Anda di halaman 1dari 13

DESAIN KONSEP KURIKULUM kurikulum.

atau dengan kata lain, pendekatan pengembangan kurikulum


didasarkan atas konsep-konsep kurikulum yang ada.
A. KONSEP KURIKULUM
 Sebagai suatu subtansi C. ALIRAN PENDIDIKAN
- Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana kegiatan
belajar di sekolah Filosofi Teori Kurikulum Teori Belajar
- kurikulum dapat ditunjuk sebagai suatu dokumen Pendidikan
- kurikulum dapat mencakup lingkup tertentu Perenialisme Pendidikan Subject matter Kognitif
 sebagai suatu sistem
klasik
- Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem
Esensialisme Pendidikan Kompetensi behavioristik
persekolahan
- Sistem Kurikulum mencakup cara mengorganisasikan teknologi
kurikulum Progressivisme Pendidikan Humanistik Humanistik
- Hasilnya adalah tersusunnya kurikulum dan fungsinya
memelihara kedinamisannya personal
 Sebagai suatu bidang studi Rekonstruktionisme Pendidikan Rekonstruksi Konstruktivistik
- Bidang studi kurikulum adalah kajian para ahli pendidikan interaksional sosial
dan kurikulum Perenialisme
- Tujuan kurikulum adalah mengembangkan kurikulum dan
sistemnya a. Dasar filsafat : realisme

Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan b. Tujuan pembelajaran : mendidikan anak rasional, intelektual
mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari
oleh siswa. Namun, beberapa ahli memandang kurikulum c. Pengetahuan : pengetahuan permanen
sebagai rencana pendidikan atau pengajaran.
d. Peran guru : membantu siswa berpikir rasional
Sub-sistem persekolahan (Mac Donald):
e. Metode pembelajaran : ekspositoris
- Mengajar
- Pembelajaran              Esensialisme
- Belajar
 a. Dasar filsafat : idealisme dan realisme
- Kurikulum
b. Tujuan pembelajaran : anak berkembang intelektualnya dan kompeten
B. MODEL KONSEP KURIKULUM
c. Pengetahuan        : keterampilan essensial dan pengetahuan dasar
Model adalah konstruksi yang bersifat teoritis dari konsep.
Kurikulum merupakan seperangkat susunan rencana kegiatan pendidikan
d. Peran guru            : otorita
mengenai tujuan, pokok, isi, bahan, metode, dan strategi pembelajaran
sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran. Jadi, e. Metode pembelajaran : tradisiona
model konsep kurikulum merupakan dasar untuk pengembangan
             Progressivisme (kemajuan)
a. Dasar filsafat          : pragmatisme oleh para pemikir masa lalu. Fungsi pendidikan memelihara dan
mewariskan hasil-hasil budaya masa lalu tersebut.
b. Tujuan pembelajaran : anak hidup demokratis Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Belajar
adalah berusaha menguasai ilmu sebanyak-banyaknya.
c. Pengetahuan          : pengetahuan hidup demokratis Tujuannya adalah agar peserta didik menguasai pengetahuan.
Dengan demikian, pendidikan lebih bersifat pengembangan
d. Peran guru              : pembimbing intelektual.
Kurikulum subjek akademis tidak berarti hanya menekankan
e. Metode pembelajaran : pemecahan masalah (problem solving)
pada materi yang disampaikan, dalam perkembangannya
secara berangsur memperhatikan proses belajar yang dilakukan
             Rekonstruktionisme (pembenahan)
siswa.
a. Dasar filsafat            : pragmatisme - Karakteristik
 Tujuan
b. Tujuan pembelajaran : rekonstruksi masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan intelektual
anak melalui penguasaan disiplin ilmu
c. Pengetahuan          : pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan masyarakat  Metode
saat ini yaitu menggunakan metode ekspositori, inkuiri-
discovery, dan pemecahan masalah
d. Peran guru          : agen perubahan, pembenahan  Isi materi
yaitu mengambil dari beberapa disiplin ilmu yang
e. Metode pembelajaran : pemecahan masalah (problem solving)
telah disusun oleh para ahli, kemudian
direorganisasi sesuai kebutuhan pendidikan.
D. FUNGSI KURIKULUM Organisasi materi yang digunakan adalah unified
 Tranmisi atau concentrated, integrated, correlated, dan
Mewariskan nilai-nilai kebudayaan. Fungsi ini dapat problem solving
direalisasikan melalui konsep kurikulum subjek akademis  Evaluasi
 Transformasi yaitu menggunakan jenis dan bentuk evaluasi
Melakukan perubahan atau rekonstruksi sosial. Fungsi ini dapat yang bervariasi, seperti formatif dan sumatif, tes
diwujudkan melalui konsep kurikulum rekonstruksi sosial dan nontes. Evaluasi lebih mengutamakan hasil
 Pengembangan individu sesuai dengan kriteria pencapaian.
Fungsi ini dapat direfleksikan melalui konsep kurikulum - Pola organisasi materi subjek akademis
humanistik (aktualisasi diri)  Correlated curriculum
Kurikulum ini menekankan pentingnya hubungan
E. MODEL-MODEL KONSEP KURIKULUM antara organisasi materi atau konsep yang
dipelajari dari satu pelajaran dengan pelajaran
 Subjek akademis
yang lain, tanpa menghilangkan perbedaan
Kurikulum subjek akademis bersumber dari pendidikan klasik
esensial dari setiap mata pelajaran.
(perenialisme dan esensialisme) yang berorientasi pada masa
 Integrated Curriculum
lalu, semua ilmu pengetahuan dan nilai-nilai telah ditemukan
Pola organisasi kurikulum ini memperhatikan  Humanistic
warna disiplin ilmu. Bahan ajar diintegrasikan Kurikulum humanistik merupakan kurikulum yang lebih
menjadi satu keseluruhan yang disajikan dalam mementingkan proses daripada hasil. Proses belajar yang baik
bentuk satuan unit. adalah aktivitas yang mampu memberikan pengalaman yang
 Unified atau Concentrated Curriculum bisa membantu siswa untuk menembangkan potensinya.
Pola organisasi bahan dalam suatu pelajaran Kurikulum humanistik lebih mengedepankan sifat humanisme
disusun dalam tema-tema dalam pelajaran dalam pembelajaran.
tertentu. Kurikulum humanistik dikembangkan oleh para ahli pendidikan
 Problem Solving Curriculum humanistik. Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada
Hal ini berisi tentang pemecahan masalah yang siswa. Ia adalah subjek yang menjadi pusat kegiatan
terdapat dalam kehidupan sehari-hari dengan pendidikan. Mereka percaya bahwa siswa mempunyai potensi,
menggunakan pengetahuan serta keterampilan punya kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang.
dari berbagai disiplin ilmu. - Aliran humanistic
- Kelemahan  Pendidikan Konfluen
 Terlalu menonjolkan domain kognitif-akademis menekankan kebutuhan pribadi, individu harus
sehingga domain afektif, psikomotor, sosial, merespons secara utuh (baik segi pikiran,
emosional menjadi terabaikan. perasaan, maupun tindakan), terhadap kesatuan
 Konsep yang dikembangkan oleh para ahli belum yang menyeluruh dari lingkungan.
tentu sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.  Kritikisme Radikal
 Tidak semua peserta didik dapat memahami dan memandang pendidikan sebagai upaya untuk
menggunakan metode ilmiah untuk mempelajari membantu anak menemukan dan
disiplin ilmu. mengembangkan sendiri segala potensi yang
 Tidak semua anak akan menjadi ilmuan dimilikinya.
profesional.  Mitikisme modern
 Guru tidak atau jarang terlibat dalam penelitian menekankan latihan dan pengembangan
karena tidak menguasai metode ilmiah (scientific kepekaan perasaan, kehalusan budi pekerti,
method). melalui sensitivity training, yoga, meditasi, dan
- Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas dalam sebagainya.
perkembangan selanjutnya dilakukan beberapa - Evaluasi
penyempurnaan: Evaluasi kurikulum humanistik berbeda dengan evaluasi
 untuk mengimbangi penekanannya pada proses pada umumnya, yang lebih ditekankan pada hasil akhir
berpikir, mereka mulai mendorong penggunaan atau produk. Sebaliknya, evaluasi kurikulum humanistik
intuisi dan tebak-tebakan. lebih memberi penekanan pada proses yang dilakukan.
 adanya upaya-upaya untuk menyesuaikan Karena itu, dalam kurikulum humanistik tidak ada kriteria
pelajaran dengan perbedaan individu dan pencapaian karena sasarannya adalah perkembangan
kebutuhan setempat. peserta didik supaya menjadi manusia yang terbuka, lebih
 pemanfaatan fasilitas dan sumber yang ada pada berdiri sendiri. Penilaiannya bersifat objektif.
masyarakat.
 Rekonstruksi sosial
Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada masalah- teknologi alat (tools technology), sedangkan penerapan
masalah yang dihadapinya dalam masyarakat. Kurikulum ini teknologi perangkat lunak disebut juga teknologi sistem
bersumber pada aliran pendidikan interaksional. Menurut (system technology).
mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan - Kelebihan
bersama, interaksi, kerja sama. Melalui interaksi dan kerja sama Program pengajaran yang menggunakan alat-alat yang
ini siswa berusaha memecahkan masalah-masalah yang berbau teknologi, khususnya teknologi terbaru, secara
dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan umum lebih menyenangkan dan terkesan up to date. Dari
masyarakat yang lebih baik. sisi pelaksanaannya, program pengajaran ini sangat
- Tujuan mengedepankan efisiensi dan efektivitas. Dengan model
Tujuan utama kurikulum jenis ini adalah mempersiapkan pengajaran seperti ini, standar penguasaan siswa jauh
peserta didik untuk dapat menghadapi tantangan, lebih tinggi dibandingkan dengan model-model lain.
termasuk di dalamnya ancaman dan hambatan. - Kelemahan
Dalam praktiknya, perancang kurikulum terkonstruksi Sedangkan kelemahan kurikulum teknologi ini adalah
sosial selalu berusaha menyelaraskan antara tujuan kurangnya perhatian pada penerapan dan dinamika
nasional dengan tujuan siswa. Kerja sama antar individu inovasi. Model teknologi ini hanya menekankan
maupun kelompok merupakan kegiatan yang sangat pengembangan efektivitas produk saja, sedangkan
dominan dalam pengajaran yang menggunakan kurikulum perhatian untuk mengubah lingkungan yang lebih luas,
jenis ini. seperti organisasi sekolah, sikap guru, dan cara pandang
- Ciri-ciri masyarakat sangat kurang.
Ada beberapa ciri dari desain kurikulum ini yaitu, asumsi, - Teknologi Pendidikan
masalah-masalah sosial yang mendesak, dan pola-pola Model kurikulum teknologi dikembangkan berdasarkan
organisasi. Kurikulum rekonstruksi sosial memiliki pemikiran teknologi pendidikan. Model ini sangat
komponen-komponen yang sama dengan model kurikulum mengutamakan pembentukan dan penguasaan
lain tetapi isi dan bentuk-bentuknya berbeda seperti, kompetensi, dan bukan pengawetan dan pemeliharaan
tujuan dan isi kurikulum, metode, dan evaluasi. budaya dan ilmu seperti pada pendidikan  klasik.
Tujuan dan isi kurikulum ini setiap tahun bisa berubah, Model kurikulum teknologi berorientasi pada masa
tergantung dari perubahan masyarakat. Dalam pemilihan sekarang dan yang akan datang. Kurikulum ini juga
metode, guru berusaha membantu para siswa menekankan pada isi kurikulum.
menemukan minat dan kebutuhannya.

 Teknologi TEORI PENDIDIKAN


Aliran ini ada persamaannya dengan pendidikan klasik, yaitu
menekan isi kurikulum, tetapi diarahkan bukan pada A. PENGERTIAN TEORI PENDIDIKAN
pemeliharaan dan pengawetan ilmu tersebut tetapi pada  TEORI merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu
penguasaan kompetensi. dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta.
Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya  PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan terencana untuk
kurikulum adalah dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Penerapan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
teknologi perangkat keras dalam pendidikan dikenal sebagai untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan D. MACAM TEORI PENDIDIKAN (Menurut berbagai aliran)
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.  Empirisme
 TEORI PENDIDIKAN merupakan seperangkat penjelasan yang  Nativisme
rasional sistematis membahas tentang aspek-aspek penting  Konveregensi
dalam pendidikan sebagai sebuah sistem.  Naturalism
 Kognitivisme
B. MACAM TEORI PENDIDIKAN (secara umum)  Konstruktivisme
 Teori koneksionisme  Humanistic
dasar belajar adalah asosiasi antara stimulus (S) de¬ngan  Behaviorisme
respons (R). Stimulus akan memberi kesan ke-pada pancaindra,
sedangkan respons akan mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan. ORGANISASI KURIKULUM
 Teori classical conditioning
A. PENGERTIAN ORGANISASI KURIKULUM
pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan/
Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk bahan pelajaran yang
mempertautkan antara perangsang (stimulus) yang lebih
disusun dan disampaikan kepada murid-murid (Nasution, 2001: 176).
kurang dengan perangsang yang lebih lemah.
Menurut Rusman, organisasi kurikulum merupakan pola atau desain
bahan kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam
C. MACAM TEORI PENDIDIKAN (Menurut Nana S.S. (1997))
mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam
 Pendidikan klasik
melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
adalah pendidikan yang dipandang sebagai konsep pendidikan
secara efektif.
tertua. Pendidikan ini bermula dari asumsi bahwa seluruh
Organisasi kurikulum yaitu menstruktur kurikulum berupa kerangka
warisan budaya (pengetahuan, ide-ide atau nilai-nilai) telah
umum program-program pengajaran yang disusun dalam pola tertentu
ditemukan oleh pemikir terdahulu.
dengan tujuan mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar
 Pendidikan pribadi
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan bisa tercapai.
Teori pendidikan pribadi bertolak dari asumsi bahwa sejak
Dengan demikian, organisasi kurikulum berkaitan dengan pengaturan
dilahirkan anak telah memiliki potensi-potensi tertentu.
bahan pelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran
Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang
seperti jadwal pelajaran, alokasi waktu dan lain sebagainya.
dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan
B. JENIS-JENIS KURIKULUM
minat peserta didik.
 Integrated curriculum
 Pendidikan interaksional
 Subject curriculum
Pendidikan Interaksional dikembangkan berdasarkan pemikiran
 Activity curriculum
filsafat pragmatisme dimana masyarakat (manusia) sebagai
 Experience curriculum
pusat. Jadi pendidikan mengacu kepada perkembangan
 Life curriculum
masyarakat. 
 Core curriculum
 Teknologi Pendidikan
C. ORGANISASI KURIKULUM
Teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks
 Separative Subject
dan terintegrasi meliputi manusia, alat, dan sistem termasuk
Disebut Separate-Subject karena segala bahan disajikan dalam
diantaranya gagasan, prosedur, dan organisasi.
subject atau matapelajaran yang terpisah-pisah, yang satu
lepas dari yang lain. Dalam kurikulum ini sudah lebih dahulu kurikulum itu berikhtiar mencari jalan untuk memberikan
ditentukan pengalaman-pengalaman apakah yang akan kepada murid pengalaman-pengalaman yang ada
diterima anak selama ia bersekolah. hubungannya. Ada yang menghubungkan mata pelajaran
- Manfaat yang satu dengan yang lain dengan memelihara identitas
 Bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan mata pelajaran.
sistematis. Korelasi dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara :
 Organisasi kurikulum ini sederhana, mudah  Antara dua mata pelajaran diadakan hubungan
direncanakan dan dilaksanakan secara insidental, yakni kalau ada pertaliannya
 Kurikulum ini mudah dinilai dengan mata pelajaran lain.
 Kurikulum ini juga dipakai di pendidikan tinggi  Hubungan yang lebih erat terdapat, apabila
 Kurikulum ini telah dipakai berabad-abad suatu pokok atau masalah tertentu
lamanya dan sudah menjadi tradisi diperbincangkan dalam berbagai-bagai mata
 Kurikulum ini lebih memudahkan guru pelajaran.
 Kurikulum ini mudah diubah  Dapat pula beberapa matapelajaran disatukan,
 Organisasi subject-curriculum esensial untuk difusikan dengan menghilangkan batas masing
menafsirkan pengalaman masing contoh IPS dan IPA. Paduan atau fusi
- Keberatan-Keberatan Terhadap Separate-Subject antara beberapa matapelajaran itu disebut
Curriculum “broad-field”.
 Memberikan matapelajaran yang lepas-lepas Broad-field sendiri merupakan kesatuan yang tidak
yang tidak berhubungan satu dengan yang lain berbagi-bagi atas bagian-bagian. Dasarnya, masih bersifat
 Tidak memperhatikan masalah-masalah sosial subject curriculum. Jadi, broad-field dapat dianggap
yang dihadapi anak-anak dalam kehidupannya sebagai modifikasi subject curriculum yang tradisional.
sehari-hari rnya, masih bersifat subject curriculum. Jadi, broad-field
 Menyampaikan pengalaman umat manusia yang dapat dianggap sebagai modifikasi subject curriculum yang
lampau dalam bentuk yang sistematis dan logis tradisional.
 Tujuan kurikulum ini terlampau terbatas - Keuntungan broad-field curriculum
 Kurikulum ini kurang mengembangkan 1. Korelasi memajukan integrasi pengetahuan pada
kemampuan berpikir murid-murid
 Kurikulum ini cenderung menjadi statis dan 2. Minat murid bertambah apabila ia melihat
ketinggalan jaman hubungan antara matapelajaran-matapelajaran
 Guru berperan paling aktif, dengan pelaksanaan 3. Pengertian murid-murid tentang sesuatu lebih
sistem guru mata pelajaran dan mengabaikan mendalam, bila didapat penjelasan dari berbagai
unsur belajar aktif di kalangan para siswa matapelajaran.
 Para siswa sama sekali tidak dilibatkan dalam 4. Korelasi memberikan pandangan dari berbagai
perencanaan kurikulum secara kooperatif sudut dan tidak hanya dari satu matapelajaran
 Correlated Curriculum saja.
- Isi Correlated Curriculum 5. Korelasi memungkinkan murid menggunakan
Para pendidik yang melihat kelemahan-kelemahan pengetahuannya lebih fungsional.
separate subject curriculum dan merasa tidak puas dengan
6. Korelasi antara matapelajaran lebih  Anak-anak dihadapkan kepada situasi-situasi
mengutamakan pengertian dan prinsip-prinsip yang mengandung problema
daripada pengetahuan dan penguasaan fakta-  Unit dengan sengaja memajukan perkembangan
fakta sosial pada anak-anak
- Kekurangan broad-field curriculum  Unit direncanakan bersama oleh guru dengan
murid
1. Kurikulum ini pada hakikatnya kurikulum yang subject- - Keberatan Terhadap Kurikulum Terintegrasi (Integrated
centered dan tidak menggunakan bahan yang langsung Curriculum)
berhubungan dengan kebutuhan dan minat anak.  Guru-guru tidak dididik untuk menjalankan
2. Broad Field tidak memberi pengetahuan yang kurikulum seperti ini
sistematis. Pengetahuan anak tentang matapelajaran Para guru pada umumnya dihasilkan dan
bersifat umum dan dangkal. dipersiapkan untuk menjalankan kurikulum yang
bersifat subject matter dan correlated
3. Guru sering tidak menguasai pendekatan inter-displiner. curriculum saja
 Kurikulum ini tidak mempunyai organisasi yang
 Integrated Curriculum logis sistematis
Integrasi berasal dari kata “integer” yang berarti unit. Dengan Akibatnya bahan pelajaran tak dapat ditentukan
integrase dimaksud perpaduan, koordinasi, harmoni, kebulatan terlebih dahulu oleh pihak guru dan lembaga
keseluruhan. Integrated curriculum meniadakan batas-batas pendidikan
antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan  Kurikulum ini memberatkan tugas guru
pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Bahan pelajaran akan memungkinkan berganti
Apa yang diajarkan sekolah disesuaikan dengan kehidupan anak terus dalam tiap tahun, mengindikasikan guru
di luar sekolah. Pelajaran membantu anak dalam menghadapi juga harus menghadapi bahan yang baru dalam
masalah masalah kehidupan di luar sekolah. Di sekolah murid tiap tahunnya
belajar bekerja sama dan bergaul dengan murid murid lain  Anak-anak tidak sanggup menentukan kurikulum
dengan tujuan agar ia pandai bergaul dan bekerja sama dengan ini
orang orang lain di luar sekolah. Anak-anak terlampau muda untuk ikut
- Unit dan Ciri-Ciri Integrated Curiculum menyusun kurikulum, oleh itu dianggap masih
 Unit merupakan suatu keseluruhan yang bulat belum mampu menentukan
 Unit menerobos batas batas mata pelajaran  Kurikulum ini tidak memungkinkan ujian umum
 Unit didasarkan atas kebutuhan anak kebutuhan Oleh sebab bahan pelajaran boleh dikatakan
itu bersifat pribadi dan sosial selalu berlainan setiap tahun dan tentu pula
 Unit didasarkan pada pendapat pendapat berbeda sekali di berbagai sekolah, maka
modern mengenai cara belajar pengetahuan anak akan berbeda.
 Unit memerlukan waktu yang panjang  Alat-alat sangat kurang untuk menjalankan
 Unit itu Life-Centered kurikuluam ini
 Unit menggunakan dorongan-dorongan Untuk melaksanakan kurikulum ini diperlukan
sewajarnya pada anak-anak ruangan-ruangan dan ala-talat yang khusus.
- Manfaat kurikulum unit
1. Segala sesuatu yang dipelajari dalam unit bertalian erat. Dasar pikiran kurikulum ini yaitu memberikan
2. Kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat pelajaran kepada anak-anak yang timbul dari
modern tentang belajar. kebutuhan anak-anak. Tujuannya adalah agar
3. Kurikulum ini memungkinkan hubungan yang erat anak-anak memecahkan masalah-masalah yang
antara sekolah dengan masyarakat. berhubungan dengan kebutuhannya dalam
4. Kurikulum ini sesuai dengan paham demokrasi. kehidupan sehari-hari. Bedanya dengan social
5. Kurikulum ini mudah disesuaikan dengan minat, function yaitu dalam social function diutamakan
kesanggupan dan kematangan murid, sebagai kelompok pendidikan anak-anak untuk menghadapi situasi-
maupun sebagai individu situasi hidup dengan efektif sebagai warga
- Menentukan pokok-pokok unit negara yang dewasa, sedangkan kurikulum yang
1. Apakah pokok itu dibangkitkan oleh minat, kebuthan, berpusat pada kebutuhan murid mementingkan
dan pengalaman dari murid-murid dalam kelas itu? masalah-masalah yang dihadapi anak saat ini
2. Apakah bahan pelajaran itu sesuai dengan taraf - Langkah-Langkah Dalam Melaksanakan Suatu Unit
kematangan murid ?  Memilih suatu pokok
3. Cukupkan kesempatan dalam pelajaran ini untuk  Merencanakan
merangsang murid-murid berpikir dan berbuat sebanyak  Mengerjakan unit
mungkin ?  Mengakhiri unit
4. Dapatkah disediakan hal-hal berikut untuk  Menilai unit
melaksanakan unit itu : Buku-buku, majalah, gambar, dan  Menuju unit-unit baru
alat-alat pelajaran, kesempatan berkaryawisata,
pengalaman-pengalaman langsung berhubung dengan  Activity curriculum
unit, bahan-bahan untuk berbagai macam bentuk ekspresi “Activity Curriculum” juga disebut “expererience curriculum”,
- Dua Pendapat Mengenai Kurikulum Unit atau proyek. Bentuk kurikulum ini terkenal oleh Laboratory
 Pertama, “social functions” yaitu lapangan- School yang didirikan oleh John Dewey di University of Chicago,
lapangan hidup sebagai pusat perbuatan- 1896, Meriam’s Laboratory School di University of Missouri,
perbuatan manusia. 1904 dan oleh Ellsworth Colling yang mengadakan percobaan
Dasar pikiran disini adalah pelajaran harus dengan “Project Curriculum” sebagai penerapan buah pikiran
berdasarkan aktivitas dalam masyarakat dan W.H.Kilpatrick dengan brosurnya “The Project Method”, 1918
kebudayaannya. Tujuan pendidikan yang utama - Dasar Pikiran Activity Curriculum
adalah membantu anak-anak memperoleh Dasar pikiran activity curriculum adalah orang hanya
kehidupan yang baik dalam lingkungan sosialnya. belajar berkat pengalaman. Belajar atau perubahan
Karena kurikulum harus harus memberikan kelakuan hanya terjadi, bila bertalian dengan suatu tujuan
pelajaran yang mempunyai arti dan nilai yang bermakan bagi individu, dengan kebutuhan atau
kehidupannya sehari-hari sehingga ia kelak dapat minatnya
menyesuaikan diri dengan efektif sebagai orang - Ciri-Ciri Activity Curriculum
dewasa Kurikulum ditentukan programnya oleh minat dan tujuan
 Kedua, kebutuhan anak-anak dari problema- anak. Sambil melakukan kegiatan untuk memecahakan
problema yang dihadapi anak-anak dalam suatu masalah anak memperoleh berbagai pengetahuan
hidupnya. dan keterampilan. Kurikulum ini tidak direncanakan
terlebih dahulu. Metode utama yang digunakan ialah Implementasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses penerapan ide
metode pemecahan masalah dan konsep. Adapun kurikulum dapat diartikan dokumen kurikulum
(kurikulum potensial). Dikemukakan juga bahwa implementasi kurikulum
 Core curriculum merupakan proses interaksi antara fasilitator sebagai pengembangan
Core Curriculum dimaksud bagian dari seluruh program kurikulum , dan peserta didik sebagai subjek belajar.
pendidikan yang dianggap penting, fundamental, dan esensial B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI KURIKULUM
yang harus diberikan kepada setiap murid agar ia menjadi A. karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan ajar,
warga negara yang berharga, berguna, serta efektif. Jadi core tujuan, fungsi, sifat dan sebagainya.
curriculum mempunyai arti yang sama dengan pendidikan B. strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam
umum. Namun banyak ahli kurikulum lain yang merasa perlu implementasi kurikulum seperti diskusi profesi, seminar, penataran,
untuk membedakan ‘core’ dengan pendidikan umum. Mereka lokakarya penyediaan buku kurikulum dan berbagai kegiatan lain yang
memandang Core Curriculum sebagai kurikulum yang dapat mendorong penggunaan kurikulum di lapangan.
mempunyai cara atau metode tertentu dalam penyajiannya C. karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan,
sekalipun kurikulum itu juga mengenai pendidikan umum. keterampilan, serta nilai dan sikap guru terhadap kurikulum dalam
- Ciri-ciri Core Curriculum pembelajaran.
 Paduan beberapa mata pelajaran C. MODEL-MODEL IMPLEMENTASI KURIKULUM (menurut Miller & Seller)
 Mengambil pokok-pokok dari “Social Functions”  Concer-Based Adoption Model dikembangkan oleh Hall dan
atau “Major areas of living”, Loucks pada tahun 1978. Model implementasi kurikulum ini
 Mengambil pokok dari masalah kehidupan mengidentifikasi berbagai tingkatan perhatian guru terhadap
seperti suatu pembaharuan dan bagaimana guru mengadakan
 Memilih topik berhubungan dengan minat murid pembaharuan di dalam kelas. Walaupun bersifat deskriptif,
- Keberatan-Keberatan Terhadap Core Curriculum tetapi model ini dapat membantu pengembang kurikulum dan
kurikulum tidak berhasil memberikan pengetahuan yang para guru mengembangkan strategi-strategi implementasi.
sistematis. Hal ini disebabkan oleh kegagalan menyusun Model ini disebut juga transaction models.
suatu desain yang menjamin bahan pelajaran yang  The Inovations Profile Model dikembangkan oleh Leithwood
sistematis. Kurikulum ini hanya memberikan kesatuan pada tahun 1982, yang juga berfokus pada guru. Model
waktu belajar yang panjang. Seringkali satu diantaranya implementasi kurikulum ini, memungkinkan para guru dan
yang paling dikuasai oleh guru pengembang kurikulum untuk mengembangkan suatu
Kesulitan yang dihadapi dalam penerapan kurikulum ini gambaran (profile), hambatan-hambatan dalam melakukan
ialah soal guru yang tidak kompeten. Kesulitan juga timbul perubahan, serta berupaya untuk mengatasi hambatan
karena kurikulum inti ini belum mempunyai buku tersebut. Model Leithwood ini tidak hanya bersifat deskriptif,
pedoman yang memuaskan, sehingga masih banyak yang tetapi juga memberikan strategi-strategi bagi guru untuk
diserahkan kepada pemikiran guru masing-masing. mengatasi hambatan-hambatan dalam implementasi.
 Trust Opening Realization Independence (TORI) Model
IMPLEMENTASI KURIKULUM dikembangkan oleh Gobb pada tahun 1978, yang didasarkan
A. PENGERTIAN kepada orientasi kurikulum transformasional (transformation
Implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum curriculum). Model implementasi kurikulum ini memfokuskan
tertulis (written curriculum) kedalam bentuk pembelajaraan. pada perubahan pribadi dan sosial. Model TORI ini memberikan
Implementasi dapat juga diartikan sebagai pelaksanaan dan penerapan. suatu skala yang membantu para guru mengidentifikasi
seberapa besar lingkungan sekolah dapat menerima dan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang
mengimplementasikan suatu inovasi (termasuk dalam melakukan, bilamana, dimana, dan bagaimana cara
implementasi kurikulum); serta memberikan panduan untuk melakukannya.
memudahkan implementasi perubahan. Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang
Ketiga model tersebut, berkaitan dengan pandangan bahwa disebut perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di
implementasi kurikulum pada dasarnya mengandung sesuatu masa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Maka dari
yang baru atau memiliki dimensi inovasi, terutama definisi ini perencanaan mengandung unsur-unsur: 1) Sejumlah
dibandingkan dengan kurikulum yang pernah ada. kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, 2) Adanya proses, 3)
D. PERENCANAAN PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN Hasil yang ingin dicapai, dan 4) Menyangkut masa depan dalam
 Prota waktu tertentu.
Prota (Program Tahunan) adalah Program tahunan adalah E. PENGORGANISASIAN KURIKULUM
rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai Pengorganisasian kurikulum dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni
tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi dalam konteks manajemen dan dalam konteks akademik. Pengertian dari
waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada kata organisasi itu sendiri adalah suatu kelompok sosial yang bersifat
dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. tertutup atau terbuka dari/terhadap pihak luar, yang diatur berdasarkan
Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran aturan tertntu, yang dipimpin/diperintah oleh seseorang pimpinan atau
sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan seorang pimpinan atau seorang staf administratif, yang dapat
materi yang harus dikuasai oleh siswa. melaksanakan bimbingan secara teratur dan bertujuan. Dalam sebuah
 Promes (Program Semester) organisasi sangat diperlukan melaksanakan proses manajemen, yakni:
adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan 1. Organisasi perencanaan kurikulum, yang dilaksanakan oleh suatu
program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk lembaga atau tim pengembang kurikulum
penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang 2. Organisasi dalam rangka implementasi kurikulum, baik pada tingkat
dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, daerah maupun pada tingkat sekolah atau satuan lembaga pendidikan
pratikum, keraja lapangan, mid semester, ujian semester dan yang melaksanakan kurikulum.
berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. 3. Organisasi dalam tahap evaluasi kurikulum, yang melibatkan pihak-pihak
Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk yang terkait dalam proses evaluasi sebuah kurikulum.
penyelenggaraan tatap muka, ujian tengah semester dan ujian Secara akademik, organisasi kurikulum dikembangkan dalam bentuk-
semester. bentuk organisasi sebagai berikut:
 Kalender Akademik  Kurikulum Mata Ajaran.
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang Merupakan kurikulum yang terdiri dari sejumlah mata ajaran secara
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada terpisah. Adalah  kurikulum yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan 1. Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah satu sama lain.
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu 2. Setiap mata pelajaran seolah-olah tersimpan dalam kotak-kotak
tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, tersendiri dan disampaikan pada anak didik pada waktu-waktu tertentu.
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari 3. Kurikulum ini bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan.
libur. 4. Tidak didasarkan atas kebutuhan, minat, dan masalah-masalah yang
 Perencanaan Pembelajaran menyangkut diri siswa.
Menurut Prajudi Atmosudirdjo mendefinisikan perencanaan 5. Tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah, dan tuntutan
ialah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan masyarakat.
6. Pendekatan metodologi sistem penuangan. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
7. Pelaksanaan dengan sistem guru mata pelajaran. karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
8. Para siswa sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum  Kegiatan Penutup
9. Kurikulum yang berkorelasi dengan mata pelajaran. - bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
 Kurikulum bidang studi membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
Ciri-ciri umum yang terdapat dalam kurikulum bidang studi antara lain: - melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
1. Kurikulum terdiri atas suatu bidang pengajaran yang di dalamnya yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
terdapat perpaduan sejumlah mata pelajaran yang sejenis dan memiliki - memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
ciri-ciri yang sama. pembelajaran;
2. Pelajaran bertitik tolak dari core subject, dari sana kemudian dijabarkan - merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
menjadi sejumlah pokok bahasan. pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
3. Berdasarkan tujuan kurikuler dan tujuan instruksional yang telah konseling dan/atau memberikan tugas baik  tugas
direncanakan sebelumnya. individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
4. Sistem penyampaiannya bersifat terpadu. peserta didik;
5. Guru berperan selaku guru bidang studi. - menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
6. Minat, masalah, dan kebutuhan siswa serta kebutuhan masyarakat berikutnya.
masyarakat dipertimbangkan sebagai dasar penyusunan kurikulum.
7. Kurikulum berintegrasi/terpadu
F. PELAKSAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI & SKS
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP.
Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti A. PENGERTIAN
dan kegiatan penutup. Menurut Mendiknas (SK.04/U/2002), kompetensi adalah seperangkat
 Kegiatan Pendahuluan tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang
- menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
mengikuti proses pembelajaran; melaksanakan tugas-tugas di bidang tertentu.
- mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan B. UNSUR-UNSUR KOMPETENSI
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan  Pengetahuan (knowledge)
dipelajari;  Pengertian (understanding)
- menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar  Keterampilan (Skill)
yang akan dicapai;  Nilai (value)
- menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian  Minat (interest)
kegiatan sesuai silabus. C. DESAIN KOMPETENSI
 Kegiatan Inti 1) Standar kompetensi
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran 2) Kompetensi dasar
untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, 3) Indikator
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk D. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR (SK DAN KD)
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi Pengertian Standar Kompetensi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik  Menganalisis kata-kata operasional dalam merumuskan
yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan indikator.
yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan semester.  Penggunaan kata-kata operasional dalam rumusan SK dan KD di
Pengertian Kompetensi Dasar atas, biasanya dikembangkan dengan menggunakan level-level
Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kompetensi yang relevan.
minimal harus dikuasai peserta didik untuk menunjukan bahwa mereka H. PENGERTIAN SATUAN KREDIT SEMESTER (SKS)
telah menguasai standar kompetensi yang ditetapkan. Satuan kredit semester, yang disingkat SKS, adalah takaran waktu
E. LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI DAN kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per
KOMPETENSI DASAR semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk
 Guru perlu berpedoman atau mengambil rumusan SK dan KD pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha
yang telah disusun oleh BSNP berdasarkan mata pelajaran yang mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.
diampu
 Guru memilih SK dan KD yang telah dirumuskan oleh BSNP
untuk setiap mata pelajaran.
 Setelah SK dan KD dipilih, selanjutnya dilakukan analisis.
F. PERUMUSAN INDIKATOR
 Pengertian
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam penyusun alat
penilaian.
 Fungsi
- Sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya
perubahan perilaku pada siswa
- Sebagai pedoman dalam menyusun alat ukur
- Sebagai pedoman dalam mengembangkan materi
pembelajaran
- Sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran
- Sebagai pedoman dalam mngembangkan bahan ajar
- Sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan
penilaian hasil belajar
G. LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN INDIKATOR
 Menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD yang telah
dirumuskan atau dikembangkan sebelumnya.
 Menganalisis karakteristik mata pelajaran, keragaman
kompetensi siswa, dan potensi sekolah.

Anda mungkin juga menyukai