Anda di halaman 1dari 20

Kegiatan Belajar

PEMBERIAN OBAT PARENTERAL :


INJEKSI SUBCUTAN (SC) *Non Insulin

150 menit

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum dan Petunjuk Belajar

Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar
memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh
darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap
pemberian obat tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping
obat sangat penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran yang
utama dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien
dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan
pengobatan. Perawat berusaha membantu klien dalam membangun
pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan
setiap obat yang dipesankan dan turut serta bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusa tentang pengobatan bersama dengan tenaga
kesehatan lain (Black & Hawks, 2014). Pada pertemuan ini akan
membahas terkait konsep pemberian obat parenteral injeksi subcutan
(SC).
Relevansi
Materi yang telah dipelajari sebelumnya terkait dengan physical and
historical assessment sangat penting untuk menunjang skill ini. Konsep
dasar dalam fundamental of nursing juga menjadi bagian dari hal yang
sangat relevan terkait tindakan menyiapkan obat parenteral injeksi
subcutan.
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa melakukan discovery learning terkait skill menyiapkan
obat parenteral injeksi subcutan.

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1 1


2. Mahasiswa melakukan pre test
3. Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum (pra
interaksi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
4. Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
5. Mahasiswa melaksanakan post test

KEMA
MP
UA
N
AK
HI
R
YA
NG
DI
CA
PA
I
(K
O
GN
ITI
F,
AF
FE
KT
IF,
DA
N
Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
1. Memahami konsep tindakan menyiapkan obat parenteral injeksi
subcutan.
2. Melakukan persiapan untuk melakukan tindakan menyiapkan obat
parenteral injeksi subcutan.
3. Mendemonstrasikan prosedur tindakan menyiapkan obat parenteral
subcutan

2 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1


4. Mahasiswa mampu mengintegrasikan komunikasi terapeutik,
menunjukkan empati, caring, patient safety, sevice exelence selama
demonstrasi skill.

LATIHAN / TRIGGER CASE

Seorang laki-laki 38 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan


keluhan buang air kecil sering tidak tuntas. Hasil pemeriksaan
laboratorium PSE didapatkan hasil 10 ng/mL. Dokter mendiagnosis ca
prostat dan meresepkan gloserin 1x 0,1 gram Subcutan. Lakukan tindakan
yang tepat pada pasien tersebut.

TINJAUAN TEORI

Injeksi subcutan (SC) merupakan salah satu bentuk pemberian obat


parenteral dengan cara dimasukkan ke dalam jaringan tubuh di bawah
kulit dengan menggunakan spuit. Diantara banyak obat yang diberikan
secara subkutan (tepat di bawah kulit) adalah vaksin, obat prabedah,
narkotik, insulin dan heparin.
Jenis spuit yang digunakan untuk injeksi subkutan bergantung pada
obat yang diberikan. Secara umum spuit 3 cc digunakan untuk
kebanyakan injeksi sc. Namun jika insulin akan diberikan, gunakan spuit
khusus insulin; dan jika heparin diberikan spuit tuberkulin atau prefilled
cartridge dapat digunakan.
Ukuran dan panjang jarum dipilih berdasarkan massa tubuh pasien,
sudut insersi yang dituju, dan lokasi injeksi yang direncanakan. Pada
umumnya jarum #25 gauge, 1,6 cm digunakan untuk orang dewasa
dengan berat badan normal dan jarum diinsersikan pada sudut 45 derajat;
jarum 1 cm digunakan pada sudut 90 derajat. Anak mungkin memerlukan
jarum 1,25 cm ditusukkan pada sudut 45 derajat.
Tujuan pemberian obat secara subcutan adalah

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1 3


1. Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan di bawah kulit
untuk diabsorbsi.
2. Memberikan obat yang hanya dapat diabsorbsi melalui jaringan bawah
kulit.
3. Membantu proses penyembuhan.
Area yang dapat digunakan untuk injeksi
1. Lengan atas bagian luar, 1/3 bagian dari bahu
2. Paha anterior, 1/3 bagian dari sendi panggul
3. Daerah abdomen
4. Area scapula pada punggung atas
5. Daerah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas

Hal yang harus diperhatikan


1. Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa
medis pasien, indikasi pemberian obat, dan efek samping obat.
2. Obat harus diberikan dengan prinsip 12 benar pemberian obat:
(1) Benar obat
(2) Benar dosis
(3) Benar pasien
(4) Benar waktu pemberian
(5) Benar cara pemberian
(6) Benar dokumentasi
(7) Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi pasien

4 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1


(8) Hak pasien untuk menolak
(9) Benar pengkajian
(10) Benar evaluasi
(11) Benar reaksi terhadap makanan
(12) Benar reaksi dengan obat lain
3. Pada injeksi subcutan dengan isian obat insulin pasca
penyuntikan/pencabutan syringe tidak lagi menekan bekas suntikan.
4. Sedangkan pada injeksi subcutan dengan isian obat non insulin
tekanan ringan boleh diberikan menggunakan kain kassa atau kapas
(pada prinsipnya injeksi SC minimal terjadi perdarahan)
5. Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapatkan obatnya, bila
ada penolakan pada suatu jenis obat, maka perawat dapat mengkaji
penyebab penolakan, dan dapat mengkolaborasi- kannya  dengan
dokter yang menangani pasien, bila pasien atau keluarga tetap
menolak pengobatan setelah pemberian inform consent, maka pasien
maupun keluarga yang bertanggungjawab menandatangani surat
penolakan untuk  pembuktian penolakan therapi.

PERALATAN DAN BAHAN

1. Sarung tangan
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum spuit sesuai kebutuhan
4. Bak spuit
5. Kapas alkohol/kapas air hangat dalam kom (sesuai kebijakan
institusi)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat insulin sesuai program terapi
8. Bengkok
9. Buku injeksi/daftar obat

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1 5


PROSEDUR KETERAMPILAN

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada.
2. Mengidentifikasi pasien dengan tepat.
3. Mencuci tangan.
4. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar.
B. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam, menyapa pasien dan memperkenalkan diri.
2. Melakukan kontrak untuk tindakan yang akan dilakukan.
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien.
4. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan.
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien.
2. Mengajak pasien membaca basmalah dan berdoa.
3. Memperhatikan 12 benar pemberian obat.
4. Mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan.
5. Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
6. Memilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan atau rasa gatal (menghindari gangguan absorbsi
obat).
7. Memasang perlak dan alasnya di bawah area penyuntikan.
8. Memakai sarung tangan.
9. Menyiapkan obat;
a. Membersihkan tutup botol dengan menggunakan kapas
alkohol/air hangat.
b. Membuka tutup jarum pada spuit
c. Dengan hati-hati menusukkan jarum secara tegak lurus tepat
di tengah-tengah karet dari vial

6 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1


d. Mengambil obat dari vial dengan
memposisikan vial terbalik, pastikan ujung
jarum berada di cairan obat.
e. Tarik plunger untuk mengaspirasi obat
yang telah diencerkan sesuai jumlah/dosisi obat yang
dibutuhkan, kemudian cabut jarum dari vial
f. Aspirasikan obat ke dalam spuit untuk mencegah obat
terbuang, kemudian ganti jarum spuit dengan jarum yang
baru (pada beberapa spuit insulin jarum tidak perlu diganti
karena tutup vial insulin terbuat dari karet yang lunak)
g. Mengeluarkan udara dari dalam spuit
sampai ujung jarum (keluar satu tetes obat
dari ujung jarum)
h. Memeriksa kembali jumlah larutan yang
ada pada spuit.
i. Meletakkan spuit ke dalam bak spuit/bak instrumen.
10. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar.
11. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol/ air hangat (melingkar
dari arah dalam kearah luar dengan diameter 5 cm), tunggu
sampai kering.
12. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk (jepitan) untuk
mengangkat kulit dan jaringan lemak.
13. Menusukkan spuit sampai jaringan dibawah kulit dengan sudut
45º, atau 90º untuk orang gemuk (ujung jarum menghadap ke
atas).

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1 7


14. Memasukkan obat ke dalam jaringan sub cutan secara perlahan.
15. Melepas jepitan dan mencabut jarum sambil memberikan
swabbing atau tekanan ringan pada bekas suntikan dengan kain
kassa atau kapas (khusus pada ijeksi SC non Insulin), khusus
apabila terdapat perdarahan (injeksi subcutan biasanya jarang
menyebabkan terjadinya perdarahan).
16. Membuang spuit ke dalam bengkok (jarum tertutup) atau ke
dalam savety box (jarum terbuka).
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut / RTL
3. Merapikan pasien dan lingkungan.
4. Mengajak pasien membaca Hamdalah dan berdoa kepada Allah.
5. Berpamitan dengan pasien dan menyampaikan kontrak yang
akan datang.
6. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula.
7. Mencuci tangan.
8. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

CHECK LIST PENILAIAN DEMONSTRASI SKILL

BO SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
BOT 0 1 2
Tahap Pra Interaksi

8 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1


1. Mengecek program terapi 1
2. Mencuci tangan 1
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar 1
4. Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien 1
Tahap Orientasi
1. Salam, sapa, perkenalkan diri 1
2. Melakukan kontrak 1
3. Menjelaskan tujuan 1
4. Menjelaskan prosedur 1
5. Menanyakan kesiapan dan kerjasama pasien 1
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy 1
2. Mengajak pasien membaca Basmalah 1
Menyebutkan prinsip 12 benar pemberian
3. 2
obat
Mengatur posisi dan membebaskan daerah
4. 1
injeksi
5. Memasang perlak dan alasnya 1
6. Memakai sarung tangan 1
7. Menyiapkan obat
Membersihkan tutup botol dengan
a. 1
menggunakan kapas alkohol/air hangat
b. Membuka tutup jarum pada spuit 1
Dengan hati-hati menusukkan jarum
c. secara tegak lurus tepat di tengah-tengah 1
karet dari vial
Mengambil obat dari vial dengan
d. 1
memposisikan vial terbalik
Tarik plunger untuk mengaspirasi obat
e. 1
sesuai dosis
f. Aspirasikan obat masuk ke dalam spuit 1
Mengeluarkan udara dari dalam spuit
g. 1
sampai ujung jarum
Meletakkan spuit ke dalam bak spuit/bak
h. 1
instrumen
Menentukan tempat penyuntikan dengan
8. 2
benar
Membersihkan kulit dengan kapas alkohol/ air
9. 2
hangat
Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
10. (jepitan) untuk mengangkat kulit dan jaringan 2
lemak
11. Menusukkan spuit sampai jaringan dibawah 4
kulit dengan sudut 45º, atau 90º untuk orang

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1 9


gemuk
Memasukkan obat ke dalam jaringan sub
12. 4
cutan secara perlahan
Melepas jepitan jari dan mencabut jarum
13. sambil memberikan tekanan ringan dengan 1
kapas basah jika terdapat perdarahan minor.
Membuang spuit ke dalam bengkok atau ke
14. 1
savety box
Tahap Terminasi
1. Menyampaikan hasil anamnesa/kesimpulan 1
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut / RTL 1
3. Mengajak pasien membaca Hamdalah 1
4. Berpamitan dan menyampaikan kontrak 1
5. Membereskan dan mengembalikan alat 1
6. Mencuci tangan 1
Mencatat kegiatan dalam catatan
7. 1
keperawatan
Penampilan selama tindakan
1. Ketenangan 1
2. Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien 1
Menggunakan bahasa yang dimengerti oleh
3. 1
pasien
TOTAL SCORE

DAFTAR PUSTAKA

Black, J.M. & Hawks, J.H. (2014). Keperawatan medikal bedah


manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan ed.8. Singapura:
Elsevier.
Kozier, B. (2008). Fundamental of nursing: concept, process and practice.
Pearson Education.
Timby, B. K. (2009). Fundamental Nursing Skills and Concepts.
Philadelphia: Lippincot William & Wilkins.

Kegiatan Belajar

10 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1


PEMBERIAN OBAT PARENTERAL :
INJEKSI INTRAMUSKULER (IM)

150 menit

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum dan Petunjuk Belajar

Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar
memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh
darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap
pemberian obat tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping
obat sangat penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran yang
utama dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien
dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan
pengobatan. Perawat berusaha membantu klien dalam membangun
pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan
setiap obat yang dipesankan dan turut serta bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusa tentang pengobatan bersama dengan tenaga
kesehatan lain (Black & Hawks, 2014). Pada pertemuan ini akan
membahas terkait konsep pemberian obat parenteral injeksi intramuskuar.
Relevansi
Materi yang telah dipelajari sebelumnya terkait dengan physical and
historical assessment sangat penting untuk menunjang skill ini. Konsep
dasar dalam fundamental of nursing juga menjadi bagian dari hal yang
sangat relevan terkait tindakan menyiapkan obat parenteral injeksi
intramuskular.
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa melakukan discovery learning terkait skill menyiapkan
obat parenteral injeksi intramuskular.
2. Mahasiswa melakukan pre test

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1 11


3. Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum (pra
interaksi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
4. Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
5. Mahasiswa melaksanakan post test

KEMA
MP
UA
N
AK
HI
R
YA
NG
DI
CA
PA
I
(K
O
GN
ITI
F,
AF
FE
KT
IF,
DA
N
Diharapkan setelah melaksanakan skill lab ini, mahasiswa mampu:
1. Memahami konsep tindakan menyiapkan obat parenteral injeksi
intramuskular
2. Melakukan persiapan untuk melakukan tindakan menyiapkan obat
parenteral injeksi intramuskular.
3. Mendemonstrasikan prosedur tindakan menyiapkan obat parenteral
injeksi intramuskular

12 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1


4. Mahasiswa mampu mengintegrasikan komunikasi terapeutik,
menunjukkan empati, caring, patient safety, sevice exelence selama
demonstrasi skill.

LATIHAN / TRIGGER CASE

Seorang laki-laki 38 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan


nyeri di pinggang. Hasil pengkajian ditemukan keadaan umum lemah nyeri
skala 6 seperti ditusuk-tusuk. Dokter meresepkan ketorolac 1 gram via IM.
Lakukan tindakan yang tepat pada pasien tersebut.

TINJAUAN TEORI

Pemberian obat melalui intramuscular merupakan salah satu metode


pemberian obat parenteral dengan cara memasukkannya ke dalam
jaringan otot untuk diabsorbsi dengan menggunakan spuit.
Lokasi penyuntikan dapat digunakan :
1. Area Dorsogluteal (paling sering digunakan)
2. Area Vastus Lateralis
3. Area Deltoid
4. Area Ventrogluteal
5. Area rektus femoris

Hal yang harus diperhatikan dalam memberikan obat secara IM

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1 13


1. Tempat penyuntikan harus tepat. Penyuntikan pada bokong harus
tepat karena bila salah dapat mengenai syaraf ischiadicus dan
mengakibatkan kelumpuhan.
2. Bila pasien harus mendapat beberapa kali suntikan, usahakan agar
penyuntikan dilakukan pada tempat berlainan.
3. Untuk obat yang mengandung minyak, waktu memasukan obat harus
perlahan supaya pasien tidak kesakitan.
4. Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa
medis pasien, indikasi pemberian obat, dan efek samping obat. Obat
harus disiapkan dengan prinsip 12 benar pemberian obat:
(1) Benar obat
(2) Benar dosis
(3) Benar pasien
(4) Benar waktu pemberian
(5) Benar cara pemberian
(6) Benar dokumentasi
(7) Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi pasien
(8) Hak pasien untuk menolak
(9) Benar pengkajian
(10) Benar evaluasi
(11) Benar reaksi terhadap makanan
(12) Benar reaksi dengan obat lain
5. Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapatkan obatnya, bila
ada penolakan pada suatu jenis obat, maka perawat dapat mengkaji
penyebab penolakan, dan dapat mengkolaborasi- kannya  dengan
dokter yang menangani pasien, bila pasien atau keluarga tetap
menolak pengobatan setelah pemberian inform consent, maka pasien
maupun keluarga yang bertanggungjawab menandatangani surat
penolakan untuk  pembuktian penolakan therapi.

14 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1


PERALATAN DAN BAHAN

1. Handscoen
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum spuit sesuai kebutuhan
4. Bak spuit
5. Kapas alkohol / air hangat dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok
9. Buku injeksi/daftar obat

10. Plester dan kasa steril (bila perlu)

PROSEDUR KETERAMPILAN

A. Tahap Pra Interaksi


1. Mengecek program terapi.
2. Mencuci tangan.
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar.
4. Menyiapkan dan mendekatkan alat ke dekat pasien.
B. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam, menyapa pasien, memperkenalkan diri.
2. Melakukan kontrak untuk tindakan yang akan dilakukan.
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
4. Menanyakan kesiapan dan meminta kerja sama pasien.
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy.
2. Mengajak pasien membaca Basmalah dan berdoa.
3. Memperhatikan prinsip 12 benar pemberian obat.
4. Mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan.

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1 15


5. Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
6. Memilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan atau rasa gatal (menghindari gangguan absorbsi
obat).
7. Memasang perlak dan alasnya di bawah area penyuntikan.
8. Memakai sarung tangan.
9. Menyiapkan obat;
a. Mendisinfeksi tutup botol dengan menggunakan kapas
alkohol.
b. Membuka tutup jarum pada spuit
c. Dengan hati-hati menusukkan jarum secara tegak lurus
tepat di tengah-tengah karet dari vial
d. Mengambil obat dari vial dengan
memposisikan vial terbalik, pastikan
ujung jarum berada di cairan obat.
e. Tarik plunger untuk mengaspirasi
obat yang telah diencerkan sesuai jumlah/dosisi obat yang
dibutuhkan, kemudian cabut jarum dari vial
f. Aspirasikan obat ke dalam spuit untuk mencegah obat
terbuang bersama jarum, kemudian ganti jarum spuit
dengan jarum yang baru
g. Mengeluarkan udara dari dalam spuit sampai ujung
jarum (keluar satu tetes obat dari ujung jarum)
h. Memeriksa kembali jumlah larutan yang ada pada spuit.
i. Meletakkan spuit ke dalam bak spuit/bak instrumen.
10. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar.
11. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol/ air hangat (melingkar
dari arah dalam kearah luar dengan diameter 5 cm), tunggu
sampai kering.

16 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1


12. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan area
penyuntikan.
13. Menusukkan spuit dengan sudut 900, jarum masuk 2/3 bagian
sampai ke jaringan otot (gerakan yang cepat saat menusukkan
jarum dapat mengurangi rasa nyeri).

Kulit
Subcutan

Muskulus

14. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit.


15. Jika terdapat darah kemungkinan jarum mengenai pembuluh
darah;
a. Tarik kembali jarum dari kulit
b. Tekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
c. Observasi adanya hematom atau memar, kalau perlu
berikan plester
d. Siapkan obat yang baru, mulai dari awal, pilih area
penusukan yang baru

16. Jika tidak terdapat darah, masukkan obat secara perlahan.


17. Mencabut jarum dari tempat tusukan.
18. Menekan daerah tusukan dengan kapas basah untuk
menghilangkan nyeri.
19. Membuang spuit ke dalam bengkok (jarum tertutup) atau ke
dalam savety box (jarum terbuka).
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut / RTL.
3. Merapikan pasien dan lingkungan.

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1 17


4. Mengajak pasien membaca Hamdalah dan berdoa kepada Allah.
5. Berpamitan dengan pasien dan menyampaikan kontrak yang
akan datang.
6. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula.
7. Mencuci tangan.
8. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

CHECK LIST PENILAIAN DEMONSTRASI SKILL

BO SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
BOT 0 1 2
Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi 0,5
2. Mencuci tangan 0,5
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar 0,5
4. Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien 0,5
Tahap Orientasi
1. Salam, sapa, perkenalkan diri 0,5
2. Melakukan kontrak 0,5
3. Menjelaskan tujuan 0,5
4. Menjelaskan prosedur 0,5
5. Menanyakan kesiapan dan kerjasama pasien 0,5
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy 0,5
2. Mengajak pasien membaca Basmalah 0,5
Menyebutkan prinsip 12 benar pemberian
3. 2
obat
Mengatur posisi pasien sesuai tempat
4. 1
penyuntikan
5. Membebaskan daerah yang akan diinjeksi 1
Memasang perlak dan alasnya di bawah area
6. 1
penyuntikan
7. Memakai sarung tangan 1
8. Menyiapkan obat
Mendesinfeksi tutup botol dengan
a. 1
menggunakan kapas alkohol

18 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1


b. Membuka tutup jarum pada spuit 1
Dengan hati-hati menusukkan jarum
c. secara tegak lurus tepat di tengah-tengah 1
karet dari vial
Mengambil obat dari vial dengan
d. 2
memposisikan vial terbalik
e. Tarik plunger untuk mengaspirasi obat 1
Aspirasikan obat ke dalam spuit kemudian
f. 1
ganti jarum spuit dengan jarum yang baru
Mengeluarkan udara dari dalam spuit
g. 1
sampai ujung jarum
h. Meletakkan spuit ke dalam bak instrumen 1
Menentukan tempat penyuntikan dengan
8. 2
benar
Membersihkan kulit dengan kapas alkohol/ air
9. 3
hangat
Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk
10. 3
meregangkan area penyuntikan
Menusukkan spuit dengan sudut 900, jarum
11. 4
masuk 2/3 bagian sampai ke jaringan otot
Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak
12. 4
masuk spuit
Jika tidak terdapat darah (disebutkan),
13. 4
masukkan obat secara perlahan
14. Mencabut jarum dari tempat tusukan 2
Menekan daerah tusukan dengan kapas
15. 2
basah
Membuang spuit ke dalam bengkok/savety
16. 1
box
Tahap Terminasi
1. Menyampaikan hasil anamnesa/kesimpulan 0,5
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut / RTL 0,5
3. Mengajak pasien membaca Hamdalah 0,5
4. Berpamitan dan menyampaikan kontrak 0,5
5. Membereskan dan mengembalikan alat 0,5
6. Mencuci tangan 0,5
7. Mencatat kegiatan di catatan keperawatan 0,5
Penampilan selama tindakan

Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1 19


1. Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien 1
Menggunakan bahasa yang dimengerti oleh
2. 1
pasien

TOTAL SCORE

DAFTAR PUSTAKA

Black, J.M. & Hawks, J.H. (2014). Keperawatan medikal bedah


manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan ed.8. Singapura:
Elsevier.
Kozier, B. (2008). Fundamental of nursing: concept, process and practice.
Pearson Education.
Timby, B. K. (2009). Fundamental Nursing Skills and Concepts.
Philadelphia: Lippincot William & Wilkins.

20 Skill of Laboratory Keperawatan Medikal Bedah 1

Anda mungkin juga menyukai