KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
izin-Nya Modul Praktikum Fisika Dasar I ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat
dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.
Modul Praktikum Fisika Dasar I berisi materi penuntun praktikum yang akan
dipraktikkan pada semester ganjil di Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Bangka
Belitung. Modul praktikum ini disusun untuk menjawab tantangan proses
pembelajaran selama masa pandemi COVID-19. Pada masa pandemi COVID-19,
proses pembelajaran di Universitas Bangka Belitung dilakukan secara daring sesuai
dengan protokol kesehatan dan keputusan dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu inovasi agar
praktikum dapat dilaksanakan di rumah atau di tempat masing-masing tanpa
membutuhkan peralatan laboratorium. Di dalam modul praktikum ini, seluruh kegiatan
praktikum dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana yang umumnya
terdapat di rumah dan diintegrasikan dengan software Tracker, ImageJ, serta aplikasi
pada smartphone. Pengintegrasian dengan aplikasi-aplikasi tersebut bertujuan untuk
memperoleh praktikum dengan akurasi yang baik meskipun praktikum dilakukan
secara mandiri dan sederhana. Selain itu, ke depannya, modul praktikum ini juga
dapat digunakan pada perkuliahan jarak jauh ketika Kurikulum Merdeka Belajar
diimplementasika di Universitas Bangka Belitung.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan modul ini, khususnya kepada: (i) Seluruh dosen pengampu mata
kuliah Fisika Dasar di Lingkungan Fakultas Teknik, (ii) Pengelola Jurusan dan
Laboratorium Fisika Teknik, (iii) Dekan Fakultas Teknik sekaligus mentor: Wahri
Sunanda, S.T., M.Eng., dan (iv) coach dari PPSDM, Drs. Zulkifli, M.Si., yang telah
memberikan banyak masukan sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Namun demikian, kritik dan saran tetap kami harapkan demi perbaikan dalam
penyajian materi praktikum Fisika ke depan.
ii
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
DAFTAR ISI
iii
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
BAB I
PETUNJUK INSTALASI TRACKER
A. Pendahuluan
Pada dasarnya Tracker merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk
analisis video dan modelling tool dalam keperluan pendidikan fisika. Melalui perangkat
lunak ini kita dapat melakukan pengukuran jarak, deteksi posisi/massa, hingga
mengukur waktu sehingga dapat digunakan untuk kegiatan praktikum fisika. Adapun
tampilan Tracker ditunjukkan pada Gambar 1.
B. Petunjuk Instalasi
Tahapan instalasi Tracker sebagai berikut:
1. Silahkan unduh software Tracker pada web: https://physlets.org/tracker/ dan
pilih installer sesuai dengan sistem operasi.
1
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
2
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
Catatan: Apabila terjadi kendala misal tidak dapat melanjutkan instalasi akibat tidak
memiliki Java maka install terlebih dahulu Java di komputer/laptop Anda.
3. Tampilan
3
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
Tracker memiliki beberapa menu seperti: File, Edit, Video, Track, Coordinate System,
View, dan Help.
4
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
BAB II
PETUNJUK INSTALASI IMAGEJ
A. Pendahuluan
Pada dasarnya ImageJ merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk
analisis citra terutama yang terkait untuk keperluan pengukuran. Melalui perangkat
lunak ini kita dapat melakukan pengukuran jarak/ukuran dan berbagai pengolahan
citra seperti mengatur filter, penajaman citra, dan sebagainya. Adapun tampilan
ImageJ ditunjukkan pada Gambar 2.1.
B. Petunjuk Instalasi
Tahapan instalasi ImageJ sebagai berikut:
5
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
2. Buka .rar dan jalankan file ImageJ.exe. Sistem instalasi yang dilakukan bersifat
otomatis dan apabila selesai akan muncul tampilan seperti berikut:
6
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
BAB III
PRAKTIKUM 1: GERAK JATUH BEBAS
A. Tujuan Praktikum:
B. Dasar Teori:
Pada dasarnya gerak jatuh bebas merupakan salah satu contoh dari gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) dengan arah vertikal seperti pada Gambar 3.1.
Karena pada gerak ini benda dijatuhkan tanpa kecepatan awal (vo = 0) dan percepatan
gerak benda diberikan oleh percepatan gravitasi, g, maka hubungan antara waktu
yang dibutuhkan benda untuk sampai dasar, t, dari suatu ketinggian h adalah:
1 2
h gt (1)
2
Dengan demikian apabila diketahui ketinggian suatu benda dijatuhkan dan waktu yang
dibutuhkan untuk sampai ke dasar maka dapat ditentukan percepatan gravitasi yang
bekerja pada tempat tersebut.
7
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
3. Objek untuk menunjukkan skala (misal: mistar atau alat apapun yang diketahui
panjangnya)
4. Aplikasi Tracker
D. Prosedur Praktikum
E. Tabulasi Data
F. Pertanyaan
8
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
BAB IV
PRAKTIKUM 2: GERAK PARABOLA
A Tujuan Praktikum:
B. Dasar Teori:
Pada dasarnya gerak parabola merupakan gerak kombinasi dari GLB dan GLBB. GLB
terjadi pada gerak yang berkaitan dengan sumbu-x atau arah horizontal. Sedangkan
GLBB terjadi pada sumbu-y dimana gerak benda secara vertikal dipengaruhi
percepatan gravitasi.
1. Komponen sumbu-x:
vx vox vo cos
(1)
x vox t vo cos t
2. Komponen sumbu-y:
voy vo sin
v y voy gt vo sin gt (2)
1
y voy t gt 2
2
9
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
D. Prosedur Praktikum
10
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
E. Tabulasi Data
F. Pertanyaan
11
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
BAB V
PRAKTIKUM 3: PENDULUM SEDERHANA
A. Tujuan Praktikum:
B. Dasar Teori:
Pendulum sederhana adalah suatu model ideal yang terdiri dari sebuah titik massa
yang digantungkan pada seutas tali tak bermassa dan tidak mengalami peregangan.
Disaat beban pendulum sederhana ditarik ke atas dan dilepaskan maka pendulum
tersebut akan mengalami ayunan (swing) yang merupakan contoh dari gerak osilasi
sederhana.
Pada Gambar 5.1 diuraikan gaya-gaya yang bekerja pada pendulum dengan panjang
tali L dan diberi beban m ketika berayun pada sudut θ.
Melalui analisis gaya-gaya yang bekerja tersebut dapat diperoleh hubungan antara
periode T gerak pendulum dengan panjang tali dan percepatan gravitasi sebagai,
L
T 2 (1)
g
12
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
D. Prosedur Praktikum
E. Tabulasi Data
F. Pertanyaan
1. Adakah hubungan antara panjang tali dengan hasil praktikum (periode dan
percepatan gravitasi)? Jelaskan!
2. Bagaimana pola hubungan antara posisi benda/pendulum dengan kecepatan
dan energi kinetiknya? (Asumsikan massa benda pada Tracker adalah 1 kg)
13
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
BAB VI
PRAKTIKUM 4: KOEFISIEN GESEKAN BIDANG MIRING
A. Tujuan Praktikum:
Menghitung nilai koefisien gesek kinetis dari benda yang bergerak bidang miring.
B. Dasar Teori:
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika massa dan
gaya dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Hukum
kedua Newton menyatakan bahwa ketika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda
bermassa, maka benda tersebut akan mengalami percepatan. Besar percepatan
berbanding lurus dengan total gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan
massa. Hubungan antara resultan gaya, massa, dan percepatan dinyatakan dengan
pers:
F ma (1)
Pada Gambar 4.1 telah diuraikan skema gaya pada sistem bidang miring dengan N
adalah gaya normal, fk adalah gaya gesek kinetis, W adalah gaya berat benda (balok),
S adalah perpindahan balok, a adalah percepatan balok dan θ adalah sudut
kemiringan lintasan terhadap arah horizontal.
Gaya gesek merupakan gaya yang timbul akibat gesekan benda dengan permukaan
lintasan. Setiap benda menghasilkan besar gaya gesek yang berbeda-beda
bergantung pada koefisien gesekan masing-masing bendanya. Koefisien gesekan ini
14
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
dipengaruhi oleh jenis benda. Pada saat benda diam timbul gaya gesekan statis
sedangkan pada saat benda bergerak akan timbul gaya gesek kinetis. Secara
matematis gaya gesek dapat dituliskan:
f s s N (2)
f k k N (3)
dengan dan masing-masing adalah koefisien gesekan statis dan koefisien gesekan
kinetis. Dengan menganalisis skema gaya yang bekerja pada objek maka dapat
ditentukan:
W sin f k ma
mg sin k mg cos ma (4)
g sin a
k
g cos
D. Prosedur Praktikum
15
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
E. Tabulasi Data
F. Pertanyaan
16
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
BAB VII
PRAKTIKUM 5: PUSAT MASSA
A. Tujuan Praktikum:
Menganalisis pusat massa dari suatu benda.
B. Dasar Teori:
Sistem diskrit merupakan sebuah sistem yang terdiri dari sejumlah benda atau
partikel. Jika semua partikel penyusun sistem dapat direduksi menjadi titik massa di
mana massa titik sama dengan jumlah massa benda penyusun maka titik massa
tersebut disebut koordinat pusat massa. Apabila sejumlah gaya luar bekerja pada
sistem diskrit, maka pusat massa benda akan bergerak mengikuti kaidah seolah-olah
resultan gaya tersebut hanya bekerja pada titik pusat massanya agar gerakannya
memenuhi hukum Newton seperti sistem benda awal (Abdullah, M. 2016).
Benda-benda kontinu dua dimensi yang memiliki bentuk teratur dan rapat massa yang
tersebar secara merata memiliki lokasi pusat massa yang dapat ditentukan secara
sederhana. Persegi dan persegi panjang memiliki lokasi titik pusat massa di
perpotongan diagonalnya tepat ditengahnya, sedangkan segitiga sama sisi dan sama
kaki memiliki titik pusat berada di sepertiga tingginya yang diukur dari alasnya. Untuk
benda yang memiliki bentuk tidak teratur dua dimensi, lokasi pusat massa (x cm, ycm)
dapat ditentukan secara langsung atau dengan menggunakan persamaan sistem
diskrit:
n
mi xi m1 x1 m2 x2 ... mn xn
xcm i 1
m1 m2 ... mn
n
i 1
mi
(1)
n
my m1 y1 m2 y2 ... mn yn
ycm i 1 i i
m1 m2 ... mn
n
i 1
mi
Dengan xcm adalah letak titik pusat massa pada sumbu-x (benda besar), ycm adalah
letak titik pusat massa pada sumbu-y (benda besar), xi adalah letak titik pusat massa
pada sumbu-x untuk partikel ke-i (penyusun benda besar), yi adalah letak titik pusat
massa pada sumbu-y untuk partikel ke-i (penyusun benda besar), dan mi adalah
massa untuk partikel ke-i
Untuk suatu benda 2-dimensi yang memiliki sebaran massa homogen maka ungkapan
pada pers.
17
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
A x A x A x ... A x
n n
mx
i 1 i i
i 1 i i 1 1 2 2 n n
xcm
A A A ... A
n n
i 1
mi i 1 i 1 2 n
(2)
A y A y A y ... A y
n n
my
i 1 i i
i 1 i i 1 1 2 2 n n
ycm
A A A ... A
n n
i 1
mi i 1 i 1 2 n
Dengan σ adalah massa jenis 2-dimensi dan Ai adalah luasan partikel ke-i.
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan peralatan dan bahan
2. Buatlah foto sesuai dengan tutorial video yang diberikan pada link:
https://youtu.be/tmrLAtwY-v4
3. Apabila titik pusat massa objek telah diperoleh kemudian objek dibelah menjadi
dua.
4. Lakukan analisis dengan software ImageJ untuk mengetahui koordinat posisi
pusat massa dan luasannya.
5. Lakukan kalkulasi untuk menghitung nilai pusat massa objek besar dari objek
kecil penyusunnya.
6. Ulangi langkah 1 – 4 untuk 3 kali percobaan dengan bentuk benda yang
berbeda yang berbeda-beda (jenis sampel boleh sama misal tetap
menggunakan kertas kardus hanya bentuk pemotongan objek kecilnya saja
yang diubah).
18
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
E. Tabulasi Data
Praktikum Letak titik Letak titik Luasan Letak titik Luasan Letak titik Selisih titik
Ke- pusat massa pusat potongan pusat potongan pusat massa pusat massa
objek besar massa ke-1 massa ke-2 objek besar perhitungan
dari potongan potongan dari dan
pengukuran ke-1 (x1, ke-2 (x2, perhitungan pengukuran
(xcm, ycm) y 1) y 2) (xcm, ycm) (Δxcm, Δycm)
1
2
3
F. Pertanyaan
1. Apakah terdapat antara hasil letak titik pusat massa oleh pengukuran dan oleh
perhitungan? Jika ada mengapa?
19
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
BAB VIII
PRAKTIKUM 7: TARAF INTENSITAS BUNYI
A. Tujuan Praktikum
Mengukur taraf intesitas bunyi
B. Dasar Teori
Taraf intensitas bunyi adalah merupakan suatu besaran yang menggambarkan tingkat
kenyaringan dari suatu bunyi. Pada dasarnya taraf intensitas bunyi merupakan
perbandingan antara logaritmik intensitas bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi
terhadap logaritmik intensitas bunyi ambang pendengangaran (Io = 1×10-12 W/m2)
dengan persaamaan:
I
TI 10 log (1)
Io
Apabila sumber bunyi yang berjarak tertentu terhadap suatu titik atau tempat akan
terdengar memiliki besar kecilnya taraf intensitas bunyi berbeda. Ketika sumber bunyi
memiliki jarak yang jauh dengan pendengar maka semakin kecil taraf intensitas di
lokasi pendengar. Hubungan antara kedua taraf intensitas bunyi tersebut diberikan
oleh:
R
TI 2 TI1 20 log 1 (2)
R2
Dimana TI1 dan TI2 masing-masing adalah taraf intensitas bunyi pada lokasi R1 dan
R2 dari sumber bunyi.
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan peralatan dan bahan
20
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
2. Buatlah video sesuai dengan tutorial video yang diberikan pada link:
https://youtu.be/jTQIHJ9ZrCY
3. Catat nilai taraf intensitas bunyi pada jarak 5 cm.
4. Ulangi langkah 1 – 3 untuk jarak yang berbeda: 10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm,
dan 30 cm.
5. Bandingkan nilai taraf intensitas bunyi hasil pengukuran dengan hasil
perhitungan.
E. Tabulasi Data
No Frekuensi Jarak Taraf Intensitas Taraf Intesitas Selisih antara taraf
(Hz) (cm) Bunyi Terukur Bunyi intesitas bunyi
(dB) Terhitung (dB) terhitung dan
terukur (dB)
1 5
2 10
3 15
4 20
5 25
6 30
F. Pertanyaan
1. Bagaimakah hubungan antara jarak sumber bunyi dengan detektor bunyi
terhadap taraf intensitas yang terdeteksi?
2. Apakah ada selisih antara taraf intensitas bunyi terukur dengan terhitung?
Jelaskan!
21
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
BAB IX
PRAKTIKUM 7: TABUNG TORICELLI
A. Tujuan Praktikum
Menganalisis jarak pancaran air pada tabung bocor melalui persamaan Toricelli.
B. Dasar Teori:
Ketika suatu bejana mengalami kebocoran maka hal yang menarik adalah kecepatan
air yang memancar dari lubang bocor tersebut bergantung pada jarak antara tinggi
permukaan air dengan lubang kebocoran dan fenomena ini lazim disebut dengan
tabung Toricelli. Pada prinsipnya, fenomena tabung bocor tersebut dapat
dideskripsikan dengan persamaan Bernoulli. Apabila secara skematik tabung bocor
dapat digambarkan seperti Gambar 9.1 maka persamaan Bernoulli dapat dituliskan
menjadi:
22
Modul Praktikum Fisika Dasar – Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung
D. Prosedur Praktikum
1. Siapkan peralatan dan bahan
2. Buatlah video sesuai dengan tutorial video yang diberikan pada link:
https://youtu.be/ri6KwqTp9zg
3. Lakukan analisis dengan software ImageJ untuk menentukan xmax
(pengukuran), h1, dan h2.
4. Lakukan kalkulasi untuk menghitung xmax perhitungan
5. Bandingkan nilai xmax pengukuran dan xmax perhitungan
6. Ulangi langkah 1 – 5 untuk 3 kali percobaan dengan nilai h2 yang berbeda-beda
E. Tabulasi Data
Praktikum Xmax h1 h2 Xmax Selisih xmax pengukuran dan
Ke- Pengukuran (m) (m) Perhitungan xmax perhitungan (m)
(m) (m)
1
2
3
F. Pertanyaan
1. Adakah hubungan antara h2 dan xmax?
2. Apakah ada selisi antara xmax pengukuran dan xmax perhitungan dan mengapa
ada perbedaan?
23