Anda di halaman 1dari 26

Kesehatan Lingkungan

Bencana dan Tanggap Darurat

Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si.


Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si.
Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
PENERBIT KBM INDONESIA adalah penerbit dengan misi
memudahkan proses penerbitan buku-buku penulis di tanah air
Indonesia. Serta menjadi media sharing proses penerbitan buku.
Kesehatan Lingkungan
Bencana dan Tanggap Darurat

Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si.


Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si.
Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat
Copyright@2021
All right reserved

Penulis : Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si.


Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si.
Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
Editor Naskah : Shofiyun Nahidloh, S.Ag., MHI.
Desain Sampul : Papong Kreatif
Layout : Ainur Rochmah

Hak cipta dilindungi Undang-undang


Cetakan I, Februari 2021
14 x 21 cm, xvi + 358 halaman
ISBN: 978-623-6155-01-1

Diterbitkan oleh:
PENERBIT KBM INDONESIA
Banguntapan, Bantul-Jogjakarta (Kantor I)
Balen, Bojonegoro-Jawa Timur, Indonesia (Kantor II)
081357517526 (Tlpn/WA)

Website: Email:
www.karyabaktimakmur.co.id karyabaktimakmur@gmail.com
www.penerbitbukumurah.com

Youtube: Instagram:
Penerbit KBM Indonesia @penerbit.sastrabook
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku yang berjudul
Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat telah
dapat diselesaikan. Buku ini disusun guna membantu pembaca
untuk memperoleh wawasan atau pengetahuan yang berkaitan
dengan bidang kesehatan lingkungan bencana dan tanggap
darurat ataupun bidang keilmuan yang masih ada relevansinya.
Indonesia sering mengalami bencana, baik bencana alam
(natural disaster) maupun bencana karena ulah manusia (man-
made disaster). Kejadian bencana biasanya diikuti dengan
timbulnya korban manusia maupun kerugian harta benda. Adanya
korban manusia dapat menimbulkan kerawanan status kesehatan
pada masyarakat yang terkena bencana dan masyarakat yang
berada di sekitar daerah bencana. Bencana juga bisa terjadi karena
ulah tangan manusia. Misalnya saja saat kita menebang pohon
sembarangan, membuang sampah atau limbah sembarangan,
tidak menjaga keseimbangan alam, hingga menggunakan bahan-
bahan kimia yang merusak alam semesta. Untuk itu, bencana alam
sangat wajar terjadi jika manusia melakukan hal-hal yang merusak.
Misalnya saja banjir, kebakaran hutan, pemanasan global,
kekeringan, dsb. Ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan bahwa
bencana bisa terjadi karena ulah tangan manusia diantaranya

v
terdapat dalam petikan ayat berikut ini, QS: Ar-Rum: 41, “Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka
merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)."
Berdasarkan pengalaman di Indonesia, permasalahan yang
kerap timbul dalam penanganan bencana di lapangan adalah
masalah diskoordinasi, keterlambatan transportasi dan distribusi,
serta ketidaksiapan lokal dalam pemenuhan sarana dan prasarana.
Oleh karena itu, dalam rangka pengurangan dampak risiko perlu
penguatan upaya kesehatan pada tahap sebelum terjadi
(pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan). Keberhasilan
penanganan krisis kesehatan akibat bencana ditentukan oleh
manajemen penanganan bencana serta kegiatan pokok seperti
penanganan korban massal, pelayanan kesehatan dasar di
pengungsian, pengawasan dan pengendalian penyakit, air bersih
dan sanitasi, penanganan gizi darurat, penanganan kesehatan jiwa,
serta pengelolaan logistik dan perbekalan kesehatan.
Buku ini berisikan tentang bahasan Pendahuluan, Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Pengungsian, Air Bersih dan Sanitasi,
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Pengendalian
Vektor di Daerah Tanggap Darurat, Pengelolaan Kesehatan
Lingkungan dalam Kondisi Bencana, Sanitasi Darurat, Kesehatan
Lingkungan dalam Kondisi Wabah Pandemi COVID-19, Kesehatan
Lingkungan dalam Kondisi Gempa Bumi, Kesehatan Lingkungan
dalam Kondisi Banjir, Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi
Tsunami, Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Letusan Gunung
Berapi, dan Kesehatan Lingkungan dalam Kondisi Longsor.
Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun dan pihak-pihak
yang telah membantu hingga tersusunnya buku ini. Semoga
amalnya diterima Allah SWT sebagai amal jariyah, dan buku ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari masih terdapat
beberapa kekurangan dalam buku ini, untuk itu kritik dan saran

vi
yang membangun dari pembaca terhadap penyempurnaan buku
ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi manfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendari, 13 Februari 2021


Hormat Penulis,

Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si.


Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si.
Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.

vii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................v


DAFTAR ISI ............................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
TINJAUAN KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP
DARURAT ..................................................................................................................... 1
BAB 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ............................................................................................. 6
B. Permasalahan yang Dihadapi dalam Penanganan Krisis
Kesehatan Akibat Bencana ..................................................................... 8
C. Tinjauan Definisi yang Digunakan ....................................................... 9
D. Jenis-Jenis Bencana ................................................................................. 11
E. Dampak Bencana...................................................................................... 16
F. Kategori Bencana ..................................................................................... 17
G. Siklus Penanganan Bencana ................................................................ 17
H. Koordinasi pada Saat Kedaruratan Bencana ................................. 19
BAB 2
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI PENGUNGSIAN ......... 21
A. Pelayanan Dasar Kesehatan Lingkungan di Pengungsian ....... 22
B. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular ................. 24
C. Menjamin Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi ....................... 24
D. Pengawasan dan Pengendalian Penyakit bagi Pengungsi ...... 25

viii
E. Penyebab Permasalahan Penyakit Menular bagi Pengungsi . 25
F. Pencegahan Penyakit Diare ................................................................. 26
G. Pencegahan Penyakit Malaria ............................................................. 27
BAB 3
AIR BERSIH DAN SANITASI .............................................................................. 29
A. Alasan Ketersediaan Air Bersih bagi Pengungsi .......................... 30
B. Standar Minimum Kebutuhan Air Bersih ........................................ 31
C. Sumber Air Bersih dan Pengolahannya ........................................... 31
D. Perbaikan dan Pengawasan Kualitas Air Bersih ........................... 33
E. Pembuangan Kotoran ............................................................................ 37
F. Sanitasi Pengelolaan Sampah ............................................................. 38
G. Pengawasan dan Pengendalian Vektor ........................................... 39
H. Pengawasan dan Pengamanan Makanan dan Minuman ........ 40
BAB 4
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN ... 41
A. Surveilans Penyakit dan Faktor Resiko ............................................ 42
B. Proses Kegiatan Surveilans ................................................................... 44
C. Surveilans Faktor Risiko ......................................................................... 47
D. Imunisasi ...................................................................................................... 48
E. Pengendalian Vektor .............................................................................. 49
F. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ..................... 50
BAB 5
PENGENDALIAN VEKTOR DI DAERAH TANGGAP DARURAT.......... 53
A. Pengendalian Vektor .............................................................................. 54
B. Tujuan Pengendalian Vektor ............................................................... 55
D. Metode Pengendalian Vektor ............................................................. 55
E. Pengendalian Vektor Nyamuk ............................................................ 56
F. Pengendalian Vektor Tikus ................................................................... 58
G. Pengendalian Vektor Lalat dan Kecoa ............................................. 62
H. Upaya Pengendalian Vektor di Daerah Tanggap Darurat ....... 68

ix
BAB 6
PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI
BENCANA ................................................................................................................... 71
A. Pengurangan Dampak Negatif dari Penyakit-Penyakit yang
Kerap Muncul dalam Situasi Darurat ............................................... 72
B. Peningkatan Kapasitas ........................................................................... 74
C. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air ............................................. 75
D. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan ............................... 76
BAB 7
SANITASI DARURAT ............................................................................................. 79
A. Pendahuluan .............................................................................................. 80
B. Penyelenggaraan Sanitasi Darurat .................................................... 81
C. Sumberdaya dalam Penyelenggaraan Sanitasi Darurat ........... 85
D. Pembinaan dan Pengawasan .............................................................. 86
BAB 8
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI WABAH PANDEMI
COVID-19 .................................................................................................................... 89
A. Latar Belakang ........................................................................................... 90
B. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Berkaitan dengan
Pelayanan Kesehatan .............................................................................. 92
C. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Isolasi di Rumah
(Perawatan di Rumah) ............................................................................ 98
D. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Observasi ...... 101
E. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Fasyankes) Pra Rujukan ............................................... 105
F. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Penanganan
Kargo .......................................................................................................... 108
G. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Pemulasaran
Jenazah ...................................................................................................... 108
H. Langkah-Langkah Tindakan Didalam Komunikasi Risiko dan
Pemberdayaan Masyarakat (KRPM) Bagi Negara-Negara yang
Bersiap Menghadapi Kemungkinan Wabah ............................... 109
I. Air, Sanitasi, Higiene, dan Pengelolaan Limbah yang Tepat
Dalam Penanganan Wabah COVID-19......................................... 112

x
J. Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah
Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease
(Covid-19) ................................................................................................. 131
BAB 9
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI GEMPA BUMI ...... 135
A. Latar Belakang ........................................................................................ 136
B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Gempa Bumi .......... 138
C. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 141
D. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .......................................... 145
E. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan ............................ 151
BAB 10
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI BANJIR .................. 155
A. Latar Belakang ........................................................................................ 156
B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Banjir ......................... 158
C. Pencegahan Penyakit pada Musim Banjir ................................... 165
D. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 166
E. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .......................................... 173
F. Respon Cepat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan . 183
BAB 11
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI TSUNAMI .............. 193
A. Latar Belakang ........................................................................................ 194
B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Tsunami.................... 197
C. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 209
D. Respon Cepat dalam Pengelolaan Air .......................................... 215
E. Respon Cepat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan . 237
BAB 12
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI LETUSAN GUNUNG
BERAPI ...................................................................................................................... 255
A. Latar Belakang ........................................................................................ 256
B. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Gunung Api ............ 258
C. Peningkatan Kapasitas ........................................................................ 273
D. Respon Cepat Pengelolaan Air ........................................................ 278
E. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan ............................ 284

xi
BAB 13
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM KONDISI LONGSOR .............. 297
A. Latar Belakang ........................................................................................ 298
B. Penyakit-Penyakit yang Dapat Timbul Akibat Bencana
Longsor...................................................................................................... 301
C. Peningkatan Kapasitas dalam Bencana Longsor ...................... 308
D. Respon Cepat Pengelolaan Air dalam Kondisi Longsor ........ 327
E. Respon Cepat dalam Kesehatan Lingkungan Saat Situasi
Longsor...................................................................................................... 329

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 334


PROFIL PENULIS .................................................................................................... 355

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bahan Kimia yang Dapat Digunakan dalam Pemberantasan


Kecoa ......................................................................................................... 66
Tabel 2. Penyakit-Penyakit Umum dalam Situasi Darurat ..................... 73
Tabel 3. Jumlah Macam Sarana Sanitasi yang Diperlukan .................... 78
Tabel 4. Spesifikasi Kedua Jenis IGW Emergency Type ....................... 218
Tabel 5. Spesifikasi Jenis-Jenis Mobile RO................................................ 223
Tabel 6. Standar Minimal Peralatan Penanggulangan Bencana yang
Tersedia apabila Terjadi Bencana Tanah Longsor ................ 314
Tabel 7. Standar Minimal Jenis Peralatan Penanggulangan
Bencana ................................................................................................. 314
Tabel 8. Daftar Jenis Tumbuhan yang Dapat Mengurangi Risiko Erosi
Tanah dan Mencegah Longsor .................................................... 324

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Tahapan Penanganan Bencana ................................... 18


Gambar 2. Koordinasi pada Saat Kedaruratan/Bencana ...................... 19
Gambar 3. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ................................. 90
Gambar 4. Bencana Gempa Bumi ............................................................... 137
Gambar 5. Bencana Banjir .............................................................................. 157
Gambar 6. Filter Gerabah dalam Pengelolaan Air Banjir Menjadi
Air Baku ........................................................................................... 176
Gambar 7. Air Baku Hasil Olahan Air Banjir ............................................ 177
Gambar 8. Desinfeksi Melalui Metode Fisik ........................................... 180
Gambar 9. Bencana Tsunami ........................................................................ 195
Gambar 10. Garis Besar Rantai Informasi untuk Aksi Cepat
Tanggap Tsunami ....................................................................... 211
Gambar 11. Ilustrasi RUPUSDALOPS Cilacap sebagai Pusat
Peringatan Dini ............................................................................ 212
Gambar 12. Pengeras Suara yang Dapat Digunakan sebagai Alat
Diseminasi serta Arahan Masyarakat dalam
Menghadapi Bencana ............................................................... 214
Gambar 13. IGW Emergency UF Standing Type...................................... 217
Gambar 14. IGW Emergency UF Portable Hand Pump ........................ 218
Gambar 15. Prinsip Kerja IGW Emergency UF Standing Type ........... 219
Gambar 16. Prinsip Kerja IGW Emergency UF Portable
Hand Pump ................................................................................... 220

xiv
Gambar 17. Mobile RO ...................................................................................... 222
Gambar 18. Penyaringan Air Keruh dengan Air ...................................... 224
Gambar 19. Contoh Disinfeksi dengan Sinar Matahari ........................ 225
Gambar 20. Saringan Keramik (a) Tipe Dome dan (b) Tipe
Mangkuk......................................................................................... 228
Gambar 21. Proses Pengendapan Air Keruh dengan
Mempergunakan PAC atau Alumunium Sulfat ............... 229
Gambar 22. Contoh Sashet PAC dan Disinfektan untuk Ukuran
Individu ........................................................................................... 229
Gambar 23. Sarpalam Kapasitas 100 m3/Hari .......................................... 231
Gambar 24. Saripat Kapasitas 5 Liter/Detik .............................................. 232
Gambar 25. Filter Bertekanan Filter Multimedia Kapasitas 120
Sampai dengan 160 m3/Hari .................................................. 233
Gambar 26. Arsinum Kapasitas 30 m3/Hari (Genset 1,5 KW,
Pompa, Pasir, Cartridge Filter, Ultrafiltrasi, UV Light,
Ozonator) ....................................................................................... 233
Gambar 27. (a) Sistem Ultrafiltrasi, (b) Contoh Unit Kapasitas 50
m3/Hari ............................................................................................ 234
Gambar 28. Ilustrasi Warga Mengantri Air Bersih dari Mesin
Penjernih Reverse Osmosis ..................................................... 235
Gambar 29. Unit Pengolahan Air Sistem Reverse Osmosis Stasioner
untuk Mengolah Air Asin Kapasitas 10 m3/Hari ............. 236
Gambar 30. Contoh Unit Pengolahan Air Jenis Mobile, Ditarik untuk
Mengolah Air Keruh Kapasitas 10 Sampai dengan
20 m3/Hari...................................................................................... 236
Gambar 31. Unit Pengolahan Air Gambut Sistem Reverse
Osmosis .......................................................................................... 237
Gambar 32. Bencana Letusan Gunung Berapi ......................................... 257
Gambar 33. Pengolah Air Bersih Mobile .................................................... 283
Gambar 34. Skema Instalasi ............................................................................ 283
Gambar 35. Bencana Longsor......................................................................... 300
Gambar 36. Konsep Kapasitas Masyarakat ............................................... 318
Gambar 37. Pembangunan Tebing Beton di Sisi Jalan ......................... 322

xv
Gambar 38. Pembangunan Jalan dengan Konstruksi Beton .............. 322
Gambar 39. Pembangunan Saluran Air Secara Bergotong
Royong ............................................................................................ 323
Gambar 40. Menyokong Rumah Menggunakan Bambu agar
Tidak Roboh .................................................................................. 326

xvi
TINJAUAN KESEHATAN LINGKUNGAN
BENCANA DAN TANGGAP DARURAT

INDONESIA TERLETAK di daerah rawan bencana. Berbagai


jenis kejadian bencana telah terjadi di Indonesia, baik bencana
alam (natural disaster), bencana karena kegagalan teknologi
maupun bencana karena ulah manusia (man-made disaster).
Adapun jenis kejadian bencana meliputi wabah virus, gempa bumi,
banjir, tsunami, letusan gunung berapi, dan longsor. Kejadian
bencana biasanya menimbulkan jatuhnya korban manusia
(meninggal, luka-luka dan pengungsian) maupun kerugian harta
benda. Adanya korban manusia dapat menimbulkan krisis
kesehatan lingkungan pada masyarakat yang terkena bencana dan
masyarakat yang berada di sekitar daerah bencana antara lain
timbulnya korban massal, konsentrasi massa/pengungsian,
masalah ketersediaan air bersih, masalah sanitasi lingkungan,
terganggunya pengawasan vektor, penyakit menular, lumpuhnya
pelayanan kesehatan lingkungan, kelangkaan tenaga kesehatan
lingkungan dan diskoordinasi. Hal ini tentunya akan mengganggu
jalannya pembangunan khususnya pembangunan kesehatan
lingkungan.

Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 1


Permasalahan yang sering terjadi di lapangan adalah
masalah kurangnya koordinasi serta keterlambatan respon
tanggap darurat dalam pemenuhan sumberdaya dalam
penanggulangan krisis kesehatan lingkungan. Oleh karena itu,
dalam rangka pengurangan dampak risiko bencana perlu adanya
peningkatan kapasitas dalam penanggulangan krisis kesehatan
lingkungan akibat bencana. Keberhasilan penanggulangan krisis
kesehatan lingkungan akibat bencana ditentukan oleh kesiapan
masing-masing unit kesehatan lingkungan yang terlibat,
manajemen penanganan bencana serta kegiatan pokok seperti
penanganan korban massal, pelayanan kesehatan lingkungan di
pengungsian, penanggulangan dan pengendalian penyakit,
penyediaan air bersih dan sanitasi, serta pengelolaan logistik dan
perbekalan kesehatan lingkungan.
Mengingat permasalahan kegiatan penanggulangan
bencana, dimulai dari kegiatan pencegahan mitigasi dan
kesiapsiagaan yang dilakukan pada fase pra-bencana; kegiatan
tanggap darurat pada saat bencana; dan fase pemulihan sebagai
masa transisi menuju ke keadaan normal yang didukung oleh
kegiatan pemantauan dan pengumpulan informasi sehingga
menuntut sebuah pedoman teknis yang praktis, komprehensif dan
mudah digunakan oleh para pelaku yang berperan di dalamnya.
Perubahan kualitas lingkungan yang terjadi akibat bencana
alam maupun bencana karena ulah manusia atau akibat kegiatan
khusus tertentu secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan lingkungan masyarakat
dengan meningkatnya risiko penyebaran penyakit menular, maka
untuk melindungi masyarakat dalam situasi mendadak tersebut
perlu dilakukan upaya-upaya pencegahannya sedini mungkin.
Salah satu cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah
dengan menyelenggarakan kesehatan lingkungan bencana dan

2 | Asramid, Ridwan & Anggarini


tanggap darurat bagi masyarakat terpajang dan tenaga atau
personil yang menangani masalah bencana dan kegiatan khusus
tersebut. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan bencana dan
tanggap darurat meliputi surveilans kesehatan lingkungan dan
perbaikan kualitas lingkungan seperti sarana pembuangan
kotoran, air bersih, pembuangan sampah, air limbah, pengendalian
vektor dan sanitasi makanan.

Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 3


4 | Asramid, Ridwan & Anggarini
PROFIL PENULIS

Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si. adalah


Doktor Manajemen Lingkungan lulusan
Universitas Negeri Jakarta (2016). Lahir di
Kendari pada 23 Maret 1988, Dosen
Jurusan Ilmu Lingkungan Fakultas
Kehutanan dan Ilmu Lingkungan
Universitas Halu Oleo ini menyelesaikan
Pendidikan S-1 di Program Studi
Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Universitas Halu Oleo
(2009), dan S-2 Program Studi Manajemen Lingkungan di
Universitas Negeri Jakarta (2013). Penelitian yang telah
dilakukannya antara lain : Manajemen Limbah Pabrik Karet dalam
Rangka Penurunan BOD (Biological Oxygen Demand); Analysis of
the Concentration and Characteristics of Microplastic Pollution at
Estuaries, Kendari Bay. Buku yang telah diterbitkan: Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Era Abad 21 (2019); dan Pengelolaan
Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan
(2020).

Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 355


Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si.
adalah Doktor Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan lulusan Institut
Pertanian Bogor (2015). Lahir di
Yogyakarta pada 13 Juli 1978, Dosen
Jurusan Ilmu Lingkungan Fakultas
Kehutanan dan Ilmu Lingkungan
Universitas Halu Oleo ini menyelesaikan
Pendidikan S-1 di Jurusan Kimia Fakultas
MIPA Universitas Hasanuddin (2002), dan S-2 di Program Studi
Pengelolaan Lingkungan Hidup Universitas Hasanuddin (2007).
Penelitian yang telah dilakukannya diantaranya: Tank Model to See
The Effect of Land Use Changes on Run Off, Infiltration and
Groundwater in Sub Watershed of Konaweha Southeast Sulawesi
Indonesia; Analisis Kelembagaan Pengelolaan Air Baku
Berkelanjutan dengan Metode Interpretative Structural Modelling
(ISM) di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Buku yang telah
diterbitkan: Pengelolaan Lingkungan Hidup di Era Abad 21 (2019);
dan Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku
Berkelanjutan (2020).

356 | Asramid, Ridwan & Anggarini


Sri Anggarini Rasyid, S.Si., M.Si.
menyelesaikan Pendidikan S-1 di
Jurusan Kimia Fakultas MIPA
Universitas Halu Oleo (2005), dan S-2
di Program Studi Biokimia Fakultas
MIPA Institut Pertanian Bogor (2012).
Lahir di Jakarta pada 29 September
1982, saat ini sedang menempuh Pendidikan S-3
(Doktor) di Program Studi Ilmu Kedokteran Universitas
Hasanuddin. Dosen yang juga menjabat sebagai Ketua
Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medis
Universitas Mandala Waluya Kendari ini telah banyak
terlibat dalam berbagai penelitian diantaranya:
Produksi dan Uji Bioaktivitas Oligomer Hidrolisat Kitin
Hasil Reaksi Enzim Kitinase dari Bacillus cereus SW41
Terhadap Proliferasi Sel Limfosit dan Sel Kanker; Kajian
Kandungan Senyawa Kimia dan Uji Aktivitas Sitotoksik
Kerang Pokea (Batissa Violacea Celebensis Martens
1897) Asal Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi
Tenggara.

Kesehatan Lingkungan Bencana dan Tanggap Darurat | 357


358 | Asramid, Ridwan & Anggarini
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai