Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOSCIENCE II

BAKTERI

Disusun oleh:
SELA DAMA CAHYATI
200101423

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA
JOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul bakteri dengan tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Jogyakarta 25 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................
1.2 Tujuan.....................................................................................................................................
1.3 Manfaat...................................................................................................................................

BAB II SKENARIO KASUS & PEMBAHASAN

2.1 Skenario Kasus........................................................................................................................


2.2 Step 1 Kata Sulit.....................................................................................................................
2.3 Step 2 Muncul Pertanyaan......................................................................................................
2.4 Step 3 Jawaban........................................................................................................................
2.5 Step 4 Mind Map.....................................................................................................................
2.6 Step 5 Tujuan LO....................................................................................................................
3.1 Hasil Study Lliterature............................................................................................................

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

LAMPIRAN.................................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat
kecil (mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk
dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Dinding sel bakteri
sangat tipis dan elastis ,terbentuk dari peptidoglikan yang merupakan polimer
unik yang hanya dimiliki oleh golongan bakteri. Fungsinya dinding sel adalah-
memberi bentuk sel, member perlindungan dari lingkungan luar dan mengatur
pertukaran zat-zat dari dan ke dalam sel Teknik pewarnaan Gram adalah untuk
menunjukan perbedaan yang mendasar dalam organisasi struktur dinding sel
bakteri atau cell anvelope.
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel relatif tebal, terdiri dari berlapis-
lapis polymer peptidoglycan (disebut juga murein). Tebalnya dinding sel
menahan lolosnya komplek crystal violet-iodine ketika dicuci dengan alkohol
atau aseton. Bakteri Gram negative memiliki dinding sel berupa lapisan tipis
peptidoglycan, yang diselubungi oleh lapisan tipis outer membrane yang terdiri
dari lipopolysaccharide (LPS). Daerah antara peptidoglycan dan lapisan LPS
disebut periplasmic space (hanya ditemui pada Gram negatif) adalah zona
berisi cairan atau gel yang mengandung berbagai enzymes dan nutrient-carrier
proteins. Kompleks Crystal violet-iodine mudah lolos melalui LPS dan lapisan
tipis peptidoglycan ketika sel diperlakukan dengan pelarut. Ketika sel diberi
perlakuan pewarna tandingan Safranin O, pewarna tersebut dapat diserap oleh
dinding sel bakteri Gram negatif. Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau
berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah
diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel
membelah menjadi dua. Selama proses pembelahan, material genetik juga
menduplikasi diri dan membelah menjadi dua, dan mendistribusikan dirinya
sendiri pada dua sel baru. Bakteri membelah diri dalam waktu yang sangat
singkat.Pada kondisi yang menguntungkan berduplikasi setiap 20
menit.Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar
luas dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu
spesies yang hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga lautan (Maryati, 2007).
Bakteri yang keberadaanya banyak sekali ini, memungkinkan untuk menjadi
salah satu penyebab penyakit pada manusia (Radji, 2011). Bakteri yang
menyebabkan penyakit pada manusia adalah bakteri patogen (Darmadi, 2008).
Bakteri patogen yang menyebabkan penyakit ineksi pada manusia contohnya
adalah S.

1.2 TUJUAN
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang bakteri.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui ciri-ciri bateri morfologi
b. Mengetahui Jenis-jenis bakteri pathogen dan apatogen
c. Mengetahui Bakteri yang sering masuk ke tubuh manusia
d. Mengetahui Proses infeksi bakteri patogenesis pada manusia
e. Mengetahui Pencegahan agar tidak terinfeksi bakteri
f. Mengetahui fungsi pemeriksaan lab gram positi dan negatif

1.3 MANFAAT
Dengan membuat makalah ini penyusun berharap dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak serta mahasiswa yang berkepentingan.
BAB II
SKENARIO KASUS DAN PEMBAHASAN

2.1 SKENARIO KASUS


Seorang laki-laki berumur 46 th masuk rumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri
karena terkena paku berkarat, pada pemeriksaan lab gram positif dan gram negatif terdapat
bakteri clostridium sp pada malam hari klien mengeluh nyeri sedang pada kaki dan
kejang-kejang, sehingga dokter menyarankan untuk dimasukkan di ruang isolasi dan batasi
cahaya yang masuk hal ini karena pasien peka terhadap rangsang cahaya. Bakteri ini
termasuk jenis bakteri yang anaerob, morfologi bakteri ini dilindungi oleh peptidoglikan

2.2 STEP 1 KATA SULIT


1. Morfologi
2. Peptidoglikan
3. Bakteri gram positif dan negative
4. Anaerob
5. Bakteri clostidum sp

Menjawab:
1. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme
2. Peptidoglikan adalah senyawa penyusun pada dinding bakteri
3. Bakteri gram positif adalah bakteri yang memiliki membrane tunggal yang dilapisi
peptidoglikan tebal sedangkan gram negative adalah bakteri yang dinding selnya terdiri
dari lapisan lipopolisakarida
4. Anaerob adalah jenis bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup
dan berkembang biak
5. Bakteri clostidum sp adalah genus dari bakteri gram-positif yang meliputi beberapa
pathogen manusia yang signifikan, terutama agen penyebab batulisme

2.3 STEP 2 muculkan Pertanyaan


1. Bagaimana cara pemeriksaan lab gram positif dan negative
2. Bagaimana cara pertolongan pertama bagi pasien terkena paku?
3. Cara membersihkan luka dari paku berkarat
4. Mengapa orang yang terkena paku berkarat bisa kejang-kejang
5. Mengapa orang yang terkena paku berkarat peka terhadap rangsang cahaya sehingga di
batasi cahaya
6. Berapa lama waktu untuk menyembuhkan kulit yang tertusuk paku

2.4 Step 3 Jawaban


1. Yaitu dengan cara pengambilan pewarnaan gram yang dilakukan secara
dilaboratorium lapangan. Pada kaca objek dibuat sediaan dan dibiarkan kering di
udara kemudian dilewatkan di atas api untuk merekatkan sediaan tersebut. Ungu
Kristal karbol/gentian violet ditungkan di atas sediaan dan dibiarkan selama 1
menit. Setelah dicuci dengan air kemudian ditungkan gram’s iodine/lugol dan
diberikan selama 45-60 detik. Setelah dicuci kembali dengan air, selanjutnya
dicelupkan ke dalam bejana yang mengandung alcohol 95% dan digoyang-goyang
selama 30 detik atau sampai tidak tersisa warna ungu dari sedian. Setelah dicuci
lagi dengan air, sediaan diwarnai dengan safrania selama 45 detik. Sebagai tahapan
terakhir, sediaan kemudian dicuci dengan arir dan setelah kering dilakukan
pemeriksaan di bawah mikroskop dengan pembesaran 100x10.

2. Mencuci tangan dengan sabun dan air yang bersih.

Tekan luka dengan lembut untuk menghentikan perdarahan dan merangsang


pembekuan darah.
Bilas luka dengan air bersih yang mengalir selama beberapa menit. Jika perlu,
gunakan pinset yang sudah dicuci dengan alcohol untuk menghilangkan serpihan
kecil dan luka.
Setelah membersihkan dn mengeringkan luka, oleskan tipis-tipis krim anti biotic.
Selanjutnya, balut luka dengan kasa atau kain tipis yang bersih. Ganti kasa
setidaknya sekali sehari, sebaiknya setelah mandi.
3. Cuci luka dengan air mengalir dan sabun.
Gosok dan bersihkan selama beberapa waktu.
Gosok secara perlahan agar dapat membunuh kuman dengan lebih efektif .

4. Ketika spora memasuki luka yang terbuka, spora tersebut tumbuh menjadi bakteri
yang dapat menghasilkan racun yang disebut sebagai tetanospasmin. Toksin
tersebut dapat merusak saraf yang mengendalikan otot-otot, sehingga dapat
menimbulkan kekakuan hingga kejang otot.

5. Karena rangsangan cahaya dapat menyebabkan kontraksi otot abnormal

6. Luka akibat tertusuk paku dapat sembuh sekitar dua hari samapai dua minggu,
tergantung dari kedalaman luka.

2.5 STEP 4 MIND MAP


2.6 Step 5 LO

1. Definisi bakteri
2. Bentuk bakteri morfologi
3. Jenis-jenis bakteri patoghen dan apatogen
4. Bakteri yang sering masuk ke tubuh manusia
5. Proses infeksi bakteri pathogenesis pada manusia
6. Pencegahan agar tidak terinfeksi bakteri
7. fungsi pemeriksaan lab gram positi dan negative

3.1 Hasil study literature

1. Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel. Bakteri adalah organisme yang paling banyak
jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainnya.
Bakteri merupakan uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil, ada beberapa yang
fotosintetik dan produksi aseksualnya secara pembelahan dan bakteri mempunyai ukuran
sel kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Bakteri
pada umumnya mempunyai ukuran sel 0,5-1,0 μm kali 2,0-5,0 μm, dan terdiri dari tiga
bentuk dasar yaitu bentuk bulat atau kokus, bentuk batang atau Bacillus, bentuk spiral.
(Dwidjoseputro,1985)
2. • Bakteri bentuk batang
Bakteri berbentuk batang dikenal sebagai basil. Kata basil berasal dari bacillus yang berarti
batang. Bentuk basil dapat pula dibedakan atas:
1) Basil tunggal(monobasil) yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal, misalnya
Salmonellatyphi, penyebab penyakit tipus
2) Diplobasil yaitu baktri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua
3) Streptobasil yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang membentuk
rantai misalnya Bacillusanthracis penyebab penyakit antraks
• Bakteri bentuk bola
Bakteri berbentuk bola dikenal sebagai coccus, bakteri ini juga dapat dibedakan atas:
1) Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misalnya neisseria gonorrhoeae,
penyebab penyakit kencing nanah
2) Diplokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang bergandengan dua-dua, misalnya
diplococcus pneumonia penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru
3) Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat sehingga bentuknya
mirip kubus
4) Stapilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang membentuk
rantai
5) Stafilokokus, yaitu bakteri yang berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelopok sel
tidak teratur sehingga bentuknya mirip dompolan buah anggur
• Bakteri bentuk spiral
1) Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral misalnya spirillum
2) Vibrio,ini dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalkan vibrio cholera penyebab
penyakit kolera
3) Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur. Pada saat bergerak,
tubuhnya dapat memanjang dan mengerut. Created by: dosenpendidikan.com 2014
3. Jenis-jenis bakteri
a. Bakteri apatogen adalah bakteri ini yang tidak menyebabkan penyakit karena bersifat
tidak merusak sel makhluk hidup. Jenis-jenis bakteri apatogen yaitu:
 Lactobacillus: bakteri pengolah susu dengan frementasi
 Bifidobacteria: bakteri disaluran pencernaan yang menghambat pertumbuhan
bakteri berbahaya
 Escherechia coli: bakteri yang membantu pencernaan gula
b. Bakteri pathogen adalah bakteri yang menimbulkan penykait baik melalui invasi
langsung atau mencemari makanan. Jenis bakteri pathogen yaitu:
 Jamur
 Bakteri
 Virus
 Parasit
4. Bakteri yang sering masuk ketubuh manusia
1) Salmonella typhosa menyebabkan penyakit tifus
Infeksi dari bakteri salmonella dapat menyerang saluran gastrointetis yang mencakup
perut, usus halus, dan usus besar atau kolon
Sumber: mikha daya sinaga, nita sari Br sembiring
Cogito smart journal (2), 94-107,2016
2) Neisseria gonorrheae merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit kencing nanah.
Penyakit yang dapat diakibatkan oleh bakteri ini diantaranya adalah uretritis (radang
uretra) pada pria, cervicitis pada wanita dan konjungtivitis atau radang selaput mata pada
bayi.
Sumber : kharina puspita, dwi ardiyanti.jurnalVOI(voice of informatics) 7 (1) 2018
3) Streptococcus pneumonia merupakan pathogen yang paling sering menyebabkan
pneumonia komuniti atau pneumonia yang didapat dari lingkungan.
Sumber: Sharon thesalonica Delaney universitas brawijaya,2018
4) Shigella dysentriae menyebabkan penyakit disentri
S.dysentriae terhadap beberapa antibiotic sudah banyak ditemukan, herba
meniran(phyllanthus niruri) adalah salah satu alternative bahan nabati yang memiliki
aktivitas antibakteri karena mengandung komponen bioaktif seperti alkaloid, flavonoid,
tannin, dan saponin.
Sumber: PUTRI NURUL MUNFAATI Lentera Bio: Berkala Ilmiah biologis 4(1) 2015
5) Treponema palliudm menyebabkan penyakit sifilis
Sumber: world health organization wprld health organization, 2016
5.

6. Pencegahan agar tidak terinfeksi bakteri


Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksin tetanus. Penemuan vaksin ini dapat menekan
angka kejadian. Penanganan luka yang baik juga dapat menjadi cara ampuh dalam
pencegahan penyakit tetanus.
Sumber: Sisy Rizkia Putri Jurnal Penelitian Perawat Profesional 2(4), 443-450,2020

7. Untuk membandingkan sensitifitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, dan nilai prediksi
negative dari pewarnaan gram
Sumber : Kurnia Sari Universitas Sumatera Utara, 2015
BAB III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai