:
-f fal
i tiL,
1.. r
r
.*
lBcrlb llll
Teori Relativitas
Tujuan:
Siswa rnemahami dasar-dasar teori Relatiuitas Einstein.
1. Tlansformasi Go,lilq
Menurut Galileo, aPabila kerangka
acuan (x',!',2') bergerak dengan kecepatan
tetap u daiam arah x terhadap kerangka
acuan (x,y,z), maka akan berlaku
transformasi :
Gambar 71.2
x' ^-r
L- x- a,
^,1
J_ v
_l
z
1t
L_ t (11-2)
147
(
Karena perubahan hanya terjadi pada
sumbu-X saja, maka secar"a umum per-
samaannya akan rnenjadi :
'{ U*
.- .,
= Llr- u^
Lr,'
Yv = u
U=u
.z
b) c) t'=t (114)
Gambar 11.J
Keterangan gambar :
Bila ditur.r:nkan untuk mendapatkan
(a) Penganratan dari kedua. kcorclinat pada persamasrn percepatan, maka akan di_
dapatkan:
saat bersamaant = t' = A
(b) Pengarnatan dari kerangka acuan a, = du.. un-trrk kerangka acuan 0
0 (x,y,z"t) *
(c) Pengamatan dari kerangka aeuan . dw^"' untuk kerangka
0t (xt Stt rz,'rt') ar:' = fr acuan 0'
menjadi:
(1) Pengarnatan dari kerangka acuan 0:
J adi, a
*= a,', secara umum dapat dituliskan
ho-At menjadi :
u* = # ..,.(11-A)
" Tz-tt cI,t
x =
d,
= !a-:t)- (.ylz-:il
t/
19 mengajukan suatu hipotesa, bahwa ada
medium yang dinamakan eter yang ter-
t2- Lt
dapat dimana-mana, termasuk di ruang
harnpa sebagai medium perambatan
cahaya. Menurut para ahli tersebut, tanpa
h- t1 L2- t1
adanya eter mastahil cahaya dapat
merambat. Pereobaan sederhana untuk
148
rnengkaji hipotesa tersebut adalah sebagai Pada saat sea.rah arah aliran, kecepatan
berikut : perahu B menjadi c + u dan pada saat
S ebuah pera.hu A akan meny eb erangi sungai
berlawanan arah dengan arah aliran,
yang lebarnya d dengan hecepatan c. BiIa kecepatannya menjadi c - u. Sehingga
kecepatan al,iran sungai u, maka supaya'
perahu .B rnernbutuhkan waktu untuk
d,ap at meny eb erangi d.alam arah t egah luru s
bolak-bralik selarna :
+-
oB
dn.dn - 2D_c_
(c -vztXc - u) "2
* rZ
4L1
Gambar 11.4
tB= 01-1,0)
Keterangan gambar :
r- I
u : kecepatan perahu dalam arah tegak Apabila fo dibandingkan dengan tu akan
lurus diperoleh:
u: kecepatan aliran sungai 2D
c: vektor resultan antara kecepatan pe-
a-- , t
rahu terhadap medium aliran sungai
tA= ./1-+ 1u"
I--
f ----D-
\l .- co
Sehingga:
1u-
c
I
^E=
vc-
u. = "lc' -
r, ,
u"
co
lA = (rLlr)
Waktuyang diperlukan olehperahuA untuk tB ^F=
\ c
puiang-pergi:
-=
oA
2D 2D Jadi, bila kecepatan perahu c diketahui,
f. ; f-- e
\ic' - uo dan dengan percobaan-percobaan t odan t
Vc-
^11 - + dapat diukur, sehingga dengan persamaan"
2D (11-11) kecepatan aliran u akan dapat
c
uA
l9
dihitung.
11 u-
--T
rlr
\l -
^-
Pada tahu n !887, M ichel s on d.an M arl ey
merupakan perintis yang memperguna-
Sedangkan sebuah Perahu lainnYa, kan contoh sederhana tersebut di atas
yaitu perahu B mencoba menempuh jarak untukmencoba mengukur kecepatan aliran
D dengan arah sejaja.r arah aliran. eter, apabila eter itu memang benar-benar
ada.
Andaikan eter itu tidak bergerak
terhadap matahari atau bintang-bintang
&
Perahu B
Arah aliran sungai
lainnya di aiam sernesta ini, maka gerak
bumi mengelilingi matahari akan
menyebabkan gerak eter terhadap bumi
'D-l sarna dengan gerak bumi mengelilingi
Gambar 77.5 matahari yaitu sebesar 3 x 104 rn/s.
149
Menurut teori tersebut, bila di dalam
kereta api yang bergerak dengan laju tetap
u, ada penumpang yang berjalan searah
dengan perl'alanan kereta dengan laju u,
maka kelajuan orang tersebut bila dilihai
dari tanah mer,nenuhi persamaan :
at+uz
1 , Utuz
c2
Kete rangcln :
Garnbar 11.6 uI kecepatan kereta terhadap tanah
Bagan percobaan Michelson dan Morley u2 kecepatan orang dalam kereta relatif
terhadap kereta
Oleh Michelson dan Morley, perahu A u kecepatan orang dalam kereta reiatif
dan B diganti dengan pasangan berkas terhadap pengamat di tanah
cahaya yang berasai dari satu sumber, yang c kecepatan cahaya
satu dipantulkan dan yang lain diteruskan
oleh gelas setengah cermin seperti pada Sedangkan sebelurnnya cukup kita
Gambar 11.6. Masing-masing berkas pergunakan persamaan yang tebih
tersebut dipantulkan oleh cerrnin. sederhana, yaitu :
150
akan mengamati kelajuan kedipan cahaya Keterangan:
sebesar : u i kecepatan pengamat
c '. kecepatan cahaya
", _ at+c _ ur+c
ut+ -iu{ c2+uc Karenabilangan
r- \ ,,,
selalu berharga
cz \c'
^it
lebih kecil dari satu dan maksimum
,,
- -(q+c)cz -(ur+c)cz berharga satu, maka akan diperoleh
cz + urc (c + ur)c At' > Lt.Ini berarti bahwa pengamat yang
cz
bergerak terhadap tempat peristiwa
- L, mengamati dua peristiwa itu dalam selang
c
waktu yang lebih panjang daripada waktu
Jadi, kelajuan cahaya adalah tetap c yang diukur oieh pengamat pertama, yang
baik diamati dari kerangkabergerak (acuan diam terhadap tempat peristiwa. Gejala
dalam kereta) maupun dari kerangka diam kenisbian waktu ini disebut denga n dilatasi
(pengamat di tanah). waktu.
Teori Einstein ini rasanya agak aneh,
4. Kenisbian Panjang dan Waktu tetapi sebenarnya merupakan suatu
Persamaan postulat II Einstein yang kenyataan. Barangkali keanehan itu timbul
diungkapkan pada persamaan (11-1,2) di karena kita terkungkung pada "kebiasaan
atas berlaku sehubungan dengan sifat nisbi Id.n'Ia", karena percobaan-percobaan kita
panjang dan waktu. Panjang suatu benda terbatas pada kecepatan-kecepatan kecil
bila diamati dari kerangka yang diam dibandingkan dengan kecepatan cahaya.
terhadap benda akan teramati berbeda Kebenaran teori ini telah dibuktikan
dibandingkan kalau kita amati dari olehFrisch dan Smith, dengan melakukan
kerangka yang bergerak terhadap benda pengukuran terhadap partikel muon yang
tersebut, hal ini dinamakan kenisbian datangke bumi sebagai salah satu partikel
panjang . Demikian juga selang waktu yang sinar kosmik. Partikel yang bergerak
diamati dari kerangka yang diam terhadap dengan kelajuan yang lebih besar akan
waktu tersebut akan teramati berbeda dari mempunyai "usict" yang lebih panjang
kerangka lain yang bergerak terhadap dibandingkan dengan partikel muon yang
waktu tersebut, ini dinamakan kenisbian mempunyai kelajuan lebih rendah.
tentang waktu.
Contoh 11.1
a. Kenisbian Waktu Menurut orang yang berada dalam
Duakedipan cahaya terjadi di udara di sebuah pesawat antariksa, mereka
satu tempat pada saat yang berbeda. Bila memancarkan dua sinyal cahaya ke bumi
kedipan itu diamati dari kerangka (acuan) dalam selangwaktu l sekon. Dalam selang
yang diam terhadap tempatkedipan, terjadi waktu berapa detikkah kedua sinyal itu
dalam selang waktu A/. Maka menurut terukur oieh pengamat di bumi, bila
pengamat yang bergerak terhadap tempat kecepatan pesawat 0,6c terhadap pengamat
kejadian itu kedua kedipan te{adi dalam di bumi ?
selang waktu At'. Hubungan antara
keduanya: Penyelesaian:
(a) Pesawat diam terhadap pengamatyang
N,= (11-14) ada dalam pesawat (A/).
(b) Pesawat tersebut bergerak terhadap
acuan yang ada di bumi.
151
Ternyata tidak demikian halnya, hukum
Newton maupun teori reiativitai Einstein,
benar keduanya. Hanya, mekanika New t on
gn-tuk kecepatan-kecepatan yang men-
dekati kecepatan cahaya -p".1., di-
sempurnakan.
Hubungan massa diam (rn) dan massa
bergerak suatu benda, yang bergerak
dengan kelajuan u dirumuskan :
l'- +
lc
_ Ini berarti, makin besarkecepatan suatu
benda makin besar juga kelernbamannya,
sehingga makin sukar untuk dipercepat,
inilah penyempurnaan hukum Niwton.
Demikian juga hukum-hukum Newton
akan berlaku dan hanya benar bila ditulis
dalam bentuk:
F = dP = d m'u)
dt *(
F= .(11-17)
4,,
L',:L^11 -+ (11_15)
Vc dengan:
Peristiwa pengerutan panjang ini
disebut dengan hontraksi Lorentz. P=rrl'= 2
.....(11-18)
5. Massa dan Energi I_\
c
Dari hukumll Newton telah dipaharni
bahwa besarnya percepatan suatu benda
P: momentum benda.
berbanding lurus dengan besarnya gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Persamaan (11-17) di atas tidak setara
dengan :
Persamaannya : a = #. Bila gaya tr' tetap
besarnya dan terus-menerus bekerja pada
sebuah benda sehingga kecepatan suatu F = ma = rd'
ndt. .,(11-19)
benda akan terus bertambah dan mungkin
akan dapat melebihi kecepatan cahaya. Persamaah (1 1-19) tidak berlaku dalam
Kalau demikian halnya, maka didasari mekanika relatiuistiki /ang sedang kita
waktu dan kontraksi Lorenlz akan sulit bicarakan ini, persamaan itu hanya berlaku
untuk ditafsirkan lagi. Jadi, ada suatu untuk kecepatan-kecepatan yang rendah
kelainan pada teori relativitas itu.
saja.
152
v
a. Hubungan Massa dengan Energi Contoh Soal dan Penyelesaian
Dalam mekanika relativistik ini, energi 1. Dua pesawat antariksa A dan B.
kinetik suatu benda yang mass anya m dan Kelajuan pesawat A sebesar 0,5 c
kecepatannya u sudah tidak memenuhi sedangkan kecepatan pesawatB adalah
Iagi |muz , yang berlaku dalam mekanika 0,6 c, terhadap pengamat yang diam di
ini: bumi. Bila kedua pesawat saling
berlawanan arah, tentukan kelajuan
Ek = n1.'c2-m"2.. ..(11-20) pesawatA reiatif terhadap pesawat B.
Penyelesaian :
dengan, m' = -:!:T sehingga Eu
Lt Diketahui : u, = A,5 c
lil -; u2= 0,6 c
{"-
dapat dituliskan menjadi : q*+
mc' 2
AuI
P', -
uk - m('
77,
l. u"
rJr - '
\c"
1
rrt -
Utuz .
I+
0,5c . 0,6c
c' c'"
l" l,\c 1'la =
-,1*u = -mc-
2
u -
tl
-
1+0.3 = 1,3
o.g5c.
l
Einstein m emberikan pandangan 2. Sebuah partikel radioaktif dalam ke-
bahwa: adaan diam dapat mencapai usia 10-2
sekon. Berapa usia yang dapat dicapai
mc2
-#Lu' disebut energi total benda' bila seialu bergerak dengan kelajuan
tetap 0,98 c ?
li'- 7 Penyelesaian :
153
f.t
10 -2
Jadi, jam di bumi sudah menunjukkan
L/ = =- 4,2 pukul 12lewat 37,b sekon atau 12.82.80.
usiayangdapatdicapai menjadi 50 x 60 4- 16
^t
c-
tahun = 3000 tahun.
Maka :
o
d. Dua buah jam di bumi d.isinkronisasi a-/
pada jam 12.00. Tepatjam 12.00, salah
,l)
i^'l I c'
_=__-Jrt:
Penyelesaian :
30
*[' -
5) ='
FF
30
Lt' = = 37.5 sekon. 4 -44
c-
=1
0,8
154
44= B------+ u2 = !r'
4
*",
c"
r-
+
n = |...l3 c. I t .1 -
6. Berapakah energi kinetik sebuah
=1m-tlmc' q
ttr,
I rnc2
Ek R4 =
soAr-soAl l"Atif,Ir{At{
Pilihlah satu jawaban yang B. *{5c E. c
paling tepat !
155
kelajuan pesawat itu 0,9gggg8 c, maka 2. Partikel A bergerak dengan kelajuan
jarak sebenarnya gugusan bintang itu 0,5 c ke arah barat. Sebuah partikel B
kebumiadalah..". bergerak dengan kelajuan 0,2 c ke arah
A. mendekati 20 tahun cahaya barat. Tentukan kelajuan relatifpartikel
B. mendekati 40 tahun cahaya A dengan kelajuan partikel B :
C. mendekati 100 tahun cahaya (a) menurut Newton
D. mendekati 4000 tahun cahaya
E. mendekati 10000 tahun cahaya
(b) menurut Einstein
156
7. Apakah pengaruhnya terhadap teori 8. Suatu jenis peirtikel dalam keadaanl '
-o0o*
157