Permenaker 02/1989
Pengertian Instalasi Penyalur Petir
Instalasi Penyalur Petir merupakan instalasi suatu sistem dengan komponen dan
peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk mencegah, menghindari dan
mengurangi bahaya yang ditimbulkan oleh kejadian sambaran petir dan menyalurkannya ke
tanah, sehingga semua bagian bangunan beserta isinya atau benda yang dilindungi
terhindar dari bahaya sambaran petir.
Jenis-Jenis Instalasi Penyalur Petir
1. Penangkal Petir Konvensional
Pada dasarnya penangkal petir bukanlah alat yang rumit dan memiliki komponen yang komplek. Penangkal petir hanyalah
merupakan rangkaian jalur yang memiliki fungsi sebagai jalan bagi kilatan petir untuk menuju ke arah permukaan bumi, tanpa
merusak benda-benda sekitar yang dilewatinya. Sistem penangkal petir semacam ini dianggap sebagai penangkal petir
konvensional dan dikenal memiliki 3 bagian terutama, yakni batang penangkal petir, kabel konduktor serta tempat
pembumian/grounding.
2. Penangkal Petir Radioaktif
Kinerjanya adalah dengan menggagalkan proses ionisasi menggunakan zat beradiasi karena penelitian terbaru menyebutkan
bahwa muatan listrik pada awan disebabkan oleh proses ionisasi. Bahan zat beradiasi yang mampu menggagalkan proses ini
adalah Radium 226 serta Ameresium 241. Kedua bahan ini dianggap bisa menghamburkan ion radiasinya serta menetralkan
muatan listrik awan. Metode ini sudah terlarang untuk mengurangi pemakaian zat beradiasi.
3. Penangkal Petir Electrostatic
Prinsip kerjanya penangkal dianggap meniru sebagian dari metode dan sistem penangkal petir Radioaktif, yaitu dengan
menambah muatan pada bagian ujung finial atau splitzer agar petir selalu menuju ujung komponen ini untuk disambar.
Komponen kondukor dan Gounding tetap dibutuhkan untuk mengubur muatan listrik.
Komponen Utama Instalasi
Penyalur Petir
1.Batang Penagkal Petir
Batang Penangkal Petir merupakan sebuah
komponen atau bagian berupa batang tembaga
yang bagian ujungnya runcing. Alasan di buat
runcing karena, muatan muatan listrik memiliki
sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung
logam yang runcing, Sehingga dapat melancarkan
proses tarik-menarik dengan muatan listrik yang
ada pada awan. Dan batang runcing tersebut
dipasang pada bagian puncak suatu bangunan atau
gedung.
2.Kabel Konduktor
Kabel Konduktor merupakan sebuah
bagian atau komponen dari penangkal
petir yang berupa jalinan kawat tembaga,
Biasanya jalinan kabel konduktor ini
sekitar 1cm hingga 2 cm. Kabel
konduktor sendiri berfungsi untuk
meneruskan aliran muatan listrik ke
tanah. Dan kabel konduktor ini biasanya
di pasang pada dinding bagian luar
bangunan atau gedung.
3.Tempat Pembumian
Pempat pembumian atau Grounding
merupakan sebuah komponen atau bagian
dari penangkal petir yang terbuat dari
bahan tembaha berlapis baja dengan
diameter sekitar 1,5cm dan panjang
sekitar 1,8m – 3m. Tempat pembumian
sendiri berfungsi untuk mengalirkan
muatan listrik dari kabel kondukstor ke
batang pembumian atau ground rod yang
tertanam di dalam tanah.
Tujuan dan Fungsi
• Melindungi petugas instalasi, petugas operasi dan pemeliharaan dari
tegangan listrik yang membahayakan.
• Melindungi perangkat elektronik terhadap arus listrik berlebih
• Memenuhi standar umum persyaratan teknis
• Penggunaan tanah sebagai salah satu konduktor dari sirkit
telekomunikasi
Merancang Dan Memasang Instalasi Penyalur
Petir
• Keamanan secara teknis
• Keamanan secara mekanis
• Ketahanan terhadap korosi
• Luas penampang dan tahanan grounding
• Pemasangan semua jaringan perangkat yang benar
Bangunan-Bangunan Penting Yang Harus
Dipasang Instalasi Penyalur Petir
• Bangunan Yang Tinggi
• Bangunan Untuk Kepentingan Umum
• Bangunan Terpencil Dan Area Terbuka
• Bangunan Yang Menyimpan Barang Barang Mudah Tebakar atau
Meledak
• Bangunan Bersejarah
Sistem Franklin
Perawatan Instalasi Penyalur Petir
1) Menilai secara visual keberadaan alat penangkal petir eksternal dan internal.
2) Menilai keberadaan kabel dan konduktor serta aksesoris lainnya yang menunjang alat
pengaman yang terinstalasi.
3) Menilai secara visual tempat pembumian atau grounding sebagai tempat yang
menyalurkan arus muatan.
4) Melakukan perbaikan dan peremajaan termasuk di dalam penggantian konektor yang
tidak baik
5) Penggantian Head terminal apabila ditemukan kerusakan akibat sambaran petir
langsung.
6) Melakukan pengecekan nilai resistensi tanah secara objektif dengan alat earth tester.
7) Melakukan penambahan titik grounding baru apabila ditemukan nilai resistensi tanah
yang meningkat diatas aman standar.
8) Melakukan penggantian alat arrester apabila ditemukan kerusakan atau tidak
berfungsinya suatu alat arrester.
Alat Yang Digunakan Untuk Perawatan
Penyalur Petir
1. Lab Sipil Atas Instalasi penyalur petir yang masih - Tetap dilakukan Permenaker :
utuh perawatan secara 02/1989, Bab I Pasal
berkala I
Instalasi penyalur
petir ialah seluruh
susunan sarana
penyalur petir terdiri
atas penerima (Air
Terminal/Rod),
Penghantar
penurunan (Down
Conductor),
Elektroda Bumi
(Earth Electrode)
termasuk
perlengkapan lainnya
yang merupakan satu
kesatuan berfungsi
untuk menangkap
muatan petir dan
menyalurkannya ke
bumi;
No Lokasi Temuan Potensi Bahaya Rekomendasi Landasan Peraturan