Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI

CAMPURAN AGREGAT BETON


Anung Suwarno, Sudarmono

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang


Jalan Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang, 50275 Telp. (024) 7473417
Email : jwahana_tspolines@yahoo.com

Abstract
This paper presents the study of the use of waste plastic bags as a mixture of fine
aggregate in concrete production 1 pc: 2 Psr: 3 Split, variations in the mix of plastic
is added the mortar 0, 1, 1.5, 2, 2.5, 3, 4, and 5 %. Any variation tested mixture
compressive strength and tensile strength. With this method can further determined
that the most optimum addition of plastic to be used as concrete mix. From the test
results showed that the addition of plastics 5% increases the tensile strength of
concrete approximately 50% compared with no addition of plastic, in contrast with
the addition of the same plastic reduces the compressive strength of 47 %. From
these results it can be stated that the addition of plastics will increase its tensile
strength so that the inner structure of the fiber tensile cracks will not occur, with the
addition of waste plastic bags reduces the density of concrete, so the construction is
lighter.

Kata kunci : limbah plastik, campuran, kuat tekan, kuat tarik, berat jenis

PENDAHULUAN Oleh karena itu perlu dikaji agar


Beton Bertulang hingga saat ini masih limbah-limbah khususnya plastik dapat
menjadi pilihan untuk pembuatan digunakan kembali.
konstruksi gedung maupun sipil yang Pembangunan di bidang
umumnya merupakan gelagar, lantai, konstruksi saat ini mengalami
kolom, dan lain. Penggunaan beton kemajuan yang sangat pesat. Hal ini
bertulang sebagai elemen struktur tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan
khususnya gelagar/ balok baik pada masyarakat terhadap infrastruktur yang
lantai gedung maupun gelagar semakin maju, seperti jembatan dengan
jembatan masih sering digunakan bentang yang panjang, gedung
karena kemudahan proses bertingkat tinggi dan fasilitas lainnya.
pembuatannya. Harga-harga material Beton merupakan salah satu pilihan
pada saat ini semakin mahal karena sebagai bahan dasar struktur dalam
semakin terbatasnya jumlah yang konstruksi bangunan, dimana dapat
tersedia dibanding pengguna, kita lihat telah berdirikokoh seperti
sementara itu disatu sisi limbah akibat gedung-gedung bertingkat, jalan,
kegiatan manusia yang tidak dapat jembatan, bandar udara,bangunan lepas
diurai oleh organisme tanah sehingga pantai, stadion, terowongan, dan lain-
akan semakin menambah pencemaran. lain termasuk pembuatan patung.
Dewasa ini beton sering kita tambah lainnya dan dapat memperbaiki
jumpai sebagai elemen konstruksi sifat beton tanpa mengurangi mutunya
bangunan yang sangat penting dan serta membantu mengurangi limbah
sangat luas penggunaannya. plastik yang selama ini mencemari
Pemakaian beton sudah populer, pada lingkungan serta bermanfaat bagi
perkembangannya beton dicampuri pembangunan kontruksi yang
dengan beberapa bahan tambahan baik menggunakan bahan beton.
berupa bahan kimia maupun non kimia Pratikto (2010) melakukan
di antaranya, Abu Ampas Tebu (AAT), penelitian beton ringan menggunakan
abu sekam padi, styrofoam dan agregat limbah botol plastik jenis PET
polimer. Polimer sebagai bahan (Polyethylene Terephthalate). PET
tambahan dalam pembuatan beton dapat dijadikan sebagai pengganti
merupakan suatu zat kimia yang terdiri agregat kasar pada beton ringan
dari molekul-molekul yang besar melalui proses pemanasan,
dengan karbon dan hidrogen sebagai pendinginan dan pemecahan. Proses
molekul utamanya (Mujiarto, 2005). pengadukan berbeda dengan cara
Bahan polimer dapat diperoleh dari pengadukan pada beton normal.
limbah plastik yang didaur ulang, Pengadukan dimulai dengan
Penggunaan bahan tersebut sekaligus memasukkan agregat pasir, semen dan
bertujuan memanfaatkan limbah 50% air ke dalam mixer, kemudian
plastik, di samping mencari alternatif diikuti oleh additive 50% dan diaduk
pengganti semen. selama 5 menit. Sisa air dan additive
Berdasarkan penelitian yang dimasukkan ke dalam mixer dan
telah dilakukan sebelumnya oleh diaduk selama 5 menit berikutnya.
Suraatmadja (2000) tentang pembuatan Agregat PET dimasukkan terakhir
beton polimer, telah diketahui sedikit demi sedikit. Dari penelitian ini
kelebihan dan kekurangan beton didapatkan rasio perbandingan untuk
polimer. Dan dalam penelitian yang campuran setiap m3 beton ringan
dilakukan Henry Miller (2009) tentang struktural adalah semen sebanyak 263
penggunaan limbah plastik sebagai kg, pasir sebanyak 420 kg, air
pengganti bahan baku beton, dapat sebanyak 279 kg dan agregat PET
diketahui bahwa limbah plastik dapat sebanyak 559 kg pada pemakaian
digunakan sebagai bahan alternatif additive sebanyak 50 ml. Kekuatan
campuran beton tanpa efek yang tekan yang dihasilkan adalah 17,49
merugikan, maka dalam penelitian ini MPa dengan kuat tarik belah 1,15
dilakukan pembuatan beton dengan MPa. Sehingga beton ringan ini dapat
penambahan bahan limbah plastik dikategorikan sebagai beton struktural.
yaitu limbah kantong plastik berwarna. Kekuatan tarik belah yang dihasilkan
Dengan penelitian ini tidak lebih dari 10% kekuatan tekan,
diharapkan diperoleh beton dengan yaitu 1,15 MPa.
sifat mekanik yang lebih baik dari Lestariono dan Mahendya
beton yang tanpa menggunakan bahan (2008) meneliti tentang penggunaan

2 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 20 No. 1 Juni 2015 1-10


limbah botol plastik (PET) sebagai dibentuk dengan mencacah menjadi
campuran beton untuk meningkatkan seperti agregat kasar.
kapasitas tarik belah dan geser. Dari Berdasarkan tinjauan pustaka
hasil penelitian terhadap beton segar tersebut menunjukkan bahwa perhatian
dapat disimpulkan bahwa dengan penangan limbah plastik sangat
bertambahnya kadar cacahan botol bermanfaat dalam pembuatan elemen
plastik PET yang dicampur dalam konstruksi beton dan pada sisi lain
campuran beton, maka akan cenderung dapat mengatasi menumpukknya
terjadi penurunan pada nilai slump. limbah di perkotaan akibat perilaku
Dari hasil pengujian terhadap beton manusia yang tidak peduli dengan
yang telah mengeras didapatkan hasil lingkungan.
dengan penambahan cacahan botol
plastik PET optimum sebesar 0,5% METODE PENELITIAN
terjadi peningkatan kuat tarik belah Plastic reinforced concrete
sebesar 25,44% pada umur 7 hari, didefinisikan sebagai beton yang
sedangkan pada umur 28 hari dibuat dari campuran semen, agregat
peningkatan optimum pada 0,7% yaitu halus, agregat kasar, air dan sejumlah
sebesar 19,39%. Pada kuat geser limbah plastik yang disebar secara
peningkatan kekuatan optimum terjadi random dalam adukan. Penambahan
pada 0,5% yaitu sebesar 37,19%. limbah kantong plastik warna adalah
Soebandono B. dan kawan- untuk memberikan perkuatan pada
kawan (2013) meneliti Perilaku Kuat beton yang disebar merata ke dalam
Tekan dan Kuat Tarik Beton adukan beton dengan orientasi random
Campuran Limbah Plastik HDPE dimana dapat mencegah terjadinya
(High Density Polyethylene). Nilai retakan pada beton di daerah tarik
kuat tekan beton menurun seiring akibat pengaruh pembebanan,
dengan penambahan kadar limbah pengaruh susut pada beton atau
plastik HDPE. Kuat tekan rata-rata pengaruh panas hidrasi.
untuk variasi campuran agregat kasar Kuat tarik beton dipengaruhi
limbah plastik HDPE 0% (normal), oleh bentuk potongan plastik dan
10%, 15% dan 20% berturut-turut jumlah yang digunakan. Setiap jenis
sebesar : 27,88 MPa; 15,67 MPa; plastik mempunyai kelebihan dan
14,96MPa; 11,08 MPa. Nilai kuat tarik kekurangan, masing-masing tergantung
beton menurun seiring dengan dari tujuan pemakaiannya. Perilaku
penambahan kadar limbah plastik fisik beton dengan campuran limbah
HDPE. Kuat tarik rata-rata untuk plastik ditentukan oleh beberapa
variasi campuran agregat kasar limbah faktor, antara lain sifat-sifat fisik
plastik HDPE 0% (normal), 10%, 15% plastik dan perlekatan. Pengamatan
dan 20% berturut-turut sebesar : 2,71 mengenai kedua hal ini sangat
MPa; 2,34 MPa; 2,01 MPa; 1,72 MPa. diperlukan untuk memperkirakan
Pada penelitian tersebut limbah plastik kontribusi limbah plastik sehingga
sifat-sifat beton komposit dapat

Kajian Penggunaan Limbah Plastik Sebagai Campuran …. (Anung Suwarno, dkk) 3


diperkirakan. Perbaikan terhadap sifat- digunakan jauh lebih kecil dari volume
sifat struktur beton dengan matrik, modulus elastisitas beton
menggunakan limbah plastik dapat campuran limbah plastik tidak banyak
meningkatkan beban kejut, terpengaruh oleh sifat ini dan lebih
kemampuan untuk menyerap energi, mendekati modulus elastisitas matrik.
daktilitas, ketahanan terhadap Untuk mengetahui sifat-sifat
kelelahan, susut, kekuatan lentur, beton campuran limbah plastik akan
geser, dan sebagainya. dilakukan pengujian antara lain :
Beberapa sifat fisik limbah
plastik antara lain, rata-rata Uji Kuat Tekan
mempunyai panjang ulur dua sampai Uji kuat tekan digunakan untuk
tiga kali lebih besar dari regangan mengetahui pengaruh penambahan
runtuh nya, hal ini akan menyebabkan limbah plastik terhadap kekuatan beton
matrik akan retak sebelum kuat tarik yang dikomparasi dengan beratnya.
maksimum plastik tercapai. Plastik Komposisi campuran limbah plastik
umumnya mempunyai modulus akan divariasikan terhadap agregat
elastisitas yang lebih besar dari halus dengan detail contoh uji sebagai
modulus elastisitas matrik tetapi berikut :
karena perbandingan serat yang

Tabel 1 Contoh Uji Penelitian


No. Campuran Limbah Plastik (%) Uji Kuat Tarik Uji Kuat tekan
1. 1:3:3 0 3 3
2. 1:3:3 1 3 3
3. 1:3:3 1,5 3 3
4. 1:3:3 2 3 3
5. 1:3:3 2,5 3 3
6. 1:3:3 3 3 3
7. 1:3:3 4 3 3
8. 1:3:3 5 3 3

Dari variasi campuran limbah plastik antara beban dan luas penampang
tersebut selanjutnya dapat dicari beton. Kuat tekan beton (fc’) dihitung
campuran paling ideal untuk bahan dengan menggunakan Persamaan
beton. berikut :
Kuat tekan beton P
f 'c 
mengidentifikasikan mutu dari sebuah A
struktur. Semakin tinggi tingkat f’c : kuat tekan beton (MPa)
kekuatan struktur yang dikehendaki, P : beban tekan (N)
semakin tinggi pula mutu beton yang A : luas penampang benda uji (mm2)
dihasilkan (Mulyono, 2004). Kuat
tekan beton adalah perbandingan

4 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 20 No. 1 Juni 2015 1-10


Uji Kuat Tarik 4. Pengadukan dan pencetakan beton
Uji kuat tarik dilakukan dengan campuran limbah kedalam cetakan
memberikan tegangan tarik pada beton uji
secara tidak langsung. Spesimen a. Uji kekuatan dengan model silinder
silinder direbahkan dan ditekan b. Uji kuat tarik
sehingga terjadi tegangan tarik pada 5. Perawatan beton sampai umur 28
beton. Uji ini disebut juga Splitting test hari.
atau Brazillian test karena metode ini 6. Pengujian kuat tekan, kuat lentur
diciptakan di Brasil. Tegangan tarik dan kuat tarik.
tidak langsung dihitung menggunakan 7. Analisis hasil pengujian dan
persamaan berikut : kesimpulan.
2P
t 
.L.D HASIL DAN PEMBAHASAN
T : kuat tarik beton (MPa) Persiapan Material
P : beban hancur (N) Sebelum material dicampur masing-
L : panjang spesimen (mm) masing dibersihkan dari sampah
D : diameter spesimen (mm) kotoran. Karena pasir masih bercampur
kerikil besar maka dilakukan
Bahan
penyaringan agar didapat gradasi
Bahan-bahan penyusun campuran
agregat halur dengan diameter
beton yang digunakan dalam penelitian
maksimum 5 mm. Sedangkan kecikil
ini adalah sebagai berikut :
dicuci untuk membersihkan dari
1. Semen portland normal (Type I)
lumpur dan kotoran. Pemotongan
merk Tiga Roda kapasitas 40 kg.
lembaran plastik menjadi keci-kecil
2. Agregat kasar berupa batu pecah
berukuran 1x10 cm, dalam penelitian
(split) dengan ukuran 10-15 mm.
ini belum divariasikan, sedangkan pada
3. Agregat halus (pasir) dari
penelitian lanjutan akan ditinjau
Muntilan.
pengaruh besar ukuran lembaran
4. .Limbah kantong plastik yang telah
plastik hitam yang digunakan.
dicacah atau dihancurkan.
5. Air dari tower Polines.
Pembuatan Benda Uji Tarik dan
Tekan
Pelaksanaan Penelitian :
Benda uji untuk mengetahui pengaruh
1. Pengumpulan plastik limbah yang
penambahan plastik hitam dibuat
telah dibersihkan dari lumpur/
dalam bentuk silinder baik untuk uji
kotoran.
tekan maupun uji tarik sebagaimana
2. Pemeriksaan agregat
rumusan yang diberikan dalam
3. Pencampuran dengan perbandingan
metodologi di atas. Secara umum
volume yang umum digunakan
proses dilakukan sebagai berikut :
dimasyarakat yaitu 1:2:3 dengan
1. Penentuan ukuran benda uji
bebagai variasi tambahan limbah
silinder dengan skala ukuran
kantong plastik.
standar

Kajian Penggunaan Limbah Plastik Sebagai Campuran …. (Anung Suwarno, dkk) 5


2. Penentuan ukuran potongan plastik campuran plastik bila dibandingkan
hitam dengan perbandingan dalam ukuran
3. Penentuan pesentasi volume plastik berat, karena plastik hitam mempunyai
hitam terhadap agragat halus berat yang jauh lebih kecil bila
4. Pencampuran adukan sesuai dibandingkan dengan berat pasir
persentase campuran maupun split.
5. Pengecoran sesuai dengan proporsi Setelah persentase campuran
campuran yang telah ditentukan plastik dan perbandingan semen, pasir
dalam metodologi dan pengecoran dan kerikil/ split ditakar langkah
benda uji silinder untuk selanjutnya adalah pengadukan
menentukan mutu beton. campuran dengan alat bantu cetok,
Cetakan untuk benda uji pada pencampuran dimulai dengan
penelitian ini dibuat dari pipa PVC 4 menuangkan pasir, kerikil, semen, dan
inch atau kurang lebih 102 mm, maka plastik kemudian diikuti dengan
dengan skala ukuran standar silinder memasukkan pencampur air dengan
didapat ukuran tinggi silinder cetakan ukuran 2,5 kaleng ukur. Nilai air ini
pvc menjadi 205 mm. Dengan merupakan nilai yang diperkirakan
menggunakan cetakan yang lebih kecil untuk workability yang sedang dalam
dan terbuat dari pipa pvc ini pengecoran dan tidak terlalu encer
diharapkan agar lebih mudah untuk semua komposisi benda uji yang
melepaskan dank arena keterbatasan akan dibuat, dengan demikian
jumlah cetakan silinder yang ada di perlakuan dan slump yang dihasilkan
Polines. Dengan ukuran yang akan relative sama.
diskalakan ini diharapkan tidak terjadi Ada baiknya apabila
perbedaan yang signifikan dengan pengadukan menggunakan mesin aduk/
cetakan standar, dikarenakan molen sehingga plastik yang
pembanding dalam menentukan digunakan sebagai bahan tambah dapat
kekuatan mempunyai ukuran yang membentuk gulungan-gulungan plastik
sama. terpilin yang akan berfungsi sebagai
Takaran untuk menentukan serat dalam campuran beton.
perbandingan dan persentasi jumlah Campuran yang telah merata
plastik hitam yang digunakan terbuat selajutnya dicorkan pada cetakan
dari kaleng dengan tinggi 10 cm, dalam tiga lapis, dimana setiap lapis
sedangkan takaran untuk menentukan dipadatkan dengan tongkat baja
jumlah persentasi plastik digunakan diameter 12 mm sebanyak 25 tusukan
pipa PVC 2 inch yang digaris-garis setiap lapisnya. Setelah lapis tiga/
sejumlah sepuluh bagian setiap bagian terakhir selanjutnya pada permukaan
garis menggambarkan besaran 5%, ditutup dengan campuran yang lebih
maka untuk menentukan persentasi halus berupa pasir dan semen setebal
yang lebih kecil antar garis dibagi lagi kurang lebih 5 mm agar diperoleh
menjadi 5 bagian. Cara ini dipilih permukaan yang rata dan halus pada
untuk memudahkan ukuran persentasi kedua ujung silinder.

6 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 20 No. 1 Juni 2015 1-10


Perawatan Benda Uji Silinder D : diameter spesimen (mm)
Perawatan beton diperlukan untuk
menjaga agar proses hidrasi dari semen Pengujian kuat tarik dilakukan dengan
dan pengikatan berjalan dengan baik. menggunakan alat yang sama namun
Perawatan diperlukan sekurang- dengan posisi benda uji tidur sesui
kurangnya selama 7 hari dengan cara prosedur pengujian yang diberikan
pembasahan. Dalam penelitian ini oleh ASTM. Agar dipenuhi umur
perawatan dilakukan dengan beton standar pengujian kuat tekan dan
penyiraman air selama cetakan belum kuat lentur dilakukan setelah beton
dibongkar yaitu 3x24 jam. Kemudian berumur 28 hari. Walau sebenarnya
perawatan dilanjutkan dengan untuk pengujian kuat tekan dapat
perendaman dalam air dengan panas dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari
natural selama umur beton yaitu 28 atau 21 hari, namun untuk pengujian
hari. yang terkait dengan kekuatan ini
dilakukan setelah beton mencapai
Pengujian Kuat Tekan dan Kuat umur minimal 28 hari. Karena pada
Tarik umur ini beton telah mencapai
Pengujian kuat tekan dan kuat tarik kekuatan maksimumnya, sehingga
beton dilakukan setelah beton berumur keadaan waktu pengujian dengan
28 hari. Pengujian setelah umur beton keadaan konstruksi ketika mulai
28 hari merupakan standar beton telah menahan beban adalah sama. Dari
mencapai puncak kekuatannya yang pengujian kuat tekan dan tarik variasi
secara umum juga menjadi campuran didapatkan hasil seperti
rekomendasi dalam pelaksanaan dalam tabel 2 dan 3 di bawah.
konstruksi. Hasil pengujian diberikan
dalam tabel 2 dan 3. Selanjtnya kuat Pembahasan
tekan silinder dihitung dengan Kuat tekan beton uji silinder dari
rumusan sebagai berikut : variasi campuran yang direncanakan di
P atas diperoleh mutu kuat tekan yang
f 'c 
A ditunjukkan dalam gambar 1. Grafik
Keterangan : menunjukkan bahwa dengan
f’c : kuat tekan beton (MPa) menggunakan variasi campuran plastik
P : beban tekan (N) dari 0%en sampai 5% menunjukkan
bahwa kekuatan tekan yang diperoleh
Sedangkan rumusan untuk menentukan pada campuran sedikit mengalami
kuat tarik adalah : penurunan, artinya dengan
2P penambahan campuran plastik akan
t 
 .L.D mengurangi kuat tekan, namun disisi
Keterangan : lain berat sendiri beton lebih ringan.
t : kuat tarik beton (MPa) Dari grafik kuat tarik dengan adanya
P : beban hancur (N) penambahan plastik menunjukkan
L : panjang spesimen (mm) peningkatan yang lebih baik. Disini

Kajian Penggunaan Limbah Plastik Sebagai Campuran …. (Anung Suwarno, dkk) 7


dapat dikatakan bahwa penambahan rambut. Hasil pengujian kuat tarik
plastik akan menambah kuat tarik ditunjukkan dalam gambar 2 di bawah.
beton sehingga kalau diterapkan pada
struktur akan mengurangi retak-retak

Tabel 2. Kuat Tekan Campuran


% Campuran Berat GayaTekan Kuat Tekan %
No.
Plastik (kg) (kN) (Mpa) Penurunan
1. 0 4,50 61 7,524 0,000
2. 1 4,40 59 7,277 3,279
3. 1,5 4,50 58 7,154 4,918
4. 2 4,45 53 6,537 13,115
5. 2,5 4,45 48 5,921 21,311
6. 3 4,50 40 4,934 34,426
7. 4 4,40 39 4,810 36,066
8. 5 4,35 35 4,317 42,623

Tabel 3. Kuat Tarik


%
Berat Gaya Tekan Kuat Tarik %
No. Campuran
(kg) (kN) (Mpa) Peningkatan
Plastik
1. 0,0 4,50 34,2 1,055 0,000
2. 1,0 4,50 35,4 1,092 3,509
3. 1,5 4,45 36,3 1,119 6,140
4. 2,0 4,40 39,8 1,227 16,374
5. 2,5 4,45 40,3 1,243 17,836
6. 3,0 4,40 41,5 1,280 21,345
7. 4,0 4,50 48,0 1,480 40,351
8. 5,0 4.20 53,0 1,634 54,971

Kuat Tekan (MPa) Kuat Tarik (MPa)


10.000 2.000

8.000 1.500
6.000 1.000
Kuat Tarik
4.000
0.500
2.000 Kuat Tekan
0.000
0.000
0 1 1.5 2 2.5 3 4 5
0 1 1.5 2 2.5 3 4 5
Gambar 2. Grafik Kuat Tarik Variasi
Gambar 1. Grafik Kuat Tekan Beton Campuran Plastik
dg Variasi Campuran Plastik
Dari tabel 2 dan 3 menyatakan bahwa
terjadi penurunan kekuatan tekan

8 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 20 No. 1 Juni 2015 1-10


kurang lebih 40% dengan penambahan penambahan plastik hitam pada
campuran plastik sebesar 5%, campuran yang sama perbandingan
sedangkan kekuatan tariknya semen, pasir dan splitnya; serta
meningkat kurang lebih 50% bila penambahan plastik akan mengurangi
dibandingkan tanpa penambahan berat elemen konstruksi sehingga akan
campuran plastik. Grafik berikut berdampak semakin ringannya
menunjukkan penurunan kuat tekan bangunan.
dan peningkatan kuat tarik akibat
penambahan campuran plastik pada UCAPAN TERIMA KASIH
beton dengan kadar semen yang sama. Dalam Pengabdian ini atas nama tim
peneliti mengucapkan terima kasih
Persentasi Penurunan Kuat Tekan yang sebesar-besarnya kepada berbagai
0 1 1.5 2 2.5 3 4 5 pihak yang telah mendukung
0.000 pelaksanaan Penelitian ini, antara lain
10.000 Polines yang telah membiayai
20.000 Penelitian ini, UP2M Polines yang
30.000 telah membantu terselenggaranya
40.000 Penurunan Kuat Tekan Penelitian, dan para anggota tim
50.000 peneliti yang telah bekerja untuk
proses Penelitian.
Gambar 3. Grafik Penurunan Kuat
Tekan Variasi Campuran Plastik
DAFTAR PUSTAKA
Pratikto, 2011, Beton Ringan Ber-
Persentasi Peningkatan Kuat Tarik agregat Limbah Botol Plastik
60.000
jenis PET (Polyethylene
50.000 Peningkatan Kuat Tarik
40.000
Terephthalate), Politeknik
30.000
Negeri Jakarta
20.000 Ramadhani S, 2011, Pemanfaatan
10.000 Beton Styrofoam Ringan Untuk
0.000 Fondasi Sumuran, Jurnal
0 1 1.5 2 2.5 3 4 5
SMARTek, Universitas
Gambar 4. Grafik Peningkatan Kuat Tadulako Palu
Tarik Variasi Campuran Plastik Renilaili, 2013, Pemanfaatan Kemasan
Plastik Bekas Dalam
SIMPULAN Campuran Beton Polimer,
Dari hasil dan pembahasan di atas Jurnal Ilmiah TEKNO,
dapat diambil beberapa kesimpulan Universitas Bina Darma
bahwa kekuatan tekan beton akan Palembang
sedikit mengalami penurunan dengan Rismayasari, Y., Utari, Santosa, U.,
semakin besarnya persentasi plastik 2012, Pembuatan Beton
hitam yang ditambahkan; kekuatan dengan Campuran Limbah
tarik beton bertambah seiring dengan Plastik dan Karakterisasinya,

Kajian Penggunaan Limbah Plastik Sebagai Campuran …. (Anung Suwarno, dkk) 9


Indonesian Journal of Applied Wibowo, 2005, Kapasitas Lentur,
Physics, Fakultas MIPA Toughness, dan Stiffness balok
Universitas Sebelas Maret beton berserat polyethylene,
Surakarta Tugas Akhir, Jurusan Teknik
SOEBANDONO, B., PUJIANTO, A., Sipil, Fakultas Teknik,
KURNIAWAN, D., 2013, Universitas Sebelas Maret
Perilaku Kuat Tekan dan Kuat Surakarta
Tarik Beton Campuran Limbah Zuraidah, S, Sudjatmiko, B., Salaudin,
Plastik HDPE, JURNAL E., 2009, Peningkatan Kuat
ILMIAH SEMESTA Lentur Pada Beton Dengan
TEKNIKA, Universitas Penambahan Fiber
Muhammadiyah Yogyakarta Polyprophylene Dan Copper
Tjokrodimuljo, K. 2007, Teknologi Slag (Terak Tembaga),
Beton, KMTS FT UGM Universitas Dr. Sutomo
Yogyakarta Surabaya

10 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 20 No. 1 Juni 2015 1-10

Anda mungkin juga menyukai