atas untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan dan penggantian alat

kesehatan yang harus masuk didalam perencanaan atau RAB (Rencana Anggaran BelanJa) Rumah

Sakit atau dinas kesehatan setiap tahunnya .

Anggaran yang tersedia juga harus mencukupi biaya operasional alat dan pemeliharaan peralatan

dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.

c. Teknik Penilaian dan Pemllihan (Technology Assessment and Selection)


Teknik penilaian dan pemilihan maksudnya adalah cara-cara memilih alat yang dibutuhkan dengan
membandingkan beberapa speksifikasi yang tersedia sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan.
Teknik penilaian dan pemllihan alat melalui tahapan :
1. Ketersediaan anggaran di RAB (Rencana Anggaran Belanja) dinas kesehatan atau Rumah Sakit
untuk pemenuhan kebutuhan dan penggantian alat.
2. User (dokter, perawat, bidan dan keteknisian medis), di Rumah Sakit atau Puskesmas, mengajukan
minimal 3 merk jenis alat yang diinginkan kepada penanggung jawab perencanaan pemenuhan
alat medik.
3. Penanggung jawab perencanaan pemenuhan alat medik membuat speksifikasi alat yang diajukan
oleh user, untuk dibuat perbandingan (komparasi) dari alat yang diajukan oleh user tersebut.
4. Speksifikasi alat yang sudah dibuat oleh perencana, segera di ajukan ke logistik dan pengadaan,
(Procurement and Logistics)

6 Tata Kelola Peningkatan OperaslOnal Peralatan Medlk Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita
d. Logistik dan Pengadaan (Procurement and Logistics)
Logistik dan pengadaan meneruskan proses pengadaannya setelah perencana pemenuhan alat medik
membuat dan memilih speksifikasi alat dan harga perkiraan sendiri (HPS) untuk segera dilelangkan
sesuai Peraturan Presiden No.54 tahun 2010.

e. Instalasi dan Commisioning.


Setelah pelelangan alat yang dilakukan penanggung jawab pengadaan selesai, maka pemenang lelang
(perusahaan) berkewaJiban menandatangani kontrak penjualan alat yang berisi antara lain:
l. Menyerahkan alat sesuai spesifikasi yang tercantum dalam kontrak, kepada tim penerima
barang
2. Memasang alat (instalasi) di tempat sesuai yang tercantum dalam kontrak
3. Menguji fungsi alat sampai dapat berfungsi
4. Menguji coba alat kepada obyek atau pasien untuk memastikan bahwa alat berfungsi baik, akurat,
dan aman digunakan.
5. Memberikan jaminan atau garansi sesuai kontrak yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
6. Menyerahkan buku operating manual dan buku service manual

f. Pelatihan dan Peningkatan Keterampilan (Training and Skill Development)


SelanJutnya setelah dilakukan proses pemasangan, uji fungsi, uji coba (commisioning), maka pemenang
lelang berkewajiban sebagai berikut:
1. Training kepada user:
Melatih bagaimana cara pengoperasian atau menggunakan alat yang benar dan aman, dan cara
pemellharaan alat yang dapat dilakukan oleh user.
2. Training kepada teknisi.
Melatih teknisi bagaimana untuk pemeliharaan preventif rutin terjadwal, pemeliharaan korektif
mengganti spare part rutin.

g. Pengoperasian Alat dan Keselamatan Pengguna (Operation and Safety)


Setelah dilatih cara pengoperasian dan cara pemeliharaannya maka dibuat prosedur tetap (protap)
cara pengoperasian dan pemeliharaan, kemudian protap ini disosialisasikan kepada user dan teknisi
lain agar dapat melakukan pengoperasian dan pemeliharaan alat sesuai dengan prosedur sehingga
tidak terjadi kesalahan dan menjaga alat aman digunakan.

h. Pemellharaan dan Perbaikan (Maintenance and Repair)


Pemeliharaan dan perbaikan adalah upaya untuk mempertahankan kondisi teknis alat medik agar siap
pakai, aman digunakan, dan berdaya hasil.
Pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan prosedur akan menjamin jangka waktu pemakaian
peralatan mencapai batas waktu yang optimal.

I. Proses Penghapusan (Oecommisioning and Disposal)


Untuk melaksanakan proses penghapusan peralatan medik perlu didukung dengan ketersediaan
data-data peralatan yang akan dihapus, seperti data tahun produksi, utilisasi/pemakaian, riwayat
kerusakan dan perbaikan alat. Data terse but harus mendukung pantas tidaknya peralatan yang akan
diha puskan.

Tata Kelola Peningkatan Operasional Peralatan Medik Bayi Baru Lahir, Bayi dan Ballta 7
2. SISTEM PEMELIHARAAN (MAINTENANCE SYSTEM) PERALATAN MEDIK

Sistem Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dllakukan terus menerus dan terencana. Tujuannya
agar peralatan medik dapat dimanfaatkan secara optimal dan layak pakai yaitu aman (safe) dan tepat
(accurate). Optimalisasi penggunaan (utility) bertujuan agar usia pakai lebih besar dari biaya investasi
(pembelian), sedangkan layak pakai bertujuan agar pengguna alat mendapatkan perlindungan dan
pelayanan yang bermutu .

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan ke beberapa Rumah Sa kit daerah dan Puskesmas, penggunaan,
pemeliharaan , dan pengelolaan peralatan medik ternyata belum dilakukan secara optimal. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa indikator antara lain: banyak alat rusak, usia pakai rendah, alat tidak terkalibrasi ,
prosedur tidak lengkap, dokumen tidak lengkap, dll.

Tidak berfungsinya peralatan medik dan rendahnya usia pakai menyebabkan kerugian besar dari sisi
keuangan dan manfaat. Dari segi keuangan biaya investasi yang dikeluarkan tidak berdaya guna, secara
manfaat mengganggu atau terhentinya pemberian pelayanan kesehatan. Sedangkan jika peralatan tidak
terkalibrasi , tidak adanya prosedur penggunaan dan pemeliharaan akan membahayakan pengguna alat
(pasien atau operator) karena tidak adanya jaminan keselamatan (safety) dan ketepatan (accuracy) yang
pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya kesalahan diagnosa, terapi atau rehabilitasi, kondisi ini
diakibatkan oleh karena Rumah Sakit dan Puskesmas belum melakukan pemeliharaan secara terencana.
Selama ini pengelolaan alat kesehatan hanya terbatas pada kegiatan perbaikan (repair) yang merupakan
bagian kecil dari kegiatan pemeliharaan.

Untuk menjawab hal tersebut di atas diperlukan konsep cara bagaimana membangun sistem pemeliharaan
yang baik dan dapat diterapkan di Rumah Sa kit, Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Kegiatan sistem tersebut terdiri dari input, proses, output, outcome dan impact sebagaimana tertera pada
gambar benkut ini:

INPUT PROSES OUTCOME


a. Data alkes PEMELIHARAAN 1. Alat laik pakai
b. SDM 1. Inventory (aman, akurat dan
c. Dana 2. Assessment handal )
d. Prosedu r 3. Proceduring 2. Efisiensi dan utilitas
e. Alat kerja 4. Scheduling meningkat
f. Data sale agent 5. Preventive

*
Maintenance

L
6. Corrective IMPACT
Maintenance 1. Mutu pelayanan

-
7. Repair & Trouble OUTPUT
Tumbuh dan tinggi
shooting 2. Akreditasi RS
8. Calibration berkembangnya sistem
pemeliharaan alat meningkat
9. Training
10. Documenting kesehatan

Gambar 2.2 Diagram Kerangka Konsep Pemeliharaan

Inputdari kegiatan ini berupa data alat kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan, kemudian sumber daya
manusia yang akan melakukan kegiatan pemeliharaan , sumber dana, prosedur yang diperlukan untuk
kegiatan pemeliharaan, alat kerja yang digunakan dan data perusahaan yang mensuplai alat kesehatan.

8 Tata Kelola Penlngkalan Operasional Peralatan Medlk Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita
Proses kegiatan pemeliharaan meliputi; inventarisasi alat kesehatan di pelayanan kesehatan melakukan
assessment, menyusun prosedur dan pedoman pemeliharaan, menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan .
Kemudian melakukan pemeliharaan preventif dan korektif, melakukan repair dan troubleshootingterhadap
alat-alat yang rusak. Melakukan kalibrasi, pelatihan kepada sumber daya manusia yang dipersiapkan untuk
melakukan pemeliharaan dan terakhir melakukan dokumentasi terhadap seluruh aktifitas yang dilakukan
berikut mengelola dokumen-dokumen teknis pemeliharaan alat.

Da ri kegiatan tersebut, output yang akan dihasllkan adalah tumbuh dan berkembangnya sistem
pemeliharaan alat kesehatan di fasilitas kesehatan yang pada akhirnya Rumah Sakit, Puskesmas dan
fasllitas kesehatan lainnya dapat menyediakan peralatan medik yang layak pakai (aman dan akurat) dan
efisiensi serta utilisasi meningkat.

Dengan tersedianya peralatan yang layak pakai serta memlliki efisiensi dan utilisasi tinggi, diharapkan mutu
pelayanan dan akreditasi Rumah Sakit akan meningkat.

3. TAHAPAN MANAJEMEN PELAKSANAAN PEME LI HARAAN

1.1PELAKSANAAN

PERSIAPAN

Desain

Kegiatan
1. Inventory
't
I MONITORING I
2. Assessment
Kompilasi
3. Proceduring Program

& Verifi kasi


4. Scheduling
I PELAPORAN I
Kebutuhan
SDM

5. Preventive
Maintenance Biaya

Finalisasi draft
6. Corrective Instrumen

kebutuhan RS
Maintenance
7. Repair & Trouble
shooting
8. Calibration
EVALUASI J
9. Training
lO.Documenting j
Gambar 2.3 Diagram tahapan manajemen pelaksanaan peme liharaan

Kegiatan program pemeliharaan meliputi persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan terakhir
pelaporan. Kegiatan persiapan diawali dengan mendesain kegiatan, melakukan survey kebutuhan alat
yang akan dipelihara, kemudian melakukan kompilasi dan verifikasi kebutuhan alat yang akan dipelihara
dan bahan lainnya pada setiap unit kerja/instalasi. Setelah itu disusunlah draft akhir tentang kebutuhan
kegiatan pemeliharaan pada setiap unit kerja/instalasi.

Selama kegiatan berlangsung dilakukan monitoring dan evaluasi, terutama terhadap program yang telah
direncanakan, tenaga yang dilatih, penggunaan anggaran, penyediaan instrumen, penyusunan pedoman
dan prosedur serta pengelolaan dokumen. Kegiatan ini dilakukan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.

Tata Kelola Penlngkatan Operaslonal Peralatal1 Medik Bayi Sarli Lahlf, BaYI dan Bailld 9
Agar hal tersebut di atas dapat berjalan diperlukan adanya tenaga analis elektromedis dl Rumah Sakit
dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Namun hingga saat ini tenaga teknisi elektromedik masih terbatas
baik jumlah maupun distribusinya . Kendala ini semakin dirasakan bilamana dijumpai masalah terkait
dengan penggunaan, pemeliharaan alat dan kerusakan pada peralatan medis. Wa laupun pedoman ini
dirasakan cukup jelas namun untuk beberapa alat dianggap perlu adanya pelatihan mengenai penggunaan
dan pemeliharaan alat-alat kesehatan berbasis operator use sebagai upaya memberi pengetahuan dan
keterampilan kepada tenaga kesehatan dalam menggunakan dan memellhara alat. Diharapkan tenaga
kesehatan ini dapat berbagi pengetahuan dan ketrampilannya kepada rekan sejawat.

Metode pembinaan secara berkala dinilai lebih sustainable terlebih lagl dalam tataran tingkat Kabupatenl
Kota, bisa dalam bentuk in-house training bilamana dianggap sesuai oleh fasilitas pelayanan kesehatan
yang bersangkutan. Pembinaan ini bisa dilakukan oleh unit resmi pemerintah seperti Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Pemerintah yang memiliki divisi/bagian
teknik atau instalasi pemeliharaan Rumah Sakit. Adapun kerjasama pelatihan pemeliharaan dapat juga
dilakukan dengan pihak swasta atau vendor.

Sebagaimana telah disampaikan pada Bab Pendahuluan bahwa untuk menjamin ketelitian dan ketepatan
serta keamanaan penggunaan alat maka setiap alat kesehatan yang dipergunakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan wajib dilakukan penguJian dan/atau kalibrasi oleh institusi penguji sekurang-kurangnya satu kal i
dalam satu tahun. Hal ini berdasarkan Permenkes NO.363/MENKES/PER/IVIl998 tanggal 8 April 1998.
Pada Permenkes ini tercantum pula daftar alat yang wajib di uji dan atau di kalibrasi.

Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) adalah unit di Kementerian Kesehatan memiliki peran untuk
melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui
pengujian , kalibrasi dan proteksi radiasi di lingkungan Pemerintah dan swasta. Balai Pengaman Fasilitas
Kesehatan ada di 4 kota yaitu Jakarta, Surabaya, Medan dan Makasar, disamping dikembangkan unit
fungsional pengaman fasilitas kesehatan di Solo, Palembang, Banjarmasin dan Jayapura .

Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan DKI Jakarta memllikl wilayah kerja Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan dan Lampung Balal Pengaman Fasilitas
Kesehatan di Surabaya memiliki wilayah kerja Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Kalimantan Selatan , Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah Untuk BPFK di Medan
memiliki wilayah kerja Provinsi Aceh, Sumatera utara, Sumatera Barat, Jambl, Riau dan Bengkulu serta
BPFK di Makasar memiliki wilayah kerja Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Irian Jaya

10 Tata Ke lo la Penlngkatan Operasional Peralatan Medlk Bayi Baru Lah ir, BaYI dan Balita
PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN BAYI BARU LAHIR,

BAYI DAN BALITA SERTA PEMANFAATANNYA

BAB ini tentang Daftar Peralatan Medik Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Balita serta
pemanfaatannya . Daftar peralatan tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu; Peralatan Medik
Esensial, Peralatan Penunjang Medik Esensial , dan Alat Bantu Pelatihan yang digunakan pada pelayanan
bayi baru lahir, bayi dan balita . Pada bagian akhir akan dijelaskan fungsi dari setiap peralatan.

1. DAFTAR PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA
Kebutuhan pera latan medik esensia l untuk mendukung pe layanan bayi baru lahir, bayi dan balita di
puskesmas dan rumah sakit dapat dilihat pada tabel 3-l. Untuk peralatan penunjang medik esensial dan
alat bantu pend idikan tertera pada tabel 3-2 dan tabeI3-3.

Dari tabel-tabel tersebut dapat dilihat bahwa ada perbedaan kebutuhan peralatan medik esensial, penunjang
medik dan alat bantu pendidikan antara puskesmas, rumah sakit kelas D dan rumah sakit kelas C. Hal
ini sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan. Pada setiap tabel menerangkan bahwa peralatan yang
dibutuhkan diberi tanda ...J, sedangkan yang tidak diberi tanda -.

Tabel 3-1 Peralatan Medik Esensial

Peralatan Medik bagi Pelayanan Bayi Saru Lah ir, Sayi dan Sal ita serta Pemanfaatannya 11
Lanjutan tabel 3-1 Peralatan Medik Esensial

Tabel 3-2 PeraJatan PenunJang Medik Esensial

12 P'ralatan M 1 IP ~r fa'll tr L
Tabe l 3-3 Alat Bantu Pelatihan

2. FUNGSI PERAlATAN MEDIK BAGI PElAYANAN MEDIK BAGI PElAYANAN KESEHATAN


BAYI BARU lAHIR
Setelah disampaikan peralatan medik yang dibutuhkan untuk pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita
maka bagian ini akan membenkan penjelasan fungsi dari masing-masing peralatan tersebut.

Tabel 3-4 Fungsi Peralatan Medik

1 Timbangan bayi Alat untuk mengukur berat bayi


2 Lampu periksa Lampu untuk pemeriksaan kondisi objek
3 Stetoskop neonatus Alat medik akustik untuk mentransmisikan suara bervolume redah seperti
denyut jantung atau intestinal, vena atau suara nafas bayi baru lahir
4 Stetoskop pediatrik Alat medik akustik untuk mentransmisikan suara bervolume redah seperti
denyut jantung atau intestinal, vena atau suara nafas bayi dan balita
5 Laringoskop neonatus Alat medik genggam dengan tangkai, penekan lidah yang berbentuk
lurus, sumber sinar dan sumber pembesaran untuk menekan lidah
pasien serta membuka kerongkongan guna pemeriksaan laring pada
neonatus sehingga selang pernapasan dapat dimasukkan atau untu
melakukan prosedur medis lainnya.
6 Laringoskop bayi dan balita Alat medik genggam dengan tangkai, penekan lidah yang berbentuk
lurus, sumber sinar dan sumber pembesaran untuk menekan lidah
pasien serta membuka kerongkongan guna pemeriksaan laring pada
bayi dan balita sehingga slang pernafasan dapat dimasukkan atau untuk
melakukan prosedur medis lainnya.
7 Tensimeter anak Alat untuk mengukur tekanan darah anak
8 Low flow flowmeter Alat untuk memberikan aliran rendah gas oksigen yang akan diberikan
kepada pasien antara a sampai 1000 ml per menit (skala per 100 ml)
9 High flow flowmeter Alat untuk mengukur banyaknya oksigen yang akan diberikan kepada
pasien dengan flow O,l-ll/m
10 Oksigen konsentrator Alat untuk produksi oksigen konsentrasi tinggi dan dengan mengekstrasi
nitrogen untuk terapi.

Pera latan Medlk bagi Pelayanan BaYI Baru Lahir, BaYI dan Ball a serta Pemanfaatilnnya 13
Lanjutan tabel 3-4 Fungsi Peralatan Medik

11 Baby suction pump portable Alat portable untuk menghisap lendir/cairan dari bayi
12 Infant T-Piece resuscitatordengan PEEP Alat resusitasi bantu napas mekanik untuk bayi dengan tekanan
inspirasi puncak (PIP) dan tekanan positif akhir eksplrasi yang dapa t
diatur, Dijalankan dengan bantuan sumber gas (sistem sentral gas atau
sllinder)
13 Infant ventildator Alat bantu pernapasan bayi mekanik dilengkapi dengan humidifier dan
dengan sistem modus lengkap otomatis dan sistem tubing pernapasan
dengan heater wire untuk menjaga kelembaban dan kondensasi
14 CPAP (Continous Positive Airways Alat bantu pernapasan bayi baru lahir, bayi dan balita dengan sistem
Pressure) Bayi Lengkap ali ran gas dan pengaturan tekanan positif akhir ekspirasi,
Dliengkapi dengan humidifier untuk menjaga kehangatan dan tingkat
kelembaban optimal,
15 Oksigen + udara kompres set Alat untuk membantu pernapasan bayi baru lahir, bayi dan balita dengan
perbandingan tertentu antara Oksigen konsentrasi tinggi dan udara
16 Oxygent Mixer/Blander Alat mencampur oksigen dengan udara tekan agar dapa t menghasilkan
gas dengan kadar oksigen yang dinginkan (antara 21-100% oksigen)
17 Resusitator bayi Alat untuk melakukan resusitasi dengan cara memompa udara ke
(balon mengembang sendiri) dalam paru-paru yang dllengkapi dengan masker muka/hidung, tangki
udara dan pompa listrik atau pompa manual,
18 Infant Incubator Alat untuk mengontrol lingkungan bayi atau bayi prematur di dalam
bllik kotak yang transparan dengan udara dl atur temperatur dan
kelembapannya,
19 Inkubator transport Alat untuk memindahkan neonatus dengan ditempatkan di dalam bi lik
kotak yang transparan dengan udara yang tetap terkontrol dengan udara
diatur temperatur dan kelem babannya
20 Alat terapi sinar (fototerapi) Alat untuk fototerapi penyakit hiperbi lirubin dengan sinar panjang
gelombang tertentu atau sinar dengan spektrum yang penuh,
21 EKG Alat untuk mendiagnosa kelainan Jantung dan merekam aktifitas listrik
dari miokardium guna mendeteksi transmisi impuls jantung mela lui
jaringan otot yang konduktif,
22 Nebulyzer Alat untuk mengatur dosis pengobatan dalam bentuk kabut ke dala m
paru-paru karena cystik fibrosis, asma dan penyakit pernapasan
lainnya,
23 Pulse oxymeter Alat untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah pad a bayi secara
non-invasive dengan menggunakan sensor sinar, Memonitor keadaan
bayi apakah oksigenasi sudah tercukupl, Dllengikapi dengan a:larm untuk
memberitahukan jika terjadi penurunan saturasi oksigen yang dapat
membahayakan bayi
24 Syringe Pump Alat untuk menyuntikan cairan obatlnutrisi melalu i pembuluh darah
dengan diatur volume cairan dan waktunya

14 Peralatan Medlk bag I Pelayanan BaYI Baru Lahlr, BaYI dan Balita serla Pemanfaatannya
No I NAMA ALAT I FUNGSI
25 Infuse pump Alat untuk mengatur cairan, obat/nutrisi kedalam sistem sirkulasi pasien
melalui pembuluh darah/intravena dengan diatur volume cairan dan
waktunya
26 Infant monitor Alat untuk memonitor fungsi vital pasien sekurang-kurangnya seperti
jumlah denyut jantunglmenit, tekanan darah, saturasi oksigen dalam
darah dan temperatur.
27 Medical air compressor Alat untuk menghasilkan udara tekan kering yang bebas kandungan air,
minyak dan kotoran debu dll

30 Maneqin set (Boneka Bayi) Boneka dilengkapi dengan alat-alat untuk prakteklpelatihan ketrampilan
pelayanan pada bayi baru lahir, bayi dan balita
31 Injection training kit Alat untuk prakteklpelatihan sklill pelayanan pemberian suntikan,
pemasangan infus pada bayi baru lahir, bayi dan balita melalui vena dan
arteri.

Peralatan Med ik bagl Pelayanan Bayi Baru Lahlr, BaYI dan Balita serta Pemanfaatannya 15
PROSEDUR PENGOPERASIAN DAN PEMEllHARAAN

PERAlATAN MEDIK BAGI PElAYANAN KESEHATAN

BAYI BARU lAHIR, BAYI DAN BAllTA

Bab ini akan menjelaskan petunjuk cara pengoperasian (penggunaan) dan pemeliharaan peralatan medik
ya ng digunakan pada pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita di pelayanan kesehatan. Petunjuk dalam buku
ini merupakan petunjuk umum dan sederhana . Untuk peralatan medik tertentu yang komplek diharapkan
memperhatikan buku petunjuk operasional dan pemeliharaan dari pabrik pembuat peralatan. Selain itu
ketika mengoperasikan peralatan diharapkan memperhatikan prosedur tetap (protap) pelayanan.

Dalam pembahasan cara pengoperasian dan pemeliharaan jika terdapat contoh alat yang menggunakan
gambar dari merk tertentu, bukanlah dimaksudkan agar pengguna menggunakan alat merk tersebut.
Penggunaan gambar tersebut hanya sebagai contoh saja agar pembaca dapat lebih mudah memahami.
Apabila dalam pengoperasian alat-alat di bawah ini ditemui beberapa masalah/kerusakan, kami sarankan
agar perbaikan dilakukan oleh tekhnisi berpengalaman. Perbaikan oleh personal yang tidak memiliki
kemampuan cukup dapat menimbulkan resiko bahaya dan kerusakan pada alat.

1. TlMBANGAN BAYI ANALOG

Gambar 4 .1.1a Timbangan bayi analog Gambar 4 .1.1b Skala timbangan bayi analog

A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan
a. Tempatkan timbangan di atas meja datar kuat dan tidak bergoyang di ruang pelayaran
b. Lepaskan penutup debu
c. Pasang alas bayi
d. Pastikan jarum penunjuk pada angka nol (0), jika tidak lakukan penyetelan agar menunjuk
angka nol.
2. Pelaksanaan

Lakukan penimbangan dengan memperhatikan protap pelayanan

PrOStdur Pepgoperdslan dan Pemellhdldan Perdlatan Medlk 17


B. Cara Pemeliharaan
1. Bersihkan alat jika telah selesai digunakan
2. Pasa ng penutup debu
3. Simpan alat pada tempatnya
4. Dikalibrasi sekurang-kurangnya 1 tahun sekali

C. Cara Perbaikan Ringan

No l PERMASAlAHAN I SOlUSI PERBAIKAN


1 Jarum tidak menunjuk pada posisi nol ./ Periksa posisi dudukan timbangan apakah sudah rata
atau belum
./ Periksa kaki dari timbangannya apakah lengkap
2 Jarum tidak menunjuk sesuai yang ./ Letakkan benda yang sudah diketahui berat jenisnya,
diperkirakan apakah jarum menunjuk sesuai dengan berat jenis benda
tersebut, bila tidak,
./ dikalibrasi oleh orang yang mempunyai kompetensi alat
timbangan tersebut
: 3 Apabila hasil timbangan yang dilakukan ./ Hubungi teknisi setempat sebelum menghubungi
tidak sesuai dengan poin no . 2 supplierdari alat tersebut untuk dilakukan perbaikan.

2. TIMBANGAN BAYI DIGITAL (DENGAN KETElITiAN 10 GRAM)


A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan
a. Tempatkan timbangan di atas meja datar

di ruang pelayanan

b. Lepaskan penutup debu


c. Pasang alas bayi
d. Pastikan display penunjuk angka nol , jika

tidak hubungi teknisi

2. Pelaksanaan

Lakukan penimbangan dengan memperhatikan

protap pelayanan

B. Cara Pemeliharaan
1. Bersihkan dan rapikan alat setelah digunakan
Gambar 4 .2
2. Pasang penutup debu
Timbangan bayi digital
3. Simpan alat pada tempatnya
4. Dikalibrasi sekurang-kurangnya satu tahun sekali
5. Blla tidak dipakai, baterai dilepas

18 Prosedur Pengoperasian dan Pemel iharaan Peralalan Medik


3. LAMPU PERIKSA TlPE HEAD LAMP

Gambar 4 .3 Lampu Periksa tipe Head Lamp

A. Cara Pengoperasian
l. Persiapan
a. Siapkan baterai Alkalin.
b. Periksa kondisi baterai dan kontak positif/negatif baterai
c. Masukan baterai ke tempatnya
d. Periksa fungsi head lamp dengan menguji kondisi lampu menyala/mati.
2. Pelaksanaan

Pasang alat di kepala dan lakukan pemeriksaan sesuai protap pelayanan

B. Cara Pemeliharaan
l. Bersihkan dan rapikan alat selesai penggunaan
2. Jika head lamp akan disimpan untuk waktu yang lama sebalknya baterai dllepas dari tempatnya
3. Simpan alat head lamp pada tempatnya

4. LAMPU PERIKSA TIPE BERDIRI


A. Cara Pengoperasian
l. Persia pa n
a. Tempatkan lampu periksa pada ruang pelayanan
b. Kunci roda bila posisi pemeriksaan sudah tepat
c. Masukan tusuk kontak pada kontak kotak sumber listrik
2. Pelaksanaan
a. Nyalakan lampu dengan menekan saklar "ON/OFF"
b. Atur ketinggian lampu periksa sesuai kebutuhan dan arahkan
sesua i prota p pelaya na n
c. Matikan lampu dan cabut tusuk kontak dari kontak kotak sumber
listrik jlka selesai digunakan "
d. Lepaskan kunci roda bila sudah selesai melakukan pemeriksaan
e. Tempatkan pada posisi yang aman tidak mengganggu rotasi
pelayanan

Gambar 4.4 Lampu periksa tipe berd iri

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Med ik 19


B. Cara Pemeliharaan
1. Bersihkan dan rapikan alat
2. Periksa kondisi kabel catu daya, ganti segera bila terkelupas
3. Periksa tusuk kontak (stop kontak) bila pecah segera untuk

diganti atau kencangkan apabila tu suk kontak kendor

4. Bersihkan roda dan berikan pelumas seca ra rutin


5. Simpan alat pada tempatnya

5. ALAT PENGUKUR PANJANG BAYI DAN TINGGI ANAK


A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan
Siapkan alat ukur panjang badan bayi dan anak pada
ruangan pelayanan
2. Pelaksanaan
a. Perhatikan protap

pelayanan

b. Pasa ng dan ukur

sesuai protap pelayanan

B. Cara Pemeliharaan
1. Bersihkan dengan cai ran anti

septik dan rapikan alat

2. Simpan alat pada tempatnya


3. Dlkalibrasi sekurang-kurangnya Gambar 4.5a Alat ukur panjang bayi
1 tahun sekali Gambar 4.Sb Alat ukur tinggi badan anak

6. STETOSKOP NEONATUS DAN PEDIATRIK

Gambar 4 .6 Stetoskop neonatus dan pediatrik

20 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medl k


A. Cara Pengoperasian
l. Persiapan
a. Periksa fungsi stetoskop, pastikan maslh berfungsl baik (dengan cara menggesekkan ujung
Jari pada permukaan membran stetoskop)
b. Buka pakaian bayi
2. Pelaksanaan
a. Pasang stetoskop sesuai protap pelayanan
b. Satu stetoskop hanya digunakan untuk satu bayi. Apabila terpaksamenggunakan stetoskop
yang sama untuk lebih dari satu bayi, maka bagian stetoskop yang bersentuhan dengan bayi
setiap kali harus diberslhkan dengan cairan antiseptik sebelum digunakan pada bayi lainnya

B. Cara Pemeliharaan
1. Jaga jangan sampai membran stetoskop terkena benturan
2. Simpan stetoskop pada tempatnya, hlndari penggabungan dengan alat lain karena dapat
mengakibatkan benturan
3. Apabila telah selesai digunakan, alat harus dibersihkan menggunakan kain halus yang sudah
dilembabkan dengan cairan anti septik.
4. Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit infeksi terhadap neonatus yang sangat rentan,
sangat dianjurkan stetoskop tersedia di setiap tempat tidur.

7. LARINGOSKOP

Gambar 4 .7 Laringoskop dengan lidah lurus dan ukuran yang sesuai untuk neonatus
(00 dan 0) dan bayi (1)

A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan
a. Siapkan baterai
b. Periksa kondisi baterai dan kontak posisifinegatif baterai
c. Pasang baterai pada gagang laringoskop
d. Pasang bagian kepala laringoskop dengan gagangnya sehingga menjadi satu alat
laringoskop
2. Pelaksanaan

Lakukan pemeriksaan sesuai protap pelayanan

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 21


B. Cara Pemeliharaan
1. Jaga lanngoskop Jangan sampai terkena benturan
2. Simpan laringoskop pada tempatnya, jangan dlgabung dengan alat lain yang dapat mengakibatkan
benturan
3. Apabila telah digunakan, alat harus dlbersil",kan menggunakan kain halus yang sudah
dilembabkan dengan calran anti septik, atau menggunakan alkohol 70%. Sangat dianJurkan
untuk mensterilkan lidah Laringoskop dengan alat sterilisator (autoclave). Simpan pada tempat
yang sudah ditentukan.
4. Bila tidak dipakai, baterai dilepas

'_ . PERMASALAHAN I SOlUSI


Lampu Laringoskop mempunyai jam umur Sebaiknya memiliki lampu cadangan yang disimpan
layanan (Ufe time). dengan baik

8. TENSIMETER (SPHYGMOMANOMETER)

. .

Gambar 4.8a Tensimeter Aneroid dan Digital Gambar 4.8b Tensimeter Air Raksa

1 2 3 1-2cm(1/2i
,,(

~~ / '\

Gambar 4 .8c Manset Tensimeter

22 Pl osEellir Pengo erasi::Jn dan Pemeliharaan Peralatan Medik


A. Cara Pengoperasian
l. Persiapan
a. Tempatkan alat pada ruang tindakan
b. Buka tutup Tensimeter
e. Buka penutup air raksa
d. Posisikan air raksa pada skala nol
e. Periksa kondisi : tabung skala, selang, manset, katup dan balon
f. Perhatikan protap pelayanan
g. Beritahukan kepada pasien/keluarga pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukan
h. Kosongkan udara pada manset.
2. Pelaksanaan
a. Pasang manset yang sesuai (2 /3 panjang lengan atas)
b. Pasang Stetoskop seeara benar
e. Tutup katup pada balon
d. Pompa manset dengan eara memompa balon, perhatikan tabung skala
e. Lakukan pada pembaeaan meter air raksa/pada tabung skala, dan detak tekanan nadi pada
Stetoskop (nilai sistolik dan diastolik)
f. Apabila dipastikan pembaeaan nilai tekanan darah telah benar, buka katup perla han lahan
dan eatat nilai penunjukan
g. Tutup penutup air raksa.
3. Penyimpanan
a. Bersihkan manset dari keringat pasien
b. Kemas manset, selang dan balon .
e. Masukan manset, selang dan bola ke dalam kotak seeara benar, pastikan alat tensimeter
dalam kondisi baik dan siap difungsikan untuk pemakaian berikutnya
d. Simpan alat ke tempat semula
e. Catat beban kerJa alat dalam jumlah pasien.

B. Cara Pemeliharaan
l. Periksa manset, ganti segera apabila ada keboeoran
2. Bersihkan seeara rutin manset, dengan eara melepaskan selang dari rumah tensimeter.
3. Cuei permukaan manset dengan sabun dan si kat untuk meneuei pakaian yang halus , Jaga air
jangan sampai masuk pada selang
4. Periksa kondisi selang
5. Periksa katup pengunei udara dengan memutarnya apakah ada keboeoran atau tidak
6. Bila alat tensimeter digital tidak dipakai, baterai dllepas
7. Semua tensimeter dikalibrasi sekurang-kurangnya setahun sekali

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Me<.lik 23


No.1 PERMASAlAHAN I SalUS I PERBAIKAN ­
1 Balon tensimeter dipompa tetapi air. ./ Pastikan bahwa katup pada balon pemompa dalam
raksa tidak naik keadaan tertutup
./ Periksa apakah ada kebocoran pada kelengkapan seperti
manset, selang manset, balon dan penutup skala pembacaan
./ Ganti kelengkapan yang bocor
2 Manset tidak menggelembung
./ Kemungkinan manset bocor karena usia, dan segera diganti
3
Selang manset bocor
./ Lakukan penggantian satu set dengan manset
4
Balon pemompa bocor
v' Lakukan penggantian pompa balon
5
lubang udara pada air raksa tertutup ./ Periksa secara teliti dan bersihkan lobang udara yang ada di
atas skala meter kain kasa
6 Air raksa berkurang ./ Lakukan penambahan air raksa hingga mencapai batas
skala pembacaan terendah. Dan lakukan kalibrasi ulang

9. TABUNG OKSIGEN (02) DENGAN TABUNG UDARA BERTEKANANIMEOICAl AIR


A. Cara Pengoperasian
1. Persia pa n
a. Siapkan tabung 0 2 dan Tabung Udara Tekan/
air pressure/medical air
b. Pasang Flow manometer 02 dan Udara tekan
c. Masukan air aquades pada tabung flowmeter regulator
2. Pelaksanaan
a. Aturlah regulator 02 (Flowmeter) pada alat flowmeter

sesuai tekanan yang diperlukan

b. Aturlah regulator (Flowmeter) udara tekan sesuai

tekanan yang diperlukan

c. Kombinasikan pengeluaran 02 dan udara tekan sesuai

yang dibutuhkan dengan melihat protap pelayanan.

d. Pastikan penempatan tabung 02 dan tabung udara

tekan terkunci

3. Penyimpanan
a. Simpanlah tabung 0 2 dan tabung udara tekan Jauhkan

dari tekanan udara panas baik dari sorotan matahari

maupun dari ruangan atau benda panas

b. Hati-hati dengan regulator pengatur tekanan 02 dan


Gambar 4.9 Tabung Oksigen +
udara tekan jangan sampai terbentur dan tertabrak
tabung udara bertekanan

B. Cara Pemeliharaan
1. Bersihkan regulator/manometer flowmeter dengan air bersih dan lap kain halus
2. Bersihkan tabung 0 2 dan tabung udara tekan dengan lap yang lembab.

1). Regulator 0 2 dan flowmeter perlu dikalibrasi minimal setahun sekali

24 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik


Gambar 4.9 Tabel Persentase campuran oksigen dan udara bertekanan

91% 84% 78% 74% 70% 66% 63% 61% 58% 56%
9 92% 86% 80% 76% 72% 68% 65% 63% 61 % 58%
10 93% 87% 82% 77% 74% 70% 67% 65% 63% 61%

10. OKSIGEN SENTRAL


A. Cara Pengoperasian
l. Persia pan
a. Pastikan keluaran/outlet sentral sudah

tersedia 0 2

b. Pasanglah flowmeter atau selang lain bila

sumber 0 2 sentral dibutuhkan masuk ke alat lain

seperti ventilator dan penggunaan Nebulyzer.

c. Pastikan tabung flowmeter sudah dlbersihkan,

bila 02 akan dimasukan langsung ke pasien.

d. lsi flowmeter dengan air aquades.


2. Pelaksanaan
a. Pasanglah selang flowmeter kepada pasien atau Gambar 4 .10
sesuai pada protap pelayanan medis. Keluaran Oksigen sentral
b. Atur regulator flowmeter sesuai dengan protap

Pelayanan.

c. Semua bejana bertekanan tinggi harus dijauhkan dari oli, sinar matahari dan panas
d. Pastikan sistem penempatan tabung terkunci

B. Cara Pemeliharaan
l. Bersihkan tabung flowmeter dengan sa bun, dan lakukan pemasangan dan pelepasa n alat
flowmeter dengan cara hati-hati .
2. Periksa secara rutin setiap outletlkeluaran 0 2 dengan mencoba memasang dan melepas alat
flowmeter.

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 25


11. LOW FLOWMETER
A. Cara Pengoperasian
1. Persia pan
a. Flowmeter 1 liter per menit
b. Botol Humidifier
e. Gunakan aquades .:. ..!.
2. Pelaksanaan -,
a. Cuei tangan sebelum melakukan tindakan
b. Pasangkan flowmeter pada sumber Oksigen di .:..
dinding atau tabung
c. Pasangkan botol humidifier pada flowmeter
d. Sambungkan nasal kanul dengan ukuran yang

sesua i ke botol humidifier

e. Buka aliran pada flowmeter dengan memutar knob


sesuai dengan aliran yang diinginkan Gambar 4.11 Low flowmeter
f. Cek kondisi bayi seeara rutin
g. Pada saat menutup aliran flowmeter, putar knob seeukupnya sampai bola indikator telah
turun sampai 01 (tidak perlu memaksa sampai 0), jangan memutar knob sampai habis

B. Cara Pemeliharaan
a. Buanglah air aquades pada botol humidifier untuk setiap kali penggantian pasien.
b. Cueilah botol humidifier dengan air dan sabun keringkan seeara alami atau dengan mengelap
bagian dalam botol dengan kain kering yang bersih.

12. KONSENTRATOR OKSIGEN

'.
.
, "
~

Gambar 4 .12a Konsentrator Oksigen dan Jaringannya

26 Prosedur Pengoperaslan dan Pemell haraan Peralatan Medik


Molecular Sieves Oxygen-Enriched Air to Patient

Room
Air
Bacteria
Filter
Intake
Filter Holding Tank
(Re servoir)

valves _

/
Air Compre sso r
.•••• • ~ Exhausted Gas
Gambar 4.12.b Alur aliran oksigen di dalam alat oksigen konsentrator
5 6
KETERANGAN GAM BAR
l. Sakelar ON/OFF (110):
Menghidupkan atau mematlkan alat. 4
2. Tombol Reset Circuit Breaker (Sakelar Pemutus):
Reset alat setelah electrical overload shutdown. 8
3
3. Hourmeter Digital: 2
Men catat total jam operasional alat.
4. Flowmeter/Adjustment Knob (terutama pada Dual Option) :
Mengontrol dan memperlihatkan laju aliran/ flow rate Oksigen
dalam liter per men it (Ipm).
Flowmeter utama (sisi kiri ) pada dual flow option.
5. Keluaranloutlet Oksigen (terutama pada Dual Option):
Menyediakan sambungan untuk humidifier (blla diperlukan),

10
kanula, atau kateter. Pad a unit dengan dual flow option,

1'1
diatur oleh flowmeter utama .
6. Handle Atas dan Samping: Alat bisa dibawa dengan nyaman.
7. Instruksi Penggunaan: Menjelaskan prosedur menjalankan alat.
8. Flowmeter Kedua (Dual Option) :
Flowmeter (sisi kanan) pada dual flow option.
9. Oksigen Keluaranloutlet tambahan (Dual Option):
Keluaran/outletok sigen (si si kanan ) pada dual flow Option 12
Dikontrol oleh flowmeter kedua.
10. Air Intake Gross Particle Filter (Filter Partikel Udara Masuk):
11
Mencegah ma suknya debu dan partikellainnya di udara.
lI. Kantong Penyimpanan: Kantong aksesori dengan Velcro
attachment untuk menyimpan user manual , filter udara masuk ekstra,
dan oksigen ada pter
12. Kabel catu daya: Untuk menyambungkan alat ke kotak kontak listrik

I 6
CAUTION
Jangan menggunakan kabel ekstensi untuk alat ini

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Med ik 27


A. Cara Pengoperasian
a. Letakkan alat di dekat kotak kontak listrik di dalam ruangan dimana anda menghabiskan sebagian
besar waktu anda.
b. Tempatkan alat jauh dari korden , lobang pengatur panas, pemanas, SWITCH ON/OFF
perapian. Pastikan menempatkan alat sedemikian sehingga semua sisi
(ga mbar 2)
berjarak paling sedikit 12 inci dari dinding atau penghalang lainnya.

Jangan meletakkan alat di tempat tertutup .

c. Letakkan alat sedemikian sehingga semua kontrol operasionalnya mudah

terjangkau dan ma suka n udara di belakang alat tidak terganggu.

d. Sambungkan aksesori oksigen seperti humidifier (bila perlu), kanula ,

kateter (dan/atau selang ekstensi ke keluaran/outletoksigen).

e. Lepaskan kabellistrik dari konsentrator, Jika dlillitkan di konsentrator


(Gambar Ib )
f. Pasangkan listrik ke socket listrik.
g. Canlah Sakelar listnk di bagian depan alaI, dan tekan ke posisi I (posisi ON)

(Gambar 2)

Maka alarm bertenaga baterai akan terdengar keras selama 5 detik

menunjukkan bahwa baterai dan alarm dalam keadaan kondisi bagus

h Aplika si Dual Flow atau High Flow: Set knob pengaturan flowmeter

pada Ipm (liter per meni!) yang diminta, pada kombinasi flow manapun

sampai jumlah total 8 Ipm untuk unit dual flow 81t. (Gambar 3.) atau

Aplikasi Pediatrikl Low Flow: lIhat halaman 8-3.

Konsentrator sekarang siap untuk dipergunakan.

I. Matikan konsentrator, tekan Sakelar 1/0 ke posisi O.


J. Jika konsentrator oksigen gagal operasional dengan benar, lihatlah bagian
saran teknis di bawah ini. (gam bar 3)

Saran Teknis: (gam bar 4)

Filter
Udara masuk ke konsentrator oksigen melalui filter partikel udara masuk yang terletak
di bagian belakang alat. Filter ini menghilangkan partikel debu dan pengotor lainnya
dari udara. Sebelum anda menjalankan konsentrator oksigen, pastikan agar filter ini
bersih dan terpasang dengan benar (Gambar 4)
Suplemen oksigen yang dihasilkan oleh Konsentrator oksigen mendapatkan
filtrasi tambahan dari sebuah filter yang terletak di dalam alat. Suplier anda akan
(gambar 5)
melakukan maintenance terhadap filter tersebut disamping maintenance terhadap
bagian lainnya.
Oksigen Tanpa Humidfier
Jika dokter anda tidak menyarankan menggunakan humidifier, hubungkan selang
oks igen langsung ke keluaran /outlet oksigen alat. Fitting keluaran/outlet tersendiri
disediakan untuk koneksi jenis ini (Gambar 5)
Oksigen dengan Humidifier
Ikuti tahap-tahap berikut Jika dokter anda menyarankan menggunakan humidifier oksigen sebagai bagian
dari terapi :
1. Lepaskan ata u kendorkan botol reservoir dari humidifier. (J ika mem iIi ki pre-filled unit, Ja ngan mela kuka n
tahap ini . Langsung menuju tahap 4)

28 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Med ik


2. Isilah reservoirdenga n airyangseju katau dingin (sangatd isarankan menggunakan
air suling) sampai pada garis tera pada botol, JANGAN KELEBIHAI\J.
3. Kencangkan botol reservoir.
4. Oi atas humidifier putar threaded nut berlawanan arah jarum jam sementara
anda memasang humidifier ke keluaran/outlet oksigen, dan kencangkan
(Gambar 6)
5. Sambungkan tubelselang oksigen dari kanula atau kateter ke fitting keluaran I
outlet humidifier (Gambar 7).
Penggunaan aksesori & perlengkapan oksigen yang tidak mengurangi kinerja (gambar 7)
alat. Untuk memudahkan referensi, simpanlah Manual Pasien dan filter udara
masu k lair intake particle filter (jika tersedia) di dalam kantong alat.

Nasal Kanula
Ookter anda telah meresepkan nasal kanula atau Kateter (Gambar 8). Oalam
kebanyakan kasus, pihak pabrik telah menyambungkan tubelselang suply oksigen
dengan kanula atau kateter. Jika tidak, ikuti instruksi pabrik untuk sambungan yang
benar. Sambungkan tube Iselang oksigen ke adapter keluaran/outlet oksigen atau (gambar 8)
humidifier.

Setting Flowmeter Oksigen yang benar


Untuk men-set f/owltakaran yang benar dari suplemen oksigen , putar flowmeter
adjustment knob ke kiri atau kanan sampai bola kecil di dalam flowmeter berada
di tengah -tengah garis flow pada angka yang dianjurkankan oleh dokter anda
(Gambar 9)
Untuk mellhat flowmeter dari sudut pandang yang benar, Perhatikan agar garis (gambar 9)
belakang dan garis untuk angka di depan nampak sebagai satu garis.

B. Cara Pemeliharaan
1. Lepaskan kabellistrik dari kotak kontak listrik sebelum anda membersihkan
Kabinet
2. Bersihkan kabinet dan kabellistrik hanya dengan pembersih rumah tangga
yang ringan menggunakan kain atau sponge lembab, lalu dilap sampai
kering (Gambar 10).
(gambar 10)
3. Jangan menggunakan cairan secara langsung pada alat. Jangan
menggunakan produk berminyak atau pembersih.
4. Jangan mengoperasikan alat tanpa filter partikel masuknya udara (air intake
gross particle filter)
5. Setiap minggu bersihkan filter partikel masuknya udara yang terletak di
bagian belakang alat. Suplier anda mungkin menyarankan anda untuk
membersihkannya lebih sering tergantung dari kondisi di tempat anda.
6. Ikuti langkah-Iangkah berikut untuk membersihkan filter partikel masuknya
udara (gambar 11)
a. Lepaskan filter dan dicuci di dalam air hangat yang berisi sabun
(Gambar 11).
b. Bilas filter dengan cermat dan hilangkan kelebihan air dengan lap
yang lembut.
c. Pasang filter.

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Pera latan Med ik 29


KEMUNGKINAN
No l PERMASALAHAN
I PENYEBABNYA I
SOLUS! PERBAIKAN

1 Unit tidak bekerja . Kabellistrik tidak tersambung Periksa kabellistrik pada socket listrik apakah
ke socket listrik terpasang dengan benar.
Kesalahan listrik menyebabkan Tidak ada arus pada Periksa sumber listri k, Sakelar di dinding, atau
alarm bunyi terus-menerus socket listrik. circuit breaker (sakela r pemutus).
terdengar
Kabellistrik tidak tersambung ke Circuit breaker (sakelar Tekan (jangan ditahan) tombol circuit breaker
socket listrik pemutus) pada konsentrator (sakelar pemutus) di bagian depan alat.
oksigen diaktifkan .
2 Flow oksigen terbatas Botol humidifier kotor atau Lepaskan botol humidifier (j ika menggunakan )
terganggu dari keluaran/outlet oksigen Jika flow kembali
normal , bersihkan atau ganti dengan botol
humidifier baru .
Kerusakan pada nasal kanula , Lepaskan nasal kanu la atau kateter dari tube
kateter, dan/atau oksigen Jika flowkem bali normal, ganti
tube/selan g aliran oksigen. dengan na sal kanula ata u kateter yang baru.
Lepaskan tube aliran oksigen dari keluaranl
outlet oksigen (di bagian depan alat).
Jika flow kembal i normal , periksa tube oksigen
terhadap kekusutan dan gangguan
Ganti bila perlu .
3 Embun terkumpul di da/am tube Alat tidak mendapatkan cukup Pastlkan agar a/at diletakkan Jau h dari korden ,
oksigen ketika anda ventila si. Naiknya suhu hot air register, pemanas, dan tungku
menggunakan botol humidifier operasional alat. perapian (sumber atau aliran uda ra pan as).
Pastikan menempatkan alat sedemikian
seh ingga paling sedikit berjarak 12 inci dari
dinding atau semua penghalang. Jangan
meletakkan alat di daerah yang tertutup
Ganti air di botol humidifierdengan air dlngin.
jangan kelebihan . Tunggu tube oksigen
sampai keri ng, atau ganti dengan tube
yang baru
4 Alarm berbunyi setiap satu detik. Alat tidak beriungsi Set Sakelar 110 ke posisi 0, pergunakan supply
dengan baik. oksigen cadangan anda (jika disediakan ), dan
segera konsultasi dengan supplier anda
5 Alarm tidak berbunyi, atau suara Baterai 9-volt lemah. Hubungi supplieranda untuk mengganti
alarm lemah terdengar selama bateri 9-volt.
5 detik pada saat alat dihidupkan.
6 Masalah-masalah lainnya Set Sakelar 110 ke posisi 0, pergu nakan
suplemen oksigen cada ngan anda (jika
disediakan), segera hubungi supplier an cJ a.

30 Prosedur Pengoperasian dan Pemel iharaan Peralatan Medik


13. OKSIGEN KONSENTRATOR
Keterangan:
1. Handle
2. LCD display
3. ON/OFF 2
4. Pemutar knob pada flowmeter
5. outlet nasa l kanula
3
5
A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan
a. Letakan alat jangan terlalu dekat dengan dindlng

(minimal 30 em)

b. lsi botol humidifier dengan air aquadest dan pasang

kembali pada tempatnya (ada dl belakang alat)

e. Pasa ng nasal kanula pada output konektor (no.5) Gambar 4 .13


d. Pasang power konektor dari alat ke sumber listrik Oksigen konsentrator
2. Pelaksanaan
a. Hldupkan mesin Oksigen Konsentrator. Tekan tombol ON/OFF (no.3)
b. LCD Display (no.2) akan menyala, berarti alat mulai bekerja
e. Atur Flow yang diinginkan dengan memutar knob pada 1Iowmeter (no4)
d. Tunggu 10-15 men it, atau sampai konsentrasi Oksigen tereapai 90 ± 5 %
e. Pasa ng nasal kanula pada pengguna
f. Amati indikator flowmeter apakah sudah sesuai yang diinginkan
g. Nasal disambungkan pada humidifier

B. Pemeliharaan:
1. Kembalikan nilai flowmeter (no.4) kepada posisi 0
2. Matlkan alat dengan menekan tombol ON/OFF (no.3)
3. Lepaskan Power konektor dari sumber listrik
4. Lepaskan Nasal canulla dan simpan untuk pemakai yang sama
5. Lepaskan humidifier botol dari tempatnya, buang airnya, euei bersih dan keringkan. Kemudian
kembalikan ketempat semula
6. Periksa seluruh badan alat dan bersihkan dengan eukup di lap dengan kain atau kanebo, dan
slmpan ketempat penyimpanan
7. Perlu dllakukan pengeeekan dan penggantian rutin untuk intake filter

Prosedur Pengoperasian dan Pemel iharaan Peralatan Med lk 31


14. SUCTION PUMP PORTABLE (DENGAN BATERAI)
Keterangan:
7-- -_
1. Vaccum gauge
2. Lampu
3. Vaccum control 4
4. ON/OFF 5
5. Tombol untuk mengetahui level batera l
6. Power supply connector 3 2

A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan 6
a. Siapkan alat suction pump
b. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF

(noA)

c. Cek level baterai dengan menekan tombol 5 untuk


Ga mbar 4.14
mengetahui level baterai, level baterai dltunjukan
Suction Pump Dengan Baterai
dengan lampu (no.2) semakin berkurang baterai,
lampu yang menyalapun berkurang, apabila kondisi baterai hampir habis (Iampu no.2
menyala hanya 1 (satu) lampu, artlnya harus segera di-charge, pengeeasan dilakukan dengan
menghubungkan power supply konektor (no.6) , saat pengeeasan ditunjukan dengan lampu
(no.2) yang bergerak naik turun.
d. Alat dapat dioperasikan dengan kondlsi baterai penuh ataupun dalam kondisi pengeeasan.
e. Pasang filter (setiap berganti pemakaian , harap digantl. Untuk pengguna yang sama, hanya
boleh dlpakai ukuran 2x pemakaian .
f. Pasang selang-selang konektor pada hose connector (no .?)
2. Pelaksanaan
a. Hldupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF (no.4)
b. Cek daya hisap dengan menekan ibu Jari pada ujung selang, kemudian atur vakum kontrol
dengan memutar sesuai kevakuman yang diinginkan (nilai kevakuman ditujukan oleh vacuum
gauge -no. 1)
c. Alat siap untuk dipakal
d. Saat pelaksanaan tindakan , perhatikan ketlnggian eairan dalam botol (tldak melebihi level
maksimum)

B. Cara Pemeliharaan
1. Kembalikan posisi vakum kontrol (no.3) keposisi minimum
2. Matikan alat dengan menekan tombol OFF (no.4)
3. Le paskan selang, botol penampungan dan filter. Buang eairan dari botol
4. Buang eairan dari dalam botol, bersihkan dan sterilkan dengan pemanasan
5. Cuei selang dan bersihkan bagian lain dari alat yang kotor dengan eairan dislnfektan.
6. Cek kondisi baterai dengan menekan tombol (no.5), apabila baterai sampai habis (d ltunjukkan
oleh nyala LED indicator-no.2) maka silahkan charge dengan power supply

7 Apabila batera i sudah penuh, simpan alat pada tempatnya kembali

32 Prosedur Pengoperasian dan Pemel iharaan Peralatan Medlk


15. PORTABLE SUCTION PUMP (Tanpa Baterai)

Gambar 4 .15 Suction pump dengan surnber daya listrik

A. Cara Pengoperasian
1 Persia pan
a. Siapkan alat suction pump
b. Masukan catu daya
c. Pastikan tabung penampungan cairan keadaan kosong.
2. Pela ksanaan
a. Hidupkan sakelar power keposisi ON
b. Arahkan selang penghisap pada posisi objek.
c. Atur daya hisap sesuai protap pelayanan perhatikan tabung penampungan ca iran, hati-hati
jangan sampai nunggu penuh.
d. Buanglah cairan pada tabung penampungan, jangan sampai menunggu penuh

B. Pemeliharaan
1. Bersihkan tabung penampungan air kotoran dengan air panas dan bahan disinfektan atau
sabun
2. Sakelar power harus pada posisi OFF
3. Bersihkan body suction pump dengan lap kain lembab yang sudah direndam klorin.

Prosedur Pengoperasian dan Peme liharaan Peralata n Medlk 33


16. INFANT T-PIECE RESUSCITATOR DENGAN PEEP
A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan:
a. Alat Infant T-piece resuscitator dengan PEEP
b. Gas Supply Line (se lang Oksigen)
c. T-piece resuscitation set (selang T-piece)
f. Lung test
b
e. Resuscitation mask c
d

2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan sebelum melakukan tmdakan
b. Pasang Gas Supply Line pada Gas Inlet pada alat
c. Pasang selang T-piece pada Gas Outlet pada alat b
d. Pasang test lung ke selang T-piece
e. Sambungkan Gas supply line ke flowmeter (Oksigen

c
atau mixer) , pastikan tidak ada air dala rn bubble

humidifier atau gunakan nipple nut

f. Atur flow (al iran) gas antara 5-15 LPM


g. Untuk pengecekan tekanan makslmum, tutup/blok lubang PEEP lalu putar tombollnspiratory
Pressure sampal habls. Tekanan makslmum akan terlihat dl manometer
h. Atur maksimum tekanan yang diinginkan dengan memutar tombo l Maximum Pressure Relief
ke klrl atau ke kanan
I. Setting PIP: Tutup lubang pengatur PEEP sambil memutar tombol Inspiratory Pressure
Control ke kanan atau ke kiri sesuai dengan PIP yang diinginkan (terlihat di manometer)

34 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Perala an Medik


J. Setting PEEP : Buka pengatur PEEP lalu putar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan PEEP yang
diinginkan (terlihat di manometer)
k. Lepaskan test lung, dan pasang Resuscitation Mask (sungkup) bayi ke T-piece dan letakkan
sungkup pada mulut atau hidung bayi atau pasang T-piece pada ET
I. Atur resusitasi dengan cara menutup dan membuka jempol pada pengatur PEEP

m. Cuci tangan setelah melakukan tindakan


n. Bereskan alat seperti semula

B. Pemeliharaan
l. Pa stikan tidak ada air masuk ke dalam unit
2. Bersihkan alat dari debu dan kotoran dengan kain lembab
3. Cek kabel dan tombol PEEP dan pressure bekerja baik
4. Simpan alat di tempat yang mudah dilihat dan terjangkau

Prosedur Pengoperasian dan Pemei iharaan Pera iatan Med ik 35


17 INFANT T- PIECE SYSTEM

-
l.8m LIJer lock POri
15M
3

. .
4
PaediatriC APL Valve Mk. /I
~ 30M
0.4 m
safety cap I
22MI 15F
/.
Accessories
\
For6-9mm
spigots

15F
15F

22F
\ 6
2

Closed tail

Keterangan:
l. Selang inspirasi 5. Reservoir bag
2. Selang ekspirasi 6. T-connector
3. Elbow 7. Manometer
4. Paediatric APL (Adjustable Pressure Limiting) valve

Manometer 0-60 em H20 Reservoir bag dengan berbagai ukuran :


(untuk menilai PIP dan PEEP) 0,5 L (PIP max. 30 cm HP) .
1 L (PIP max. >30 cm HP) ,
2L
3L

36 PI Sf> If I Ilg t d (Ill ddl! Pen! IlIdrddll P fa d I M (jlk


A. Cara pengoperasian
1. Persiapan
a. Selang inspirasi
b. Selang ekspirasi
c. Elbow
d. Paediatric APL (Adjustable Pressure Limiting) valve
e. Reservoir bag
f. T-connector
g. Manometer
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Pastikan semua komponen Infant T-Piece system serta APL dan manometer berfungsi dengan
baik dan dalam kondisi bersih
c. Pasang manometer pada ujung Infant T-Piece system
d. Hubungkan selang inspirasi ke tabung oksigen
e. Atur flow (aliran) gas minimum 6 LPM
f. Untuk pengecekan, reservoir bag akan mengembang dan jika reservoir dipompa bersamaan
dengan diberikan tahanan pada mask maka perubahan tekanan akan terlihat di ma nometer
g. Setting PIP: atur flow sesuai yang diinginkan sambil reservoir bag dipompakan (terlihat di
manometer)
h. Setting PEEP: putar APL valve ke kanan atau ke kiri sesuai nilai PEEP yang diinginkan tanpa
memompakan reservoir bag
I. Pipa ETT dapat langsung disambungkan ke elbow (khusus untuk pasien terintubasi atau
dalam transport pasien)

B. Cara pemeliharaan
l. Setelah pemakaian, tutup aliran (flow) gas,
2. Lepas Infant T-Piece system dari sumber gas
3. Simpan dengan baik semua komponen dari Infant T-Piece system dan pastika n manometer
berada pada posisi pembacaan nol (0) pada saat setelah pemakaian
4. Pastikan balon tidak bocor
5. Bersihkan alat dari debu dan kotoran
Pada kasus gawat napas di fasilitas terbatas dapat digunakan alat dibawah ini:
a. Infant T-Piece system
Alat ini digunakan untuk memberikan PEEPsaja dengan cara melekatkan sungkup ke mulut bayi
dan mengatur flow(aliran) gas. Kelemahan alat ini tidak dapat digunakan untuk memberikan VTP
karena saat balon dilepaskan butuh waktu untuk pengisian sehingga nilai PEEP akan menurun .
Untuk transport dapat digunakan single nasal prongsebagai penganti sungkup.
b. Ambu bag dengan PEEP
Alat ini dianjurkan untuk VTP karena dapat memberikan PIP dan PEEP namun tidak bisa
memberikan PEEP saja. Dianjurkan menggunakan manometer untuk melihat nilai PIP.
Rekomendasi :

Bayi dengan apnea atau gawat napas berat yang memerlukan VTP dianjurkan untuk menggunakan Ambu

bag dengan PEEP. Sedangkan untuk bayi dengan gawat napas yang membutuhkan CPAP dianjurkan

menggunakan Infant T-Piece System.

Keterangan :

Untuk rumah sakit setingkat PONEK dianjurkan untuk menggunakan Infant T-Piece resuscitator.

Prosedur Pengoperasian clan Pemel iharaan Peralatan Med ik 37


18. CPAP BAYllENGKAP
Pada kasus gawat napas dl fasilltas terbata s dapat dlgunakan alat dibawah inl
a. Infant T-Piece system
Alat ini digunakan untuk memberikan PEEP sa ja dengan cara melekatkan su ngkup ke mulut baYI
dan mengatur flow (aliran) gas. Kelemahan alat ini tidak dapat digunakan untuk memberikan VTP
karena saa t balon dilepaska n butuh waktu untuk pengisian sehingga nilai PEEP akan menurun .
Untuk transport dapat digunakan single nasal prong sebagai penganti sungkup.
b. Ambu bag dengan PEEP
Alat ini dianjurkan untuk VTP karena dapat memberikan PIP dan PEEP namun tidak bisa
memberikan PEEP saja Dianjurkan menggunakan manometer untuk melihat nilai PIP.

Rekomendasi :

8ayi dengan apnea atau gawat napas berat yang memerlukan VTP dianjurkan untuk menggunakan Ambu

bag dengan PEEP. Sedangkan untuk baYI dengan gawat napa s yang membutuhkan CPAP dianjurkan

menggunakan Infant T-Piece System.

Keterangan :

Untuk rumah sakit seti ngkat PONEK dianjurkan untuk menggunakan Infant T-Plece resuscitator.

Buble CPAP delivery system Buble CPAP patient interface

I
• (

38 Prosedur Pengoperaslan dan Pemellharaan Peralatan Medik


A. Cara Pengoperasian
1 Persiapan :
a. Delivery System terdiri dari:

Humidifier chamber Seiang inspirasi (biru) dan ekspirasi (putih)

CPAP generator Pressure manifold

2. Infant Bonet atau head gear sesuai ukuran kepaia bayi

3. Nasal tubing

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Med lk 39


4. Nasal prong sesuai ukuran

5. Humidifier Base

6.
------
Oxygen Mixer termasuk Flowmeter dan selang oksigen

7. Heater wire adapter dan temperature probe

8. Clamp untuk menggantung

40 Prosedur Pengoperaslan dan Pemelltlaraan Peralatan Medlk.


9. Selang tekanan tinggi untuk Oksigen dan Udara Tekan termasuk manometer

10. Tiang infus

B. Pelaksanaan
1. Cuei tangan sebelum melakukan tindakan
2. Gantung humidifier base dan oxygen mixer di tiang infus dengan posisi humidifier base terletak
bagian bawah (Iebih rendah dari posisi pasien) dan oxygen mixer di posisi atas, pastikan kedua
unit dalam posisi seimbang
3. Hubungkan selang tekanan tinggi oksigen dari bagian belakang

oxygen mixer (outlettertulis Oxy) ke sumber oksigen di dinding atau

tabung oksigen, dan selang tekanan tinggi udara tekan dari oxygen

mixer (tertulis Air) ke sumber udara tekan (di dinding, tabung atau

melalui Medical Air Compressor)

4. Pasang terlebih dahulu Delivery System:


a. Hubungkan humidifier base ke sumber listrik
b. Pasang humidifier chamber ke humidifier base dan lepaskan
t
tutup plastik biru t

c. Pasang aqua steril ke humidifier chamber melalui selang yang

telah disediakan dan gantung botol aqua steril 50 em di atas

chamber
.,

d. Pasangkan pressure manifold ke inlet dari humidifier chamber


e. Hubungkan selang oksigen ke flowmeter dari mixer dan ke

pressure manifold

f. Pasang selang inspirasi (warna biru) ke chamber humidifier

g. Hubungkan heater wire adapter dan temperature probe ke . (


selang inspirasi dan ujung yang lainnya ke humidifier base
• (

h. Gantungkan CPAP generatordi tiang di bawah posisi bayi


I. Pasang selang ekspirasi (warna putlh) ke CPAP generator
j. Dengan menggunakan corong isi CPAP generator sampai air

aquades melewati over flow container, pilih tekanan PEEP yang

dikehendaki dengan mengatur ketinggian PEEP probe

k. Lakukan tes keboeoran sistem dengan eara sambungkan

selang inspirasi dan selang ekspirasi dengan menggunakan

flow test elbow, lalu nyalakan humidifier base dengan menekan

tombol on/off dan set di intubation mode, kemudian buka


t
aliran pada flowmeter sebanyak 1 (satu) LPM, dan posisi

PEEP probe pada CPAP generator pada angka 10 (sepuluh),

apabila muneul gelembung menandakan Delivery System

siap dipakai, apabila tidak muneul gelembung periksa

kembali semua koneksi, pastikan tidak ada yang terlepas

• It ' I

..
5. Pemasangan Patien t Interface
a. Atur posisi pasien
b. Berslhkan hidung pasien
e. Ukur lingkar kepala bayi untuk menentukan ukuran bonnet yang sesuai (dalam em),
kemudian pasang pada bayi, pastikan bagian bawah berada di tengkuk bayi dan bagian atas
tepat di atas alis bayi

d. Untuk pemilihan nasal prong yang akan digunakan,


ukur jarak antara lubang hidung dengan menggunakan

..
panduan pengukuran yang tersed ia

e. Pilih nasal tUbingyang sesuai sehingga posisi nasal tubing


tidak mengganggu fiksasi akhir, posisi nasal tubing sejajar ,. /
dengan kepala bayi, tidak miring ke depan ataupun ke
belakang (Iepaskan lapisan busa untuk menyesuaikan)
I
f. Pasang nasal prong pada nasal tubing dengan posisi
angka pada nasal prong berada di depan, beri sedikit
tekanan pada kedua sisi prong, lalu tekan sampai prong

.\
,
terkunei ke nasal tubing

42 Prosedur Pengoperasian dan Pem ellharaan Peralafan Medlk


g. Hubungkan nasal tubing dengan Delivery System,
lepaskan flow test elbow lalu hubungkan selang inspirasi
(warna biru) dengan selang warna biru pada nasal tubing
dan selang ekspirasi (warna putih) dengan selang warna
putih pada nasal tubing

h. Buka aliran di flowmeterpada oxygen mixersebanyak 6-8


Ipm pada pemakaian awal, dan nilai PEEPsesuai dengan (HI~ PM
instruksi dokter '. '51 PM,

i. Pasang sistem pada bayi:


1). Masukkan nasal prong ke hidung bayi tanpa menarik kulit, pastikan nasal prong
memenuhi lubang septum (ukuran prong tidak kekecilan atau kebesaran) dan prong
tidak menyentuh septum bayi (sisakan jarak antara nasal prong dan septum bayi sebesar
+/- 2 (dua) mm)

2). Letakkan busa nasal tubing pada dahi bayi tepat di velcro strap biru di bonnet kemudian
fiksasi dengan strap yang ada dengan tanpa ada penekanan berlebihan di dahi bayi,
posisi nasal tubing harus paralel dengan waJah bayi

3). Fiksasi nasal prong dengan mengaitkan pada kaitan yang ada, tarik bersamaan sehingga
didapat posisi ideal yang tidak menekan hidung bayi, kemudian tempelkan strap
disampingnya.

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medl k 43


4) Lakukan observasi fiksasi dan gelembung pada CPAP

generator

5). Posisikan PEEP probe dan aliran flowmeter sesuai dengan

yang diinginkan dan pastikan muncul gelembung

6). Cuci tangan setelah melakukan tindakan .

B. Pemeliharaan
1. Setelah pemakaian pastikan humidifier base dalam kondisi mati (OFF) dan lepas semua selang gas
(high pressure hose)
2. Cek kondisi kabel dan selang secara rutin
3. Jangan menarik/meregangkan selang pernafasan
4. Bersihkan mixer dan humidifier base dengan kain lembab, hindarkan alat dari debu dan kotoran
yang berlebihan
5. Hati-hati pada saat melepas heater wire adapter dan temperature probe
6. Cek kabellistrik apakah ada yang kendur
7. Cek selang oksigen dan selang udara tekan tidak bocor
8. Asesoris CPAP (seperti humidifier chamber, pressure manifold, CPAP generator, selang inspirasi
dan ekspirasi, infant bonnet, nasal tubing dan nasal prong) adalah single use. Apabila asesoris­
asesoris terse but dipakai ulang (reuse) dapat mempengaruhi efektifitas kerja ala!, misalnya dapat
mengakibatkan kondensasi berlebihan dan timbul alarm

Alarm humidifier base berbunyi dan indikator » Periksa volume air dalam chamber
untuk chamber berkedip » Pastikan volume air sesuai dengan batas rekomendasi
2 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator » Periksa kabel temperature probe dan pastikan terpasang ke
temperature probe berkedip humidifier base dengan tepat
» Periksa keadaan kabel temperature probe dalam keadaa n
baik/rusak
3 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator » Periksa koneksi heater wire adaptor ke humidifier base
heater wire dan indikator outlet chamber '» Periksa keadaan kabel heater wire adaptor dalam keadaan
berkedip baiklrusak
4 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator » Periksa koneksi temperature probe ke selang pernafasan
outlet chamber dan indikator y-piece berkedip
5 Alarm humidifier base berbunyi dan display » Alarm berbunyi karena Low Humidify (suhu lebih rendah dari
temperatur berkedip 35,50C) atau High Humidity (suhu lebih tinggl dari 41 QC)
» Periksa set up keseluruhan
6 Pada Oxygen Blender, terdengar bunyi berdesis » Periksa seluruh tekanan telah terhubung dan aliran dibuka
7 Gelembung pada CPAP generator konstan atau » Periksa keadaan bayi dan koneksi selang-selang
berhenti » Gelembung pada saat inspirasi dan ekspirasi akan berbeda

44 Prosedur Pengoperaslan dan Pemeliha raan Peralatan Medik


19. CPAP MANUAL UNTUK BAYI

gas low gene<alor


airlo.ygen blender

expiratory rrnb

6 4
3 --­

CPAI' gon<ralor. Water bottle io wI1ich Il1e


expirntory limb oIlhe do.il is imme~ed 10 a 6ep1ll
in coo~elros IIlal equID !he CPAP preliswe

Kompresor Udara
1.
2.
3.
Fi0 2 Blender dengan flowmeter (Udara dan
Pressure Thermos
° )2

4. Humidifier & Heater


5. Panel Depan CPAP
6. Panel Belakang CPAP
7. Tube-set

A. Cara Pengoperasian :
Persiapan:

1. Letakan alat pada tempat yang sudah ditentukan


(Pelayanan Perinatologi , NICU dan PICU)
2. Isilah 2 (dua) botol destilasi dengan air aquades
Lihatlah ukuran batas minimum dan maksimum
pada garis yang tertera pada botol . (gam bar 1)

Gambar 1

3. Letakkan kedua buah botol berisi cairan aquades pada tempat yang
sudah di siapkan

Gambar 2

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Pera latan Medik 45


4. Pastikan bahwa penutup botol sudah tertutup rapat, dan selang silikon pada botol terpasang
dengan balk dan benar tidak ada kebocoran (Gambar 3) dan (Gambar 4)

Gambar 3 Gambar 4

5. Periksa dan amati pastikan bagian asesoris sudah terpasang


Air
dengan baik dan benar.
6. Pasanglah selang penghubung oksigen (0) pada outlet
Oksigen sentral atau pada regulator oksigen tabung. -d
-
Oxy
- FO
I 2 ~;-
Gambar 5

7. Pasang sumber listrik pada stop kontak Jala-jala PLN


bertegangan 220 Volt.

Gambar 6
B. Pelaksanaan:
1. Hidupkan alat dengan menekan tombol (ON/OFF), maka

indikator temperatur dan kompresor menyala, Gambar 7.

LEO Indikator
Pergerakan Suhu

Gambar 7

2. Atur temperatur humidifier yang diinginkan sesuai prosedur pelayanan antara 36,5 °C sid 37,5 °C
Gambar 8 (proses menyesuaian suhu) menunggu beberapa menit sampai suhu yang di Inginkan
tercapai)

Indikator suhu yang di setting

Indikator suhu yang sesuai dengan


yang di setting (Aktual)

Gambar 8

46 Prosedur Pengoperasian dan Pemellharaan Peralatan Medik


3. Display berwarna hijau menunjukan Set Temperature. Suhu bisa diatur dari 35°C sid 39°C dengan
tombol SET TEMP. Display berwarna merah di bagian bawah menunjukan ACTUAL temperature

SET TEMP
ACTUAL TEMP

4. Apabila Indikator suhu yang di inginkan sudah sesuai, maka aturlah keluaran oksigen dan keluaran
udara (compress air), ikuti tabel yang tertera pada gambar dibawah ini

"fn 21
'00 61
, t) t, .
39
14;') 0 47 45 ,
56 53 50 Air
65 61 57 54
74 68 64 61 57
Indikator
Flowmeter
76 71 67 64 61
udara

Contoh:

Apabila yang di inginkan 55%, maka takaran yang di-setting


Indikator
untuk Oksigen angka 3 LPM dan udara angka 4 LPM
Flowmeter

Oksigen

Prosedur Pengoperasian dan Pemel lharaan Peralatan Medik 47


5. Aturlah selang keluaran (pressure thermos) sesuai protap pelayanan antara posisi di angka 3 sid
10 tergantung berat badan pasien.

Pengatur
Selang

Gambar 9. Pressure thermos

6. Setelah prosedur pengaturan suhu humidifier, takaran udara dan oksigen sudah sesuai dan
level selang pada pressure thermos sudah diatur, maka pasanglah breathing circuit seperti pada
gambar 10

Gambar 10

7. Amati indikator alarm blla terJadi tanda lampu LED menyala, maka ada sesuatu yang perlu diperiksa
pada bagian yang tertentu sesuai tanda lampu LED menyala .

ALARM:
..,---~~ Suhu terlalu tinggi
Tombol mematikan ~ Suhu terlalu rendah
suara alarm Tube set tidak terpasang
Humidity tidak tercapai
Tidak ada tegangan listrik 220

8. Cuci tangan setelah melakukan tindakan


9. Amatilah terus menerus kondisi pasien selama di gunakan alat CPAP.

48 Prosedur Pengoperasian dan Pemellharaan Peralatan Medlk


C. Cara Pemeliharaan
1. Setelah pemakaian pastikan alat sudah dalam kondisi mati (OFF) dan lepaslah selang breathing
circuit, lakukan sterilisasi bila memungkinkan dengan alat low temperature.
2. Buanglah cairan destilasi pada kedua botol, dan gantilah cairan destilasi setiap pe nggantian
pasien.
3. Cucllah kedua buah botol dengan sikat dan sabun keringkan bila alat CPAP tidak digunakan .
4. Bersihkan seluruh bagian luar alat dengan dengan kain lembab dan hindari dari debu kotoran
yang berlebihan.
5. Periksa seluruh konektor dan jaringan listrik, ganti segera bila ada kebocoran
6. Catat beban kerja alat -7 jumlah pasien/bulan
7. Simpan alat ditempat yang mudah dilihat dan terjangkau.

Dekontaminasi CPAP Manual


Tubing CPAP Manual dibuat dengan perkiraan lama pa kai 1 tahun dan dapat dipakai ulang (Reusable) .
Tubing ini berbahan dasar silicon , berbentuk lurus, tidak berkelok, di dalamnya terdapat kabel ya ng dapat
menghasilkan panas. Berdasarkan klasifi kasi Spaulding (klasifikasi risiko infeksi dari alat atau lingkungan
terhadap pasien) , tubing CPAP Manual termasuk alat dengan klasiflkasi risiko sedang (semi Cnt/can
karena tubing kontak dengan membran mukosa yang utuh . Perawatan alat tersebut hanya membutuhkan
Oesinfeksi Tingkat Tinggi (OTT) dengan desinfektan kimia.

Cara dekontaminasi tubing CPAP Manual:

1. Tubing direndam dengan enzim untuk melarutkan protein , darah , cairan atau lendir selama 5 menit.
Cairan enzim yang digunakan adalah cairan yang mengandung enzim , alkohol, non ionik surfaktan,
solubilizer, fragrance dan colouring agent*
Cara pembuatan larutan enzim berkonsentrasi 0,5% sebanyak 1 liter adalah sebagai berikut :
• 5 ml cairan enzim dimasukkan ke dalam wadah perendaman yang sudah berisi air matang yang
sudah didinginkan sebanyak 995 rnl sehingga volume total menjadi 1 liter.
• Aduk sampai merata, dan larutan siap untuk digunakan.
• Larutan ini dapat dipakai selama 1 minggu .

2. Angkat tubing dan bilas dengan air (yang sudah matang dan didingiilkan) mengalir sampai tidak
terlihat lagi kotoran , darah maupun lendir, kemudian tiriskan dan keringkan dengan kain bersih.

3. Rendam tubing dengan cairan desinfektan selama 15 menit. Cairan desinfektan yang dipergunakan
adalah cairan desinfektan yang mengandung Cocospropylene-d/amine-guanidine diacetate, Phenoxy
Propanol dan Benzalkonium chloride* .
Cara pembuatan larutan desinfektan dengan kon sentrasi 4% sebanyak 1 liter adalah sebagai
berikut :
• 40 ml cairan desinfektan dimasukkan ke dalam wadah perendaman yang sudah berisi air matang
yang sudah didinginkan sebanyak 960 ml, sehingga total volume menjadi 1 liter.
• Aduk sampai merata dan larutan siap untuk digunakan.
• Larutan ini dapat dipakai selama 1 minggu.

4. Bilas dengan aqua bidestlair bersih yang sudah dimasak sampai mendidih lalu didinginkan.

Prosedur Pengoperasian dan Pemeilharaan Pera latan Medik 49


5. Tubingdikenngkan dengan cara digantung dalam leman tertutup yang bersih dan tidak berbau, dengan
pencahayaan lampu 40-60 watt, dan bagian bawah lemari diberi alas berupa kain untuk menyerap
tetesan air yang jatuh. Proses pengeringan membutuhkan waktu minimal 4-5 jam.

6. Pastikan tldak ada bintik air yang tersisa atau uap berembun setelah proses pengeringan.

7. Setelah kering alat dapat dipergunakan kembali.

Dalam proses pencucian alat harus dipisahkan area bersih dan area kotor

DIRTY CLEAN
AREA AREA

keterangan :
* Pada fasilitas pelayanan kesehatan terbatas dapat digunakan cairan enzim dan desinfektan lain dengan komposisl
ya ng sama.

50 Prosedur Pengoperasian dan Pemellharaan Peralalan Medlk


20. OXYGEN MIXER/BLANDER
A. Cara Pengoperasian
1. Persia pa n
a. Unit Oxygen Mixer dengan water trap
b. Selang Tekanan tinggi untuk Oksigen
c. Selang Tekanan tinggi untuk Udara Tekan
d. Oksigen Flowmeter dengan selang oksigen
e. Tiang infus
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Gantungkan Oxygen Mixer pada tiang infus dan pastikan

posisi yang tepat dan stabil.

c. Pasangkan Oksigen flowmeter pada Oxygen Mixer


d. Pasangkan selang tekanan tinggi Oksigen dari bagian

belakang Oxygen Mixer (outlet tertulis Oxy) ke sumber

Oksigen di dinding atau di tabung Oksigen

e. Pasangkan Selang Tekanan Tinggi Udara Tekan dari bagian

belakang Oxygen Mixer (outlet tertulis Air) ke sumber Udara

Tekan di dinding, di tabung atau Medical Air Compressor

f. Set manometer pada regulator di masing-masing selang pada

posisi 3 bar, dengan menarik knob dan memutarnya

g. Pastikan flowmeter dalam keadaan tertutup (bola indikator

berada di dasar flowmeter

h. Buka aliran Oksigen dan Udara Tekan, akan terdengar suara

alarm (nada tinggi) pada Oxygen Mixer untuk beberapa

saat,

i. Atur Fi0 2 sesuai instruksi dokter dengan memutar knob Fi0 2

pada Oxygen Mixer

j. Atur aliran flowmetersesual kehendak. Besarnya aliran akan

terlihat di flowmeter melalui indikator bola.

k. Setelah selesai, tutup flowmeter dengan memutar knob

hingga bola indikator berada di dasar (tidak ada aliran lagi),

lalu lepaskan semua sumber gas dan matikan kompresor

B. Pemeliharaan
1. Secara berkala buang sedikit angin di water trap untuk membuang uap air ata u kotoran yang
tertampung dengan menekan katup ke atas
2. Jangan sampai air masuk ke dalam unit
3. Jika manometer pada regulator di masing-masing selang telah menunjukkan 3 bar, jangan
mengubah setting-an lagi
4. Bersihkan alat dari debu dan kotoran

Prosedur P:>ngoper<lSI2Hl dall Pt'mf'l lllaradn Perfjlal~n Mel I" 51


21. INKUBATOR BAYI
A. Cara pengoperasian
l. Persia pa n
a. Inkubator sudah disterilkan
b. Pasang alas tempat tidur
c. lsi humidifier dengan aquades sesuai
batas max
d. Hubungkan selang supply 02 ke dalam
inkubator

B. Pelaksanaan
l. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
ti
Gambar 4.21a Inkubator Bayi
2. Hubungkan kabel ke sumber catu daya dengan 6 buah Jendela (kanan , kin ,
3. Bila pemanas dan kipas rusak alarm akan bunyi depan dan belakang)
4. Tekan tombol power untuk menyalakan inkubator

Gambar 4 .21b Humidifier ya ng harus diisi dengan air bersih dan dapat
dlkeluarkan untuk dibersihkan

5. Set temperatur room inkubator dengan cara :

~ Tekan tombol set room (OOWM kemudian tekan ENTER angka akan berkedip

~ Lalu tekan tombol1' atau ...v untuk mengatur temperatur yang diinginkan

~ Lalu akhiri dengan tombol ENTER, inkubator mulai bekerJa

~ Cek indikator kipas dan pemanas apabila menyala, kipas dan pemanas mulai bekerja

6. Tekan tombol Hdt untuk mengecek kelembaban, jika sudah selesai tekan kembali Hdt
7. Biarkan inkubator menyala selama 30-40 menit untuk menstabilkan temperatur dalam inkubator
8. Tempatkan bayi dalan inkubator dengan meletakkan bayi di tengah matras dengan kepala di
sebelah kiri dan kaki sebelah kanan.
9. Pasang temperature probe.
10. Untuk menghidupkan tekan tombol ON, untuk cek fungsi alarm tekan tombol hijau di samping
panel inkubator
11. Cuci tangan setelah melakukan tindakan

52
B. Cara pemeliharaan
l. Periksa kondi si power kabel, ganti segera apablla terlihat terkelupa s
2. Pastika n sebelum inkubator dibersihkan dalam keadaan tidak menya la dan sudah dingin
3. Bersihkan inkubator dari debu dan kotoran dengan menggunakan lap basah yang telah direndam
klorin
4. Bersihkan inkubator setiap kali pasien keluar dengan mencucinya dengan cairan desinfektan,
kemudian bersihkan dengan menggunakan presept keringkan. Periksa suhu ruangan inkubator
dengan menggunakan alat kalibrator suhu .
5. Cek alarm setting
6. Cek air pada humidifier, apabila suda h kosong sege ra diisi kembali dan bersi hkan
7. Cek sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik
8. Cek panel displayapakah masih berfungsi dengan baik
9. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik
10. Buka hood dengan ca ra mengangkat ke atas sampai engsel mengunci
11. Angkat matras dan plat, bersihkan semua bagian dalam hood dan body
12. Ganti filter udara jika sudah kotor

Gambar 4.21 c Proses membersihkan inkubator sampai ke bagian dalam inkubator

Bersihkan bagian-bagian infant incubator dengan menggunakan kain lap halus atau chamois yang
dicelupkan ke larutan air dan sabun atau disinfektan. Pastikan saat mengelap bahwa semua bagian dapat
diberslhkan dengan baik, terutama dibagian kompartemen bayi .

1 Unit kondisi dinyalakan, tetapi mesin mati total. Periksa pemasangan kabel power pada stop kontak, apakah
Indikator powertidak menyala sudah kuat
Periksa fuse yang ada di bagian samping control panel, bila
putus ganti dengan yang baru 2A
2 Bila fuse putus berkali-kali Kemungkinan ada kerusakan pada rangkaian elektronik,
3 Unit dinyalakan, heatertidak bekerja sehingga • Kemungkinan 1 : Kabel konektor heater putus

I suhu yang diinginkan tidak tercapai


• Kemungkinan 2 : Kerusakan pada rangkaian elektronik
• Kemungkinan 3 : Heater rusak
4 Alarm Fan Failure aktif Buka hood inkubator dan deck matras untuk dapat mengakses
fan/blower. Periksa kemungkinan berikut:
• Jika putaran fan terganggu, singkirkan pengllambat fan.
• Pastikan bahwa konektor kabel fan terpasang dengan baik.
• Jika fan rusak, ganti fan dengan yang baru.

ProsedUf Pengoperasla dall Pemehllafaan Peralatan Medlk 53


22. INKUBATOR BAYI SEDERHANA

Inltl,k~tf')r temperatur
7. Lampu alarm temperatur tinggi

Gambar 4.22 . Inkubator bayi sederhana

A. Pengoperasian
1. Persia pa n
a. Pastikan ruang inkubator bayi sudah stefl I
b. Masukan air aqua bides ke dalam tempat botol
c. Masukan kabel power listrik ke stop kontak
d. Hidupkan inkubator bayi dengan menekan sakelar power
e. Berikan pemanasan antara 5 - 10 menit
f. Atur sakelar pengatur temperatur (suhu)
g. Amati lampu Indikator temperatur bekerja, dan indikator alarm berfungsi
h. Amati termometer ruangan apakah sesuai atau belum,
I. Bila temperatur ruangan sudah sesuai yang ditentukan dan semua berfungsi dengan baik,
maka Inkubator bayi siap dimasukan bayi baru lahir
2. Pelaksanaan
a. Masukan bayi baru lahir pada ruangan inkubator
b. Atur temperatur suhu ruangan sesuai protap pelayanan (tergantung berat bayi)
c. Amati terus menerus kondisi temperatur ruangan, bila alarm berbunyi itu tandanya memberikan
isyarat suhu di dalam ruangan tidak sesuai atau ada sesuatu yang tidak diinginkan.

B. Cara Pemeliharaan
1. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas
2. Periksa air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisl kembali
3. Periksa sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik
4. Periksa fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik
5. Bersihkan unit dengan menggunakan kain lembut

54 P r el I GHdi;HI p~rala al iVedlh


23. INKUBATOR BAYI
A. Cara Pengoperasian
l. Persiapan
a. Hubungkan sensor temperatur udara pada

konektornya

b. Posisikan matras dengan baik


c. Pasang semua aksesoris
d. Siapkan peralatan oksigen
e. Cek kondisi kanopi inkubator
f. lsi tanki air secukupnya .
2. Pelaksanaan
a. Pasang kabel catu daya ke supply listrik
b. Hidupkan alat dengan menekan tombol ke posisi

ON dan lampu hijau menyala

c. Set temperatur yang diinginkan


d. Lakukan pemanasan awal selama 30 menit

sebelum bayi dimasukan ke dalam inkubator

e. Masukan bayi ke dalam inkubator dan jaga posisi

matras agar tidak berubah/bergeser

f. Bila terjadi perbedaan temperatur sebesar ±1,50C


antara nilai setdari temperatur udara dan nilai Gambar 4 .23 Inkubator BaYI
pengukuran maka alarm akan menyala dan lampu
merah akan berkedip.
g. Tekan tombollonceng untuk mematikan sementara alarm maka lampu indikator kuning akan
menyala.
h. Bila temperatur udara diatas 38°C maka lampu merah akan menyala, begitu pula bila
temperatur udara dibawah alarm limit.
i. Tekan tombol reset, hingga alarm berhenti menyala

3. Pengemasan/penyimpanan:
a. lVlatikan inkubator dengan menekan tombol ke posisi OFF
b. Bersihkan alat secara menyeluruh
c. Lepaskan semua aksesoris
d. Catat beban kerja alat.

B. Cara Pemeliharaan
l. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas
2. Cek tegangan grounding
3. Cek suhu ruangan inkubator dengan menggunakan alat kalibrator suhu
4. Cek alarm setting
5. Cek air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisi kembali
6. Cek suhu apakah masih bekerja dengan baik
7. Cek panel displayapakah masih berfungsi dengan baik
8. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik
9. Bersihkan unit dengan menggunakan kain lembut

Prosedllr PengorJ~ra Ian dan PerriI' l"lardal Prill I M fI~ 55


24. INKUBATOR TRANSPOR

Hood
Infusion stand
Port door

Humidify display

Mattress

Alarm indication
Control panel

Folding trolley

Power box

Gambar 4.24a. Inkubator transpor perlu dilengkapi dengan oksigel1 dan udara tekan
---

Gambar 4.24b. Inkubator transpor dengan dilengkapi tabung oksigen portab I

A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan
a. Inkubator sudah distenlkan
b. Siapkan unit inkubator pada posisi dan tempat yang horizontal
c. Pasang alat tempat tidur
d. Cek level baterai
e. Hubungkan kabel power ke output baterai naikkan sakelar ON/OFF pada baterai (charge baterai
± 6 jam) ketahanan baterai 3 jam, alarm akan berbunyi jika baterai telah habis

56 Plosedur Pef1go era;lan Jan Pelnr~1 hara3 P"'ral ta M


f. Bila pemanas dan kipas rusak alarm akan bunyi
g. Tekan tombol power inkubator akan menyala
h. Set temperatur room inkubator dengan cara:
1). Tekan tombol set room (DOWN) kemudian tekan ENTER, angka akan berkedip
2). Lalu tekan tomboll' atau ~ untuk set temperatur yang diinginkan
3). Lalu akhiri dengan tombol ENTER, inkubator mulai bekerja
4). Cek indikator kipas dan pemanas apabila menyala, kipas dan pemanas mulai bekerja
5). Tekan tombol Hdtuntuk mengecek kelembaban, jika sudah selesai tekan kembali tombol
Hdt
6). Biarkan inkubator menyala selama 30-40 menit untuk menstabilkan temperatur dalam
inkubator
7). Tempatkan bayi dalam inkubator dengan meletakkan bayi di tengah matras dengan
kepala disebelah kiri dan kaki sebelah kanan
8). Pasang skin probe
9). Untuk kalibrasi tekan tombol ON warna hijau disamping panel inkubator
10). Siapkan peralatan Inkubator oksigen
l1). Tarik tuas gaspringuntuk tinggi rendah bodyinkubator
12). Cuci tangan setelah melakukan tindakan
13) Tekan tombol OFFuntuk mematikan unit inkubator dan rapikan aksesori untuk inkubator
transpor.

B. Cara Pemeliharaan
1. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas
2. Pastikan sebelum inkubator dibersihkan dalam keadaan tidak menyala dan sudah dingin
3. Bersihkan inkubator dari debu dan kotoran dengan menggunakan lap basah yang telah direndam
klorin
4. Bersihkan inkubator setiap kali pasien keluar dengan mencucinya dengan cairan des.nfektan,
kemudian bersihkan dengan menggunakan presept keringkan . Periksa suhu ruangan inkubator
dengan menggunakan alat kalibrator suhu.
5. Cek alarm setting
6. Cek air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisi kembali dan bersihkan
7. Cek sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik
8. Cek panel display apakah masih berfungsi dengan baik
9. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik
10. Buka hood dengan cara mengangkat ke atas sampai engsel mengunci

1l. Angkat matras dan plat, bersihkan semua bagian dalam hood dan body

12. Ganti filter udara jika sudah kotor

pr j r r 1 er I ar Jar rem .. I draa P 'ola a' M"N 57


1 Unit dinyalakan, mesin mati total. > Periksa pemasangan kabel power antara inkubator dan
power box (unit baterai) Periksa keluaran power box, apakah
saklar DC/OUT sudah pada posisi ON
> Periksa apakah baterai dalam keadaan penuh dengan melihat
led indikatornya
> Periksa fuse yang ada di dekat socket kabel, bila putus ganti
dengan yang baru (8 A)
2 Bila fuse putus berkali-kali > Kemungkinan ada kerusakan pada rangkaian elektronik,
hubungi teknisi
3 Unit dinyalakan, displaysuhu udara tidak > Kemungkinan ada kerusakan pada rangkaian elektronik,
menyala hubungi teknisi
4 Unit dinyalakan, heater bekerja tetapi suhu yang > Terjadi kebocoran pada hood inkubator. Periksa apakah
diinginkan tidak tercapai pintu-pintu inkubator sudah tertutup rapat.
> Inkubator perlu dikalibrasi ulang. Hubungi teknisi
5 Unit dinyalakan, heater tidak bekerja > Kemungkinan 1 : Kabel konektor heater putus

(led indikator heater mati) sehingga suhu yang


> Kemungkinan 2 : Kerusakan pada rangka ian elektronik
diinginkan tidak tercapai > Kemungkinan 3: Heaterrusak hubungi teknisi
6 Alarm OverTempiHigh Temp aktif Suhu udara dalam inkubator melebihi 38°C.

Matikan inkubator dan buka pintu-pintu inkubator untuk

menurunkan suhu. Atur kembali suhu yang diinginkan.

7 Alarm Fan Failure aktif Kabel konektor fan putus atau fan rusak. Hubungi teknisi
8 Alarm Low Battery aktif Baterai power box kosong/lemah. Charge baterai terlebih dahulu
sebelum pemakaian
• Jika setelah di charge baterai masih tetap kosong (led merah
menyala), kemungkinan baterai rusak.

25. INFANT WARMER


A. Cara Pengoperasian
1. Hubungka n kabel power pada In sta las i li stri k di bagian

belakang unit.

2. Pasangkan skin sensor pada soket yang tersedia di bagian

depan un it. Ini be rarti unit akan melakukan control servo yaitu

suhu pas ien aka n dikontrol oleh unit.

3. Tempelkan skin sensor pada perm ukaan ku lit perut bayi (3

jari di atas pusar).

4. Pos isikan main power ke posisi ON ya ng terl etak di bagian

belaka ng unit sehingga led di bagian panel control unit akan

menya la.

5. Tekan tombol ON bagian depan maka unit akan menyala

(unit aka n melaku ka n startin g sela ma ± 3 detik diik uti bunyi

alarm ).

6. Atur suhu setting-an (yan g dikehendaki) sesuai denga n


kebu tuhan dengan menekan tombol Up dan Down (suhu Gambar 4.25 Infant Warmer
setting-a n aka n ditam pilkan pada display setting-an).
7. Posislkan sak lar warn a putlh untuk melaku kan penimbangan berat bada n.

58
8. Tunggu sampai displaytimbangan terkalibrasi (0000).
9. Taruh bayi maka secara otomatis display timbangan akan menunjukkan berat bayi dalam satuan
gram.
10. Posisikan skin sensor pada bagian tubuh bayi (abdomen).
11. Display suhu tubuh bayi akan tampil dalam satuan °C pada display.
12. Tombol APGAR TIMER
13. Tombol INCREASE untuk mengatur waktu untuk 9:59 menit atau tombol DECREASE untuk
mengatur waktu 5 menit.
14. Tekan saklar ke posisi ON pada sebelah kiri unit sehingga lampu halogen akan menyala
15. Bila skin sensor dilepas maka unit akan bekerja secara control manual yaitu pemanasan dikontrol
sepenuhnya oleh unit pada 0-100% pemanasan (untuk menambah dan mengurangi persentase
pemanasan tekan tombol UPd an Down) .

B. Cara Pemeliharaan
1. Periksa kondisi catu daya, ganti segera apabila terlihat terkelupas
2. Cek tegangan dan grounding
3. Cek suhu ruarigan Infant warmerdengan menggunakan alat ukur suhu
4. Cek alarm setting
5. Cek sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik
6. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik
7. Bersihkan unit dengan menggunakan kain lembut

No I PERMASALAHAN I SOLUSI PERBAIKAN


1 Heatertidak menyala ) Periksa kabel powerpada stop kontak
) Periksa fuse yang ada di bagian kontrol panel, bila putus ganti
dengan yang sesuai
2 Bila fuse tidak putus sinar lampu masih ) Periksa sakelar powerdengan ohmmeter, tanpa ada
tidak menyala sumber listrik
) Periksa heater dan kencangkan heater connector dari
rumahnya, khawatir kendur.
3 Bila heatertetap tidak panas. ) Lepaskan heater dan periksa heater dengan ohmmeter,
apakah putus atau tidak,
4 Bila heater rusak ) Ganti heaterdengan heater yang sesuai dengan aslinya.

26. AlAT TERAPI SINAR/FOTOTERAPI •..


A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan
a. Buka pakaian bayi
b. Tutup mata bayi
c. Jika laki-Iaki, tutuplah bagian alat vital
2. Pelaksanaan
a. Hubungkan kabel ke sumber listrik
b. Posisikan lampu dengan tepat
c. Nyalakan tombol ON, display remote

akan menyala
. "

Fototerapi (Lampu dapat


digerakkan ke kanan -kiri, atas-bawa hJ

Prosedur Pengoperasian d;:ln Pemel lharaan Peralalan Medlk 59


d. Plilh tombol UPuntuk manual terapi sinar akan

menyala, untuk mengakhiri tekan ENTER

e. Untuk setting timer pilih tombol DOWN,

masukan waktu yang diinginkan dengan

menekan tombol DOWN dan UPakhiri dengan

tombol ENTER terapi sinar akan menyala

f. Putar knopstaryang terletak di belakang body

tengah untuk mengatur naik lampu terapi

g. Selama pemakaian lampu terapi , cek suhu bayi

secara teratur, jika menggunakan inkubator

dan set inkubator pada control mode

h. Catat pemakaian terapi sinar tanggal, jam mulai digunakan dan sarnpai kapan.

B. Cara Pemeliharaan
l. Pastikan sebelum terapi sinar dibersihkan , lampu terapi dalarn kondisi mati dan kabel power
sudah tidak terhubung dengan listrik
2. Lepaskan dahulu 5 lampu terapi simpan di tempat yang terJaga
3. Lindungi controller timer dan power panel jangan terkena air
4. Bersihkan alat dari debu dan kotoran rnenggunakan lap basah yang telah direndam
klorin 0.05 %
5. Periksa sumber terapi sinar apakah masih berfungsi

1 Sinar lampu tidak menyala » Periksa kabel power pada stop kontak
» Periksa fuse yang ada di bagian kontrol panel, bila putus ganti
dengan yang sesuai
2 Bila fuse tidak putus slnar lampu masih » Periksa sakelar powerdengan ohmmeter, tanpa ada

tidak menyala
sumber listrik
» Periksa sumber lampu dan kencangkan pitting lampu
pada rumahnya, khawatir kendur.
3 Bila sinar pu tetap tidak menyala. » sinar lampu dan lampu dengan ohmmeter,
apakah putus atau tidak,
putus » Ganti lampu dengan lampu yang sesuai dengan aslinya.

27. ELEKTROKARDIOGRAF

Gambar 4.27 Eleklrokardiograf

60 Pro eOIJ! Pengop fa I II Jail Pemfllillclraar F '


A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan
a. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan/tindakan.
b. Lepaskan penutup debu
c. Siapkan patient cable, strap electrode, chest electrode, kertas pereka m dan jelly/pasta
d. Pasang patient cable, kertas perekam pada alat [KG
e. Hubungkan alat ke terminal pembumian
2. Pemanasan
a. Hubungkan alat dengan catu daya
b. Cek baterai untuk alat yang menggunakan catu daya DC
c. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
d. Lakukan pemanasan secukupnya
e. Atur selector pada posisi STD, lakukan kalibrasi dengan menekan tombol kalibrasi berulang­
ulang dan atur sakelar RUN paper speed pada posisi RUN, kemudian amati bentuk pulsa
pada kertas rekam (bentuk pulsa segi empat II/square wave)
3. Pelaksanaan
a. Perhatikan protap pelayanan
b. Oleskan jelly pada pasien secukupnya
c. Pasang strap electrode, chest electrode pada patient cable
d. Pasang strap electrode, chest electrode pada pasien
e. Pilih program (auto atau manuan
f. Lakukan pemeriksaan

4. Penyimpanan
1. Atur kembali selector ke posisi STD
2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
3. Pasang strap electrode, chest electrode
4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari pasien
6. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari patient cable

B. Cara Pemeliharaan
1. Bersihkan patient cable, strap electrode, chest electrode dengan tisu
2. Simpan patient cable, strap electrode dan chest electrode pada tempatnya
3. Pasang penutup debu
4. Kembalikan alat dan aksesori ke tempat semula
5. Catat beban kerja alat -7 jumlah pasien/bulan

ProsetJur Pengoperaslan dan Pemel lharaan Pera latan Medlk 61


28. NEBUL YZER
A. Cara Pengoperasian
l. Persia pa n

Obat-obatan (berotec, bisolvon, ventolin , pulmicort, san lain-lain), Spuit 3 cc

2. Pelaksanaan :
a. Sebelum alat digunakan pastikan alat dalam keadaan

bersih dan steril.

b. Periksa kunci wadah , tutup obat, fan cover dan lainnya

telah terpasang dengan benar. Periksa tombol start dan

timer dalam keadaan OFF kemudian pasangkan konektor

pada alat.

c. Pasang kabel pada kontak listrik.


d. Nyalakan alat dengan menekan tombol ONIOFFdan lampu

indikator akan menyala berwarna hijau dan mengaktifkan

kipas.

e. Putar tombol timer untuk memulai nebulisasi, waktu


maksimum diatur hanya 30 menit, Jika menginginkan Gambar 4. 28 Alat Neblllyzer
nebulisasi secara berkesinambungan maka putar knop

timer kesebelah kiri.

f. Untuk kecepatan pengeluaran udara dari nebulyzerdapat ditambah dengan memutar tombol
adjustingsearah jarum jam.
g. Volume nebulyzerobat dapat diperbesar dengan memutar knop adjust.
h. Rapikan alat dan kembalikan ke tempatnya
I. Cuci tangan sesudah melakukan tindakan.
J. Catat tindakan, hasil respo n pasien dalam catatan perawatan.
3. Penyimpanan:
a. Berslhkan alat dari debu dan kotoran
b. Buang sisa cairan dari Nebulyzer
c. Bersihkan masker dengan menggunakan lap yang sudah direndam klorin 0,05 %
d. Keringkan alat

B. Cara Pemeliharaan
l. Cabut penutup filter udara.
a. Bersihkan lubang dan filter udara 60 hari atau bila sudah terlihat kotor,
b. Pasang kembali filter udara dan penutup filter dengan benar
2. Bersihkan sisa obat yang terslsa dl nebulyzer kit,
3. Cuci nebulyzer kit dan komponen lainnya dalam air hangat kemudian bilas.
4. Keringkan pada ruangan yang bersih.
5. Lap dengan kain bersih dan lembut
6. Sesudah semua bersih, simpan di tempat yang kering.

62 Prosedur Pengoperaslon uan Pemellhararil1 P lalM31 Mall


29 . PULSE OXYMETER

J
#

Gambar 4 .29 Pulse Oxymeter

A. Cara pengoperasian
1. Persia pan:
a. Alat Pulse Oxymeter Rad-5 beserta casing
b. Baterai tipe AA 4 buah
c. Patient Cable (kabel pasien)
d. Sensor bayi (disposable)
e. Sensor anak (reusable)
2. Pelaksanaan:
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
b. Pastlkan baterai telah terpasang dan yakinkan pemasangan baterai benar
c. Pasangkan casing pada unit
d. Nyalakan unit dengan menekan tombol ON/OFF, keluar tulisan NO SEN.
e. Atur alarm limit untuk semua parameter dengan menekan tombol Mode Enter sekali, akan
keluar tulisan AI Vol untuk pengaturan volume alarm, tekan tombol panah atas/bawa h sesuai
dengan volume yang diinginkan

Prosedur Pengoperaslan dan Pemellharaan Peralatan Medlk 63


f. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan Lo untuk pengaturan batas bawah Sp02' gunakan
tombol panah atas/bawah untuk pengaturan setting.
g. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan High untuk pengaturan batas tinggi Sp02
h. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan Lo untuk pengaturan batas bawah denyut nadi (Pulse
Rate), gunakan tombol panah atas/bawah untuk pengaturan setting
I. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan High untuk pengaturan batas atas denyut nadi (Pulse
Rate)
J. Pasang Patient Cable ke unit
k. Pasang sensor bayi (disposable) ke pasien (pastikan sumber cahaya dan detektor dalam
posisi tegak lurus/sejajar dan lampu menyala)
I. Hubungkan sensor ke patient cable (hati-hati pada saat menghubungkan, pastikan sensor
terkunci dan tidak mudah lepas)
m. Hasil pengukuran akan terbaca di layar unit
n. Untuk melepas sensor disposable, tekan klip penJepit (warna putih) dan tarik sensor dari
patient cable-nya
o. Untuk melepas sensor reusable, buka plastik penutup dan tarik ujung sensor dan ujung
patient cable-nya bersamaan. Jangan menarik di bagian kabelnya
p. Cek kondisi bayi dan kulitnya secara rutin dan pindahkan posisi sensor blla diperlukan

B. Cara Pemeliharaan
l. Pastikan baterai dalam kondisi bagus dan tidak ada kebocoran
2. Semua kabel pastikan tidak ada yang terlipat dan atau tidak ada yang menyentuh lantai
3. Lepas baterai apabila tidak digunakan dalam waktu yang lama
4. Bersihkan alat dari debu dan kotoran yang berlebihan dengan kain lembab
5. Simpan alat di tempat yang mudah dilihat dan terjangkau

30. SYRINGE PUMP


A. Cara Pengoperasian
l. Persiapan:
a. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan Itindakan.
b. Lepaskan penutup debu
c. Siapkan aksesori (spuit)
2. Pemanasan:
a. Hubungkan alat dengan catu daya
b. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol

ON/OFF ke posisi ON

c. Pesawat akan melakukan self test sampai display

menunjukkan OOO.Oml/h

d. Lakukan pemanasan secukupnya


3. Pelaksanaan:
a. Cara singkat

~ Perhatlkan Protap Pelayanan

~ Masukkan data rate yang dikehendaki

~ Tekan start /stop untuk menjalankan pompa

~ Untuk mengganti data ada 2 cara

Gambar 4 .30 Alat syringe pump

64 Prosedur Pengoperaslan dan Perneilharaan PeriJ at n Med lk


b. Tekan start/stop untuk menghentikan pompa. Hapus data dengan menekan tombol C. Ganti
data baru, lalu mulai lagi dengan menekan tombol start/stop.
c. Tekan tombol C bila perlu isikan data baru, tekan tombol di bawah RATE
1). Cara perhitungan kecepatan infus otomatis
> Tekan tombol dibawah VOL -7 tampak tanda dibawah VOL
> Bila perlu tekan C dua kali untuk menghapus data lama
> Masukkan banyaknya cairan yang diperlukan oleh pasien dalam ml
> Tekan VOL lagi -7 tanda ... hilang.
> TIME -7 tampak tanda ... di bawah TIME. Hapus data lama bila perlu.
> Masukkan total waktu yang dikehendaki.
> Tekan TIME -7 tanda ... tampak di bawah RATE.
> Tekan RA TE -7 tanda ... hilang, angka RA TE pindah ke display besar.
2). Tekan Start /stop untuk memulai.

B. Cara pemeliharaan
1. Bersihkan alat dari debu dan kotoran
2. Setelah selesai dipakai kabel-kabel di cek dan bila ada yang longgar atau rusak beritahukan
kepada penanggung jawab alat.
3. Posisi kabel power harus selalu dalam keadaan di charge di sentrallistrik

F = CD Fungsi khusus sedang aktif


.......

f-./\ 06~ ~~m50m,~


\.~.\:
C: = (2) Pengoperasian menggunakan listrik
-lml/h = @ Fungsi pembatasan volume sedang aktif
0+~= @ Waktu untuk service sudah tiba
{::"(
..... = @ Pump sedang berjalan simbol tampak berputar
• ,-~C- ,-~C-
~-'[J • ~-'_J
lF~
~ml/h

PfOsedu r Pengoper.Jslan clan P"meliharaan Peralatan Medlk 65


SYRING PUMP
Cara pemakaian
1. Sambungkan kabellistrik
2. Tekan tombol E6] -7 selftestotomatis -7 keluar -XX.X F pada layar
(-XX.X berupa angka kode syringe yang diset sebelumnya)
3. Tarik klem Syringe dan pasang Syringe-nya
4. Tutup klem dan tekan [[] -7 Di layar tampil ~j00 . 0
5. Masukkan data rate yang dlkehendaki
6. Tekan ~ untuk memulai/menjalankan pump.

Penggantian rate pada saat pump berhenti (Tekan ~ untuk menghentikan)

1. Tekan [£J untuk menghapus -7 Tampil [j[j~j . [j


2. Masukkan data rate yang dikehendaki
6. Tekan ~ untuk memulai/menjalankan pump.
Penggantian delivery rate pada saat pump berjalan
1. Tekan @] untuk menghapus -7 Angka tampil berkedip
2. Masukkan data rate yang dikehendaki -7 Angka berkedip
6. Tekan [[] untuk memulai/menjalankan pump.

Alarm-alarm _ dan penyebabnya


Alarm berbunyi dan simbol alarm di bawah ini "berkedip" apablla ada masalah
CJ ® Baterai kosong, alarm ini dimulai 30 men it sebelum baterai kosong.
Ada 3 level kapasitas batereI!!!!I: penuh,iiiiI : sedang, i:::l :
rendah

EXJ (J) Alarm tekanan karena ada jalur yang buntu, pengurangan tekanan bolus
~. SemI = ® Pre-alarm 3 men it sebelum syringe kosong (kotak hitam berkedip), menandai akhir dari infus
o = ® Alarm pengingat Jika input yang ditunggu tidak diisikan dan juga sebagai pre-alarm
EXJ+8= Alarm tekanan, penggurangan tekanan bolus terganggu, tekanan bolus harus dikurangi manual

~ ® Pemegang syringe pada syringe drive tidak terpasang dengan bagus


-lml/h ® Alarm volume, jumlah pemberian infus yang diinginkan telah terpasang
PERHATIAN penyebab alarm, selesaikan masalahnya lalu tekan tombol ~
Tombol ~ untuk menghentlkan bunyi alarm, setelah 2 men it alarm akan berbunYI lagi

66 Prosedur Pengoperaslan dan Pemel lharaan Peralalan Med lk


TOMBOL FASILITAS SYRINGE PUMP
Pemberian bolus (saat pump berjalan)
':!117=' Cara 1: tekan ~ tampil angka berkedip Tekan c
isikan angka volume yang dikendaki, kemudian
tekan II untuk konfirmasi.
Cara 2: tekan ~ tampil angka berkedip.
Tekan dan tahan I , bolus diberikan selama 50 mlOPS-
----
Tombol ditahan. Layar menunjukkan
jumlah bolus, setiap 1 ml akan berbunyi 'tit'.

Untuk mengubah kecepatan bolus (saat pump berhenti)

Tekan I I lalu tekan ' 1 ,angka kecepatan bolus berkedip

Tekan c untuk menghapusnya dan masukkan angka baru , lalu II


Untuk setting jumlah volume obat yang akan diberikan. Pump harus berhenti.
Tekan I I lalu tekan . . Masukkan volume yang diinginkan, dan tekan I I lagi.
Sisa volume dapat dilihat dengan menekan II lalu 2 .
~ Untuk mengatur sensivitas alarm tekanan bila ada yang buntu (occlusion pressure)
~) Pump harus berhenti.
Tekan I I lalu tekan ~ -7 Tampil PI (sangat sensitif), P2 (sedang), atau P3 (kurang sensitif)
Tekan P yang dikehendaki dengan menekan 1,2, atau 3
Bila dilakukan saat pump beqalan, hanya dapat dilihat, tidak dapat dirubah setnya
~ Untuk settingwaktu pemberian obat. Pump haru s berhenti.
L£I Tekan II, tekan -=:-.
Masukkan waktu yang diinginkan, dan tekan " Iagi.
Sisa waktu dapat dilihat dengan menekan II lalu ~.
Jika kecepatan infus tidak diset, sedangkan waktu dan volume keduanya diset, kecepatan infus
akan otomatis dihitung dan ditampilkan berkedip di layar. Pemberian infus dapat langsung dimulai
dengan menekan
Untuk melihat volume total cairan yang telah diberikan ke pasien.
_ 5_ , Tekan II lalu tekan 5 .

Bila dilakukan saat pump berhenti, angkanya dapat di-reset dengan tombol c .
Untuk melihat kapasltas baterai (e ). Tekan II lalu tekan -r.
Ada 3 level kapasitas baterai: . . penuh, Iiii sedang,W rendah
Tampll: "OOOb" bila mempergunakan baterai alkaline standar.
"xxxA" bila baterainya dapat di-charge, "xxx" adalah angka kapasitas dalam mAH.
- Untuk mengubah kode Syringe yang dipergunakan.
Tarik keluar klem putih pemegang syringe (syringe holder). (Pump dalam keadaan berhenti)
Tekan 7 -7 Muncul suatu kode berkedip. Tekan c , masukkan kode syringe dari tabel di bawah
Perfusor compact S. Tekan II.
Bila dilakukan saat pump berjalan, hanya dapat dillhatldicek, tidak dapat dirubah.
Fungsi Stand by, pump dalam keadaan berhenti.

Tekan II lalu tekan '? -7 Display 0 dan F. Untuk mengaktifkan tekan lagi II.

._ -- - ­
~ Data Lock. Untuk mengunci tombol-tombol yang ada.
~I Jika 'Data Lock' aktif, tidak ada angka yang dapat dirubah. Yang aktif hanya tombol
Cara mengunci, tekan dan tahan II dan ~ secara bersamaan. Untuk membukanya dapat
dilakukan dengan cara yang sama , tekan dan tahan I I dan " secara bersamaan.

Prosedur Pengoperasian dan Peme li haraan Peralatan Medlk 67


31 . INFUSE PUMP
A. Cara Pengoperasian
1. Persia pan :
a. Memasang pump ke standar infus.
b. Letakkan infuse pump ke pole clamp dengan posisi yang

tepat, kencangkan sekrup yang terletak di tengah dasar

pole clamp.
(Cek stabilitas dari standard infus yang digunakan)
c. Hubungkan kabel ke mesin dan sumber listrik , indikator

baterai akan menyala, menandakan bahwa baterai dalam

keadaan di "charge" .

d. Buka pintu lalu tekan tombol " ON", semua parameter

akan menyala dan pompa " MIDPRESS" akan bergerak

sesaat .

Gambar 4 .31
e. Lakukan priming pada infuse set yang akan digunakan . I t

Pastikan tidak ada gelembung udara .

f. Geser klem sesuai arah panah, lalu pasang infuse set dari atas hingga bawah dengan posisi
lurus, lalu tutup pintu
g. Atur kecepatan aliran, dengan menekan tombol "RATE/LIMIT', display terbaca D.RATE
mllh (nilai maksimum adalah 1200 mUJam). Set nilai 0 RA TE dengan menekan tombol up
down.
h. Atur batasan cairan/Delivery Limit (maksimum 9999 ml), dengan menekan tombol " RATE/
LIMIT' , display terbaca D. LIMIT ml.
i. Buka roler klem dari infuse Set, hubungkan infuse Set dengan IV Kateter, lalu tekan tombol
"START' .
j. Bila jumlah cairan yang diinginkan sudah tercapai, maka lampu "COMPLETION" akan
menyala.
Pada situasi ini, mesin masih berjalan dengan kecepatan yang minimal (lml/jam) , untuk
menjaga agar IV kateter tetap dalam kondisi siap/stand by.
k. Untuk mengakhiri tekan tombol "OFF'.

B. CARA MENGGANlI LEVEl "OKLUSI"


Tekan bersamaan tombol "RATE/LIMIT' dan satuan turun persepuluhan hingga displayterbaca " PRESS",
tahan tombol " RATE/LIMIT' tekan tombol turun persepuluhan hingga level oklusi yang diinginkan
(UM/H) .

C. CARA MENGGUNAKAN "BODY WEIGHT MODE"


1. Tekan tombol " ON" pada sebelah kanan tuli san BODY WEIGHT MODE" .
2. Tekan tombol "SELECT', Ii hat angka yang berkedip, bila yang berkedip DOSE RATE, masukkan
dosis obat sesuai instruksi dokter dalam satuan ~g/kg/min .
3. Tekan tombol "SELECT', lihat angka yang berkedip, bila yang berkedip B WEIGHT, masukkan
berat badan pasien dalam satuan kg.
4. Tekan tombol "SELECT', Ilhat angka yang berkedip, bila yang berkedip DRUG MASS, masukkan
masa obat yang akan digunakan dalam satuan mg.
5. Tekan tombol "SELECT', lihat angka yang berkedip, bila yang berkedip SOL. VOL., masukkan
jumlah cairan dalam satuan mi.
6. Mesin secara otomati s akan menghitung jumlah tetesan obat dalam satuan ml/jam.

68
,
32. INFANT MONITOR

.
95
,
- - - v

~ _12 ,oj J
~

J .i
I I •

Gambar 4.32 Infant Monitor


A. Cara Pengoperasian
l. Persiapan
a. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan
b. Lepaskan penutup debu
c. Siapkan jelly
d. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
e. Pasang kertas pencatat (Recording Paper), dan kabel pasien
2. Pemanasan
a. Hubungkan alat dengan catu daya
b. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
c. Cek tegangan masuk, perhatikan lampu indikator
d. Cek standar ImV (satu milivolt test) dan perhatiakan gambar tampilan pada monitor bentuk
pulsa segi empat/square wave
e. Cek picture speed untuk pulsa-pulsa EKG & respirasi (25 mm/detik & 50 mm/detik)
f. Cek filter EKG & respirasi
g. Cek Non Invasive Blood Pressure (NIBP) dari posisi Nol sid tekana n maksimum
± 300 mmHg
h. Cek detak nadi per menit (BPM)
I. Cek temperatur (pasang temperature sensor pada alat dan biarkan sensor mengukur
temperatur ruangan), perhatikan hasilnya & cek sistem alarm
j. Cek gas 02 saturasi, indikator-indikator, kontras gambar, brightness & colour
3. Pelaksanaan
a. Perhatikan protap pelayanan
b. Hubungkan kabel pasien pada pasien & sensor temperatur
c. Atur rentang nilai respirasi
d. Lakukan pelayanan diagnosa
e. Lakukan perekaman bila diperlukan
f. Pengemasan/penyimpanan
g. Kernbalikan posisi regulator ke posisi minimum
h. Lepaskan kabel pasien dan sensor temperatur dari pasien
i. Atur sistem mekanik ke posisi aman
J. Matikan alat dengan menekan Imemutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
k. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
I. Lepaskan kabel pasien dari alat dan simpan pada tempatnya
m. Bersihkan alat dan aksesori
n. Pasang penutup debu

Prosedur Pengoperaslan dan Pemellharaall Peralalan Medlk 69


33 . INFANT VENTILATOR
A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan
a. Pastlkan kabel listrlk sudah dipasang.
b. Sambu ng selang gas oksigen dan udara tekan dari ventilator

ke sumber gas yang tersedia (bisa dari sentral gas atau

sillnder)

c. Siapkan set darl breathing circuitsesuai dengan pasien ya ng

akan dipasangkan.

d. Pastlkan kalau humidifier sudah terisi oleh aquades

secukupnya dan hidupkan melalui tombol ON/O FF

e. Pastikan proximal flow sensor sudah terpasang sesuai

pasien (khusus bayi)

2. Pelaksanaan operasional
a. Jalankan ventilator dengan menekan tombol ON/OFF
beberapa detik. Gambar 4.33
b. Dalam layar terlihat proses LOADING Infant Ventilator
c. Setela h selesai, di layar akan muncul tampilan STAND BY
d. Se lanJutnya tekan dilayar pilihan CAL/BRA TlON untuk melakukan kallbrasi
e. Dalam layar terlihat SYSTEM TEST
f. Kemudian lanjutkan dengan pilihan START
g Lakukan perintah BLOCK WYE (tutup Wye connector) lalu pilih OK. Unit akan proses system
test sa mpai selesa i
h. Kemudian dllanjutkan dengan SYSTEM TEST (drop down menu) untuk pilih FLOW SENSOR
(kalibrasi flow sensor) dan pastikan pilih HUMIDITY TYPE pada WARM HUMIDIFIER.
I. Tekan START dan tunggu sa mpal proses se lesa i
J. LanJut dengan pilihan O2 SENSOR. Tekan tombol STARTsampai selesai (unit akan kal ibrasi
02 mulai 21 % sampai 100% dan kembali turun sampai 21 %)
k. Sete lah selesal, pilih EXIT untuk keluar dari menu CAL/BRA TlON
I. Terdapat pilihan PROXIMAL FLOW SENSOR, pilih ON dan pilihan HUMIDIFIER
m. Menu selanjutnya adalah pilihan SETTING, STANDARD atau LAST
n. Kalau pa sien baru , pilih setting STANDARD
o. Kalau pada pasien yang sa ma, pilih LAST
p. Setelah selesai pilih NEXT akan muncul PROPOSED SETTING

q Pilih Proposed Mode yang akan digunakan .

r. Kemudian isi sem ua parameter sesuai instruksi dokter


s. Untuk setting ALARM, tekan tombol ALARM (di sa mping layar monitor)
t. Untuk kembali ke SETTING, tekan tombol SETTING di atas tombol ALARM.
u. La lu pillh ACTIVA TE. LanJutkan dengan memasang TEST LUNG pada Wye connector
v. Pada keadaan inl, unit ventilatorsiap untuk pasang ke pasien
w. Perhatikan situasi ventilator jika ada ma sa lah perlu dilakukan setting ulang untuk mengetahui
dimana letak permasalahannya.

70 Prosedur Pengoperaslan dan Pemeliha raa n Pera latan Medi k


B. Cara Pemeliharaan
1. Periksa kondisi kabel power, kalau perlu diperbaiki/diganti kalau terjadi kerusakan
2. Periksa High Pressure Hose (baik udara tekan maupun oksigen).
3. Penksa Water Trap di belakang ventilator. Jika ada air kondensasi, buanglah dengan memutar
knob di bawah water trap searah jarum jam dan tekan ke atas.
4. Periksa kondisi Exhalation Membran dan Exhalation Cover setia p sebelum dipakai kepa sien dan
pastikan dlbersihkan (disterll) setelah selesai pemakaian kepasien.
5. Ubah posisi Flex Arm untuk penyimpanan yang aman.
6. Untuk Humidifier, pastikan airnya diganti setiap pasien baru.
7. Setiap selesai pemakaian ventilator, pastlkan HEA TER WIRE ADAPTER, TEMPERATURE PROBE,
dibersihkan. Untuk TEMPERA TURE PROBE, harus steril dengan kapas alkohol pada bagian
warna biru.
8. Bersihkan Heater Plate dari kotoran yang melekat.
9. Untu k Reusable Circuit Tubing, harus dicuci dan disterilkan dengan autoclave.

34. RESIlSCITATION KIT

Gambar 4.34a Resuscitation kit box Gambar 4 .34b lsi Resuscitation kit box

AMBU BAG YANG MAMPU MENGHASllKAN PIP


1. Daftar alat:
a. Self inflating bag
b. Selang oksigen dan reservoir bag
c. Sungkup berbagai ukuran
d. Sumber gas
2. Pemakaian
a. Pastikan bag dalam kondisi berslh dan siap pakai .
b. Pilih ukuran sungkup yang sesuai dengan pasien
c. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 21 %, langsung pasang sungkup pada ujung depan
bag, dan siap digunakan untuk bagging.
d. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 40%, pasang selang oksigen pada ujung belakang
bag dan hubungkan dengan sumber oksigen kemudian buka aliran oksigen, pasang sungkup
pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging.
e. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 100%, pasang selang oksigen dan reservoir pada
ujung belakang bag lalu hubungkan dengan sumber oksigen, kemudian buka aliran oksigen ,
pasang sungkup pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging.

Prosedur Pengoperas ian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 71


3. Pemeliharaan
a. Setelah pemakaian , tutup aliran oksigen
b. Simpan bag pada tempat yang mudah terjangkau,
c. Bersihkan sungkup yang telah dipakai.

AMBU BAG YANG MAMPU MENGHASILKAN PIP DAN PEEP


A. Persiapan
l. Balon mengembang sendiri dengan PEEP.
2. Selang oksigen dan reservoir bag.
3. PEEP valve berbagai ukuran (5 cm H20 dan 7,5 cm H20).
4. Manometer.
5. Sungkup berbagai ukuran.
6. Sumber gas.

PEEP VALVE

72 Prosedur Pengoperaslan dan Pemelil araan Peralatan Mf;dlh


B. Pelaksanaan
1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
2. Pilih PEEP valve dengan nilai yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Pilih ukuran sungkup yang sesuai dengan pasien.
4. Pasang PEEP valve pada ujung depan bag.
5. Pasang manometer pada bagian bawah bag sebelum sungkup.
6. Lakukan pengetesan system dengan menutup sungkup dengan telapak tangan dan bag ditekan
sehingga nilai PEEPterbaca pada manometer, pastikan nilai PEEP stabil.
7. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 21 %, langsung pasang sungkup pada ujung depan bag,
pada saat melakukan VTP (Ventilasi Tekanan Positif) tekan bag sehingga nilai maksimal inspirasi
(PIP) terbaca pada manometer dan setelah bag dilepas nilai PEEP stabil.
8. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 40%, pasang selang oksigen pada ujung belakang bag
dan hubungkan dengan sumber oksigen kemudian atur aliran oksigen, pasang sungkup pada
ujung depan dan siap digunakan untuk bagging.
9. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 100%, pasang selang oksigen dan reservoir pada ujung
belakang bag lalu hubungkan dengan sumber oksigen , kemudian atur aliran oksigen, pasang
sungkup pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging.

Prosedur Pengoperaslan dan Pemeliharaan Peralatan Medlk 73


C. Pemeliharaan
1. Setelah pakai lepas semua aksesoris (cth PEEP valve, manometer, sungkup, sela ng ok sige n,
reservoir) .
2. Bersihkan sungkup setelah pakai .
3. Pastikan balon ti dak bocor.
4. Simpan alat di tempat ya ng mudah dilihat dan terjangkau .

35 . STERllISATOR
A. Cara Pengoperasian
1. Persiapan
a. Siapkan alat-alat yang akan disterilkan (/ntrumen

basic surgery, kapas, dan alat lain yang perlu

sterilkan)

b. Masukkan alat-alat yang akan disterilkan ke

dalam tempat khusus dan bungkus dengan

kain.

c. Pastikan alat dalam keadaan siap untuk dapat

dioperasikan

d. Pastikan stop kontak ya ng tersedia di ruangan Gambar 4 .35


220 volt. Alat steril isator kering
2. Pelaksanaan
a. Masukan bahan ya ng akan di steri l ke dalam alat sterili sasi.
b. Sesuaikan dengan ukuran tempat ya ng tersed ia.
c. Tutup dan kunci pintu sterilisator dengan benar.
d. Hubungkan sterilisator dengan kotak kontak 220 Volt.
e. Setting suhu ya ng ditentukan dengan memutar to mbol su hu 120°C
f. Setting waktu antara 15-60 meniL
g. Setelah selesa i waktu yang ditentukan, buka pintu sterilisator.
h. Setelah dingin ambil peralatan ya ng diste nlkan .

B. Cara Pemeliharaan
1. Periksa kondisi kabel power, jika ada kerusakan, perlu diperbaiki/diganti, karena beban aru snya
cukup besar, bila ada yan g kendor akan terja di perclkan bunga api
2. Periksa bagian dalam sterilisa si dan bersihkan dengan kain bila kotor.
3. Periksalah tombol -tombol pengatur suh u, timer dan lampu ind ikator, apakah ma sih berfungsi
normal.

74 Prosedur Pengoperaslan dan Pemeliharaan Peralatan Medlk


36 . VACCINE REFRIGERATOR (LEMARI ES UNTUK MENYIMPAN VAKSIN)

-.

Termostat Termometer

Freeze watch

atau

atau

Volume untuk
vaksin = 24 Lt
Freeze Tag.

Vaccine Heat Sensitive Vaccine Freeze Sensitive


Harus selalu berdekatan Cool pack Cool pack Harus selalu berjauhan
dengan evaporator dengan evaporator
Gambar 4 .36 Vaccine Refrigerator

Prosedur Pengoperaslan dan Pemellharaan Peralatan Medik 75


A. Pemeliharaan lemari Es
(jadwal pemeliharaan sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran, dan dibuat dalam bentuk kolom check
list)
l. Harian
a. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari setiap pagi dan sore kemudian eatat suhu pada buku
grafik suhu atau kartu suhu.
b. Hindarkan seringnya buka - tutup pada lemari es.
e. Perlksa freeze watch/freeze tag.
2. Mingguan
a. Bersihkan bagian luar lemari es/freezer untuk menghindari karat (korosif) .
b. Perlksa kontak listrik pada stop kontak, upayakan jangan kendor.
3. Bulanan
a. Bersihkan bagian luar dan dalam lemari es/freezer.
b. Bersihkan karet seal pintu dan periksa kerapatannya dengan selembar kertas. Bila perlu beri
bedak atau talk.
e. Periksa engsel pintu lemari es, bila perlu beri pelumas.
d. Peneairan bunga es.

B. Penempatan lemari Es Untuk Menyimpan Vaksin


l. Jarak minimal antara lemari es dengan dinding belakang adalah ± 10-15 em atau sampai pintu
lemari es dapat dibuka.
2. Jarak minimal antara lemari es dengan lemari es lainnya adalah ± 15 em .
3. Lemari es tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
4. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang eukup (dapat menggunakan exchaust fan).
5. Setiap 1 unit lemari es/freezer menggunakan hanya 1 stop kontak listrik.

c. Alat Pemantau lemari Es


l. Setiap lemari es dipantau dengan 1 buah termometer Dial atau Muller.
2. Sebuah freeze watch atau freeze tag.
3. Sebuah buku grafik peneatatan suhu.

76 Prosedur Pengoperaslan dan Pemelll1araan Peralatan Med ik


37 . VAKSIN CARRIER (COOL BOX)

l. Masukan 4 Cool pack, bila tidak ada 2. Letakkan vaksin ditengah-tengah


Cool pack dapat menggunakan air
Dingin yang terbungkus dalam plastik

3. Tutup vaksin carrier 4. Vaksin siap dibawa.


Gambar 4 .37 Vaccine Carrier

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 77


PENUTUP

Ketersediaan peralatan medik disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang ada di Poskesdes,
Puskesmas Pembantu, Pu skesmas (termasuk Puskesmas Perawatan dan Puskesmas PONED), dan
Rumah Sakit serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini agar pasien mendapatkan pelayanan
sesuai dengan kebutuhan dan menghindari rujukan dengan alasan ketidaktersediaan alat.

Pemanfaatan peralatan medik yang aman dan optimal bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita
termasuk salah satu upaya percepatan penurunan kematian dan peningkatan kualitas hidup bayi baru lahir
bayi dan balita. Hal ini dikarenakan peralatan medik dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu deteksi dini,
screening dan live saving. Agar hal ini dapat terlaksana maka tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya dalam mengoperasionalkan dan memelihara peralatan medik yang
tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan. Adapun cara mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan medik
mengacu pada standar, hal ini bertujuan agar alat siap pakai, aman digunakan dan meningkatnya usia
teknis peralatan tersebut.

Buku "Pedoman Peralatan Medik, bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru lahir, Bayi dan Balita, Pengoperasian
dan Pemeliharaan", termasuk spesifikasinya digunakan sebagai acuan penanggung jawab program,
penanggung jawab penyelenggara pelayanan kesehatan, perencana peralatan medik di fasilitas kesehatan
serta operator dan teknisi akan ketersediaan peralatan medis yang seharusnya ada, serta bagaimana
pemanfaatannya baik di Puskesmas dan Rumah Sakit kelas D dan kelas C serta fasilitas kesehatan
lainnya.

Penutup 79
LAMPIRAN 1

CONTOH SPESIFIKASI

PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN KESEHATAN

BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA

(Contoll spesifikasi ini iidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Dalam pengadaan pera latan medik, spesifikasl alat dlsesualkan dengan kebuLuhan)

Tabel 11-1 Peralatan Medik Esensial


No I NAMA ALAT I SPESIFIKASI
1 Timbangan bayi Berat beban maksimum : 20 kg
Nilai skala minimum 0-1Okg =50g
10-20 kgs = 100 g
2 Lampu periksa tipe bergerak Tegangan : Maksimum 24 V
Umur lampu Minimal 1000 jam
Intensitas sinar > 3000 lux
Diameter sinar ± 150 mm
Temperatur warna : ± 4000 k
indeks renderingwarna Ra ~90
Mains supply 220 V, 50 Hz
Tinggi Dapat diatur (adjustable)
3 Lampu periksa tipe head lamp Tegangan Maksimum 24 V
Umur lampu Minimal 1000 jam
Temperatur warna ± 4000 k
Indeks renderingwarna Ra : ~ 90
Mains supply Dapat diatur (adjustable)
4 Stetoskop neonatus Chest piece Terbuat dari aluminium
Membran Diameter 28 mm, Rata dan lembut
Bell : Diameter 22 mm
Ear tips dan membran pengganti Tersedia
5 Stetoskop pediatrik Chest piece Terbuat dari aluminium
Membran Diameter 44 mm dan 30 mm, Rata dan lembut
Ear tips dan membran pengganti : Tersedia
6 Laringoskop neonatus Lampu : Halogen
Catu daya listrik : Baterai
Blade Macintosh : Ukuran 0 (neonatus)
Dilengkapi dengan daun lurus
7 Laringoskop bayi dan balita Lampu Halogen
Catu daya listrik : Baterai
Blade Macintosh : Ukuran 1 (bayi)
Ukuran 2 (anak)

Lampiran 81
(Contoll speslflka~ inl l'ljak berSlfat menglr;at j I fapat dlsesualkan 1engan ketllJllIllii p»ngg .na
Dal"l I pellJaJilan peralalan medlK. spe51flkas ala' .1ls.Jsualkan dengan eUIJ oJllan)
No I NAMA ALAT I SPESIFIKASI
8 Tensimeter anak Toleransi error maksimum ± 3 mmHg
Kemurnian air raksa 99.999%
Pembangkitan tekanan Dengan bulb
Bulb Dilengkapi dengan katup pembuang
tekanan
Katup pembuang tekanan Katup pembuang tekanan yang presisi, anti
keusangan dan dengan penyetelan halus
Filter : Filter mikro yang tahan lama
Cuff : Dengan dua slang bladder untuk ukuran anak
dan neonatus
Julat pengukuran 0- 300 mmHg dan mudah dilipat, terbuat
dari kolom kaca diameter dalam S.O mm
+1- 0.2 mm
Pengunci air raksa Harus tersedia
9 Oksigen konsentrator Oxygen Flow : ~S LPM
Flowmeter dengan incrementO,S LPM)
Tekanan keluaran : ± 20 psig (138 kPa)
Kebisinganl Noise <60 dBA
Flowmeter khusus untuk bayi : 1/16 LPM-3/4 LPM (SOcc-7S0cc)
Botol humidifier 2 buah
Dilengkapi dengan • Nasal canule bayi dan anak
• Masker 02 bayi dan anak
• Pengatur tegangan otomatis/AVR
• Alarm suara dan visual yang bekerja bila:
- Listrik padam
- Tekanan tinggi dan rendah
- Sistem pengaman kompresor yang
berhenti secara otomatis bila temperatur
tinggi
Catu daya listrik 220 VAC, SO Hz
10 Baby suction pump portable Tekanan vakum : minimal SOO mmHg
Volume maksimum ± 1000 cc.
Catu daya listrik : 220 VAC, SOHz atau DC maksimum 24 V
Dilengkapi dengan • Kateter suction
• Selang suction
• manometer
• Botol suction dilengkapi dengan pengaman
tumpahan
11 CPAP (Continous Positive Tegangan/Frekuensi : 220V/SO Hz
Airway Pressure) Keselamatan Listrik Kelas 1
Terdiri dari
1. 02 Mixer:
- Sistem pengaliran, flow masukan, maksimal ± ISUmin
- tekanan CPAP : adjustable
- Konsentrasi Fi02­ 02 (02 Mixer) : 21-100% 02 (adjustable)
2. Humidifying chamber:
- Volume bertekanan : ± IS Umin

82 Lamplran
(Conloh speslflkas IIII LJdak berSllal rncnglkal dan dapal tilSesualk,Hl dengan kebuluhan penggUr1d .
Dalam pengaddan pt:!riJ lalan mec11k, speslflkasi alaI dlseslJalkan dengdn kebutu lldn)

I No I NAMA ALAT I SPESIFIKASI


11 3. Circuit Inspiratory/Expiratory:
- Jalur Inspiratory ± 150 ml
- Jalur Ekspiratory ± 100 ml
4. Bubble generator flash:
- Kontainer air bubble maker : Minimal 500 ml
Dilengkapi dengan • Katup pembuang tekanan/ Pressure
Relief Valve
• Alarm yang menyala bila level air rendah
dan katup bertekanan boeor
• Buku petunjuk penggunaan dan
service manual
12 CPAP (Continous Positive Tegangan / Frekuensi 220 V / 50 Hz
Airways Pressure) Manual. Oaya Maks: 125 VA
Terdiri dari.·
1. Kompresor Udara
- Flow : Min: 60 Umenit
- Tekanan Maksimum Min : 300 em Hp
- Kebisingan Max: 50 dBA
2. 02 Mixer:
- Flow masukan Up to : 14 Umenit
- Tekanan CPAP Up to: 10 em H2O
- Konsentrasi Fi02­ 02(02 Mixer): 21 - 100 % 02 (bisa dipilih)
- 02 Flowmeter : Up to : 15 Umenit
- Air Flowmeter Up to : 15 Umenit
3. Humidifyng Chamber & Botol Bubble:
- Flow masukan Up to : 14 Umenit
- Tekanan keluaran : l-lOem Hp
- Volume Botol Bubble Approx: 500 mL
- Jalur Inspiratori Volume Min : 85 mL
Panjang min: 100 em.
Dilengkapi dengan:
l. Sistem Pengaman bila:
- Listrik terputus a. Saluran 02ditutup
b. Alarm berbunyi
- Suhu terlalu tinggi atau rendah Alarm berbunyi
- Bila konektor boeor : Alarm berbunyi
- Bila humidity tidak tereapai Alarm berbunyi
2. Delivery 1. CPAP lengkap dengan
- 02Mixer
- Humidifyng Chamber & Botol Bubble.
2.1 unit Kompresor.
3.2 buah botol Humidifier
4.2 buah botol PEEP
5. 2 buah heater set
6. 1 buah prong.
7. 1 unit Frame + Castor
8.3 meter selang 02
9. 1 unit wash basin.
3. Buku petunjuk penggunaan dan service manual

Lamp lran 83
1 I.fidl 11 t",IJ(3lkc1r1 d IIg, n kebultlrlcHl fJtJngg HI j

1'1 .SI ell dl ." hllk n il ri;}rr kcr)utuhar)


..--=- -
I

lfEll ~ 1-' N~~j. -A\Ai' _ I ~ -- .-~ SPESIFIKASI


13 Resusitator bayi (balon Resusitator silikon
mengembang sendiri) Terbuat dari mekanisme katup silikon dan polikarbonat
Dilengkapi dengan
• Katup pembuang tekanan lebih
• Dua port masukan udara dan oksigen, yang dapat dlgunaka n sebagai masker
oksigen, ditambah dengan selang endotrachea atau ya ng sejenis ya ng terdiri dari :
- Face Mask silikon untuk bayi
- Face Mask silikon untuk anak
- Airways
- Oxygen Reservoir bag dan konektor
- Selang oksigen dengan adaptor
- Resusitator silikon untuk anak (reusable)
- Resusitator sllikon untuk bayi (reusable)
14 Infant incubator Kontrol temperatur Udara/Kulit : adjustable (step 0,1 DC)
Pengontrol tempera tur Dapat dikontrol oleh udara dalam chamber
atau temperatur kulit bayi
Dilengkapi dengan inlet oksigen
Level kebisingan chamber Minimal 60 dBA
Level alarm suara pada jarak 3 m 50 ­ 65 dBA (dapa t diatur)
Sudu t kemiringan matras untuk
pemeliharaan ± 135°
Chamber Dilengka pi 6 jendela bertutup dengan
pengunc l, dan alira n udara yang merata pada
chamber/s ungkup
Kelembapan 25 % - 75 %
Kebutuhan Listrik AC 220 V, 50 Hz
Kese lamatan Listrik Kelas 1
Dilengka pi dengan • castor (dengan rem)
• inlet oksigen
• alarm yang bekerja bila:
- catu daya listrik mati
sensor udara tidak berfu ngsi
- sensor ku lit tidak berfungsl
- sirkuit sensor kul itludara terputu s
- sirkuit pemanas terputus
- sirkuit fan terputu s
- temperatur be rle bl han (tidak sesuai
dengan pengaturan)
buku petunju k penggunaan dan
service manual
15 Inkubator transpor Persya ratan ca tu daya li strik AC 220 V, 50 Hz, ± 200VA
Max 12-24 V, 150 VA Max
Kelembaban sekitar
Julat Operasiona l (terbatas) : % - 75% RH non kondensasi
Flow udara
Ko ntrol temperatur (udara dan kulit) adjustable (step up 0,1 °C)
Dilengkapi dengan • Konektor untuk kon tak catu daya ambu lans
• Panel akses yang dapat dibuka da ri dua sisi
untuk mengambil bassinet dari hood
• Bassinet yang dapat diatur ketinggian nya

84 I Ird
(Contail 5pesltti<aSI Inl tloak bersl at men llkdl (I, n cI '[>"It disc ualk(lfl dcngan knhutllhan pengglm­
Da 'all pengJdaa n pefil li:l tan Oledlk, Sp~Sl 'IkdSI (lLlt diSOSIl, kilfl I'j['ngafl k~buIiJhdn)

No I NAMA ALAT I SPESIFIKASI KJ


15 In ku bator tra nspor Dilengkapi dengan • Sistem alarm terisolasi yang akan bekerja
seca ra otomatis segera jika sistem alarm
rusak
• Aksesoris standar:
• Trolley stand Pucker able I. VPole
• Sensor kulit
• Filter udara
• Matras
• Sabuk pengaman
• Penutup port iris
• Baterai
• Buku petunjuk penggunaan dan
service manual
16 Alat Terapi Sinar (fototerapi) Panjang gelombang 400- 500 nm
Daya radiasi ~ 450 [.IW/cm2
Daya keluaran lampu ~ 100W
Timer • Manual atau otomatik
• 24 jam hitung mundur
• Meter waktu pemakaian
Roda Castor 4 buah, ukuran ~ 2"
Kebutuilan listrik AC 220 V, 50 Hz
Keselamatan Li strik Kelas 1
Dilengkapi dengan Buku petunjuk penggunaan dan service manual
17 Eiektrokardiograf (EKG) Lead:
• Sakelar lead Otomatis atau manual
• Sensitivitas 5,10,20
• Sinyal kalibrasi tersed ia
• Julat frekuensi diagnostlk
dilengkapi dengan - Filter
- CMRR pada 50 Hz
- Pereka ml re corder
- 3 buah kanal
- Metode perekaman thermal array
- Penanda lead otomatis
- Kecepatan kertas 25-50 mm/s
- Interpretasi hasil
- Operasional baterai
• Persyaratan listrik 220 VAC, 50 Hz
• Keselamatan Listrik : Kelas 1
• Dilengkapi dengan : Buku petunjuk penggunaan dan service manual
18 Nebulyzer Laju Nebulyzer ± 3 ml/min
Aliran udaralAir Flow 2:20 I/min , maks.
Ukuran partikel <4[.1m
Temperatur Aerosol 37 0C, maks.
Frekuen si Ultrasonik 1.68 MHz±5%
Level suara 35dB(A)
Moda operasional terus menerus
Listrik 220V; 50 Hz
EC Directive MPG lia

LiJmplrdn 85
(ConlOh speslf,kasl Inl Idak be Site!' In °ngl It J I I ~IP , ollst;sIJall'a 1 (jP'1gdll l(elllJI Jild r. o' gglJ I J

D~ lI1 lPngao ;In perCllat.a 1T1·l{! IP'> Ilk'ISI I'll 'lse~L -lkrH rjen~an kelllJlIJ ,an

No I NAMA ALAT I SPESIFIKASI


18 Nebulyzer • Klasifikasi Class I, Type B
• Kondisi operasional 10°C ­ 40°C / 0 - 90% RH (non kondensasi)
• Kondisi penyimpanan 0-90% RH (non kondensasi)
• Dilengkapi dengan - Timer: 0,15,30,45 dan 60 menit

- Keluaran aliran udara/Air-flow


- Laju nebulisasi yang dapat diatur
- Jalur udara terpisah untuk pasien dan
pendinginan
- Fungsi alarm terintegrasi yang aktif bila
cairan rendah/chamber kosong, perawatan
selesai atau alat gagal berfungsi
- Buku petunjuk penggunaan dan
service manual
19 Pulse oxymeter dengan sensor Dilengkapi dengan julat pengukuran standar:
untuk neonatus/bayi • Sp02 0-100%
• Denyut jantungiPulse rate : 20-240 bpm
• Keakurasian Sp.0 2 (0-100) : maksimum 3 persen
• Keakurasian denyutjantunglpulse rate maksimum 3 persen pada saat bayi diam,
dan 5 persen pada saat bayi bergerak
• Dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaan dan service manual
20 Syringe pump Flow rate 0.1 sid 1200 ml/h (0.1 ml/h increments)
Accuracy ~2%
Pressure max dilengkapi dengan Pressure maximum
Alarm • occlusion
• Infusion end
• Sistem malfunction
• Sistem unlock
Compatible syringes minimum, 10,20,30,50 (mL)
Catu daya listrik 220 V 50 Hz
Keselamatan Listrik Kelas 1
Dilengkapi dengan Buku petunjuk penggunaan dan service manual
21 Infuse pump • Julat laju aliranlFlowrate range minimum 1 sid 1000 mUh dalam moda
normal (O,1mUh increments)
• Julat Volume - 1 sid 999.9 mL dalam moda normal

(minimum 1 mL increments)
- 0,1 sid 999.9 mL dalam moda mlkro-infus

(minimum 1 mL increments)
• Catu daya utama 220 VAC/50Hz
• Keselamatan Listrik Kelas 1
• Dilengkapi dengan - Keakurasian laju aliranlFlowrate
- Penyetelan moda
- Baterai

- Buku petunjuk penggunaan dan


service manual

86 Lamplran
(Con on speslflkas Inl tldak berSlfa rnengl at dan dapCll d,sesua,kan dengan kebutuhan pengguna .
Dalam pengadaan pcralaran medlk, spesifikasl alaI dlsesualkan dengan kebutuhan)
No l NAMA ALAT
I SPESIFIKASI
I
22 Infant Monitor Parameter minimal EKG, Resp, NIBP
Dilengkapi dengan • Layar warna
• Keyboard
• Kemampuan untuk dihubungkan dengan
sentral monitor
• Fasilitas Freeze
• Baterai
Persyaratan listrik :
Catu daya listrik 220 VAC, 50 Hz
Julat tegangan ± 0.5 mV sid ±5 mV
Keselamatan listrik Kelas 1
Keakurasian Maksimal 3 BPM
Display Sweep Speeds 12,5mm/s, dan 50.0 mm/s
Dilengkapi dengan - Baterai
- Kemampuan mendeteksi lead putus/lepas

Respirasi :
Dilengkapi dengan - Julat repirasi
- Keakurasian 3 napas/menit
- Pendete ksi lead putus/lepas
NIBP:
Dilengkapi dengan - Julat nilai pulse
- Keakurasian nilai pulse
- Rate akurasi
- Moda pengukuran (Manual, Auto dan

Continous)
Aksesoris termasuk - Set NIBP
- Set EKG
- Set Respirasi
- Kabel ca tu daya

- Buku petunjuk penggunaan dan


service manual
23 Kompresor udara medis Kualitas udara sesuai dengan ED DIN 120201 atau yang setara
Dilengkapi dengan - Indikator temperatur dalam kotak kompresor
- Pemisah air terintegrasi
- Kompresor bebas oli dengan proteksi

terhadap temperatur
- Tekanan ke luaran

- Filtrasi ~ 5~m
- Level suara : 50 dBA
- Buku petunjuk penggunaan dan
service manual
Persyaratan listrik 220 VAC, 50 Hz
Keselamatan listrik Kelas 1

Lampiran 87
(Contoh spesl KBSI In! tlddk be rSlfat mengilo dan (Iaoat dlsesualkan engafl keDu tu han penggullJ.
Daldrf' pengaOiJdn pelalala n med lk, spesl Ikasl ala 01,esuJlk?n dengan kebl.. u'·1iJ )
No I NAMA ALAT I SPESIFIKASI -
24 Kit Resusitasi Obat dan cairan :

Epinefrin/adrenalin (ampul) 2

Sulfas adrena lin (ampul) 2

Morphin 2

Meylon 2

NaCI O,9% 2

25 cc 1

100 cc 2

Peralatan tetap :

Ambu bag neonatus 1 set

Sungkup neonatus lset

Reservoir 1

Mekonium aspirator 1

Plester hypafix 1 roll

Gunting 1 buah

Resep (blanko) 51embar

Mandrain 1

Laringoskop 1 set

Infant Tpiece resuscitator 1 set

Alat:
Spu it

3 cc 5

5 cc 5

10 cc 2

20 cc 2

50 cc 1

Kateter intravena 3

Three way 2

Extension tube 2

Benang kasur 2

Plastik kli p (25cmx35cm) 2

Kasa steril 5

Suction Catheter
No.6 2

No.8 2

NoJO 2

ETTtanpa cup

No. 2,5 1

No.3 1

No. 3,5 1

No.4 1

Penjepit ta li pusa t 2

88 Lamplran
DAFTAR PUSTAKA

l. Caroline Temple-Bird , 1999, Healthcare Technology Management Consultant, How to Organize the
Maintenance, of Your Healthcare Technology, Ziken International Consultants Ltd, Lewes, UK

2. WHO, 2011, Medical Device Technical Series, Medical Equipment Maintenance Programme
Overview, Department of Essential Health Technologies, Switzerland

3. American Society for Hospital Engineering, 1996, Maintenance Management for Medical Equipment,
American Hospital Association, One Nort Franklin Chicago, USA

4. Departemen Kesehatan RI , 200l, Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan (The
Technical SOP and SMP of Medical Equipment), Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Jakarta.

5. Bulletin Device, 2000, Medical and Equipment Management: Repair and Maintenace Provision,
Medical Devices Agency, London.

6. Badan Standarisa si Nasional, 2010, Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk: Adopsi
ISOIIEe 65; 1996, Badan Standarisasi Nasional , Jakarta.

89
-

Anda mungkin juga menyukai