PENDAHULUAN
ALLAH SWT adalah Tuhan Maha Pencipta. Dia menciptakan alam semesta dengan
segala isinya. Dia pula yang menciptakan manusia serta berbagai kebutuhan dan
kehidupan manusia, Dia juga yang mematikan dan menghidupkan manusia.
ALLAH SWT membagi kehidupan menjadi dua bagian yakni kehidupan dunia dan
akhirat. Apa yang dilakukan manusia di dunia akan berdampak dalam kehidupan
akhirat.Enak dan tidaknya kehidupan seseorang sangat bergantung pada bagaimana ia
menjalani kehidupan di dunia ini. Manakala manusia beriman dan beramal shaleh dalam
kehidupan di dunia ia pun akan mendapatkan kenikmatan dalam kehidupan di akhirat.
Karena itu ketika seseorang berorientasi memperoleh kebahagiaan di akhirat maka ia
akan menjalani kehidupan di dunia ini sebaik-baiknya sebagaimana ditentukan oleh
Allah dan rasulya.Ketika manusia berorientasi kepada kehidupan akhirat bukan berarti
ia tidak boleh menikmati kehidupan di dunia. hal ini karena segala hal-hal yang bersifat
duniawi sangat disukai oleh manusia,karenanya islam tidak pernah mengharamkan
manusia untuk menikmati kehidupan dunia selama tidak melanggar ketentuan Allah
SWT apalagi sampai melupakan Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur dalam
kehidupan ini.Manusia memang memandang indah segala hal yang bersifat dunia dan
itu wajar-wajar saja selama ia tidak mengabaikan tempat kembalinya.
Satu hal terpenting yang harus diingat dan diimplementasikan oleh manusia selama
hidup di dunia adalah tiap-tiap manusia mempunyai pandangan terhadap hidup ini, asal
mula kejadiannya, kemana ia akan pergi, kehidupannya kembali terhadap keabadian
kebaikan dan keburukan. Islam pada dasarnya tidak mengenal adanya perbedaan antara
sesama manusia kecuali atas dasar ketakwaan kepada Allah dan kebaikan prilaku dalam
kehidupan. Islam memandang sesama manusia adalah sama. Oleh sebab itu islam
mengajarkan bagaimana hidup dan kehidupan manusia.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata hidup memiliki arti bertempat
tinggal, masih ada, bergerak, dan bekerja. Sebagai contoh : “hidup di desa lebih
tenang dari pada hidup di kota”,“neneknya masih hidup,tapi kakeknya sudah
meninggal”, “ulat itu masih hidup”, penduduk di sekitar pelabuhan itu hidup dari
berniaga; . Kata hidup juga berarti masih berjalan, bernyawa, dan berlangsung ;
“walaupun ekonomi melemah akan tetapi perusahaan itu masih hidup”, “setiap yang
hidup pasti akan mati, kecuali Tuhan”, “yayasan tersebut hidup dari sumbangan
masyarakat”[1]
Hingga saat ini, masih terjadi perdebatan panjang antara para ahli mengenai
asal usul kehidupan. Para ahli telah memberikan beberapa defenisi atau teori tentang
kehidupan berdasarkan bidang bidang keilmuan mereka, antara lain :
1. Teori Abiogenesis
Menurut teori ini, kehidupan terjadi secara spontan dan berasal dari materi tak
hidup. Teori ini beranggapan bahwa kehidupan berawal dari benda mati. Contohnya,
seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing tersebut berasal dari tanah.
3
Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari
lumpur.
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh aristoteles, seorang ahli filsafat
Yunani, kemudian didukung oleh John Needham yang merupakan ahli biologi.
2. Teori Biogenesis
Teori ini juga didukung oleh Francesco Redi dengan percobaan sekerat
dagingnya dan didukung pula oleh Louis Pasteur dengan percobaan tabung leher
angsanya yang mana mereka semua adalah merupakan Pakar Biologi Itali.[4]
3. Teori Evolusi
Pada teori ini para Ilmuwan menyatakan bahwa kehidupan berasal dari
senyawa organik dan kimia di atsmosfer yang kemudian berkumpul membentuk
materi hidup (berevolusi). Pendapat ini pertama kali diajukan oleh A.I Oparin ,
seorang ahli biokimia Rusia. A. I. Oparin menyatakan bahwa makhluk hidup terjadi
dari senyawa kimia, dan pada waktu itu di atmosfer belum ada oksigen bebas.
Pendapat Oparin mendapat dukungan dari J. B. S. Haldane ahli biologi
berkebangsaan Inggris. Oparin berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi dari hasil
reaksi kimia antara molekul- molekul di dalam lautan yag panas.Lautan yang
terbentuk pada mulanya bersuhu tinggi sehingga energinya dapat digunakan untuk
berlangsungnya reaksi kimia.
Hasil reaksi kimia membentuk semacam uap yang terdiri atas bahan organik,
yaitu sebagai bahan pembentuk sel. Kemudian seorang peneliti berkebangsaan
Amerika, Stanley Miller berhasil membuktikan teori tersebut, ia menyatakan bahwa
4
asal-usul kehidupan diawali dengan adanya senyawa organik di atmosfer yang
berupa gas-gas seperti metana (CH4), Hidrogen(H2), Uap air (H2O), dan amonia
(NH3) yang bereaksi dengan bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan listrik
halilintar sehingga terbentuk asam amino. Ia membuktikannya dalam laboratorium
dengan menggunakan seperangkat alat dengan nama Stanley Mer - Harold Urey.
Alat ini disimpan pada suatu kondisi yang diperkirakan sama dengan kondisi pada
waktu sebelum ada kehidupan. Ke dalam alat tersebut dimasukkan bermacam gas,
seperti uap air yang dihasilkan dari air yang dipanaskan, hidrogen , metana, dan
amonia. Selanjutnya pada alat tersebut diberikan aliran listrik75.000 volt (sebagai
pengganti kilatan halilintar yang selalu terjadi di alam padawaktu itu). Setelah
seminggu,ternyata Miller mendapatkan zat organik yang berupa asam amino. Zat ini
merupakan bahan dasar pembangunan kehidupan. Berdasarkan percobaan ini
Ilmuwan menyebutnya sebagai Teori Evolusi Kimia. Teori evolusi pada awalnya
juga telah dikembangkan para ilmuwan seperti mutasi makhluk hidup dan seleksi
alam. Seorang. Ilmuwan yang mengembangkan teori ini ialah Charles Darwin. Ia
merupakan seorang Naturalis berkebangsaan Inggris. Menurut Darwin manusia dan
semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama yang berupa makhluk
bersel satu. Makhluk bersel satu tersebut terus berevolusi hingga menjadi kera, dari
kera menjadi manusia dalam waktu yang lama.
Teori evolusi inilah yang banyak diterima oleh Pakar Biologi Modern. Akan
tetapi teori ini dibantah oleh seorang Ilmuwan muslim kebangsaan Turki yang
bernama Adnan Oktar atau lebih dikenal dengan nama Harun Yahya. Beberapa
bantahannya ialah :
1. Darwin berasumsi bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari hal
yang sama, yaitu makhluk bersel satu. Setelah mengalami berbagai variasi kecil
dan bertahap, ia berevolusi menjadi makhluk yang lebih kompleks, hingga
menjadi seperti makhluk yang ada saat ini. Jika Darwin berkata bahwa makhluk
hidup, termasuk manusia adalah hasil evolusi yang berasal dari makhluk bersel
satu, dengan sendirinya ia menafikan kepercayaan bahwa manusia sebenarnya
adalah ciptaan Tuhan yang disempurnakan sendiri oleh-Nya, terbuat dari tanah
5
yang lantas turun ke Bumi karena melakukan sebuah kesalahan. Itu secara
keyakinan agama.
2. Secara ilmiah, bukti tentang makhluk hidup bersel satu yang sedang
berevolusi menjadi makhluk hidup lain yang lebih kompleks (seharusnya sampai
saat ini pun makhluk itu harus terus berevolusi), tidak pernah ditemukan. Sampai
saat ini belum ada ilmuwan dari pihak pembela teori evolusi yang berhasil
membuat sel tunggal yang dipercaya terjadi secara kebetulan oleh teori Darwin.
Dengan bukti ini saja telah meyakinkan kita bahwa sebenarnya teori evolusi
adalah kesalahan dalam memahami fakta sebenarnya tentang alam dan kehidupan.
Belum ada orang yang mampu menghidupkan kembali yang mati terkecuali atas
kehendak Allah lewat para Nabi-nya.
Dari beberapa bantahan tersebut, maka beragam teori diatas, belum dapat
menunjukkan bukti bukti yang konkrit tentang asal mula kehidupan.
6
ALLAH SWT membagi kehidupan menjadi dua bagian yakni kehidupan dunia
dan akhirat. Apa yang dilakukan manusia di dunia akan berdampak dalam
kehidupan akhirat.Enak dan tidaknya kehidupan seseorang sangat bergantung pada
bagaimana ia menjalani kehidupan di dunia ini. Manakala manusia beriman dan
beramal shaleh dalam kehidupan di dunia ia pun akan mendapatkan kenikmatan
dalam kehidupan di akhirat.
1) Kehidupan di Dunia
7
evolusinya ia mengatakan bahwa manusia berasal dari seekor kera, yang berhasil ia
temukan fosilnya dan diberi nama Loisy. Perhatikan Firman Allah yang
diterangkan dalam Al-Qur’ an sebagai berikut : Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang
manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
(QS. Al-Hijr, 15 : 28) Maka dengan demikian, Teori Evolusi Darwin secara
otomatis langsung terbantahkan dan terpatahkan. Demikianlah, melalui Firman
Allah tersebut menjelaskan bahwasannya manusia diciptakan langsung sebagai
manusia, bukannya sebagai kera terlebih dahulu. Masih banyak lagi Firman Allah
yang menegaskan bahwa manusia diciptakan langsung oleh Allah sebagai manusia
seutuhnya, seperti pada Al-A’raf (7) : 11 dan Hud (11) : 61. Begitulah, Allah Sang
Pencipta seluruh alam semesta telah menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang
asal-usul kejadian manusia, namun mereka kebanyakan masih mencari bukti-bukti
lain selain penjelasan Allah tersebut. Naudzubillahi min dzalik.
Baru kemudian di awal abad ke-21 atau di awal milenium ke-3 ini muncul
seorang cendekiawan dan ilmuwan muslim yang bernama Adnan Oktar dari Turki
yang dalam tulisan-tulisan ilmiahnya lebih dikenal dengan nama Harun Yahya.
Beliau telah memiliki bukti-bukti sebagai sanggahan secara ilmiah berdasarkan cara
berpikir logika modern terhadap Teori Evolusi Darwin. Diperkuat pula secara
arkeologi yang menjelaskan bahwasannya tidak ada satu pun bukti yang berhasil
ditemukan yang dapat memperkuat argumentasi bahwa Teori Evolusi itu benar
adanya. Harun Yahya jelas-jelas mengatakan bahwa Teori Evolusi telah
menyesatkan umat manusia, bahkan beliau mengatakan bahwa Teori Evolusi
Darwin telah membahayakan Aqidah Islam, sehingga bagi umat Islam yang
mempercayai Teori Evolusi tersebut dikategorikan telah melanggar Aqidah Islam.
Bagaimana mungkin mereka bisa menduga bahwa manusia (yang juga termasuk
dirinya Darwin) itu berasal dari seekor kera, sedangkan kera adalah spesies
binatang bukan manusia. Allah Sang Pencipta manusia itu sendiri menyatakan
bahwa manusia adalah makhluk yang sebaik-baik ciptaan-Nya, sebagaimana yang
dijelaskan melalui Firman-Nya : Artinya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia itu dalam bentuk/rupa yang sebaik- baiknya. (QS. At-Tin, 95 : 4)
Perhatikan Firman Allah berikut : Artinya : Dan segala sesuatunya Kami ciptakan
8
berpasang-pasangan agar supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (QS. Adz-
Dzariyat, 51 : 49) Ayat di atas begitu gamblang menjelaskan bahwa Allah
menciptakan segala sesuatunya secara berpasang-pasangan, yakni laki-laki dan
perempuan (untuk manusia), jantan dan betina (untuk fauna), bahkan berlaku pula
untuk tumbuh-tumbuhan (flora).
Dahulu kala orang mengasosiasikan jenis kelamin hanya untuk manusia dan
hewan, serta tidak berlaku untuk tumbuh-tumbuhan. Namun, seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan di akhir abad ke-20, orang sudah tahu bahwa
dalam dunia tumbuh-tumbuhan (flora) pun terdapat yang namanya “jenis kelamin”,
yakni yang disebut sebagai serbuk sari (jantan) dan kepala putik (betina). Jadi maha
benarlahapa-apa yang dikatakan Allah dalam Firman-Nya. Dalam penciptaan
manusia pertama (Adam), setelah Allah meniupkan ruh ke dalam tubuh Adam,
bersamaan dengan itu pula Allah telah menciptakan bahan dasar (substansi)
keturunan manusia pada punggung Adam, dalam bentuk material substansi calon
manusia (ciptaan) yang amat teliti dan teramat kompleks yang tercermin dalam
DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) pada tiap-tiap manusia yang dilahirkan kemudian.
Sementara itu, Siti Hawa (isteri Adam) diciptakan langsung oleh Allah dari tulang
rusuk Adam. Hal ini diterangkan Allah dalam Firman-Nya : Artinya : Wahai
sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya (Hawa) dari (diri)nya;
dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta,
dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasimu. (Q.S. An-Nisa, 4 : 1).
9
itu sendiri. Hati nurani manusia senantiasa akan selalu mendekatkan jiwa dan diri
manusia itu sendiri kepada Sang Penciptanya, yakni Allah SWT. Hati nurani akan
selalu melekat pada diri manusia sejak ia dilahirkan hingga ajal menjemputnya,
bahkan hingga manusia dibangkitkan kembali oleh Allah SWT pada hari kiamat
nanti.
10
185) 2. Permainan dan Sesuatu yang Melalaikan. Ketahuilah bahwa sesungguhnya
kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, …. (QS. Al-
Hadid, 57 : 20) 3. Kesenangan yang Teramat Sedikit Sekali. … kenikmatan hidup
di dunia ini bila dibandingkan dengan akhirat amatlah sedikit sekali. (QS. At-
Taubah, 9 : 38) 4. Rangkaian Ujian dan Cobaan Hidup.
Dan Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai suatu
cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan. (QS. Al-Anbiya, 21 : 35)
Allah akan memberi cobaan hidup kepada manusia dengan bermacam-macam
cobaan yang bisa berupa kesulitan atau kesusahan hidup, himpitan ekonomi,
penyakit dan kesedihan-kesedihan lainnya, tetapi bisa pula berupa kesenangan
hidup, rizki yang berlimpah, isteri yang sangat cantik, anak yang banyak, perhiasan
dari emas dan perak, ternak yang banyak atau hasil sawah, kebun dan hasil
pertanian yang berlimpah. Semua itu dimaksudkan Allah SWT untuk menguji
manusia serta untuk menyeleksi mana di antara manusia tersebut yang paling baik
perbuatannya, paling baik akhlaqnya, paling baik imannya, dan yang paling tinggi
kesabarannya. Dengan memberikan cobaan-cobaan dan ujian kepada manusia
tersebut, Allah ingin mendengar sendiri secara langsung dari manusia yang diuji-
Nya tentang reaksi dan komentar atas cobaan itu.
2) Kehidupan di Akhirat
a. Alam Barzah
11
setelah kematian disebut dengan alam barzah atau alam kubur. Dalam tahap ini
semua orang yang telah mati akan “hidup” dalam satu alam penantian datangnya
hari kiamat. Tahap ini dimulai sejak seseorang meninggal dunia hingga hari
kebangkitan. Hal ini diungkapkan dalam Al-Mu’minuun (23) : 99-100 sebagai
berikut : Artinya : Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari
mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku
berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan
mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (QS. Al-Mu’minun, 23 :
99-100).
12
maka matilah siapa yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki
Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu (putusannya masing-masing). (QS. Az-Zumar, 39 : 68) Ayat di atas
menginformasikan bahwa peniupan sangkakala itu tidak hanya sekali saja. Pada
peniupan sangkakala yang pertama tidak seluruh makhluk akan hancur dan
binasa. Namun, ada yang dikehendaki oleh Allah untuk tidak hancur, yakni
Malaikat Izrofil yang bertugas meniup sangkakala. Pada peniupan sangkakala
yang kedua manusia seisi bumi dan langit bangun dan hidup kembali. Peristiwa
kiamat dikemukakan oleh Al-Qur’an dengan kedahsyatannya yang hebat.
Kedahsyatannya itu tidak hanya berbentuk materi-fisik, seperti kehancuran
langit, bumi dan gunung, melainkan juga berbentuk mental-psikologis.
Goncangan mental-psikologis ini diungkapkan dalam Al-Hajj (22) : 1-2 sebagai
berikut. Artinya : Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya
kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
Ingatlah pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita
yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah segala
wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal
sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.
(QS. Al-Hajj, 22 : 1-2) Dalam ayat di atas juga diinformasikan terjadinya
perubahan perilaku kejiwaan manusia. Diantaranya, para ibu yang tidak
memikirkan keselamatan dan kesehatan bayinya sehingga lupa menyusui.
Goncangan mental-psikologis lainnya ialah gugurnya kandungan semua wanita
yang hamil.
13
waktu datangnya kiamat itu sudah dekat. Hal ini diungkapkan dalam Al-Anbiya’
(21) : 1 berikut. Artinya : Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala
amalan mereka (baca : kiamat), sedang mereka berada dalam kelalaian lagi
berpaling (daripadanya). (QS. Al-Anbiya’, 21 : 1) Waktu datangnya kiamat
tetaplah misteri, meskipun ada sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadist yang
menginformasikan tanda-tandanya. Karena informasi itu banyak bersumber dari
hadist, sebagian ulama meyakini dan sebaliknya, dan sebagian lagi menolaknya.
Tanda-tanda yang berasal dari informasi hadis, antara lain:
1. Terbitnya matahari dari arah barat. Informasi ini diungkapkan dari hadis
yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud melalui Abu
Hurairah;
14
7. Kafirnya semua manusia yang hidup di muka bumi. Hadis mengenai hal ini
diriwayatkan oleh muslim melalui Anas. Kualitas hadis-hadis yang
menginformasikan tanda-tanda kiamat di atas memang menjadi polemik para
ulama. Sebagian ulama menyatakan sebagai hadis sahih, tetapi sebaian yang lain
menyatakan sebagai hadis yang lemah (daif).
Kedua, munculnya Yakjuj dan Makjuj, seperti terdapat dalam Al-kahfi (18) :
94. Artinya : Mereka berkata, “Hai Zulqarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu
orang-orang yang membuat kerusakan di bumi, maka dapatkah kami memberikan
sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara Kami dan
mereka.” (QS. Al-Kahfi, 18 : 94). Yang dimaksud Yakjuj dan Makjuj ialah dua
bangsa yang membuat kerusakan di muka bumi, sebagaimana yang dilakukan oleh
bangsa Tortor dan Mongol.
Ketiga, adanya kabut atau asap yang menutupi semua manusia, seperti
terdapat dalam Ad-Dukhan (44) : 10-12, yang artinya : Maka tunggulah hari ketika
langit membawa kabut (asap) yang nyata, yaitu meliputi manusia. Inilah azab yang
pedih. (mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, lenyapkanlah kami dari azab itu.
Sesungguhnya kami akan beriman.” (Qs Ad-Dukhan, 44 : 10-12) Sebagian ulama
meyakini bahwa “hari” yang dimaksud adalah hari kiamat. Namun, sebagian ulama
yang lain tidak sependapat bahwa “hari” pada ayat di atas tidak secara tegas mengacu
pada hari kiamat. Informasi tanda-tanda yang bersumber dari Al-Qur’an bukan
merupakan informasi yang tegas (zanny ad dalalah).
15
c. Hari Kebangkitan (Yaum Al-Ba’as)
16
berfirman) “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” “Kepunyaan Allah
Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.” (QS. Gafir, 40 : 16).
17
e. Hari Pengadilan (Yaum Al-Hisab)
18
mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan
timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya
sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. Al-A’raf, 7
: 8-9)
Surga dan neraka merupakan kelanjutan alami dari perbuatan baik dan jahat
manusia. Secara logis manusia memerlukan keduanya sebagai balasan amal
mereka di dunia. Bentuk dan hakekat kehidupan surga dan neraka masih
merupakan polemik bagi para ulama sehingga dalam ajaran Islam pun umat
tidak dituntut untuk meyakini bentuk dan hakikat kehidupan surga dan neraka.
Ajaran dasar Islam hanya menuntut agar setiap Muslim meyakini adanya
kehidupan surga dan neraka.
19
lain sebagainya. Makhluk-mahluk tersebut makan, minum dan berkembang biak,
tetapi manusia seharusnya lebih dari itu. Memang banyak manusia yang hanya
memikirkan hdupnya di dunia ini, tidak memikirkan bagaimana nanti di akhirat,
dalam Al – Baqarah (2) : 200, Allah berfirman : Maka diantara manusia ada orang
yang berdoa : “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia.” dan tidalah
baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Jika orang hanya memikirkan
hidupnya yang sekarang di dunia ini saja, di akhirat ia tidak mendapatkan bagian.
Maka dari itu difirmankan oleh Allah supaya kita berdoa yang baik. Dalam Al-
Baqarah (2) : 201, telah ditunjukkan doa yang baik : Dan di antara meraka ada
orang yang berdoa : “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat dan periharalah kami dari siksa neraka” Inilah doa yang sebaik – baiknya
bagi seorang muslim. Jadi, yang harus kita cari dan kita perjuangkan bukan
enaknya di dunia ini saja tapi harus selalu berusaha untuk kebaikan dunia dan
akhirat, keuntungan dunia dan keuntungan akhirat.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan makalah yang telah penulis susun, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Asal usul kehidupan masih berada dalam perdebatan panjang para Ilmuwan hingga
kini.
3. Islam Mengajarkan dalam kehidupan manusia untuk menjadi pribadi yang Solih
ritual dan Solih Sosial.
4. Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi,
kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh
manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang
disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan
yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon
pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan
beragama.Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia karena Agama :
Sumber moral, Merupakan petunjuk kebenaran, Merupakan sumber informasi
tentang masalah metafisika, Memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di
kala suka maupun dikala duka.
3.2 Saran
Membahas peran islam dalam kehidupan individu, kelompok dalam perspektif islam itu
sangat lah luas cakupan nya, makalah ini hanya bisa menjelas kan sebagian peran islam
dalam kehidupan manusia dalam hal ilmu pengetauan dan sosial semata, sedang kan
21
dalam hal ekonomi, politik di butuhkan peninjauan yang lebih luas lagi, demi
tercapainya akurasi ilmu pengetahuan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi, S.Pd., M.Si., Soni Muhsinin, S.Si., Yayan Sanjaya, S.P., M.Si, Buku Saku
Biologi SMA 1,2,3,Bandung : KawanPustaka, 2009.
22