php/naval
Abstrak
Anti-Slamming Bulbous Bow (ASB) adalah bulbous bow yang telah dimodifikasi sesuai prinsip Anti-
Slamming Bulbous Bow (Mempunyai haluan lebih rendah dari base line kapal). Pada penelitian ini anti-
slamming bulbous bow (ASB) divariasikan dengan tida tipe bulbous bow tipe - V (Nabla Type), tipe - 0
(Ellips Type) dan tipe - Δ (Delta Type) serta variasi panjang Anti-slamming dengan rasio 35%, 30 % dan 25
% dari panjang garis air kapal. Pemodelan kapal dilakukan dengan software Maxsurf dan kemudian
dilakukan analisa gerakan menggunakan software Ansys Aqwa, sedangkan analisa hambatan menggunakan
software Tdyn. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemasangan Anti-slamming bulbous bow berpengaruh
cukup besar untuk mengurangi terjadinya slamming dan hambatan pada kapal. slamming probability paling
baik terdapat pada model C3 dengan menggunakan anti-slamming bulbous bow tipe - Δ (Delta Type) dengan
Length Coefficients (CLPR) 0,031, panjang anti-slamming 25% terhadap Lwl dan tinggi anti-slamming 25%
terhadap sarat kapal dengan mengurangi slamming probability sebesar 14,56 % pada tinggi gelombang 3
meter. Dan hambatan kapal yang paling baik terdapat pada model C1 dengan Length Coefficients (CLPR)
0,018, panjang anti-slamming 35% terhadap Lwl dan tinggi anti-slamming 25% terhadap sarat kapal dengan
mengurangi hambatan sebesar 9,14 % dari kapal yang tidak menggunakan anti-slamming bulbous bow,
namun terjadinya slamming belum hilang di beberapa model yang masih berada di atas standar kriteria
Nordforks 1987 yaitu sebesar 3%.
𝑍₀ 𝑉2
𝑅𝐴𝑂 = 𝜁₀ (m/m) (4) Pr(slam) = Pr(Vbr > Vth)=exp( − 2𝑚 𝑡ℎ ) (12)
0𝑉𝑏𝑟
Spektrum respon didapatkan dengan
mengalikan spectrum gelombang (Sζ ) dengan Dengan demikian peluang terjadinya
RAO2 : slamming adalah kombinasi dari dua persamaan
diatas yaitu :
Sζ r (𝜔) = RAO2 x Sζ (𝜔) (5)
Pr(slam) = Pr(Zbr > Tb dan Vbr > Vth)
2.4. Gerakan Vertical (Vertical Motion) 𝑇𝑏2 2
𝑉𝑡ℎ
= exp(− − ) (13)
Vertical motion adalah gerakan harmoni 2𝑚0𝑍𝑏𝑟 2𝑚0𝑉𝑏𝑟
sederhana. Gerakan vertical di Centre of Gravity
(CG) dikapal dinotasikan dengan, Untuk menganalisa probabilitas slamming
menggunakan persamaan 13 dan untuk
zb = z + ξ sin θ (6) menghitung intensitas slamming perdetik
dimana : menggunakan Persamaan 14.
z = heaving motion
ξ = jarak titik ke CG kapal P{Slamming}= exp-y
θ = pitching motion
8.
Pengolahan data dan pembuatan Model 3D
kapal dengan menggunakan Software
9.
Maxsurf Modeler Advance
Analisa Slamming
menggunakan10.Aqwa
Gambar 7. Bulbous bow Tipe Delta
Tidak
Hasil
Model bulbous bow tipe Delta ini
disesuaikan mempunyai nilai rasio LBR = 2,76 m, LZB = 2,64
dengan Criteria m, Variasi LLPR = 1,67 m, 1,29 m, 0,97 m, tinggi
Nordforks 1987
Anti – Slamming = 1,20 m dan panjang Anti-
Ya Slamming 14,68 m, 17,61 m, 20,55 m.
Analisa Hambatan
menggunakan Tydn
Tidak
Validasi dengan
Van
Oortmerssen
Gambar 8. Bulbous bow Tipe Ellips
Ya
Model bulbous bow tipe Ellips ini
11.Pemnbahasan : -- Penentuan
Penentuan hambatan terbaik
slamming terbaik mempunyai nilai rasio LBR = 2,76 m, LZB = 2,64
m, Variasi LLPR = 1,67 m, 1,29 m, 0,97 m, tinggi
Anti – Slamming = 1,20 m dan panjang Anti-
Kesimpulan dan Saran
Slamming 14,68 m, 17,61 m, 20,55 m
SELESAI
A1
Gambar 10. Proses analisa motion kapal 3,2 Zb
A2
pada softwear ansys aqwa 2,8
2,4 A3
Zb (m)
2,0 B1
Gambar diatas meruapakan tampilan model
1,6 B2
saat di analisa pada softwear ansys aqwa berikut
1,2 B3
grafik dari masing masing gerakan
0,8 C1
1,6
0,4 C2
Heaving A1 0,0 C3
1,4 0 0,5 1 1,5 2 2,5
A2
1,2 encounter freq (rad/s) original
RAO (m/m)
A3
1
B1 Gambar 13. Absolute vertical motion
0,8
B2
0,6 B3
Untuk mendapatkan kurva gerak vertical haluan
0,4 C1
dapat di gunakan persamaan [3], dimana gerakan
0,2 C2
C3
heave di kalkulasikan dengan pitch serta jarak
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 Original
antara titik CG terhadap haluan kapal, serta tidak
encounter freq (rad/s) lupa pengaruh dari sudut fase heave dan pitch.
Gambar 11. RAO heaving.
A2
3,5
heaving kapal terhadap gelombang reguler dengan 3 A3
Sbr (m)
1 C1
0,09 0,5 C2
0,08 Pitching A1
0 C3
original
0,06 A3
encounter freq (rad/s)
B1
0,05
B2
Gambar 14. Relative bow motion.
0,04
B3
0,03
0,02
C1 Setelah kita mendapatkan gerak vertikal di
0,01
C2
haluan maka untuk tahap selanjutnya dalam
C3
0 penelitian ini adalah mencari nilai relatif dari
original
0 1 2
encounter freq (rad/s) gerak gerak vertical haluan tersebut menggunakan
persamaan [4], serta mengkalkulasikannya dengan
Gambar 12. RAO Pitching sudut fase gerakan tersebut.
Karakteristik gerak kapal Anchor Handling 4.4. Analisa Spektrum Gelombang
Tug Suplly (AHTS) sangat dipengaruhi oleh Respon gerak AHTS pada gelombang acak
kecepatan, tinggi sarat dan arah gelombang. Hasil dilakukan dengna mentransformasikan spektrum
analisa RAO diatas dapat ditentukan bahwa gelombang menjadi spektrum respons gerakan.
gerakan heave kapal terbesar terjadi pada model Pada penelitian ini spektrum geombang yang
original dengan nilai heave 1,5236 m/m pada digunakan adalah Spektrum ITTC.
frekuensi 0,837 rad/s, sedangkan pada nilai pitch
2,10
1,80
3 meter
A3 2.91 0.045 2.68
1,50
3,5 meter
B1 2.98 0.046 2.75
1,20 B2 2.93 0.045 2.69
0,90 4 meter
B3 2.90 0.045 2.67
0,60
C1 2.97 0.046 2.74
0,30
0,00
C2 2.90 0.045 2.67
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 C3 2.88 0.044 2.65
encounter freq (rad/s)
Table 5. Hasil perhitungan Probabilitas dan
Gambar 15. Grafik Spektrum Gelombang ITTC
Intensitas Slamming pada gelombang 3,5 meter.
sesuai Perairan.
Model Prob Slamming/
Nw
Nilai Spektrum gelombang ITTC dapat di (%) menit
peroleh dengan menggunakan persamaan (6), dan Original 5.78 0.095 5.70
dengan variasi tinggi gelombang yang sesuai di
A1 5.24 0.077 4.62
perairan Nusa Tenggara Timur, tinggi gelombang
yang di dapat lalu di cari nilai periodenya pada A2 5.19 0.076 4.58
tabel sea state. A3 5.13 0.075 4.52
B1 5.23 0.077 4.61
4.5. Analisa Respon Gelombang Acak
Spektrum respon dari AHTS pada B2 5.16 0.076 4.55
gelombang acak didapatkan dengan B3 5.12 0.075 4.52
mengkalkulasikan antara RAO dengan spektrum C1 5.22 0.077 4.61
gelombang.
C2 5.12 0.075 4.52
C3 5.10 0.075 4.49
14,00
Spektrum Respons
12,00 Sr 3 meter Table 6. Hasil perhitungan Probabilitas dan
10,00 Intensitas Slamming pada gelombang 4 meter
ζr (m2/ (rad/s))
8,00
Model Prob Slamming/
6,00
Sr 3,5
Nw
meter
(%) menit
4,00
Original 9.08 0.130 7.79
2,00 Sr 4 meter
Table 7. Komparasi Hambatan kapal tanpa Gambar 18. Hasil nilai Cw (Wave Coefisien) pada
Anti-Slamming Bulbous Bow menggunakan tiap – tiap Fn (Froude Number).
software maxsurf metode Van Oortmerssen
dengan froude number 0,265.
Fn Model Tdyn Maxsurf Error (%)
0,265 Original 504 0,517 2,47
DAFTAR PUSTAKA
[1] Azmi. F, “Analisa pengaruh anti-slamming
bulbous bow terhadap hambatan dan olah
gerak kapal Anchor Handling Tug Supply
(AHTS) menggunakan (CFD),” pp. 1-10,
2016.
[2] S. Anggara, “Evaluasi CFD Hambatan
Lambung Katamaran Simetris Dengan
Variasi Konfigurasi Ukuran Bulbous Bow