Anda di halaman 1dari 10

J.Infras.

3(2):127-135

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA WAKTU


PROYEK PADA BANGUNAN BERTINGKAT
(The Effect of Labor Productivity in Time Project Performance at High Rise Building)
Indah Prasetiya Rini1
1
Program Studi Teknik Sipil Universitas Gunadarma
E-mail: indah_prasetiya@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK

Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya (resources) dalam penyelesaiannya, yaitu pekerja, biaya, alat,
metode, dan material. Dalam proses mencapai tujuan proyek, telah ditentukan batasan yang dikenal dengan tiga
kendala (triple constraint), yaitu besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal, dan mutu yang harus dipenuhi.
Dengan melihat batasan (triple constraint) yang ditentukan dalam proyek, produktivitas tenaga kerja merupakan salah
satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap kinerja waktu proyek pada bangunan bertingkat
khususnya di daerah Jabodetabek. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, sedangkan
untuk teknik analisis data dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana dengan menggunakan perangkat lunak
SPSS v.24. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa produktivitas tenaga kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja waktu proyek. Dengan kata lain, jika semakin tinggi produktivitas tenaga kerja, maka semakin
singkat pula waktu yang diperlukan dalam penyelesaian suatu kegiatan, begitupun sebaliknya.

Kata Kunci: produktivitas tenaga kerja, kinerja waktu proyek, analisis regresi

ABSTRACT

In construction of each project requires resources in its completion. They are workers, costs, tools, methods, and
materials. The process for achieving project purpose, have defined the boundary called triple constraints, are budget
allocated, schedule, and quality. From these (triple constraint) in the project, productivity of labors are one of an
important thing that give an effect in time project performance. This research is to analyze the effect of labor
productivity in time project performance at high rise building, especially in Jabodetabek area. The type of data for this
research use primary data, and for data analysis technique use a simple linear regression with SPSs v.24 as a
software. The result is labor productivity give the effect significantly in time project performance. In other words, if the
labor productivity higher than the time to complete all activities will be shorter, and vice versa.

Keywords: labor productivity, time project performance, regression analysis.

127
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja terhadap…………………………………………………………………………………………………Indah Prasetiya R

PENDAHULUAN 3. Membutuhkan organisasi, artinya setiap


organisasi mempunyai keragaman tujuan, dimana
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian di dalamnya terlibat sejumlah individu dengan
kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan, dan rangam keahlian ketertarikan, kepribadian dan
umumya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian juga ketidakpastian. Menyatukan visi menjadi
kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi
mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil merupakan langkah awal yang harus dilakukan
kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi oleh seorang manajer proyek.
dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya
melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara Komponen kegiatan utama dalam proyek konstruksi
langsung maupun tidak langsung (Wulfram, 2005). terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering,
pengadaan, dan konstruksi. Sehingga proyek
Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis
kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka kelompok bangunan, yaitu:
waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu 1. Bangunan gedung: rumah, kantor, pabrik, dan
dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang lain-lain. Ciri-ciri dari kelompok bangunan ini
sasarannya telah digariskan dengan jelas (Soeharto, adalah:
1997). a. Proyek konstruksi menghasilkan tempat
orang bekerja atau tinggal.
Timbulnya proyek berasal dari beberapa sumber, yaitu b. Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang
rencana pemerintah, permintaan pasar, dari dalam relatif sempit dan kondisi pondasi umumnya
perusahaan yang bersangkutan dan dari kegiatan sudah diketahui.
penelitian atau pengembangan. Bagi proyek yang c. Manajemen dibutuhkan, terutama untuk
berukuran besar dan kompleks, karena umumnya progressing pekerjaan.
melibatkan sumber daya yang besar, prakarsa sering 2. Bangunan sipil: jalan, jembatan, bendungan, dan
timbul dari pihak pemerintah, perusahaan swasta infrastruktur lainnya. Ciri-ciri dari kelompok
besar atau multinasional. bangunan ini adalah:
a. Proyek konstruksi dilaksanakan untuk
Menurut Soeharto (1997), proyek konstruksi memiliki mengendalikan alam agar berguna bagi
ciri-ciri pokok, yaitu: kepentingan manusia.
1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau b. Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang
hasil kerja akhir. luas atau panjang dan kondisi pondasi
2. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu sangat berbeda satu sama lain dalam suatu
dalam proses mencapai tujuan yang telah proyek.
ditentukan. c. Manajemen dibutuhkan untuk memecahkan
3. Bersifat sementara, dalam arti umumnya dibatasi permasalahan.
oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir
ditentukan dengan jelas. Kedua kelompok bangunan tersebut sebenarnya
4. Nonruitn, tidak berulang-ulang. Jenis dan saling tumpang tindih, tetapi pada umumnya
intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek direncanakan dan dilaksanakan oleh disiplin ilmu
berlangsung. perencana dan pelaksana yang berbeda.

Suatu rangkaian kegiatan dalam proyek konstruksi Dalam setiap proyek memiliki tujuan khusus, misalnya
dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu kegiatan rutin rumah tinggal, jembatan, atau instalasi pabrik, dapat
dan kegiatan proyek. Kegiatan rutin adalah suatu pula berupa produk hasil kerja penelitian dan
rangkaian kegiatan terus menerus yang berulang dan pegembangan. Di dalam proses mencapai tujuan
berlangsung lama, sedangkan kegiatan proyek adalah tersebut, telah ditentukan batasan, yaitu besar biaya
suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali (anggaran) yang dialokasikan, jadwal dan mutu yang
dilaksanakan dan umunya berlangsung dalam jangka harus dipenuhi. Ketiga batasan tersebut dinamakan
waktu yang pendek (Wulfram, 2005). Karakteristik tiga kendala (triple constraint). Tiga kendala tersebut
proyek konstruksi menurut Wulfram (2005), dapat merupakan parameter penting bagi penyelenggaraan
dipandang dalam tiga dimensi, yaitu: proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran
1. Proyek bersifat unik, artinya tidak pernah terjadi proyek. Ketiga batasan tersebut saling tarik-menarik,
rangkaian kegiatan yang sama percis (tidak ada artinya jika ingin meningkatkan kinerja produk yang
proyek identik, yang ada adalah proyek sejenis), telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya diikuti
proyek bersifat sementara dan selalu melibatkan dengan menaikkan mutu, yang selanjutnya berakibat
kelompok pekerja yang berbeda-beda. pada naiknya biaya melebihi anggaran. Sebaliknya,
2. Membutuhkan sumber daya (resources), artinya bila ingin menekan biaya, maka biasanya harus
setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber berkompromi dengan mutu atau jadwal. Dari segi
daya dalam penyelesaiannya, yaitu pekerja, cost, teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan
peralatan, metode dan material. sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat dipenuhi
Pengorganisasian semua sumber daya tersebut (Soeharto, 1997).
dilakukan oleh manajer proyek.

128
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja terhadap…………………………………………………………………………………………………Indah Prasetiya R

Sumber daya proyek konstruksi merupakan 2. Tenaga kerja borongan, yaitu tenaga kerja yang
kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat bekerja berdasarkan ikatan kerja yang ada antara
dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi. Sumber daya perusahaan penyedia tenaga kerja (labor
diperlukan guna melaksanakan pekerjaan-pekerjaan supplier) dengan kontraktor untuk jangka waktu
yang merupakan komponen-komponen proyek. Hal tertentu.
tersebut dilakukan terkait dengan ketepatan
perhitungan unsur biaya, mutu dan waktu Salah satu batasan dalam proyek agar tujuan proyek
(Muzayanah, 2008). Pengelolaan sumber daya proyek dapat terpenuhi adalah batasan waktu. Waktu atau
perlu dilakukan secara tepat agar ketiga batasan jadwal merupakan salah satu sasaran utama proyek.
proyek (triple constraint) dapat dipenuhi (tepat biaya, Keterlambatan akan mengakibatkan berbagai bentuk
tepat mutu dan tepat waktu). Secara umum, sumber kerugian, misalnya penambahan biaya, kehilangan
daya proyek konstruksi terdiri dari sumber daya biaya, kesempatan produk memasuki pasaran, dan lain-lain.
waktu manusia, material, peralatan, metode Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu
konstruksi, dan teknologi. dan tanggal akhir yang telah ditentukan (Soeharto,
1997). Banyak faktor yang mungkin berpengaruh
Dalam penyelenggaraan proyek konstruksi salah satu terhadap kinerja waktu proyek, misalkan produktivitas
sumber daya yang menjadi faktor penentu tenaga kerja.
keberhasilan proyek konstruksi adalah sumber daya
manusia (tenaga ahli, tenaga terampil dan tenaga non Suatu perencanaan tenaga kerja proyek yang
skill). Berdasarkan Pedoman Peningkatan menyeluruh dan terinci harus meliputi perkiraan jenis
Profesionalitas SDM Konstruksi (2007), sumber daya dan kapan keperluan tenaga kerja, seperti tenaga ahli
manusia terdiri dari: dari berbagai disiplin ilmu pada tahap desain
1. Tenaga kerja konstruksi, merupakan porsi engineering dan pembelian, supervisor dan pekerja
terbesar dari proyek konstruksi. Sumber daya lapangan untuk pabrikasi dan konstruksi. Dengan
manusia konstruksi adalah pelaku pekerjaan di mengetahui perkiraan angka dan jadwal
bidang konstruksi yang terdiri dari perencana, kebutuhannya, maka dapat dimulai kegiatan
pelaksana dan pengawas, dimana sumber daya pengumpulan informasi perihal sumber penyediaan
manusia konstruksi mencakup: baik kuantitas maupun kualitas. Perencanaan sumber
a. Pekerja yang mencakup pekerja tidak daya manusia pada proyek diawali dengan
terampil, pekerja semi terampil dan pekerja memperkirakan jumlah tenaga kerja yang diperlukan.
terampil. Untuk itu, diperlukan parameter penting, yaitu
b. Teknisi terampil yang mencakup teknisi produktivitas tenaga kerja yang merupakan faktor
terampil administrasi dan teknisi terampil utama yang mempengaruhi jumlah tenaga kerja.
teknis. Dengan kata lain, jika produktivitas tenaga kerja
c. Teknisi ahli dan teknisi profesional. semakin tinggi, maka jumlah tenaga kerja menjadi
d. Tenaga manajerial yang bisa dikelompokkan lebih sedikit, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu,
menjadi manajerial terampil dan tenaga penting sekali menjaga produktivitas tenaga kerja
manajerial ahli. untuk tidak menurun. Salah satu caranya adalah
e. Tenaga profesional. dengan mengetahui faktor-faktor apa saja yang
2. Dilihat dari tingkat pendidikannya, struktur sumber mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, seperti yang
daya manusia konstruksi pada umunya terdiri dilakukan pada penelitian ini, yaitu menganalisis
dari: pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap kinerja
a. Pekerja: SD, SLTP. waktu proyek.
b. Teknisi terampil: SMU.
c. Teknisi ahli: D3 atau S1 Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output
d. Tenaga manajerial terampil: SMU, tenaga dengan input, atau rasio antara hasil produksi dengan
manajerial ahli D3 atau S1 total sumber daya yang digunakan. Dalam proyek
e. Tenaga profesional: S2 dan S3. konstruksi, rasio produktivitas adalah nilai yang diukur
selama proyek konstruksi, dapat dipisahkan menjadi
Sedangkan menurut Soeharto (1997), tenaga kerja biaya tenaga kerja, material, uang, metode, dan alat.
konstruksi dapat digolongkan menjadi dua macam, Sukses dan tidaknya proyek konstruksi tergantung
yaitu penyelia atau pengawas dan pekerja atau buruh pada efektifitas pengelolaan sumber daya (Wulfram,
lapangan (craft labor). Dilihat dari bentuk hubungan 2005). Pekerja adalah satu sumber daya yang tidak
kerja antara pihak yang bersangkutan, maka tenaga mudah dikelola. Banyak faktor yang mempengaruhi
kerja proyek khususnya tenaga kerja konstruksi tingkat produktivitas para pekerja.
dibedakan menjadi:
1. Tenaga kerja langsung (direct hire), yaitu tenaga Mengingat pada umumnya proyek berlangsung
kerja yang direkrut dan menandatangani ikatan dengan kondisi yang berbeda-beda, maka dalam
kerja perseorangan dengan perusahaan merencanakan tenaga kerja hendaknya dilengkapi
kontraktor. Umumnya diikuti dengan latihan dengan analisis produktivitas dan indikasi variabel
sampai dianggap cukup memiliki pengetahuan yang mempengaruhi. Variabel atau faktor ini misalnya
dan kecakapan dasar. disebabkan oleh lokasi geografis proyek, iklim,

129
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja terhadap…………………………………………………………………………………………………Indah Prasetiya R

keterampilan, pengalaman ataupun oleh peraturan- Variabel Penelitian


peraturan yang berlaku (Soeharto, 1997).
Variabel bebas (x) pada penelitian ini adalah faktor-
Melihat pentingnya faktor tenaga kerja dalam kinerja faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja
waktu proyek, maka tujuan dari penelitian ini adalah terhadap kinerja waktu proyek pada saat pelaksanaan
untuk menganalisis pengaruh produktivitas tenaga proyek konstruksi gedung. Faktor-faktor yang
kerja terhadap kinerja waktu proyek pada bangunan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada proyek
bertingkat khususnya di daerah Jabodetabek. bangunan bertingkat dapat dilihat pada Tabel 1.
Variabel terikat (y) pada penelitian ini merupakan
METODE kinerja waktu proyek yang terdiri dari beberapa
tingkatan. Variabel terikat pada penelitian ini dapat
Proses penelitian dimulai dari menentukan tujuan dilihat pada Tabel 2.
terlebih dahulu, yaitu untuk menganalisis pengaruh
produktivitas tenaga kerja terhadap kinerja waktu Tabel 1. Variabel Bebas (x)
proyek pada bagunan bertingkat. Kemudian dilakukan
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga
pengumpulan data yang selanjutnya akan diproses
Kerja terhadap Kinerja Waktu Proyek
dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Untuk lebih
lengkapnya, proses penelitian dapat dilihat pada Man Group Factor
Gambar 1. x1 : Kesalahpahaman diantara tenaga kerja
Mulai Leadership Group Factor
x2 : Kurangnya pengawasan tenaga kerja
Menentukan tujuan penelitian x3 : Kesalahpahaman diantara tenaga kerja dan
pengawas
x4 : Kurangnya meeting/pertemuan dengan
Studi literatur tenaga kerja
(jurnal, buku, penelitian sebelumnya) Time Group Factor
x5 : Bekerja penuh selama satu minggu tanpa
hari libur
Menentukan variabel-variabel x6 : Kerja lembur
produktivitas tenaga kerja yang
mempengaruhi kinerja waktu proyek Materials/Tools Group Factor
x7 : Kurangnya ketersediaan material
Pengumpulan data x8 : Kekurangan ketersediaan alat
(penyebaran kuesioner) x9 : Lokasi penempatan material yang tidak
strategis
Proses data dengan SPSS v.24 Supervision Group Factor
(Regresi linear sederhana) x10 : Keterlambatan inspeksi
x11 : Adanya pekerjaan ulang
x12 : Ketidakhadiran supervisor
Analisis data & hasil penelitian
Safety Group Factor
x13 : Kecelakaan kerja
Selesai x14 : Minimnya peralatan safety
x15 : Sistem penghawaan yang buruk
Gambar 1. Proses Penelitian
Sumber: Adnan Enshassi dan kawan-kawan, 2007
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer, yaitu dilakukan dengan cara penyebaran Tabel 2. Variabel Terikat (y)
kuesioner kepada responden yang mempunyai
pengalaman di bidang konstruksi, yaitu dengan Kriteria Uraian Nilai
mengidentifikasi tingkat pengaruh variabel Sangat cepat Kinerja waktu sangat cepat 6
produktivitas tenaga kerja terhadap kinerja waktu (80% dari jadwal)
proyek dengan menggunakan skala ordinal (Tabel 3). Cepat Kinerja waktu cepat (90% 5
Sampel yang digunakan hanya berpusat pada daerah dari jadwal)
Jabodetabek. Olah data dilakukan dengan bantuan Cukup cepat Kinerja waktu cukup cepat 4
perangkat lunak, yaitu SPSS v.24, sedangkan untuk (100% dari jadwal)
proses datanya menggunakan teknik regresi linear Agak lambat Kinerja waktu agak lambat 3
sederhana. (110% dari jadwal
Lambat Kinerja waktu lambat 2
(120% dari jadwal)
Sangat lambat Kinerja waktu sangat 1
lambat (130% dari jadwal)

130
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja terhadap…………………………………………………………………………………………………Indah Prasetiya R

Sumber: Widayat, 2007  k



 k    si 2 
Tabel 3. Skala Tingkat Pengaruh (Severity)  Cronbach   1
i 1
 ..............................(1)
 k 1   sp2 
Kriteria Kualitatif Nilai  
 
Sangat besar 1
dimana:
Besar 2 k = jumlah butir dalam skala pengukuran
Sedang 3 si2 = ragam (variance) dari butir ke-i
sp2 = ragam (variance) dari skor total
Kecil 4
Sangat kecil 5 Analisis Regresi
Sumber: Riantini, 2005
Analisis Validitas dan Reliabilitas Dalam analisis regresi, akan dikembangkan sebuah
estimating equation (persamaan regresi), yaitu suatu
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kesesuain formula yang mencari nilai variabel dependent
data kuesioner yang dikumpulkan peneliti dari (tergantung) dari nilai variabel independent (bebas)
responden. Uji validitas yang dilakukan pada penelitian yang diketahui. Dari jumlah variabel independent yang
ini adalah dengan melihat nilai corrected item-total dimasukkan, regresi bisa dibedakan antara regresi
correlation, yaitu membandingkan angka r hitung sederhana dan regresi berganda atau multiple
dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel regression (Santoso, 2005). Pada penelitian ini hanya
maka item dikatakan valid, atau sebaliknya. Untuk nilai terdapat satu variabel dependent (produktivitas tenaga
r hitung digunakan dari hasil output program SPSS kerja) dan satu variabel independent (kinerja waktu
(nilai corrected item-total correlation), sedangkan nilai r proyek), maka teknik analisis data dalam penelitiain ini
tabel dengan jumlah sampel sebanyak 33 didapatkan menggunakan analisis regresi sederhana, dengan
nilai r tabel 0,334. hipotesis adalah sebagai berikut:
Hipotesis:
Suatu instrumen pengukuran (misalnya kuesioner) H0: Produktivitas tenaga kerja tidak berpengaruh
dikatakan reliable bila memberikan hasil score yang terhadap kinerja waktu proyek
konsisten pada setiap pengukuran. Suatu pengukuran H1: Produktivitas tenaga kerja berpengaruh
mungkin reliabel tapi tidak valid, tetapi suatu terhadap kinerja waktu proyek
pengukuran tidak bisa dikatakan valid bila tidak
reliabel. Ini artinya, reliabilitas (reliability) merupakan
Analisis regresi sederhana digunakan untuk
syarat perlu tapi tidak cukup (necessary but not
memprediksi nilai suatu variabel dependet
sufficient condition) untuk validitas. Analisis reliabilitas
berdasarkan nilai variabel-variabel lain. Analisis regresi
digunakan untuk:
juga dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel
1. Mengetahui bagaimana butir-butir pertanyaan
independent x terhadap variabel dependent y. Variabel
dalam kuesioner saling berhubungan.
independent x sering disebut sebagai variabel
2. Mendapatkan nilai Alpha Cronbach yang
predictor, sedangkan variabel dependent y sering
merupakan indeks internal consistency dari skala
disebut sebagai variabel response. Model regresi
pengukuran secara keseluruhan.
sederhana dapat dinyatakan sebagai persamaan linear
3. Mengidentifikasi butir-butir pertanyaan dalam
adalah:
kuesioner yang bermasalah dan harus direvisi
atau harus dihilangkan. yi   o  1 xi   i ...................................................(2)
dimana β0 dan β1 adalah parameter dari model regresi.
Alpha Cronbach merupakan salah satu koefisien Untuk mengestimasi nilai β0 dan β1 digunakan metode
reliabilitas yang paling sering digunakan, begitu pun kuadrat terkecil (least squares method) berdasarkan
dalam penelitian ini juga menggunakan Alpha persamaan:
Cronbach sebagai koefisien reliabilitas. Skala yi  bo  b1 xi ...........................................................(3)
pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai
Alpha Cronbach minimal 0,70 (Nunnally, 1978 dan dimana:
Nunnally and Bernstein, 1994). Alpha Cronbach dapat Y = variabel response atau variabel dependent
diinterpretasikan sebagai korelasi dari skala yang (tergantung)
diamati (observed scale) dengan semua kemungkinan xi = variabel predictor atau faktor penyebab
pengukuran skala lain yang mengukur hal yang sama (independent)
dan menggunakan jumlah butir pertanyaan yang sama b0 = konstanta
(Uyanto, 2006). Rumus untuk korelasi Alpha Cronbach b1 = koefisien regresi (kemiringan) atau besaran
adalah sebagai berikut: response yang ditimbulkan oleh predictor.

Dalam pengujian hipoesis, kriteria untuk menolak atau


tidak menolak H0 berdasarkan P – value adalah
sebagai berikut:
Jika P – value < α, maka H0 ditolak

131
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja terhadap…………………………………………………………………………………………………Indah Prasetiya R

Jika P – value ≥ α, maka H0 tidak dapat ditolak


Dalam program SPSS digunakan istilah Significance
(yang disingkat Sig.) untuk P – value; dengan kata lain, Pengalaman Responden
P – value = Sig. (Uyanto, 2006).

HASIL DAN PEMBAHASAN


> 20
Dari penyebaran kuesioner yang dilakukan, jumlah Tahun
data yang diolah dalam penelitian ini adalah sebanyak 15% <10
Tahun <10 Tahun
33 responden yang tersebar di beberapa perusahaan,
baik jenis perusahaan pemerintah maupun swasta. 39% 10 - 20 Tahun
Responden terdiri dari beberapa macam latar 10 - 20 > 20 Tahun
belakang pendidikan dan pengalaman di bidang Tahun
konstruksi. Informasi tentang data umum proyek dan 46%
responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
4 serta Gambar 2 dan Gambar 3.

Tabel 4. Data Umum Proyek


Jumlah Sumber: Pengumpulan data primer
No Uraian Profil Presentase
Sampel Gambar 3. Tabulasi Data Pengalaman
1 Jenis perusahaan: Responden di Bidang Konstruksi
a. Pemerintah 14 42,4%
b. Swasta 19 57,6%
2 Lokasi proyek: Untuk menguji apakah instrument pengukuran
a. Jakarta 21 63,6% (kuesioner) pada penelitian ini valid, reliable atau tidak,
b. Bogor 4 12,1% maka dilakukan analisis validitas dan reliabilitas
c. Depok 6 18,2% dengan menggunakan Alpha Cronbach sebagai
d. Tangerang 2 6,1% koefisien reabilitasnya. Hasil analisis reabilitas dapat
3 Jumlah lantai dilihat pada Tabel 5 dan 6.
a. 5 – 8 lantai 13 39,4%
b. > 8 lantai 20 60,6% Analisis dalam penelitian ini ialah menggunakan
4 Waktu pelaksanaan metode regresi linear sederhana pada program SPSS
proyek: v.24, yaitu untuk menganalisis pengaruh produktivitas
a. < 6 bulan 5 15,2% tenaga kerja terhadap kinerja waktu proyek. Hasil
b. 6 – 12 bulan 15 45,5% regresi linear sederhana dapat dilihat pada Tabel 7, 8
c. > 12 bulan 11 33,3% dan 9.
d. Tidak 2 6,1%
diketahui Tabel 5. Nilai Koefisien Alpha Cronbach
Sumber: Pengumpulan data primer Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
Tingkat Pendidikan Responden ,896 ,897 16
Sumber: Output data primer (SPSS v.24)
S2 SMA
6% 9% Tabel 6. Nilai Item-Total Statistic Analisis Reabilitas
D3
Item-Total Statistics
9%
SMA Scale Scale Cronbach's
Mean if Variance Corrected Squared Alpha if
D3 Item if Item Item-Total Multiple Item
Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted
S1 y 51,7576 74,502 ,374 ,687 ,896
x1 49,3333 73,042 ,410 ,489 ,895
S2
x2 49,2424 70,627 ,686 ,866 ,885
x3 49,4242 68,502 ,631 ,935 ,887
S1 x4 49,8182 70,778 ,611 ,912 ,887
76% x5 50,2727 72,830 ,535 ,767 ,890
x6 50,3636 72,864 ,524 ,843 ,891
x7 50,5455 67,068 ,622 ,950 ,888
Sumber: Pengumpulan data primer x8 50,1515 71,633 ,520 ,942 ,891
x9 50,1515 74,133 ,440 ,667 ,893
Gambar 2. Tabulasi Data Tingkat Pendidikan x10 49,4242 68,877 ,733 ,962 ,883
Responden x11 49,7273 69,830 ,707 ,771 ,884
x12 49,6667 71,167 ,612 ,919 ,888

132
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja terhadap…………………………………………………………………………………………………Indah Prasetiya R

x13 49,5152 75,508 ,457 ,961 ,893 Tabel 8 jelas sekali terlihat bahwa H0 ditolak karena P-
x14 49,7576 69,252 ,613 ,775 ,887 value = 0,034 lebih kecil dari α = 0,05.
x15 49,4848 74,633 ,507 ,959 ,892
Sumber: Output data primer (SPSS v.24) Tabel 9. Pemodelan Regresi
Coefficientsa
Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation di
Unstandardized Standardized
Tabel 6 merupakan nilai korelasi yang didapatkan, Coefficients Coefficients
kemudian dibandingankan dengan nilai r tabel sebesar Std.
0,334. Dari hasil analisis didapat seluruh butir Model B Error Beta t Sig.
pertanyaan dari x1 – x15 nilainya kurang dari 0,334, 1 (Constant) -,363 ,845 -,430 ,670
maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen Produktivitas
Tenaga Kerja
,556 ,251 ,370 2,220 ,034
tersebut valid.
a. Dependent Variable: Kinerja Waktu Proyek
Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai koefisien Alpha Sumber: Output data primer (SPSS v.24)
Cronbach sebesar 0,896. Nilai Alpha Cronbach ini
jelas berada di atas batas minimal , yaitu 0,70. Berdasarkan Tabel 9, persamaan garis regresi
Sehingga dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran menggunakan metode kuadrat terkecil (least squares
produktivitas tenaga kerja terhadap kinerja waktu method) yang didapat adalah:
proyek mempunyai reabilitas yang baik. y  0,363  0,556 x ................................................(4)
dimana:
Nilai pada kolom Cronbach’s Alpha if Item Deleted di y = kinerja waktu proyek
Tabel 6 menunjukkan nilai koefisien Alpha Cronbach x = produktivitas tenaga kerja
pada kolom Alpha if Deleted lebih kecil dari nilai Alpha
Cronbach keseluruhan skala pengukuran, yaitu 0,896. Untuk menguji signifikansi masing-masing koefisien
Maka tidak ada butir pertanyaan yang dihapus atau regresi digunakan uji statistik t. Untuk menguji H0 : β1 =
direvisi. 0 terhadap H1: β1 ≠ 0 dari output SPSS didapat nilai
uji-t dengan nilai t = -0,430 dengan derajat kebebasan
Tabel 7. Model Summary Analisis Regresi n – 2 = 33 – 2 = 31 dan P – value = 0,034. Hal ini
Model Summary merupakan bukti kuat penolakan H0 : β1 = 0, karena P
Adjusted R Std. Error of – value = 0,034 lebih kecil dari α = 0,05.
Model R R Square Square the Estimate
1 ,370
a
,137 ,109 ,821 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka
a. Predictors: (Constant), Produktivitas Tenaga Kerja pengembangan hipotesis sebagai pengambilan
Sumber: Output data primer (SPSS v.24) keputusan berdasarkan P – value 0,05 atau 5% adalah
sebagai berikut:
Nilai R2 (R square) 0,137 dari Tabel 7 menunjukkan Hipotesis:
bahwa 13,7% dari kinerja waktu proyek dapat H0: Produktivitas tenaga kerja tidak berpengaruh
dijelaskan oleh perubahan dalam variabel produktivitas terhadap kinerja waktu proyek
tenaga kerja, sedangkan sisanya dijelaskan oleh H1: Produktivitas tenaga kerja berpengaruh
sebab-sebab yang lain. terhadap kinerja waktu proyek

Tabel 8. Anova Analisis Regresi Berdasarkan Tabel 7, diperoleh nilai R square 0,137
a
menunjukkan bahwa 13,7% dari kinerja waktu proyek
ANOVA dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel
Sum of Mean produktivitas tenaga kerja, sedangkan sisanya
Model Squares df Square F Sig. dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Sebab-sebab
b
1 Regression 3,325 1 3,325 4,927 ,034 lain yang mungkin dapat menjelaskan kinerja waktu
Residual 20,918 31 ,675 proyek misalnya faktor biaya, material, peralatan,
Total 24,242 32 metode konstruksi, atau teknologi.
a. Dependent Variable: Kinerja Waktu Proyek
b. Predictors: (Constant), Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Tabel 9 didapatkan nilai konstanta
Sumber: Output data primer (SPSS v.24) sebesar -0,363 yang berarti bahwa jika ada penurunan
produktivitas tenaga kerja maka kinerja waktu
Pada tabel Anova (Tabel 8) mengindikasikan bahwa proyeknya adalah sebesar -0,363%. Koefisien regresi
regresi secara statistik sangat signifikan dengan nilai x sebesar 0,556 menyatakan bahwa setiap terjadi
F = 4,927 untuk derajat kebebasan k = 1 dan n – k – 1 kenaikan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan
= 31 dan P-value = 0,034 yang lebih kecil dari α = oleh variabel x sebesar 1%, maka kinerja waktu proyek
0,05. Uji F menguji secara serentak hipotesis H0 : β1 = akan mengalami kenaikan sebesar 0,556%. Untuk nilai
β2 = β3 = … = βk = 0 terhadap H1 : tidak semua βi, i = 1, signifikansi pada Tabel 9 adalah sebesar 0,034. Oleh
2, …, k sama dengan nol. Tetapi karena pada regresi karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H 1
sederhana hanya ada satu β1, maka pengujian hanya diterima, yaitu produktivitas tenaga kerja berpengaruh
dilakukan untuk H0 : β1 = 0 terhadap H1: β1 ≠ 0. Dari terhadap kinerja waktu proyek.

133
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja terhadap…………………………………………………………………………………………………Indah Prasetiya R

KESIMPULAN
REFERENSI
Dalam penelitian ini didapatkan simpulan bahwa
produktivitas tenaga kerja berpengaruh secara Abdul Kadir, M.R., Lee, W.P., Jaafar, M.S., Sapuan,
signifikan terhadap kinerja waktu proyek. Indikator- S.M., Ali, A.A.A. (2005). Factors Affecting
indikator yang digunakan dalam setiap kelompok, yaitu Construction Labour Productivity for Malaysian
man group factor, leadership group factor, time group Residential Projects. Structural Survey, Vol. 23
factor, materials/tools group factor, supervision group Issue: 1, pp.42-54.
factor dan safety group factor berpengaruh secara Alinaitwe, Henry Mwanaki., Mwakali, Jackson A.,
signifikan terhadap kinerja waktu proyek. Misalnya Hansson, Bengt. (2007). Factors Affecting The
salah satu indikator dalam safety factor, yaitu Productivity of Building Craftsmen – Studies of
minimnya peralatan safety berpengaruh terhadap Uganda. Journal of Civil Engineering and
kinerja waktu proyek. Minimnya peralatan safety pada Management, Vol. XIII, No. 3: 169 – 176.
pekerjaan konstruksi gedung bertingkat akan sangat Bekr, Ghanim A. (2016). Study of Significant Factors
mungkin berakibat pada terlambatnya suatu kegiatan, Affecting Labor Productivity at Construction
karena tenaga kerja mungkin merasa tidak terjamin Sites in Jordan: Site Survey. Journal of
keselamatannya, sehingga secara tidak langsung Engineering Technology (JET), Vol. 4 No. 1, pp.
berimplikasi terhadap menurunnya efektifitas tenaga 92 – 97.
kerja. Begitupun dengan faktor-faktor produktivitas Enshassi, Adnan., Mohamed, Sherif., Mustafa, Ziad
dalam kelompok lainnya, mempunyai pengaruh Abu., Mayer, Peter Eduard. (2007). Factors
terhadap kinerja waktu proyek. Dengan kata lain, jika Affecting Labour Productivity in Building Projects
semakin tinggi produktivitas tenaga kerja, maka in the Gaza Strip. Journal of Civil Engineering
semakin singkat pula waktu yang diperlukan dalam and Management, Vol. XIII, No. 4: 245 – 254.
penyelesaian suatu kegiatan. Sehingga waktu Ervianto, Wulfram I. (2005). Manajemen Proyek
penyelesaian proyek dapat dapat lebih cepat dari Konstruksi (Edisi Revisi), Andi.
waktu normal, atau sebaliknya. Hanafi, Mohd Hanizun., Khalid, Abd. Ghani., Razak,
Arman Abdul., Abdullah, Shardy. (2010). Main
Produktivitas tenaga kerja merupakan hal yang penting Factors Influencing Labour Productivity of the
dalam suatu proyek konstruksi, misalnya bangunan Installation of On-Site Prefabricated
bertingkat. Produktivitas tenaga kerja erat kaitannya Components. International Journal of Academic
dengan kinerja waktu proyek. Dalam waktu kerja Research, Vol. 2, No. 6, Part I.
normal, jika semakin tinggi produktivitas tenaga kerja, Margareth, Lelly., Simanjuntak, Manlian Ronald A.
maka semakin singkat pula waktu yang diperlukan (2010). Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja
dalam penyelesaian suatu kegiatan. Sehingga waktu Terhadap Kinerja Proyek Bangunan Tinggi di
penyelesaian proyek dapat lebih cepat dari waktu DKI Jakarta. Konferensi Nasional Teknik Sipil 4
normal. Faktor manusia menjadi penentu untuk (KoNTekS 4).
mencapai tingkat produktivitas yang ditetapkan. Lebih Muzayanah, Yannu. 2008. Pemodelan Proporsi
jelas dapat disebut bahwa tukanglah penentu kinerja Sumber Daya Proyek Konstruksi. Tesis Program
tim proyek secara keseluruhan tanpa Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
mengesampingkan peran faktor yang lain. Untuk Semarang. 136 hlm.
mendapatkan tingkat produktivitas yang diinginkan dan Riantini, Leni Sagita., Trigunarsyah, Bambang.,
meminimalkan segala risiko yang mungkin terjadi serta Abidin, Ismeth., Latief, Yusuf. (2005).
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, Penentuan Peringkat Faktor Risiko dalam
para pemimpin harus memahami kemampuan dan Rekrutmen Tenaga Kerja yang Mempengaruhi
keterbatasan yang diakibatkan oleh kondisi lokasi Biaya Tenaga Kerja pada Proyek. Jurnal Teknik
proyek. Sipil, Vol. 12 No. 3.
Santoso, Singgih, 2005. Menguasai Statistik di Era
Dari penelitian yang sudah dilakukan, terlihat bahwa Informasi dengan SPSS 12, Elex Media
pengaruh produktivitas tenaga kerja hanya difokuskan Komputindo, Jakarta.
terhadap kinerja waktu proyek saja. Pada penelitian Soeharto, Iman (1997). Manajemen Proyek: dari
selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian yang lebih Konseptual sampai Operasional. Erlangga.
meluas, misalnya, tidak hanya pengaruh produktivitas Soekiman, A., K. S. Pribadi, B. W. Soemardi, R. D.
tenaga kerja terhadap kinerja waktu proyek saja, tetapi Wirahadikusumah. (2011). Factors Relating to
dapat dilakukan analisis pengaruhnya terhadap biaya. Labor Productivity Affecting the Project
Schedule Performance in Indonesia. Procedia
UCAPAN TERIMA KASIH Engineering 14 (2011), 865 – 873.
Thomas, Anu V., Sudhakumar, J. (2014). Factor
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya Influencing Construction Labour Productivity: An
untuk semua pihak yang membantu dalam India Case Study. Journal of Construction in
penyelesaian penulisan ini, terutama kepada para Developing Countries, 19(1), 53-68.
responden pada perusahaan konstruksi yang tersebar Uyanto, Stanislaus S .(2006). Pedoman Analisis Data
di beberapa wilayah Jabodetabek yang sudah dengan SPSS. Graha Ilmu.
meluangkan waktunya dalam pengisian kuesioner.

134
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja terhadap…………………………………………………………………………………………………Indah Prasetiya R

Widayat, Wahyu. (2007). Faktor-Faktor Risiko yang


Menyebabkan Rendahnya Produktivitas Tenaga
Kerja Terampil yang Berpengaruh terhadap
Keterlambatan Waktu Proyek. Tesis Program
Studi Teknik Sipil Universitas Indonesia. Depok.
108 hlm.

135
Halaman ini sengaja dikosongkan

136

Anda mungkin juga menyukai