Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

ADA-KAMI “ADSORBEN ABU SEKAM PADI” PEMANFAATAN ABU


SEKAM PADI HASIL SAMPING PEMBAKARAN INDUSTRI BATU
BATA SEBAGAI SUMBER SILIKA DALAM PEMBUATAN ZEOLIT
SINTETIS SEBAGAI ADSORBEN HIDROFOBIK DALAM PRODUKSI
FUEL GRADE ETHANOL

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Ari Purnomo (NIM 21030115120046/Angkatan 2015)
Misbahudin Al Hanif (NIM 21030115130158/Angkatan 2015)
Chusnul Khotimah (NIM 21030114130148/Angkatan 2014)
Ummi Az Zuhra (NIM 21030115120071/Angkatan 2015)
Bellatrik Rahma Putri (NIM 21080115120040/Angkatan 2015)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017

i
ii
RINGKASAN
Banyak penelitian tentang pemanfaatan etanol sebagai energi terbarukan. Namun
untuk dijadikan sebagai bahan bakar, etanol harus memiliki kemurnian 99,5%. Pada
penelitian sebelumnya belum menunjukkan penurunan konsumsi energi yang
signifikan dan tidak dapat digunakan secara efisien jika larutannya mengandung
etanol dengan kadar rendah (kurang dari 12%). Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menghasilkan zeolit sintetis sebagai adsorben hidrofobik dari abu sekam padi
dan mengetahui pengaruh komposisi Si / Al, berat, waktu adsorpsi dan kadar awal
etanol terhadap kemampuan adsorpsi zeolit. Metode yang digunakan adalah
preparasi abu sekam padi, pembuatan zeolit hidrofobik, karakterisasi menggunakan
uji SEM, EDX dan FTIR serta tahap adsorpsi untuk berbagai larutan etanol-air
dengan menggunakan refraktometer. Dari hasil analisis EDX, zeolit 5: 1 Si / Al
diperoleh 58% w SiO2 (27,11% w Si) dan 9% berat Al2O3 (4,76% w Al) sedangkan
zeolit 10: 1 memiliki 41,53% w SiO2 (19,41% w Si) dan 2,92% w Al2O3 (1,55% w
Al) dan zeolit 15: 1 memiliki 76,64% w SiO2 (35,83% w Si) dan 3,67% w Al2O3
(1,94% w Al).Sedangkan hasil SEM menunjukkan pada perbandingan Si/Al dengan
komposisi 15:1 didapatkan pori-pori yang besar dengan distribusi yang seragam
selain itu didapatkan struktur amorphous yang sangat baik dalam penjerapan etanol.
Zeolit terbaik dalam adsorpsi etanol pada penelitian ini adalah komposisi 15;1
alumina silika dengan berat 9 gram, waktu adsorpsi 120 menit dan 7,5 % kadar
etanol awal, menghasilkan etanol dengan konsentrasi 99,871%.

Kata Kunci: Abu Sekam Padi, Adsorben, Etanol, Hidrofobik

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii
RINGKASAN .....................................................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................v
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................3
1.4 Urgensi Penelitian .................................................................................3
1.5 Temuan Penelitian ................................................................................3
1.6 Luaran yang Diharapkan .......................................................................3
1.7 Manfaat Penelitian ................................................................................3
BAB 2 TARGET LUARAN ...............................................................................4
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................4
3.1 Tahapan Penelitian ................................................................................4
3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan ..........................................................4
3.3 Rangkaian Alat......................................................................................5
3.4 Prosedur Penelitian ...............................................................................5
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI .......................................................................7
4.1 Produk Zeolit Sintetis Hidrofobik Yang Dihasilkan .............................8
4.2 Hasil Analisa Morfologi (SEM)............................................................8
4.3 Hasil Analisa Komposisi Mineral (EDX) .............................................8
4.4 Hasil Analisa Struktur Gugus Fungsi (FTIR) .......................................9
4.5 Hasil Analisa Adsorpsi Etanol dan Penentuan Kadar Optimum ..........9
BAB 5 POTENSI HASIL ...................................................................................10
5.1 Manfaat Aspek Industri.........................................................................10
5.2 Manfaat Aspek Masyarakat ..................................................................10
5.3 Manfaat Aspek Peneliti .........................................................................10
5.4 Manfaat Aspek Lingkungan ..................................................................10
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ..............................................10
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tahapan Penelitian ............................................................................4


Gambar 2. Rangkaian Alat Destilasi ...................................................................5
Gambar 3. Adsorbsi Etanol .................................................................................5
Gambar 4. Produk Zeolit Sintetis berbagai komposisi silika dan alumina .........8
Gambar 5. SEM Zeolit komposisi Si/Al (a) 5:1, (b) 10:1 dan (c) 15:1
pembesaran 3000x ............................................................................8
Gambar 6. Hasil EDX zeolit dengan komposisi Si/Al (a) 5:1, (b) 10:1
dan (c) 15:1 ....................................................................................8
Gambar 7 Hasil Analisa FTIR zeolit dengan komposisi Si/Al (a) 5:1, (b) 10:1
dan (c) 15:1.......................................................................................9
Gambar 8. Pengaruh Berat Zeolit Terhadap Kadar Etanol .................................9
Gambar 9. Pengaruh Waktu Penjerapan Terhadap Kadar Etanol .......................9
Gambar 10. Pengaruh Kadar Etanol Awal Terhadap Kadar Etanol...................9
Gambar 11. Penentuan Kondisi Optimum ..........................................................9

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kemajuan Program ................................................................................7

vi
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut data dari Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bahwa
cadangan minyak nasional saat ini hanya tinggal 3,7 miliar barrel dari sekitar 27
miliar barel cadangan minyak yang terbukti ada (proven reserve). Dapat
disimpulkan, Indonesia selama ini telah mengkonsumsi 22,9 miliar barrel.
Diperkirakan, cadangan tersebut akan bertahan sekitar 10 tahun lagi. Selain itu,
menurut data kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahwa jumlah
cadangan minyak yang ada saat ini kemungkinan hanya bisa bertahan hingga 2028.
Konsumsi migas Indonesia selalu mengalami kenaikan sejak tahun 2003, sekitar
delapan persen per tahun sedangkan produksi selalu menurun 15-20 persen per
tahun. Saat ini produksi minyak Indonesia tak sampai 800.000 barrel per hari,
sehingga harus impor sekitar 800.000 barrel per hari karena konsumsi 1,6 juta barrel
per hari (Erlangga, 2015).
Dengan adanya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006
tentang Kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif
sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak, maka salah satu kandidat terkuat pengganti
bahan bakar minyak (BBM) yaitu etanol. Hal ini dikarenakan etanol memiliki oktan
116-129 (Eyidogan, 2010) sehingga ramah lingkungan dan baik terhadap mesin
kendaraan serta mengurangi produksi gas CO2 di udara. Selain itu, etanol dapat
diproduksi dari berbagai limbah pertanian maupun biomass lainnya yang banyak
ditemukan di Indonesia. Etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi limbah
pertanian atau biomass hanya berkadar kurang dari 12 %. Untuk dapat digunakan
sebagai bahan bakar, etanol harus memiliki kemurniaan minimal 99,5 % atau
disebut etanol fuel grade.
Beberapa metode telah dikembangkan untuk dapat memurnikan etanol. Namun
akibat konsumsi energi yang tinggi, waktu permurniaan yang lama serta tidak
efisien secara ekonomi akibat daya adsorpsi yang rendah mengakibatkan etanol saat
ini penggunaannya terbatas pada konsentrasi dibawah 95,5 %. Oleh karena itu
diperlukan modifikasi adsorben dalam produksi etanol fuel grade sebagai upaya
mengefisienkan dan mengefektifkan pemurniaan etanol menjadi etanol fuel grade
berkadar 99,5 %. Pada penelitian ini, metode yang dinilai sangat baik untuk
menghasilkan fuel grade etanol adalah metode adsorpsi menggunakan adsorben
yang dapat menjerap etanol dari campuran etanol air. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan adsorben yang bersifat hidrofobik (tidak suka air) sehingga
hanya menjerap etanol yang dibutuhkan tanpa harus membuang air yang tidak
dibutuhkan seperti berbagai metode sebelumnya (tanpa dilakukan destilasi terlebih
dahulu). Metode ini sangat cocok digunakan pada etanol hasil fermentasi dengan
2

kadar etanol dibawah 12 %. Hal ini dapat dilakukan melalui modifikasi zeolit
sintetis dengan berbagai komposisi silika alumina.
Secara umum, zeolit dengan kadar silika rendah bersifat hidrofilik, sedangkan
zeolit dengan kadar silika tinggi bersifat hidrofobik. Peralihan dari sifat hidrofilik
menjadi hidrofobik terjadi pada rasio Si/Al sekitar 10. Zeolit sintetis yang beredar
dipasaran saat ini masih memiliki sifat hidrofilik diakibatkan sumber silika yang
sangat mahal dan modifikasi yang sulit dilakukan (Auerbach etal, 2013).
Oleh sebab itu, pada penelitian ini dikembangkan adsorben zeolit sintetis
dengan kandungan silika yang bersumber dari abu sekam padi hasil pembakaran
industri batu bata. Potensi silika yang terdapat dalam abu sekam padi relatif tinggi.
Abu sekam padi mengandung 94,5% silika (Husin, 2002). Abu sekam padi
mempunyai keuntungan karena jumlah elemen lain (pengotor) yang tidak
diinginkan sangat sedikit serta memiliki luas permukaan yang besar (Taherzadeh,
2008).
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa penelitian yang telah dilakukan dalam produksi etanol fuel grade
yaitu Harjono (2004) menggunakan metode destilasi cair-cair dalam pemurniaan
etanol, namun hanya didapatkan kemurniaan etanol maksimum sebesar 96 %.
Dilanjutkan oleh Kumar et al. (2010) pada penelitiannya menggunakan metode
destilasi azeotrop yaitu dengan menambahkan komponen ketiga yang disebut
dengan entrainer. Kelemahan dari metode pemisahan ini adalah biaya modal dan
konsumsi energi yang tinggi serta ketergantungan pada bahan kimia beracun seperti
benzene (karsinogenik) dan sikloheksana (mudah terbakar).
Kemudian Azahari, dkk (2008) menggunakan metode pemisahan kimiawi
dengan menambahkan kalsium oksida (CaO) dan kalium asetat pada campuran
azeotrop alkohol-air. Kelemahan dari penelitian ini yaitu campuran tersebut harus
didiamkan selama 24 jam sambil sesekali diaduk. Selain itu, jumlah etanol yang
hilang pada proses pemurniaan sangat tinggi mencapai 30%. Pada penelitian
selanjutnya, Soerawidjaya (2009) menggunakan metode destilasi vakum. Namun,
metode ini tidak direkomendasikan karena konversinya yang kecil sehingga kurang
ekonomis.
Huang (2008) melakukan dehidrasi etanol dengan gel silika untuk memurnikan
etanol hasil fermentasi. Etanol didestilasi sampai kadar azeotropnya dengan kadar
95%, kemudian didehidrasi (penjerapan air dalam campuran) sampai kadar 99%.
Penelitian yang hampir sama dengan Huang adalah Kusuma (2009) dan Chan
(2013), yang masing-masing menggunakan karbon aktif dan molecular sieves tipe
3A dan 4A. Penelitian di atas kurang efektif karena membutuhkan banyak adsorben
untuk meningkatkan kemurnian etanol dari 95 sampai 99,95%. Dengan kemampuan
adsorpsi karbon aktif terhadap air yang sangat rendah (hanya 20 mg H2O /g sorbent)
dan waktu pendiaman molecular sieves yang lama (12 jam waktu adsorpsi).
Penelitian terbaru mengenai membran pemisah uap oleh Lau (2011) namun
kebutuhan energi yang sangat tinggi (750 kJ/mol) dalam pemisahan campuran
3

etanol-air menjadi tidak efektif penggunaannya. Oleh sebab itu diperlukan


modifikasi adsorben yang mempunyai kemampuan menjerap etanol sebagai
senyawa yang dibutuhkan dari larutan tersebut.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1. Memperoleh zeolit sintetis sebagai adsorben hidrofobik dari bahan
baku abu sekam padi hasil samping pembakaran industri batu bata
untuk pemurniaan etanol.
2. Memperoleh etanol fuel grade dengan kemurnian lebih dari 99,5%
sebagai pengganti bensin.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengaruh rasio Si/Al terhadap karakteristik adsorben
zeolit yang dihasilkan.
2. Mengetahui pengaruh jumlah adsorben dengan variasi berat terhadap
kemurnian etanol.
3. Mengetahui waktu optimum penjerapan etanol dengan variasi waktu
adsorpsi.
4. Mengetahui pengaruh kadar etanol awal hasil fermentasi terhadap
proses adsopsi.
1.4 Urgensi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produksi fuel grade ethanol
secara efisien dan efektif sebagai bahan bakar berkualitas tinggi dan ramah
lingkungan serta memanfaatkan lebih lanjut abu sekam padi yang masih minim
pemanfaatannya sekaligus mengurangi hasil samping pembakaran industri batu
bata.
1.5 Temuan Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat diperoleh metode paling efektif dan
efisien untuk meningkatkan kualitas fuel grade ethanol melalui modifikasi
adsorben zeolit sintetis yang bersifat hidrofobik berbahan dasar abu sekam padi
dengan variasi rasio Si/Al, waktu tinggal adsorben, jumlah adsorben yang
ditambahkan, dan kadar etanol awal hasil fermentasi (bioetanol).
1.6 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi
ilmiah melalui artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal yang terakreditasi
secara nasional dan bisa dipresentasikan pada seminar nasional.
1.7 Manfaat Penelitian
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi industri dalam memproduksi bahan bakar
etanol dengan konsumsi energi yang rendah dan lebih ekonomis, bagi masyarakat
dalam menciptakan industri rumahan dengan keuntungan maksimal, bagi peneliti
dalam mendapatkan hak paten serta berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan serta
bagi lingkungan dalam mengurangi limbah abu sekam padi dan menurunkan kadar
CO dan CO2 di udara dengan penggunaan bahan bakar etanol
4

BAB 2
TARGET LUARAN
Pada penelitian yang kami lakukan, pemurniaan etanol menggunakan
modifikasi zeolit sintetis yang bersifat hidrofobik berbahan dasar abu sekam padi
hasil samping industri batu bata. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Artikel ilmiah yang dapat dipresentasikan pada seminar nasional dan
dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional terakreditasi.
2. Produk zeolit sintetis sebagai adsorben hidrofobik berbahan baku abu sekam
padi hasil samping pembakaran industri batu bata.
3. Memperoleh etanol fuel grade dengan kemurnian lebih dari 99,5% sebagai
pengganti bensin.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Dasar Teknik Kimia Departemen
Teknik Kimia dan UPT Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro.
Tahapan penelitian digambarkan dalam diagram blok yang ditunjukkan pada
Gambar 1 berikut :
Abu sekam padi hasil samping
pembakaran industri batu bata

Preparasi abu sekam padi

NaOH Pembuatan Natrium Silikat

NaOH Pembuatan N. Aluminat Al(OH)3


Pencampuran Natrium Silikat Rasio Si/Al 5:1, 10:1,
dan Natrium Aluminat 15:1

Pembuatan Zeolit Hidrofobik


Karakterisasi Zeolit
(SEM, EDX, FTIR)
Adsorpsi Etanol Menggunakan
Zeolit Sintetis

Analisa Berat Analisa Waktu Analisa Kadar


Zeolit Penjerapan Awal Etanol
(4, 8, 12 gram) (60,90,120 menit) (7,5 , 10, 12,5 %v/v)

Gambar 1. Tahapan Penelitian


3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan
3.2.1 Alat yang Digunakan
5

1. Cawan porselin 8. Termometer 15. EDX


2. Neraca Digital 9. Pipet Ukur 16. SEM
3. Mortar 10. Gelas Ukur 17. Alat destilasi
4. Screening 80 mesh 11. Corong 18. Refrakctometer
5. Tungku pemanas 12. Magnetic Stirer 19. Piknometer
6. Oven 13. Pipet tetes 20. Desikator
7. Gelas Beker 14. pH meter
3.2.2 Bahan yang Digunakan
1. Etanol 70% 3. Abu Sekam Padi 5. Al(OH)3
2. Aquadest 4. NaOH
3.3 Rangkaian Alat

Gambar 2. Rangkaian Alat Destilasi Gambar 3. Adsorpsi Etanol


3.4 Penetapan Variabel
3.4.1 Varibel Tetap
1. Suhu penguapan etanol 78,4 oC
3.4.2 Variabel Berubah
1. Rasio Si/Al (5:1, 10:1, dan 15:1)
2. Berat adsorben dalam percobaan (4,8 dan 12 gram)
3. Waktu tinggal adsorben (60, 90 dan 120 menit)
4. Kadar etanol awal (7,5%, 10% dan 12,5% v/v)
3.4.3 Variabel Terikat
1. Indeks bias 2. Densitas
3.5 Prosedur Kerja
3.5.1 Persiapan Abu Sekam Padi
Abu sekam padi berwarna putih terang yang berasal dari industri pembakaran
batu bata dikeringkan dibawah sinar matahari sampai kadar airnya kurang dari
10%, kemudian dihaluskan dengan menggunakan mortar untuk menghasilkan
ukuran yang kecil. Selanjutnya dilakukan pengayakan (screening) dengan ukuran
80 mesh untuk mendapatkan ukuran yang seragam.
3.5.2 Pembuatan Natrium Silikat
Metode pembuatan natrium silikat mengacu pada Warsito (2008) dengan
beberapa modifikasi. Sebanyak 10 gram abu sekam padi yang telah di preparasi
ditambahkan NaOH sebanyak 40 gram , kemudian dilakukan pemanasan dengan
6

suhu 350oC selama 4 jam. Selanjutnya dilarutkan kedalam aquadest sebanyak 100
ml dan didiamkan selama 12 jam.
3.5.3 Pembuatan Natrium Aluminat
Metode pembuatan Natrium aluminat mengacu pada Melta (2013). Natrium
aluminat dibuat dengan mencampurkan 20 gram NaOH kedalam 100 ml aquadest
dan dipanaskan pada suhu 100oC diatas magnetic stirrer dengan pengadukan 200
rpm . Setelah pemanasan dilakukan, sebanyak 8,5 gram Al(OH)3 dimasukkan
kedalam larutan NaOH sedikit demi sedikit. Proses ini dilakukan selama 20 menit
sehingga terbentuk natrium aluminat tanpa terbentuk endapan.
3.5.4 Pembuatan Zeolit
Metode pembuatan zeolit ini mengacu pada Warsito (2008) dengan
modifikasi variabel. Pembuatan zeolit dengan mencampurkan natrium silikat dan
natrium aluminat dengan rasio 5:1, 10:1, dan 15:1 disertai pengadukan sampai
homogen. Tujuan variasi rasio tersebut adalah untuk menghasilkan zeolit
hidrofobik yang optimum. Campuran didiamkan selama 24 jam pada suhu
kamar disertai pengadukan dengan stirrer. Sampel dipanaskan dengan
pengadukan pada suhu 100oC selama 6 hari dengan sistem refluks. Sampel
kemudian disaring dan dicuci dengan aquades. Selanjutnya padatan dikeringkan
menggunakan oven selama 3 jam dengan pemanasan 110oC. Padatan tersebut
kemudian dikalsinasi dengan suhu 550oC selama 8 jam.
3.5.5 Karakterisasi Zeolit
Karakterisasi zeolit dengan EDX bertujuan untuk mengetahui komposisi
mineral dalam zeolit. Alat ini bekerja dengan cara menembakkan sinar
berenergi tinggi pada sampel dan akan diteruskan ke alat penerima dan
diterjemahkan dalam puncak-puncak yang menunjukkan macam-macam mineral
dalam sampel (Diesta, 2013) . Sedangkan SEM digunakan untuk mengetahui
permukaan dari zeolit. Selain itu FTIR digunakan untuk mengetahui gugus fungsi
yang terdapat dalam zeolit tersebut.
3.5.6 Adsorpsi Etanol Dengan Zeolit Abu Sekam Padi
Etanol sebanyak 100 ml dengan variabel kemurnian 7,5%, 10% dan 12,5%
v/v dituangkan kedalam gelas beker. Kemudian zeolit dengan variabel berat
sebanyak 4, 8 dan 12 gram dimasukkan kedalam gelas beker yang telah berisi
etanol dengan variabel waktu tinggal zeolit dalam etanol selama 60, 90 dan 120
menit dengan pengadukan 100 rpm. Kemudian zeolit yang telah mengadsorpsi
etanol dilakukan pemanasan dengan suhu 78.4 oC untuk memisahkan etanol
dengan zeolit tersebut. Pemanasan dilakukan hingga etanol dalam adsorben
tidak ada yang menetes lagi.
3.5.7 Analisis Data
Fraksi kondensat yang telah terkumpul selama proses destilasi di analisis
menggunakan refraktometer untuk mengetahui indek biasnya dan selanjutnya
digunakan untuk menentukan kemurnian etanol tersebut. Selain itu dilakukan
7

pengukuran densitas kondensat tersebut untuk membandingkan hasil pengukuran


yang diperoleh.
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI
Secara keseluruhan penelitian ini telah berjalan 95%, dengan beberapa
perincian kemajuan program ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kemajuan Program

Tujuan IKJP Hasil


Preparasi Abu Sekam Padi 100% Mendapatkan 100 gram abu sekam
tercapai padi dengan ukuran 80 mesh
Pembuatan Natrium Silikat 100% Mendapatkan 500 gram natrium silikat
dan Natrium Aluminat tercapai dan 285 gram natrium aluminat
Pembuatan zeolit sintetis 100% Mendapatkan produk zeolit sintetis
hidrofobik berbagai tercapai hidrofobik yang siap dianalisa,
komposisi silika alumina ditunjukkan pada Gambar 4
Analisa morfologi (SEM), 100% Mendapatkan hasil analisa SEM,
komposisi mineral (EDX) tercapai EDX dan FTIR zeolit yang
dan struktur (FTIR) ditunjukkan pada Gambar 5 , 6 dan 7
berbagai jenis zeolit
hidrofobik adsorpsi etanol
Analisa 100% Mendapatkan grafik analisa zeolit
dengan variasi berat, waktu tercapai hidrofobik terhadap variasi berat,
penjerapan dan kadar awal waktu penjerapan dan kadar awal
etanol etanol gambar 8, 9 dan 10
Publikasi popular (Expo 100% Penelitian ini telah dimuat di berbagai
Penelitian, Majalah, Koran, tercapai media cetak (koran dan majalah)
Media Online) media online, dan dipamerkan di
berbagai expo penelitian
Pengajuan paten 80% Telah mendapatkan nomor paten
tercapai (800201703052) dan dalam tahap
review draft paten
Publikasi di seminar 80% Telah mendapatkan LoA (letter of
nasional (ACISE UNDIP) tercapai accaptence) dan telah melakukan
dan seminar internasional pembayaran seminar ilmiah tersebut
terindeks scopus (ICSAS)
UNS)
Pembuatan poster dan 100% Telah mencetak poster dan x-banner
maket pabrik produksi tercapai serta membuat maket pabrik
etanol pada penelitian kami
Penentuan kondisi operasi 100% Mendapatkan grafik kondisi optimum
optimum pada pemurniaan tercapai zeolit pada pemurniaan etanol pada
etanol Gambar 11
8

4.1 Produk Zeolit Sintetis Hidrofobik Yang Dihasilkan

Gambar 4. Produk Zeolit Sintetis berbagai komposisi silika dan alumina


4.2 Hasil Analisa Morfologi (SEM)

Gambar 5(a) SEM Gambar 5(b) SEM Gambar 5 (c) SEM Zeolit
Zeolit komposisi Si/Al Zeolit komposisi Si/Al komposisi Si/Al 15:1,
5:1, pembesaran 3000x 10:1, pembesaran 3000x pembesaran 3000x
4.3 Hasil Analisa Komposisi Mineral (EDX)

Gambar 6 (a) Hasil EDX Gambar 6 (b) Hasil EDX Gambar 6 (c) Hasil
zeolit dengan komposisi zeolit dengan komposisi EDX zeolit dengan
Si/Al 5:1 Si/Al 10:1 komposisi Si/Al 15:1
9

4.4 Hasil Analisa Sturuktur Gugus Fungsi (FTIR)

Gambar 7 (a) Hasil Analisa FTIR Gambar 7 (b) Hasil Analisa FTIR
zeolit dengan komposisi Si/Al 5:1 zeolit dengan komposisi Si/Al 10:1

Gambar 7 (c) Hasil Analisa FTIR zeolit dengan komposisi Si/Al 15:1
4.5 Hasil Analisa Adsorpsi Etanol dan Penentuan Kadar Optimum

Gambar 8 Pengaruh berat zeolit Gambar 9 Pengaruh waktu penjerapan


terhadap kadar etanol terhadap kadar etanol

Gambar 10 Pengaruh kadar etanol awal Gambar 11 Penentuan kondisi optimum


10

BAB 5
POTENSI HASIL

5.1. Manfaat Aspek Industri


Penggunaan modifikasi zeolit sintetis yang bersifat hidrofobik berbahan dasar
abu sekam padi terbukti dapat menjerap etanol dari larutan etanol-air. Oleh karena
hasil fermentasi bio-etanol hanya menghasilkan kadar etanol kurang dari 12 %. Hal
ini menjadi lebih efektif dan lebih efisien dengan hanya mengambil 12 % etanol
tersebut dengan zeolit pada penelitian ini dibandingkan metode terdahulu yang
berfokus pada penjerapan air dari larutan tersebut. Oleh karena itu, dalam bidang
industri, ini menjadi langkah terobosan perubahan besar dalam produksi etanol fuel
grade secara massal dengan meminimalkan konsumsi energi, dan berat adsorben
serta mengurangi waktu penjerapan. Yang pada akhirnya meningkatkan
keuntungan bagi industri tersebut.
5.2. Manfaat Aspek Masyarakat
Pembuatan bio-etanol dapat dilakukan dengan mudah melalui fermentasi
berbagai limbah pertanian atau senyawa bio-massa lainnya. Oleh karena itu, dengan
adanya penelitian ini membuka kesempatan bagi masyarakat dalam
mengembangkan industri rumahan untuk memproduksi bahan bakar etanol. Dengan
menggunakan alat dan bahan yang mudah didapat dengan harga yang murah serta
metode yang sederhana, hal ini membuat setiap masyarakat mampu memproduksi
sendiri etanol di setiap rumah mereka masing masing menggunakan zeolit sintetis
berbahan dasar abu sekam padi hasil penelitian kami.
5.3. Manfaat Aspek Peneliti
Penelitian ini merupakan inovasi baru dalam pengembangan zeolit sintetis
berbahan dasar abu sekam padi hasil samping pembakaran industri batu bata. Pada
penelitian ini sangat berpeluang untuk mendapatkan hak paten, dipublikasikan baik
di seminar nasional dan internasional serta terindeks jurnal dengan membagi hasil
penelitian kami kedalam berbagai sub-tema dan berbagai judul artikel ilmiah
sehingga tidak terjadi auto-plagiarism.
5.4. Manfaat Aspek Lingkungan
Pada penelitian ini, kami memanfaatkan limbah abu sekam padi hasil
pembakaran industri batu bata. Selain itu, dampak yang nyata bagi lingkungan
dengan meningkatnya produksi etanol dengan menurunnya kapasitas CO dan CO 2
di udara.
BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Rencana tahapan berikutnya dalam upaya pencapaian target kegiatan menjadi
100% dan untuk pengembangan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penyelesaian laporan akhir
2. Penyelesian review hak paten
3. Pelaksanaan seminar nasional ACISE UNDIP dan internasional ICSAS UNS
11

LAMPIRAN

1. Penggunaan Dana
Dana Hibah dari DIKTI : Rp 9.000.000,00
Realisasi Dana

No Tanggal Uraian Harga satuan Total Biaya


(Rp) (Rp)

✓ Pembelian NaOH 8.800 90.300


1 18 Maret 2017 500 gram
✓ Alumunium
27.500
hidroksida 500
gram
✓ aquadest 5 liter 3.500
✓ dirigen 5 liter 8.500
✓ kertas saring 1 5.500
lembar
✓ ayakan 15.500
✓ Transportasi 20.000
✓ Sekam padi -
✓ Pembelian H2SO4 6.800 119.800
2 24 Maret 2017 500 mL
✓ Transportasi 113.000
pengambilan abu
sekam padi
✓ Pembelian 20 liter 14.000 273.500
3 25 Maret 2017 aquadest
✓ 1 buah dirigen 20 27.500
liter
✓ 1 liter H2SO4 + botol 12.000
✓ Pembayaran 200.000
Laboratorium
✓ Transportasi 20.000
✓ Pembelian Oven 430.000 430.000
4 26 Maret 2017
✓ Pembelian 3 botol 10.000 10.000
5 27 Maret 2017 kaca
12

✓ Pembelian Etanol 1 42.500 75.000


6 31 Maret 2017 liter
✓ Pot tempat 7.500
penyimpanan 10
buah
✓ Transportasi 25.000
✓ Pembelian Kertas 10.000 10.000
7 5 April 2017 Saring

✓ Pembelian NaOH 6 111.000 213.000


8 11 April 2017 Kg
✓ Cawan porselin 5 92.000
buah
✓ Transportasi 10.000
✓ Panci 1 buah 33.000 81.000
9 13 April 2017 ✓ Gelas ukur 17.000
✓ Beaker glass 28.000
✓ Parkir 3.000
✓ Pendaftaran Lab 100.000 100.000
10 20 April 2017 UPT UNDIP

✓ Pembelian kompor 165.000 507.800


23 April 2017 listrik
11 ✓ Transportasi 100.000
✓ Beaker glass 42.000
✓ Pipet tetes 3.400
✓ Batang pengaduk 6.000
✓ Kertas saring 5.500
✓ Magnetic bar 34.500
✓ pH rool 150.000

✓ Print draft paten, 48.000 68.000


12 28 April 2017 dokumen dan
materai
✓ Transportasi 20.000

✓ Pembelian panic 18.500 396.500


13 30 April 2017 ✓ Spatula 4.500
✓ Konsumsi 42.500
✓ Teflon 136.000
✓ Kompor 195.000
13

✓ Print dokumen 5.000 33.000


14 2 Mei 2017 ✓ Materai 28.000
✓ Print dokumen 15.000 15.000
15 4 Mei 2017

✓ Penyewaan 100.000 206.100


7 Mei 2017 laboratorium LDTK
16 1
✓ Cawan petri 4 buah 76.000
✓ Pot kecil 30 buah 20.100
✓ Pipet tetes 5 buah 9.000

✓ Penyewaan Lab 100.000 127.000


17 14 Mei 2017 ✓ Etanol 70 % 2 botol 27.000

✓ Print Poster 7.000 57.000


18 23 Mei 2017 ✓ Transportasi 50.000

✓ Uji Sem EDX 3 1.350.000 1.370.000


19 2 Juni 2017 sampel
✓ Transportasi 20.000

✓ Pembelian koran 8.000 8.000


20 15 Juni 2017

✓ Pembelian Pointer 100.000 100.000


21 17 Juni 2017

✓ Print Laporan 4.000 4.000


22 21 Juni 2017 kemajuan

✓ Pembelian Majalah 45.000 45.000


23 4 Juli 2017 Tempo

✓ Pembayaran full 306.500 756.500


24 7 Juli 2017 paper ACISE
UNDIP
✓ Analisa SEM EDX 450.000
15;1 hasil furnace

✓ Alkohol teknik 22.000 121.500


25 8 Juli 2017 ✓ Botol kata 5 buah 7.500
✓ Gelas ukur 250 mL 57.500
✓ Erlenmeyer 34.500
14

✓ Pembelian Silika gel 5.000 545.100


26 10 Juli 2017 ✓ Triplek 12 mm 145.000
✓ Lem fox putih 600 12.500
gram
✓ Kawat putih 1 Kg 18.500
✓ Pilok kecil 1 14.000
✓ Pilok besar 1 24.000
✓ Ongkos Kirim 10.000
✓ Karton 3mm 7.600
✓ Sendok eskrim 2.000
✓ Double tip 6.500
✓ Pembayaran Analisa 300.000
FTIR
✓ Print poster 5000 101.500
26 12 Juli 2017 ✓ Desaign poster 20.000
✓ Print x-banner 55.000
✓ Print hitam 19 5.700
halaman
✓ Print warna 18 9.000
halaman
✓ Print cover 4 6.000
✓ Fotocopy A4 5 800
halaman
✓ Pembayaran jasa 250.000 390.900
26 14 Juli 2017 maket maker
✓ Fotocopy dan jilid 135.900
✓ Double tip + Kardus 5.000
TOTAL PENGELUARAN 6.255.500
15

2. Bukti bukti pendukung

Preparasi Abu Sekam Padi

Pembuatan Natrium Silikat

Pembuatan Natrium Aluminat


16

Pencampuran Natrium Silikat dan Natrium Aluminat

Pembuatan Zeolit Sintetis Hidrofobik

Karakterisasi Zeolit
17

Adsorpsi Etanol Menggunakan Zeolit Hidrofobik


18

Publikasi Populer
19

Publikasi Ilmiah
20
21

Pembuatan Maket dan Poster serta Kondisi Optimum Operasi


22

Kegiatan Rutin

Anda mungkin juga menyukai