Anda di halaman 1dari 5

SOTO BRANGGAHAN

Laporan

Untuk Memenuhi Tugas Pelajaran Sosiologi

Disusun oleh:

Tiara Ayu Regita Wulandari

SMA NEGERI 2 PARE


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
September 2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Terima kasih kami
ucapkan kepada Bapak Ferli selaku guru sosiologi dan Evaluasi karena atas
bantuan beliau kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami selaku penulis mengakui makalah ini masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami,
sebagi penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan yang
bersifat membangun sehingga nantinya makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Malang, 14 September 2019

Penulis
Kabupaten Kediri dikenal gudangnya kuliner, salah satunya adalah Soto
Branggahan. Apabila bepergian ke Tulung Agung dari Kediri atau yang dari
Tulung Agung akan ke Surabaya atau ke Kediri dan melewati Ngadiluwih pasti
akan dijumpai banyak sekali deretan lapak-lapak kaki lima yang berjualan soto
khas dari Kediri. Masyarakat menyebutnya dengan Soto Branggahan, karena
nama daerah tempat mereka berjualan adalah Desa Branggahan, Kec. Ngadiluwih,
Kabupaten Kediri, ± 8 km arah selatan dari Alun-alun Kediri menuju Tulung
Agung. Dari cerita yang selama ini beredar, “Sentra Soto” tersebut sudah ada
sejak tahun 1950. Dan para pedagang itu umumnya adalah warga sekitar dan telah
berjualan soto secara turun-temurun. Di kawasan ini, kita dapat menjumpai sekitar
50-an penjual Soto. Model-model warungpun juga di pertahankan yaitu berbentuk
petak-petak berjajar di kanan kiri jalan yang kadang meninggalkan kesan jauh dari
kelayakan sebagai sebuah usaha makanan atau lebih tepatnya terkesan sebagai
warung di tepi jalan yang sering kita jumpai di daerah-daerah lain.
Soto Branggahan memang tak seterkenal soto lamongan, soto madura
maupun soto makasar. Jika ketiga varian soto tersebut terbesar di penjuru
Nusantara, bahkan manca Negara, soto Branggahan hanya terlokalisir disepanjang
Jalan Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Tepat di tepi
jalan poros jalur selatan penghubung Kediri menuju Tulungagung atau Blitar ini
berjejer-jejer warung tradisional dan depot yang buka 24 jam.
Ciri khas dari Soto Branggahan adalah sotonya ayam kampung dengan
kuahnya dari santan dengan dipadu bahan rempah-rempah seperti laos, kunyit,
jahe, kemiri, serta bahan lainnya. Dengan adanya bumbu-bumbu tersebut maka
rasanya menjadi gurih dan nikmat karena lengkap dengan irisan daging ayam atau
daging sapi lalu ditaburkan di atas sajian soto bersama daun seledri dan
kecambah. Hal unik lainnya dalam penyajian Soto Branggahan adalah bila
pedagang soto pada umumnya meletakkan sambal pada tempat yang terpisah dan
sambalnya sudah dihaluskan, namun Soto Branggahan ini meletakkan sambalnya
dibawah nasi, jadi jangan lupa mengaduk soto terlebih dahulu sebelum
menikmati. Jika tidak, sensasi pedas hanya didapatkan di suapan-suapan terakhir.
Selain itu tempat penyajiannya pun tak kalah menarik, yakni disajikan pada
mangkuk yang ukurannya tidak sebesar wadah penyajian soto pada umumnya,
tetapi menggunakan mangkuk kecil yang menyerupai mangkuk china atau cawan.
Jadi bagi yang terbiasa makan besar pasti tidak akan cukup jika cuma
makan satu mangkuk saja, sehingga setidaknya butuh dua mangkuk untuk
membuat kenyang. Umumnya buka setiap hari mulai pukul 8.30 WIB – 23.00
WIB. Setiap hari bisa menghabiskan beras 4 – 6 Kg dan menghabiskan ayam 4 –
6 ekor. Biasanya soto yang dijual seharga Rp 5.000 per porsi. Anda tak akan puas
hanya menikmati semangkuk soto, satu atau dua porsi lagi baru akan terasa puas.
Sebagai sajian pelengkap juga disajikan bongkahan-bongkahan ampela hati ayam,
daging ayam bakar manis, kerupuk rambak gurih, dll.  beserta segelas es teh atau
teh manis. Kenyang disini, Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan
sebelumnya membeli kerupuk pasir ataupun rengginang jumbo yang banyak
dijajakan di tepi-tepi jalan.

Anda mungkin juga menyukai