Anda di halaman 1dari 1

Bondan Hasto Prasetyo

18105244011
Teknologi Pendidikan A 2018
Konsentrasi Teknologi Kinerja

Jika saya menjadi pendidik orang dewasa, mungkin pada saat Anda KKN, Praktek
Kependidikan, atau bekerja pada kegiatan diklat tertentu. Sikap yang saya prioritaskan dalam
menjadi pendidik adalah sikap terkait respek dan tidak menggurui.

Menurut Abraham Maslow (psikolog dari Amerika), salah satu kebutuhan dasar
manusia yang harus dipenuhi merupakan kebutuhan terkait penghargaan dan aktualisasi diri.
Dengan bersikap respek dan menghargai satu sama lain, kita sudah bisa memenuhi salah satu
kebutuhan terpenting seorang manusia. Manusia ingin dianggap eksistensinya
(keberadaannya). Ia juga ingin mendapatkan penghargaan atas apa yang sudah dilakukannya.
Oleh karena itu, hal penting yang harus kita lakukan selain bekerja dengan performa yang baik
adalah belajar bagaimana menghargai rekan-rekan kerja, atasan, maunpun bawahan.

Pengembangan sense of humanity dan sense of respect melalui penanaman nilai dan
sikap saling menghargai, peduli pada orang lain, dan penghormatan terhadap perbedaan
penting diterapkan dalam Pendidikan apapun. Respek bukan sekedar rasa hormat saja, tapi juga
hormat yang disertai rasa kekaguman. Bisa dibilang ini adalah tingkat dari simpati. Dalam hal
ini ketika kita berada dalam situasi mengajar orang dewasa, menempatkan sikap respek pada
posisi nomor satu adalah hal yang penting, karena kadang kala terdapat peserta didik yang bisa
jadi lebih tua daripada kita. Maka diperlukan sikap saling menghormati satu sama lain.

Kemudian sikap kedua yang perlu diterapkan adalah sikap tidak menggurui. Karena
jika kita terkesan menggurui maka peserta didik dapat merasa seperti diremehkan, padahal
mereka memiliki pengetahuannya sendiri-sendiri. Contoh kecil adalah penggunaan kalimat-
kalimat yang cenderung menyalahkan peserta didik, seperti "Anda salah, seharusnya seperti
ini". Hal seperti ini akan membuat diri kita terkesan sombong di mata peserta didik, sombong
di sini memiliki makna yaitu menghargai diri sendiri secara berlebihan, artinya merasa bahwa
diri kita mengetahui segalanya. Sifat sombong ini sangat berbahaya sekali bagi seorang
pendidik, karena dapat menimbulkan rasa anti kritik, tidak menerima pertukaran pengetahuan
antara peserta didik dan kita sebagai pendidik. Padahal dalam hal ini ketika berhadapan dengan
orang dewasa yang mungkin saja sudah memiliki latar pendidikan, pengetahuan, dan
pengalaman yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai