Desain Konsep Kurikulum
Desain Konsep Kurikulum
Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan b. Tujuan pembelajaran : mendidikan anak rasional, intelektual
mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari
oleh siswa. Namun, beberapa ahli memandang kurikulum c. Pengetahuan : pengetahuan permanen
sebagai rencana pendidikan atau pengajaran.
d. Peran guru : membantu siswa berpikir rasional
Sub-sistem persekolahan (Mac Donald):
e. Metode pembelajaran : ekspositoris
- Mengajar
- Pembelajaran Esensialisme
- Belajar
a. Dasar filsafat : idealisme dan realisme
- Kurikulum
b. Tujuan pembelajaran : anak berkembang intelektualnya dan kompeten
B. MODEL KONSEP KURIKULUM
c. Pengetahuan : keterampilan essensial dan pengetahuan dasar
Model adalah konstruksi yang bersifat teoritis dari konsep.
Kurikulum merupakan seperangkat susunan rencana kegiatan pendidikan
d. Peran guru : otorita
mengenai tujuan, pokok, isi, bahan, metode, dan strategi pembelajaran
sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran. Jadi, e. Metode pembelajaran : tradisiona
model konsep kurikulum merupakan dasar untuk pengembangan
Progressivisme (kemajuan)
a. Dasar filsafat : pragmatisme oleh para pemikir masa lalu. Fungsi pendidikan memelihara dan
mewariskan hasil-hasil budaya masa lalu tersebut.
b. Tujuan pembelajaran : anak hidup demokratis Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Belajar
adalah berusaha menguasai ilmu sebanyak-banyaknya.
c. Pengetahuan : pengetahuan hidup demokratis Tujuannya adalah agar peserta didik menguasai pengetahuan.
Dengan demikian, pendidikan lebih bersifat pengembangan
d. Peran guru : pembimbing intelektual.
Kurikulum subjek akademis tidak berarti hanya menekankan
e. Metode pembelajaran : pemecahan masalah (problem solving)
pada materi yang disampaikan, dalam perkembangannya
secara berangsur memperhatikan proses belajar yang dilakukan
Rekonstruktionisme (pembenahan)
siswa.
a. Dasar filsafat : pragmatisme - Karakteristik
Tujuan
b. Tujuan pembelajaran : rekonstruksi masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan intelektual
anak melalui penguasaan disiplin ilmu
c. Pengetahuan : pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan masyarakat Metode
saat ini yaitu menggunakan metode ekspositori, inkuiri-
discovery, dan pemecahan masalah
d. Peran guru : agen perubahan, pembenahan Isi materi
yaitu mengambil dari beberapa disiplin ilmu yang
e. Metode pembelajaran : pemecahan masalah (problem solving)
telah disusun oleh para ahli, kemudian
direorganisasi sesuai kebutuhan pendidikan.
D. FUNGSI KURIKULUM Organisasi materi yang digunakan adalah unified
Tranmisi atau concentrated, integrated, correlated, dan
Mewariskan nilai-nilai kebudayaan. Fungsi ini dapat problem solving
direalisasikan melalui konsep kurikulum subjek akademis Evaluasi
Transformasi yaitu menggunakan jenis dan bentuk evaluasi
Melakukan perubahan atau rekonstruksi sosial. Fungsi ini dapat yang bervariasi, seperti formatif dan sumatif, tes
diwujudkan melalui konsep kurikulum rekonstruksi sosial dan nontes. Evaluasi lebih mengutamakan hasil
Pengembangan individu sesuai dengan kriteria pencapaian.
Fungsi ini dapat direfleksikan melalui konsep kurikulum - Pola organisasi materi subjek akademis
humanistik (aktualisasi diri) Correlated curriculum
Kurikulum ini menekankan pentingnya hubungan
E. MODEL-MODEL KONSEP KURIKULUM antara organisasi materi atau konsep yang
dipelajari dari satu pelajaran dengan pelajaran
Subjek akademis
yang lain, tanpa menghilangkan perbedaan
Kurikulum subjek akademis bersumber dari pendidikan klasik
esensial dari setiap mata pelajaran.
(perenialisme dan esensialisme) yang berorientasi pada masa
Integrated Curriculum
lalu, semua ilmu pengetahuan dan nilai-nilai telah ditemukan
Pola organisasi kurikulum ini memperhatikan Humanistic
warna disiplin ilmu. Bahan ajar diintegrasikan Kurikulum humanistik merupakan kurikulum yang lebih
menjadi satu keseluruhan yang disajikan dalam mementingkan proses daripada hasil. Proses belajar yang baik
bentuk satuan unit. adalah aktivitas yang mampu memberikan pengalaman yang
Unified atau Concentrated Curriculum bisa membantu siswa untuk menembangkan potensinya.
Pola organisasi bahan dalam suatu pelajaran Kurikulum humanistik lebih mengedepankan sifat humanisme
disusun dalam tema-tema dalam pelajaran dalam pembelajaran.
tertentu. Kurikulum humanistik dikembangkan oleh para ahli pendidikan
Problem Solving Curriculum humanistik. Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada
Hal ini berisi tentang pemecahan masalah yang siswa. Ia adalah subjek yang menjadi pusat kegiatan
terdapat dalam kehidupan sehari-hari dengan pendidikan. Mereka percaya bahwa siswa mempunyai potensi,
menggunakan pengetahuan serta keterampilan punya kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang.
dari berbagai disiplin ilmu. - Aliran humanistic
- Kelemahan Pendidikan Konfluen
Terlalu menonjolkan domain kognitif-akademis menekankan kebutuhan pribadi, individu harus
sehingga domain afektif, psikomotor, sosial, merespons secara utuh (baik segi pikiran,
emosional menjadi terabaikan. perasaan, maupun tindakan), terhadap kesatuan
Konsep yang dikembangkan oleh para ahli belum yang menyeluruh dari lingkungan.
tentu sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. Kritikisme Radikal
Tidak semua peserta didik dapat memahami dan memandang pendidikan sebagai upaya untuk
menggunakan metode ilmiah untuk mempelajari membantu anak menemukan dan
disiplin ilmu. mengembangkan sendiri segala potensi yang
Tidak semua anak akan menjadi ilmuan dimilikinya.
profesional. Mitikisme modern
Guru tidak atau jarang terlibat dalam penelitian menekankan latihan dan pengembangan
karena tidak menguasai metode ilmiah (scientific kepekaan perasaan, kehalusan budi pekerti,
method). melalui sensitivity training, yoga, meditasi, dan
- Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas dalam sebagainya.
perkembangan selanjutnya dilakukan beberapa - Evaluasi
penyempurnaan: Evaluasi kurikulum humanistik berbeda dengan evaluasi
untuk mengimbangi penekanannya pada proses pada umumnya, yang lebih ditekankan pada hasil akhir
berpikir, mereka mulai mendorong penggunaan atau produk. Sebaliknya, evaluasi kurikulum humanistik
intuisi dan tebak-tebakan. lebih memberi penekanan pada proses yang dilakukan.
adanya upaya-upaya untuk menyesuaikan Karena itu, dalam kurikulum humanistik tidak ada kriteria
pelajaran dengan perbedaan individu dan pencapaian karena sasarannya adalah perkembangan
kebutuhan setempat. peserta didik supaya menjadi manusia yang terbuka, lebih
pemanfaatan fasilitas dan sumber yang ada pada berdiri sendiri. Penilaiannya bersifat objektif.
masyarakat.
Rekonstruksi sosial
Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada masalah- teknologi alat (tools technology), sedangkan penerapan
masalah yang dihadapinya dalam masyarakat. Kurikulum ini teknologi perangkat lunak disebut juga teknologi sistem
bersumber pada aliran pendidikan interaksional. Menurut (system technology).
mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan - Kelebihan
bersama, interaksi, kerja sama. Melalui interaksi dan kerja sama Program pengajaran yang menggunakan alat-alat yang
ini siswa berusaha memecahkan masalah-masalah yang berbau teknologi, khususnya teknologi terbaru, secara
dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan umum lebih menyenangkan dan terkesan up to date. Dari
masyarakat yang lebih baik. sisi pelaksanaannya, program pengajaran ini sangat
- Tujuan mengedepankan efisiensi dan efektivitas. Dengan model
Tujuan utama kurikulum jenis ini adalah mempersiapkan pengajaran seperti ini, standar penguasaan siswa jauh
peserta didik untuk dapat menghadapi tantangan, lebih tinggi dibandingkan dengan model-model lain.
termasuk di dalamnya ancaman dan hambatan. - Kelemahan
Dalam praktiknya, perancang kurikulum terkonstruksi Sedangkan kelemahan kurikulum teknologi ini adalah
sosial selalu berusaha menyelaraskan antara tujuan kurangnya perhatian pada penerapan dan dinamika
nasional dengan tujuan siswa. Kerja sama antar individu inovasi. Model teknologi ini hanya menekankan
maupun kelompok merupakan kegiatan yang sangat pengembangan efektivitas produk saja, sedangkan
dominan dalam pengajaran yang menggunakan kurikulum perhatian untuk mengubah lingkungan yang lebih luas,
jenis ini. seperti organisasi sekolah, sikap guru, dan cara pandang
- Ciri-ciri masyarakat sangat kurang.
Ada beberapa ciri dari desain kurikulum ini yaitu, asumsi, - Teknologi Pendidikan
masalah-masalah sosial yang mendesak, dan pola-pola Model kurikulum teknologi dikembangkan berdasarkan
organisasi. Kurikulum rekonstruksi sosial memiliki pemikiran teknologi pendidikan. Model ini sangat
komponen-komponen yang sama dengan model kurikulum mengutamakan pembentukan dan penguasaan
lain tetapi isi dan bentuk-bentuknya berbeda seperti, kompetensi, dan bukan pengawetan dan pemeliharaan
tujuan dan isi kurikulum, metode, dan evaluasi. budaya dan ilmu seperti pada pendidikan klasik.
Tujuan dan isi kurikulum ini setiap tahun bisa berubah, Model kurikulum teknologi berorientasi pada masa
tergantung dari perubahan masyarakat. Dalam pemilihan sekarang dan yang akan datang. Kurikulum ini juga
metode, guru berusaha membantu para siswa menekankan pada isi kurikulum.
menemukan minat dan kebutuhannya.