Anda di halaman 1dari 4

Dengue Hemorhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh

virus dengue yang masuk ke dalam sirkulasi darah manusia melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti. Ae. Aegypti biasa menjadi penyebab DHF diseases. Nyamuk membawa virus
dengue setelah mengisap darah seseorang yang telah diinfeksi oleh virus, setelah periode
inkubasi virus di tubuh nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk penginfeksi dapat menyebarkan
virus dengue sehingga dapat mengganggu kesehatan manusia. Di tahun 2013, terdapat
112,511 kasus dengan 871 kematian.
Ketidakadaan obat dan vaksin DHF, pemerintah dan masyarakat mencoba untuk
mengurangi kenaikan kasus DHF dengan menggunakan penyemprotan, jaring nyamuk, cara
3M (menguras, membakar, menutup) dan mengurangi taburan untuk mencegah
perkembangan larva yang menyebarkan virus dengue. Kontrol dari nyamuk Ae. Aegypti
seperti DHF telah selesai dengan mengurangi populasi nyamuk atau dengan memutuskan
rantai kehidupannya. Salah satu caranya dengan insektisida kimia sintetik seperti DDT,
ethylheksanadiol, temephos, dan berbagai macm campuran sintetik. Kegunaan insektisida
sisntetik untuk mengontrol nyamuk dapat bermanfaat ketika digunakan di keadaan yang
tepat. Tetapi ketika digunakan pada sekala luas, terus menerus pada perjalanan lama dan
dengan frekuensi yang tinggi ini dapat mempengaruhi penurunan keresistenan.
Upaya untuk mengurangi penggunaan insektisida kimia sintetis sangat efektif yakni
dengan mengoptimalkan penggunaan tanaman yang memiliki kemampuan sebagai
insektisisda biologis. Di indonesia terdapat banyak spesies tumbuhan yang mengandung
insektisida biologis yang beracun untuk insekta dan terdapat 2400 spesies tumbuhan. Salah
satu dari insektisida biologi yanag telalh dipelajari untuk membasmi larva nyamuk Ae.
Aegypti adalah rhizoma jahe merah (Z. Officinale Roscoe var. Rubrum).
Jahe merah (Z. Officinale Roscoe var. Rubrum) berpotensi seperti pestisida sayuran
karena terdiri dari oleoresin yang memberi rasa pedas pada jahe, serta minyak yang terdiri
dari beberapa komponen, seperti zingiberene, zingiberol dan kaemferol. Komponen utama
minyak esensial dari jahe yang menyebabkan bau adalah zingiberene dan zingiberol.
Sedangkan komponen utama terdapat pada oleoresin yakni gingerol yang memiliki aktivitaas
antioksidan yang tinggi.
Reaksi zingiberene seperti reseptor yang dapat mengaktifkan sinyal anti makan pada
syaraf pusat insekta, menyebabkan insekta tidak dapat membau dan mengenali adanya
makanan di dekatnya. Karena menghabat kerja organ olfactory dan menyebabkan kerusakan
pada gastrointestinal sehingga mengurangi aktivitas larva untuk makan sehingga
menyebabkan larva menjadi lemah dan mati secaara pelan-pelan. Zikomponen zinc ketone,
yang mana merupakan derivat dari komponen zingeberene yang mampu menurunkan
aktivitas makan insekta. Selain itu, jahe merah juga terdiri dari komponen antioksidan yang
dapat membantu menetralisir efek yang disebabkan oleh radikal bebass di tubuhnya.
Zingiberol merupakan khas alkohol sesquiterpen (C15H26O) yang menyebabkan aroma
khas pada minyak jahe. Kaemferol (flavonoid) bereaksi seperti inhibitor pernafasan yang kuat
untuk insekta dan bisa untuk menghambat organ olfaktori di tubuh insekta, jadi sistem
pernafasan insekta terganggu.
Beberapa penelitiaan pada ekstrak jahe ( ) dapan digunakan sebagai larvicidal.
Komponen aktif pada jahe merah akan bereaksi dengan sel membran larva dan merusaknya
sehingga menyebabkaan lisis dan menggangu permeabilitas dari membran plasma. Ini
dihasilkan pada kebocoran membran sitoplasma yang disebabkakn oleh kerusakan molekul
phospholipid karena ion H+ dari komponen jahe yakni salah satunya gingerol. Karena
kerusakan membran sitoplaasma maka akan menghasilkan komponen yang beracun pada jahe
merah yang secara bebas menembus tubuh larva dan menyebabkan gangguan physiologi
pada tubuh larva.
Gangguan sistem phisiologi larva menyebabkan ganngguan sistem respiratori,
mengganggu kerja hormonal dan menghancurkan sistem digestive. Dan juga, konten dari
kaemferol pada jahe dapat masuk ke dalam sistem pernafasan larva dan menghambat kerja
mitochondrial. Mitochondrial mencegah kerusakan proses trnsport elektron sehingga proses
metabolisme energi dapat terganggu dan menurunkan formasi adenosine triphospate (ATP).
Sebuah penurunan produksi ATP pada larva menyebabkan tubuh larva lemah. Ekstrak jahe ()
mampu sebagai biolarvacida pada insekta meskipun penelitian ekstrak bioactive ekstrak jahe
() terhadap nyamuk Ae. Aegypt belum pernah dilakukan.
Berdasrkan deskripsi di atas sangat penting untuk digunakan sebuah pemisahan fraksi
aktiif pada ekstrak jahe merah () minyak esensial, oleoresin (gingerol) dan flavonoid dengan
konsentrasi yang bermacam-macam untuk anakan nyamuk Ae. Aegypti agar mati
METODE

Pembelajaran ini telah diteliti dengan desain, ekstrak jahe merah dan fraksionasi (Z.
Officinale Roscoe var. Rubrum) dan 6 konsentrasi tritmen 0,5%, 1%, 1.5%, 2%, 2.%, dan
0% dengan campuran aquades. Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2017 di Lab. Unari
Biologi MIPA (ekstraksi dan fraksionasi jahe merah) dan uji keefektifan fraksionasi jahe
merah ((Z. Officinale Roscoe var. Rubrum) untuk kematian nyamuk Ae. Aegypti pada Lab.
Entomologi pada Lokal P2B2 Baturaja Regency Ogan Komering Ulu (Oku).
Bahan yanng digunakan yakni 7 kg jahe merah (Z. Officinale Roscoe var. Rubrum),
Ae. Aegypti jenis Liverpool, n-hexane, ethyl acetat dan cairan methanol, aquades, tisu, kapas,
kertaas saring, tas plastik, alkohol 70% dan aluminium foil. Alat yang digunakan yakni
pengekstrak, penguap, oven, mikroskop, blender, cup, pisau, skala, penjepit, penutup, pippet,
perangkap (30 cm x 30 cm), kamera digital, gunting, spray, dan alat tulis.
Sampel nyamuk Ae aegypti yang digunakan pada penelitian ini yakni berjumlah 500
individu, bermula dari proses pembiakan pada laborataorium entomology P2B2 Baturaja
Local Laboratorium Ogan Komering Ulu Regency (OKU) dengan jeneis liverpool. Sampel
nyamuk Ae. Aegypti yang digunaakan paada penelitian yakni yang berjenis kelamin betina
karena lebih memiliki kehidupan daan daya tahan yang kuat.
Ekstrak jahe merah dibuat dengan mencuci 7 kg jahe merah dan irisan tipis jahe dan
dikeringkan selama 5-7 hari. Setelah kering dicampurkan ke dalam bubuk dan merendam
pada methanol dengan diaduk selama kurang lebih 30 menit dan membiarkan selama 2x24
jam. Jenis ekstrak methanol jahe merah dan kemudian memasukkan ke dalam tabung
penguapan dengan temperatur 80 derajat celcius sampai kental aatau berbentuk pasta.
Fraksionasi telah dibawa keluar oleh ekstrak yang didapatkan ke dalam saluran
separator dan 250 ml n-hexane solvent (4x250 ml) ditambah aquades: cairan methanol (1:1)
200 mlm. Campuran dikocok selama 5 menit dan ditunggu sampaia terjaadi pemisahana.
Kemudian fraksi di lebur pada n-hexane yang telah terpisah dari residu. Fraksi cairan
methanol telah diikuti oleh penambaahan 1 liter etil asetat pada aliran. Setiap waktu 250 ml
ethil asetat (4x250 ml) telah ditambahkan dan kemudian dikocok selama 5 menit dan
dditunggu sampaai berhenti, fraksi ethil asetat telah dipisahkan dari residu. Dari proses
fraksionasi diperoleh 3 fraksi yakni n-hexane, etil asetat, dan cairan methanol. Fraksi n-
hexane memiliki berat 22,15 g lebih berat dari cairan methanol yang memiliki berat 22.15 g
dan 20,73 g etil assetat. Ekstak dan 3 fraksi yang dirasa manjur yani ,membandingksn
ekstrak, fraksi n-hexane, fraksi etil asetat, dan methanol jahe merah ( Z. Officinale Roscoe
var. Rubrum) dan juga fraksi nyamuk Ae. Aegypti.
Pada tahap perlakuan, beberapa lampiran tes telah dilakukan untuk nyamuk Ae.
Aegypti yang berjumlah 20. Selanjutnya, pada 5 cetakan diperlakukan dengan konsentrasi
yang berbeda yakni 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, dan 1 cetakan sebagai kontrol negatif.
Konsentrasi ini telah dilakukan dengan 4 ulangan. Dengan temperataur suhu ruangan 29c dan
kelembapan 70%. Setelah perlakuan, pengamatan kematian nyamuk Ae. Aegypti dari
beberapa konsentrasi setelah 60 menit perlakuan. Hasil kematiana dibandingkan dan
dianalisis dengan analasis varian (ANOVA) yang mana diberikan perbedaan konsentrasi
bahwa jahe merah menghassilkan efek yang signifikan pada kematian Ae. Aegypti.

METODE

Anda mungkin juga menyukai